PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA ABSTRACT
|
|
- Siska Hartanto
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR YANG DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI SISTEM REGULASI UNTUK SMA Oleh: Ftr Yent, Helendra, Sska Nerta Program Stud Penddkan Bolog, (STKIP) PGRI Sekolah Tngg Keguruan dan Ilmu Penddkan Sumatera Barat ABSTRACT The use of module exactly has been mplemented n SMAN 6 Padang. But the module whch s used can t be used yet to help student n understandng the lesson especally Bology n regulaton system of human because n module there s stll ncomplete materal to be taught. Some lacks of module whch s used lke ncludng words that wrong wrtten ncludng concept wrtten, unnterestng module look, unavalable concept descrpton n detal, and uncolorful pcture. The am of ths research s to produce pcture module whch s completed by map concept n regulaton system for class XI n Senor Hgh School. The type of ths research s developng the research by usng model 4-D developng whch s modfed from Thagarajan and Semmel (1974 n Tranto, 2012:94). In ths research ncludng 3 level, they are defne, desgn, and develop. Ths research has been done and tred n August to two teachers and 30 students n class XII n SMAN 6 Padang. The result of ths research s to produce the pcture module whch s completed wth concept map n regulaton system materal that s vald wth the score of valdty s 88,54% and valued by constructon requrement, and techncal. Then the nodule whch s produced also nclude n smple crtera wth the value 84,54%, and valued by student nterest as varable and module look, process of use, concept and materal understandng, tme and evaluaton. It can be concluded that pcture module whch s completed wth map concept n regulaton system materal that s produced has fulflled vald crtera and smple. Keywords: Module completed by map concept n regulaton system PENDAHULUAN Pengertan sumber belajar menurut Yusuf (2010) dalam Prastowo (2011:21) adalah segalah jens meda, benda, fakta, de, orang dan lan-lan yang dapat mempermudah terjadnya proses belajar. Sumber belajar tdak hanya terbatas pada bahan dan alat, tetap juga mencukup tenaga, baya, dan fasltas. Adapun contoh sumber belajar n antara lan buku paket, modul, LKS, maket dan dan sebaganya. Dalam kegatan belajar, sumber belajar dapat dgunakan untuk mempermudah pemahaman anak terhadap apa yang dsampakan sehngga mformas yang dsampakan menjad lebh jelas bag anak tersebut. Brggs (1970 dalam Sadman, dkk. 2006: 6) mengatakan bahwa Meda adalah segala alat fsk yang dapat menyajkan pesan serta merangsang sswa untuk belajar. Beberapa contoh dar meda n sepert buku, flm, kaset, modul, handout dan sebaganya. Salah satu meda yang dapat dgunakan dalam proses pembelajaran adalah modul. Menurut Prastowo (2011: 106) modul adalah Sebaga sebuah bahan ajar yang dsusun secara sstemats dengan bahasa yang mudah dpaham oleh peserta ddk sesua tngkat pengetahuan dan usa mereka, agar mereka dapat belajar sendr dengan bantuan atau bmbngan yang mnmal dar penddk atau guru. Penggunaan modul ternyata sudah dterapkan d sekolah-sekolah tngkat menengah. Salah satu sekolah yang telah menggunakan modul adalah SMAN 6 Padang. Informas n penuls dapatkan setelah mengadakan wawancara dengan guru Bolog kelas XI dan beberapa orang sswa pada tanggal 03 Jun 2013 tentang tnjauan kegatan Proses Belajar Mengajar (PBM) dsekolah 1
