BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat yang sekarang disingkat dengan KRPPT pada mulanya berasal dan bernama Kebun Pala Rantau Prapat Ost/West, salah satu kebun milik Pemerintah Belanda yang ada di Sumatera Utara. Pada tahun 1958 sesuai dengan Undang-Undang No. 86 Tahun 1958 oleh Pemerintah Republik Indonesia perusahan perkebunan milik Belanda ini kemudian diambil alih menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN) dan Kebun Rantau Prapat termasuk dalam PPN Karet VII. PPN Karet VII beberapa kali mengalami perubahan bentuk/ status badan hukum, sejalan dengan Undang-Undang (UU) dan Peraturan Pemerintah (PP) yang berlaku maka pada tahun 1963 PPN berubah menjadi kesatuan Perusahaan Negara Perkebunan (PNP) yang selanjutnya pada tahun 1974 bentuk hukumnya berubah menjadi PT. Perkebunan (Persero) dimana Kebun Rantau Prapat menjadi salah satu unitpt. Perkebunan III (Persero). Selanjutnya melalui Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, ketiga perseroan tersebut digabungkan dan diberi nama PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) yang kantor pusatnya berkedudukan di Medan. PT. Perkebunan Nusantara III memiliki perkebunan-perkebunan yang tersebar di Sumatera Utara sampai ke perbatasan Aceh dan Sumatera Barat.

2 Sebagai upaya untuk merespon perubahan berbisnis, yang dicirikan oleh perubahan dari era ekonomi industrial ke era ekonomi digital, PT Perkebunan Nusantara III (Persero) telah mencanangkan program transformasi bisnis pada bulan Agustus Implementasi ini diawali dengan pelatihan-pelatihan yang bertujuan untuk memahami seluk beluk program transformasi bisnis. Beberapa hasil dari pelaksanaan pelatihan tersebut telah dirumuskan untuk dijadikan sebagai pedoman bagi operasional perusahaan. Produk dari pelatihan antara lain, paradigma bisnis, the winning formula, yang terdiri dari visi, misi, tata nilai, dan strategi, indikator kerja atau Key Performance Indicator (KPI), dan upaya strategis atau strategic initiatives Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat merupakan perusahaan milik negara yang bergerak dalam bidang industri pengelolaan budidaya berupa komoditi karet dan kelapa sawit, memiliki 6 afdeling dan mengelola 1 Pabrik Pengolahan Karet (PPK) yang memiliki produk utama berupa Ribbed Smoked Sheet (RSS) Lokasi Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat berlokasi di Desa Afd.I Kecamatan Bilah Barat Kabupaten Labuhan Batu. Berjarak +/- 284 km dari Kota Medan dan +/- 4,5 km dari Kota Rantauprapat.

3 2.4. Daerah Pemasaran PT. Perkebunan Nusantara III memasarkan hasil komoditas kelapa sawit dan karet ke pasar lokal dan luar negeri melalui PT. Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) yang berkedudukan di Jakarta serta pemasaran CPO melalui Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) Organisasi dan Manajemen Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan susunan yang terdiri dari fungsi-fungsi dan hubungan-hubungan yang menyatakan keseluruhan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan. Secara fisik struktur organisasi dapat dinyatakan dalam bentuk gambar bagan yang memperlihatkan hubungan unit-unit organisasi dan garis-garis wewenang yang ada. Dengan demikian struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai ciri organisasi yang dapat dipergunakan untuk mengendalikan dan membedakan bagian-bagian organisasi, sehingga perilaku organisasi dapat secara efektif dan efisien tersalurkan dan terkendali arahnya unuk menuju ketercapaian tujuan organisasi. Dengan pengorganisasian, maka dilakukan pembentukan departemen-departemen, penetapan wewenang, tanggung jawab, hierarki organisasi, yang tak kalah penting adalah penetapan orang-orang yang layak dan tepat untuk menduduki jabatan tersebut. Struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat adalah struktur organisasi lini dan staff seperti ditunjukkan pada Gambar 2.1.

4 Manager Askep Rayon B Askep Rayon A Asisten Afd I Asisten Afd II Asisten Afd III Asisten Afd IV Asisten Afd V Asisten Afd VI Asisten Pengolahan A S T A B A T U A P K Papam Karyawan Pelaksana Keterangan : Garis Komando Garis koordinasi Gambar 2.1. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat

5 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Tugas dan tanggung jawab dari berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Manajer a. Mengkoordinasikan penyusunan rencana anggaran belanja perusahaan b. Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku. c. Mengarahkan kegiatan-kegiatan kepada Asisten. d. Melaporkan data serta kegiatan yang ada ke Direksi. e. Menyusun dan melaksanakan kebijakan umum perkebunan sesuai dengan norma pedoman dan instruksi dari pimpinan umum. f. Menelaah dan mendisposisi surat-surat masuk untuk penyelesaian selanjutnya. g. Membina dan meningkatkan kesejahteraan sosial karyawan. h. Membina suasana kekeluargaan dan kerja sama yang baik antara asisten, karyawan dan warga serta memelihara keamanan. i. Membina dan mengawasi serta mempertanggung jawabkan jalannya koperasi. 2. Asisten Kepala (Askep) Asisten Kepala terbagi atas dua bagian yaitu Asisten Kepala Rayon A dan Asisten Kepala Rayon B yang mempunyai tanggung jawab dan tugas yang sama, dimana setiap asisten kepala menaungi beberapa asisten afdeling. Adapun tugas dan tanggung jawab Asisten Pengolahan yaitu:

