Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang, 65145, Indonesia (1)
|
|
- Glenna Kusumo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Petunjuk Sitasi: Setyanto, N. W., Herdianto, B., & Eunike, A. (2017). Analisa Kapasitas Produksi Pembuatan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM) Menggunakan Metode Rougt Cut Capacity Planning (RCCP). Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. H ). Malang: Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya Analisa Kapasitas Produksi Pembuatan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM) Menggunakan Metode Rougt Cut Capacity Planning (RCCP) (Studi Kasus: PT Cakra Guna Cipta) Nasir Widha Setyanto (1), Bachtiar Herdianto (2), Agustina Eunike () (1), (2), () Jurusan Teknik Industri, Universitas Brawijaya Jalan MT. Haryono 167, Malang, 65145, Indonesia (1) (2) () ABSTRAK PT Cakra Guna Cipta adalah perusahaan yang memproduksi rokok jenis SKT dan SKM. Pada produksi rokok SKM, permasalahan yang dialami adalah permintaan yang fluktuatif serta terjadi ketidakmampuan pemenuhan aktual produksi terhadap target produksi, terlihat dari kekurangan produksi lima semester sebesar 9,84% sampai 12,54%. Untuk menangani fluktuasi permintaan dan menentukan target produksi sesuai kapasitas, dilakukan analisa kapasitas produksi menggunakan RCCP. Langkah pertama menentukan metode peramalan permintaan yang sesuai dengan pola permintaan. Metode peramalan yang diuji ditentukan dengan analisa Time Series dan Autokorelasi. Dilanjutkan penyusunan Master Production Scheduling dengan validasi menggunakan metode Rough Cut Capacity Planning. Setelah itu, akan didapatkan MPS yang sesuai dengan kapasitas perusahaan. Pada penelitian ini, metode yang tepat untuk peramalan yang diuji adalah Single Exp. Smoothing, Double Exp. Smoothing serta Decomposition Addictive dan Multiplicative. Berdasarkan nilai MSD terkecil, terpilihlah metode Decomposition Multiplicative. Hasil peramalan produksi, kemudin disusun MPS. Hasil penyusunan MPS divalidasi dengan RCCP agar sesuai dengan kapasitas perusahaan. Hasil validasi RCCP diketahui konsumsi kapasitas 95,8% sampai 85,58%. Kata kunci Peramalan Produksi, Master Production Scheduling, Rough Cut Capacity Planning I. PENDAHULUAN PT Cakra Guna Cipta adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi rokok. Produksi rokok terdiri dari dua jenis, yaitu rokok Sigaret Keretek Tangan (SKT) dan rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM). Dalam produksi rokok SKM, dihadapkan pada permasalahan fluktuasi permintaan konsumen. Akibat dari tingginya fluktuasi permintaan, maka terjadi kekurangan produksi ataupun terjadi kelebihan produksi. Metode penyusunan jadwal induk produksi yang dilaksanakan perusahaan juga belum dilakukan validasi dengan kapasitas yang tersedia sehingga dapat menyebabkan produksi rokok yang kurang dari target produksi. Kekurangan target produksi terjadi antara 9,84% hingga 12,54%. Untuk itu, dalam merencanakan jadwal induk produksi, perusahaan sebaiknya mempertimbangkan kemampuan kapasitas tersedia untuk menangani beban produksi. Kapasitas merupakan kemampuan maksimal rata-rata suatu sistem atau unit produksi untuk menyelesaikan suatu target pekerjaan (Fogarty, 1991). Mengetahui kapasitas unit produksi yang optimal akan menguntungkan apabila dilaksanakan, karena akan mempengaruhi penentuan biaya produksi, sehingga dapat memperoleh perhitungan biaya produksi yang minimal. Setelah mengetahui kapasitas unit produksi, maka dapat dilakukan perencanaan kapasitas. Perencanaan kapasitas adalah proses menentukan kebutuhan sumber daya fisik seperti pekerja, mesin dan peralatan produksi sesuai dengan perencanaan produksi perusahaan (Fogarty, 1991). Pernyataan tentang produk akhir apa yang akan direncanakan untuk diproduksi, berapa banyak produk tersebut diproduksi sepanjang rentang waktu perencanaan disusun dalam MPS. Memvalidasi MPS dengan kapasitas produksi sangatlah penting. Validasi MPS dapat dilakukan dengan metode Rough Cut Capacity Planning (RCCP. Melalui proses RCCP, maka akan H-102
2 Analisa Kapasitas Produksi Pembuatan Rokok Sigaret Keretek Mesin (Skm) Menggunakan Metode Rougt Cut Capacity Planning (RCCP) (Studi Kasus: PT Cakra Guna Cipta) diketahui bahwa beberapa resources sudah tidak memadai dan menambah resources membutuhkan banyak waktu dan biaya yang harus diinventasikan oleh perusahaan (Fogarty, 1991). Berdasarkan permasalah yang terjadi, maka diperlukan penelitian terkait dengan perencanaan produksi dengan analisis kebutuhan kapasitas menggunakan metode RCCP. Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan kemampuan fasilitas produksi menerima beban produksi berdasarkan kondisi kapasitas produksinya pada tahap proses produksi sekunder rokok SKM. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah tentang analisa kapasitas produksi pembuatan rokok SKM menggunakan metode RCCP. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha mendeskripsikan dan menginterpretasikan sesuatu, misalnya kondisi atau hubungan yang ada, pendapat yang berkembang, proses yang sedang berlangsung, atau tentang kecenderungan yang tengah berlangsung (Sukamadinata, 2006). Adapun tahapan pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah: (a).mengolah data demand rokok SKM 0 periode data historis dengan analisa time series dan stasioneritas untuk memperkirakan metode peramalan yang tepat (Box dkk, 1976). (b).menghitung peramalan untuk 12 bulan perencanaan. (c).memilih metode peramalan berdasarkan nilai Mean Squared Error terkecil. (d).menghitung safety stock. (e).membuat Master Production Schedule (MPS) untuk 6 bulan perencanaan. (f).validasi hasil dari MPS dengan Rough Cut Capacity Planning (RCCP). Apabila hasil tidak valid, maka dilakukan perbaikan pada tahap penyusunan MPS melalui perbaikan pada planned order di MPS. III. HASIL DAN PEMBAHASAN Uraian ringkas pengolahan data sesuai dengan langkah-langkah penelitian dan tujuan penelitian, serta analisis hasil pengolahan data dan pembahasannya, adalah sebagai berikut: A. Peramalan Pada penelitian ini, dilakukan uji time series dan autokorelasi untuk menentukan pola data. Dari pengujian time series dan autokorelasi, diketahui bahwa pola data stasioner dengan trend dan kemungkinan memiliki pola seasional. Dangan pola data demikian, maka metode peramalan yang digunakan adalah Single Exponential Smoothing, Double Exponential Smoothing dan Decomposition (Makridakis dkk, 1999). Untuk metode Decomposition, digunakan model Addictive dan Multiplicative. Hasil perbandingan nilai MSD dari masing-masing metode peramalan sebagai dasar pemilihan metode peramalan yang sesuai ditunjukkan pada Tabel 1. Dari Tabel 1, diketahui bahwa metode peramalan yang terpilih adalah metode Decomposition Multiplicative dengan nilai MSD paling minimal. Tabel 1. Hasil Perhitungan Uji Peramalan Metode Peramalan (dalam x ) Double Error Single Exp. Decomposition Decomposition Exp. Smoot. Addictive Multiplicative Smoot. MSD 2,48842,526 2,0875 2,07661 Tabel 2. Peramalan Produksi 12 Bulan Periode Forecast Periode Forecast Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Bulan Penyesuaian hasil peramalan terkait kebijakan perusahaan adalah penyesuaian hasil produksi H-10
3 Setyanto, Herdianto, Eunike dari batang menjadi bal. Diketahui bahwa pengemasan rokok adalah sebagai berikut, tiap 1 carton box berisi 6 bal, tiap 1 bal berisi 10 slop, tiap 1 slop berisi 10 pack dan tiap 1 pack berisi 16 batang rokok. Tabel 2 adalah hasil dari peramalan produksi yang telah melalui tahap penyesuaian kebijakan perusahaan (dalam satuan pack). B. Safety Stock Perhitungan service level dilakukan berdasarkan harapan perusahaan sebesar 98%. Jumlah safety stock akan dijadikan jumlah minimal persediaan produk dalam gudang. Safety stock setiap bulan untuk produk Rokok SKM dihitung dengan menggunakan rumus dari Tersine, 1994: SS=Z σ (1) SS=2, ,24 SS= ,11 batang C. Master Production Schedule (MPS) MPS adalah jenis perencanaan jangka menengah dalam perencanaan produksi. Pada penelitian ini, pembuatan MPS berlangsung selama 6 bulan. Langkah-langkah pembuatan MPS mengacu pada Tersine (1994). Tabel menunjukkan tabel MPS untuk 2 bulan periode perencanaan. Tabel. MPS Dua Periode Perencanaa Period Bulan 1 Bulan 2 PD Forecast Production Forecast Actual Demmand Subcontrack MPS Project Available Balance Available to Promise Planned Orders Perhitungan planned orders yang merupakan jadwal produksi yang digunakan sebagai jumlah produk yang harus diproduksi perusahaan. Perhitungan planned orders akan divalidasi dengan kapasitas perusahaan pada langkah selanjutnya dengan rough cut capacity planning. D. Rough Cut Capacity Planning Validasi hasil jadwal produksi yang didapatkan dari MPS dilakukan dengan metode RCCP. Pendekatan RCCP yang digunakan adalah BOLA (Bill of Labour) dengan data waktu standar untuk setiap unit (Fogarty, 1991). Pada Penelitian ini, terdapat 2 Work Center (WC) pada proses produksi sekunder pembuatan rokok SKM. Data masing-masing WC ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4 Ukuran Font dalam Makalah WC Resources Setup Time Run Time WC A HLP 8 min 0,00 min Wrapper WC B MK 9 20 min 0,00025 min Tabel 5. Waktu Standar Work Center Work Center Standard Time (min/pack) WC A 0,024 WC B 0,017 Dari Tabel 4, maka dicari standard time dari masing-masing WC pada proses produksi sekunder pembuatan rokok SKM. Tabel 5 adalah standard time (satuan min/pack) dari masingmasing WC pada pembuatan rokok SKM. Selanjutnya dilakukan penentuan efisiensi dan utilisasi masing-masing WC, seperti ditunjukkan pada Tabel 6. H-104
