BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 2 LANDASAN TEORI. each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat"

Transkripsi

1 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Warehouse Menurut Inmon (2002, p389), A data warehouse is a collection of integrated, subject oriented database designed to support the DSS function, where each unit of data is relevant to some moment in time, atau kurang lebih dapat diartikan bahwa data warehouse adalah kumpulan basis data yang mempunyai sifat berorientasi subyek, terintegrasi, mempunyai rentang waktu, yang dirancang untuk mendukung fungsi sistem pendukung pengambilan keputusan dimana tiap data berhubungan dengan suatu kejadian pada suatu waktu. Berdasarkan sumber informasi yang lain, data warehouse adalah kumpulan dari data yang tertransformasi dan terintegrasi, disimpan dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang bersifat strategis untuk keseluruhan perusahaan (Ponniah, 2001, p504). Menurut Ponniah (2001,p13), data warehouse adalah suatu lingkungan informasi yang: Menyediakan sudut pandang yang terintegrasi dan bersifat meyeluruh dari suatu perusahaan. Membuat informasi baru maupun historis tersedia secara mudah untuk pengambilan keputusan. Memungkinkan proses pengambilan keputusan tanpa mengganggu sistem operasional. Memberikan informasi tentang organisasi secara konsisten.

2 8 Memberikan sumber informasi strategis secara fleksibel dan interaktif. 2.2 Karakteristik Data Warehouse Data warehouse adalah suatu kumpulan data yang bersifat subjectoriented, integrated, time-variant, dan non-volatile dalam mendukung proses pengambilan keputusan (Connolly dan Begg, 2002, p1047; Inmon, 2002, p31) Subject Oriented Data disusun berdasarkan subyek-subyek area utama perusahaan, tidak seperti OLTP (OnLine Transaction Processing) yang diatur berdasarkan aplikasi-aplikasi operasional perusahaan. Contohnya dalam perusahaan asuransi data warehouse akan berorientasi pada subyek utama perusahaan antara lain customer, kebijakan, premi, dan klaim sedangkan OLTP lebih berorientasi pada aplikasi-aplikasi operasional perusahaannya antara lain asuransi mobil, asuransi kesehatan, asuransi jiwa, asuransi kecelakaan.

3 9 Gambar 2.1 Contoh data berorientasi subyek (Inmon,2002, p32) Integrated Karakteristik data warehouse selanjutnya adalah terintegrasi. Terintegrasi merupakan aspek yang paling penting dalam data warehouse. Terintegrasi berarti data konsisten. Integrasi merupakan suatu masalah bagi organisasi, khususnya jika menggunakan banyak tipe teknologi yang berbeda. Sebelum data dimasukkan ke dalam data warehouse, data harus diintegrasikan. Maka proses integrasi adalah suatu proses yang dilalui data setelah meninggalkan database aplikasi untuk masuk ke data warehouse. Berikut adalah hal-hal yang perlu standarisasi (Ponniah, 2001, p22): Penamaan (naming conventions) Kode (codes)

4 10 Atribut data (data attributes) Pengukuran (measurements) Gambar 2.2 Contoh integrasi data (Inmon,2002, p33) Non-Volatile Data warehouse bersifat read-only, pengguna tidak dapat mengubah data. Tidak seperti sistem database operasional yang bersifat untuk mengumpulkan data (data capture), data warehouse berfungsi untuk mendukung system reporting. Pada sistem database operasional terdapat tiga operasi, yaitu insert, update, dan delete. Sedangkan pada data warehouse

5 11 terdapat dua operasi, yaitu loading data dan akses data (query data). Artinya user hanya boleh melakukan proses read, bukan write. Tujuannya adalah untuk menjaga keaslian dan integrasi data di dalam sistem, dan juga sifat ini membedakan data warehouse dengan OLTP. Gambar 2.3 Persoalan dalam non volatile (Inmon,2002, p34) Time-Variant Time-variant berarti data historis disimpan. Hampir seluruh query yang dieksekusi pada data warehouse berhubungan dengan elemen waktu. Umumnya sistem operasional tidak menyimpan informasi historis, dan hampir tidak mungkin meramalkan kejadian di masa depan tanpa meneliti kejadian di masa lalu. Maka data warehouse membantu mengatasi masalah tersebut dengan menambahkan dimensi historis pada data yang diambil dari database operasional. Data warehouse berisikan record-record yang bersifat historis. Record dalam data warehouse berjangka 5-10 tahun, sehingga record-record

6 12 yang lama tetap akan ada di dalam sistem. Hal ini digunakan sebagai bahan analisis untuk pengambilan keputusan dalam menentukan trend bisnis yang ada di masa lalu. Namun record yang terlalu lama juga tidak baik disimpan, sebab dapat memberikan hasil analisis yang kurang tepat. Dalam OLTP, record-nya merupakan record yang terbaru. OLTP tidak menyimpan data yang lama, dengan maksud untuk mempercepat proses. Semakin sedikit data yang disimpan maka waktu yang diperlukan untuk pemrosesan data semakin kecil. Data dalam data warehouse berhubungan dengan suatu titik atau point dalam suatu periode tertentu (semester, kuartal, tahun fiskal). Data tersebut merupakan data hasil summary. Hal ini membantu dalam menentukan performa query data warehouse serta dalam membentuk pengertian bisnis. Gambar 2.4 Persoalan dalam variasi waktu (Inmon,2002, p35) 2.3 Struktur Data Warehouse Menurut Inmon (2005, p35), data mengalir dari lingkungan operasional ke dalam data warehouse dimana data mengalami transformasi dari tingkatan

7 13 operasional ke tingkatan data warehouse. Pada perumusan data, data disampaikan dari current detail data ke older detail. Setelah data diringkas, data tersebut disampaikan dari current detail ke lightly summarized data, kemudian dari lightly summarized data ke highly summarized data. Gambar 2.5 Struktur data warehouse (Inmon,2002, p36) Current Detailed Data Current detailed data berisi data yang mencerminkan keadaan yang sedang berjalan saat ini dan merupakan level terendah dari data warehouse. Oleh karena itu, data di tingkat ini belum efisien untuk digunakan sekalipun datanya lengkap/detail. Hal ini dikarenakan terlalu rumit/kompleks untuk melakukan analisis dengan data yang banyak.

