Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta

Transkripsi

1 Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan Radio Republik Indonesia (RRI) sebagai sumber informasi pertanian di kota Surakarta Disusun Oleh : Eliya Saidah H III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Menurut Nazir (2003), metode deskriptif adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran atau suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Penelitian ini menggunakan teknik survey, yaitu penelitian dengan cara mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data (Singarimbun dan Effendi, 1995). B. Penentuan Lokasi Penelitian Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Sebagai lokasi penelitian dipilih Kota Surakarta dengan pertimbangan bahwa RRI terletak di Kota Surakarta. Selain itu lahan sawah di wilayah Kota Surakarta sudah semakin menyempit karena tergeser oleh pemukiman dan industri, seperti terlihat pada Tabel 1. Tabel 1. Luas penggunaan tanah tiap Kecamatan di Kota Surakarta Kecamatan Perumahan/pemukiman Industri (Ha) Sawah (Ha) (Ha) Laweyan 559,20 39,40 45,03 Serengan 210,43 6,11 - Pasar Kliwon 312,30 9,77 - Jebres 666,00 25,38 21,33 Banjarsari 972,02 20,76 88,43 Jumlah 2.719,95 101,42 154,79 Sumber : Dinas Pertanian Kota Surakarta 2006

2 Di Kota Surakarta masih terdapat daerah yang cukup potensial untuk ditanami padi. Ini diketahui bahwa pada tahun 2006, dari 5 Kecamatan, terdapat 3 Kecamatan yang memiliki lahan sawah yaitu Kecamatan Laweyan lahan sawahnya sebesar 45,03 Ha, Kecamatan Jebres sebesar 21,33 Ha dan Kecamatan Banjarsari sebesar 88,43 Ha. Sehingga peneliti mengambil lokasi penelitian di Tiga Kecamatan tersebut. Tabel 2. Banyaknya produksi padi di berbagai Kecamatan di Kota Surakarta. Kecamatan Luas lahan (Ha) 35 Padi sawah Padi gogo (Kw/ha) (Kw/ha) Laweyan 45,03 72,42 - Serengan Pasar kliwon Jebres 21,33-12,24 Banjarsari 88,43 91,13 13,55 Jumlah 154,79 163,55 25,79 Sumber : Dinas Pertanian Kota Surakarta 2006 Berdasarkan pada Tabel 2, dalam setahun selama tahun 2006 Kecamatan Laweyan memproduksi padi sawah 72,42 Kw/ha, Kecamatan Jebres memproduksi padi gogo 12,24 Kw/ha, sedangkan Kecamatan Banjarsari memproduksi padi sawah 91,13 Kw/ha dan padi gogo 13,55 Kw/ha. C. Teknik Penentuan Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani di Tiga Kecamatan di Kota Surakarta, yaitu Kecamatan Laweyan, Jebres dan Banjarsari. Karena RRI terletak di Kota Surakarta dan di Kota ini hanya tiga kecamatan tersebut yang masih memproduksi tanaman padi. Tabel 3. Jumlah petani di Kecamatan Laweyan, Jebres dan Banjarsari Kecamatan Jumlah petani (Orang) Laweyan 57 Jebres 39 Banjarsari 189 Jumlah 285 Sumber : Dinas Pertanian Kota Surakarta 2008

3 Untuk mengambil sampel petani yang mendengarkan siaran pedesaan RRI, maka penarikan sampel dengan menggunakan teknik bola salju dikarenakan tidak semua petani memiliki kesempatan yang sama untuk dijadikan sampel, sebab tidak semua petani mendengarkan program siaran pedesaan RRI Surakarta. Teknik bola salju (snow-ball sampling), yaitu teknik pemilihan sampel dengan terlebih dahulu menetapkan satu informan-kunci (key-person), untuk kemudian pemilihan sampelsampel yang berikutnya, tergantung pada informasi atau pertimbangan yang diberikan oleh informan kunci tersebut. Pada tahap selanjutnya, penetapan sampel yang berikutnya, juga berdasarkan informasi yang diberikan oleh responden-responden yang terpilih tadi, sedemikian rupa sehingga seperti bola salju yang menggelinding (Mardikanto, 2001). Penarikan sampel dengan teknik snow ball sampling adalah salah satu bentuk non probability sampling, yang pada umumnya dilakukan untuk suatu penelitian yang populasinya tidak atau belum diketahui. Dalam penelitian ini, populasi dari petani yang mendengarkan siaran pedesaan RRI belum diketahui. Ada beberapa tahapan penarik bola salju (snow ball) : 1. Menentukan satu atau beberapa responden untuk diwawancarai sebagai titik awal penarikan sampel. 2. Responden selanjutnya ditetapkan berdasarkan pengetahuan atau informasi yang diperoleh dari responden awal. 3. Demikian seterusnya hingga pada satu saat peneliti memutuskan jumlah respondennya sudah mencukupi. Sampel yang diambil sebanyak 45 responden yang mencakup Kecamatan Laweyan, Jebres dan Banjarsari. Dimana masing-masing kecamatan diambil 15 responden. Teknik ini (snow ball sampling) digunakan dengan pertimbangan karena tidak adanya data mengenai jumlah pendengar siaran pedesaan RRI Surakarta, secara statistik. Selain itu peneliti juga memperhitungkan keterbatasan tenaga, biaya dan waktu. Informan kunci dalam penelitian ini adalah orang yang dianggap sebagai responden yang memenuhi syarat bagi tujuan penelitian, dalam hal ini adalah ketua

