BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. memproyeksikan hal hal berikut: 1. Jalannya investasi dari proses bisnis yang berjalan pada perusahaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. memproyeksikan hal hal berikut: 1. Jalannya investasi dari proses bisnis yang berjalan pada perusahaan"

Transkripsi

1 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1. Identifikasi Kebutuhan Informasi Kebutuhan informasi dari PT. Corfina Capital adalah untuk dapat memproyeksikan hal hal berikut: 1. Jalannya investasi dari proses bisnis yang berjalan pada perusahaan Untuk dapat menampilkan pergerakan investasi dari proses bisnis, dibutuhkan data investasi nasabah berupa data subscribe, redeem, balance dan juga waktu investasi dilakukan agar dapat dilakukan pengukuran dan perbandingan sebagai bentuk pergerakan investasi. 2. Pergerakan Profit perusahaan Menampilkan pergerakan profit perusahaan dapat dilakukan dengan mengetahui data nasabah beserta transaksinya berupa nilai dari setiap transaksi dan biaya transaksi dari masing masing nasabah dalam kurung waktu tertentu, serta total dari setiap biaya transaksi dalam kurung waktu tertentu. 3. Perbandingan hasil kerja yang dilakukan oleh karyawan dari divisi marketing Perbandingan hasil kerja karyawan divisi marketing dapat dilihat melalui nilai transaksi yang dilakukan oleh nasabah dari masing masing marketing. 40

2 Perancangan Data warehouse Memilih Proses(Choosing the process) Proses bisnis yang akan digunakan untuk perancangan data warehouse ini adalah sebagai berikut: - Transaksi Nasabah Hal ini meliputi subscribe dan redeem yang dilakukan oleh nasabah dan ditangani oleh divisi marketing. Pada transaksi nasabah dapat terlihat keuntungan perusahaan melalui biaya transaksi dan juga investasi nasabah berdasarkan nilai subscribe, redeem, dan balance dari nasabah. Tabel 4.1 Tabel Proses Bisnis Proses Bisnis Subscribe Deskripsi Proses yang berkaitan dengan penyetoran nasabah ke account reksa dana. Data yang terlibat adalah data transaksi. Proses yang berkaitan dengan penarikan nasabah Redeem dari account reksa dana. Data yang terlibat adalah data transaksi Memilih Grain(Choosing the grain) Setelah proses dipilih maka langkah berikutnya adalah memilih grain. Grain merupakan data dari calon fakta yang dapat dianalisis.

3 42 Tabel 4.2 Tabel Identifikasi dan Penyusunan Dimensi Grain /Fakta Nilai Transaksi Biaya Transaksi Jumlah Unit Balance Deskripsi Data yang dianalisis adalah berapa nilai transaksi sebagai informasi pergerakan investasi nasabah untuk masing-masing proses subscribe dan redeem berdasarkan jenis nasabah dan tipe reksadana pada periode (kuartal atau tahun) tertentu. Hal ini juga dapat menjadi tolak ukur untuk kinerja karyawan marketing. Data yang dianalisis adalah berapa nilai biaya transaksi sebagai informasi pergerakan profit perusahaan untuk masing-masing proses subscribe dan redeem berdasarkan jenis nasabah dan tipe reksadana pada periode (kuartal atau tahun) tertentu. Data yang dianalisis adalah berapa jumlah unit dari yang diterima nasabah setiap transaksi yang dilakukan. Hal ini guna melihat pergerakan investasi nasabah. Daya yang dianalisis adalah berapa hasil balance atau sisa saldo yang dimiliki oleh nasabah setelah melakukan subscribe atau redeem berdasarkan jenis nasabah dan tipe reksadana pada periode (kuartal atau tahun) tertentu. Hal ini juga dapat menjadi tolak ukur untuk kinerja karyawan marketing. Proses Bisnis Yang Terkait Subscribe, Redeem Subscribe, Redeem Subscribe, Redeem Subscribe, Redeem

4 Identifikasi dan Penyusunan Dimensi Setelah memilih grain, maka dilakukan identifikasi tabel dimensi apa yang akan dibuat. Berikut adalah tabel dimensi yang diidentifikasi: Tabel 4.3 Tabel Identifikasi dan Penyusunan Dimensi Dimensi Keterangan Grain Waktu Transaksi Nasabah Nasabah Individu Nasabah Badan Hukum Marketing Waktu terjadinya transaksi dengan hierarki tahun, bulan, hari Pelanggan yang terlibat dengan proses bisnis Pelanggan yang terlibat dengan proses bisnis mengatas namakan pribadi itu sendiri Pelanggan yang terlibat dengan proses bisnis mengatas namakan suatu perusahaan. Karyawan yang melayani transaksi Nilai Transaksi, Biaya Transaksi, Jumlah Unit, Balance Nilai Transaksi, Biaya Transaksi, Jumlah Unit, Balance Nilai Transaksi, Biaya Transaksi, Jumlah Unit, Balance Nilai Transaksi, Biaya Transaksi, Jumlah Unit, Balance Nilai Transaksi, Balance

5 44 Jenis Reksadana Produk dari PT. Corfina Capital Nilai Transaksi, Biaya Transaksi, Balance Menentukan Fakta(Choosing the fact) Setelah menetukan dimensi yang terkait. Langkah selanjutnya adalah memastikan tabel fakta yang dapat diperoleh dalam proses grain. Fakta pada perusahaan ini adalah: Tabel 4.4 Tabel Fakta Fakta Dimensi Dimensi Waktu, Dimensi Nasabah, Transaksi Dimensi Nasabah Individu, Dimensi Nasabah Badan Hukum, Dimensi Jenis Reksadana, Dimensi Marketing Menyimpan Pre-Calculation pada Tabel Fakta Di tabel fakta terdapat kalkulasi data yang dapat di hitung. Pada fakta transaksi kalkulasi awal yang ada antara lain: 1. Total Subscribe merupakan total dari penyetoran yang dilakukan oleh nasabah Total Subscribe = SUM(NilaiTransaksi Subscribe)

6 45 2. Total Redeem merupakan total dari penarikan yang dilakukan oleh nasabah Total Redeem = SUM(NilaiTransaksi Redeem) 3. Biaya Transaksi merupakan biaya yang dikenakan perusahaan pada setiap transaksi dari nasabah. Biaya Transaksi = NilaiTransaksi * BiayaDalamPersen 4. Jumlah Unit adalah jumlah yang akan ditambahkan pada saldo nasabah setelah dibagi dengan Nett Asset Value(NAV) atau disebut juga dengan Nilai Aktiva Bersih(NAB) Jumlah Unit = (Nilai Transaksi (NilaiTransaksi * BiayaDalamPersen)) / NAV 5. Balance adalah saldo dari nasabah yang ada setelah proses subscribe atau redeem. Balance = NilaiTransaksi Subscribe NilaiTransaksi Redeem

7 Rounding Out The Dimension Table Pada tahap ini kita menambahkan keterangan selengkap-lengkapnya pada tabel dimensi. Berikut adalah dimensi yang sudah ditambahkan keterangannya: 1. Dimensi Waktu Tabel 4.5 Tabel Dimensi Waktu Atribut Tipe Data Panjang skwaktu smallint 3 Kuartal tinyint 1 Tahun smallint 4 2. Dimensi Reksa Dana Tabel 4.6 Tabel Dimensi Reksa Dana Atribut Tipe Data Panjang skreksadana tinyint 1 jenisreksadana tinyint 1 Deskripsi tinyint 1 3. Dimensi Nasabah Badan Hukum Tabel 4.7 Tabel Dimensi Nasabah Badan Hukum Atribut Tipe Data Panjang sknasabahbadanhukum mediumint 6 namadireksi varchar 50

8 47 karakteristikperusahaan varchar 50 asettahun1 double 20,0 asettahun2 double 20,0 asettahun3 double 20,0 labaoperasitahun1 double 20,0 labaoperasitahun2 double 20,0 labaoperasitahun3 double 20,0 4. Dimensi Nasabah Individu Tabel 4.8 Tabel Dimensi Nasabah Individu Atribut Tipe Data Panjang sknasabahindividu mediumint 6 Pendidikan varchar 3 Pekerjaan varchar 50 pendapatanpertahun double 20,0 5. Dimensi Marketing Tabel 4.9 Tabel Dimensi Marketing Atribut Tipe Data Panjang skmarketing tinyint 2 idmarketing varchar 5 namamarketing varchar 50 targetpencapaian double 20, 0

9 Memilih Durasi dalam Database(Choosing The Duration of The Database) Menentukan durasi database adalah menetukan data yang akan dimasukkan ke dalam data warehouse. Database yang akan digunakan sebagai sumber data bagi data warehouse yang akan dibuat dipilih dari database pada tahun Tabel 4.10 Tabel Durasi Database Start Year Range data in Data warehouse Number of Year tahun Melacak Perubahan Dimensi Secara Perlahan(Tracking Slowly Changing Dimension) Dalam perancangan ini dipilih tipe kedua dari perubahan atribut dimensi yaitu perubahan atribut dimensi akan menimbulkan alternatif sehingga nilai atribut lama dan yang baru dapat diakses secara bersama pada dimensi yang sama. Hal ini dilakukan untuk menjaga data yang lama tetap ada agar diketahui perubahan dimensi yang terjadi dari data lama ke data baru. Atribut dimensi yang mengalami perubahan pada functional data warehouse PT. Corfina Capital adalah sebagai berikut:

10 49 Tabel 4.11 Tabel Changing Dimension Dimensi Nasabah Nasabah Individu Atribut yang Dapat Mengalami Perubahan sumberdana pendapatanpertahun, Nasabah Hukum Marketing Reksa Dana Badan Pendidikan, Pekerjaan namadireksi, targetpencapaian jenisreksadana