8 Old Detailed Data Old detailed data merupakan merupakan data history dari suatu perusahaan yang berupa hasil backup yang disimpan dalam media penyimpanan yang frekuensi akses relatif jarang. Data pada tingkat ini biasanya berupa backup data-data dari kurun waktu lama misalnya dalam ukuran tahunan dan sudah hampir tidak pernah diakses lagi. Namun penyusunan directory untuk data ini harus mencerminkan umur dari data agar mempermudah untuk pengaksesan kembali Lightly Summarized Data Lightly summarized data merupakan data ringkasan atau summary dari current detailed data. Pada tingkat ini, data hasil ringkasan masih belum dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan karena belum bersifat "total summary" dan masih bersifat detail. Lightly summarized data biasanya sering digunakan untuk gambaran dari keadaan yang sedang berlangsung dan sudah berlangsung Highly Summarized Data Highly summarized data merupakan merupakan hasil proses summary yang bersifat "totalitas". Data-data pada highly summarized ini sangat mudah diakses. Data pada tingkat inilah yang pada akhirnya digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan terutama di kalangan eksekutif dalam

9 15 dunia bisnis. Hal ini disebabkan karena data pada tingkat ini dianggap sudah cukup representatif dan ringkas. Akan tetapi data ini tetap dapat merepresentasikan keadaan data secara keseluruhan. Hal ini tentu saja sangat memudahkan kalangan pimpinan atau eksekutif karena tidak perlu lagi membaca dan melakukan analisis data untuk waktu yang cukup lama. 2.4 Metadata Metadata bukan merupakan hasil kegiatan operasional seperti keempat jenis data di atas. Metadata memuat informasi yang penting mengenai data dalam data warehouse yang berfungsi sebagai: Direktori yang akan dipakai oleh user dalam mencari lokasi dalam data warehouse. Merupakan penuntun pemetaan (mapping) dalam proses transformasi dari operasional ke data warehouse. Suatu panduan untuk proses summary data dari detail data menjadi lightly summarized data dan kemudian menjadi highly summarized data. Metadata merupakan bentuk suatu jaringan yang sangat penting bagi pengguna data warehouse. Data yang tersedia harus dapat digunakan oleh user dengan istilah yang sesuai dengan cara user dalam melakukan pekerjaannya. Karena data warehouse harus melayani banyak fungsi, maka metadata penting untuk menjawab kebutuhan dari suatu fungsi tertentu. Karena setiap departemen biasanya menggambarkan struktur data yang spesifik meskipun asal datanya sama.

10 Arsitektur Data Warehouse Dalam melakukan perancangan data warehouse harus ditentukan arsitektur yang cocok untuk pengembangan data warehouse. Gambar 2.6 Arsitektur Data Warehouse (Connolly dan Begg,2002, p1053) Komponen-komponen utama data warehouse (Connolly dan Begg,2002,pp ): 1. Operational Data Source (ODS) ODS merupakan tempat penyimpanan data operasional terkini dan terintegrasi yang digunakan untuk analisis. Seringkali mempunyai struktur dan data seperti data warehouse, namun pada faktanya hanya bertindak sebagai staging area bagi data untuk dipindahkan ke dalam warehouse. 2. Load manager/komponen frontend

11 17 Load manager bertugas melaksanakan semua operasi yang berhubungan dengan extraction dan loading data ke dalam warehouse, termasuk transformasi data sederhana sebagai persiapan data untuk dimasukkan ke dalam warehouse. 3. Warehouse manager Warehouse manager melaksanakan semua operasi yang berhubungan dengan manajemen data dalam warehouse. Operasi yang dilaksanakan oleh komponen ini antara lain analisis data untuk memastikan konsistensi, transformasi dan menggabungkan berbagai sumber data, pembuatan index dan view, denormalisasi, archiving dan backup data. 4. Query manager/komponen backend Query manager melaksanakan semua operasi yang berhubungan dengan manajemen query pengguna, termasuk mengarahkan query ke tabel-tabel yang tepat, menjadwalkan eksekusi query. 5. End-user access tools Dapat dikategorikan menjadi 5 kelompok: Data reporting dan query tool Application development tool Executive Information System (EIS) tool Online analytical processing (OLAP) tool Data mining tool

12 Anatomi Data Warehouse Data Warehouse Terpusat Berdasarkan W.H. Inmon (2002, p201), sebagian besar organisasi membangun dan memelihara lingkungan data warehouse terpusat tunggal. Pengaturan ini dilakukan karena memiliki beberapa alasan yaitu: 1. Data dalam warehouse terintegrasi antar perusahaan dan gambaran terintegrasi digunakan hanya pada kantor pusat. 2. Perusahaan mengoperasikan sebuah model bisnis terpusat. 3. Volume data dalam data warehouse seperti sebuah penyimpanan tunggal yang terpusat. 4. Sekalipun data dapat diintegrasikan, jika data diedarkan melalui banyak local sites, maka akan mempersulit pengaksesan Data Warehouse Terdistribusi Menurut Inmon (2002, p202), tiga tipe dari data warehouse terdistribusi: 1. Bisnis terdistribusi secara geografis atau dibedakan menurut garis produk. Oleh karena hal tersebut, maka disebutlah data warehouse lokal dan data warehouse global. Data warehouse lokal mewakili data dan proses di lokasi yang terpencil dan data warehouse global mewakili bagian dari bisnis yang diintegrasikan melalui keseluruhan bisnis. 2. Lingkungan data warehouse akan memegang banyak data dan volume data akan didistribusikan melalui beberapa prosesor. Secara logikal

13 19 hanya ada satu data warehouse, tetapi secara fisikal terdapat banyak data warehouse yang semuanya mempunyai hubungan yang dekat tetapi diletakkan pada prosesor yang terpisah. Konfigurasi ini dapat disebut dengan teknologi data warehouse terdistribusi. 3. Lingkungan data warehouse tumbuh dalam sebuah kebiasaan yang tidak terorganisasi. Data warehouse yang pertama muncul, kemudian diikuti yang lainnya. Kurangnya koordinasi dari pertumbuhan data warehouse yang berbeda biasanya menghasilkan sebuah perbedaan secara politik dan organisasi. Kasus ini dapat disebut dengan data warehouse terdistribusi yang secara bebas berkembang. 2.7 Metodologi Perancangan Data Warehouse Berdasarkan Kimball seperti yang dikutip oleh Connolly dan Begg (2002, p1083), terdapat 9 tahap metodologi dalam membangun data warehouse yang dikenal dengan nine-step methodology yakni: 1. Memilih proses (Choosing the process) Proses (fungsi) merujuk pada subyek masalah dari data mart tertentu. Data mart yang akan dibangun harus sesuai anggaran dan dapat menjawab masalah-masalah bisnis yang penting. 2. Memilih grain (Choosing the grain) Memilih grain berarti menentukan hal yang sebenarnya dihadirkan oleh tabel fakta. Setelah menentukan grain-grain tabel fakta, dimensi-dimensi untuk setiap fakta dapat diidentifikasi.

