BAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Hubungan Antara Shinto dan Tango no Sekku

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Hubungan Antara Shinto dan Tango no Sekku"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISIS DATA 3.1 Analisis Hubungan Antara Shinto dan Tango no Sekku Sekku pada mulanya berarti akhir dari sebuah musim, sehingga menjadi suatu liburan untuk menandakan pergantian musim. Di Jepang sebelumnya ada banyak sekku, tetapi hanya lima yang tersisa dan dianggap penting, yaitu 7 Januari ( Jinjitsu no Sekku), 3 Maret ( Jōshi no Sekku / Hinamatsuri / Momo no Sekku ), 5 Mei ( Tango no Sekku Shōbu no Sekku / Kodomo no Hi ), 7 Juli ( Tanabata ), dan 9 September ( Chōyō no Sekku / Kiku no Sekku ). Nama liburan ini berasal dari kalender Cina. Tanggal 5 Mei dianggap sebagai awal musim panas. Jadi Tango no Sekku jatuh pada hari tersebut. ( The meaning of Sekku, ). Sekku pertama setelah seorang bayi dilahirkan disebut hatsu sekku. 5 Mei adalah hari untuk bayi laki-laki dan secara resmi disebut Tango no Sekku. Kebiasaan sekku diperkenalkan di Jepang bersamaan dengan unsur kebudayaan Cina yang lain selama periode Nara ( ), dan lima sekku mulai dirayakan di istana kerajaan. Mereka merayakannya dengan menghias istana dengan bunga iris sebagai jimat keberuntungan, dan menyajikan mugwort (semacam tanaman obat) untuk keluarga kerajaan dan anggotanya. Mereka juga mengadakan upacara untuk mengusir setan yang dianggap membawa kesialan. Liburan ini dirayakan dengan antusias selama periode Nara dan Heian ( ). Menurut analisis penulis, sekku pertama setelah seorang bayi dilahirkan atau biasa disebut hatsu sekku adalah kebiasaan yang berhubungan dengan kepercayaan Shinto. Dimana salah satu penegasan atau penguatan di dalam Shinto, yaitu Tradisi dan 28

2 29 Keluarga selalu berhubungan dengan kelahiran dan pernikahan. Dalam hal ini yang berhubungan dengan kepercayaan Shinto adalah hatsu sekku atau kelahiran. Selain itu, jimat keberuntungan atau yang disebut dengan mamori adalah salah satu dari benda yang dianggap suci dalam upacara keramat Shinto. Dalam hal ini, jimat keberuntungan yang dimaksud adalah Bunga Iris yang digunakan untuk menghias istana saat perayaan festival Tango no Sekku pada zaman Nara dan Heian. Tango no Sekku adalah festival tahunan di Jepang yang dirayakan setiap tanggal 5 Mei yang juga merupakan hari libur nasional. Liburan ini diberlakukan pada tahun 1948 sebagai perayaan kebahagiaan anak-anak, yang juga mengekspresikan rasa terima kasih untuk para ibu. Menurut analisis penulis, festival Tango no Sekku atau yang biasa disebut dengan hari anak-anak ( 子供の日 ) adalah sebuah festival di Jepang untuk merayakan harapan dan ambisi dari seluruh keluarga di Jepang kepada anak laki - laki mereka. Orang Jepang menganggap bahwa anak laki- laki merupakan generasi penerus yang nantinya akan membawa nama marga keluarganya, sehingga mereka berdoa kepada para dewa pada saat festival Tango no Sekku berlangsung agar diberi kesehatan dan kesuksesan bagi anak laki-laki mereka. Perayaan festival ini juga dilengkapi dengan gambar dan simbol-simbol yang jantan di alam, dan dimaksudkan untuk memastikan keajaiban bahwa anak laki - laki di dalam keluarganya tumbuh dan berkembang untuk menjadi tegar, bijaksana dan dipenuhi semangat bertempur (pantang menyerah). Pada saat perayaan Tango no Sekku berlangsung, anak laki laki mengenakan pakaian tradisional Jepang, yakni hakama.

3 30 gambar anak laki-laki yang mengenakan hakama Menjelang festival Tango no Sekku, masyarakat Jepang biasanya mengibarkan bendera koinobori di tiang depan rumah atau di pagar apartemennya. Koi artinya ikan gurame, sedangkan nobori artinya naik. Menurut dongeng Tiongkok, ikan gurame yang bisa naik air terjun di sungai besar Huang Ho (Sungai Kuning) bisa menjadi naga. ( History of Koinobori, ). Menurut analisis penulis, mengibarkan bendera koinobori tersebut adalah sebagai simbol agar anak laki-lakinya bisa tumbuh sehat dan kuat seperti koinobori yang berkibar-kibar walau tertiup angin. Jadi orang tua berharap anaknya menjadi orang besar seperti naga atau sukses dalam karirnya. bunga Iris

4 31 Festival Tango no Sekku pada mulanya dikenal sebagai Festival Bunga Iris ( Shōbu no Sekku ) yang dahulu merupakan sebuah festival untuk menghindari penyakit dan hawa jahat. Dalam bahasa Jepang, kata Bunga Iris dikenal dengan nama shōbu. Bunga Iris dulu merupakan benda yang sangat penting dalam pengobatan alamiah di Jepang. Bunga Iris dahulu selalu berhubungan dengan perlambangan kesuburan dan kejantanan. Pengobatan yang paling penting adalah pengobatan dengan menggunakan daun Iris yang dulu disebut shōbu ya atau mandi iris. Daunnya dimasukkan ke dalam air panas dan biasanya jumlahnya cukup untuk menutupi seluruh permukaannya. Kemudian orang-orang masuk ke dalam air dengan perlahan dan berendam selama mungkin. Hal ini dilakukan dengan maksud sebagai mandi penyegaran yang membuat mereka tetap hangat dan sehat lebih lama setelah mereka meninggalkan air. Menurut analisis penulis, pada saat perayaan festival Tango no Sekku, anak laki laki harus mandi dengan air shōbu yu dengan tujuan untuk membersihkan diri karena baunya yang menyengat dipercaya dapat mengusir roh jahat. Membersihkan diri disini yang dimaksud adalah sebagai proses penyucian diri (monoimi) yang merupakan unsur penting dari matsuri, dan juga merupakan penegasan dari Shinto yang ketiga, yaitu kebersihan fisik (mandi). Air yang digunakan untuk mandi adalah merupakan salah satu unsur dari Shinto yang melengkapi proses pembersihan atau penyucian (monoimi). Monoimi secara simbolik merupakan pintu gerbang yang dilalui ketika pesertanya meninggalkan dunia sehari-hari (ke) untuk memasuki dunia khusus (hare) dari matsuri. Proses pembersihan diri ini dilakukan sebelum berdoa kepada Dewa. Tindakan pembersihan diri ini dinamakan dengan misogi.

5 32 Pada awal mula festival, panitia menggunakan rambut palsu dari daun Iris, dan daunnya berasal dari bawah atap rumah untuk melindungi mereka Daun-daun itu dipotong dengan sangat rapi dan direndam dengan sake panas. Minuman ini dikenal dengan nama shōbu shu yang kemudian menjadi minuman favorit para samurai. Mereka menyebutnya dengan minuman berenergi yang diciptakan untuk menolong mereka dalam medan pertempuran. Anak laki-laki juga menggunakan daun ini untuk diikat menjadi satu dan dipukulkan ke tanah untuk melihat siapa yang dapat menghasilkan bunyi paling keras darinya. Menurut analis penulis, Festival Tango no Sekku merupakan kebudayaan yang dibawa oleh bangsa Cina. Dahulu bangsa Cina menganggap bahwa tanggal 5 Mei merupakan hari sial sehingga mereka harus meminum shōbu shu sake, yakni sebuah ramuan yang dianggap dapat menghindarkan orang dari kesialan. Di Jepang sendiri, para peserta festival Tango no Sekku juga meminum shōbu shu sake. Shōbu shu sake di Jepang dibuat dari daun Iris yang direndam dengan sake panas. Sake merupakan minuman khas Jepang yang terbuat dari beras atau beras ketan yang diragikan. Pada zaman dahulu, pembuatan sake hanya dilakukan di istana kekaisaran atau di kuil-kuil Shintō. Sake sendiri merupakan persembahan sesajian kepada para dewa, yang merupakan unsur penting dari matsuri. Ada beberapa macam makanan khusus yang terdapat pada festival Tango no Sekku ini, diantaranya adalah kashiwa mochi. Kue ini berisi manisan dan dibungkus dengan daun pohon oak untuk menghasilkan aroma khusus. Di bawah ini adalah gambar dari kashiwa mochi.