4 Analisa Kapasitas Produksi Pembuatan Rokok Sigaret Keretek Mesin (Skm) Menggunakan Metode Rougt Cut Capacity Planning (RCCP) (Studi Kasus: PT Cakra Guna Cipta) Tabel 6. Efisiensi dan Utilisasi Work Center Efisiensi Utilisasi WC A 0,905 0,875 WC B 0,857 Beban produksi atau disebut sebagai capacity requirement (CR) didapatkan dari hasil perkalian antara jumlah produksi pada periode tertentu dan standard time masing-masing WC. Jumlah produksi didapatkan dari Planned Order dari MPS. Berikut adalah contoh capacity requirement pada WC A pada periode 1 di bulan 1: CR = Planned Order Standard Time (2) CR = pack 0,024 min/pack CR = 2.801, min Setelah diperoleh nilai CR, selanjutnya dicari nilai dari kapasitas tersedia atau disebut sebagai capacity available (CA). Untuk mencari nilai CA, diperlukan data efisiensi serta utilisasi dari proses produksi sekunder pembuatan rokok SKM. Berikut contoh perhitungan nilai CA pada WC A. CA = AT Utilization Efficiency () CA = min 0,875 0,905 = min Setelah didapatkan nilai CR dan CA, maka dilakukan perbandingan load sebagai langkah validasi RCCP (Fogarty, 1991). Gambar 1 dan Gambar menunjukkan RCCP report hasil perbandingan load pada masing-masing work center. Dikarenakan masih terdapat beberapa periode yang mengakibatkan kelebihan beban produksi di WC A, dan beban kerja yang tidak merata pada WC B, maka dilakukan perbaikan validasi RCCP. Gambar 1. RCCP Report pada Work Center A (sebelum perbaikan) Gambar 2. RCCP Report pada Work Center A (setelah perbaikan) H-105
5 Setyanto, Herdianto, Eunike Gambar. RCCP Report pada Work Center B (sebelum perbaikan) Period Forecast Production Forecast Actual Demmand Subcontrack MPS Project Available Balance Available to Promise Planned Orders Gambar 4. RCCP Report pada Work Center B (setelah perbaikan) Tabel 7. MPS Perbaikan 2 periode bulan perencanaan Bulan 1 Bulan 2 PD H Tabel 7 menunjukkan MPS untuk 2 bulan perencanaan dengan mempertimbangkan pemerataan planned orders sebagai langkah perbaikan RCCP. Nilai planned order kemudian dikalikan dengan standard time masing-masing WC untuk dilakukan perbaikan validasi RCCP. Hasil dari perbaikan validasi RCCP adalah tersusunnya planned order yang merata dengan perbandingan load sebagai berikut untuk masing-masing WC seperti ditunjukkan pada Gambar 2 dan Gambar 4. Berdasarkan perbandingan yang ditunjukkan Gambar 1 dan Gambar 2, work center A memiliki nilai capacity available sebesar menit dan keadaan sebelum perbaikan terjadi kekurangan kapasitas untuk beberapa periode, yaitu periode 9 hingga 12 mengalami kekurangan kapasitas sebesar -44,8 menit, pada periode 21 sampai periode 24 mengalami kekurangan kapasitas sebesar -61,00 menit. Untuk menangani kekurangan kapasitas, maka langkah yang dilakukan adalah meratakan beban produksi. Setelah dilakukan perbaikan perataan beban produksi, maka didapatkan nilai capacity requirement sebesar ,75 menit untuk semua periode perencanaan, dengan persentase konsumsi kapasitas sebesar 95,8% (Gambar 2). Sedangkan pada work center B, nilai capacity available sebesar menit. Dari Gambar diketahui bahwa pada keadaan sebelum perbaikan tidak mengalami kekurangan
6 Analisa Kapasitas Produksi Pembuatan Rokok Sigaret Keretek Mesin (Skm) Menggunakan Metode Rougt Cut Capacity Planning (RCCP) (Studi Kasus: PT Cakra Guna Cipta) kapasitas. Akan tetapi, beban produksi yang terjadi tidaklah merata. Setelah mengalami perbaikan beban produksi, maka beban produksi pada work center B menjadi rata dengan nilai capacity requirement sebesar ,49 menit untuk semua periode perencanaan, dengan persentase konsumsi kapasitas sebesar 85,58%. IV. PENUTUP Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini diantaranya terkait dengan peramalan, MPS, RCCP, dan revisi MPS. Hasil analisa peramalan berdasarkan 0 periode data historis, didapatkan metode Decomposition Multiplicative sebagai metode yang terpilih dengan nilai MSD paling kecil diantara metode yang lain sebesar 2,07661 x Hasil dari peramalan produksi digunakan untuk menyusun MPS dengan periode perencanaan sepanjang 6 bulan dan dilakukan pengujian validasi dengan metode RCCP pada setiap work center. Pada awal pengujian, terjadi kelebihan beban produksi pada beberapa periode akhir di work center A. Lalu, dilakukan perbaikan validasi RCCP dengan cara perbaikan MPS. Perbaikan MPS yang dilakukan adalah dengan meratakan nilai planned order yang terjadi pada semua periode. Hasil akhir dari validasi RCCP adalah pada work center A, dengan persentase pemakaian kapasitas 95,8% dan work center B, dengan persentase pemakaian kapasitas 85,58%. DAFTAR PUSTAKA Box, G. E. P., Jenkins, G. M., Reinsel, G. C., 1976, Time series Analysis: Forecasting and Control, rd Ed. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Fogarty, D.W., Blackstone, J.H., Hoffmann, T.R., 1991, Production & Inventory Management, 2 nd Ed, USA: South-Western Publishing Co. Makridakis, S., Wheelwright, S.C., McGee, V. E., 1999, Metode dan Aplikasi Peramalan, Jilid 1, terjemahan Ir. Untung Sus Ardiyanto, M.Sc. & Ir. Abdul Basith, M.Sc., Jakarta : Penerbit Erlangga. Sukamadinata, 2006, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosdakraya. Tersine, R. J., 1994, Principles of Inventory and Materials Management, 4th Ed., New Jersey: PTR Prentice-Hall, Inc. H-107
Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Validasi Capacity Requirement Planning (CRP) Pada Perusahaan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM)
Petunjuk Sitasi: Eunike, A., Herdianto, B., & Setyanto, N. W. (2017). Perencanaan Kebutuhan Bahan Baku Dengan Validasi Capacity Requirement Planning (CRP) Pada Perusahaan Rokok Sigaret Keretek Mesin (SKM).
