METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh
|
|
- Fanny Chandra
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu tertentu. Lokasi penelitian adalah Desa Tamiai, Kecamatan Batang Merangin, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Lokasi penelitian dipilih secara purposive. Desa Tamiai dipilih sebagai lokasi penelitian karena memiliki jumlah penduduk terbanyak di Kecamatan Batang Merangin (BPS 2011). Kecamatan Batang Merangin dipilih berdasarkan jumlah keluarga petani kayu manis. Menurut Dinas Perkebunan Kabupaten Kerinci (2011), Kecamatan Batang Merangin merupakan kecamatan yang memiliki jumlah keluarga petani kayu manis terbanyak di Kabupaten Kerinci. Lokasi penelitian dapat dilihat pada Lampiran 1. Kegiatan penelitian terdiri atas penyusunan proposal penelitian, pengambilan data di lapangan, pengolahan data, analisis data, dan penulisan laporan hasil penelitian. Waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan kegiatan penelitian ini adalah delapan bulan terhitung mulai dari Januari 2011 hingga Agustus Pengambilan data di lapangan dilakukan selama empat minggu yakni sejak minggu kedua bulan Maret 2011 sampai dengan minggu pertama bulan April Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga petani kayu manis di Desa Tamiai yang memiliki anak usia sekolah. Desa Tamiai terdiri atas tujuh dusun yang kemudian dipilih dua dusun (secara purposive) untuk menjadi lokasi penelitian. Dusun yang terpilih adalah Dusun Lamo dan Kampung Dalam. Dua dusun ini dipilih karena memiliki keluarga petani kayu manis terbanyak dibandingkan dengan dusun lainnya. Contoh dalam penelitian ini dipilih secara acak sederhana (simple random sampling). Menurut data monografi desa, Desa Tamiai memiliki 217 anak Sekolah Dasar. Data anak usia sekolah yang terdapat di setiap dusun tidak tersedia sehingga perlu dilakukan pendataan keluarga yang memiliki anak usia sekolah khususnya di Dusun Lamo dan Kampung Dalam. Hasil pendataan awal yang
2 20 dilakukan peneliti menunjukkan bahwa 34 keluarga di Dusun Lamo dan 32 keluarga di Kampung Dalam yang memenuhi syarat untuk menjadi kerangka contoh. Setiap dusun diambil contoh secara acak sebanyak 25 keluarga, sehingga jumlah seluruh contoh adalah 50 keluarga. Alur penentuan lokasi dan contoh penelitian disajikan pada Gambar 2. Desa Tamiai purposive Dusun Lamo (34 KK) Kampung Dalam (32 KK) 25 KK 25 KK acak sederhana Gambar 2 Alur penentuan lokasi dan contoh penelitian Jenis dan Cara Pengumpulan Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri atas data primer dan data sekunder. Data primer meliputi karakteristik keluarga (tipe keluarga, besar keluarga, usia ayah ibu, pendidikan ayah ibu, pekerjaan ibu, pendapatan keluarga, pengeluaran keluarga, dan kepemilikan aset), karakteristik anak (usia, jenis kelamin, dan urutan kelahiran anak), kesejahteraan keluarga, gaya pengasuhan orangtua (pengabai emosi, tidak menyetujui, laissez faire, dan pelatih emosi), dan perkembangan sosial emosi anak pada keluarga petani kayu manis. Variabel, dimensi pengukuran, jenis, responden, dan cara pengumpulan data disajikan dalam Tabel 1. Data sekunder diperlukan untuk memperkaya dan menunjang analisis data primer. Data sekunder diperoleh dari instansi terkait, yaitu Kantor Badan Pusat Statistik Kabupaten Kerinci, Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Kerinci, Kantor Kecamatan Batang Merangin, dan Kantor Desa Tamiai. Adapun data sekunder yang dikumpulkan mencakup data keadaan umum daerah penelitian (keadaan geografis, administratif, kependudukan, sarana, dan prasarana) serta data luas areal dan produksi perkebunan kayu manis.