14 20 3. Identifikasi dan membuat dimensi yang sesuai (Identifying and conforming the dimensions) Mengidentifikasi dimensi disertai deskripsi detail yang secukupnya. Ketika tabel dimensi berada pada dua atau lebih data mart, maka tabel dimensi tersebut harus mempunyai dimensi yang sama atau salah satu merupakan subset dari yang lainya. Jika suatu tabel dimensi digunakan oleh lebih dari satu data mart, maka dimensinya harus disesuaikan. 4. Memilih fakta (Choosing the facts) Memilih fakta yang akan digunakan dalam data mart. Semua fakta harus ditampilkan pada level yang diterapkan oleh grain dan fakta juga harus numerik dan aditif. 5. Menyimpan pre-kalkulasi dalam tabel fakta (Storing pre-calculations in the fact table) Ketika fakta telah dipilih, maka setiap fakta tersebut harus diuji apakah ada fakta yang dapat menggunakan pre-kalkulasi, setelah itu lakukan penyimpanan pada tabel fakta. 6. Melengkapi tabel dimensi (Rounding out the dimension tables) Menambahkan sebanyak mungkin deskripsi teks pada tabel dimensi. Deskripsi tersebut harus intuitif dan dapat dimengerti oleh user. 7. Memilih durasi dari database (Choosing the duration of the database) Menentukan batas waktu dari umur data yang diambil dan akan dipindahkan ke dalam tabel fakta. Misalnya, data perusahaan dua tahun lalu atau lebih diambil dan dimasukkan dalam tabel fakta.

15 21 8. Melacak perubahan dari dimensi secara perlahan (Tracking slowly changing dimensions) Perubahan dimensi yang lambat menjadi sebuah masalah. Ada 3 tipe dasar dari perubahan dimensi yang lambat, yakni: Perubahan atribut dimensi yang ditulis ulang (overwrite). Perubahan atribut dimensi yang mengakibatkan pembuatan suatu record dimensi baru. Perubahan atribut dimensi yang mengakibatkan sebuah atribut alternatif dibuat, sehingga kedua atribut tersebut yakni atribut yang lama dan yang baru dapat diakses secara bersamaan dalam sebuah dimensi yang sama. 9. Memutuskan prioritas dan cara query (Deciding the query priorities and the query modes) Mempertimbangkan pengaruh dari perancangan fisikal yang akan mempengaruhi persepsi user terhadap data mart. Selain itu, perancangan fisikal akan mempengaruhi masalah administrasi, backup, kinerja indexing dan keamanan. 2.8 Konsep Pemodelan Data warehouse Skema Bintang (Star Schema) Menurut Ponniah (2001, pp ), skema bintang (star schema) adalah teknik dasar desain data untuk data warehouse. Struktur skema bintang adalah suatu struktur yang dapat dengan mudah dipahami dan digunakan oleh pengguna. Struktur tersebut mencerminkan bagaimana pengguna biasanya memandang ukuran-ukuran kritis mengikuti dimensi-dimensi bisnis yang ada.

16 22 Gambar 2.7 Contoh skema bintang ( Karakteristik dari komponen skema bintang: 1. Tabel dimensi Key tabel dimensi Key tabel dimensi merupakan primary key dari tabel dimensi yang mengidentifikasi setiap baris dalam tabel secara unik. Merupakan tabel yang lebar Tabel dimensi memiliki jumlah kolom atau atribut yang banyak, oleh karena itu tabel dimensi bersifat lebar. Atribut berupa teks Dalam tabel dimensi, jarang ditemukan nilai numerik untuk perhitungan, atribut umumnya berupa teks yang merepresentasikan deskripsi tekstual dari komponen-komponen dalam dimensi bisnis. Atribut-atribut tidak berhubungan secara langsung

17 23 Sebagai contoh, besar paket dan merek produk tidak saling berhubungan, namun sama-sama dapat menjadi atribut tabel dimensi produk. Tidak dinormalisasi Untuk kinerja query yang efisien, paling baik jika query mengambil dari tabel dimensi dan langsung ke tabel fakta tanpa melalui tabel perantara yang akan terbentuk jika tabel dimensi dinormalisasi. Kemampuan drill-down dan roll-up Atribut-atribut dalam tabel dimensi menyediakan kemampuan untuk mendapatkan detail dari level tinggi agregasi sampai level detail yang rendah. Sebagai contoh, jumlah penjualan dapat dilihat berdasarkan propinsi, lalu dapat drill-down ke kota dan kode pos. Atau total penjualan berdasarkan kode pos dapat roll-up ke kota dan propinsi. Terdapat beberapa hirarki Berbagai bagian perusahaan dapat mengelompokkan dimensi dengan cara yang berbeda, sehingga terbentuk lebih dari 1 hirarki. Jumlah record yang lebih sedikit Tabel dimensi umumnya memiliki jumlah record atau baris yang lebih sedikit dari tabel fakta. 2. Tabel fakta Concatenated key Baris dalam tabel fakta diidentifikasi dengan menggunakan primary key dari tabel-tabel dimensi, maka primary key

18 24 dari tabel fakta merupakan gabungan primary key dari semua tabel dimensi. Data grain Data grain merupakan tingkat detail untuk pengukuran. Sebagai contoh, jumlah pemesanan berhubungan dengan jumlah produk tertentu pada suatu pesanan, tanggal tertentu, untuk pelanggan spesifik dan diperoleh oleh seorang perwakilan sales spesifik tertentu. Jika jumlah pesanan dilihat sebagai jumlah untuk suatu produk perbulan, maka data grain-nya berbeda dan pada tingkat yang lebih tinggi. Fully additive measures Agregasi dari fully additive measures dilaksanakan dengan penjumlahan sederhana nilai-nilai atribut tersebut. Semiadditive measures Semiadditive measures merupakan nilai yang tidak dapat langsung dijumlahkan, sebagai contoh persentase keuntungan. Tabel besar, tidak lebar Tabel fakta umumnya memiliki lebih sedikit atribut daripada tabel dimensi, namun memiliki jumlah record yang lebih banyak. Sparse data Tabel fakta tidak perlu menyimpan record yang nilainya null. Maka tabel fakta dapat memiliki gap. Degenerate dimensions

