BAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap"

Transkripsi

1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis Variabel Dependen Variabel dependen dalam penelitian ini adalah sikap pasien terhadap operasi medis. Sikap merupakan suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan seseorang terhadap suatu objek seperti mendukung atau memihak (favorable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak memihak (unfavorable) pada objek tersebut (Thurstone dalam Azwar, 2012), seperti misalnya sikap positif individu terhadap operasi lebih cenderung akan melakukan perilaku operasi tersebut dibandingkan dengan individu yang memiliki sikap negatif terhadap operasi Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah identitas ego. Identitas ego merupakan Identitas sebagai struktur diri internal yang mencakup self-constructed, suatu dorongan, kemampuan, kepercayaan yang dinamis, dan sejarah individu (Marcia, 1980) Variabel Dependen dan Independen Variabel ini bisa masuk ke dalam kategori varibel bebas dan variabel terikat, namun belum bisa dikatakan variabel mediator. Variabel tersebut adalah persepsi ketidakpastian. Persepsi ketidakpastian menurut Mishel, 1984 (dalam Kang, 2002) merupakan situasi yang melibatkan kognisi dimana subjek tidak dapat menetapkan nilai-

2 nilai pada suatu kejadian atau objek dan tidak dapat memprediksikan hasil secara akurat karena kurangnya sinyal, dan informasi yang tidak jelas dan tidak tepat Hipotesis Hipotesis yang akan diajukan dalam penelitian ini adalah: Hipotesis Nol 1. Identitas ego dan persepsi ketidakpastian secara bersama tidak mampu memprediksikan sikap pasien terhadap operasi medis 2. Identitas ego tidak mampu memprediksikan persepsi ketidakpastian 3. Persepsi ketidakpastian tidak mampu memprediksikan sikap pasien terhadap operasi medis Hipotesis Alternatif 1. Identitas ego dan persepsi ketidakpastian secara bersama mampu memprediksikan sikap pasien terhadap operasi medis 2. Identitas ego mampu memprediksikan persepsi ketidakpastian 3. Persepsi ketidakpastian mampu memprediksikan sikap pasien terhadap operasi medis 3.2 Subjek Penelitian & Teknik Sampling Karakteristik Subjek Penelitian Partisipan dalam penelitian ini adalah individu yang memiliki penyakit yang diharuskan melakukan operasi mayor. Jenis penyakit yang peneliti tetapkan untuk dijadikan responden adalah individu yang memiliki penyakit kanker dan jantung, karena

3 penyakit tersebut harus dilakukan operasi dan faktor kemudahan dalam mencari sampel karena adanya Rumah Sakit khusus Jantung dan rumah singgah kanker. Karakteristik usia partisipan adalah usia dewasa madya yang menurut Hurlock (2008) usia dewasa madya (40-60 tahun). Penelitian mengambil partisipan pada usia tersebut karena pada usia tersebut terjadinya proses penuaan atau munculnya penyakit degeneratif akibat proses penuaan tersebut. Secara signifikan orang tua mengalami kasus mortalitas dan morbiditas lebih besar dari orang muda. Pada orang tua, perasaan depresi dan marah dapat melemahkan sistem imun yang rentan stress dan depresi. Stress dan depresi secara cepat dapat menimbulkan dan memperburuk penyakit (Fatmah, 2006) Jumlah Partisipan Sebelum melakukan penelitian, dilakukan uji alat ukur yang dilakukan di dua tempat, pertama Rumah Singgah Kanker Cancer Information Support Centre (CISC) untuk pasien berpenyakit kanker, kedua bertempat di Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita bagi pasien berpenyakit jantung. Untuk uji coba alat ukur dilakukan oleh 50 partisipan. Sampel untuk penelitian dilakukan di tempat yang sama dan populasi yang sama sebanyak 100 partisipan Teknik Sampling Teknik yang digunakan Nonprobability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel dimana setiap anggota populasi tidak memiliki kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. Teknik nonprobability sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling, yaitu pengambilan sampel dengan pertimbangan kemudahan. Seseorang diambil sebagai sampel karena kebetulan orang tersebut berada

