PROGRAMA MATEMATIK MULTI TUJUAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PROGRAMA MATEMATIK MULTI TUJUAN"

Transkripsi

1 PROGRAMA MATEMATIK MULTI TUJUAN Programa linier yang kita bahas sebelumnya mempunyai tujuan tunggal, baik persoalan memaksimalkan maupun persoalan meminimalkan. Pengambil keputusan sering menghadapi persoalan dengan tujuan lebih dari satu, baik yang sejalan maupun yang bertentangan. Misalnya meminimalkan biaya kesehatan di satu pihak sedangkan di lain pihak ingin memaksimalkan kualitas pelayanan kesehatan. Untuk membahas programa matematik multi tujuan, dibahas secara bertahap. Programa linier dengan tujuan tunggal: Contoh Sebuah perusahaan akan mengalokasikan dana iklan sebesar $. pada media TV dan radio untuk setiap $ biaya iklan akan menarik peminat sebanyak. orang pada iklan di TV dan 75 orang di radio. Pimpinan menetapkan tidak lebih 7% dana dialokasikan pada TV. Tentukan alokasi yang memaksimalkan peminat! Penyelesaian : Variabel : X j = jumlah dana iklan pada media j j=,2 f.t. maks. Z =. X X2 d.k. X + X2 X 7 Xj j=, 2 Sekarang persoalannya adalah target tujuan dari pimpinan yaitu jumlah peminat sebanyak.. orang. Dengan demikian kendala tujuan adalah:. X X2.. Jika kita lakukan penyelesaian pada persoalan ini tidak diperoleh penyelesaian yang layak. Persoalan sekarang adalah tujuan dari pimpinan adalah jumlah peminat yang diraih sebanyak... Dengan demikian fungsi tujuannya menjadi meminimalkan penyimpangan tujuan. Model Programa tujuan dari persoalan di atas:

2 Fungsi tujuan : min Z = X + X2 + d - + d + atau: min Z = d - + d + dengan kendala : - kendala sistem : X + X2 X 7 - kendala tujuan :. X X2 + d - - d + =.. X, X2, d -, d + di sini selain variabel keputusan terdapat variabel baru yaitu variabel penyimpangan, dengan : d - d + = variabel penyimpangan kurang dari tujuan = variabel penyimpangan lebih dari tujuan Kedua variabel tersebut berfungsi sebagai variabel slack dan variabel surplus, yang samasama ada pada kendala tujuan. Jika X dan X2 dipilih sedemikian rupa diperoleh peminat kurang dari.., d - mewakili jumlah kekurangan peminat dari.., dan jika X dan X2 dipilih sedemikian rupa diperoleh peminat lebih dari.., d + mewakili jumlah kelebihan peminat dari... Jika kita ingin target tujuan tepat.., maka nilai kedua variabel penyimpangan tersebut = nol. Pada persoalan programa tujuan, fungsi tujuan selalu meminimalkan dan hanya terdiri dari variabel penyimpangan. Jika kelebihan pencapaian tujuan dapat diterima, maka hanya terdapat variabel d - pada fungsi tujuan (sedangkan pada kendala tujuan, kedua variabel tersebut harus terdapat pada kendala), dengan demikian kita ingin meminimalkan kekurangan pencapaian tujuan. Sebaliknya jika kekurangan pencapaian tujuan dapat diterima, maka hanya terdapat variabel d + tujuan. pada fungsi tujuan, dengan demikian kita ingin meminimalkan kelebihan dari pencapaian Pada programa linier dengan tujuan tunggal tidak terdapat priorotas pada fungsi tujuan. Pada pembahasan berikut, di mana terdapat tujuan lebih dari satu maka pada fungsi tujuannya kita beri faktor priorotas pada fungsi tujuannya. 2

3 Programa Linier Multi Tujuan : Jika terdapat tujuan lebih dari satu, pada setiap kendala tujuan terdapat variabel penyimpangan. Setiap variabel penyimpangan yang akan dioptimalkan (diminimalkan), pada fungsi tujuan diberi faktor bobot priorotas, dimana yang mempunyai prioritas lebih tinggi lebih besar faktor bobot prioritasnya. Jika terdapat tujuan mempunyai bobot yang sama, maka faktornya sama besar. Contoh 2 : Dari contoh sebelumnya, lebih lanjut pimpinan menetapkan iklan tersebut tidak sukses jika peminat kurang dari 75. dan dikatakan sukses jika peminat lebih dari... Pimpinan menetapkan tujuan berikut disusun berdasarkan urutan prioritasnya: - Meminimumkan kekurangan pencapaian dari Menghindari pengeluaran biaya lebih dari $. - Menghindari pengeluaran lebih dari $7. pada TV - Meminimumkan kekurangan pencapaian dari.. Penyelesaian : Tujuan dan 4 secara bertingkat mengatakan bahwa pimpinan mempunyai prioritas utama pencapaian tidak kurang dari 75.,sedangkan prioritas terakhir pimpinan tidak menyukai pencapaian kurang dari... Model: Fungsi tujuan : min Z = Pd - + P2d2 + + P3d3 + + P4d4 - dengan kendala : - kendala tujuan :. X X2 + d - - d + = 75. X + X2 + d2 - - d2 + = X2 + d3 - - d3 + = 7. X X2 + d4 - - d4 + =.. X, X2, d -, d +, d2 -, d2 +, d4 + P k = prioritas tujuan j=; 2 ; 3 ;4 P >> P2 >> P3 >> P4 3

4 Contoh 3 : Dari persoalan sebelumnya pimpinan berpendapat 2 kelompok umur peminat merupakan kelompok yang penting yaitu kelompok 8 s/d 2 tahun dan 25 s/d 3 tahun. Tabel berikut memperlihatkan jumlah peminat yang ditarik oleh $. iklan pada setiap kelompok umur. Pimpinan menetapkan untuk kedua kelompok umur tersebut paling sedikit 25. dan keduanya berada pada prioritas kelima, namun kelompok umur 25 s/d 3 tahun bobotnya 2 kali kelompok umur 8 s.d. 2 tahun. Umur TV Radio 8 2 th th 3..5 Model: f.t. min Z = Pd - + P2d2 + + P3d3 + + P4d4 - + P5d P5d6 - d.k.. X X2 + d - - d2 + = 75. X + X2 + d2 - - d2 + = X + d3 - - d3 + = 7. X X2 + d4 - - d4 + = X + 3 X2 + d5 - - d5 + = X +.5 X2 + d6 - - d6 + = 25. X, X2, d -, d +, d6 -, d6 + Contoh apikasi lainnya dari programa tujuan : Contoh 4 Sebuah perusahaan mobill akan menempatkan pesanan 4 macam komponen pada 4 buah perusahaan. Tabel berikut memperlihatkan harga yang ditawarkan dan jumlah permintaan setiap komponen tersebut. Setiap komponen tidak perlu dibeli dari hanya satu pemasok. Komp. Perush Juml.Permintaan (unit) $25 $28 - $ $8 $75 $ $3 $28 $ $4 - - $

