BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Transkripsi

1 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PTP. Nusantara II (Persero) Medan Sumatera Utara mempunyai beberapa unit perkebunan yang salah satunya adalah perkebun karet Batang, dan mempunyai pabrik pengolahan Lateks dengan produk berupa Ribbed Smoke Sheet (RSS). Perkebunan karet unit Batang Serangan ini dibuka sejak tahun 1910 yang diusahakan oleh pemerintahan kolonial Belanda yang dulunya NV BDM (Berenigde Deli Maatscappijen). Pada tahun 1958 pemerintahan Republik Indonesia mengambil alih perusahaan ini dan diberi nama PPN BARU (Pusat Perkebunan Negara Baru). Peralihan nama perusahaan Kebun Batang Serangan dapat diuraikan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Peralihan Nama Perusahaan No. Tahun Nama NV. BDM PPN BARU PPN SUMUT-II PPN KARET-II PNP KARET-II PTP-II PTP. NUSANTARA II (Sumber : Pabrik RSS Kebun Batang Serangan PTP. Nusantara II

2 Perkebunan karet Batang Serangan terletak di Sumatera Utara tepatnya di Kabupaten Langkat. Secara umum Perkebunan karet Batang Serangan berada pada ketinggian ± 25 m dari permukaan laut, dan bertofografi datar 97% dan bergelombang 3 % yang didominasi oleh jenis tanah alluvial dan podsolik. Jumlah hari hujan hari dan jumlah curah hujan per tahun mm/tahun, dengan luas Afdeling karet sebesar 2876,56 Ha dan di bagi menjadi lima afdeling. Adapun perincian luas masing-masing afdeling dapat dilihat pada Tabel Luas Tiap Afdeling No. Nama Luas (Ha) 1 Afdeling I 566,49 2 Afdeling II 607,07 3 Afdeling III 570,90 4 Afdeling IV 566,05 5 Afdeling V 566,05 (Sumber : Pabrik RSS Kebun Batang Serangan PTP. Nusantara II Perkebunan karet Batang Serangan ini mengimplementasikan ISO.9001 (Manajemen Mutu) sehingga menghasikan produk-produk bermutu tinggi serta ramah lingkungan, disamping itu manajemen juga mempunyai komitmen yang tinggi terhadap keselamatan kerja karyawan dengan mengimplementasikan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara konsisten, dan pada tahun 2008 mendapat penghargaan zero accident. Tanggung jawab PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Karet Batang Serangan kepada masyarakat sekitar adalah dengan menyalurkan sebagian laba

3 perusahaan untuk dana kemitraan dan bina lingkungan Comunity Development (CD) dalam rangka mewujudkan manusia yang sejahtera Ruang Lingkup Bidang Usaha PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Batang Serangan, Langkat, Sumatera Utara memiliki satu jenis pengolahan yaitu pabrik pengolahan lateks cair. Pabrik Pengolahan lateks cair dengan hasil produksi : 1. Ribbed Smoke Sheet (RSS ) I 2. Ribbed Smoke Sheet (RSS ) III 3. Cutting 2.3. Lokasi Perusahaan Lokasi atau areal PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Batang Serangan Langkat Sumatera Utara merupakan salah satu faktor yang menentukan kelangsungan usaha. Letak kebun Batang Serangan berada pada antara 82`2 BT dan 4`2 LU, ketinggian ± 25 m dari permukaan laut, dan bertofografi datar 97% dan bergelombang 3 % yang didominasi oleh jenis tanah alluvial dan podsolik.

4 2.4. Organisasi dan Manajemen Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi menggambarkan hubungan kerjasama antara dua orang atau lebih dengan tugas yang berkaitan satu dengan yang lain untuk mencapai tujuan tertentu yang diharapkan oleh semua pihak yang terkait didalamnya. Struktur organisasi merupakan bagian yang penting dalam pendirian suatu perusahaan untuk memperlancar jalannya perusahaan, sehingga pendistribusian tugas, dan tanggung jawab serta hubungan antara satu orang dengan yang lain menjadi jelas. Struktur organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubunganhubungan dan kerjasama diantara fungsi-fungsi, bagian-bagian yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Suatu perusahaan haruslah memiliki struktur organisasi agar setiap karyawannya dapat bertanggung jawab atas pekerjaannya yang telah tertera dalam pembagian tugas dan tanggung jawab dalam struktur organisasi tersebut. Dengan adanya struktur organisasi dan uraian tugas yang telah ditetapkan akan menciptakan suasana kerja yang baik dan tidak terjadi kekacauan akibat kesalahan dalam pemberian perintah dan tanggung jawab. Struktur organisasi yang baik adalah dimana setiap karyawan (staf dan tenaga kerja) dapat melihat keseluruhan sistem birokrasi untuk setiap departemen dengan jelas, terperinci dan mudah dimengerti, sehingga setiap karyawan dapat mengetahui kepada siapa dan bagaimana harus melaporkan aktifitas pekerjaannya.

5 Atau apabila ada masalah yang belum pernah dihadapi sebelumnya harus dapat dengan cepat dan tepat melaporkan kepada pekerja yang berwenang. Pada PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat struktur organisasi yang digunakan adalah struktur organisasi yang berbentuk lini dan fungsional. Yaitu pembagian atas unitunit organisasi didasarkan pada spesialisasi tugas yang dilakukan dan juga wewenang dari pimpinan dilimpahkan pada unit-unit organisasi di bawahnya pada bidang tertentu secara langsung. Struktur organisasi dapat dilihat pada Gambar 2.1 Gambar 2.1 Struktur Organisasi PTPN II Kebun Batang Serangan

6 Pembagian Tugas dan Tanggung Jawab Pada PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat terdapat tugas dan tanggung jawab dari berbagai jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi yang terdapat dalam perusahaan. Rincian tugas dan tanggung jawab tersebut dapat dilihat pada lampiran I Jumlah Tenaga Kerja PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat memiliki tenaga kerja sebanyak 654 orang, dengan kategori karyawan sebagai berikut : a. Karyawan Tetap Karyawan tetap pada PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan terdiri dari: 1. Tenaga kerja produktif langsung Tenaga kerja produktif langsung adalah pekerja yang terlibat langsung dalam proses pengolahan Lateks Cair sampai dihasilkannya produk Ribbed Smoke Sheet (RSS) di pabrik. Contohnya pekerja yang bekerja didalam pabrik mulai dari penerimaan Lateks Cair di pabrik sampai menjadi Ribbed Smoke Sheet (RSS).

