DAFTAR PUSTAKA. B. Buku, Skripsi, Tesis, Disertasi, artikel, dan Laporan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DAFTAR PUSTAKA. B. Buku, Skripsi, Tesis, Disertasi, artikel, dan Laporan"

Transkripsi

1 136 A. Majalah dan Surat Kabar DAFTAR PUSTAKA Mertju Suar, 9 Mei Kedaulatan Rakyat, 5 November Mekar Sari, 26 November Tempo, 20 Oktober Mekar Sari, 4 Maret B. Buku, Skripsi, Tesis, Disertasi, artikel, dan Laporan Penelitian Alexander, Jeniffer. Pasar, Pasaran Trade, Traders and Trading in Rural Java, Disertasi Sydney University, Women Traders in Javanese Marketplaces: Ethnicity, Gender, and the Enterpreneurial Spirit, dalam: Robert W. Hefner (ed). Market Cultures. Singapura:ISEAS, Altona, T. Over den sprong der Kalangs. Tijdschrift Batavia Genootschap, NO LXII, 1923, hlm Amin Mudzakkir. Kaum Santri Kota: Pengusaha, Perubahan Ekonomi, dan Islam di Kota Tasikmalaya, an. Skripsi Universitas Gadjah Mada, Bambang Purwanto. Dimensi Ekonomi Lokal Dalam Sejarah Indonesia. dalam: Sri Margana & Widya Fitrianingsih (ed), Sejarah Indonesia: Prespektif Lokal dan Global. Yogyakarta: Ombak, Booth, Anne & Peter McCawley (ed). Ekonomi Orde Baru. Jakarta: LP3ES, Bisuk Siahaan, Rencana Urgensi Perekonomian dan Rencana Pembangunan Lima Tahun (RPLT) , dalam Hadi Soesastro dkk. (ed). Pemikiran dan Permasalahan

2 137 Ekonomi di Indonesia dalam Setengah Abad Terakhir, (edisi 1). Yogyakarta: Kanisius, Budi Suryanto. Hukum Waris Adat Pada Masyarakat Golongan Kalang di Yogyakarta, Skripsi Universitas Gadjah Mada Catatan Pendirian Organisasi Kerukunan Keluarga Kalang (K3) di Gombong, 12 April 1992, koleksi pribadi Sunarman Mangunsarjono. Castles, Lance. Tingkah Laku Agama, Politik dan Ekonomi di Jawa: Industri Rokok Kudus. Sinar Harapan: Jakarta, Darto Harnoko & Poliman. Perang Kemerdekaan Kebumen Tahun Yogyakarta: Departeman Pendidikan Dan Kebudayaan, De Graaf, H.J. & Pigeaud. Kerajaan-Kerajaan Islam Di Jawa: Peralihan dari Majaphit ke Mataram. Jakarta: Grafitipres, Departemen Kehutanan. Sejarah Kehutanan Indonesia I: Periode Pra Sejarah Tahun Departemen Kehutanan: Jakarta, Dick, Howard, Vincent J.H. Houben, J. Thomas Lindblad, Thee Kian Wie. The Emergence of a National Economi: an Economic History of Indonesia, Honolulu: Allen&Unwin and University of Hawaii Press Didien Ngadinem. Perkembangan daerah Karesidenan Bagelen Pada Pertengahan Abad XIX, Skripsi Universitas Gadjah Mada Djoko Dwiyanto, Adaby Darban & Sarman Anjarmartana. Laporan Penelitian Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Kebumen, Kerjasama Antara Pemerintah Daerah Tingkat II Kebumen dengan Pusat Ilmiah dan Pembangunan Regional (PIPR) Jawa Tengah dan DIY, 1989.

3 138 Geertz, Clifford. Penjaja dan Raja: Perubahan Sosial dan Modernisasi Ekonomi di Dua Kota Indonesia. Jakarta: Gramedia, Geertz, Hildred. Keluarga Jawa. Jakarta: Grafiti, Guillot, Claude. Orang Kalang di Pulau Jawa Juru Angkut Dan Pegadaian. dalam: Henri Chambert Loir & Hasan Muarif Ambary (ed), Panggung Sejarah. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, Hill, Hal. Transformasi Ekonomi Indonesia Sejak 1966: Sebuah Studi Kritis dan Komprehensif. Yogyakarta: Tiara Wacana, Himayatul Ittihadiyah. Petani dan Kristenisasi: Konversi Agama Masyarakat Karang Joso, Bagelen Tesis Universitas Gadjah Mada, Houbent, Vincent J.H. Kraton and Kompeni: Surakarta and Yogyakarta VKI vol Leiden: KITLV, Inggris. De Kalang s in Bagelen. Djawa, NO I, 1921, hlm Inui Kumara, Chiyo. Peralihan Usaha dan Perubahan Sosial di Prawirotaman, Yogyakarta an. Tesis Universitas Gadjah Mada, Irawan. Ekonomi Petani di Tengah-Tengah Arus Komersialisai: Studi Ekonomi Pedesaan Purworejo Skripsi Universitas Gadjah Mada, Irwan Abdullah. Bakul di Pedesaan Jawa. Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGM, Ketjen, E. Bijdrage tot De geschiedenis der Kalangs op Java, Tijdschrift Batavia Genootschap, NO XXVIII, 1883, hlm De Kalangers. Tijdschrift Batavia Genootschap, NO XXIV, 1877, hlm

4 139 Knebel, J. Varia Javanica. Tijdschrift Batavia Genootschap, NO XXVII, 1894, hlm Kuntowijoyo. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Tiara Wacana, Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Bentang,2005. Lombard, Denys. Nusa Jawa: Silang Budaya 1. Jakarta: Gramedia, Nusa Jawa: Silang Budaya 3. Jakarta: Gramedia, Maharkesti. Upacara Kalang Obong di Gombong. Jarahnitra, NO 004, hlm Mutiah Amini. Dari Poro Paketik Hingga Paketik: Aktivitas Ekonomi Orang Kalang Di Kotagede Pada Masa Depresi Humaniora, Vol. 18, NO 2, Juni hlm Nakamura, Mitsuo. Bulan Sabit Muncul Dari Balik Pohon Beringin: Studi Tentang Pergerakan Muhammadiyah di Kotagede, Yogyakarta. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Purnawan Basundoro. Transportasi dan Ekonomi di Karesidenan Banyumas Tahun Tesis Universitas Gadjah Mada, Ropke, Jochen. Kewiraswastaan dan Perkembangan Ekonomi Indonesia. dalam: Koentjaranigrat (ed). Masalah-Masalah Pembangunan: Bunga Rampai Antropologi Terapan. Jakarta: LP3ES, Raffles, Thomas Stamford. History of Java. Volume 1. Kuala Lumpur: Oxford University Press,1978. Samingan. Dari Perantaian Hingga Kerja Paksa: Pembangunan Poelaoe Boei Dan Eksploitasi Orang Buangan di Nusakambangan Tesis Universitas Gadjah Mada, 2012.

