METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Bambang Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai suatu penelitian survai yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) penelitian survai adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok. Penelitian ini juga selain mendeskripsikan peubah yang ada juga berupaya menjelaskan hubungan di antara peubah karakteristik petani, pemanfaatan media komunikasi Prima Tani dan aksesibilitas kelembagaan tani. Peubah terikat terdiri dari karakteristik petani, pemanfaatan media komunikasi Prima Tani dan aksesibilitas kelembagaan tani. Peubah bebasnya adalah persepsi petani tentang teknologi introduksi AIP. Indikator dan parameter pada setiap peubah ditetapkan berdasarkan teori yang telah diuji dan diakui kebenarannya. Kemudian berdasarkan hasil penelitian terdahulu yang tertulis dalam jurnal atau majalah ilmiah maupun tesis dan disertasi. Di samping hasil penelitian dan teori yang ada, penetapan indikator dan parameter penelitian ditetapkan berdasarkan kaidah-kaidah statistik yang menghasilkan data kuantitatif dan kualitatif. Selanjutnya setiap indikator dan parameter yang telah ditetapkan lalu dituangkan dalam definisi operasional. Dari definisi operasional dikembangkan dalam bentuk daftar pertanyaan (kuesioner) sebagai acuan atau wawancara dengan responden. Kuesioner yang digunakan terlebih dahulu diuji terhadap petani lain di luar responden yang memiliki karakteristik sama atau hampir sama. Ini diperlukan untuk menetapkan nilai reliabilitas sebuah instrumen penelitian. Metode deskriptif dalam penelitian ini digunakan untuk membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta serta menjelaskan hubungan antar fenomena yang diteliti (Nazir, 2003). Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Lokasi ini dipilih secara metode purposive. Alasan pemilihan lokasi penelitian adalah: 1) untuk melihat perbedaan produk unggulan yang dihasilkan
2 42 yaitu hortikultura, padi, kebun dan ternak, 2) survai dan rekomendasi dari BPTP Jawa Barat dan BPTP Sulawesi Selatan, 3) produk unggulan di lokasi Prima Tani yang mempunyai karakteristik yang berbeda, 4) penelitian dikhususkan untuk mengkaji secara teknis dan aplikasi teknologi untuk nilai tambah bagi penerapan teknologi yang dihasilkan oleh Balai Penelitian dan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang mengintegrasikan komponen teknologi introduksi ke dalam program Prima Tani. Untuk pengumpulan data primer dan data sekunder di lapangan serta pengolahan data dibutuhkan waktu selama tiga bulan yaitu bulan September sampai Nopember Populasi Populasi adalah kumpulan objek penelitian (Rakhmat, 2005). Populasi dalam penelitian ini adalah anggota kelompok tani yang terlibat langsung dengan kegiatan Prima Tani di dua provinsi yaitu Jawa Barat dan Sulawesi Selatan. Jumlah petani dalam populasi sebanyak orang yang berasal dari enam kelompok tani di Desa Jatiwangi, Kabupaten Garut dan 4 kelompok tani di Desa Citarik, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Di samping itu ada 5 kelompok tani di Desa Kamanre, Kabupaten Luwu dan 25 kelompok tani di Desa Sapanang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan (lihat Tabel 1). Tabel 1 Populasi dan Sampel Penelitian No Lokasi Penelitian Jumlah populasi (orang) 1. Jawa Barat 1.1. Desa Jatiwangi, Kab. Garut 1.2. Desa Citarik, Kab. Karawang 2. Sulawesi Selatan 2.1. Desa Kamanre, Kab. Luwu Jumlah Sampel (orang) Kooperator Nonkooperator 2.2. Desa Sapanang, Kab. Pangkep Jumlah Sumber: BPTP Jawa Barat (2007) dan BPTP Sulawesi Selatan (2007)