5 Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai beberapa kendala yaitu: - Perusahaan hanya dapat mensuplai komponen 4 maks Perusahaan 2 hanya dapat mensuplai komponen maks Perusahaan 4 hanya dapat mensuplai komponen 2 maks. 5. dan komponen 4 maksimal 5. - Perusahaan 4 menyatakan akan mensuplai pesanan dengan jumlah order paling sedikit $5.. Dalam menempatkan pesanan, pimpinan menetapkan tujuan dengan urutan kepentingan sebagai berikut: - Meminimumkan jumlah kontrak kepada semua pemasok lebih dari $3,5 juta - Meminimumkan jumlah pesanan pada pemasok 4 kurang dari $5. - Meminimumkan jumlah pesanan pada setiap pemasok lebih dari $,2 juta - Oleh karena hubungan yang baik dengan pemasok, meminimumkan pesanan kurang dari $ juta Variabel : Xij = jumlah komponen i yang diberikan pada pemasok j Kendala sistem: Jumlah Komponen: Komponen : X + X2 + X4 = 5. Komponen 2: X22 + X23 + X24 = 3. Komponen 3: X3 + X32 + X33 =. Komponen 4: X4 + X44 = 2. Kemampuan pemasok: Pemasok : X4 8. Pemasok 2 : X2 3. Pemasok 4 : X24 2. X44 5. Order kepada pemasok 4 minimum $ 5. 3 X X X

6 (berlebih sehingga tidak diperlukan karena terdapat kendala tujuan 2) Kendala tujuan: - Kelebihan order dari $3,5 juta: 25 X + 28 X X44 + d - - d + = 3,5 juta - Order pada pemasok 4 kurang dari $5. 3 X X X44 + d2 - - d2 + = 5. - Order pada setiap pemasok lebih dari $,2 juta 25 X + 3 X3 + 4 X4 + d3 - - d3 + =,2 juta 28 X2 + 8 X X32 + d4 - - d4 + =,2 juta 75 X X33 + d5 - - d5 + =,2 juta 3 X X X44 + d6 - - d6 + =,2 juta - Hubungan baik dengan pemasok : 25 X + 3 X3 + 4 X4 + d7 - - d7 + =, juta fungsi tujuan : min Z = Pd + + P2d2 - + P3[ d3 + + d4 + + d5 + + d6 + ] + P4d7 - dengan demikian model menjadi : fungsi tujuan : min Z = Pd + + P2d2 - + P3 [ d3 + + d4 + + d5 + + d6 + ] + P4d7 - dengan kendala : - Kendala sistem : Kendala permintaan komponen : Komp. : X + X2 + X4 =5. Komp. 2 : X22 + X23 + X24 =3. Komp. 3 : X3 + X32 +X33 =. Komp. 4 : X4+ X44 =2. Kendala persediaan perusahaan : X4 8. X2 3. 6

7 X24 5. X Kendala Tujuan : 25 X + 28 X X44 + d - - d2 + = 3,5 juta 3 X X X44 + d2 - - d2 + = X + 3 X X4 + d3 - - d3 + =,2 juta 28 X2 + 8 X X32 + d4 - - d4 + =,2 juta 75 X X d5 - - d5 + =,2 juta 3 X X X44 + d6 - - d66 + =,2 juta 25 X + 3 X X4 + d7 - - d7 + =, juta - Kendala non negatif : Xij i j d - k ; d + k k Kendala terakhir dapat diganti dengan d3 - + d7 - - d7 + = 2. Contoh 5 : Sebuah perguruan tinggi akan menerima sejumlah mahasiswa untuk tahun yang akan datang pada programa studi A, B, dan C yang berasal dari negara bagian tersebut dan dari luar negara bagian. Setiap program studi mempunyai kuota masing-masing sebesar 5, 4, dan 2 mahasiswa baru. Perguruan tinggi tersebut mempunyai tujuan jumlah mahsiswa yang diterima 2 orang. Perguruan tinggi tersebut mempunyai target 25% mahasiswa berasal dari luar negara bagian, dari 75% dari dalam negara bagian. Lebih lanjut perguruan tingggi tersebut berharap 4% mahasiswa adalah wanita dan 3 mahasiswa akan tinggal di asrama. Tabel menunjukkan persentase rata-rata jenis kelamin dari mahasiswa dari negara bagian dan luar negara bagian yang tinggal di asrama. Bagian pendaftaran menentukan batas maksimum mahasiswa pada berbagai program studi yang terdiri dari berbagai asal dan jenis kelamin untuk memenuhi kebutuhan minimum penerimaan seperti pada tabel 2. Tabel Presentase berdasarkan daerah dan jenis kelamin tinggal di asrama Daerah Laki-laki Perempuan Negara bagian 5 % 6 % Luar negara bagian 8 % 95 % 7

8 Tabel 2 Maksimal penerimaan untuk memenuhi penerimaan minimum Mahasiswa PS.A PS.B PS.C Laki-laki negara bagian Perempuan negara bagian 4 Laki-laki luar negara bagian 3 5 Perempuan luar negara bagian Tujuan dari perguran tinggi tersebut disusun menurut urutan prioritasnya sbb : - Menerima mahasiswa baru tepat 2 orang - Menerima mhsw sesuai dengan kuotanya dgn urutan prioritas pesanan A,B, dan C - Meminimumkan kekurangan pencapaian mahasiswa dari negara bagian dari 75 % - Meminimumkan kelebihan pencapaian mhsw dari luar negara bagian dari 4% - Meminimumkan kekurangan penerimaan mhsw dari 3 orang tinggal di asrama - Meminimumkan kekurangan penerimaan mahasiswa perempuan dari 4% - Membatasi kelebihan penerimaan tinggal di asrama sebanyak 5 orang Variabel : X ijk i =,2 j =,2 k =,2,3 = jenis kelamin j = asal negara bagian k = programa studi Fungsi Tujuan : min Z = P[d - +d2 + ] + 3P2[d3 - +d3 + ] + 2P2[d4 - -d4 + ] + P2[d2 - -d2 + ] + P3d5 - + P4 d6 + + P5d7 - + P6d8 - + P7d9 + dengan kendala : - Kendala sistem: X 8 X2 4 X3 2 X2 3 X22 X23 5 X2 4 X22 X23 X22 5 X222 5 X