2 tersebut. Namun modul yang dgunakan belum bsa membantu sswa untuk memaham mater pelajaran karena pada modul mash terdapat beberapa kekurangan. Dantara kekurangan bahan ajar modul yang dgunakan adalah terdapatnya beberapa penulsan kata-kata yang salah terutama dalam penulsan konsep-konsep. Tamplan modul yang kurang menark, tdak tersedanya penjelasan tentang konsep-konsep secara terpernc yang terdapat d dalam mater, serta gambar lustras yang kurang komunkatf. Padahal dengan penggunaan akan membantu sswa dalam memaham mater sebab memlk keunggulan (1) penyajan desan lebh menark sehngga lebh mudah dpaham sswa, tamplan warna lebh bagus, dan bahasanya mudah dmengert, (2) pembagan mater pelajaran yang dsesuakan dar seg waktu dan bentuk kegatan pada setap pokok bahasannya, (3) menjelaskan konsepkonsep lebh terpernc lag, dan (4) modul n dapat dpaka dan dpelajar menurut waktu dan cara belajar masng-masng sswa Tujuan dar peneltan n adalah menghaslkan modul yang dlengkap peta konsep yang vald dan prakts, mengetahu valdtas modul yang dlengkap peta konsep pada mater sstem regulas dan mengetahu praktltas modul yang dlengkap peta konsep pada mater sstem regulas METODE PENELITIAN Peneltan n adalah peneltan pengembangan atau Research and Development (R & D). Peneltan n bertujuan untuk mendesan bahan ajar berupa modul bergambar yang dlengkap peta konsep pada mater sstem regulas untuk SMA Populas dalam peneltan n adalah guru dan sswa SMA kelas XII d SMAN 6 Padang. Sampel dalam peneltan n adalah dua orang guru dan sswa kelas XII yang berjumlah 30 orang. Peneltan n dlakukan 28 Agustus HASIL DAN PEMBAHASAN Uj valdtas modul yang dlakukan oleh valdator melput tga aspek penlaan, yatu ddaktk, konstruks dann tekns. Pada tahap valdas n melbatkan empat valdator yang terdr dar dua orang dosen dan dua orang guru Bolog SMA. Hasl dar analss uj valdas oleh valdator dapat dlhat pada Tabel 1 d bawah n. Tabel 1. Hasl Valdas Modul oleh Valdator. N Aspek Nla Krter o Penlaan Valdta a s (%) 1 Ddaktk ,58 Vald 2 Konstruk Sangat ,67 s Vald 3 Tekns 75 84,37 Vald Total Nla Valdtas (%) 265,62 Rata-rata Nla Valdtas 88,54 Vald Hasl valdas modul yang dtamplkan pada Tabel 1 d atas menunjukkan bahwa penlaan modul telah vald karena berada pada krtera 80% - 89% dengan nla rata-rata valdas sebesar 88,54%. Selanjutnya modul d Revs sesua dengan saran yang dberkan oleh valdator sepert yang terlhat pada Tabel 2 d bawah n Tabel 2. Revs Modul Sesua Saran dar Valdator N o Aspek Saran Valdator Ket 1 Ddakt k 2 Konstr uks Setap gambar dber tanda panah. Perbak warna latar belakang mater. Ejaan bahasa Indonesa dan kadah penulsan dsesuakan (nama orang, nama lmah) Tekns Penulsan judul gambar dperbak dperbak dperbak dperbak dperbak Setelah uj valdas dan revs modul dlakukan maka modul dapat dgunakan untuk uj praktkaltas. Uj praktkaltas modul dlakukan oleh dua orang guru Bolog dan 30 orang sswa 2
3 1. Praktkaltas Modul oleh Guru Hasl praktkaltas modul yang dlakukan oleh guru dapat dlhat pada Tabel 3 sepert d bawah n Tabel 3. Hasl praktkaltas modul oleh guru No Varabel praktkaltas Nla Praktka Krtera 1. Mnat sswa dan tamplan modul 2. Proses penggunaan 3. Pemahaman konsep dan mater ltas (%) 4. Waktu 5 Evaluas Total nla praktkaltas (%) Rata-rata nla praktkaltas (%) Berdasarkan tabel 3 d atas dapat dlhat bahwa penlaan praktkaltas modul oleh guru adalah prakts dengan nla praktkaltas 100%. 2. Praktkaltas Modul oleh Sswa Uj praktkaltas oleh 30 orang sswa kelas XII SMAN 6 Padang, dperoleh data hasl uj praktkaltas sepert pada tabel 4 berkut. Tabel 4. Hasl Uj Praktkaltas Modul oleh sswa N Varabel o praktkaltas Nla Prakt kaltas (%) Krter a 1. Mnat sswa dan Sangat 91,54 tamplan modul 2. Proses penggunaan 80,68 3. Pemahaman konsep dan mater 83,60 4. Evaluas 84,25 5 Waktu 84,25 Total nla praktkaltas (%) Rata-rata nla praktkaltas (%) 424,32-84,86 Berdasarkan tabel 4 d atas dapat dlhat bahwa penlaan praktkaltas modul oleh sswa adalah prakts dengan nla praktkaltas 84,86%. Hasl analss data uj valdas modul bergambar yang dlengkap peta konsep yang sudah drevs, menunjukkan bahwa modul yang dhaslkan