3 43 Sampel Penelitian Cara untuk menghitung ukuran pada pendugaan proporsi populasi dapat menggunakan rumus Taro Yamane (Rakhmat, 2005). Rumus ini untuk mencari jumlah ukuran sampel dengan tingkat presisi yang kita inginkan. Rumus Taro Yamane adalah sebagai berikut : N keterangan: n = N = jumlah populasi N.d d 2 = presisi yang ditetapkan n = jumlah sampel Dari jumlah sampel yang didapatkan maka dipilih secara acak dengan pertimbangan semua sampel dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih (hukum probabilitas). Karena dalam praktek seringkali menemui kesulitan dimana kerangka sampel yang dipakai untuk dasar pemilihan tidak tersedia atau tidak lengkap dan biaya membuat kerangka sampel terlalu tinggi, maka unit analisa dalam populasi digolongkan dalam kluster atau gugus (Singarimbun dan Effendi, 2006). Pengambilan sampel penelitian menggunakan teknik nonproportionate cluster random sampling yang masing-masing kluster diambil sampel secara acak. Adapun kluster yang ditetapkan adalah petani kooperator dan petani nonkooperator. Jumlah responden yang dijadikan sampel berjumlah 96 orang. Data dan Instrumentasi Data Untuk data penelitian ini diperoleh dari data dan informasi berbagai instansi terkait. Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui wawancara dengan pengurus kelompok tani dan anggota kelompok tani, dengan panduan wawancara yang digunakan adalah kuesioner yang telah diujicoba 20 orang petani di Desa Sukamulya, Kabupaten Garut yang memiliki karakteristik yang sama dengan lokasi penelitian, observasi lapangan dilakukan untuk mengamati langsung kondisi petani dalam melakukan kegiatan usahataninya, interaksi dengan kelompok tani dan pemanfaatan media komunikasi yang digunakan di Desa Jatiwangi, Kabupaten Garut dan Desa Citarik, Kabupaten Karawang, Jawa Barat;
4 44 di Desa Sapanang, Kabupaten Pangkep dan Desa Kamanre Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan. Data sekunder yang dikumpulkan pada penelitian ini didapatkan dari: (1) kantor desa, (2) kelompok tani dan data dari klinik agribisnis, (3) Dinas Pertanian Kabupaten Garut dan Kabupaten Karawang, Jawa Barat dan Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, (4) BPP Pertanian Kecamatan Pakenjeng, Garut dan Kecamatan Tirtamulya, Karawang; BPP Kecamatan Bungoro, Pangkep dan Kecamatan Belopa, Luwu, Sulawesi Selatan, (5) BPTP Jawa Barat dan BPTP Sulawesi Selatan yang menangani khusus pelaksanaan program Prima Tani. Instrumentasi Data primer yang dikumpulkan dalam penelitian ini dibangun dalam bentuk instrumentasi berupa kuesioner. Kuesioner dikelompokkan menjadi empat bagian. Bagian pertama berkaitan dengan pencarian data karakteristik responden. Bagian kedua berisikan tentang pernyataan mengenai pemanfaatan media komunikasi Prima Tani. Bagian ketiga berisikan pernyataan mengenai aksesibilitas kelembagaan tani yang digunakan sebagai tempat saling tukar informasi tambahan dan bagian keempat mengenai pernyataan yang berisikan persepsi petani tentang teknologi introduksi Agribisnis Industrial Pedesaan berkaitan dengan komoditas padi, hortikultura, kebun dan ternak. Definisi Operasional Untuk mengukur peubah yang telah ditetapkan dalam penelitian maka masing-masing peubah tersebut lebih dahulu diberi batasan atau diberi definisi operasional. Definisi operasional merupakan spesifikasi kegiatan penelitian dalam mengukur suatu peubah atau memanipulasinya (Kerlinger, 1998). Dengan adanya definisi operasional dapat ditentukan indikator pengukurannya dan batasan-batasan yang digunakan dalam mendapatkan data serta menganalisanya sehubungan dengan penarikan kesimpulan. Karakteristik Personal (a) Umur adalah usia responden yang dihitung sejak tahun kelahiran sampai waktu penelitian dilaksanakan dalam satuan tahun, diukur dengan skala rasio.