11 Metadata Fakta Transaksi 1. Nama Database : star_schema Nama Tabel : fact_transaksi_reksa_dana Deskripsi Tabel : Tabel fact_transaksi_reksa_dana berisi informasi mengenai data transaksi investasi nasabah dimana data tersebut di ETL dari tabel dimensi terkait Tabel Tabel Fakta No. Field Name Data Type Length Key Description Process 1 kodetransaksi varchar 20 * 2 skmarketing tinyint 2 - Merupakan kode unik dari masing masing transaksi Surrogate Key Marketing di dapat dari tabel dimensi Marketing dengan cara lookuo database Data Source Table Field Data Type transform transaksi kodetransaksi varchar (20) copy dim_marketing skmarketing tinyint (2)

12 51 3 sknasabahindividu mediumint 6-4 sknasabahbadanhukum mediumint 6-5 skreksadana tinyint 1-6 skwaktu smallint 3-7 nilaitransaksi double 20, 4 - Surrogate Key Nasabah Individu di dapat dari tabel dimensi Nasabah dengan cara lookup database Surrogate Key Nasabah Badan Hukum di dapat dari tabel dimensi Nasabah dengan cara lookup database Surrogate Key Reksa Dana di dapat dari tabel dimensi Reksa Dana dengan cara lookup database Surrogate Key Waktu di dapat dari tabel dimensi Waktu dengan cara lookup database Merupakan nilai dalam Rupiah atau Dollar dari setiap transaksi copy copy dim_nasabah_ individu dim_nasabah_ badan_hukum sknasabah Individu sknasabah BadanHukum mediumint (6) mediumint (6) copy dim_reksa_dana skreksadana tinyint (1) copy dim_waktu skwaktu smallint (3) copy transaksi nilaitransaksi double(20, 4)

13 52 8 biayatransaksi double 20, 4-9 jumlahunit double 10, 4-10 balance double 20, 4 - Merupakan biaya dalam Rupiah atau Dollar untuk masing-masing transaksi. Merupakan jumlah unit yang dimiliki oleh nasabah. Didapat dari jumlah nett nilai transaksi dan dibagi dengan NAV Merupakan saldo dari investasi nasabah dalam bentuk unit. copy detil_transaksi biayatransaksi double(20, 4) copy detil_transaksi jumlahunit double(10, 4) copy detil_transaksi balance double(20, 4)

14 53 Berikut adalah tabel-tabel dimensi yang berhubungan dengan tabel fakta transaksi Dimensi Marketing 1. Nama Database : star_schema Nama Tabel Deskripsi Tabel : dim_marketing : Tabel dim_marketing berisi informasi mengenai data marketing yang melayani pendaftaran nasabah serta mengenai target pencapaian marketing dari tiap nasabah Tabel Tabel Dimensi Marketing No. Field Name Data Type Length Key Description Process Data Source Table Field Data Type 1 skmarketing tinyint 2 * Surrogate Key Marketing create idmarketing varchar 5 - Merupakan kode unik yang dimiliki oleh setiap marketing copy marketing idmarketing varchar(5)

15 54 3 namamarketing varvarchar 50 - Nama dari Marketing copy marketing namamarketing varvarchar(50) 4 targetpencapaian double 20, 0 - Target Pencapaian nilai Trasaksi yang harus dipenuhi oleh Marketing copy marketing targetpencapaian double(20, 0) Dimensi Nasabah Individu 2. Nama Database : star_schema Nama Tabel Deskripsi Tabel : dim_nasabah_individu : Tabel dim_nasabah individu berisi secara spesifik informasi mengenai data nasabah individu yang telah mendaftarkan diri pada PT. Corfina Capital

16 55 Tabel Tabel Dimensi Nasabah Individu No. Field Name Data Type Length Key Description Process 1 sknasabahindividu mediumint 6 * 2 Pendidikan varvarchar(3) Pekerjaan varvarchar(50) pendapatan_per_tahun double 20, 0 - Surrogate Key Nasabah Invdividu Pendidikan nasabah untuk nasabah Individu Pekerjaan nasabah untuk nasabah Individu Pendapatan nasabah individu per tahun Data Source Table Field Data Type create copy nasabah pendidikan varvarchar(3) copy nasabah pekerjaan varvarchar(50) copy nasabah pendapatan_per_tahun double(20, 0)

17 56 Dimensi Nasabah Badan Hukum 3. Nama Database : star_schema Nama Tabel Deskripsi Tabel : dim_nasabah_badan_hukum : Tabel dim_nasabah_badan_hukum berisi secara spesifik informasi mengenai data nasabah badan hukum yang telah mendaftarkan diri pada PT. Corfina Capital Tabel Tabel Dimensi Nasabah Badan Hukum No. Field Name Data Type Length Key Description Process 1 sknasabahbadanhukum mediumint 6 * 2 namadireksi varvarchar(50) - - Surrogate Key Nasabah Badan Hukum Nama direksi yang bertanggung jawab atas dibukanya account nasabah atas suatu account Data Source Table Field Data Type create copy nasabah namadireksi varvarchar(50)

18 57 3 karakteristikperusahaan varvarchar(50) asettahun1 double 20, 0-5 asettahun2 double 20, 0-6 asettahun3 double 20, 0 - dengan jenis nasabah Badan Hukum Karakteristik perusahaan nasabah untuk nasabah Badan Hukum Aset tahun pertama untuk nasabah Badan Hukum Aset tahun kedua untuk nasabah Badan Hukum Aset tahun ketiga untuk nasabah Badan Hukum copy nasabah karakteristikperusahaan varvarchar(50) copy nasabah asettahun1 double(20, 0) copy nasabah asettahun2 double(20, 0) copy nasabah asettahun3 double(20, 0)

19 58 7 labaoperasitahun1 double 20, 0-8 labaoperasitahun2 double 20, 0-9 labaoperasitahun3 double 20, 0 - Laba operasi tahun pertama untuk nasabah Badan Hukum Laba operasi tahun kedua untuk nasabah Badan Hukum Laba operasi tahun ketiga untuk nasabah Badan Hukum copy nasabah labaoperasitahun1 double(20, 0) copy nasabah labaoperasitahun2 double(20, 0) copy nasabah labaoperasitahun3 double(20, 0)

20 59 Dimensi Reksa Dana 1. Nama Database : star_schema Nama Tabel : dim_reksa_dana Deskripsi Tabel : Tabel dim_reksa_dana berisi informasi mengenai data dari jenis reksa dana maupun deskripsi dari reksa dana itu, apakah melakukan subscribe atau redeem Tabel Tabel Dimensi Reksa Dana No. Field Name Data Type Length Key Description Process Data Source Table Field Data Type 1 skreksadana tinyint 1 * 2 jenisreksadana tinyint 1-3 deskripsi tinyint 1 - Surrogate Key Reksa Dana Jenis dari produk Reksa Dana yang dimiliki oleh PT. Corfina Capital Jenis dari transaksi yang dilakukan oleh nasabah. create transform detiltransaksi jenisreksadana tinyint (1) transform detiltransaksi deskripsi tinyint (1)

21 60 Dimensi Waktu 2. Nama Database : star_schema Nama Tabel : dim_waktu Deskripsi Tabel : Tabel dim_waktu berisi informasi mengenai data waktu yang tersimpan pada transaksi reksa dana dari segi jenis reksa dana, maupun status subscribe atau redeem nya investasi seorang nasabah atau suatu badan hukum Tabel 4.17 Tabel Dimensi Waktu No. Field Name Data Type Length Key Description Process Data Source Table Field Data Type 1 skwaktu smallint 3 * Surrogate Key Waktu create kuartal tinyint 1-3 tahun smallint 4 - Kuartal/periode dari setiap transaksi Tahun dari setiap transaksi transform transaksi periodetransaksi tinyint (1) transform transaksi periodetransaksi smallint (4)

22 Memutuskan Prioritas dan Mode dari Query (Deciding the Query Priorities and The Query Modes) Transformasi Dimensi Marketing Input table : marketing Output table : dim_marketing Gambar 4.1 ETL Tabel dim_marketing Extract Proses extract pada dim_marketing terdapat pada input marketing dimana pada tahap ini dilakukan pengambilan data dari tabel marketing pada database sumber, yaitu database skripsi dengan SQL query sebagai berikut: Gambar 4.2. Marketing Table input

23 62 Transform Proses transform pada tabel marketing terdapat pada sk_marketing dimana pada tahap ini dilakukan pembuatan Surrogate Key (SK) untuk dim_marketing berupa value urutan angka yang dimulai dari angka 1. Gambar 4.3. Marketing Get Value From Sequence Kemudian dilakukan pemilihan dan pencocokan field antara table input dengan tabel dim_marketing, (disebut Mapping) pada snowflake schema yang telah dibuat. Jika fieldname antara table input dengan field tabel dim_marketing berbeda, maka field tersebut akan di-rename sesuai dengan field pada tabel dim_marketing.

24 63 Gambar 4.4. Mapping Marketing Loading Proses loading dalam dim_marketing terdapat pada ouput dim_marketing dimana pada tahap ini dilakukan proses insert dan update pada tabel dim_marketing. Jika sk_marketing belum ada, maka akan dilakukan proses insert guna menyimpan record baru pada tabel dim_marketing. Namun, jika sk_marketing ditemukan pada tabel dim_marketing, maka kolom-kolom lain untuk sk_marketing tersebut akan diperiksa. Jika terdapat kolom yang berbeda, maka akan dilakukan proses update pada record tersebut.