3 21 Tabel 1 Variabel, dimensi pengukuran, jenis dan cara pengumpulan data No Variabel/dimensi Cara Jenis data Responden pengukuran pengumpulan 1 Karakteristik keluarga - Tipe keluarga (0=keluarga inti, 1=keluarga luas) nominal ibu wawancara - Besar keluarga rasio ibu wawancara - Usia ayah ibu rasio ibu wawancara - Pendidikan ayah ibu rasio ibu wawancara - Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja, 1=bekerja) nominal ibu wawancara - Pendapatan keluarga rasio ibu wawancara - Pengeluaran keluarga rasio ibu wawancara - Kepemilikan aset rasio ibu wawancara 2 Karakteristik anak - Usia anak rasio ibu wawancara - Jenis kelamin (1=laki-laki, 2=perempuan) nominal ibu wawancara - Urutan kelahiran (1=anak tunggal, 2=anak sulung, 3=anak tengah, 4=anak bungsu) ordinal ibu wawancara 3 Kesejahteraan keluarga - Indikator BPS rasio ibu wawancara - Indikator BKKBN interval ibu wawancara - Indikator a simple poverty rasio ibu wawancara scorecard for Indonesia 4 Gaya pengasuhan orangtua - Pengabai emosi rasio ibu self report - Tidak menyetujui rasio ibu self report - Laissez faire rasio ibu self report - Pelatih emosi rasio ibu self report Jenis gaya pengasuhan (0=bukan pelatih emosi, 1=pelatih emosi) 5 Perkembangan sosial emosi anak ordinal ibu self report rasio anak self report Pengukuran dan Penilaian Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini ditetapkan berdasarkan atas kerangka pemikiran penelitian. Pengukuran variabel penelitian disesuaikan untuk menjawab tujuan penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah karakteristik keluarga, karakteristik anak, kesejahteraan keluarga, gaya pengasuhan, dan perkembangan
4 22 sosial emosi anak. Pengukuran dan penilaian variabel penelitian dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Karakteristik Keluarga Karakteristik keluarga diukur dan dinilai dengan cara sebagai berikut: a. Tipe keluarga dibedakan menjadi (0) keluarga inti dan (1) keluarga luas. b. Besar keluarga dikelompokkan menjadi keluarga kecil ( 4 orang), keluarga sedang (5-6 Orang), dan keluarga besar ( 7 orang). c. Usia ayah ibu dibedakan menjadi dewasa awal (20-40 tahun), dewasa madya (41-65 tahun), dan dewasa akhir (>65 tahun). d. Pendidikan orangtua contoh diukur berdasarkan lama sekolah pada pendidikan formal (tahun). e. Pekerjaan ibu dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu (1) tidak bekerja, (2) petani kayu manis, (3) pedagang. f. Pendapatan dan pengeluaran keluarga dibedakan menjadi kurang dari Rp ,00, Rp500.00,00-Rp ,00, Rp ,00-Rp ,00, dan lebih dari atau sama dengan Rp ,00. g. Kepemilikan aset diukur berdasarkan kepemilikan rumah, kendaraan, alat elektronik, mebel, alat rumah tangga, dan lain-lain. B. Karakteristik Anak Karakteristik anak meliputi usia anak, jenis kelamin, dan urutan kelahiran. Pengukuran dan penilaian komponen karakteristik anak, yaitu: a. Usia anak dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu anak usia 10 tahun, 11 tahun, dan 12 tahun. b. Jenis kelamin anak terdiri atas (1) laki-laki dan (2) perempuan. c. Urutan kelahiran dikategorikan menjadi (1) anak tunggal, (2) anak sulung, (3) anak tengah, dan (4) anak bungsu. C. Kesejahteraan Keluarga Tingkat kesejahteraan keluarga diukur dengan menggunakan tiga indikator yaitu indikator garis kemiskinan BPS, indikator keluarga sejahtera BKKBN, dan a simple poverty scorecard for Indonesia. a. Berdasarkan garis kemiskinan perdesaan Provinsi Jambi 2010, keluarga dibedakan menjadi dua kategori menurut tingkat kemiskinan, yaitu:
5 23 1) Miskin, jika pengeluaran per kapita per bulan Rp ,00. 2) Tidak miskin, jika pengeluaran per kapita per bulan >Rp ,00. b. Berdasarkan indikator keluarga sejahtera BKKBN, keluarga dikelompokkan menjadi: 1) Keluarga prasejahtera (PraKS), jika tidak memenuhi kriteria KS I 2) Keluarga sejahtera I (KS I), jika memenuhi enam kriteria KS I 3) Keluarga sejahtera II (KS II), jika memenuhi enam kriteria KS I dan delapan kriteria KS II 4) Keluarga sejahtera III (KS III), jika memenuhi 14 kriteria KS II dan lima kriteria KS III 5) Keluarga sejahtera plus (KS III Plus), jika memenuhi 19 kriteria KS III dan dua kriteria KS III Plus (Lampiran 2) Berdasarkan pengelompokan tersebut, keluarga dibedakan menjadi dua kategori, yaitu: 1) Miskin, jika termasuk dalam keluarga PraKS dan KS I. 2) Tidak miskin, jika termasuk dalam keluarga KS II, KS III, dan KS III Plus. c. Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia terdiri atas sepuluh pertanyaan dan masing-masing pilihan jawaban memiliki skor yang berbeda satu sama lain (Lampiran 3). Skor yang diperoleh dijumlahkan sehingga diperoleh skor minimum adalah nol (kemungkinan besar berada di bawah garis kemiskinan) dan skor maksimum adalah 100 (kecil kemungkinan berada di bawah garis kemiskinan) (Chen & Schreiner 2009). D. Gaya Pengasuhan Gaya pengasuhan diukur dengan menggunakan instrumen yang disusun oleh Gottman dan DeClaire (1997). Instrumen Gottman dan DeClaire (1997) menggunakan 81 pernyataan yang terdiri atas 25 pernyataan untuk gaya pengasuhan pengabai emosi, 23 pernyataan untuk gaya pengasuhan tidak menyetujui, 10 pernyataan untuk gaya pengasuhan laissez faire, dan 23 pernyataan untuk gaya pengasuhan pelatih emosi. Berdasarkan uji cronbach alpha, ada sebelas pernyataan yang tidak digunakan dalam mengukur gaya pengasuhan orangtua keluarga contoh. Oleh