5 45 (b) Jenis kelamin adalah perbedaan seks responden yang melekat pada dirinya. Jenis kelamin ini dikategorikan: (1) laki-laki dan (2) perempuan, diukur dengan skala nominal. (c) Pendidikan formal adalah jenjang waktu sekolah formal yang pernah diikuti responden dalam satuan tahun, di ukur dengan skala rasio. (d) Pendidikan nonformal adalah kegiatan pembelajaran di luar sekolah formal yang pernah diperoleh seperti: kursus, pelatihan, magang, studi banding, penataran, dan sosialisasi dalam menunjang aktivitasnya dalam satu tahun terakhir saat penelitian dilakukan, diukur dengan skala rasio. (e) Pendapatan adalah penghasilan yang diperoleh responden dalam mengelola lahannya baik pekerjaan pokok dan pekerjaan sampingan selama satu tahun usahatani dibagi bulan, diukur dengan skala rasio. (f) Pengalaman bertani adalah lamanya responden sejak berusahatani dalam satuan tahun, diukur dengan skala rasio. (g) Luas lahan garapan adalah luas area lahan yang digarap responden untuk usahatani dinyatakan dalam satuan hektar, diukur dengan skala rasio. (h) Status lahan garapan adalah posisi responden terhadap lahan usahatani yang diusahakannya. Dikategorikan dengan (1) hak milik, (2) penyewa penggarap, (3) penggarap, (4) buruh tani, diukur dengan skala nominal. (i) Status dalam kelompok tani adalah posisi responden dalam keanggotaan kelompok tani yang diikutinya, dikategorikan (1) ketua, (2) sekretaris/ bendahara, (3) anggota, diukur dengan skala nominal. Pemanfaatan Media Komunikasi Pemanfaatan media komunikasi Prima Tani adalah penggunaan media yang dilakukan petani untuk mencari tambahan informasi yaitu gelar teknologi, diukur dengan skala ordinal dikategorikan: (3) selalu lebih baik, (2) kadangkadang/ sebagian baik, (1) tidak tahu/ tidak ada. Untuk media komunikasi seperti brosur, leaflet, majalah Prima Tani, SK Sinar Tani, poster, temu wicara, percontohan/ demplot, diukur dengan skala ordinal dikategorikan: (3) jelas, (2) kurang jelas, (1) tidak tahu/ tidak ada. Pendekatan komunikasi lain diukur dengan skala ordinal dikategorikan: (3) sering, (2) jarang, (1) tidak pernah/tidak tahu.
6 46 Untuk aspek klinik agribisnis, diukur dengan skala ordinal yang dikategorikan: (3) sangat memadai/ tersedia/dipahami, (2) kurang/ sulit, (1) tidak tahu/ tidak ada. Aksesibilitas pada Kelembagaan Tani Aksesibilitas adalah aktivitas komunikasi petani dalam meningkatkan komunikasinya dengan lembaga tani lainnya yang ada dalam program Prima Tani yaitu manfaat keberadaan kelompok tani yang diukur skala ordinal yaitu: (3) sering, (2) jarang, (1) tidak pernah; sedangkan indikator keuntungan adanya kelompok tani yang diukur skala ordinal yaitu: (3) saling untung, (2) kurang untung, (1) tidak tahu/ tidak ada. Persepsi Teknologi Introduksi AIP Persepsi adalah pandangan petani tentang teknologi introduksi AIP dalam program Prima Tani yang diubah dalam skala ordinal, diukur berdasarkan indikator aspek biofisik, ekonomi dan sosial. Aspek biofisik yaitu keuntungan relatif untuk melihat kesesuaian komoditas utama dan sampingan, hasil panen dan limbah pertanian yang dapat dimanfaatkan dalam menerapkan teknologi introduksi. Aspek ekonomis yaitu keuntungan relatif dalam penerapan teknologi introduksi kepada petani secara ekonomis. Sedangkan aspek sosial yaitu keuntungan relatif yang dapat diterapkan sesuai dengan faktor sosial dan budaya setempat yang dilihat dalam tingkat adopsi, psikologi, kemandirian, keinovatifan dan manajemen usaha. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Validitas Instrumen Menurut Singarimbun dan Effendi (2006); Black dan Champion (1992) bahwa alat ukur dikatakan sah (valid) apabila alat ukur tersebut dapat mengukur data yang sebenarnya ingin diukur. Ada beberapa cara untuk menetapkan validitas alat ukur yang dapat dipakai yaitu: (a) validitas konstruktif artinya menyusun tolok ukur operasional berdasarkan kerangka dari konsep yang diukur, (b) validitas isi artinya isi alat ukur tersebut dapat mewakili semua aspek yang dianggap sebagai kerangka konsep, (c) validitas eksternal artinya alat ukur baru yang digunakan tidak berbeda hasilnya jika dibandingkan dengan alat ukur yang
7 47 sama. Karena itu validitas instrumen penelitian diusahakan agar semua pertanyaan disusun dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi sosial budaya petani setempat. Upaya untuk memperkuat validitas dari instrumentasi penelitian dilakukan dengan menyusun daftar pertanyaan dengan cara: 1) Mencari definisi konsep yang dikemukakan para ahli yang tertulis didalam literatur. 2) Menyesuaikan dengan instrumen yang telah dipakai para peneliti lain untuk mendapatkan data yang sama. 3) Mendiskusikan konsep tersebut dengan para ahli dan dosen pembimbing. 4) Menanyakan definisi konsep yang akan diukur kepada calon responden atau orang yang mewakili karakteristik sama dengan responden (Singarimbun dan Effendi, 2006). Agar kuesioner mempunyai uji validitas tinggi maka daftar pertanyaan disusun dengan cara: a) mendefinisikan secara operasional konsep yang diukur, b) melakukan ujicoba skala pengukuran tersebut pada sejumlah responden, c) mempersiapkan tabulasi jawaban, e) menghitung korelasi antara masingmasing pernyataan dengan skor total menggunakan rumus teknik korelasi product moment Spearman Brown. Uji kuesioner dilakukan terhadap 20 orang petani di Desa Sukamulya Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Desa Sukamulya merupakan salah satu desa yang berbatasan langsung dengan lokasi program Prima Tani dengan karakteristiknya yang hampir sama dengan desa-desa di lokasi Prima Tani lainnya. Dari perhitungan diperoleh nilai untuk 8 subpeubah sebesar 0,819 dibandingkan r-tabel (db=18, α=5%) sebesar 0,443 maka berdasarkan ketentuan uji statistik kuesioner sudah valid. Reliabilitas Instrumen Suatu alat ukur dikatakan mempunyai tingkat reliabilitas yang tinggi apabila alat ukur tersebut mempunyai sifat konsisten, stabil atau ketepatan jika alat tersebut digunakan berulang kali terhadap suatu gejala yang sama walaupun dalam waktu yang berbeda.