4 disitu atau kebetulan peneliti mengenal orang tersebut. Secara kebetulan, atau siapa saja yang kebetulan bertemu dengan peneliti yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan akan dijadikan sampel (Noor, 2011). Tempat pengambilan sampel berada di Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita dan peneliti juga berkunjung ke Rumah Singgah kanker di Cancer Information Support Center. Disana peneliti mendekati beberapa pasien untuk menawarkan kesediaan mengisi kuesioner dan pasien yang bersedia lah yang menjadi subjek peneliti. 3.3 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian noneksperimental dan korelasionalprediktif. Penelitian korelasi tidak bisa ditentukan secara pasti sebab dan akibat nya. Pada penelitian ini menggunakan dua teknik analisis. Pertama, analisis regresi linear berganda yang dilakukan sekali, dan analisis regresi linear sederhana yang dilakukan dua kali. 3.4 Alat Ukur Penelitian Alat Ukur Dalam penelitian kuantitatif, peneliti akan menggunakan instrumen kuesioner untuk mengumpulkan data. Instrumen penelitian tersebut digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen yang akan digunakan untuk penelitian akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2012). Setiap alat ukur menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

5 fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen berupa pernyataan (Sugiyono, 2012). Berikut adalah penjelasan instrumen masing-masing variabel Alat Ukur Identitas Ego Untuk mengukur identitas ego, peneliti menggunakan adaptasi dari alat ukur Ego Identity Process Questionnaire (EIPQ) yang dibuat oleh Marcia (1964) kemudian di perbaharui oleh Balistreri (1995). Alat ukur EIPQ mengukur dimensi eksplorasi dan komitmen yang telah dijelaskan di tinjauan pustaka dalam empat daerah ideologis (politik, agama, pekerjaan, nilai) dan empat daerah interpersonal (keluarga, pertemanan, pacaran, dan peran gender). Meskipun awal mula alat ukur ini diberikan kepada mahasiswa, Marcia menekankan dimensi eksplorasi pada alat ukur EIPQ adalah eksplorasi masa lalu dan terus-menerus sehingga dapat digunakan untuk orang dewasa. Subjek menandakan jawaban mereka dari masing-masing pernyataan pada 6 poin skala Likert. Dalam memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan dalam skala ini, subjek menunjukkan apakah ia: Sangat Sesuai (diberikan poin 6), Setuju (diberikan poin 5), Agak Sesuai (diberikan poin 4), Agak Tidak Sesuai (diberikan poin 3), Tidak Sesuai (diberikan poin 2) dan Sangat Tidak Sesuai (diberikan poin 1). Berikut adalah blueprint dari item skala EIPQ. Table 3.1 Blue Print Skala Identitas Diri (EIPQ) Dimensi Indikator Sebelum Uji Coba Setelah Uji Coba Item positif Item Negatif Item positif Item negatif Eksplorasi pekerjaan Agama 3,18

6 Nilai 4 Politik Keluarga 13 Gender 6 komitmen Pekerjaan 1,2 1,2 Pertemanan 5 3 Gender 15 9 Politik 7 Keluarga 8,9 21 4,5 11 Nilai 11,19 6,10 agama Total Sumber: diolah oleh peneliti Alat Ukur Persepsi Ketidakpastian Persepsi ketidakpastian diukur menggunakan alat ukur Mishel Uncertainty in Illness Scale-Community (MUIS-C) berjumlah 23 item yang diadaptasi dari skala Mishel Uncertainty in Illness-A (MUIS-A) yang terdiri dari 33 item. Instrumen asli yaitu MUIS-A digunakan untuk mengukur persepsi ketidakpastian pasien yang sedang menjalani perawatan inap di Rumah Sakit. Sedangkan MUIS- C diberlakukan bagi pasien yang tidak sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit atau rawat jalan. Persepsi ketidakpastian menurut Mishel, 1981 (dalam Albertsen, 2009) terdiri dari empat dimensi yaitu ambiguity, complexity, lack of information dan unpredictability. Alat ukur MUIS-C berisi 23 item dan masing masing item pernyataan ditandakan dengan enam poin skala Likert, dari mulai Sangat Sesuai (diberikan poin 6), Sesuai (diberikan poin 5), Agak Sesuai (diberikan poin 4), Agak Tidak Sesuai (diberikan poin 3), Tidak Sesuai (diberikan poin 2) dan Sangat Tidak Sesuai (diberikan poin 1). Semakin tinggi nilai MUIS-