19 25 Terdapat elemen-elemen data dari sistem operasional yang bukan merupakan fakta ataupun dimensi, seperti nomor pesanan, nomor tagihan, dan lain-lain. Namun atribut-atribut tersebut dapat berguna dalam jenis analisis tertentu. Sebagai contoh, mencari rata-rata jumlah produk per pesanan, maka produk harus dihubungkan ke nomor pesanan untuk mendapatkan nilai rata-rata. Atribut-atribut tersebut disebut degenerate dimension dan disimpan sebagai atribut dari tabel fakta. Keuntungan skema bintang: 1. Mudah dipahami pengguna. 2. Mengoptimalkan navigasi. 3. Paling cocok untuk pemrosesan query Skema Snowflake Snowflake merupakan variasi lain dari skema bintang dimana tabel dimensi dari skema bintang diorganisasikan menjadi suatu hirarki dengan melakukan normalisasi. Prinsip dasar dari skema ini tidak jauh berbeda dari skema bintang. Penggunaan tabel dimensi sangatlah mendasar, karena itulah perbedaan mendasar dari skema bintang dan skema snowflake. Skema snowflake menggunakan beberapa tabel fakta dan tabel dimensi yang sudah mengalami normalisasi, sedangkan skema bintang menggunakan tabel dimensi yang masih denormalisasi. Skema snowflake

20 26 dibuat berdasarkan OLTP sehingga semua data akan termuat detail dalam setiap tabel fakta dan tabel dimensi. Keuntungan dari skema snowflake: Kecepatan memindahkan data dari data OLTP ke dalam Metadata. Sebagai kebutuhan dari alat pengambil keputusan tingkat tinggi dimana dengan tipe yang seperti ini seluruh struktur dapat digunakan sepenuhnya. Banyak yang beranggapan lebih nyaman merancang dalam bentuk normal ketiga. Sedangkan kerugiannya adalah mempunyai masalah yang besar dalam hal kinerja, hal ini disebabkan karena semakin banyaknya join antar tabel tabel yang digunakan dalam snowflake, maka kinerja juga semakin lambat. Gambar 2.8 Contoh skema snowflake (

21 Skema Starflake Menurut Connolly dan Begg(2002, p1081), skema starflake merupakan struktur hybrid yang berisi kombinasi antara skema bintang yang telah didenormalisasi dan snowflake yang telah dinormalisasi. Beberapa dimensi dapat menggunakan bentuk tertentu untuk memenuhi berbagai kebutuhan query. Gambar 2.9 Contoh skema starflake ( 2.9 ETL (Extract, Transform, Load) ETL (Extract, Transform, and Load) adalah proses-proses dalam data warehouse yang meliputi: Mengekstrak data dari sumber-sumber eksternal. Mentransformasikan data ke bentuk yang sesuai dengan keperluan bisnis. Memasukkan data ke target akhir, yaitu data warehouse. ETL merupakan proses yang sangat penting, dengan ETL data dapat dimasukkan ke dalam data warehouse. ETL juga dapat digunakan untuk mengintegrasikan data dengan sistem yang sudah ada sebelumnya.

22 28 Tujuan ETL adalah mengumpulkan, menyaring, mengolah, dan menggabungkan data-data yang relevan dari berbagai sumber untuk disimpan ke dalam data warehouse. Hasil dari proses ETL adalah dihasilkannya data yang memenuhi kriteria data warehouse seperti data yang historis, terpadu, terangkum, statis, dan memiliki struktur yang dirancang untuk keperluan proses analisis Extract Langkah pertama pada proses ETL adalah mengekstrak data dari sumber-sumber data. Kebanyakan proyek data warehouse menggabungkan data dari sumber-sumber yang berbeda. Sistem-sistem yang terpisah sangat mungkin menggunakan format data yang berbeda. Ektraksi adalah mengubah data ke dalam suatu format yang berguna untuk proses transformasi. Pada hakekatnya proses ekstraksi adalah proses penguraian dari data yang diekstrak untuk mendapatkan struktur atau pola data yang diharapkan. Jika struktur atau pola data tidak sesuai dengan harapan maka data tidak dimasukkan ke dalam data warehouse Transform Tahapan transformasi menggunakan serangkaian aturan atau fungsi untuk mengekstrak data dari sumber dan selanjutnya akan dimasukkan ke data warehouse. Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan dalam tahapan transformasi: Hanya memilih kolom tertentu saja untuk dimasukkan ke dalam data warehouse.

23 29 Menterjemahkan nilai-nilai yang berupa kode (contohnya apabila database sumber menyimpan nilai 1 untuk laki-laki dan nilai 2 untuk perempuan, tetapi data warehouse yang telah ada menyimpan M untuk laki-laki dan F untuk perempuan, ini disebut dengan automated data cleansing, tidak ada pembersihan secara manual yang ditunjukkan selama proses ETL). Mengkodekan nilai-nilai ke dalam bentuk bebas (Contohnya memetakan Male, 1 dan Mr ke dalam M). Melakukan perhitungan nilai-nilai baru (Contohnya sale_amount = qty * unit_price). Menggabungkan data secara bersama-sama dari berbagai sumber. Membuat ringkasan dari sekumpulan baris data (Contohnya total penjualan untuk setiap toko atau setiap bagian). Men-generate nilai surrogate key. Transposing atau pivoting (Mengubah sekumpulan kolom menjadi sekumpulan baris atau sebaliknya). Memisahkan sebuah kolom menjadi berbagai kolom (Contohnya meletakkan sebuah comma-separated list yang dispesifikasikan sebagai sebuah string dalam satu kolom sebagai nilai yang tersendiri dalam kolom yang berbeda). Menggunakan berbagai bentuk validasi data baik yang sederhana maupun kompleks.

