HASIL DAN PEMBAHASAN. Data

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HASIL DAN PEMBAHASAN. Data"

Transkripsi

1 Transformasi data, mengubah data ke bentuk yang dapat di-mine sesuai dengan perangkat lunak yang digunakan pada penelitian. Penentuan Data Latih dan Data Uji Dalam penelitian ini data terdapat dua metode uji yang digunakan yaitu pembagian data latih dan data uji dengan proporsi 70% data latih dan 30% data uji dan metode uji 10-fold cross validation. Aplikasi Teknik Klasifikasi Tahapan ini merupakan tahap yang penting karena pada tahap ini teknik klasifikasi diaplikasikan terhadap data. Teknik klasifikasi yang digunakan adalah k-nearest Neighbor. Langkah-langkah pada metode tersebut yaitu: Hitung jarak Euclidean: Pada tahap ini setiap data uji akan dihitung jaraknya ke setiap data latih untuk mengetahui ukuran kedekatan atau ukuran kesamaan antara data uji dengan data latih. Penentuan nilai k: Hal terpenting pada k- Nearest Neighbor adalah menentukan nilai yang tepat untuk k yang menunjukan jumlah tetangga terdekat. Majority voting: Penentuan kelas target untuk data uji berdasarkan kelas yang utama pada tetangga terdekat. Jenis Percobaan dan Evaluasi Keluaran Dalam penelitian ini dilakukan beberapa bentuk percobaan yang dibedakan berdasarkan jenis dataset dan metode pembagian data latih dan data uji. Jenis-jenis percobaan tersebut adalah: tidak sama dengan metode uji 70% data latih dan 30% data uji. tidak sama dengan metode uji 10-fold cross validation. sama dengan metode uji 70% data latih dan 30% data uji. sama dengan metode uji 10-fold cross validation. Selanjutnya akan dibentuk tabel confusion matrix dari setiap classifier untuk mengevaluasi klasifikasi yang dihasilkan metode k-nearest Neighbor. Lingkungan Pengembangan Spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk penelitian ini adalah sebagai berikut: a Perangkat keras berupa komputer personal dengan spesifikasi: Prosesor Intel(R) Pentium(R) D CPU 2.80 GHz (2 CPUs) Memori DDR2 512 MB Harddisk 80 GB Keyboard dan mouse Monitor b Perangkat Lunak Data Sistem operasi Windows XP Professional Microsoft Excel 2007 sebagai media merapihkan data Microsoft Access 2007 sebagai media penggabungan data, pembersihan data, transformasi data QtOctave untuk menjalankan metode k-nearest neighbor HASIL DAN PEMBAHASAN Data IPK dengan format spreadsheet Excel terdiri dari 2989 record dan 4 atribut (Nama, NRP, IPK, dan Status Studi). Sedangkan data Biodata dengan format spreadsheet Excel terdiri dari 3010 record dan 41 atribut (NRP, jalur masuk, jenis kelamin, tempat lahir, tanggal lahir, status kawin, warganegara, agama, nama ayah, tahun lahir ayah, pendidikan ayah, pekerjaan ayah, pendapatan orang tua, nama ibu, tahun lahir ibu, pendidikan ibu, pendidikan orang tua, pekerjaan ibu, alamat orang tua, kode pos, wilayah telp orang tua, nomor telp orang tua, nama wali, alamat wali, nama darurat, alamat darurat, nomor telp darurat, nomor SMA, nama SMA, nomor induk, status SMA, tahun ijazah, jumlah mata pelajaran UAN, nilai UAN, prestasi, minat/hobi, listrik, golongan darah, tinggi badan, berat badan, dan riwayat kesehatan). Penggabungan dan Pembersihan Data Data IPK dan Biodata digabung menggunakan Microsoft Access berdasarkan kesamaan NRP pada kedua data. Pada data hasil gabungan data IPK dan Biodata ditambahkan 5

2 atribut baru yaitu atribut jurusan dengan ketentuan berdasarkan tabel kode jurusan mayor IPB tahun akademik 2007/2008 (Lampiran 1), penambahan atribut asal daerah berdasarkan asal SMA. Penentuan asal daerah sesuai dengan ketentuan pada Lampiran 2. Selain itu ditambahkan juga kolom kelas target yang ditentukan berdasarkan IPK dengan ketentuan: resiko rendah (IPK 2.76), resiko sedang (2 IPK<2.76), dan resiko tinggi (IPK<2). Selanjutnya dilakukan pemilihan atribut. Atribut yang tidak relevan dan atribut yang banyak mengandung missing value akan dihilangkan. Semua atribut terpilih yang bertipe nominal dan kelas target dikategorikan sesuai dengan ketentuan pada pada Lampiran 3. Record yang mengandung nilai kosong dan atau duplikat dihapus. Hasil akhir dari proses penggabungan data IPK dan Biodata terdiri dari 2785 record serta 9 atribut (jurusan, asal daerah, jalur masuk, jenis kelamin, pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, nilai uan SMA, hobi, dan riwayat kesehatan) serta kolom kelas target. Pemilihan Data Dari 9 atribut yang ada akan dilakukan pemilihan atribut lagi menggunakan uji hipotesis statistika yaitu uji kebebasan chisquare dan uji korelasi peringkat Spearman. Uji kebebasan diterapkan untuk atribut yang bertipe nominal (jurusan, asal daerah, jalur masuk, jenis kelamin, pendapatan orang tua, pendidikan orang tua, hobi, dan riwayat kesehatan) sedangkan uji Spearman diterapkan untuk atribut yang bertipe numerik (nilai uan SMA). Uji kebebasan dan uji Spearman dilakukan untuk melihat hubungan antara setiap atribut dengan kelas target, apakah berpengaruh atau tidak. Jika berdasarkan uji yang dilakukan suatu atribut dinyatakan tidak berpengaruh, maka atribut tersebut dihilangkan, dan sebaliknya. Dalam hal ini, kelas target menunjukkan tingkat keberhasilan mahasiswa. Berikut merupakan salah satu contoh penerapan uji kebebasan pada atribut jenis kelamin. Penentuan hipotesis: H 0 : jenis kelamin tidak berhubungan dengan kelas target H 1 : jenis kelamin berhubungan dengan kelas target Sebelum dilakukan uji kebebasan, dibuat tabel kontingensi terlebih dahulu antara setiap atribut dengan kelas target. Tabel kontingensi antara atribut jenis kelamin dan kelas target dapat dilihat pada Tabel 2, sedangkan tabel kontingensi atribut lainnya dapat dilihat pada Lampiran 4. Tabel 2 Tabel kontingensi antara jenis kelamin dan kelas target Jenis Kelas target Total kelamin Resiko rendah Resiko sedang Resiko tinggi Perempuan Laki-laki Total Selanjutnya, dihitung nilai frekuensi harapan (E ij ) dan nilai chi-square ( 2 ) dari setiap tabel kontingensi. Hasil perhitungan E ij dan 2 hitung untuk atribut jenis kelamin diperlihatkan pada Tabel 3. Tabel 3 Nilai frekuensi harapan dan chi-square atribut jenis kelamin E i1 E i2 E i3 i1 2 i2 2 i hitung (db, α) = 2 (2, 0.05) 5.99 Jenis kelamin memiliki 2 level (perempuan dan laki-laki) dan kelas target memiliki 3 level (resiko rendah, resiko sedang, resiko tinggi) maka besarnya derajat bebas=(2-1) (3-1)=2. Nilai α yang digunakan yaitu sebesar Berdasarkan Tabel 3, nilai 2 hitung> 2 (2, α). Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa pada taraf nyata α = 0.05, peubah jenis kelamin berpengaruh terhadap atribut kelas target. Untuk nilai frekuensi harapan dan chi-square atribut lainnya dapat dilihat pada Lampiran 5. Berdasarkan uji hipotesis yang telah dilakukan terhadap seluruh atribut, diperoleh hasil yang diperlihatkan pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil uji hipotesis Atribut Jurusan Asal daerah Jalur masuk Jenis kelamin Pendapatan Pendidikan orang tua Hobi Riwayat kesehatan Nilai uan sma Keterangan terhadap kelas target Tidak Tidak Tidak 6