8 48 Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (2006) reliabilitas instrumen adalah suatu istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi untuk yang kedua kalinya atau lebih. Reliabilitas instrumen diuji dengan menggunakan metode teknik belah dua dimana pengukuran dilakukan hanya satu kali. Untuk melihat instrumen yang digunakan reliabel atau tidak maka nilai r tot yang diperoleh dikonfirmasikan dengan nilai tabel pada taraf signifikan (α=5%). Jika nilai r tot lebih besar dari nilai r tabel maka instrumen yang digunakan dinyatakan reliabel dan sebaliknya maka instrumen dinyatakan tidak reliabel. Menurut Ancok dalam Singarimbun dan Effendi (2006) bahwa teknik belah dua dapat digunakan manakala alat pengukur yang disusun harus mempunyai cukup banyak butir (pertanyaan/ pernyataan) yang mengukur aspek yang sama. Jumlah butir minimal sekitar cukup memadai. Semakin besar jumlah item maka reliabilitas yang diperoleh akan semakin bertambah baik. Adapun rumus teknik uji reliabilitas belah dua (split half reliability test) yaitu : r tot = 2 (r. tt ) 1 + r.tt Keterangan: r. tt = angka korelasi belahan pertama dan kedua r. tot = angka reliabilitas seluruh item Uji reliabilitas kuesioner dilakukan pengujian terhadap 20 responden dengan menggunakan rumus split-half reliability test di Desa Sukamulya, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut. Hasil uji reliabilitas diperoleh nilai split-half reliability test untuk instrumen gelar teknologi yaitu 0,679, untuk media komunikasi sebesar 0,879; klinik agribisnis=0,771, untuk indikator manfaat adanya kelompok tani sebesar 0,864, untuk indikator keuntungan adanya kelompok tani sebesar 0,858 dan untuk persepsi petani pada aspek sosial sebesar 0,685 dibandingkan dengan nilai r-tabel (db=18; α=5%) adalah 0,443 maka kuesioner dinyatakan reliabel kecuali pada aspek biofisik dan aspek ekonomi.
