BAB III METODE PENELITIAN. diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadi (2004), bahwa untuk. A. Identifikasi Variabel Penelitian

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian harus menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini sangat penting agar dapat mencapai tujuan penelitian yang diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadi (2004), bahwa untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan, upaya yang harus dilakukan adalah dengan menggunakan metode penelitian ilmiah. Maka secara berturut-turut di bawah ini akan dijelaskan mengenai: identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas dan reliabilitas alat ukur, dan metode analisis data. A. Identifikasi Variabel Penelitian Untuk membuktikan secara empiris hipotesis pada Bab II, maka variabel yang diukur dalam penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Identity Achievement 2. Variabel Bebas : Locus of Control B. Definisi Operasional Variabel Penelitian 1. Identity Achievement Secara operasional, identity achievement adalah skor pada skala The Extend Objective Measure of Ego Identity Status Revised II (EOMEIS-II) yang disusun oleh Adams (1998) berdasarkan teori yang dikembangkan oleh Marcia. Skala ini mengungkap aspek-aspek atau domain identity achievement yaitu domain ideologi (pekerjaan, agama,

2 politik, dan filsafah hidup), dan domain interpersonal (persahabatan, ketertarikan dengan lawan jenis, peran jenis kelamin, dan rekreasi). Semakin tinggi skor yang diperoleh pada skala tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi identity achievement, atau sebaliknya. Semakin rendah skor yang diperoleh pada skala tersebut menunjukkan semakin rendah pula identity achievement. 2. Locus of Control Secara operasional, locus of control adalah skor yang diperoleh subjek dari hasil mengisi skala Locus of Control Instrument hasil pengembangan Pettijohn (2004) berdasarkan teori Rotter. Skala locus of control ini bertujuan untuk melihat dimensi locus of control pada subjek, apakah subjek berada pada dimensi locus of control eksternal atau subjek berada pada dimensi locus of control internal. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek pada dimensi locus of control eksternal, maka semakin rendah skor subjek pada dimensi locus of control internal, dan subjek dinyatakan memiliki dimensi locus of control eksternal. Kemudian sebaliknya, semakin tinggi skor yang diperoleh subjek pada dimensi locus of control internal, maka semakin rendah skor subjek pada dimensi locus of control eksternal, dan subjek dinyatakan memiliki dimensi locus of control internal. C. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswi di Universitas X berjumlah 50 orang yang memiliki salah satu karakteristik sebagai berikut: (1)

3 berpenampilan tidak sesuai peraturan yang diberlakukan Universitas X seperti: memakai busana ketat, memakai busana yang transparan, memakai make up secara berlebihan ketika sedang dalam kegiatan belajar mengajar di kampus (2) tidak berjilbab atau berpakaian terbuka auratnya ketika berada di luar lingkungan kampus, seperti di tempat-tempat umum. D. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang bermaksud menemukan korelasi antara variabel locus of control dengan identity achievement pada mahasiswi di Universitas X. Melalui pengolahan data secara statistik diharapkan dapat diketahui sejauh mana hubungan antara kedua variabel yang diteliti. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala psikologi selalu mengacu kepada alat ukur aspek atau atribut afektif (Azwar, 2007). Dalam penelitian ini ada dua skala psikologi yang digunakan yaitu skala skala identity achievement dan skala locus of control. 1. Skala Identity Achievement Data identity achievement pada penelitian ini diungkap dengan hanya mengambil aitem yang termasuk dalam identity achievement pada alat ukur Extended Objective Measure of Ego Identity Scale 2 Revision (EOMEIS-2 R) yang dibuat oleh Adams berdasarkan teori Marcia (Adams, 1998) yang digunakan pada penelitian Angesti (2014). Skala ini disusun untuk mengukur respon subjek terhadap dua domain, identitas ideologi terdiri dari aspek : (1) politik, (2) agama, (3) pekerjaan, dan (4) falsafah

