KLUSTERISASI DAN KLASIFIKASI PELANGGAN BERDASARKAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DAN PERAMALAN KEBUTUHAN DAYA LISTRIK TAHUN 2015

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KLUSTERISASI DAN KLASIFIKASI PELANGGAN BERDASARKAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DAN PERAMALAN KEBUTUHAN DAYA LISTRIK TAHUN 2015"

Transkripsi

1 KLUSTERISASI DAN KLASIFIKASI PELANGGAN BERDASARKAN PENGGUNAAN DAYA LISTRIK DAN PERAMALAN KEBUTUHAN DAYA LISTRIK TAHUN 2015 YUANDRI TRISAPUTRA 1 & OKTARINA SAFAR NIDA 2 (SIAP 16) 1 DEPARTEMEN LMU KOMPUTER DAN 2 DEPARTEMEN STATISTIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUR PERTANIAN BOGOR

2 Pendahuluan Latar Belakang Listrik merupakan salah satu energi yang sangat dibutuhkan dunia. Konsumsi listrik saat ini semakin melonjak seiring dengan pemakaian berbagai peralatan yang membutuhkan daya listrik. Listrik juga banyak dibutuhkan oleh sektor indutri. Negara-negara maju mempunyai peluang paling besar dalam kebutuhan listrik tertinggi di dunia. Negara maju mempunyai banyak gedung perbelanjaan, industri besar, dan perkantoran yang memerlukan energi listrik dalam jumlah banyak. Jumlah penduduk di dunia juga memengaruhi konsumsi listrik. Setiap individu pasti akan memerlukan daya listrik untuk kebutuhan dirinya sendiri serta kehidupan sehari-hari mereka di dalam lingkungan keluarga. Peralatan canggih di era ini seperti smartphone, tablet, dan laptop turut menambah konsumsi listrik yang terus melonjak. Indonesia merupakan salah satu negara yang belum bisa memanajemen penggunaan listrik dengan sangat baik. Indonesia masih bertumpu pada batu bara sebagai bahan utama pembuatan listrik. Perusahaan listrik Negara (PLN) di Indonesia menggunakan satuan VA untuk batas daya maksimal. Volt Ampere (VA) merupakan satuan daya listrik buta. Daya listrik buta merupakan daya listrik yang masih murni dan belum dikalikan dengan koefisien rata-rata dari kemampuan listrik. Daya listrik aktif diukur menggunakan satuan kilowatt. Daya listrik aktif merupakan daya yang diubah langsung menjadi energi yang akan dipakai langsung oleh pelanggan. Energi tersebut dapat berupa energi kinetic dan energi panas. Pelanggan di Indonesia dikenakan tarif listrik berdasarkan daya listrik aktif yang digunakan. PLN menggunakan tarif pemakaian listrik per kwh (kilowatt hour). Pada makalah ini, tersedia daya listrik aktif yang digunakan 370 pelanggan listrik berdasarkan waktu Portugal pada tahun Perusahaan listrik di negara tersebut seharusnya mengetahui klasifikasi pelanggan berdasarkan penggunan listriknya sehingga bisa mengelompokan pelanggan dalam ciri yang tidak jauh berbeda. Oleh karena itu dalam makalah ini digunakan teknik clustering untuk mengelompokan pengguna dengan kriteria yang didapat kemudian dibentuk pohon keputusan untuk mengklasifikasi pelanggan baru. Ketersediaan listrik dirasakan perlu untuk berlangsungnya kehidupan. Peramalan penggunaan listrik pada waktu ke depan bisa dijadikan solusi untuk mengetahui jumlah daya listrik yang dibutuhkan pelanggan. Penggunaan listrik biasanya memiliki pola pada waktu tertentu. Metode winter merupakan metode pemulusan yang digunakan untuk data yang memiliki pola musiman. Pada makalah ini dilakukan forecasting dengan metode winter untuk meramal pola penggunaan listrik pelanggan setiap bulan dalam kurun waktu satu tahun kedepan (2015). Tujuan dan Manfaat Makalah ini bertujuan dan memberikan manfaat untuk: 1. Mengidentifikasi sifat penggunaan listrik pelanggan. 2. Menerapkan teknik clustering untuk menentukan jumlah cluster terbaik dan pengklusteran. 3. Menerapkan teknik klasifikasi pohon keputusan untuk mengklasifikasi pelanggan baru. 4. Melakukan peramalan untuk satu tahun ke depan (2015) agar perusahaan listrik menyiapkan daya listrik yang cukup untuk pelanggan. Batasan Batasan pada makalah ini difokuskan pada: 1. Penggunaan data listrik Portugal tahun Penerapan teknik data mining clustering menggunakan Simple K-Means. 3. Penerapan teknik data mining klasifikasi menggunakan Algoritme C4.5

3 Metode Software Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan dalam penelitian yaitu sebagai berikut: Perangkat Keras: 1. Processor Intel Core i3 2. Memori 6 GB 3. Harddisk 500 GB 4. Layar 14 inci 5. Mouse dan Keyboard Perangkat Lunak: 1. Sistem operasi Windows 8 2. Microsoft Excel 2013 sebagai lembar pengolahan data tambahan, media merapihkan data penggabungan data, pembersihan data, dan transformasi data. 3. Weka versi untuk melakukan proses data mining klasifikasi dan clustering. 4. IBM SPSS versi 21.0 untuk melakukan analisis cluster dan peramalan Dataset Data yang digunakan dalam makalah ini adalah data penggunaan daya listrik pelanggan setiap 15 menit dalam kurun waktu 4 tahun yaitu tahun dengan atribut tanggal/bulan dan nomor pelanggan sebagai objek. Algoritme 1. Algoritme C4.5 Algoritme C4.5 adalah algoritme untuk membentuk pohon keputusan yang digunakan untuk klasifikasi. Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal. Metode pohon keputusan mengubah fakta yang besar menjadi pohon keputusan yang merepresentasikan aturan. Aturan dapat mudah dipahami dengan bahasa alami. Dan dapat diekspresikan dalam bentuk bahasa basis data seperti SQL (Structured Query Language) untuk mencari record kategori tertentu. Pohon keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan hubungan tersembunyi antara sejumlah variabel input dengan variabel target. Karena pohon memadukan antara eksplorasi data dan dan pemodelan, pohon keputusan sangat bagus sebagai langkah awal dalam proses pemodelan bahkan ketika dijadikan sebagai model akhir dari beberapa teknik lain. 2. Klasifikasi dan Prediksi Klasifikasi merupakan penempatan objek-objek ke salah satu dari beberapa kategori yang telah ditetapkan sebelumnya. Klasifikasi bertujuan untuk memperoleh aturan klasifikasi yang dapat digunakan untuk memprediksi label kelas dari objek yang tidak yang tidak diketahui label kelasnya. (Li et al 2001) Klasifikasi terdiri atas dua proses yaitu tahap induktif yang merupakan tahap membangun model klasifikasi dari data latih dan tahap deduktif yang merupakan tahap menerapkan model untuk data uji. Klasifikasi mempunyai dua teknik pembelajaran yaitu eager learner yang membuat model berdasarkan atribut input yang dipetakan terhadap kelas label setelah data latih tersedia dan lazy learner yang melakukan proses pemodelan dari data latih ketika ada data uji yang akan diklasifikasikan (Tan et al. 2006).