9 49 Pengumpulan Data Dalam penelitian ini dilakukan pengumpulan data dengan prosedur sebagai berikut: 1. Survai dan observasi berstruktur yaitu pengumpulan data melalui pengamatan langsung di lapangan dengan melihat secara langsung fakta yang ada di lokasi penelitian. 2. Wawancara tertutup dengan menggunakan kuesioner kepada responden. 3. Wawancara dengan petugas dan penyuluh pertanian yang terlibat dalam program Prima Tani dan tokoh masyarakat setempat. Tujuannya untuk mengumpulkan informasi yang akurat berhubungan dengan pelaksanaan program Prima Tani. 4. Studi dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data melalui studi dokumentasi terhadap laporan-laporan yang berkaitan dengan sumber data sekunder. Analisis Data Didasarkan pada tujuan penelitian, model teoritis yang dikembangkan dan hipotesis yang diajukan, maka untuk keperluan deskripsi dipergunakan data kategorisasi dari masing-masing peubah. Dengan demikian pada penelitian ini dilakukan beberapa analisis statistik deskriptif, di antaranya perhitungan frekuensi, prosentase, rataan skor dan total rataan skor. Untuk melihat hubungan antar peubah, maka dilakukan uji analisis chi-square bagi korelasi data nominal. Adapun rumus chi-square adalah sebagai berikut: χ 2 r k (O ij E ij ) = i=1 j=i E ij Keterangan: χ 2 = Nilai korelasi antara peubah O ij = Jumlah observasi untuk kasus yang dikategorikan dalam baris ke-i pada kolom ke-j E ij = Banyak kasus yang diharapkan dibawah H 0 untuk kategori dalam beri ke-i pada kolom ke-j Untuk menentukan apakah H 0 ditolak atau diterima, maka harus membandingkan antara nilai chi-square hitung dengan nilai chi-square tabel pada
10 50 selang kepercayaan 95% (taraf nyata α=0,05). Bila nilai chi-square hitung lebih besar dari nilai chi-square tabel maka tolak H 0 dan sebaliknya. Penentuan ini bisa juga dilihat dari probabilitas bila P value < α=0,05 maka tolak H 0. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Pengolahan dan analisis data ini digunakan untuk melihat hubungan antara peubah-peubah yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Nazir (2003) korelasi rank Spearman digunakan jika mengamati dua peubah dalam bentuk skala ordinal. Data kuantitatif diolah dengan uji statistik korelasi rank Spearman dengan rumus sebagai berikut: r s = 1-6 Σ d i 2 n(n 2 1) keterangan: r s = nilai korelasi rank Spearman n = banyaknya pasangan data peubah d 1 = jumlah selisih setiap pasangan peubah Pengolahan data ujicoba kuesioner dilakukan dengan menggunakan program SPSS Versi 13 dari program Windows dan Microsoft Excel Alasan penggunaan korelasi rank Spearman adalah: 1. Tidak ada anggapan bahwa skor yang dianalisis ditarik dari populasi dengan distribusi tertentu. 2. Skor tidak eksak dalam pengertian kelangkaan melainkan semata-mata merupakan jenjang. 3. Efisiensi cukup tinggi yaitu 1% (Siegel, 1994). Setelah itu digunakan skala penilaian untuk menentukan posisi tanggapan sampel penelitian dengan menggunakan nilai skor setiap peubah dari kisaran satu sampai tiga yang menggambarkan posisi negatif ke posisi yang positif. Selanjutnya dihitung rentang skala dengan rumus sebagai berikut: R (bobot) Rs = M Keterangan: Rs = Rentang skala R (Bobot) = Bobot terbesar dikurangi bobot terkecil M = Banyaknya bobot
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai suatu penelitian deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif dimaksudkan untuk pengukuran
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
36 METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini di desain sebagai penelitian survey deskriptif korelasional yaitu melihat hubungan antara peubah secara mendalam. Peubah penelitian yang diamati
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
METODOLOGI PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yaitu untuk mengetahui hubungan yang terjadi dari peubah-peubah yang diteliti
Lebih terperinciMETODOLOGI. Lokasi dan Waktu Penelitian
METODOLOGI Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan teknik survei dalam bentuk penelitian deskriptif korelasional. Penelitian ini berusaha menggambarkan karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Desain Penelitian Populasi dan Sampel
31 METODE PENELITIAN Lokasi dan waktu Penelitian Lokasi penelitian di RW 08 Kelurahan Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Lokasi ini dipilih secara purposif (sengaja). Adapun pertimbangan memilih
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Populasi dan Sampel
38 METODE PENELITIAN Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian telah dilaksanakan dari bulan Maret sampai Agustus 2009 pada dua basis pemeliharaan yang berbeda yakni: basis lahan sawah dan lahan persawahan
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANGAN
BAB III PENDEKATAN LAPANGAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sidakaton, Kecamatan Dukuhturi, Kabupaten Tegal, Propinsi Jawa Tengah (Lampiran 1). Lokasi penelitian ditentukan
Lebih terperinciPemanfaatan Media Komunikasi Prima Tani, Aksesibilitas Kelembagaan Tani, dan Persepsi Petani tentang Teknologi Agribisnis Industrial Pedesaan
Jurnal Komunikasi Pembangunan ISSN 1693-3699 Februari 2009, Vol. 07, No. 1 Pemanfaatan Media Komunikasi Prima Tani, Aksesibilitas Kelembagaan Tani, dan Persepsi Petani tentang Teknologi Agribisnis Industrial
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi Penelitian Rancangan Penelitian
METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008 di Desa Jono Oge dan Desa Tondo Kecamatan Sirenja Kabupaten Donggala Provinsi Sulawesi Tengah.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
29 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian deskriptif korelasional. Menurut Rakhmat (2007) metode korelasi bertujuan meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
41 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain dalam bentuk metode survei yang bersifat explanatory research, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan peubah-peubah yang diamati,
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif (quantitative research) dengan desain survei deskriptif korelasional. Penelitian
Lebih terperinciAgronobiS, Vol. 1, No. 1, Maret 2009
Hubungan Pemanfaatan Media Komunikasi Prima Tani dan Aksesibilitas Kelembagaan Tani dengan Persepsi Petani Tentang Introduksi Teknologi Agribisnis Industrial Perdesaan (Kasus di Jawa Barat dan Sulawesi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Data dan Instrumentasi