9 Kendala Tujuan: X + X2 + X3 + X2 + X22 + X23 + X2 + X22 + X23 + X22 + X222 + X223 + d - - d + = 2 X + X2 + X2 + X22 + d2 - - d2 + = 5 X2 + X22 + X22 + X222 + d3 - - d3 + = 4 X3 + X23 + X23 + X223 + d4 - - d4 + = 2 X + X2 + X3 + X2 + X22 + X23 + d5 - - d5 + =.75 (X + + X223) atau.25x +.25X2 +.25X3 +.25X2 +.25X X23.75X2.75X22.75X23.75X22.75X222.75X223 + d5 - - d5 + = X2 + X22 + X23 + X22 + X222 + X223 + d6 - - d6 + =.25(X + + X223) atau -.25X -.25X2 -.25X3 -.25X2 -.25X X X2 +.75X X X X X223 + d6 - - d6 + =.5X +.5X2 +.5X3 +.6X2 +.6X22 +.6X23 +.8X2 +.8X22 +.8X X X X223 + d7 - - d7 + = 3 X2+X22+X23 + X22 + X222 + X223 + d8 - - d8 + =.4(X + + X223) atau -.4X -.4X2 -.4X3 +.6X2 +.6X22 +.6X23 -.4X2-.4X22 -.4X X22 +.6X X223 + d8 - - d8 + = d7 + + d8 - - d9 + = X ijk i=,2 j=,2 k=,2,3 d - l ; d + l i=,2, 9 9

10 Contoh 6 : Ahli gizi pada sebuah sekolah merencanakan menu makan siang untuk besokhari. Tabel 9-5 berikut adalah daftar makanan dan harganya serta berbagai data nutrisi. Ahli gizi tersebut menentukan untuk menyajikan paling sedikit satu macam makanan dari setiap grup makanan. Tepat satu macam dari grup daging dan grup minuman. Makanan yang hanya dapat lebih dari (dan makanan yang diikutsertakan dalam seluruh penyajian) adalah keju dan roti. Kebutuhan lain dalam perencanaan adalah paling sedikit 3% dari kebutuhan harian minimum (minimum daily allowance/mda) dari Calcium dan Vitamin. Dalam memnentukan berapa banyak setiap jenis makanan diikutsertakan dalam sajian makan ahli gizi menentukan tujuan dngan urutan priortas sebagai berikut: - Meminimumkan kelebihan biaya total dari $,8 - Meminimumkan kekurangan jumlah protein 5% dari MDA - Meminimumkan kelebihan jumlah lemak dari 25 gram - Meminimumkan kekurangan pottasium dari 4 mg - Meminimumkan kelebihan jumlah sodium dari 35 mg

11 Cost/ Protein Fat Minerals Vitamins(mG) Food Measure Measure Calories (gram) (gram Calcium Potassium Sodium B B 2 Niacin Dairy :. Whole milk 2. Ice cream 3. Cheese Meat : 4. Lean ground beef 5. Broiled chicken 6. Baked flounder Vegetables 7. Frenchfried potatoes 8. Green beans 9. Carrots, cooked Fruit :. Apple juice. Banana 2. Orange juice, fresh Grain : 3. Bread, whole wheat 4. Noodles 5. Pizza, cheese Minimum daily allowance (MDA) cup cup cube 3 oz. 3 oz. 3.5 oz. pcs cup cup cup 8 oz. slice cup slice $

12 Variabel : makanan j dipilih j =, 2, 4, 5,.., 2 Xj = makanan j tidak dipilih X3; X3 > dan integer; d - k ; d + k > k = ;2;.; 5 Kendala : Kendala sistem : ) X+X2+X3 > 2) X4+X5+X6 = 3) X7+X8+X9 > 4) X+X+X2 > 5) X3+X4+X5 > 6) X + X + 2 = 7) 385X + 75X2 + X4 + X5 + 22X6 + 9X7 + 45X8 + 38X9 + 5X + 8X + 27X2 + 23X3 + 6X4 + 57X5 > 24 8).8X +.8X2 +.X +.2X2 +.5X3 >.3 9) 425X +.3X2 +.X3 +.X5 +.X8 +.X5 >.48 ).2X+.3X2+5.3X4+7X5+2.5X6+.8X7+.6X8+.7X9+.7X+X2+.7X3 +.7X4 +.8X5 > 5. ).5X + 8X7 + 6X8 + 6X9 + 2X + X + 29X2 + 8X5 > 2 Kendala tujuan : 2).5X+.25X2+.5X3+.45X4+.22X5+.6X6+.X7+.35X8+.2X9+.8X+.2X +.4X2 +.5X3 +.4X4 +.2X5 + d - - d + =.8 3) 8X+6X2+4X3+24X4+23X5+3X6+X7+X8+X8+X9+2X2+ 2X3+7X4+8X5 + d2 - - d2 + = 35 4) X+ 8X2+6X3+X4+9X5+8X6+7X7+X3+2X4+6X5 + d3 - - d3 + = 25 5) 52.5X+7X2+3X3+34X4+35X5+585X6+5X7+24X8+ 6X9+2X+39X+5X2+4X3+96X5+ d4 - - d4 + = 4 6) 9X+4X2+8X3+X4+5X5+235X6+6X7+2X8+75X9+ 5X + X+`2X2`+`44X3`+`525X5 + d5 - - d5 + = 35 Terdapat kendala sistem dan 5 kendala tujuan. Kendala -5 menjamin paling sedikit jenis makanan yang dipilih, sedangkan kendala 2 menjamin hanya dari keduanya dipilih. Kendala 6 menjamin hanya satu jenis minuman yang dipilih. Kendala 7 s/d adalah kendala jumlah minimum dari kalsium dan vitamin, sedangkan kendala 2-6 adalah kendala tujuan. 2

13 Contoh 7 : Sebuah perusahaan memproduksi empat macam komponen yang memerlukan mesin bubut dan mesin drilling. Kedua mesin tersebut beroperasi jam per hari. Pada tabel diberikan waktu yang diperlukan dalam menit untuk memproduksi setiap komponen pada kedua mesin tersebut. Dikehendaki kedua mesin tersebut bekerja dalam waktu yang seimbang, di mana dibatasi perbedaan waktu produksi kedua mesin tersebut berbeda paling banyak 3 menit. Permintaan setiap komponen tersebut paling sdikit unit. Di samping itu jumlah produksi komponen tidak dapat melebihi julah produksi komponen 2. buatlah mpdel programa tujuan dari persoalan di atas. Waktu produksi (menit/unit) Komponen Mesin Bubut Mesin drilling Penyelesaian : Variabel : Xj = jumlah produksi komponen j j = ; 2; 3; 4 Kendala waktu produksi : - mesin bubut : 5X + 6X2 + 4X3 + 7X4 < 6 - mesin drilling : 3X + 2X2 + 6X3 + 4X4 < 6 Selisih waktu produksi : 2X + 4X2 2X3 + 3X4 Kendala permintaan : Xj > X - X2 < Kendala tujuan : 2X + 4X2 2X3 + 3X4 + d - + d + = 3 Kendala : Xj; d - ; d + > j = ; 2; 3; 4 Fungsi tujuan : min. Z = d - + d + Dengan demikian model menjadi : 3