4 3. k-fold Cross Validation k-fold cross validation dilakukan untuk membagi data latih dan data uji. k-fold cross validation mengulang k-kali untuk membagi sebuah himpunan contoh secara acak menjadi k subset yang saling bebas, setiap ulangan disisakan satu subset untuk pengujian dan subset lainnya untuk pelatihan (Fu 1994). Pada metode tersebut, data awal dibagi menjadi k subset atau fold yang saling bebas secara acak, yaitu S1, S2,..., Sk, dengan ukuran setiap subset kira-kira sama. Pada iterasi ke-i, subset Si diperlukan sebagai data pengujian dan subset lainnya diperlukan sebagai data pelatihan. Prosedur ini diulang sebanyak k-kali sedemikian sehingga setiap subset digunakan untuk pengujian tepat satu kali. Total akurasi ditentukan dengan menjumlahkan akurasi untuk semua k proses tersebut (Ulya 2013). 4. Confusion Matrix Evaluasi model klasifikasi berdasar pada proporsi antara data uji yang diprediksi secara tepat dengan total seluruh prediksi (Tan et al.2006). Informasi mengenai klasifikasi sebenarnya (aktual) dengan klasifikasi hasil prediksi disajikan dalam bentuk tabel yang disebut confusion matrix seperti diperlihatkan pada Tabel 1. Tabel 1 Confusion matrix Kelas Prediksi Kelas Aktual Kelas 1 Kelas 2 Kelas 1 A b Kelas 2 C d Jumlah baris dan kolom pada tabel bergantung pada banyaknya kelas target. Akurasi merupakan proporsi jumlah prediksi yang tepat. Contoh perhitungan akurasi untuk tabel tersebut adalah (Faiza 2009): Jumlah prediksi yang tepat Akurasi = Total prediksi Akurasi = a + d a + b + c + D (3) 5. Metode Winter Metode Winter merupakan metode pemulusan yang digunakan bila data deret waktu berpola musiman. Metode pemulusan lebih dipilih dari pada metode pemodelan deret waktu karena jumlah data penggunaan listrik setiap bulan tidak mencukupi untuk melakukan pemodelan. Sementara jika melakukan pemodelan untuk penggunaan listrik setiap minggu atau hari dirasakan terlalu detail dan kurang bermakna luas. Metode ini dipilih karena setelah data di plot secara deret waktu data menunjukan pola tahunan. Metode winter terdiri atas dua metode yaitu metode winter aditif dan metode winter multiplikatif. Metode winter aditif digunakan untuk data yang memiliki komponen musiman yang bersifat aditif (penambahan). Sementara metode winter multiplikatif digunakan untuk data yang memiliki komponen musiman yang bersifat multiplikatif (kelipatan). Berikut data yang memiliki pola musiman aditif dan multiplikatif.

5 Gambar 1 Pola Data Musiman Aditif (kiri) dan Multiplikatif Pemulusan Holt-Winters terdiri atas pemulusan keseluruhan, trend, dan musiman. Pemulusan pada data yang memiliki komponen musiman aditif terdiri atas: Pemulusan keseluruhan : S t = α(x t I t L ) + (1 α)(s t 1 + b t 1 ) Pemulusan trend : b t = γ(s t S t 1 ) + (1 γ)b t 1 Pemulusan musiman : I t = δ(x t S t ) + (1 δ)(i t L ) Ramalan : F t +m = (S t + b t+m )(I t L+m ) Pemulusan pada data yang memiliki komponen musiman multiplikatif terdiri atas: Pemulusan keseluruhan Pemulusan trend Pemulusan musiman : S t = α X t + (1 α)(s I t L t 1 + b t 1 ) : b t = γ(s t S t 1 ) + (1 γ)b t 1 : I t = δ X t + (1 δ)(i S t L ) t Ramalan : F t +m = (S t + b t+m )(I t L+m ) dimana: X t : nilai aktual pada periode akhir t α: parameter pemulusan untuk data (0 < α < 1) γ: parameter pemulusan untuk trend (0 < γ < 1) δ: parameter pemulusan untuk musiman (0 < δ < 1) I: faktor penyesuaian musiman L: panjang musim Ft+m: ramalan untuk m periode ke depan dari t. Penentuan nilai awal untuk metode Winter: Untuk model additive: b L = 1 K ((X L+1 X 1 ) L S L = X 1 + X X L L + (X L+2 X 2 ) I k = X k S L dengan k = 1, 2,, L dan L adalah panjang musiman. Untuk model multiplicative: L + + (X L+K X K ) ) L I k = X k S L Metode Winter dapat digunakan melalui tools Winter Method s pada aplikasi statistik minitab. Penggunaan daya listrik setiap pelanggan dilihat pola penggunaannya lalu dilakukan peramalan (forecasting) untuk mengetahui dugaan penggunaan listrik per bulan selama satu tahun kedepan. Ukuran kebaikan peramalan dapat diukur dengan melihat error terkecil. Error merupakan nilai

6 aktual dikurangi dengan nilai ramala (e t = (X t F t )). Tiga pengukuran kebaikan pemilihan metode peramalan dalam makalah ini adalah: Mean Absolute Percentage Error (MAPE) Mean Absolute Deviation (MAD) Mean Squared Deviation (MSD) T MAPE = (X t F t )/X t x100 T t T MAD = X t F t T T MSD = (X t F t )2 T t t Desain dan Implementasi Input Dataset sebagai input yang digunakan dalam makalah ini adalah data penggunaan daya listrik pelanggan setiap 15 menit dalam kurun waktu 4 tahun yang sudah dilakukan praproses. Cleaning data digunakan untuk praproses data. Pivotting data dilakukan pada kasus ini. Data yang digunakan adalah akumulasi penggunaan daya listrik setiap bulan dari 370 pelanggan selama kurun waktu Proses Cleaning Data Data penggunaan kilowatt daya listrik pelanggan setiap 15' selama diubah menjadi akumulasi penggunaan kilowatt daya listrik pelanggan per bulan Gambaran umum penggunaan daya listrik pelanggan setiap tahun Clustering dan Klasifikasi Pembentukan jumlah cluster terbaik dan melakukan klasifikasi untuk pelanggan baru Metode Winter (Forecasting) Melakukan peramalan terhadap penggunaan listrik setiap pelanggan per bulan di tahun 2015 Output Output dari percobaan ini adalah pembentukan jumlah cluster terbaik, pengklusteran, aturanaturan klasifikasi untuk pelanggan baru, dan peramalan penggunaan listrik pada tahun 2015.

7 Analisis 1. Gambaran Umum Data Data kilowatt daya listrik setiap 15 pada makalah ini dirangkum dalam penggunaan daya listrik setiap bulan untuk clusterisasi dan forecasting. Pada tahun 2011 penggunaan listrik sebesar kilowatt, namun pada tahun 2014 naik menjadi kilowatt. Maka akan dilakukan peramalan kebutuhan daya listrik di tahun 2015 pada makalah ini. Melalui plot deret waktu, penggunaan listrik pelanggan memiliki pola setiap tahunnya. Penggunaan listrik di awal tahun dan akhir tahun lebih kecil dibandingkan di tengah-tengah tahun. Kebutuhan Daya Listrik (KiloWatt) 1E+10 8E+09 6E+09 4E+09 2E Kebutuhan Daya Listrik Tahun Pola musiman dengan periode 12 bulan Plot Deret Waktu Penggunaan Listrik per Bulan Pelanggan 2. Clustering dan Klasifikasi a. Clustering Dataset penggunaan listrik per bulan pada setiap pelanggan dibuat dataset yang baru dengan 4 atribut baru untuk dilakukan clustering menggunakan k-means. Atribut tersebut adalah Mulai, Kosong, Rata dan Bulan. Atribut Mulai didefinisikan sebagai atribut yang menjelaskan pada semester ke berapa pelanggan mulai berlangganan atau menggunakan listrik pada periode Atribut Kosong didefinisikan sebagai atribut yang menjelaskan bahwa pada periode-periode berlangganan ada periode yang tidak menggunakan listrik (0 kwh). Atribut Rata didefinisikan sebagai atribut yang menjelaskan rata-rata penggunaan listrik pelanggan selama berlangganan. Perubahan dataset dapat dilihat pada gambar 6. Dataset baru yang telah dibuat kemudian dilakukan clustering menggunakan Weka.