6 a. Menerima perintah dan tanggung jawab Manajer. b. Mengkoordinasi perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Asisten. c. Melaporkan data serta kegiatan produksi pada Manajer. d. Mengawasi kegiatan-kegiatan Asisten. e. Mengajukan saran dan usulan untuk meningkatkan efesiensi pabrik 3. Asisten Afedling a. Bertanggung jawab atas keberhasilan dan peningkatan hasil kebun. b. Membuat laporan hasil kebun yang dipertanggung jawabkan kepada manager c. Membuat agenda untuk perawatan dan pemupukan pada kebun. d. Memberikan instruksi dan program kerja pada mandor kebun. 4. Asisten Pengolahan a. Menjamin bahwa kebijakan mutu dimengerti, diterapkan dan dipelihara seluruh mandor-mandor dan pekerja diproses pengolahan. b. Membuat rencana pemakaian tenaga kerja, peralatan dan bahan-bahan kimia yang digunakan pada proses pengolahan sesuai dengan RKAP (Rencana Kerja Anggaran Pendapatan) dan penjabarannya ke RKO (Rencana Kerja Operasional). c. Berusaha agar proses pengolahan dilakukan di pengolahan lateks pekat dan BSR efektif dan efisiensi supaya produktifitas dapat tercapai. d. Mempersiapkan agenda meeting yang berhubungan dengan proses pengolahan seperti produksi, tenaga kerja, peralatan, bahan-bahan kimia yang digunakan.

7 e. Mengendalikan proses pengolahan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan. f. Pengawasan barang-barang yang dipasok pelanggan jangan sampai hilang atau rusak. g. Melakukan pengawasan terhadap identifikasi dan mampu telusur yang berhubungan dengan proses pengolahan sampai pada final produk di gudang. h. Melakukan adjustment sesuai dengan data-data yang telah diberikan oleh Asisten Laboratorium. i. Melakukan pengawasan terhadap jumlah bahan baku yang diterima serta produksi yang dikirim. j. Mengawasi penanganan dalam proses pengolahan dan final produksi sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan serta penanganan packing dan penyimpanannya. k. Mengawasi dan mengevaluasi stock produksi yang ada di gudang atau storage tank untuk lateks pekat. l. Mengendalikan catatan mutu termasuk identifikasi, pengarsipan, pemeliharaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. m. Mengorganisasi auditee diproses pengolahan sehingga Instruksi Kerja (IK) dapat dilaksanakan secara efektif. n. Bertanggung jawab kebersihan terhadapa seluruh lingkungan pabrik. o. Bertanggung jawab terhadap pencapaian target produksi sesuai bahan baku yang diterima.

8 p. Melakukan tindakan perbaikan pencegahan yang tidak sesuai yang ditentukan dalam IK. q. Menandatangani dan mengevaluasi check sheet dalam proses pengolahan. r. Membuat laporan manajemen pengolahan. s. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua Mandor di proses pengolahan. 5. Asisten Personalia Kebun a. Meneliti dan mengawasi penanganan yang berhubungan dengan penerimaan dan pengambilan tes aspek karyawan pensiun atau pesangon. b. Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah perbaikan hidup karyawan dan masalah perburuhan. c. Menjadi penghubung antara perusahaan dengan masyarakat yang ada kaitan dengan pekerjaan kedinasan. d. Memelihara hubungan baik antara karyawan dan pimpinan dan masyarakat sekitarnya. 6. Asisten Tata Usaha a. Mengkoordinir pekerjaan bidang personalia, umum, jamsostek/dapenbun dan bidang Laporan Peristiwa Masalah Umum (LPMU)/ kependudukan. b. Menjamin bahwa semua personil dibagian personalia dan tata usaha mengerti, menerapkan dan memelihara kebijakan mutu yang telah ditetapkan oleh Top Management.

9 c. Menjamin bahwa semua aktifitas-aktifitas pelatihan dengan prosedur mutu dan catatan mutu yang telah didokumentasikan dan diterapkan sampai dengan efektif. d. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan untuk semua personil yang ada di bagian personalia. e. Mempersiapkan daftar program pelatihan untuk semua personil. f. Mengkoordinir pelatihan termasuk fasilitas yang dilatih, pelatih dan mampu mempersiapkan materi pelatihan yang diterima pada bagian terkait. g. Menyusun jadwal pelatihan untuk disampaikan ke bagian terkait. h. Menjamin bahwa daftar hadir pelatihan, identifikasi kebutuhan pelatihan, sertifikat dan catatan-catatan mutu lainnya yang berhubungan dengan akifitas-aktifitas pelatihan dipelihara dan disimpan dengan baik di bagian personalia. i. Membuat laporan bulanan pelatihan. j. Melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan bila ada masalah yang berhubungan dengan personalia dan umum dengan persetujuan manajer. k. Mengkoordinir pekerjaan bidang administrasi dan keuangan. l. Mengkoordinir proses pembukuan untuk laporan bulanan. m. Mengkoordinir proses pembuatan RKAP/RKO bekerjasama dengan bagian terkait. n. Melaksanakan evaluasi bulanan, semester dan tahunan.

10 o. Melaksanakan dan mengawasi proses permintaan barang, penyimpanan barang dan pengeluaran barang dari gudang. p. Melaksanakan administrasi kas dan bank. q. Melaksanakan dan mengawasi proses finansial. r. Bertanggung jawab kepada Manajer. 7. Asisten Alat Berat a. Meneliti dan memberi petunjuk tentang rencana perhitungan guna pemeliharaan rehabilitas dan pembangunan. b. Mengkoordinir dalam memberi petunjuk dan mengawasi penyusunan rancangan anggaran belanja (RAB) dibidang teknik yang meneliti dan mengawasi pembuatan laporan teknik. c. Meningkatkan efisiensi dan mengawasi biaya dibidang teknik. d. Bertanggung jawab atas pemeliharaan sarana dan prasarana dan alat-alat produksi lainnya. 8. Asisten Personalia Kebun a. Meneliti dan mengawasi penanganan yang berhubungan dengan penerimaan dan pengambilan tes aspek karyawan pensiun atau pesangon. b. Bertanggung jawab mengenai hal-hal yang berhubungan dengan masalah perbaikan hidup karyawan dan masalah perburuhan. c. Menjadi penghubung antara perusahaan dengan masyarakat yang ada kaitan dengan pekerjaan kedinasan. d. Memelihara hubungan baik antara karyawan dan pimpinan dan masyarakat sekitarnya.