14 Fungsi tujuan : min. Z = d - + d + - Kendala sistem : 5X + 6X2 + 4X3 + 7X4 < 6 3X + 2X2 + 6X3 + 4X4 < 6 Xj > ; j = ; 2; 3; 4 X - X2 < Kendala tujuan : 2X + 4X2 2X3 + 3X4 + d - + d + = 3 Kendala non negatif Xj; d - ; d + > j = ; 2; 3; 4 Contoh 8 : Sebuah perusahaan memproduksi mobil mainan. Komponen dari mobil mainan tersebut antara lain adalah roda dan tempat duduk. Setiap mobil mempunyai empat roda dan dua tempat duduk. Yang akan diproduksi pada tiga shift produksi. Kapasitas produksi pada setiap batch produksi pada ketiga shift tersebut berbeda-beda, seperti pada tabel. Pada shift jumlah batch 4

15 PENYELESAIAN PERSOALAN PROGRAMA TUJUAN : Penyelesaian secara grafis : Contoh 7 : Model Programa Tujuan : Min Z = p d - + P2 d2 - + P3 d3 - Kendala sistem : 2X + 3X2 3 6X + 4X2 6 Kendala tujuan : X + X2 + d - - d + = X2 + d2 - - d2 + = 7 X + d3 - - d3 + = 8 X, X2, d -, d +, d2 -, d2 +, d3 -,d3 + Penyelesaian : Pertama dicari bidang penyelesaian dari kendala sistem Kemudian dimasukkan kendala tujuan, lalu dicari bidang penyelesaian dari kendala tujuan tersebut berurutan menurut skala prioritasnya - Gambar a menggambarkan daerah penyelesaian dari kendala sistem.yaitu bidang yang berwarna gelap. - Pada gambar b kendala tujuan ditambahkan pada gambar a. Tanda panah yang menuju titik A (,) menunjukkan daerah penyimpangan kurang dari, sedangkan tanda panah yang menjauhi titik A menunjukkan daerah penyimpangan lebih dari. - Gambar c menunjukkan tujuan prioritas pertama yaitu meminimumkan d - dimasukkan ke daerah penyelesaian. Disini nilai d - pada garis persamaan X+X2 = adalah nol. Dengan demikian bidang yang berwarna lebih gelap adalah bidang penyelesaian yang baru. - Gambar d kendala tujuan prioritas kedua dimasukkan yaitu meminimumkan d2 -, dengan demikian diperoleh bidang penyelesaian ABC. - Gambar e kendala tujuan prioritas ketiga dimasukkan, yaitu meminimumkan d3 -. Pada gambar ini terlihat d3 - tidak dapat nol. D3 - paling kecil diperoleh pada titik C Dengan demikian titik C dalah titik optimal, dimana pada titik tersebut d3 - terkecil yang dapat diperoleh. 5

16 6

17 7

18 Contoh 8 : Dari contoh 2 pada hal. 3 modelnya : f. t. min Z = Pd - + P2d2 + + P3d3 + + P4d4 - d. k.. X X2 + d - - d + = 75. () X + X2 + d2 - - d2 + = (2) X2 + d3 - - d3 + = 7 (3). X X2 + d4 - - d4 + =.. (4) X, X2, d -, d +, d2 -, d2 +, d4 + P k = prioritas tujuan j=; 2 ; 3 ;4 P >> P2 >> P3 >> P4 8

19 Dari gambar (d) di atas, terlihat titik optimal adalah di titik C, yaitu porpotongan antara garis (2) dan dan garis (3) (2) x + x2 = x2 = 3 (3) x = 7 dengan demikian titik optimal adalah pada x = 7 dan x2 = 3 Penyelesaian dengan metode simpleks : Pada model programa linear jika variabel lebih dari 2 buah persoalan harus diperoleh dengan metode simpleks, demikian juga pada programa tujuan. Di sini bobot prioritas diberi angka, di mana P>> P2>> P3... >> Pn Jika pada model terdapat kendala dengan hubungan = dan >, maka pada fungsi tujuan terdapat penalti sebesar M x variable buatan. Disini M >> P. Setelah itu diselesaikan dengan metode simpleks. 9

Danang Triagus Setiyawan ST.,MT

Danang Triagus Setiyawan ST.,MT Danang Triagus Setiyawan ST.,MT Penggunaan yang meningkat dari teknik PL dimulai sejak dikembangkannya metode simpleks oleh G.B. Dantzig pada tahun 1947. Pada dasarnya, pemasalahan PL membahas tentang

Lebih terperinci

Ardaneswari D.P.C., STP, MP.

Ardaneswari D.P.C., STP, MP. Ardaneswari D.P.C., STP, MP. Materi Bahasan Pengantar pemrograman linier Pemecahan pemrograman linier dengan metode grafis PENGANTAR Pemrograman (programming) secara umum berkaitan dengan penggunaan atau

Lebih terperinci

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model

RISET OPERASIONAL MINGGU KE-2. Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si. Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model RISET OPERASIONAL MINGGU KE- Linier Programming: Formulasi Masalah dan Model Disusun oleh: Nur Azifah., SE., M.Si Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik riset operasi

Lebih terperinci

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS]

MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT / 2 SKS] MATA KULIAH MATEMATIKA SISTEM INFORMASI 2 [KODE/SKS : IT011215 / 2 SKS] LINIER PROGRAMMING Formulasi Masalah dan Pemodelan Pengertian Linear Programming Linear Programming (LP) adalah salah satu teknik

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI ALGORITMA PEMROGRAMAN LINIER SIMPLEKS DUA FASE MENGGUNAKAN BAHASA C++

IMPLEMENTASI ALGORITMA PEMROGRAMAN LINIER SIMPLEKS DUA FASE MENGGUNAKAN BAHASA C++ IMPLEMENTASI ALGORITMA PEMROGRAMAN LINIER SIMPLEKS DUA FASE MENGGUNAKAN BAHASA C++ Nama : Adityo Rancaka NPM : 50412263 Jurusan : Teknik Informatika Fakultas : Teknologi Industri Universitas Gunadarma

Lebih terperinci

PROGRAMA INTEGER. Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n

PROGRAMA INTEGER. Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x c n x n PROGRAMA INTEGER Model Programa Linier : Maks. z = c 1 x 1 + c 2 x 2 +. + c n x n d. k. a 11 x 1 + a 12 x 2 +.a 1n x n < b 1.. a m1 x 1 + a m2 x 2 +.a mn x n < b m x 1 ; x 2 ;.x n > 0 Semua variabel keputusan

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Penyimpangan-penyimpangan dari bentuk baku Model

Lebih terperinci

Contoh 1. Seorang ahli gizi ingin menentukan jenis makanan yang harus diberikan pada pasien dengan biaya minimum, akan tetapi sudah mencukupi