25 64 Gambar 4.5. Output dim_marketing Transformasi Dimensi Nasabah Individu Input table : nasabah Output table : dim_nasabah_individu Gambar 4.6. ETL Tabel dim_nasabah_individu

26 65 Extract Proses extract pada dim_nasabah_individu terdapat pada input nasabah individu dimana pada tahap ini dilakukan pengambilan data dari tabel nasabah pada database sumber, yaitu database skripsi dengan SQL query sebagai berikut: Gambar 4.7. Nasabah Individu Table input Transform Proses transform pada tabel nasabah terdapat pada sk_nasabah_individu dimana pada tahap ini dilakukan pembuatan Surrogate Key (SK) untuk dim_nasabah_individu berupa value urutan angka yang dimulai dari angka 1.

27 66 Gambar 4.8. Nasabah Individu Get Value From Sequence Kemudian dilakukan pemilihan dan pencocokan field antara table input dengan tabel dim_nasabah, (disebut Mapping) pada snowflake schema yang telah dibuat. Jika fieldname antara table input dengan field tabel dim_nasabah berbeda, maka field tersebut akan di-rename sesuai dengan field pada tabel dim_nasabah.

28 67 Gambar 4.9. Mapping Nasabah Individu Loading Proses loading dalam dim_nasabah terdapat pada ouput dim_nasabah dimana pada tahap ini dilakukan proses insert dan update pada tabel dim_nasabah_individu. Jika sknasabahindividu belum ada, maka akan dilakukan proses insert guna menyimpan record baru pada tabel dim_nasabah_individu. Namun, jika sknasabahindividu ditemukan pada tabel dim_nasabah_individu, maka kolom-kolom lain untuk sknasabahindividu tersebut akan diperiksa. Jika terdapat kolom yang berbeda, maka akan dilakukan proses update pada record tersebut.

29 68 Gambar Output dim_nasabah_individu Transformasi Dimensi Nasabah Badan Hukum Input table : nasabah Output table : dim_nasabah_badan_hukum Gambar ETL Tabel dim_nasabah_badan_hukum Extract Proses extract pada dim_nasabah_badan_hukum terdapat pada input nasabah badan hukum dimana pada tahap ini dilakukan pengambilan data dari tabel nasabah pada database sumber, yaitu database skripsi dengan SQL query sebagai berikut:

30 69 Gambar Nasabah Badan Hukum Table input Transform Proses transform pada tabel nasabah terdapat pada sk_nasabah_badan_hukum dimana pada tahap ini dilakukan pembuatan Surrogate Key (SK) untuk dim_nasabah_badan_hukum berupa value urutan angka yang dimulai dari angka 1.

31 70 Gambar Nasabah Badan Hukum Get Value From Sequence Kemudian dilakukan pemilihan dan pencocokan field antara table input dengan tabel dim_nasabah_badan_hukum, (disebut Mapping) pada snowflake schema yang telah dibuat. Jika fieldname antara table input dengan field tabel dim_nasabah_badan_hukum berbeda, maka field tersebut akan direname sesuai dengan field pada tabel dim_nasabah_badan_hukum.

32 71 Gambar Mapping Nasabah Badan Hukum Loading Proses loading dalam dim_nasabah terdapat pada ouput dim_nasabah_ badan_hukum dimana pada tahap ini dilakukan proses insert dan update pada tabel dim_nasabah_ badan_hukum. Jika sknasabahbadanhukum belum ada, maka akan dilakukan proses insert guna menyimpan record baru pada tabel dim_nasabah_badan_hukum. Namun, jika sknasabahbadanhukum ditemukan pada tabel dim_nasabah_badan_hukum, maka kolom-kolom lain untuk sknasabahbadanhukum tersebut akan diperiksa. Jika terdapat kolom yang berbeda, maka akan dilakukan proses update pada record tersebut.

33 72 Gambar Output dim_nasabah_badan_hukum Transformasi Dimensi Reksa Dana Input table : none Output table : dim_reksa_dana Gambar ETL dim_reksa_dana

34 73 Transform - Generate Rows Reksa Dana Pada tahap ini dibuat baris untuk menampung jenis dan status/deskripsi reksa dana yang akan dibuat. Baris yang terbentuk pada tahap ini sebanyak delapan baris, di antaranya adalah jenisreksadana1, deskripsi1, jenisreksadana2, deskripsi2, jenisreksadana3, deskripsi3, jenisreksadana4, dan deskripsi4. Gambar Generate Rows Reksa Dana - Row Normaliser Pada tahap ini akan membentuk field, yaitu jenisreksadana dan deskripsi untuk menampung jenisreksadana dan deskripsi yang telah di definisikan sebelumnya.

35 74 Gambar Row Normaliser - Get Value From Sequence Pada tahap ini dilakukan pembuatan Surrogate Key (SK) untuk dim_reksa_dana berupa value urutan angka yang dimulai dari angka 1.

36 75 Gambar Reksa Dana Get Value From Sequence - Mapping Pada tahap ini dilakukan pemilihan dan pencocokan field. Jika salah satu fieldname dengan field tabel dim_reksa_dana berbeda, maka field tersebut akan di-rename sesuai dengan field pada tabel dim_reksa_dana.

37 76 Gambar Mapping Reksa Dana Loading Proses loading dalam dim_reksa_dana terdapat pada ouput dim_reksa_dana dimana pada tahap ini dilakukan proses insert dan update pada tabel dim_ reksa_dana. Jika sk_ reksa_dana belum ada, maka akan dilakukan proses insert guna menyimpan record baru pada tabel dim_reksa_dana. Namun, jika sk_reksa_dana ditemukan pada tabel dim_reksa_dana, maka kolom-kolom lain untuk sk_reksa_dana tersebut akan diperiksa. Jika terdapat kolom yang berbeda, maka akan dilakukan proses update pada record tersebut.

38 77 Gambar Ouput dim_reksa_dana Transformasi Dimensi Waktu Input table : none Output table : dim_waktu Gambar ETL dim_waktu

39 78 Transform - Generate rows Proses transform pada dim_waktu terdapat pada 3000 days: 9+ years dimana pada tahap ini menyediakan kapasitas 3000 hari dimulai dari awal tahun Gambar Generate jangka waktu yang ingin ditentukan - Get Value From Sequence Kemudian kita membuat variabel Days_since agar tanggal dapat di-increment dari angka 1 untuk mendapatkan tanggal selanjutnya.

40 79 Gambar Increment Tanggal - Calculator Membuat field-field yang dibutuhkan untuk dim_waktu seperti date, year, month, dan sebagainya. Gambar Calculate Field Date

41 80 - Script Values / Mod Membuat perhitungan untuk mendapatkan minggu dalam suatu bulan dengan menggunakan fungsi Calendar.WEEK_OF_MONTH. Gambar Modified Java Script Value - Value Mapper Membuat perhitungan kuartal (quarter) dalam tahun, dimana bulan pertama sampai bulan ketiga masuk ke dalam quarter 1, dan seterusnya.

42 81 Gambar Membuat Quarter - Generate rows Generate rows kali ini untuk membuat penamaan hari dalam minggu, dimana sebagai contoh DayNr7 menunjukkan hari tersebut dalam angka, yaitu hari Minggu sebagai 1. Untuk variabel DayDesc7 menunjukkan hari Minggu sebagai Minggu, sedangkan untuk DayDescShort hari Minggu adalah MIN.

43 82 Gambar Generate deskripsi hari dalam satu minggu - Row Normaliser Membuat penamaan dari satu minggu dimana data yang sebelumnya masih berbentuk baris, diubah ke dalam bentuk kolom agar sesuai dengan format tabel pada umumnya dalam suatu database.

44 83 Gambar Normaliser DayOfWeekDesc - Stream Value Lookup Menggabungkan penamaan hari yang telah dibuat melalui field DayNr.

45 84 Gambar DayOfWeekDesc - Generate Rows Generate Rows kali ini untuk membuat penamaan bulan dengan membuat variabel-variabel penampung terlebih dahulu. Sebagai contoh, desc1 untuk menampung bulan Januari, short1 untuk JAN, dan seterusnya.

46 85 Gambar Generate deskripsi bulan dalam satu tahun - Row normaliser Row normaliser kali ini yaitu untuk membuat penamaan bulan dimana variabel tersebut diisi dengan angka yang sesuai.

47 Gambar Normaliser MonthDesc 86

48 87 - Stream Value Lookup Stream Value Lookup kali ini yaitu untuk menggabungkan dengan penamaan bulan yang telah dibuat melalui field MonthNr. Gambar MonthDesc - Get Value From Sequence Pada tahap ini dilakukan pembuatan Surrogate Key (SK) untuk dim_waktu berupa nilai urutan angka yang dimulai dari angka 1.

49 88 Gambar Waktu Get Value From Sequence - Mapping Memilih field-field yang dibutuhkan yaitu DayofWeekDesc, Date, Year, quarter, sk_time, MonthDesc, dan WeekofMonth.

50 89 Gambar Mapping dim_waktu Loading Proses loading dalam dim_waktu terdapat pada Insert/Update dimana pada tahap ini dilakukan proses insert dan update pada tabel dim_waktu. Jika sk_time belum ada maka akan dilakukan proses insert untuk menyimpan record baru pada tabel dim_waktu. Namun jika sk_time ditemukan pada tabel dim_waktu, maka kolom-kolom lain untuk sk_time tersebut akan diperiksa. Jika terdapat kolom yang berbeda, maka akan dilakukan proses update pada record tersebut.

