STRATEGI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI LEMBAGA XYZ

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "STRATEGI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI LEMBAGA XYZ"

Transkripsi

1 STRATEGI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI LEMBAGA XYZ Laporan Teknis DWI LISTRIANA KUSUMASTUTI PROGRAM PASCASARJANA ILMU KOMPUTER PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN SISTEM INFORMASI JENJANG S2 BINUS UNIVERSITY 2012

2 STRATEGI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI LEMBAGA XYZ DWI LISTRIANA KUSUMASTUTI, GERARDUS POLLA Laporan Teknis Jakarta, 23 April 2012 Menyetujui: Pembimbing (Prof. Dr. Gerardus Polla M.App.Sc.)

3 STRATEGI PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN DI LEMBAGA XYZ Dwi Listriana Kusumastuti; Gerardus Polla ABSTRACT The purpose of this study was to determine the implementation strategy of Knowledge Management System to increase the performance of employees at XYZ Company (LEMIGAS Research Company) and recommend strategies for implementing knowledge management systems from components of people, process and technology so as to improve employee performance. Data taken from distributing questionnaires to 60 respondents from XYZ Company which became the study sample. Data were processed and analyzed using reliability test, validity test, linear regression test, SWOT analysis and gap analysis. Results achieved as recommendations for improvement and development of the people, process and technology. From the research results can be concluded that the XYZ Company must conduct a strategy towards the implementation of knowledge management system is recommended. Keywords : Knowledge management system, improve performance employees ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi peranan Knowledge Management System terhadap peningkatan kinerja karyawan di Lembaga XYZ (Lembaga Litbang LEMIGAS) dan memberikan rekomendasi strategi untuk menerapkan knowledge management system dari komponen people, process dan technology sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawan. Data diambil dari penyebaran kuesioner kepada 60 responden dari Lembaga XYZ yang menjadi sampel penelitian. Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan uji reliabilitas, uji validitas, uji regresi linier berganda, analisa SWOT dan analisa kesenjangan. Hasil yang dicapai sebagai rekomendasi untuk perbaikan dan pengembangan dari sisi people, process dan technology. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Lembaga XYZ harus melakukan strategi terhadap penerapan knowledge management system yang direkomendasikan. Kata kunci : Knowledge management system, Peningkatan kinerja karyawan PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi terjadi sangat cepat dengan tingkat persaingan yang tinggi, sehingga mengharuskan perusahaan/organisasi berupaya meningkatkan kualitas yang disertai peningkatan kemampuan sumber daya manusia. Menyadari akan persaingan yang semakin berat, maka diperlukan perubahan paradigma dari yang semula mengandalkan pada resourcebased menjadi knowledge-based. Pengelolaan pengetahuan (knowledge management) tersebut pada akhirnya diyakini dapat menjadi dukungan yang handal bagi organisasi untuk meningkatkan daya saing, dengan memanfaatkan berbagai sumber daya organisasi, termasuk pengetahuan yang tertulis (explicit knowledge) maupun pengetahuan yang tersembunyi (tacit knowledge).

4 Jika pengetahuan tersebut disusun, digunakan dan dimanfaatkan secara bersama-sama akan dapat mendukung terjadinya inovasi, maka untuk mencapai budaya organisasi yang inovatif, perlu dilakukan transfer pengetahuan (knowledge sharing) yang diatur dalam kerangka strategi knowledge management system. Penerapan strategi yang efektif akan menghasilkan sebuah manajemen yang efektif pula. Dengan demikian diperlukan langkah pemilihan strategi yang terbaik dalam penerapan knowledge management system. Langkah ini sangat sesuai untuk Lembaga XYZ dalam penelitian ini adalah Lembaga Litbang LEMIGAS. Salah satu strategi LEMIGAS dalam rangka meningkatkan kinerja (termasuk di dalamnya pengembangan sumber daya manusia, manajemen informasi, peningkatan kualitas dan inovasi) yaitu dengan membangun suatu sistem manajemen pengetahuan atau Knowledge Management System (KMS), berbasis web dan didukung oleh teknologi intranet pada akhir tahun Namun pada kenyataannya, hingga beberapa bulan sistem berjalan belum mendapatkan hasil seperti yang diharapkan, hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran karyawan akan manfaat teknologi IS/IT tersebut dan belum adanya suatu rencana strategis IS/IT yang diperlukan untuk mendukung rencana strategi lembaga. Dari uraian di atas, mendorong peneliti untuk menganalisa, meneliti dan merekomendasikan strategi penerapan KMS di LEMIGAS, sehingga dapat meningkatkan kinerja karyawannya. Permasalahaan hanya fokus pada analisa knowledge management system di LEMIGAS terutama pada analisa komponen People, Process dan Technology terhadap peningkatan kinerja karyawan, dan hasil analisanya dapat dijadikan acuan untuk memberikan rekomendasi dalam menentukan strategi penerapan Knowledge Management System terbaik di LEMIGAS dalam upaya untuk meningkatkan kinerja karyawannya. Sehingga rumusan penelitian ini menjadi : Apakah People berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan? Apakah Process berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan? Apakah Technology berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan? TINJAUAN PUSTAKA Penerapan manajemen pengetahuan (Knowledge Management) harus lebih memperhatikan aspek manusia dan kulturnya, karena munculnya knowledge berasal dari intervensi manusia terhadap informasi melalui interpretasi dan judgment yang dipengaruhi oleh intelektualitas, mentalitas, pengalaman dan value yang dimiliki manusia. Untuk menghasilkan knowledge yang bernilai tinggi, suatu organisasi akan memerlukan sistem untuk melakukan strukturisasi seluruh data dan informasi yang dimiliki. Knowledge terdiri dari dua jenis yaitu tacit knowledge dan explicit knowledge. Tacit knowledge merupakan knowledge yang ada di dalam diri manusia dalam bentuk intuisi, judgement, skill, value dan belief. Knowledge ini sulit untuk diformalisasikan dan dibagikan kepada orang lain. Explicit Knowledge adalah knowledge yang dapat terkodifikasikan dalam bentuk dokumen sehingga mudah ditransfer dan didistribusikan dengan berbagai media, dapat berupa kaset/cd video, formula, dan audio Oleh Nonaka dan Takeuchi (1995), kedua jenis knowledge tersebut digambarkan dalam siklus transfer knowledge, yang disebut SECI Process (S: Socialization, E: Externalization, C: Combination, dan I: Internalization), seperti gambar 1.