6 24 karenanya, jumlah pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 70 pernyataan dengan koefisien cronbach alpha sebesar 0,746. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 19 pernyataan untuk gaya pengasuhan pengabai emosi, 20 pernyataan untuk gaya pengasuhan tidak menyetujui, 9 pernyataan untuk gaya pengasuhan laissez faire, dan 22 pernyataan untuk gaya pengasuhan pelatih emosi. Jawaban pernyataan yang terdapat dalam instrumen ini terdiri atas dua pilihan yaitu benar (B) dan salah (S). Jawaban benar diberi skor satu dan jawaban salah diberi skor nol untuk melihat kecenderungan gaya pengasuhan yang diterapkan orangtua. Kemudian, skor yang diperoleh dijumlahkan sehingga menghasilkan skor minimum dan skor maksimum. Skor minimum adalah nol dan skor maksimum adalah 19 (gaya pengasuhan pengabai emosi), 20 (gaya pengasuhan tidak menyetujui), sembilan (gaya pengasuhan laissez faire), dan 22 (gaya pengasuhan pelatih emosi). Skor yang diperoleh distandarisasi sehingga diperoleh skor minimum adalah nol dan skor maksimum adalah 100. Semakin tinggi skor gaya pengasuhan tertentu, semakin kuat kecenderungan orangtua terhadap gaya pengasuhan tersebut. E. Perkembangan Sosial Emosi Perkembangan sosial emosi anak diukur dengan menggunakan instrumen Social Emotional Assets and Resiliency Scales (SEARS) (Cohn et al. 2009). Instrumen SEARS yang digunakan adalah instrumen SEARS A yakni SEARS untuk mengukur perkembangan sosial emosi anak usia 7-12 tahun dengan menggunakan teknik laporan diri (self report). Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memiliki koefisien cronbach alpha sebesar 0,888 dengan jumlah pernyataan yang digunakan adalah 53 pernyataan. Jawaban pernyataan menggunakan skala Likert, yaitu: (1) tidak pernah, (2) jarang, (3) kadang-kadang, dan (4) hampir selalu. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri atas 11 pernyataan untuk kompetensi emosional dan konsep diri, 13 pernyataan untuk pengaturan diri, keterampilan dalam memecahkan masalah, dan ketahanan sosial emosi, delapan pernyataan untuk strategi kognitif, delapan pernyataan untuk dukungan, kematangan, dan kemerdekaan sosial, tujuh pernyataan untuk empati, dan enam
7 25 pernyataan untuk keterampilan interpersonal/bergaul. Pernyataan yang digunakan dalam instrumen ini adalah pernyataan positif. Jawaban selalu diberi nilai tiga, kadang-kadang diberi nilai dua, jarang diberi nilai satu, dan jawaban tidak pernah diberi nilai nol. Skor yang diperoleh dijumlahkan sehingga diperoleh skor terendah adalah nol dan skor tertinggi adalah 159. Selanjutnya, skor dibuat indeks sehingga diperoleh indeks minimum nol dan maksimum 100. Skor yang diperoleh juga dihitung berdasarkan dimensinya. Berdasarkan skor per dimensi akan diperoleh dimensi yang dominan untuk masing-masing anak contoh. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh diolah dan dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Proses pengolahan data diawali dengan proses editing, coding, entrying, skoring, dan cleaning data. Selanjutnya data dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis deskriptif. Analisis ini digunakan untuk menjelaskan karakteristik keluarga (tipe keluarga, besar keluarga, usia ayah ibu, pendidikan ayah ibu, pendapatan keluarga, pekerjaan ibu, pengeluaran keluarga, dan kepemilikan aset), karakteristik anak (usia anak, jenis kelamin, dan urutan kelahiran), kecenderungan gaya pengasuhan orangtua, serta kategori perkembangan sosial emosi anak usia sekolah pada keluarga petani kayu manis. 2. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk menganalisis pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, kesejahteraan keluarga, dan gaya pengasuhan terhadap perkembangan sosial emosi anak usia sekolah pada keluarga petani kayu manis. Y = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + β 6 X 6 + γ 1 D 1 + γ 2 D 2 + γ 3 D 3 + ε Keterangan: Y α β 1-5 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 γ 1-4 = Indeks perkembangan sosial emosi = Konstanta = Koefisien regresi = Besar keluarga (orang) = Usia ibu (tahun) = Pendidikan ibu (tahun) = Pendapatan keluarga (Rp/bulan) = Usia anak (tahun) = Koefisien dummy