3 Data akhir yang dihasilkan terdiri dari 2785 record dan 6 atribut yang berdasarkan uji hipotesis berpengaruh, yaitu: jurusan, asal daerah, jalur masuk, jenis kelamin, hobi, dan nilai uan SMA serta satu kolom kelas target. Dari 6 atribut yang digunakan pada penelitian ini 5 diantaranya merupakan data nominal yaitu: jurusan, asal daerah, jalur masuk, jenis kelamin, dan hobi. Sedangkan atribut nilai uan SMA merupakan data numerik. Pada atribut nilai uan SMA terdapat 10 record yang tidak relevan sehingga data yang digunakan dalam proses data mining terdiri dari 2775 record dan 6 atribut. Transformasi Data Karena adanya perbedaan range antar atribut maka perlu dilakukan normalisasi. Normalisasi yang dilakukan bergantung jenis datanya. Untuk atribut nilai uan SMA yang bertipe numerik, normalisasi menggunakan min-max normalization. Nilai maksimum atribut nilai uan SMA sebesar 29,67 sedangkan nilai minimum sebesar Contoh normalisasi untuk record pertama berdasarkan rumus normalisasi (persamaan 3) adalah: Meskipun atribut nilai uan SMA bertipe numerik tetapi bisa dinormalisasi dengan rumus tersebut karena atribut numerik termasuk dalam atribut kontinu. Pada penelitian ini perangkat lunak yang digunakan adalah QtOctave sehingga data yang digunakan disimpan dalam format yang dapat diolah dalam QtOctave yaitu format txt atau.m. Octave merupakan suatu perangkat lunak tiruan dari Matlab untuk komputasi numerik dan visualisasi data sedangkan QtOctave merupakan sebuah antar muka grafis yang dikembangkan untuk program Octave. Antar muka grafis ini dikembangkan untuk menambahkan beberapa fasilitas yang tidak terdapat pada program Octave yang langsung dijalankan dari shell command sehingga program Octave lebih mudah digunakan. Pada QtOctave, perintahperintah yang diberikan tidak dimasukkan secara langsung pada baris perintah, melainkan pada kotak teks masukkan yang terdapat pada bagian bawah dari jendela QtOctave. Aplikasi Teknik Klasifikasi Dari total data sebanyak 2775 record, diambil 1% data dari setiap kelas target yang akan dihilangkan kelas targetnya sebagai data tanpa label kelas yang akan diterapkan pada classifier terbaik. Jadi dataset untuk pembagian data latih dan data uji sebanyak 2747 record. Pada percobaan pertama, menggunakan seluruh dataset sebanyak 2747 record yang tidak sama dan metode uji yang digunakan 70% sebagai data latih sedangkan sisanya sebanyak 30% sebagai data uji. Jumlah record untuk data latih dan data uji dari setiap kelas diperlihatkan Tabel 5. Tabel 5 Jumlah record data latih dan data uji percobaan 1 Data latih Data uji Kelas record 443 record Kelas record 292 record Kelas record 89 record Total 1923 record 824 record Data tersebut kemudian diterapkan dalam metode k-nearest Neighbor melalui tahap-tahap berikut ini: 1 Setiap record data uji dihitung jaraknya ke setiap record data latih untuk mengetahui ukuran kedekatan antara data uji dengan data latih. Untuk data bertipe nominal, selisih antara data uji dengan data latih dilihat dari kesamaan nilai kedua data. Jika nilai data uji sama dengan nilai data latih maka selisihnya 0, tetapi jika nilai data uji berbeda dengan nilai data latih maka selisihnya adalah 1. Untuk data bertipe numerik, selisih antara data uji dengan data latih adalah pengurangan nilai data uji dengan nilai data latih. 2 Penentuan nilai k tetangga terdekat pada percobaan 1 dilakukan dengan mencoba nilai k mulai dari 5 sampai 70 dengan selang 5 angka dalam metode k-nearest Neighbor. Pada setiap percobaan dengan suatu nilai k dihitung akurasi classifier dan sebaran kelas target ditampilkan dalam histogram. Berdasarkan percobaan sampai nilai k=65, diperoleh bahwa sebaran kelas target mencakup ketiga kelas yaitu resiko rendah, sedang, dan tinggi. Jika nilai k dinaikkan menjadi 70, maka sebaran kelas target untuk kelas 3 (resiko tinggi) tidak tercakup seperti diperlihatkan Gambar 2 dan Gambar 3 7