7 2. Tenaga kerja produktif tidak langsung Tenaga kerja produktif tidak langsung maksudnya adalah tenaga kerja yang tidak terlibat langsung dalam proses produksi. Contohnya pekerja diluar pabrik yakni para pekerja yang merawat Perkebunan. Jumlah tenaga kerja PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan dapat kita lihat pada Tabel 2.3 Tabel 2.3. Jumlah Tenaga Kerja di PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan Uraian Jumlah Karet Tan Pab Adm/Umum Kary. Pimpinan Jumlah Kary. Pelaksana Lapangan L P Jumlah Jumlah seluruh Sumber : PTP.Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan Untuk lebih jelasnya penyebaran tenaga kerja di PTPN. II Kebun Batang Serangan dapat dilihat pada lampiran II Jam Kerja PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat menerapkan enam hari kerja untuk bagian kantor dan produksi, sedangkan untuk bagian pengolahan 7 hari kerja dengan 40 jam kerja per minggu. Kelebihan jam kerja diatas 40 jam/minggu dihitung sebagai kerja lembur.

8 PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Kebun Batang Serangan - Langkat memiliki jam kerja yang terdiri atas tiga bagian yaitu waktu kerja pada karyawan bagian produksi dan waktu kerja karyawan pada bagian kantor dan kebun. Adapun pembagian waktu kerja tersebut adalah sebagai berikut: a. Waktu kerja karyawan kantor 1. Hari Senin Kamis Jam Kerja I Jam Istirahat I Jam Kerja II Jam Istirahat II Jam Kerja III WIB WIB WIB WIB WIB WIB WIB WIB WIB WIB 2. Hari Jumat Jam Kerja I Jam Istirahat I Jam Kerja II Jam Istirahat II Jam Kerja III WIB WIB WIB WIB WIB WIB WIB WIB WIB WIB 3. Hari Sabtu Jam Kerja I Jam Istirahat I Jam Kerja II WIB WIB WIB WIB WIB WIB b. Waktu kerja karyawan produksi

9 Untuk karyawan produksi terbagi atas 2 shift, diamana waktu kerja efektif adalah 6 hari dengan jam kerja adalah 40 jam, yaitu: Shift I Shift II : WIB : WIB c. Waktu kerja karyawan kebun Untuk karyawan kebun waktu kerja efektif adalah dari pukul pada Pemanen Karet (senin-sabtu). Sedangkan untuk karyawan Penyadap Karet adalah pukul (senin-minggu) Sistem Pengupahan dan Fasilitas Lainnya Sistem pengupahan karyawan di PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan akan dibedakan berdasarkan golongan karyawan tersebut. Pembagian golongan tersebut terdiri dari 16 golongan yaitu mulai dari golongan IA - IVD. Karyawan akan diberikan gaji pokok yang sesuai dengan skala gaji sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Kepada karyawan disamping gaji pokok juga diberikan tunjangan tetap sebesar 25 % dari gaji pokok dan juga tunjangan-tunjangan lainnya berupa tunjangan struktural untuk manajer, tunjangan f untuk asisten fungsional kepala dan asisten, tunjangan khusus bagi karyawan yang dalam tugasnya mendukung kegiatan produksi, tunjangan kompensasi bagi karyawan yang golongan dalam status telah maksimum dan tunjangan jabatan bagi karyawan yang menduduki strata sebagai asisten, asisten kepala dan manajer. Perhitungan upah berdasarkan hal berikut :

10 1. Perhitungan upah kotor, yang dihitung berdasarkan : a. Jam lembur bayar l. Gaji pokok b. Tunjangan tetap m. Tunjangan bahan bakar c. Tunjangan beras n. Tunjangan rekreasi d. Tunjangan transport o. Cuti diuangkan e. Tunjangan air/listrik p. Tunjangan sewa rumah f. Tunjangan cuti q. Tunjangan anak sekolah g. Jamsostek atas beban perusahaan r. Dapenbun perusahaan h. Premi s. PPh Pasal 21 i. Lembur t. Tunjangan peralihan j. Tunjangan lain-lain u. Tunjangan uang makan k. PPh 2. Perkiraan upah fiskal, yang dihitung berdasarkan : a. Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP) b. Dapenbun pribadi c. Jamsostek pribadi d. Biaya jabatan e. Penghasilan Kena Pajak (PKP) 3. Perkiraan upah bersih, yang dihitung berdasarkan : a. Potongan-potongan, meliputi : 1) Upah mangkir 9) Cuti mangkir 2) Jamsostek atas beban karyawan 10) Pinjaman 3) Dapenbun perusahaan 11) Dapenbun pribadi

11 4) Serikat Pekerja Perkebunan (SP-BUN) 12) Imbalan jasa tahunan 5) Asuransi Bumi Putera (ABP) 13) Hutang lain-lain 6) PPn Pasal 21 14) STM. PN3 7) Surut (-) 15) Panjar perjalanan dinas 8) Jamsostek atas beban perusahaan b. PPh c. Jumlah potongan d. Gaji bersih Karyawan yang bekerja di luar jam kerja dan hari libur (lembur) memperoleh uang lembur dengan perhitungan upah lembur per jam sebagai berikut : Upah lembur gaji pokok tunjangan tetap beras pekerja 173 Uang lembur berhak didapat oleh adalah karyawan golongan IA IID pada bagian kantor dan produksi. Sedangkan untuk bagian pengolahan tidak ada istilah lembur tetapi diganti dengan premi, yaitu premi kuantitas, premi kualitas, premi efisiensi pengolahan dan premi bekerja di luar jam olah (kompensasi kerja) Fasilitas Lainnya PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan mempunyai beberapa fasilitas lain yang diberikan kepada tenaga kerja meliputi :

12 1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK) Menurut ketentuan UU No. 3 Tahun 1992 tentang Jamsostek serta Peraturan Pelaksanaannya, karyawan diikutsertakan dalam program Jamsostek yang terdiri dari jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian dan jaminan hari tua. 2. Bantuan Kematian Karyawan di PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan berhak juga dalam menerima santuan bagi yang sedang berduka, sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yaitu : a. Bagi karyawan meninggal dunia, maka kepada ahli warisnya diberikan santunan biaya pemakaman 1 (satu) bulan upah, dan uang duka sebesar 3 (tiga) bulan upah serta uang jasa yang hitungannya berdasarkan masa kerja. b. Penghasilan pada bulan dimana karyawan meninggal dunia dibayar penuh. c. Karyawan meninggal dunia dalam menjalankan tugas diberikan bantuan biaya pemakaman ditambah 3 kali penjumlahan uang duka dan uang jasa. 3. Pembinaan Rohani dan Jasmani Karyawan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga mendapat bantuan pembinaan jasmani dan rohani, diantaranya perusahaan menyediakan rumah ibadah dan sarana olah raga. 4. Koperasi Karyawan dan Yayasan Karyawan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga menyediakan fasilitas untuk Koperasi Karyawan dan Yayasan karyawan.