8 26 D 1 D 2 D 3 D 4 ε = Kesejahteraan keluarga (0=miskin; 1=tidak miskin) = Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja; 1=bekerja) = Jenis kelamin anak (0=anak laki-laki; 1=anak perempuan) = Jenis gaya pengasuhan (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire; 1=pelatih emosi) = Error 3. Analisis regresi logistik digunakan untuk menganalisis: a. Pengaruh karakteristik keluarga terhadap kesejahteraan keluarga berdasarkan indikator BPS dan BKKBN. = β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + ε Keterangan: p = Peluang untuk sejahtera (0=tidak sejahtera, 1=sejahtera) β 1-5 = Koefisien regresi X 1 = Besar keluarga (orang) X 2 = Usia ayah (tahun) X 3 = Pendidikan ibu (tahun) X 4 = Pendapatan keluarga (Rp/bulan) X 5 = Luas ladang kayu manis (hektar) ε = Error b. Pengaruh karakteristik keluarga, karakteristik anak, dan kesejahteraan keluarga terhadap gaya pengasuhan orangtua. = α + β 1 X 1 + β 2 X 2 + β 3 X 3 + β 4 X 4 + β 5 X 5 + γ 1 D 1 + γ 2 D 2 + γ 3 D 3 + γ 4 D 4 + ε Keterangan: p α β 1-5 X 1 X 2 X 3 X 4 X 5 γ 1-3 D 1 D 2 D 3 ε = Peluang untuk pelatih emosi (0=pengabai emosi, tidak menyetujui, dan laissez faire; 1=pelatih emosi) = Konstanta = Koefisien regresi = Besar keluarga (orang) = Usia ibu (tahun) = Pendidikan ibu (tahun) = Pendapatan keluarga (Rp/bulan) = Usia anak (tahun) = Koefisien dummy = Kesejahteraan keluarga (0=miskin; 1= tidak miskin) = Pekerjaan ibu (0=tidak bekerja; 1=bekerja) = Jenis kelamin anak (0=anak laki-laki; 1=anak perempuan) = Error
9 27 Definisi Operasional Anak usia sekolah adalah anak usia 6-12 tahun yang saat ini berada di kelas IV, V, dan VI Sekolah Dasar. Keluarga petani kayu manis adalah keluarga yang kepala keluarganya bekerja sebagai petani kayu manis. Besar keluarga adalah ukuran keluarga berdasarkan jumlah anggota keluarga yang dinyatakan dalam orang. Pendidikan orangtua adalah tingkat pendidikan ayah dan ibu yang diukur berdasarkan lama pendidikan formal (tahun) yang pernah diikuti. Pendapatan keluarga adalah penjumlahan dari pendapatan seluruh anggota keluarga yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pendapatan per kapita adalah pendapatan keluarga dibagi dengan besar keluarga yang dinyatakan dalam rupiah per kapita per bulan. Pengeluaran keluarga adalah penjumlahan dari seluruh pengeluaran baik pangan maupun bukan pangan yang dikeluarkan oleh rumah tangga selama satu bulan yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pengeluaran per kapita adalah rata-rata pengeluaran untuk setiap anggota rumah tangga yang dinyatakan dalam rupiah per kapita per bulan. Pengeluaran untuk pangan adalah proporsi pengeluaran yang digunakan untuk mengkonsumsi pangan (makanan pokok, protein hewani, protein nabati, sayur mayur, buah-buahan, minyak, bahan minuman, bumbu, tembakau dan sirih, dan kebutuhan pangan lainnya) yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Pengeluaran untuk bukan pangan adalah proporsi pengeluaran yang digunakan untuk kesehatan, pendidikan, sandang, energi, perumahan, pajak, komunikasi, dan tabungan yang dinyatakan dalam rupiah per bulan. Kepemilikan aset adalah jumlah aset yang dimiliki oleh keluarga dilihat dari kepemilikan rumah, kendaraan, alat elektronik, mebel, alat rumah tangga, dan lain-lain. Kesejahteraan keluarga adalah kondisi keluarga dibandingkan dengan indikator kesejahteraan dan atau kemiskinan yang sudah ditentukan (BPS,
10 28 BKKBN, dan a simple poverty scorecard for Indonesia). Kategori kesejahteraan mengikuti aturan dari indikator tersebut. Indikator BPS adalah indikator yang digunakan untuk mengklasifikasikan keluarga miskin berdasarkan garis kemiskinan perdesaan Provinsi Jambi Tahun 2010 yaitu Rp ,00. Indikator BKKBN adalah indikator yang digunakan untuk mengklasifikasian keluarga sejahtera berdasarkan kemampuan dalam memenuhi 21 indikator keluarga sejahtera. Indikator a simple poverty scorecard for Indonesia adalah indikator yang digunakan untuk memperkirakan tingkat kemiskinan berdasarkan skor yang diperoleh keluarga. Gaya pengasuhan orangtua adalah cara yang dominan dari orang tua dalam mengarahkan beragam emosi anaknya khususnya emosi negatif. Gaya pengasuhan pengabai emosi (dismissing) adalah gaya pengasuhan yang orangtua mengabaikan emosi negatif anak. Gaya pengasuhan tidak menyetujui (disapproving) adalah gaya pengasuhan yang orangtua memberikan sedikit empati ketika anak menunjukkan emosi negatifnya, namun mereka mengabaikan, menolak, tidak menyetujui, dan menegur/menghukum anak atas ekspresi emosinya. Gaya pengasuhan laissez faire adalah gaya pengasuhan yang orangtua yang menerima/empati dengan emosi anak tetapi tidak membimbing tingkah laku anak. Gaya pengasuhan pelatih emosi (emotion coaching) adalah gaya pengasuhan yang orangtua melatih emosi anak sehingga anak memiliki rasa percaya diri yang tinggi, belajar dengan baik, dan dapat bergaul dengan baik. Perkembangan sosial emosi adalah perkembangan sosial emosi anak usia sekolah yang dilihat dari keterampilan bergaul, empati, keterampilan interpersonal, dukungan sosial, keterampilan dalam memecahkan masalah, kompetensi emosional, kematangan sosial, konsep diri, pengelolaan diri, kemerdekaan sosial, strategi kognitif, dan ketahanan sosial emosi.