5 Gambar 1 Empat model konversi knowledge (Tobing, 2007) Sosialisasi (Socialization) adalah konversi pengetahuan tacit ke pengetahuan tacit dan proses sharing serta penciptaan pengetahuan tacit melalui interaksi dan pengalaman langsung (Tobing, 2000, p22). Istilah sosialisasi ini digunakan untuk menekankan pentingnya kegiatan bersama antara sumber pengetahuan dan penerima pengetahuan, dapat dilakukan melalui pertemuan tatap muka seperti rapat, diskusi dan pertemuan bulanan. Eksternalisasi (externalization), yaitu transfer dari tacit knowledge ke explicit knowledge melalui proses dialog dan refleksi (Tobing, 2000, p22). Melalui cara ini pengetahuan terkristalisasikan sehingga dapat didistribusikan ke pihak lain dan menjadi basis bagi pengetahuan baru. Pada tahap ini, pengetahuan tacit diekspresikanan dan diterjemahkan menjadi metafora, konsep, hipotesis, diagram, model atau prototipe sehingga dapat dimengerti oleh semua pihak. Misalnya, penulisan buku, jurnal, majalah dan lain-lain. Kombinasi (Combination) adalah transfer dari explicit knowledge ke explicit knowledge yang baru melalui sistemisasi dan pengaplikasian explicit knowledge dan informasi (Tobing, 2000, p22). Dengan cara ini pengetahuan ditukarkan dan dikombinasikan melalui media seperti dokumen-dokumen, rapat-rapat, percakapan telepon dan komunikasi melalui jaringan komputer. Dalam praktiknya kombinasi bergantung pada tiga proses. Pertama, pengetahuan eksplisit dikumpukan dari dalam dan luar organisasi/perusahaan, kemudian dikombinasikan. Kedua, pengetahuan eksplisit disunting atau diproses agar dapat lebih bermanfaat bagi perusahaan. Ketiga pengetahuan ekplisit tersebut disebarkan ke seluruh perusahaan melalui berbagai media. Internalisasi (Internalization) adalah transfer dari explicit knowledge ke tacit knowledge merupakan proses pembelajaran dan akuisisi knowledge yang dilakukan oleh anggota organisasi terhadap explicit knowledge yang disebarkan ke seluruh organisasi melalui pengalaman sendiri sehingga menjadi tacit knowledge anggota organisasi (Tobing, 2000, p22). Internalisasi pengetahuan digunakan untuk memperluas, memperdalam serta mengubah pengetahuan tacit yang dimiliki oleh setiap anggota organisasi/perusahaan. Bila pengetahuan berhasil diinternalisasikan ke dalam pengetahuan tacit para individu dalam bentuk model mental bersama maka pengetahuan ini akan menjadi aset yang luar biasa bagi perusahaan. Pengertian Knowledge Management (KM) menurut Shelda (2006, p16) merupakan suatu aktifitas untuk mengidentifikasi, menciptakan, mengatur serta menyebarkan aset intelektual yang kritikal dari suatu organisasi untuk jangka waktu yang panjang sehingga keberlangsungan suatu organisasi terus berkesinambungan.

6 Menurut Collison dan Parcell yang dikutip Ghalib (2004, p.9) Knowledge Management adalah wilayah yang kompleks, yang menjangkau batas-batas pembelajaran dan perkembangan, teknologi informasi dan sumber daya manusia. Model yang dimiliki menggambarkan wilayah kegiatan dimana usaha KM dapat menjadi kekuatan untuk mengkomunikasikan apa yang tercakup dalam organisasi. Model dari Collison dan Parcell menunjukkan kesuksesan KM dalam berinteraksi diantara tiga elemen pokok, yaitu People, Process dan Technology. Menurut Dilip Bhatt seorang konsultan Knowledge Management, terdapat tiga komponen dalam penerapan knowledge management yang terdiri dari yaitu People, Process, dan Technology (Bhatt, 2000).Seperti ditunjukkan dalam gambar 2. Gambar 2 Knowledge Management Components (Bhatt, 2000) People Knowledge yang berada pada seseorang akan ditransfer ke orang lain juga, dan people adalah faktor utama dalam penerapan keberhasilan knowledge management. Process Proses membantu untuk mengeksternalisasi (tacit menjadi explicit) yang berhubungan dengan perubahan proses kerja, organisasi dan lain sebagainya. Technology Teknologi berperan sebagai enabler dalam knowledge management, dimana teknologi mempunyai fungsi dalam capture, store, update, search dan reuse knowledge atau yang sering kita kenal sebagai KMS (Knowledge Management System). Strategi penerapan KM menurut Hansen, Nohria dan Tierney seperti dikutip Setiarso (2009, p13) mengemukakan bahwa pada dasarnya, strategi organisasi dalam KM yang dimiliki dibagi atas dua ekstrim yaitu: strategi kodifikasi (codification strategy) dan strategi personalisasi (personalization strategy). Bila pengetahuan diterjemahkan dalam bentuk eksplisit secara berhati-hati (codified) dan disimpan dalam basis data sehingga pengguna yang membutuhkan dapat mengakses pengetahuan tersebut, maka cara mengelola seperti itu dikatakan menganut strategi kodifikasi. Strategi ini digunakan untuk menyimpan pengetahuan di dalam tempat penyimpanan yang terstruktur dari pengetahuan sebagai database untuk penggunaan yang berulang-ulang. Davenport dan Prusak, seperti dikutip oleh Tobing (2007 p19). menyatakan bahwa tujuan kodifikasi adalah membuat pengetahuan organisasi ke dalam suatu bentuk yang membuat pengetahuan organisasi tersebut dapat diakses oleh personil yang membutuhkannya. Namun pengetahuan tidak hanya eksplisit saja, melainkan juga pengetahuan yang terpikirkan (tacit). Pengetahuan tacit amat sangat sulit diterjemahkan ke dalam bentuk eksplisit, oleh sebab itu pengetahuan dialihkan dari satu pihak ke pihak lain melalui hubungan personal yang intensif, cara mengelola pengetahuan seperti ini disebut strategi personalisasi. strategi yang diadopsi oleh organisasi untuk memberikan solusi dari

7 masalah biasa sampai masalah yang unik. Jadi fungsi utama dari jaringan komputer baik internet atau intranet, bukan saja untuk menyimpan atau mendokumentasikan pengetahuan melainkan juga untuk memfasilitasi lalu lintas komunikasi antar individu dalam suatu organisasi. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan KMS yang sedang berjalan diperlukan pengukuran terhadap penggunaannya, juga dengan mengetahui faktor keberhasilan KMS yang menurut penelitian terdahulu (Hartono, 2010) yaitu dengan penggabungan antara penilaian dari MAKE dan DeLone. Dari sebuah riset yang dilakukan oleh sebuah perusahaan bernama Teleos menemukan bahwa ada delapan dimensi kinerja pengetahuan dalam organisasi, yang menjadi kriteria Most Admired Knowledge Enterprise (MAKE) Study. MAKE adalah salah satu ajang tempat individu dan organisasi untuk mempelajari KM, sekaligus menjadi ajang pengakuan atas kematangan dalam menjalankan KM dan komitmen pemimpin organisasi. Delapan kriteria yang menjadi dasar penilaian MAKE dalam menentukan keberhasilan suatu organisasi penerapkan KM adalah : 1. Menciptakan budaya perusahaan yang didorong oleh pengetahuan (Organizational Culture) 2. Mengembangkan knowledge workers melalui kepemimpinan manajemen (Leadership) 3. Menyajikan produk/jasa/solusi berbasis pengetahuan (Innovation) 4. Memaksimalkan modal intelektual perusahaan (Intelectual Capital Management) 5. Menciptakan lingkungan untuk berbagi pengetahuan secara kolaboratif (Knowledge Sharing & Collaboration) 6. Menciptakan suatu organisasi pembelajar (Organizational Learning) 7. Memberikan nilai berdasarkan pengetahuan tentang pelanggan (Customer Knowledge) 8. Mentransformasikan pengetahuan perusahaan menjadi nilai bagi pemegang saham atau masyarakat bagi organisasi nirlaba (Organizational Value) Model keberhasilan KMS menurut DeLone and McLean (1992, p42) terdapat beberapa uraian penting pada tiap dimensi, yaitu: 1. System Quality: Kualitas sistem fokus pada pengukuran sistem dalam hal pemrosesan informasi. Kualitas sistem merupakan karakteristik yang dibutuhkan oleh sistem informasi. 2. Information Quality: Kualitas informasi fokus pada keluaran dari sistem informasi. Kualitas informasi merupakan pemenuhan terhadap karakteristik yang diinginkan seperti akurasi, ketepatan, kelengkapan, keringkasan, keterkaitan, kemudahan dalam pemahaman, arti dari informasi, perbandingan dan format. 3. Use: Penggunaan sistem informasi fokus pada kuantitas penggunaan sistem oleh pengguna. Hal ini merupakan ukuran yang paling banyak digunakan untuk mengukur keberhasilan sistem informasi. 4. User Satisfaction: kepuasan pengguna, merupakan tanggapan pengguna terhadap penggunaan sistem informasi. 5. Individual impact : dampak informasi terhadap kebiasaan individu. 6. Organizational impact: fokus pada dampak sistem informasi terhadap kinerja organisasi. Knowledge management system yang akan dikembangkan harus selaras dengan strategi organisasi agar benar-benar sesuai dengan kemampuan inti dari apa yang diperlukan oleh organisasi. Untuk lebih mudah dalam memahaminya dapat dilihat pada kerangka berpikir yang diadaptasi dari model Zack pada Gambar 3. Penyelarasan dimulai dengan melakukan analisis SWOT pada organisasi dan faktor-faktor yang menjadi penentu keberhasilan organisasi sehingga dapat ditentukan sasaran dan strategi organisasi untuk mencapai sasaran tersebut (Setiarso, p53-54).