telah berada pada krtera vald yatu dengan nla rata-rata valdas sebesar 88,54%. Aspek-aspek yang drevs sesua dengan saran yang dberkan valdator yatu hanya melakukan revs rngan. Aspek yang drevs melput perbakan tanda panah pada gambar, perbakan judul gambar, penulsan nama orang atau nama lmah dan warna pada latar mater, yang kurang jelas yang telah dperbak yang lebh jelas untuk dlhat. Revs modul yang terkat aspek ddaktk adalah member tanda panah pada gambar yang belum memlk tanda panah sehngga tdak lag meragukan sswa dalam membaca modul n. Dar aspek konstruks, bahan ajar berbentuk modul n termasuk kedalam krtera sangat vald dengan nla rata-rata 91,67% oleh valdator, karena mater yang dsajkan sudah memlk judul mater, membuat rncan mater pokok dengan sederhana dan jelas, menggunakan stlah yang sesua dan kalmat yang mudah dpaham oleh sswa serta modul n telah memlk rangkuman yang sesua dengan mater, sehngga mater yang ngn dsampakan dalam modul dapat tersampakan dengan bak. Hal n sejalan dengan pendapat Rosyd (2010:2), modul merupakan bahan ajar cetak yang drancang untuk dapat dpelajar secara mandr oleh peserta pembelajaran. Aspek tekns pada modul n juga dnyatakan vald dengan nla yatu 84,37%, karena sudah memenuh syarat tekns yatu berkatan dengan penggunaan huruf dan bahasa yang dgunakan dalam modul mudah dmengert. Dan gambar yang sesua dengan mater yang akan dsampakan sesua dengan karakterstk sswa serta modul n sudah memlk penamplan dan pemlhan warna yang menark. Hal n sesua dengan pendapat Prastowo (2011: 124) yang menyatakan bahwa penyajan gambar-gambar sangat dbutuhkan untuk mendukung dan memperjelas s mater, karena dsampng akan memperjelas uraan juga dapat menambah daya tark dan mengurang rasa kebosanan sswa untuk mempelajarnya. Pemlhan gambar juga harus dpertmbangkan, karena gambar yang dsajkan belum tentu sesua dengan mater dan 3
4 belum tentu dapat menngkatkan pemahaman sswa Berdasarkan hasl valdas d atas menunjukkan bahwa modul bergambar yang dlengkap peta konsep pada mater sstem regulas manusa yang dhaslkan sudah dnyatakan vald oleh valdator dengan nla valdtas sebesar 88,54%. Modul bergambar yang dlengkap peta konsep pada mater sstem regulas manusa yang vald selanjutnya dujcobakan pada sswa kelas XII SMAN 6 Padang yang berjumlah 30 orang dan kepada dua orang guru bolog d sekolah tersebut. Uj praktkaltas yang dlakukan mencakup lma aspek mnat sswa dan tamplan modul, proses penggunaan, pemahaman konsep dan mater, waktu dan evaluas. Analss data hasl uj praktkaltas oleh guru kelas XI SMA menunjukkan bahwa pada mater sstem regulas manusa yang dhaslkan memenuh krtera sangat prakts untuk dgunakan dengan nla praktkaltas sebesar 100%. Hal n menyatakan bahwa n sangat prakts dgunakan dar seg mnat sswa dan tamplan gambar, proses penggunaan, pemahaman konsep dan mater, waktu dan evaluas. Hal n sesua dengan pendapat Prastowo (2011:107) bahwa modul berfungs sebaga bahan ajar mandr, yang maksud penggunaan modul dalam proses pembelajaran adalah menngkatkan kemampuan peserta ddk untuk belajar sendr tanpa tergantung pada kehadran peserta ddk dan guru. Analss data hasl uj coba praktkaltas oleh sswa menunjukkan bahwa modul yang dhaslkan memenuh krtera prakts untuk dgunakan karena berada pada nla praktkaltas sebesar 84,86% yang dtnjau dar lma syarat praktkaltas yatu, mnat sswa dan tamplan gambar, proses penggunaan, pemahaman konsep dan mater, waktu dan evaluas. Dtnjau dar syarat mnat sswa dan tamplan gambar n memenuh krtera sangat prakts dengan nla rata-rata 91,54 %. Hal tersebut menujukan bahwa tamplan pada n menark perhatan sswa bak dar seg gambar, maupun dar seg warna sehngga dapat menark mnat sswa dalam mempelajar s mater dalam modul. Hal n sejalan dengan Prastowo (2011: 124) yang