11 9. Perwira Keamanan a. Bertanggung jawab terhadap keamanan pabrik, kebun dan kompleks karyawan. b. Melakukan pengawasan terhadap keamanan aset perusahaan baik dari pabrik maupun kantor. c. Melakukan dan membuat jadwal pengawasan kebun Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Tenaga kerja PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat dapat dilihat pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat Bagian Karyawan Pria Wanita Jumlah Manager Karyawan Pimpinan Karyawan Pelaksana Jumlah Sumber : PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat Data profil pekerja tetap pada pabrik pengolahan karet PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Profil Pekerja No Nama Stasiun Pekerjaan 1 Rini Arti Penerimaan lateks Petugas penerima lateks 2 Darwis Penerimaan lateks Petugas penerima lateks 3 Sunarto Pengentalan lateks Petugas koagulum 4 Misnan Pengentalan lateks Petugas koagulum 5 Surprianto Pengentalan lateks Petugas koagulasi 6 Norman Ritonga Pengentalan lateks Petugas koagulum 7 Boimin Pengentalan lateks Petugas koagulum

12 Tabel 2.2. Profil Pekerja (Lanjutan) No Nama Stasiun Pekerjaan 8 Oloan Hatorangan Pengentalan lateks Petugas cuci bak & plat scoten 9 Nurbaiti Pengentalan lateks Petugas cuci bak & plat scoten 10 Toga Gur-Gur Penggilingan lateks Petugas giling 11 Benhoden Penggilingan lateks Operator giling Sibagariang 12 Taufik Iskandar Penggilingan lateks Operator giling PPK 13 Alimusa Sihombing Penggilingan lateks Petugas giling 14 Suroto Pengasapan lateks Operator kamar asap 15 Haposan Siregar Pengasapan lateks Petugas kamar asap 16 Suroso Pengasapan lateks Petugas kamar asap 17 Rohani Sortasi RSS Petugas sortasi 18 Mangindua Sibarani Sortasi RSS Petugas sortasi 19 Sri Darmayanti Sortasi RSS Petugas sortasi 20 Mujino S. Sortasi RSS Petugas sortasi 21 Rudi Sofyan Sortasi RSS Petugas sortasi 22 Syahruddin Sortasi RSS Petugas sortasi 23 Supardi Pengepakan Petugas packing 24 Edi Surya Pengepakan Petugas packing 25 Sudirman Pengepakan Petugas packing Waktu kerja di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat terdiri dari dua bagian yaitu waktu kerja karyawan kantor dan waktu kerja karyawan produksi. Adapun pembagian waktu kerja tersebut adalah sebagai berikut: a. Waktu kerja karyawan kantor Senin Jumat : Sabtu : b. Waktu kerja karyawan produksi Untuk karyawan produksi terbagi atas 3 shift (Senin - Minggu), yaitu: Shift I Shift II : WIB : WIB

13 Shift III : WIB 2.7. Proses Produksi Standar Mutu Bahan/Produk Adapun spesifikasi produk jadi PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat adalah sebagai berikut : 1. RSS-I a. Bandela Tiap bandela harus bebas dari cendawan akan tetapi adanya sedikit cendawan kering pada pembalutnya atau permukaan bandela yang melekat pada pembalutnya masih diperbolehkan, asal saja cendawan tidak menembus ke dalam bandela. b. Lembaran sheet - Harus bersih, tidak molor, baik keadaannya dan tidak mengandung cacat. - Noda-noda kecil dan gelembung udara sebesar kepala jarum, jika letaknya tersebar diperbolehkan. - Tidak dibenarkan adanya sheet yang berbintik-bintik, bergaris-garis karena oksidasi, lembek, mengalami pemanasan tinggi, kurang matang, terlampau lama diasap, buram dan hangus. - Tidak dibenarkan bahan yang berwarna karat, pembungkus kotor serta benda-benda lainnya.

14 2. RSS-II a. Bandela Pada pembungkus dan permukaan serta sheet yang ada di dalamnya diperbolehkan adanya sedikit bahan yang berwarna seperti karat (cokelat kemerah-merahan), sedikit cendawan kering dan tidak lebih dari 5% dari jumlah contoh yang diperiksa. b. Lembaran sheet - Tidak dibenarkan adanya sheet yang berbintik-bintik, bergaris-garis karena oksidasi, lembek, mengalami pemanasan tinggi, kurang matang, telampau lama diasap, buram, hangus, pasir pembungkus yang kotor dari benda-benda lainnya yang tidak diperbolehkan melekat. - Mutu harus kering, bersih, kekar, baik keadaannya dan tidak mengandung cacat (lepuh). - Gelembung-gelembung kecil dan noda-noda kecil yang berasal dari kayu tidak lebih dari batas yang ditentukan. 3. RSS-III a. Bandela Pada pembungkus permukaan bandela serta sheet yang di dalamnya diperbolehkan adanya sedikit bahan berwarna seperti karat dan sedikit cendawan kering.