4 Gambar 2 Histogram kelas target dengan k=65. Gambar 3 Histogram kelas target dengan k=70. Melihat kondisi tersebut, nilai k akan dipilih antara 5 sampai 65. Akurasi klasifikasi untuk nilai k=5 sampai k=70 diperlihatkan pada Tabel 6. Tabel 6 Akurasi klasifikasi percobaan 1 k akurasi k akurasi Berdasarkan tabel tersebut (Tabel 6) akurasi yang diperoleh selisihnya tidak terlalu jauh berbeda. Hal inilah yang menyebabkan percobaan nilai k menggunakan selang 5 angka. Akurasi paling tinggi diperoleh untuk k=65 sehingga pada percobaan ini classifier terbaik diperoleh pada jumlah tetangga terdekat sebanyak Setiap record data uji dapat ditentukan kelas targetnya berdasarkan kelas utama pada 65 tetangga terdekat. Untuk mengetahui record yang salah diklasifikasikan digunakan matrix confusion yang diperlihatkan Tabel 7. Tabel 7 Matrix confusion untuk percobaan 1 Kelas hasil prediksi aktual Kelas Kelas Kelas Berdasarkan tabel tersebut (Tabel 7) kelas 1 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 351 record, kelas 1 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 92 record, dan tidak ada kelas 1 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 3. Kelas 2 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 41 record, kelas 2 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 250 record, dan kelas 2 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 3 sebanyak 1 record. Tidak ada kelas 3 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 3, kelas 3 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 57 record, dan kelas 3 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 32 record. Berdasarkan persamaan 5, besarnya akurasi adalah: akurasi = = Percobaan 2 menggunakan seluruh dataset sebanyak 2747 record yang proporsi record pada setiap kelas target tidak sama, menggunakan tetangga terdekat sebanyak 65 tetapi dengan metode uji 10-fold cross validation. Data dibagi menjadi 10 subset yang berbeda dengan jumlah yang hampir sama. Setiap kali sebuah subset digunakan sebagai data uji maka 9 subset lainnya menjadi data latih. Besarnya akurasi pada setiap proses uji diperlihatkan pada Tabel 8. Tabel 8 Akurasi setiap proses uji pada 10-fold cross validation percobaan 2 proses uji ke- akurasi

5 proses uji ke- akurasi Berdasarkan Tabel 8 akurasi terbaik diperoleh pada proses uji ke-8 yaitu sebesar Matrix confusion untuk proses uji ke-8 pada percobaan 2 adalah: Tabel 9 Matrix confusion proses uji ke-8 percobaan 2 Kelas hasil prediksi aktual Kelas Kelas Kelas Berdasarkan tabel tersebut (Tabel 9) kelas 1 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 130 record, kelas 1 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 17 record, dan tidak ada kelas 1 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 3. Kelas 2 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 27 record, kelas 2 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 71 record, dan tidak ada kelas 2 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 3. Kelas 3 tidak ada yang tepat diklasifikasikan sebagai kelas 3, kelas 3 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 17 record, dan kelas 3 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 12 record. Berdasarkan persamaan 5, besarnya akurasi adalah: akurasi = = Akurasi rata-rata dari seluruh proses uji dengan 10 data uji yang berbeda pada percobaan kedua diperoleh sebesar Percobaan 3 menggunakan dataset yang seimbang dengan pembagian data 70% data latih dan 30% data uji. Jumlah record untuk data latih dan data uji dari setiap kelas diperlihatkan Tabel 10. Tabel 10 Jumlah record data latih dan data uji percobaan 3 Data latih Data uji Kelas record 89 record Kelas record 89 record Kelas record 89 record Total 624 record 267 record Pada percobaan 3 nilai k atau tetangga terdekat ditentukan lagi seperti halnya pada percobaan 1 dengan cara mencoba menerapkan nilai k mulai dari 5 sampai 65 dengan selang 5 angka kedalam metode k-nearest neighbor. Setiap menerapkan suatu nilai k dihitung akurasi klasifikasi tetapi tidak menampilkan histogram sebaran kelas target karena setiap kelas jumlahnya seragam. Akurasi klasifikasi untuk nilai k=5 sampai k=65 diperlihatkan pada Tabel 11. Tabel 11 Akurasi klasifikasi percobaan 3 k akurasi k akurasi Berdasarkan tabel tersebut (Tabel 11) akurasi yang paling tinggi diperoleh untuk k=50 sehingga pada percobaan ini jumlah tetangga terdekat adalah 50. Untuk mengetahui record yang salah diklasifikasikan digunakan matrix confusion yang diperlihatkan Tabel 12. Tabel 12 Matrix confusion untuk percobaan 3 Kelas hasil prediksi aktual Kelas Kelas Kelas Berdasarkan tabel tersebut (Tabel 12) kelas 1 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 56 record, kelas 1 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 22 record, dan kelas 1 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 3 sebanyak 11 record. Kelas 2 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 42 record, kelas 2 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 25 record, dan kelas 2 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 3 sebanyak 22 record. Kelas 3 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 3 sebanyak 26 record, kelas 3 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 28 record, dan kelas 3 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 35 record. Berdasarkan persamaan 5, besarnya akurasi adalah: akurasi = =