8 SWOT adalah singkatan dari kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weaknesses), peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats). Analisa SWOT didasarkan pada asumsi bahwa suatu strategi yang efektif akan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalkan kelemahan dan ancaman. Kekuatan adalah sumber daya, ketrampilan atau keunggulan terhadap pesaing dan kebutuhan pasar yang dilayani atau ingin dilayani oleh perusahaan. Kekuatan adalah kompetensi khusus (distinctive competence) yang memberikan keunggulan komparatif bagi perusahaan di pasar. Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, ketrampilan dan kapabilitas yang secara serius menghambat kinerja efektif perusahaan. Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Trend penting merupakan salah satu sumber peluang. Identitas segmen pasar yang sebelumnya terabaikan, perubahan situasi pesaing atau peraturan, perubahan teknologi, serta membaiknya hubungan dengan pihak luar dapat memberikan peluang bagi perusahaan. Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungkan dalam lingkungan perusahaan. Masuknya pesaing baru, lambatnya pertumbuhan pasar, meningkatnya kekuatan tawarmenawar bisnis, perubahan teknologi, serta peraturan baru atau yang direvisi dapat menjadi ancaman bagi keberhasilan perusahaan. Adapun menurut Tiwana (2000) seperti dikutip oleh Setiarso (2009 p53), dalam menentukan knowledge yang dibutuhkan oleh organisasi dapat digunakan kerangka berpikir Zack sebagai alat bantu dalam usaha untuk mengetahui knowledge apa yang harus dimiliki dan yang sudah dimiliki. Kerangka berpikir Zack digambarkan sebagai berikut : Gambar 3 Kerangka Zack, (Setiarso, 2009) Kemudian pada tahapan selanjutnya dilakukan identifikasi tentang langkah-langkah apa yang harus diterapkan. Seperti pada gambar 4 Gambar 4 Penyelarasan KMS dengan strategi organisasi (Setiarso, 2003, p11)

9 Menurut Gibson seperti dikutip Lestari (2007,p27-28), Kinerja perusahaan/lembaga merupakan indikator tingkatan prestasi yang dapat dicapai dan mencerminkan keberhasilan manajer. Jadi kinerja perusahaan/lembaga merupakan hasil yang diinginkan perusahaan/lembaga dari perilaku orang-orang di dalamnya. Menurut Govindarajan dan Fisher, kinerja perusahaan/lembaga mencakup kinerja perusahaan secara keseluruhan sehingga dihasilkan ukuran kinerja yang obyektif. Untuk menghasilkan kinerja yang baik, maka perusahaan/lembaga membutuhkan sistem yang baik pula. Sistem ini bukan hanya peraturan atau standar yang ada melainkan juga melibatkan pihakpihak yang terkait langsung yaitu sumber daya manusianya. Salah satu sistem manajemen yang menawarkan suatu disiplin yang memperlakukan intelektual sebagai aset yang dikelola adalah knowledge management (Honeycutt, 2002) seperti dikutip oleh Kosasih (2007). Dalam prakteknya knowledge management dapat menjadi guidance tentang pengelolaan intangible asset yang menjadi pilar perusahaan/lembaga dalam menciptakan nilai. Perusahaan/lembaga perlu mengetahui sejauh mana knowledge management berperan di dalam meningkatkan kinerja karyawan khususnya di lembaga litbang. METODE PENELITIAN Kerangka berpikir yang diterapkan dalam penelitian ini dikembangkan dengan konsep alur pemikiran sistematis berdasarkan fakta dan logika. Pemikiran dimulai dengan proses analisis data/fakta tentang komponen-komponen knowledge management yaitu people, process dan technology dengan menggunakan uji Anova, F-test & T-test serta analisa regresi berganda. Dilanjutkan dengan pemikiran yang berfokus analisa SWOT, analisa kesenjangan untuk menemukan strategi penerapan knowledge management yang paling tepat bagi LEMIGAS yang pada akhirnya akan memberikan dampak terhadap peningkatan kinerja karyawan. PEMBAHASAN Hasil penelitian menggunakan metode deskriptif analitik dengan data kualitatif dan jenis desain pengukuran menggunakan skala1-5. Dalam menentukan data yang dibutuhkan pada analisa ini, digunakan teknik pengumpulan data purposive sampling kepada para karyawan di lingkungan kelompok fungsional, mulai dari tingkat pimpinan sampai staf. Kuesioner dibagikan kepada 60 responden kelompok fungsional, dan setelah dilakukan pengolahan data dan dianalisa menggunakan uji Anova menghasilkan bahwa People, Process dan Technology secara bersama-sama berpengaruh terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan. Analisa berikutnya menggunakan regresi linier yang digunakan untuk memprediksi secara sistematis keadaan masa yang akan datang berdasarkan keadaan masa lampau, sehingga dapat memperkecil kesalahan. Pada penelitian ini menggunakan regresi linier berganda untuk menganalisa hubungan linier antara beberapa variabel independen dengan satu variabel dependen. Dengan mengetahui nilai R yang berkisar antara 0 sampai 1. Jika nilainya mendekati 1, maka pengaruh semakin kuat. Sebaliknya, jika R mendekati 0, maka pengaruh semakin lemah. Hasil yang didapat adalah variabel People besarnya R=0.543 artinya hubungan variabel People cukup kuat terhadap variabel Peningkatan Kinerja Karyawan, dan besarnya R Square = Artinya