15 b. Lembaran sheet - Tidak dibenarkan adanya sheet yang berbintik-bintik, bergaris-garis karena oksidasi, lembek, mengalami pemanasan tinggi, kurang matang, telampau lama diasap, buram, dan hangus. - Mutu harus kering, bersih, kekar, baik keadaannya dan tidak mengandung cacat (lepuh). - Adanya gelembung-gelembung kecil dan noda-noda kecil yang berasal dari kayu tidak lebih dari batas yang ditentukan. 4. Cutting Cutting merupakan potongan-potongan sheet yang masih mentah yang terdapat dalam lembaran sheet dalam jumlah kecil. Potongan-potongan cutting ini tetap di press dan di packing sebagaimana RSS I, RSS II, dan RSS III, tetapi dijual dengan harga yang jauh di bawah RSS.Apabila dalam proses sortasi ditemui lembaran-lembaran sheet yang dominan masih belum matang, maka lembaran-lembaran sheet ini akan dikembalikan ke kamar asap untuk dilakukan pengasapan kembali, lembaran-lembaran ini disebut dengan ballen.apabila terdapat lembaran sheet yang berjamur, maka akan dikembalikan lagi ke ruang asap, kemudian dicuci dengan larutan izal (sejenis carbol) dan setelah itu diasapkan kembali Bahan yang Digunakan Bahan-bahan yang digunakan dalam memproduksi Rubber Smoke Sheet dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu bahan baku, bahan tambahan dan bahan

16 penolong. Bahan-bahan yang digunakan adalah bahan baku, bahan tambahan, dan bahan penolong Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lain. Bahan baku yang digunakan pada proses produksi adalah lateks murni Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah suatu bahan yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk untuk meningkatkan citra atau mutu produk yang dihasilkan dan merupakan bagian dari produk akhir. Beberapa bahan tambahan yang digunakan adalah asam formit/semut dengan konsentrasi 3%-5%, cuka 7,5 kg/ton, dan amoniak 6,5 kg/ton Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang dimanfaatkan dalam proses produksi, namun bukan merupakan bagian dari bahan utama untuk produk yang dihasilkan. Bahan penolong yang dipakai adalah plastik dan pallet.

17 Uraian Proses PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat melakukan proses produksi yang terus menerus (continuous process), dimana proses produksi berlangsung secara terus menerus dalam jangka waktu yang lama tanpa adanya perubahan-perubahan dari pengaturan dan penggunaan mesin dan peralatannya Proses Penerimaan Lateks Truk pembawa lateks ditimbang dahulu di stasiun penimbangan untuk mengetahui jumlah lateks yang diterima setiap hari.setelah ditimbang, selanjutnya truk lateks menuju tempat penampungan lateks. Petugas lab akan mangambil sampel lateks untuk menguji kandungan karet kering atau Dry Rubber Content (DRC) agar diketahui DRC lateks kebun dari setiap afdeling Proses Pengenceran Lateks Tahapan pengenceran lateks dapat dilihat sebagai berikut: 1. Lateks dibongkar dan dialirkan melalui talang ke bak penampungan lateks. Terdapat 4 buah bak penampungan lateks yang masing-masing berkapasitas 6 ton. Kemudian petugas penerima lateks akan mengencerkan lateks hingga 13-15%. Apabila DRC lebih dari 15%maka akan diperoleh sheet yang tebal. Hal ini karena semakin sedikit air yang diperlukan untuk pengenceran maka kandungan lateks kering lebih banyak. Sedangkan jika DRC kurang dari 13%maka lembaran sheet akan terlalu tipis dan bisa menyebabkan sheet molor ke bawah, disamping itu juga akan dibutuhkan bak yang lebih banyak. Dengan

18 demikian penentuan DRC pengenceran ini juga harus disesuaikan dengan banyaknya karet kering yang akan diolah,ketersediaan peralatan utama (bak koagulasi) dan waktu pengolahan. Tujuan pengenceran lateks adalah : a. Untuk memudahkan penyaringan kotoran-kotoran dan menghilangkan gelembung udara b. Menyeragamkan kadar karet kering sehingga cara pengolahan dan mutunya tetap terjaga c. Untuk melunakkan bekuan, sehingga tenaga giling tidak terlalu besar. Air pengencer harus benar-benar bersih dan selama pengenceran dilakukan pengadukan dengan agitator sehingga campuran homogen. Setelah DRC yang diinginkan tercapai, maka lateks akan dialirkan ke dalam bak koagulasi melalui talang-talang. 2. Setelah diperoleh DRC yang diinginkan (menggunakan metrolac), maka petugas lab akan mengambil sampel lateks untuk diperiksa kandungan dari ammonia setelah pengenceran. Sementara itu lateks akan dialirkan melalui talang-talang menuju bak koagulasi sambil disaring dengan saringan 40 mesh. Buih yang terbentuk selama pengaliran lateks dibuang dengan menggunakan saringan berbentuk persegi panjang. 3. Setelah bak terisi, dilakukan pembubuhan formic acid berdasarkan dosis yang telah telah ditetapkan. Agar formic acid dapat merata maka dilakukan pengadukan berulang-ulang sebanyak 8-10 kali. Buih yang terbentuk juga dihilangkan dengan menggunakan saringan.

19 4. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan plat scooten. Ada 74 buah plat dalam setiap bak. Sebelumnya plat aluminium tersebut telah dibasahi dengan air untuk menghindari terjadinya gelembung-gelembung udara. Pemasangan plat dimulai dengan membagi bak menjadi dua bagian yang sama hingga semua plat terpasang. 5. Kemudian ditunggu selama 2-4 jam sampai lateks menggumpal menjadi koagulum. Setelah lateks menggumpal, maka disiram dengan menggunakan air bersih hingga melewati batas permukaan lateks dengan tujuan agar mencegah koagulum melekat pada plat, dan juga untuk mencegah terjadinya proses oksidasi dengan udara yang menyebabkan timbulnya bercak-bercak hitam pada permukaan koagulum. 6. Apabila penggumpalan telah sempurna, kemudian plat aluminium dicabut dan koagulum siap diluncurkan melalui talang peluncuran menuju stasiun penggilingan Proses Penggilingan Lateks Tahapan penggilingan lateks dapat dilihat sebagai berikut: 1. Koagulum yang sudah menggumpal digiling hingga menjadi lembaranlembaran sheet. Jenis mesin penggiling yang digunakan adalah mesin sheeter. Terdapat 2 buah mesin penggiling yang berkapasitas 500 kg kk/jam dan masing-masing mesin terdiri dari 6 pasang roller yang memiliki ketebalan berbeda-beda.