13 5. Tunjangan Hari Raya Keagamaan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga menyediakan Tunjangan Hari Raya (THR) keagamaan yang diberikan oleh perusahaan selain gaji pokok dan tunjangan tetap lainnya. 6. Penghargaan Masa Pengabdian a. Penghargaan masa pengabdian 25 tahun, berupa SK dan piagam penghargaan dari perusahaan, uang tunai sebesar 5 kali gaji bulan terakhir dan medali emas 22 karat seberat 10 gram. b. Penghargaan masa pengabdian 30 tahun, berupa SK dan piagam penghargaan dari perusahaan 4 kali gaji bulan terakhir c. Penghargaan masa pengabdian 35 tahun, berupa SK dan piagam penghargaan dari perusahaan 4 kali gaji bulan terakhir 7. Santunan Hari Tua PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga memberikan santunan bagi karyawan yang diberhentikan dengan hormat dari perusahaan dan berhak atas pensiun normal dan pensiun dipercepat, pensiun cacat, pensiun meninggal dunia/tewas serta belum pernah mendapat fasilitas membeli rumah dinas dari perusahaan/negara memperoleh santunan hari tua dalam bentuk uang tunai yang besarnya berdasarkan atas lamanya masa kerja efektif pada perusahaan. 8. Program Pensiun

14 Seluruh karyawan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan diikutsertakan dalam program jaminan hari tua/pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Perkebunan (DAPENBUN). 9. Pemilikan rumah dan saham untuk karyawan. Untuk kesejahteraan karyawan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan, perusahaan memberikan santunan berupa rumah tinggal selama bertugas di jajaran PTP Nusantara II Kebun Batang Serangan. 10. Sarana Ibadah Pihak perusahaan memberikan fasilitasi bagi karyawan yang ingin beribadah sesuai dengan keyakinannya. PTP Nusantara II Kebun Batang Serangan memiliki 1 buah mesjid besar, 5 buah mushalla dan 1 buah gereja. 11. Sarana Pendidikan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan juga menyediakan di sekitar perkebunan 1 buah SMP, 1 buah MTS dan 1 buah TKA/TPA agar membantu pendidikan anak karyawan dan anak-anak di sekitar perkebunan. 12. Sarana Kesehatan PTP. Nusantara II Kebun Batang Serangan menjamin kesehatan bagi setiap karyawan. Untuk menunjang pelaksanaannya pihak perusahaan menyediakan 6 buah klinik agar pekerja lebih mudah berobat Proses Produksi

15 Proses produksi adalah kegiatan yang mengubah masukan berupa bahan baku (input) menjadi keluaran (output) yang berupa produk/hasil. Mesin, teknologi, dan peralatan serta berbagai cara kerja direncanakan dan digunakan untuk proses produksi. Proses produksi pengolahan lateks cair menjadi lembaran karet asap (Ribbed Smoke Sheet), dimulai dari proses penerimaan lateks cair, pengecekan dan pengenceran, pencampuran asam semut, pencetakan, penggilingan, pengasapan dan pengeringan, sortasi, penimbangan, pengepresan, hingga proses packing dan penyimpanan produk ke gudang Standar Mutu Produk Standar mutu produk yang dihasilkan PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Batang Serangan disesuaikan dengan spesifikasi standar mutu internasional. Hal ini dilakukan agar produk yang dihasilkan pihak pabrik dapat diterima di pasar nasional maupun internasional. Jadi untuk meningkatkan daya saing, lembaran karet asap (ribbed smoke sheet) yang dihasilkan harus memenuhi spesifikasi mutu. Standar mutu pengolahan RSS Pabrik Karet PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan saat ini berpedoman kepada Green Book dan SNI.

16 Tabel 2.4. Klasifikasi Standard Mutu Klasifikasi Kualitas - Tidak terdapat kotoran - Tidak terdapat gelembung udara Mutu I - Tidak terdapat gumpalan - Lembaran sheet tidak lengket - Warna Homogen - Terdapat Kotoran Mutu II - Warna tidak homogen - Adanya gelembung udara - Adanya gumpalan karet Cutting - Lembaran sheet lengket Sumber : PTP.Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan Bahan yang Digunakan Ada 3 jenis bahan yang digunakan dalam proses produksi PT. Perkebunan Nusantara II Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) Batang Serangan yaitu bahan baku, bahan penolong dan bahan tambahan Bahan Baku Mutu hasil olahan dipengaruhi oleh mutu bahan baku sedangkan mutu bahan baku dipengaruhi oleh sistem panen. Bahan baku (lateks cair) yang baru dipanen sebaiknya langsung diolah agar Dry Rubber Content (DRC) tidak berkurang dan agar tidak mengalami perubahan fisik maupun kimiawi, dikarenakan dalam proses produksi DRC ini berpengaruh sangat besar dibandingkan bahan-bahan lainya. Jadi bahan baku pembuatan karet pada pabrik Kebun Batang Serangan adalah lateks cair kebun. Lateks cair yang didapat dari kebun PTPN II (Persero) Kebun Batang Serangan.

17 Bahan Tambahan Bahan tambahan juga sangat dibutuhkan dalam membantu proses produksi untuk memberikan kualitas produk yang baik. Bahan tambahan yang dibutuhkan adalah: 1. Air yang digunakan untuk mengencerkan lateks sampai mencapai DRC % 2. Larutan asam semut sebanyak 8,20 Kg/ Ton KK dengan konsentrasi 5 % digunakan sebagai penggumpal 3. Amoniak gas sebanyak 1,2 Kg/Ton KK digunakan sebagai pengawet. 4. Premium sebanyak 750 liter/ton KK di gunakan untuk perekat lembaran agar mudah dibuat menjadi baal 5. Talk powder sebanyak 3 Kg/Ton KK sebagai anti jamur 6. Cat hitam sebanyak 0,009 Kg/Ton KK sebagai pelabelan Bahan Penolong Bahan penolong dalam proses produksi dan bercampur dengan bahan baku yang membentuk produk akhir dan diharapkan dapat meningkatkan mutu produk. Bahan penolong yang digunakan adalah : 1. Kayu bakar yang dimasukkan ke tungku pengasapan diperlukan sebanyak 3,00 M 3 /Ton KK.