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik dan Cara Pemilihan Sampel
15 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu suatu teknik pengambilan data yang dilakukan melalui survey lapang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Populasi dan Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka Penarikan Contoh Penelitian. Purposive. Kecamatan Bogor Barat. Purposive. Kelurahan Bubulak
25 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang hanya dilakukan pada satu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
25 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study. Data dikumpulkan untuk meneliti suatu fenomena dalam satu kurun waktu tertentu (Umar 2006).
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian
39 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Desain dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan desain cross sectional study, yaitu penelitian yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian
8 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah disain cross sectional study. Disain ini dipilih karena ingin mendapatkan data pada saat yang
Lebih terperinciGambar 2 Metode Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. N 1+ Ne 2. n =
27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional dengan metode survei. Penelitian cross-sectional adalah penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
17 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu. Pemillihan tempat dilakukan dengan cara pupossive, yaitu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Gambar 2 Kerangka pengambilan contoh penelitian. Purposive. Proporsional random sampling. Mahasiswa TPB-IPB 2011/2012 (N=3494)
19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional karena pengumpulan data hanya dilakukan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan, serta retrospektif karena
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey di Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Pemilihan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yakni data yang dikumpulkan pada suatu waktu dan tidak berkelanjutan (Singarimbun & Efendi 1995). Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Cara Pemilihan Contoh
25 METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study dan restrospective. Cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu tertentu, desain
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini berjudul Konsep Diri, Kecerdasan Emosional, Tingkat Stres, dan Strategi Koping Remaja pada Berbagai Model Pembelajaran di SMA. Disain penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Disain penelitian adalah cross sectional study, yakni data dikumpulkan pada satu waktu (Singarimbun & Effendi 1995. Penelitian berlokasi di Kota
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. SMP Negeri 1 Dramaga. Siswa kelas 8 (9 kelas) Siswa kelas 8.4 dan 8.6 n= siswa laki-laki 30 siswa perempuan
18 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi antara ibu dengan anak. Desain yang digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Tehnik Pengambilan Contoh
29 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yaitu suatu penelitian yang dilakukan pada saat dan waktu tertentu. Penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
2 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data melalui survei lapang dalam satu titik
Lebih terperinciGaya Hidup - aktivitas - minat - opini
15 KERANGKA PEMIKIRAN Gaya hidup merupakan aktivitas, minat, dan pendapat individu dalam kehidupan sehari-hari yang diukur menggunakan teknik psikografik. Berbagai faktor dapat memengaruhi terbentuknya
Lebih terperinciKarakteristik Keluarga : Besar Keluarga Pendidikan Suami Pekerjaan Suami Pendapatan Keluarga Pengeluaran Keluarga. Persepsi Contoh terhadap LPG
KERANGKA PEMIKIRAN Program konversi minyak tanah ke LPG dilakukan melalui pembagian paket LPG kg beserta tabung, kompor, regulator dan selang secara gratis kepada keluarga miskin yang jumlahnya mencapai.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan metode survei dengan menggunakan kuisioner sebagai alat pengumpul data utama.
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan merupakan fenomena sosial yang telah menarik perhatian masyarakat internasional dan belum ada solusi yang tepat untuk mengatasinya. Pembangunan bangsa dikatakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu dan menggunakan metode survei. Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi, Contoh, dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study. Penelitian dilakukan di 6 sekolah yang terdiri dari SMA dan SMK negeri dan swasta di Kota Bogor.
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Keluarga dalam Kerangka Teori Struktural Fungsional
7 TINJAUAN PUSTAKA Keluarga Konsep Keluarga Menurut Undang-undang Nomor 52 Tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi antara cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan hanya pada satu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Populasi dan Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study, artinya data penelitian dikumpulkan pada satu periode waktu tertentu. Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh
32 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian interaksi keluarga yang memfokuskan pada interaksi suami istri. Variabel yang diteliti pada penelitian interaksi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Pemilihan Pondok Pesantren Modern Purposive. Santri telah tinggal 1 tahun di pondok pesantren. Laki-laki. Perempuan.