5 140 Sartono Kartodirdjo (ed). Memori Serah Jabatan (Jawa Tengah). Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, Schilder, Gunter. The Carting of The South Coast of Java. Archipel, NO 22, 1981, hlm Singgih Tri Sulistiyono. Pemberontakan Angkatan Umat Islam (AUI) Di Kebumen Semarang: Mimbar Offset, Soegeng Wiyono dan Sunardi. Banjoemas Riwayatmoe Doeloe. Purwokerto: Daya Mandiri Production, Soelardjo Pontjosoetirto. Orang-Orang Golongan Kalang. Yogyakarta: Fakultas Hukum UGM, Soemarsaid Moertono. Negara dan Usaha Bina-Negara di Jawa Masa Lampau: Studi Tentang Masa Mataram II, Abad XVI Sampai XIX. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,1985. Susanto Zuhdi. Cilacap ( ): Bangkit dan Runtuhnya Suatu Pelabuhan di Jawa. Jakarta: KPG, Sutterheim, W.F. De Kalangs op het spoor?. Kolonial Tijdschrift,, N0 XXIV, 1935, hlm Taufik Abdullah dan Abdurrahman Surjomihardjo (ed). Ilmu Sejarah dan Historiografi: Arah dan Perspektif. Jakarta: Gramedia, Tim LP3ES. Laporan Enquete Pengusaha Pedagang Pribumi Indonesia. Jakarta: LP3ES, Thee Kian Wie. Indonesia s First Affirmative Policy: The Benteng Program in The 1950s. Lembaran Sejarah, Vol. 8, No 2, 2005, hlm Veth, P.J. Java: Geografish, Etnologish, Historisch. (Batavia-Haarlem, de Eren F. Bohn, G. Kolff, Warto. Eksploitasi Kolonial dan Perubahan Masyarakat Desa Hutan di Karesidenan Rembang Disertasi Universitas Gadjah Mada, 2007.

6 , Aspek-aspek Sosio-historis Komunitas Kalang di Jawa. Patrawidya, Vol 12, N0 4, hlm Widigdo Sukarman. Upaya Membentuk Perbankan Nasional Peran Bank BNI pada tahun 1950an. Lembaran Sejarah, Vol. 8, No 2, 2005, hlm Wieringga, Edwin. Who Are The Kalang? : An Unknown Minority Group on Java and Their So-Called Myth of Origin. Antropos, N0. 93, 1998, hlm Wertheim, W. F. Masyarakat Indonesia Dalam Transisi: Studi Perubahan Sosial. Yogyakarata: Tiara Wacana, Winter, Gustaf. De Kalangs op Java. De Indisce Gids, N0 1, 1881, hlm Winter, Sr. C.F.. Oorsprong van het zoogenaamde Kalangs-volk. Tijdschrift Nederlandsch Indie, 1839, hlm Yahya A. Muhaimin. Bisnis dan Politik: Kebijaksanaan Ekonomi Indonesia Jakarta: LP3ES, Van Mook, H. J. Kuta Gede. Jakarta: Bhratara, Van Zanden, Jan Luiten & Daan Marks. Ekonomi Indonesia : Antara Drama dan Keajaiban Pertumbuhan. Jakarta: Kompas & KITLV, Zoetmulder, P. J. Old Javanese-English Dictionary. Den Haag: Martinus Nijhoff, Zwaart, W. De Kalangs als houtkappers in dienst der Compagnie. Tijdschrift Batavia Genootschap, NO LXXIX, 1939, hlm

BAB I PENGANTAR. Kutipan berita tersebut menjelaskan tentang aktivitas ekonomi. orang Kalang dan keberhasilannya. Sebagai pedagang dan

BAB I PENGANTAR. Kutipan berita tersebut menjelaskan tentang aktivitas ekonomi. orang Kalang dan keberhasilannya. Sebagai pedagang dan 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Kebanyakan Orang Kalang selama ini memang terkenal sebagai saudagar atau pengusaha berhasil. 1 Kutipan berita tersebut menjelaskan tentang aktivitas ekonomi orang Kalang

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981.

DAFTAR PUSTAKA. A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. 117 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip, Laporan dan Terbitan Resmi Pemerintah Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1980. Kantor Statistik Kotamadya Yogyakarta, 1981. Kotamadya Yogyakarta Dalam Angka 1981. Kantor Statistik

Lebih terperinci

modernisasai kebudayaan Barat di Magelang awal abad XX, kemudian

modernisasai kebudayaan Barat di Magelang awal abad XX, kemudian BAB V KESIMPULAN Pada bagian kesimpulan ini ada beberapa catatan penting yang harus dipertegas kembali, yakni kehidupan sosial, ekonomi, dan kebudayaan yaitu modernisasai kebudayaan Barat di Magelang awal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi adalah sarana untuk mempercepat waktu. dalam mencapai suatu tujuan. Di Indonesia, transportasi terbagi

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi adalah sarana untuk mempercepat waktu. dalam mencapai suatu tujuan. Di Indonesia, transportasi terbagi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi adalah sarana untuk mempercepat waktu dalam mencapai suatu tujuan. Di Indonesia, transportasi terbagi menjadi tiga, yaitu transportasi darat, laut, dan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Surjomihardjo, Kota Yogyakarta Tempo Doeloe : Sejarah Sosial (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008)

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Surjomihardjo, Kota Yogyakarta Tempo Doeloe : Sejarah Sosial (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008) 99 DAFTAR PUSTAKA A. BUKU Abdurrachman Surjomihardjo, Kota Yogyakarta Tempo Doeloe : Sejarah Sosial 1880-1930 (Jakarta: Komunitas Bambu, 2008) Arwan Tuti Artha, Yogyakarta Tempo Dulu : Sepanjang Catatan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Staatsblad Van Nederlandsch Indie Batavia Landsdrukkerij Team, Asia Maior. Soerabaja Beeld Van Eenstad. Asia Maior.

