BAB 3 Metode Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 Metode Penelitian"

Transkripsi

1 BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2009), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain. a) Variabel prediktor yang pertama adalah Pemantauan diri (Selfmonitoring), Snyder (dalam O Neill, 2011) mengemukakan bahwa pemantauan diri adalah kemampuan individu untuk mengukur situasi sosial yang sedang dihadapi dan menunjukkan perilaku yang sesuai dengan kondisi yang dihadapi. Dimensi Self-monitoring menurut Lennox(1984) yaitu : a. Ability to modify Self Presentation, dimana hal tersebut menggambarkan kemampuan seseorang untuk melakukan halhal yang dianggap mampu memberikan kesan diri yang terbaik. b. Sensitivity to expressive behavior of others, dimana hal tersebut menggambarkan bagaimana tingkat sensitivitas individu akan ekspresi dari individu lain mengenai dirinya b) Variabel prediktor yang kedua dalam penelitian ini adalah Machiavellianisme, dimana dimensi dari Machiavellianisme menurut Dahling (2009) yaitu : a. Distrust of others Persepsi dengan memandangan negatif akan motivasi dan keinginan individu lain, dengan terfokus pada efek negatif dari motivasi dan keinginan individu lain yang dapat mempengaruhi keinginan pribadi. 14

2 15 b. Desire for status Keinginan untuk mendapatkan indikator eksternal akan kesuksesan, seperti posisi pekerjaan yang tinggi. c. Desire for Control Keinginan untuk berada pada posisi sebagai pendominasi pada situasi situasi interpersonal untuk meminimalisir kemungkinan individu lain memegang kekuasaan yang dapat membahayakan dirinya. d. Amorality Keinginan untuk melanggar nilai nilai moral dan etika untuk mengambil keuntungan bagi diri sendiri dari kerugian individu lain. c) Variabel Dependen dalam penelitian ini adalah kecenderungan rasa malu dan bersalah, atau perilaku-perilaku individu yang menunjukkan kecenderungan individu untuk merasa malu dan bersalah ketika melakukan perbuatan menyalahgunakan kekuasaan untuk kepentingan pribadi, dimana menurut Cohen dan Wolf (2011), diukur melalui : a. Perasaan Malu (Shame), yang terbagi lagi menjadi Shame Negative Evaluation dan Shame Withdraw b. Perasaan Bersalah (Guilt), yang terbagi lagi menjadi Guilt Negative Behavior Evaluation dan Guilt Repair Hipotesis Hipotesis Null (H 0 ) - Self-monitoring tidak mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Negative Behavior Evaluation. - Machiavellianisme tidak mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Negative Behavior Evaluation. - Self-monitoring tidak mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Repair. - Machiavellianisme tidak mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Repair.

3 16 - Self-monitoring tidak mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Negative Self Evaluation. - Machiavellianisme tidak mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Negative Self Evaluation. - Self-monitoring tidak mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Withdrawal. - Machiavellianisme tidak mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Withdrawal. - Self-monitoring dan Machiavellianisme secara bersama sama tidak berupa Negative Behavior Evaluation - Self-monitoring dan Machiavellianisme secara bersama sama tidak berupa Repair - Self-monitoring dan Machiavellianisme secara bersama sama tidak berupa Negative Self Evaluation - Self-monitoring dan Machiavellianisme secara bersama sama tidak berupa Withdrawal Hipotesis Alternatif (Ha) - Self-monitoring mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Negative Behavior Evaluation. - Machiavellianisme mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Negative Behavior Evaluation. - Self-monitoring mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Repair.