20 Tujuan penggilingan ini adalah : a. Mengeluarkan sebagian air sehingga mempercepat proses penggilingan. b. Memperluas permukaan sheet dengan menipiskan sehingga pengeringan lebih cepat pada ruang asap. c. Menyeragamkan mutu (warna dan tebal). Ketebalan sheet akhir yang diinginkan adalah 2-4 mm. 2. Pada roller terakhir diberi motif-motif garis yang berfungsi untuk memperluas bidang permukaan sheet sehingga lebih sempurna dalam menyerap panas pada saat proses pengeringan. 3. Sheet yang telah digiling selanjutnya jatuh ke dalam bak pencucian untuk menghilangkan sisa formic acid yang melekat pada sheet. 4. Selanjutnya lembaran sheet ditiriskan pada batang bambu yang disusun dalam lori-lori. 5. Setelah rak penjemuran penuh, rak dibiarkan di udara terbuka selama 2-4 jam agar air menetes, kemudian dimasukkan ke ruang pengasapan. Sheet tidak boleh terlalu lama dibiarkan berhubungan dengan udara terbuka karena dapat menimbulkan oksidasi yang menyebabkan terbentuknya noda karat (rustiness) pada sheet kering Proses Pengasapan Lateks Pengaturan suhu di dalam kamar asap: 1. Hari I suhu o C dengan kondisi ventilasi dibuka penuh 2. Hari II suhu o C dengan kondisi ventilasi setengah dibuka

21 3. Hari III suhu o C dengan kondisi ventilasi seperempat dibuka o 4. Hari IV suhu C dengan kondisi ventilasi tertutup 5. Hari V suhu 60 o C dengan kondisi ventilasi tertutup Tujuan dari proses pengasapan ini adalah untuk : 1. Mengeringkan sheet dengan menghilangkan kandungan air melalui proses pemanasan selama 5 hari 2. Memberikan khas warna cokelat kekuningan pada sheet 3. Menghambat pertumbuhan jamur karena asap mengandung zat antiseptik yang dapat menekan petumbuhan mikroorganisme Proses Sortasi Lateks Proses sortasi dilakukan secara manual, tidak ada analisa uji labaoratorium pada proses ini. Kegiatan sortasi merupakan pemilahan hasil produksi lateks sheet berpedoman kepada Green Book yang didasarkan kepada : 1. Keseragaman warna 2. Noda oleh benda asing (kebersihan) 3. Gelembung udara dan kekeringannya 4. Ada tidaknya jamur 5. Matang atau tidaknya sheet Produk yang dihasilkan oleh PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat terdiri dari 4 jenis produk, yaitu RSS I, RSS II, RSS III, dan cutting.

22 Proses Pengepakan Lateks Tahapan pengepakan lateks dapat dilihat sebagai berikut: 1. Proses sortasi dilakukandengan tujuan agar lembaran-lembaran sheet dapat dengan mudah disusun menjadi persegi (bale) dengan ukuran yang seragam. Dari meja lipat ini kemudian sheet-sheet tersebut di lansir ke stasiun penimbangan. 2. Kemudian tumpukan sheet tersebut ditimbang seberat 113 kg. Ini adalah berat untuk 1 bandela tanpa lembaran pembungkus. 3. Bandela ini selanjutnya diteruskan ke stasiun pengepresan menggunakan alat yang disebut dengan balling press. Sebelum di press, bagian atas dan bawah bandela ini dilapisi dengan papan cetakan segi empat yang juga telah dilapisi dengan plat aluminium. 4. Lalu bandela (tanpa lembaran pembungkus) dipress dengan ballingpress yang bertekanan 500 lb/inc 2. Sebelum di press, bagian atas dan bawah bandela diberi talk powder agar bandela tidak lengket pada papan press. 5. Selanjutnya hasil press ini dibiarkan selama lebih kurang 16 jam dengan keadaan terkunci dan tertimpa oleh papan cetakan, tujuannya adalah untuk mempertahankan bentuk bale tetap segi empat. 6. Setelah 16 jam, papan cetakan dibuka. Selanjutnya bandela ini dilapisi secara rapi dengan lembaran-lembaran sheet sebagai pembungkusnya, sambil di tusuk-tusuk dengan paku bersih agar lembaran-lembaran sheet pembungkus saling melekat kokoh.

23 7. Bandela yang telah dibungkus kemudian di coating/dikapur hingga merata ke seluruh permukaan bandela. 8. Selanjutnya pemberian label/merk dilakukan pada dua sisi bandela yang berdampingan. Label ini di tulis dengan cairan hitam yang tidak mudah luntur Mesin dan Peralatan Mesin Mesin produksi yang digunakan dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Mesin Produksi yang Digunakan Mesin Spesifikasi Jumlah Fungsi Agitator - Power : 30 Hp - Tegangan : 220/380 V, 3 fasa - Frekuensi : 50hz - Putaran : 930Rpm 4 Guthrie Sheeter Electric Automatic Hidraulic Press - Kapasitas:500 kg/jam - Power:75 Hp - Tegangan: 220/380V, 3 fasa - Frekuensi:50 hz - Putaran:1415 Rpm - Kapasitas: 1000 kg/jam - Power : 75 Hp - Tegangan : 220/380V, 3 fasa - Frekuensi : 50 Hz - Putaran : 1450Rpm 8 3 Menghomogenkan air dengan lateks murni (karet alam) Menggiling koagulum dari bak koagulasi menjadi lembaran sheet dengan tebal 3 mm. Memadatkan lembaran sheet menjadi bentuk bandela Peralatan Peralatan produksi yang digunakan untuk proses pengolahan sheet dapat dilihat pada Tabel 2.4.

