USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PADA PROSES SORTASI RUBBER SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III GUNUNG PARA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PADA PROSES SORTASI RUBBER SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III GUNUNG PARA"

Transkripsi

1 USULAN PERBAIKAN METODE KERJA PADA PROSES SORTASI RUBBER SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III GUNUNG PARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri Oleh WAN JUN EVEN MANURUNG PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan yang penuh kasih karena telah memberi berkat dan pertolongan yang luar biasa dengan memberikan kesehatan dan kesempatan yang baik kepada sehingga Penulis menyelesaikan laporan ini. Tugas sarjana adalah merupakan salah satu persyaratan sebagai pendukung untuk menjadi Sarjana Teknik Departemen Teknik Industri, Universitas Sumatera Utara Medan. Laporan ini disusun berdasarkan hasil kerja magang yang dilakukan di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para. Adapun Judul Tugas Sarjana saya adalah Usulan Perbaikan Metode kerja Pada Proses Sortasi Rubber Smoke Sheet di Pabrik Karet PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para. Penulis juga menyadari masih banyak kelemahan dalam laporan ini, oleh karena itu penulis terus membuka diri untuk menerima masukan dan kritikan untuk perbaikan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi semua pihak. Medan, Juli 2009 Penulis (Wan Jun Even Manurung)

3 UCAPAN TERIMA KASIH Penulis mengucapkan terima kasih yang telah mendorong semangat dalam penyelesaian Laporan ini, sehingga dalam kesempatan yang sangat berharga ini, Penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya, terutama kepada : 1. Ibu Ir. Rosnani Ginting, MT. selaku Ketua Departemen Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan. 2. Ir. Parsaoran Parapat, Msi. selaku Dosen Pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan banyak masukan kepada penulis. 3. Ir. Anizar, M.kes. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak membantu dan membimbing Penulis baik dari segi moril, waktu dan fikiran demi terselesaikannya laporan ini. 4. Bapak Aulia, ST. MT. selaku Kordinator Tugas Sarjana yang telah membimbing Penulis baik dari segi waktu dan fikiran demi terselesainya laporan ini. 5. Ir. H. A. Jabbar Rambe, M Eng. selaku Pembanding I atas bimbingan, masukan dan pengarahan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini. 6. Ir. Dini Wahyuni, MT selaku Pembanding II atas bimbingan, masukan dan pengarahan dalam peyelesaian Tugas Sarjana ini. 7. Bapak Buchari, ST., M.kes. selaku Pembanding III atas bimbingan, masukan dan pengarahan dalam penyelesaian Tugas Sarjana ini. 8. Bapak Ir. H Irfan A. R. Lubis sebagai Manajer PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Karet Gunung Para yang telah memberikan kesempatan dan

4 dukungan kepada Penulis untuk melakukan Kerja Magang di Perusahaan ini. 9. Bapak Ir. Zulyaden Lubis, MT. Maskep PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Karet Gunung Para yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada Penulis selama Kerja Magang. 10. Seluruh pimpinan staf dan karyawan PT. Perkebunan Nusantara III Pabrik Karet Gunung Para yang telah memberikan waktu kepada Penulis dalam mengumpulkan data yang diperlukan dalam penulisan ini. 11. Untuk Papa tercinta St. P. Justinus Manurung, SH. dan Mama yang sangat kusayangi, S. Purba yang telah sabar memberi pengertian dan semangat kepada Penulis dalam penyelesaian penulisan laporan ini. `Ma...Pa...trimakasih ya..sudah memberikan pengertian kepadaku. Walau aku terlambat tamat tapi sampai saat ini ku terus berusaha. Doakan aku ya Pa,Ma. Aku akan ingat semua nasihat-nasihat kalian. Tuhan beserta kalian. Amin. 12. Untuk Adik-adikku, Arta Nova Lina Manurung, SKM, Yane Gloria Manurung, Monang Parjuson Abed Nego Manurung (buat adik-adikku...ayo semangat, mari berpacu dalam belajar. Karena kesuksesan ada di tangan kita sendiri, ingat berdoa untuk menyerahkan segalanya kepada yang Kuasa. Suatu waktu kita harus membahagiakan orang tua kita. Amin) dan juga ucapan terimakasih kepada Tulang Ir. Josua Purba, Nantulang dr. Deasy Harianja, SpF., Yaya Purba, Uda-Tante Pady, Tulang-Nantulang Icel, Tulang- Nantulang Dion, Tulang-Nantulang Andry, Opung Andry yang telah memberikan pengertian, motivasi berupa nasehat-nasehat positif sehingga Penulis lebih semangat dalam menyelesaikan laporan ini.

5 13. Untuk Kak Dina, Bang Bowo, Bang Tumijo, Kak Ani, Bang Kumis, Kak Rahma, atas bantuan yang telah diberikan dalam memperlancar penyelesaian laporan tugas sarjana ini. 14. Untuk teman-temanku Yetti Silvia Putri O Sunggu, Kesuma Hadibroto, Martin Tarigan, Gabe Panggabean, Henry Joy, Ahmad fahri, Elly Sabrina, Meli, Sri, Dakocan, Wandi, Dina, Yovita, Ndank `02, Rini `05 (Asist. EPK), Ega dan Seluruh teman teman Penulis di TEMAPRI D-IV Stambuk 03 dan di Teknik Industri Ekstensi 08, yang tidak dapat Penulis sebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan kerja magang dan juga membuat laporan tugas sarjana ini.

6 RINGKASAN PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri karet. Salah satu produk yang dihasilkan adalah rubber smoke sheet. Proses produksi rubber smoke sheet melalui sortasi terdapat kegiatan yang bersifat manual dilakukan oleh gerakan tangan. Melalui pengamatan yang dilakukan di sortasi adanya gerakan kurang efektif dan banyaknya delay sehingga waktu menyelesaikan pekerjaan lebih lama. Tata letak fasilitas bagian sortasi kurang baik karena letak Sheet yang akan diperiksa oleh operator pertama berada di belakang operator, jarak sheet dengan operator 55 cm. Jarak ini akan membuat operator kesusahan mencapai sheet. Letak kereta sorong dengan operator kedua memiliki jarak 95 cm. Keadaan ini membuat waktu banyak terbuang tentunya akan mengalami kelambatan dalam proses produksi. Tata letak fasilitas juga merupakan faktor yang mempengaruhi lamanya waktu penyelesaian. Tujuan penelitian ini adalah perbaikan metode kerja yang dilakukan dengan keseimbangan tangan kiri dan tangan kanan di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para. Peta tangan kiri dan tangan kanan berguna untuk memperbaiki suatu stasiun kerja dengan menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efektif sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja. Untuk pengerjaannya setiap operasi diuraikan menjadi elemen-elemen gerakan dan kemudian memilih elemen-elemen yang efektif. Dievaluasi perlu adanya perbaikan metode kerja yaitu dengan memperbaiki tata letak fasilitas kerja dengan memindahkan sheet yang akan diperiksa ke meja operator dengan jarak operator dan sheet menjadi 20 cm. Sehingga tempat sheet berada di tempat yang mudah dicapai. Letak kereta sorong dengan operator 15 cm. Sehingga waktu operator semakin singkat. Berdasarkan hasil data usulan yang telah diperoleh adanya perbedaan waktu penyelesaian kerja dengan metode kerja yang sekarang dengan hasil perbaikan metode kerja yang diusulkan hasil pengurangan waktu untuk masing-masing elemen kegiatan kerja yaitu memindahkan sheet dari meja sementara ke meja sortasi 1.37 detik memeriksa sheet 9.69 detik, membawa sheet ke pengepakan detik. Kata kunci : Metode kerja, peta tangan kiri dan tangan kanan.

7 BAB DAFTAR ISI HALAMAN I II HALAMAN JUDUL... i LEMBAR PENGESAHAN... ii SERTIFIKASI EVALUASI TUGAS SARJANA... iii KATA PENGANTAR... iv UCAPAN TERIMAKASIH... v ABSTRAK... viii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xvii PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah... I Perumusan Masalah... I Tujuan Penelitian... I Tujuan Umum... I Tujuan Khusus... I Manfaat Penelitian... I Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian... I Sistematika Penulisan Laporan Tugas sarjana... I-5 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan... II Ruang Lingkup Bidang Usaha... II Organisasi dan Manajemen... II Struktur Organisasi... II Uraian Tugas dan Tanggung Jawab... II Tenaga Kerja dan Kerja Perusahaan... II Jam Kerja... II Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya... II Proses Produksi... II-8

8 DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB HALAMAN Bahan... II Jumlah dan Spesifikasi Produk... II Uraian Proses Produksi... II Mesin dan Peralatan... II Utilitas... II-22 III LANDASAN TEORI 3.1 Defenisi Ergonomi... III Bidang Kajian Ergonomi... III Latar Belakang Sejarah dan Perkembangan Studi Penelitian... III Studi Teknik Tata Cara Kerja... III Ruang Lingkup Penelitian Kerja... III Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan... III Studi Gerakan... III Mencari (Search)... III Memilih (Select)... III Memegang (Grasp)... III Menjangkau (Reach)... III Membawa (Move)... III Memegang Untuk Memakai (Hold)... III Melepas (Release Load)... III Mengarahkan (Position)... III Mengarahkan Sementara (Preposition)... III Pemeriksaan (Inspeksi)... III Perakitan (Assemble)... III Lepas Rakit (Diassemble)... III Memakai (Use)... III Kelambatan Yang Tak Terhindarkan (Unavoidable delay)... III-13