DAFTAR PUSTAKA. Staatsblad Van Nederlandsch Indie Batavia Landsdrukkerij Team, Asia Maior. Soerabaja Beeld Van Eenstad. Asia Maior. DAFTAR PUSTAKA A. Sumber Arsip Havens, Marine. Stadsbeeld: Soerabaja 1900-1950 Port, Navy, Townscape. Asia Maior. 2004 Staatsblad Van Nederlandsch Indie. 1875 Statistiek Van De Scheepvaart In Nederlandsch-Indie

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Perkreditan adalah pemberian atau penyaluran uang, barang yang dipinjamkan dengan janji dibayar menurut ketentuan

BAB I PENGANTAR. Perkreditan adalah pemberian atau penyaluran uang, barang yang dipinjamkan dengan janji dibayar menurut ketentuan 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Perkreditan adalah pemberian atau penyaluran uang, barang yang dipinjamkan dengan janji dibayar menurut ketentuan tertentu. 1 Ketentuan tertentu tersebut bisa berupa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Surjomihardjo, Sejarah Perkembangan Sosial Kota Yogyakarta , Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2000.

DAFTAR PUSTAKA. Abdurrachman Surjomihardjo, Sejarah Perkembangan Sosial Kota Yogyakarta , Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2000. DAFTAR PUSTAKA Buku dan artikel: Abdurrachman Surjomihardjo, Sejarah Perkembangan Sosial Kota Yogyakarta 1880-1930, Yogyakarta: Yayasan Untuk Indonesia, 2000. Agustinus Darko, Demokrasi Dalam Perjalanan

Lebih terperinci

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas mengenai perkembangan kebudayaan di nusantara pada periode Hindu-Budha.

SILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah Mata kuliah ini membahas mengenai perkembangan kebudayaan di nusantara pada periode Hindu-Budha. UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 SILABUS Fakultas : Ilmu Sosial Ekonomi Jurusan/Program Studi : Pendidikan Sejarah/Ilmu Sejarah Mata Kuliah

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Sumber Primer. Peraturan Pemerintah Nomer 47 Tahun Undang Undang No. 7 Tahun Antara, 23 September 1955

DAFTAR PUSTAKA. Sumber Primer. Peraturan Pemerintah Nomer 47 Tahun Undang Undang No. 7 Tahun Antara, 23 September 1955 100 DAFTAR PUSTAKA Sumber Primer Peraturan Pemerintah Nomer 47 Tahun 1954 Undang Undang No. 7 Tahun 1953 Antara, 23 September 1955 Duta Masjarakat, 14 Juni 1955 Duta Masjarakat 15 Juni 1955 Duta Masjarakat,

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. dan Kasultanan. Seiring berjalannya waktu, perlawanan Diponegoro meluas juga

BAB VI KESIMPULAN. dan Kasultanan. Seiring berjalannya waktu, perlawanan Diponegoro meluas juga BAB VI KESIMPULAN Setelah adanya Perjanjian Giyanti tahun 1776, Bagelen dibagi dua dalam kekuasaan Kasunanan dan Kasultanan. Pembagian ini tidaklah berjalan dengan baik karena terjadi tumpang tindih dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebudayaan dan gaya hidup Indis. Pada awal abad XX dalam kehidupan masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. kebudayaan dan gaya hidup Indis. Pada awal abad XX dalam kehidupan masyarakat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penjajahan Belanda pada kurun abad XVIII hingga abad XX tak hanya melahirkan kekerasan, tapi juga memicu proses pembentukan kebudayaan khas, yakni kebudayaan dan gaya

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931.

DAFTAR PUSTAKA. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931. DAFTAR PUSTAKA Arsip dan Terbitan Pemerintah De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek 1931. Batavia : Centraal Missie Bureau, 1931. De Katholieke Missie in Nederlandsch oost-indie : Jaarboek

Lebih terperinci

REFERENSI. Administrasi Guru Qiroaty, Tahun Ajaran , Unit Bogor.

REFERENSI. Administrasi Guru Qiroaty, Tahun Ajaran , Unit Bogor. REFERENSI Arsip Administrasi Guru Qiroaty, Tahun Ajaran 2009-2010, Unit Bogor. Arsip Forum Silaturohmi Pengasuh Pengajian Aank-anak( FOSIPA) Nasional ke 3, Lokakarya TKA di Semarang 2-3 Februari 1989,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. dikategorikan ke dalam dua kelompok, yaitu fasilitas yang bersifat umum dan. mempertahankan daerah yang dikuasai Belanda. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Banyak fasilitas yang dibangun oleh Belanda untuk menunjang segala aktivitas Belanda selama di Nusantara. Fasilitas yang dibangun Belanda dapat dikategorikan ke dalam

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika

BAB V KESIMPULAN. A. Kesimpulan Historis. Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan Historis Boedi Oetomo didirikan pada 20 Mei 1908, dinamika perkembangan Boedi Oetomo sampai akhir sejarah perjalanannya pada tahun 1935 umumnya memperlihatkan kecenderungan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. BAPPEDA Kota Padang, tentang Penyusunan Masterplan Pasar raya dan Pasar Tradisonal Kota Padang, 2012.

DAFTAR PUSTAKA. BAPPEDA Kota Padang, tentang Penyusunan Masterplan Pasar raya dan Pasar Tradisonal Kota Padang, 2012. 79 DAFTAR PUSTAKA A. Arsip dan Dokumen BAPPEDA Kota Padang, tentang Penyusunan Masterplan Pasar raya dan Pasar Tradisonal Kota Padang, 2012. Data UPTD Pasar Bandar Buat. Padang : UPTD, 2014. Dinas Pasar

Lebih terperinci

DARI PORO HINGGA PAKETIK: AKTIVITAS EKONOMI ORANG KALANG DI KOTAGEDE PADA MASA DEPRESI-1930

DARI PORO HINGGA PAKETIK: AKTIVITAS EKONOMI ORANG KALANG DI KOTAGEDE PADA MASA DEPRESI-1930 HUMANIORA Mutiah Amini, Dari Poro Hingga Paketik: Aktivitas Ekonomi Orang Kalang di Kotagede pada Masa Depresi-1930 VOLUME 18 No. 2 Juni 2006 Halaman 157-164 DARI PORO HINGGA PAKETIK: AKTIVITAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. Politik Etis membuka era baru dalam perpolitikan kolonial di. Hindia Belanda sejak tahun Pada masa ini diterapkan suatu