menyatakan bahwa penyajan gambar-gambar sangat dbutuhkan untuk mendukung dan memperjelas s mater, karena dsampng akan memperjelas uraan juga dapat menambah daya tark dan mengurang rasa kebosanan sswa untuk mempelajarnya. Pemlhan gambar juga harus dpertmbangkan, karena gambar yang dsajkan belum tentu sesua dengan mater dan belum tentu dapat menngkatkan pemahaman sswa. Dlhat dar seg proses penggunaan, n memenuh krtera prakts dengan nla ratarata praktkaltas yatu 80,68%. Hal n menunjukan bahwa sswa bsa belajar sendr dengan menggunakan modul n, sswa dapat rleks dan tdak merasa bosan belajar dengan modul n dan modul bergambar n dapat menngkatkan aktvtas belajar sswa. Hal n sejalan dengan pendapat Sanjaya (2006: 171) yang menyatakan bahwa penggunaan bahan ajar berupa modul dapat menambah motvas belajar sswa sehngga perhatan sswa terhadap mater pembelajaran dapat lebh menngkat. Dlhat dar seg pemahaman konsep dan mater, modul n memenuh krtera prakts dengan nla pratkaltas 83,60%. Hal n menunjukkan bahwa sswa dapat menghubungkan mater yang dpelajar dengan konteks nyata dalam kehdupan sehar-har. Dsampng tu modul berwarna n dapat menngkatkan daya ngat sswa dan membantu sswa dalam pemahaman mater dan konsep. Hal n sejalan dengan pendapat Lestar (2013: 3) yang menyatakan bahwa dalam membuat suatu bahan ajar yang bak harus terdapat beberapa komponen pentng sepert adanya petunjuk belajar untuk guru dan sswa, adanya sejumlah kompetens yang akan dcapa oleh sswa, tersedanya nformas pendukung, adanya lathan-lathan, petunjuk kerja dan alat evaluas sehngga dalam proses pembelajaran guru akan lebh mudah mengarahkan sswa untuk belajar. Dar seg waktu modul n memenuh krtera prakts dengan nla praktkaltas 84,25%. Hal n menunjukan bahwa sswa belajar dengan menggunakan modul n tdak membutuhkan waktu yang lama dalam memaham maternya dan dlhat dar seg evaluas, modul n memenuh krtera prakts dengan nla rata-rata praktkaltas yatu 84,25%. Hal n menunjukan bahwa lathan dalam modul n dapat membantu sswa dalam memaham konsep. Sesua dengan pendapat 4
5 Prastowo (2011:106) bahwa dengan modul sswa juga dapat mengukur sendr tngkat penguasaan mereka terhadap mater yang dbahas pada setap satu satuan modul, sehngga apabla telah menguasanya sswa dapat melanjutkan pada satu satuan modul tngkat selanjutnya. Berdasarkan keseluruhan hasl uj valdtas dan hasl uj praktkaltas terhadap modul yang dhaslkan, maka dapat dketahu bahwa modul n sudah vald dan prakts untuk dgunakan sebaga salah satu bahan ajar. Hal n dapat menjawab permasalahan yang dkemukakan pada latar belakang masalah peneltan n. Hasl dar peneltan pengembangan pada mater bolog sstem regulas manusa yang sudah dlakukan dharapkan dapat mendorong motvas guru untuk mampu menngkatkan perannya sebaga fasltator dan mampu mengembangkan kompetensnya untuk menggunakan meda pembelajaran dalam melaksanakan proses pembelajaran d sekolah. Slameto Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruh. rev.ed. Rneka Cpta: Jakarta KESIMPULAN Berdasarkan hasl peneltan terhadap pengembangan modul yang telah dlakukan, maka dperoleh suatu kesmpulan bahwa telah dhaslkan suatu bahan ajar berupa modul bergambar yang dlengkap peta konsep pada mater sstem regulas manusa untuk kelas XII SMA yang vald dan prakts DAFTAR PUSTAKA Jalus, Ellzar Pengembangan Program Pembelajaran. UNP Press: Padang Lestar, Ika Pengembangan Bahan Ajar Berbass Kompetens: sesua dengan kurkulum tngkat satuan penddkan. Akadema: Padang. Prastowo, And Panduan Kreatf Membuat Bahan Ajar Inovatf. Dva Press: Jogjakarta Sadman, S. Aref, R. Rahardjo, Anung Haryono, dan Rahardjto Meda Penddkan: pengertan, pengembangan, dan pemanfaatannya. Raja Grafndo Persada: Jakarta Sanjaya, Wna Meda Komunkas Pembelajaran. Kencana: Jakarta 5
BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang akan dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan Research and Development (R&D) n merupakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) pada materi Geometri dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan yang bertujuan untuk menghaslkan Lembar Kegatan Sswa (LKS) pada mater Geometr dengan pendekatan pembelajaran berbass
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbasis masalah ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam pengembangan perangkat pembelajaran berupa RPP dan LKS dengan pendekatan berbass masalah n adalah metode pengembangan atau
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. problems. Cresswell (2012: 533) beranggapan bahwa dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan kombnas atau mxed methods. Cresswell (2012: 533) A mxed methods research desgn s a procedure for collectng, analyzng and mxng
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM
PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN FISIKA INTI BERBASIS MULTIMEDIA DENGAN SWISHMAX SEBAGAI MEDIA BELAJAR MANDIRI MAHASISWA FISIKA FMIPA UM Aula Rahmatka Dew, Wdjanto, Dw Haryoto Unverstas Neger Malang e-mal:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Model Pengembangan Peneltan n merupakan jens peneltan pengembangan yang dkenal dengan stlah Research and Development ( R& D ). Menurut Sukmadnata (2005:164), peneltan pengembangan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap
Lebih terperinciPengembangan Media Permainan Kartu Gambar Dengan Teknik Think Pair Share Pada Siswa Kelas 3 Sekolah Dasar Di Palopo
Jurnal Publkas Penddkan http://ojs.unm.ac.d/ndex.php/pubpend Volume 7 Nomor 3, Oktober 2017 p-issn 2088-2092 e-issn 2548-6721 Submtted : 19/09/2017 Revewed : 28/09/2017 Accepted : 09/10/2017 Publshed :
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini
III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5
33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran
III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD
Pengembangan Perangkat Pembelajaran... (Prawda Estnngtyas) 1 PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN SIKAP DAN METODE MATEMATIKA SISWA KELAS X DENGAN MODEL PEMBELAJARAN STAD DEVELOPMENT
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Peneltan n adalah peneltan pengembangan yang berorentas pada pembuatan meda dan pengembangan meda pembelajaran IPA tentang pesawat sederhana. Meda Ajar
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi
3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V
Lebih terperinciKOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT
Sgt Pratmoko, dkk. Komparas Hasl Belajar Sswa... 99 KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MEDIA MACROMEDIA FLASH DAN MICROSOFT POWERPOINT YANG DISAMPAIKAN MELALUI PENDEKATAN CHEMO-EDUTAINTMENT Sgt Pratmoko,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MAZE ALFABET UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI KELAS 1 SD
PENGEMBANGAN MAZE ALFABET UNTUK MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA BAGI KELAS 1 SD ARTIKEL JURNAL Dajukan kepada Fakultas Ilmu Penddkan Unverstas Neger Yogyakarta untuk Memenuh Sebagan Persyaratan guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciPENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI
PENERAPAN METODE BUZZ GROUP DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN LKS PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BATANG ANAI Yuwta Srmela 1 Fazr Zuzano 1 Nnwat 1 1 Jurusan Penddkan Matematka dan IPA,
Lebih terperinciPengembangan Bahan Ajar Matematika untuk Siswa SMP Berdasarkan Teori Belajar Ausubel