Lebih terperinciPenentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya)
Penentuan Waktu Produksi Optimal dengan Metode Rougt Cut Capacity Planning Guna Memenuhi Permintaan Konsumen (Studi Kasus PT. Adhitama Abadi Surabaya) Dira Ernawati Teknik Industri FTI UPN Veteran Jatim
Lebih terperinciCAPACITY PLANNING. Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT., Dr. / Euis Nina S. Y., ST, MT
CAPACITY PLANNING Modul ke: Definisi Kapasitas, Manajemen Kapasitas, Capacity Planning Factors, Bill of Capacity, dan Capacity Requirement Planning. Fakultas Pascasarjana Zulfa Fitri Ikatrinasari, MT.,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
69 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Pipa PVC Pada bab ini ditampilkan data-data penjualan pipa PVC yang diambil pada saat pengamatan dilakukan. Data yang ditampilkan
Lebih terperinciBAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan)
BAB 5 ANALISIS 5.1. Analisis Forecasting (Peramalan) Peramalan merupakan upaya untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Peramalan digunakan untuk melihat atau memperkirakan
Lebih terperinciOPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK ABSTRAK
OPTIMASI PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN BAHAN BAKU DI PT. SIANTAR TOP TBK Robby Hidayat, Moses L.Singih, Mahasiswa MMT ITS Manajemen Industri Email : Robbie_First@Yahoo.Com ABSTRAK PT. Siantar Top Tbk adalah
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Chart Metodologi Pemecahan 62 3.2 Penjelasan Flow Chart Metodologi Pemecahan Masalah Dari flow chart metodologi pemcahan
Lebih terperinciBiaya Perencanaan Agregat Metode-Metode Perencanaan Agregat Linear Programming Pengertian Linear
x DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR... ii SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... iv LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI...
Lebih terperinciBAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODE PEMECAHAN MASALAH 3.1 Kerangka Pikir Pemecahan Masalah Adapun kerangka pemikiran pemecahan masalah dalam bentuk diagram, adalah sebagai berikut: Gambar 3.1 Flow Diagram Kerangka Pikir Pemecahan
Lebih terperinciSILABUS MATA KULIAH. 1. Mendiskusikan siklus manufaktur 2. Mendiskusikan peran perencanaan dan pengendalian produksi
SILABUS MATA KULIAH Program Studi : Teknik Industri Kode Mata Kuliah : TKI-307 Nama Mata Kuliah : Perencanaan dan Pengendalian Produksi Jumlah SKS : 2 SKS Semester : V Mata Kuliah Pra Syarat : - Deskripsi
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING) INDUSTRI PENGOLAHAN PERALATAN RUMAH TANGGA DI PT. X
PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS (ROUGH CUT CAPACITY PLANNING) INDUSTRI PENGOLAHAN PERALATAN RUMAH TANGGA DI PT. X Marta Elissa Sirait 1, Sukaria Sinulingga 2, Aulia Ishak 3 Departemen Teknik Industri,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Skripsi Sarjana Jurusan Teknik Industri Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS USULAN PENERAPAN MANUFACTURING REQUIREMENT PLANNING (MRP II) DI PT. HARAPAN WIDYATAMA PERTIWI ABSTRAK
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara pengamatan dari dokumen perusahaan. Data yang di perlukan meliputi data penjualan produk Jamur Shiitake,
Lebih terperinciLaporan Skripsi. (Studi Kasus Pada PT Selamat Sempurna Tbk.)
Laporan Skripsi MENGOPTIMALKAN MASTER PRODUCTION SCHEDULE (MPS) DAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING I (MRP I) E-RSPU P/N 5903 MELALUI PERHITUNGAN ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) (Studi Kasus Pada PT Selamat
Lebih terperinciRENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE)
RENCANA INDUK PRODUKSI (MASTER PRODUCTION SCHEDULE) Pokok Bahasan: I. MPS II. Hubungan Production Plan dengan MPS III. Contoh MPS IV. Available to Promise (ATP) V. Perubahan MPS & Time Fences VI. Projected
Lebih terperinciDevie Oktarini 2)
Jurnal Desiminasi Teknologi, Volume 1, No. 2, Juli 2013 PERENCANAAN PRODUKSI DALAM USAHA PENCAPAIAN TARGET PRODUKSI DENGAN LINEAR PROGRAMMING 1) (Studi Kasus di Unit si Urea dan Amonia IB PT.Pusri Palembang)
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA UNIT PENGANTONGAN PUPUK UREA PT. PUPUK KUJANG DENGAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP)
USULAN PERBAIKAN SISTEM KERJA UNIT PENGANTONGAN PUPUK UREA PT. PUPUK KUJANG DENGAN METODE ROUGH CUT CAPACITY PLANNING (RCCP) Ahmad Kholis, Iphov Kumala S Jurusan Teknik Industri Universitas Esa Unggul,
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PPIC AIR MINERAL DI PT. X
Widya, et al. / Perancangan Sistem PPIC Air Mineral di PT. X / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 1, Januari 217, pp. 79-86 PERANCANGAN SISTEM PPIC AIR MINERAL DI PT. X Ferdian Rama Widya 1, Tanti Octavia 2 Abstract:
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN PRODUK DAN KAPASITAS PRODUKSI
PERENCANAAN KEBUTUHAN KOMPONEN PRODUK DAN KAPASITAS PRODUKSI (Studi Kasus di Home Industri Kendedes, Malang Indonesia) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
64 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN PT. Surya Toto Indonesia bergerak di bidang ceramic sanitary wares and plumbing hardware., salah satu produknya yaitu kloset tipe
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka Menurut Biegel (referensi 3), persediaan adalah bahan yang disimpan di dalam gudang yang kemudian akan digunakan untuk kelangsungan suatu proses produksi (bahan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Material Requirements Planning 2.1.1 Definisi MRP MRP adalah dasar komputer mengenai perencanaan produksi dan inventory control. MRP juga dikenal sebagai tahapan waktu perencanaan
Lebih terperinciPERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK.