BAB I PENGANTAR. Politik Etis membuka era baru dalam perpolitikan kolonial di. Hindia Belanda sejak tahun Pada masa ini diterapkan suatu BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Politik Etis membuka era baru dalam perpolitikan kolonial di Hindia Belanda sejak tahun 1900. Pada masa ini diterapkan suatu politik yang bertujuan untuk melunasi hutang

Lebih terperinci

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd

SILABUS. Lampiran 2 : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : SEJARAH INDONESIA MODERN. : Desvian Bandarsyah, M.Pd Lampiran 2 SILABUS Tgl Efektif : No. Dokumen :FM-AKM-03-002 No.Revisi : 00 FAKULTAS PROGRAM STUDI MATA KULIAH KELAS/SKS WAKTU DOSEN : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN : PENDIDIKAN SEJARAH : SEJARAH

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Arsip Sek.Neg. Kabinet Perdana Menteri Jilid II Koleksi ANRI No. 1059

Daftar Pustaka. Arsip Sek.Neg. Kabinet Perdana Menteri Jilid II Koleksi ANRI No. 1059 126 Daftar Pustaka Sumber Arsip Arsip Sek.Neg. Kabinet Perdana Menteri 1950-1959 Jilid II Koleksi ANRI No. 1059 Arsip Sek.Neg. Kabinet Perdana Menteri 1950-1959 Jilid II Koleksi ANRI No. 1435 Arsip Sek.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Orang-orang Tionghoa menjadi kelompok imigran terbanyak. yang berada di Borneo Barat bahkan di Nusantara.

BAB I PENDAHULUAN. Orang-orang Tionghoa menjadi kelompok imigran terbanyak. yang berada di Borneo Barat bahkan di Nusantara. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Orang-orang Tionghoa menjadi kelompok imigran terbanyak yang berada di Borneo Barat bahkan di Nusantara. Mayoritas orang Tionghoa di Borneo Barat 1 datang dari Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Dokter-Djawa diadakan di Dokter-Djawa School yang berdiri pada 1849 di Weltevreden, Batavia. Sekolah ini selanjutnya mengalami berbagai perubahan kurikulum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menerima baik bangsa asing yang datang ke Indonesia. Belanda

BAB I PENDAHULUAN. menerima baik bangsa asing yang datang ke Indonesia. Belanda BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada awalnya Belanda datang ke Indonesia hanya untuk berdagang dan hal itu dapat membantu perekonomian masyarakat Indonesia dari segi perdagangan. Masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Creutzberg Pieter. Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1987

DAFTAR PUSTAKA. Creutzberg Pieter. Sejarah Statistik Ekonomi Indonesia. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia, 1987 DAFTAR PUSTAKA Surat Kabar dan Majalah Kompas, Senin 9 Oktober 2000. Sajogyo. Golongan Miskin dan Partisipasi dalam Pembangunan Desa Yogyakarta: Prisma No. 3 Tahun 1977. Bun-Yamun Marshus. Industri Pedesaan:

Lebih terperinci

BAB IV KOTA BANYUMAS PASCA PERPINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN KE KOTA PURWOKERTO

BAB IV KOTA BANYUMAS PASCA PERPINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN KE KOTA PURWOKERTO BAB IV KOTA BANYUMAS PASCA PERPINDAHAN PUSAT PEMERINTAHAN KE KOTA PURWOKERTO A. Perekonomian Perpindahan pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas ke Kota Purwokerto menjadi sebuah peristiwa yang sangat berpengaruh

Lebih terperinci

MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *)

MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *) MUATAN LOKAL DAN SEJARAH GARUT: PERSPEKTIF PAEDAGOGIS *) Oleh: Andi Suwirta **) Pada tahun 1990-an, materi dalam Kurikulum Sejarah mulai diperkenalkan apa yang disebut dengan muatan lokal (mulok). Dengan

Lebih terperinci

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA

SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA SILABUS MATA KULIAH SEJARAH INDONESIA MADYA Oleh: Miftahuddin, M. Hum. NIP. 19740302 200312 1 006 JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH PRODI ILMU SEJARAH FIS UNY 20 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

Islam dan Kewirausahaan: Dinamika Sosial Ekonomi Komunitas Pengrajin Batik di Karangkajen Yogyakarta ( )

Islam dan Kewirausahaan: Dinamika Sosial Ekonomi Komunitas Pengrajin Batik di Karangkajen Yogyakarta ( ) Islam dan Kewirausahaan: Dinamika Sosial Ekonomi Komunitas Pengrajin Batik di Karangkajen Yogyakarta (1950-1975) Eka Yudha Wibowo Dosen Prodi Sejarah Peradaban Islam IAIN Surakarta yudha.uiterlijk@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. membuat para pengusaha dan industrialis tertarik untuk mengembangkan usaha.

BAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang. membuat para pengusaha dan industrialis tertarik untuk mengembangkan usaha. 1 BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Setelah perang dunia II berakhir, perdagangan bebas dan nilai tukar uang membuat para pengusaha dan industrialis tertarik untuk mengembangkan usaha. Masa perdagangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Mangkubumi, yang terdiri dari Pangeran Mangkubumi, Pangeran Wijil, Pangeran

BAB V KESIMPULAN. Mangkubumi, yang terdiri dari Pangeran Mangkubumi, Pangeran Wijil, Pangeran BAB V KESIMPULAN Pakualaman terbentuk dari adanya perjanjian Giyanti antara pihak Mataram yang diwakili oleh Sunan Pakubuwana III dengan kelompok Pangeran Mangkubumi, yang terdiri dari Pangeran Mangkubumi,

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Kedaulatan Rakyat: Harian lokal yang terbit di Yogyakarta

DAFTAR PUSTAKA. Kedaulatan Rakyat: Harian lokal yang terbit di Yogyakarta DAFTAR PUSTAKA Surat Kabar, Majalah Kedaulatan Rakyat: Harian lokal yang terbit di Yogyakarta Kedaulatan Rakyat, 6 November 1945. Kedaulatan Rakyat, September 1945. Kedaulatan Rakyat, 1 Maret 1946. Kedaulatan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH SILABUS Mata Kuliah : Historiografi Kode Mata Kuliah : SJ. 301 SKS : 3 Semester : V Kelompok Mata

Lebih terperinci

Daftar Pustaka. Atmosudiro, Sumijati Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah.

Daftar Pustaka. Atmosudiro, Sumijati Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah. 70 Daftar Pustaka Atmosudiro, Sumijati. 2001. Jawa Tengah: Sebuah Potret Warisan Budaya. Jawa Tengah. Ayatrohaedi. 1978. Kamus Istilah Arkeologi. Jakarta. Bakker S.J.,J.W.M. 1972. Ilmu Prasasti Indonesia.