4 17 - Machiavellianisme mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Repair. - Self-monitoring mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Negative Self Evaluation. - Machiavellianisme mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Negative Self Evaluation. - Self-monitoring mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Withdrawal. - Machiavellianisme mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah berupa Withdrawal. - Self-monitoring dan Machiavellianisme secara bersama sama berupa Negative Behavior Evaluation - Self-monitoring dan Machiavellianisme secara bersama sama berupa Repair - Self-monitoring dan Machiavellianisme secara bersama sama berupa Negative Self Evaluation - Self-monitoring dan Machiavellianisme secara bersama sama berupa Withdrawal

5 Subyek Penelitian & Teknik Sampling Karakteristik Subyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di wilayah DKI Jakarta. Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. (Notoatmojo, 2003). Sampel pada penelitian ini pegawai di wilayah DKI Jakarta. Dimana responden yang diharapkan adalah Pegawai yang berada pada level jabatan setingkat staf hingga level menengah, setingkat supervisor atau pengawas sejumlah 172 karyawan, dikarenakan penulis membuat batasan untuk melihat kecenderungan rasa malu dan bersalah sebagai akibat dari sikap machiavellianisme dan Self-monitoring dari level karyawan paling bawah pada suatu organisasi Teknik Sampling Teknik pengambilan sampel yang dipakai dalam penelitian ini bersifat nonprobability sampling. Hasil yang diharapkan berupa gambaran dari keadaan populasi itu sendiri, teknik yang digunakan adalah Convenience Sampling, yaitu Pengambilan sampel dilakukan atas dasar kepraktisan dari pemilihan sampel yang akan diteliti (Koerber & McMichael, 2008) 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian. (Ibnu Hadjar dalam Sarwono, 2001). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian non eksperimental dan korelasional prediktif. Peneliti menggunakan desain penelitian non eksperimen karena tidak memberikan manipulasi apapun pada sample yang diteliti. Menurut Kumar (dalam Setiana, Yulianto & Setiadi, 2005), tipe penelitian terbagi menjadi dua hal, yaitu berdasarkan tujuan penelitian dan tipe informasi yang diperoleh. Berdasarkan informasi yang diperoleh, tentunya penelitian ini bersifat kuantitatif, karena tipe informasi berbentuk data-data yang akan diproses secara statistik dengan bantuan software statistik.

6 19 Menurut Saeful Arifin (2010) Penelitian korelasi adalah suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data guna menentukan, apakah ada hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih. Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting, karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Tujuan penelitian korelasional prediktif menurut Suryabrata (dalam Abidin, 2010) adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasivariasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Sehingga untuk melihat hubungan antara pemantauan diri dan machiavellianisme terhadap kecenderungan rasa malu dan bersalah pada pegawai di DKI Jakarta. Disamping itu, penelitian hendak pula mengetahui prediksi Self- Monitoring dan Machiavellianisme terhadap kecenderungan rasa malu dan bersalah. 3.4 Alat Ukur Penelitian Kuesioner dalam penelitian ini merupakan kombinasi dari kuesioner yang diadaptasi dari New Machiavellianism Scale milik Dahling (2009), Revisied Self- Monitoring Scale milik Lennox (1984), dan Guilt and Shame Proneness Scale milik Cohen et al. (2011). Kuesioner Self Monitoring dan Machiavellianisme dalam penelitian ini adalah berbentuk skala likert yang terdiri dengan suatu pilihan dimana responden diminta untuk memberi nilai antara 1-6 dimana 1 merupakan respon sangat tidak sesuai dan 6 merupakan respon sangat sesuai. Format kuesioner yang digunakan terdiri dari tiga bagian: 1. Pengantar Merupakan bagian perkenalan diri dari peneliti dan penelitian yang dilakukan peneliti. 2. Bagian 1 Pada bagian ini berisi pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan untuk menjawab permasalahan dan mencapai tujuan penelitian. 3. Bagian 2 Merupakan bagian responden diminta menuliskan data diri, seperti jenis kelamin, usia individu, lama pengalaman bekerja, dan bekerja di perusahaan apa.