24 Loading Fase load merupakan tahapan yang berfungsi untuk memasukkan data ke dalam target akhir, yang biasanya ke dalam suatu data warehouse. Jangka waktu proses ini tergantung pada kebutuhan organisasi. Beberapa data warehouse dapat setiap minggu menulis keseluruhan informasi yang ada secara kumulatif, data diubah, sementara data warehouse yang lain (atau bagian lain dari data warehouse yang sama) dapat menambahkan data baru dalam suatu bentuk yang historikal, contohnya setiap jam. Waktu dan jangkauan untuk mengganti atau menambah data tergantung dari perancangan data warehouse pada waktu menganalisis keperluan informasi. Fase load berinteraksi dengan suatu database, constraint didefinisikan dalam skema database sebagai suatu trigger yang diaktifkan pada waktu me-load data (Contohnya uniqueness, referential integrity, mandatory fields), yang juga berkontribusi untuk keseluruhan performance dan kualitas data dari proses ETL. Masalah-masalah yang terjadi dalam ETL adalah sumber-sumber data umumnya sangat bervariasi diantaranya: Platform mesin dan operating system yang berlainan. Mungkin melibatkan sistem kuno dengan teknologi basis data yang sudah ketinggalan zaman. Kualitas data yang berbeda-beda. Aplikasi sumber data mungkin menggunakan nilai data (representasi) internal yang sulit dimengerti.

25 31 Gambar 2.10 Extract, Transform, Loading (ETL) ( 2.9 Definisi Penjualan dan Pembelian Penjualan Secara umum, pengertian penjualan dapat dikatakan sebagai ilmu mempengaruhi pribadi yang dilakukan penjual untuk mengajak orang lain membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Jadi adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dan pembeli. Penjualan dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

26 32 1. Penjualan Kredit Jika order pelanggan telah dipenuhi dengan dikirimnya barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan mempunyai piutang terhadap pelanggan. 2. Penjualan Tunai Kegiatan yang dilaksanakan perusahaan dengan cara mewajibkan pembeli melakukan pembayaran barang dahulu terhadap perusahaan sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli. Setelah uang diterima, barang kemudian diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli dan transaksi penjualan tersebut dicatat Pembelian Menurut Mulyadi (2001,p299), pembelian adalah suatu usaha pengadaan barang yang diperlukan perusahaan. Transaksi dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pembelian lokal dan pembelian impor. Pembelian lokal adalah pembelian dari pemasok dalam negeri, sedangkan impor adalah pembelian dari pemasok luar negeri. Fungsi yang terkait dengan pembelian adalah : 1. Fungsi Gudang Bertanggung jawab untuk mengajukan permintaan pembelian sesuai dengan posisi persediaan barang yang ada di gudang dan untuk menyimpan barang yang telah diterima oleh fungsi penerimaan. 2. Fungsi Pembelian Bertanggung jawab untuk memperoleh informasi mengenai harga barang.

27 33 Menentukan pemasok yang dipilih dalam pengadaan barang dan mengeluarkan order pembelian kepada pemasok yang dipilih. 3. Fungsi Penerimaan Bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenis, mutu, dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok guna menentukan dapat atau tidaknya barang tersebut diterima oleh perusahaan. Fungsi ini juga bertanggung jawab untuk menerima barang dari pembeli yang berasal dari transaksi retur penjualan. 4. Fungsi Akuntansi Fungsi yang terkait adalah fungsi pencatatan utang dan persediaan barang. Fungsi pencatatan utang berfungsi untuk mencatat transaksi ke dalam register bukti kas keluar. Fungsi persediaan barang bertanggung jawab untuk mencatat harga produksi barang yang dibeli ke dalam kartu persediaan.

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep,

BAB 2 2 LANDASAN TEORI. Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, BAB 2 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah rekaman dari fakta-fakta, konsepkonsep, atau instruksi-instruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi

BAB III LANDASAN TEORI Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi dan Program Studi Satu satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah adalah BAN-PT yang berdiri pada tahun 1994, berlandaskan UU

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti

BAB II LANDASAN TEORI. Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sesuatu yang mewakilkan objek dan peristiwa yang memiliki arti dan sangat penting bagi pemakai (Hoffer, Prescott dan McFadden,2007, p6). 2.2 Basis Data Basis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000.

BAB 2 LANDASAN TEORI. kebutuhan informasi suatu perusahaan. komputer secara sistematis. menggunakan database SQL Server 2000. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Database dan Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p14) database adalah kumpulan data yang berhubungan satu sama lain yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah

BAB II. LANDASAN TEORIse. Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah BAB II LANDASAN TEORIse 2.1 Data Warehouse Menurut McLeod dan Schell (2004, p405), data warehouse adalah sebuah tempat penyimpanan data dimana kapasitas penyimpanannya berskala besar; datanya diakumulasikan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Data Data adalah sebuah rekaman dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksiinstruksi pada media penyimpanan untuk komunikasi perolehan, dan pemrosesan dengan cara otomatis

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5).

BAB 2 LANDASAN TEORI. berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Data adalah sebuah representasi dari obyek - obyek dan kejadian - kejadian yang berarti dan penting di lingkungan pemakai. (Hoffer, Prescott, dan McFadden, 2002, p5). Data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok untuk kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan yang bergerak di bidang retail.

BAB 1 PENDAHULUAN. pokok untuk kelangsungan hidup perusahaan. perusahaan yang bergerak di bidang retail. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini penggunaan teknologi informasi tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan kita, terutama di dalam suatu perusahaan. Teknologi informasi yang telah diintegrasikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

BAB 2 LANDASAN TEORI. Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Berikut ini akan dijelaskan teori umum atau dasar yang digunakan, yaitu sebagai berikut: 2.1.1 Pengertian Data Menurut Hoffer & Venkataraman (2011: 5) menjelaskan bahwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Menurut Inmon (2002, p388), data adalah suatu pencatatan dari sekelompok fakta, konsep, atau instruksi dalam suatu media penyimpanan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 6] Pemodelan Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Pemodelan Data Ada dua pendekatan yang diterima sebagai best practice untuk memodelkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2005:493), data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan

Lebih terperinci

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD)

Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika. Knowledge Discovery in Databases (KDD) Universitas Putra Indonesia YPTK Padang Fakulas Ilmu Komputer Program Studi Teknik Informatika Knowledge Discovery in Databases (KDD) Knowledge Discovery in Databases (KDD) Definisi Knowledge Discovery

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, PEMBELIAN, DAN PERSEDIAAN UNTUK MENDUKUNG EKSEKUTIF DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. PUSAKA KALI AGUNG Penulis : Rustam Steven Edwin Laurentino Palit

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), database merupakan sebuah kumpulan data yang terhubung secara logika, dan deskripsi dari data tersebut,

Lebih terperinci

http://www.brigidaarie.com Apa itu database? tempat penyimpanan data yang saling berhubungan secara logika Untuk apa database itu?? untuk mendapatkan suatu informasi yang diperlukan oleh suatu organisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bentuk yang dimengerti dan dapat digunakan.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bentuk yang dimengerti dan dapat digunakan. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian data Menurut Laudon (2006, p13), data adalah kumpulan fakta yang masih mentah yang menjelaskan aktivitas aktivitas yang terjadi dalam organisasi atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut Inmon (2002, p388), Data adalah sebuah rekaman dari fakta, konsep ataupun instruksi pada sebuah media peyimpanan untuk komunikasi, pengambilan maupun