Lebih terperinci

BAB IV. Penutup. melakukan analisis konteks dengan sumber Redaktur dan Jurnalis TEMPO.

BAB IV. Penutup. melakukan analisis konteks dengan sumber Redaktur dan Jurnalis TEMPO. 111 BAB IV Penutup A. Kesimpulan Peneliti, pada tahapan ini, telah melakukan proses analisis framing mulai dari analisis teks hingga analisis konteks. Analisis teks dilakukan peneliti dengan menggunakan

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Taufik & A. C. Van Der Leeden, Durkheim dan Pengantar Sosiologi. Moralitas, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986).

DAFTAR PUSTAKA. Abdullah, Taufik & A. C. Van Der Leeden, Durkheim dan Pengantar Sosiologi. Moralitas, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986). DAFTAR PUSTAKA Abdullah, Taufik & A. C. Van Der Leeden, Durkheim dan Pengantar Sosiologi Moralitas, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1986). Ahmad, Muhammad Al-Assal dan Fathi Ahmad Abdul Karim, Sistem,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. sehingga kebijaksanaan mengenai Pribumi (Inlandsch Politiek) sangat. besar artinya dalam menjamin kelestarian kekuasaan tersebut. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia mencatat bahwa negara kita ini telah mengalami masa kolonialisasi selama tiga setengah abad yaitu baik oleh kolonial Belanda maupun kolonial

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. di Kota Padang yaitu : Pertama, faktor perkawinan, seorang keturunan Tionghoa

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. di Kota Padang yaitu : Pertama, faktor perkawinan, seorang keturunan Tionghoa BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Dari uraian bab-bab yang telah penulis jelaskan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa faktor yang menjadi penyebab perpindahan Muslim Tionghoa di Kota Padang yaitu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Muhamad Teologi Pluralis Multikultural: Menghargai Kemajemukan,

DAFTAR PUSTAKA. Ali, Muhamad Teologi Pluralis Multikultural: Menghargai Kemajemukan, DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhamad. 2003. Teologi Pluralis Multikultural: Menghargai Kemajemukan, Menjalin Kebersamaan. Jakarta: Kompas. Awuy, Tommy F. 2004. Sisi Indah Kehidupan: Pemikiran Seni dan Kritik Teater.

Lebih terperinci

BAB I PENGANTAR. merdeka adalah bagaimana ia bisa memberikan pelayanan bagi. rakyatnya. Pelayanan bagi masyarakat oleh negara, di satu sisi,

BAB I PENGANTAR. merdeka adalah bagaimana ia bisa memberikan pelayanan bagi. rakyatnya. Pelayanan bagi masyarakat oleh negara, di satu sisi, BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Salah satu masalah yang dihadapi oleh negara baru merdeka adalah bagaimana ia bisa memberikan pelayanan bagi rakyatnya. Pelayanan bagi masyarakat oleh negara, di satu

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah. Musyawarah Pejuang Republik Indonesia Medan Area, 1976.

DAFTAR PUSTAKA. Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah. Musyawarah Pejuang Republik Indonesia Medan Area, 1976. DAFTAR PUSTAKA Alwisol, Psikologi Kepribadian, Malang: Universitas Muhammadiyah Malang Press, 2004. Biro Sejarah Prima, Medan Area Mengisi Proklamasi, Medan: Badan Musyawarah Pejuang Republik Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh beberapa peneliti dalam berbagai aspek. Darsiti Soeratman, seorang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh beberapa peneliti dalam berbagai aspek. Darsiti Soeratman, seorang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Beberapa kajian mengenai sejarah Solo pada abad XX pernah dilakukan oleh beberapa peneliti dalam berbagai aspek. Darsiti Soeratman, seorang akademisi Universitas Gadjah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak akhir abad ke-19 sampai dengan awal abad ke-20, kota-kota kolonial mulai memiliki makna penting bagi perkembangan kota-kota di Indonesia. Menurut Roosmalen setidaknya

Lebih terperinci

TANGGAPAN ATAS LAPORAN

TANGGAPAN ATAS LAPORAN TANGGAPAN ATAS LAPORAN PENELITIAN TRANSFORMASI SOSIAL DI PERKOTAAN PANTAI UTARA JAWA: Studi Perbandingan Cirebon dan Gresik DJOKO MARIHANDONO DAN HARTO JUWONO FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PRODI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS : PEREKONOMIAN DAN BISNIS INDONESIA

PRODI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL SILABUS : PEREKONOMIAN DAN BISNIS INDONESIA FPEB UPI PRODI ILMU EKONOMI DAN KEUANGAN ISLAM No. Dok : FPEB-SIL-14-26 SILABUS Revisi : 00 Tanggal Terbit : 25 Januari 2016 PEREKONOMIAN DAN BISNIS Halaman : 1 dari 4 INDONESIA Dibuat Oleh : Diperiksa

Lebih terperinci

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2)

RESUME BUKU. : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah Pergerakan Nasional Dari. Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) RESUME BUKU Pengantar Sejarah Indonesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasional dari Kolonialisme sampai Nasionalisme (Jilid 2) Penulis : Sartono Kartodirdjo Judul : Pengantar Sejarah Indonesia Baru : Sejarah

Lebih terperinci

Kekuatan dari hasil persetujuan internasional tidak akan bertahan, jika. negara pelaksananya tidak mampu menjaga kekuatan dari konvensi internasional

Kekuatan dari hasil persetujuan internasional tidak akan bertahan, jika. negara pelaksananya tidak mampu menjaga kekuatan dari konvensi internasional 120 Kekuatan dari hasil persetujuan internasional tidak akan bertahan, jika negara pelaksananya tidak mampu menjaga kekuatan dari konvensi internasional tersebut. Negara dengan wilayah kedaulatan laut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah, tepatnya di wilayah eks Karesidenan Banyumas bagian selatan,

BAB I PENDAHULUAN. Jawa Tengah, tepatnya di wilayah eks Karesidenan Banyumas bagian selatan, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Cilacap merupakan kabupaten yang terletak di barat daya Provinsi Jawa Tengah, tepatnya di wilayah eks Karesidenan Banyumas bagian selatan, dengan luas wilayah

Lebih terperinci

Pedoman Penulisan Makalah untuk Prosiding SEMNAS Pendidikan IPA PPS UNY Tema Kurikulum 2013 dalam Menjawab Tantangan Pembelajaran IPA Abad XXI

Pedoman Penulisan Makalah untuk Prosiding SEMNAS Pendidikan IPA PPS UNY Tema Kurikulum 2013 dalam Menjawab Tantangan Pembelajaran IPA Abad XXI Pedoman Penulisan Makalah untuk Prosiding SEMNAS Pendidikan IPA PPS UNY Tema Kurikulum 2013 dalam Menjawab Tantangan Pembelajaran IPA Abad XXI A. Sub tema 1. Pembelajaran sains inovatif, kreatif, dan progresif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Gereja Bethel Indonesia Keluarga Allah (GBI-KA) Solo dimulai dari. di tahun 2006 dengan jumlah anggota sekitar orang.