10 sumbangan pengaruh variabel people terhadap Peningkatan Kinerja sebesar 29.5%, dan sisanya 70.5% dipengaruhi oleh faktor lain. Untuk variabel Process besarnya R=0.563 artinya hubungan variabel Process cukup kuat terhadap variabel Peningkatan Kinerja Karyawan, dan besarnya R Square = Artinya sumbangan pengaruh variabel Process terhadap Peningkatan Kinerja sebesar 31.7%, dan sisanya 68.3% dipengaruhi oleh faktor lain. variabel Technology besarnya R=0.551 artinya hubungan variabel Technology cukup kuat terhadap variabel Peningkatan Kinerja Karyawan, dan besarnya R Square = Artinya sumbangan pengaruh variabel Technology terhadap Peningkatan Kinerja sebesar 30.3%, dan sisanya 69.7% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil analisa persamaan regresi linier berganda untuk Knowledge Management System dengan komponen People, Process, dan Technology terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan sebagai berikut : Y = X X X 3 dengan nilai R sebesar 0.663, artinya Knowledge Management System berpengaruh kuat terhadap variabel Peningkatan Kinerja Karyawan, dan besarnya R Square = artinya sumbangan pengaruh variabel Knowledge Management System terhadap Peningkatan Kinerja sebesar 44%, dan sisanya 56% dipengaruhi oleh faktor lain. Analisa berikutnya yaitu uji t yang merupakan uji koefisien regresi secara parsial, digunakan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel bebas berpengaruh signifikan atau tidak terhadap variabel terikat. (Priyatno,2009, p149) dan hasil seluruh pengujian hipotesis dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 1 Rekapitulasi hasil pengujian hipotesis Pada pembahasan di atas terlihat adanya kesenjangan antara kondisi yang ada dengan yang diharapkan, yaitu penerapan Knowledge Management System yang belum optimal terhadap peningkatan kinerja karyawan. Untuk mengatasi kesenjangan antara kondisi saat ini dan yang diharapkan dilakukan identifikasi faktor internal yaitu kekuatan (Strengths), kelemahan (Weaknesses), dan faktor eksternal yaitu peluang (Opportunities), ancaman (Threats) yang di alami oleh lembaga Litbang LEMIGAS. Dari faktor-faktor

11 tersebut kemudian dilakukan analisa menggunakan analisa SWOT, yang mempertimbangkan secara komprehensif berbagai faktor internal maupun eksternal. Hasil analisa SWOT tersebut akan menjadi dasar dalam menetapkan strategi untuk mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan. Tabel 2 Identifikasi faktor internal dan eksternal Strengths FAKTOR INTERNAL Weaknesses S1 Tersedianya Sistem Knowledge Management W1 SKM tidak mudah diakses oleh karyawan S2 Program kegiatan KM yang berkelanjutan W2 Karyawan banyak yang belum paham SKM S3 Banyak SDM yang menguasai IT W3 Belum tersedianya SOP untuk SKM FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITIES THREATS O1 Perkembangan teknologi SKM yang semakin mudah T1 Persaingan yang ketat antara lembaga Litbang Migas O2 Tersedianya forum-forum KM ekstenal T2 Keamanan system yang harus diwaspadai O3 Kepemimpinan T3 Turn around karyawan Setelah mendapatkan tiga faktor yang diidentifikasi pada masing-masing faktor internal maupun eksternal, maka langkah selanjutnya menentukan Faktor Kunci Keberhasilan (FKK). Dari hasil perhitungan untuk mendapatkan besaran FKK kemudian dipilih 2 dari 3 untuk setiap faktor sehingga didapat hasil seperti dalam tabel 3 berikut: Tabel 3 Faktor Kunci Keberhasilan FAKTOR INTERNAL Strengths Weaknesses 1 Program kegiatan KM yang berkelanjutan 1 Karyawan banyak yang belum paham KMS 2 Tersedianya Sistem Knowledge Management 2 KMS tidak mudah diakses oleh karyawan FAKTOR EKSTERNAL OPPORTUNITIES THREATS 1 Kepemimpinan 1 Persaingan yang ketat antara lembaga Litbang Migas 2 Tersedianya forum-forum KM ekstenal 2 Turn around karyawan Langkah berikutnya setelah mendapatkan faktor kunci keberhasilan, maka dilanjutkan dengan merumuskan tujuan, dengan mengoptimalkan faktor-faktor kunci keberhasilan saat ini dan diproyeksikan pada masa yang akan datang serta memperhatikan posisi peta kekuatan saat ini. Hasilnya dipetakan ke dalam sumbu koordinat S-W (0.36) terhadap O-T (0.70). Hasil pemetaan posisi kekuatan disajikan dalam gambar berikut ini.

12 Gambar 5 Peta Posisi Kekuatan Gambar 5 menunjukkan bahwa posisi kekuatan berada pada kuadran 1, artinya Lemigas memiliki kemampuan yang dapat dioptimalkan untuk melakukan pengembangan sarana dan prasarana dalam penerapan Knowledge Management System. Tabel 4 Formulasi Strategi SWOT Analisa kesenjangan pengetahuan (knowledge gap) berguna untuk mengetahui knowledge apa yang sudah dimiliki dan belum dimiliki lembaga sehingga dapat diketahui strategi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesenjangan tersebut. Berikut ini adalah analisis knowledge gap yang terjadi di LEMIGAS.

13 Tabel 5 Analisis Knowledge Gap Tabel berikut ini adalah hasil analisis alternatif strategi yang dapat dilakukan oleh LEMIGAS untuk mengatasi knowledge gap yang terjadi. Tabel 6 Analisa Strategi SIMPULAN Hasil yang didapat dari penelitian ini berdasarkan pengujian dengan uji Anova dan uji t dapat disimpulkan bahwa: People, Process dan Technology secara bersama-sama berpengaruh terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan. Secara keseluruhan Knowledge Management System dengan komponen People, Process, Technology memiliki nilai korelasi terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan sebesar 0.663, artinya terdapat hubungan dengan pengaruh yang kuat karena nilainya mendekati 1. Persamaan regresi linier berganda Knowledge Management System dengan komponen People, Process, dan Technology terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan sebagai berikut : Y = X X X 3.