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connolly dan Begg (2002, p15) database merupakan suatu kumpulan data logikal yang berhubungan satu sama lain dan deskripsi dari suatu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Ruang Lingkup BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemajuan teknologi informasi yang amat sangat pesat saat ini baik di Indonesia maupun negara lain, mempengaruhi semua aspek yang ada di masyarakat. Kebutuhan akan teknologi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Teori Umum Pengertian Data BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Connolly & Begg (2010, p70) data merupakan komponen yang paling penting dalam sebuah Database Management System (DBMS) dari sudut pandang

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 v UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Database Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN DAN PEMBELIAN PADA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Database Menurut James A. O Brien (1997, p166), Database is an integrated collection of logically related record of file,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi menjadi kebutuhan penting dalam sebuah organisasi ataupun perusahaan. Dengan informasi, organisasi bisa berkembang dan menjadi lebih baik, karena informasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi informasi sekarang ini telah mengalami perkembangan yang sangat pesat dalam waktu yang singkat. Teknologi informasi merupakan suatu keharusan yang harus ada

Lebih terperinci

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization

Business Intelligence. Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization Business Intelligence Data Warehousing, Data Acquisition, Data Mining, Business Analytics, and Visualization DEFINISI DATA WAREHOUSE Data warehouse adalah database yang saling bereaksi yang dapat digunakan

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 3] Arsitektur dan Struktur Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Arsitektur Data Warehouse Menurut Poe, arsitektur adalah sekumpulan atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada

BAB 2 LANDASAN TEORI. Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Database Database adalah suatu koleksi / kumpulan dari data yang persistent, yaitu ada yang berbeda satu dengan yang lainnya dan biasanya merupakan data yang bersifat sementara

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI,

BAB III METODOLOGI. mengidentifikasi proses-proses bisnis utama dan entitas-entitas utama yang ada di SFI, BAB III METODOLOGI 3.1 Analisa masalah Langkah pertama yang dilakukan dalam proyek business intelligence pada PT Suzuki Finance Indonesia (SFI) adalah dengan melakukan analisa masalah. Yaitu dengan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Teori umum adalah suatu pernyataan yang dianggap benar secara universal. Teori umum merupakan dasar untuk mengembangkan teori selanjutnya yang lebih khusus (spesifik).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses agar

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses agar BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data, Informasi, dan Knowledge Pengertian data ada bermacam-macam, salah satunya adalah data merupakan informasi yang mentah atau kumpulan dari fakta yang masih harus diproses

Lebih terperinci

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE

MEMBANGUN DATA WAREHOUSE MEMBANGUN DATA WAREHOUSE A. Menentukan Bentuk Data Warehouse Data warehouse memiliki berbagai macam bentuk yang sering digunakan. Jadi sebelum membangun suatu data warehouse kita harus memutuskan bentuk

Lebih terperinci

BAB 2 LANDAS AN TEORI

BAB 2 LANDAS AN TEORI BAB 2 LANDAS AN TEORI 2.1 Data Warehouse Data warehouse adalah sebuah koleksi database yang terintegrasi, berorientasi subjek yang dirancang untuk mendukung fungsi DSS, dimana setiap unit data relevan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Warehouse Data warehouse merupakan tempat penampungan data perusahaan atau intitusi yang disusun sedemikian rupa sehingga mengandung makna dan untuk analisis dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini teknologi informasi telah berkembang dengan pesat, dengan memanfaatkan teknologi informasi, perusahaan dapat menjalankan proses bisnis dengan lebih cepat,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi pada saat ini, persaingan di dalam bisnis semakin ketat baik dalam industri barang atau jasa. Pada dasarnya perusahaan didirikan dengan melakukan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh

BAB 2 LANDASAN TEORI. informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Basis Data Data adalah sesuatu yang disimpan di dalam database, sedangkan informasi adalah bagaimana data tersebut diartikan dan dimengerti oleh pengguna. Menurut Connoly

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta, dengan sendirinya, secara relatif tidak ada artinya. kumpulan fakta yang merepresentasikan suatu objek atau kejadian yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. fakta, dengan sendirinya, secara relatif tidak ada artinya. kumpulan fakta yang merepresentasikan suatu objek atau kejadian yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Whitten et al. (2004, p23), data adalah fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting dalam organisasi. Tiap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Data dan Informasi W.H. Inmon pada bukunya Building the Data warehouse (2005,p.493) mendefinisikan data sebagai kumpulan fakta, konsep, dan instruksi yang disimpan pada media

Lebih terperinci

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe

6/26/2011. Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. Menurut Vidette Poe Menurut W.H. Inmon dan Richard D.H. koleksi data yang mempunyai sifat berorientasi subjek,terintegrasi,time-variant, dan bersifat tetap dari koleksi data dalam mendukung proses pengambilan keputusan management

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Warehouse Mohammed (2014) mengatakan bahwa data warehouse merupakan database relasional yang dirancang untuk melakukan query dan analisis. Data warehouse biasanya berisi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Database Menurut Turban Rainer Potter (2001,p17), Data are raw facts or elementary descriptions of things, events, activities,

Lebih terperinci

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP)

DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) DATA WAREHOUSING AND ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) Overview Data Warehouse dan OLAP merupakan elemen penting yang mendukung decision support. Terutama bagi perusahaan perusahaan besar dengan database

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang

BAB 1 PENDAHULUAN. saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini media komunikasi sudah didukung oleh banyak kecanggihan, sebut saja media-media nirkabel seperti telepon selular, notebook dan masih banyak yang lainnya.