51 90 Gambar Output dim_waktu Transformasi Fakta Transaksi Reksa Dana Input : transaksi, detil_transaksi Output : fact_transaksi_reksa_dana Gambar ETL fact_transaksi_reksa_dana

52 91 Extract Proses extract dalam fact_transaksi_reksa_dana terdapat pada input_transaksi dan input_detiltrans dimana pada tahap input_transaksi dilakukan pengambilan data dari tabel transaksi pada database sumber, yaitu database skripsi dengan query sebagai berikut: Gambar Transaksi Table input

53 92 Dan pada tahap input_detil_trans juga dilakukan pengambilan data dari tabel detailtransaksi pada database sumber, yaitu database skripsi dengan query sebagai berikut: Gambar detailtransaksi Table input

54 93 Transform - Stream Value Lookup Pada tahap ini dilakukan penggabungan antara input dari tabel transaksi dengan input dari tabel detailtransaksi melalui field kodetransaksi dari tabel detailtransaksi dan meretrieve penggabungan itu melalui idmarketing, tanggaltransaksi, periodetransaksi yang terdapat pada tabel transaksi. Gambar Lookup kodetransaksi

55 94 - Select values Pada tahap ini dilakukan pemilihan field antara tabel transaksi dan tabel detailtransaksi yang sesuai dengan measure yang sudah dibuat dalam snowflake schema. Gambar fact_transaksi_reksa_dana Select values - Database Value Lookup Pada Database Value Lookup kedua ini melibatkan proses pencarian sknasabahindividu pada tabel dim_nasabah. Proses pencarian sknasabahindividu dilakukan dengan mencocokkan idnasabah pada tabel dim_nasabah dengan idnasabah yang ada pada tabel nasabah.

56 95 Gambar Lookup Database Nasabah Individu - Database Value Lookup Pada Database Value Lookup kedua ini melibatkan proses pencarian sknasabahindividu pada tabel dim_nasabah. Proses pencarian sknasabahindividu dilakukan dengan mencocokkan idnasabah pada tabel dim_nasabah dengan idnasabah yang ada pada tabel nasabah.

57 96 Gambar Lookup Database Nasabah Badan Hukum - Database Value Lookup Pada Database Value Lookup ke-tiga ini melibatkan proses pencarian sk_waktu pada tabel dim_waktu. Proses pencarian sk_waktu dilakukan dengan mencocokkan tanggal pada tabel dim_waktu dengan tanggaltransaksi yang ada pada tabel transaksi.

58 97 Gambar Lookup Database Waktu - Database Value Lookup Pada Database Value Lookup ke-empat ini melibatkan proses pencarian sk_reksadana pada tabel dim_reksa_dana. Proses pencarian sk_reksadana dilakukan dengan mencocokkan jenisreksadana pada tabel dim_reksa_dana dengan jenisreksadana yang ada pada tabel detailtransaksi dan mencocokkan deskripsi pada tabel dim_reksa_dana dengan deskripsi yang ada pada tabel detailtransaksi.

59 98 Gambar Lookup Database Reksa Dana - Mapping Pada tahap ini dilakukan pemilihan dan pencocokan field antara Select values dengan tabel fact_transaksi_reksa_dana berdasarkan snowflake schema yang telah dibuat. Jika fieldname antara Select values dengan field tabel fact_transaksi_reksa_dana berbeda, maka field tersebut akan di-rename sesuai dengan field pada tabel fact_transaksi_reksa_dana.

60 99 Gambar Mapping fact_transaksi_reksa_dana Loading Proses loading dalam fact_transaksi_reksa_dana terdapat pada ouput fact_transaksi_reksa_dana dimana pada tahap ini dilakukan proses insert dan update pada tabel fact_transaksi_reksa_dana. Pada tabel fakta, terdapat perbedaan dimana tidak terdapat Surrogate Key (SK), namun tetap dilakukan proses proses insert jika fieldname antara Database Value Lookup yang terdapat pada tabel-tabel dimensi yang berkaitan dengan tabel fact_transaksi_reksa_dana guna menyimpan record baru pada tabel fact_transaksi_reksa_dana tersebut. Namun, jika key-key tersebut ditemukan pada tabel fact_transaksi_reksa_dana, maka kolom-kolom lain untuk key-key tersebut akan diperiksa.

61 100 Jika terdapat kolom yang berbeda, maka akan dilakukan proses update pada record tersebut. Gambar Output fact_transaksi_reksa_dana

62 Perancangan Star-Scheme Berikut ini adalah rancangan star-scheme untuk fakta transaksi. Di mana satu tabel fakta transaksi memiliki 5 buah dimensi yaitu dim_marketing, dim_reksa_dana, dim_waktu, dim_nasabah_individu, dan dim_nasabah badan_hukum. Gambar 4.48 Rancangan Star-scheme Functional Data Warehouse PT.Corfina Capital

63 4.3. Perancangan Anatomi Functional Data Warehouse PT.Corfina Capital 102 EXTRACT LOAD ACCESS Gambar 4.49 Rancangan Anatomi Functional Data Warehouse PT.Corfina Capital Operational Data Source Data yang terdapat pada operational data source adalah data operasional dari Nasabah, Transaksi, dan Marketing. Pada bagian ini, masing-masing data operasional di-update apabila terdapat perubahan. Penampung operational data source menggunakan MySQL yang disesuaikan dengan database dari PT. Corfina Capital. Data pada level operasional ini kemudian akan Extract dan kemudian masuk pada Data Staging Area.

64 Data Staging Area Pada tahapan inilah, proses kedua dari ETL dilakukan, yaitu Transform. Data yang diperoleh dari operational datastore dirubah melalui proses transform yang bertujuan untuk mengolah dan mengkondisikan data agar bisa langsung dipergunakan nantinya. Hasil dari Data Staging Area kemudian akan di-load ke dalam data presentation area yaitu pada data mart atau functional data warehouse Data Presentation Area Untuk rancangan data mart(functional data warehouse) PT. Corfina Capital menggunakan Pentaho sebagai tools-nya. Data yang sudah mengalami proses transform dari Data Staging Area kemudian diload ke dalam data mart yang merupakan tempat dimana data disusun, disimpan, dan dikondisikan agar bisa langsung dipakai oleh user melalui query, membuat laporan ataupun digunakan oleh aplikasi analytical Data Access Tools Untuk menyediakan informasi bisnis kepada user guna melakukan pengambilan keputusan secara cepat dan tepat, user ini berinteraksi dengan warehouse melalui data access tools. Berikut adalah data access toolsyang digunakan dalam rancangan functional data warehouse PT. Corfina Capital:

65 104 Online Analytical Processing (OLAP) tools OLAP tools berdasarkan kepada konsep multidimensional basis data dan memungkinkan pengguna yang berpengalaman untuk menganalisa data menggunakan tampilan multidimensional. Tools yang digunakan dalam rancangan ini adalah Pentaho Hasil Proyeksi Data Pengukuran Jalannya Investasi dari Proses Bisnis PT. Corfina Capital Pergerakan Investasi Semua Nasabah untuk Subscribe dengan Sistem Kuartal Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idjenisreksadana, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance. Gambar 4.50 Subscribe Nasabah per Kuartal

66 105 Berdasarkan bar chart di atas dapat dilihat bahwa untuk transaksi subscribe dari seluruh nasabah terbanyak pada kuartal ketiga, sedangkan untuk transaksi subscribe terendah berada pada kuartal keempat. Pergerakan Investasi Semua Nasabah untuk Redeem dengan Sistem Kuartal Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idjenisreksadana, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance. Gambar 4.51 Redeem Nasabah per Kuartal Berdasarkan bar chart redeem di atas, nasabh melakukan redeem terbanyak pada kuartal ketiga, namun untuk redeem terendah berada pada kuartal pertama.

67 106 Pergerakan Investasi Semua Nasabah untuk Balance dengan Sistem Kuartal Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idjenisreksadana, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance. Gambar 4.52 Balance Nasabah per Kuartal Berdasarkan bar chart di atas dapat dilihat perbandingan nilai transaksi dalam rupiah dan balance dalam unit dari seluruh nasabah terbanyak pada kuartal ketiga, sedangkan untuk nilai transaksi dan balance terendah berada pada kuartal keempat.

68 107 Pergerakan Investasi Semua Nasabah untuk Subscribe dengan Sistem Tahunan Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idjenisreksadana, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance. Gambar 4.53 Subscribe Nasabah per Tahun Pada bar chart di atas, dapat dilihat bahwa jumlah transaksi subscribe terbanyak berada pada tahun 2009, dan terendah pada tahun Pergerakan Investasi Semua Nasabah untuk Redeem dengan Sistem Tahunan Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idjenisreksadana, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance.

69 108 Gambar 4.54 Redeem Nasabah per Tahun Sementara untuk transaksi redeem, terbanyak dilakukan pada tahun 2009 dan berada pada titik terendah di tahun Pergerakan Investasi Semua Nasabah untuk Balance dengan Sistem Tahunan Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idjenisreksadana, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance.

70 109 Gambar 4.55 Balance Nasabah per Tahun Sementara untuk nilai dari transaksi seluruh nasabah berada tertinggi pada tahun Dan untuk balance mengalami penurunan dari tahun 2008 ke Kemudian dari tahun 2010 terus naik sampai berada di puncak tertinggi pada tahun 2012 Pergerakan Investasi Semua Nasabah dengan jenis Reksadana RDPT untuk Balance dengan Sistem Kuartal Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idjenisreksadana, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance.