8 Pengklusteran menggunakan k=3 dengan asumsi hasil kluster yang didapat dapat merepresentasikan seluruh sifat pelanggan dengan ukuran jarak euclid. Gambar 6 Perubahan Dataset untuk clustering Hasil dari weka terdapat tiga cluster dengan centroid sebagai berikut: 1. Cluster0: mulai 0, kosong Tidak Ada, rata adalah , bulan Cluster1: mulai 4, kosong Ada, rata adalah , bulan Cluster2: mulai 2, kosong Tidak Ada, rata adalah , bulan 34 Dengan Within cluster sum of squared errors: yang mengartikan cluster yang terbentuk sudah cukup baik. Dari hasil diatas, dapat direpresentasikan bahawa untuk cluster0 adalah pelanggan yang selama berlangganan listrik tidak pernah satu periode atau lebih tidak menggunakan listrik, ratarata pengunaan listrik sekitar 2 juta kwh, dan sudah lama berlangganan listrik. Cluster1 adalah pelanggan yang selama berlangganan listrik pernah satu periode atau lebih tidak menggunakan listrik, rata-rata pengunaan listrik sekitar 305 ribu kwh, dan sudah cukup lama berlangganan listrik. Cluster2 adalah pelanggan yang selama berlangganan listrik tidak pernah satu periode atau lebih tidak menggunakan listrik, rata-rata pengunaan listrik sekitar 1 juta kwh, dan sudah cukup lama berlangganan listrik. b. Klasifikasi Dari proses clustering cluster yang dihasilkan dari setiap pelanggan akan digunakan kelas untuk proses klasifikasi. Tidak semua atribut pada dataset pada prose clustering digunakan pada proses klasifikasi. Atribut yang digunakan dalam klasifikasi data ini adalah atribut rata dan atribut kosong. Klasifikasi menggunakan pohon keputusan dengan algoritme C4.5 agar dihasilkan aturan-aturan klasifikasi. Dataset untuk proses klasifikasi seperti gambar berikut:

9 Klasifikasi menggunakan Weka dengan Algoritme C4.5, confidencefactor 0.01 untuk pruning/pemotongan pohon dengan metode cross validation 10. Gambar 7 Ringkasan Hasil Klasifikasi Berdasarkan gambar 7, dapat diketahui dari total instance/objek atau pelanggan yang berjumlah 370, terdapat % data diklasifikasikan secara benar dan % data diklasifikasikan tidak benar. Terdapat % galat absolut relatif dan % galat akar kuadrat relatif. Gambar 8 Detil Akurasi berdasarkan Kelas Berdasarkan gambar 8, class cluster1 mempunyai TP (True Positive) rate 1 lebih besar dari TP Rate pada cluster0 dan cluster 2. Hasil klasifikasi cluster1 dapat dikatakan baik, karena hasil presisi, recall, F-Measure dan ROC Area memiliki nilai 1. Tetapi Hasil klasifikasi cluster0 dan cluster2 memiliki nilai presisi, recall, F-Measure dan ROC Area yang lebih kecil dari class cluster1. Jadi akurasi dari hasil klasifikasi C4.5 dapat dikatakan cukup baik. Gambar 9 Matriks Confusion Melalui gambar diatas dapat diketahui, ada sebanyak 149 data cluster0 benar diklasifikasi class cluster0, 33 data cluster1 benar diklasifikasi class cluster1 dan 94 data cluster2 benar diklasifikasi class cluster2. Sedangkan terdapat 87 data cluster2 salah diklasifikasi class cluster0 dan 7 data cluster0 salah diklasifikasi class cluster2. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa cluster0 dan cluster2 memiliki sifat yang sama karena terdapat kesalahan klasifikasi dari kedua cluster tersebut.

10 Gambar 10 Hasil Tree yang terbentuk Dari hasil tree di atas. kosong sebagai root dan variabel rata menjadi node cabangnya. Terdapat 104 data yang benar di klasifikasikan cluster2 dan 7 data yang salah diklasifikasikan cluster2 dengan rata kurang dari sama dengan dan kosong Tidak Ada. Terdapat 233 data yang benar di klasifikasikan cluster0 dan 84 data yang salah diklasifikasikan cluster0 dengan rata lebih dari dan kosong Tidak Ada. Terdapat 33 data yang benar di klasifikasikan cluster1 dengan kosong Ada. Sehingga aturan yang didapat adalah: Pelanggan baru dapat diklasifikasikan masuk kelas cluster1 apabila ada satu atau lebih periode selama berlangganan tidak menggunakan listrik. Pelanggan baru dapat diklasifikasikan masuk kelas cluster0 apabila tidak ada satu atau lebih periode selama berlangganan tidak menggunakan listrik dan rata-rata penggunaan listrik lebih besar dari 200 ribu kwh. Pelanggan baru dapat diklasifikasikan masuk kelas cluster1 apabila tidak ada satu atau lebih periode selama berlangganan tidak menggunakan listrik dan rata-rata penggunaan listrik lebih kecil atau sama dari 200 ribu kwh. Aturan diatas dapat digunakan apabila pelanggan sudah berlangganan listrik minimal satu semester. 3. Peramalan dengan Metode Winter Semua data penggunaan listrik pelanggan di plot berdasarkan penggunaan listrik per bulan. Hasil plot deret waktunya adalah sebagai berikut: Plot Deret Waktu Pelanggan Pada gambar di atas terlihat bahwa penggunaan listrik memiliki pola musiman setiap 12 bulan atau tahun. Setiap tahun (indeks kelipatan 12) terdapat pola gunung dan lembah yang

11 menggambarkan pola musiman sehingga pemilihan metode pemulusan Winter dipilih dalam peramalan penggunaan listrik. Metode Winter aditif digunakan pada analisis deret waktu dalam makalah ini karena pola data yang musiman cenderung tidak berbentuk kelipatan. MAPE, MAD, dan MSD merupakan ukuran kebaikan suatu metode dalam peramalan. MAPE, MAD, dan MSD yang kecil menggambarkan error yang kecil pula. Koefisien Level (Alpha), Trend (Gamma), dan Musiman (Delta) merupakan parameter yang harus dicoba kombinasinya agar menghasilkan error yang kecil. Metode yang memiliki nilai MAPE, MAD, dan MSD terkecil merupakan metode yang paling baik untuk peramalan. Semua pelanggan penggunaan listrik tidak memiliki waktu berlangganan yang sama. Pelanggan yang memliki nilai 0 di awal-awal waktu diasumsikan mulai berlangganan pada tahun pertama yang tidak bernilai nol. Hal ini digunakan untuk mengecilkan error yang digunakan dalam peramalan satu tahun kedepan dari waktu data terakhir (2015). Pada makalah ini, data MT_362 digunakan untuk menguji asumsi bulan mulai berlangganan guna mendapatkan peramalan terbaik. Metode Winter Data Pelanggan MT_362 dan MT_362_1 Melalui gambar di atas data pelanggan MT_362 merupakan pelanggan yang memiliki nilai penggunaan paling besar daripada pelanggan lainnya. MT_362_1 merupakan data MT_362 yang diasumsikan mulai berlangganan pada tahun MT_362 akan memiliki plot musiman yang mulus aditif jika asumsi tidak berlanggan pada 12 bulan pertama (2011) dilakukan. Hal ini terbukti dari nilai MAPE, MAD, dan MSD MT_362_1 yang sangat lebih kecil dibandingkan MT_362. Nilai MAPE MT_362_1 sebesar 9.8% terlampau lebih kecil dibandingkan MAPE MT_362 yang besarnya 35.4%. Begitupun nilai MAD dan MSD MT_362_1 yang lebih kecil dibandingkan MT_362. Oleh karena itu, pada makalah ini dilakukan peramalan penggunaan listrik per bulan semua pelanggan dengan asumsi pelanggan yang memliki nilai 0 di awal waktu mulai berlangganan pada tahun pertama yang tidak bernilai nol.