PERENCANAAN SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN INGREDIENT DARI MARGARIN DAN SHORTENING DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERAMALAN DAN EOQ DI PT SMART TBK. Hartono Santoso 1, Bobby Oedy P. Soepangkat 2, dan Sony Sunaryo
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Studi Pendahuluan Dalam memulai penelitian ini, mula-mula dilakukan studi pendahuluan yang terdiri dari studi lapangan dan studi kepustakaan
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
69 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data merupakan tahap pendahuluan sebelum memasuki bagian pengolahan data. Data yang dibutuhkan untuk pengolahan terlebih dahulu didokumentasikan.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
126 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Flow Diagram Pemecahan Masalah 127 1 PENGUMPULAN DATA - Data spesifikasi produk - Data bahan baku - Data jumlah mesin
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Produk Yang Dihasilkan PT. Harapan Widyatama Pertiwi adalah perusahaan yang memproduksi pipa berdasarkan pesanan (make to order), tetapi ada pula beberapa produk yang diproduksi
Lebih terperinciPEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA
Jurnal Matematika UNAND Vol. 3 No. 3 Hal. 59 67 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND PEMODELAN DAN PERAMALAN DATA DERET WAKTU DENGAN METODE SEASONAL ARIMA ANNISA UL UKHRA Program Studi Matematika,
Lebih terperinciUNIVERSITAS BINA NUSANTARA
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Genap 2006/2007 ANALISIS USULAN PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCE PLANNING (MRP II) DI PT. KARA SANTAN PERTAMA ABSTRAK JOHANDA
Lebih terperinciSILABUS. : Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Kode Mata kuliah Nama Mata Kuliah Bobot Semester Deskripsi Mata Kuliah SILABUS : AK043304 : Perencanaan dan Pengendalian Produksi : 2 SKS : V : Perencanaa produksi sebagai suatu sistem, analisis, metode
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. Tabel 5.1. Kesalahan Estimasi Peramalan Metode Linear Regression
BAB V ANALISIS 5.1. Analisis Peramalan Peramalan merupakan suatu cara untuk memperkirakan permasalahan dimasa yang akan datang berdasarkan pada data penjualan masa lalu. Dari bulan januari 2010 sampai
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data 4.1.1 Data Penjualan Data penjualan grout tipe Fix pada PT.Graha Citra Mandiri mulai dari Januari 2004 sampai dengan Oktober 2006 ditunjukkan pada
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA SP ALUMINIUM
PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA SP ALUMINIUM Wawan K Risal, Puryani, dan Eko Nursubiyantoro Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Industri Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. periode April 2015 Maret 2016 menghasilkan kurva trend positif (trend meningkat)
102 BAB V ANALISA HASIL 5.1 Peramalan Metode peramalan yang digunakan dalam penelitian ini adalah proyeksi trend yang terdiri dari linier trend model, quadratic trend model, exponential growth curve trend
Lebih terperinciPerhitungan Waktu Siklus Perhitungan Waktu Normal Perhitungan Waktu Baku Tingkat Efisiensi...
ABSTRAK Perusahaan Biskuit X merupakan perusahaan swasta yang berdiri pada tahun 1995 dan memproduksi biskuit marie yang dipasarkan ke beberapa kota di Pulau Jawa. Permasalahan yang terjadi saat ini adalah
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL.3 NO.3 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PENENTUAN METODE LOT SIZING PADA PERENCANAAN PENGADAAN BAHAN BAKU KIKIR DAN MATA BOR (Studi Kasus PT X, Sidoarjo) DETERMINATION OF LOT SIZING METHOD IN FILES AND DRILL RAW MATERIAL PROCUREMENT PLANNING
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Dalam menyelesaikan permasalah yang ditemui, metodologi yang digunakan adalah perencanaan persediaan dan tingkat persediaan pengaman.