71 110 Gambar 4.56 Balance Nasabah RDPT per Kuartal Untuk nilai transaksi nasabah dengan jenis reksadana RDPT, berada pada titik tertinggi pada kuartal ketiga dan nyaris sama untuk kuartal lainnya. Sementara untuk balance nasabah dengan jenis reksadana RDPT cukup fluktuatif dengan adanya penurunan pada kuartal kedua, kemudian turun pada kuartal ketiga yang menjadi titik tertinggi dan setelah itu turun di titik terendah pada kuartal keempat. Pergerakan Investasi Semua Nasabah dengan jenis Reksadana RDPT untuk Balance dengan Sistem Tahunan Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idjenisreksadana, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance.

72 111 Gambar 4.57 Balance Nasabah RDPT per Tahun Sementara untuk nilai dari transaksi seluruh nasabah dengan jenis reksa dana RDPT berada tertinggi pada tahun 2009 dan terendah di tahun Dan untuk balance mengalami penurunan dari tahun 2008 ke Kemudian dari tahun 2010 terus naik sampai berada di puncak tertinggi pada tahun Pergerakan Investasi Semua Nasabah dengan jenis Reksadana Reksa Dana untuk Balance dengan Sistem Kuartal Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, jenisreksadana, nilaitransaksi, dan Balance.

73 112 Gambar 4.58 Balance Nasabah Reksa Dana per Kuartal Untuk jenis reksadana Reksa Dana, balance tidak bisa terlihat dikarenakan nilai dari transaksi yang kurang. Namun untuk pergerakan nilai transaksi dapat dilihat bahwa dari kuartal pertama ke kuartal kedua memiliki penurunan, dan kemudian menanjak ke posisi tertinggi pada kuartal ketiga dan mengalamipenurunan kembali pda kuartal keempat. Pergerakan Investasi Semua Nasabah dengan jenis Reksadana Reksa Dana untuk Balance dengan Sistem Tahunan Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idreksadana, jenisreksadana, nilaitransaksi, dan Balance.

74 113 Gambar 4.59 Balance Nasabah Reksa Dana per Tahun Sama seperti penjelasan sebelumnya bahwa untuk jenis reksadana Reksa Dana, balance tidak bisa terlihat dikarenakan nilai dari transaksi yang kurang. Namun untuk pergerakan nilai transaksi dapat dilihat pada tahun 2008 ke 2009 mengalami kenaikkan hingga puncak tertinggi dan kemudian selama dua tahun mengalam penurunan sampai pada titik terendah yakni pada tahun Namun pada tahun 2012, mengalami kenaikka untuk balance nasabah Reksa Dana.

75 Profit Perusahaan Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Individu pada jenis Reksadana RDPT dengan Sistem Kuartal Analisis profit perusahaan berdasarkan biaya transaksi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas jenisnasabah, dan biayatransaksi. Gambar 4.60 Biaya Transaksi RDPT Nasabah Individu per Kuartal Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi RDPT yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah individu terdapat penurunan dari kuartal ke kuartal. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing kuartal, maka kurtal 1 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

76 115 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Individu pada jenis Reksadana RDPT dengan Sistem Tahunan Gambar 4.61 Biaya Transaksi RDPT Nasabah Individu per Tahun Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi RDPT yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah individu terdapat penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing tahun, maka tahun 2008 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding tahun lain.

77 116 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Individu pada jenis Reksadana Reksa Dana dengan Sistem Kuartal Gambar 4.62 Biaya Transaksi Reksa Dana Nasabah Individu per Kuartal Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi Reksa Dana yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah individu terdapat penurunan dari kuartal ke kuartal. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing kuartal, maka kurtal 1 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

78 117 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Individu pada jenis Reksadana Reksa Dana dengan Sistem Tahunan Gambar 4.63 Biaya Transaksi Reksa Dana Nasabah Individu per Tahun Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi Reksa Dana yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah individu terdapat penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing tahun, maka tahun 2008 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding tahun lain.

79 118 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Individu dengan Sistem Kuartal Gambar 4.64 Biaya Transaksi Nasabah Individu per Kuartal Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari keseluruhan biaya transaksi yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah individu terdapat penurunan dari kuartal ke kuartal. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing kuartal, maka kurtal 1 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

80 119 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Individu dengan Sistem Tahunan Gambar 4.65 Biaya Transaksi Nasabah Individu per Tahun Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari keseluruhan biaya transaksi yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah individu terdapat penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing tahun, maka tahun 2008 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

81 120 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Badan Hukum pada jenis Reksadana RDPT dengan Sistem Kuartal Gambar 4.66 Biaya Transaksi RDPT Nasabah Badan Hukum per Kuartal Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi RDPT yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah badan hukum terdapat penurunan dari kuartal ke kuartal. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing kuartal, maka kurtal 1 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

82 121 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Badan Hukum pada jenis Reksadana RDPT dengan Sistem Tahunan Gambar 4.67 Biaya Transaksi RDPT Nasabah Badan Hukum per Tahun Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi RDPT yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah badan hukum terdapat penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing tahun, maka tahun 2008 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding tahun lain.

83 122 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Badan Hukum pada jenis Reksadana Reksa Dana dengan Sistem Kuartal Gambar 4.68 Biaya Transaksi Reksa Dana Nasabah Badan Hukum per Kuartal Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi Reksa Dana yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah badan hukum terdapat penurunan dari kuartal ke kuartal. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing kuartal, maka kurtal 1 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

84 123 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Badan Hukum pada jenis Reksadana Reksa Dana dengan Sistem Tahunan Gambar 4.69 Biaya Transaksi Reksa Dana Nasabah Badan Hukum per Tahun Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi Reksa Dana yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah badan hukum terdapat penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing tahun, maka tahun 2008 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding tahun lain.

85 124 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Badan Hukum dengan Sistem Kuartal Gambar 4.70 Biaya Transaksi Nasabah Badan Hukum per Kuartal Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari keseluruhan biaya transaksi yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah badan hukum terdapat penurunan dari kuartal ke kuartal. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing kuartal, maka kurtal 1 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

86 125 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Nasabah Badan Hukum dengan Sistem Tahunan Gambar 4.71 Biaya Transaksi Nasabah Badan Hukum per Tahun Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari keseluruhan biaya transaksi yang dilakukan oleh seluruh nasabah dengan jenis nasabah badan hukum terdapat penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing tahun, maka tahun 2008 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

87 126 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Seluruh Nasabah pada Jenis Reksadana RDPT dengan Sistem Kuartal Gambar 4.72 Biaya Transaksi RDPT seluruh Nasabah per Kuartal Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi RDPT yang dilakukan oleh seluruh nasabah terdapat penurunan dari kuartal ke kuartal. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing kuartal, maka kurtal 1 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

88 127 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Seluruh Nasabah pada Jenis Reksadana RDPT dengan Sistem Tahunan Gambar 4.73 Biaya Transaksi RDPT seluruh Nasabah per Tahun Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi RDPT yang dilakukan oleh seluruh nasabah terdapat penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing tahun, maka tahun 2008 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding tahun lain.

89 128 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Seluruh Nasabah dengan Jenis Reksadana Reksa Dana dengan Sistem Kuartal Gambar 4.74 Biaya Transaksi Reksa Dana seluruh Nasabah per Kuartal Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi Reksa Dana yang dilakukan oleh seluruh nasabah terdapat penurunan dari kuartal ke kuartal. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing kuartal, maka kurtal 1 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding kuartal lain.

90 129 Pergerakan Biaya Transaksi untuk Seluruh Nasabah dengan Jenis Reksadana Reksa Dana dengan Sistem Tahunan Gambar 4.75 Biaya Transaksi Reksa Dana seluruh Nasabah per Tahun Pada stacked area chart diatas, dapat dijelaskan bahwa dari biaya transaksi Reksa Dana yang dilakukan oleh seluruh nasabah terdapat penurunan dari tahun ke tahun. Sedangkan untuk perbandingan masing-masing tahun, maka tahun 2008 yang biaya transaksi nya paling tinggi dibanding tahun lain.

91 Kinerja Karyawan dari Divisi Marketing Transaksi Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing dengan Sistem Kuartal Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idmarketing, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance. Gambar 4.76 Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 1 Pada kuartal pertama, marketing yang memiliki nilai transaksi subscribe paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M007, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M005.

92 131 Gambar 4.77 Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 2 Pada kuartal kedua, marketing yang memiliki nilai transaksi subscribe paling tinggi adalah marketing dengan kode M010 disusul dengan M007, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M008. Gambar 4.78 Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 3

93 132 Pada kuartal ketiga, marketing yang memiliki nilai transaksi subscribe paling tinggi adalah marketing dengan kode M010 disusul dengan M002, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M007. Gambar 4.79 Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 4 Pada kuartal keempat, marketing yang memiliki nilai transaksi subscribe paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M010, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M007.

94 133 Transaksi Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing dengan Sistem Kuartal Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idmarketing, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance. Gambar 4.80 Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 1 Pada kuartal pertama, marketing yang memiliki nilai transaksi redeem paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M007, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M003.

95 134 Gambar 4.81 Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 2 Pada kuartal kedua, marketing yang memiliki nilai transaksi redeem paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M010, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M003 dan M005. Gambar 4.82 Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 3

96 135 Pada kuartal ketiga, marketing yang memiliki nilai transaksi redeem paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M010, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M007. Gambar 4.83 Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 4 Pada kuartal pertama, marketing yang memiliki nilai transaksi redeem paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M010, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M007 dan M008 yang tidak memiliki transaksi redee sama sekali.

97 136 Balance Nasabah Berdasarkan Marketing dengan Sistem Kuartal Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idmarketing, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance. Gambar 4.84 Balance Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 1 Pada kuartal pertama, marketing yang memiliki nilai balance paling tinggi adalah marketing dengan kode M010 disusul dengan M002, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M001, M005, dan M009.