6 Percobaan 4 dilakukan menggunakan dataset yang proporsi record pada setiap kelas target seimbang dengan metode 10-fold cross validation. Data dibagi menjadi 10 subset yang berbeda dengan jumlah yang hampir sama. Setiap kali sebuah subset digunakan sebagai data uji maka 9 subset lainnya menjadi data latih. Percobaan ini tetap menggunakan jumlah tetangga terdekat sebanyak 65 karena dataset percobaan 4 sama dengan dataset percobaan 3. Besarnya akurasi pada setiap proses uji diperlihatkan pada Tabel 13. Tabel 13 Akurasi setiap proses uji pada 10-fold cross validation percobaan 4 proses uji ke- akurasi Berdasarkan Tabel 13 akurasi terbaik diperoleh pada proses uji ke-6 yaitu sebesar Matrix confusion untuk proses uji ke-6 pada percobaan 4 adalah Tabel 14 Matrix confusion proses uji ke-6 percobaan 4 Kelas hadil prediksi actual Kelas Kelas Kelas Berdasarkan tabel tersebut (Tabel 14) kelas 1 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 24 record, kelas 1 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 5 record, dan kelas 1 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 3 sebanyak 1 record. Kelas 2 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 14 record, kelas 2 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 6 record, dan kelas 2 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 3 sebanyak 9 record. Kelas 3 yang tepat diklasifikasi sebagai kelas 3 sebanyak 19 record, kelas 3 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 1 sebanyak 2 record, dan kelas 3 yang salah diklasifikasi sebagai kelas 2 sebanyak 9 record. Berdasarkan persamaan 5, besarnya akurasi adalah: akurasi = = Akurasi rata-rata dari seluruh proses uji dengan 10 data uji yang berbeda pada percobaan 4 diperoleh sebesar Setiap percobaan yang dilakukan menghasilkan sebuah classifier, sehingga dari empat percobaan diperoleh empat buah classifier. Akurasi setiap classifier diperlihatkan pada Tabel 15. Tabel 15 Akurasi empat classifier Percobaan Model yang akurasi dihasilkan 1 classifier classifier classifier classifier Akurasi paling tinggi diperoleh pada classifier 4 yang dihasilkan dari percobaan 4 yaitu menggunakan dataset 891 record yang seimbang dengan metode uji 10-fold cross validation. Dengan demikian classifier 4 merupakan classifier terbaik yang dihasilkan dengan metode k Nearest Neighbor. Penggunaan Classifier pada Data Baru Classifier terbaik yang diperoleh digunakan untuk memprediksi label kelas pada data yang baru. Pada Tabel 16 diberikan contoh data baru tanpa label kelas yang akan diterapkan pada classifier. Tabel 16 Data tanpa label kelas jur jalur jenis asal hobi NEM kel

7 jur jalur jenis kel asal hobi NEM Hasil prediksi data baru tanpa label kelas diperlihatkan pada Tabel 17 Tabel 17 Hasil prediksi data baru tanpa label kelas record kelas prediksi data akademik dan biodata mahasiswa tingkat I IPB. 2 Classifier terbaik dihasilkan dari percobaan 4 yaitu menggunakan dataset 891 record yang proporsi record pada setiap kelas target seimbang dengan metode uji 10-fold cross validation. 3 Akurasi yang diperoleh pada classifier terbaik hanya sebesar 52.97%. 4 Classifier terbaik yang dihasilkan dapat digunakan untuk memprediksi keberhasilan mahasiswa baru IPB. 5 Atribut yang mempengaruhi tingkat keberhasilan mahasiswa tingkat I IPB berdasarkan uji hipotesis adalah jurusan, jalur masuk, jenis kelamin, asal daerah, hobi, dan nilai uan (NEM). Saran Pada penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yang dapat diperbaiki pada penelitian selanjutnya. Beberapa saran yang dapat dilakukan antara lain: 1. Penggunaan metode lain untuk memperoleh classifier yang lebih baik, karena akurasi classifier dari k-nearest Neighbor hanya sebesar 52.97%. 2. Dibangun aplikasi sederhana yang dapat memprediksi keberhasilan mahasiswa baru dengan menerapkan model terbaik. Kesimpulan KESIMPULAN DAN SARAN Dari beberapa percobaan yang dilakukan terhadap data IPK dan Biodata dengan metode k-nearest Neighbor, diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1 Metode k-nearest Neighbor dapat digunakan untuk membuat classifier pada 11

PREDIKSI TINGKAT KEBERHASILAN MAHASISWA TINGKAT I IPB DENGAN METODE k-nearest NEIGHBOR NINON NURUL FAIZA

PREDIKSI TINGKAT KEBERHASILAN MAHASISWA TINGKAT I IPB DENGAN METODE k-nearest NEIGHBOR NINON NURUL FAIZA PREDIKSI TINGKAT KEBERHASILAN MAHASISWA TINGKAT I IPB DENGAN METODE k-nearest NEIGHBOR NINON NURUL FAIZA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

Klasifikasi Profil Siswa SMA/SMK yang Masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dengan k-nearest Neighbor

Klasifikasi Profil Siswa SMA/SMK yang Masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dengan k-nearest Neighbor Klasifikasi Profil Siswa SMA/SMK yang Masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri) dengan k-nearest Neighbor Yuandri Trisaputra, Indriyani, Shellafuri Mardika Biru, Muhammad Ervan Departemen Ilmu Komputer, FMIPA,

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2.

HASIL DAN PEMBAHASAN. Setiap tahapan di dalam penelitian ini akan ditunjukkan di dalam Tabel 2. 6 tahap ini, pola yang telah ditemukan dipresentasikan ke pengguna dengan teknik visualisasi agar pengguna dapat memahaminya. Deskripsi aturan klasifikasi akan dipresentasikan dalam bentuk aturan logika

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain :

BAB 3 METODE PENELITIAN. Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain : BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Instrumen Penelitian Bahan dan peralatan yang dibutuhkan dalam penelitian ini antara lain : 3.1.1 Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data siswa kelas SMA

Lebih terperinci

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN

Lingkungan Pengembangan HASIL DAN PEMBAHASAN aturan 3--5 untuk menentukan interval akan dibagi menjadi berapa kelompok. Hasilnya akan menjadi hirarki paling atas. Kemudian nilai maksimum dan nilai minimum diperiksa apakah nilainya masuk ke dalam

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Ilustrasi pencarian titik pusat dan jari-jari pupil. Segmentasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Gambar 3 Ilustrasi pencarian titik pusat dan jari-jari pupil. Segmentasi 4 Perangkat keras berupa Notebook: Processor intel Core i3 2.2 GHz. RAM kapasitas 2. GB. Harddisk Kapasitas 5 GB. Monitor pada resolusi 1366 x 768 piksel. Merek Acer Aspire 475. Perangkat lunak berupa:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Instrumen Penelitian Pada penelitian ini bahan dan peralatan yang diperlukan sebagai berikut: 3.1.1 Bahan Dalam penelitian ini bahan yang dibutuhkan adalah data siswa kelas

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang 57 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Dalam bab ini, selain menjelaskan mengenai kebutuhan minimum untuk perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan untuk pemakaian aplikasi yang dihasilkan, juga akan

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK

KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK KLASIFIKASI PELANGGAN DENGAN ALGORITME POHON KEPUTUSAN DAN PELUANG PELANGGAN YANG MERESPONS PENAWARAN DENGAN REGRESI LOGISTIK YUANDRI TRISAPUTRA & OKTARINA SAFAR NIDA (SIAP 16) Pendahuluan Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Dasar Penelitian Penelitian ini dilakukan berdasarkan rumusan masalah yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya yaitu untuk mengklasifikasikan kelayakan kredit calon debitur