12 1E+10 Kebutuhan Daya Listrik (KiloWatt) 8E E+09 4E+09 2E Forecasting Kebutuhan Daya Listrik Tahun dan Peramalan Daya Listrik Tahun 2015 Tabel hasil peramalan dan akurasi permalan 370 pelanggan per bulan di tahun 2015 tersedia pada lampiran. Metode Winter sudah cukup baik dalam melakukan peramalan pada data penggunaan listrik yang memiliki pola tahunan ini. Baris yang berlabel warna kuning dalam tabel hasil peramalan pada lampiran merupakan pelanggan yang memiliki nilai error peramalan yang cukup tinggi. Pelanggan tersebut umumnya memiliki penggunaan daya listrik yang tidak teratur atau memiliki komsumsi listrik ditengah-tengah bulan yang bernilai 0. Metode pemulusan Winter sudah mampu menjelaskan peramalan penggunaan 342 pelanggan dengan % error (MAPE) rendah. Hal ini menunjukan metode winter mampu menjelaskan peramalan penggunaan listrik 92 % jumlah pelanggan dengan cukup baik. Melalui peramalan dengan menggunakan metode winter didapatkan nilai peramalan penggunaan daya listrik pada tahun 2015 sebesar kilowatt. Kesimpulan Melalui beberapa analisis yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1. Penggunaan listrik dari tahun ke tahun semakin meningkat dan selalu memiliki pola penggunaan setiap tahunnya. Pada awal dan akhir tahun penggunaan listrik cenderung rendah dibanding di pertengahan tahun. 2. Teknik clustering dapat digunakan untuk mengklusterkan pelanggan berdasarkan sifat kemiripan dari setiap atribut yang didefinisikan. Atribut yang digunakan pada pengklusteran adalah mulai, kosong, rata dan bulan. Hasil clustering menghasilkan 3 cluster yaitu 156 cluster0, 33 cluster1 dan 181 cluster2 dengan SSE (Sum Square Error) Teknik klasifikasi dapat diterapkan untuk mengkla sifikasikan pelanggan baru dengan aturanaturan yang dihasilkan dari klasifikasi menggunakan pohon keputusan. 4. Hasil clustering dan klasifikasi dapat digunakan oleh penyedia dan penyelenggara tenaga listrik untuk menetapkan kebijakan-kebijakan dari setiap cluster yang terbentuk, seperti kebijakan harga, potongan harga atau hal-hal yang lain. 5. Peramalan penggunaan daya listrik di Portugal satu tahun ke depan (2015) sebesar kilowatt dengan besar error peramalan kebutuhan listrik masing- masing pelanggan yang berbedabeda.

13 Daftar Pustaka Suwandi A, Annisa, Jaya AK PERAMALAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL HOLT - WINTER. Jurnal Matematika UNHAS. 1:7. ABRAHAM B, LEDOLTER J Statistical Methods for Forecasting. Kanada (CA): WILEY- INTERSCI ENCE. Faiza, Ninon Nurul Prediksi Tingkat Keberhasilan Mahasiswa Tingkat I IPB Dengan Metode k-nearest Neighbor. [Skripsi]. Bogor (ID): IPB MONTGOMERY DC Introduction to Time Series Analysis and Forecasting. Kanada (CA): WILEY-INTERSCI ENCE. Ulya, Fiqrotul KLASIFIKASI DEBITUR KARTU KREDIT MENGGUNAKAN ALGORITME K-NEAREST NEIGHBOR UNTUK KASUS IMBALANCED DATA. [Skripsi]. Bogor (ID): IPB

14 Lampiran Tabel Hasil dan Akurasi Peramalan 370 Pelanggan Per Bulan Di Tahun 2015 Pelanggan JAN FEB MAR APR MAY JUN JUL AUG SEP OCT NOV DEC MAPE MAD MSD MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+10 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+09 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+09 MT_ % 994 2E+06 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+06 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+06 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+06 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E MT_ E+05 2E+05 2E+05 1E+05 1E+05 2E+05 2E+05 2E+05 1E+05 24% E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+07 MT_043 4E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 5% 2E+05 4E+10 MT_ % E+07 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_049 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 2% E+10 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+08

15 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+06 MT_064 5E+06 5E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 5E+06 5E+06 4E+06 4E+06 4E+06 5E+06 4% 2E+05 6E+10 MT_ % E+07 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+06 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_084 1E E E+06 1E+06 1E+06 1E+06 5% E+09 MT_ % E+08 MT_086 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 4% E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+06 MT_ % E+09 MT_098 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 5% 1E+05 2E+10 MT_099 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 4E+06 5E+06 5E+06 4E+06 4E+06 3E+06 3E+06 4% 2E+05 4E+10 MT_ % E+08 MT_101 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 1E+06 1E+06 8% 2E+05 4E+10 MT_102 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 4E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 4% 1E+05 3E+10 MT_103 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 4E+06 4E+06 4E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3% 1E+05 2E+10 MT_104 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 7% 1E+05 2E+10 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_114 1E E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E E+06 1E+06 1E+06 1E+06 6% E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+09

16 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+10 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ E+06 1E % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+09 MT_ E E+06 1E % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+09 MT_ E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+10 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_147 7E+06 7E+06 8E+06 8E+06 8E+06 8E+06 9E+06 9E+06 8E+06 8E+06 7E+06 7E+06 3% 2E+05 6E+10 MT_148 1E E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2% E+08 MT_ % E+06 MT_ % E+07 MT_ % E+09 MT_152 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 3E+06 3E+06 2% E+10 MT_ % E+09 MT_ % E+07 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_157 9E+06 9E+06 9E+06 1E+07 1E+07 1E+07 1E+07 1E+07 1E+07 1E+07 1E+07 1E+07 4% 3E+05 2E+11 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+07 MT_161 5E+06 4E+06 5E+06 4E+06 5E+06 5E+06 5E+06 5E+06 5E+06 5E+06 5E+06 5E+06 4% 2E+05 9E+10 MT_162 1E % E+09 MT_163 7E+06 7E+06 7E+06 7E+06 8E+06 8E+06 8E+06 8E+06 8E+06 8E+06 7E+06 8E+06 4% 3E+05 1E+11 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_166 4E+06 3E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4% 2E+05 4E+10 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+09

17 MT_178 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 53% 4E+05 3E+11 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ E+06 1E+06 1E+06 41% 1E+05 4E+10 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_186 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 3E+06 2E+06 2E+06 27% 3E+05 2E+11 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_189 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 4% E+09 MT_ E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E % E+09 MT_191 5E+06 5E+06 6E+06 6E+06 6E+06 6E+06 7E+06 7E+06 6E+06 6E+06 5E+06 5E+06 2% 1E+05 3E+10 MT_192 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 2E+06 1E+06 1E+06 1E+06 4% E+09 MT_ % E+09 MT_194 6E+06 5E+06 6E+06 7E+06 7E+06 8E+06 9E+06 9E+06 9E+06 9E+06 7E+06 7E+06 7% 5E+05 4E+11 MT_195 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 4% E+09 MT_196 5E+07 5E+07 5E+07 5E+07 6E+07 6E+07 7E+07 7E+07 6E+07 6E+07 5E+07 5E+07 4% 2E+06 9E+12 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_199 1E E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 2E+06 1E+06 1E+06 1E+06 7% E+10 MT_200 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 4% E+10 MT_ E+06 1E % E+09 MT_ % E+09 MT_203 2E+06 1E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 4% E+09 MT_204 2E+06 2E+06 2E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 2E+06 3% E+10 MT_205 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 1E+06 1E+06 3% E+09 MT_ % E+09 MT_207 3E+06 2E+06 2E+06 2E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 2E+06 3E+06 3% E+10 MT_208 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 5% 1E+06 2E+12 MT_209 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 4% E+10 MT_210 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 4% E+10 MT_ % E+08 MT_212 1E E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E % E+09 MT_213 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 4E+06 4E+06 4E+06 3E+06 3E+06 3E+06 5% 2E+05 5E+10 MT_214 1E E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 4% E+09 MT_ E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E % E+09 MT_216 5E+06 5E+06 5E+06 5E+06 6E+06 7E+06 8E+06 8E+06 7E+06 7E+06 5E+06 5E+06 4% 3E+05 1E+11 MT_ % E+09 MT_218 3E+06 3E+06 4E+06 3E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 4E+06 3E+06 4E+06 4% 2E+05 4E+10 MT_219 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 9% 1E+05 3E+10 MT_220 8E+06 7E+06 8E+06 8E+06 9E+06 9E+06 1E+07 1E+07 9E+06 9E+06 7E+06 8E+06 3% 3E+05 2E+11 MT_ % E+08 MT_222 2E+06 2E+06 2E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 2E+06 2E+06 4% 1E+05 3E MT_223 2E+05 2E % 3E+05 3E+11 MT_224 9E+06 8E+06 8E+06 7E+06 6E+06 7E+06 1E+07 1E+07 1E+07 9E+06 7E+06 6E+06 23% 2E+06 7E+12 MT_ E+06 1E+06 1E % E+09 MT_226 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 1E+06 1E+06 4% E+09 MT_ % E+09 MT_228 1E+07 1E+07 1E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 2E+07 1E+07 1E+07 4% 7E+05 7E+11 MT_229 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 4E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 4% 1E+05 2E+10 MT_ % E+08 MT_231 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 3% E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_235 3E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 5% 1E+05 2E+10 MT_ % E+08 MT_ % E+07 MT_238 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 3% E+09