Contoh 1. Seorang ahli gizi ingin menentukan jenis makanan yang harus diberikan pada pasien dengan biaya minimum, akan tetapi sudah mencukupi PEMROGRAMAN LINEAR Digunakan dalam pengalokasian sumber daya organisasi (sumber daya : tenaga, bahan mentah, waktu, dana ) Pengalokasian sumber daya bertujuan Memaksimumkan keuntungan Meminimumkan biaya

Lebih terperinci

Program Linier. Rudi Susanto

Program Linier. Rudi Susanto Program Linier Rudi Susanto 1 Pengunaan Program linier Keputusan manajemen harus segera diambil untuk segera mencapai tujuan profit maksimal Namun hal ini tidak mudah karena faktor pembatas meliputi sumber

Lebih terperinci

Tugas Linear programming

Tugas Linear programming Tugas Linear programming Copyright 2 Pearson Education, Inc. Publishing as Prentice Hall 4- Aturan Tugas dikerjakan secara invidu, terdapat 5 soal pada tugas ini, untuk setiap soal lakukan : Formulasikan

Lebih terperinci

FUZZY LINIER PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA MEDAN

FUZZY LINIER PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA MEDAN FUZZY LINIER PROGRAMMING UNTUK PEMILIHAN JENIS KENDARAAN DALAM MENGANTISIPASI KEMACETAN LALU LINTAS DI KOTA MEDAN Zulfikar Sembiring 1* 1 Fakultas Teknik, Universitas Medan Area * Email : zoelsembiring@gmail.com

Lebih terperinci

ANGGARAN LABA DAN PERAN PENTINGNYA

ANGGARAN LABA DAN PERAN PENTINGNYA ANGGARAN LABA ANGGARAN LABA DAN PERAN PENTINGNYA Secara umum tujuan didirikannya setiap perusahaan adalah untuk menghasilkan laba. Untuk dapat menghasilkan laba usaha, setiap perusahaan harus memiliki

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER

METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS DALAM PROGRAM LINIER Dian Wirdasari Abstrak Metode simpleks merupakan salah satu teknik penyelesaian dalam program linier yang digunakan sebagai teknik pengambilan keputusan dalam permasalahan

Lebih terperinci

Model Linear Programming:

Model Linear Programming: Model Linear Programming: Pengertian, Contoh masalah dan Perumusan model Metode penyelesaian (grafik dan simpleks) Interpretasi hasil Analisis sensistivitas Model Dualitas Penyelesaian kasus (Aplikasi

Lebih terperinci

PERSOALAN TRANSPORTASI

PERSOALAN TRANSPORTASI PERSOALAN TRANSPORTASI 1 Azwar Anas, M. Kom - STIE-GK Muara Bulian 2 Permintaan sama dengan penawaran Sesuai dengan namanya, persoalan transportasi pertama kali diformulasikan sebagai suatu prosedur khusus

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Program Linear Program Linear adalah suatu cara yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan berbagai kendala yang dihadapinya. Masalah program

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m )

BAB III PEMBAHASAN. = tujuan atau target yang ingin dicapai. = jumlah unit deviasi yang kekurangan ( - ) terhadap tujuan (b m ) BAB III PEMBAHASAN A. Penyelesaian Perencanaan Produksi dengan Model Goal Programming Dalam industri makanan khususnya kue dan bakery, perencanaan produksi merupakan hasil dari optimisasi sumber-sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk

BAB I PENDAHULUAN. yang dikemukakan oleh George Dantzig pada tahun Linear Programming (LP) adalah perencanaan aktivitas-aktivitas untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Linear adalah suatu alat yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimasi suatu model linear dengan keterbatasan-keterbatasan sumber daya yang tersedia.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Dalam setiap perusahaan berusaha untuk menghasilkan nilai yang optimal dengan biaya tertentu yang dikeluarkannya. Proses penciptaan nilai yang optimal dapat

Lebih terperinci

BAB III. METODE SIMPLEKS

BAB III. METODE SIMPLEKS BAB III. METODE SIMPLEKS 3.1. PENGANTAR Metode grafik tidak dapat menyelesaikan persoalan linear program yang memilki variabel keputusan yang cukup besar atau lebih dari dua, maka untuk menyelesaikannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. maupun kronik, penulis akan menguraikan perencanaan diet DM di RS PKU

BAB II KAJIAN TEORI. maupun kronik, penulis akan menguraikan perencanaan diet DM di RS PKU BAB II KAJIAN TEORI A. Perencanaan Menu Diet 1. Pengertian Perencanaan Menu Diet. Mengingat bahwa diet merupakan obat utama yang dapat menekan timbulnya diabetes mellitus (DM) dan dapat menekan kemungkinan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK Maximize or Minimize 2X 1 = 8 X 2 Z = f (x,y) Subject to: 5 D C g (x,y) = c 3X 2 = 15 0 Daerah feasible A 4 B 6X 1 + 5X 2 = 30 X 1 PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA GRAFIK Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI

Lebih terperinci

Metode Simpleks Minimum

Metode Simpleks Minimum Metode Simpleks Minimum Perhatian Untuk menyelesaikan Persoalan Program Linier dengan Metode Simpleks untuk fungsi tujuan memaksimumkan dan meminimumkan caranya BERBEDA. Perhatian Model matematika dari

Lebih terperinci

METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS)

METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS) METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS) Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Digunakan bila persoalan programa linier, hanya mempunyai 2 buah variabel keputusan

Lebih terperinci

Manajemen Operasional

Manajemen Operasional Modul ke: 06 Manajemen Operasional Perencanaan Kapasitas : Analisa Break Even Point & Pemrograman Linear Fakultas TEKNIK Ir. Hendri, MT. Program Studi Teknik Industri KAPASITAS PRODUKSI JUMLAH DAN JENIS

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2 DEFINISI PROGRAM LINIER (1)

PROGRAM LINIER PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2 DEFINISI PROGRAM LINIER (1) PROGRAM LINIER PROGRAM LINIER DENGAN GRAFIK PERTEMUAN 2 DEFINISI PROGRAM LINIER (1) Program tidak ada hubungannya dengan program komputer. Program berarti memilih serangkaian tindakan/ perencanaan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang masalah Keberhasilan sebuah teknik operasi riset pada akhirnya diukur berdasarkan penyebaran penggunaannya sebagai sebuah alat pengambilan keputusan (Hamdy A. Taha

Lebih terperinci

BAB IV PROGRAMA LINIER : METODE GRAFIK

BAB IV PROGRAMA LINIER : METODE GRAFIK BAB IV PROGRAMA LINIER : METODE GRAFIK Pada dasarnya, metode-metode yang dikembangkan untuk memecahkan model programa linier ditujukan untuk mencari solusi dari beberapa alternatif solusi yang dibentuk