6 33 gambar kashiwa mochi chimaki sekihan Makanan lainnya yang disajikan pada saat makan malam adalah chimaki. Chimaki adalah semacam kue beras yang diisi berbagai macam variasi seperti jamur atau kacang, dan dibungkus dengan daun Iris atau daun bambu yang dikukus. Makanan lainnya sebagai sampingan adalah sekihan, yakni nasi yang dikukus dengan kacang merah. Menurut analisis penulis, makanan yang selalu ada pada saat festival Tango no Sekku berlangsung adalah kashiwa mochi dan chimaki. Setelah melakukan perayaan di kuil, anak anak wajib untuk memakan kashiwa mochi dan chimaki. Dengan memakan kashiwa mochi dan chimaki diharapkan di kemudian hari mereka akan menjadi anak yang kuat dan senantiasa diberi kesehatan dan kesejahteraan. Kuil merupakan tempat yang diakui sebagai tempat yang suci atau keramat oleh para penganut Shinto, dan upacara yang dilakukan di kuil termasuk pembersihan diri dan doa doa adalah ditujukan kepada Kami. Kashiwa mochi dan chimaki adalah merupakan simbol dari persembahan sesajian kepada dewa yang merupakan unsur

7 34 penting yang kedua dari matsuri. Sejak dahulu mochi telah menjadi sesajian yang dipersembahkan kepada dewa, mochi yang ada pada festival Tango no Sekku dinamakan kashiwa mochi, yaitu mochi yang berisi kacang merah dan dibungkus dengan daun oak yang merupakan lambang dari permintaan atas kesejahteraan keluarga. Sedangkan chimaki merupakan segumpal nasi yang dibungkus daun bambu. Kedua makanan itu khusus dibuat pada perayaan festival Tango no Sekku. Selain sebagai persembahan kepada dewa, makanan khusus itu ( kashiwa mochi dan chimaki ) disantap bersama oleh anak anak setelah upacara di kuil selesai. Acara santap bersama itu dinamakan komuni atau naorai yang merupakan unsur penting yang ketiga dari matsuri Hubungan Dekorasi pada Festival Tango no Sekku dengan Shinto Dekorasi atau hiasan yang terdapat pada festival Tango no Sekku secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu dekorasi eksternal dan dekorasi internal. Dekorasi eksternal disebut juga Soto-Kazari, sedangkan dekorasi internal disebut dengan Uchi-Kazari. Soto artinya adalah luar, uchi artinya adalah dalam, sedangkan kazari artinya adalah hiasan atau dekorasi. Jadi bila diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sotokazari adalah dekorasi atau hiasan di luar, dan uchi-kazari adalah dekorasi atau hiasan di dalam. Bisa juga disebut dengan dekorasi eksternal dan dekorasi internal. Dekorasi eksternal atau soto-kazari ada dua macam, yaitu Koinobori dan Musha e nobori. Koinobori adalah bendera berbentuk ikan yang dikibarkan pada sebuah tiang. Ketika angin bertiup, koinobori itu melambai-lambai di langit dengan indahnya. Menurut analisis penulis, koinobori yang merupakan dekorasi luar adalah sebagai

8 35 simbol harapan kesuksesan dalam hidup seorang anak, untuk dapat bertahan dalam lingkungan manapun, dan menjadi orang yang hebat. Ketika seorang bayi laki-laki lahir, terkadang keluarga juga memasang koinobori sebagai simbol agar Tuhan mengetahui tentang kelahiran anak tersebut dan senantiasa melindunginya. Bendera ikan atau koinobori menjadi sangat penting di dalam perayaan festival ini. Bendera ikan atau koinobori ini dengan cepat tersebar ke seluruh negeri, dan pada saat ini merupakan hal yang paling indah dan menarik di Jepang. Biasanya keluarga mengibarkan minimal tiga bendera yang melambai dan memanjang tergantung bersama pada sebuah tiang. Bendera pertama warnanya adalah hitam yang melambangkan ayah, bendera kedua berwarna merah yang melambangkan ibu, bendera ketiga berwarna biru yang melambangkan anak. Ada satu bendera lagi yang biasanya dikibarkan di paling atas dari ketiga bendera tersebut, yaitu bendera yang melambangkan koi (ikan gurame). Menurut analisis penulis, bendera ikan atau koinobori yang dipasang pada sebuah tiang adalah simbol dari sistem keluarga inti pada masyarakat Jepang. Pada tingkat paling atas bendera yang berwarna hitam melambangkan ayah sebagai kepala keluarga dalam suatu rumah tangga, dilanjutkan dengan bendera bewarna merah yang melambangkan ibu sebagai istri atau pendamping dari ayah, kemudian bendera bewarna biru yang melambangkan anak sebagai penerus keluarga.

9 36 Di bawah ini adalah gambar dari bendera ikan (koinobori) yang tampak berkibar- kibar di angkasa saat festival Tango no Sekku berlangsung. gambar koinobori gambar Musha e nobori Musha e nobori adalah bendera prajurit sebagai tanda ketika Tuhan menggertakkan kaki ke tanah pada zaman dulu. Biasanya dipasang di depan kuil Shinto. Menurut analisis penulis, dengan mengibarkan bendera prajurit tersebut, diharapkan anak-anak mendapatkan perlindungan dari Tuhan dan berkembang menjadi orang yang sukses di kemudian hari.

10 37 Dekorasi internal atau uchi-kazari ada dua macam, yaitu Dan-Kazari dan Hira-Kazari. Masing-masing terdiri dari Yoroi (baju baja), Kabuto (helm atau topi baja), dan Wakadaisho (boneka untuk festival Tango no Sekku). Dan artinya adalah tingkat, Hira artinya adalah rata atau datar, dan Kazari artinya adalah dekorasi atau hiasan. Dan-kazari terdiri dari tiga macam, yaitu Yoroi-Sandan-Kazari, Kabuto- Nidan-Kazari, dan Wakadaisho-Nidan-Kazari. gambar Yoroi Sandan Kazari Yoroi-Sandan-Kazari terdiri dari tiga tingkat. Pada rak bertingkat ini dipajang boneka gogatsu yang mengenakan baju baja di tingkat paling atas, di belakang boneka ini terdapat lipatan kain kasa menyerupai korden atau biasa disebut byoubu. Selain itu juga terdapat busur, panah dan pedang (yumitachi). Kagaribi atau api unggun, kipas, dan drum ada di tingkat kedua. Pada tingkat paling bawah terdapat makanan sebagai persembahan, seperti kashiwa mochi dan chimaki.

11 38 gambar Kabuto Nidan-Kazari Kabuto-Nidan-Kazari terdiri dari dua tingkat. Pada rak bertingkat yang atas dipajang boneka yang mengenakan helm atau topi baja yang berwarna hitam. Pada tingkat bawah terdapat kipas dan mainan anak laki-laki. gambar Wakadaisho-Nidan-Kazari Wakadaisho-Nidan-Kazari terdiri dari dua tingkat. Pada tingkat paling atas terdapat boneka gogatsu atau gogatsu ningyō yang dipajang lengkap dengan mengenakan yoroi dan kabuto. Selain itu juga terdapat pedang, panah, kipas, dan drum. Semuanya itu diletakkan pada rak bertingkat yang dilapisi dengan permadani yang berwarna hijau atau sering disebut dengan mousen. Pada Dan-Kazari semua tingkat paling atas di belakang boneka selalu ada lipatan kain kasa atau byoubu yang biasanya berwarna keemas-emasan

12 39 sebagai simbol keagungan. Juga selalu ada tiga bendera ikan (koinobori) yang berwarna biru, merah, dan hijau yang melambangkan ayah, ibu, dan anak. Hira-kazari juga terdiri dari tiga macam, yaitu Yoroi-Hira-Kazari, Kabuto-Hira-Kazari, dan Wakadaisho-Hira-Kazari. gambar Yoroi-Hira-Kazari Yoroi-Hira-Kazari adalah boneka gogatsu (gogatsu ningyō) dengan mengenakan baju besi yang terletak di tengah. Byoubu (folding screen) berwarna keemasan dengan papan yang berwarna hitam. Yumi (busur dan panah) dan tachi (pedang) diletakkan di sebelah kanan dan kirinya. gambar Kabuto-Hira-Kazari Kabuto-Hira-Kazari adalah helm atau topi baja yang diletakkan di tengah. Pada bagian belakang terdapat byoubu yang berwarna keemasan. Pada bagian kanan dan kirinya juga terdapat busur, panah dan pedang.

13 40 gambar Wakadaisho-Hira-Kazari Wakadaisho-Hira-Kazari adalah boneka gogatsu (gogatsu ningyō) yang diletakkan di tengah dengan mengenakan baju baja dan helm atau topi baja. Pada bagian belakang boneka juga terdapat byoubu yang berwarna keemasan, dan pada bagian kanan dan kiri dari boneka gogatsu itu juga terdapat busur, panah dan pedang. Biasanya busur dan panah ada di bagian kiri boneka, sedangkan pedang ada pada bagian kanan boneka. Menurut analisis penulis, dalam sejarah masyarakat samurai, yoroi (baju baja) dan kabuto (helm atau topi baja) merupakan benda yang sangat penting. Yoroi dan kabuto mempunyai fungsi penting untuk melindungi tubuh. Jadi sekarang ini, yoroi dan kabuto dipajang untuk menghargai semangat para samurai itu. Keluarga memajang yoroi dan kabuto dengan harapan anak lakilaki mereka tumbuh dengan baik menjadi pria yang hebat dan kuat. Dengan kata lain, keluarga melindungi terhadap bencana dan memberi berkat dalam

14 41 kehidupan, misalnya seperti kesuksesan dalam ujian masuk, mendapatkan pekerjaan yang baik, dan menikah. Masih menurut analisis penulis, dekorasi yang terdapat pada festival Tango no Sekku, salah satu perlengkapannya adalah pedang. Pedang selalu ada dalam dekorasi internal Tango no Sekku, biasanya terletak pada bagian kanan boneka samurai atau gogatsu ningyō yang dipajang. Sebagian besar kuil kuil Shinto memiliki kaca suci atau keramat sebagai simbol dari Amaterasu, pedang, dan batu permata. Ketiga benda tersebut adalah tanda - tanda kebesaran dari kekaisaran di Jepang. Pedang yang merupakan perlengkapan dari dekorasi internal pada perayaan Tango no Sekku mencerminkan bahwa pengaruh Shinto sangat kuat dalam festival ini. Menurut mitologi Shinto, Susanoo ( kakak laki laki dari Amaterasu ) berhasil membunuh iblis naga yang hebat. Pada ekor naga yang telah mati itu, Susanoo menemukan pedang. Sejak saat itu pedang menjadi salah satu dari tiga benda yang agung dalam kepercayaan Shinto. 3.2 Hinamatsuri Hinamatsuri ( 雛祭り ) adalah festival tahunan untuk anak-anak perempuan yang diselenggarakan di Jepang setiap tanggal 3 Maret. Festival ini juga biasa disebut dengan Momo no Sekku atau Peach Blossoms karena festival ini diadakan pada bulan Maret dimana bunga sakura sedang berbunga sebagai tanda dari dimulainya musim semi di Jepang. Perayaan ini termasuk dalam salah satu festival utama untuk para gadis atau

