P U T U S A N. Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 00/Pdt.G/2013/PTA.Btn BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa dan mengadili perkara perdata pada tingkat banding, dalam persidangan majelis telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam perkara: PEMBANDING, umur 44 tahun, jenis kelamin laki-laki, agama Islam, Pekerjaan KARYAWAN SWASTA, Alamat KOTA TANGERANG SELATAN, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 19 September 2012, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tigaraksa dibawah register Nomor 387/ Kuasa/321/2012/PA.Tgrs tanggal 20 September 2012 telah memberikan kuasa kepada Rando Vittoro Hasibuan, S.H dan Arifin Umaternate, S.H Para Advokat / Pengacara / Penasihat Hukum dan Konsultan Hukum pada Kantor Hukum (Law Office) Nawarindo & Partners, beralamat di Apartemen Mediterina Tower C Palace Ruko C/OR/B Jalan Landas Pacu Utara Selatan Blok A1 Kav 2 Kemayoran, Jakarata Pusat, semula disebut sebagai Tergugat sekarang Pembanding; Me l a w a n TERBANDING, tempat tanggal lahir Surabaya 15 Mei 1970, jenis kelamin perempuan, agama Islam, Pekerjaan Wiraswasta, alamat KOTA TANGERANG SELATAN, berdasarkan Surat Kuasa Khusus No. 013/SK.PDT.Ag/11/2012 tertanggal 6 Februari 2012 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tigaraksa dibawah register Nomor 61 /Kuasa/321/2012/PA.Tgrs tanggal 7 Pebruari 2012 telah memberikan kuasa kepada Deddy Suryadi, S.H.,M.H., H.Suherman, S.H. dan Dendi Hersal, S.H. Para Advokat / Pengacara / Penasihat Hukum dan Konsultan Hukum pada

2 Kantor Hukum (Law Office) ARUM DAUN, beralamat di Griya Mitra Citra Blok M-10 RT. 08/05, Kelurahan Panongan, Kecamatan Panongan, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, semula disebut sebagai Penggugat sekarang Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut; Telah mempelajari berkas perkara serta semua surat yang berhubungan dengan perkara ini; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian tentang hal ini sebagaimana termuat dalam Putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tgrs pada hari Selasa, tanggal 11 September 2012 Masehi bertepatan tanggal 24 Syawal 1433 Hijriyah, yang amarnya berbunyi sebagai berikut: M E N G A D I L I Dalam Eksepsi: - Menolak Eksepi Tergugat; Dalam Pokok Perkara: 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu Bain Shughraa Tergugat (PEMBANDING) kepada Penggugat (TERBANDING); 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Wonocolo, Surabaya dan kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (Lima ratus sembilan puluh satu ribu rupiah); Membaca Akta Permohonan Banding yang dibuat dihadapan Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tgrs tanggal 20 September 2012, yang menyatakan bahwa Pembanding telah mengajukan upaya hukum banding atas putusan pengadilan agama tersebut, dan permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 27 September 2012;

3 Memperhatikan, bahwa untuk permohonan banding tersebut, Pembanding telah mengajukan memori banding sebagaimana tanda terima memori banding Nomor 0000/Pdt.G/2012/PA.Tgrs tanggal 3 Oktober 2012, memori banding tersebut telah diberitahukan kepada pihak lawannya pada tanggal 10 Oktober 2012; Memperhatikan, bahwa Terbanding yang telah diberikan kesempatan untuk mengajukan kontra memori banding telah ternyata tidak mengajukan kontra memori banding sebagaimana surat keterangan Panitera tanggal 14 Januari 2013; Memperhatikan, bahwa para pihak yang berperkara telah diberi kesempatan dengan patut untuk memeriksa dan mempelajari berkas perkara (inzage) sebelum dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Banten akan tetapi ternyata baik Pembanding maupun Terbanding tidak melakukan inzage atas berkas perkara tersebut sebagaimana dinyatakan dalam Surat Panitera Pengadilan Agama Tigaraksa tertanggal 14 Januari 2013; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara sebagaimana ditentukan menurut perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut secara formal dapat diterima untuk diperiksa ditingkat banding; Menimbang, bahwa Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten, setelah membaca dan mempelajari putusan Pengadilan Agama Tigaraksa, Nomor 0000/Pdt.G/2012/ PA. Tgrs tanggal 11 September 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 24 Syawal 1433 Hijriyah, berkas perkara serta berita acara dan bukti-bukti surat maupun keterangan para saksi, selanjutnya berpendapat bahwa apa yang telah dipertimbangkan dalam Putusan Pengadilan Agama Tigaraksa tersebut dalam Eksepsi dan Pokok perkara sudah tepat dan benar, sehingga seluruhnya dapat disetujui dan diambil alih oleh Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten sebagai pertimbangan sendiri, namun Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten, memandang perlu untuk menambahkan pertimbangan sebagai berikut;