9 DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB HALAMAN Kelambatan Yang Dapat Dihindarkan (Avoidable Delay)... III Merencakan (Plan)... III Istirahat Untuk Menghilangkan Kelelahan... III Prinsip-Prinsip Ekonomi Gerakan... III Eliminasi Gerakan... III Kombinasi Gerakan atau Aktivitas Kerja... III Penyerdehanaan Kegiatan... III Sikap dan Posisi Kerja... III Kondisi Lingkungan Kerja... III Pengukuran Waktu Kerja... III Langkah-Langkah Sebelum Melakukan Pengukuran Waktu... III Langkah-Langkah Melakukan Pengukuran Waktu... III Tahapan Penentuan Waktu Normal... III Menentukan Allowance... III Perbaikan Metode Kerja... III Prosedur Perbaikan Metode Kerja... III-43 IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Tempat dan Waktu Penelitian... IV Prosedur Penelitian... IV Dilakukan Studi Literatur... IV Pangumpulan Data... IV Pengolahan data... IV Analisa dan Evaluasi... IV Kesimpulan dan Saran... IV Rancangan Metodologi Penelitian... IV Objek Penelitian... IV Variabel Yang Penelitian... IV-5

10 DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB HALAMAN 4.6 Instrumen Penelitian... IV Analisa Data... IV-6 V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 5.1 Metode Pengumpulan Data... V Pengukuran Waktu... V Posisi Letak Peralatan Kerja... V Posisi Komponen dan Peralatan Kerja Operator I... V Posisi Komponen dan Peralatan Kerja Operator II... V Uraian Kegiatan Kerja... V Uraian Kegiatan Operator Pertama... V Uraian Kegiatan Operator Kedua... V Pemetaan Elemen-Elemen Gerakan Kerja Operator... V Pengolahan Data... V Uji Keseragaman Data... V Uji Kecukupan Data... V Menentuka Rating factor... V Menentukan Allowance... V Menentukan Waktu Normal... V Perhitungan Waktu Standar... V-21 VI ANALISA DAN EVALUASI 6.1 Analisa... VI Evaluasi... VI Tata Letak Komponen... VI Pemetaan Tangan Kiri dan Tangan Kanan... VI-2

11 DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB HALAMAN VII KESIMPULAN DAN SARAN 7.1 Kesimpulan... VII Saran... VII-1 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

12 DAFTAR TABEL TABEL HALAMAN 2.1 Situasi Tenaga Kerja di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para... II Simbol-Simbol Therbligh... III Penyesuaian Menurut Cara Shumard... III Penyesuaian Cara Westinghouse... III Peralatan Yang Digunakan Dalam Proses Sortasi Rubber Smoke Sheet PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para... V Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Untuk Membawa Sheet ke Meja Sortasi Operator 1 (Cara Sekarang)... V Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Untuk Memeriksa Sheet Operator 1 (Cara Sekarang)... V Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Untuk Membawa Sheet-Sheet ke Pengepakan Operator 2 (Cara Sekarang)... V Data Waktu Pengamatan... V Kelompok Kegiatan dalam sub grup yang dilakukan secara berturut-turut... V Waktu Rata-Rata Operator di Sortasi... V Hasil Uji Keseragaman Data Pada Hari I... V Hasil Uji Keseragaman Data Pada Hari II... V Hasil Uji Keseragaman Data Pada Hari III... V Hasil Uji Kecukupan Data... V Westing house factor Operator Sortasi Rubber Smoke Sheet... V Allowance Untuk Kegiatan Proses Sortasi... V Waktu Normal dan Waktu Standard... V Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Untuk Membawa Sheet ke Meja Sortasi Operator 2 (Usulan)... VI Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Untuk Memeriksa Sheet Operator 1 (Usulan)... VI-5

13 DAFTAR TABEL (Lanjutan) TABEL HALAMAN 6.3 Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Untuk Membawa heet-sheet Ke pengepakan Operator 2 (Usulan)... VI Perbedaan Waktu Siklus Metode Lama dengan Metode Baru... VI-7

14 DAFTAR GAMBAR GAMBAR HALAMAN 2.1 Struktur Organisasi PT.Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para... I Block Diagram Pembuatan Rubber Smoke Sheet Pabrik Gunung Para... II Langkah-Langkah Sistematis Sebelum Melakukan Pengukuran... III Langkah-Langkah Sistematis Dalam Kegiatan Pengukuran Kerja... III Blok Diagram Metodologi Penelitian... IV Blok Diagram Pengolahan Data... IV- 8

15 DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN HALAMAN I Uraian Tugas dan Tanggungjawab Masing-Masing Bagian Organisasi di PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para... L-I II Uraian Singkat Sifat Fisika dan Kimia Asam Formiat... L-2 III Tabel Besarnya Kelonggaran... L-3 IV Posisi Letak Fasilitas Kerja... L-4 V Sikap Kerja Operator Bagian Sortasi PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para... L-5

16 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengaturan metode kerja yang baik adalah memaksimalkan efisiensi dalam pelaksanaan suatu produksi. Sistem kerja terdiri dari empat komponen utama yaitu manusia, bahan, peralatan/fasilitas kerja dan lingkungan kerja seperti ruangan dengan udara dan keadaan pekerja lain disekelilingnya. Dari keempat komponen utama, komponen manusia adalah pusat dalam sistem kerja karena pada dasarnya manusia selain berperan sebagai perencana suatu sistem kerja juga sebagai pelaksana dan pengendali yang harus berinteraksi dengan sistem untuk dapat mengendalikan proses yang sedang berlangsung pada sistem kerja secara keseluruhan. Bila peningkatan efektifitas dapat dilakukan dengan cara menyeimbangkan gerakan tangan kiri dan tangan kanan serta memperbaiki tata letak fasilitas kerja, maka kelambatan kerja dapat diperkecil atau waktu yang diperlukan mengerjakan sesuatu dalam satu satuan dapat diperpendek. Dengan metode yang diterapkan operator dalam bekerja, belum mengoptimalkan keseimbangan penggunaan tangan kiri dan tangan kanan sehingga menimbulkan delay yang cukup besar, sehingga perbaikan metode kerja yang baru harus dibuat agar tercipta waktu yang semakin singkat, metode yang digunakan adalah metode tangan kiri dan tangan kanan. (Santo Kurniawan, 2006) Peta tangan kiri dan tangan kanan adalah cara kerja yang dilakukan oleh operator yang dapat diuraikan berdasarkan elemen-elemen gerakannya dapat menganalisis

17 adanya gerakan efektif dan tidak efektif. (Ina Siti Hasanah dan Duva Dilani Shaffar, Teknik Industri, Institut Teknologi Gunadarma) PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri karet. Salah satu produk yang dihasilkan adalah rubber smoke sheet. Pada proses produksi rubber smoke sheet melalui proses sortasi terdapat kegiatan yang bersifat manual dilakukan oleh gerakan tangan. Melalui pengamatan yang dilakukan di sortasi adanya gerakan kurang efektif dan banyaknya delay sehingga waktu meyelesaikan pekerjaan lebih lama. Tata letak fasilitas bagian sortasi kurang baik karena letak sheet yang akan diperiksa oleh operator pertama berada dibelakang operator dan jarak sheet yang dengan operator 55 cm. Letak kereta sorong dengan operator kedua berjarak 95 cm. Keadaan ini membuat waktu banyak terbuang tentunya akan mengalami kelambatan dalam proses produksi. Tata letak fasilitas juga merupakan faktor yang mempengaruhi lainnya waktu penyelesaian. Peta tangan kiri dan tangan kanan berguna untuk memperbaiki suatu stasiun kerja dengan menghilangkan atau mengurangi gerakan-gerakan yang tidak efektif sehingga tentunya akan mempersingkat waktu kerja. Untuk pengerjaannya setiap operasi diuraikan menjadi elemen-elemen gerakan dan kemudian memilih elemen-elemen yang efektif. Apabila pekerjaan dilakukan dengan efektif maka waktu penyelesaian pekerjaan akan semakin singkat. Berdasarkan alasan tersebut peneliti mengangkat objek tersebut sebagai judul sarjana Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah perlunya mengurangi gerakangerakan yang kurang efektif dan mengurangi delay dengan menyeimbangkan gerakan

18 tangan kiri dan tangan kanan serta mengatur tata letak tempat kerja sehingga mendukung gerakan menjadi efektif Tujuan Penelitian Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah memberikan perbaikan metode kerja yang dilakukan dengan keseimbangan tangan kiri dan tangan kanan di bagian sortasi PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para Tujuan Khusus Tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengukur waktu Operator di bagian sortasi. 2. Mengukur tata letak fasilitas kerja di bagian sortasi. 3. Mengukur tingkat kelonggaran pekerja. 4. Meguraikan elemen-elemen kerja operator di bagian sortasi. 5. Memberikan usulan fasilitas kerja yang ergonomis pada bagian sortasi PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para.

19 1.4. Manfaat Penelitian Manfaat penelitian yang akan diperoleh adalah sebagai berikut : 1. Bagi Mahasiswa Meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan teori-teori yang telah diperoleh melalui buku-buku dan pelajaran di kelas. 2. Bagi Perusahaan Penerapan metode kerja yang diharapkan akan meningkatkan kemampuan kerja perusahaan sehingga dapat memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. 3. Bagi Universitas Hasil penelitian yang sudah dilakukan di bagian meja sortasi rubber smoke sheet PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para akan menjadi salah satu sumber informasi yang dapat diharapkan dalam melengkapi informasi yang telah ada Batasan Masalah dan Asumsi Penelitian Agar pembatasan masalah tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka perlu dilakukan pembatasan permasalahan, adalah sebagai berikut : 1. Perbaikan metode kerja dengan pendekatan studi ergonomi berdasarkan peta tangan kiri dan tangan kanan. 2. Pengamatan dan pengukuran waktu hanya dilakukan pada bagian meja sortasi. : Asumsi yang digunakan untuk membantu dalam pemecahan persoalan ini adalah

20 1. Dalam waktu pelaksanaanya yang ditetapkan tidak terjadi gangguan-gangguan, misalnya perubahan situasi politik dan ekonomi dalam masyarakat, bencana alam, penundaan pelaksanaan akibat perubahan cuaca dan sebagainya yang diluar kemampuan pelaksana. 2. Kegiatan-kegiatan yang ada dalam produksi dianggap berjalan dengan normal. 3. Operator dan peralatan yang dipilih untuk diamati dan diukur waktu kerjanya memiliki kondisi kerja yang baik Sistematika Penulisan Laporan Tugas Sarjana Sistematika penulisan dibuat untuk memudahkan penulisan, pembahasan, dan penulisan tugas sarjana ini. Maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dalam sistematika, yaitu: BAB I : PENDAHULUAN Bab ini merupakan langkah paling awal dalam proses pengusulan masalah, isinya meliputi latar belakang permasalahan, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika penulisan tugas sarjana. BAB II : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan secara singkat berbagai atribut dari perusahaan yang menjadi objek penelitian, antara lain : sejarah perusahaan, organisasi dan

21 manajemen, proses produksi, jumlah dan spesifikasi produk, uraian proses produksi dan sebagainya. BAB III : LANDASAN TEORI Bab ini diuraikan tentang teori-teori yang relevan sebagai pendukung dalam menyelesaikan masalah. BAB IV : METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menampilkan langkah-langkah yang dijadikan acuan untuk menyelesaikan permasalahan dalam melakukan penelitian dari awal penelitian sampai pada penyelesaian laporan. Bab ini berisi tentang metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian meliputi tahapan-tahapan penelitian yang disertai dengan penjelasan pada tiap tahapan. BAB V : PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini mengindentifikasi keseluruhan data yang dibutuhkan dan dilanjutkan dengan teori-teori dan langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian dan juga berisi pengolahan data sebagai dasar pada bab analisa dan evaluasi. BAB VI : ANALISA DAN EVALUASI Pada bab ini dilakukan pembahasan dan analisa terhadap pengolahan data.

