BUKU disajikan pada PELATIHAN PEKERTI bagi DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG kerjasama dengan KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH Tahun 2017

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BUKU disajikan pada PELATIHAN PEKERTI bagi DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG kerjasama dengan KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH Tahun 2017"

Transkripsi

1 DESAIN PEMBELAJARAN BUKU 1.08 disajikan pada PELATIHAN PEKERTI bagi DOSEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG kerjasama dengan KOPERTIS WILAYAH VI JAWA TENGAH Tahun 2017 Listyaning Sumardiyani

2 Iman dan Taqwa Bekerja dengan sungguh-sungguh Kreatif dan inovatif Selalu menambah Pengetahuan Memiliki Perencanaan yang matang Mengasah kecerdasan Kuat Jasmani Peduli terhadap Lingkungan

3 BUKAN LAGI BAGAIMANA DOSEN MENGAJAR DENGAN BAIK ( TEACHER CENTER ), TAPI. TRANSFER OF KNOWLEDGE BAGAIMANA MAHASISWA BISA BELAJAR DENGAN BAIK DAN BERKELANJUTAN ( STUDENT CENTERED LEARNING ) METHOD OF INQUIRY DISCOVERY

4 MENGAPA DOSEN PERLU MEMBUAT DESAIN INSTRUKSIONAL? BAGAIMANAKAH LANGKAH-LANGKAH DESAIN INSTRUKSIONAL PADA MATA KULIAH YANG BAPAK/IBU AMPU?

5 PROSES PERUBAHAN 1. PENGARUH YANG DITERIMA MERUBAH KESADARAN 2. KESADARAN MERUBAH KEYAKINAN KOMITMEN 3. PINTU PENGARUH MASUK LEWAT : SENSING : INDERA THINKING FEELING PROSES : INTELECTUAL LEARNING EXPERENTIAL SPIRITUAL

6 How Education is Changed Old Industrial Education New Entrepreneurial Education Content Fokus Process Teacher Ownership Student What Expectations Who & How Expert Leadership Facilitator Passive Students Generators Feared Mistakes Learning tools Programmed Classes Flexible Theory Emphasis Doing

7 KOMPETENSI (LEVEL OF COMPETENCE) SPIRITUAL KOGNITIF Suatu bidang kemampuan AFEKTIF PSIKOMOTOR SOFT SKILL HARD SKILL endro.its

8 PERGESERAN POLA PIKIR Berpikir linier sistemik Berpikir parsial holistik Berpikir objek konektivitas (keterkaitan) Berpikir hierarkhis jaringan (networking) Berpikir struktur proses Mindset Guru sebagai Profesi Meyakinkan mengapa harus berubah mindset? (Mengapa orang sukses? Sebab mindset diset menjadi orang sukses (mencapai kesuksesan) Bagaimana melakukannya? Insiatif memerlukan kesdaran Guru Pengaruh eskternal memerlukan TOKOH PANUTAN Bekerja pragmatis paradigma ibadah POLA PIKIR Sumber : Kemdikbud, MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WUJUD TINDAKAN : MENGIKUTI TOKOH PANUTAN HABIT/ BUDAYA 8

9 KOMPETENSI LULUSAN BerEtika Berfikir Analitis Bekerja dalam Tim BerIlmu Pengetahuan BerTeknologi Bekerja Mandiri Berfikir Logis Berkomunikasi Lisan

10 Tujuan pembelajaran Umum Peserta pelatihan diharapkan dapat mengembangkan suatu program pembelajaran yang partisipatif dan interaktif untuk mata kuliah yang dibinanya Khusus Peserta pelatihan diharapkan dapat: 1. Mengidentifikasi kebutuhan program pembelajaran 2. Melakukan analisis pembelajaran 3. Membuat diagram hasil analisis pembelajaran untuk mata kuliah yang dibinanya

11 Soal Pre-tes Pilih salah satu topik mata kuliah yang diampu Bapak/Ibu! Rumuskan sebuah pernyataan tujuan pembelajaran untuk topik tersebut; Kompetensi apa yang terdapat pada tujuan pembelajaran tersebut? Deskripsikan metode dan media pembelajaran yang akan Bapak/Ibu gunakan agar tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai!

12 Format Jawaban Topik :... Tujuan Pembelajaran, Kompetensi, Metode dan Media: Tujuan Kompetensi Metode Media Pembelajaran

13 INTERCONNECTED Honda The Power of Dream (Honda Accord Advertising).3gp PAU-PPAI-UT 13

14 KEGIATAN PEMBELAJARAN SEBAGAI SUATU SISTEM

15 SISTEM PEMBELAJARAN Sistem Pembelajaran adalah suatu kombinasi terorganisasi yang meliputi unsur-unsur manusiawi, material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang berinteraksi untuk mencapai tujuan. Ciri-ciri sistem pembelajaran: 1. Rencana 2. Saling ketergantungan 3. Tujuan

16 Sistem pembelajaran OUTPUT INPUT PROSESSlide 4 OUTPUT INPUT lulusan lembaga pendidikan Tertentu mahasiswa kurikulum dosen sarana/prasarana materi/bahan pembelajaran bimbingan praktikum belajar mandiri belajar kelompok lulusan Out come

17 Kegiatan Pembelajaran Tahap I Tahap II Tahap III Pengembangan Instruksional Pelaksanaan Kegiatan Instruksional Evaluasi Instruksional

18 Pengembangan instruksional : proses yg sistematis dlm mengidentifikasikan masalah, mengembangkan bahan dan strategi instruksional, dan mengevaluasi efektivitas dan efisiensinya dlm mencapai tujuan instruksional Desain instruksional : suatu rancangan instruksional yg diperlukan untuk memberikan petunjuk ke arah pencapaian tujuan instruksional

19 Mengapa Desain Pembelajaran? tujuan Jalan mana dan cara apa yang paling efektif untuk ditempuh? masuk

20 FOOTBALL SOCCER

21 Preskripsi Desain Pembelajaran Untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu; Dengan kondisi: Karakteristik mata ajar tertentu Karakteristik pebelajar tertentu Strategi pembelajaran : Metode Media Lingkungan apa yang paling efektif, efisien dan menarik untuk digunakan?

22 Komponen Utama Desain Sistem Pembelajaran Tujuan Metode Siswa Materi Evaluasi Apa tujuan (objectives) yang ingin dicapai? Siapa audiens (learners) yang menjadi sasaran? Materi (subject content) apa yang akan diajar/dilatihkan? Metode dan media apa yang paling tepat untuk mencapai tujuan? Bagaimana pencapaian tujuan tersebut diukur/dievaluasi?