15 42 anak-anak perempuan di Jepang. Tujuan utama dari perayaan festival ini adalah mendoakan kesehatan dan kebahagiaan para gadis. Jika kita melihat boneka, yang pertama kali terlintas dalam pikiran kita adalah anak perempuan. Hingga saat ini, boneka selalu diindentikkan dengan anak perempuan karena pada umumnya merekalah yang memainkan boneka. Namun, sesungguhnya boneka memiliki arti yang lebih dalam dibanding sekedar mainan, terutama jika kita berbicara tentang boneka tradisional. Pada kebudayaan Jepang, kita akan mengenal suatu bentuk boneka yang sama sekali lain. Bahkan kita akan takjub saat mengetahui atau melihat langsung keberadaan suatu festival tahunan yang khusus diperuntukkan bagi boneka tradisional. Begitu dekatnya boneka dengan kehidupan, maka masyarakat Jepang mengadakan sebuah festival khusus yang tema utamanya adalah boneka. Dalam festival itu, boneka-boneka hina dari negeri Sakura akan dipajang khusus dalam suatu display atau rak bertingkat yang dilapisi dengan karpet merah yang memang sengaja disiapkan untuk meletakkan boneka-boneka tersebut. Festival inilah yang kemudian dikenal luas oleh masyarakat Jepang sebagai Festival Boneka atau Hinamatsuri. Festival Hinamatsuri ini adalah tradisi yang sangat kuno yang masih bertahan di Jepang. Hinamatsuri mulai berkembang dan populer pada zaman Edo ( ). Di dalam keluarga biasanya merayakan festival ini dengan menyediakan makanan yang terbuat dari tepung beras berbentuk potongan wajik yang bernama Hishimochi dan minuman Shirozake yakni minuman yang terbuat dari beras beragi dan Sake. Setiap keluarga yang mempunyai anak perempuan wajib memajang boneka setiap perayaan ini berlangsung. Boneka ini disebut Hina Ningyō. Menurut tradisi, yang dipajang adalah boneka pajangan dan bukan boneka untuk main. Cara menyusun boneka

16 43 pun tidak boleh sembarangan, ada aturan tersendiri untuk meletakkannya. Bonekaboneka tersebut biasanya dipasang sekitar seminggu sebelum festival dimulai. Yang bertugas menyiapkan rak bersusun itu adalah anak perempuan itu sendiri. Namun, bila anak itu masih terlalu kecil maka tugas ini digantikan oleh ibunya. Tradisi ini bukanlah dimaksudkan untuk ajang bermain, melainkan seolah menjadi sarana memohon berkat dari Sang Kuasa supaya anak perempuan itu boleh mendapatkan jodoh yang sesuai pada saatnya. Oleh karena itu, boneka yang dipajang tidak boleh dimainkan, melainkan harus dijaga. Setelah festival berakhir, boneka-boneka tersebut harus segera disimpan kembali karena jika dipajang terlalu lama, dipercaya akan mendatangkan kesialan berupa terhambatnya proses pernikahan gadis itu di kemudian hari. Di Jepang ada kebiasaan kakek-nenek dari pihak ibu membelikan perangkat boneka tidak lama setelah cucu perempuannya lahir. Namun, ada juga yang merupakan pemberian atau hadiah dari ibunya sendiri pada waktu kelahiran anak perempuan mereka atau pada hari ultah yang pertama. Apabila anak itu menikah, boneka-boneka itu akan dibawanya ke rumah suaminya. Biasanya boneka-boneka itu disimpan dengan baik sehingga dapat dipajang lagi pada festival Hinamatsuri tahun-tahun mendatang. Menurut tradisi, boneka-boneka itu dipajang pada sebuah tangga berundak yang mempunyai tujuh tangga. Pada setiap tingkatan akan dipajang boneka-boneka khusus beserta perlengkapan atau aksesorisnya. Pada saat festival berlangsung, banyak terlihat anak anak perempuan memakai kimono yang indah.

17 44 gambar anak perempuan yang memakai kimono Sejarah Hinamatsuri sangat tua dapat ditelusuri dari zaman Heian ( ). Dimulai dari pertengahan zaman Heian kira kira 1000 tahun yang lalu. Pada bulan tiga atau bulan Maret, orang orang di Jepang mengadakan upacara untuk memohon agar terhindar dari segala macam penyakit. Orang- orang ini mengundang ahli nujum untuk berdoa kepada Dewa Langit dan Bumi dengan mempersembahkan makanan musiman dan mengusapkan boneka ke tubuh untuk memindahkan kesialan atau hal-hal buruk ke dalam boneka, lalu dihanyutkan ke sungai. Kebiasaan ini merupakan bentuk upacara ritual yang paling tua dilakukan di salah satu propinsi Totōri di Jepang, dikenal dengan nama Nagashibina. Nagashibina berasal dari kata nagasu yang artinya mengalir dan hina yang artinya boneka. Jadi nagashibina artinya adalah menghanyutkan boneka ke sungai. Berbeda dengan boneka yang dipajang diatas rak bersusun, boneka yang dihanyutkan ke sungai ini merupakan boneka yang terbuat dari kertas origami yang biasanya dibuat berbentuk sepasang manusia (katashiro), lengkap dengan pakaian kimono.

18 Penyusunan dan Peletakan Boneka Tingkatan dalam Rak Bertingkat (Hina Dan) Salah satu hal yang paling menarik dari festival Hinamatsuri ini adalah peletakan bonekanya yang disusun dan dihias sedemikian rupa sesuai dengan tradisi di Jepang. Satu set Hina Ningyō atau boneka Hina ada 15 boneka yang disusun dalam sebuah rak bertingkat atau yang biasa disebut Hina Dan dengan ketinggian kurang lebih satu meter dan memiliki tujuh tingkat atau disebut Nana Dan. Rak bertingkat itu dilapisi oleh karpet merah yang diatasnya disusun boneka. Peletakan boneka-boneka pada Hina Dan dari atas ke bawah, yaitu : Odairi-Sama (Obina) Ohina-Sama (Mebina) Pada tingkat paling atas ( tingkat 1 ) adalah Obina dan Mebina yang melambangkan Kaisar dan Permaisuri sebagai pemimpin tertinggi dari sistem Kekaisaran di Jepang. Obina bisa juga disebut dengan Odairi Sama yang artinya Kaisar. Boneka ini biasanya memakai pakaian yang mewah dan bewarna gelap, kadang-kadang juga dilengkapi dengan katana atau pedang. Obina ini biasanya diletakkan di sebelah kanan. Sedangkan Mebina bisa juga disebut dengan Ohina Sama yang artinya Permaisuri. Letak boneka ini adalah di sebelah kiri di samping Obina.

19 46 Boneka Mebina ini biasanya mengenakan mahkota pada kepalanya dan mengenakan kimono 12 lapis yang disebut Juuni Hitoe yang sangat indah. Sannin Kanjo Pada tingkat 2 dari atas adalah Boneka Dayang yang berjumlah 3 orang yang disebut Sannin Kanjo. Ketiga dayang ini bertugas untuk melayani Kaisar dan Permaisuri ( Obina dan Mebina ) pada saat minum Sake dimana ini adalah salah satu tradisi dari upacara perkawinan agama Shintō. Salah satu dari dayang itu selalu duduk dengan sebotol Sake di tangannya, dan posisinya adalah di tengah. Boneka dayang yang berada di tengah dan dalam posisi duduk ini dinamakan Sanpou. Sedangkan dua orang dayang lainnya dalam posisi berdiri mengapitnya. Gonin Bayashi Pada tingkat 3 dari atas adalah Boneka Penyanyi dan Pemain Musik yang berjumlah 5 boneka yang disebut Gonin Bayashi. Tiga dari lima pemain musik itu biasanya memainkan drum. Boneka laki-laki yang memainkan

20 47 drum tangan besar disebut dengan nama O-tuzumi. Boneka yang memainkan drum tangan kecil dinamakan Ko-tuzumi. Boneka yang memainkan drum yang mudah dibawa disebut Taiko. O-tuzumi dan Kotuzumi memainkan alat musiknya dengan posisi berdiri. Satu orang memainkan Yokobue atau seruling yang disebut dengan Fue. Satu orang lagi adalah sebagai penyanyi. Penyanyi ini biasanya memgang kipas di tangannya. Udaijin Sadaijin Pada tingkat 4 dari atas adalah dua orang Menteri yang disebut sebagai Udaijin dan Sadaijin. Udaijin adalah menteri yang berada di sebelah kanan, biasanya adalah laki-laki tua, berpakaian gelap, dan wajahnya merah muda. Sedangkan Sadaijin adalah menteri yang berada di sebelah kiri, biasanya adalah laki-laki yang masih muda, berpakaian merah, dan wajahnya putih menggambarkan wajah bangsawan. Kedua menteri ini sering juga disebut sebagai Zuishin. Pada tingkat ke 5 dari atas dipajang perabotan atau barang-barang yang dibutuhkan oleh Permaisuri atau Ohina Sama. Barang-barang yang diletakkan disini akan penulis uraikan secara detail pada sub bab selanjutnya.

