P U T U S A N Nomor : 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor : 00/Pdt.G/2014/PTA.Btn BISMILLAAHIRRAHMAANIRRAHIIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Banten yang memeriksa mengadili perkaraperkara perdata pada tingkat banding, dalam persidangan Majelis telah menjatuhkan putusan dalam perkara Cerai Gugat antara : PEMBANDING, umur 45 tahun, agama Islam, pekerjaan Pedagang, alamat KABUPATEN LEBAK, dalam hal ini memberi kuasa kepada Yandi Dharyandi. SH cs, Advokat beralamat di Kantor Hukum Yandi Dh. SH dan rekan yang beralamat di Jl. Raya Pandeglang Labuan Cimanying Kampung Cidenggung RT 01/05, Desa Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, berdasarkan surat kuasa khusus Nomor 232/SKK/Pdt/VII/2004/YDR tanggal 27 Juli 2014, semula sebagai Tergugat selanjutnya disebut Pembanding; M E L A W A N TERBANDING, umur 40 tahun, agama Islam, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil (Guru), alamat KABUPATEN PANDEGLANG, semula sebagai Penggugat selanjutnya disebut Terbanding; Pengadilan Tinggi Agama tersebut ; Telah membaca berkas perkara dan semua surat-surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding; TENTANG DUDUK PERKARANYA Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan Pengadilan Agama Pandeglang Nomor 000/Pdt.G/2014/PA.Pdlg tanggal 29 September 2014 M. bertepatan dengan tanggal 4 Dzulhijjah 1435 H. yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Eksepsi : - Menolak eksepsi Tergugat;

2 Dalam Pokok Perkara : 1. Mengabulkan gugatan Penggugat; 2. Menjatuhkan talak satu ba in sughro Tergugat (PEMBANDING) kepada Penggugat (TERBANDING); 3. Memerintahkan kepada Panitera Pengadilan Agama Pandeglang untuk mengirimkan salinan putusan yang telah berkekuatan hukum tetap kepada Kantor Urusan Agama Kecamatan Bojong, Kabupaten Pandeglang, Kantor Urusan Agama Kecamatan Picung, Kabupaten Pandeglang dan Kantor Urusan Agama Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak untuk dicatat dalam daftar yang disediakan untuk itu; 4. Membebankan kepada Penggugat untuk membayar biaya perkara sebesar Rp ,- (lima ratus empat puluh satu ribu rupiah); Membaca surat pernyataan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Pandeglang yang menyatakan bahwa pada hari Kamis tanggal 9 Oktober 2014 pihak Pembanding telah mengajukan permohonan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan secara seksama kepada pihak lawannya pada hari Selasa tanggal 14 Oktober 2014; Telah pula membaca dan memperhatikan memori banding yang diajukan oleh Pembanding tertanggal 16 Oktober 2014 dan telah diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pandeglang tanggal 20 Oktober 2014 dan memori banding tersebut telah diserahkan kepada pihak lawannya pada tanggal 22 Oktober 2014; Telah pula membaca dan memperhatikan kontra memori banding yanag diajukan oleh Terbanding tertanggal 3 November 2014 yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Agama Pandeglang tanggal 3 November 2014 dan kontra memori tersebut telah diserahkan kepada Pembanding pada tanggal 6 November 2014; Bahwa Pembanding dan Terbanding telah mempergunakan haknya memeriksa berkas perkara banding (inzage) pada tanggal 3 November 2014; TENTANG HUKUMNYA Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding yang diajukan oleh Tergugat/Pembanding telah diajukan dalam tenggang waktu dan menurut cara-cara sebagaimana ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima;