BAB I PENDAHULUAN. Gereja Bethel Indonesia Keluarga Allah (GBI-KA) Solo dimulai dari. di tahun 2006 dengan jumlah anggota sekitar orang. BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan 1. Latar Belakang Masalah Gereja Bethel Indonesia Keluarga Allah (GBI-KA) Solo dimulai dari persekutuan doa yang dilakukan di rumah dan dihadiri 7 orang pada tahun 1988,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. tanda bukti kepemilikan. Tanah adat tersebut hanya ditandai dengan ciri-ciri fisik

I. PENDAHULUAN. tanda bukti kepemilikan. Tanah adat tersebut hanya ditandai dengan ciri-ciri fisik I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak zaman manusia Indonesia hidup bertani dan menetap, dimulai pola penguasaan tanah secara adat dan berlangsung turun temurun tanpa memiliki tanda bukti kepemilikan.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE 1-2. : Pendidikan Sejarah/Pendidikan Sejarah

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE 1-2. : Pendidikan Sejarah/Pendidikan Sejarah FRM/FISE/46-01 12 Januari 2009 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) PERTEMUAN KE 1-2 JURUSAN/PRODI : Pendidikan Sejarah/Pendidikan Sejarah MATA KULIAH : Sejarah Lokal KODE MATA KULIAH : SJR 3217 JUMLAH

Lebih terperinci

Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana

Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana Pendekatan Historiografi Dalam Memahami Buku Teks Pelajaran Sejarah *) Oleh : Agus Mulyana Buku teks pelajaran merupakan salah satu sumber dan media pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan

Lebih terperinci

A. Pengantar Sewa tanah diperkenalkan di Jawa semasa pemerintahan peralihan Inggris ( ) oleh Gubernur Jenderal Stamford Raffles, sewa tanah

A. Pengantar Sewa tanah diperkenalkan di Jawa semasa pemerintahan peralihan Inggris ( ) oleh Gubernur Jenderal Stamford Raffles, sewa tanah A. Pengantar Sewa tanah diperkenalkan di Jawa semasa pemerintahan peralihan Inggris (1811-1816) oleh Gubernur Jenderal Stamford Raffles, sewa tanah didasarkan pada pemikiran pokok mengenai hak penguasa

Lebih terperinci

BAB III PENUTUP. Huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan. Lahan Pertanian Pangan yang mengamanatkan pembentukan bank bagi

BAB III PENUTUP. Huruf e Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009 Tentang Perlindungan. Lahan Pertanian Pangan yang mengamanatkan pembentukan bank bagi BAB III PENUTUP A. Kesimpulan 1. Faktor-faktor yuridis yang mendorong pembentukan bank pertanian terdiri dari 2 (dua) faktor yuridis. Faktor yang pertama adalah amanat Pasal 63 Huruf e Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, sesuai dengan rumusan

BAB V PENUTUP. A. Kesimpulan. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, sesuai dengan rumusan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan, sesuai dengan rumusan masalah dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten

Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten Lampiran 1. Peta Provinsi Banten Dewasa ini. Peta Provinsi Banten Sumber: Achmad Chaldun & Achmad Rusli. (2007). Atlas Tematik Provinsi Banten. Surabaya: Karya Pembina Swajaya. Hlm. 26. 206 207 Lampiran

Lebih terperinci

BAB IV PENUTUP. Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya adalah. tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan de facto antara

BAB IV PENUTUP. Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya adalah. tujuannya untuk mempercepat tercapainya persamaan de facto antara BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Prinsip Equality Before The Law Dalam Pemberian Kuota 30% kepada Perempuan Di Partai Politik dan Parlemen, maka kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah di Desa Delanggu, Kecamatan Delanggu, Kabupaten Klaten. Sedangkan datanya dikumpulkan dari berbagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan

BAB I PENDAHULUAN. merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pabrik Gula Kwala Madu atau sering disebut orang dengan istilah PGKM merupakan satu dari dua pabrik gula yang saat ini dimiliki oleh PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN

Lebih terperinci

SEJARAH PERKEMBANGAN KAWASAN LAMONGAN ( )

SEJARAH PERKEMBANGAN KAWASAN LAMONGAN ( ) SEJARAH PERKEMBANGAN KAWASAN LAMONGAN (1569-1942) Nanik Prasasti Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail : nanikpeace@ymail.com Abstrak

Lebih terperinci

DAFTAR BACAAN. Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar

DAFTAR BACAAN. Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar 1 DAFTAR BACAAN BUKU: Asshiddiqie, Jimly, Konstitusi & Konstitusionalisme Indonesia, Penerbit Sinar Grafika, Jakarta, 2010. Budiardjo, Miriam, Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai, Edisi

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS)

RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) IDENTITAS MATA KULIAH 1. Nama Mata Kuliah : Sejarah Sosial Ekonomi Politik 2. Kode/SKS : 3 SKS 3. Semester : Ganjil 4. Status : Wajib 5. M.Kul

Lebih terperinci

BAB 1 PENGANTAR. ombak besar dan badai secara langsung di lautan 1, tetapi juga penghubung antara

BAB 1 PENGANTAR. ombak besar dan badai secara langsung di lautan 1, tetapi juga penghubung antara 1 BAB 1 PENGANTAR A. LATAR BELAKANG MASALAH Pelabuhan bukan saja tempat berlabuh dan terhindar dari terpaan angin, ombak besar dan badai secara langsung di lautan 1, tetapi juga penghubung antara jalur

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam upacara perkawinan masyarakat Jawa, penyumbang adalah orangorang

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. Dalam upacara perkawinan masyarakat Jawa, penyumbang adalah orangorang BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN a. Kesimpulan Dalam upacara perkawinan masyarakat Jawa, penyumbang adalah orangorang yang diundang baik secara lisan ataupun tertulis oleh pemangku hajat. Kedatangan penyumbang