21 48 Eji Pada tingkat ke 6 dari atas adalah Boneka Pelayan atau Abdi Dalam yang disebut Eji. Boneka pelayan berjumlah 3 orang yang sering disebut Sannin Jougo. Jougo mempunyai arti peminum. Seperti kita ketahui bahwa orang-orang Jepang sangat suka sekali minum, terutama Sake. Boneka yang pertama dinamakan Nakijougo, yang artinya peminum di saat sedih. Boneka ini biasanya adalah seorang pemuda yang duduk di tengah dengan sepatu Obina. Selanjutnya adalah boneka Okorijougo, yang artinya peminum di saat marah. Boneka ini wajahnya lebih tua dari boneka Nakijougo, dimana boneka ini membawa payung Obina. Terakhir adalah boneka Waraijougo, yang artinya peminum di saat gembira. Boneka ini lebih tua dari kedua boneka lainnya, memegang topi Obina. Peminum disini yang dimaksud adalah simbol dimana orang-orang Jepang suka sekali minum Sake, baik itu di saat sedih, marah, maupun senang. Ketiga boneka ini pakaiannya lebih sederhana dibandingkan dengan boneka yang lain. Pada tingkat ke 7 dari atas dipajang barang-barang yang Permaisuri atau Ohina Sama butuhkan pada saat dia ingin pergi ke luar dari istana. Pada tingkatan ini merupakan tingkatan paling bawah atau terakhir dalam susunan Hina Dan pada perayaan Hinamatsuri.

22 Perlengkapan yang terdapat dalam Hina Dan Pada perayaan Hinamatsuri banyak sekali terdapat aksesoris atau perlengkapan yang terdapat pada Hina Dan. Hampir di setiap tingkatan terdapat pelengkap atau aksesorisnya. byoubu Sanbou kazari bonbori Pada tingkat 1 dari atas dimana terletak boneka Kaisar dan Permaisuri terdapat folding screen atau lipatan kain kasa menyerupai korden yang diletakkan di belakang boneka Dairi Bina ( Kaisar dan Permaisuri ). Warnanya adalah keemas-emasan sebagai simbol keagungan dari Kekaisaran di Jepang. Folding screen atau lipatan kain kasa ini disebut sebagai Byoubu. Hiasan yang lain adalah lampu kertas yang berbentuk bola atau kerucut yang dinamakan bonbori. Hiasan lampu ini dibuat dengan warna kertas yang terang sehingga tampak seperti lampu atau lampion yang terang. Terakhir adalah sebuah meja persembahan kecil

23 50 yang dinamakan Sanbou kazari. Meja persembahan kecil ini adalah tempat meletakkan dua vas bunga atau kuchibana. Letak meja persembahan kecil ini adalah di tengah antara Obina dan Mebina. Bunga yang diletakkan pada vas itu adalah peach blossoms atau lebih dikenal dengan nama bunga persik, yang merupakan simbol dari kebaikan dan awal pernikahan bagi orang-orang Asia Timur. Hishimochi Pada tingkat ke 2 dari atas dimana terletak tiga boneka dayang, terdapat meja pelayan tempat meletakkan Hishimochi atau makanan yang tebuat dari tepung beras berbentuk potongan wajik. Hishimochi biasanya dibuat dalam tiga warna, yaitu merah muda, putih, dan hijau. Warna merah muda melambangkan masa bunga persik bermekaran. Warna putih melambangkan salju yang masih berada di puncak gunung. Warna hijau melambangkan rumput hijau mulai tumbuh di halaman. Ketiganya adalah ciri-ciri atau simbol bahwa musim semi telah tiba di Jepang. Meja pelayan ini dinamakan takatsuki. Pada tingkat 3 dimana terletak lima boneka pemain musik, tidak terdapat aksesoris atau perlengkapan lain.

24 51 kakebanzen hishidai Pada tingkat 4 dari atas dimana terletak dua boneka menteri, terdapat dua perlengkapan, yakni kakebanzen dan hishidai. Kakebanzen adalah sepasang meja dengan beberapa kaki yang berukiran halus kedalam pada kakinya yang menghubungkan keseluruhan kakinya. Kadang kakikakinya tidak terhubung dengan kuat dengan papan yang memiliki tiga bagian yang runcing, dua yang menuju sedikit ke bawah pada tiap sisi meja dengan bagian yang ketiga menghubungkan mereka dan menutupi keseluruhan sisi meja. Inilah yang disebut chouashigata zen atau meja dengan bentuk kaki seperti kupu-kupu. Nama ini berasal dari bentuk ukiran pada permukaan sisi luar kaki meja. Salah satu keadaan dimana salah satu meja telah ditemukan di dalam ruangan tiap menteri. Meja tertutup dengan mangkuk makanan pada hampir keseluruhan atasnya. Sedangkan hishidai biasanya dudukan semacam ini mempunyai sebuah dasar atau lebih semacam papan yang padat, dari tengah hingga ke lantai berbentuk wajik yang sedikit lebih kecil dari atasnya, terkadang papan ini memiliki hiasan di luarnya. Jika sebuah hishidai memiliki sebuah kaki yang terukir menyerupai bentuk kucing, itu dinamakan nekoashigata hishidai. Hishidai lebih sering memiliki model hishimochi yang duduk diatasnya.

25 52 tansu nagamochi kyoudai haribako hibachi Pada tingkat 5 dari atas terdapat perabotan perabotan, barang-barang yang Ohina Sama perlukan di istananya, seperti : tansu yaitu sebuah lemari berlaci, biasanya mempunyai lima laci dan kadang dengan sepasang pintu kupu-kupu yang menutupi mereka. Nagamochi yaitu sebuah peti panjang untuk menyimpan kimono; dua hasamibako yaitu kotak pakaian kecil yang menjadi satu, dan sedikit lebih kecil dari nagamochi, terletak paling atas dari semua itu. Kyoudai yaitu sebuah peti lemari yang lebih pendek dari tansu tetapi terdapat kaca diatasnya. Haribako yaitu sebuah kotak jahit yang terlihat seperti peti lemari dengan tonggak pada salah satu sisinya yang menopang dengan alas ( untuk jarum jahit ). Dua hibachi yaitu kompor arang yang tampak terlihat seperti vas kecil, menjadi sebuah meja dengan kompor arang di tengahnya. Dalam hal ini mungkin disebut gotenhibachi ( kompor istana ). Daisu yaitu sebuah kesatuan dari perkakas untuk upacara minum teh di Jepang, dan tempat dimana peralatan minum teh disimpan didalamnya.

26 53 Orange tree Cherry tree Pada tingkat ke 6 dari atas dimana terletak tiga boneka pelayan atau abdi dalam, terdapat pohon bunga. Di sebelah kanan adalah Cherry trees atau sakura. Sakura merupakan tanaman bunga yang paling terkenal di Jepang. Bunganya melambangkan keindahan yang sifatnya sementara, seperti misalnya pada saat musim semi, atau pada pasangan muda yang sedang jatuh cinta. Bunganya berwarna merah muda pucat. Akan tetapi sejak disebut Peach Festival atau festival bunga persik sering diganti dengan pohon persik atau momo. Bunga persik ini merupakan lambang dari sebuah kebaikan dalam awal pernikahan. Bunganya memiliki berbagai variasi bayangan warna merah muda, tetapi di Asia biasanya berwarna merah muda menyala dan berwarna lebih gelap daripada bunga sakura. Sedangkan pohon yang berada di sebelah kiri adalah Plum trees (ume) atau pohon plum. Pohon bunga yang paling terkenal dari Heian Jepang. Seperti halnya bunga sakura, ini juga melambangkan musim semi dan kecantikan yang sifatnya sementara, tetapi sebagai satu-satunya pohon yang berbunga ketika salju masih di permukaan tanah. Terkadang orang yang melihat pohon ini mengatakan bahwa ini adalah pohon jeruk mandarin atau Mandarin orange trees (tachibana). Di Cina pohon ini

27 54 berkembang menjadi satu dengan pohon yang lain yang berdaun hijau dan bersatu dalam kesempurnaan beserta buahnya. Juubako goshoguruma Pada tingkat ke 7 adalah perlengkapan yang Ohina Sama perlukan ketika ingin pergi keluar istana. Juubako yaitu satu kesatuan kotak seperti keranjang untuk membawa makanan yang memiliki sebuah tali terikat berdiri keatas mengelilingi kotaknya atau pegangan keras yang mengunci mereka menjadi satu. Goshoguruma yaitu sebuah kereta yang ditarik oleh lembu jantan yang dibuat oleh kaum bangsawan Heian Analisis Hubungan antara Shinto dan Hinamatsuri Awal mula festival Hinamatsuri pada zaman Heian, masyarakat mengenalnya dengan nama Nagashibina. Nagashibina berasal dari kata nagasu yang artinya mengalir dan hina yang artinya boneka. Jadi nagashibina artinya adalah menghanyutkan boneka ke sungai. Boneka yang dihanyutkan ke sungai terbuat dari kertas origami yang biasanya berbentuk sepasang manusia (katashiro) dengan pakaian kimono. Boneka tersebut diletakkan di sebuah keranjang bundar yang terbuat dari anyaman jerami. Namun, ada juga boneka yang hanya terbuat dari kertas origami tanpa diletakkan dalam keranjang jerami.