18 MT_ % E+08 MT_240 1E E+06 1E+06 1E % E+09 MT_241 8E+06 7E+06 8E+06 8E+06 8E+06 9E+06 1E+07 1E+07 9E+06 8E+06 7E+06 8E+06 3% 3E+05 1E+11 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_246 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 4% E+09 MT_247 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 5% E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ E+06 1E+06 1E % E+09 MT_ % E+08 MT_255 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 1E+06 2E+06 2E+06 24% 4E+05 2E+11 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_269 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 4% 1E+05 2E+10 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_273 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 1E+06 1E+06 1E+06 3% E+09 MT_ E E % E+08 MT_ % E+08 MT_276 5E+06 5E+06 5E+06 5E+06 6E+06 6E+06 7E+06 7E+06 6E+06 6E+06 5E+06 5E+06 3% 2E+05 6E+10 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_279 3E+07 3E+07 3E+07 3E+07 4E+07 4E+07 4E+07 4E+07 4E+07 4E+07 3E+07 3E+07 4% 1E+06 3E+12 MT_ % 1E+05 3E+10 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+09 MT_290 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 7% 1E+05 2E+10 MT_ % E+08 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_294 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 3% E+09 MT_ % E+09 MT_ % E+08 MT_ % E+08 MT_298 3E+06 2E+06 3E+06 2E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 3E+06 2E+06 2E+06 4% 1E+05 2E+10 MT_299 1E+06 1E+06 1E+06 1E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 2E+06 1E+06 2E+06 6% E+10

KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK

KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK YUANDRI TRISAPUTRA & OKTARINA SAFAR NIDA (SIAP 16) Pendahuluan Latar Belakang

Lebih terperinci

Klasifikasi Profil Siswa SMA/SMK yang Masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dengan k-nearest Neighbor

Klasifikasi Profil Siswa SMA/SMK yang Masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dengan k-nearest Neighbor Klasifikasi Profil Siswa SMA/SMK yang Masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dengan k-nearest Neighbor Yuandri Trisaputra, Indriyani, Shellafuri Mardika Biru, Muhammad Ervan Departemen Ilmu Komputer, FMIPA,

Lebih terperinci

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN aturan 3--5 untuk menentukan interval akan dibagi menjadi berapa kelompok. Hasilnya akan menjadi hirarki paling atas. Kemudian nilai maksimum dan nilai minimum diperiksa apakah nilainya masuk ke dalam

Lebih terperinci

EKSPLORASI DAN KLASIFIKASI DESA TERTINGGAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA MINING

EKSPLORASI DAN KLASIFIKASI DESA TERTINGGAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA MINING EKSPLORASI DAN KLASIFIKASI DESA TERTINGGAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA MINING Oleh: Yuandri Trisaputra G64120004 2012 Oktarina Safar Nida G14120052 2012 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1. Peramalan 2.1.1. Pengertian dan Kegunaan Peramalan Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah kegiatan memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang

Lebih terperinci

BAB 3 PENGOLAHAN DATA

BAB 3 PENGOLAHAN DATA BAB 3 PENGOLAHAN DATA 3.1 Pengertian Pengolahan Data Pengolahan data dapat diartikan sebagai penjabaran atas pengukuran data kuantitatif menjadi suatu penyajian yang lebih mudah dimengerti dan menguraikan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 Teori Dunia industri biasanya tak lepas dari suatu peramalan, hal ini disebabkan bahwa peramalan dapat memprediksi kejadian di masa yang akan datang untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT

METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU ABSTRACT METODE PERAMALAN HOLT-WINTER UNTUK MEMPREDIKSI JUMLAH PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS RIAU Encik Rosalina 1, Sigit Sugiarto 2, M.D.H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan

Lebih terperinci

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN

MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN MATHunesa Jurnal Ilmiah Matematika Volume 3 No.6 Tahun 2017 ISSN 2301-9115 FORECASTING FITNESS GYM MEMBERSHIP PADA PUSAT KEBUGARAN THE BODY ART FITNESS, AEROBIC & POOL MENGGUNAKAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING

Lebih terperinci

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK

BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK BAB III METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTER DAN METODE DEKOMPOSISI KLASIK 3.1 Metode Pemulusan Eksponensial Holt-Winter Metode rata-rata bergerak dan pemulusan Eksponensial dapat digunakan untuk

Lebih terperinci

III. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING

III. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING III. MATEMATIKA DAN STATISTIKA APLIKASI (S.1) EFEK PERUBAHAN POLA CUACA PADA DEBIT AIR MASUK DI WADUK SAGULING Yurian Yudanto (yurian.yudanto@yahoo.com) Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para

BAB I PENDAHULUAN. Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejak kondisi ekonomi dan bisnis selalu berubah setiap waktu, maka para pimpinan suatu perusahaan atau para pelaku bisnis harus menemukan cara untuk terus

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS. yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan terjadi BAB 2 TINJAUAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang. Ramalan adalah situasi dan kondisi yang diperkirakan akan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama. Sedangkan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. Data Transformasi data, mengubah data ke bentuk yang dapat di-mine sesuai dengan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian. Penentuan Data Latih dan Data Uji Dalam penelitian ini data terdapat dua metode

Lebih terperinci

Analisis Deret Waktu

Analisis Deret Waktu Analisis Deret Waktu Jenis Data Cross section Beberapa pengamatan diamati bersama-sama pada periode waktu tertentu Harga saham semua perusahaan yang tercatat di BEJ pada hari Rabu 27 Februari 2008 Time

Lebih terperinci

ANALISIS DERET WAKTU

ANALISIS DERET WAKTU ANALISIS DERET WAKTU JENIS DATA Cross section Beberapa pengamatan diamati bersama-sama pada periode waktu tertentu Harga saham semua perusahaan yang tercatat di BEJ pada hari Rabu 27 Februari 2008 Time

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk menunjang kegiatan penelitian, dalam bab ini akan dijabarkan desain penelitian, alat dan bahan, dan bahan penelitian. 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION

OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION OPTIMASI PARAMETER α DAN γ DALAM PEMULUSAN EKSPONENSIAL DUA PARAMETER DENGAN METODE MODIFIKASI GOLDEN SECTION NILA YUWIDA 1208100015 Dosen Pembimbing : Dra. Nuri Wahyuningsih, M.Kes Drs. Lukman Hanafi,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Dasar Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya yaitu untuk mengklasifikasikan kelayakan kredit calon debitur