7 C, semakin tinggi persepsi ketidakpastian yang hadir. Berikut adalah blue print item kuesioner dari skala MUIS-C. Sumber: dioleh oleh peneliti Table 3.2 Blue Print Skala Persepsi Ketidakpastian (MUIS-C) Alat Ukur Sikap terhadap Operasi Medis Alat ukur yang digunakan dalam mengukur variabel ini adalah dengan menggunakan kuesioner. Sikap terhadap operasi medis diukur dengan menggunakan skala sikap (attitude scale). Metode pengungkapan sikap ini ditunjukkan dengan self-report berupa daftar pernyataan-pernyataan yang harus dijawab oleh individu yang disebut sebagai skala sikap. Teori Thurstone menganggap sikap merupakan hanya afeksi positif atau negatif tanpa adanya komponen-komponen lain sehingga, sesuai dengan teori ini, pada perancangan skalanya aspek sikap tidak perlu diuraikan secara khusus. Dalam hal ini derajat afeksi positif atau negatif akan tampak dari respon individu setelah dikenai skala sikap. Skala sikap dibuat berdasarkan komponen-komponen sikap menurut Mar at (1984) yang telah dijelaskan di tinjauan pustaka (Azwar, 2012). Dimensi Sebelum uji coba Setelah uji coba Item positif Item negatif Item positif Item negatif Ambiguity 1,3,5,14 6,17,18 1,3,5 6,17,18 Unpredictable 8,9,20 7,10,15,22 8 7,10,14,15 Complexity 4,11,12,19 13,16 4,11,12,19 13,16 Lack of 2 21,23 2 9,20 information Total Suatu versi metode penanyaan langsung adalah pengungkapan langsung (direct assessment) secara tertulis yang dapat dilakukan dengan menggunakan

8 item tunggal maupun dengan menggunakan item ganda (Ajzen, 1988). Salah satu bentuk pengungkapan langsung dengan menggunakan item ganda adalah teknik diferensi semantic. Osgood, Suci, dan Tannebaum (1975) mengembangkan suatu cara pengukuran arti atau makna kata yang kemudian mereka sebut sebagai teknik diferensi semantik. Keunikan dari teknik ini adalah cara partisipan memberikan respon terhadap item dalam skala diferensi semantik, yang dalam hal ini partisipan tidak diminta untuk memberikan respon setuju atau tidak setuju, akan tetapi diminta langsung memberikan bobot penilaian mereka terhadap suatu stimulus menurut kata sifat yang ada pada setiap kontinum dalam skala (Azwar, 2012). Berikut adalah blue print dari skala sikap. Table 3.3 Blue Print Skala Sikap Variabel Sebelum Uji Coba Sesudah Uji Coba Item positif Item negatif Item positif Item negatif sikap 2,3,5,11 2,5, 1,4,6,7,8,9,10 1,3,4,6,7,8,9 Total 11 9 Sumber: diolah oleh peneliti Validitas & Reliabilitas Alat Ukur Peneliti menggunakan uji validitas isi (expert judgment) yang dilakukan pada tanggal 26 dan 28 November 2013, uji korelasi butir total (corrected item total correlation) dan uji reliabilitas melalui teknik Alpha Cronbach. Kedua analisis tersebut

9 menggunakan program computer Statitiscal Packages for Social Science (SPSS) versi 20. Dalam pengujian alat ukur tiap variabel, menggunakan expert judgement dan validitas konstruk. Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli yaitu dosen pembimbing. Ahli diminta pendapatnya tentang instrumen yang telah disusun itu (Sugiyono, 2012). Setelah data ditabulasikan, maka pengujian konstruksi dilakukan dengan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total. Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,25 ke atas maka faktor tersebut merupakan konstruk yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik. Reliabilitas instrumen adalah hasil pengukuran yang dapat dipercaya. Reliabilitas instrumen diperlukan untuk mendapatkan data sesuai dengan tujuan pengukuran. Untuk mencapai hal tersebut, dilakukan uji reliabilitas dengan menggunakan metode Alpha Cronbach diukur berdasarkan skala Alpha Cronbach 0 sampai 1. Item dinilai reliabel apabila nilai Alpha Cronbach yang didapatkan lebih dari 0,60. Hasil perhitungan validitas konstruk dan reliabilitas skala penelitian dijabarkan secara terperinci dala keterangan berikut: Identitas Ego