23 BAHAN DISKUSI: APAKAH ANDA TELAH BIASA MEMBUAT PERSIAPAN ATAU RANCANGAN KULIAH? BAGAIMANA STRUKTUR DAN ISINYA? BAGAIMANA CARA ANDA MENYUSUN RANCANGAN ITU? APAKAH RANCANGAN ITU DIBERIKAN KEPADA MAHASISWA? BAGAIMANA ANDA TAHU BAHWA MAHASISWA MEMANFAATKAN RANCANGAN ITU? APAKAH RANCANGAN ITU DIKEMBANGKAN? PAU-PPAI-UT 23

24 DISKUSI KELOMPOK (10 menit) q Komponen-komponen apa yang terdapat dalam rancangan pembelajaran (desain pembelajaran)? q Bagaimana kaitan antara komponen yang satu dengan yang lain?

25 Model Pengembangan Pembelajaran Melakukan Analisis pembelajaran Menulis Tes Acuan Patokan Identifikasi kebutuhan pembelajaran & menulis TIU Menulis Tujuan pembelajaran Khusus (TIK) Mengembangkan Bahan Instruksional Mendesain & melaksana kan evaluasi formatif Sistem Instruksional Mengidentifikasi perilaku awal & karakteristik awal siswa Menyusun Strategi Instruk-sional

26 file://localhost/users/listyaningsumardiyani/d ocuments/moved/data 1/PEKERTI-AA 2012/PEKERTI WIDYA HUSADA - KOP2012/Gaya Belajar Indv.ppt

27 MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

28 Model Dick & Carey

29 Model Kemp

30 Conduct a Needs Assessment Assess Relevant of Learner Characteristic Analysis Characteristic of a Work Setting Perfor Job, task and content analysis Model Rothwell & Khazanas Write Stetement of Performance Objectives Develop Performance Measurement Sequence Performance Objectives Specify Instructional Strategies Design Instructional Materials Evaluate Instruction

31 Model Hanafin & Peck

32 ASSURE Model nalyze learner tate objectives elect method media and materials tilize media and materials equire learner participation valuate and revise

33 ADDIE MODEL

34 Analisis pembelajaran Proses menjabarkan kemampuan / perilaku / kompetensi umum menjadi Kemampuan / perilaku / kompetensi khusus Secara logis dan sistematis Catatan: Sebelum melakukan analisis pembelajaran, dapat melakukan analisis materi kuliah dengan teknik peta konsep

35 DESAIN KOMPETENSI Secara umum, kompetensi dapat dipahami sebagai sebuah kombinasi antara ketrampilan (skill), atribut personal, dan pengetahuan (knowledge) yang tercermin melalui perilaku kinerja (job behavior) yang dapat diamati, diukur dan dievaluasi. STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI

36 Standar Kompetensi adalah pernyataan yang menguraikan kebulatan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diharapkan tercapai atau diperoleh setelah mengalami proses pembelajaran dalam satu semester Cakupan standar kompetensi adalah standar isi dan standar penampilan Kompetensi dasar adalah kemampuan individual yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugas / pekerjaan yg dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap, sesuai unjuk kerja yg dipersyaratkan Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan Penilaian Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai mahasiswa sesuai dengan kompetensi dasar (tidak mengenal istilah umum dan khusus)

37 BAHAN DISKUSI: (TENTANG TUJUAN) APAKAH ANDA BIASA MERUMUSKAN TUJUAN YANG JELAS? DARI MANA ANDA MENGETAHUI BAHWA TUJUAN YANG ANDA RUMUSKAN ITU JELAS? APAKAH YANG DISEBUT JELAS? APAKAH KRITERIA RUMUSAN TUJUAN YANG BAIK?

38 KOMPETENSI Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan individual yang dibutuhkan untuk mengerjakan suatu tugas / pekerjaan yg dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja, sesuai unjuk kerja yg dipersyaratkan Untuk menunjukkan kompetensi, membuat kursi misalnya, siswa harus melakukan pekerjaan sesuai standar yang disyaratkan oleh perusahaan atau industri

39 KOMPETENSI Skill Kompetensi Knowledge Attitude

40 Kaidah Penulisan Tujuan Pembelajaran Kompetensi umum yang akan dikuasai oleh mahasiswa pada akhir semester PERIKSA Apakah Bapak/Ibu menganggap cukup bila pada akhir smt, mahasiswa Bapak/Ibu menguasai kompetensi umum itu? Apakah kompetensi umum itu relevan dengan kompetensi lulusan program studi? Apakah kompetensi umum berupa: Hasil belajar? Proses? Kompetensi mahasiswa? Penguasaan pengetahuan?

41 PROSES MERUMUSKAN TUJUAN pembelajaran A. (AUDIENCE) Tentukan, Siapa yang belajar? B. (BEHAVIOR) Tentukan, Kompetensi/perilaku yang diharapkan dicapai mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan, terdiri: Verb

42 C. (CONDITION) Batasan atau alat yang diberikan kepada mahasiswa pada saat ia di tes D. (DEGREE) Tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai perilaku yang diharapkan. CONTOH: Setelah mengikuti proses pembelajaran metode penelitian selama 18 kali pertemuan (c), mahasiswa (a) akan dapat menyusun proposal penelitian (b) untuk digunakan dalam melakukan penelitian dan menulis skripsi (d).

43 SYARAT RUMUSAN TUJUAN Relevan dengan kompetensi profesi lulusan menurut kurikulum Berorientasi kepada mahasiswa, bukan kepada dosen atau kepada mata kuliah Berorientasi kepada hasil belajar, bukan kepada proses belajar

44 Menilai Tujuan No Tujuan Orientasi? 1. Dosen mengajarkan tentang penyusunan proposal penelitian Dosen X 2. Mahasiswa dapat menyusun proposal penelitian Mahasiswa 3. Matakuliah ini akan membahas secara mendalam berbagai metode eksperimen Matakuliah X 4. Mahasiswa akan mendiskusikan perubahan sistem perpajakan berdasarkan analisa krisis moneter Proses belajar X 5. Mahasiswa akan dapat menganalisis perubahan sistem perpajakan berdasarkan analisa krisis moneter Hasil belajar

45 TAKSONOMI TUJUAN pembelajaran Kognitif Afektif Psikomotor Bloom

46 Analisis pembelajaran Proses menjabarkan kemampuan / perilaku / kompetensi umum (TIU) menjadi Kemampuan / perilaku / kompetensi khusus (TIK) Secara logis dan sistematis