Lebih terperinci

2. Adanya resiko pemumpukan barang pada gudang.

2. Adanya resiko pemumpukan barang pada gudang. BAB 3 PROSEDUR DAN METODOLOGI 3.1. Analisis Masalah 3.1.1. Deskripsi Masalah Pemenuhan keinginan atau permintaan pasar merupakan hal yang krusial bagi setiap perusahaan. Perusahaan yang siap berkompetisi

Lebih terperinci

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN

METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN METODE KUANTITATIF, MENGGUNAKAN BERBAGAI MODEL MATEMATIS YANG MENGGUNAKAN DATA HISTORIES DAN ATAU VARIABLE-VARIABEL KAUSAL UNTUK MERAMALKAN Peramalan kuantitatif hanya dapat digunakan apabila terdapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan sering dipandang sebagai seni dan ilmu dalam memprediksikan kejadian yang mungkin dihadapi pada masa yang akan datang. Secara teoritis peramalan

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA

PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PENERAPAN METODE EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK PERAMALAN PENGGUNAAN WAKTU TELEPON DI PT TELKOMSEL Divre 3 SURABAYA Alda Raharja - 5206 100 008! Wiwik Anggraeni, S.Si, M.Kom! Retno

Lebih terperinci

METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN ABSTRACT

METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN ABSTRACT METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL WINTER UNTUK PERAMALAN Arganata Manurung 1, Bustami 2, M.D.H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika 2 Dosen Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Peramalan Peramalan ( forecasting) merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi. Dalam organisasi modern

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertukaran informasi di zaman modern ini telah sampai pada era digital. Hal ini ditandai dengan semakin dibutuhkannya teknologi berupa komputer dan jaringan internet

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah kegiatan mengestimasi apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relatif lama (assaury, 1991). Sedangkan ramalan adalah

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2. 6 tahap ini, pola yang telah ditemukan dipresentasikan ke pengguna dengan teknik visualisasi agar pengguna dapat memahaminya. Deskripsi aturan klasifikasi akan dipresentasikan dalam bentuk aturan logika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 ini merupakan desain penelitian yang akan digunakan. Exponential Smoothing

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 ini merupakan desain penelitian yang akan digunakan. Exponential Smoothing 30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Gambar 3.1 ini merupakan desain penelitian yang akan digunakan. Rumusan Masalah Pengumpulan Data Curah (Skotlandia Bagian Barat) Studi Literatur : Peramalan,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Ilustrasi pencarian titik pusat dan jari-jari pupil. Segmentasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Ilustrasi pencarian titik pusat dan jari-jari pupil. Segmentasi 4 Perangkat keras berupa Notebook: Processor intel Core i3 2.2 GHz. RAM kapasitas 2. GB. Harddisk Kapasitas 5 GB. Monitor pada resolusi 1366 x 768 piksel. Merek Acer Aspire 475. Perangkat lunak berupa:

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk menunjang kegiatan penelitian dalam bab ini akan dijabarkan desain penelitian, alat dan bahan, dan bahan penelitian. 3.1 Desain Penelitian Desain Penelitian merupakan

Lebih terperinci

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga Saintia Matematika Vol. 1, No. 2 (2013), pp. 161 174. PERAMALAN JUMLAH PENUMPANG KERETA API MEDAN-RANTAU PRAPAT DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL HOLT-WINTERS Evelina Padang, Gim Tarigan, Ujian Sinulingga

Lebih terperinci

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu

Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu Estimasi, Pemilihan Model dan Peramalan Hubungan Deret Waktu Author: Junaidi Junaidi Terdapat berbagai jenis model/metode peramalan hubungan deret waktu. Diantaranya adalah: 1) Model Linear; 2) Model Quadratic;

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pasar global dewasa ini tanpa disadari telah membuat kompetisi di dalam dunia perindustrian menjadi hal yang lebih penting. Pasar yang dulunya pada masa Perang

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Metode Time Series 3.1.1. Definisi Peramalan dan Time Series Peramalan (forecasting)adalah kegiatan memperkirakan apa yang terjadi pada masa yang akan datang berdasarkan data

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN METODE PENELITIAN Proses Dasar Sistem Proses dasar pengembangan sistem secara umum terdiri dari tahapan sebagai berikut: 1 Praproses. Pada tahap ini dilakukan persiapan yang meliputi seleksi data, transformasi

Lebih terperinci

Exponential Smoothing with Damped Trend Arum H. Primandari

Exponential Smoothing with Damped Trend Arum H. Primandari ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts Exponential Smoothing with Damped Trend Arum H. Primandari Rob J. Hyndman https://robjhyndman.com/ Pendahuluan Klasifikasi Pegels yang terdiri

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Oleh karena itu untuk meningkatkan akurasinya, proses learning harus dihentikan lebih awal atau melakukan pemotongan tree secara umum. Untuk itu diberikan 2 (dua) buah threshold yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER

PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER PENGGUNAAN ALGORITMA NONLINEAR PROGRAMMING UNTUK MENGOPTIMALKAN PARAMETER DALAM METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL SATU PARAMETER Nama Mahasiswa : Eka Novi Nurhidayati NRP : 1208 100 040 Jurusan : Matematika

Lebih terperinci

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

UKDW BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Distributor Seragam Aneka Jaya merupakan satu distributor seragam merk Teladan yang berada di kota sidoarjo. Distributor Seragam Aneka Jaya sendiri berdiri

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN

LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN LAPORAN PRAKTIKUM MODUL I PERAMALAN Disusun oleh: Kelompok II 1. Ari Handayani (4409216094) 2. Caecilia Eka A.W.S. (4409216097) 3. Dwi Darmawan Saputra (4409216100) LABORATORIUM SISTEM PRODUKSI FAKULTAS

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran Perusahaan dalam era globalisasi pada saat ini, banyak tumbuh dan berkembang, baik dalam bidang perdagangan, jasa maupun industri manufaktur. Perusahaan

Lebih terperinci

Pembahasan Materi #7

Pembahasan Materi #7 1 EMA402 Manajemen Rantai Pasokan Pembahasan 2 Pengertian Moving Average Alasan Tujuan Jenis Validitas Taksonomi Metode Kualitatif Metode Kuantitatif Time Series Metode Peramalan Permintaan Weighted Woving

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati ( )

PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati ( ) TUGAS AKHIR PERENCANAAN JUMLAH PRODUK MENGGUNAKAN METODE FUZZY MAMDANI BERDASARKAN PREDIKSI PERMINTAAN Oleh: Norma Endah Haryati (1207 100 031) Dosen Pembimbing: Drs. I G Ngurah Rai Usadha, M.Si Dra. Nuri

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER PEMBUATAN APLIKASI PERAMALAN JUMLAH PERMINTAAN PRODUK DENGAN METODE TIME SERIES EXPONENTIAL SMOOTHING HOLTS

Lebih terperinci

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di:

ISSN: JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 2015, Halaman Online di: ISSN: 2339-254 JURNAL GAUSSIAN, Volume 4, Nomor 4, Tahun 205, Halaman 957-966 Online di: http://ejournal-s.undip.ac.id/index.php/gaussian PREDIKSI NILAI KURS DOLLAR AMERIKA MENGGUNAKAN EXPONENTIAL SMOOTHING

Lebih terperinci

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing

Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential Smoothing Jurnal Ilmiah Teknologi dan Informasi ASIA (JITIKA) Vol.11, No.1, Februari 2017 ISSN: 0852-730X Peramalan Jumlah Penumpang Pada Siluet Tour And Travel Kota Malang Menggunakan Metode Triple Exponential

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peramalan adalah alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien (Makridakis,1991). Peramalan merupakan studi terhadap data historis untuk menemukan

Lebih terperinci

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian Bab IV Pembahasan dan Hasil Penelitian IV.1 Statistika Deskriptif Pada bab ini akan dibahas mengenai statistik deskriptif dari variabel yang digunakan yaitu IHSG di BEI selama periode 1 April 2011 sampai

