P U T U S A N. Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn. BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang mengadili perkara perdata pada tingkat banding dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan perkara cerai gugat antara: PEMBANDING, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru, tempat tinggal di KABUPATEN TANGERANG, semula sebagai Tergugat sekarang sebagai Pembanding; M E L A W A N TERBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan dagang, tempat tinggal di KOTA TANGERANG, semula sebagai Penggugat sekarang sebagai Terbanding. Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah membaca berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUK PERKANYA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan sela Pengadilan Tinggi Agama Banten Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn. tanggal 9 Desember 2013 yang amarnya berbunyi sebagai berikut: 1. Menyatakan permohonan banding Pembanding dapat diterima; 2. Menyatakan sebelum mengadili pokok perkara;

2 - Memerintahkan agar Pengadilan Agama Tangerang untuk memanggil Penggugat dan Tergugat dan membuka kembali persidangan sebagai tambahan pemeriksaan dalam perkara yang dimohonkan banding ini untuk hal sebagai berikut; - Memerintahkan kepada Majelis Hakim Pengadilan Agama yang memeriksa perkara a quo untuk memberikan kesempatan kepada Tergugat untuk mengajukan bukti-bukti surat atau bukti saksi-saksi dipersidangan; - Memerintahkan Panitera Pengadilan Tinggi Agama Banten untuk keperluan tersebut, berkas perkara beserta dengan turunan putusan sela ini, disampaikan kepada Ketua Pengadilan Agama Tangerang dengan perintah agar berkas perkara ini setelah pemeriksaan tambahan selesai disertai dengan berita acara pemeriksaan tambahan segera dikirim kembali kepada Pengadilan Tinggi Agama Banten; - Menangguhkan biaya yang timbul dalam perkara ini hingga putusan akhir; Bahwa Majelis Hakim Pengadilan Agama Tangerang telah memanggil pihakpihak berperkara dan melakukan pemeriksaan tambahan terhadap perkara a quo yang dimohonkan banding guna memenuhi maksud Putusan Sela tersebut pada tanggal 28 Januari 2014 dan tanggal 4 Februari 2014, sebagaimana tertuang dalam berita acara persidangan tambahan yang telah diterima oleh Pengadilan Tinggi Agama Banten tanggal 24 Februari 2014; Bahwa berdasarkan berita acara sidang tambahan tersebut, Pengadilan Agama Tangerang telah melaksanakan pemeriksaan tambahan dengan Hakim Majelis,dan telah memeriksa Tergugat untuk mengajukan bukti-bukti, namun Tergugat tidak mengajukan bukti surat, hanya mengajukan bukti 2 dua orang saksi yang telah didengar keterangannya di depan sidang tambahan tersebut; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa setelah Majelis Hakim tingkat banding menelaah secara seksama gugatan Penggugat, jawaban Tergugat, Replik Penggugat dan Duplik Tergugat, alat bukti yang diajukan kedua belah pihak sebagaimana tertuang dalam berita acara sidang, serta putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor

3 000/Pdt.G/2013.PA.Tng tanggal 5 September 2013 M bertepatan dengan tanggal 29 Syawwal 1434 H, memori banding Pembanding dan Kontra Memori Banding Terbanding, Majelis Hakim Tingkat Banding memberikan pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa pokok permasalahan yang didalilkan Penggugat dalam perkara a quo sebagaimana terurai dalam posita surat gugatan Penggugat pada poin nomor 4 dan 5 setelah adanya perubahan surat gugatan yang diajukan Penggugat dalam persidangan tanggal 2 Juli 2013 disebutkan pada pokoknya ; - Poin 4 : Bahwa kurang lebih sejak tahun 2004 kehidupan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat mulai tidak harmonis dengan adanya perselisihan antara Penggugat dengan Tergugat yang terus menerus dalam rumah tangga yang sulit dirukunkan lagi disebabkan antara lain; a. Tergugat dalam memberi nafkah tidak mencukupi; b. Tergugat suka memukul anak yang bernama Alfan Imtiyaz. c. Tergugat sering menghina Penggugat dengan kata-kata kotor seperti stress, gila, bodoh, istri tidak berguna; d. Tergugat tidak jujur dalam keuangan; e. Tergugat sering menyakiti Pengugat; - Poin 5; Bahwa puncak keretakan hubungan rumah tangga antara Penggugat dengan Tergugat tersebut terjadi kurang lebih pada 4 bulan yang lalu, yang akibatnya antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah rumah dan pisah ranjang yang meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Penggugat. Menimbang, bahwa berdasarkan pokok permasalahan yang tersebut dalam posita poin nomor 4 dan 5 surat gugatan Penggugat tersebut, Tergugat dalam jawabannya menyampaikan yang pada pokoknya: - Tergugat menyangkal seluruh dalil-dalil yang dikemukakan oleh Penggugat yang diuraikan dalam surat gugatannya, kecuali apa yang diakui secara tegas kebenarannya oleh Tergugat;