Lebih terperinciPerencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X
Perencanaan Produksi dengan Mempertimbangkan Kapasitas Produksi pada CV. X Daniel Kurniawan 1, Tanti Octavia 2 Abstract: Production planning, capacity determination and objective value on CV. X only refers
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Permintaan 2.1.1 Pengertian Manajemen permintaan didefinisikan sebagai suatu fungsi pengelolaan dari semua permintaan produk untuk menjamin bahwa penyusunan jadwal induk
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL. 2 NO. 6 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
OPTIMASI KAPASITAS PRODUKSI DALAM PENYUSUNAN JADWAL INDUK PRODUKSI MENGGUNAKAN INTEGER LINEAR PROGRAMMING (ILP) (Studi Kasus: CV. PABRIK MESIN GUNTUR MALANG) OPTIMIZATION OF PRODUCTION CAPACITY IN PREPARATION
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi, tingkat persaingan yang terjadi di dunia industri mengalami peningkatan. Hal ini berarti tingkat persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan
Lebih terperinciAnalisis Perencanaan Kapasitas Produksi pada Perawatan Engine CT7
Petunjuk Sitasi: Faisal, R. M., Suryadhini, P. P., & Juliani, W. (2017). Analisis Perencanaan Kapasitas Produksi pada Perawatan Engine CT7. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp. C123-130). Malang: Jurusan
Lebih terperinciPERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI MELALUI PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCES PLANNING (MRP II) PADA PRODUK BET TENIS MEJA
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI MELALUI PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCES PLANNING (MRP II) PADA PRODUK BET TENIS MEJA (Studi Kasus Pada CV. Abadi Malang) Skripsi Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciPERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU HERBISIDA MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL DENGAN MEMPERHATIKAN KAPASITAS GUDANG (Studi Kasus di PT X, Gresik)
PERENCANAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU HERBISIDA MENGGUNAKAN METODE SILVER MEAL DENGAN MEMPERHATIKAN KAPASITAS GUDANG (Studi Kasus di PT X, Gresik) HERBICIDE RAW MATERIALS INVENTORY PLANNING USING SILVER MEAL
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini. Tahapan tersebut terdiri dari kajian pendahuluan, identifikasi dan merumuskan masalah,
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Langkah-langkah dalam pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dalam membuat sistem untuk menghasilkan suatu perencanaan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Material Requirement Planning (MRP) Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan untuk purchased planned orders dan manufactured planned orders,
Lebih terperinciSistem Produksi (TI1343)
Sistem Produksi (TI1343) Pertemuan ke-6 PENGENDALIAN INPUT/OUTPUT Ir. Nur Indrianti, MT, D.Eng. nurindrianti@yahoo.com indrianti_class@yahoogroups.com Indrianti_SISPROD SGsl_1011_06 1 Deskripsi Dalam pertemuan
Lebih terperinciANALISIS TERHADAP PERBEDAAN NILAI SAFETY STOCK
ANALISIS TERHADAP PERBEDAAN NILAI SAFETY STOCK PRODUK BERDASARKAN PERBEDAAN NILAI TINGKAT PELAYANAN (SERVICE LEVEL) PERUSAHAAN (STUDI KASUS DI PT SINAR TERANG LOGAMJAYA) SANITA 1,A DAN DIDIT DAMUR ROCHMAN
Lebih terperinciRENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI OLEH : KHAMALUDIN, S.T., M.T.
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP) PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI OLEH : KHAMALUDIN, S.T., M.T. PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciROUGH CUT CAPASITY PLANNING
ROUGH CUT CAPASITY PLANNING Oleh: Mega Inayati Rif ah, S.T., M.Sc. Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta Jl. Kalisahak No. 28, Komplek Balapan, Yogyakarta DEFINISI Capasity (available capasity)
Lebih terperinciAnalisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo
Analisa Perencanaan Sistem Produksi Pada Rumah Makan Stallo Pinta Imanda *1), Akhmad Nidhomuz Zaman 2), Harnan Haryono Saputra 3) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Pembangunan Nasional
Lebih terperinciHALAMAN PENGESAHAN HALAMAN MOTTO
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN...... iii HALAMAN MOTTO...... iv HALAMAN KEASLIAN PENELITIAN...... v HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI... vi ABSTRAKSI... vii ABSTRACT......
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tahapan Penelitian Agar tahapan penelitian yang dilakukan lebih terarah dan sistematis,maka perlu dibuat tahapan-tahapan dari penelitian itu sendiri. Adapun tahapan dalam
Lebih terperinciUSULAN PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCE PLANNING (MRP II) DI PT KSP
USULAN PENERAPAN MANUFACTURING RESOURCE PLANNING (MRP II) DI PT KSP Anggara Hayun 1 ; Johanda 2 1 Peneliti BPPT, Cibinong Science Center LIPI, Jln. Raya Bogor KM 46, Cibinong PO BOX 422, Bogor 43253 2
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan
BAB 3 METODOLOGI Kerangka kerja yang digunakan oleh tim penulis adalah dengan mengkombinasikan beberapa metode yang masuk dalam kategori praktek terbaik untuk melakukan pengurangan jumlah persediaan barang
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI DAN KAPASITAS JANGKA MENENGAH PADA PT X