47 Analisis pembelajaran Mengidentifikasi semua kompetensi yang harus dikuasai mahasiswa Menentukan urutan pelaksanaan pembelajaran Menentukan titik awal proses pembelajaran (melalui penentuan perilaku awal mahasiswa) Memberikan dasar untuk merancang alat evaluasi

48 STRUKTUR KOMPETENSI HIRARKHIKAL PROSEDURAL PENGELOMPOKAN KOMBINASI

49 STRUKTUR HIRARKHIKAL 3 Susunan beberapa kompetensi 2 di mana satu/beberapa kompetensi menjadi prasyarat bagi kompetensi berikutnya 1

50 Contoh struktur hirarkhikal Menganalisis hubungan uang beredar dengan investasi Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi investasi Menjelaskan hubungan jumlah uang beredar dengan investasi

51 STRUKTUR PROSEDURAL Kedudukan beberapa kompetensi yang menunjukkan satu rangkaian pelaksanaan kegiatan/pekerjaan, tetapi antar kompetensi tersebut tidak menjadi prasyarat untuk kompetensi lainnya 1 2 3

52 CONTOH STRUKTUR PROSEDURAL Mengolah data kajian media Menyusun proposal kajian media Menyusun instrumen kajian media Mengumpulkan data kajian media

53 PENGELOMPOKAN (CLUSTER) Beberapa kemampuan yang satu dengan lainnya tidak memiliki ketergantungan, tetapi harus dimiliki secara lengkap untuk menunjang kemampuan berikutnya

54 CONTOH PENGELOMPOKAN Menjelaskan cara pengolahan susu segar Menjelaskan cara pembuatan mentega Menjelaskan cara pembuatan keju cheddar Menjelaskan cara pembuatan susu kental Menjelaskan cara pembuatan susu bubuk Mata kuliah : Penanganan dan Pengolahan Susu Segar Penyusun: Ir. Agus Santoso (UNJ)

55 KOMBINASI Beberapa kemampuan yang susunannya terdiri dari bentuk hirarkhikal, prosedural maupun pengelompokan

56 KOMBINASI Beberapa kemampuan yang susunannya terdiri dari bentuk hirarkhikal, prosedural maupun pengelompokan

57 PDP I FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN PADA TINGKAT OPERASIONAL TIU Mampu menerapkan fungsi-fungsi manajemen pada tingkat operasional Menyusun tindak lanjut mengatasi perbedaan antara rencana dan kenyataan 8 Menggunakan fungsi-fungsi manajemen dalam memecahkan contoh-contoh kasus penerapan di kegiatan operasional perbankan 7 Menjelaskan fungsi dan proses perencanaan 2 Menjelaskan fungsi dan proses pengorganisasian/ pengelompokan kegiatan 3 Menjelaskan fungsi dan proses penyediaan staf (staffing) 4 Menjelaskan proses dan cara mengimplementasikan suatu rencana pekerjaan 5 Menjelaskan tata cara menganalisis perbedaan antara rencana dan kenyataan (fungsi pengawasan) 6 Menjelaskan teori-teori manajemen umum 1

58 DIAGRAM BAHAN AJAR MK: METODE PENELITIAN SOSIAL AKPOL MENYAMPAIKAN LAPORAN PENELITIAN MENULIS LAP. PENELITIAN DISKUSI LAP. PENELITIAN MENGUMPULKAN DATA BERLATIH WAWANCARA MENDALAM TIU TARUNA DAPAT MENGHA SILKAN LAPORAN PENELI TIAN MEMBAHAS METODE PENELITIAN MERUMUSKAN HIPOTESIS MERANCANG INSTRUMEN MENULIS KERANGKA BERPIKIR MEMBAHAS LANDASAN TEORETIS MEMBAHAS LATAR BELAKANG MERUMUSKAN MASALAH MEMBAHAS TOPIK PENELITIAN Filsafat Ilmu

59 DIAGRAM BAHAN AJAR MK: METODE PENELI TIAN KEPENDI DIKAN MENGHASILKAN PROPOSAL PENELITIAN SEMINAR DAN PERBAIKAN PROPOSAL PENELITIAN MENULIS PROPOSAL PENELITIAN DISKUSI SEBAYA PROPOSAL PENELITIAN MERANCANG INSTRUMEN TIU MAHA SISWA DAPAT MENGHA SILKAN PROPOSAL PENELITIAN MERANCANG METODE PENELITIAN MENULIS LANDASAN TEORETIK MENULIS PENDAHULUAN MEMBAHAS PROSEDUR PENELITIAN MEMBAHAS JENIS PENELITIAN FILSAFAT ILMU

60 1. Menulis kompetensi-kompetensi khusus yang ada dalam Tujuan pembelajaran Umum (TIU) 2. Melakukan analisis dengan cara: (a) Menentukan kompetensi khusus yang penting dan relevan dengan kompetensi umum dalam TIU pada kertas-kertas kecil yang telah disediakan (b) Menentukan hubungan antar kompetensi khusus dalam susunan Hirarkhikal/ Prosedural/ Pengelompokan/ Kombinasi (c) Menggambarkan hubungan antar kompetensi khusus tersebut dalam bentuk bagan (bersambung)

61 3. Mengidentifikasi kompetensi khusus yang sudah dikuasai mahasiswa (kompetensi awal) (sambungan) 4. Membuat garis batas horizontal untuk memisahkan kompetensi khusus yang sudah dikuasai dari kompetensi yang belum dikuasai mahasiswa 5. Memberi nomor setiap kompetensi khusus, dimulai dari kompetensi yang paling awal yang harus dikuasai mahasiswa (dimulai dengan nomor 1) 6. Memberi tanda panah pada kompetensi khusus dimulai dari kompetensi yang paling rendah ke kompetensi yang lebih tinggi

62 PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL MAHASISWA Perilaku awal Karakteristik awal Garis batas perilaku awal dengan kompetensi khusus dalam struktur perilaku keseluruhan KUALIFIKASI YANG TELAH DIMILIKI CIRI KHAS INDIVIDUAL ATAU KLASIKAL