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap pengimplementasian metode kedalam perangkat lunak simulasi, tahap lanjut dari tahap perancangan simulasi di bab sebelumnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1.2. Rumusan Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan yang memiliki jasa pengiriman barang yang bergerak di dalam kota mempunyai beberapa masalah. Salah satu analisis yang bisa dilakukan adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dataset BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian diuraikan dalam skema tahap penelitian untuk memberikan petunjuk atau gambaran yang jelas, teratur, dan sistematis seperti yang ditunjukkan pada Gambar

Lebih terperinci

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembersihan Data Lingkungan Pengembangan Sistem HASIL DAN PEMBAHASAN 3 Nilai fuzzy support bagi frequent sequence dengan ukuran k diperoleh dengan mengkombinasikan frequent sequence dengan ukuran k-1. Proses ini akan berhenti jika tidak memungkinkan lagi untuk membangkitkan

Lebih terperinci

Data Mining. Tidak. Mulai. Data transaksi. Pembersihan data. Seleksi data. Transformasi data. Pemberian nilai minimum support

Data Mining. Tidak. Mulai. Data transaksi. Pembersihan data. Seleksi data. Transformasi data. Pemberian nilai minimum support 6 Representasi Pengetahuan Tahap ini merupakan tahap akhir dari proses KDD. Sederetan aturan atau rule disajikan kepada pengguna dengan menggunakan algoritme Rule Generation. Mulai Data transaksi Pembersihan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 41 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Rancangan 4.1.1 Spesifikasi Piranti Lunak Spesifikasi piranti lunak yang digunakan pada saat perancangan program aplikasi adalah : 1. Sistem Operasi Microsoft

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai pelaksanaan terhadap hasil perancangan yang telah diperoleh sebelumnya. Hasil perancangan pada tahap perancangan akan diimplemetasikan menjadi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 DESAIN PENELITIAN Dalam melakukan penelitian, dibutuhkan desain penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Berikut ini merupakan desain penelitian

Lebih terperinci

BAB 4 APLIKASI DAN IMPLEMENTASI. Untuk implementasi basis data pada PD Rudy Motors dibutuhkan spesifikasi

BAB 4 APLIKASI DAN IMPLEMENTASI. Untuk implementasi basis data pada PD Rudy Motors dibutuhkan spesifikasi BAB 4 APLIKASI DAN IMPLEMENTASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk implementasi basis data pada PD Rudy Motors dibutuhkan spesifikasi perangkat keras dan perangkat lunak yang memandai. Berikut akan dijelaskan

Lebih terperinci

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz

i. Perangkat Keras Prosesor Intel Pentium(R) Dual-Core CPU 2.20 GHz Data yang pada awalnya berupa chanel stereo diubah ke dalam chanel mono. Kemudian data tersebut disimpan dengan file berekstensi WAV. Praproses Pada tahap ini dilakukan ekstraksi ciri menggunakan metode

Lebih terperinci

DATA DAN METODE Data

DATA DAN METODE Data DATA DAN METODE Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian berasal dari data mahasiswa tahun angkatan 2000 sampai dengan 2005, dan dari tiga program studi yaitu S1- Sistem Informasi, S1-Teknik Informatika,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Pendahuluan. 1.2 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pendahuluan Dewasa ini komputer berkembang sangat pesat di berbagai bidang kehidupan. Perkembangan ini didukung oleh proses komputasi yang sangat cepat dan juga dukungan pengolahan

Lebih terperinci

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Implementasi adalah penerapan hasil perancangan yang telah dilakukan pada tahap analisis dan perancangan sistem. Hasil perancangan diterapkan menjadi

Lebih terperinci

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =.

dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. akurasi =. dan 3. Jumlah partisi vertikal (m) dari kiri ke kanan beturut-turut adalah 1, 2, 3, 4, dan 5. Gambar 5 Macam-macam bentuk partisi citra. Ekstraksi Fitur Pada tahap ini semua partisi dari citra dihitung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini, sebagai berikut: 3.1 Instrumen Penelitian Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

Lebih terperinci

BAB V Model Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak

BAB V Model Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak BAB V Model Perancangan dan Implementasi Perangkat Lunak Bab ini akan membahas model perancangan dan implementasi perangkat lunak yang meliputi kelas tahap perancangan, perancangan antarmuka, lingkungan

Lebih terperinci

4 Web server mengakses kubus data Palo server melalui Palo PHP API. Aplikasi OLAP menggunakan library JpGraph untuk menampilkan grafik.

4 Web server mengakses kubus data Palo server melalui Palo PHP API. Aplikasi OLAP menggunakan library JpGraph untuk menampilkan grafik. 5 4 Web server mengakses kubus data Palo server melalui Palo PHP API. Aplikasi OLAP menggunakan library JpGraph untuk menampilkan grafik. Lapis atas: Web browser Grafik Laptop JpGraph Line Plot Presentasi

Lebih terperinci

PENENTUAN TINGKAT KEBERHASILAN MAHASISWA TINGKAT I IPB MENGGUNAKAN INDUKSI POHON KEPUTUSAN DAN BAYESIAN CLASSIFIER YUNI ARTI

PENENTUAN TINGKAT KEBERHASILAN MAHASISWA TINGKAT I IPB MENGGUNAKAN INDUKSI POHON KEPUTUSAN DAN BAYESIAN CLASSIFIER YUNI ARTI PENENTUAN TINGKAT KEBERHASILAN MAHASISWA TINGKAT I IPB MENGGUNAKAN INDUKSI POHON KEPUTUSAN DAN BAYESIAN CLASSIFIER YUNI ARTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN INSTITUT PERTANIAN

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Instrumen Penelitian Instrumen penelitian ini diperlukan agar penelitian dapat berjalan dengan lancar dan baik. Instrumen tersebut terdiri dari perangkat keras dan perangkat

Lebih terperinci

Lingkungan Pengembangan Pelatihan HASIL DAN PEMBAHASAN Seleksi Fitur Pelatihan (deskripsi training Klasifikasi Akurasi