28 55 Kemudian pada saat perayaan Hinamatsuri yang diadakan di kuil kuil Shinto, boneka tersebut dihanyutkan ke sungai. Tujuan dari nagashibina ini adalah supaya kemalangan atau hal-hal buruk dapat dibuang jauh-jauh. Sambil menghanyutkan boneka, anak-anak kecil itu berdoa kepada dewa memohon kesehatan, keberuntungan, dan kebahagiaan. katashiro nagashibina Menurut Shinto, segala penyakit dan kesialan yang dialami manusia dapat ditransfer ke dalam tubuh boneka. Boneka yang dihanyutkan ke sungai akan menuju ke laut dan sampai ke pulau dewa. Kepercayaan ini sebenarnya berasal dari Cina, dimana masyarakat Cina pernah mengadakan ritual memindahkan roh-roh jahat ke dalam tubuh boneka kemudian dihanyutkan ke sungai. Origami adalah kesenian orang Jepang menggunakan kertas yang dilipat menjadi bentuk-bentuk yang indah. Origami menjadi satu kebudayaan bagi masyarakat Jepang dalam adat keagamaan Shinto. Salah satu hasil dari origami adalah Katashiro atau sepasang manusia yang dibuat boneka dari kertas origami. Hasil origami ini bisa diartikan sebagai penghormatan kepada roh pohon yang telah hidup dan tumbuh untuk menghasilkan kertas origami tak henti hentinya. Pada penyusunan boneka hina dalam rak bertingkat, Obina dan Mebina yang melambangkan Kaisar dan Permaisuri sebagai pemimpin tertinggi dari

29 56 sistem kekaisaran di Jepang selalu diletakkan di tingkat paling atas pada Hina Dan. Hal ini merupakan pengaruh dari Shinto dimana para penganutnya percaya bahwa Kaisar merupakan pendeta tertinggi dan keturunan langsung dari Amaterasu (Dewi Matahari). Pada tingkat ketiga dari atas terletak boneka penyanyi dan pemain musik yang berjumlah 5 disebut dengan Gonin Bayashi. Boneka penyanyi dan pemain musik ini melambangkan seni pertunjukan dalam ritual Shinto yang sudah ada sejak zaman dahulu dan menjadi bagian dari festival tahunan kuil Shinto, yaitu kagura. Kagura artinya adalah nyanyian dewa dan merupakan upacara keramat yang dilakukan oleh penganut Shinto. Selain sebagai pemujaan, musik dan nyanyian tradisional ini dipertunjukkan dengan tujuan untuk menghibur dan menenangkan Kami. Pada tingkat keempat dari atas dimana terletak dua boneka menteri, terdapat dua perlengkapan. Salah satunya adalah hishidai yaitu tempat meletakkan hishimochi sebagai persembahan. Hishidai disini adalah sebagai simbol dari Kami Dana atau altar yang digunakan sebagai tempat pemujaan kepada Kami maupun pemujaan kepada roh leluhur oleh para penganut Shinto. Sedangkan hishimochi sendiri merupakan persembahan sesajian kepada para dewa yang merupakan unsur penting kedua dari matsuri. Pada tingkat keenam dari atas terletak boneka pelayan atau Eji. Boneka pelayan ini jumlahnya tiga orang sehingga disebut Sannin Jougo. Jougo artinya adalah peminum. Seperti yang kita ketahui bahwa orang orang Jepang suka sekali minum sake dalam situasi apapun, baik di saat hatinya sedih, marah, maupun di saat gembira. Boneka peminum ini hanyalah sebagai simbol dari

30 57 orang orang Jepang yang mengekspresikan suasana hatinya dengan minum sake. Sake merupakan minuman khas Jepang yang terbuat dari beras atau beras ketan yang diragikan. Pada zaman dahulu, pembuatan sake hanya dilakukan di istana kekaisaran atau di kuil-kuil Shinto. Sake dalam konsep Shintō adalah salah satu bagian penting dan selalu ada dalam upacara upacara atau perayaan Shinto di kuil kuil. Sake sendiri merupakan persembahan sesajian kepada para dewa, yang merupakan unsur penting kedua dari matsuri. Pada tingkat kedua dari atas dimana terletak tiga boneka dayang, terdapat meja pelayan (takatsuki). Meja pelayan ini adalah tempat untuk meletakkan hishimochi, yakni makanan yang terbuat dari tepung beras berbentuk potongan wajik. Hishimochi ini adalah simbol dari kue yang dipersembahkan kepada dewa. Beras dan mochi sendiri adalah dua bagian penting dan selalu ada dalam upacara - upacara atau perayaan Shinto di kuil kuil. Beras merupakan persembahan dan pujian kepada dewa di Jepang. Dalam upacara upacara Shinto, mochi adalah persembahan sesajian bagi para dewa. Persembahan sesajian ini merupakan unsur penting kedua dari matsuri. Pada tingkat kelima dari atas terdapat perabotan perabotan atau barang barang yang Ohina Sama butuhkan di istananya. Salah satu dari barang barang itu adalah kyoudai, yakni sebuah peti lemari pendek yang terdapat kaca diatasnya. Dalam kepercayaan Shinto, kaca merupakan benda yang suci atau keramat, dan merupakan simbol dari Amaterasu (Dewi Matahari). Kaca suci ini merupakan penggambaran dari image Amaterasu (Dewi Matahari). Sebagian besar kuil kuil Shinto memiliki kaca suci atau keramat sebagai simbol dari

31 58 Amaterasu, pedang, dan batu permata. Ketiga benda tersebut adalah tanda - tanda kebesaran dari kekaisaran di Jepang. 3.3 Persamaan Tango no Sekku dan Hinamatsuri Setelah mengupas detail tentang kedua perayaan ini, yaitu festival Tango no Sekku dan Hinamatsuri, penulis akan mengungkapkan beberapa persamaan yang tersapat pada kedua festival tersebut. Persamaannya adalah: Kedua festival tersebut termasuk dalam perayaan tahunan di Jepang dan merupakan pesta rakyat yang berhubungan dengan Shinto. Kedua festival tersebut berasal dari unsur kebudayan Cina yang masuk ke Jepang dan disesuaikan oleh budaya masyarakat Jepang. Tujuan utama dari kedua festival tersebut adalah untuk memohon berkat kepada Sang Kuasa agar anak-anak diberi kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan dalam hidupnya. Pada saat perayaan tersebut berlangsung, keluarga selalu menyediakan makanan dan minuman khusus, yakni mochi dan sake. Menjelang festival, mereka memajang boneka di dalam ruangan kecil atau tokonoma di dalam rumah. Boneka yang dipajang adalah boneka khusus atau boneka pajangan, bukan boneka untuk mainan. Biasanya boneka boneka adalah pemberian atau hadiah dari orang tua pada saat kelahiran anak atau pada ulang tahun mereka yang pertama (turun temurun).

32 59 Pada tingkat paling atas rak bertingkat atau Hina Dan, di belakang boneka selalu dihias dengan byoubu atau lipatan kain kasa (folding screen) yang berwarna keemasan sebagai simbol keagungan. Pada saat perayaan festival, anak-anak memakai pakaian tradisional Jepang. Anak laki-laki memakai hakama, sedangakan anak-anak perempuan memakai kimono. 3.4 Perbedaan Tango no Sekku dan Hinamatsuri Selain menguraikan tentang persamaan dari kedua festival tersebut, penulis juga akan menuliskan perbedaan dari kedua festival tersebut. Perbedaannya adalah: Tango no Sekku dirayakan setiap tanggal 5 Mei, sedangkan Hinamatsuri dirayakan setiap tanggal 3 Maret tiap tahunnya. Tango no Sekku pertama kali diperkenalkan di Jepang pada zaman Nara, sedangkan Hinamatsuri pertama kali dikenal oleh masyarakat Jepang pada zaman Heian. Tango no Sekku khusus dirayakan oleh anak laki-laki, sedangkan Hinamatsuri khusus dirayakan oleh anak-anak perempuan di Jepang. Makanan khusus yang disediakan pada saat festival Tango no Sekku disebut dengan kashiwa mochi, sedangkan makanan khusus yang disediakan pada saat festival Hinamatsuri disebut dengan Hishimochi.

33 60 Minuman khusus yang disediakan pada saat festival Tango no Sekku disebut dengan shōbu shu sake, sedangkan minuman khusus yang disediakan pada saat festival Hinamatsuri disebut dengan Shirozake. Boneka yang dipajang pada festival Tango no Sekku dinamakan Gogatsu Ningyō, sedangkan boneka yang dipajang pada festival Hinamatsuri dinamakan Hina Ningyō. Pada festival Tango no Sekku hanya ada satu boneka yang mengambarkan seorang samurai, sedangkan pada festival Hinamatsuri satu set terdiri dari 15 boneka. Pada festival Tango no Sekku boneka hanya disusun dalam dua atau tiga tingkat, sedangkan pada festival Hinamatsuri boneka disusun dalam sebuah rak bertingkat (Hina-Dan) dengan ketinggian kurang lebih satu meter dan memiliki tujuh tingkat atau sering disebut dengan Nana-Dan. Rak bertingkat atau Hina-Dan pada festival Tango no Sekku biasanya dilapisi dengan permadani berwarna hijau (mousen), sedangkan pada festival Hinamatsuri rak bertingkat atau Hina-Dan nya dilapisi dengan permadani berwarna merah (himousen). Festival Tango no Sekku mempunyai dekorasi eksternal atau di luar rumah, yakni Koinobori dan Musha e Nobori, sedangkan festival Hinamatsuri tidak mempunyai dekorasi eksternal. Pada festival Tango no Sekku bonekanya selalu memakai yoroi (baju baja) dan kabuto (helm atau topi baja), sedangkan pada festival

34 61 Hinamatsuri boneka-bonekanya memakai pakaian indah yang menggambarkan kekaisaran pada zaman Heian. Perlengkapan atau aksesoris pada boneka di festival Tango no Sekku sedikit, biasanya terdiri dari busur dan panah (yumi) dan pedang (tachi), sedangkan perlengkapan atau aksesoris pada festival Hinamatsuri sangat banyak. 3.5 Perkembangan Zaman Sekarang Festival Tango no Sekku dan Hinamatsuri ini masih terus diselenggarakan tiap tahunnya di Jepang. Dari awal mula kedua festival tersebut diadakan hingga saat ini, selalu mengalami perkembangan setiap tahunnya. Perayaan kedua festival tersebut semakin meriah saja, dan kadang disertai dengan perlombaan-perlombaan atau pertunjukan yang menarik dari pesertanya. Boneka-boneka yang dipajang pun semakin bervariasi dari bentuk, ukuran, bahan, dan kualitasnya. Para pembuatnya pun berusaha membuat bonekanya seindah mungkin. Hal ini yang menyebabkan boneka-boneka khusus ini sangat mahal harganya di pasaran, apalagi kalau yang membuatnya adalah orang yang terkenal. Mereka menghabiskan sekitar sampai yen untuk mendapatkan perangkat yang bagus boneka Hina. Dewasa ini, pesta rakyat atau matsuri lebih mementingkan sisi komersialnya daripada sisi keagamaannya. Hal tersebut terjadi karena adanya pengaruh gejala modern dimana folklor telah diubah menjadi kebudayaan pop ( pop culture ) demi kemajuan pariwisata, contohnya di daerah perkotaan di Jepang, festival dirayakan secara besar besaran untuk kepentingan komersial.