Lebih terperinci

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS X. catatan kaki

MODUL BAHASA INDONESIA KELAS X. catatan kaki MODUL BAHASA INDONESIA KELAS X catatan kaki 1 .. Disusun oleh: Elysabeth Citra Raharja.. CATATAN KAKI A. Pengertian catatan kaki Catatan kaki (foot note) merupakan catatan pendek yang berisi keterangan

Lebih terperinci

Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI

Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI Makalah Diskusi SEJARAH SOSIAL EKONOMI Oleh: Zulkarnain JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 1 SISTEM TANAM PAKSA Oleh: Zulkarnain Masa penjajahan yang

Lebih terperinci

ORANG KALANG, CINA, DAN BUDAYA PASAR

ORANG KALANG, CINA, DAN BUDAYA PASAR ORANG KALANG, CINA, DAN BUDAYA PASAR DI PEDESAAN JAWA Dede Mulyanto 1 Abstract This essay is a preliminary analysis on social condition of Chinese people as well as the Kalang of Java in relation to their

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Hukum Waris di Lingkungan Keraton

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pelaksanaan Hukum Waris di Lingkungan Keraton C. Alat dan Cara Pengumpulan Data... 86 D. Jalannya Penelitian... 86 E. Analisis Data... 88 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 89 A. Pelaksanaan Hukum Waris di Lingkungan Keraton Yogyakarta pada

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN BAB II LANDASAN TEORI DAN PENELITIAN YANG RELEVAN A. Landasan Teori 1. Transportasi Kereta Api Transportasi merupakan dasar untuk pembangunan ekonomi dan perkembangan masyarakat, serta pertumbuhan ekonomi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Perkembangan kawasan Senen antara periode 1950an hingga. 1970an dapat dibagi menjadi tiga periodeisasi. Tahun 1950an, adalah

BAB V KESIMPULAN. Perkembangan kawasan Senen antara periode 1950an hingga. 1970an dapat dibagi menjadi tiga periodeisasi. Tahun 1950an, adalah 113 BAB V KESIMPULAN Perkembangan kawasan Senen antara periode 1950an hingga 1970an dapat dibagi menjadi tiga periodeisasi. Tahun 1950an, adalah periode dimana kota Jakarta mengalami ledakan penduduk pertama

Lebih terperinci

PERANAN TREM SERAJOEDAL STROOMTRAM MAATSCHAPPIJ DALAM PERKEMBANGAN PENGANGKUTAN DI BANYUMAS JURNAL SKRIPSI

PERANAN TREM SERAJOEDAL STROOMTRAM MAATSCHAPPIJ DALAM PERKEMBANGAN PENGANGKUTAN DI BANYUMAS JURNAL SKRIPSI PERANAN TREM SERAJOEDAL STROOMTRAM MAATSCHAPPIJ DALAM PERKEMBANGAN PENGANGKUTAN DI BANYUMAS 1896-1899 JURNAL SKRIPSI oleh: Ageng Nur Ma ruf 10406241020 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4. Bentuk publikasi secara tertulis tentang peristiwa pada masa lampau

SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4. Bentuk publikasi secara tertulis tentang peristiwa pada masa lampau 1. Berikut ini merupakan pengertian historiografi adalah... SMA/MA IPS kelas 10 - SEJARAH IPS BAB 1. MANUSIA DAN SEJARAHLatihan Soal 1.4 Hasil tulisan ilmiah pada masa lalu Peninggalan sejarah dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam pengembangan industri yang menetapkan perubahan-perubahan

BAB I PENDAHULUAN. tertuang dalam pengembangan industri yang menetapkan perubahan-perubahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tahun 1968, pemerintahan Orde Baru mulai menjalankan rencana pembangunan yang dituangkan dalam suatu perencanaan yakni Pembangunan Lima Tahun (Pelita).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui

BAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hak yang dimiliki seorang warga negara Indonesia. adalah hak untuk mendapatkan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu hak yang dimiliki seorang warga negara Indonesia. adalah hak untuk mendapatkan pendidikan. BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Salah satu hak yang dimiliki seorang warga negara Indonesia adalah hak untuk mendapatkan pendidikan. Hak warga negara untuk memperoleh pendidikan ini tertuang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Cina di Bagansiapiapi menyelenggarakan upacara ritual keagamaan

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat Cina di Bagansiapiapi menyelenggarakan upacara ritual keagamaan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Setiap tahun pada tanggal 15 dan 16 bulan kelima penanggalan Imlek, masyarakat Cina di Bagansiapiapi menyelenggarakan upacara ritual keagamaan Go Ge Cap Lak atau Bakar

Lebih terperinci

Biodata. 1. Historiografi Indonesia. S-1 S-2 S-3 Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada

Biodata. 1. Historiografi Indonesia. S-1 S-2 S-3 Fakultas Sastra Universitas Gajah Mada Biodata A. Identitas Diri 1 Nama Lengkap (dengan gelar) Dr. Lindayanti, M. Hum. 2 Jabatan Fungsional Lektor Kepala 3 Jabatan Struktural Kaprodi S2 Pascasarjana Unand 4 NIP/NIK/No. Identitas lainnya 195609261985032003

Lebih terperinci

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT

PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT PROSES PERKEMBANGAN KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DAFTAR ISI LATAR BELAKANG KEDATANGAN BANGSA BARAT KE INDONESIA What: (latar belakang) Indonesia negara dengan SDA yang melimpah Why: (Alasan) Orang-orang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang...Baruklinting mencabut lidi tersebut, dan dari lubang bekas lidi itu memancar air. Air mengalir terus-menerus, bahkan mulai membanjiri pemukiman penduduk. Mereka

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. Kristen sejauh ini hanya berdasarkan wacana teologi atau lebih dari itu terfokus

BAB VI KESIMPULAN. Kristen sejauh ini hanya berdasarkan wacana teologi atau lebih dari itu terfokus BAB VI KESIMPULAN Berbagai penelitian yang pernah dilakukan berkaitan dengan wacana agama Kristen sejauh ini hanya berdasarkan wacana teologi atau lebih dari itu terfokus tema etika, dan moralitas agama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang

Lebih terperinci

BIODATA PENULIS. Rr. Triwurjani

BIODATA PENULIS. Rr. Triwurjani BIODATA PENULIS Rr. Triwurjani Lahir di Jakarta, tanggal 29 Juni 1963. Beliau menyelesaikan pendidikan Doktoral Arkeologi pada tahun 2015 di Universitas Indonesia, Jakarta dengan judul disertasi Arca-arca