Lebih terperinci

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING

Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING Bahan Kuliah Riset Operasional LINEAR PROGRAMMING Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 25 1 ANALISA SISTEM Agar lebih mendekati langkah-langkah operasional, Hall & Dracup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permasalahan Setiap perusahaan yang memiliki rantai pasok (supply chain), baik sebagai supplier maupun sebagai pelanggan, baik yang beroperasi dalam wilayah Indonesia

Lebih terperinci

memaksimumkan pendapatan jumlah meja dan kursi waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi

memaksimumkan pendapatan jumlah meja dan kursi waktu kerja karyawan dan perbandingan jumlah kursi dan meja yang harus diproduksi PEMODELAN Kasus 1 Seorang pengrajin menghasilkan satu tipe meja dan satu tipe kursi. Proses yang dikerjakan hanya merakit meja dan kursi. Dibutuhkan waktu 2 jam untuk merakit 1 unit meja dan 30 menit untuk

Lebih terperinci

MENGOPTIMALKAN GIZI BALITA DENGAN HARGA MINIMUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS

MENGOPTIMALKAN GIZI BALITA DENGAN HARGA MINIMUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS JIMT Vol. 10 No. 1 Juni 2013 (Hal. 65 73) Jurnal Ilmiah Matematika dan Terapan ISSN : 2450 766X MENGOPTIMALKAN GIZI BALITA DENGAN HARGA MINIMUM MENGGUNAKAN METODE SIMPLEKS Syahrurrahmah 1, A. Sahari 1,

Lebih terperinci

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T

Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian. IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T Pengambilan Keputusan dalam keadaan ada kepastian IRA PRASETYANINGRUM, S.Si,M.T Model Pengambilan Keputusan dikaitkan Informasi yang dimiliki : Ada 3 (tiga) Model Pengambilan keputusan. 1. Model Pengambilan

Lebih terperinci

BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS

BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS BAB V PROGRAMA LINIER : METODE SIMPLEKS 5.1 Metode Simpleks Metode simpleks ialah suatu cara penyelesaian masalah programa linier yang diperkenalkan pertama kali oleh Dantzig pada tahun 1947, yakni suatu

Lebih terperinci

BAB II METODE SIMPLEKS

BAB II METODE SIMPLEKS BAB II METODE SIMPLEKS 2.1 Pengantar Salah satu teknik penentuan solusi optimal yang digunakan dalam pemrograman linier adalah metode simpleks. Penentuan solusi optimal menggunakan metode simpleks didasarkan

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR. tersebut. Dua macam fungsi Program Linear: tujuan perumusan masalah

PROGRAM LINEAR. tersebut. Dua macam fungsi Program Linear: tujuan perumusan masalah PROGRAM LINEAR Program linear adalah salah satu model matematika yang digunakan untuk menyelesaikan masalah optimisasi, yaitu memaksimumkan atau meminimumkan fungsi tujuan yang bergantung pada sejumlah

Lebih terperinci

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN

BAB LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN PENDAHULUAN PENDAHULUAN BAB 1 LINEAR PROGRAMMING : METODE GRAFIK PENDAHULUAN inear programming adalah suatu teknis matematika yang dirancang untuk membantu manajer dalam merencanakan dan membuat keputusan dalam mengalokasikan

Lebih terperinci

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2

18/09/2013. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1. Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 2 PENERAPAN PROGRAM LINIER dalam OPTIMASI PRODUKSI Ekonomi Teknik / Sigit Prabawa / 1 MASALAH yg banyak dihadapi oleh INDUSTRI adalah BAGAIMANA MENGGUNAKAN atau MENENTUKAN ALOKASI PENGGUNAAN SUMBER DAYAYG

Lebih terperinci

Pemrograman Linier (6)

Pemrograman Linier (6) Pemrograman Linier (6) Analisa Sensitivitas Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia Analisa sensitivitas: pengertian Dalam PL, parameter (data input) dari model dapat diubah dalam batasan tertentu,

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN ANALISA

BAB 5 HASIL DAN ANALISA BAB 5 HASIL DAN ANALISA 5.1 Analisis Hasil Perhitungan ABC Dari nilai % Cumulative Value yang diperoleh dari kumulatif hasil perkalian antara pemakaian dengan harga/unit. dapat dilakukan pengklasifikasian

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di Sub Terminal Agribisnis (STA) Rancamaya yang berlokasi di Jl. Raya Rancamaya Rt 01/01, Kampung Rancamaya Kidul, Desa Rancamaya,

Lebih terperinci

Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih

Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih Dosen Pengampu : Dwi Sulistyaningsih Secara Umum : Pendahuluan Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-3 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan (1) Metode simpleks merupakan sebuah prosedur matematis

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel dalam persamaan tersebut adalah satu (Ayres, 2004).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. variabel dalam persamaan tersebut adalah satu (Ayres, 2004). 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Persamaan dan Pertidaksamaan Linier Persamaan linier adalah suatu persamaan dengan pangkat tertinggi dari variabel dalam persamaan tersebut adalah satu (Ayres, 2004). Suatu

Lebih terperinci

Pemrograman Linier (1)

Pemrograman Linier (1) Bentuk umum dan solusi dengan metode grafis Ahmad Sabri Universitas Gunadarma, Indonesia 2 Komponen pada Pemrograman Linier (PL) Model PL memiliki tiga komponen dasar: Variabel keputusan yang akan dicari

Lebih terperinci

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek.

LINEAR PROGRAMMING. Pembentukan model bukanlah suatu ilmu pengetahuan tetapi lebih bersifat seni dan akan menjadi dimengerti terutama karena praktek. LINEAR PROGRAMMING Formulasi Model LP Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal, tenaga kerja, bahan mentah, kapasitas

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-7 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network

Lebih terperinci

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi

kita menggunakan variabel semu untuk memulai pemecahan, dan meninggalkannya setelah misi terpenuhi Lecture 4: (B) Supaya terdapat penyelesaian basis awal yang fisibel, pada kendala berbentuk = dan perlu ditambahkan variabel semu (artificial variable) pada ruas kiri bentuk standarnya, untuk siap ke tabel

Lebih terperinci

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING

BAB 3 LINEAR PROGRAMMING BAB 3 LINEAR PROGRAMMING Teori-teori yang dijelaskan pada bab ini sebagai landasan berpikir untuk melakukan penelitian ini dan mempermudah pembahasan hasil utama pada bab selanjutnya. 3.1 Linear Programming

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Metode simpleks merupakan sebuah prosedur matematis berulang untuk menemukan penyelesaian optimal soal programa

Lebih terperinci

INTEGER PROGRAMMING. Rudi Susanto, M.Si

INTEGER PROGRAMMING. Rudi Susanto, M.Si INTEGER PROGRAMMING Rudi Susanto, M.Si 1 Pendahuluan Pemecahan dgn Linier Programing menghasilkan nilai variabel yg biasanya berupa pecahan, padahal banyak masalah memerlukan hasil yg bulat. Misal lokasi

Lebih terperinci

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS

PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS PROGRAM LINIER METODE SIMPLEKS Merupakan metode yang biasanya digunakan untuk memecahkan setiap permasalahan pada pemrogramman linear yang kombinasi variabelnya terdiri dari tiga variabel atau lebih. Metode

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB 2 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Serangkaian kegiatan yang menciptakan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan yang didirikan baik secara individu ataupun kelompok diharapkan dapat berlangsung dalam waktu yang lama. Apapun bentuk usaha dan

Lebih terperinci

INTEGER PROGRAMMING. Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012

INTEGER PROGRAMMING. Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012 INTEGER PROGRAMMING Widha Kusumaningdyah, ST., MT 2012 INTEGER PROGRAMMING INTRODUCTION INTEGER PROGRAMMING (IP) Untuk permasalahan optimasi dengan beberapa atau semua variabel keputusan bernilai bulat(integer).