4 Dalam Eksepsi Menimbang, bahwa Tergugat dalam jawaban tertulis yang diajukan dalam persidangan tanggal 3 Juli 2012 dalam bagian eksepsi mengungkapkan bahwa pada intinya gugatan Penggugat dalam perkara a quo adalah kabur yakni tidak sinkron antara perihal gugatan, posita gugatan dan petitum gugatan Penggugat yang uraian seluruhnya ditunjuk berita acara persidangan tersebut; Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat di atas telah dipertimbangkan dengan memperhatikan dan sekaligus telah menunjuk pedoman yuridis yaitu Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo Pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam (KHI) dan pula telah berpedoman sebagaimana tertuang dalam Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi Buku II halaman 154 majlis hakim banding berpendapat bahwa pertimbangan majlis hakim tingkat pertama telah tepat sesuai dengan hukum acara yang berlaku. Adapun petitum gugatan Penggugat angka (2) yang berbunyi 2. Menetapkan, menyatakan, menjatuhkan Talaq dari Tergugat (PEMBANDING) kepada Penggugat (TERBANDING) dipandang oleh majlis hakim banding tidak salah dan telah sesuai dengan posita gugatan Penggugat, sehingga pertimbangan dan kesimpulan hukum majlis hakim tingkat pertama dalam eksepsi tersebut dapat dipertahankan dan diambil alih sebagai pertimbangan majlis hakim banding sendiri; Dalam Pokok Perkara Menimbang, bahwa pokok permasalahan yang didalilkan Penggugat dalam perkara a quo sebagaimana terurai dalam posita surat gugatan Penggugat poin nomor 4 disebutkan bahwa semula kehidupan rumah tangga Penggugat dengan Tergugat berjalan cukup rukun dan harmonis namun kurang lebih sejak tahun 2008 rumah tangga Penggugat dengan Tergugat dirasakan mulai tidak harmonis, karena selalu terjadi perselisihan, pertengkaran, percekcokan dan kesalah pahaman terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi yang disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut: 1) Tergugat pernah melakukan kekerasan fisik (memukul) kepada Penggugat; 2) Tergugat sering berselingkuh dengan wanita idaman lain (WANITA LAIN); 3) Tergugat sering menggunakan narkotika jenis shabu-shabu, sehingga saat ini ditahan oleh Penyidik BNN; Menimbang, bahwa berdasarkan pokok masalah (alasan) yang tersebut dalam posita poin nomor 4 tersebut, Tergugat dalam jawaban tertulis yang

5 disampaikan dalam persidangan tanggal 3 Juli 2012 dan duplik yang disampaikan dalam persidangan tanggal 31 Juli 2012 serta bukti yang diajukan oleh Tergugat pada persidangan tanggal 4 September 2012 berupa: 1. Fotokopi prin-out percakapan Blakberry Massanger (BBM) antara Penggugat dengan seorang bernama TEMAN LAKI-LAKI. 2. Asli foto Penggugat sedang berpelukan dengan lelaki di sebuah diskotik atau klub malam; Menimbang, bahwa berdasarkan 2 (dua) bukti yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding tersebut, oleh majlis hakim banding dihubungkan dengan 2 (dua) orang saksi yang di ajukan oleh Penggugat, ternyata terbukti bahwa keadaan rumah tangga Penggugat dan Tergugat telah terjadi perselisihan dan pertengkaran, tidak harmonis lagi. Dengan demikian, maka bukti yang diajukan oleh Tergugat sendiri turut menggambarkan dan memperkuat kondisi rumah tangga Penggugat dan Tergugat yang sudah tidah harrmonis tanpa mempersoalkan siapa yang menjadi penyebab terjadinya perselisihan dan pertengkaran dan tanpa pula mencari kesalahan salah satu pihak antara Penggugat dan Tergugat; Menimbang, bahwa usaha mendamaikan kedua belah pihak oleh majelis hakim dan oleh keluarga tidak berhasil, sedangkan mediasi yang telah ditetapkan tidak dapat terlaksana karena pihak Tergugat berada dalam tahanan pihak berwajib/penyidik BNN Surabaya; Menimbang, bahwa berdasarkan kenyataan yang terurai diatas dapat diduga bahwa senyatanya rasa saling cinta diantara mereka sudah tidak ada, ikatan batin yang merupakan unsur utama dalam membina rumah tangga sudah putus, Penggugat tidak lagi menampakkan keinginan untuk rukun kembali walaupun Tergugat mengungkapkan rasa penyesalan dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan lagi; Menimbang, bahwa berkaitan dengan perkara a quo Pengadilan Tinggi Agama Banten sependapat dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia tanggal 05 Oktober 1994 Nomor 38/K/AG/1990 yang menyatakan bahwa; Menurut hukum Islam, pernikahan itu bukanlah sekedar perjanjian biasa untuk hidup bersama sebagai suami-istri akan tetapi perkawinan itu adalah suatu miitsaqon ghalidhan yaitu suatu perjanjian suci, yang untuk terputusnya tidak boleh hanya diukur dengan sekedar adanya kesalahan dari salah satu pihak,