PERENCANAAN PRODUKSI DAN KAPASITAS JANGKA MENENGAH PADA PT X David Hartanto 1, Dini Wahyuni 2, Ikhsan Siregar 3 Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara Jl. Almamater Kampus
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 VARIABEL PENELITIAN DAN DEFINISI OPERASIONAL VARIABEL Variabel Penelitian di sini merupakan suatu atribut atau nilai atau sifat dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
Lebih terperinciDAFTAR ISI ABSTRAK... I ABSTRACT
DAFTAR ISI ABSTRAK... I ABSTRACT... II KATA PENGANTAR... III DAFTAR ISI... V DAFTAR TABEL... VIII DAFTAR GAMBAR... X DAFTAR LAMPIRAN... XI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH... 1 1.2. PERUMUSAN
Lebih terperinciPERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL MERPATI
Buletin Ilmiah Math. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 3 (2015), hal 251 258. PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN METODE MOVING AVERAGE DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN JUMLAH PENGUNJUNG HOTEL
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes
Lebih terperinciPERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN MANUFACTURING RESOURCES PLANNING II (MRP) JURNAL
PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN DENGAN PENDEKATAN MANUFACTURING RESOURCES PLANNING II (MRP) JURNAL Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Akademik Dalam Menyelesaikan
Lebih terperinciRencana Produksi & Rencana Induk
Rencana Produksi & Rencana Induk Pokok Bahasan: I. Struktur PPIC II. Strategi Dasar Produksi III. Perhitungan Rencana Produksi IV. Contoh Rencana Produksi dengan MTS V. Contoh Rencana Produksi dengan MTO
Lebih terperinciBAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI
BAB IV JADWAL INDUK PRODUKSI 4.1 Landasan Teori Jadwal induk produksi (master production schedule, MPS) merupakan gambaran atas periode perencanaan dari suatu permintaan, termasuk peramalan, backlog, rencana
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. Januari 2008 sampai dengan Desember 2008 rata-rata permintaan semakin
BAB V ANALISA HASIL Pada bab sebelumnya telah dilakukan pengolahan data-data yang dikumpulkan untuk pembuatan Perencanaan Kebutuhan Material (MRP). Kemudian dalam bab ini berisikan analisa berdasarkan
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk merencanakan pembuatan/pembelian komponen/bahan baku yang diperlukan untuk melaksanakan MPS. MRP ini merupakan hal
Lebih terperinciPERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH
PERENCANAAN PRODUKSI AGREGAT BLOK REM KERETA API: STUDI PADA KOPERASI BATUR JAYA, KABUPATEN KLATEN, PROVINSI JAWA TENGAH Skripsi Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Ekonomi (S1) Pada Program
Lebih terperinciKata kunci: Analisis Pengendalian Persediaan, Metode Peramalan.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. X Indra Dwiharto, Moses L. Singgih Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya ABSTRAK PT. X merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN
BAB 4 HAS IL D AN PEMBAHAS AN 4.1 Pengumpulan Data Tahap pengumpulan data yang dilakukan pada perusahaan bertujuan untuk melakukan proses pengolahan data dan memecahkan masalah di perusahaan. Proses pengumpulan
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH
67 BAB V ANALISA DAN PENYELESAIAN MASALAH 5.1 Analisa Plot Data Analisa plot data merupakan suatu cara yang dilakukan untuk mengetahui bentuk dari permintaan terhadap suatu barang/jasa setiap bulannya.
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
28 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Pengertian manajemen menurut T H Handoko (2005, hal 3) adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Untuk memecahkan masalah yang diuraikan pada sub bab 1.2 diperlukan beberapa terori pendukung yang relevan. 2.1 Inventory Control Pengawasan persediaan digunakan untuk mengatur tersedianya
Lebih terperinciPERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X
PERENCANAAN JADWAL INDUK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN LINIER PROGRAMMING PADA INDUSTRI MANUFAKTUR PT X Yusuf Eko Nurcahyo Politeknik 17 Agustus 1945 Surabaya Email : yusufekonurcahyo@gmail.com Abstrak Permintaan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Arti dan Peran Persediaan Persediaan sesungguhnya memiliki arti yang penting bagi perusahaan, baik yang berorintasi perdagangan, industri jasa maupun industri
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
26 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan Tugas Akhir diperlukan tahapan yang terstruktur yaitu tahapan metodologi penelitian. Metodologi penelitian merupakan penggambaran
Lebih terperinciPERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMAKSIMISASI UTILITAS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PLYWOOD PT. TJIPTA RIMBA DJAJA LISKE FRANCISKA NIM.
PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS UNTUK MEMAKSIMISASI UTILITAS PADA INDUSTRI PENGOLAHAN PLYWOOD PT. TJIPTA RIMBA DJAJA T U G A S S A R J A N A Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh
Lebih terperinciPerencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC
Perencanaan Produksi Yarn Divisi Spinning 2 PT ABC Wakhid Ahmad Jauhari *1) dan Namrotul Uela Fatakunul Imamah *2) 1) Dosen Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret, Ir Sutami
Lebih terperinciRPS TIN303 Sistem Produksi Ir. Roesfiansjah Rasjidin, MT., PhD.