Lebih terperinci

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c

Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c Maximize or Minimize Z = f (x,y) Subject to: g (x,y) = c PROGRAM MAGISTER AGRIBISNIS UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Penyelesaian Permasalahan LP Secara Grafik Hanya dapat dilakukan

Lebih terperinci

DESAIN ACAK SEMPURNA 2

DESAIN ACAK SEMPURNA 2 2 DESAIN ACAK SEMPURNA Outline 2 D e s a i n A c a k Sempurna Pengertian Desain Acak Sempurna Analisis Varians untuk DAS Daftar ANAVA Model Linier Model dalam DAS Studi Kasus Desain Acak Sempurna (1) 3

Lebih terperinci

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM.

Matematika Bisnis (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. (Linear Programming-Metode Grafik Minimisasi) Dosen Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com - Linear Programming Linear programing (LP) adalah salah satu metode matematis yang digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini, akan dijelaskan metode-metode yang penulis gunakan dalam penelitian ini. Adapun metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Simpleks dan Metode Branch

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran.

BAB I PENDAHULUAN. besar dan mampu membantu pemerintah dalam mengurangi tingkat pengangguran. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi globalisasi dunia saat ini mendorong persaingan diantara para pelaku bisnis yang semakin ketat. Di Indonesia sebagai negara berkembang, pembangunan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 PENGERTIAN MODEL DAN METODE TRANSPORTASI 34 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Model dan Metode Transportasi Hamdy A Taha (1996) mengemukakan bahwa dalam arti sederhana, model

Lebih terperinci

Pendahuluan. Secara Umum :

Pendahuluan. Secara Umum : Program Linier Secara Umum : Pendahuluan Program linier merupakan salah satu teknik penyelesaian riset operasi dalam hal ini adalah khusus menyelesaikan masalah-masalah optimasi (memaksimalkan atau meminimumkan)

Lebih terperinci

PROGRAMA DINAMIS. Dalam Kehidupan nyata sering dijumpai masalah pengambilan keputusan yang meliputi

PROGRAMA DINAMIS. Dalam Kehidupan nyata sering dijumpai masalah pengambilan keputusan yang meliputi PROGRAMA DINAMIS Pendahuluan Dalam Kehidupan nyata sering dijumpai masalah pengambilan keputusan yang meliputi beberapa periode waktu. Program Dinamis adalah teknik untuk pengambilan keputusan yang digunakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk

BAB II LANDASAN TEORI. Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk BAB II LANDASAN TEORI A. Pemrograman Linear Pemrograman linear (PL) ialah salah satu teknik dari riset operasi untuk memecahkan persoalan optimasi (maksimum atau minimum) dengan menggunakan persamaan dan

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN. kali makanan utama dan tiga kali makanan antara/kudapan (snack) dengan jarak

BAB III PEMBAHASAN. kali makanan utama dan tiga kali makanan antara/kudapan (snack) dengan jarak BAB III PEMBAHASAN A. Perencanaan Menu Diet Diabetes Mellitus Diet DM di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta diberikan dengan cara tiga kali makanan utama dan tiga kali makanan antara/kudapan (snack) dengan

Lebih terperinci

PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX

PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX PROGRAM LINEAR: METODE SIMPLEX Latar Belakang Sulitnya menggambarkan grafik berdimensi banyak atau kombinasi lebih dari dua variabel. Metode grafik tidak mungkin dapat dilakukan untuk menyelesaikan masalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan wingko pada tahun 2016. BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan dan Pengolahan Data Untuk menganalisi permasalahan pengoptimalan produksi, diperlukan data dari UD. Wingko Babat Pak Moel sebagai berikut: a. Data permintaan

Lebih terperinci

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS)

PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS) Maximize or Minimize Subject to: Z = f (x,y) g (x,y) = c S1 60 4 2 1 0 S2 48 2 4 0 1 Zj 0-8 -6 0 0 PENYELESAIAN MODEL LINEAR PROGRAMMING SECARA MATEMATIK (METODE SIMPLEKS) Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH,

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 FlowChat Penelitian Berikut merupakan diagram penelitian yang menggambarkan urutan proses dari awal penelitian hingga tahap akhir dilakukannnya penelitian : Mulai Tahap Persiapan

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6

MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 MODEL TRANSPORTASI - I MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-6 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi

Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Prof. Dr. Ir. ZULKIFLI ALAMSYAH, M.Sc. Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Jambi Merupakan salah satu bentuk dari model jaringan kerja (network). Suatu model yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau

BAB II KAJIAN TEORI. yang diapit oleh dua kurung siku sehingga berbentuk empat persegi panjang atau BAB II KAJIAN TEORI Pada bab ini akan diberikan kajian teori mengenai matriks dan operasi matriks, program linear, penyelesaian program linear dengan metode simpleks, masalah transportasi, hubungan masalah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2. Program linier (Linier Programming) Pemrograman linier merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13. Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia MODEL TRANSPORTASI MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-12 & 13 Riani Lubis Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 2 PENGANTAR Terdapat bermacam-macam network model. Network :

Lebih terperinci

BAB 2. PROGRAM LINEAR

BAB 2. PROGRAM LINEAR BAB 2. PROGRAM LINEAR 2.1. Pengertian Program Linear Pemrograman Linier disingkat PL merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang terbatas untuk mencapai suatu tujuan seperti memaksimumkan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel

III. METODE PENELITIAN. Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel 22 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabelvariabel yang diteliti serta penting untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

Model umum metode simpleks

Model umum metode simpleks Model umum metode simpleks Fungsi Tujuan: Z C X C 2 X 2 C n X n S S 2 S n = NK FungsiPembatas: a X + a 2 X 2 + + a n X n + S + S 2 + + S n = b a 2 X + a 22 X 2 + + a 2n X n + S + S 2 + + S n = b 2 a m

Lebih terperinci

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Team Dosen Riset Operasional Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Terdapat bermacam-macam network model. Network : Suatu sistem saluran-saluran yang menghubungkan titiktitik

Lebih terperinci

Contoh : Gambarlah daerah x + y 0. Jika daerah tersebut dibatasi untuk nilai-nilai x 0, dan y 0, maka diperoleh gambar seperti berikut.