22 BAB VII : KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi tentang kesimpulan penelitian dari hasil pembahasan secara keseluruhan yang dapat diberikan peneliti bagi perusahaan yang disertai sejumlah saran mengenai berbagai aspek yang perlu diperhatikan oleh perusahaan.

23 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Gunung Para adalah salah satu kebun tradisional PT. Perkebunan Nusantara III terletak di kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara. Dimana jarak perusahaan ini ± 112 km dari Medan dengan ketinggian meter di atas permukaan laut, dengan letak topografinya berbukit dan bergelombang. Perusahaan ini berasal dari milik perusahaan Belanda CMO (Cultur Misde Oeoskut) yang diambil alih oleh negara pada tanggal 10 Desember 1957 dalam perjalanan ini telah beberapa kali berganti namanya. Berikut adalah pergantian namanama PT. Perkebunan Nusantara III : 1. Kebun Gunung Para dahulu bernama CMO (Cultur Misde Oeskust) milik Belanda. 2. Pada tanggal 10 Desember 1957 dinasionalisasi 3. Tahun bernama Perkebunan Negara Baru (PPN Baru) 4. Tahun bernama PPN Kesatuan Sumut VII 5. Tahun bernama PPN Karet IV 6. Tahun bernama PT.Perkebunan IV (Persero) 7. Tahun bernama PTP, III, IV, V 8. Sejak 14 Februari 1996 sampai sekarang bernama PT Perkebunan Nusantara III (Persero), disingkat PTPN III, berdasarkan PP No. 8. Tahun 1996 yaitu penggabungan PTP III, PTP IV dan PTP V ( Akte No.36 Tanggal 11 Maret 1996 dari Notaris Harun Kamil SH).

24 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha Pabrik karet kebun Gunung Para terdiri dari dua jenis pengolahan yaitu pabrik yang menghasilkan sheet dan pabrik yang menghasilkan crumb rubber. Pabrik getah lateks menjadi sheet atau RSS (Rubber Smoke Sheet) mulai beroperasi pada tahun 1960 dengan hasil produksi : RSS-1, RSS-2, RSS-3, Cutting Kapasitas Olah pabrik Kebutuhan Air Kebutuhan kayu asap Kebutuhan fomit acid = kg kadar kotor sheet/hari = m 3 / ton kadar sheet = 3.5 m 3 / ton kadar sheet = kg/ ton kadar sheet Bahan baku latex berasal dari kebun sendiri (Kebun milik perusahaan). Hasil olahan sebagian besar diekspor dan selebihnya dipasarkan di dalam negeri (lokal). Pengolahan kompo (bahan baku untuk membuat crumb rubber) menjadi standard Internasional Rubber mulai beroperasi mulai pada tahun 1960 dengan hasil produksi : SIR 10, SIR 20. Kapasitas Olah Pabrik = 24 ton SIR/ hari Kebutuhan Air = 3000 liter/ jam 2.3. Organisasi dan Manajemen Struktur Organisasi Organisasi adalah merupakan sekelompok orang yang bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan. Dengan adanya organisasi, setiap tugas dan kegiatan dapat

25 didistribusikan dan dikerjakan oleh setiap anggota kelompok secara efisien sehingga tujuan yang ditetapkan dapat tercapai. Manajemen adalah suatu proses yang melibatkan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dari sumber daya yang ada untuk mendapatkan suatu tujuan yang diinginkan. Sumber daya haruslah dapat dikelola dengan baik dalam sistem organisasi yang tepat agar tercipta kerjasama yang baik dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Struktur organisasi biasanya digambarkan dalam bentuk bagan organisasi (organization chart) yang memperlihatkan susunan fungsifungsi, departemen-departemen dalam organisasi dan menunjukkan bagaimana hubungan kerja baik secara horizontal maupun vertikal. Organisasi perusahaan telah disusun sedemikian rupa dan mempunyai struktur organisasi dalam bentuk organisasi garis atau lini dan fungsional. Adapun struktur organisasi yang digunakan pada Pabrik Karet PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para adalah struktur organisasi fungsional dan lini seperti pada Gambar 2.1

26 Manajer Masinis Kepala Keterangan Garis Asisten Teknik Asisten Laboratorium Asisten Pengolahan Asisten Tata Usaha Asisten Sipil/ dan Alat Berat Asisten Personalia Kebun Fungsional Lini Karyawan Pelaksana Karyawan Pelaksana Karyawan Pelaksana Karyawan Pelaksana Karyawan Pelaksana Karyawan Pelaksana Gam bar 2.1. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Karet Gunung Para Berdasarkan Gambar 2.1. di atas maka dapat dikatakan bahwa bentuk struktur organisasi PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para adalah berbentuk campuran fungsional dan lini. Dikatakan berbentuk fungsional karena terdapat pembagian bidang-bidang seperti asistensi teknik, asisten laboratorium, dan bagian yang lainnya. Organisasi dikatakan berbentuk lini, karena suatu bentuk kekuasaan dan tanggung jawab diturunkan secara garis dari tingkat pimpinan atas kepada tingkat bawahnya. Pada struktur organisasi prinsip kesatuan dalam komando akan terpelihara dengan baik. Atasan hanya memerintah bawahan tertentu dan bawahan akan memberikan laporan kepada atasan yang memberikan perintah Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Organisasi memiliki tugas dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan. Uraian tugas dan tanggung jawab pada masing-masing jabatan dalam struktur organisasi pada PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para dapat dilihat pada lampiran 1.

27 Tenaga Kerja dan Jam Karyawan Tenaga kerja yang terdapat di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para dapat dilihat pada Tabel 2.1. KARYAWAN Uraian Pria (Orang) Wanita (Orang) Jumlah (Orang) Pensiunan Total Manajer Karyawan Pimpinan Karyawan Pelaksana Jumlah Sumber : PT.Perkebunan Nusantara III Gunung Para Tabel 2.1. Situasi Tenaga Kerja di PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para Jam Kerja Waktu kerja di PT. Nusantara III Gunung Para terdiri dari dua bagian yaitu waktu kerja karyawan kantor dan waktu kerja karyawan produksi. Adapun pembagian waktu kerja tersebut adalah sebagai berikut: a. Waktu kerja karyawan kantor Senin-Jumat Sabtu b. Waktu kerja karyawan produksi Untuk karyawan produksi terbagi atas 3 shift (Senin-Minggu), yaitu: Shift I : WIB

28 Shift II Shift III : WIB : WIB Sistem Pengupahan Dan Fasilitas Lainnya Sistem Pengupahan karyawan diberikan gaji pokok menurut golongan yang sesuai dengan skala gaji. Bagi karyawan dengan golongan terendah mengacu kepada sekurang kurangnya 75 % dari upah minimum. Di samping gaji pokok kepada karyawan karyawan diberikan tunjangan tetap sebesar 25 % dari gaji. Besarnya gaji untuk golongan terendah akan disesuaikan sejalan dengan penetapan upah minimum yang berlaku. Apabila perusahaan tidak mampu untuk melaksanakan penyesuaian upah minimum. Kompensasi atas hasil kerja karyawan diwujudkan dalam bentuk upah dan fasilitas-fasilitas yang menunjang kesejahteraan karyawan. Sistem pengupahan yang berlaku pada perusahaan adalah sebagai berikut : 1 Karyawan musiman dibayar setiap akhir minggu. Besar upah yang diterima adalah sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional). 2 Untuk karyawan tetap ada dua sistem penggajian yaitu : a. Karyawan tetap harian, gaji dibayarkan sebesar 30 hari kerja dipotong hari kerja yang absen. b. Karyawan tetap bulanan, gaji dibayarkan setiap bulan pada tanpa potongan hari kerja absen. Untuk pelayanan kesehatan perusahaan memiliki unit P3K. Apabila penyakit yang diderita tidak dapat ditanggulangi oleh P3K maka karyawan dapat berobat ke rumah sakit yang ditunjuk oleh perusahaan.