18 Uraian Proses Uraian proses produksi pada PTPN. II (Persero) Kebun Batang Serangan ini terdiri dari beberapa tahapan. Adapun tahapan proses produksinya adalah : 1. Penerimaan Lateks Cair Dari Afdeling lateks cair diangkut dengan truk menggunakan tangkitangki, di timbang di jembatan timbang yang ada di kebun, kemudian dilakukan pembongkaran lateks dari tangki truk dalam bak penampungan lateks cair. Selanjutnya dilakukan penyaringan lateks dari kebun dan pengenceran lateks dengan air sampai mencapai kadar KK (Karet Kering) yang dikehendaki. 2. Pengenceran Lateks yang datang dari kebun belum mencapai standard lateks sampai mencapai Dry Rubber Content (DRC) %, maka untuk mencapai standard Dry Rubber Content (DRC), lateks cair ditambahkan air sampai mendapatkan Dry Rubber Content (DRC) sesuai dengan standard yang telah ditentukan oleh pihak pabrik. 3. Pencetakan Lateks yang sudah memenuhi standard Dry Rubber Content (DRC) selanjutnya ditambahkan dengan larutan asam semut 5 % agar mudah untuk membeku kemudian lateks siap untuk dicetak dengan memotong motong di dalam bak pencetakan dengan bantuan plat alumunium dan selanjutnya didiamkan selama 3-5 jam. Dan setelah membeku maka siap untuk digiling.

19 4. Penggilingan Sheet Hasil pembekuan yang sudah dicetak seterusnya diangkat dan siap digiling dengan mesin penggiling yang biasa disebut mesin sheeter. Silinder gilingan terakhir memiliki permukaan yang berkembang sebagai alat pencetak lembar yang dihasilkan (ribbed sheet). Tebal sheet yang keluar dari mesin giling ini antara 3 mm sampai 3,5 mm. Mesin giling ini selain untuk mencetak lembar sheet juga untuk mengeluarkan air dari dalam koagulum, maka limbah yang terbentuk di dalam proses ini adalah air yang mengandung asam semut, selanjutnya sheet dibilas di bak pembilasan kemudian sheet tersebut digantung dan dianginanginkan di bambu dan disusun di lori. 5. Pengasapan dan Pengeringan Sheet Sheet yang sudah digiling kemudian ditiriskan pada batang bambu di lori dan seterusnya dilakukan pengasapan dalam ruang pengasapan. Proses pengasapan ini dilakukan selama 120 jam dengan suhu di dalam rumah asap bervariasi seperti di bawah ini : Hari I Hari II Hari III Hari IV Hari V = 40 0 C C = 45 0 C C = 50 0 C C = 55 0 C C = 60 0 C C Sumber asap dan panas dihasilkan dari pembakaran batang pohon karet yang diambil dari kebun yang berada tepat dibawah kamar asap. Kayu yang diambil adalah batang pohon yang telah tumbang.

20 6. Sortasi Setiap sheet harus melalui kegiatan final quality control (FQC) dimana pengujian ini dicatat dan diakumulasikan berdasarkan asal kecacatannya secara visual menurut tipe tipe kecacatan terletak pada standar kualitas produk. Dengan memilah-milah sheet yang tidak mempunyai kotoran dan udara yang terperangkap dalam lembaran sheet menjadi Ribbed Sheet Smoke I (RSS I) dan bagi lembaran yang mempunyai kotoran dan udara yang terperangkap akan dimasukkan dalam Ribbed Sheet Smoke III (RSS III) dan Cutting. Kemudian lembaran sheet yang telah disortir disusun di meja trough. 7. Penimbangan Sheet yang telah disortasi dari meja trough kemudian ditimbang seberat 106 Kg. 106 Kg ini adalah berat untuk 1 baal Ribbed Smoke Sheet (RSS) 8. Pengepresan dan Pengepakan Kemudian Ribbed Smoke Sheet (RSS) tersebut masuk pada proses selanjutnya yaitu proses pengepresan serta pengepakan. Ribbed Smoke Sheet (RSS) yang sudah ditimbang dengan berat 106 Kg kemudian dipres dengan mesin press baal dan di biarkan selama 12 jam. Setelah itu dilapis dengan lembaran karet yang telah dilumasi premium agar melekat hingga beratnya mencapai 113 Kg, kemudian dilumuri talk powder agar sewaktu penyimpanan baal tidak berjamur dan dilakukan pelabelan sesuai dengan waktu produksi. Setelah itu Ribbed Smoke Sheet disimpan di dalam gudang produk jadi.

21 2.6. Mesin, Peralatan dan Utilitas Dalam proses produksinya Pabrik Karet PTP. Nusantara II (Persero) Kebun Batang Serangan, menggunakan mesin-mesin dan juga peralatan-peralatan produksi yang sangat berperan dalam menghasilkan produk yang berkualitas Mesin dan Peralatan Beberapa Mesin dan Peralatan yang digunakan dalam proses produksi lateks cair antara lain dapat dilihat pada Tabel 2.4 dan Tabel 2.5 berikut : Tabel 2.5. Spesifikasi dan Kapasitas Mesin Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan No Foto Nama Jumlah (Unit) Kapasitas 1. Sheetter Lbr/jam 2. Press Baal 2 18 Bal/jam

22 Tabel 2.5. Spesifikasi dan Kapasitas Mesin Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan) Jumlah No Foto Nama Kapasitas (Unit) 3. Generator KVA 4. Blower 3 5 s/d 6 m 3 5. Agitator 4 70 Rpm 6. Gilingan Sample Sheet/jam

23 Tabel 2.5. Spesifikasi dan Kapasitas Mesin Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan) Jumlah No Foto Nama Kapasitas (Unit) 7. Pompa Air Kamar Asap 2 11 M 3 /jam 2850 Rpm 8. Aerator Rpm 9. Pompa 3 11 M3/jam (Sumber : Pabrik RSS Kebun Batang Serangan PTP. Nusantara II (Persero)