6 tetapi kalau pengadilan telah yakin (dengan alasan-alasan yang diperoleh proses perkara) bahwa pernikahan tersebut telah pecah tidak mungkin dapat diperbaiki kembali untuk terwujudnya rumah tangga yang sakinah mawaddah warahmah itu berarti bahwa hati kedua belah pihak telah pecah pula. Dengan demikian berarti telah memenuhi maksud dari Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 jo. Pasal 16 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam ; Menimbang, bahwa persidangan tanggal 22 Mei 2012 Penggugat melalui Kuasa Hukumnya telah mencabut posita poin 10 dan petitum poin 3 tentang hadlanah anak, oleh karenanya amar putusan perkara a quo tidak mencantumkan tentang hadlanah sudah benar dan tidak ada perbedaan substansi antara poin-poin dalam amar putusan dengan poin-poin dalam berita acara persidangan terkait dengan amar putusan, walaupun terbaca terdapat perbedaan penomoran. Diktum (1,2,3,5) yang tertulis dalam berita acara dengan penomoran diktum yang tertulis dalam amar putusan (1,2,3,4); Menimbang, bahwa tentang sanggahan dan keberatan Pembanding yang tertuang dalam memori banding yang diterima tanggal 3 Oktober 2012 setelah ditelaah dengan cermat ternyata substansinya adalah merupakan peristiwa dan keadaan yang sudah dipertimbangkan oleh majlis hakim tingkat pertama dalam putusan perkara a quo, oleh karenanya majlis hakim banding berpendapat bahwa memori banding tersebut tidak perlu lagi dipertimbangkan secara khusus; Menimbang, bahwa berdasarkan tambahan pertimbangan-pertimbangan diatas maka putusan hakim tingkat pertama atas dasar apa yang di pertimbangkan didalamnya baik yang berhubungan dengan eksepsi maupun pokok perkara adalah sudah tepat dan benar dan majelis hakim banding sependapat dan mengambil alih serta menjadikan pendapatnya sendiri sehingga putusan hakim tingkat pertama dalam perkara a quo haruslah dipertahankan dan dikuatkan; Menimbang, bahwa terhadap penulisan nama Tergugat (PEMBANDING) dalam putusan perkara a quo berdasarkan gugatan Penggugat, surat kuasa Tergugat kepada penerima kuasa tanggal 26 Februari 2012, akta nikah (P-2) dan memori banding Pembanding perlu disesuaikan sehingga dalam putusan banding ini menjadi PEMBANDING; Menimbang, bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 89 ayat (1) Undang- Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006, dan diubah untuk kedua

7 kalinya dengan Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009, maka biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada Pembanding; Mengingat, peraturan perundang-undangan yang berlaku dan hukum syara yang berkaitan dengan perkara ini; M E N G A D I L I - Menyatakan permohonan banding Pembanding/Tergugat dapat diterima; - Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Tigaraksa Nomor 0000/Pdt.G/ 2012/PA.Tgrs tanggal 11 September 2012 Masehi, bertepatan dengan tanggal 24 Syawal 1433 Hijriyah; - Membebankan kepada Pembanding/Tergugat untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam Sidang Permusyawaratan Majelis Hakim Tingkat Banding pada hari Selasa tanggal 5 Februari 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 24 Rabiul Awal 1434 Hijriyah, dengan Drs. H. Marluddin A. Jalil sebagai Ketua Majelis Drs. H. Achmad Hanifah dan Drs. H. Trubus Wahyudi, S.H., M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum oleh Hakim Ketua tersebut pada hari Kamis tanggal 7 Februari 2013 Masehi bertepatan dengan tanggal 26 Rabiul Awal 1434 Hijriyah, dengan dihadiri oleh Hakim Anggota, dibantu oleh Achmad Sofwan, S.H. sebagai Panitera Pengganti, dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak. Hakim Ketua, ttd Drs. H. Marluddin A. Jalil Hakim Anggota, ttd Drs. H. Achmad Hanifah Hakim Anggota ttd Drs. H. Trubus Wahyudi, S.H., M.H. Panitera Pengganti, ttd Achmad Sofwan, S.H.

8 Perincian Biaya: 1. Biaya Proses Rp ,- 2. Biaya Redaksi Rp 5.000,- 3. Biaya Materai Rp 6.000,- Jumlah Rp ,-