98 137 Gambar 4.85 Balance Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 2 Pada kuartal kedua, marketing yang memiliki nilai balance paling tinggi adalah marketing dengan kode M007 disusul dengan M010, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M003, M005, M008, dan M009. Gambar 4.86 Balance Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 3

99 138 Pada kuartal ketiga, marketing yang memiliki nilai balance paling tinggi adalah marketing dengan kode M005 disusul dengan M002, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M003 dan M004. Gambar 4.87 Balance Nasabah Berdasarkan Marketing Kuartal 4 Pada kuartal keempat, marketing yang memiliki nilai balance paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M010, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M003, M004, M005, M006, M007 dan M009 Transaksi Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing dengan Sistem Tahunan Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idmarketing, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance.

100 139 Gambar 4.88 Transaksi Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2008 Pada tahun 2008, marketing yang memiliki transaksi subscribe paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M005, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M008. Gambar 4.89 Transaksi Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2009

101 140 Pada tahun 2009, marketing yang memiliki transaksi subscribe paling tinggi adalah marketing dengan kode M010 disusul dengan M002, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M005. Gambar 4.90 Transaksi Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2010 Pada tahun 2010, marketing yang memiliki transaksi subscribe paling tinggi adalah marketing dengan kode M010 disusul dengan M002, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M003.

102 141 Gambar 4.91 Transaksi Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2011 Pada tahun 2011, marketing yang memiliki transaksi subscribe paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M006, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M003 dan M005. Gambar 4.92 Transaksi Subscribe Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2012

103 142 Pada tahun 2012, marketing yang memiliki transaksi subscribe paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M004, M006, dan M010, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M007 Transaksi Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing dengan Sistem Tahunan Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idmarketing, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance. Gambar 4.93 Transaksi Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2008 Pada tahun 2008, marketing yang memiliki transaksi redeem paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M005, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M003 dan M007.

104 143 Gambar 4.94 Transaksi Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2009 Pada tahun 2009, marketing yang memiliki transaksi redeem paling tinggi adalah marketing dengan kode M009, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M010 yang tidak memiliki transaksi redeem. Gambar 4.95 Transaksi Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2010

105 144 Pada tahun 2010, marketing yang memiliki transaksi redeem paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M007, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M004, M008, M009 dan M010. Gambar 4.96 Transaksi Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2011 Pada tahun 2011, marketing yang memiliki transaksi redeem paling tinggi adalah marketing dengan kode M002 disusul dengan M010, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M008.

106 145 Gambar 4.97 Transaksi Redeem Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2012 Pada tahun 2012, marketing yang memiliki transaksi redeem paling tinggi adalah marketing dengan kode M004 disusul dengan M002 dan M010, sementara pada posisi terendah adalah marketing dengan kode M003. Balance Nasabah Berdasarkan Marketing dengan Sistem Tahunan Analisis pergerakan untuk investasi dianalisis dari dimensi waktu dan atribut yang digunakan terdiri atas idnasabah, kodetransaksi, idmarketing, nilaitransaksi, Deskripsi, dan Balance.

107 146 Gambar 4.98 Balance Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2008 Pada tahun 2008, marketing yang memiliki nilai balance nasabah tertinggi adalah M005 dan disusul oleh M002, M006, dan M004. Sementara nilai balance nasabah marketing lainnya masih terlihat jelas. Gambar 4.99 Balance Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2009

108 147 Pada tahun 2009, marketing yang memiliki nilai balance nasabah tertinggi adalah M005 dan disusul oleh M010, M002, dan M006. Dan berada di titik terendah adalah M003, M004, M005 dan M007. Gambar Balance Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2010 Pada tahun 2010, marketing yang memiliki nilai balance nasabah tertinggi adalah M010 dan disusul oleh M002. Sementara berada di titik terendah adalah M001, M004, M005, M007 dan M009.

109 148 Gambar Balance Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2011 Pada tahun 2011, marketing yang memiliki nilai balance nasabah tertinggi adalah M002 dan disusul oleh M010. Sementara berada di titik terendah adalah M001, M003, M004, M005, M008 dan M009. Gambar Balance Nasabah Berdasarkan Marketing Tahun 2012

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Pembahasan BAB IV mengenai proses perancangan data warehouse meliputi proses integrasi, pemodelan database dan dashboard interface. 4.1 Perencanaan Tahap perencanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok untuk kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan yang bergerak di bidang retail.

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok untuk kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan yang bergerak di bidang retail. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunaan teknologi informasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan kita, terutama di dalam suatu perusahaan. Teknologi informasi yang telah diintegrasikan

Lebih terperinci

Bab 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE

Bab 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE 67 Bab 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Perancangan Data Warehouse pada PT. Fujiyama menggunakan arsitektur Data Warehouse terpusat atau Centralized. Pada arsitektur

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data warehouse Rancangan data warehouse yang diusulkan untuk PT. Antar Mitra Prakarsa ialah rancangan yang menggunakan arsitektur data warehouse terpusat.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang amat sangat pesat saat ini baik di Indonesia maupun negara lain, mempengaruhi semua aspek yang ada di masyarakat. Kebutuhan akan teknologi

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN BUSINESS INTELLIGENCE SUPRA DESA DAN KAWASAN PERDESAAN UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN TUGAS AKHIR

PEMBANGUNAN BUSINESS INTELLIGENCE SUPRA DESA DAN KAWASAN PERDESAAN UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN TUGAS AKHIR PEMBANGUNAN BUSINESS INTELLIGENCE SUPRA DESA DAN KAWASAN PERDESAAN UNTUK PERENCANAAN PEMBANGUNAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Oleh

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. PUSAKA KALI AGUNG Penulis : Rustam Steven Edwin Laurentino Palit

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam waktu yang singkat. Teknologi informasi merupakan suatu keharusan yang harus ada

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi kebutuhan penting dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih baik, karena informasi

Lebih terperinci

3.5 Arsitektur Data Warehouse Data Source Data Warehouse Surveilans Terpadu Penyakit (STP) kabupatenbantul

3.5 Arsitektur Data Warehouse Data Source Data Warehouse Surveilans Terpadu Penyakit (STP) kabupatenbantul DAFTAR ISI aman Judul... i aman Pengesahan... ii aman Pernyataan... iii aman Persembahan dan Motto... iv Kata Pengantar... v Abstrak... vi Abstract... vii Daftar Isi... viii Daftar Gambar... x Daftar Tabel...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa seperti sekarang ini teknologi sudah berkembang dengan pesat. Seiring dengan perubahan zaman, teknologi tersebut dapat membantu dan memudahkan setiap kegiatan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. menggunakan data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Adapun

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM. menggunakan data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Adapun BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Arsitektur Data Warehouse Dalam perancangan data warehouse pada Mandiri Tabungan Rencana menggunakan data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Adapun beberapa alasan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG)

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG) ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG) Andri 1), Baibul Tujni 2) 1,2) Program Studi Sistem Informasi Universitas Binadarma Jalan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksiinstruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi perolehan, dan pemrosesan dengan cara otomatis

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, BONUS, KINERJA MEMBER DAN SERVICE CENTER PADA PT. WOO TEKH INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi pada saat ini, persaingan di dalam bisnis semakin ketat baik dalam industri barang atau jasa. Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pada bab pendahuluan ini penulis akan membahas tentang latar belakang, perumusan masalah, batasan masalah, metodogi penelitian, tujuan dan manfaat serta sistematika penulisan dalam tugas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI,

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI, BAB III METODOLOGI 3.1 Analisa masalah Langkah pertama yang dilakukan dalam proyek business intelligence pada PT Suzuki Finance Indonesia (SFI) adalah dengan melakukan analisa masalah. Yaitu dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1. Analisis Sistem Pada bagian ini akan dijelaskan lebih detail tentang proses bisnis perusahaan saat ini, permasalahan-permasalahan yang sering muncul serta kebutuhan-kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk organisasi tersebut. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk organisasi tersebut. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, maka data sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi karena dapat menghasilkan informasi yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE 84 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE 4.1 Perancangan Data warehouse 4.1.1 Arsitektur Data warehouse Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan pada PT. Mega Solusi Teknologi, maka

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media komunikasi sudah didukung oleh banyak kecanggihan, sebut saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang lainnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat di waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat di waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi dan pengambilan keputusan adalah dua hal yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya informasi yang memadai, perusahaan dapat menganalisa

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Corfina Capital merupakan sebuah perusahaan yang bergerak

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN. PT. Corfina Capital merupakan sebuah perusahaan yang bergerak BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Riwayat Singkat PT. Corfina Capital PT. Corfina Capital merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang sekuritas, atau yang umumnya dikenal sebagai pengaturan investasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat

BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Warehouse Menurut Inmon (2002, p389), A data warehouse is a collection of integrated, subject oriented database designed to support the DSS function, where each

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM INFORMASI MONITORING DATA QUALITY PRODUCT STUDI KASUS PADA PT KONE INDO ELEVATOR

ANALISA SISTEM INFORMASI MONITORING DATA QUALITY PRODUCT STUDI KASUS PADA PT KONE INDO ELEVATOR 11 ANALISA SISTEM INFORMASI MONITORING DATA QUALITY PRODUCT STUDI KASUS PADA PT KONE INDO ELEVATOR SKRIPSI Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Fakultas Ilmu Komputer Universitas Mercu

Lebih terperinci

MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC

MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC Evaristus Didik M.; Dewi S.; Felisia L.; Winnie S. Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