27 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian yang digunakan adalah cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu. Pemilihan tempat dilakukan secara sengaja
Lebih terperinciKarakteristik TKW Umur Pendidikan Pekerjaan Pendapatan Lama menjadi TKW. Kualitas Perkawinan Kebahagiaan perkawinan Kepuasan Perkawinan
46 KERANGKA PEMIKIRAN Keluarga Tenaga Kerja Wanita (TKW) merupakan keluarga yang mengalami perpisahan dengan istri dalam jangka waktu yang relatif lama. Ketiadaan istri dalam keluarga menjadi tantangan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Jenis dan Teknik Pengambilan Contoh
20 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, karena data dikumpulkan pada satu waktu dan tidak berkelanjutan dengan sampel yang dipilih khusus
Lebih terperinciStrategi Koping Fungsi Ekonomi: Strategi penghematan Strategi penambahan pendapatan. Dukungan Sosial: Keluarga Besar Tetangga. Input Throughput Output
34 KERANGKA PEMIKIRAN Kemiskinan yang melanda bangsa Indonesia selama bertahun-tahun menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat Indonesia. Salah satunya adalah meningkatnya harga kebutuhan pokok yang mengakibatkan
Lebih terperinciLampiran 1 Peta Lokasi Penelitian. Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin
LAMPIRAN 75 76 Lampiran 1 Peta Lokasi Penelitian 1 Keterangan: 1. Kecamatan Batang Merangin 77 Lampiran 2 Kriteria keluarga sejahtera BKKBN A. Keluarga Prasejahtera adalah keluarga yang belum dapat memenuhi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study. Penelitian ini dilaksanakan di dua sekolah menengah atas yaitu Sekolah Menengah Atas Negeri
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Teknik Pemilihan Responden
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari objek dalam satu waktu tertentu, tidak berkesinambungan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross-Sectional Study yaitu penelitian yang dilakukan dengan cepat, lengkap serta dalam satu waktu dan tidak berkelanjutan
Lebih terperincikonsumsi merupakan salahsatu indikator pengukuran tingkat ketahanan pangan. Dengan demikian, bila tingkat konsumsi rumahtangga sudah terpenuhi maka
21 KERANGKA PEMIKIRAN Ketahanan pangan rumahtangga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah karakteristik rumahtangga (meliputi ukuran rumahtangga, pendidikan kepala dan ibu rumahtangga, dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Dengan menggunakan rumus dan margin error 0,1 diperoleh jumlah contoh sebagai berikut:
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study dengan metode survei. Penelitian dengan desain cross sectional study adalah penelitian yang dilakukan dengan
Lebih terperinciKarakteristik Anak Umur Jenis Kelamin Urutan anak Kepribadian Cita-cita dan tujuan. Tingkat Stres Menghadapi UN SMA Negeri SMA Swasta
44 KERANGKA PEMIKIRAN Salah satu ciri yang paling sering muncul pada remaja untuk menjalani penanganan psikologisnya adalah stres. Stres pada remaja yang duduk dibangku sekolah dapat dilanda ketika mereka
Lebih terperinciMETODE Desain, Lokasi dan Waktu Teknik Penarikan Contoh Jenis dan Teknik Pengumpulan Data
29 METODE Desain, Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan di dua Sekolah Menengah Atas Negeri di Kota Bogor, terdiri dari tiga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain Penelitian Teknik Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Cross sectional study dilakukan untuk mengidentifikasi dan menganalisis karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. n= z 2 1-α/2.p(1-p) d 2
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain dalam penelitian ini adalah cross sectional study. Lokasi penelitian di Desa Paberasan Kabupaten Sumenep. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Sekolah di Kota Bogor SMAN 1. Kelas Bertaraf Internasional. 12 Laki-laki 24 Perempuan 12 Laki-laki 25 Perempuan
60 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan di SMAN 1 Bogor, Kota Bogor Provinsi Jawa Barat. Lokasi penelitian dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Keluarga petani yang merupakan anggota Kelompok Tani Padajaya. RW 4 = 7 orang. RW 5 = 23 orang. Gambar 2 Teknik Pengambilan Contoh
24 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain cross sectional study, yaitu suatu penelitian dengan teknik pengambilan data dalam satu titik dan waktu tertentu.
Lebih terperinciDisain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
37 METODE PENELITIAN Disain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain cross sectional study yaitu data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan untuk memperoleh karakteristik
Lebih terperinciKESEJAHTERAAN KELUARGA, GAYA PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KAYU MANIS DI TAMIAI, KERINCI, JAMBI
KESEJAHTERAAN KELUARGA, GAYA PENGASUHAN, DAN PERKEMBANGAN SOSIAL EMOSI ANAK USIA SEKOLAH PADA KELUARGA PETANI KAYU MANIS DI TAMIAI, KERINCI, JAMBI ELMANORA DEPARTEMEN ILMU KELUARGA DAN KONSUMEN FAKULTAS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Teknik Pengambilan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu, dan Lokasi Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian yang berjudul Analisis Konsumsi Beras Merah (Oryza nivara) dengan Pendekatan Theory of Planned Behavior (TPB).
Lebih terperinciKonsumsi Pangan. Preferensi Pangan. Karakteristik Makanan:
23 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut Suhardjo (1989), latar belakang sosial budaya mempengaruhi pemilihan jenis pangan melalui dua cara yaitu informasi mengenai gizi dan preferensi berdasarkan konteks dua karakteristik
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
19 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain retrospektif dan cross sectional karena data yang diambil berkenaan dengan pengalaman masa lalu yaitu saat keluarga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. N Ne = 780. n = 780( = 106, N = Jumlah populasi mahasiswa S1 FEMA IPB Tahun e = error (9%)
19 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Desain Penelitian ini adalah cross sectional study, karena data yang dikumpulkan hanya pada satu waktu dan tidak berkelanjutan (Nazir 2009). Lokasi penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
31 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross sectional, karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Efendi 1995). Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Cara Pemilihan Contoh
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini menggunakan cross sectional study yakni data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh.