63 Penomoran TIU garis entry behaviour

64 PROSES MELAKUKAN ANALISIS pembelajaran 1. SUSUN KELOMPOK (10 ) 2. TENTUKAN MATA KULIAH YANG AKAN DIANALISIS (10 ) 3. RUMUSKAN KOMPETENSI (TIU) UNTUK SATU SEMESTER (10 ) 4. PERHATIKAN/DISKUSIKAN PERILAKU UMUM DALAM TIU (15 ) 5. TULISKAN PERILAKU-PERILAKU KHUSUS YANG TERKANDUNG DALAM PERILAKU UMUM PADA CARIKAN KERTAS (45 ) 6. LETAKKAN CARIKAN-CARIKAN KERTAS YANG BERISI PERILAKU KHUSUS ITU PADA LEMBAR KERTAS LEBAR (15 ) 7. SUSUN MELALUI DISKUSI KEDUDUKAN SETIAP PERILAKU KHUSUS ITU BERDASARKAN LOGIKA HUBUNGAN HIERARKIS, PROSEDURAL, DSB (15 ) 8. RAPIKAN KOMPOSISINYA, LAKUKAN PENGELEMAN, DAN PAMERKAN, TEMPEL DI DINDING (10 ) 9. EVALUASI, UMPAN BALIK, DAN REFLEKSI (20 ) 10. PAMERAN DAN EVALUASI DIAGRAM HASIL ANALISIS 11. MENYUSUN GBPP DAN SAP

65 PERILAKU KHUSUS (B) MENJADI BAGIAN DARI RUMUSAN TIK CONTOH 1 BERDASARKAN TOPIK YANG DITETAPKAN MAHASISWA AKAN DAPAT MENULIS LATAR BELAKANG MASALAH SECARA JELAS DAN TEPAT SESUAI PEDOMAN KERLINGER (C) (A) (B) (D) CONTOH 2 Ini yang ditulis pada secarik kertas itu MAHASISWA AKAN DAPAT MEMPERAGAKAN WAWANCARA DIAGNOSIS DENGAN PASEN HAMIL 9 BULAN YANG MENGELUH SAMPAI MENEMUKAN SUMBER KELUHANNYA (A) (B) (C) (D)

66 CONTOH 3 DIBERIKAN INSTRUMEN PEDOMAN WAWANCARA, MAHASISWA AKAN DAPAT MELAKUKAN WAWANCARA MENDALAM (C) (A) (B) DENGAN RESPONDEN ARTIFISIAL (C) SEHINGGA MEMPEROLEH SIMPULAN YANG TIDAK MERAGUKAN. (D) CONTOH 4 DIBERIKAN MANIKIN KEPALA MANUSIA, (C) ANAK-ANAK TK (A) AKAN DAPAT MENDERKRIPSIKAN UNSUR-UNSUR KEPALA (B) 80% BENAR (D)

67 67

68 68

69 Urutan Kegiatan Instruksional Metode Instruksional STRATEGI INSTRUKSIONAL Media Instruksional Waktu untuk mencapai tujuan instruksional yang telah ditentukan secara efektif dan efisien

70 1. INFORMASI PENTING, SIMPULAN, DAN KESAN APA YANG DAPAT DIPEROLEH DARI SAJIAN POKOK BAHASAN INI 2. APAKAH MANFAAT MENGUASAI POKOK BAHASAN INI UNTUK MENDUKUNG PROFESI KITA SEBAGAI DOSEN 3. APAKAH DIRASAKAN ADA YANG KURANG DARI SAJIAN INI, APAKAH ITU, JELASKAN. 4. ADAKAH NIAT ANDA UNTUK MEMPEROLEH PENDALAMAN INFORMASI INI, BAGAIMANA.

Endrotomo, tim DIKTI

Endrotomo, tim DIKTI Endrotomo, tim DIKTI endrop3ai@ its.ac.id KEMAMPUAN APA YANG BISA DIHASILKAN DENGAN CERAMAH/ KULIAH PEMBELAJARAN KOGNITIVISME Perubahan persepsi / pemahaman endrotomoits@yahoo.com 10% 20% 30% 50% 70% Reading

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBELAJARAN / PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN

ANALISIS PEMBELAJARAN / PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN I N S A N I N D O N E S I A Y A N G C E R D A S & K O M P R E H E N S I F Aulia Siti Aisjah Hp : 081-235-898-75 auliasa20@gmail.com auliasa@ep.its.ac.id ANALISIS PEMBELAJARAN / PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. Oleh: Dr. Christina Ismaniati, M.Pd.

PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN. Oleh: Dr. Christina Ismaniati, M.Pd. PENYUSUNAN PERANGKAT PEMBELAJARAN Oleh: Dr. Christina Ismaniati, M.Pd. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti sajian materi Penyusunan Perangkat Pembelajaran, peserta pelatihan mampu: 1. Melakukan analisis

Lebih terperinci

Pembelajaran.

Pembelajaran. Pembelajaran endrotomoits@yahoo.com Pengertian pembelajaran PENDIDIK INTERAKSI SUMBER BELAJAR PESERTA DIDIK Prinsip pembelajaran menurut SN Dikti : interaktif, holistik, integratif, saintifik, kontekstual,

Lebih terperinci

I N S A N I N D O N E S I A Y A N G C E R D A S & K O M P R E H E N S I F ANALISIS PEMBELAJARAN / PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN

I N S A N I N D O N E S I A Y A N G C E R D A S & K O M P R E H E N S I F ANALISIS PEMBELAJARAN / PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN I N S A N I N D O N E S I A Y A N G C E R D A S & K O M P R E H E N S I F ANALISIS PEMBELAJARAN / PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN Aulia Siti Aisjah Hp : 081-235-898-75 auliasa20@gmail.com auliasa@ep.its.ac.id

Lebih terperinci

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan PUSAT TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1 Pengertian Model a. Model adalah seperangkat prosedur yang sistematis untuk mewujudkan suatu proses. b. Proses sistematis

Lebih terperinci

Dokumen tertulis (kurikulum dalam makna sebagai rencana) Garis besar, pokok-pokok isi tentang apa dan bagaimana menyampaikan pengalaman belajar

Dokumen tertulis (kurikulum dalam makna sebagai rencana) Garis besar, pokok-pokok isi tentang apa dan bagaimana menyampaikan pengalaman belajar MEKANISME PENYUSUNAN SILABUS MAKNA SILABUS Dokumen tertulis (kurikulum dalam makna sebagai rencana) Garis besar, pokok-pokok isi tentang apa dan bagaimana menyampaikan pengalaman belajar kepada peserta

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPETENSI. Sunaryo Soenarto

ANALISIS KOMPETENSI. Sunaryo Soenarto ANALISIS KOMPETENSI Sunaryo Soenarto Analisis Instruksional Proses menjabarkan kemampuan / perilaku umum/standar kompetensi menjadi Kemampuan Dasar / perilaku dasar logis dan sistematis Analisis Instruksional

Lebih terperinci

DESAIN INSTRUKSIONAL

DESAIN INSTRUKSIONAL I N S A N I N D O N E S I A Y A N G C E R D A S & K O M P R E H E N S I F Aulia Siti Aisjah Hp : 081-235-898-75 auliasa20@gmail.com auliasa@ep.its.ac.id DESAIN INSTRUKSIONAL INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

MASALAH & TANTANGAN. 6. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK.