24 Tabel 2.6. Spesifikasi dan Kapasitas Peralatan Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan Jumlah No Foto Nama Kapasitas (Unit) 1. Timbangan Kg & 1000 Kg 2. Bak Penampungan Lateks Liter 3. Lori Sheet sheet

25 Tabel 2.6. Spesifikasi dan Kapasitas Peralatan Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan) Jumlah No Foto Nama Kapasitas (Unit) 4. Saringan Lateks 4 mesh Talang Lateks 3 0,3 x 2,5 m2 6. Talang Slab 1 1,1 X 0,28 m2 7. Bak Koagulasi Liter

26 Tabel 2.6. Spesifikasi dan Kapasitas Peralatan Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan) Jumlah No Foto Nama Kapasitas (Unit) 8. Plat Sisir ,7 X 0,47 m2 9. Metrolaks 1 45 % DRC 10. Kamar Asap 10 4 lori

27 Tabel 2.6. Spesifikasi dan Kapasitas Peralatan Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan (Lanjutan) Jumlah No Foto Nama Kapasitas (Unit) 11. Termometer C 12. Tangki Lateks Liter 13. Instalasi Pipa Air untuk Pengolahan 1 3 inchi 14. Through 1 8 x 2,8 m 2 (Sumber : Pabrik RSS Kebun Batang Serangan PTP. Nusantara II (Persero)

28 Utilitas Untuk membantu berjalannya proses produksi dengan lancar maka sarana penunjang di Pabrik Karet PTPN-II (Persero) Kebun Batang Serangan sangat dibutuhkan. Sarana ini meliputi : 1. Stasiun Air Air selain digunakan pada setiap proses pengolahan lateks cair juga digunakan untuk keperluan karyawan. Air di Pabrik Karet PTPN-II (Persero) Kebun Batang Serangan diperoleh dari sumur bor. Air dialirkan dengan sistem pemipaan agar didapat air yang tidak terlalu panas akibat dari pemompaan. Air yang dihasilkan setelah melewati sistem pengaliran mempunyai suhu 27 0 C C yang dialirkan ke bak penampungan. Dari bak ini kemudian dialirkan ke bagian produksi maupun kantor. 2. Stasiun Pembangkit Listrik (Power Plant) Stasiun Pembangkit Listrik (Power Plant) berfungsi untuk penggerak peralatan pabrik, penerangan pabrik dan kantor. Untuk keperluan arus listrik di Pabrik Ribbed Smoke Sheet (RSS) kebun Batang Serangan menggunakan 2 macam pembangkit yaitu PLN dan Diesel Generator. Dalam hal ini penyuplai utama listrik adalah PLN sedangkan untuk Diesel Generator (Genset) stand by bila terjadi pemadaman listrik PLN. Jika dilihat dari biaya maka biaya akan lebih hemat bila menggunakan listrik dari PLN, sebab bila menggunakan Diesel Generator (Genset) cost akan besar dengan pembeliaan minyak solar. Spesifikasi dari Diesel Generator (Genset) berikut:

29 Jenis Merk : Mesin Diesel : Lister - II Type : B.S. 649 No. Mesin Tenaga RPM Jumlah Cylinder : 98 HPW 6A 26R : 64,5 PK/HP : 1500 Rpm : 6 (Enam) Pemakaian Bahan Bakar / jam : 11 liter/ jam Tahun pembuatan : 1974 Jumlah : 3 unit Gambar 2.2. Genset Waste Treatment (Pengolahan Limbah) Pabrik Lateks Cair mempunyai beberapa jenis limbah salah satunya adalah limbah cair. Limbah dari proses produksi dialirkan ke suatu tempat penampungan dan mengalami proses pengendapan. Metode ini lebih menguntungkan sebab menghemat biaya.

30 Tujuan pengolahan limbah adalah : a. Mengolah bahan organik majemuk yang dapat mengalami biodegradasi terhadap lingkungan. b. Menghilangkan bahan terapung dan tersuspensi. c. Meningkatkan pengetahuan tentang pengaruh-pengaruh jangka panjang limbah. Melestarikan sumber daya alam dan mengembangkan berbagai metoda yang sesuai. d. Menghilangkan warna dan bau air limbah. e. Meningkatkan pengertian mengenai dampak yang ditimbulkan oleh limbah Selain limbah cair juga terdapat limbah gas berasal dari asap pembakaran ruang asap. Limbah gas ini dibuang melalui cerobong asap yang berdiameter 60 cm dan dengan tinggi 5 m dan atau sekitar 1 m lebih tinggi dari atap rumah penduduk. Pada setiap ruang asap memiliki dua cerobong asap. Pabrik Karet PTP.N II (Persero) Kebun Batang Serangan mempunyai ruang asap sebanyak 10 ruang sehingga total cerobong asap adalah 20 cerobong asap.

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Karet Batang Serangan merupakan salah satu unit PTP. Nusantara II (Persero) Medan Sumatera Utara, mempunyai pabrik pengolahan Lateks Cair yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Batang Serangan dibuka pada tahun 1910 yang dikelola oleh pemerintahan Belanda dengan nama perusahaan NV.BDM (Breningde Deli Maatscappinjen).

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT Sumatra Industri Cat merupakan perusahaan swasta yang bergerak dalam bidang produksi cat. PT Sumatra Industri Cat didirikan pada bulan Juni tahun

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Unit Usaha Sawit Langkat (disingkat SAL) mulai berdiri pada tanggal 01 Agustus 1974 sebagai salah satu Unit Usaha dari PTP.VIII yang bergerak

Lebih terperinci

BAB II. Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PT. Perkebunan. Nusantara III ini berada pada (03º09-03º11 LU) dan (99º04-99º06 BT).