Lingkungan Pengembangan Pelatihan HASIL DAN PEMBAHASAN Seleksi Fitur Pelatihan (deskripsi training Klasifikasi Akurasi 6 diberikan sesuai dengan beban SKS mata kuliah yang bersangkutan, sedangkan fitur IP TPB disesuaikan. Untuk fitur mata kuliah yang sudah terseleksi, bobot yang dipakai sesuai dengan beban SKS, sedangkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi 64 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV EVALUASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi pemrograman yang menerapkan query fuzzy untuk menentukan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi Program Simulasi. mengevaluasi program simulasi adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Program Simulasi Dari keseluruhan perangkat lunak yang dibuat pada skripsi ini akan dilakukan implementasi untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan simulasi

Lebih terperinci

PENGARUH INCOMPLETE DATA TERHADAP AKURASI VOTING FEATURE INTERVALS-5 (VFI5) ABSTRAK

PENGARUH INCOMPLETE DATA TERHADAP AKURASI VOTING FEATURE INTERVALS-5 (VFI5) ABSTRAK PENGARUH INCOMPLETE DATA TERHADAP AKURASI VOTING FEATURE INTERVALS-5 (VFI5) Atik Pawestri Sulistyo 1, Aziz Kustiyo 1, Agus Buono 2 1 Departemen Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan IPA Institut Pertanian

Lebih terperinci

4 HASIL DA PEMBAHASA

4 HASIL DA PEMBAHASA 4 HASIL DA PEMBAHASA 4.1 Pengumpulan Data Pada proses pengumpulan data, diperoleh data awal berjumlah 5883 mahasiswa non aktif Program Studi Matematika FMIPA-UT dengan 33 atribut kategori dan numerik.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Tahapan penelitian. Praproses Data

METODE PENELITIAN. Gambar 2 Tahapan penelitian. Praproses Data daerah dalam lingkup R dan f(r) adalah fungsi yang dijalankan pada lingkup R. Mekanisme algoritme Naive adalah sebagai berikut : 1 Menentukan dataset D yang merupakan himpunan seluruh poligon / daerah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor : Intel Pentium IV 2,13 GHz 62 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program 4.1.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Spesifikasi Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk merancang sistem ini adalah: Processor :

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Analisis Permasalahan Hasil uji ANOVA yang didapat dari rancangan percobaan akan sah atau valid nilainya jika memenuhi salah satu asumsi yang telah ditetapkan. Salah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian Tugas Akhir ini berupa aplikasi

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi pada penelitian Tugas Akhir ini berupa aplikasi 49 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi pada penelitian Tugas Akhir ini berupa aplikasi pemrograman yang menerapkan metode Fuzzy Logic untuk menentukan pengajuan kredit bagi bagi

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nama dan deskripsi atribut tabel tempfact_indeksprestasi

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nama dan deskripsi atribut tabel tempfact_indeksprestasi Uji Query Tahap ini dilakukan setelah pembuatan data warehouse selesai. Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah operasi dasar OLAP berhasil diimplementasikan dan sesuai dengan informasi yang ditampilkan.

Lebih terperinci

Resume Regresi Linear dan Korelasi

Resume Regresi Linear dan Korelasi Rendy Dwi Ardiansyah Putra 7410040018 / 2 D4 IT A Statistika Resume Regresi Linear dan Korelasi 1. Regresi Linear Regresi linear merupakan suatu metode analisis statistik yang mempelajari pola hubungan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada proses penelitian ini dilakukan beberapa tahapan mulai dari tahap awal yaitu tahap inisiasi, pengembangan model, dan tahap terakhir pengembangan prototipe. Dalam tahapan inisiasi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Pada bab ini dibahas mengenai implementasi aplikasi yang telah dibuat dan evaluasi terhadap aplikasi Multivariate Statistical Process Control. 4.1 Spesifikasi Kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Implementasi aplikasi Control Chart proses produksi PT. Dharma Gravire ini memerlukan beberapa sarana pendukung, seperti perangkat keras dan perangkat

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN

METODE PENELITIAN HASIL DAN PEMBAHASAN 5. Oleh karena itu untuk meningkatkan akurasinya, proses learning harus dihentikan lebih awal atau melakukan pemotongan tree secara umum. Untuk itu diberikan 2 (dua) buah threshold yang harus dipenuhi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Untuk implementasi pada Oke Bakery ada spesifikasi-spesifikasi yang dibutuhkan sehingga program aplikasi dapat berjalan. Berikut adalah spesifikasinya.

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Data

HASIL DAN PEMBAHASAN. Analisis Data atribut tahun akademik dan atribut. Selain generalisasi, pada proses ini juga dilakukan dengan mengkonstruksi atribut baru menggunakan data dari atribut yang sudah ada. 4 Pemuatan Data Pada tahap ini,

Lebih terperinci

3.1 Metode Pengumpulan Data

3.1 Metode Pengumpulan Data BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Sebuah penelitian memerlukan pengumpulan data dan metode pengumpulan data karena sangat berpengaruh terhadap akurasi dan kualitas data yang digunakan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Definisi Analisis Sistem adalah Penguraian dari suatu Sistem Informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan,

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan yaitu metode eksperimental dimana metode ini bekerja dengan memanipulasi dan melakukan kontrol pada objek penelitian

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b

HASIL DAN PEMBAHASAN. B fch a. d b 7 dengan nilai σ yang digunakan pada tahap pelatihan sebelumnya. Selanjutnya dilakukan perhitungan tingkat akurasi SVM terhadap citra yang telah diprediksi secara benar dan tidak benar oleh model klasifikasi.

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. memadai. Berikut ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat lunak dan keras yang Spesifikasi Perangkat Keras

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. memadai. Berikut ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat lunak dan keras yang Spesifikasi Perangkat Keras BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam membuat program ini diperlukan spesifikasi perangkat keras dan lunak yang memadai. Berikut ini akan dijelaskan spesifikasi perangkat lunak dan keras

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk melakukan sebuah penelitian, diperlukan adanya tahapan-tahapan yang tersusun dengan baik dan sistematis agar pelaksanaan penelitian tepat mencapai tujuan yang diharapkan.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan

Lebih terperinci

Kelas. Kelas. p q r s t u v w x y Level Transformasi.