29 Perusahaan akan memberikan insentif kepada karyawan berupa bonus apabila perusahaan mendapatkan laba dari penjualan Sheet dan Crumb Rubber. Bonus yang didapat oleh karyawan ½ dari gaji karyawan. Fasilitas-fasilitas karyawan yang ada dalam PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para adalah sebagai berikut : 1. Tempat tinggal (sewa rumah) Kepada karyawan yang tidak mendapat fasilitas perumahan dari perusahaan diberikan bantuan sewa rumah yang besarnya : a % dari Gaji pokok (untuk karyawan Kandir, GPIHK dan PRTRA) b. 2,35 % dari gaji pokok (untuk karyawan kebun / unit) c. Air = 15 % dari sewa rumah (untuk semua karyawan) d. Transport = 30 % dari gaji pokok ( khusus karyawan kandir) e. Listrik = 25 % dari sewa rumah (untuk semua karyawan) 2. Jamsostek. 3. Kenderaan dinas. Selain upah yang diberikan perusahaan juga memperhatikan keselamatan karyawan dalam bentuk jaminan sosial tenaga kerja (jamsostek). Seluruh pekerja memperoleh jaminan atas keselamatannya selama melaksanakan pekerjaan Proses Produksi Bahan Bahan-bahan yang digunakan dalam memproduksi Rubber Moke Sheet dikelompokkan dalam tiga bagian yaitu : bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong. Bahan yang digunakan antara lain :

30 1. Bahan Baku Bahan baku adalah bahan utama yang digunakan dalam pembuatan produk dan memiliki persentase yang relatif besar dalam produk dibandingkan dengan bahan-bahan lain. Bahan baku pada produk sheet yang digunakan adalah latex murni. Sedangkan bahan baku Crumb Rubber adalah : kompo (karet yang sudah berbentuk gumpalan batok kelapa). 2. Bahan Tambahan Bahan tambahan adalah suatu bahan pelengkap yang ditambahkan ke dalam proses pembuatan produk untuk meningkatkan citra atau mutu produk yang dihasilkan dan merupakan bagian dari produk akhir. Bahan tambahan yang digunakan adalah asam formit/semut dengan konsentrasi 3%-5%, cuka 7.5 kg/ton, amoniak 6.5 kg/ton. Sedangkan untuk menghasilkan Crumb Rubber tidak ada bahan yang di tambahkan. 3. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang diperlukan dalam proses produksi untuk menambah mutu produk. Bahan penolong yang dipakai adalah plastik, dan pallet Jumlah dan Spesifikasi Produk Adapun spesifikasi produk jadi PT. Nusantara III Gunung Para adalah sebagai berikut : 1. RSS-I Tiap sheet harus dibungkus supaya bebas dari jamur. Sheet yang berbintik atau bergaris-garis karena oksidasi, lembek karena mengalami pemanasan tinggi, kurang matang, terlampau lama di asap, buram dan hangus tidak diperkenankan.

31 Karet harus kering, bersih, tidak mengandung cacat, bebas dari bahan-bahan yang berkarat kecuali gelembung udara sebesar kepala jarum dapat diterima. 2. RSS-II Bila terdapat sedikit bahan-bahan yang bersifat seperti karat dan sedikit jamur pada pembalut akan ditolak. Karet harus kering, bersih, tidak mengandung cacat, bebas dari bahan-bahan yang berkarat kecuali ada gelembung-gelembung udara kecil dan noda-noda kecil berasal dari kulit kayu. 3. RSS-III Bila pada waktu penyerahan terdapat sedikit bahan-bahan yang bersifat sepeti karat dan sedikit jamur pada pembalut di permukaan sheet tidak ditolak. Adanya sedikit cacat warna, gelembung-gelembung udara kecil berasal dari kulit kayu dalam jumlah masih sedikit juga diperkenankan. Karet harus kering, kuat dan tidak mengandung cacat lepuh. 4. Cutting Cutting adalah bekas-bekas potongan kecil dari lembaran-lembaran sheet sewaktu pensortiran, ukuran cutting maksimal 15 cm persegi. Bila ditemukan sedikit bahan seperti karat dan jamur pada pembalutan permukaan sheet penyerahan tidak ditolak. Sheet yang mengandung gelembung-gelembung udara dan karet yang lembek mengalami pemanasan tinggi serta cacat warna sheet karena terlalu lama diasap, sheet yang sedikit lengket serta sedikit kurang matang diperkenankan. Kapasitas olah pabrik = kg kering/ hari Kebutuhan air = m 3 /ton kadar sheet

32 Kebutuhan kayu asap = 3.5 m 3 /ton kadar sheet Uraian Proses Produksi Adapun uraian proses menghasilkan sheet, melalui blok diagram pabrik Rubber Smoke Sheet PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para dapat dilihat pada Gambar 2.2. sebagai berikut :

33 PENERIMAAN LATEX BAK PENERIMAAN BAK KOAGULASI PENGGILINGAN SHEET PENIRISAN DI LORI PENGERINGAN DANPENGASAPAN (KAMAR ASAP) SORTASI PACKING PENYIMPANAN SHEET Gambar 2.2. Block Diagram Pembuatan Rubber Smoked Sheet PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para

34 Uraian Proses dan Fasilitas yang digunakan di pabrik karet PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para adalah sebagai berikut : 1. Bak Penerimaan Lateks yang datang dari kebun sebelum dimasukkan dalam main bak terlebih dahulu dilakukan pengukuran volume lateks dalam tangki dengan memakai talang ukuran tangki dan kemudian penuangan lateks ke main bak harus disaring dan ditampung dalam main bak penampungan yang juga berfungsi untuk tempat pengenceran lateks. Penerimaan lateks di pabrik harus ditentukan kadar karet keringnya Dry Rubber Counteen (Drc) dengan menggunakan alat metrolac. 1. Cara menentukan Drc dengan metrolac Setiap tangki lateks diambil contoh lateks sebanyak 500 cc, kemudian ditambahkan air sebanyak 1000 cc (perbandingan 1 : 2), aduk perlahan-lahan sampai campuran lateks dengan air merata, lalu dimasukkan kedalam tabung. Busa lateks yang ada di atas permukaan dihilangkan untuk menghindarkan kesalahan baca pada skala metrolac. Kemudian masukkan metrolac ke dalam tabung yang berisi contoh lateks, penunjukan skala metrolac pada batas permukaan contoh lateks tersebut, maka itulah kadar karet keringnya (Drc). 2. Cara lain untuk menentukan Drc (Dry Rubber Counteen) Untuk mengetahui kadar karet kering selain menggunakan metrolac dapat juga ditentukan dengan cara mencari faktor pengeringannya sebagai berikut : a. Ambil contoh lateks yang datang ke pabrik sebanyak 200 cc b. Tambahkan asam semut ± 2 cc c. Diaduk sampai menggumpal ± 1 jam

35 d. Digiling dengan jumlah penggilingan 8 kali dengan tebal lembaran kira-kira 2.5 mm e. Setelah digiling dikibaskan sampai air tuntas. f. Kemudian lembaran karet basah ditimbang dan dicatat berat basahnya lalu dikeringkan di kamar asap, setelah kering ditimbang lagi dan dicatat keringnya. 3. Pengenceran Lateks Pengenceran lateks bertujuan sebagai berikut : a. Untuk melunakkan bekuan, sehingga tenaga giling tidak terlalu besar. b. Untuk memudahkan penghilangan gelembung udara. c. Untuk memudahkan pencampuran asam semut. Selama pengenceran lateks di main bak harus dilakukan pengadukan dengan suatu alat yang dinamakan agitator agar pencampuran lateks dengan air merata atau homogen. 2. Pembekuan/Koagulasi Setelah lateks diencerkan sampai 15 % kemudian dialirkan melalui gutther (talang) dan dimasukkan kedalam bak pembekuan setelah terlebih dahulu melewati saringan. Setelah permukaan lateks mencapai ketinggian tertentu, aliran lateks dihentikan dan pindah ke bak berikutnya. Busa yang terbentuk pada permukaan lateks harus diambil dengan alat serok. Tambahan asam formit/semut 500 cc-600 cc dengan konsentrasi 3 %-5 % bak pembekuan, waktu pembekuan 6-8 jam. Selama penuangan asam semut harus diikuti dengan pengadukan dari belakang sebanyak kali. Sebelum dituangkan asam semut tersebut harus diencerkan terlebih dahulu menjadi konsentrasi 3 %-5 % dengan

36 cara menambahkan air 9 liter. Busa yang terbentuk setelah pengadukan diambil lagi dengan serok busa dari alumunium. Pemasangan sekat (sisir) di mulai dari tengah kemudian kedua bagian yang terbentuk dibagi dua lagi dan seterusnya, untuk mengurangi gelembung- gelembung yang melekat pada sekat-sekat maka sekat ini harus dibasahi terlebih dahulu dengan air. 3. Penggilingan Penggilingan dilakukan dengan gilingan sheet yang konstruksinya terdiri dari 6 buah rol yang disebut six in one gilingan rol 1 sampai dengan 5 rolnya licin (tidak berbunga) sedangkan gilingan rolnya terakhir atau finisher rolnya diberi berbunga (grooving). Tujuan diberi bunga adalah agar lebih mudah dalam pengeringan dan tidak lengket bila ditumpuk, masing-masing rol gilingan dilengkapi dengan saluran air, di depan gilingan terakhir dibuat bak air empat persegi, untuk pencucian terakhir lembaran sheet. Adapun tujuan penggilingan yaitu : 1. Mengeluarkan kandungan air dari lembaran sheet 2. Menghilangkan/membuang lendir yang terdapat di permukaan lembaran 3. Menipiskan lembaran sheet setebal 2-4 mm. 4. Penirisan di Lori Sebelum dimasukan ke dalam kamar pengasapan terlebih dahulu lembaran sheet dikeringkan diudara bebas selama 2 jam dengan tujuan mengurangi kadar air sehingga mempercepat proses pengeringan di dalam kamar asap.