3 Dalam Eksepsi; Menimbang, bahwa apa yang dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama Pandeglang mengenai eksepsi sepenuhnya dapat disetujui oleh majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten, oleh karenanya diambil alih menjadi pertimbangan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten. Namun Pengadilan Tinggi Agama Banten memandang perlu menambah pertimbangan serta alasan-alasan sendiri sebagaimana tersebut di bawah ini; Menimbang, bahwa eksepsi Tergugat/Pembanding bahwa gugatan Penggugat/ Terbanding kabur (obscuur libel), karena Penggugat/Terbanding sebagai istri telah pergi meninggalkan rumah tempat tinggal bersama, dengan demikian antara posita dan petitum gugatan Penggugat menjadi kabur dan tidak jelas, terhadap eksepsi tersebut majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten memberikan pertimbangan bahwa posita gugatan Penggugat/Terbanding adalah sejak tahun 2012 kehidupan rumah tangga antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding mulai tidak harmonis sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus disebabkan karena Tergugat/Pembanding telah menikah lagi dengan perempuan lain yang bernama Tita Yunita, puncak pertengkaran terjadi pada bulan Desember 2013 yang mengakibatkan antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding pisah rumah, yang meninggalkan tempat kediaman bersama adalah Penggugat/ Terbanding, sedangkan petitumnya adalah mohon agar Pengadilan Agama Pandeglang menjatuhkan talak satu ba in sughro Tergugat/Pembanding kepada Penggugat/Terbanding, dengan demikian antara posita dengan petitum gugatan Penggugat/Terbanding jelas dan saling mendukung, sedangkan kepergian Penggugat/Terbanding dari rumah tinggal bersama karena terjadinya pertengkaran antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding yang disebabkan Tergugat/Pembanding telah menikah lagi dengan perempuan lain tanpa seizin Penggugat/Terbanding, tidak mengakibatkan gugatan Penggugat/Terbanding menjadi kabur. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, eksepsi Tergugat/Pembanding harus ditolak; Dalam Pokok Perkara: Menimbang, bahwa apa yang dipertimbangkan dalam putusan Pengadilan Agama Pandeglang dalam perkara ini, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten sependapat dan dapat menyetujui, sehingga dapat diambil alih menjadi pertimbangan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten, namun Majelis

4 Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten memandang perlu menambah pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa alasan gugatan cerai Penggugat/Terbanding pada pokoknya sejak tahun 2012 kehidupan rumah tangga antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding mulai tidak harmonis sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang terus menerus yang sulit untuk dirukunkan lagi disebabkan antara lain Tergugat/Pembanding telah menikah lagi dengan perempuan lain yang bernama Tita Yunita tanpa seizin Penggugat/Terbanding, dan Tergugat/Pembanding kurang bertanggung jawab terhadap nafkah keluarga, puncak pertengkaran tersebut terjadi pada bulan Desember 2013 yang mengakibatkan antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding pisah rumah, Penggugat/Terbanding pergi dari kediaman bersama, alasan ini sesuai dengan Pasal 39 ayat (2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo.pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 jo.pasal 116 huruf (f) Kompilasi Hukum Islam; Menimbang, bahwa Tergugat/Pembanding dalam jawabannya pada pokoknya membantah/tidak mengakui dalil gugatan Penggugat/Terbanding tersebut, kecuali masalah kawin lagi dengan perempuan lain tanpa seizin Penggugat/Terbanding, Tergugat/Pembanding telah mengakuinya; Menimbang, bahwa penyelesaian perkara perceraian dengan alasan telah terjadi percekcokan dan pertengkaran terus menerus sebagaimana alasan perceraian Penggugat/Terbanding tersebut di atas, harus mendengarkan keterangan keluarga atau orang yang dekat dengan suami dan istri sebagaimana diatur dalam Pasal 22 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa keluarga/orang yang dekat dengan Penggugat/Terbanding telah didengar keterangannya dipersidangan sebagai saksi, dan memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya bahwa saksi pertama bernama ORANG TUA TERBANDING (orang tua Penggugat/Terbanding) dan saksi kedua bernama ADIK TERBANDING (adik Penggugat/Terbanding), memberikan keterangan bahwa saksi tidak pernah melihat pertengkaran Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding, hanya tahu dari dari cerita Penggugat/Terbanding, penyebab pertengkaran yang saksi ketahui karena Tergugat/Pembanding telah kawin lagi dengan perempuan lain sehingga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/ Pembanding telah pisah rumah sejak bulan Desember 2013, pihak keluarga sudah berusaha untuk mendamaikan namun tidak berhasil;