7 Alat Ukur Machiavellianisme Untuk mengukur Machiavellianisme, peneliti memilih untuk mengadaptasi New Machiavellianism Scale yang dibuat Dahling,Whitaker, dan Levy (2009) dengan jumlah 45 butir, dimana responden diminta untuk membayangkan pernyataan yang ada dan memberikan respon yang sekiranya sejalan dengan pendapatnya. Pilihan respon yang diberikan berupa 6 poin skala likert dengan pilihan (1)Sangat tidak sesuai dan (6)Sangat Sesuai Dahling,Whitaker, dan levy, 2009) Table. 3.1 Blueprint New Machiavellianism Scale Dimensi Indikator Butir Nomor item Unfavourable Desire of others Menginginkan 11 Bagian 4 banyak hal (17,22,28 & sekaligus 29) Desire for control Ingin menguasai 11 Bagian 4 (14 orang lain & 16) Desire for status Ingin menempati 9 Bagian jabatan yang tinggi 1(14,16,17, dan 19) Amorality Ingin mengontrol 14 Bagian 4 (1) orang lain secara tidak sehat 45 Butir Alat Ukur Self-monitoring Untuk mengukur Self-monitoring individu, peneliti memilih mengadaptasi Revisied Self-monitoring Scale yang dibuat oleh Lennox(1984) dengan jumlah 13 butir, dimana responden diminta untuk membayangkan sebuah situasi seperti yang tertera pada item dan diminta untuk memberikan respon atas keadaan yang sekiranya dirasakannya. Pilihan respon yang diberikan berupa 6 poin skala likert dengan pilihan (1)Sangat tidak sesuai dan (6)Sangat Sesuai ( Lennox,1984)

8 21 Table 3.2 Blueprint Self-monitoring Scale Dimensi Indikator Butir Nomor item Unfavourable Ability to Modify Individu mampu untuk menyadari kesan yang 7 9 & 12 Self Presentation dihasilkannya Individu mampu untuk menghasilkan perilaku yang diharpkan lingkungan Sensitivity to the Individu mampu menyadari kesan lingkungan 6 expressive behavior terhadap dirinya. of others 13 butir Gambar 3.1 Contoh butir item Self-monitoring Scale

9 Alat Ukur Kecenderungan rasa malu dan bersalah Untuk mengukur kecenderungan rasa malu dan bersalah individu, peneliti memilih mengadaptasi Guilt and Shame Proneness Scale (GASP) yang dibuat oleh Cohen et al (2011) dengan jumlah 16 butir, dan dilakukan penambahan sejumlah 21 butir. Responden diminta untuk membayangkan sebuah situasi seperti yang tertera pada item dan diminta untuk memberikan respon atas keadaan yang sekiranya dirasakannya. Pilihan respon yang diberikan berupa 7 poin skala likert dengan pilihan (1)Sangat tidak mungkin dan (7)Sangat mungkin yang menunjukkan bahwa semakin tinggi skor subjek pada dimensi dari GASP, maka menunjukkan semakin tingginya kecenderungan rasa malu dan bersalah pada individu. Table 3.3 Blueprint Shame and Proneness Scale Dimensi Indikator Butir Guilt - Negative Individu merasa bersalah terhadap perilakunya. 9 Behavior Evaluation Guilt - Repair Individu merasa bahwa perilakunya harus diubah, disuaikan dengan lingkungan 10 Shame - Negative Individu merasa malu atas perilakunya 8 Self Evaluation Shame - Withdraw Individu merasa ingin menjauh dari sumber rasa malunya butir Gambar 3.2 Contoh butir item Guilt and Shame Proneness Scale