37 5. Pengeringan dan Pengasapan (kamar Asap) Tujuan pengeringan adalah untuk menurunkan kadar air sehingga sheet kering, agar kondisi mutu dapat dipertahankan selama penyimpanan dan pengangkutan. Sedangkan fungsi asap adalah untuk memberikan warna coklat terang pada sheet dan untuk mencegah pertumbuhan spora/jamur. Cara pengeringan dan pengasapan dilakukan dengan menggantungkan sheet di atas gantar-gantar bambu/kayu, lori dengan kapasitas lebih kurang 504 lembar/lori. Sebelum lori-lori yang berisi sheet dimasukkan ke kamar pengeringan terlebih dahulu dibiarkan atau ditiriskan di luar selama 2 jam atau lebih supaya air yang terdapat di permukaan lembaran sheet jatuh untuk menghindarkan kelembaban yang tinggi di dalam kamar pengeringan, setelah pengasapan selama satu malam lori-lori tersebut di keluarkan dan dilakukan penyambretan, selama pengeringan 4-5 hari. 1. Pengaturan suhu di dalam kamar asap a. Hari I suhu Ventilasi terbuka penuh b. Hari II suhu Ventilasi setengah terbuka c. Hari III suhu Ventilasi seperempat terbuka d. Hari IV suhu Ventilasi tertutup e. Hari V suhu Ventilasi tertutup a. Spesifikasi kamar asap a. Type : subur kamar Jumlah kamar : 8 kamar Kapasitas kamar : 6 lori/kamar b. Type : malaka

38 Jumlah kamar : 6 kamar Kapasitas kamar : 12 lori/kamar 6. Sortasi Tujuan dilakukannya sortasi adalah untuk memisahkan antara RSS I, RSS II, RSS III dan Cutting. Setelah proses pemisahan maka Sheet selanjutnya dipress dengan menggunakan mesin press hidrolik. 1. Panjang : 55 cm 57 cm 2. Lebar : 50 cm 56 cm 3. Tinggi : 40 cm - 47 cm Setelah pengepresan cantelan (gelangan) besi jangan dibuka, biarkan sheet berada dalam peti press selama satu malam, keesokan harinya baru dibuka cantelan (gelangan) besinya. 7. Pengepakan (Packing) Pembungkusan dilakukan dengan menusuk-nusuk lembaran pembungkus dengan alat tusuk dari baja yang runcing, sehingga pembungkusan benar-benar melekat. Setelah selesai pembungkusan, ball tersebut di kapur. 8. Gudang Produksi dipasarkan. Setelah proses pembungkusan, sheet disimpan di gudang produksi sebelum

39 2.4.4 Mesin dan Peralatan Mesin Produksi Pada PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para ada mesin-mesin yang digunakan untuk proses pembuatan sheet adalah sebagai berikut: 1. Mesin Sheeter Kapasitas : 500 Kg/Jam, Power : 75 Hp,Tegangan : 220/380V, 3 fasa, Frekwensi : 50 hz, Putaran : 1415 Rpm. Jumlah : 5 buah. Fungsi : mengiling koagulum dari bak koagulasi menjadi lembaran Sheet dengan tebal 3 mm. 2. Balling Press Kapasitas: 1000 Kg/Jam, power : 75 Hp, Tegangan : 220/380V, 3 fasa, Frekwensi : 50 Hz, Putaran : 1450 Rpm Fungsi : untuk memadatkan lembaran sheet menjadi bentuk bandela seberat 331/3 Kg dan ball 113 Kg (lose ball). 3. Mesin Agigator Power : Power : 30 Hp, Tegangan : 220/380 V, 3 fasa, Frekwensi : 50 hz, Putaran : 930 Rpm Fungsi : untuk menghomogenkan air dengan lateks murni (karet alam). Agar proses produksi tidak terganggu, maka perawatan mesin harus dilakukan secara rutin yang ditanggungjawabi oleh Kepala Dinas Teknik. Di Kebun PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Gunung Para perawatan mesin ini terdiri dari perawatan terencana dan perawatan tidak terencana.

40 1. Perawatan Terencana Perawatan terencana dilakukan setiap hari dengan mengecek mesin-mesin. Selain itu setelah satu minggu digunakan, pada hari Minggu juga dilakukan perawatan dengan memberi minyak dan mengganti bagian-bagian mesin yang telah aus. Perawatan mesin seperti ini biasa pula disebut sebagai pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya gangguan proses produksi. 2. Perawatan Tidak Terencana Perawatan tidak terencana dilakukan jika terjadi gangguan mesin produksi pada saat mesin sedang berproduksi. Hal seperti ini sangat dihindari karena dapat mengganggu jalannya produksi Peralatan Untuk Pengolahan Sheet Pada PT. Nusantara III Gunung Para peralatan yang digunakan untuk proses pengolahan sheet adalah sebagai berikut : 1. Bak Penerimaan Bak penerimaan berfungsi tempat penerimaan latex dari lapangan sekaligus proses pengenceran latex menjadi DRC %. 2. Bak Koagulasi Bak koagulasi berfungsi sebagai tempat latex yang telah diencerkan untuk pembekuan dengan Formic acid kg/ton kering dengan kapasitas bak 650 liter/bak. Panjang : 3 meter

41 Lebar Tinggi Isi Penyekat Banyak lembaran Jumlah bak Jarak antara sekat : 0.72 meter : 0.39 meter : 650 liter : 74 buah : 75 lembar : 80 buah : 10 cm 3. Lori sheet Lori sheet adalah sebagai alat mengangkut lembaran karet yang akan dimasukkan ke kamar asap. Pemeliharaannya tetap dilakukan secara intensif diantaranya rail dan roda roda lori tetap berfungsi baik dan berikan minyak pelumas secukupnya. Lori sheet berfungsi tempat penjemuran sheet, pengeringan sheet sebelum masuk kamar Asap kapasitas Lori sheet = 456 lembar. a. Tempat terbuat dari kayu Satu baris terbuat dari Satu batang terdiri dari : 42 batang : 3 lembar Banyaknya tingkatannya ada: 4 tingkatan Satu lembar beratnya :1,2 kg Berat sheet 1 lori 42 x 3 x 4 x 1.2 = kg Banyaknya lembaran sheet 42 x 3 x 4 = 504 lembar b. Tempat kayu terbuat dari besi Satu baris terbuat dari Satu batang terdiri dari : 46 batang : 3 lembar

42 Banyaknya tingkatannya ada: 4 tingkatan Satu lembar beratnya :1,2 kg Berat sheet 1 lori 46 x 3 x 4 x 1.2 = kg Banyaknya lembaran sheet 46 x 3 x 4 = 552 lembar 4. Kamar Asap Kamar asap berfungsi untuk mengeringkan sekaligus membentuk warna sheet selama 5 hari temperatur ºC, kapasitas kamar asap = 3000 kg/kamar, dengan tahapan temperatur : Hari Pertama : ºC Hari kedua : ºC Hari Ketiga : ºC Hari Keempat : ºC Hari Kelima : ºC Kamar asap subur Jumlah kamar Kapasitas kamar : 8 kamar : 6 lori/kamar Kamar asap air wood Jumlah kamar Kapasitas kamar : 6 kamar : 12 lori/kamar 5. Ruangan Sortasi Ruangan sortasi berfungsi menyortir lembaran sheet untuk memperoleh mutu RSS-I, RSS-II, RSS-III, dan cutting. Dimana RSS-I adalah harus bebas dari segala kotoran dan gelembung-gelembung, karet cukup kering, bebas jamur, dan elastisitas cukup baik tidak melekat. RSS-II adalah harus bebas dari segala

43 kotoran, gelembung-gelembung yang sangat halus serta terpencar-pencar masih dibenarkan, sedangkan syarat lain sama dengan mutu RSS-I. RSS-III adalah dibenarkan sedikit kotoran serta gelembung-gelembung yaitu gelembunggelembung halus merata dan gelembung besar yang menumpuk terpencarpencar, bekas-bekas jamur yang telah dibersihkan, serta lembaran yang koyak dapat dibenarkan. Sedangkan cutting adalah bekas-bekas potongan kecil dari lembaran sheet sewaktu pensortiran, ukuran cutting maximal 15 cm persegi. 6. Packing Packing lose ball berat 113 kg/ball dan untuk bentuk pallet 1200 kg/ pallet. 7. Gudang Produksi Gudang berfungsi untuk menyimpan produksi siap ekspor dan yang akan dikirim di lokal. Sarana pendukung pada Kebun PT. Nusantara III Kebun Gunung Para antara lain : a. Listrik Energi listrik diperoleh dari PLN dan jika listrik padam digunakan genset untuk menggerakkan mesin-mesin. b. Air Air yang digunakan oleh Kebun PT. Perkebunan Nusantara III Gunung Para berasal dari sumur bor Utilitas Utilitas yang dipakai pada PT. Perkebunan Nusantara Gunung Para adalah:

44 1. Mesin Genset Mesin Genset berfungsi sebagi alat pembangkit listrik apabila terjadi pemadaman listrik oleh PLN. Mesin genset yang dimiliki PT. Perkebunan Nusantara III kebun Gunung Para 2 unit Spesifikasi mesin Genset Merk : Kipor, Frekwensi : 50 Hz, Putaran : 5000 Rpm 2. Tangki Air Tangki Air berfungsi menampung air hujan. Tinggi: 12 m, Kapasitas 6000 liter, Diameter 8 m.