MASALAH & TANTANGAN. 6. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. MASALAH & TANTANGAN 1. Tingkat pendidikan masyarakat relatif masih rendah. 2. Dinamika perubahan struktur penduduk belum sepenuhnya terakomodasi dalam pembangunan pendidikan. 3. Kesenjangan tingkat pendidikan.

Lebih terperinci

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN

MANFA NFA TUJUAN PEMBELAJARAN Retno Wahyuningsih 1 PENGERTIAN Ranah hasil belajar siswa dikelompokkan sebuah taksonomi Taksonomi adalah usaha pengelompokan yang disusun dan diurut berdasarkan ciri-ciri tertentu. 1 MANFAAT Untuk menentukan

Lebih terperinci

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL)

MULTIMEDIA INTERAKTIF BERBASIS MODEL ASSURE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI STRUCTURED QUERY LANGUANGE (SQL) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan dunia, terutama Indonesia. Usaha pemerintah untuk mewujudkan peningkatan kualitas Indonesia

Lebih terperinci

PETA KOMPETENSI PEMBELAJARAN

PETA KOMPETENSI PEMBELAJARAN PETA KOMPETENSI PEMBELAJARAN Pusat pengembangan pendidikan Dan aktivitas istruksional INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER ( P3AI ITS ) Syamsul Arifin syamp3ai@its.ac.id HP:081-2354-2233 p3ai@its.ac.id

Lebih terperinci

endrotomoits@yahoo.com TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN Model Pembelajaran TCL dan Model Pembelajaran SCL MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik

Lebih terperinci

TAHAPAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN Model Pembelajaran TCL dan Model Pembelajaran SCL MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada apa yang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI Husni Mubarok, S.Pd., M.Si. Tadris Biologi IAIN Jember PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI CHAPTER 6 Model Pengembangan Pembelajaran Kaitannya Dengan Bahan Ajar MODEL PENGEMBANGAN FOUR-D (4D) Model pengembangan

Lebih terperinci

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN

ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN 240 Menit ANALISIS KEBUTUHAN SISTEM PEMBELAJARAN Penulis : Drs.Bambang Warsita, M.Pd Pengkaji Materi : Dr. Purwanto, M.Pd Pengkaji Media : Dra. Mariana Soemitro Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun

Lebih terperinci

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN SINGKAT PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005, perencanaan pembelajaran

Lebih terperinci

MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada apa yang dikerjakan dosen dalam proses pengajaran (teaching/courses). 2. Model ini banyak diterapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail

BAB I PENDAHULUAN. Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Menurut John Holt ( 1981 ) dalam bukunya How Children Fail dinyatakan bahwa siswa yang masuk pendidikan menengah, hampir 40 persen putus sekolah. Bahkan yang

Lebih terperinci

YANG DIHARAPKAN KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN MASALAH

YANG DIHARAPKAN KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN MASALAH KEADAAN SEKARANG KESENJANGAN YANG DIHARAPKAN MASALAH PENGETAHUAN KETERAMPILAN SIKAP PELATIHAN BERSIFAT TEKNIS KEMAMPUAN YANG AKAN DICAPAI atau KOMPETENSI DASAR PESERTA PELAKSANA PENGGUNA HASIL PELATIHAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Pasal 31 ayat 2 Undang-Undang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup Negara, juga merupakan wahana untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi penting dalam menghadapi globalisasi, sehingga

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan investasi penting dalam menghadapi globalisasi, sehingga I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan investasi penting dalam menghadapi globalisasi, sehingga pendidikan harus dapat menyiapkan generasi muda abad ke-21 yang unggul, berdaya saing tinggi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada kecakapan hidup (life skill oriented), kecakapan berpikir,

BAB I PENDAHULUAN. berorientasi pada kecakapan hidup (life skill oriented), kecakapan berpikir, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam menjamin kelangsungan pembangunan suatu bangsa. Pendidikan yang

Lebih terperinci

BAHAN KULIAH ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: ASEP SUPENA. Program Pasca Sarjana UNJ 2010

BAHAN KULIAH ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: ASEP SUPENA. Program Pasca Sarjana UNJ 2010 BAHAN KULIAH ORIENTASI BARU DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh: ASEP SUPENA Program Pasca Sarjana UNJ 2010 TEACHING FOR LEARNING BELAJAR (LEARNING) PROSES PERUBAHAN YANG RELATIF PERMANEN PADA PENGETAHUAN

Lebih terperinci

policy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...?

policy? pedoman? metoda? model belajar? ?...?...? policy? pedoman? metoda? model belajar??...?...? POKOK MASALAHNYA ADALAH ADANYA PERUBAHAN : MENGUSIK KETENTRAMAN SAAT INI TERUSIK KARENA MUNGKIN : KURIKULUM YANG BERJALAN SAAT INI DIANGGAP SUDAH BAIK,

Lebih terperinci

Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran)

Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran) Tugas Desain Pembelajaran 2 (Materi Konsep dan prinsip desain pembelajaran) NAMA INSTANSI PANGKAT/GOL : AYUB SIREGAR : DINAS PENDIDIKAN PROVINSI SUMATERA SELATAN : PENATA MUDA TK.I / III.B I. Konsep dan

Lebih terperinci

Menguraikan macam-macam sambungan kayu Menguraikan macam-macam pembentukan lapisan kayu.

Menguraikan macam-macam sambungan kayu Menguraikan macam-macam pembentukan lapisan kayu. Kompetensi Utama KISI KISI UKG 2015 TEKNIK KAPAL KAYU STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN/KEAHLIAN Indikator Esensial/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Profesional

Lebih terperinci

PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PANDUAN PENYUSUNAN GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN (GBPP) DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Wakil Direktur Bidang Akademik telah berhasil menyusun

Lebih terperinci

KONTRAK PERKULIAHAN (LEARNING CONTRACT)

KONTRAK PERKULIAHAN (LEARNING CONTRACT) KONTRAK PERKULIAHAN (LEARNING CONTRACT) Oleh : Prof. Dr. H. Wahyuddin Hamid, M.Si Unit Pengembangan Sumber Daya Manusia Kopertis Wilayah IX Sulawesi 1 CP PELATIHAN Menyusun kontrak perkuliahan untuk satu

Lebih terperinci

Disajikan oeh Endrotomo (Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi)