10 Skala identitas ego terdiri dari dua dimensi yaitu eksplorasi dan komitmen yang dijelaskan dalam empat daerah ideologis (politik, agama, pekerjaan, nilai) dan empat daerah interpersonal (keluarga, pertemanan, pacaran, dan peran gender). Jumlah item terdiri dari 9 item unfavorable dan 12 item favorable. Pada penelitian sebelumnya mengenai Identity Development as a Buffer of Adolscent Risk Behaviors in the Context of Peer Group Pressure and Control yang dilakukan oleh Dumas dkk di tahun 2012, untuk pembuatan alat ukur EIPQ, mereka memisahkan golongan eksplorasi dan komitmen menjadi dua skala pengukuran yang berbeda dan independent. Item-item eksplorasi dikelompokkan, begitu juga item-item komitmen, menjadi suatu kesatuan yang terpisah. Pertama, data komitmen, yang setelah dilakukan uji analisis faktor dengan korelasi item skor total dari 12 item skala komitmen didapatkan indeks korelasi berkisar antara sampai dengan Setelah dilakukan analisis, terdapat satu item yang <0.25 yang berarti item tersebut tidak valid, dan item tersebut harus dihilangkan. Hasil korelasi antara skor item dengan skor total dan nilai cronbach s alpha pada skala commitment-identity EIPQ adalah sebagai berikut. Table 3.4 Item Total Statistik Identitas Ego (Komitmen)

11 Urutan Nomor Nilai Corrected itemtotal Correlation Nilai Cronbach Alpha (α) c c c c c c c c c c c c Sumber: pengolahan Data SPSS 20 Dari hasil analisa diatas, item yang harus dihilangkan karena nilai korelasi antar item-total kurang dari 0.25 adalah item nomor c7. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 11 item valid yang terdiri dari 6 item favorable dan 4 item unfavorable setelah pengurangan satu item yang tidak valid. Hasil korelasi kedua antara skor item dengan skor total dan nilai cronbach s alpha setelah penghapusan item yang tidak valid pada skala commitment-identity EIPQ adalah sebagai berikut. Table 3.5 Item Total Statistik Identitas Ego Komitmen Urutan Nomor Nilai Corrected itemtotal Correlation Nilai Cronbach Alpha (α) c c c c c c c

12 c c c c Sumber: Pengolahan Data SPSS 20 Data kedua dari skala identitas ego EIPQ, adalah eksplorasi. Setelah dilakukan uji analisis faktor dengan korelasi item skor total dari 12 item skala eskplorasi didapatkan indeks korelasi berkisar antara sampai dengan Indeks cronbach s alpha yang didapatkan berkisar antara sampai dengan Dari hasil data pengujian item tersebut dapat disimpulkan jika tidak ada satupun item yang reliabel dan valid. Maka skala eksplorasi identitas EIPQ ini gugur dan tidak digunakan dalam penelitian. Berikut adalah hasil korelasi antara skor item dengan skor total dan nilai cronbach s alpha pada skala explorationidentity EIPQ adalah sebagai berikut. Table 3.6 Item Total Statistik Identitas Ego (Eksplorasi) Urutan Nomor Nilai Corrected itemtotal Correlation Nilai Cronbach Alpha (α) e e e e e e e e e Sumber: Pengolahan Data SPSS Persepsi Ketidakpastian

13 Validitas konstruk didukung melalui faktor analisis yang dibangun oleh Mishel (1982) menunjukkan empat struktur faktor orisinil yang terdiri dari: ambiguity, complexity, lack of information, dan unpredictability (Albertsen, 2009). Alat ukur persepsi ketidakpastian menggunakan skala MUIS-C, yaitu adaptasi dari MUIS-A yang berjumlah 23 item. Jumlah item terdiri dari 12 item favorable dan 11 item unfavorable. Setelah dilakukan uji analisis faktor dengan korelasi item skor total dari 23 item persepsi ketidakpastian didapatkan indeks korelasi berkisar antara sampai dengan Setelah dilakukan analisis, terdapat tiga item yang kurang dari 0.25 yang berarti item tersebut tidak valid, dan item-item tersebut harus dihilangkan. Hasil korelasi antara skor item dengan skor total dan nilai cronbach s alpha pada skala persepsi ketidakpastian adalah sebagai berikut. Table 3.7 Item Total Statistik Identitas Persepsi Ketidakpastian Urutan Nomor Nilai Corrected itemtotal Correlation Nilai Cronbach Alpha (α) u u u u u u u u u u u u u u u