41 METODE PENELITIAN Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dipilih secara sengaja (purposive) yaitu Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor Jawa Barat. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (2006) desain penelitian survei adalah penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu penelitian Populasi
27 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian survei yang yang bersifat deskriptif korelasional. Menurut Singarimbun dan Effendi (1989), desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian
39 METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini telah dilakukan di wilayah pertanian hortikulutra di Desa Cipendawa dan Desa Sukatani, Kecamatan Pacet, Kabupaten Cianjur dengan pertimbangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Sampel. Desain Penelitian
36 METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah populasi yang homogen yaitu pembudidaya ikan patin yang berada di Desa Tangkit Baru, Kec. Kumpe Ulu Kabupaten Muaro Jambi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian didesain sebagai metode survei yang menurut Singarimbun dan Effendi (2011) adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di gedung stasiun televisi Trans TV. Pemilihan lokasi adalah secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan bahwa acara musik
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode survai yaitu penelitian yang mengambil sampel dari suatu populasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.
Lebih terperinciprogram yang sedang digulirkan oleh Badan Litbang Pertanian adalah Program Rintisan dan Akselerasi Pemasyarakatan Inovasi Teknologi Pertanian yang
PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Pembangunan pertanian di Indonesia telah mengalami perubahan yang pesat. Berbagai terobosan yang inovatif di bidang pertanian telah dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
40 METODOLOGI PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian dirancang sebagai penelitian survei yang bersifat deskriptif korelasional. Singarimbun dan Effendi (2006) mengatakan, desain penelitian survei adalah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survai deskriptif dan korelasionel yang terkait dengan Program Ketahanan Pangan di Kecamatan Gandus. Menurut Singarimbun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang dengan metode survei deskriptif-korelasional. Menurut Kerlinger dan Lee (2000), penelitian survei mengkaji populasi (universe) yang besar dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif ini menggunakan desain survei deskriptif
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Penelitian Populasi
METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian berbentuk survei deskriptif korelasional, yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antar gejala (peubah) serta menganalisis hubungan antara peubah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Waktu dan Tempat Penelitian
37 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian Survei deskriptif korelasional yaitu melihat pada suatu kelompok dengan aspek yang diteliti adalah hubungan antara peubah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Upaya perusahaan untuk meningkatkan kemajuannya lebih banyak diorientasikan kepada manusia sebagai salah satu sumber daya yang penting bagi perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Menurut Kerlinger & Lee (2000: 599), survei digunakan pada populasi besar maupun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk
35 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional mencakup semua pengertian yang digunakan untuk memperoleh data penelitian yang selanjutnya akan dianalisis dan di uji sesuai dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan persepsi petani terhadap kompetensi penyuluh pertanian. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut rancangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian
41 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian survei. Terdapat dua peubah yaitu peubah bebas (X) dan peubah tidak bebas (Y). Peubah bebas (independen) yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif digunakan dengan desain penelitian survei, yaitu mengambil contoh dari suatu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah explanatory (penjelasan) dengan analisis korelasional untuk menjelaskan hubungan antar variabel. Fokus penelitian diarahkan untuk mengidentifikasi
Lebih terperinciPASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI PRIMA TANI DAN AKSESIBILITAS KELEMBAGAAN TANI DENGAN PERSEPSI PETANI TENTANG INTRODUKSI TEKNOLOGI AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN (Kasus di Jawa Barat dan Sulawesi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
33 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang bersifat deskriptif dan korelasional. Pemilihan pendekatan kuantitatif digunakan untuk lebih memahami fakta
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
16 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran PT. Coca Cola Botling, Co adalah salah satu perusahaaan yang telah menerapkan program keselamatan dan kesehatan kerja, hal ini menunujukkan bahwa PT.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
18 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Persaingan bisnis di sektor pertambangan semakin berkembang. Hal ini menyebabkan PT. Aneka Tambang Tbk membutuhkan karyawan yang berkompetensi untuk mencapai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel
Lebih terperinciPASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR
HUBUNGAN PEMANFAATAN MEDIA KOMUNIKASI PRIMA TANI DAN AKSESIBILITAS KELEMBAGAAN TANI DENGAN PERSEPSI PETANI TENTANG INTRODUKSI TEKNOLOGI AGRIBISNIS INDUSTRIAL PEDESAAN (Kasus di Jawa Barat dan Sulawesi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman,
III. METODE PENELITIAN Penelitian lapangan dilaksanakan Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman, Propinsi DIY. Penelitian ini berlangsung pada bulan April sampai dengan Mei 2017. Kecamatan Sayegan berada pada
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. deskriptif bukan saja memberikan gambaran terhadap fenomena-fenomena, tetapi
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Metode dasar yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
36 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Penelitian kuantitatif dilaksanakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi. dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian.