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan

LANDASAN TEORI. Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database Sebelum dikenal database, penyimpanan data menggunakan pendekatan berbasis file. Namun pendekatan ini memiliki kelemahan dalam pengaksesan data dari dua atau lebih file

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection of data in BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Warehouse Berdasarkan Connoly dan Begg (2005, p1151), Data Warehouse is a subject-oriented, integrated, time-variant, and non-volatile collection

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut McLeod (Management Information Systems 9th, 2004, p18) data terdiri dari fakta-fakta dan angka yang secara relatif tidak

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. data, DBMS, dan data mart, hal hal diatas dapat menjelaskan secara mendasar

BAB 2 LANDASAN TEORI. data, DBMS, dan data mart, hal hal diatas dapat menjelaskan secara mendasar 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Basis Data Karena data dan basis data merupakan elemen mendasar dan sumber utama pada sistem data wareouse, pada bagian ini akan dijelaskan mengenai pengertian data, basis data,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject oriented, nonvolatile, time variant collection

BAB 2 LANDASAN TEORI. subject oriented, nonvolatile, time variant collection 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data warehouse 2.1.1 Pengertian Data warehouse Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a subject oriented, nonvolatile, time variant

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG)

ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG) ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PERPUSTAKAAN (STUDI KASUS: PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS BINADARMA PALEMBANG) Andri 1), Baibul Tujni 2) 1,2) Program Studi Sistem Informasi Universitas Binadarma Jalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut O Brien (2005, p38), data adalah fakta atau observasi mentah, yang biasanya mengenai fenomena fisik, atau transaksi bisnis.

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan dijelaskan tentang beberapa konsep tentang supra desa, business intelligence, data warehouse, staging area, ETL, OLAP, ROLAP, Pentaho Data Integration, dan PHP.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1. Tinjauan Pustaka Pembuatan data warehouse telah banyak dilakukan oleh perusahaanperusahaan industri yang berorientasi profit. Data warehouse diharapkan mampu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. logically related data, and a description of this data, designed to meet the information

BAB 2 LANDASAN TEORI. logically related data, and a description of this data, designed to meet the information BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar Merupakan teori-teori pokok yang merupakan landasan bagi teori-teori lainnya yang terdapat dalam skripsi ini. 2.1.1 Pengertian Database Menurut Connoly dan Begg

Lebih terperinci

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006.

jumlah keluarga, dan jumlah rumah. Data diambil dari hasil sensus potensi desa yang dilakukan BPS tahun 1996, 1999, 2003, dan 2006. 1 Latar Belakang PENDAHULUAN Kemajuan teknologi komputer semakin memudahkan proses penyimpanan dan pengolahan data berukuran besar. Namun demikian, seringkali data yang sudah tersimpan belum dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan perusahaan akan informasi yang cepat dan akurat semakin

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang. Kebutuhan perusahaan akan informasi yang cepat dan akurat semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan perusahaan akan informasi yang cepat dan akurat semakin meningkat seiring dengan tingkat kemajuan teknologi yang semakin pesat. Informasi tersebut dihasilkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Data Data adalah sebuah rekaman fakta, konsep, atau instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian, dan pemrosesan secara otomatis dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat di waktu

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dapat membantu dalam pengambilan keputusan yang tepat di waktu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Informasi dan pengambilan keputusan adalah dua hal yang saling terkait dan tidak dapat dipisahkan. Dengan adanya informasi yang memadai, perusahaan dapat menganalisa

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini bisnis bertumbuh dengan pesat, perusahaan yang sudah ada terus berkembang.mereka semua berusaha meningkatkan bisnisnya agar tetap dapat bertahan dalam persaingan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Database 2.1.1 Definisi Database Menurut W.H Inmon(2002, p3), database diartikan sebagai suatu koleksi dari penyimpanan data yang terhubung yang sering digunakan dan mengurangi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa seperti sekarang ini teknologi sudah berkembang dengan pesat. Seiring dengan perubahan zaman, teknologi tersebut dapat membantu dan memudahkan setiap kegiatan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. telah diproses atau data yang memiliki makna. dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan atau organisasi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. telah diproses atau data yang memiliki makna. dirancang untuk memenuhi kebutuhan informasi perusahaan atau organisasi. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Umum 2.1.1. Pengertian Data Menurut O Brien (2005,p38)data adalah fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai transaksi bisnis. 2.1.2. Pengertian Informasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia.

BAB 2 LANDASAN TEORI. dapat dimengerti oleh manusia. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2005), data adalah rekaman dari fakta, konsep, atau instruksi di dalam media penyimpanan untuk komunikasi, perolehan dan pemrosesan dengan cara otomatis

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Program Studi Strata-1 Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATA WAREHOUSE DEPARTEMEN MARKETING PT. RAHADICIPTA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Data Menurut O brien (2001, p14), data adalah fakta atau observasi mentah, yang pada umumnya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis. Secara lebih spesifik,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE PERANCANGAN DATA WAREHOUSE CALON MAHASISWA BARU POLITEKNIK NEGERI LHOKSEUMAWE Nanang Prihatin 1 1 Dosen Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Bagi sebuah perguruan tinggi, penerimaan calon mahasiswa merupakan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN UNTUK MENDUKUNG KEBUTUHAN INFORMASI EKSEKUTIF CEMERLANG SKIN CARE

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN UNTUK MENDUKUNG KEBUTUHAN INFORMASI EKSEKUTIF CEMERLANG SKIN CARE PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN UNTUK MENDUKUNG KEBUTUHAN INFORMASI EKSEKUTIF CEMERLANG SKIN CARE Suparto Darudiato Jurusan Sistem Informasi. Fakultas Ilmu Komputer. Binus University Jl. Kh. Syahdan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pelaporan Penjualan dan Customer Profitability 2.1.1 Definisi sistem Sistem pada dasarnya adalah sekelompok elemen yang erat hubungan satu dengan yang lainnya, yang menyatu

Lebih terperinci

PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS. Ervyn. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia.

PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS. Ervyn. Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia. PERANCANGAN STRUKTUR DAN APLIKASI DATAWAREHOUSE PADA PELAYANAN KESEHATAN SINT CAROLUS Ervyn Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia Selvi Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia dan

Lebih terperinci

MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC

MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC MANFAAT DATA WAREHOUSE PADA PT ABC Evaristus Didik M.; Dewi S.; Felisia L.; Winnie S. Information Systems Department, School of Information Systems, Binus University Jl. K.H. Syahdan No. 9, Palmerah, Jakarta

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Umum 2.1.1 Data dan Informasi Menurut Inmon (2005, p493), data adalah kumpulan dari fakta, konsep atau perintah pada sebuah media penyimpanan yang digunakan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi, dan Database

BAB 2 LANDASAN TEORI Pengertian Data, Informasi, dan Database BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Teori Umum 2.1.1. Pengertian Data, Informasi, dan Database Menurut Turban Rainer Potter (2001,p17), Data are raw facts or elementary descriptions of things, events, activities,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teknologi Informasi Menurut Alter (2000, p42) teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti lunak yang digunakan dalam sistem informasi. Perangkat keras Mengarah pada