4 - Apa pun yang disangkakan/ dituduhkan kepada Tergugat secara keji adalah tidak benar adanya, Tergugat sebagai guru yang yang cuma berstatus honor, dengan rumah sendiri meskipun berukuran kecil, namun lengkap dengan tokonya yang dihasilkan dari keringat Tergugat sendiri sebagai tambahan penghasilan yang ternyata dikuasai Penggugat. - Bahwa yang sebenarnya terjadi dalam rumah tangga Tergugat dan Penggugat adalah adanya ikut campur orang tua Penggugat ke dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat, sehingga perselisihan kecil yang seharusnya dapat diselesaikan secara baik-baik oleh Tergugat dan Penggugat selalu dicampuri oleh pihak ketiga yaitu orang tua Penggugat. Menimbang, bahwa usaha mendamaikan kedua belah pihak oleh majelis hakim, begitupun melalui lembaga mediasi ternyata tidak berhasil, Penggugat tetap pada pendiriannya untuk bercerai dengan Tergugat; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat telah memberikan keterangannya di mana telah terjadi keretakan rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang sudah sulit untuk dirukunkan; Menimbang, bahwa saksi-saksi yang diajukan oleh Tergugat juga telah memberikan keterangannya di mana telah terjadi ketidak harmonisan rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat, Penggugat telah pergi meninggalkan Tergugat, serta masing-masing keras kepala sehingga saksi sudah tidak sanggup untuk merukunkan lagi; Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan di muka sidang, saksi-saksi yang diajukan oleh Penggugat dan saksi yang diajukan oleh Tergugat, telah menunjukkan kesesuaian yang mendukung dan menguatkan alasan perceraian Penggugat sebagaimana dimaksud Pasal 172 HIR; Menimbang, bahwa berdasarkan kenyataan kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang terurai di atas dapat diduga bahwa rasa saling cinta diantara mereka sudah tidak ada, ikatan batin yang merupakan unsur utama dalam membina rumah tangga sudah putus, Penggugat tidak lagi menampakkan keinginan untuk rukun kembali;

5 Menimbang, bahwa berkaitan dengan perkara a quo Pengadilan Tinggi Agama Banten sependapat dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. Nomor 38/K/AG/1990 tanggal , yang menyatakan bahwa Menurut Hukum Islam, pernikahan itu bukanlah sekedar perjanjian biasa, untuk hidup bersama sebagai suami istri, akan tetapi perkawinan itu adalah suatu mitsaqon ghalidzon yaitu suatu perjanjian suci, yang untuk terputusnya tidak boleh hanya diukur dengan sekedar adanya kesalahan dari salah satu pihak, tetapi kalau Pengadilan telah yakin (dengan alasan-alasan yang diperoleh dalam proses perkara) bahwa pernikahan tersebut telah pecah tidak mungkin dapat diperbaiki kembali untuk terwujud rumah tangga yang sakinah mawaddah wa rohmah, itu berarti bahwa hati kedua belah pihak telah pecah pula. Dengan demikian berarti telah memenuhi maksud Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa memperhatikan kondisi rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat yang sudah sulit untuk dapat dirukunkan kembali yang apabila dibiarkan, bahkan akan membawa madlarat kedua belah pihak antara Penggugat dan Tergugat. Dalam kontek ini Sabda Nabi Muhammad SAW menjelaskan; لا ضرر ولا ضرار ) رواه أحمد فى مسنده وإبن ماجھ عن ابن عباس / ا لجامع ا لصاغر ٢ صحفة ( ٢٠٣ جزء Artinya; Tidak boleh berbuat madlarat dan tidak boleh dibuat madlarat ( H.R. Ahmad dalam musnadnya dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas/Al-Jamiushoghir Juz II hal 203 ). Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan di atas, maka putusan hakim tingkat pertama terhadap perkara a quo atas dasar-dasar apa yang dipertimbangkan di dalamnya adalah sudah tepat dan benar, sehingga Pengadilan Tinggi Agama Banten sependapat dan mengambil alih serta menjadikan pendapat sendiri sebagai bahan pertimbangan hukum pada tingkat banding, untuk itu putusan hakim tingkat pertama haruslah dipertahanklan dan dikuatkan; Menimbang, bahwa perkara ini adalah perkara bidang perkawinan, maka berdasarkan ketentuan dalam Pasal 89 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989

6 tentang Peradilan Agama yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding ; Memperhatikan semua peraturan perundang-undangan dan dalil-dalil syar i yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I 1. Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor 865/Pdt.G/2013/PA.Tng tanggal 5 September 2013 M bertepatan dengan tanggal 29 Syawwal 1434 H. 2. Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah); Demikian dijatuhkan putusan ini oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten dalam musyawarah Majelis Hakim pada hari Kamis tanggal 13 Maret 2014 M bertepatan dengan tanggal 11 Jumadil Awal 1435 H oleh kami Drs. M. Dirwan, S.H.,M.H. sebagai Ketua Majelis, M. Ridwan Siregar, S.H., dan Drs. H. Trubus Wahyudi, S.H.,M.H., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan pada hari Kamis tanggal 3 April 2014 M bertepatan dengan tanggal 3 Jumadil Akhir 1435 H oleh Ketua Majelis dengan didampingi oleh kedua Hakim Anggota tersebut dan Dra. Hj. Fauziah Sy. Anasi sebagai Panitera Penggnati tanpa dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara; KETUA MAJELIS ttd Drs. M DIRWAN, S.H, M.H. HAKIM ANGGOTA HAKIM ANGGOTA Ttd ttd M. RIDWAN SIREGAR, SH. Drs. H. TRUBUS WAHYUDI, S.H. M.H.

7 PANITERA PENGGANTI ttd Dra. Hj. Fauziah Sy. Anasi Perincian biaya perkara: 1. Biaya proses..: Rp ,- 2. Redaksi..: Rp 5.000,- 3. Meterai...: Rp 6.000,- J u m l a h..: Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah) Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya oleh : Panitera, Ttd. Dra. Hj. Siti Maryam