14 Variabel People memiliki pengaruh signifikan terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan dengan pengaruh yang paling kecil dibandingkan dengan variabel lainnya yaitu sebesar 29.5%. Variabel Process memiliki pengaruh signifikan terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan dengan pengaruh yang paling besar dibanding variabel lainnya yaitu sebesar 31.7%. Variabel Technology memiliki pengaruh signifikan terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan dengan pengaruh sebesar 30.3%. Kemudian dilanjutkan dengan analisa SWOT untuk mengetahui peta posisi kekuatan dengan hasil yang dapat disimpulkan bahwa posisi kekuatan berada pada kuadran 1 yaitu pada O-T sebesar 0.70 dan S-W sebesar Strategi hasil dari analisa SWOT dapat disimpulkan sebagai : Dukungan top manajemen dengan memberikan reward Lebih sering diadakan sharing knowledge yang sesuai dengan bidang keahlian Meningkatkan pemakaian KMS di LEMIGAS sebagai value lembaga Sebelum karyawan turn around diwajibkan melakukan sharing keahliannya Sosialisasi yang lebih aplikatif, dan menyeluruh. Jaringan KMS diusahakan agar stabil, supaya karyawan tidak kesulitan mengakses KMS. Menguatkan positioning lembaga dengan tetap fokus pada visi, misi dan strategi lembaga. Menjalin kerjasama dengan pensiunan untuk sharing knowledge DAFTAR PUSTAKA Bhatt, D. (2000). EFQM Excellence Model and Knowledge Management Implications. From: [2010, Juni 3] DeLone, W. H. & McLean, E. R. (2003). The DeLone and McLean Model of Information System Success: A Ten-Year Update. Journal of Management Information System Vol. 19 No. 4 pp. 9 30, from [2010, Januari 23] Fatwan, S.& Denni A. (2009). Indonesian MAKE Study & Lessons learned from the winner. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Ghalib, A.K. (2004). Systemic knowledge management: Developing a model for managing organisational assets for strategic and sustainable competitive advantage. Journal of Knowledge Management Practice. From [2011, maret 30] Hartono, S. &Tanudharma, S.S. (2010). Analisis Dan Desain Knowledge Management System Pada Binus University Untuk Meningkatkan Kepuasan User. Thesis Pasca Sarjana Binus University, Jakarta. Jogiyanto. (2008). Metode Penelitian Sistem Informasi. Yogyakarta : CV Andi Offset. Kristadi, H.J. (2008). Rencana Kerja Peningkatan Kinerja Perencanaan Pengembangan Sarana Penelitian Dan Pengembangan. Jakarta Kosasih, N &Budiani, S. (2007). Pengaruh Knowledge Management Terhadap Kinerja Karyawan: Studi Kasus Departemen Front Office Surabaya Plaza Hotel. Jurnal Manajemen Perhotelan, Vol.3, No.2, p From : pdf.php?publishedid=hot [2011, februari 21] LEMIGAS. (2010). Laporan LEMIGAS: Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan. Jakarta. LEMIGAS. (2010). Rencana Strategis (Renstra) LEMIGAS tahun Jakarta.

15 Lestari, B.A.H. (2007). Pengaruh Information Technology Relatedness Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Knowledge Management Capability Sebagai Variabel Intervening. Thesis Pasca Sarjana Universitas Diponegoro. Semarang. From: [2011, February 11] Maier, R. (2007). Knowledge Management Systems: Information and Communication Technologies for Knowledge Management. 3 rd ed. Springer Berlin Heidelberg. New York. Nonaka, I &Takeuchi, H. (1995). The Knowledge Creating Company: How Japanese Companies Create the Dynamic of Innovation. Oxford Unervity Press. Riduwan. (2005). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti Pemula. Cetakan ke-1. CV Alfabeta. Bandung. Riduwan & Kuncoro, E.A.(2008). Cara Mengunakan dan Memaknai Analisis Jalur (Path Analysis). Alfa Beta. Bandung Rizkillah. N.H.(2010). Analisis Penerapan Knowledge Management System Terhadap Efektifitas Kinerja Karyawan : Studi Kasus Departemen Bisnis Operasional Pt. Bank X. Thesis Pasca Sarjana Binus University, Jakarta. Priyatno, D. (2008). Belajar Olah Data Dengan SPSS 17. Andi Yogyakarta. Setiarso, B. (2009). Penerapan Knowledge Management Pada Organisasi. Graha Ilmu. Yogyakarta. Setiarso, B. (2003). Penerapan Knowledge Management Pada Organisasi: Studi Kasus Di Salah Satu Unit Organisasi LIPI. From: [2010, April 30] Setiarso, B.(2003). Penerapan Knowledge Management Di Organisasi. From: system/ files/penerapankm_0.pdf. [2010, April 30] Sugiyono. (2008). Metode penelitian bisnis : (pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D). Alfabeta, Bandung Tiwana, A. (2000). The Knowledge Management Toolkit: Practical Techniques for Building a KnowledgeManagement System. Prentice Hall PTR. Tobing, P. L. (2007). Knowledge Management Konsep, Arsitektur, dan Implementasi. Yogyakarta: Graha Ilmu. Turban, L. M., & Wetherbe. (2005). Information Technology for Management: Transforming Business in The Digital Economy, 3 rd Edition. USA: John Wiley & Sons Usman, H. & Akbar, R.P.S. (1995). Pengantar Statistika, PT. Bumi Aksara, Jakarta. Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Salemba Empat. Jakarta.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Dasar Knowledge Management 2.1.1 Pengertian data, informasi, knowledge dan wisdom Sebelum munculnya manajemen pengetahuan (Knowledge Management) perbedaan antara data, informasi,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan Data, Informasi, dan Pengetahuan 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengetahuan 2.1.1 Data, Informasi, dan Pengetahuan Menurut Bergeron dalam Sangkala (2007) data adalah bilangan, terkait dengan angka-angka atau atribut-atribut yang bersifat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi telah meningkatkan persaingan dan memicu perkembangan di segala bidang. Kondisi ini mengakibatkan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini, dapat diambil beberapa simpulan sesuai dengan permasalahan yang diteliti, sebagai berikut: Dukungan kebijakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Definisi Data, Informasi Dan Knowledge Management Organisasi harus memiliki sistem pengelolaan pengetahuan yang baik untuk menghasilkan knowledge yang berkualitas dan berguna

Lebih terperinci

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan

Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan. analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan 18 2. Mengadakan sharing vision secara periodik Sharing vision mempunyai penekanan membangun dan mengasah kemampuan analisis setiap individu. Oleh karena itu, data dan informasi kondisi perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Data Menurut Parker (1993) data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal datum atau data-item, kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengetahuan

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengetahuan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Pengetahuan Menurut Davenport dan Prusak yang dikutip (Munir, 2008), pengetahuan atau knowledge bukanlah data, bukan pula informasi, namun sulit sekali untuk dipisahkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat serta ditunjang inovasi di berbagai bidang kehidupan. Setelah era efisiensi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Profil LEMIGAS LEMIGAS adalah sebuah lembaga penelitian, juga melayani industri melalui pelayanan jasa teknologi yaitu jasa laboratorium dan jasa studi/konsultansi. Walaupun

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Knowledge Secara umum, terdapat dua jenis pengetahuan yaitu pengetahuan tacit dan pengetahuan eksplisit. Pengetahuan tacit adalah pengetahuan

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh:

KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS. Tugas Mata Kuliah. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan. Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: KNOWLEDGE MANAGEMENT DALAM ORGANISASI BISNIS Tugas Mata Kuliah Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Oleh: Armiastho Adi Saputro P056100132.35E MAGISTER MANAJEMEN

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh :

KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI. Oleh : KNOWLEDGE MANAGEMENT PENGERTIAN DAN MANFAATNYA PADA ORGANISASI Disusun sebagai tugas paper MK. Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan (TOMP) pada Kelas E35-Bogor. 22-Januari 2011 Oleh : Hary Purnama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mulia Group didirikan pada tahun 1965 oleh keluarga Joko S. Tjandra. Pada awalnya perusahaan ini bergerak dalam bidang perdagangan dan industri. Seiring dengan berjalannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam era globalisasi ini terjadi dengan sangat cepat. Di masa krisis yang melanda seperti saat ini, banyak pihak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Ditinjau dari jenis datanya tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Penelitian deskriptif

Lebih terperinci

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Hal IIB - 355 EKSTERNALISASI KNOWLEDGE DI LABORATORIUM FAKULTAS REKAYASA INDUSTRI INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM Amelia Kurniawati 1, Luciana Andrawina 2, Firmansyah Wahyudiarto 3, Andy Surya Setiawan 4 Fakultas