Lebih terperinciJumlah dan Teknik Pemilihan Sampel
Penelitian METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian ini menggunakan desain case control bersifat Retrospective bertujuan menilai hubungan paparan penyakit cara menentukan sekelompok kasus
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Keterangan : n = jumlah mahasiswa yang diambil N = jumlah populasi mahasiswa program sarjana e = batas kesalahan pengambilan contoh
21 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain penelitian ini adalah cross sectional study, yaitu penelitian yang dilakukan pada satu waktu atau periode tertentu. Lokasi penelitian dilakukan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pemilihan Contoh
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study yaitu penelitian yang dilakukan dalam satu waktu tertentu. Lokasi penelitian dipilih secara purposive dengan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Contoh dan Teknik Penarikan Contoh
23 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah crosss sectional study. Desain cross sectional study adalah salah satu caraa pengumpulan data
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. = = 95,34 ~ 96 orang
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain crosssectional karena data dikumpulkan dan diteliti pada satu waktu dan tidak berkelanjutan. Metode yang digunakan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 2 Sebaran jumlah penduduk menurut lokasi penelitian
25 HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Lokasi Penelitian Secara administratif, Desa Kuning Gading dan Desa Rantau Ikil termasuk dalam wilayah Kecamatan Pelepat Ilir dan Kecamatan Jujuhan, Kabupaten Bungo,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross-sectional study. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kebon Kopi 2 Bogor. Penentuan lokasi SDN Kebon Kopi
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu Penelitian
36 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan desain Cross Sectional Study dengan metode survey. Penelitian dengan desain Cross Sectional Study yaitu penelitian yang
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Cara Pengambilan Contoh
21 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian mengenai perilaku penggunaan internet ini menggunakan desain cross sectional study dengan metode survey. Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian
Lebih terperinciKerangka pemikiran oprasional analisis self-esteem, self-efficacy, motivasi belajar dan prestasi akademik siswa disajikan pada gambar 1.
20 KERANGKA PEMIKIRAN Menurut seorang pakar ekologi keluarga yaitu Bronfenbrener menyatakan bahwa anak adalah salah sebuah unsur dalam lingkungan. Hal tersebut ditinjau dari sudut pandang dalam perpsektif
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Contoh dan Cara Pengambilan Contoh
35 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian adalah cross sectional study. Penelitian ini dilakukan di Kota Bogor untuk mewakili wilayah perkotaan dan Kabupaten Bogor untuk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN 1 N
32 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan bagian dari data baseline pada kajian Studi Ketahanan Pangan dan Coping Mechanism Rumah Tangga di Daerah Kumuh yang dilakukan Departemen
Lebih terperincidiketahui masalah fungsional utama yang merupakan proses yang terjadi dalam keluarga nelayan. Pada gilirannya, maka dapat diukur output keluarga
KERANGKA PEMIKIRAN Kesejahteraan merupakan suatu hal yang bersifat subjektif, sehingga setiap keluarga atau individu di dalamnya yang memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbeda akan memberikan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang
III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan
Lebih terperinciGambar Kerangka pemikiran hubungan faktor gaya hidup dengan kegemuka pada orang dewasa di Provinsi Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Gorontalo.
102 KERANGKA PEMIKIRAN Orang dewasa 15 tahun seiring dengan bertambahnya umur rentan menjadi gemuk. Kerja hormon menurun seiring dengan bertambahnya umur, yang dapat mengakibatkan ketidakseimbangan metabolisme
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Sampel
15 METODE PENELITIAN Desain, dan Waktu Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain cross sectional study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei. Penelitian ini mengkaji pengetahuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
19 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini merupakan subsampling dari penelitian utama Hibah Kompetensi DIKTI Sunarti (2012) dengan tema Keragaan Ketahanan Keluarga Indonesia. Disain
Lebih terperinci4 METODE. Desain, Tempat dan Waktu. Teknik Penarikan Contoh
15 4 METODE Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian yang digunakan cross sectional. Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian Pengembangan Model Pendidikan Makanan Jajanan Sehat Berbasis Sekolah
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. penelitian. Kota Medan. 21 Kecamatan. 2 Kecamatan. Kec. Medan Kota Kelurahan Sitirejo (60 RT)
22 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah Cross Sectional Study. Lokasi Penelitian dilakukan di Kecamatan Medan Kota (1 kelurahan)
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian. Karakteristik anak 1. jenis kelamin 2. usia. Status Gizi
KERANGKA PEMIKIRAN Perkembangan kognitif merupakan suatu proses psikologis yang terjadi dalam bentuk pengenalan, pengertian, dan pemahaman dengan menggunakan pengamatan, pendengaran, dan pemikiran (Baraja
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Jumlah dan Cara Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Waktu, Tempat, dan Desain Penelitian Penelitian mengenai studi karakteristik pertumbuhan anak usia sekolah di Provinsi Jawa Barat dilaksanakan dari bulan Mei-Juli 2011 dengan menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan
64 III. METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode survei. Metode survei merupakan metode yang digunakan dalam penelitian dengan cara pengamatan langsung terhadap gejala
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Contoh dan Metode Penarikan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah gabungan antara cross sectional study, yaitu pengamatan yang dilakukan sekaligus pada satu waktu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi dan Waktu
57 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi dan Waktu Desain Penelitian ini menggunakan disain survei, suatu disain non-experimental dengan metode cross-sectional karena penelitian ini berhubungan dengan fenomena-fenomena
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Data yang Digunakan
METODE PENELITIAN Data yang Digunakan Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007. Riskesdas 2007 diselenggarakan oleh Badan Penelitian dan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
17 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai pengaruh pola penggunaan jejaring sosial terhadap motivasi dan alokasi waktu belajar siswa SMPN 1 Dramaga, menggunakan desain
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian 3.1.1 Ruang Lingkup Keilmuan Ruang lingkung keilmuan mencakup bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat. 3.1.2 Ruang Lingkup Tempat Lingkup tempat dari penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian
46 METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi cross-sectional karena data dikumpulkan pada satu waktu tidak berkelanjutan (Singarimbun dan Effendi 1991). Penelitian
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian payung berjudul Dampak Program Warung Anak Sehat (WAS) terhadap Perilaku Hygiene-Sanitasi Ibu WAS
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
20 METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain penelitian ini merupakan Cross Sectional dengan metode survei yang menggunakan kuesioner, lokasi penelitian dilaksanakan di Kabupaten Lampung Barat.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian
51 METODE PENELITIAN Desain, Lokasi, dan Waktu Penelitian Desain Penelitian Berdasarkan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang menggambarkan kesejahteraan keluarga di wilayah pesisir.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Pengambilan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
18 METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Penelitian dilakukan dalam dua tahapan yaitu penelitian pendahuluan dan penelitian lanjutan. Desain penelitian pendahuluan adalah cross sectional study menggunakan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Tabel 1 Disain eksperimental penelitian Motivasi Pesan Faktor. positif dan dengan cara penyajian tanpa penjelasan.