24 Tabel 2.4. Peralatan Produksi yang Digunakan No Nama Alat Fungsi 1. Talang Menyalurkan lateks dari truk ke bak penampungan 2. Bak Penampungan Tempat penerimaan lateks dari lapangan sekaligus proses pengenceran lateks menjadi DRC % 3. Plat Scoten Untuk mencetak lateks menjadi bentuk lembaran 4. Saringan Memisahkan lateks dengan buihnya 5. Bak Koagulasi Tempat lateks yang telah diencerkan untuk pembekuan dengan formic acid 7,5-9 kg/ton kering dengan kapasitas bak 650 liter/bak 6. Bak Pencucian Tempat untuk menghilangkan sisa formic acid yang melekat pada sheet 7. Lori Alat untuk mengangkut lembaran karet yang akan dimasukkan ke kamar asap 8. Bambu/ kayu Tempat meletakkan lembaran karet pada lori 9. Parang Memotong lembaran karet yang akan disortir 10. Paku bersih Untuk menusuk-nusuk lembaran-lembaran sheet pembungkus agar saling melekat dengan kokoh

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Batang Serangan dibuka pada tahun 1910 yang dikelola oleh pemerintahan Belanda dengan nama perusahaan NV.BDM (Breningde Deli Maatscappinjen).

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN LAMPIRAN I 1. Manajer Tugas dan tanggung jawab Manajer yaitu: a. Menandatangani dan mengecek dokumen, formulir dan laporan sesuai dengan sistem prosedur yang berlaku. b. Mengkoordinasikan penyusunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan Sumatera Utara, yang bergerak dalam usaha Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit, serta mempunyai

Lebih terperinci

BAB II. Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PT. Perkebunan. Nusantara III ini berada pada (03º09-03º11 LU) dan (99º04-99º06 BT).

BAB II. Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PT. Perkebunan. Nusantara III ini berada pada (03º09-03º11 LU) dan (99º04-99º06 BT). BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Gunung Para adalah salah satu kebun tradisional PT. Perkebunan Nusantara III terletak di kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PTP. Nusantara II (Persero) Medan Sumatera Utara mempunyai beberapa unit perkebunan yang salah satunya adalah perkebun karet Batang, dan mempunyai

Lebih terperinci

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai

Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: tertinggi di PT. Socfindo Kebun Mata Pao. Manager/ADM mempunyai Uraian tugas dan tanggung jawab struktur organisasi Pada PT. Socfin Indonesia Kebun Matapao adalah sebagai berikut: 1. Manager/ ADM Manager/ADM diangkat langsung oleh Direksi dan merupakan pimpinan tertinggi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan Sumatera Utara, yang bergerak dalam usaha Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit, serta mempunyai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

Agribusiness Review ISSN

Agribusiness Review ISSN ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KARET PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR Isti Khomah, Endang Siti Rahayu, Mohd. Harisudin Magister Agribisnis Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berasal dari milik perusahaan Belanda CMO (Cultur Misde Oeoskut) yang diambil alih oleh negara pada tanggal 10 Desember 1957 (Nasionalisme)

Lebih terperinci

SIH Standar Industri Hijau

SIH Standar Industri Hijau SIH Standar Industri Hijau INDUSTRI PENGASAPAN KARET (RIBBED SMOKED SHEET RUBBER) Daftar isi Daftar isi... 1 Prakata... 2 1 Ruang Lingkup... 3 2 Acuan... 3 3 Definisi... 3 4 Simbol dan Singkatan Istilah...

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya

Lebih terperinci

Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : Arista Damayanti 1) dan Sundari 2) ABSTRAK Karet merupakan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Karet Batang Serangan merupakan salah satu unit PTP. Nusantara II (Persero) Medan Sumatera Utara, mempunyai pabrik pengolahan Lateks Cair yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. SOCFINDO (SOCFINDO) berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. SOCFINDO dialihkan di bawah pengawasan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perkembangan Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III merupakan salah satu dari 14 Badan UsahaMilik Negara (BUMN) yang bergerak dalam bidang usaha perkebunan komoditas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Super Plates merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan baterai/aki mobil. Usaha ini didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Deny

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan Sumatera

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan Sumatera BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Perusahaan Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan Sumatera Utara, yang bergerak dalam usaha Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit, serta mempunyai pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penanganan Pasca Panen Lateks Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang masih segar 35 jam setelah penyadapan. Getah yang dihasilkan dari proses

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU

BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU BAB II PROFIL PERUSAHAAN PT.PERKEBUNAN NUSANTARA III KEBUN SEI SILAU A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Sejarah Singkat Perusahaan Kebun Sei Silau berasal dari perkebunan milik Maatskappay Hindia Belanda di

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berasal dari milik perusahaan Belanda CMO (Cultur Misde Oeoskut) yang diambil alih oleh negara pada tanggal 10 Desember 1957 (Nasionalisme)

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN I. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mutu Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Aagrobisnis Perkebunan

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar

BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR. A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar BAB II PROFIL PTPN IV BAH BIRUNG ULU PEMATANG SIANTAR A. Sejarah Ringkas PTPN IV Bah Birung Ulu Pematang Siantar Unit usaha Bah Birung Ulu merupakan salah satu dari 36 unit usaha di PT.Perkebunan Nusantara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 dihadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan Akte No.97/HB/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. merupakan cikal bakal berdirinya Kebun/Unit PT. Perkebunan Nusantara V BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan Pada tahun 1979 PT. Perkebunan Nusantar II dengan kantor pusat di Tanjung Morawa Medan Sumatera Utara, melaksanakan pengembangan areal tanaman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin hari semakin pesatnya perkembangan industri manufaktur sehingga membuat produsen harus pandai dalam menghadapi persaingan. Ketatnya persaingan di pasar nasional