5 Menimbang, bahwa keluarga/orang yang dekat dengan Tergugat/Pembanding telah didengar keterangannya dipersidangan sebagai saksi, dan memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya bahwa saksi Tergugat/ Pembanding yang pertama bernama SAKSI PEMBANDING (tetangga dekat Tergugat/Pembanding) memberikan keterangan bahwa rumah tangga Penggugat/ Terbanding dengan Tergugat/Pembanding masih rukun, saksi tidak pernah melihat Penggugat/Terbanding bertengkar dengan Tergugat/Pembanding, saksi belum pernah datang berkunjung ke rumah Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding di Kadumula. Sedangkan saksi Tergugat/Pembanding yang kedua bernama Usman bin Hasan (kakak kandung Tergugat/Pembanding) memberikan keterangan di bawah sumpahnya yang pada pokoknya bahwa rumah tangga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding awalnya rukun dan harmonis namun sejak bulan Desember 2013 tidak harmonis lagi sering terjadi cekcok perselisihan faham dan pertengkaran, saksi pernah melihat Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding bertengkar ketika istri muda Tergugat/Pembanding menengok ibu Tergugat/Pembanding yang sedang sakit di Kampung Ciruji sehingga barang-barang peralatan rumah tangga Penggugat/Terbanding dan Tergugat/Pembanding di Ciruji diangkut ke rumah bersama yang ada di Kampung Kadumula, sejak itu mereka pisah rumah, Penggugat/Terbanding tinggal di kampung Kadumula sedangkan Tergugat/ Pembanding bertempat tinggal dengan istri mudanya. Penyebab pertengkaran Penggugat/Terbanding dengan tergugat/pembanding karena Tergugat/Pembanding telah menikah lagi dengan perempuan lain tanpa sepengetahuan Penggugat/ Terbanding. Saksi telah berusaha untuk merukunkan Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi keluarga/orang yang dekat dengan Penggugat/Terbanding dan saksi keluarga/orang yang dekat dengan Tergugat/Pembanding majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten dapat menemukan fakta bahwa antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/ Pembanding telah terjadi perselisihan dan pertengkaran disebabkan karena Tergugat/Pembanding telah kawin lagi dengan perempuan lain bernama PIHAK 3. Sejak bulan Desember 2013 sampai sekarang antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding telah pisah rumah. Pihak keluarga telah berupaya merukunkan namun tidak berhasil; Menimbang, bahwa dari fakta tersebut di atas patut diduga bahwa rumah tangga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sudah pada puncak perselisihan dan pertengkaran yang sulit untuk disatukan lagi, sehingga rumah tangga

6 mereka dipandang telah pecah; Menimbang, bahwa pecahnya rumah tangga Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding dapat diketahui dari keadaan antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding sering terjadi perselisihan dan pertengkaran yang mengakibatkan mereka sejak bulan Desember 2013 telah pisah rumah, pihak keluarga, majelis hakim dan mediator telah berusaha untuk mendamaikan, namun tidak berhasil, pihak Penggugat/Terbanding sampai sidang terakhir, bahkan dalam kontra memori bandingnya tertanggal 3 November 2014 tetap bersikeras untuk bercerai dan tidak mau lagi mempertahankan rumah tangganya, sehingga menurut majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten perkawinan antara Penggugat/ Terbanding dengan Tergugat/Pembanding tidak dapat lagi dipertahankan karena mempertahankan perkawinan yang rumah tangganya sudah pecah adalah suatu hal yang sia-sia, dan dapat menimbulkan dampak negatif bagi kedua belah pihak, sesuai dengan qa idah fiqhiyah: Artinya: Menolak kemudaratan harus didahulukan dari pada mengambil kemaslahatan. Menimbang, bahwa dari hal-hal tersebut di atas cukuplah alasan bagi majelis hakim untuk memutuskan terjadinya perceraian antara Penggugat/Terbanding dengan Tergugat/Pembanding, hal ini sesuai dengan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I. Nomor 237 K/AG/1998 tanggal 17 Maret 1999 yang menyatakan bahwa cekcok, hidup berpisah tidak dalam satu kediaman bersama, salah satu pihak tidak berniat meneruskan kehidupan bersama dengan pihak lain, merupakan fakta yang cukup untuk dijadikan alasan perceraian. Serta sesuai pula dengan Yurisprudensi Mahakamah Agung R.I. Nomor 397 K/AG/1995 tanggal 26 Maret 1997 yang menyatakan bahwa "suami istri yang tidak berdiam serumah lagi dan tidak ada harapan untuk dapat hidup rukun kembali, maka rumah tangga tersebut telah terbukti retak dan pecah dan telah memenuhi alasan cerai Pasal 19 huruf (f) Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1975; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas keberatan Tergugat/Pembanding dalam memori bandingnya bahwa antara Tergugat/ Pembanding dan Penggugat/Terbanding tidak ada perselisihan secara terus menerus, dinyatakan tidak dapat diterima;