Lebih terperinci

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH. Satuan Acara Perkuliahan : 2 Pertemuan : 1 1. Mengidentifikasi silabus perkuliahan 2. Mengidentifikasi peranan pelaut Nusantara dalam menjalin hubungan dengan Asia dan Afrika pada zaman kuno. 1. Silabus Perkuliahan 2. peranan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 ( balai pustaka Kamus Bahasa Indonesia 1988 ) 2 Ibid 3 Ibid

BAB I PENDAHULUAN. 1 ( balai pustaka Kamus Bahasa Indonesia 1988 ) 2 Ibid 3 Ibid BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL Pengertian judul : MUSEUM MUSIK TRADISONAL JAWA TENGAH DI BENTENG VASTENBURG SURAKARTA adalah sebagai berikut : Museum : Gedung yang digunakan sebagai tempat untuk

Lebih terperinci

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN

MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN RESENSI BUKU MERUMUSKAN METODE PENGKAJIAN TRADISI LISAN Asep Rahmat Hidayat Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Jalan Sumbawa Nomor 11, Bandung 40113, Telepon: 085220508085, Posel: kang.abu2@gmail.com Naskah

Lebih terperinci

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH MILITER PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1

SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH MILITER PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 SILABUS DAN RPP MATA KULIAH SEJARAH MILITER PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH S1 FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS ILMU SOSIAL SILABUS Fakultas : Ilmu

Lebih terperinci

Petani dalam Struktur Agraria: Tinjauan Sebab Timbulnya Aksi dari Petani

Petani dalam Struktur Agraria: Tinjauan Sebab Timbulnya Aksi dari Petani http://sofyansjaf.staff.ipb.ac.id/2010/06/13/petani-dalam-struktur-agraria-tinjauan-sebab-timbulnyaa Petani dalam Struktur Agraria: Tinjauan Sebab Timbulnya Aksi dari Petani Sofyan Sjaf Kehadiran petani

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kegiatan penyadapan getah pinus di wilayah RPH Pager Gunung KPH Kedu

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. 1. Kegiatan penyadapan getah pinus di wilayah RPH Pager Gunung KPH Kedu 91 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan Kesimpulan penelitian ini yaitu: 1. Kegiatan penyadapan getah pinus di wilayah RPH Pager Gunung KPH Kedu Utara meliputi 4 tahap penting yaitu tahap pra-sadap,

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian berjudul Interferensi Morfologis Bahasa Indonesia Dalam Penggunaan Bahasa Jawa Pada Upacara Pernikahan Adat Jawa dapat ditarik kesimpulan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Dewan Pantekosta, dan

BAB I PENDAHULUAN. dalam Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Dewan Pantekosta, dan BAB I PENDAHULUAN A. Permasalahan 1. Latar Belakang Masalah Persoalan penahbisan perempuan dalam denominasi gereja yang tergabung dalam Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI), Dewan Pantekosta, dan

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari.

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga DAFTAR PUSTAKA. Arsip Tentang Pemindah tanganan pengelolaan pemandian Sekar Sari. DAFTAR PUSTAKA SUMBER ARSIP Arsip Pemerintah Kota Mojokerto tentang perintah pembangunan Perumahan Tukang Becak. Arsip Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 1982 tentang penetapan perluasan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. Kedudukan Orang Cina di Hindia Belanda sangat kuat dalam bidang

BAB V KESIMPULAN. Kedudukan Orang Cina di Hindia Belanda sangat kuat dalam bidang BAB V KESIMPULAN Kedudukan Orang Cina di Hindia Belanda sangat kuat dalam bidang perdagangan, yang pada umumnya mereka menduduki posisi sebagai pedagang perantara. Orang Cina di Indonesia sebagai bagian

Lebih terperinci

MODERNISASI BANYUMAS : KAJIAN PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI. Oleh: Esa Meiana Palupi ( ) Abstract

MODERNISASI BANYUMAS : KAJIAN PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI. Oleh: Esa Meiana Palupi ( ) Abstract MODERNISASI BANYUMAS 1890-1942: KAJIAN PERKEMBANGAN SOSIAL EKONOMI Oleh: Esa Meiana Palupi (12407141027) Abstract Modernization Nederlandsch-Indie period occurred in the late 19 th century and early 20

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang peneliti asal Amerika, Clifford Geertz dalam bukunya The

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seorang peneliti asal Amerika, Clifford Geertz dalam bukunya The BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pertunjukan Tayub dikenali masyarakat sudah sangat lama. Seorang peneliti asal Amerika, Clifford Geertz dalam bukunya The Religion of Java mendeskripsikan pertunjukan tayub di sebuah

Lebih terperinci

AWAL PERKEMBANGAN PELABUHAN CILACAP

AWAL PERKEMBANGAN PELABUHAN CILACAP BAB II AWAL PERKEMBANGAN PELABUHAN CILACAP A. Pelabuhan Port dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai pelabuhan, tetapi lebih jauh port lebih ditekankan pada aktivitas ekonomi dari pelabuhan. 1 Pelabuhan

Lebih terperinci

SILABI. Jenis Penilaian Sumber Bahan 1. Tes lisan 2, 4, 5, 6, 7, 10

SILABI. Jenis Penilaian Sumber Bahan 1. Tes lisan 2, 4, 5, 6, 7, 10 SILABI Nama Mata Kuliah : Sejarah Indonesia Masa Pergerakan Kode Mata Kuliah : SJR 3212 Jumlah SKS : 2 Prodi/Jurusan : Ilmu Sejarah Standar Kompetensi : Mampu memahami sejarah perjuangan bangsa melawan

Lebih terperinci

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia

menyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 M. Sebelum keraton

BAB I PENDAHULUAN. Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 M. Sebelum keraton 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keraton Yogyakarta dibangun pada tahun 1756 M. Sebelum keraton Yogyakarta selesai dibangun, Sri Sultan Hamengku Buwono I bersama keluarganya untuk sementara

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Akhmad Fauzi, Ekonomi Perikanan Teori, Kebijakan, dan Pengolahan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010.

DAFTAR PUSTAKA. Akhmad Fauzi, Ekonomi Perikanan Teori, Kebijakan, dan Pengolahan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010. 87 DAFTAR PUSTAKA Buku, Artikel dalam Buku, Skripsi, Thesis, dan Jurnal Akhmad Fauzi, Ekonomi Perikanan Teori, Kebijakan, dan Pengolahan, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2010. Biro Pusat Statistik,

Lebih terperinci