METODE PENELITIAN Populasi Populasi merupakan obyek atau subyek yang berada pada suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian. Populasi penyuluh yang ada di Kota
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinci3 METODOLOGI. 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi.
3 METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Kegiatan penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2009 di PPN Palabuhanratu, Sukabumi. 3.2 Alat dan Bahan Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe deskriptif kuantitatif, yang dipakai untuk memecahkan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
3. 1 Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2009 di PT. Samawood Utama Works Industries, Medan-Sumatera Utara. Penentuan lokasi penelitian
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi.
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
34 III. METODE PENELITIAN Metoda penelitian ini meliputi unsur-unsur: (1) populasi, sampel, dan responden, (2) desain penelitian, (3) data dan instrumentasi, (4) pengumpulan data, dan (5) analisis data.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif adalah suatu metode yang memusatkan diri dalam meneliti
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
37 BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan memberikan penjelasan tentang jenis penelitian, pendekatan penelitian, teknik pengumpulan data, populasi, sampel, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan
25 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek penelitian Objek yang diamati dalam penelitian ini adalah peternak yang tergabung dalam kelompok peternak Lebaksiuh yang ada di desa Sindanggalih, kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Klapanunggal, Bogor yang merupakan kawasan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 5 Disain Penelitian.
METODE PENELITIAN Disain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian survey bersifat explanatory, yaitu penelitian yang ditujukan untuk memperoleh kejelasan tentang sesuatu yang terjadi di masyarakat,
Lebih terperinciBAB III PENDEKATAN LAPANG
17 BAB III PENDEKATAN LAPANG 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di salah satu desa penerima Program Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) yaitu Desa Citapen, Kecamatan Ciawi,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian Hubungan Karakteristik Pemilih dan Terpaan Informasi Kampanye Politik dengan Perilaku Memilih dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Cianjur Tahun 2006,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan tempat dilaksanakannya penelitian untuk memperoleh data dan informasi yang dibutuhkan.penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN A.
34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Menurut Sugiyono (2012) Metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jenis penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. penelitian dilakukan dan diukur dalam satuan tahun. responden dan diukur dalam satuan tahun.
37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Usia (X 1 ), adalah usia responden dari awal kelahiran sampai pada saat penelitian dilakukan dan diukur dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km dari pusat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan wisata Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda yang terletak disebelah utara Kota Bandung berjarak + 7 km
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pada penulisan tesis ini, metode penelitian yang digunakan oleh. peneliti adalah metode penelitian korelasional.
III. METODE PENELITIAN 3.1. Pengertian Metode Penelitian Metode penelitian adalah tata cara dan prinsip-prinsip keilmuan untuk untuk rangkaian kegiatan pelaksanaan penelitian yang ditempuh atau dipergunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain Penelitian
14 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode survei, yaitu penelitian yang titik beratnya diletakkan pada penelitian relasional: yakni mempelajari hubungan variabel-variabel
Lebih terperinciBab III - Objek dan Metode Penelitian
33 3.2. Metode Penelitian Berdasarkan pada topik penelitian ini, penulis melakukan pendekatan dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini yakni metode deskriptif analitis. Menurut Muhammad Nazir
Lebih terperinciKERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Program Kejar Paket B memiliki sasaran untuk memberikan pendidikan bagi siswa lulus SD dan sederajat yang tidak melanjutkan ke SLTP, serta siswa putus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel. variabel X yang akan diukur untuk melihat faktor-faktor yang berhubungan
37 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1.Variabel (X) Berdasarkan hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini dapat diuraikan beberapa batasan, dan ukuran dari variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian Survey Analitik yaitu penelitian yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Dalam penelitian ini, Survey
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian, Subjek Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMA Negeri 6 Bandung, yang beralamat di Jalan Pasirkaliki No.