Kelas. Kelas. p q r s t u v w x y Level Transformasi. Fitur yang digunakan untuk pelatihan pada algoritme VFI5 diperoleh dari tiap-tiap piksel pada citra tanda tangan. Fitur pada pelatihan yang semula berupa matriks berukuran 3 4 piksel disusun menjadi matriks

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 79 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Dalam menjalankan program aplikasi penyusunan life table ini dibutuhkan beberapa komponen pendukung. Komponen-komponen ini dibagi menjadi dua kelompok

Lebih terperinci

Sistem Pakar Identifikasi Varietas Ikan Mas (Cyprinus carpio) Berdasarkan Karakteristik Morfologi dan Tingkah Laku

Sistem Pakar Identifikasi Varietas Ikan Mas (Cyprinus carpio) Berdasarkan Karakteristik Morfologi dan Tingkah Laku Tersedia secara online di: http://journal.ipb.ac.id/index.php/jika Volume 4 Nomor 1 halaman 6-13 ISSN: 2089-6026 Sistem Pakar Identifikasi Varietas Ikan Mas (Cyprinus carpio) Berdasarkan Karakteristik

Lebih terperinci

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

UKDW. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerimaan mahasiswa baru merupakan proses yang selalu dilakukan setiap tahunnya oleh Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta (UKDW). Mahasiswa baru merupakan mahasiswa

Lebih terperinci

MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN

MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN MAKALAH UJI PERLUASAN MEDIAN Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengolahan Data Penelitian Dosen Pengampu : Dr. Nur Karomah Dwidayati, M.Si. Oleh: Sulis Rinawati (0401516042) Retno Indarwati (0401516049)

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Implementasi merupakan penerapan aplikasi database di lapangan sebagai solusi pengganti prosedur yang dijalankan sebelumnya. Dalam hal ini dari

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pemilihan bahasa pemroggraman yang digunakan, pemilihan teknologi, kebutuhan

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM. pemilihan bahasa pemroggraman yang digunakan, pemilihan teknologi, kebutuhan 88 BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini menjelaskan tentang implementasi sistem yang menguraikan tentang pemilihan bahasa pemroggraman yang digunakan, pemilihan teknologi, kebutuhan alat dan spesifikasi yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Rancangan Penelitian Rancangan penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar

BAB 1 PENDAHULUAN Pengantar BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori, serta dapat bekerja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini, perkembangan Teknologi Informasi sudah semakin pesat. Banyak perusahaan yang sudah memakai sistem terkomputerisasi untuk mempermudah

Lebih terperinci

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA

PENDAHULUAN TINJAUAN PUSTAKA Latar Belakang PENDAHULUAN Klasifikasi merupakan salah satu bidang kajian pada machine learning. Klasifikasi adalah proses menemukan sekumpulan model atau fungsi yang menggambarkan dan membedakan konsep

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Rancangan Pada sub bab spesifikasi rancangan ini akan dibahas mengenai spesifikasi perangkat lunak dan spesifikasi perangkat keras. 4.1.1 Spesifikasi Perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Program aplikasi optimalisasi jalur dengan algoritma Elitist Ant System ini dibuat dan diuji dengan menggunakan komputer

Lebih terperinci

Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori

Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori Penghitungan k-nn pada Adaptive Synthetic-Nominal (ADASYN-N) dan Adaptive Synthetic-kNN (ADASYN-kNN) untuk Data Nominal- Multi Kategori Abstrak 1 Sri Rahayu, 2 Teguh Bharata Adji & 3 Noor Akhmad Setiawan

Lebih terperinci

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada

Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada Abidah Elcholiqi, Beta Noranita, Indra Waspada PENENTUAN BESAR PINJAMAN DI KOPERASI SIMPAN PINJAM DENGAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam BMT Bina Insani Pringapus) Abidah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Kebutuhan Program Untuk menjalankan aplikasi ini ada beberapa kebutuhan yang harus dipenuhi oleh pengguna. Spesifikasi kebutuhan berikut ini merupakan spesifikasi

Lebih terperinci

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X

Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: X Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer e-issn: 2548-964X Vol. 2, No. 1, Januari 2018, hlm. 184-189 http://j-ptiik.ub.ac.id Klasifikasi Standar Produk Baja PT. Krakatau Steel (Persero)

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Setelah dilakukan tahap analisis dan perancangan sistem, maka tahap selanjutnya harus dilakukan adalah implementasi dan uji coba. Pada tahap ini akan dilakukan pengkodean

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PENELITIAN

BAB 4 METODE PENELITIAN BAB 4 METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian Dalam penelitian mengenai perilaku pacaran pada remaja di SMA PATRIOT Bekasi, penulis menggunakan pendekatan kuantitatif dengan rancangan Cross Sectional,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO PENERAPAN ALGORITMA C5.0 DALAM PENGKLASIFIKASIAN DATA MAHASISWA UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO Wandira Irene, Mukhlisulfatih Latief, Lillyan Hadjaratie Program Studi S1 Sistem Informasi / Teknik Informatika

Lebih terperinci

EKSPLORASI DAN KLASIFIKASI DESA TERTINGGAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA MINING

EKSPLORASI DAN KLASIFIKASI DESA TERTINGGAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA MINING EKSPLORASI DAN KLASIFIKASI DESA TERTINGGAL DI INDONESIA MENGGUNAKAN PENDEKATAN DATA MINING Oleh: Yuandri Trisaputra G64120004 2012 Oktarina Safar Nida G14120052 2012 INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2016

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN. Studi pustaka. Analisis data. Versi struktur dan fungsi transformasi. Pemuatan data. Implementasi operasi OLAP

HASIL DAN PEMBAHASAN. Studi pustaka. Analisis data. Versi struktur dan fungsi transformasi. Pemuatan data. Implementasi operasi OLAP Uji Query Uji query adalah tahap untuk menguji temporal data warehouse apakah telah sesuai dengan kebutuhan dan berfungsi dengan baik serta memeriksa apakah operasi dasar data warehouse dan fungsi agregat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Empiris BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya sebagai tinjauan studi. Berikut ialah tinjauan empiris yang digunakan:

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM. Oriented Programming) atau secara procedural. 38 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PROGRAM 4.1 Perancangan Program Aplikasi 4.1.1 Bentuk Program Suatu program dapat dibuat dengan dua cara yaitu secara OOP (Object Oriented Programming) atau secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah R SMA BI 1 Baleendah merupakan sekolah SMA hasil migrasi dari SMAN 1 Baleendah. Meskipun sekolah berlokasi di kabupaten, tetapi dari sisi kualitas tidak kalah