Lebih terperinci

Data Warehouse dan Decision Support System. Arif Basofi

Data Warehouse dan Decision Support System. Arif Basofi Data Warehouse dan Decision Support System Arif Basofi Referensi Data Warehouse, STMIK Global Informatika MDP. M. Syukri Mustafa,S.Si., MMSI, Sistem Basis Data II (Data Warehouse), 2008. Hanim MA, Data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk organisasi tersebut. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pengambilan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk organisasi tersebut. Informasi tersebut dapat digunakan sebagai pengambilan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan teknologi informasi yang pesat, maka data sangat dibutuhkan oleh setiap organisasi karena dapat menghasilkan informasi yang diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Pembahasan BAB IV mengenai proses perancangan data warehouse meliputi proses integrasi, pemodelan database dan dashboard interface. 4.1 Perencanaan Tahap perencanaan penelitian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum Agar dapat melakukan analisis dan perancangan data warehouse, maka pada sub bab ini akan menjelaskan beberapa konsep dasar data warehouse yang dijadikan acuan dan landasan.

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Database Menurut Connolly dan Begg (2010, p65), Database adalah kumpulan data yang berhubungan satu dengan yang lainnya dan digunakan secara bersama-sama,

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil 2007/2008 PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PENJUALAN, BONUS, KINERJA MEMBER DAN SERVICE CENTER PADA PT. WOO TEKH INDONESIA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan presentasi yang dapat dimengerti oleh manusia. makna yang dapat disimpulkan. untuk menyampaikan arti tertentu.

BAB 2 LANDASAN TEORI. dan presentasi yang dapat dimengerti oleh manusia. makna yang dapat disimpulkan. untuk menyampaikan arti tertentu. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2005: 493), data adalah rekaman dari fakta, konsep, ataupun instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pengambilan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya zaman, maka semakin berkembang pula teknologi informasi sekarang ini. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia mulai dipengaruhi oleh teknologi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pada era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, kebutuhan akan informasi yang cepat, lengkap, akurat dan relevan menjadi hal yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Definisi Database Menurut Date (1990, p 10), database adalah suatu kumpulan dari data yang bersifat persistent (yaitu data yang berbeda satu dengan yang lainnya)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Menurut (Inmon, 2005, p. 493) data merupakan kumpulan faktafakta, konsep-konsep dan instruksi-instruksi yang disimpan dalam media penyimpanan yang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Data Warehouse 2.1.1 Pengertian Data dan Informasi Pengertian data dan informasi menurut Turban, Rainer, dan Potter (2003,p15), data adalah fakta-fakta yang belum

Lebih terperinci

1 BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada sub bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar yang akan dijadikan landasan penyusunan Skripsi ini.

1 BAB 2 LANDASAN TEORI. Pada sub bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar yang akan dijadikan landasan penyusunan Skripsi ini. 1 2 1 BAB 2 LANDASAN TEORI 1.1 Teori Umum Pada sub bab ini akan dijelaskan beberapa konsep dasar yang akan dijadikan landasan penyusunan Skripsi ini. 1.1.1 Sistem Menurut (O'Brien & Marakas, 2010:573),

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Data Warehouse 2.1.1 Definisi Database Menurut Thomas Connolly dan Carolyn Begg (2002, p14), Database is a shared collection of logically related data, and a description

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Data dan Informasi. Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009, p46), data adalah sebuah

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Data dan Informasi. Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009, p46), data adalah sebuah 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data dan Informasi Menurut Hoffer, Prescott dan Topi (2009, p46), data adalah sebuah representasi penyimpanan dari objek-objek dan kejadian-kejadian yang penting dan berarti

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a

BAB II LANDASAN TEORI. Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Warehouse Pengertian data warehouse menurut Inmon (2002, p31), a data warehouse is a subject oriented, nonvolatile, time variant collection of data in support of management

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Database 2.1.1 Definisi Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah sebuah rekaman fakta, konsep, atau instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian,

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS: BLUD RSU KOTA BANJAR)

PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS: BLUD RSU KOTA BANJAR) PERANCANGAN DATA WAREHOUSE PADA RUMAH SAKIT (STUDI KASUS: BLUD RSU KOTA BANJAR) Rianto 1), Cucu Hadis 2) 1,2, Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Siliwangi Tasikmalaya e-mail: rianto@unsil.ac.id

Lebih terperinci

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2]

[Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [Data Warehouse] [6/C2 & 6/D2] [ Chapter 2] Jenis dan Karakteristik Data Warehouse Dedy Alamsyah, S.Kom, M.Kom [NIDN : 0410047807] Jenis Data Warehouse 1. Functional Data Warehouse (Data Warehouse Fungsional)

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Data Menurut Inmon (2006: 493), data adalah suatu pencatatan dari fakta-fakta, konsep, ataupun instruksi yang berada di dalam suatu media penyimpanan untuk berkomunikasi, pencarian

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. diproses atau data yang mempunyai makna. Menurut Stephen Haag, Cummings, dan McCubbery ( 2005, p6 ), Data

BAB 2 LANDASAN TEORI. diproses atau data yang mempunyai makna. Menurut Stephen Haag, Cummings, dan McCubbery ( 2005, p6 ), Data 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data dan Informasi Menurut McLeod ( 2001, p12 ), Information is processed data or meaningful data, yang berarti bahwa Informasi merupakan data yang telah diproses

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Data Warehouse Menurut Connolly (2010, p1197), data warehouse adalah sekumpulan data yang bersifat subject-oriented, terintegrasi, timevariant, dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2006 / 2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN DATAWAREHOUSE PADA PT ROY WESTON INDONESIA Jefferi Antony 0700700194

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terus mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya agar dapat

BAB I PENDAHULUAN. terus mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya agar dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa era globalisasi seperti sekarang ini, persaingan bisnis terus tumbuh dan berkembang pesat. Oleh karena itu suatu perusahaan berusaha untuk terus mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini pangan merupakan salah satu masalah terbesar yang semakin sulit untuk ditangani dikarenakan jumlah manusia yang semakin banyak dari tahun ke tahun sehingga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Data Menurut Inmon (2002, p388), data adalah sebuah catatan dari fakta-fakta, konsep-konsep, atau instruksi-instruksi pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil tahun 2005/ 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN APLIKASI DATA WAREHOUSE PADA PT. RICKY PUTRA GLOBALINDO TBK. STUDI

Lebih terperinci