Disajikan oeh Endrotomo (Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi) Disajikan oeh Endrotomo (Tim Pengembang Kurikulum Pendidikan Tinggi) Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan DIKTI Tahun 2014 KONSEP KURIKULUM PERENCANAAN PELAKSANAAN PENGEMBANGAN Filsafat pendidikan

Lebih terperinci

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan

PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA. Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan PEDOMAN PENYUSUNAN RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER UNIVERSITAS ESA UNGGUL JAKARTA Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013 yang merupakan penyempurnaan dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005,

Lebih terperinci

M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN

M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN M A K A L A H MODEL-MODEL DESAIN PEMBELAJARAN Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Desain Pembelajaran Dosen : Dr. H. M. ENTANG, M.A. Disusun oleh : K E L O M P O K 2 AJIZ SULAEMAN NPM. 072115020 EKA

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam memecahkan 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan yaitu pengembangan penilaian kinerja (performance assessment) untuk menemukan rumus pythagoras pada

Lebih terperinci

Pengaruh Desain Pembelajaran Assure Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar

Pengaruh Desain Pembelajaran Assure Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar 44 INOVASI, Volume XVIII, Nomor 1, Januari 2016 Pengaruh Desain Pembelajaran Assure Terhadap Hasil Belajar Siswa Sekolah Dasar Reza Syehma Bahtiar Dosen Fakultas Bahasa dan Sains Universitas Wijaya Kusuma

Lebih terperinci

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

2015 PERSEPSI GURU TENTANG PENILAIAN SIKAP PESERTA DIDIK DALAM KURIKULUM 2013 DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi semua orang dan merupakan kebutuhan sepanjang hayat. Setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapanpun

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran. standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran

Materi Pembelajaran. standar isi pembelajaran merupakan kriteria minimal tingkat kedalaman dan keluasan materi pembelajaran Materi Pembelajaran Nama :feri dwi haryanto Nim :15105241029 PENGERTIAN BAHAN AJAR (MATERI PEMBELAJARAN) Bahan ajar atau materi pembelajaran (instructional materials) secara garis besar terdiri dari pengetahuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

BAB I PENDAHULUAN. yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan

Lebih terperinci

RASIONAL. 1. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. 2. Tuntutan penyediaan SDM bermutu yang

RASIONAL. 1. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. 2. Tuntutan penyediaan SDM bermutu yang RASIONAL 1. Pendidikan tinggi masih menghadapi kendala dalam mengembangkan dan menciptakan IPTEK. 2. Tuntutan penyediaan SDM bermutu yang mampu menghadapi dan mengantisipasi berbagai dampak perubahan semakin

Lebih terperinci

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta

Kurikulum Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Kurikulum 2010-2014 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia FTI UII Yogyakarta Model Penyusunan Kurikulum Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun

Lebih terperinci

Jerols E. Kemp (1977)

Jerols E. Kemp (1977) Model Pembelajaran Jerols E. Kemp (1977) Oleh : DR. Rusman, M.PD. Jerols E. Kemp Jerols E. Kemp dari California State University di Sanjose mengembangkan model Pengembangan Instruksional yang paling awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan dihampir semua aspek kehidupan manusia, termasuk dalam pendidikan formal. Pendidikan merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur

BAB I PENDAHULUAN. serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi salah satu sarana untuk membantu manusia menjadi insan yang lebih baik. Adapun tujuan pendidikan nasional menurut UUD Negara Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and

BAB III METODE PENELITIAN. Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan atau Research and Development dengan menggunakan model pengembangan Dick and Carrey, yaitu suatu proses

Lebih terperinci

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008

Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi. PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Pergeseran Paradigma Pendidikan Tinggi PAU-PPI, Universitas Terbuka 2008 Learning is a treasure that will follow its owner everywhere.. (chinese proverb) Our Motto Pergeseran Paradigma Pendidikan Pendidikan

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH I BERDASARKAN ANALISIS KOMPETENSI DASAR PADA KURIKULUM SMP

PELAKSANAAN PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH I BERDASARKAN ANALISIS KOMPETENSI DASAR PADA KURIKULUM SMP PELAKSANAAN PERKULIAHAN FISIKA SEKOLAH I BERDASARKAN ANALISIS KOMPETENSI DASAR PADA KURIKULUM SMP Murniati Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Sriwijaya Abstrak: Mata kuliah Fisika Sekolah I berada

Lebih terperinci

guna mencapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan.

guna mencapai tujuan dari pembelajaran yang diharapkan. 8 II. KAJIAN PUSTAKA A. Strategi Pembelajaran 1. Pengertian Strategi Pembelajaran Menurut Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan diamanatkan bahwa proses pembelajaran

Lebih terperinci

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair

WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID. Agustina Zubair WORKSHOP RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) USAHID Agustina Zubair KURIKULUM PT Kurikulum pendidikan tinggi merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan ajar serta cara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN

TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN TAHAPAN PENYUSUNA N RENCANA PEMBELAJAR AN Mod el Pembelajar an T CL d an Mod el Pembelajar an S CL MODEL TEACHER CENTERED LEARNING 1. Model TCL ini dimaksudkan sebagai model yang menitik beratkan pada

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN. Endang Mulyatiningsih PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN Endang Mulyatiningsih Mengajar merupakan tugas utama seorang pendidik (guru, dosen, tutor, instruktur, widyaiswara). Pendidik yang kreatif akan selalu menciptakan ide-ide

Lebih terperinci

Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran

Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Mata Kuliah Kurikulum dan Pembelajaran Seni mengajar belajar Ilmu PEMBELAJARAN : Lebih menggambarkan komponen proses dalam kurikulum, terutama pada saat kurikulum sudah diimplementasikan KONSEP SUDUT PANDANG

Lebih terperinci

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN

PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN PENDIDIKAN DAN PENGAJARAN Rupert C. Lodge dalam Philosophy of Education (1974: 23) menyatakan bahwa dalam pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Semua yang kita sebut atau kita

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Belajar dan Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Belajar Belajar merupakan komponen dari ilmu pendidikan yang berkenaan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi. Di dalamnya dikembangkan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH BERDASARKAN PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN MK

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH BERDASARKAN PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN MK RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH BERDASARKAN PETA CAPAIAN PEMBELAJARAN MK Ibnu Hari Sulistyawan 1 Tujuan : Membuat/merevisi Rencana Pembelajaran Semester MK berdasarkan Matrik/Peta Capaian

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)

II. TINJAUAN PUSTAKA. 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teoritis 1. Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) PBL merupakan model pembelajaran yang efektif untuk pengajaran proses berpikir tingkat tinggi.