Lebih terperinci

Bab III Analisis Faktor Knowledge Management

Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III Analisis Faktor Knowledge Management Bab III menjelaskan tahapan analisis faktor-faktor berpengaruh pada KM, yang ditujukan untuk mengidentifikasi komponen pembangun KMS sebagai landasan berpikir

Lebih terperinci

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology

01/10/2010. Pertemuan 1. Process. People. Technology Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) People Process Technology 1

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Arti penting manajemen pengetahuan telah disadari oleh organisasi sebagai sumber daya utama dalam bersaing. Bukti-bukti menunjukkan bahwa pergeseran orientasi

Lebih terperinci

21/09/2011. Pertemuan 1

21/09/2011. Pertemuan 1 Pertemuan 1 Manajemen pengetahuan organisasi j p g g (bukan individu) untuk menciptakan nilai bisnis (business value) dan menghasilkan keunggulan daya saing (competitive advantage) 1 People Process Technology

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi 2.1.1 Pengertian Sistem 1. Sistem menurut O Brien (1997, p18), adalah sekumpulan komponen yang berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan tertentu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 5 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Knowledge Management System Pada point ini membahas mengenai landasan teori knowledge management system yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan penulisan ini. 2.1.1.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Knowledge Knowledge bukan hanya pengetahuan, menurut Thomas Davenport dan Laurence (Tiwana: 2002) knowledge didefinisikan sebagai berikut : "Knowledge merupakan campuran dari

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata-kata kunci: motivasi kerja, kepemimpinan, budaya organisasi, kepuasan kerja. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi kerja, kepemimpinan, dan budaya organisasi terhadap kepuasan kerja karyawan di HARRIS Hotel & Conventions Ciumbuleuit Bandung. Data penelitian

Lebih terperinci

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3

KNOWLEDGE MANAGEMENT. Model Knowledge Management. Pertemuan 3 KNOWLEDGE MANAGEMENT Pertemuan 3 : Model Knowledge Management Pertemuan 3 Rani Puspita D, M.Kom Tujuan Pembelajaran Model KM Memahami kunci utama model teoritis knowledge management yang digunakan saat

Lebih terperinci

Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System

Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System Bab IV Perancangan Arsitektur Knowledge Management System Penulisan bab IV ini ditujukan untuk menjelaskan tahapan perancangan arsitektur KMS melalui studi kasus serta menjelaskan tahapan perumusan strategi

Lebih terperinci

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN

STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN STRATEGI & PENGUKURAN MANAJEMEN PENGETAHUAN PENDAHULUAN Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai tambahan siklus KM Terintegrasi Strategi KM terkait dengan business objective organisasi keseluruhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut Jogiyanto (2008:5), sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersamasama untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan.

BAB I PENDAHULUAN. membantu memenuhi kebutuhan informasi seluruh karyawan perusahaan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini perkembangan teknologi informasi (IT) telah berkembang dengan pesat, dengan banyak membawa perubahan-perubahan besar yang berpengaruh pada dunia bisnis.

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir.

BAB II LANDASAN TEORI. Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. BAB II LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan tentang landasan teori yang menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan tugas akhir. 2.1 Knowledge Knowledge adalah informasi yang mengubah sesuatu atau seseorang,

Lebih terperinci

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management...

Dewi et al., Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management... 1 Pengaruh Pengetahuan Tentang Akuntansi Sumber Daya Manusia dan Top Management Support terhadap Penerapan Akuntansi Sumber Daya Manusia pada Perusahaan Manufaktur di Jawa Timur (Effect of Knowledge about

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang

Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Bab I Pendahuluan I.1 Latar Belakang Knowledge merupakan campuran dari pengalaman, nilai, serta pandangan pakar yang memberikan kerangka untuk mengevaluasi, menyatukan pengalaman baru dan informasi. Menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan yang begitu cepat dan persaingan yang semakin ketat menuntut perusahaan-perusahaan di dunia untuk selalu berkembang dan melahirkan inovasiinovasi baru demi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PENCIPTAAN PENGETAHUAN MELALUI APLIKASI MODEL SECI

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PENCIPTAAN PENGETAHUAN MELALUI APLIKASI MODEL SECI BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN PENCIPTAAN PENGETAHUAN MELALUI APLIKASI MODEL SECI A. Deskripsi Hasil Penelitian Hasil pengolahan data berdasarkan jawaban kuesioner dari 103 responden, diharapkan dapat

Lebih terperinci

Pengukuran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Knowledge Management

Pengukuran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Knowledge Management Pengukuran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Implementasi Knowledge Management Tri Joko Wibowo Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri Universitas Serang Raya, Taman, Drangong,

Lebih terperinci

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management

Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Melalui Knowledge Management Restu Khaliq Fakultas Dakwah dan Komunikasi IAIN Antasari Business competition is increasingly tight, not only to survive but the company

Lebih terperinci

USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK

USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK Konferensi Nasional Ilmu Sosial & Teknologi (KNiST) Maret 2016, pp. 437~445 437 USABILITY KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM BERBASIS WEB PADA PT. MEGA KONSTRUKSI NEW PONTIANAK Windi Irmayani Komputerisasi Akuntansi,

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal

ABSTRAK. Kata-kata kunci: sistem pengendalian manajemen, pengendalian internal ABSTRAK Dalam era globalisasi seperti sekarang ini perusahaan dituntut untuk dapat menghasilkan produk maupun jasa yang berkualitas tinggi dengan harga rendah, pemberian pelayanan yang berkualitas dan

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Word: Management Control Systems, Effectiveness Sales, Sales Targets. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Word: Management Control Systems, Effectiveness Sales, Sales Targets. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The main focus of the Management Control System is to control all activities of the company's operations. Effect of Management Control Systems in the company can be seen from the sales that always

Lebih terperinci

PERANCANGAN ARSITEKTUR KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM Studi Kasus: PT. Pos Kanwil V Jabar TESIS

PERANCANGAN ARSITEKTUR KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM Studi Kasus: PT. Pos Kanwil V Jabar TESIS PERANCANGAN ARSITEKTUR KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM Studi Kasus: PT. Pos Kanwil V Jabar TESIS Karya tulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi Bandung Oleh TEUKU

Lebih terperinci

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG DRAFT SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Skripsi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Management Control Systems, Organizational Culture, and Innovation Work. vii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Management Control Systems, Organizational Culture, and Innovation Work. vii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Implementation of the new control system and effective management will lead to the improvement of organizational innovation and achievement of organizational goals. Therefore we need an innovative

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Organisasi Pembelajar Organisasi pembelajar atau biasa disebut learning organization, istilah ini sebagian dari gerakan In Search of Exellence dan selanjutnya digunakan oleh Garrat

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge

I. Pendahuluan. Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge I. Pendahuluan A. Latar Belakang Kebutuhan untuk membangun dukungan manajemen pengetahuan (Knowledge management) semakin tinggi. Pengetahuan merupakan bagian penting yang menentukan kekuatan bertahan hidup

Lebih terperinci

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA CV. GOODTEA MENGGUNAKAN METODE MOST ADMIRED KNOWLEDGE ENTERPRISE (MAKE)

PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA CV. GOODTEA MENGGUNAKAN METODE MOST ADMIRED KNOWLEDGE ENTERPRISE (MAKE) PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT PADA CV. GOODTEA MENGGUNAKAN METODE MOST ADMIRED KNOWLEDGE ENTERPRISE (MAKE) Sri Wasiyanti Akademik Manajemen Informatika dan Komputer Bina Sarana Informatika (AMIK BSI)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan sistem dan teknologi informasi berkembang sangat pesat dalam berbagai sisi kehidupan manusia. Melalui pemanfaatan sistem informasi, maka dimungkinkan penerapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas. Agar dapat memperoleh sumber daya manusia yang berkualitas maka sumber daya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Organisasi atau perusahaan selalu mempunyai berbagai macam tujuan yang hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan organisasi, salah satunya diperlukan sumber daya

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534

Lebih terperinci

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG)

MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) MODEL PENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM UNTUK PENYUSUNAN TUGAS AKHIR BERBASIS TEKNOLOGI MOBILE MENGGUNAKAN J2ME (STUDI KASUS STMIK SUBANG) Andreas Eko Wijaya Program Studi Teknik Informatika, STMIK

Lebih terperinci

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial

Kata Kunci: Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja, Budaya Organisasi dan Kinerja Manajerial 1 Pengaruh Total Quality Management, Sistem Pengukuran Kinerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Manajerial (Studi Empiris Pada PT. Adiluhung Saranasegara Indonesia) Feisal Ananta Pertiwi Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT Waruna Nusa Sentana Head Office yang beralamat di Jl. Gajah Mada No. 10, Medan, Sumatera Utara. Penelitian ini

Lebih terperinci

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA

PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA PENGARUH PELATIHAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN DIVISI SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL BOROBUDUR JAKARTA Felicia Universitas Bina Nusantara, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 7, felicia_fc@ymail.com Agung Gita Subakti,

Lebih terperinci

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI

MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI MODEL KNOWLEDGE MANAGEMENT DI PERGURUAN TINGGI Dyah Budiastuti Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, BINUS University Jln. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta Barat 11480 dyanto23@yahoo.com;

Lebih terperinci

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur

17/12/2011. Manajemen Pengetahuan. tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur Strategi t & Pengukuran Manajemen Pengetahuan Apa yang bisa diukur Apa yang bisa diukur tidak selalu penting Apa yang penting tidak selalu bisa diukur 1 Strategi KM dan kerangka kerja pengukuran sebagai

Lebih terperinci

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ

Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Knowledge Management Solution untuk Divisi Operasional: Studi Kasus PT. XYZ Dimas Setiawan 1, Dana Indra Sensuse 2 1,2 Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia Kampus UI Depok Indonesia 1 dimas_setiawan.mailbox@yahoo.com

Lebih terperinci

Evaluasi Implementasi Binus Online pada Proses Pembelajaran Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi

Evaluasi Implementasi Binus Online pada Proses Pembelajaran Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi Evaluasi Implementasi Binus Online pada Proses Pembelajaran Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi G. G. Faniru Pakuning Desak 1, Nyoman Ayu Gita Gayatri 2 1 PJJ Sistem Informasi, BINUS University,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. secara benar. Data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya.

BAB III METODOLOGI. secara benar. Data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. BAB III METODOLOGI 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode merupakan suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa adanya. Pernyataan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Berpikir PT. Tawada Graha yang menjadi obyek dari tulisan kami menjalankan bisnis mereka secara tradisional. Tidak ada perencanaan strategis jangka panjang yang

Lebih terperinci

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT

(Studi pada karyawan SKPD kabupaten Sleman) Oleh: Nur Widayati Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT PENGARUH EFEKTIVITAS PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KEPERCAYAAN TERHADAP SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN KEAHLIAN PEMAKAI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDU (Studi pada karyawan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, persaingan antar organisasi semakin ketat untuk memberikan

BAB I PENDAHULUAN. pada saat ini, persaingan antar organisasi semakin ketat untuk memberikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan perilaku konsumen di era globalisasi sekarang ini adalah salah satu dari sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh banyak organisasi atau perusahaan pada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaya kepemimpinan demokratis, motivasi, kinerja

ABSTRAK. Kata-kata kunci: gaya kepemimpinan demokratis, motivasi, kinerja ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan demokratis dan motivasi terhadap kinerja karyawan pada PT Bina Adidaya Padalarang secara parsial. Data penelitian ini merupakan

Lebih terperinci

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG

PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG PROSES PENCIPTAAN PENGETAHUAN DI PT. ASURANSI JASA INDONESIA LATAR BELAKANG Saat ini kita hidup di jaman inovasi (Janszen,2000) dimana inovasi ini muncul karena situasi bisnis saat ini dipengaruhi oleh

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI

ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI ANALISA DAN DESAIN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM KEUANGAN PADA PERWAKILAN BPK RI DI KENDARI Veronika Dewi Puspitayani dan Aris Tjahyanto Program Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Universitas Telkom (disingkat Tel-U) merupakan penggabungan dari empat institusi yang berada di bawah badan penyelenggara Telkom Foundation (TF), yaitu Telkom Engineering

Lebih terperinci

ANALISAPENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN MOST ADMIRED KNOWLEDGE ENTERPRISE. Abstrak

ANALISAPENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN MOST ADMIRED KNOWLEDGE ENTERPRISE. Abstrak Jurnal Bianglala Informatika Vol. II No. 2 September 2014 ANALISAPENERAPAN KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PERGURUAN TINGGI MENGGUNAKAN MOST ADMIRED KNOWLEDGE ENTERPRISE Ela Nurelasari Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X

EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X EVALUASI KINERJA KNOWLEDGE MANAGEMENT BERDASARKAN PERSPEKTIF HUMAN CAPITAL DENGAN METODE KNOWLEDGE MANAGEMENT BALANCED SCORECARD DI PT BANK X Ni Wayan Omni Sanisya Uttami 1, Amelia Kurniawati 2, Ika Arum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan (sustainable competitive advantage) agar dapat berkompetisi dalam

BAB I PENDAHULUAN. berkelanjutan (sustainable competitive advantage) agar dapat berkompetisi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan dituntut untuk mengembangkan keunggulan kompetitif berkelanjutan (sustainable competitive advantage) agar dapat berkompetisi dalam kondisi persaingan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7

DAFTAR ISI. A. Kantor Pelayanan Pajak Pratama... 7 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... i I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Tujuan... 2 II. Tinjauan Pustaka... 3 A. Pengetahuan (Knowledge)... 3 B. Manajemen Pengetahuan... 4 C. Knowledge Sharing... 5 III.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key words: management control system, knowledge management, resource-based view theory. vii

ABSTRACT. Key words: management control system, knowledge management, resource-based view theory. vii ABSTRACT Knowledge has become one of the most important asset in organization in this information era, because knowledge has tremendous influence in determining the progress of an organization. This is

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang

LANDASAN TEORI. Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Enterprise Resource Planning Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sebuah aplikasi bisnis yang didisain untuk dapat menyediakan lingkungan yang terintegrasi dan sistematis

Lebih terperinci

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto

ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,

Lebih terperinci

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM MELALUI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM

PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM MELALUI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN KOPERASI SIMPAN PINJAM MELALUI KNOWLEDGE MANAGEMENT SYSTEM Corie Mei Hellyana Program Studi Manajemen Informatika, Akademi Manajemen Iinformatika dan Komputer BSI Purwokerto