Perancangan Data Warehouse Alumni Untuk Mendukung Kebutuhan Informasi Business Placement Centre Universitas AMIKOM

Perancangan Data Warehouse Alumni Untuk Mendukung Kebutuhan Informasi Business Placement Centre Universitas AMIKOM Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Perancangan Data Warehouse Alumni Untuk Mendukung Kebutuhan Informasi Business Placement Centre Universitas AMIKOM Arik

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kehidupan sehari-hari yang memiliki arti signifikan dalam lingkungan

BAB 2 LANDASAN TEORI. kehidupan sehari-hari yang memiliki arti signifikan dalam lingkungan BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Data dan Informasi Menurut pendapat dari (Hoffer, Prescott, Topi, 2009, p46), data merupakan representasi objek dan kejadian atau peristiwa yang terjadi dalam kehidupan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti dan sangat penting bagi pemakai (Hoffer, Prescott dan McFadden,2007, p6). 2.2 Basis Data Basis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam produk untuk kebutuhan aktifitas dan promosi. Selain itu, PT. Commeta

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai macam produk untuk kebutuhan aktifitas dan promosi. Selain itu, PT. Commeta BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Commeta Niaga Raya adalah perusahaan yang bergerak sebagai penyedia berbagai macam produk untuk kebutuhan aktifitas dan promosi. Selain itu, PT. Commeta Niaga Raya

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah BAB II LANDASAN TEORIse 2.1 Data Warehouse Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan data dimana kapasitas penyimpanannya berskala besar; datanya diakumulasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pembuatan data warehouse telah banyak dilakukan oleh perusahaanperusahaan industri yang berorientasi profit. Data warehouse diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersedianya informasi yang sesuai, dibutuhkan data warehouse yang berisi data

BAB 1 PENDAHULUAN. tersedianya informasi yang sesuai, dibutuhkan data warehouse yang berisi data BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan di dunia bisnis global yang semakin ketat menuntut perusahaan untuk memiliki strategi bisnis yang tepat agar dapat bertahan dan terus berkembang. Salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi merupakan sebuah elemen penting dalam kehidupan manusia yang semakin lama semakin maju. Dengan adanya informasi, kita bisa mengetahui beberapa hal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bisnis bertumbuh dengan pesat, perusahaan yang sudah ada terus berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sebuah representasi dari obyek - obyek dan kejadian - kejadian yang berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). Data

Lebih terperinci

TUGAS DATA WAREHOUSE

TUGAS DATA WAREHOUSE TUGAS DATA WAREHOUSE PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI ONLINE ANALYTICAL PROCESSING UNTUK BANK X Oleh : Nama : Fitri Wahyu Apriliani Nim : 011.01.106 Kelas : Teknik Informatika VI A

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. terus mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan bisnis terus tumbuh dan berkembang pesat. Oleh karena itu suatu perusahaan berusaha untuk terus mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Perancangan Data Warehouse pada Rumah Sakit XYZ menggunakan Centralized Data Warehouse (Data Warehouse yang terpusat). Sumber data yang terdapat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. PRIMACOM INTERBUANA SKRIPSI. Oleh

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. PRIMACOM INTERBUANA SKRIPSI. Oleh ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA PT. PRIMACOM INTERBUANA SKRIPSI Oleh Wenly (0900820894) Bambang Mulya Wijaya (0900824444) Adhitya Nugraha A.U (0900833820) Kelas : 07PBT Kelompok : 01 Halaman

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Warehouse Mohammed (2014) mengatakan bahwa data warehouse merupakan database relasional yang dirancang untuk melakukan query dan analisis. Data warehouse biasanya berisi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi

BAB III LANDASAN TEORI Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi Satu satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah adalah BAN-PT yang berdiri pada tahun 1994, berlandaskan UU

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) Overview Data Warehouse dan OLAP merupakan elemen penting yang mendukung decision support. Terutama bagi perusahaan perusahaan besar dengan database

Lebih terperinci

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi...Volume..., Bulan 20..ISSN : PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA

Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 Edisi...Volume..., Bulan 20..ISSN : PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA Jurnal Ilmiah Komputer dan Informatika (KOMPUTA) 1 PEMBANGUNAN INDEPENDENT DATA MART PADA OPTIK YUDA Dinar Priskawati 1, Dian Dharmayanti 2 Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Jl. Dipatiukur

Lebih terperinci

1. Merancang arsitektur data warehouse. 2. Merancang data warehouse. 3. Merancang skema bintang. yang ada di dalam data warehouse.

1. Merancang arsitektur data warehouse. 2. Merancang data warehouse. 3. Merancang skema bintang. yang ada di dalam data warehouse. BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Perancangan Data Warehouse Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya mengenai permasalahan yang dihadapi dan informasi yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Data Menurut Hoffer & Venkataraman (2011: 5) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Apa itu database? tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika Untuk apa database itu?? untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI OPEN SOURCE PENTAHO

PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI OPEN SOURCE PENTAHO 1 PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI OPEN SOURCE PENTAHO DISUSUN OLEH: 1. Azkiyatu Rahimah 1301065326 2. Ratna Juwita 1301065414 3. Made Arya Pratiwi 1301071392 Kelas: 07PAM BINUS UNIVERSITY JAKARTA 2012 / 2013

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. patokan yang menjadi pedoman dalam merancang data warehouse yang dibutuhkan

BAB 4 RANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. patokan yang menjadi pedoman dalam merancang data warehouse yang dibutuhkan BAB 4 RANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1 Rencana Perancangan Data Warehouse Berdasarkan analisis yang telah dilakukan sebelumnya, diperoleh suatu patokan yang menjadi pedoman dalam merancang data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula teknologi informasi sekarang ini. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia mulai dipengaruhi oleh teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ditunjukkan dengan munculnya beragam perangkat teknologi yang mempermudah manusia dalam memonitor perkembangan usahanya

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI ONLINE ANALYTICAL PROCESSING UNTUK BANK X

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI ONLINE ANALYTICAL PROCESSING UNTUK BANK X PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DATA WAREHOUSE DAN APLIKASI ONLINE ANALYTICAL PROCESSING UNTUK BANK X 1 Silvia Rostianingsih 2 Gregorius Satia Budhi 3 Benny Candra Gunawan 1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penilitian Berikut merupakan metode-metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data yang

BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penilitian Berikut merupakan metode-metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data yang BAB III ANALISIS DAN RANCANGAN SISTEM 3.1. Metode Penilitian Berikut merupakan metode-metode penelitian yang digunakan dalam mengumpulkan data yang terkait dengan penelitian. 3.1.1. Metode Pengumpulan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000.

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database dan Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p14) database adalah kumpulan data yang berhubungan satu sama lain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan lebih cepat,

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Arsitektur Data Warehouse Pelaksanaan perancangan data warehouse dimulai dari perumusan permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan kemudian dilanjutkan dengan pencarian

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK DEMOGRAFI, PERKEMBANGAN PRODUK DAN PROMOSI PADA MANDIRI TABUNGAN RENCANA DI PT.BANK MANDIRI(PERSERO) TBK.

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK DEMOGRAFI, PERKEMBANGAN PRODUK DAN PROMOSI PADA MANDIRI TABUNGAN RENCANA DI PT.BANK MANDIRI(PERSERO) TBK. PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK DEMOGRAFI, PERKEMBANGAN PRODUK DAN PROMOSI PADA MANDIRI TABUNGAN RENCANA DI PT.BANK MANDIRI(PERSERO) TBK. Nita Uswatun Hasanah Alfiana Binus University, Jakarta, DKI Jakarta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi selalu dituntut untuk dapat memenuhi berbagai kebutuhan di segala bidang kehidupan yang semakin lama semakin meningkat dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan perusahaan akan informasi yang cepat dan akurat semakin

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan perusahaan akan informasi yang cepat dan akurat semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan perusahaan akan informasi yang cepat dan akurat semakin meningkat seiring dengan tingkat kemajuan teknologi yang semakin pesat. Informasi tersebut dihasilkan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 v UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, banyak BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, banyak perusahaan memanfaatkan teknologi sebagai alat pengolah informasi. Teknologi informasi menawarkan kemudahan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS: BLUD RSU KOTA BANJAR)

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS: BLUD RSU KOTA BANJAR) PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS: BLUD RSU KOTA BANJAR) Rianto 1), Cucu Hadis 2) 1,2, Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya e-mail: rianto@unsil.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Telkomsel merupakan operator yang pertama kali melakukan ujicoba teknologi telekomunikasi jaringan pita lebar LTE (Long-Term Evolution). Di kawasan Asia, Telkomsel

Lebih terperinci

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. v Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pertumbuhan yang pesat dari akumulasi data telah menciptakan kondisi kaya akan data tapi minim informasi. Data Warehouse merupakan penemuan informasi baru dengan mengelelola sejumlah data dalam

Lebih terperinci

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN WEB Semester: 2 MYSQL 200 menit No.: Job: 12 Tgl: Hal.