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Total Hasil Penjualan

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Tabel 5.1 Total Hasil Penjualan BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Penyajian Data Tabel 5. Total Hasil Penjualan Total Hasil Penjualan Bulan (dalam jutaan rupiah) Jan-04 59.2 Feb-04 49.2 Mar-04 57.7 Apr-04 53.2 May-04 56.3 Jun-04 60.2 Jul-04

Lebih terperinci

MENENTUKAN PENJUALAN PRODUK TERBAIK DI PERUSAHAAN X DENGAN METODE WINTER EKSPONENSIAL SMOOTHING DAN METODE EVENT BASED

MENENTUKAN PENJUALAN PRODUK TERBAIK DI PERUSAHAAN X DENGAN METODE WINTER EKSPONENSIAL SMOOTHING DAN METODE EVENT BASED J. Math. and Its Appl. E-ISS: 2579-8936 P-ISS: 1829-605X Vol. 14, o. 1, Mei 2017, 25 35 MEETUKA PEJUALA PRODUK TERBAIK DI PERUSAHAA X DEGA METODE WITER EKSPOESIAL SMOOTHIG DA METODE EVET BASED Farida Agustini

Lebih terperinci

METODE MOVING AVERAGE DAN METODE WINTER DALAM PERAMALAN ABSTRACT

METODE MOVING AVERAGE DAN METODE WINTER DALAM PERAMALAN ABSTRACT METODE MOVING AVERAGE DAN METODE WINTER DALAM PERAMALAN Widya Risnawati Siagian 1, Sigit Sugiarto 2, M.D.H. Gamal 2 1 Mahasiswa Program Studi S1 Matematika FMIPA Universitas Riau 2 Dosen Fakultas Matematika

Lebih terperinci

U K D W BAB I PENDAHULUAN

U K D W BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam pengelolaan suatu minimarket tidak pernah lepas dari yang namanya persediaan barang. Persediaan barang menjadi bagian yang sangat vital dalam tumbuh kembangnya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan

BAB 2 LANDASAN TEORI. Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Pengertian Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) adalah suatu kegiatan untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa mendatang. Peramalan penjualan adalah peramalan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini, persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat. Dimana perusahaan dituntut untuk meningkatkan efisiensi dan inovasi agar dapat bertahan ditengah

Lebih terperinci

Teknik Peramalan Melalui Pemulusan Data (Bagian II) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017/2018

Teknik Peramalan Melalui Pemulusan Data (Bagian II) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017/2018 Teknik Peramalan Melalui Pemulusan Data (Bagian II) Dr. Kusman Sadik, M.Si Departemen Statistika IPB, 2017/2018 The most crucial issue in simple moving averages is the choice of the span, N. A simple moving

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan teori-teori yang menjadi dasar dan landasan dalam penelitian sehingga membantu mempermudah pembahasan selanjutnya. Teori tersebut meliputi arti dan peranan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit

BAB 2 LANDASAN TEORI. Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Produksi Produksi jagung merupakan hasil bercocok tanam, dimana dilakukan penanaman bibit tanaman pada lahan yang telah disediakan, pemupukan dan perawatan sehingga

Lebih terperinci

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model

Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2015 STMIK STIKOM Bali, 9 10 Oktober 2015 Peramalan Deret Waktu Menggunakan S-Curve dan Quadratic Trend Model Ni Kadek Sukerti STMIK STIKOM Bali Jl. Raya Puputan

Lebih terperinci

BAB IV PEMODELAN SISTEM

BAB IV PEMODELAN SISTEM BAB IV PEMODELAN SISTEM 4.1 ASUMSI PERHITUNGAN MODEL Model pengendalian persediaan galon menggunakan berbagai asumsi untuk memberikan batasan terhadap model yang merepresentasikan sistem sebenarnya. Asumsi-asumsi

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015

BAB III PERAMALAN. Praktikum Sistem Produksi ATA 2014/2015 BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan merupakan suatu bentuk usaha untuk meramalkan keadaan di masa mendatang melalui pengujian keadaan di masa lalu. Esensi peramalan adalah perkiraan peristiwa-peristiwa

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORITIS

BAB 2 LANDASAN TEORITIS BAB 2 LANDASAN TEORITIS 2.1 Pengertian Peramalan Peramalan (forecasting) adalah kegiatan memperkirakan atau memprediksikan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan waktu yang relative lama.

Lebih terperinci

PREDIKSI HARGA DAGING SAPI DI PEKANBARU DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL WINTER

PREDIKSI HARGA DAGING SAPI DI PEKANBARU DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL WINTER PREDIKSI HARGA DAGING SAPI DI PEKANBARU DENGAN METODE PEMULUSAN EKSPONENSIAL TRIPEL WINTER Rahmadeni 1, Evi Febriantikasari 2 Jurusan Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi,UIN Sultan Syarif Kasim Riau

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara 13 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini, perkembangan zaman semankin maju dan berkembang pesat, di antaranya banyak pernikahan dini yang menyebabkan salah satu faktor bertambahnya

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI. Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : selama 4 tahun penjualan besi Wiremesh untuk diramalkan

BAB 4 METODOLOGI. Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : selama 4 tahun penjualan besi Wiremesh untuk diramalkan BAB 4 METODOLOGI 4.1 Metodologi Penelitian 4.1.1 Pengumpulan Bahan Penelitian Dalam penelitian ini bahan / materi dikumpulkan melalui : 1) Data sekunder, yaitu dengan mengumpulkan data penjualan perusahaan

Lebih terperinci

SKRIPSI APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING. Disusun oleh: DANI AL MAHKYA

SKRIPSI APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING. Disusun oleh: DANI AL MAHKYA APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING SKRIPSI Disusun oleh: DANI AL MAHKYA 24010210141025 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS

Lebih terperinci

(FORECASTING ANALYSIS):

(FORECASTING ANALYSIS): ANALISIS KUANTITATIF ANALISIS PERAMALAN Hand-out ke-3 ANALISIS PERAMALAN (FORECASTING ANALYSIS): Contoh-contoh sederhana PRODI AGRIBISNIS UNEJ, 2017 PROF DR IR RUDI WIBOWO, MS Contoh aplikasi tehnik peramalan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 1 BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini membahas tentang teori penunjang dan penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan metode ARIMA box jenkins untuk meramalkan kebutuhan bahan baku. 2.1. Peramalan Peramalan

Lebih terperinci

S (t)=ax(t)+(1-a)s t-1 (2) S (t)=asn(t)+(1-a)s t-1 (3) F(t+m)=S(t)+mb(t) (4)

S (t)=ax(t)+(1-a)s t-1 (2) S (t)=asn(t)+(1-a)s t-1 (3) F(t+m)=S(t)+mb(t) (4) Ju rnal)lm iah. %2O 6ol.,. o. data ini terjadi jika terdapat data yang berfluktuasi di sekitar nilai rata-rata yang konstan. Suatu produk yang penjualannya tidak meningkat atau menurun selama waktu tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Vanissa Hapsari,2013 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat pencemaran udara di beberapa kota besar cenderung meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya jumlah transportasi terus

Lebih terperinci

PERAMALAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL HOLT - WINTER

PERAMALAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL HOLT - WINTER PERAMALAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL HOLT - WINTER PERAMALAN DATA TIME SERIES DENGAN METODE PENGHALUSAN EKSPONENSIAL HOLT WINTER Adi Suwandi 1, Annisa 2, Andi Kresna Jaya

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LADASA TEORI 2.1 Peramalan (forecasting) 2.1.1. Hubungan Forecast dengan Rencana Forecast adalah peramalan apa yang akan terjadi pada waktu yang akan datang, sedang rencana merupakan penentuan apa