35 62 Festival Tango no Sekku dan Festival Hinamatsuri hingga saat ini masih tetap dirayakan oleh keluarga keluarga di Jepang yang memiliki anak laki- laki dan perempuan. Mereka menganggapnya sebagai tradisi turun temurun yang perlu untuk dipertahankan. Hal ini juga dikarenakan pengaruh Shinto di Jepang masih kuat sehingga masyarakat Jepang masih merayakannya hingga saat ini.

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat dalam Jidai matsuri, berdasarkan empat unsur penting dalam matsuri yang sesuai dengan konsep Shinto. Empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kebudayaan yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya dipengaruhi pula

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. tertentu. Seperti halnya tanabata (festival bintang), hinamatsuri (festival anak

Bab 1. Pendahuluan. tertentu. Seperti halnya tanabata (festival bintang), hinamatsuri (festival anak Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di Jepang banyak terdapat perayaan, festival, maupun ritual-ritual yang dilakukan setiap tahunnya. Biasanya setiap perayaan tersebut memiliki suatu makna tertentu.

Lebih terperinci

RINGKASAN SUSHI. dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah

RINGKASAN SUSHI. dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah RINGKASAN SUSHI Salah satu makanan Jepang yang sangat digemari oleh banyak orang baik dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat

Bab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat Bab 5 Ringkasan Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat perayaan-perayaan ataupun festival yang diadakan setiap tahunnya. Pada dasarnya, perayaan-perayaan yang ada di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Makanan Jepang dikenal dengan istilah washoku atau nihon shoku.

BAB I PENDAHULUAN. Makanan Jepang dikenal dengan istilah washoku atau nihon shoku. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan Jepang dikenal dengan istilah washoku atau nihon shoku. Washoku atau nihon shoku merupakan salah satu makanan tradisional Jepang yang terdiri dari nasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain yang didasari

BAB I PENDAHULUAN. diri manusia ada dorongan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain yang didasari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Manusia adalah mahluk sosial yang dalam kesehariannya berinteraksi dengan sesamanya dengan menghasilkan apa yang disebut dengan peradaban. Semenjak terciptanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisi Jepang ada satu tradisi yang dapat mengangkat pamor pariwisata negeri

BAB I PENDAHULUAN. tradisi Jepang ada satu tradisi yang dapat mengangkat pamor pariwisata negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia dan kaya akan kebudayaan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan kemajuan media informasi,

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak

Bab 5. Ringkasan. kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak Bab 5 Ringkasan Agama Shinto merupakan salah satu agama tertua dan dianggap sebagai kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak terputus dari zaman pra sejarah sampai

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan Skripsi. Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan

Bab 5. Ringkasan Skripsi. Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan Bab 5 Ringkasan Skripsi Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan sendiri memiliki arti sebagai pedoman yang menyeluruh bagi kehidupan masyarakat yang memiliki budaya

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri

Bab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri Tagata Jinja Hounen matsuri merupakan sebuah festival yang diadakan di Tagata Jinja yang terletak di

Lebih terperinci

tidak diselenggarakan dengan baik maka akan menyebabkan ketidakberuntungan pada tahun itu

tidak diselenggarakan dengan baik maka akan menyebabkan ketidakberuntungan pada tahun itu FESTIVAL DI JEPANG Di Jepang ketika musim berganti ada perayaan yang dirayakan setiap tahunnnya. Di bawah ini akan dijelaskan kebudayaan tradisional Jepang yang telah bertahun-tahun menjadi populer sejak

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan).

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa tersebut.

Lebih terperinci

Monoimi, Shinsen, Naorai dan Norito dalam Sanja matsuri, untuk dianalisis.

Monoimi, Shinsen, Naorai dan Norito dalam Sanja matsuri, untuk dianalisis. Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis unsur Shinto Oharai dalam Sanja Matsuri Saya akan membagi analisis Sanja Matsuri melalui empat unsur Shinto, yaitu Monoimi, Shinsen, Naorai dan Norito dalam Sanja matsuri,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang memiliki kekayaan teknologi yang berkembang pesat dikarenakan adanya sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI. Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI. Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI 2.1 Sejarah Amigurumi Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya bentuk manusia dan

Lebih terperinci

ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG

ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG Boneka merupakan salah satu simbol anak-anak yang dijadikan mainan dan dibuat untuk menemani anak-anak hingga pada akhirnya boneka juga dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis

Bab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Oshougatsu atau lebih dikenal dengan shougatsu adalah perayaan tahun baru masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis dekorasi-dekorasi

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Gambar 1. Teru teru bozu ningyou. Gambar 2. Peralatan Membuat Teru teru bozu ningyou. Universitas Sumatera Utara

LAMPIRAN. Gambar 1. Teru teru bozu ningyou. Gambar 2. Peralatan Membuat Teru teru bozu ningyou. Universitas Sumatera Utara LAMPIRAN Gambar 1. Teru teru bozu ningyou Gambar 2. Peralatan Membuat Teru teru bozu ningyou Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Mock Joya, Volume IV, Quaint Customs and Manners of Japan https://id.wikipedia.org/wiki/teru_teru_b%c5%8dzu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP PERAYAAN HINAMATSURI BAGI MASYARAKAT JEPANG MODERN. Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa sanskerta yang

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP PERAYAAN HINAMATSURI BAGI MASYARAKAT JEPANG MODERN. Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa sanskerta yang BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP PERAYAAN HINAMATSURI BAGI MASYARAKAT JEPANG MODERN 2.1 Definisi Kebudayaan Kata kebudayaan berasal dari kata budh dalam bahasa sanskerta yang bararti akal, kemudian menjadi

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai

Bab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai Bab 5 Ringkasan Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai hadiah yang diberikan saat berbahagia. Dahulu temari juga dikenal sebagai bola kesayangan para ibu. Di sekitar

Lebih terperinci

Written by Administrator Monday, 14 September :25 - Last Updated Monday, 14 September :28

Written by Administrator Monday, 14 September :25 - Last Updated Monday, 14 September :28 Tradisi Ultah di Beberapa Negara Tiap negara punya menu khusus untuk merayakan ulang tahun. Menu itu biasanya turun-temurun terus berjalan. Misal, di Indonesia setiap ulang tahun orang menyediakan tumpeng.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG 2.1. Sejarah Kimono di Jepang Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa digunakan di pengadilan Cina. Kemudian berevolusi

Lebih terperinci

KEHIDUPAN ORANG JEPANG. tertentu saja. Misalnya pada waktu sejin shiki (hari kedewasaan), kekkon shiki (hari

KEHIDUPAN ORANG JEPANG. tertentu saja. Misalnya pada waktu sejin shiki (hari kedewasaan), kekkon shiki (hari KEHIDUPAN ORANG JEPANG 1. Pakaian Pakaian khas Jepang adalah kimono. Kimono dipakai oleh orang Jepang hanya pada waktu tertentu saja. Misalnya pada waktu sejin shiki (hari kedewasaan), kekkon shiki (hari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah

BAB I PENDAHULUAN. meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Penelitian Kebudayaan mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, kebudayaan meliputi segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Sesuai dengan

Lebih terperinci

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara

Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba: Pesona Sumatera Utara Danau Toba yang terletak di Sumatera Utara ini merupakan salah satu danau vulkanik terindah yang dimiliki Indonesia. Dengan luas yang mencapai 1.145 kilometer persegi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem

BAB I PENDAHULUAN. sistem religi/kepercayaan terhadap sesuatu menjadi suatu Kebudayaan. Sistem 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap kebudayaan memiliki sistem religi atau sistem kepercayaan, termasuk dalam kebudayaan etnis Tionghoa. Etnis Tionghoa selalu melestarikan kebudayaan

Lebih terperinci

Laba Festival 新年快乐! Chinese Red Envelopes Angpao. Chinese New Year Delicacies. Chinese New Year Preparation & Celebration

Laba Festival 新年快乐! Chinese Red Envelopes Angpao. Chinese New Year Delicacies. Chinese New Year Preparation & Celebration 新年快乐! Tahun ini, Chinese New Year jatuh pada Jumat, 16 Februari 2018, dan perayaannya berlangsung selama 16 hari sejak malam tahun baru. Di China, tahun baru Imlek diperingati sebagai hari libur nasional.

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Agama-agama yang ada di Jepang mempunyai sejarah yang panjang. Shinto adalah

Bab 5. Ringkasan. Agama-agama yang ada di Jepang mempunyai sejarah yang panjang. Shinto adalah Bab 5 Ringkasan Agama-agama yang ada di Jepang mempunyai sejarah yang panjang. Shinto adalah agama asli Jepang. Agama Budha masuk ke Jepang pada abad ke-6 dan agama Kristen disebarkan oleh Francis Xavier.

Lebih terperinci

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan.

Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. pelajaran 9 ulang tahun Standar Kompetensi 1. Memahami bunyi bahasa, perintah, dan dongeng yang dilisankan. Kompetensi Dasar 1.1 Membedakan berbagai bunyi bahasa. 1.2. Melaksanakan sesuatu sesuai dengan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap

Bab 1. Pendahuluan. tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaannya yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap berpegang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan yang berbeda-beda. Koentjaranigrat (2009:144) mendefenisikan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara yang memiliki keanekaragaman budaya dan suku bangsa. Masing-masing dari suku bangsa tersebut memiliki tradisi atau kebudayaan yang berbeda-beda.