BAB II. Propinsi Sumatera Utara. Berdasarkan letak geografisnya PT. Perkebunan. Nusantara III ini berada pada (03º09-03º11 LU) dan (99º04-99º06 BT). BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Gunung Para adalah salah satu kebun tradisional PT. Perkebunan Nusantara III terletak di kecamatan Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Asahan Crumb Rubber merupakan suatu badan usaha yang bergerak dalam bidang usaha pengolahan karet, yaitu mengolah bahan baku karet yang berasal

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Salix Bintama Prima adalah perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan limbah kayu menjadi bahan bakar pelet kayu (wood pellet). Perusahaan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-34 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT.PN III (PT. Perkebunan Nusantara III) Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PT. PN III yang memiliki 8 wilayah kerja yang dibagi berdasarkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri pengolahan bambu. Produk yang dihasilkan oleh perusahaan ini adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan PT. Megah Plastik merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang proses produksi plastik kantongan dari bijih plastik. PT. Megah Plastik didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sari Tani Jaya Sumatera merupakan suatu perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ubi kayu untuk menghasilkan produk tepung tapioka yang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Karet Indonesia Berdasarkan Kepemilikan Lahan pada Tahun Produksi (Ton)

I. PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Produksi Karet Indonesia Berdasarkan Kepemilikan Lahan pada Tahun Produksi (Ton) A. Latar Belakang I. PENDAHULUAN Tanaman karet merupakan tanaman tahunan dengan bentuk pohon batang lurus. Bagian yang dipanen dari tanaman karet adalah getah atau lateks. Lateks tanaman karet banyak digunakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penanganan Pasca Panen Lateks Dalam SNI (2002), pengolahan karet berawal daripengumpulan lateks kebun yang masih segar 35 jam setelah penyadapan. Getah yang dihasilkan dari proses

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bamindo Agrapersada adalah perusahaan swasta yang bergerak di bidang pengolahan bambu menjadi kertas budaya cina atau dalam istilah etnis cina

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan CV. Makmur Palas merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pendaur ulangan sampah plastik menjadi kantong plastik. Perusahaan ini

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah PT. Ocean Centra Furnindo PT. Ocean Centra Furnindo merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur khususnya industri spring bed. Tempat

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Tiga Bawang merupakan sebuah industri kecil menengah yang bergerak dibidang pembuatan keripik dengan bahan baku ubi kayu. UD. Tiga Bawang adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN III-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Super Plates merupakan industri yang bergerak di bidang pembuatan baterai/aki mobil. Usaha ini didirikan pada tahun 1992 oleh Bapak Deny

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan Sumatera Utara, yang bergerak dalam usaha Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit, serta mempunyai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Ponimin merupakan sebuah industri kecil yang bergerak dalam bidang produksi tahu. UD. Ponimin ini didirikan oleh Bapak Ponimin pada tahun 1998.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN V-29 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara (PT. SUN) merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batang kuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran kerja dalam suatu perusahaan adalah sistem manajemen organisasi dalam perusahaan tersebut. Sistem manajemen organisasi yang kompak,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kreasi Lutvi merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi makanan ringan keripik singkong. UD. Kreasi Lutvi berdiri pada tahun 1999. Sejarah

Lebih terperinci

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas untuk

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Ir. Tanib Sembiring Cjolia, M.Eng. Pabrik

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara III Kebun Rantau Prapat yang sekarang disingkat dengan KRPPT pada mulanya berasal dan bernama Kebun Pala Rantau Prapat Ost/West,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.. Sejarah Perusahaan PT. Sarana Panen Perkasa merupakan sebuah perusahaan swasta yang bergerak di bidang produksi alat-alat pertanian terkhususnya perkebunan kelapa sawit.

Lebih terperinci

Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Magrobis Journal 18 ANALISIS USAHA PENGOLAHAN LATEKS KARET PADA PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR KECAMATAN LOA KULU KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA Oleh : Arista Damayanti 1) dan Sundari 2) ABSTRAK Karet merupakan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet

II. TINJAUAN PUSTAKA. Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Karet Alam Karet alam dihasilkan dari tanaman karet (Hevea brasiliensis). Tanaman karet termasuk tanaman tahunan yang tergolong dalam famili Euphorbiaceae, tumbuh baik di dataran

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Mitra Lestari Plastik merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan biji plastik menjadi kemasan plastik. Perusahaan ini diprakarsai

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Topaz Profile and Frame didirikan pada bulan Agustus 2011, pendiri sekaligus pemilik pabrik ini adalah Bapak Tanib S. Cjolia. Pabrik ini didirikan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Socfin Indonesia (SOCFINDO) berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. Socfin Indonesia (SOCFINDO)

Lebih terperinci

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN

BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN BAB III STRUKTUR ORGANISASI DAN PENGELOLAAN 3.1. Struktur Organisasi Struktur organisasi dapat didefinisikan sebagai suatu sistem kerja yang merupakan rangkaian tugas, wewenang, dan tanggung jawab dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Berdirinya UD. Ponimin pada tahun 1998, UD. Ponimin merupakan industri rumah tangga yang memproduksi tahu. UD. Ponimin ini milik Bapak Ponimin. Awalnya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Super Plates didirikan pada tahun 1992 yang beralamat di Jl.Balai Desa 141 Polonia Medan. CV. Super Plates merupakan salah satu perusahaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Sejarah Singkat Perusahaan PT Sunan Rubber berdiri pada tahun 1949 dengan nama NV Sunan Rubber Handel Matchapply (NV Sunan Rubber Trading Company Limited). Pada awal pendiriannya,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Apindowaja Ampuh Persada merupakan industri manufaktur yang bergerak di bidang pembuatan dan perbaikan mesin-mesin produksi kelapa sawit. PT.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Utama Nusantara merupakan perusahaan yang berlokasi di jalan Batangkuis Km 3,8 Desa Telaga Sari, Tanjung Morawa yang didirikan melalui

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki Baru

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Bab ini menjelaskan beberapa hal mengenai perusahaan yang menjadi tempat penelitian, yaitu PT. XYZ. Beberapa hal tersebut adalah sejarah perusahaan, ruang lingkup bidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Invilon Sagita merupakan perusahaan yang menghasilkan produk berbahan PVC (Polyvinyl Chloride), seperti: pipa, daun pintu, sambungan pipa, selang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. SOCFINDO (SOCFINDO) berdiri pada tanggal 7 Desember 1930 dengan nama Socfin Medan S.A. Pada tahun 1965, PT. SOCFINDO dialihkan di bawah pengawasan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan. PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 di hadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan akte No. 97/HB/1/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. ANALISIS BIAYA PRODUKSI Analisis biaya dilakukan mulai dari pemeliharaan tanaman, panen, proses pengangkutan, proses pengolahan hingga pengepakan. 1. Biaya Perawatan Tanaman

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan UD. Rezeki Baru merupakan usaha pembuatan keripik ubi dengan merek Rumah Adat Minang yang dikelola oleh Bapak Misli. Pada awalnya UD. Rezeki