Lebih terperinci

KURIKULUM 2015 PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

KURIKULUM 2015 PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA KURIKULUM 2015 PRODI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Program Learning Outcomes (PLO) PLO PLO 0.1 PLO 0.2 PLO 0.3 PLO 1 PLO 2 PLO 3 PLO

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Tujuan Pendidikan Nasional adalah untuk meningkatkan kualitas manusia Indonesia yang beriman bertaqwa kepada Tuhan Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah upaya yang dilakukan secara sadar dan sengaja guna meningkatkan nilai perilaku seseorang atau masyarakat, dari suatu keadaan tertentu ke suatu keadaan

Lebih terperinci

PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI

PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI Semester Sem 8 Sem 7 Sem 6 Sem 5 Sem 4 Sem 3 Sem 2 Sem 1 KURIKULUM PROGRAM STUDI MATA KULIAH PENYUSUNAN KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI JML sks Tim KBK DIKTI Metode pembelajaran Analisis SWOT Kemampuan PS

Lebih terperinci

KOMPONEN DESAIN INSTRUKSIONAL

KOMPONEN DESAIN INSTRUKSIONAL KOMPONEN DESAIN INSTRUKSIONAL Drs. Asep Herry Hernawan, M.Pd. Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI SISTEM INSTRUKSIONAL Pembelajaran pada dasarnya merupakan suatu system, yaitu menekankan

Lebih terperinci

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014

STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014 NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI (Permendikbud no 49/2014) Hotel Harris, Bandung, 18 Agustus 2014 Doktor (S3) Doktor (S3) Terapan 9 Magister (S2) Magister (S2) Terapan 8 7 Sarjana (S1) Diploma 4 (D4) 6 Fokus

Lebih terperinci

Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mengembangkan Kecakapan Matematika Siswa Pendidikan Dasar Kelas VII Sebagai Implementasi KBK

Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mengembangkan Kecakapan Matematika Siswa Pendidikan Dasar Kelas VII Sebagai Implementasi KBK Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Mengembangkan Kecakapan Matematika Siswa Pendidikan Dasar Kelas VII Sebagai Implementasi KBK Ary Woro Kurniasih Jurusan Matematika Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam

Lebih terperinci

REKONSTRUKSI INSTRUKSIONAL. Oleh : Drs. Toto Fathoni,MPd. Universitas Pendidikan Indonesia

REKONSTRUKSI INSTRUKSIONAL. Oleh : Drs. Toto Fathoni,MPd. Universitas Pendidikan Indonesia REKONSTRUKSI INSTRUKSIONAL Oleh : Drs. Toto Fathoni,MPd. Universitas Pendidikan Indonesia Feedback PLANNING IMPLEMENTATION EVALUATION TUGAS Instruktur/Guru DALAM PENGAJARAN Pengetahuan teoritis tentang

Lebih terperinci

Peta Sistem Pendidikan

Peta Sistem Pendidikan Peta Sistem Pendidikan INSTRUMENTAL INPUT Kebijakan Pend, Kurikulum, staf, Sarana dan fasilitas RAW INPUT Siswa (intelektual, fisik, Sosial,afektif) PROSES Proses Pembelajaran, Evaluasi, pengelolaan, aktivitas

Lebih terperinci

Materi Pembelajaran (Pengembangan Materi)

Materi Pembelajaran (Pengembangan Materi) Materi Pembelajaran (Pengembangan Materi) Oleh Fauzan AlghiFari / 15105241008 / TP-B http://fauzanfari.blogs.uny.ac.id Pengertian Materi Pembelajaran Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Kurikulum Kurikulum merupakan alat yang sangat penting bagi keberhasilan suatu pendidikan tanpa kurikulum yang sesuai dan tepat akan sulit untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA ANALISIS DAN TEKNIK MENENTUKAN KEBUTUHAN BELAJAR Oleh: Anik Ghufron FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2006 Kegiatan Instruksional Tahap I Tahap II Tahap III Pengembangan Instruksional

Lebih terperinci

Soft Skills? Apa dan Bagaimana. Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan:

Soft Skills? Apa dan Bagaimana. Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan: Soft Skills? Pengembangan Soft Skills untuk meningkatkan mutu lulusan: Apa dan Bagaimana Suhardjono Lokarya & Workshop Penyusunan Kurikulum Di Universitas Brawijaya, 05 Nopember 2007 1 Data diri pemakalah:

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Model Pembelajaran Didalam proses belajar mengajar diperlukan metode, pendekatan, tekhnik atau model pembelajaran yang tepat. Hal tersebut dimaksudkan agar tujuan pembelajaran

Lebih terperinci

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG

2015 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP SISWA KELAS II D I SD N HARAPAN 1 BAND UNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sekolah Dasar merupakan lembaga pendidikan formal yang berfungsi memberikan kepada siswa bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan dasar, yang dewasa ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau 59 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan atau Research & Development (R&D). Produk yang dikembangkan berupa metode bermain dengan

Lebih terperinci

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses

Oleh : Sri Milangsih NIM. S BAB I PENDAHULUAN. tinggi. Persepsi ini menyebabkan guru terkungkung dalam proses Meningkatkan sikap belajar siswa dengan model problem based learning yang dikombinasikan dengan model cooperative learning pada mata pelajaran geografi kelas XI IPS 2 SMA Negeri 1 Surakarta tahun ajaran

Lebih terperinci

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN Oleh Herminarto Sofyan VISI DIKNAS : INSAN INDONESIA CERDAS DAN KOMPETITIF VISI POLBANGMAWA: Terciptanya mahasiswa yang bertaqwa,

Lebih terperinci

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada

Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning. Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Penyusunan RPKPS dengan strategi student-centered learning Harsono Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada Lima Pilar Utama RPKPS: 1. Materi lebih didekatkan pada persoalan nyata 2. Integrasi

Lebih terperinci

Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya

Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya Modul Pelatihan Pengertian dan Perkembangan Konsep Media Pembelajaran serta Teori Belajar yang Melandasinya Kegiatan Belajar 4 Dr. BENNY A. PRI 1 Seri Modul JF-PTP KEGIATAN BELAJAR 4 Perancangan dan Pemanfaatan

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI

RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI RENCANA PEMBELAJARAN (GBPP/SILABUS/RPS, SAP/RPP) DENGAN PENDEKATAN SCL R. NETY RUSTIKAYANTI RPS/SILABUS/GBPP Rencana pembelajaran semester (RPS) suatu mata kuliah adalah recana pembelajaran yang disusun