14 u u u u u u u u Sumber: Pengolahan Data SPSS 20 Dari hasil analisa diatas, item-item yang harus dihilangkan karena nilai korelasi antar item-total kurang dari 0.25 adalah item nomor u9, u14 dan u20. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 20 item valid yang terdiri dari 9 item favorable dan 11 item unfavorable setelah pengurangan 3 item yang tidak valid. Hasil korelasi kedua antara skor item dengan skor total dan nilai cronbach s alpha setelah penghapusan item yang tidak valid pada skala persepsi ketidakpastian adalah sebagai berikut. Urutan Nomor Table 3.8 Item Total Statistik Persepsi Ketidakpastian Nilai Corrected itemtotal Correlation Nilai Cronbach Alpha (α) u u u u u u u u u u u u

15 u u u u u u u u Sumber: Pengolahan Data SPSS Sikap terhadap Operasi Skala sikap yang sudah dibuat berjumlah 11 item yang terdiri dari 4 item favorable dan 7 item unfavorable. Setelah dilakukan uji analisis faktor dengan korelasi item skor total dari 11 item didapatkan indeks korelasi berkisar antara sampai dengan Setelah dilakukan analisis, terdapat dua item kurang dari 0.25 yang berarti item tersebut tidak valid, dan item-item tersebut harus dihilangkan. Hasil korelasi antara skor item dengan skor total dan nilai cronbach s alpha pada skala sikap adalah sebagai berikut. Table 3.9 Item Total Statistik Sikap Pasien terhadap Operasi Medis Urutan Nomor Nilai Corrected itemtotal Correlation Nilai Cronbach Alpha (α) s s s s s s s s s s s Sumber: Pengolahan Data SPSS 20

16 Dari hasil analisa diatas, item-item yang harus dihilangkan karena nilai korelasi antar item-total kurang dari 0.25 adalah item nomor s2 dan s3. Berdasarkan hasil analisis diperoleh 9 item valid yang terdiri dari 2 item favorable dan 7 item unfavorable setelah pengurangan dua item yang tidak valid. Hasil korelasi kedua antara skor item dengan skor total dan nilai cronbach s alpha setelah penghapusan item yang tidak valid pada skala sikap adalah sebagai berikut. Table 3.10 Item Total Statistik Sikap Pasien terhadap Operasi Medis Urutan Nomor Nilai Corrected itemtotal Correlation Nilai Cronbach Alpha (α) s s s s s s s s s Prosedur Sumber: Pengolahan Data SPSS Persiapan Penelitian Dalam proses pembuatan alat ukur identitas ego, peneliti adaptasi dari alat ukur orisinil EIPQ (Ego Identity Personal Questionnaire) dengan bantuan expert judgement. Proses kedua adalah pembuatan alat ukur persepsi ketidakpastian menggunakan skala MUIS-C yang diadaptasi dari MUIS-A. Proses terakhir adalah pembuatan alat ukur sikap sesuai dengan teori Ajzen dan Fishbein, 1980 yang membuat pertanyaan sikap pada teknik pengukuran langsung (direct) peneliti menanyakan langsung keseluruhan sikap

17 yang ada pada responden mengenai suatu perilaku. Item pernyataan pengukuran sikap direct menggunakan dua kutub jawaban yang berlawanan seperti baik dan buruk. Dalam pembuatan alat ukur sikap langsung ini tidak diperlukan pembuatan elisitasi beliefs Pelaksanaan Penelitian Pada saat penelitian, pertama-tama peneliti membuat alat ukur dari masingmasing variabel sesuai dengan teori dan indikator yang ada. Sebelum dilakukan uji alat ukur, semua item dilakukan uji validitas isi yang di evaluasi oleh expert judgement. Setelah item dievaluasi oleh ahli, pilot study dilakukan kepada sampel uji. Data yang didapatkan di uji validitas dan reliabilitasnya. Setelah uji validitas dan reliabilitas pada data yang didapatkan dari hasil uji alat ukur, item yang tidak valid dan reliabel dihapus. Peneliti menyusun item-item kembali setelah penghapusan untuk di penelitian berikutnya. Peneliti menyebarkan kuesioner di rumah singgah kanker Cancer Information Support Centre (CISC) dan Rumah Sakit Jantung Nasional Harapan Kita. Pasien yang bersedialah yang akan dijadikan subjek penelitian, dan pasien yang lemah tidak mampu mengisi kuesioner meminta peneliti mengisi dan membacakan Teknik Pengolahan Data Uji analisis pada penelitian ini, digunakan dua teknik yaitu analisis regresi linear berganda dan sederhana. Analisis regresi digunakan terutama untuk tujuan peramalan, di mana dalam model tersebut ada sebuah variabel bebas dan variabel terikat. Pertama