PYTHAGORAS: Jurnal Penddkan Matematka Volume 11 Nomor 2, Desember 2016, (182-192) Avalable onlne at: http://journal.uny.ac.d/ndex.php/pythagoras Pengembangan Bahan Ajar Matematka untuk Sswa SMP Berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab n membahas tentang prosedur pengembangan pembelajaran dan mplementas model Problem Based Learnng dalam pembelajaran Konsep Dasar Matematka, Subjek Peneltan, Teknk dan Instrumen
Lebih terperinciPENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMK
Vol. 8 No. Jun 016 Halaman 03-09 http://dx.do.org/10.0/jp.016.v8.178 Webste: ejournal.stkp-pgr-sumbar.ac.d/ndex.php/ /pelang PENGARUH MEDIA REALIA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS SMK Mra
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimen, dimana
A. Jens dan Desan Peneltan BAB III METODE PENELITIAN Jens peneltan yang dlaksanakan adalah quas ekspermen, dmana kelompok kontrol tdak dapat berfungs sepenuhnya untuk mengontrol varabel-varabel luar yang
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Di dalam matematika mulai dari SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi
Daftar Is Daftar Is... Kata pengantar... BAB I...1 PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3 Tujuan...2 BAB II...3 TINJAUAN TEORITIS...3 2.1 Landasan Teor...4 BAB III...5 PEMBAHASAN...5
Lebih terperinciAri Semayang dan Rahmatsyah Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan ABSTRAK
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA MIND MAP TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI CAHAYA DI KELASVIII SMP NEGERI 1 PANTAI CERMIN T.P. 2013/2014 Ar Semayang dan Rahmatsyah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAAN. Jenis penelitiaan ini adalah penelitian kuantitatif, karena data yang diperoleh
44 BAB III METODE PENELITIAAN A. Jens Peneltaan Jens peneltaan n adalah peneltan kuanttatf, karena data yang dperoleh berupa data kuanttatf. Dsampng tu jens peneltan n adalah peneltaan ekspermen, karena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang dan Permasalahan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Permasalahan Matematka dbag menjad beberapa kelompok bdang lmu, antara lan analss, aljabar, dan statstka. Ruang barsan merupakan salah satu bagan yang ada d bdang
Lebih terperinciBab 2 Tinjauan Pustaka 2.1 Penelitian Terdahulu
Bab 2 Tnjauan Pustaka 2.1 Peneltan Terdahulu Pemlhan stud pustaka tentang sstem nformas penlaan knerja karyawan n juga ddasar pada peneltan sebelumnya yang berjudul Penerapan Metode TOPSIS untuk Pemberan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN MISSOURI MATHEMATICS PROJECT (MMP) UNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL SUB POKOK BAHASAN SEGITIGA DAN SEGIEMPAT KELAS VII D SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI
Jurnal Penddkan Berkarakter ISSN 615-141 FKIP UM Mataram Vol. 1 No. 1 Aprl 018, Hal. 18-188 Specal Issues PENGEMBANGAN PETUNJUK PRAKTIKUM GELOMBANG DAN BUNYI BERBANTUAN KEARIFAN LOKAL UNTUK MENINGKATKAN
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK
BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam
BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 0 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD BAB V STATISTIKA Dra.Hj.Rosdah Salam, M.Pd. Dra. Nurfazah, M.Hum. Drs. Latr S, S.Pd., M.Pd. Prof.Dr.H. Pattabundu, M.Ed. Wdya
Lebih terperinciPENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:
PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP Oleh: Yudi Angkana, Renny Risdawati, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciKEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE
Kemampuan Guru Mengmplementaskan KTSP... Ferdnandus Etuasus Dole, Udk Bud Wbowo 147 KEMAMPUAN GURU MENGIMPLEMENTASIKAN KTSP PADA SD DI KECAMATAN DETUKELI KABUPATEN ENDE TEACHERS ABILITY TO IMPLEMENT THE