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA

PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA PERANCANGAN APLIKASI KNOWLEDGE MANAGEMENT MULTIMEDIA PADA PROSES PRODUKSI VIDEO PEMBELAJARAN STUDI KASUS DI BPMTV SURABAYA Djoko Purnomo, Fajar Baskoro Magister Manajemen Teknologi - Manajemen Teknologi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam

BAB II LANDASAN TEORI. Pengetahuan disimpan di dalam otak individu atau di-encode (diubah dalam 8 BAB II LANDASAN TEORI A. Knowledge Pengetahuan dalam Kusumadmo (2013), adalah penggunaan informasi dan data secara penuh yang dilengkapi dengan potensi ketrampilan, kompetensi, ide, intuisi, komitmen,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-filing Bagi Wajib Pajak di

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan e-filing Bagi Wajib Pajak di BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis tentang Pengaruh Persepsi Kebermanfaatan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan

Lebih terperinci

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS,

PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS, Tugas Teori Organisasi dan Manajemen Pengetahuan Dosen : Dr.Ir. Arief Iman Suroso, M.Sc PENERAPAN MANAJEMEN PENGETAHUAN DI PT UNITED TRACTORS, Tbk. OLEH : NURUL HIDAYAH P056101491.46 PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Lebih terperinci

Dari e-learning Menuju e-knowledge

Dari e-learning Menuju e-knowledge Dari e-learning Menuju e-knowledge Atik Dwi Utami Magister Chief Information Officer Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung Ditjen. Perbendaharaan Departemen Keuangan RI atik_dwi@students.itb.ac.id,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses

BAB I PENDAHULUAN. Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Manajemen pengetahuan (knowledge management) merupakan proses untuk mengoptimalisasi kekayaan intelektual yang dapat dilihat dari kinerja karyawan di suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan latar belakang masalah dalam pengaruh penerapan manajemen pengetahuan terhadap kinerja karyawan PT Semen Padang, perumusan masalah, tujuan, batasan masalah dan sistematika

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU

ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU ANALISIS PENGARUH MOTIVASI KERJA, LINGKUNGAN KERJA, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN (STUDI KASUS PADA SPBU 44.594.02 JEPARA) PUBLIKASI ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

5.2 HIPOTESA PENELITIAN

5.2 HIPOTESA PENELITIAN BAB V PEMBAHASAN 5.1 PENDAHULUAN Pembahasan meliputi hipotesa penelitian berdasarkan literatur, hasil temuan berdasarkan analisa data, pembahasan, tindakan pencegahan dan koreksi hasil temuan dan kesimpulan.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is

ABSTRACT. Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is i ABSTRACT Performance is the result obtained by an organization, whether the organization is profit oriented and nonprofit oriented during a specific period. Good performance can describe a stable company

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN UNTUK TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS WEB

MODEL PEMBELAJARAN UNTUK TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS WEB ORBITH VOL. 11 NO. 3 NOVEMBER 2015 : 161 166 MODEL PEMBELAJARAN UNTUK TAMAN KANAK-KANAK BERBASIS WEB Oleh : Dewi Driyani dan Dewi Mustari Staf Pengajar Teknik Informatika Universitas Indraprasta PGRI Jl.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keyword : Financial Compensation, Non Financial Compensation, Performance. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keyword : Financial Compensation, Non Financial Compensation, Performance. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Management Control Systems is a very important factor in the company. One important part of the SPM that should receive more attention is labor. Labor is a major driver of the smooth running of

Lebih terperinci

ANALISA DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP PERFORMA ORGANISASI STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA

ANALISA DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP PERFORMA ORGANISASI STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-4 Desember 2013 ANALISA DAMPAK KNOWLEDGE MANAGEMENT TERHADAP PERFORMA ORGANISASI STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA Rida Indah Fariani Jurusan

Lebih terperinci

OLEH: FYNDI CLAUDYA SAMALLO

OLEH: FYNDI CLAUDYA SAMALLO PENGARUH KUALITAS SISTEM INFORMASI DAN KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA PT MULTI BINTANG INDONESIA TBK OLEH: FYNDI CLAUDYA SAMALLO 3203009248 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perubahan zaman yang begitu cepat, setiap instansi / perusahaan otomatis harus siap menghadapinya, karena kalau tidak siap perusahaan akan sulit untuk dapat bersaing,

Lebih terperinci

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2)

Abstrak. Abstract. Agnes Aroma Pratiguna 1), Marchaban 1) dan Edi Prasetyo Nugroho 2) Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Produktivitas Kerja dengan Faktor Pemediasi Motivasi dan Kemampuan Kerja Karyawan di Dinas Kesehatan Kabupaten Klaten The Influence of Leadership Style to Working Productivity

Lebih terperinci

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG

PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG PENGARUH PROMOSI JABATAN DAN SELEKSI PENERIMAAN KARYAWAN TERHADAP KINERJA KARYAWAN PT PGASCOM PALEMBANG Wiwin Agustian 1, Trian Alfian 2 Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 3 Palembang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. UKM, pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja

BAB 1 PENDAHULUAN. UKM, pengangguran akibat angkatan kerja yang tidak terserap dalam dunia kerja BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha Kecil Menengah (UKM) memainkan peran penting dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Dengan adanya sektor UKM, pengangguran akibat angkatan kerja

Lebih terperinci

BAB 4 PENGEMBANGAN MODEL

BAB 4 PENGEMBANGAN MODEL 71 BAB 4 PENGEMBANGAN MODEL 4.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan pertimbangan konsep-konsep yang telah dibahas pada Bab 2, teori yang dikemukakan Nonaka dan Takeuchi (1995) mengenai penciptaan pengetahuan

Lebih terperinci

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN BALAI LATIHAN KERJA (BLK) PERTANIAN KLAMPOK DI BANJARNEGARA Artikel Publikasi Usulan Penelitian Diajukan Untuk Memperoleh

Lebih terperinci

Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya

Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Penerapan Knowledge Management System (KMS) Berbasis Web Studi Kasus Bagian Teknisi dan Jaringan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya Winda Kurnia Sari 1, Ken Ditha Tania 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, kinerja karyawan.

ABSTRAK. Kata kunci : sistem penilaian kinerja, sistem penghargaan, kinerja karyawan. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh sistem penilaian kinerja dan sistem penghargaan terhadap kinerja karyawan. Data penelitian ini adalah data primer yang dikumpulkan dengan cara

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sebagian besar perusahaan termasuk perusahaan konsultan kontruksi bertujuan untuk tumbuh dan sukses dalam bisnis mereka. Pertumbuhan adalah aspek penting

Lebih terperinci

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP

REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP REKAYASA ALUR KERJA DAN ARSITEKTUR INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN BSP Oleh : Hendra Gunawan Jurusan Teknik Informatika, STMIK-IM email : hendra_gunawan@engineer.com Abstrak Kegiatan yang terjadi dalam suatu

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii. 1.1 Latar Belakang...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. ABSTRACT... ii. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xii. 1.1 Latar Belakang... DAFTAR ISI ABSTRAK... i ABSTRACT... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Rumusan Masalah... 3 1.3 Tujuan Penelitian...

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta)

FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta) FAKTOR FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (Studi Kasus STMIK Duta Bangsa Surakarta) Tri Djoko Santosa STMIK Duta Bangsa Surakarta ABSTRAK Kualitas sistem informasi manajemen

Lebih terperinci