Lebih terperinci

BAB III SEJARAH MOCHITSUKI & CARA PEMBUATAN FESTIVAL MOCHITSUKI. mochitsuki atau perayaan tahun barubagi bangsawan selama masa Heian dan juga

BAB III SEJARAH MOCHITSUKI & CARA PEMBUATAN FESTIVAL MOCHITSUKI. mochitsuki atau perayaan tahun barubagi bangsawan selama masa Heian dan juga BAB III SEJARAH MOCHITSUKI & CARA PEMBUATAN FESTIVAL MOCHITSUKI 3.1 Sejarah Mochitsuki Kue Mochi pertama kali dibuat di Jepang sekitar abad ke-7 masehi. Pada awal abad ke-10 kue ini dibuat untuk perayaan

Lebih terperinci

`Lampiran 1. Ringkasan Cerita Mukashi Banashi. Urashima Tarou. dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura.

`Lampiran 1. Ringkasan Cerita Mukashi Banashi. Urashima Tarou. dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura. `Lampiran 1 Ringkasan Cerita Mukashi Banashi Urashima Tarou Suatu hari, ketika Urashima Tarou akan pergi memancing ke pantai seperti biasanya, dia melihat sekumpulan anak sedang menangkap seekor kura-kura.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI. A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI KEAGAMAAN DALAM UPACARA SEDEKAH BUMI A. Analisis Pelaksanaan Upacara Sedekah Bumi Bersyukur kepada sang pencipta tentang apa yang telah di anugerahkan kepada seluruh umat manusia,

Lebih terperinci

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT

SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT SIMBOL SIMBOL KEBUDAYAAN SUKU ASMAT MAKALAH Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Komunikasi Lintas Budaya Oleh : Jesicarina (41182037100020) PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS KOMUNKASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

Matahari dan Kehidupan Kita

Matahari dan Kehidupan Kita Bab 5 Matahari dan Kehidupan Kita Tema Peristiwa dan Kesehatan Pernahkah kalian berjalan di siang hari yang terik? Misalnya, saat sepulang sekolah. Apa yang kalian rasakan? Kalian tentu merasa kepanasan.

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival

Lebih terperinci

Dikenal dengan nama Vulkan dalam mitologi Romawi. Ia adalah putra pertama dewa

Dikenal dengan nama Vulkan dalam mitologi Romawi. Ia adalah putra pertama dewa Zeus Dalam mitologi, Zeus adalah Dewa Pemimpin yang bertahta di Olympus. Ia menikah dengan adik perempuannya, Hera yang menjadi Dewi Penikahan. Zeus membagi dunia menjadi tiga dan membagi dunia-dunia tersebut

Lebih terperinci

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema

bab 1 bilangan aku dan keluargaku lingkunganku tema bab 1 tema aku dan keluargaku lingkunganku bilangan namaku bayu rumahku di jalan pemuda nomor 1 aku sangat sayang kepada ayah dan ibu saudaraku 2 orang kakakku bernama salfa adikku bernama gagah aku juga

Lebih terperinci

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak )

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak ) HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak ) Ruko Ungu No. 6, Bundaran UI - HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING Hari / Tanggal : Rabu / 25 November 2009 Lokasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga tidak luput dari kebudayaannya yang sangat kental. kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga tidak luput dari kebudayaannya yang sangat kental. kemampuan-kemampuan serta kebiasaan-kebiasaan yang didapat oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara kepulauan yang terdiri dari 6.852 pulau. Jepang ialah salah satu negara yang sangat maju di dunia dari segi ekonomi dan juga

Lebih terperinci

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat

Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat Mempunyai Pendirian Dalam Masyarakat "Terima kasih, ini uang kembalinya." "Tetapi Pak, uang kembalinya terlalu banyak. Ini kelebihannya." "Betul. Anda seorang yang jujur. Tidak banyak yang akan berbuat

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Menurut Kodansha (1993: ) Jepang merupakan sebuah negara yang memiliki luas wilayah

Bab 5. Ringkasan. Menurut Kodansha (1993: ) Jepang merupakan sebuah negara yang memiliki luas wilayah Bab 5 Ringkasan Menurut Kodansha (1993:649-658) Jepang merupakan sebuah negara yang memiliki luas wilayah 377.781km². Menurut Danandjaja (1997:1), kepulauan Jepang terbentang di sepanjang timur laut hingga

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara

Bab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jepang atau disebut juga dengan 日本 (Nippon/Nihon) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara

Lebih terperinci

Arsitektur Dayak Kenyah

Arsitektur Dayak Kenyah Arsitektur Dayak Kenyah Propinsi Kalimantan Timur memiliki beragam suku bangsa, demikian pula dengan corak arsitekturnya. Namun kali ini hanya akan dibahas detail satu jenis bangunan adat yaitu lamin (rumah

Lebih terperinci

Lima Belas Tahun Tidak Lama

Lima Belas Tahun Tidak Lama Dari Kumpulan Cerpen "Keberanian Manusia" Lima Belas Tahun Tidak Lama Kota kami telah hampir berusia setengah abad, dan hampir saja hanyut karena kecelakaan gunung berapi. Beberapa tahun belakangan ini

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Kesesuaian Feng Shui..., Stephany Efflina, FIB UI, 2009

BAB IV KESIMPULAN. Universitas Indonesia. Kesesuaian Feng Shui..., Stephany Efflina, FIB UI, 2009 BAB IV KESIMPULAN Penyesuaian terjadi pada masyarakat Cina yang bermukim atau tinggal di Nusantara. Orang-orang Cina telah ada dan menetap di Nusantara sejak lama. Pada perkembangan pada masa selanjutnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara.

BAB I PENDAHULUAN. keberadaan masyarakat Jawa yang bermigrasi ke Sumatera Utara. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertunjukan kuda lumping berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Timur yang akhirnya menyebar keseluruh Indonesia termasuk di propinsi Sumatera Utara. Perkembangan pertunjukan

Lebih terperinci

JMSC Tingkat SD/MI2017

JMSC Tingkat SD/MI2017 I. Pilihlah jawaban yang benar dengan cara menyilang (X)abjad jawaban pada lembar jawaban kerja yang disediakan. 1. Pada sore hari jika kita menghadap pada matahari, bayangan tubuh kita tampak lebih...

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur

BAB V PENUTUP di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang dilakukan dengan judul Perayaan Tahun Baru Imlek 2015 di Bandung disimpulkan bahwa perayaan Imlek merupakan warisan leluhur yang patut dilestarikan oleh

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK

BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK BAB IV KONSEP PENATAAN DISPLAY INOVASI BUSANA ETNIK A. Konsep Dasar Penataan Display Penataan berasal dari kata bahasa Inggris display yang artinya mempertunjukkan, memamerkan, atau memperagakan sesuatu

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB IV TINJAUAN KARYA BAB IV TINJAUAN KARYA 4. 1 Karya Mirror-mirror on the wall who s the prettiest of them all Gambar 4.1 (Sumber : dokumentasi pribadi) Judul : Mirror- mirror on the wall who s the prettiest of them all Tehnik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen

BAB II LANDASAN TEORI. sudah tersebar diseluruh dunia termasuk di Indonesia. Tembikar atau keramik atau porselen BAB II LANDASAN TEORI Cina adalah Negara komunis yang terdiri dari hampir seluruh kebudayaan, sejarah dan geografis. Negara Cina memiliki banyak kebudayaan, namun salah satu kebudayaan yang paling terkenal

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam gambaran penulis, Jepang adalah sebuah negara maju dalam berbagai hal seperti ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi dan lain-lain. Namun demikian, ada

Lebih terperinci

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN KELAHIRANKU Ternyata proses kelahiranku itu dahsyat, saat pasangan suami istri melakukan hubungan intim, maka bisa jadi sang istri hamil. Kehamilan terjadi saat sperma masuk ke

Lebih terperinci

Abstraksi. Kata kunci : Tagata Jinja Hounen matsuri, kami

Abstraksi. Kata kunci : Tagata Jinja Hounen matsuri, kami Abstraksi Salah satu kebudayaan yang terus dipertahankan di Jepang hingga sekarang adalah matsuri. Tagata Jinja Hounen matsuri yang menjadi topik pembahasan skripsi ini memiliki keunikan yang terletak

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BONEKA JEPANG

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BONEKA JEPANG BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BONEKA JEPANG 2.1 Pengertian Boneka Boneka merupakan salah satu mainan tradisional yang paling tua, karena boneka sudah ada pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir Kuno. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kata songket. Tanjung Pura Langkat merupakan pusat Pemerintahan Kesultanan

BAB I PENDAHULUAN. kata songket. Tanjung Pura Langkat merupakan pusat Pemerintahan Kesultanan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kata songket memiliki banyak definisi dari beberapa beberapa para ahli yang telah mengadakan penelitian dan pengamatan terhadap kain songket. Menurut para ahli

Lebih terperinci

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan

Bab II. Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan. Cerita Juanita. Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Bab II Solusi Terhadap Masalah-Masalah Kesehatan Cerita Juanita Apakah pengobatan terbaik yang dapat diberikan? Berjuang untuk perubahan Untuk pekerja di bidang kesehatan 26 Beberapa masalah harus diatasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak.