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciBAIQ NURHIDAYAH Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN APTITUDE TREATMENT INTERACTION (ATI) BERBASIS METODE RESITASI DALAM MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII.1 SMPN 1 PRAYA BARAT PADA MATERI POKOK KUBUS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
RINGKASAN OPTIMALISASI PELAKSANAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN GROUP RESUME DAN CONCEPT MAP DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN EKONOMI Oleh: Endang Mulyan Daru Wahyun Peneltan n bertujuan
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS
28 BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN DAN ANALISIS 4.1 Kerangka Pemkran dan Hpotess Dalam proses peneltan n, akan duj beberapa varabel software yang telah dsebutkan pada bab sebelumnya. Sesua dengan tahapan-tahapan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciLAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) Laporan n Dsusun Guna Sebaga Pertanggungjawaban Pelaksanaan Praktk Pengalaman Lapangan (PPL) Tahun Akademk 2014/2015 Lokas PPL Nama Sekolah : SMA N 2
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRS
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK CHANGE OF PAIRSUNTUK MENGATASI KESALAHAN SISWA MENYELESAIKAN SOAL-SOAL SUB POKOK BAHASAN LUAS TRAPESIUM KELAS VII A SMP NEGERI 7 JEMBER TAHUN AJARAN 2012/2013
Lebih terperinciBABY. S!MPULAN DA:"i SARAN. Rumah sakit adalah bentuk organisasi pengelolaan jasa pelayanan
BABY S!MPULAN DA:" SARAN A. Smpulan Rumah sakt adalah bentuk organsas pengelolaan jasa pelayanan kesehatan ndvdual secara menyeluruh oleh karena tu dperlukan penerapan vs. ms. dan strateg seara tepat oleh
Lebih terperinciPENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP FLUKTUASI HARGA SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI Dajukan Sebaga Salah Satu Syarat Untuk menyelesakan Program Sarjana ( S1) Pada Sekolah Tngg Ilmu Ekonom Nahdlatul
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Adapun tujuan dar peneltan n adalah:. Untuk mengetahu pelaksanaan model pembelajaran Problem Based Learnng pada mater pokok kalor kelas VII d MTs Nurul Itthad
Lebih terperinciJURNAL RISET PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURNAL RISET PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 3 - Nomor 1, Me 2016, (66-75) Avalable onlne at http://journal.uny.ac.d/ndex.php/jrpm PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN VEKTOR DENGAN PENDEKATAN CREATIVE PROBLEM
Lebih terperinciModel Potensial Gravitasi Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populasi Daerah
Performa (2004) Vol. 3, No.1: 28-32 Model Potensal Gravtas Hansen untuk Menentukan Pertumbuhan Populas Daerah Bambang Suhard Jurusan Teknk Industr, Unverstas Sebelas Maret, Surakarta Abstract Gravtaton
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus spending unit) kemudian
Pengaruh Captal Structure terhadap Proftabltas pada Industr Perbankan d Indonesa Mutara Artkel n d-dgtalsas oleh Perpustakaan Fakultas Ekonom-Unverstas Trsakt, 2016. 021-5663232 ext.8335 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciPEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA
PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA Oleh: Ferna Agustn, Shat Harles Saputr UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Abstract
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
3.1 Model Pengembangan BAB III METODE PENELITIAN Peneltan n adalah peneltan yang berorentas pada pembuatan modul pembelajaran dengan mengembangkan model pembelajaran kooperatf dengan tpe TGT (Team Game
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon
Lebih terperinci