Contoh : Gambarlah daerah x + y 0. Jika daerah tersebut dibatasi untuk nilai-nilai x 0, dan y 0, maka diperoleh gambar seperti berikut. Setelah mempelajari materi pada kompetensi dasar ini, kalian diharapkan dapat: menjelaskan pengertian program linier, menggambar grafik himpunan penyelesaian pertidaksamaan linier, dan menggambar grafik

Lebih terperinci

Ir. Tito Adi Dewanto

Ir. Tito Adi Dewanto Ir. Tito Adi Dewanto Cara dan formulasi masalah ke dalam persamaan linier sama dengan metode grafik. Perbedaan pada langkah-langkah untuk pemecahan optimal. Kelebihan metode Simpleks dibanding dengan metode

Lebih terperinci

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering

OPERATIONS RESEARCH. Industrial Engineering OPERATIONS RESEARCH Industrial Engineering TRANSPORTASI METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAMA LINEAR Metode transportasi programa linear merupakan metode yang cukup sederhana dalam memecahkan permasalahan

Lebih terperinci

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ

OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ JURNAL TEKNOLOGI AGRO-INDUSTRI Vol. 2 No.1 ; Juni 2015 OPTIMASI PROFIT PADA PRODUKSI GULA SEMUT FORTIFIKASI VITAMIN A DENGAN TIGA TINGKATAN KUALITAS GRADE DI PT. XYZ NINA HAIRIYAH Jurusan Teknologi Industri

Lebih terperinci

DIKTAT MATEMATIKA II

DIKTAT MATEMATIKA II DIKTAT MATEMATIKA II (METODE SIMPLEK) Drs. A. NABABAN PURNAWAN, M.T JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2004 METODE SIMPLEKS Metode

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan, BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diberikan landasan teori tentang optimasi, fungsi, turunan, pemrograman linear, metode simpleks, teorema dualitas, pemrograman nonlinear, persyaratan karush kuhn

Lebih terperinci

METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS)

METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS) METODE GEOMETRIS (METODE GRAFIS) Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan Digunakan bila persoalan programa linier, hanya mempunyai 2 buah variabel keputusan Langkah-langkahnya

Lebih terperinci

OPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda

OPERATIONS RESEARCH. oleh Bambang Juanda OPERATIONS RESEARCH oleh Bambang Juanda Analisis (Metode) Kuantitatif: pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan manajerial. Operations Research (Management Sciences): Aplikasi metode-metode kuantitatif

Lebih terperinci

Pengubahan Model Ketidaksamaan Persamaan

Pengubahan Model Ketidaksamaan Persamaan METODA SIMPLEKS Metoda Simpleks Suatu metoda yang menggunakan prosedur aljabar untuk menyelesaikan programa linier. Proses penyelesaiannya dengan melakukan iterasi dari fungsi pembatasnya untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan.

BAB I PENDAHULUAN. apa yang dibutuhkan untuk mendapatkan produk yang telah ditetapkan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan produksi adalah suatu kegiatan yang berkenaan dengan penentuan apa yang harus diproduksi, berapa banyak diproduksi dan sumber daya apa yang dibutuhkan

Lebih terperinci

Perhatikan model matematika berikut ini. dapat dibuat tabel

Perhatikan model matematika berikut ini. dapat dibuat tabel 4. Metode Simpleks Maks/min : h.m Perhatikan model matematika berikut ini. simpleksnya yaitu. dapat dibuat tabel Cb VDB Q M M Penilai an Z Keterangan: = variabel ke-j (termasuk variabel slack dan surplus)..

Lebih terperinci

BahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL. (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT.

BahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL. (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. BahanKuliahKe-3 Penelitian Operasional VARIABEL ARTIFISIAL (Metode Penalty & Teknik Dua Fase) Oleh: Darmansyah Tjitradi, MT. PROGRAM MAGISTER TEKNIK SIPIL UNLAM 2006 1 TEKNIK VARIABEL ARTIFISIAL Dalam

Lebih terperinci

AIR. Jumlah melimpah (70% penyusun kehidupan) Medium transpor nutrien dan energi kimia. Reaksi enzimatis & metabolisme

AIR. Jumlah melimpah (70% penyusun kehidupan) Medium transpor nutrien dan energi kimia. Reaksi enzimatis & metabolisme ANALISIS KADAR AIR AIR Jumlah melimpah (70% penyusun kehidupan) Medium transpor nutrien dan energi kimia Reaksi enzimatis & metabolisme Air dalam bahan pangan: 1. Air bebas : terdapat dlm ruang antar sel

Lebih terperinci

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI PENELITIAN OPERASIONAL PERTEMUAN #9 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Produk Menurut Daryanto (2011:49) produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan atau dikonsumsi dan

Lebih terperinci

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M.

LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. LINIEAR PROGRAMMING MATEMATIKA BISNIS ANDRI HELMI M, S.E., M.M. INTRODUCTION Masalah keputusan yang biasa dihadapi para analis adalah alokasi optimum sumber daya yang langka. Sumber daya dapat berupa modal,

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN

BAB 4 HASIL PENELITIAN BAB 4 HASIL PENELITIAN Taman Kanak-kanak yang menjadi responden pada penelitian berjumlah empat sekolah di Kelurahan Cikini, Kecamatan Menteng, DKI Jakarta. Keempat Taman Kanak-kanak tersebut adalah TK

Lebih terperinci

Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi

Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi Pencapaian Biaya Minimum Menggunakan Metode Hungarian Dan Daftar Kombinasi Lie Liana Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Universitas Stikubank Semarang Jl. Kendeng V Bendan Ngisor Semarang

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming)

BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Program Linier (Linear Programming) Menurut Sri Mulyono (1999), Program Linier (LP) merupakan metode matematik dalam mengalokasikan sumber daya yang langka untuk mencapai

Lebih terperinci

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement)

Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja Langsung (Direct Work Measurement) Pengukuran Kerja (Studi Waktu / Time Study) Perbaikan postur Perbaikan proses Perbaikan tata letak Perbaikan metode /cara kerja Data harus baik, representasi

Lebih terperinci

Teori permainan mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel, secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang

Teori permainan mula-mula dikembangkan oleh ilmuan Prancis bernama Emile Borel, secara umum digunakan untuk menyelesaikan masalah yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah pola pikir pemasaran yang akan digunakan untuk mencapai tujuan pemasarannya. Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar

Lebih terperinci

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-5

METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-5 METODE SIMPLEKS MATAKULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-5 Riani Lubis JurusanTeknik Informatika Universitas Komputer Indonesia 1 Pendahuluan (1) Metode simpleks merupakan sebuah prosedur matematis berulang

Lebih terperinci