BAB I PENDAHULUAN. jenis pekerjaan, pendidikan maupun tingkat ekonominya. Adapun budaya yang di. memenuhi tuntutan kebutuhan yang makin mendesak. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Masyarakat Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang terdiri dari banyak suku, bangsa, adat istiadat, agama, bahasa, budaya, dan golongan atas dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. memberi makna kepada orang lain sesuai dengan konteks yang terjadi. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Komunikasi merupakan proses dinamis di mana orang berusaha untuk berbagi masalah internal mereka dengan orang lain melalu penggunaan simbol (Samovar, 2014,

Lebih terperinci

BAB III 7 UPACARA KELAHIRAN DI JEPANG

BAB III 7 UPACARA KELAHIRAN DI JEPANG BAB III 7 UPACARA KELAHIRAN DI JEPANG 3.1 Sebelum Upacara Kelahiran Di Jepang ada beberapa acara atau upacara yang dilakukan sebelum kelahiran.pada kehamilan bulan ke 5 dirayakan perayaan yang dikenal

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 234 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Perkawinan merupakan rentetan daur kehidupan manusia sejak zaman leluhur. Setiap insan pada waktunya merasa terpanggil untuk membentuk satu kehidupan baru, hidup

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. wujud hasil kebudayaan seperti nilai - nilai, norma-norma, tindakan dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keanekaragaman hasil kebudayaan. Keanekaragaman hasil kebudayaan itu bisa dilihat dari wujud hasil kebudayaan

Lebih terperinci

Menghormati Orang Lain

Menghormati Orang Lain BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Desain Sikap Toleran Pada Buku Teks Tematik Kelas 1 SD Desain sikap toleran pada buku teks tematik kelas 1 SD meliputi: sikap menghormati orang lain, bekerjasama,

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP VISUAL DAN KONSEP KOMUNIKASI. : Silu meminta Ayus menjaga kéncéng dan Ayus tidak boleh membuka kéncéngnya, Ayus menyanggupinya

BAB IV KONSEP VISUAL DAN KONSEP KOMUNIKASI. : Silu meminta Ayus menjaga kéncéng dan Ayus tidak boleh membuka kéncéngnya, Ayus menyanggupinya berikutnya, Silu menengok ke kiri dan daerah Selatan, maka daerah itupun panen. Sedangkan ketiga gunung tersebut hingga kini masih ada berada di sepanjang sungai dimana Silu menaiki perahunya menuju laut.

Lebih terperinci

Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang)

Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang) Dongeng Jepang Cerita berasal dari Kojiki (Legenda Jepang) Diterjemahkan oleh : Ani Anipah & Fauziah Maulida Ulfah DONGENG JEPANG Dongeng terdapat di berbagai Negara. Dongeng merupakan cerita dimulainya

Lebih terperinci

Bahasa Indonesia. dinolingo.com

Bahasa Indonesia. dinolingo.com Bahasa Indonesia Halo! Apa kabar? Halo! Saya baikbaik saja! 1 Bahasa indonesia kucing anjing dua ekor anjing Seekor kucing dan seekor anjing. burung ikan monyet monyet-monyet harimau badak gorila jerapah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Tionghoa terdiri dari 56 suku bangsa. Suku Hokkian yang berasal dari provinsi

BAB I PENDAHULUAN. Bangsa Tionghoa terdiri dari 56 suku bangsa. Suku Hokkian yang berasal dari provinsi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bangsa Tionghoa terdiri dari 56 suku bangsa. Suku Hokkian yang berasal dari provinsi Fujian adalah salah satu suku yang paling banyak berimigrasi di Indonesia

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern di kawasan Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe)

Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Ergonomic Assessment Pada Home Industri (Studi Kasus Industri Tempe) Company Profile Letak : Pemilik : Pekerja : Jam Kerja : Kapasitas Produksi/hari :... kg kacang kedelai Flowchart Proses Produksi Kacang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

BAB I PENDAHULUAN. pemberontakan, dan masih banyak lagi yang lainnya. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah Manusia adalah makhluk yang sadar akan pentingnya waktu. Dimensi waktu yang dilalui manusia selalu menghasilkan berbagai peristiwa penting, baik itu untuk

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Christmas Gift 5. Helai Daun Terakhir 17. Houi Dan Chana 27. Issun Boushi 35. Ikkyuu-San 85. Lukisan Sang Putri 61.

DAFTAR ISI. Christmas Gift 5. Helai Daun Terakhir 17. Houi Dan Chana 27. Issun Boushi 35. Ikkyuu-San 85. Lukisan Sang Putri 61. DAFTAR ISI Christmas Gift 5 Helai Daun Terakhir 17 Houi Dan Chana 27 Issun Boushi 35 Ikkyuu-San 45 Lukisan Sang Putri 61 Momotaro 68 Saudagar Jerami 76 Ikkyuu-San 85 Gongitsune 95 Christmas Gift The Gift

Lebih terperinci

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya

UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya 1 UNTAIAN KISAH KEHIDUPAN (JATAKAMALA) Kisah Ajastya Kelahiran Bodhisattva berikut menunjukkan bagaimana sebagai seorang pertapa, beliau mempraktikkan kemurahan hati dan pemberian secara terusmenerus,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. bepergian ke rumah pemandian umum atau disebut dengan sentou 銭湯 pada tahun

Bab 1. Pendahuluan. bepergian ke rumah pemandian umum atau disebut dengan sentou 銭湯 pada tahun Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Menurut Relache (2011), kain furoshiki 風呂敷 adalah salah satu hasil kebudayaan Jepang yang mengandung nilai seni, fungsional serta ramah lingkungan ini awalnya digunakan

Lebih terperinci

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA LAKSANA DI GEREJA

PETUNJUK PELAKSANAAN TATA LAKSANA DI GEREJA TUJUAN TATA LAKSANA Petugas Tata Laksana diperlukan dalam perayaan Misa di Gereja dengan tujuan sebagai berikut: Perayaan Misa dan Ekaristi dapat berlangsung dengan baik dan lancar. Umat dapat beribadah

Lebih terperinci

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan)

3. Laklak Debata Bulan (Kitab Debata Bulan) MERAH Menyala Bulan adalah cerminan kekuatan Allah. Kitab ini berisi kekuatan manusia dalam menjalani hidup termasuk bumi dan seni bela diri batak dalam menjalani hidup sehari-hari. 3. Laklak Debata Bulan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

hangat hangat hangat hanyut hanyut hanyut haus haus haus

hangat hangat hangat  hanyut hanyut hanyut  haus haus haus hangat (a) panas Ayah membasuh cawan itu menggunakan air yang hangat meriah, sambutan hebat Pertandingan nyanyian itu mendapat sambutan hangat daripada orang ramai hanyut (a) dibawa mengalir oleh air Bangkai

Lebih terperinci

Peter Swanborn, The Netherlands, Lima Portret Five Portraits

Peter Swanborn, The Netherlands,  Lima Portret Five Portraits Peter Swanborn, The Netherlands, www.peterswanborn.nl Lima Portret Five Portraits Bukan seperti salam Semula, kata si laki-laki, adalah air di sini manis dan penuh hidup, kemudian manusia datang mereka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seni merupakan salah satu bentuk unsur kebudayaan manusia, baik manusia sebagai individu, manusia sebagai kelompok masyarakat. Kondisi ekonomi, sosial dan adat istiadat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tari sebagai ekspresi jiwa manusia dapat diwujudkan dalam bentuk simbol yang mengandung arti yang beraneka ragam salah satunya digunakan sebagai sarana untuk mengekspresikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua.

BAB I PENDAHULUAN. dengan Konfusianisme adalah konsep bakti terhadap orang tua. BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Kematian bagi masyarakat Tionghoa (yang tetap berpegang pada tradisi) masih sangat tabu untuk dibicarakan, sebab mereka percaya bahwa kematian merupakan sumber malapetaka

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara maju di Asia yang kedudukannya di dunia

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara maju di Asia yang kedudukannya di dunia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan negara maju di Asia yang kedudukannya di dunia setingkat dengan negara-negara di Eropa dan Amerika. Letak geografis Jepang terletak di Timur

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. jenderal kebudayaan, Direktorat Permuseuman : 1998)Hal 1

I. PENDAHULUAN. jenderal kebudayaan, Direktorat Permuseuman : 1998)Hal 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan karena Indonesia merupakan negara kepulauan. Dari sabang sampai merauke mempunyai ciri khasnya masingmasing. Begitu juga dengan

Lebih terperinci

dan Pertunangan Pernikahan

dan Pertunangan Pernikahan Pertunangan dan Pernikahan Biasanya sebelum orang memulaikan suatu perkongsian di dunia bisnis banyak perencanaan dan persiapan terjadi Sebelum kontrak atau persetujuan terakhir ditandatangani, mereka

Lebih terperinci

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis

8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis 8 Macam Nuansa Warna Interior Minimalis Apa yang harus anda ketahui mengenai trend interior di tahun 205 Kata Pengantar Hi, terima kasih sudah mendownload free ebook ini. Di ebook ini saya yakin anda akan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sering dijumpai bahwa mereka agak sulit untuk menjawab pertanyaan itu. Namun, jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Sering dijumpai bahwa mereka agak sulit untuk menjawab pertanyaan itu. Namun, jika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apabila kita bertanya pada orang Jepang, apakah mereka memiliki agama. Sering dijumpai bahwa mereka agak sulit untuk menjawab pertanyaan itu. Namun, jika kita perhatikan

Lebih terperinci

László Hankó: Kebahagiaan Marina

László Hankó: Kebahagiaan Marina 1 László Hankó: Kebahagiaan Marina Terjemahan: Mentari Siahaan Dahulu kala hiduplah seorang wanita muda dan cantik bernama Marina. Dia tinggal di sebuah gubuk kecil di tepi pantai bersama suaminya yang

Lebih terperinci

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai

BAB III. A. Implementasi Teoritis. yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai BAB III A. Implementasi Teoritis Bunga merupakan bagian pada tanaman yang memiliki bentuk dan warna yang menarik dan umumnya tampak cantik. Selain fungsi alamiah sebagai pembiakan pada tanaman, juga dianggap

Lebih terperinci

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui:

WASIAT SEGELAS PASIR. Oleh: Agus Setiawan. Copyright 2013 by Agus Setiawan. Penerbit. Nulis Buku. Desain Sampul: Welly Huang. Diterbitkan melalui: WASIAT SEGELAS PASIR Oleh: Agus Setiawan Copyright 2013 by Agus Setiawan Penerbit Nulis Buku Desain Sampul: Welly Huang Diterbitkan melalui: www.nulisbuku.com 2 Cerita ini adalah fiksi. Apabila ada kesamaaan

Lebih terperinci