45 BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Defenisi Ergonomi Istilah Ergonomi berasal dari bahasa Latin yaitu ERGON (kerja) dan NOMOS (hukum alam). Ergonomi adalah suatu cabang ilmu yang sistematis untuk memanfaatkan informasi-informasi mengenai sifat, kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang suatu sistem kerja sehingga orang dapat hidup dan bekerja pada sistem itu dengan baik, yaitu mencapai tujuan yang diinginkan melalui pekerjaan itu, dengan efektif, aman, nyaman, sehat, efisien. Ilmu ergonomi akan memberikan manfaat yang sangat besar apabila perusahaan menerapkan secara tepat. Manfaat penerapan ergonomi antara lain adalah : 1. Menambah waktu kecepatan kerja, ketepatan, keselamatan kerja, mengurangi energi serta kelelahan yang berlebihan. 2. Mengurangi waktu, biaya pelatihan dan pendidikan. 3. Mengoptimalkan pendayagunaan sumer daya manusia melalui peningkatan keterampilan yang diperlukan. 4. Mengurangi waktu yang terbuang sia-sia dan meminimalkan kerusakan peralatan yang disebabkan kesalahan manusia. 5. Meningkatkan kenyamanan karyawan dalam bekerja. 3.2 Bidang Kajian Ergonomi

46 Penerapan ergonomi memerlukan informasi yang lengkap mengenai kemampuan manusia dengan segala keterbatasan. Salah satu usaha untuk mendapatkan informasiinformasi ini, telah banyak dilakukan penyelidikan-penyelidikan. Ada empat kelompok besar bidang penyelidikan yaitu: 1. Penyelidikan tentang display Display adalah suatu perangakat antara yang menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan kemudian mengkomunikasikannya pada manusia dalam bentuk tanda-tanda, angka-angka, lambang dan sebagainya. 2. Penyelidikan mengenai hasil kerja manusia dan proses pengendalian Dalam hal ini diselidiki tentang aktifitas-aktifitas manusia ketika bekerja dan kemudian mempelajari cara mengukur dari setiap aktifitas tersebut. 3. Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja Penyelidikan dilakukan untuk mendapatkan tempat kerja yang sesuai dengan kemampuan dan keterbatasan manusia, maka ukuran-ukuran dari tempat kerja harus sesuai dengan tubuh manusia. 4. Penyelidikan mengenai lingkungan fisik Penyelidikan yang meliputi ruangan dan fasilitas-fasilitas yang biasa digunakan oleh manusia, serta kondisi lingkungan kerja yang kedua-duanya mempengaruhi tingkah laku manusia Latar Belakang Sejarah dan Perkembangan Studi Penelitian Kerja

47 Penelitian metode atau gerakan kerja (motion study) dan pengukuran waktu kerja (time study atau work measurement) diawali oleh dua peneliti walaupun tidak dilakukan bersama-sama yaitu Frederich W. Taylor dan Frank B. Gilbreth. Dimana Taylor sampai saat ini dipandang sebagai seorang yang memberikan kontribusi besar dalam dunia ilmu pengetahuan, bukan hanya teknik industri tetapi juga ilmu Manajemen. Ia bekerja dipabrik baja di Amerika tahun 1891 sebagai seorang pengawas. Seorang lagi yang dipandang mempunyai peranan besar, khususnya dalam pengemabngan awal teknik tata cara kerja adalah frank B. Gilbreth. Pada mulanya ia adalah seorang kontraktor bangunan yang berhasil di Amerika serikat. Di dalam bidangnya sebagaimana halnya Taylor ketika melihat tata cara kerja para pekerjanya, dia pun melihat ketidakefisienan gerakan-gerakan kerja. Semakin lama Gilbreth semakin terdorong untuk mempelajari kelemahankelemahan cara kerja dan menginginkan mencari kemungkinan-kemungkinan mengatasinya. Akhirnya Gerakan-gerakan kerja yang dilakukan pekerja diamati dan diteliti antara lain dengan menggunakan kamera-kamera film untuk merekam, kemudian mempelajari hasilnya dengan kecepatan putar sangat lambat. Dari penelitian-penelitian itu akhirnya Gilbreth mendapatkan suatu prosedur untuk menganalisa gerakan kerja dan memperbaikinya. Prosedur itu adalah membagi gerakan-gerakan kerja menjadi elemen-elemen gerakan dasar. Sehubungan dengan ini Gilbreth mengemukakan bahwa perbaikan gerakan lebih mungkin dilakukan pada tataran elemennya yang pada gilirannya merupakan perbaikan gerakan itu sendiri. Peranan istrinya dalam usaha ini cukup besar khususnya dalam memberiakan perhatian pada segi-segi psikologis yang berhubungan dengan gerakan-gerakan kerja

48 dan perbaikan-perbaikannya. Melengkapi studi gerakan yang menganalisis gerakan melalui elemen-elemennya. Keduanya mengembangkan serangkaian prinsip perancangna sistem kerja yang dikenal sebagai ekonomi gerakan. Prinsip-prinsip ini dimaksudkan untuk mendapatkan suatu sistem kerja yang terancang baik sehingga memudahkan dan menyamankan gerakan-gerakan kerja untuk sejauh mungkin menghindarkan atau melambatkan datangnya kelelahan Studi Teknik Tata Cara Kerja Studi Teknik Tata Cara Kerja sangat dibutuhkan karena di dalam ini terdapat prinsip-prinsip untuk merancang system kerja yang terbaik. Penataan sistem kerja umumnya berisi berisi prinsip-prinsip yang mengatur komponen-komponen sistem kerja. Komponen-komponen kerja diatur sehingga bersama-sama berada dalam suatu komposisi yang baik, yaitu yang dapat memberikan keadaan yang efektif, aman, sehat, nyaman dan efisien Ruang Lingkup Penelitian Kerja Sasaran pokok dari efektivitas ini adalah mencari, mengembangkan dan menerapkan metode kerja yang lebih efektif dan efisien dengan tujuan akhir adalah waktu penyelesaian pekerjaan yang lebih singkat. Proses penelitian ini akan menitikberatkan pada studi gerakan kerja yang dilakukan pekerja dalam menyelesaikan pekerjaannya. Untuk mencapai tujuan ini maka terlebih dahulu diperoleh kondisi pekerjaan yang memungkinkan dilakukan gerakan-gerakan secara ekonomis. Untuk

49 mendapatkan kondisi yang baik yaitu memungkinkan dilakukan gerakan yang ekonomis perlu diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi, yaitu : - Penggunaan bahan/anggota tubuh manusia serta gerakan-gerakan. - Pengaturan letak area kerja. - Perancangan alat-alat dan perlengkapan kerja Peta Tangan Kiri dan Tangan Kanan Peta tangan kiri dan tangan kanan merupakan suatu alat dari studi gerakan untuk menentukan gerakan-gerakan yang efisien, yaitu gerakan-gerakan yang diperlukan untuk melaksanakan suatu pekerjaan. Peta ini menggambarkan semua gerakan-gerakan saat bekerja dan waktu menganggur yang dilakukan oleh tangan kiri dan tangan kanan, juga menunjukkan perbandingan antara tugas yang dibebankan pada tangan kiri dan tangan kanan ketika melakukan pekerjaan. Melalui peta ini bisa melihat semua operasi secara lengkap, yang berarti mempermudah perbaikan operasi. Peta ini sangat praktis untuk memperbaiki suatu pekerjaan yang manual dimana tiap siklus dari pekerja terjadi cepat dan terus berulang. Peta ini juga melihat dengan jelas pola-pola gerakan yang tidak efisien dan bisa melihat adanya pelanggaran terhadap prinsip-prinsip ekonomi gerakan. Pada dasarnya, peta kerja tangan kiri dan tangan kanan berguna untuk memperbaiki suatu stasiun kerja, namun peta ini memiliki kegunaan yang lebih khusus, diantaranya : 1. Menyeimbangkan gerakan kedua tangan dan mengurangi kelelahan

BAB II. Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PT. Perkebunan. Nusantara III ini berada pada (03º09-03º11 LU) dan (99º04-99º06 BT).

BAB II. Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PT. Perkebunan. Nusantara III ini berada pada (03º09-03º11 LU) dan (99º04-99º06 BT). BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Gunung Para adalah salah satu kebun tradisional PT. Perkebunan Nusantara III terletak di kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berasal dari milik perusahaan Belanda CMO (Cultur Misde Oeoskut) yang diambil alih oleh negara pada tanggal 10 Desember 1957 (Nasionalisme)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Batang Serangan dibuka pada tahun 1910 yang dikelola oleh pemerintahan Belanda dengan nama perusahaan NV.BDM (Breningde Deli Maatscappinjen).

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berasal dari milik perusahaan Belanda CMO (Cultur Misde Oeoskut) yang diambil alih oleh negara pada tanggal 10 Desember 1957 (Nasionalisme)

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh KESUMA HADIBROTO

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh KESUMA HADIBROTO PENGARUH KENAIKAN TEMPERATUR DAN LAMANYA WAKTU PENGASAPAN TERHADAP MUTU PRODUK RIBBED SMOKE SHEET (RSS) MENGGUNAKAN ANAVA PADA PABRIK KARET PTPN III GUNUNG PARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat yang sekarang disingkat dengan KRPPT pada mulanya berasal dan bernama Kebun Pala Rantau Prapat Ost/West,

Lebih terperinci

PERENCANAAN LUAS LANTAI GUDANG PRODUK JADI DI PTP-NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA

PERENCANAAN LUAS LANTAI GUDANG PRODUK JADI DI PTP-NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA PERENCANAAN LUAS LANTAI GUDANG PRODUK JADI DI PTP-NUSANTARA III KEBUN GUNUNG PARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri Oleh MARTIN

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN

ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN ERGONOMI & APK - I KULIAH 3: STUDI & EKONOMI GERAKAN By: Rini Halila Nasution, ST, MT STUDI GERAKAN Studi gerakan atau yang biasanya disebut dengan motion study adalah suatu studi tentang gerakan-gerakan

Lebih terperinci

ANALISIS LOGISTIK DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III GUNUNG PARA

ANALISIS LOGISTIK DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III GUNUNG PARA ANALISIS LOGISTIK DENGAN MENGGUNAKAN KONSEP SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA III GUNUNG PARA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN BERDASARKAN ANTHROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA PADA STASIUN PENGEPAKAN CRUMB RUBBER PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk.

PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN BERDASARKAN ANTHROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA PADA STASIUN PENGEPAKAN CRUMB RUBBER PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk. PERBAIKAN RANCANGAN PERALATAN BERDASARKAN ANTHROPOMETRI DAN BIOMEKANIKA PADA STASIUN PENGEPAKAN CRUMB RUBBER PT. BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS, Tbk. TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PTP. Nusantara II (Persero) Medan Sumatera Utara mempunyai beberapa unit perkebunan yang salah satunya adalah perkebun karet Batang, dan mempunyai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan sebuah badan usaha yang bergerak di bidang produksi pembuatan keset kaki dari sabut kelapa dan serat sabut yang telah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

III. TINJAUAN PUSTAKA

III. TINJAUAN PUSTAKA III. TINJAUAN PUSTAKA A. Ergonomi Istilah ergonomi yang juga dikenal dengan human factors berasal dari bahasa Latin yaitu ergon yang berarti kerja, dan nomos yang berarti hukum alam. Sehingga, ergonomi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas merupakan salah satu yang menjadi daya tarik pembeli. Jika

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas merupakan salah satu yang menjadi daya tarik pembeli. Jika BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Kualitas merupakan salah satu yang menjadi daya tarik pembeli. Jika kualitas produk yang ditawarkan baik (berkualitas tinggi) tentu banyak orang yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study

Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study Perhitungan Waktu Baku Menggunakan Motion And Time Study ABIKUSNO DHARSUKY Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara PENDAHULUAN Untuk memperoleh prestasi kerja dan hasil kerja yang optimum diperlukan

Lebih terperinci

PETA PETA KERJA. Nurjannah

PETA PETA KERJA. Nurjannah PETA PETA KERJA Nurjannah Peta Kerja Peta kerja merupakan suatu alat yang menggambarkan kegiatan kerja secara sistematis dan jelas (Sutalaksana, 2006) Peta kerja merupakan alat komunikasi yang sistematis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

EVALUASI PERBAIKAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II BATANG SERANGAN.

