P U T U S A N Nomor : 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn. DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 1 P U T U S A N Nomor : 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn. بسم االله الر حمن الرحیم DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Agama Kabupaten Madiun yang memeriksa dan mengadili perkaraperkara perdata pada tingkat pertama, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara: PENGGUGAT ASLI, Umur 47 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, Pendidikan --, bertempat tinggal di Kabupaten Madiun, disebut sebagai PENGGUGAT ; M E L A W A N TERGUGAT ASLI, Umur 55 tahun, Agama Islam, Pekerjaan --, Pendidikan SMP, bertempat tinggal di KABUPATEN MADIUN, disebut sebagai TERGUGAT ; Pengadilan Agama tersebut; Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara: Setelah mendengar keterangan para pihak berperkara beserta saksi-saksinya: TENTAG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa Penggugat mohon dengan gugatannya secara tertulis tertanggal 25 April 2011 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Kabupaten Madiun tanggal 25 April 2011 dengan Nomor : 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn. telah mengemukakan hal - hal sebagai berikut : Bahwa, Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang pernikahannya dahulu dilaksanakan pada tanggal 29 Oktober 1979, Penggugat dengan Tergugat melangsungkan pernikahan yang dicatat oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pilangkenceng Kabupaten Madiun (Kutipan Akta Nikah Nomor : 387/07/1979, tanggal 29 Oktober 1979) ; dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn

2 2 2. Bahwa, setelah pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat selama 3 tahun, kemudian pindah dan bertempat tinggal di rumah Kakak Tergugat selama 16 tahun dan terakhir bertempat kediaman di rumah hasil bersama selama 14 tahun. Selama pernikahan tersebut Penggugat dengan Tergugat telah hidup rukun sebagaimana layaknya suami istri dan dikaruniai 1 orang anak bernama : ANAK PENGGUGAT DAN TERGUGAT berumur 25 tahun, sudah mandiri; Bahwa, kurang lebih sejak bulan April tahun 2011 ketentraman rumah tangga Penggugat dengan Tergugat mulai goyah, setelah antara Penggugat dengan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang penyebabnya antara lain : ---- a. Tergugat tidak pernah memberi nafkah wajib kepada Penggugat karena Tergugat tidak mau bekerja sehingga ia sama sekali tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga bersama dan untuk memenuhinya terpaksa Penggugat bekerja sendiri; b. Tergugat sering cemburu buta, yakni ia menuduh Penggugat ada hubungan dengan laki-laki lain tanpa bukti dan/atau alasan yang sah; Bahwa, pertengkaran antara Tergugat dengan Penggugat adalah pertengkaran mulut disertai kekerasan fisik sehingga sudah sulit untuk mempertahankan keutuhan rumah tangga lagi ; Bahwa, pertengkaran antara Penggugat dengan Tergugat tersebut mengakibatkan antara Penggugat dan Tergugat terjadi pisah ranjang selama 1 tahun dan selama pisah tempat tinggal sudah tidak ada komunikasi lagi. Oleh karena hal tersebut diatas Penggugat tidak sabar serta tidak sanggup lagi membina keutuhan rumah tangga dengan Tergugat; Bahwa, atas sikap dan/atau perbuatan Tergugat tersebut, Penggugat sangat menderita lahir batin dan oleh karenanya Penggugat tidak rela; Berdasarkan alasan/dalil-dalil diatas, Penggugat mohon agar Ketua Pengadilan Agama Kabupaten Madiun segera memeriksa dan mengadili perkara ini, selanjutnya menjatuhkan putusan yang amarnya berbunyi : Primer : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn

3 3 2. Menjatuhkan talak satu Tergugat ats Penggugat ; Membebankan biaya perkara kepada Penggugat ; Subsider : Atau apabila Pengadilan Agama Kab. Madiun berpendapat lain mohon menjatuhkan putusn lain yang seadil-adilnya ; Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Penggugat dan Tergugat hadir in person di persidangan dan oleh Majelis Hakim telah diupayakan perdamaian kemudian upaya damai tersebut dilanjutkan melalui mediasi dengan menunjuk mediator Drs. AHMAD HUSNI TAMRIN, MH. Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Madiun agar Penggugat dan Tegugat hidup rukun kembali sebagai suami isteri akan tetapi tidak berhasil, karenannya dalam sidang tertutup untuk umum pemeriksaan dimulai dengan dibacakan gugatan Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Penggugat tanpa ada perubahan; Menimbang, bahwa di persidangan, Tergugat telah memberikan jawaban secara lisan pada inti pokoknya sebagai berikut: Bahwa, benar Penggugat adalah isteri sah Tergugat yang menikah di Pilangkenceng pada tanggal 29 Oktober 1979 ; Bahwa, benar setelah menikah tinggal bersama di rumah rumah orang tua Penggugat selama 3 tahun kemudian pindah dan bertempat tinggal di rumah kakak selama 16 tahun dan terakhir bertempat tinggal dirumah hasil bersama di rumah sendiri selama 14 tahun hingga sekarang serta benar selama pernikahan telah dikaruniai 1 orang anak; - Bahwa, Tidak benar Tergugat tidak pernah memberi nafkah wajib kepada Penggugat karena Tergugat tidak mau bekerja sehingga ia sama sekali tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga bersama dan untuk memenuhinya terpaksa Penggugat bekerja sendiri, yang benar Antara Penggugat dan Tergugat bekerja bersama di rumah berjualan soto dan hasil juga untuk bersama, kemudian lama-lama kelamaan Penggugat selingkuh dengan laki-laki lain akhirnya Tergugat bekerja sendiri dan untuk diri sendiri kemudian Penggugat marah-marah kepada Tergugat ; Bahwa, benar Tergugat sering cemburu buta, yakni ia menuduh Penggugat ada hubungan dengan laki-laki lain tanpa bukti dan atau alasan yang sah, yakni Penggugat 3 dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn

4 4 memang benar selingkuh dengan laki-laki lain, orang yang sudah mempunyai istri dan anak yang beralamat di Kabupaten Madiun dan pernah ditegur dengan perangkat desa bahwa Penggugat berada di rumah laki-laki tersebut; Bahwa, benar akibat pertengkaran tersebut Tergugat masih tetap dirumah bersama tersebut, namun Tergugat pernah bekerja di Jakarta pada tahun 2006 sampai tahun 2008 sebagai tenaga kebersihan dan pernah pulang kurang lebih 3 kali dan Penggugat tetap diberi nafkah oleh Tergugat dan juga pernah ditipkan kepada kakaknya untuk diberikan kepada Penggugat sebesar Rp ,- ( lima ratus ribu rupiah) dan karena ada laporan dari perangkat bahwa Penggugat masih tetap selingkuh dengan laki-laki lain akhirnya Tergugat pada tahun 2008 pulang dan tidak kembali ke Jakarta lagi karena Tergugat masih cinta dengan Penggugat walaupun telah berselingkuh dengan laki-laki lain; Bahwa, Bahwa benar antara Penggugat dengan Tergugat telah pisah ranjang selama lebih kurang 1 tahun akan tetapi masih satu rumah sampai sekarang dan akhirnya komunikasi tidak berjalan baik apabila ada komunikasi selalu berakhir dengan pertengkaran; Bahwa atas gugatan Penggugat tersebut, Tergugat menyatakan keberatan atas gugatan cerai yang diajukan Penggugat; Menimbang, bahwa atas jawaban Tergugat tersebut pihak Penggugat mengajukan replik secara lisan yang pada inti pokonya sebagai berikut: Bahwa perihal pertengkaran dipicu oleh masalah Tergugat tidak pernah memberi nafkah wajib kepada Penggugat karena Tergugat tidak mau bekerja sehingga ia sama sekali tidak dapat memenuhinya terpaksa Penggugat bekerja sendiri ; Bahwa untuk selebihnya Penggugat tetap pada gugatannya sehingga pemicu pertengkaran selain karena masalah Tergugat sering cemburu buta, yakni Tergugat menuduh Penggugat ada hubungan dengan laki-laki lain tanpa bukti dan alasan yang sah ; Menimbang, bahwa atas replik Penggugat tersebut pihak Tergugat mengajukan duplik secara lisan yang pada inti pokonya sebagai berikut: dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn

5 5 - Bahwa Tergugat mebenarkan replik Penggugat dan benar Tergugat pernah mengatakan Penggugat punya hubungan dengan laki-laki lain dan juga pernah di ingatkan Tergugat namun Penggugat tidak menghiraukan, hal tersebut dikarenakan Tergugat merasa sangat jengkel atas sikap Penggugat yang tidak mau menghargai Tergugat sebagi seorang suami; Menimbang, untuk meneguhkan dalil-dalilnya Penggugat dalam persidangan telah menyerahkan bukti surat berupa: Foto Kopi Kutipan Akta Nikah atas nama Penggugat dan Tergugat Nomor : 387/07/1979 tanggal 29 Oktober 1979 dikeluarkan oleh Pegawai Pencatat Nikah Kantor Urusan Agama Kecamatan Pilangkenceng dilegalisir Wakil Panitera pengadilan Agama Kabupaten Madiun dan telah bermeterai cukup ( P-1 ); Menimbnag, terhadap bukti surat tersebut telah diperiksa kebenarannya serta telah dicocokkan dengan aslinya dan sesuai dengan aslinya; Menimbang, bahwa selain bukti surat, Penggugat juga telah mengajukan saksi-saksi yang masing-masing bernama: SAKSI I PENGGUGAT, Umur 40 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Tani, Bertempat kediaman di KABUPATEN MADIUN. Di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada intinya sebagai berikut: Bahwa, saksi mengaku kenal dengan Penggugat dan Tergugat, ia adalah Keponakan Ipar Penggugat ; Bahwa, saksi menerangkan bahwa Penggugat dan Tergugat adalah suami isteri yang menikah pada tahun 1979 yang lalu dan telah dikaruniai 1 orang anak; Bahwa, saksi mengetahui setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua Penggugat selama 3 tahun, kemudian pindah di rumah kakak Tergugat selama kurang lebih 16 tahun dan terakhir di rumah hasil bersama selama 14 tahun hingga sekarang ; Bahwa, saksi mengetahui rumah tangga Penggugat dan Tergugat semula rukun harmonis karena namun sejak 1 tahun terakhir mulai tidak harmonis sering terjadi pertengkaran disebabkan Tergugat tidak memberi nafkah dan Tergugat punya hubungan dengan laki-laki lain ; dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn

6 6 - Bahwa, saksi mengetahui akibat hal tersebut antara Penggugat dan Tergugat terjadi pisah ranjang selama 1 tahun ; Bahwa, selama pisah ranjang Tergugat antara keduanya tidak terjalin komunikasi secara baik jika ada komuniksi berakhir dengan petengkaran; Bahwa, saksi sudah berusaha menasehati Tergugat agar kembali membina rumah tangga dengan Penggugat namun tidak berhasil; SAKSI II PENGGUGAT, Umur 57 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Satpam Kecamatan, Bertempat kediaman di KABUPATEN MADIUN. Di hadapan persidangan saksi tersebut memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada intinya sebagai berikut : Bahwa, saksi mengaku kenal dengan Penggugat dan Tergugat, ia sebagai Adik ipar Tergugat ; Bahwa, saksi mengetahui Penggugat dan Tergugat menikah pada tahun 1979 yang lalu di Pilangkenceng; Bahwa, saksi mengetahui setelah menikah Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal bersama di rumah orang tua Penggugat kemudian pindah di rumah orang tua Tergugat dan terakhir di rumah hasil bersama hingga sekarang serta selama pernikahan telah dikaruniai 1 orang anak yang sekarang diasuh oleh Penggugat; Bahwa, saksi mengetahui rumah tangga Penggugat dan Tergugat semula rukun harmonis karena namun sejak 1 tahun terakhir mulai tidak harmonis sering terjadi pertengkaran disebabkan karena Penggugat punya hubungan dengan laki-laki lain ; - Bahwa, saksi mengetahui akibat hal tersebut antara Penggugat dan Tergugat terjadi pisah ranjang selama 1 tahun dimana Tergugat yang pergi meninggalkan Penggugat hingga dengan sekarang; Bahwa, selama pisah tempat tinggal Tergugat antara keduanya tidak terjalin komunikasi secara baik jika ada komuniksi selalu berakhir dengan petengkaran;; Bahwa, saksi sudah berusaha menasehati Tergugat agar kembali membina rumah tangga dengan Penggugat namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa atas keterangan saksi-saski tersebut, Penggugat dan Tergugat menyatakan tidak keberatan dan menerima keterangan saksi - saksi tersebut diatas dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn

7 Menimbang, bahwa Penggugat telah mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada intinya bahwa Penggugat sudah tidak sanggup lagi membina rumah tangga dengan Tergugat dan mohon agar perkaranya segera diputus dan Tergugat juga mengajukan kesimpulan secara lisan yang pada intinya masih keberatan bercerai dengan Penggugat dan ingin rukun kembali ; Menimbang, bahwa setelah diberi waktu secukupnya kepada kedua belah pihak, ternyata Penggugat dantergugat tidak mengajukan hal-hal lain selain alat bukti di atas; Menimbang, bahwa untuk mempersingkat uraian putusan ini, maka segala hal yang termuat dalam Berita Acara Persidangan, oleh Majelis Hakim dianggap sebagai bagian yang tak terpisahkan dari putusan ini; TENTANG HUKUMNYA Menimbang bahwa, maksud dan tujuan gugatan Penggugat adalah sebagaimana tersebut diatas; Menimbang, bahwa upaya perdamaian kepada pihak berperkara oleh Majelis Hakim telah dilakukan dalam persidangan, kemudian upaya damai tersebut dilanjutkan melalui mediasi dengan menunjuk mediator Drs Ahmad Husni Thamrin, MH. Hakim Pengadilan Agama Kabupaten Madiun agar Penggugat dan Tergugat kembali hidup rukun sebagai suami isteri ternyata tidak berhasil, upaya damai mana telah dilaksanakan sesuai dengan Pasal 82 ayat (1) dan (2) Undang-undang Nomor 7 tahun 1989 Jis Pasal 143 Kompilasi Hukum Islam di Indonesia dan Peraturan Mahkamah Agung RI. Nomor: 2 tahun 2003 yang direvisi dengan Peraturan Mahkamah Agung RI. Nomor 1 tahun 2008; Menimbang bahwa, terhadap gugatan cerai yang diajukan oleh Penggugat, oleh Majelis Hakim akan dipertimbangkan hal-hal sebagai berikut: Bahwa Tergugat mengakui adanya ketidakharmonisan dalam rumah tangga Penggugat dan Tergugat senantiasa diliputi perselisihan dan pertengkaran sekurang-kurangnya sejak bulan April 2011 yang disebabkan oleh Penggugat punya hubungan dengan lakilaki lain dan juga tidak diberi nafkah oleh Tergugat dan Tergugat cemburu kepada 7 dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn

8 8 Penggugat yang berakibat antara keduanya tidak ada lagi hubungan layaknya suami sietri dengan berpisah ranjang dan tidak terjalin komunikasi secara baik; Bahwa, masing-masing saksi yang diajukan oleh Penggugat telah menguatkan dalildalil Penggugat sepanjang mengenai adanya perselisihan dan pertengkaran serta tidak adanya keharmonisan dan perpisahan antara Penggugat dan Tergugat ; Menimbang, bahwa dari fakta sebagaimana tersebut di atas, oleh karena Tergugat mengakui dalil yang menjadi dasar posita dari gugatan Penggugat sepanjang mengenai adanya perselisihan dan pertengkaran serta dihubungkan dengan keterangan saksi, masingmasing SAKSI I PENGGUGAT dan SAKSI II PENGGUGAT, saksi-saksi mana di samping telah memenuhi syarat formil dan materiil kesaksian juga telah memenuhi kriteria sebagai saksi keluarga dan orang dekat sebagaimana dikehendaki dalam ketentuan pasal 22 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor : 9 tahun 1975 dan dari sebab telah ternyata, terdapat unsur kesesuaian antara keterangan saksi yang satu dengan saksi yang lain, maka Majelis yang memeriksa perkara ini berpendapat terdapat fakta hukum yang cukup untuk menyatakan terbukti, bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat terus menerus terjadi perselisihan dan pertengkaran yang berakibat tidak ada harapan hidup rukun dalam rumah tangga sebagai suami isteri; Menimbang, bahwa dari hasil pemeriksaan dipersidangan dan keterangan saksi-saksi, Majelis juga menemukan fakta, bahwa Penggugat dan Tergugat telah ranjang selama lebih kurang 1 tahun, fakta mana menunjukkan kejadian yang sebenarnya, bahwa rumah tangga antara Penggugat dan Tergugat telah pecah sehingga tujuan perkawinan untuk membentuk rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah sebagaimana dikehendaki dalam rumusan pasal 3 Kompilasi hukum Islam di Indonesia jo. Pasal 1 ayat (1) Undangundang nomor : 1 tahun 1974, tidak lagi dapat terwujud dan antara Penggugat dan Tergugat tidak lagi ada harapan untuk kembali hidup rukun dalam rumah tangga sebagai suami isteri; Menimbang, bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan sebagaimana tersebut di atas, majelis dengan pertimbangannya sendiri berpendapat, bahwa mempertahankan perkawianan yang demikian adalah sia-sia dan bahkan dapat menimbulkan madlarat bagi 8 dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn

9 9 para pihak, karenanya gugatan Penggugat dapat dinyatakan telah beralasan hukum, memenuhi maksud dan ketentuan pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam di Indonesia Jo. Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor: 9 tahun 1975, dan akan dikabulkan sebagaimana amar putusan di bawah ini; Menimbang bahwa oleh karena, pokok perkara termasuk bidang perkawinan, maka berdasarkan pasal 89 ayat (1) Undang-undang Nomor : 7 tahun 1989 yang sudah diubah dengan Undang-undang Nomor : 3 tahun 2003, biaya perkara dibebankan kepada Penggugat; Memperhatikan dalil-dalil syar'i serta peraturan perundang-undangan lain yang berhubungan dengan perkara ini; M E N G A D I L I 1. Mengabulkan gugatan Penggugat ; Menjatuhkan talak satu bain sughro Tergugat (TERGUGAT ASLI ) atas Penggugat ( PENGGUGAT ASLI ); Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara yang hingga kini dihitung sebesar Rp ,- ( Dua ratus empat puluh satu ribu rupiah); Demikian putusan ini dijatuhkan di Pengadilan Agama Kabupaten Madiun pada hari Rabu tanggal Rabu tanggal 24 Agustus 2011 M. bertepatan dengan tanggal 24 Ramadhan 1432 H oleh Dra. Hj. FAIDHIYATUL INDAH selaku Ketua Majelis, dan Dra. SITI ROHMAH, M.Hum. dan Drs. AHMAD ASHURI masing-masing selaku Hakim Anggota, Putusan mana pada hari itu juga diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Ketua Majelis dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota dan RINI WULANDARI, SH. sebagai Panitera Pengganti dengan dihadiri oleh Penggugat dan Tergugat dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn

10 10 Hakim-hakim Anggota Hakim Ketua Majlis, Dra. SITI ROHMAH, M.Hum. Dra. Hj. FAIDHIYATUL INDAH Drs. AHMAD ASHURI Panitera Pengganti RINI WULANDARI, SH. RINCIAN BIAYA : Hak-hak Kepaniteraan Rp ,- Biaya Proses Rp ,- Biaya Meterai Rp ,- JUMLAH Rp ,- 10 dari 10 hal Put. 429/Pdt.G/2011/PA.Kab.Mn