10 Validitas & Reliabilitas Alat Ukur Uji Validitas Validitas sebuah test, digunakan untuk melihat, seberapa baik suatu alat test mampu mengukur apa yang ingin diukur(chadha, 2009). Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode validitas isi (content validity). Adapun alat ukur yang digunakan, berupa NewMachiavellianism Scale, Self-monitoring scale dan Guilt and Shame Pronenes Scale merupakan alat ukur yang diadaptasi oleh penulis, sehingga penting untuk dilakukan peninjauan ulang oleh expert judgment. Untuk tugas dari expert judgment sendiri tidak sebatas meninjau terjemahan dari alat ukur itu sendiri, namun juga melihat, apakah aspekaspek yang ingin diukur telah sesuai dengan item-item pada alat ukur tersebut. Expert Judgment sendiri dilakukan dengan dosen pembimbing skripsi, Bapak Juneman, S.Psi, M.Si sebanyak 4 kali, pada tanggal 28 Oktober 2013, 2 Desember 2013, 4 Desember 2013 dan 5 Desember Adapun untuk pengukuran validitas dari alat ukur yang digunakan dengan menggunakan program SPSS. Langkah awal penelitian adalah dengan melakukan tahap percobaan penelitian (pilot study). Pilot study dilakukan kepada 50 sampel. Data dari pilot study peneliti gunakan untuk uji validitas item dengan menggunakan teknik corrected item-total correlation dengan menggunakan program SPSS versi 21. Hasil validitas item dari alat ukur New Machiavellianisme secara keseluruhan menunjukkan korelasi butir total yang berkisar antara 0,274 hingga 0,597. Sesuai dengan nilai tersebut, korelasi butir item akhir tidak ada yang minus dan dibawah 0,25, berarti alat ukur ini valid dan tidak ada item yang harus dihapus. Hasil validitas item dari alat ukur Revisied Self-monitoring Scale secara keseluruhan menunjukkan korelasi butir total yang berkisar antara 0,329 hingga 0,759. Sesuai dengan nilai tersebut, korelasi butir item akhir tidak ada yang minus dan dibawah 0,25, berarti alat ukur ini valid dan tidak ada item yang harus dihapus. Alat ukur berikutnya adalah Guilt and Shame Proneness Scale dengan hasil validitas item secara keseluruhan menunjukkan korelasi butir total yang berkisar antara 0,321 hingga 0,626. Untuk dimensi Negative Behavior Evaluation menghasilkan korelasi butir total yang berkisar antara 0,332 hingga 0,526. Dimensi Repair menghasilkan korelasi butir total yang berkisar antara 0,340 hingga 0,626. Kemudian untuk dimensi Negative Self Evaluation menghasilkan korelasi butir total

11 24 yang berkisar antara 0,321 hingga 0,548. Selanjutnya dimensi Withdrawal menghasilkan korelasi butir total yang berkisar antara 0,382 hingga 0,606. Sesuai dengan nilai tersebut, korelasi butir item akhir tidak ada yang minus dan dibawah 0,25, yang berarti alat ukur ini valid dan tidak ada item yang harus dihapus. Hasil pengukuran validitas alat ukur tersebut dapat dikatakan valid jika kriteria korelasi setiap butir dengan total skor skala yang digunakan ( New Machiavellianism Scale, Revisied Self-monitoring Scale, dan GASP) mencapai lebih dari 0, Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah, nilai minimum konsistensi pengukuran suatu alat test untuk melihat apakah suatu alat test memiliki nilai yang cukup sempurna saat dilakukan penelitian ulang dengan alat test tersebut (Gregory, 2004). Untuk menunjukkan tingkat konsistensi alat ukur itu sendiri ditunjukkan dari koefisien alpha (α) yang berkisar antara 0 hingga 1. Semakin tinggi nilai koefisien alpha suatu alat test, maka dapat dikatakan bahwa alat test tersebut memiliki tingkat kereliabelan yang semakin baik (Gregory, 2004). Adapun untuk mengukur konsistensi dari alat test yang digunakan, peneliti menggunakan teknik uji konsistensi internal menggunakan metode Cronbach Alpha. Hasil pengukuran akan menunjukkan bahwa alat ukur yang digunakan cukup reliabel jika memiliki koefisien alpha lebih besar dari 0,6. Hasil alat ukur Revisied Self-monitoring secara keseluruhan menunjukkan skor koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,883. Hasil skor koefisien Alpha Cronbach yang dihasilkan sudah lebih dari 0,6 dan dapat diartikan bahwa alat ukur Revisied Self-monitoring memiliki yang baik Hasil alat ukur New Machiavellianism Scale secara keseluruhan menunjukkan skor koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,867. Hasil skor koefisien Alpha Cronbach yang dihasilkan sudah lebih dari 0,6 dan dapat diartikan bahwa alat ukur New Machiavellianism Scale memiliki yang baik. Hasil alat ukur Guilt and Shame Proneness Scale secara keseluruhan menunjukkan skor koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,938. Dengan