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA LAB SHEET PEMROGRAMAN WEB Semester: 2 MYSQL 200 menit No.: Job: 12 Tgl: Hal. A. Kompetensi Mahasiswa diharapkan dapat memahami: 1. Pengertian databases, DBMS, MySQL 2. Apa Itu SQL? 3. Membuat, Menampilkan, Membuka dan Menghapus Database 4. Membuat, Mengubah dan Menghapus Table

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 82 BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Usulan Prosedur yang Baru Gambar 4.1 Flowchart Usulan Sistem Reporting yang Baru Usulan prosedur baru untuk reporting anggaran operasional mill production pada

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 38 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Perusahaan 3.1.1 Riwayat Perusahaan PT. Artha Envirotama didirikan pada tanggal 25 Juli 2000 oleh Bapak Yohanes Roman. Perusahaan ini pertama kali

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut (Inmon, 2005, p. 493) data merupakan kumpulan faktafakta, konsep-konsep dan instruksi-instruksi yang disimpan dalam media penyimpanan yang

Lebih terperinci

ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 62 BAB 3 ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan teknologi database terjadi dengan sangat cepat. Penemuan teknologi On Line Transaction Processing (OLTP) memungkinkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pangan merupakan salah satu masalah terbesar yang semakin sulit untuk ditangani dikarenakan jumlah manusia yang semakin banyak dari tahun ke tahun sehingga

Lebih terperinci

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data

BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized data BAB 4 DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1 Arsitektur Data Warehouse Jenis perancangan arsitektur data warehouse yang akan dibangun untuk PT KTL adalah menggunakan anatomi data warehouse terpusat (centralized

Lebih terperinci

DATAMULTIDIMENSI. DATAWAREHOUSE vs DATAMART FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO

DATAMULTIDIMENSI. DATAWAREHOUSE vs DATAMART FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO DATAMULTIDIMENSI FIRDAUS SOLIHIN UNIVERSITAS TRUNOJOYO DATAWAREHOUSE vs DATAMART DATAWAREHOUSE Perusahaan, melingkupi semua proses Gabungan datamart Data didapat dari proses Staging Merepresentasikan data

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Nanang Prihatin 1 1 Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Bagi sebuah perguruan tinggi, penerimaan calon mahasiswa merupakan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, lengkap, akurat dan relevan menjadi hal yang

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DATA WAREHOUSE. yang diterapkan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Alasan memilih arsitektur

BAB IV PERANCANGAN DATA WAREHOUSE. yang diterapkan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Alasan memilih arsitektur BAB IV PERANCANGAN DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data warehouse Dalam merancang data warehouse untuk PT. Teras Teknik Perdana, arsitektur yang diterapkan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Alasan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DATABASE

LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DATABASE LAPORAN PRAKTIKUM PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI DATABASE Disusun oleh : Cephi Prasintasari KOMSI E (12/332452/DPA/01167) Fakultas SV MIPA Universitas Gadjah Mada Yogyakarta 2012 TABLE OF CONTENT I. PENDAHULUAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 27 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Tinjauan Organisasi 3.1.1 Sejarah PT. Matahari Putra Prima, Tbk PT. Matahari Putra Prima, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dibidang retail, baik department

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM Analisa terhadap suatu sistem merupakan suatu langkah penting dalam pemahaman permasalah yang ada, sebelum dilakukannya pengambilan keputusan atau tindakan dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE PENJUALAN DI PT XYZ MENGGUNAKAN PENTAHO

IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE PENJUALAN DI PT XYZ MENGGUNAKAN PENTAHO IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE PENJUALAN DI PT XYZ MENGGUNAKAN PENTAHO Rika Juniarti 41505120102 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2013 IMPLEMENTASI DATA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, business intelligence, data warehouse, staging area, ETL, OLAP, ROLAP, Pentaho Data Integration, dan PHP.

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE MENGGUNAKAN SCHEMA SNOWFLAKE UNTUK MENGETAHUI TREND PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE MENGGUNAKAN SCHEMA SNOWFLAKE UNTUK MENGETAHUI TREND PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE MENGGUNAKAN SCHEMA SNOWFLAKE UNTUK MENGETAHUI TREND PRODUKSI DAN PEMASARAN PRODUK Novia Busiarli 1), Mardhiya Hayati 2) 1), 2,)3) Teknik Informatika STMIK AMIKOM

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Software

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Software BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat, Software Laboratory Center sebagai unit kerja dari Bina Nusantara University dituntut untuk mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Arsitektur ini merupakan bentuk

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN. data warehouse terpusat (centralized data warehouse). Arsitektur ini merupakan bentuk BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE YANG DIUSULKAN 4.1. Arsitektur Data Warehouse Dalam perancangan data warehouse pada Rumah Sakit Husada menggunakan data warehouse terpusat (centralized data warehouse).

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. terkumpul diolah menjadi database yang berperan penting dalam perusahaan. Database

BAB 1 PENDAHULUAN. terkumpul diolah menjadi database yang berperan penting dalam perusahaan. Database 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Data merupakan suatu elemen penting pada suatu organisasi yang digunakan untuk memberikan informasi dan keterangan-keterangan yang diperlukan oleh suatu organisasi.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 15 BAB III METODE PENELITIAN Sistem informasi geografis persebaran hotspot di Indonesia merupakan suatu sistem yang bertujuan untuk memantau dan memberikan informasi mengenai persebaran hotspot yang ada

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: ETL, Data Warehouse, Visualisasi Data, Bagan. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: ETL, Data Warehouse, Visualisasi Data, Bagan. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Implementasi dari sistem ETL (Extract-Transform-Load) basis data, Data Warehouse, dan Visualisasi Data akan dilakukan untuk PT.Wahana Karet Persada sebagai bentuk tindak lanjut pengolahan data

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK UNIT TABUNGAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK UNIT TABUNGAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE UNTUK UNIT TABUNGAN PADA BANK SYARIAH MANDIRI Said Muhammad Yahya Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Rizky Bahari Syahputra Binus University, Jakarta,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE PADA PT. INERTIA UTAMA, DEXA GROUP (STUDI KASUS : FINANCE DAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE PADA PT. INERTIA UTAMA, DEXA GROUP (STUDI KASUS : FINANCE DAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI DATA WAREHOUSE PADA PT. INERTIA UTAMA, DEXA GROUP (STUDI KASUS : FINANCE DAN SUPPLY CHAIN MANAGEMENT) SKRIPSI Oleh Rethia Marli 1100043612 Hendra Wijaya 1100043921 Erni Halim

Lebih terperinci

Gambar 4.57 Rancangan Pivot Tabel Total Purchase Return Dalam Quantity

Gambar 4.57 Rancangan Pivot Tabel Total Purchase Return Dalam Quantity 123 Gambar 4.57 Rancangan Pivot Tabel Total Purchase Return Dalam Quantity Gambar 4.58 Rancangan Pivot Tabel Total Purchase Return Berdasarkan Vendor Area Dalam Rupiah 124 Gambar 4.59 Rancangan Pivot Tabel

Lebih terperinci

DAFTAR ISI BAB II LANDASAN TEORI... 6

DAFTAR ISI BAB II LANDASAN TEORI... 6 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Masalah... 1 1.2. Perumusan Masalah... 3 1.3. Pembatasan Masalah... 3 1.4. Tujuan... 4 1.5. Sistematika Penulisan... 4 BAB II LANDASAN TEORI... 6 2.1.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya proses bisnis yang dilakukan tidak lagi secara manual melainkan telah

BAB 1 PENDAHULUAN. banyaknya proses bisnis yang dilakukan tidak lagi secara manual melainkan telah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Bel akan g Seiring dengan perkembangan zaman, komputer tidak hanya sebagai sarana untuk mengetik atau menghitung saja. Saat ini teknologi informasi telah berkembang pesat dalam

Lebih terperinci

PEMBANGUNAN DATA MART UNTUK FAKTA PENGUNJUNG RAWAT JALAN PADA RS TELOGOREJO SKRIPSI

PEMBANGUNAN DATA MART UNTUK FAKTA PENGUNJUNG RAWAT JALAN PADA RS TELOGOREJO SKRIPSI PEMBANGUNAN DATA MART UNTUK FAKTA PENGUNJUNG RAWAT JALAN PADA RS TELOGOREJO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika Disusun oleh : Cindy Lestari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Data Data adalah sebuah rekaman fakta, konsep, atau instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian, dan pemrosesan secara otomatis dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Inmon (2002, p388), Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep ataupun instruksi pada sebuah media peyimpanan untuk komunikasi, pengambilan maupun

Lebih terperinci

MANFAAT DATAWAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT ABC

MANFAAT DATAWAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT ABC MANFAAT DATAWAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT ABC Evaristus Didik M.; M. Awan Wibisono; Sucipto A.; Gusti Agung D. V. Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN INTELIGENSI BISNIS PADA PERUSAHAAN ASURANSI PENSIUN XYZ TUGAS AKHIR

PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN INTELIGENSI BISNIS PADA PERUSAHAAN ASURANSI PENSIUN XYZ TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBANGUNAN INTELIGENSI BISNIS PADA PERUSAHAAN ASURANSI PENSIUN XYZ TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Informatika DISUSUN OLEH: HENDRIKUS

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE. diterapkan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Alasan memilih arsitektur data

BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE. diterapkan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Alasan memilih arsitektur data BAB 4 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE 4.1 Arsitektur Data Warehouse Dalam merancang data warehouse untuk PT. Saga Machie, arsitektur yang diterapkan adalah arsitektur data warehouse terpusat. Alasan memilih

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam organisasi dan perusahaan. Teknologi informasi dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. dibutuhkan dalam organisasi dan perusahaan. Teknologi informasi dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Saat ini teknologi informasi merupakan salah satu hal terpenting yang dibutuhkan dalam organisasi dan perusahaan. Teknologi informasi dapat memberikan pengetahuan bahwa

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI. Oleh. Poltak Caesarrio Hutagaol

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI. Oleh. Poltak Caesarrio Hutagaol ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE BAGIAN KEPENDUDUKAN PADA KEMENTERIAN DALAM NEGERI SKRIPSI Oleh Poltak Caesarrio Hutagaol 1000861440 Febriwanto.MP.Hutagalung 1000883605 Lam Rejeki Purba 1000889792

Lebih terperinci