18 adalah uji analisis regresi linear berganda, untuk melihat apakah identitas ego dan persepsi ketidakpastian secara bersama mampu memprediksikan sikap pasien terhadap operasi medis. Pada masalah tersebut digunakan teknik analisis regresi linear berganda karena ada dua variabel prediktor (variabel bebas) yang digunakan dalam memprediksi variabel terikat. Analisis regresi sederhana adalah suatu analisis untuk mencari tahu apakah variabel bebas (X) mampu memprediksikan variabel terikat (Y) atau tidak. Analisis regresi sederhana dilakukan jika pengukuran pengaruh ini melibatkan satu varaibel bebas (X) dan variable terikat (Y). Analisis ini juga digunakan untuk mengetahui arah prediksi antara variable bebas dengan variable terikat apakah positif atau negative dan untuk memprediksikan nilai dari varibel dependen apabila nilai variable independen mengalami kenaikan atau penurunan. Dalam penelitian ini, terdapat dua regresi linear sederhana, karena terdapat dua kali prediksi pada satu variable bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). kedua tahap analisa regresi yang dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Analisa regresi linear sederhana antara variabel prediktor yaitu identitas komitmen terhadap variable respon yaitu persepsi ketidakpastian. 2. Analisa regresi linear sederhana antara variabel prediktor yaitu persepsi ketidakpastian terhadap variabel respon yaitu sikap pasien terhadap operasi medis.

BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan:

BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan: BAB V SIMPULAN, DISKUSI, DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan: 1. Regresi pertama adalah regresi linear berganda yang dimana Ha (hipotesis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terbentuk, yaitu variabel terikat

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terbentuk, yaitu variabel terikat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis Dalam penelitian ini ada dua variabel yang terbentuk, yaitu variabel terikat (dependent) dan variabel bebas (independent). 3.1.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable BAB 3 METODE PENELITIAN Dalam metode penelitian ini akan diuraikan mengenai identifikasi variable penelitian, definisi operasional variable penelitian, populasi dan sampel, metode pengambilan sampel, desain

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian & definisi operasional Variabel adalah sebuah karakteristik atau kondisi yang berubah atau memiliki nilai yang berbeda

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 26 BAB III METODE PENELITIAN.1. Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode rancangan korelasional dengan teknik survei untuk melihat hubungan variabel terikat dengan variabel tergantungnya.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. variabel-variabel yang diambil dalam penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Untuk menguji hipotesis penelitian, sebelumnya akan dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Berdasarkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka penelitian ini bersifat kuantitatif, menurut Wiratna (2014) bahwa penelitian kuantitatif

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 37 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif. Metode yang digunakan adalah multikorelasional yakni menghubungkan dua variabel konsep diri dan kinerja,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut :

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdiri dari tiga variabel, dengan dua variabel X dan Y. Kedua variabel tersebut adalah sebagai berikut : BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Desain penelitian korelasional dipilih oleh peneliti karena desain

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian & Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian & Definisi Operasional Variabel yang diukur dalam penelitian ini terdiri dari dua yaitu dimensi humor styles dan kepuasan

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Pada penelitian ini terdapat empat variabel yaitu,, Subjective Norm, Perceived Control,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013) BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model penelitian korelasional. Pendekatan kuantitatif menekankan analisa pada data angka yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dan Rancangan Penelitian 3.1.1 Metode Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian, Definisi Operasional dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel adalah konstruk-konstruk atau sifat-sifat yang sedang dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini bersifat kuantitaif, maka proses penelitian banyak menggunakan angka mulai dari pengumpulan, penafsiran, dan penyajian hasil. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metodologi dalam penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah metode penelitan yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif.

BAB III METODE PENELITIAN. yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat). ini adalah perilaku kerja kontraproduktif. 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Devisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini variabel yang digunakan dua jenis variabel yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependent (terikat).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16).

BAB III METODE PENELITIAN. peraturan-peraturan yang terdapat dalam penelitian (Usman, 1996: 16). 46 BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja

BAB III METODE PENELITIAN. Obyek Penelitian ini adalah sense of humor dan penyesuaian diri pada remaja BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pertanyaan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

Bab 3 Desain Penelitian

Bab 3 Desain Penelitian Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.

BAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut. 25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya. BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel adalah sesuatu yang dapat berubah-ubah dan mempunyai nilai yang berbeda-beda ( Turmudi, 2008).

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Menurut Hatch dan Farhady (dalam Sugiyono, 2009), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 30 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam penelitian ini variable-variabel yang digunakan adalah : 1. Variabel Tergantung : Keputusan Menggunakan Jasa Romanza Wedding Organizer

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan 43 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara atau tehnik dalam mengadakan penelitian. Cara atau tehnik dalam penelitian ini merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data tentang objek yang

Lebih terperinci

3. METODE PENELITIAN

3. METODE PENELITIAN 26 3. METODE PENELITIAN Pembahasan dalam bab metode penelitian ini meliputi permasalahan penelitian, hipotesis, subyek penelitian, alat pengumpulan data dan diakhiri dengan prosedur penelitian. 3.1. Masalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian merupakan strategi umum yang dianut dalam pengumpulan data dan analisis data yang dipergunakan guna menjawab permasalahan yang diselidiki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini akan dijabarkan mengenai variabel penelitian, definisi operasional, hipotesis, subjek penelitian, teknik sampling, desain penelitian, alat ukur penelitian, validitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek,

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional. Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel penelitian adalah atribut atau sifat yang dimiliki oleh objek, individu, ataupun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada UMKM yang bergerak dibidang usaha kuliner di Kota Semarang. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan membahas mengenai metode penelitian yang terdiri dari subjek penelitian, metode dan desain penelitian. Selain itu, akan dijelaskan pula mengenai definisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi dan Obyek Penelitian Lokasi penelitian ini adalah Butik Kharisma Indonesia yang berlokasi di Jalan Gajahmada No. 134, Semarang. Obyek penelitian ini adalah karyawan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Dilaksanakan pada 30 November sampai 15 Desember 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah guru SMK yang mengajar di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di kecamatan Pesanggrahan. Dilaksanakan pada 30 November sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Dalam melakukan suatu penelitian, khususnya penelitian kuantitatif, perlu secara jelas diketahui variabel-variabel apa saja yang akan diukur dan instrumen seperti apa yang akan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yang analisisnya dengan data numerikal (Angka) yang diolah dengan metode statistika. Pada dasarnya,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas metode yang digunakan dalam menjawab permasalahan serta menguji hipotesis penelitian. Pada bagian pertama akan dijelaskan mengenai pendekatan penelitian,

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi dan Karakteristik Sampel. populasi mahasiswa Universitas Indonesia.

BAB 3 METODE PENELITIAN Populasi dan Karakteristik Sampel. populasi mahasiswa Universitas Indonesia. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.1.1 Populasi dan Karakteristik Sampel Populasi menurut Pujiati dan Rusliah (2007) adalah seluruh anggota kumpulan objek yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian kali ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang menggunakan paradigma

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu:

BAB 3 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Peneliti menggunakan dua variabel dalam penelitian ini, yaitu: A. Variabel X: academic locus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. RANCANGAN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau angka yang diolah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang

BAB 3 METODE PENELITIAN. Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini peneliti akan memaparkan tentang metode penelitian yang digunakan. Akan dipaparkan secara singkat variabel penelitian, definisi operasional dari variabel, karakterisitik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Dimana ciri- ciri penelitian ini adalah menggunakan perhitungan statistik, memiliki subjek yang banyak,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian dapat diklasifikasikan dari berbagai cara dan sudut pandang. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 42 42 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Teknik pengumpulan datanya dilakukan melalui survei, yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan pada responden. Metode survei dalam penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Gaya Manajemen Konflik 2. Variabel Bebas : Kompetensi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan Survei (metode survei). Kasiram (2008) dalam bukunya Metodologi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu

BAB III METODE PENELITIAN. ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang nafsu BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Burnout Burnout mempunyai lima dimensi utama, yaitu: (1) Kelelahan fisik, ditandai dengan serangan sakit kepala, mual, susah tidur, kurang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Rancangan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angka-angka,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Definisi Operasional Problematic Internet Use Problematic internet use merupakan salah satu variabel (x) yang diteliti dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 45 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian sensus, menurut Arikunto (1996: 115) populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini berisikan pernyataan penelitian, hipotesis penelitian, variabel penelitian, responden penelitian, alat ukur penelitian, prosedur penelitian, dan metode analisis data.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian 46 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mempergunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian & Hipotesis Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah : 1. Variabel ( X ) : Kesepian (loneliness) 2. Variabel ( Y ) : Kesehjateraan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadi (2004), bahwa untuk. A. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. diharapkan. Seperti yang dikemukakan oleh Hadi (2004), bahwa untuk. A. Identifikasi Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Kegiatan penelitian harus menggunakan metode yang dapat dipertanggung jawabkan. Hal ini sangat penting agar dapat mencapai tujuan penelitian yang diharapkan. Seperti yang dikemukakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Metode Penelitian 3.1.1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, untuk dapat mengetahui hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen.