12 25 skor koefisien Alpha Cronbach untuk dimensi Negative Behavior Evaluation sebesar 0,776, dimensi Repair sebesar 0,820, dimensi Negative Self Evaluation sebesar 0,829 dan dimensi Withdrawal sebesar 0,689. Hasil skor koefisien Alpha Cronbach yang dihasilkan sudah lebih dari 0,6 dan dapat diartikan bahwa alat ukur Revisied Selfmonitoring memiliki yang baik Tabel 3.4 Rangkuman Alat ukur Revisied Self Monitoring setelah proses Try Out No item Sebelum Nilai validitas Nilai validitas Nilai Setelah Uji Uji butir terkecil butir terbesar akhir ,10,13 0,329 0,759 0,883 Tabel 3.5 Out Rangkuman Alat ukur New Machiavellianism Scale setelah proses Try No item Favourable Sebelum Uji bag 1(11-24),bag 4(1-31) Setelah Uji bag 4(2-10,13,19,21,23-27,30,31) Nilai validitas butir terkecil Nilai validitas butir terbesar Nilai akhir 0,274 0,597 0,867

13 26 Tabel 3.6 Rangkuman Alat ukur kecenderungan rasa malu dan bersalah setelah proses Try Out Dimensi Indikator Sebelum Uji Negative 1,9,14,16,2 Behavior 3,24,26,37 Rasa Evaluation Bersalah 2,5,11,15,1 Repair 8,25,27,29, 32,35 Negative 3,6,10,13,1 Self 9,21,30,34 Rasa Evaluation malu 4,7,8,12,17, Withdrawal 20,22,28,31,33,36 No item Favourable Nilai Nilai validitas validitas Setelah Uji butir butir terkecil terbesar Nilai akhir 1,9,14,16,2 3,24,26,37 0,309 0,625 0,776 2,5,11,15,1 8,25,27,29, 0,387 0,633 0,820 32,35 3,6,10,13,1 9,21,30,34 0,387 0,659 0,829 4,7,8,12,17, 20,22,28,31 0,262 0,477 0,689,33, Prosedur Persiapan Penelitian Untuk tahap persiapan penelitian, pada tahap awal peneliti akan melakukan pendekatan pada staff yang berwenang dalam mengurus ijin survey dari perusahaan yang bersangkutan untuk mendapatkan ijin melakukan penelitian pada perusahaan tersebut. Kemudian, peneliti mengajukan surat keterangan mahasiswa aktif dari kampus yang kemudian diserahkan kepada staff yang berwenang. Pada tahap lain,peneliti juga melakukan penyebaran kuesioner kepada orang orang terdekat, kerabat dan tetangga yang bekerja sebagai pegawai di DKI Jakarta Pelaksanaan Penelitian Untuk pelaksanaan penelitian, peneliti akan menjalankan penelitian ini dibagi menjadi 2 tahap, pertama untuk pilot study, dan ketika alat ukur yang digunakan