EVALUASI PERBAIKAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II BATANG SERANGAN. EVALUASI PERBAIKAN KUALITAS MENGGUNAKAN METODE SEVEN TOOLS DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II BATANG SERANGAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

PENENTUAN UMUR EKONOMIS MESIN SHEETER DENGAN METODE BIAYA TAHUNAN RATA-RATA DI PTPN III GUNUNG PARA TEBING TINGGI.

PENENTUAN UMUR EKONOMIS MESIN SHEETER DENGAN METODE BIAYA TAHUNAN RATA-RATA DI PTPN III GUNUNG PARA TEBING TINGGI. PENENTUAN UMUR EKONOMIS MESIN SHEETER DENGAN METODE BIAYA TAHUNAN RATA-RATA DI PTPN III GUNUNG PARA TEBING TINGGI. TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN DESIGN FOR MANUFACTURING

PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN DESIGN FOR MANUFACTURING PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN DESIGN FOR MANUFACTURING AND ASSEMBLY (DFMA) DI PT OCEAN CENTRA FURNINDO TUGAS SARJANA Diajukan untuk

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: AHMAD YUDI ARFAN NIM:

TUGAS SARJANA. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh: AHMAD YUDI ARFAN NIM: PENINGKATAN KUALITAS PRODUK KARET DENGAN MENGGUNAKAN METODE DATA ENVELOPMENT ANALYSIS (DEA) DAN TAGUCHI DI PABRIK INDUSTRI KARET PTPN III SEI SILAU, ASAHAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ahmad Raya Lubis NIM.

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh Ahmad Raya Lubis NIM. ANALISIS TINGKAT KAPABILITAS DAN LEVEL SIGMA DALAM PENENTUAN TINGKAT KUALITAS BIODIESEL KERJA SAMA OPERASI (KSO) PT. PAMINA ADOLINA - PT. GANESHA ENERGY 77 TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

Agribusiness Review ISSN

Agribusiness Review ISSN ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS KARET PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IX (PERSERO) KEBUN BATUJAMUS/KERJOARUM KARANGANYAR Isti Khomah, Endang Siti Rahayu, Mohd. Harisudin Magister Agribisnis Program Pascasarjana

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 dihadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan Akte No.97/HB/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh IVAN HERBETH H. SIBURIAN

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh IVAN HERBETH H. SIBURIAN USULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FAILURE MODE AND EFFECT (FMEA) PADA PRODUK RIBBED SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PTPN. II KEBUN BATANG SERANGAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Studi Kerja Studi kerja adalah penelaahan secara sistematik terhadap pekerjaan, dengan maksud untuk : (Barnes, 1980, Halaman 6) 1. Mengembangkan sistem dan metode kerja yang lebih

Lebih terperinci

ANALISIS PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK BERDASARKAN BEBAN KERJA FISIK DAN ASUPAN ENERGI PADA BAGIAN BALLING PRESS DI PT.

ANALISIS PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK BERDASARKAN BEBAN KERJA FISIK DAN ASUPAN ENERGI PADA BAGIAN BALLING PRESS DI PT. ANALISIS PENENTUAN WAKTU ISTIRAHAT PENDEK BERDASARKAN BEBAN KERJA FISIK DAN ASUPAN ENERGI PADA BAGIAN BALLING PRESS DI PT. BRIDGESTONE SUMATERA RUBBER ESTATE TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan usaha kecil menengah yang bergerak dalam bidang pengolahan sabut kelapa. Usaha ini terletak di Desa Telaga

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Penelitian cara kerja atau yang dikenal juga dengan nama methods analysis merupakan hal yang sangat penting dalam menentukan metode kerja yang akan dipilih untuk melakukan suatu pekerjaan.

Lebih terperinci

PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM DINAMIS DI PT. INVILON SAGITA

PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM DINAMIS DI PT. INVILON SAGITA PERENCANAAN JUMLAH PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM DINAMIS DI PT. INVILON SAGITA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh SABARIA G. S.

Lebih terperinci

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI

LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA DAN ERGONOMI ACARA 1 PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN JAM HENTI OLEH: Marianus T. Dengi 122080139 LABORATORIUM ANALISIS PERANCANGAN KERJA & ERGONOMI JURUSAN

Lebih terperinci

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI

BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI BAB VI PERAWATAN DI INDUSTRI Tenaga kerja, material dan perawatan adalah bagian dari industri yang membutuhkan biaya cukup besar. Setiap mesin akan membutuhkan perawatan dan perbaikan meskipun telah dirancang

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT.

USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT. USULAN PERBAIKAN METODA KERJA DAN PENENTUAN WAKTU STANDAR DENGAN MENGGUNAKAN PETA KERJA PADA BAGIAN SERVICE LADLE DEPARTEMEN TANUR PT. GROWTH ASIA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Super Plates merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan baterai/aki mobil. Usaha ini didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Deny

Lebih terperinci

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA

PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PIPA DENGAN PENDEKATAN METODE LEAN SIX SIGMA PADA PT. INVILON SAGITA. TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Karet alam (natural rubber, Hevea braziliensis), merupakan komoditas perkebunan tradisional sekaligus komoditas ekspor yang berperan penting sebagai penghasil devisa negara

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari PENJADWALAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA SIMULATED ANNEALING DI PT. GUNA KEMAS INDAH TUGAS SARJANA : Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh :

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2008 USULAN PENERAPAN PROCESS CAPABILITY DAN ACCEPTANCE SAMPLING PLANS BERDASARKAN MIL-STD 1916 UNTUK PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK PADA PT. PANTJA SURYA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER IRA RUMIRIS HUTAGALUNG

PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER IRA RUMIRIS HUTAGALUNG PERENCANAAN KEBUTUHAN KAPASITAS PRODUKSI PADA PT. BANDAR BUNDER TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh IRA RUMIRIS HUTAGALUNG 0 8 0 4 0 3

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI PENGURANGAN WASTE PADA PROSES PRODUKSI BENANG KARET DENGAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2015 ANALISA JUMLAH OPERATOR PADA BAGIAN PENGEPAKAN DENGAN METODE WORK SAMPLING DAN BIOMEKANIKA DI PT. MUTIARA MUKTI FARMA P R O P O S A L T U G A S S A R J A N A Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PIPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS PT. SINAR UTAMA NUSANTARA)

ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PIPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS PT. SINAR UTAMA NUSANTARA) ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI PIPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE ACTIVITY BASED COSTING (STUDI KASUS PT. SINAR UTAMA NUSANTARA) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI PERBAIKAN KUALITAS PRODUK PACKING STERILIZER DENGAN METODE TAGUCHI DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Karet Batang Serangan merupakan salah satu unit PTP. Nusantara II (Persero) Medan Sumatera Utara, mempunyai pabrik pengolahan Lateks Cair yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap pakai dibutuhkan pada setiap saat ketika proses produksi akan dimulai. Fungsi mesin/peralatan

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh KRISMES SIMANJUNTAK

TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Oleh KRISMES SIMANJUNTAK ANALISA PENGARUH FAKTOR SHIFT KERJA DAN TEMPERATUR TERHADAP JUMLAH KESALAHAN YANG TERJADI PADA PENGANGKATAN LORI DENGAN HOISTING CRANE DI PABRIK KELAPA SAWIT PTPN III KEBUN RAMBUTAN TEBING TINGGI TUGAS

Lebih terperinci

BAB III PROSES PRODUKSI kg kering per hari adalah sebagai berikut :

BAB III PROSES PRODUKSI kg kering per hari adalah sebagai berikut : BAB III PROSES PRODUKSI III.1 Pengolahan Crumb Rubber Flow process pabrik pengolahan Crumb Rubber Gunung Para kapasitas 30.000 kg kering per hari adalah sebagai berikut : III.1.1. Penerimaan coumpound

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penanganan Pasca Panen Lateks Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang masih segar 35 jam setelah penyadapan. Getah yang dihasilkan dari proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini menyebabkan perkembangan pada sektor industri suatu negara, tidak terkecuali di Negara Indonesia. Salah satu sektor industri yang berkembang

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN I. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mutu Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Aagrobisnis Perkebunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. SOCFINDO (SOCFINDO) berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. SOCFINDO dialihkan di bawah pengawasan

Lebih terperinci

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri

BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri BAB. IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN Y\A. Sejarah Berdirinya Perusahaan P.T. Riau Crumb Rubber Factory Pekanbaru pada mulanya berdiri berbentuk Firma (Fa) yang bemama Fa. Cakrawala, yang pada awalnya

Lebih terperinci

Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : Arista Damayanti 1) dan Sundari 2) ABSTRAK Karet merupakan

Lebih terperinci

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL PERANCANGAN DAN PERBAIKAN METODE KERJA OLEH WAHYU PURWANTO LABOTARIUM SISTEM PRODUKSI JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNWERSITAS GADJAH MADA

Lebih terperinci

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINT (STUDI KASUS PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI)

ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINT (STUDI KASUS PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI) ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE THEORY OF CONSTRAINT (STUDI KASUS PT. PUTRA SEJAHTERA MANDIRI) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