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Cendana Baru merupakan usaha yang bergerak dibidang perancangan alat yang didirikan oleh Bapak Tut Wuri Handayani, S.T sejak tahun 1990. CV.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara Lampiran 1 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Perusahaan 1. Kepala Cabang Kepala cabang memimpin sebuah kantor cabang yang mempunyai tugas menyelenggarakan usaha jasa kebandarudaraan dan jasa keselamatan penerbangan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berasal dari milik perusahaan Belanda CMO (Cultur Misde Oeoskut) yang diambil alih oleh negara pada tanggal 10 Desember 1957 (Nasionalisme)

Lebih terperinci

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN

BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 112 MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1 Bentuk Perusahaan Pabrik nitrobenzen yang akan didirikan, direncanakan mempunyai: Bentuk Lapangan Usaha Kapasitas produksi Status perusahaan : Perseroan Terbatas (PT) : Industri

Lebih terperinci

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh IVAN HERBETH H. SIBURIAN

TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri. Oleh IVAN HERBETH H. SIBURIAN USULAN PERBAIKAN KUALITAS DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FAILURE MODE AND EFFECT (FMEA) PADA PRODUK RIBBED SMOKE SHEET DI PABRIK KARET PTPN. II KEBUN BATANG SERANGAN TUGAS SARJANA Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero)

BAB IV ANALISIS. 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) BAB IV ANALISIS 4.1 Penerapan Akuntansi Penggajian pada PT. Pindad (Persero) Kebijakan mengenai penggajian yang dikeluarkan oleh perusahaan sangatlah penting karena langsung berhubungan dengan kesejahteraan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Berdirinya PTPN Nusantara II diawali dengan pendirian perusahaan bangsa Belanda dengan nama N. V. Veronigde Deli Maatscnappij. Pada tanggal 11 Januari

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 38/Permentan/OT.140/8/2008 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET (BOKAR)

PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 38/Permentan/OT.140/8/2008 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET (BOKAR) PERATURAN MENTERI PERTANIAN NOMOR 38/Permentan/OT.140/8/2008 TENTANG PEDOMAN PENGOLAHAN DAN PEMASARAN BAHAN OLAH KARET (BOKAR) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERTANIAN. Menimbang Mengingat :

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Kilang Padi Bersama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan padi menjadi beras atau penggilingan padi (Rice Milling

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kebun Rambutan merupakan salah satu unit PTPN III Medan Sumatera Utara, yang bergerak dalam usaha Perkebunan Karet dan Kelapa Sawit, serta mempunyai

Lebih terperinci

Aplikasi Energi Surya Dalam Pengolahan Ribbed Smoke Sit (RSS) Dengan Menggunakan Asap Cair Sebagai Pengumpulan dan Pengawet Karet SIT di Palembang

Aplikasi Energi Surya Dalam Pengolahan Ribbed Smoke Sit (RSS) Dengan Menggunakan Asap Cair Sebagai Pengumpulan dan Pengawet Karet SIT di Palembang logo lembaga PKPP-54 (F.78) Aplikasi Energi Surya Dalam Pengolahan Ribbed Smoke Sit (RSS) Dengan Menggunakan Asap Cair Sebagai Pengumpulan dan Pengawet Karet SIT di Palembang Koordinator/ PU Sutopo BALAI

Lebih terperinci

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI TANAH BUMBU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN BUPATI TANAH BUMBU NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PENINGKATAN MUTU BAHAN OLAH KARET MELALUI PENATAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN KELOMPOK TANI DENGAN

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Mewah Indah Jaya merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang industri pengolahan alat-alat kebutuhan rumah tangga. Perusahaan ini didirikan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada

METODE PENELITIAN. Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada II. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Proses Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan STIPAP Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industry (PT. KCRI) adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bahan baku untuk industri ban vulkanisir.

Lebih terperinci

SIH Standar Industri Hijau

SIH Standar Industri Hijau SIH Standar Industri Hijau INDUSTRI PENGASAPAN KARET (RIBBED SMOKED SHEET RUBBER) Daftar isi Daftar isi... 1 Prakata... 2 1 Ruang Lingkup... 3 2 Acuan... 3 3 Definisi... 3 4 Simbol dan Singkatan Istilah...

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Perdagangan Internasional Suatu Negara membutuhkan negara lain dan saling menjalin hubungan perdagangan dalam rangka pemenuhan kebutuhan hidup bagi masyarakat. Hubungan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Tunas Megah pada awalnya didirikan oleh perusahaan asing yang berdomisili di Singapura (Asysmec, Co.). PT. Putra Tunas Megah didirikan

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Karet alam (natural rubber, Hevea braziliensis), merupakan komoditas perkebunan tradisional sekaligus komoditas ekspor yang berperan penting sebagai penghasil devisa negara

Lebih terperinci

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah

BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah BAB 2 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan PT Perkebunan Nusantara III disingkat PTPN III (Persero), merupakan salah satu dari 14 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Perkebunan yang bergerak

Lebih terperinci

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO.

PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan. nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 2.1 Sejarah Perusahaan PT Karya Murni Perkasa didirikan pada tanggal 4 Februari 1978 dengan nama CV. Karya Murni Perkasa yang berlokasi di jalan Sei Musi NO. 21 A dengan pendirian dihadapan Notaris Walter

Lebih terperinci

SNI Standar Nasional Indonesia. Bahan olah karet ICS. Badan Standardisasi Nasional

SNI Standar Nasional Indonesia. Bahan olah karet ICS. Badan Standardisasi Nasional Standar Nasional Indonesia Bahan olah karet ICS Badan Standardisasi Nasional Daftar isi Standar Nasional Indonesia...i No...4 Parameter...4 No...5 Parameter...5 i Prakata Standar Nasional Indonesia (SNI)

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan Daerah (PD) Aneka Industri dan Jasa Sumatera Utara berdiri pada tanggal 27 Juli 1985 berdasarkan Peraturan Daerah (PERDA) No 26 tahun 1985

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Lampiran 1. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Lampiran 1 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab 1. Manager Bunut Rubber Factory Manager Factory merupakan pimpinan tertinggi di pabrik yang mengelola kebijakan di pabrik, penanggung jawab utama atas jalannya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Umum Perusahaan Perusahaan yang bergerak di bidang produksi parabola ini didirikan oleh Bapak Susanto Lim. Nama perusahaan ini adalah PT. Bintang Persada Satelit.