14 27 telah dianggap cukup valid dan reliabel maka dilanjutkan dengan pembagian kuesioner yang pada instansi swasta dan negeri yang telah dipilih Teknik Pengolahan Data Peneliti akan melakukan pengambilan atau pengumpulan data pada melalui sumber primer, yaitu data yang dihimpun langsung oleh peneliti berupa data hasil kuesioner yang diisi oleh pegawai yang bekerja di area DKI Jakarta. Adapun instrument penelitian yang akan digunakan berupa kuesioner, yang merupakan kombinasi dari NewMachiavellianism Scale, Revisied Self-monitoring scale, dan Guilt and Shame Proneness Scale. Pengumpulan data sendiri akan dilakukan setelah kuesioner dibagikan dan diisi oleh karyawan pada lembaga, instansi, atau perusahaannya masing masing. Selanjutnya, peneliti akan melakukan pengolahan data, dimana pada penelitian ini peneliti menggunakan program Microsoft excel dan SPSS versi 21 untuk menguji validitas dan dari alat ukur yang digunakan. Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan Analisa multiple regression untuk mengukur prediksi antara lebih dari satu variabel prediktor terhadap variabel terikat. Analisis regresi berganda (multiple regression) digunakan untuk melihat apakah pemantauan diri dan Machiavellianisme mampu memprediksi kecenderungan rasa malu dan bersalah pada PNS dan pegawai swasta di DKI Jakarta. Analisis regresi sendiri dilakukan sebanyak 4 kali, yaitu terhadap empat variabel dependen (Negative Behavior Evaluation, Repair, Negative Self Evaluation, Withdrawal).

Bab 2 Tinjauan Pustaka

Bab 2 Tinjauan Pustaka Bab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Rasa Malu dan Bersalah 2.2.1 Definisi Kecenderungan Rasa Malu dan Bersalah Perasaan malu dan bersalah muncul sebagai akibat dari perbuatan menyimpang yang dilakukan seorang individu

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan

BAB 3 METODE PENELITIAN. Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam. menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Definisi Operasional Self-monitoring Self-monitoring merupakan kemampuan individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Definisi operasional merupakan batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan suatu aktivitas, seperti penelitian. Dapat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi dan Karakteristik Sampel. populasi mahasiswa Universitas Indonesia.

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi dan Karakteristik Sampel. populasi mahasiswa Universitas Indonesia. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.1.1 Populasi dan Karakteristik Sampel Populasi menurut Pujiati dan Rusliah (2007) adalah seluruh anggota kumpulan objek yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB 3. Metode Penelitian

BAB 3. Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis Menurut Kumar (1999), definisi operasional variabel adalah bagaimana semua orang memiliki pengertian yang sama dengan apa yang dimaksud oleh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional

Bab 3 Metode Penelitian. 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Bab 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesa 3.1.1 Variabel Penelitian dan Devinisi Operasional Variabel 1 (V1) dalam penelitian ini adalah motivasi kerja.definisi operasional dari motivasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Pada Sub-bab ini, akan dipaparkan mengenai Variable penelitian yang dijadikan sebagai alat ukur dan hipotesis yang digunakan peneliti sebagai

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis

BAB 3 METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, namun dikarenakan penelitian ini bukan bertujuan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menganalisis sebuah model yang telah dikembangkan pada bab sebelumnya. Langkah-langkah yang akan dijelaskan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Sugiyono (2007:3) variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian dan definisi operasional 1. Variabel Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat empat variabel yaitu,, Subjective Norm, Perceived Control,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap pasien terhadap operasi medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel-variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah : Variabel Tergantung : Kematangan karir pada remaja Variabel Bebas : 1. Self-Esteem

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadi (2004), bahwa untuk. A. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadi (2004), bahwa untuk. A. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian harus menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini sangat penting agar dapat mencapai tujuan penelitian yang diharapkan. Seperti yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Dalam melaksanakan penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di lingkungan Kampus Universitas Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook

BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis. Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook BAB 3 METEDOLOGI PENELITIAN 3. 1. Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Hipotesis 3. 1. 1. Variabel Penelitian Variabel 1 = Self-Control Variabel 2 = Intensitas penggunaan facebook 3. 1. 2. Definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam

Bab 3 METODE PENELITIAN. Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam Bab 3 METODE PENELITIAN Bab ini akan menjelaskan menggenai metode penelitian yang diigunakan dalam penelitian ini, termasuk hipotesis, definisi operasional variabel penelitian, serta validitas dan reliabilitas

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri

METODOLOGI PENELITIAN. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel 3.1.1 Sampel Penelitian Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang ingin diteliti, yang ciriciri dan keberadaannya diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 33 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Rumusan Masalah dan Hipotesis 3.1.1 Rumusan Masalah Dari uraian bab-bab sebelumnya, maka penelitian ini akan mengangkat rumusan masalah sebagai berikut: Apakah terdapat