Lebih terperinci

MATERI 3 PER E AM A AL A AN

MATERI 3 PER E AM A AL A AN MATERI 3 PERAMALAN APAKAH PERAMALAN ITU? Peramalan (Forecasting) : Seni dan ilmu memprediksi peristiwa- peristiwa masa depan. Peramalan memerlukan pengambilan data historis dan memproyeksikannya ke masa

Lebih terperinci

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya

Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya. Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Aplikasi Sistem Informasi Forecasting pada PD. Maha Jaya Rudy Adipranata 1, Tanti Octavia 2, Andi Irawan 1 Teknik Informatika 1 Teknik Industri 2 Universitas Kristen Petra Surabaya Pendahuluan Pentingnya

Lebih terperinci

Peramalan (Forecasting)

Peramalan (Forecasting) Peramalan (Forecasting) Peramalan (forecasting) merupakan suatu proses perkiraan keadaan pada masa yang akan datang dengan menggunakan data di masa lalu (Adam dan Ebert, 1982). Awat (1990) menjelaskan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERAMALAN

BAB IV METODE PERAMALAN Metode Peramalan 15 BAB METODE PERAMALAN 4.1 Model Sederhana Data deret waktu Nilai-nilai yang disusun dari waktu ke waktu tersebut disebut dengan data deret waktu (time series). Di dunia bisnis, data

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 OBSERVASI LAPANG

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 OBSERVASI LAPANG BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 OBSERVASI LAPANG Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten merupakan salah satu perusahaan yang memproduksi air minum dalam kemasan. Perusahaan memproduksi berbagai

Lebih terperinci

EFEKTIVITAS METODE BOX-JENKINS DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DISHUB KLATEN

EFEKTIVITAS METODE BOX-JENKINS DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DISHUB KLATEN EFEKTIVITAS METODE BOX-JENKINS DAN EXPONENTIAL SMOOTHING UNTUK MERAMALKAN RETRIBUSI PENGUJIAN KENDARAAN BERMOTOR DISHUB KLATEN Puji Rahayu 1), Rohmah Nur Istiqomah 2), Eminugroho Ratna Sari 3) 1)2)3) Matematika

Lebih terperinci

Kata kunci: beban GI, perkiraan, regresi linier berganda

Kata kunci: beban GI, perkiraan, regresi linier berganda STUDI PERKIRAAN BEBAN PADA GARDU INDUK MANISREJO TAHUN 2014-2025 Wisnu Adi Suryo¹, Hadi Suyono, ST., MT., Ph.D ², Teguh Utomo, Ir., MT ³ ¹Mahasiswa Teknik Elektro, ² ³Dosen Teknik Elektro, Universitas

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA

RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA RANCANG BANGUN APLIKASI ANDROID UNTUK MENGHITUNG BIAYA LISTRIK RUMAH TANGGA Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Perhitungan pembayaran listrik masih belum banyak

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE

PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE PEMBENTUKAN MODEL KLASIFIKASI DATA LAMA STUDI MAHASISWA STMIK INDONESIA MENGGUNAKAN DECISION TREE DENGAN ALGORITMA NBTREE Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Program Studi Sistem Informasi, STMIK

Lebih terperinci

PERAMALAN (FORECASTING)

PERAMALAN (FORECASTING) #3 - Peramalan (Forecasting) #1 1 PERAMALAN (FORECASTING) EMA302 Manajemen Operasional Pengertian (1) 2 Oxford Dictionary, Forecast is a statement about what will happen in the future, based on information

Lebih terperinci

KAJIAN TEORITIS HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN DATA RUNTUN WAKTU

KAJIAN TEORITIS HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN DATA RUNTUN WAKTU Bimaster Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 02, No.3 (2013), hal 205-210 KAJIAN TEORITIS HYBRIDIZING EXPONENTIAL SMOOTHING DAN NEURAL NETWORK UNTUK PERAMALAN DATA RUNTUN WAKTU Muhlasah

Lebih terperinci

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan

BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan BAB III PERAMALAN 3.1 Landasan Teori Peramalan Menurut Gaspersz (2004), aktivitas peramalan merupakan suatu fungsi bisnis yang berusaha memperkirakan permintaan dan penggunaan produk sehingga produk-produk

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia 1 syam@stmik-indonesia.ac.id,

Lebih terperinci

Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering

Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering SEMINAR MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2017 T - 12 Prediksi Nilai Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Jambi Menggunakan Radial Basis Function Neural Network (RBFNN) dengan Metode Fuzzy C-Means Clustering

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perdagangan antar negara terjadi seiring dengan berkembangnya kehidupan ekonomi manusia. Berkembangnya kebutuhan ekonomi itu sendiri didorong akibat berkembangnya peradaban

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN METODOLOGI

BAB III DATA DAN METODOLOGI 17 BAB III DATA DAN METODOLOGI 3.1 Data Pada penelitian ini, ada dua jenis data yang akan digunakan. Jenis data pertama adalah data curah hujan bulanan dan yang kedua adalah data luaran GCM. 3.1.1 Data

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA FORECASTING UNTUK PREDIKSI PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SRAGEN

PENERAPAN ALGORITMA FORECASTING UNTUK PREDIKSI PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SRAGEN PENERAPAN ALGORITMA FORECASTING UNTUK PREDIKSI PENDERITA DEMAM BERDARAH DENGUE DI KABUPATEN SRAGEN Ryan Putranda Kristianto 1), Ema Utami 2), Emha Taufiq Lutfi 3) 1, 2,3) Magister Teknik informatika STMIK

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 20 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Peramalan 2.1.1 Pengertian Peramalan Peramalan adalah pemikiran terhadap suatu besaran, misalnya permintaan terhadap satu atau beberapa produk pada periode yang akan datang.

Lebih terperinci

Sistem Peramalan Harga Emas Antam Menggunakan Double Exponential Smoothing

Sistem Peramalan Harga Emas Antam Menggunakan Double Exponential Smoothing Sistem Peramalan Harga Emas Antam Menggunakan Double Exponential Smoothing Teguh Andriyanto Sistem Informasi Universitas Nusantara PGRI Kediri Kediri, Indonesia E-mail: teguh@ unpkediri.ac.id Abstrak Emas

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Manajemen Operasional Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2010 : 4), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan

Lebih terperinci

PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA

PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA PERAMALAN PENENTUAN JUMLAH PERMINTAAN KONSUMEN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP PRODUK BORDIR PADA KOTA TASIKMALAYA Lies Sunarmintyastuti 1, Salman Alfarisi 2, Fitria Sari Hasanusi 3 Program Studi

Lebih terperinci

APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING ABSTRACT

APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA METODE EXPONENTIAL SMOOTHING ABSTRACT ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 3, Nomor 4, Tahun 2014, Halaman 605-614 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian APLIKASI METODE GOLDEN SECTION UNTUK OPTIMASI PARAMETER PADA

Lebih terperinci

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan.

BAB 3 ALGORITMA C4.5. Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. BAB 3 ALGORITMA C4.5 Algoritma C4.5 merupakan algoritma yang digunakan untuk membentuk pohon keputusan. A. Pohon Keputusan Pohon keputusan merupakan metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan

Lebih terperinci

ANALISIS RAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. INDAC INT L

ANALISIS RAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. INDAC INT L ANALISIS RAMALAN PENJUALAN DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT. INDAC INT L Eman Lesmana 1, Betty Subartini 2, Dede Abdul Jabar 3 Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.. Plotting Data Bahan baku komponen yang dipakai untuk membuat panel listrik jumlahnya cukup banyak dan beragam untuk masing-masing panel listrik yang dibuat. Jadi, penggunaan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN . BP D-1

HASIL DAN PEMBAHASAN . BP D-1 13 a. Ambil contoh acak (n s =n) X, X,.., X dari n data original. Pengambilan sampel dilakukan tanpa pemulihan. b. Berdasarkan bootstrap sample, hitung bootstrap CUSUM, notasikan S, S,, S c. Hitung S,

Lebih terperinci