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER GANJIL 2016/2017 PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL Mata kuliah : SISTEM PRODUKSI Kode MK : TIN303 Mata kuliah prasyarat : PERENCANAAN DAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 2.6. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 2.6. Latar Belakang Masalah Pada zaman era globalisasi ini, bidang usaha yang berbasis produksi telah mengalami perkembangan yang sangat pesat terutama industri manufaktur. Perkembangan
Lebih terperinciPerbaikan Rencana Produksi untuk Meminimasi Ongkos Overtime pada Proses Perakitan (Studi Kasus : PT. X)
Prosiding Teknik Industri ISSN: 2460-6502 Perbaikan Rencana Produksi untuk Meminimasi Ongkos Overtime pada Proses Perakitan (Studi Kasus : PT. X) 1 Santi Wiandani, 2 Chaznin R. Muhammad, 3 Reni Amaranti
Lebih terperinciPERANCANGAN PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI TINGKAT KETERLAMBATAN PENGIRIMAN PRODUK CASING CAP DI PT. PRIMATECH PRESISI UTAMA
PERANCANGAN PENJADWALAN PRODUKSI UNTUK MENGURANGI TINGKAT KETERLAMBATAN PENGIRIMAN PRODUK CASING CAP DI PT. PRIMATECH PRESISI UTAMA Muhamad Hafiz Aulia Widayanko 1, Muhammad Rizki Satria 2, Reza Budi Satria
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR ILMIAH NASIONAL: MEMBANGUN PARADIGMA KEHIDUPAN MELALUI MULTIDISIPLIN ILMU
ANALISIS PERSEDIAAN BARANG DENGAN METODE TIME SERIES DAN SISTEM DISTRIBUTION REQUIREMENT PLANNING UNTUK MENGOPTIMALKAN PERMINTAAN BARANG DI PT. ASRI MANDIRI GEMILANG Sofian Bastuti, Teddy Universitas Pamulang
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) ABC Amber Text Converter Trial version, http://www.processtext.com/abctxt.html MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) Definisi MRP adalah suatu teknik yang dipakai untuk
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari hasil pengumpulan data yang didapat dari divisi produksi PT. Indotek Jaya, maka data tersebut diperlukan untuk membuat rancangan MRP (Material
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING
ANALISIS PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU TEMPE \MENGGUNAKAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING Kusumawati, Aulia Jurusan Teknik Industri Universitas Serang Raya Jl Jalan Raya Serang, Cilegon KM. 5 Taman
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Manajemen Operasional Ada beberapa pengertian manajemen operasional menurut para ahli sebagai berikut : 1. Menurut Stevenson (2014), manajemen operasional adalah manajemen sistem
Lebih terperinciUsulan Manajemen Persediaan pada PT X yang Meminimasi Expected Total Cost dengan Mempertimbangkan Known Price Increase
Usulan Manajemen Persediaan pada PT X yang Meminimasi Expected Total Cost dengan Mempertimbangkan Known Price Increase Vincent Rosby 1, Cynthia Prithadevi Juwono 2 1,2) Fakultas Teknologi Industri, Jurusan
Lebih terperinciMODUL 7 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
2013 MODUL 7 PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI TI 3002 Praktikum Perancangan Sistem Terintegrasi II Laboratorium Sistem Produksi Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Bandung TI 3002 Praktikum
Lebih terperinciPERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI PT. SINAR UTAMA NUSANTARA TUGAS SARJANA
PERENCANAAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN CAPACITY REQUIREMENT PLANNING (CRP) DI PT. SINAR UTAMA NUSANTARA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengukuran Waktu Kerja Pengukuran waktu kerja merupakan usaha untuk mengetahui berapa lama yang dibutuhkan operator dalam menyelesaikan suatu pekerjaan dengan wajar dan dalam
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Distribusi Distribusi merupakan suatu proses kegiatan aliran atau penyaluran barang dari produsen sampai ke tangan konsumen. Distribusi memerlukan perencanaan, dan pengendalian
Lebih terperinciINTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL
INTEGRASI PERENCANAAN PRIORITAS DAN KAPASITAS SISTEM MRP II DENGAN SISTEM KANBAN MENGGUNAKAN PROMODEL Budi Aribowo 1 ; Natasari 2 1 Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Al Azhar Indonesia
Lebih terperinciPengendalian Persediaan Bahan Baku Semen Dengan Kendala Kapasitas Gudang Menggunakan Model Probabilistik Q
Pengendalian Persediaan Bahan Baku Semen Dengan Kendala Kapasitas Gudang Menggunakan Model Probabilistik Q Tri Wahyu Ningsih 1, Achmad Bahauddin 2, Ratna Ekawati 3 Jurusan Teknik Industri Universitas Sultan
Lebih terperinciPERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING DI PT. SPI SURABAYA
PERENCANAAN KAPASITAS WAKTU PRODUKSI YANG OPTIMAL DENGAN MENGGUNAKAN METODE CAPACITY REQUIREMENT PLANNING DI PT. SPI SURABAYA Erlina P Teknik Industri FTI-UPNV Jawa Timur Abstraks Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN PRODUKSI DISPLAY BARANG DENGAN METODE AGREGAT PADA PD IMPRESSA MULIA Fitri Susianti Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Bina Nusantara,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. jumlah yang sesuai. Produk-produk dari lingkungan make to stock biasanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memuaskan konsumen dengan cara memenuhi permintaan konsumen tepat waktu dan dengan jumlah yang sesuai. Produk-produk
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PERENCANAAN PRODUKSI 2.1.2 Forecasting Forecasting (peramalan) bertujuan untuk memperkirakan prospek ekonomi dan kegiatan usaha serta pengaruh lingkungan terhadap prospek tersebut.
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1 Definisi Perencanaan dan Pengendalian Produksi Menurut Baroto (2002, p13), proses produksi adalah aktivitas bagaimana membuat produk jadi dari bahan baku yang melibatkan mesin,
Lebih terperinciJURNAL REKAYASA DAN MANAJEMEN SISTEM INDUSTRI VOL 2 NO 6 TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS BRAWIJAYA
PERENCANAAN AGREGAT CHASE STRATEGY DENGAN ANALISIS KEBUTUHAN OPERATOR DAN SESUAI FLUKTUASI PERMINTAAN ROKOK (Studi Kasus: PR. Adi Bungsu, Malang) CHASE STRATEGY AGGREGATE PLANNING WITH ANALYSIS FOR THE
Lebih terperinciMATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP)
MATERIAL REQUIREMENT PLANNING (MRP) PENDAHULUAN Dimulai dari 25 s.d 30 tahun yang lalu di mana diperkenalkan mekanisme untuk menghitung material yang dibutuhkan, kapan diperlukan dan berapa banyak. Konsep
Lebih terperinci