Lebih terperinci

Bab 3 METODE PENELITIAN

Bab 3 METODE PENELITIAN Bab 3 METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metodologi Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode kuantitatif. Dengan metode kuantitatif ini diharapkan dapat memberikan penjelasan mengenai perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Rancangan penelitian merupakan suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun pada

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 64 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian yang dipergunakan penulis dalam penelitian ini adalah metode sensus, menurut Arikunto (1996:115) populasi adalah keseluruhan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara atau jalan yang ditempuh sehubungan dengan penelitian yang dilakukan yang memiliki langkah yang sistematis Iqbal Hasan, (2002: 20). Suharsimi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model penelitian korelasional. Pendekatan kuantitatif menekankan analisa pada data angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variabel keaktifan bertanya dengan berpikir kreatif siswa. dan berpikir kreatif sebagai variabel dependen (terikat). 62 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif korelasional dimana penelitian yang akan dilaksanakan adalah penelitian yang ditujukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

BAB III METODE PENELITIAN. orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek atau Subyek Penelitian Obyek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior).

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel Terikat. keterlambatan (withdrawal behavior). BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional 3.1.1.1 Variabel Terikat Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 25 3. METODE PENELITIAN Pada bagian ketiga ini, peneliti akan menjelaskan mengenai permasalahan penelitian, hipotesis penelitian, variabel-variabel penelitian, tipe dan desain penelitian, partisipan penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini menguraikan yang menyangkut kegiatan operasional penelitian dari karakteristik subyek, desain penelitian, variabel penelitian, instrumen penelitian dan teknik pengolahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. yaitu sebuah metode yang datanya dinyatakan dalam bentuk nilai atau angka (Sugiyono, 2009). Desain ini sangat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan berdasarkan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah riset kausal. Riset kausal merupakan riset yang memiliki tujuan utama membuktikan hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan pada data- data numerical atau

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara-cara berfikir dan buat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian adalah cara-cara berfikir dan buat yang 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian adalah cara-cara berfikir dan buat yang dipersepsikan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Penentuan Lokasi Penelitian Penulis akan melakukan penelitian di Laboratorium Klinik Prodia Cepu. Ada beberapa pertimbangan yaitu terkait dengan waktu, akses informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dipaparkan mengenai variabel penelitian dan hipotesis, subjek penelitian dan teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN 73 BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Gambaran Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah istri-istri expatriate yang berada di walayah Jakarta. Sebagai kriteria untuk subjek penelitian adalah istri yang tergabung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu proses pengambilan keputusan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi dan Populasi Penelitian Lokasi penelitian ini berada di kota Bandung dengan populasi penelitian yaitu mahasiswa di kota Bandung yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku 29 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini penulis menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara duavariable yaitu rasa bersalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian komparatif yaitu penelitian untuk mengetahui apakah antara dua atau lebih dari dua kelompok terdapat perbedaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai masalah penelitian, variabel penelitian, hipotesis, serta metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini. Metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan membahas mengenai metode pengambilan sampel. Bagian kelima akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. akan membahas mengenai metode pengambilan sampel. Bagian kelima akan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dibahas mengenai metode - metode yang dilakukan dalam penelitian. Pada bagian pertama akan membahas mengenai desain penelitian. Pada bagian kedua akan dibahas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Data dan Sumber Data Data menurut Sekaran (2013) dapat diperoleh dari data primer ataupun data sekunder. Data primer adalah data yang merujuk kepada informasi yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini,

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/ Subyek Penelitian Menurut Sugiyono (2015) obyek penelitian adalah suatu atribut atau penilaian orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:

lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah: Hipotesis merupakan dugaan atau kesimpulan awal dan masih bersifat sementara yang akan dibuktikan kebenarannya setelah data lapangan (empiris) dapat diperoleh. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini, akan dibahas mengenai metodelogi penelitian yang meliputi Variabel Penelitian & Definisi Operasional, Subyek Penelitian & Tehnik Sampling, Desain Penelitian, Alat