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
60 HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Personal Responden Karakteristik personal responden yang diamati meliputi umur, jenis kelamin, pendidikan formal, pendidikan nonformal, pendapatan, pengalaman bertani,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
19 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang didukung oleh data kualitatif. Metode kuantitatif yang digunakan adalah dengan metode survai,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Penentuan Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sebagai penelitian deskriptif korelasional dengan melakukan analisis terhadap semua peubah dan hubungan antar peubah. Penelitian ini terdiri
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan
44 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Rancangan Penelitian
26 METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan desain deskriptif korelasional untuk mendeskripsikan semua peubah yang diteliti. Kemudian dilanjutkan dengan menghubungkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu
BAB III METODE PENELITIAN 3.1.Objek Penelitian Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel independen yaitu Pengetahuan Kewirausahaan (X 1 ), Lingkungan Sekolah (X ) dan Pengalaman Praktek
Lebih terperinciBAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. atas 2 varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian ini dilihat dari variabel-variabel yang diteliti dan terdiri atas varabel yaitu: variabel Sistem Informasi Manajemen (SIM) berbasis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Pemilihan tempat pada penelitian ini dilakukan secara purposive didasarkan pada cakupan wilayah siaran (coverage area) RRI Bogor Pro 1 FM 93,75 MHz yakni
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN
27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association
Lebih terperincipelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Penelitian ini ingin mengetahui faktor yang mempengaruhi pola pelaksanaan dalam penyaluran KKP di pedesaan. Penelitian ini melibatkan karakteristik petani,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian adalah suatu cara yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan
Lebih terperinciLokasi penelitian dilakukan pada Perpustakaan SMP Negeri 15 Bandung yang terletak di Jalan Dr. Setiabudhi Nomor 89.
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian hubungan ketersediaan fasilitas perpustakaan dengan minat kunjung siswa ke perpustakaan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Konsumen sangat penting peranannya dalam konsep pemasaran, karena itu perusahaan dituntut untuk dapat memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen. Taktik dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Rancangan Penelitian
22 3. Terdapat hubungan nyata positif antara karakteristik personal, karakteristik lingkungan sosial, dan tingkat pengelolaan program dengan tingkat penghargaan masyarakat terhadap PDPT. 4. Terdapat hubungan
Lebih terperinciPROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Populasi dan Sampel Desain Penelitian
PROSEDUR PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Kelurahan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Bogor. Pemilihan lokasi penelitian ini adalah berdasarkan pertimbangan bahwa Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian akan dilaksanakan di UPT Balai Pengembangan Instrumentasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek dari penelitian ini adalah preferensi konsumen smartphone merek Blackberry. Adapun yang menjadi subjek dari penelitian ini, yaitu konsumen smartphone
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu tentang data
III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif yaitu suatu metode dalam meneliti status kelompok manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu sistem pemikiran
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di dua Desa dengan pola hutan rakyat yang berbeda dimana, desa tersebut terletak di kecamatan yang berbeda juga, yaitu:
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian yang dilaksanakan adalah berupa penelitian eksplanasif artinya penelitian yang menjelaskan secara keseluruhan dari obyek yang diteliti dalam batas-batas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Nazir (2005:84-85) mengemukakan bahwa: Desain dari penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian atau proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Subjek Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 21 Bandung bertempat di Jl. Rancasawo Ciwastra Bandung 40286
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Untuk mengetahui keinginan konsumen akan minuman kesehatan, kepuasan konsumen merupakan salah satu faktor terpenting yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian kuantitatif merupakan metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, yaitu penelitian yang digunakan untuk menggambarkan, menjelaskan dan menjawab persoalan-persoalan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Definisi Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman terhadap istilah yang terdapat dalam judul, maka terlebih dahulu peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian serta maksud
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 7 Bekasi yang beralamat di Jalan Belanak II, Perumnas II, Bekasi, Jawa Barat. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. hubungan. Penelitian asosiatif atau penghubung menurut Sugiyono yaitu,
46 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian asosiatif atau hubungan. Penelitian asosiatif atau penghubung menurut Sugiyono yaitu, penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Sebagai dasar titik tolak analisis yang tepat dan cermat sesuai dengan tujuan penelitian, maka penulis perlu menetapkan suatu pendekatan mulai dari fokus
Lebih terperinci