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1. Gambaran Umum Perusahaan PT. Jasa Putra Plastik merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pembuatan plastik padat. Perusahan ini telah dibangun

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Uraian tugas, wewenang dan tanggung jawab masing-masing bagian yang ada di Pabrik Biodiesel Kerja Sama Operasi (KSO) PT. Pamina Adolina-PT. Ganesha Energy 77 dijabarkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perdagangan Internasional Suatu Negara membutuhkan negara lain dan saling menjalin hubungan perdagangan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup bagi masyarakat. Hubungan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR Oleh : MIFTAHUL JANNAH NIM. 070 500 136 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan pada PT. Intan Suar Kartika adalah sebagai berikut: 1. Dewan Komisaris a. Menentukan visi dan misi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PADA PROSES SORTASI RUBBER SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III GUNUNG PARA

USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PADA PROSES SORTASI RUBBER SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III GUNUNG PARA USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PADA PROSES SORTASI RUBBER SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III GUNUNG PARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak dalam

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih

Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : tali rafia. Hal ini sangat penting dilakukan untuk memperoleh mutu yang lebih BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Proses Ekstraksi Tepung Karaginan Dalam proses ekstraksi tepung karaginan, proses yang dilakukan yaitu : 1. Sortasi dan Penimbangan Proses sortasi ini bertujuan untuk memisahkan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DESA MARGAHAYU KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR.

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DESA MARGAHAYU KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR. 1 LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG DI PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DESA MARGAHAYU KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA KALIMANTAN TIMUR Oleh SUNARTI NIM. 080 500 225 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN

Lebih terperinci

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRA N. Universitas Sumatera Utara LAMPIRA N 134 DAFTAR TABEL KONVERSI TEMPERATUR TERHADAP BERAT JENIS (BJ) CRUDE PALM OIL (CPO) Temperatur( o C) Berat Jenis BJ Faktor Koreksi (FK) 35 0,9002 0,9997216 36 0,8995 0,9997564 37 0,8989 0,9997912

Lebih terperinci

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI kg kering per hari adalah sebagai berikut :

BAB III PROSES PRODUKSI kg kering per hari adalah sebagai berikut : BAB III PROSES PRODUKSI III.1 Pengolahan Crumb Rubber Flow process pabrik pengolahan Crumb Rubber Gunung Para kapasitas 30.000 kg kering per hari adalah sebagai berikut : III.1.1. Penerimaan coumpound

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai

BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai BAB II GAMABARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Usaha Keripik Cabe Bintang dan Keripik Cabe Mai Satun di Kota Dumai 1. Keripik Cabe Bintang Usaha industri keripik cabe rumahan di Kelurahan Purnama

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Karet alam (natural rubber, Hevea braziliensis), merupakan komoditas perkebunan tradisional sekaligus komoditas ekspor yang berperan penting sebagai penghasil devisa negara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya

II. TINJAUAN PUSTAKA. disertai dengan proses penggilingan dan penjemuran terasi. Pada umumnya 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Terasi Terasi atau belacan adalah salah satu produk awetan yang berasal dari ikan dan udang rebon segar yang telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, disertai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicapai melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. dicapai melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia sehat 2010 merupakan visi pembangunan nasional yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan dengan tujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. 2. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda.

KATA PENGANTAR. 2. Bapak Ir. Wartomo, MP selaku Direktur Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. 1 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-nyalah penulis dapat menyelesaikan laporan PKL ini. Sebuah penghargaan yang setinggi-tingginya

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Bahan olah karet ICS. Badan Standardisasi Nasional

SNI Standar Nasional Indonesia. Bahan olah karet ICS. Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia Bahan olah karet ICS Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Standar Nasional Indonesia...i No...4 Parameter...4 No...5 Parameter...5 i Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI)

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Lampiran-1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Kerja pada PT. Sejati Coconut Industri Adapun tugas dan tanggung jawab setiap bagian dalam struktur organisasi perusahaan adalah sebagai berikut:

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK

BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK BAB 2 GAMBARAN UMUM OBJEK 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Mitra Manis Sentosa merupakan produsen makanan ringan yang didirikan pada tahun 1986. Bentuk badan hukum dari perusahaan ini adalah perseroan terbatas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industrty adalah sebuah perusahaan yang memproduksi karet compound untuk ban vulkanisir dengan sistem masak panas,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan produk plastik pada saat ini cukup pesat dimana semakin meningkatnya pemesanan oleh masyarakat. Oleh karena itu PT. PANCA BUDI IDAMAN lebih meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang produksi pembuatan keset kaki dari sabut kelapa dan serat sabut yang telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Umum Perusahaan PT. Garuda Mas Perkasa berdiri pada tahun 1984. Perusahaan ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang karet, yaitu dalam pembuatan sandal

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174

IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG. Roswita Sela 14.I1.0174 IMPLEMENTASI SANITASI PANGAN PADA PRODUKSI KOPI DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX, JAMBU-SEMARANG Roswita Sela 14.I1.0174 OUTLINE PROFIL PERUSAHAAN PROSES PRODUKSI SANITASI KESIMPULAN SEJARAH SINGKAT PERUSAHAAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanaman karet merupakan tanaman yang memiliki peran penting di bidang industri terutama sebagai bahan baku di bidang industri ban dan otomotif (Sinaga, 2011). Indonesia

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PENINGKATAN MUTU BAHAN OLAH KARET MELALUI PENATAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI DENGAN

Lebih terperinci

IV. KEADAAN PERUSAHAAN DAN DAERAH PENELITIAN. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah

IV. KEADAAN PERUSAHAAN DAN DAERAH PENELITIAN. PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah IV. KEADAAN PERUSAHAAN DAN DAERAH PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara VII (Persero) Unit Usaha Pematang Kiwah Kabupaten Lampung Selatan adalah pabrik pengolahan karet remah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit.