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, individu, ataupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian non-eksperimental tidak ada treatment/ perlakuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D)

BAB III METODE PENELITIAN. Devinisi Operasional Penelitian, (C) Subjek Penelitian, Populasi dan Sampel (D) 87 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam bab ini peneliti akan menjelaskan tentang metode yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi: (A) Identifikasi Variabel Penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian Pada bab ini akan menjelaskan metode penelitian yang mencakup definisi operasional, desain penelitian, teknik sampling, lokasi penelitian serta prosedur selama penelitian berlangsung.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Pengamatan dilakukan terhadap karyawan khususnya PT. Utama Jaya Perkasa Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, penelitian dilaksanakan melalui pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian merupakan strategi yang mengatur latar penelitian agar peneliti memperoleh data yang tetap sesuai dengan karateristik dan tujuan

Lebih terperinci

4. METODE PENELITIAN

4. METODE PENELITIAN 40 4. METODE PENELITIAN Bab ini terbagi ke dalam empat bagian. Pada bagian pertama, peneliti akan membahas responden penelitian yang meliputi karakteristik responden, teknik pengambilan sampel, jumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1. Pendekatan penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. masalah dalam penelitian. Melalui penelitian manusia dapat menggunakan 22 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang berisikan langkah-langkah yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data dengan tujuan dapat menjawab masalah dalam penelitian. Melalui

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik BAB 3 METODE PENELITIAN Bab ini memuat variabel penelitian, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian adalah prosedur-prosedur yang digunakan oleh Peneliti dalam pemilihan, pengumpulan, dan analisis data secara keseluruhan (Indriantoro, Supomo.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Oktober 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak bumi dan bangunan di Kelurahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.

BAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya. BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2010) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel dalam penelitian 48 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional a. Identifikasi Variabel Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan untuk mencari hubungan antar variabel. Variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional a. Perceived social support Perceived social support biasanya didefinisikan sebagai persepsi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang di teliti adalah :

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. membuktikan secara empiris hipotesis tersebut maka variabel yang di teliti adalah : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Untuk menjawab tujuan dan hipotesis penelitian, maka penelitian ini mengunakan pendekatan kuantitatif dan desain penelitian korelasional. Untuk membuktikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: : Stereotip daya tarik fisik dan kesepian BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian ini menggunakan satu variabel tergantung dan dua variabel bebas. Adapun variabel yang dimaksud, sebagai berikut: Variabel tergantung Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dopelajari dan akan diambil kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. ditetapkan oleh peneliti untuk dopelajari dan akan diambil kesimpulannya. 46 BAB III METODE PENELITIAN A. IDENTIFIKASI VARIABEL PENELITIAN Variabel penelitian menuru Arikunto (2002) adalah suatu atribut atau sifat dari orang, objek atahu kegiatan yang memiliki variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini bertempat di SDN Sukagalih Bandung yang berlokasi di Jalan Sukagalih No. 108, Bandung. 2. Populasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai

BAB 3 METODE PENELITIAN. Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Variabel merupakan karakteristik objek kajian (konsep) yang mempunyai variasi nilai, baik itu kejadian, situasi, perilaku maupun karakteristik

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor.

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada data yang dapat dihitung yang berwujud nilai atau skor. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian 3.1.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti menggunakan jenis penelitian kuantitatif karena dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki

BAB III METODA PENELITIAN. diperoleh dari kuesioner dimana data diolah dalam bentuk kata-kata yang memiliki BAB III METODA PENELITIAN III.1 Jenis dan Sumber Data III.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif, yaitu data berupa angka-angka secara tertulis yang meliputi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian & Definisi Operasional Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang akan diuji adalah: 1. Variable (X): Materialisme

Lebih terperinci