23 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Disain eksperimental yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktorial 2x2 dengan pre test dan post test. Disain penelitian ini melibatkan dua
Lebih terperinciTahapan Keluarga Sejahtera. Jumlah
23 BAB. III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan kombinasi antara penelitian menerangkan (explanatori research) dan penelitian deskriptif (deskriptif research). Penelitian yang bersifat menerangkan
Lebih terperinciperkembangan kognitif anak. Kerangka pemikiran penelitian secara skematis di sajikan pada Gambar 1.
KERANGKA PEMIKIRAN Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan seorang anak ada dua yaitu, faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal bersifat bawaan atau genetik, merupakan potensi
Lebih terperinciGambar 1 Kerangka Pemikiran Penelitian Preferensi Pangan Anak Sekolah Dasar di Kota Bogor
12 KERANGKA PEMIKIRAN Preferensi terhadap makanan didefinisikan sebagai derajat kesukaan atau ketidaksukaan terhadap makanan dan preferensi akan berpengaruh terhadap konsumsi pangan (Suhardjo 1989). Preferensi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. belum mampu memenuhi kebutuhan hidup sebagian besar petani di Indonesia. Hal
18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Indonesia merupakan negara agraris yang mana sebagian besar dari penduduknya bekerja disektor pertanian. Namun, sektor pertanian ini dinilai belum mampu
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah
25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive). Daerah yang dipilih sebagai tempat penelitian mengenai Analisis Sistem Integrasi
Lebih terperinciGambar 1 Hubungan pola asuh makan dan kesehatan dengan status gizi anak balita
17 KERANGKA PEMIKIRAN Masa balita merupakan periode emas, karena pada masa ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan otak yang optimal, terlebih lagi pada periode dua tahun pertama kehidupan seorang anak.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Kota (n=20) Kabupaten (n=27) Purposive. Gambar 2 Cara Penarikan Contoh Penelitian. SDN Akreditasi A Penjaja (n=11)
METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian ini desain Cross Sectional Study yaitu mengumpulkan informasi dengan satu kali survei yang dilakukan di empat sekolah dasar dengan karakteristik mutu
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Cara Pemilihan Contoh
METODE PENELITIAN Desain, Waktu dan Tempat Penelitian mengenai Pemberian Makanan Tambahan (PMT) biskuit yang disubstitusi tepung Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) pada balita gizi kurang dan gizi buruk
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Desain, Tempat dan Waktu
METODE PENELITIAN Desain, Tempat dan Waktu Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional, yaitu pengamatan terhadap paparan dan outcome dilakukan dalam satu periode waktu yang bersamaan.
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Jumlah dan Cara Penarikan Contoh Jenis dan Cara Pengumpulan Data
METODE PENELITIAN Desain, Tempat, dan Waktu Desain penelitian ini adalah cross sectional study, dilakukan di SDN 09 Pagi Pademangan Barat Jakarta Utara. Pemilihan lokasi sekolah dasar dilakukan secara
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Setiabudi 8
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengenai sikap konsumen terhadap daging sapi lokal dan impor ini dilakukan di DKI Jakarta, tepatnya di Kecamatan Setiabudi, Kotamadya Jakarta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, yaitu suatu metode penelitian yang mengarahkan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan tentang suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian itu adalah Explanatory Research, yaitu untuk menjelaskan hubungan antara variabel pendidikan ibu, pendapatan perkapita dengan status gizi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Hutan tanaman pola kemitraan merupakan kolaborasi antara PT. Nityasa Idola dengan masyarakat lokal. Masyarakat desa sudah lama mengklaim bahwa areal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian 1. Ruang lingkup keilmuan : Ilmu Kulit dan Kelamin 2. Ruang lingkup tempat : RSUD Tugurejo Semarang 3. Ruang lingkup waktu : Periode Agustus September
Lebih terperinci