Lebih terperinci

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA

2015 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI TERHADAP KREATIVITAS SISWA A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan nasional adalah suatu proses belajar dan pembelajaran yang terencana sehingga peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

MERUMUSKAN KEMAMPUAN AKHIR. Kemampuan akhir yang diharapkan dirumuskan menggunakan kalimat kerja yang

MERUMUSKAN KEMAMPUAN AKHIR. Kemampuan akhir yang diharapkan dirumuskan menggunakan kalimat kerja yang MERUMUSKAN KEMAMPUAN AKHIR Kemampuan akhir yang diharapkan dirumuskan menggunakan kalimat kerja yang operasional, yakni hanya menggunakan 1 kata kerja atau tingkah laku yang spesifik dan dapat diamati

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. pythagoras dalam memecahkan masalah mengacu pada model pengembangan

BAB V PEMBAHASAN. pythagoras dalam memecahkan masalah mengacu pada model pengembangan 92 BAB V PEMBAHASAN A. Proses Pengembangan Penilaian Kinerja Proses pengembangan penilaian kinerja (performance assessment) untuk menemukan rumus pythagoras pada materi menggunakan rumus pythagoras dalam

Lebih terperinci

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan Unit 4 Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Isniatun Munawaroh Pendahuluan Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan

BAB I PENDAHULUAN. penunjang roda pemerintahan, guna mewujudkan cita cita bangsa yang makmur dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia merupakan salah satu Negara terbesar didunia yang termasuk kategori Negara berkembang yang saat ini menempatkan pendidikan sebagai fondasi dan atau penunjang

Lebih terperinci

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING

21/04/2006 Draft MODUL TEACHING LEARNING PERUBAHAN PEMBELAJARAN DARI TEACHER CENTERED LEARNING MENJADI STUDENT CENTERED LEARNING MENGAPA HARUS MELAKUKAN PERUBAHAN PEMBELAJARAN? APAKAH DENGAN SISTIM PEMBELAJARAN YANG BIASA DILAKUKAN SUDAH DIANGGAP

Lebih terperinci

STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK. Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang. Abstrak

STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK. Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang. Abstrak STRATEGI EVALUASI PADA PEMBELAJARAN PROGRAM PRODUKTIF SMK Ratna Setyohandani SMK Ibu Kartini Semarang Abstrak Pembelajaran program produktif SMK memiliki karakteristik spesifik berbasis kompetensi (competence-based)

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI PENDIDIKAN 3/24/2015 9:53 AM PENELITIAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1 SISTEMATIKA PERMENDIKBUD NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI PERMENDIKBUD

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development).

III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). 67 III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (Research and Development). Desain penelitian pengembangan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN

IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN IMPLEMENTASI PENGINTEGRASIAN HARD SKILLS DAN SOFT SKILLS DALAM PEMBELARAN Disampaikan dalam Workshop PENGINTEGRASIAN HARD SKILL DAN SOFT SKILL DALAM KURIKULUM Program Hibah Kompetisi PGSD-B FKIP Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semua

BAB I PENDAHULUAN. Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semua BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) pada semua jenjang pendidikan sejak tahun ajaran 2007/2008 menuntut berbagai perubahan pada praktik pembelajaran

Lebih terperinci

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013

PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 1 PENERAPAN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DALAM KURIKULUM 2013 Pendahuluan Oleh: Bambang Prihadi*) Implementasi Kurikulum 2013 dicirikan dengan perubahan yang sangat mendasar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS. Untuk memahami maksud LKS, terlebih dahulu diuraikan mengenai

BAB II KAJIAN TEORI. A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS. Untuk memahami maksud LKS, terlebih dahulu diuraikan mengenai BAB II KAJIAN TEORI A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS Untuk memahami maksud LKS, terlebih dahulu diuraikan mengenai bahan ajar. Dalam Prastowo (2015: 17), bahan ajar merupakan segala bahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran IPA di Indonesia saat ini bertumpu pada standar proses pendidikan dasar dan menengah yang mengatur mengenai kriteria pelaksanaan pembelajaran pada satuan

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA KOMPETENSI INTI GURU PELAJARAN a b c d e

STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA KOMPETENSI INTI GURU PELAJARAN a b c d e KISI KISI PROFESIONAL UKG 2015 - PAKET KEAHLIAN KELISTRIKAN PERKAPALAN Kompetensi STANDAR KOMPETENSI GURU No Utama KOMPETENSI GURU MATA KOMPETENSI INTI GURU PELAJARAN a b c d e 1 Profesional 1. Menguasai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu

BAB I PENDAHULUAN. baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam dunia pendidikan saat ini, peningkatan kualitas pembelajaran baik dalam penguasaan materi maupun metode pembelajaran selalu diupayakan. Salah satu

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Terjadinya perubahan paradigma dalam metode belajar mengajar yang

PENDAHULUAN. Terjadinya perubahan paradigma dalam metode belajar mengajar yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Terjadinya perubahan paradigma dalam metode belajar mengajar yang tadinya berpusat pada guru (teacher centered), menjadi berpusat pada siswa (student centered),

Lebih terperinci

Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS)

Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Penyusunan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) Dr. Magdalena S. Halim, Psikolog Jakarta, 30 November 2016 Merumuskan Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) 1. Capaian pembelajaran mata kuliah (CPMK) atau

Lebih terperinci

Identifikasi kebutuhan, análisis pembelajaran dan perumusan tujuan pembelajaran

Identifikasi kebutuhan, análisis pembelajaran dan perumusan tujuan pembelajaran Tri Haryatmo LPPKS Deskripsi Tugas Dikumpulkan paling lambat tanggal 4 November 2013 pukul 23.00 WIB Buatlah sebuah resume dari semua bahan bacaan yang terdapat pada sub materi ini dalam sebuah paragraf.

Lebih terperinci

BAB II. KONSEP PENGEMBANGAN DAN TINJAUAN TEORITIK

BAB II. KONSEP PENGEMBANGAN DAN TINJAUAN TEORITIK BAB II. KONSEP PENGEMBANGAN DAN TINJAUAN TEORITIK Proses pembelajaran terjadi secara setiap saat, baik disengaja maupun tidak sengajadan disadari atau tanpa disadari. Dari proses pembelajaran akan diperoleh

Lebih terperinci

KISI KISI UKG INTERIOR KAPAL STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN KEAHLIAN

KISI KISI UKG INTERIOR KAPAL STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN KEAHLIAN No Kompetensi Utama KOMPETENSI INTI GURU KISI KISI UKG INTERIOR KAPAL STANDAR KOMPETENSI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN KEAHLIAN Indikator Esensial/ Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) a b c d e

Lebih terperinci