Lebih terperinci

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan

Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di. PT. Intan Suar Kartika. 1. Menentukan visi dan misi perusahaan L-1 Lampiran 1 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-Masing Jabatan di PT. Intan Suar Kartika Di bawah ini diuraikan masing-masing pembagian tugas dan tanggung jawab tiap jabatan yaitu sebagi berikut:

Lebih terperinci

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum

Struktur Organisasi Perusahaan. Direksi. Manajer Umum Lampiran 1 Struktur Organisasi Perusahaan Direksi Manajer Umum Kabag Adm& Umum Kabag Produksi Keuangan Personalia Pemasaran Produksi Quality Control Pergudangan xii Lampiran 2 Tugas dan Wewenang 1. Direksi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sri Intan Karplas Industry berdiri pada tahun 1982 di Kecamatan Medan Sunggal. Perusahaan ini bergerak pada pengolahan biji plastik menjadi karung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah (PD) Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara berdiri pada tanggal 27 Juli 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No 26 tahun 1985

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Karet Indonesia Berdasarkan Kepemilikan Lahan pada Tahun Produksi (Ton)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Karet Indonesia Berdasarkan Kepemilikan Lahan pada Tahun Produksi (Ton) A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Tanaman karet merupakan tanaman tahunan dengan bentuk pohon batang lurus. Bagian yang dipanen dari tanaman karet adalah getah atau lateks. Lateks tanaman karet banyak digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi wilayah PT. Cipta Frima Jaya adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam penanganan pasca panen (pembekuan) untuk hasil perikanan, yang merupakan milik Bapak

Lebih terperinci

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan

Lampiran 1: Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Lampiran : Tugas dan Tanggung Jawab Karyawan Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing jabatan dalam PT. Bintang Persada Satelit secara garis besar adalah sebagai berikut:. Direktur Direktur

Lebih terperinci

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU

VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU VII. FAKTOR-FAKTOR DOMINAN BERPENGARUH TERHADAP MUTU Faktor-faktor dominan yang mempengaruhi mutu komoditas dan produk sawit ditentukan berdasarkan urutan rantai pasok dan produk yang dihasilkan. Faktor-faktor

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karet Alam Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet termasuk tanaman tahunan yang tergolong dalam famili Euphorbiaceae, tumbuh baik di dataran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan. PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 di hadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan akte No. 97/HB/1/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 38/Permentan/OT.140/8/2008 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET (BOKAR)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 38/Permentan/OT.140/8/2008 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET (BOKAR) PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 38/Permentan/OT.140/8/2008 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET (BOKAR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN. Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Vileora Putri Christna 14.I1.0172

Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih. Vileora Putri Christna 14.I1.0172 Pengemasan Produk Teh Hitam Di PT. Perkebunan Nusantara IX Kebun Semugih Vileora Putri Christna 14.I1.0172 PROFIL PERUSAHAAN PTPN IX pada awalnya merupakan penggabungan 2 unit kebun Semugih dan Pesantren.

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Produksi Ribbed Smoked Sheet dan Estate Brown Crepe Lateks hasil sadapan dari kebun diangkut ke tiap afdeling. Lateks dikumpulkan disebuah bak yang ada tiap afdeling yang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT

BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT BAB II PROFIL PT PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) KEBUN SAWIT LANGKAT A. Sejarah Ringkas PT Perkebunan Nusantara IV Kebun Sawit Langkat ini merupakan unit kebun sawit langkat (disingkat SAL) berdiri sejak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang memproduksi parabola merek BP Sat dan merek QQ. Pada awalnya pemilik perusahaan ini, bapak Susanto

Lebih terperinci

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG

PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG PENANGANAN PASCA PANEN YANG BAIK (GOOD HANDLING PRACTICES/GHP) RIMPANG Balai Besar Pelatihan Pertanian Ketindan Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (2017) TUJUAN PEMBELAJARAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Y\A. Sejarah Berdirinya Perusahaan P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri berbentuk Firma (Fa) yang bemama Fa. Cakrawala, yang pada awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan usaha pembuatan keset kaki dari sabut kelapa yang dikelola oleh Bapak Yatno dimana Beliau merupakan pemilik usaha tersebut.

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari 28 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Desember 2009 sampai Februari 2010 yang bertempat di Laboratorium Rekayasa Bioproses dan Pasca

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT.RIC KY) terletak dijalan kampung

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT.RIC KY) terletak dijalan kampung BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 4.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Riau Crumb Rubber Factory (PT.RIC KY) terletak dijalan kampung Sukarami No.63, Pekanbaru, Riau. Perusahaan PT. Riau Crumb Rubber Factory

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UKM Gunung Jati merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan paving block dan Riol. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1980an oleh bapak

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PABRIK KARET PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DESA MARGAHAYU KECAMATAN LOA KULU TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PABRIK KARET PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DESA MARGAHAYU KECAMATAN LOA KULU TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) DI PABRIK KARET PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DESA MARGAHAYU KECAMATAN LOA KULU TENGGARONG KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh AYU WELASEH NIM. 070 500 123 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Berdirinya PTPN Nusantara II diawali dengan pendirian perusahaan bangsa Belanda dengan nama N. V. Veronigde Deli Maatscnappij. Pada tanggal 11 Januari

Lebih terperinci