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Data Mining Data Mining adalah proses yang mempekerjakan satu atau lebih teknik pembelajaran komputer (machine learning) untuk menganalisis dan mengekstraksi pengetahuan (knowledge)

Lebih terperinci

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4 HASIL DAN PEMBAHASAN 27 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Rancangan Arsitektur Sistem Arsitektur sistem yang akan dikembangkan dari penelitian ini terdiri dari 2 Komponen, yaitu: Komponen pertama adalah Komponen web, yaitu bagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut adalah gambaran mengenai desain penelitian penentuan plafond kredit nasabah: Studi Literatur Penentuan lokasi dan variabel penelitian Menentukan

Lebih terperinci

MODUL 6 RELASI DATA 1. Konsep Dasar entity sets relationshipsets attributes a. Entity Sets b. Relationship Sets c. Kunci Relasi ( Relation Keys

MODUL 6 RELASI DATA 1. Konsep Dasar entity sets relationshipsets attributes a. Entity Sets b. Relationship Sets c. Kunci Relasi ( Relation Keys MODUL 6 RELASI DATA 1. Konsep Dasar Terdapat tiga notasi dasar yang bekerja pada model E-R yaitu : entity sets, relationshipsets, & attributes. a. Entity Sets Sebuah entiti adalah sebuah benda (thing)

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 76 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 1.1 IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi dan pengujian sistem dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

DATA PREPROCESSING. Budi Susanto (versi 1.2)

DATA PREPROCESSING. Budi Susanto (versi 1.2) DATA PREPROCESSING Budi Susanto (versi 1.2) Kenali Data Anda Atribut Data Memahami tipe atribut Membantu membetulkan data saat integrasi data Deskripsi Statistik Data Memudahkan untuk mengisi nilai yang

Lebih terperinci

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI VARIETAS IKAN MAS (Cyprinus carpio) BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN TINGKAH LAKU ASTERIKA PRAWESTI

SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI VARIETAS IKAN MAS (Cyprinus carpio) BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN TINGKAH LAKU ASTERIKA PRAWESTI SISTEM PAKAR IDENTIFIKASI VARIETAS IKAN MAS (Cyprinus carpio) BERDASARKAN KARAKTERISTIK MORFOLOGI DAN TINGKAH LAKU ASTERIKA PRAWESTI DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pertama adalah spesifikasi dari perangkat keras dan yang kedua adalan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pertama adalah spesifikasi dari perangkat keras dan yang kedua adalan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Untuk menjalankan program aplikasi Perhitungan Harga Put Option Pada Zero Coupon Bond ini diperlukan beberapa komponen pendukung. Yang pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Education data mining merupakan penelitian didasarkan data di dunia pendidikan untuk menggali dan memperoleh informasi tersembunyi dari data yang ada. Pemanfaatan education

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pemrograman yang menerapkan metode fuzzy logic untuk menilai kelayakan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. pemrograman yang menerapkan metode fuzzy logic untuk menilai kelayakan 54 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Implementasi dan evaluasi pada penelitian tugas akhir ini berupa aplikasi pemrograman yang menerapkan metode fuzzy logic untuk menilai kelayakan pemberian kredit investasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis Letak SMA Negeri Medan IV.1.1 Tampilan Halaman Utama Tampilan ini merupakan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang Latar Belakang PENDAHULUAN Penelitian mengenai pengenalan wajah termotivasi oleh banyaknya aplikasi praktis yang diperlukan dalam identifikasi wajah. Pengenalan wajah sebagai salah satu dari teknologi

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Implementasi Ada beberapa spesifikasi yang dibutuhkan pengguna agar program aplikasi ini dapat berjalan, yaitu: 4.1.1. Kebutuhan Piranti Keras (Hardware)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Analisa Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat beserta pembahasan tentang sistem tersebut. Adapun hasil dari

Lebih terperinci

EKSPLORASI METODE PENENTUAN NILAI END POINT PADA ALGORITMA VOTING FEATURE INTERVALS 5 SETA BAEHERA

EKSPLORASI METODE PENENTUAN NILAI END POINT PADA ALGORITMA VOTING FEATURE INTERVALS 5 SETA BAEHERA EKSPLORASI METODE PENENTUAN NILAI END POINT PADA ALGORITMA VOTING FEATURE INTERVALS 5 SETA BAEHERA DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2009 EKSPLORASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Berikut merupakan desain penelitian yang akan digunakan pada proses rancang bangun sistem penilaian kinerja pada lembaga pemerintahan dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis sumber data yang didapatkan peneliti adalah data primer dan data sekunder.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Jenis sumber data yang didapatkan peneliti adalah data primer dan data sekunder. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Sumber Data Jenis sumber data yang didapatkan peneliti adalah data primer dan data sekunder. 1. Data primer Didapatkan peneliti secara langsung

Lebih terperinci

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN

PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN PENGENALAN TANDA TANGAN DENGAN MENGGUNAKAN NEURAL NETWORK DAN PEMROSESAN AWAL THINNING ZHANG SUEN Chairisni Lubis 1) Yuliana Soegianto 2) 1) Fakultas Teknologi Informasi Universitas Tarumanagara Jl. S.Parman

Lebih terperinci

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5

PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 PEMBENTUKAN DECISION TREE DATA LAMA STUDI MAHASISWA MENGGUNAKAN ALGORITMA NBTREE DAN C4.5 Syam Gunawan 1, Pritasari Palupiningsih 2 1,2 Jurusan Sistem Informasi, STMIK Indonesia 1 syam@stmik-indonesia.ac.id,

Lebih terperinci

3.6 Data Mining Klasifikasi Algoritma k-nn (k-nearest Neighbor) Similaritas atribut numerik

3.6 Data Mining Klasifikasi Algoritma k-nn (k-nearest Neighbor) Similaritas atribut numerik DAFTAR ISI PERNYATAAN... iii PRAKATA... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR PERSAMAAN... xv DAFTAR ALGORITMA... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii INTISARI... xviii ABSTRACT...

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. akses. Tahapan yang dilakukan pada implementasi aplikasi DSS untuk Penerimaan

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. akses. Tahapan yang dilakukan pada implementasi aplikasi DSS untuk Penerimaan 97 BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 5.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap konversi sistem sehingga siap untuk di akses. Tahapan yang dilakukan pada implementasi aplikasi DSS untuk Penerimaan

Lebih terperinci