Lebih terperinci

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK. Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1. Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek Dalam pelaksanaan kerja praktek ini, penulis ditempatkan di bagian Akuntansi dan Keuangan PT Kimia Farrna (Persero) Tbk. Cabang Bandung.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Kompaki Amin Bjaya didirikan oleh Pak Aminuddin di jl. Aluminium Raya Gg. Banten No. 30 Tanjung Mulia - Medan pada Tahun 2004. Usaha ini didirikan

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (PKL) PT. BUDIDUTA AGROMAKMUR DIVISI KARET PINANG HIJAU PINANG BIRU TENGGARONG KALIMANTAN TIMUR Oleh : MIFTAHUL JANNAH NIM. 070 500 136 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Bintang Persada Satelit adalah perusahaan yang memproduksi parabola merek BP Sat dan merek QQ. Pada awalnya pemilik perusahaan ini, bapak Susanto

Lebih terperinci

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. HASIL DAN PEMBAHASAN V. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Proses Produksi Ribbed Smoked Sheet dan Estate Brown Crepe Lateks hasil sadapan dari kebun diangkut ke tiap afdeling. Lateks dikumpulkan disebuah bak yang ada tiap afdeling yang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sabas Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di pengolahan pakan ternak unggas dan perikanan. Perusahaan ini didirikan pada bulan April

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perusahaan ini berasal dari milik perusahaan Belanda CMO (Cultur Misde Oeoskut) yang diambil alih oleh negara pada tanggal 10 Desember 1957 (Nasionalisme)

Lebih terperinci

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan CV. Maju Jaya Bersama merupakan badan usaha yang bergerak di bidang industri tekstil dan konfeksi yang

Lebih terperinci

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT

VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT VI. PENINGKATAN MUTU PRODUK KOMODITAS BERBASIS KELAPA SAWIT QFD (Quality Function Deployment) adalah suatu alat untuk membuat pelaksanaan TQM (Total Quality Management) menjadi efektif untuk mentranslasikan

Lebih terperinci

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN

BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN 128 BAB VIII. SISTEM MANAJEMEN DAN ORGANISASI PERUSAHAAN Keberhasilan suatu perusahaan sangat bergantung pada bentuk dan struktur organisasinya. Sistem pengelolaan (manajemen) organisasi perusahaan bertugas

Lebih terperinci

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao

Gambar. Diagram tahapan pengolahan kakao PENDAHULUAN Pengolahan hasil kakao rakyat, sebagai salah satu sub-sistem agribisnis, perlu diarahkan secara kolektif. Keuntungan penerapan pengolahan secara kolektif adalah kuantum biji kakao mutu tinggi

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan CV. Sigma Block didirikan pada tahun 2008 oleh Petrus Barus, dan mulai beroperasi pada bulan Agustus 2008 yang berlokasi di Jl. Ngumban Surbakti

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Kelapa sawit merupakan salah satu komoditas ekspor non migas yang sangat potensial di Indonesia terutama untuk meningkatkan pendapatan negara. Saat

Lebih terperinci

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH

KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH 11 KONDISI UMUM UNIT PERKEBUNAN BEDAKAH Sejarah Perkebunan Pada tahun 1865 PT Perkebunan Tambi merupakan perusahaan swasta milik Belanda dengan nama Bagelen Thee En Kina Maatschappij. Pengelolanya adalah

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Perusahaan Permata Hijau Group (PHG) adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang industri pengolahan minyak goreng. Perusahaan Permata Hijau Group

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Kharisma Cakranusa Rubber Industrty adalah sebuah perusahaan yang memproduksi karet compound untuk ban vulkanisir dengan sistem masak panas,

Lebih terperinci

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA

MODUL POWER THRESHER. Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA MODUL POWER THRESHER Diklat Teknis Dalam Rangka Upaya Khusus (UPSUS) Peningkatan Produksi Pertanian dan BABINSA KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN 2015 Sesi Perontok

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Hadi Baru didirikan tanggal 1 Agustus 1964 dihadapan notaris, Roesli SH, di Medan dengan Akte No.97/HB/1961 tertanggal 17 Januari 1961 dengan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga dan kendaraan

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan 5.2. Struktur Organisasi V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah Perusahaan Ben s Fish Farm mulai berdiri pada awal tahun 1996. Ben s Fish Farm merupakan suatu usaha pembenihan larva ikan yang bergerak dalam budidaya ikan konsumsi, terutama

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu komoditi pertanian

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu komoditi pertanian II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Karet di Provinsi Lampung Tanaman karet (Hevea brasiliensis) merupakan salah satu komoditi pertanian penting di lingkungan Internasional dan juga Indonesia. Di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap

BAB I PENDAHULUAN. Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada industri manufaktur mesin/peralatan yang telah tersedia dan siap pakai dibutuhkan pada setiap saat ketika proses produksi akan dimulai. Fungsi mesin/peralatan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di

METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan Mei 2015, bertempat di Laboratorium Daya dan Alat Mesin Pertanian dan Laboratorium Rekayasa Bioproses

Lebih terperinci

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN

III. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN . GAMBARAN UMUM DAERAH PENELTAN 1. Sejarah Perkebunan Rajamandala Perkebunan Rajamandala merupakan salah satu kebun dalam ruang lingkup Perseroan Terbatas Perkebunan X (PTP X). Sebelum menjadi bagian dari

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Putra Sejahtera Mandiri adalah perusahaan yang bergerak di bidang pendaurulangan (vulkanisir) ban. Vulkanisir ban adalah suatu proses perbaikan

Lebih terperinci

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia)

- Menghantar/memindahkan zat dan ampas - Memisahkan/mengambil zatdengan dicampur untuk mendapatkan pemisahan (reaksi kimia) 1.1 Latar Belakang Ketel uap sebagai sumber utama penghasil energi untuk pembangkit listrik yang menyuplai seluruh kebutuhan energi dalam pabrik. Dalam melakukan kerjanya, ketel uap membutuhkan adanya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Luckyndo berdiri dimulai pada tahun 1980 dan berlokasi di Amplas. Pada tahun 1993, kepemilikan PT. Luckyndo berganti dan lokasi pabrik dipindahkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan PT. Sinar Sanata Electronic Industry merupakan perusahaan yang bergerak di bidang produksi bola lampu untuk kebutuhan rumah tangga (merk Dai-ichi)

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN

I. METODOLOGI PENELITIAN I. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Mutu Program Studi Teknologi Pengolahan Hasil Perkebunan di Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Aagrobisnis Perkebunan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan UD. Pusaka Bakti merupakan usaha pembuatan keset kaki dari sabut kelapa yang dikelola oleh Bapak Yatno dimana Beliau merupakan pemilik usaha tersebut.

Lebih terperinci