BAB III METODE PENELITIAN. variabel dependen adalah minat beli konsumen. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Dalam penelitian ini yang menjadi variabel independen adalah citra merek, variabel dependen adalah minat beli konsumen. X Y

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik

BAB III METODE PENELITIAN. berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari hasil analitik statistik BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini termasuk dalam pendekatan kuantitatif yang mempunyai tata cara dengan pengambilan keputusan interpretasi data dan kesimpulan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan

BAB III METODE PENELITIAN. informasi-informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel penelitian dan definisi operasional 1. Variabel Pengertian dari variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN

BAB 3 METODELOGI PENELITIAN BAB 3 METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitiian Berdasarkan pendapat Sugiyono (2007,p10), jenis penelitian menurut tingkat eksplanasinya ada 3 yaitu penelitian deskriptif, komparatif, dan asosiatif.

Lebih terperinci

BAB 3 Metode Penelitian

BAB 3 Metode Penelitian BAB 3 Metode Penelitian 3.1. Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Terdapat enam variabel dalam penelitian ini, yaitu faktor kepribadian yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Variabel adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan perilaku

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang melihat hubungan antara satu atau beberapa ubahan dengan satu atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung melalui kuesioner yang disebarkan secara online dengan format Google Docs melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metode penelitian yang digunakan oleh peneliti. Hal yang dibahas diantaranya subjek penelitian, desain penelitian, variabel dan definisi operasional,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif Sugiyono (2009:206) menyatakan bahwa statistik deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Subyek Subyek yang dipilih adalah remaja panti asuhan Akhiruz zaman Bekasi dengan kriteria yang ditentukan oleh peneliti yaitu remaja mulai dari rentang usia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitan berupa survei deskriptif inferensial yaitu teknik statik yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Jepara. Penelitian dimulai dari bulan Oktober 2013. 3.2 Teknik Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya tingkat perbedaan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan kuantitatif yang bersifat korelasional. Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperoleh data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN

BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 17 BAB III METODE DAN TEKNIK PENELITIAN 3.1 Metode dan Jenis Penelitian Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis (Usman dan Akbar, 2008:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian korelasional untuk mengetahui hubungan kecanduan bermain game online

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan

BAB III METODE PENELITIAN. Brand Image sedangkan variabel dependen (terikat) adalah Keputusan 36 BAB III METODE PENELITIAN A. VARIABEL DAN DEFENISI OPERASIONAL 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen (bebas) adalah Brand Image sedangkan variabel dependen

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Setelah peneliti menguraikan teori-teori yang digunakan dalam penelitian ini, selanjutnya peneliti akan memaparkan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh

BAB III METODE PENELITIAN. yang menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang dioleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, menurut Azwar (2011) pendekatan kuantitatif merupakan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam

BAB III METODE PENELITIAN. dan menampilkan hasil berupa angka-angka. Sedangkan metode dalam BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Karena dalam pengolahan data peneliti menggunakan perhitungan statistik yang telah baku dan menampilkan

Lebih terperinci

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet

C. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel, yaitu: 1. Variabel independen : body image 2. Variabel dependen : perilaku diet BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang memiliki kualitas dan karakteristik khusus yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Pendekatan dan jenis penelitian. penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerikal atau BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan jenis penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur

BAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan

BAB III METODE PENELITIAN. dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian adalah cara-cara berfikir dan berbuat yang dipersiapkan dengan baik untuk mengadakan penelitian dan untuk mencapai suatu tujuan penelitian. 1 A. Pendekatan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Hal tersebut digunakan karena penelitian ini menggunakan penghitungan statistik dalam penghitungan skala.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yang dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3. 1 Sumber Data 3.1.1 Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan membaca buku-buku literatur, dan sumber berupa tulisan yang berhubungan dengan penelitian

Lebih terperinci