USULAN PERBAIKAN WAKTU SETUP MESIN PRODUKSI DENGAN METODE SINGLE MINUTE EXCHANGE OF DIE (SMED) PADA DEPARTEMEN PAKU DI PT. INTAN SUAR KARTIKA

USULAN PERBAIKAN WAKTU SETUP MESIN PRODUKSI DENGAN METODE SINGLE MINUTE EXCHANGE OF DIE (SMED) PADA DEPARTEMEN PAKU DI PT. INTAN SUAR KARTIKA USULAN PERBAIKAN WAKTU SETUP MESIN PRODUKSI DENGAN METODE SINGLE MINUTE EXCHANGE OF DIE (SMED) PADA DEPARTEMEN PAKU DI PT. INTAN SUAR KARTIKA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2010 USULAN PERBAIKAN METODE KERJA DALAM PROSES PENGANGKATAN BEBAN PADA BAGIAN MANUAL PALET DENGAN MENGGUNAKAN NIOSH LIFTING EQUATION DI PT. SINAR SOSRO TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD.Pusaka Bakti merupakan usaha pembuatan keset kaki dari sabut kelapa yang dikelola oleh Bapak Suyanto, dimana Beliau merupakan pemilik usaha tersebut.ud

Lebih terperinci

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Lebih terperinci

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI TIME WASTE PADA PROSES PRODUKSI DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA TUGAS SARJANA

PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI TIME WASTE PADA PROSES PRODUKSI DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA TUGAS SARJANA PENERAPAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEREDUKSI TIME WASTE PADA PROSES PRODUKSI DI PT. APINDOWAJA AMPUH PERSADA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat memenuhi kebutuhan pasar. Semakin tinggi permintaan dari pasar, maka perusahaan harus dapat memenuhi permintaan tersebut, tetapi dalam suatu perusahaan

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya

Lebih terperinci

STUDI DAN EKONOMI GERAKAN. Amalia, S.T., M.T.

STUDI DAN EKONOMI GERAKAN. Amalia, S.T., M.T. STUDI DAN EKONOMI GERAKAN Amalia, S.T., M.T. Learning Outcomes Pada akhir semester mahasiswa dapat menganalisa dan merancang sistem kerja yang efisien dan efektif dengan melakukan pengukuran kerja. Learning

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Super Plates didirikan pada tahun 1992 yang beralamat di Jl.Balai Desa 141 Polonia Medan. CV. Super Plates merupakan salah satu perusahaan yang

Lebih terperinci

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA PADA BAGIAN FINISHING DI PT. HIGH STEELINDO ERANUSA KOTA KISARAN TIMUR, KABUPATEN ASAHAN

PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA PADA BAGIAN FINISHING DI PT. HIGH STEELINDO ERANUSA KOTA KISARAN TIMUR, KABUPATEN ASAHAN PENENTUAN JUMLAH TENAGA KERJA BERDASARKAN BEBAN KERJA PADA BAGIAN FINISHING DI PT. HIGH STEELINDO ERANUSA KOTA KISARAN TIMUR, KABUPATEN ASAHAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat

Lebih terperinci

ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE TAGUCHI (Studi Kasus Pada PT. Asam Jawa)

ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE TAGUCHI (Studi Kasus Pada PT. Asam Jawa) ANALISA DAN USULAN PERBAIKAN KUALITAS PRODUK DENGAN METODE TAGUCHI (Studi Kasus Pada PT. Asam Jawa) TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Lebih terperinci

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N

PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N PENENTUAN FAKTOR-FAKTOR YANG PALING BERPENGARUH DALAM PEROLEHAN PERSENTASE RENDEMEN CRUDE PALM OIL (CPO) DENGAN METODE ANALISA VARIANS (ANAVA) PADA STASIUN REBUSAN DI PABRIK KELAPA SAWIT PT. PERKEBUNAN

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I ANALISIS KESEIMBANGAN LINTASAN PRODUKSI DENGAN METODE THEORY OF CONSTRAINTS DI PT. PRIMA INDAH SANITON DRAFT TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Perusahaan BORSANO merupakan sebuah home-industry yang bergerak di bidang produksi sepatu kulit. Saat ini perusahaan memiliki masalah yaitu waktu baku setiap stasiun kerja tidak diketahui, kinerja

Lebih terperinci

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016

D E P A R T E M E N T E K N I K I N D U S T R I F A K U L T A S T E K N I K UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2016 ANALISIS PRODUKTIVITAS MATERIAL PADA PROSES POT REDUKSI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN LEAN SIX SIGMA DI PT. INALUM TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Penulisan Tugas Sarjana

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK CRUMB RUBBER (KARET REMAH) KAPASITAS 1000 KG/JAM

PRA RANCANGAN PABRIK CRUMB RUBBER (KARET REMAH) KAPASITAS 1000 KG/JAM PRA RANCANGAN PABRIK CRUMB RUBBER (KARET REMAH) KAPASITAS 1000 KG/JAM KARYA AKHIR Diajukan Untuk Syarat Ujian Sarjana Sains Terapan Disusun Oleh : ANDY NIM : 005201003 DEPARTEMEN TEKNIK KIMIA TEKNOLOGI

Lebih terperinci

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S.

Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) Chandra S. Rancangan Fasilitas Kerja Yang Ergonomis Di Stasiun Penguapan Untuk Meningkatkan Produktivitas (Studi Kasus Pada CV. Arba Jaya) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS POSTUR KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEMASAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK PLANT MEDAN

ANALISIS POSTUR KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEMASAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK PLANT MEDAN ANALISIS POSTUR KERJA DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI DI BAGIAN PENGEMASAN PADA PT. KIMIA FARMA (PERSERO) TBK PLANT MEDAN TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit.

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR Oleh : MIFTAHUL JANNAH NIM. 070 500 136 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL

Lebih terperinci

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs)

RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs) RANCANGAN ERGONOMIS FASILITAS KERJA DI STASIUN PENGEMASAN PADA PT. FLORINDO MAKMUR UNTUK MEREDUKSI MUSCULOSKELTAL DISORDERS (MSDs) TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh

Lebih terperinci

ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA

ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA ERGONOMI & APK - I KULIAH 4: PETA KERJA By: Rini Halila Nasution, ST, MT DEFINISI Peta kerja merupakan salah satu alat yang sistematis dan jelas untuk berkomunikasi secara luas dan sekaligus melalui petapeta

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005 / 2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Skripsi Sarjana Semester Genap Tahun 2005 / 2006 USULAN PERBAIKAN GERAKAN KERJA DENGAN METODE WORK FACTOR UNTUK MENGHEMAT LABOR COST PADA PERAKITAN RESLETING

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA

FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA FISIOLOGI DAN PENGUKURAN KERJA tutorial 6 MOTION STUDY Prodi Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Islam Indonesia Tahun Ajaran 2016/2017 www.labdske-uii.com WORK TIME MEASUREMENT (MOTION

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran

DAFTAR ISI. Kata Pengantar dan Ucapan Terima Kasih Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Daftar Lampiran ABSTRAK Pembangunan industri yang baik terutama harus memperhatikan faktor manusia sebagai penggerak utamanya. Manusia akan mampu melaksanakan kegiatan dengan baik bila ditunjang oleh sistem kerja dan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

PENGATURAN JUMLAH KALORI YANG DIKONSUMSI UNTUK MENENTUKAN JADWAL KERJA KARYAWAN T U G A S S A R J A N A. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari

PENGATURAN JUMLAH KALORI YANG DIKONSUMSI UNTUK MENENTUKAN JADWAL KERJA KARYAWAN T U G A S S A R J A N A. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari PENGATURAN JUMLAH KALORI YANG DIKONSUMSI UNTUK MENENTUKAN JADWAL KERJA KARYAWAN T U G A S S A R J A N A Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh HELGA YULANDA

Lebih terperinci

Menganggur Independent Kerja Kombinasi

Menganggur Independent Kerja Kombinasi PETA KERJA SETEMPAT PETA PEKERJA-MESIN Menganggur Independent Kerja Kombinasi Contoh Kasus Berapakah jumlah mesin yang seharusnya bisa dilayani oleh seorang operator bilamana diketahui data sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Mulai. Latar Belakang Masalah. Perumusan Masalah. Tujuan Penelitian. Manfaat Penelitian. BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini secara sistematis mengenai tahapan yang dilakukan dalam membuat penelitian. Langkah-langkah yang dilakukan dapat digambarkan dengan sebuah flowchart pada gambar

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung)

PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung) PERANCANGAN SISTEM KERJA PADA PROSES PENGERINGAN JAGUNG DITINJAU DARI SEGI ERGONOMI (Studi kasus di PT. Surya Alam Rekananda, Bandar Lampung) WORK SYSTEM DESIGN IN DRY-CORN PROCESSING REFER TO ERGONOMIC

Lebih terperinci

PENJADWALAN PRODUKSI BEDDING GOODS UNTUK PEMENUHAN JADWAL PENGIRIMAN DI PT. HILON SUMATERA

PENJADWALAN PRODUKSI BEDDING GOODS UNTUK PEMENUHAN JADWAL PENGIRIMAN DI PT. HILON SUMATERA PENJADWALAN PRODUKSI BEDDING GOODS UNTUK PEMENUHAN JADWAL PENGIRIMAN DI PT. HILON SUMATERA TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh CHRISTIANTA

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PTPN III PKS RAMBUTAN T.TINGGI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PTPN III PKS RAMBUTAN T.TINGGI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN PADA PTPN III PKS RAMBUTAN T.TINGGI TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh JHON

Lebih terperinci

PENGARUH FASILITAS KERJA ERGONOMIS PADA STASIUN PENCETAKAN CAKAR AYAM TERHADAP PRODUKTIVITAS DIAN LUPITA SARI

PENGARUH FASILITAS KERJA ERGONOMIS PADA STASIUN PENCETAKAN CAKAR AYAM TERHADAP PRODUKTIVITAS DIAN LUPITA SARI PENGARUH FASILITAS KERJA ERGONOMIS PADA STASIUN PENCETAKAN CAKAR AYAM TERHADAP PRODUKTIVITAS TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Oleh DIAN

Lebih terperinci