7 Menimbang, keberatan Tergugat/Pembanding bahwa Pengadilan Agama Pandeglang tidak berwenang mengadili perkara ini karena Penggugat/Terbanding memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang sah beralamat di Kampung Ciruji Desa Ciruji Kecamatan Banjarsari Kabupaten Lebak dan Penggugat/Terbanding belum membuat surat pindah dari desa tersebut, Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten mempertimbangkan bahwa tempat tinggal Penggugat senyatanya sekarang adalah di Kampung Kadumula Desa Kolelet Kecamatan Picung Kabupaten Pandeglang, dan Juru Sita Pengadilan Agama Pandeglang menyampaikan relaas panggilan dapat langsung bertemu dan berbicara dengan Penggugat/Terbanding di alamat tersebut, apalagi menyangkut kewenangan relatif dari Pengadilan harus diajukan dalam eksepsi oleh Tergugat/Pembanding pada sidang pertama, oleh karenanya keberatan Tergugat/Pembanding tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa keberatan Tergugat/Pembanding tentang izin untuk melakukan perceraian Penggugat/Terbanding yang dikeluarkan oleh UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kecamatan Picung, karena UPT tidak berhak memberikan izin kepada Penggugat/Terbanding, sehingga syarat formil tidak dipenuhi oleh Penggugat/Terbanding, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten memberikan pertimbangan bahwa izin atasan bagi Pegawai Negeri Sipil yang bercerai hanya syarat administratif, sehingga apabila alasan-alasan untuk bercerai sesuai hukum yang berlaku sudah terpenuhi Pengadilan tidak bisa menolak atau menunda memeriksa gugatan perceraian dengan alasan belum ada izin atasan yang bersangkutan yakni Dinas Pendidikan Kecamatan Picung, berwenang atau tidak UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Picung mengeluarkan izin adalah urusan administrasi Dinas Pendidikan tersebut. Aturan izin Perkawinan dan Perceraian bagi Pegawai Negeri Sipil yang termuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 10 Tahun 1983 yang telah diubah Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1990 adalah aturan tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil yang harus dilaksanakan dan ditegakkan oleh instansi di mana Pegawai Negeri Sipil itu bekerja, bukan hukum formil dan bukan pula hukum materiil yang harus ditegakkan dan dilaksanakan oleh Pengadilan. Oleh karenanya keberatan Tergugat/Pembanding ini tidak dapat diterima; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten berpendapat bahwa putusan Pengadilan Agama Pandeglang yang mengabulkan gugatan Penggugat/Terbanding sudah tepat dan benar, karenanya harus dikuatkan; Memperhatikan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku serta ketentuan-ketentuan hukum lainnya yang berkaitan dengan perkara ini;

8 MENGADILI - Menyatakan permohonan banding yang diajukan Pembanding dapat diterima; - Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Pandeglang Nomor 000/Pdt.G/2014/ PA.Pdlg tanggal 29 September 2014 Masehi yang dimohonkan banding; - Membebankan kepada Pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sebesar Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah). Demikian diputuskan dalam sidang permusyawaratan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Agama Banten pada hari Senin tanggal 8 Desember 2014 M, bertepatan dengan tanggal 15 Shafar 1436 H, oleh Drs. H. Zulkifli., S.H., M.H. sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Abd. Razak Bachtiar., S.H., M.H. dan H. Asril Nasution., S.H., M.Hum., masing-masing sebagai Hakim Anggota, putusan mana diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari Kamis tanggal 11 Desember 2014 M, bertepatan dengan tanggal 18 Shafar 1436 H, oleh Ketua Majelis tersebut dengan dihadiri oleh Hakim-hakim anggota yang sama dan dibantu oleh Dra. Hj. Fauziah Sy. Anasi sebagai Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh kedua belah pihak berperkara. Ketua Majelis ttd Drs. H. Zulkifli., S.H., M.H. Hakim Anggota, Hakim Anggota, ttd ttd Drs. H. Abd. Razak Bachtiar., S.H., M.H. H. Asril Nasution., S.H., M.Hum. Panitera Pengganti, ttd Dra. Hj. Fauziah Sy. Anasi Perincian Biaya Perkara : 1. Materai : Rp 6.000,- 2. Redaksi : Rp 5.000,- 3. Biaya Proses : Rp ,- JUMLAH : Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah) Untuk salinan yang sah sesuai dengan aslinya oleh : Panitera Dra. Hj. Siti Maryam