4 hidup. Sedangkan domain identitas interpersonal terdiri dari aspek : (1) persahabatan, (2) ketertarikan dengan lawan jenis, (3) peran jenis kelamin, dan (4) rekreasi. Skala identity achievement ini menggunakan skala Likert. Skala ini terdiri dari 16 aitem favourable. Pemberian skor aitem dari 6 (sangat setuju), 5 (setuju), 4 (cukup setuju), 3 (kurang setuju), 2 (tidak setuju), 1 (sangat tidak setuju). Pemberian skor untuk masing-masing aitem ditentukan oleh pilihan jawaban subjek. Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek berarti semakin tinggi identity achievementnya, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh subjek maka identity achievement subjek semakin rendah. Berikut tabel distribusi aitem skala identity achievement: Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Identity Achievement Sebelum Tryout Domain Subskala No Aitem Ideologi Pekerjaan 7, 13 Agama 4, 10 Politik 1, 9 Falsafah Hidup 5, 16 Interpersonal Persahabatan 2, 11 Ketertarikan lawan jenis 3, 15 Peran jenis kelamin 8, 14 Rekreasi 6, 12 TOTAL Skala Locus of Control Pada skala locus of control, peneliti menggunakan adaptasi alat ukur Locus of Control Instrument hasil pengembangan Pettijohn (2004) berdasarkan teori Rotter yang digunakan pada penelitian Fachrizal (2015),

5 dimana di dalam skala tersebut Pettijohn mengukur aspek mana yang lebih tinggi antara locus of control internal dan locus of control eksternal. Skala tersebut berjumlah 20 aitem dengan dua pilihan jawaban benar dan salah. Skoring yang dilakukan dengan memberikan skor 5 untuk aitem nomer 1, 2, 4, 7, 8, 11, 14, 15, 17, dan 18 apabila pada soal tersebut subjek memilih jawaban Benar, dan memberikan skor 5 untuk item nomer 3, 5, 6, 9, 10, 12, 13, 16, 19, dan 20 apabila subjek memilih jawaban Salah. Berikut tabel distribusi skala Locus of Control Instrument: Tabel 2. Distribusi Aitem Skala Locus of Control Instrument Sebelum Tryout Aspek Nomor Aitem Locus of control internal 1, 2, 4, 7, 8, 11, 14, 15, 17, 18 Locus of control eksternal 3, 5, 6, 9, 10, 12, 13, 16, 19, 20 Total 20 E. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur 1. Validitas Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2007). Valid tidaknya alat ukur tergantung pada mampu tidaknya alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Aitem instrumen penelitian dikatakan valid apabila memiliki koefisiensi > 0.3 (Azwar, 2007). Menurut Azwar, semua aitem yang koefisien validitasnya lebih daripada 0.30, dianggap aitem-aitem tersebut memuaskan. Dalam hal ini, teknik pengujian yang sering digunakan para

6 peneliti untuk uji validitas adalah menggunakan korelasi Corrected Item- Total Correlation. 2. Reliabilitas Reliabilitas adalah suatu instrumen yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik (Arikunto, 2006). Reliabilitas akan diukur menggunakan koefisien Cronbach Alpha. Besarnya koefisien reliabilitas berkisar mulai dari 0.0 sampai dengan 1.0. Berdasarkan pedoman yang digunakan untuk menafsirkan tinggi rendahnya koefisien reliabilitas instrumen didasarkan pada keofisien reliabilitas menurut Guilford (Sugiyono, 2006) yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 3. Pedoman Interpretasi Reliabilitas Guilford Interval Koefisien Tingkat Hubungan Tidak Reliabel Reliabilitas Rendah Reliabilitas Sedang Reliabilitas Tinggi Reliabilitas Sangat Tinggi F. Metode Analisis Data Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat hubungan antar variabel, yaitu variabel locus of control dan variabel identity achievement pada mahasiswi di Universitas X. Untuk membuktikan hipotesis, peneliti akan melakukan serangkaian uji statistik. Data yang akan dicek secara statistik, yaitu : (a) Uji Normalitas, (b) Uji Linearitas, dan (c) Uji Hipotesis. Untuk melakukan semua

7 perhitungan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan program SPSS Statictics versi 21.