4 kelompok tani tempat responden melakukan penelitian. Informan kunci digunakan untuk mendapatkan informasi, sebagai titik awal penarikan sampel. D. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden dengan cara melakukan wawancara terstruktur dengan menggunakan kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya, dapat dilihat pada Tabel Data sekunder adalah data yang diperoleh dari instansi atau lembaga yang berkaitan dengan penelitian ini dengan cara mencatat langsung data yang bersumber dari dokumentasi yang ada, dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4. Rincian ragam data dan sumber data penelitian Data yang diperlukan Cara memperoleh data Sifat data Sumber data Pr Sk Kn Kl 1. Identitas responden a. Dukuh b. Desa c. Kecamatan d. Nama 2. Karakteristik petani yang berhubungan dengan penilaian a. Umur b. Pendidikan formal c. Pendidikan non formal d. Luas usahatani e. Kekosmopolitan 3. Evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan radio RRI : a. Evaluasi metode : 1) Waktu siaran 2) Materi siaran 3) Cara penyampaian pesan/berita b. Evaluasi sarana prasarana: 1) Pemancar (saluran) radio c. Evaluasi hasil : 1) Pengetahuan 2) Manfaat

5 4. Data pendukung : a. Keadaan penduduk b. Keadaan alam c. Keadaan pertanian d. Keadaan perekonomian Pr : Primer Sk : Sekunder Kn : Kuantitatif Kl : Kualitatif Dinas pertanian, BPS, Pemerintahan Desa/Kecamatan dan Kelurahan D. Teknik Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik, yaitu: 1. Wawancara: adalah pengumpulan data primer dengan mengajukan pertanyaan yang sistematis dan langsung kepada responden dengan menggunakan alat bantu kuesioner. 2. Observasi: adalah pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung kepada objek yang diteliti. 3. Pencatatan: adalah pengumpulan data dengan mengutip dan mencatat sumbersumber informasi dari pustaka maupun informasi yang terkait dengan penelitian ini. E. Metode Analisis Data 1. Untuk menganalisis karakteristik petani di Kota Surakarta, data primernya dianalisis melalui tahap editing, koding dan tabulasi. Sedangkan data sekunder pengolahannya secara terpisah. Untuk menganalisis karakteristik petani dengan skala ordinal dan menggunakan rumus lebar interval atau skor. 2. Untuk menganalisis evaluasi petani terhadap metode, sarana-prasarana dan hasil dari program siaran pedesaan RRI Surakarta, dengan skala ordinal dan menggunakan rumus lebar interval atau skor. Rumus interval (I) sebagai berikut : Lebar Interval (I) = Jumlah skor tertinggi Jumlahskor terendah Jumlah kelas (K) 3. Untuk menganalisis hubungan antara karakteristik petani dan evaluasi petani terhadap metode, sarana-prasarana dan hasil dari program siaran pedesaan RRI Surakarta menggunakan analisis uji korelasi Rank Spearman (Rs) dengan menggunakan program SPSS 11,0 for windows.

6 Menurut Siegel (1994) rumus koefisien korelasi Rank Spearman (Rs) sebagai berikut: 6 i Rs =1- N = 1 3 di 2 N Keterangan : Rs = koefisien korelasi Rank Spearman N = jumlah sampel di = beda rangking Signifikansi hubungan antara karakteristik petani dengan evaluasi petani terhadap metode, sarana-prasarana, dan hasil dari program siaran pedesaan RRI Surakarta menggunakan uji signifikansi t dengan taraf kepercayaan 95% karena besarnya sampel N 10 digunakan rumus sebagai berikut (Siegel, 1994): N 2 t = Rs 2 1 rs Keterangan : N = jumlah petani sampel Rs = Rank Spearman Kriteria pengujian : 1. Jika t hitung t tabel (α = 0,05) Ho ditolak, berarti ada hubungan yang signifikan antara karakteristik petani dengan evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan RRI sebagai sumber informasi pertanian di Kota Surakarta. 2. Jika t hitung < t tabel (α = 0,05) Ho diterima, berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara karakteristik petani dengan evaluasi petani terhadap program siaran pedesaan RRI sebagai sumber informasi pertanian di Kota Surakarta.