BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BONEKA JEPANG
|
|
- Herman Yuwono
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BONEKA JEPANG 2.1 Pengertian Boneka Boneka merupakan salah satu mainan tradisional yang paling tua, karena boneka sudah ada pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir Kuno. Namun fungsi, bentuk, maupun bahan pembuatnya ternyata berbeda sekali antara dulu dengan sekarang. Boneka berasal dari bahasa Portugis Boneca yaitu sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutama manusia atau hewan, serta tokoh-tokoh fiksi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia boneka memiliki arti tiruan anak untuk permainan atau anak-anakan. Dalam bahasa Jepang, boneka disebut dengan ningyou yang terdiri atas kanji nin ( 人 ) yang berarti orang dan kanji gyou ( 形 ) yang berarti bentuk. Arti kata ningyou juga mencakup boneka hiasan yang berbentuk bayi, orang dewasa, bentuk binatang yang terbuat dari kayu, tanah liat, bahan campuran, dan sebagainya. Boneka tersebut ada yang dibuat dengan tangan atau alat-alat tradisional yang disebut boneka tradisional dan ada juga yang di buat dengan teknologi canggih. Berdasarkan bahan yang digunakan, boneka dapat dikatagorikan menjadi tujuh bagian yaitu: 1. Boneka yang terbuat dari tanah liat.
2 2. Boneka yang terbuat dari jerami 3. Boneka yang terbuat dari kertas 4. Boneka yang terbuat dari kayu 5. Boneka yang terbuat dari logam 6. Boneka yang terbuat dari keramik, dan 7. Boneka yang terbuat dari kain Boneka-boneka ini memiliki peranan yang penting dalam kehidupan masyarakat Jepang. Karena bagi masyarakat Jepang boneka tradisional tidak hanya sekedar sesuatu untuk dimainkan oleh anak-anak tetapi juga merupakan hasil seni yang memiliki banyak fungsi dalam kehidupan masyarakat Jepang, khususnya boneka yang digunakan untuk bayi dan anak-anak. Boneka tersebut disediakan sebelum dan sesudah bayi itu lahir. Bagi masyarakat Jepang, boneka yang digunakan untuk bayi dan anak-anak tidak hanya sebagai mainan anak-anak tetapi juga sebagai jimat, persembahan pengganti diri, perlengkapan festival, dan lain sebagainya. Boneka pertama sekali ditemukan pada zaman Jomon yang disebut dengan Shakoki Dogu. Boneka ini ada yang berbentuk laki-laki, wanita, hewan, maupun kombinasi dari manusia. 2.2 Jenis-jenis Boneka Jepang Boneka Jepang memiliki jenis dan fungsi yang beragam pada saat upacara tertentu. Jenis-jenis boneka Jepang: 1. Musha Ningyou (Boneka Musha)
3 Boneka Musha merupakan boneka prajurit yang biasanya terbuat dari bahan yanng mirip dengan boneka Hina, tetapi dengan konstruksi yang lebih kompleks, karena mewakili laki-laki atau perempuan yang duduk di kursi, berdiri atau menunggangi kuda. Baju baja, helm, dan senjatanya terbuat dari kertas yang dipernis, biasanya dengan aksen logam. Tidak ada set yang spesifik untuk boneka ini, bisa terdiri dari Kaisar Jimmu, Permaisuri Jingu dengan Perdana Menteri Takenouchi yang membawa Putra Kaisar yang baru lahir, Shoki si penumpas setan, Toyotomi Hideyoshi dan jenderalnya serta Tea-master, dan juga figur dari cerita dongeng seperti Momotaro, Anak Buah Persik atau Kintaro, Anak Emas. 2. Daruma Ningyou (Boneka Daruma) Boneka Daruma yang dikenal dengan boneka Dharma menggambarkan pendeta Bodhidharma yang menegakkan dan menjadi patriarki pertama Zen sekitar 1500 tahun lalu. Boneka Daruma ini berbentuk seperti bola dengan badan berwarna merah ( pada umumnya) tetapi ada juga yang berwarna kuning, hijau, atau putih dan berwajah putih tanpa biji mata. Boneka ini memiliki kumis dan jambang dengan mata berwarna putih saja. Boneka Daruma merupakan ajimat untuk membawa keberuntungan dan ketabahan untuk meraih tujuan yang dicitacitakan. Dilukiskan pada mata sebelah kiri ketika membuat cita-cita atau harapan, dan dilukiskan di mata yang satunya lagi apabila cita-cita atau harapan tersebut telah terpenuhi. Harapan ini bisa dibuat sepanjang tahun, tetapi umumnya di Jepang dilakukan ketika Tahun Baru. Boneka Daruma pada umumnya laki-laki
4 tetapi ada juga boneka Daruma perempuan yang biasa disebut Ehime Daruma atau Putri Daruma. 3. Ichimatsu Ningyou (Boneka Ichimatsu) Boneka Ichimatsu mewakili anak laki-laki atau anak perempuan yang besarnya proporsional dan dilapisi sewarna dengan warna kulit dan sepasang mata kaca. Awal mulanya, Ichimatsu diberi nama oleh seorang aktor Kabuki setelah abad ke-18, dan mewakili bentuk manusia dewasa, tetapi sejak akhir abad ke-19 istilah ini diberikan ke boneka anak-anak. Boneka anak kecil dengan ekspresi nakal merupakan yang paling populer di akhir abad ke-19 dan di awal abad ke-20. Tetapi pada tahun 1927 Pertukaran Boneka Persahabatan dilibatkan dalam pembuatan 58 boneka anak perempuan 32 inch yang mengagumkan, untuk diberikan sebagai hadiah dari anak-anak Jepang kepada anak-anak di Amerika Serikat. Dan estetika dari boneka yang mengagumkan ini mempengaruhi para pembuat boneka untuk membuat tipe anak perempuan yang anggun, ramah, lembut dengan balutan kimono. 4. Hakata Ningyou (Boneka Hakata) Boneka Hakata adalah boneka tradisional Jepang yang terbuat dari tanah lliat yang berasal dari Fukuoka. Boneka Hakata ini berasal dari abad ke-17. Pembuat gerabah Souhiti Masaki membuat boneka tanah liat yang biasanya diberikan sebagai hadiah untuk kuil Budha dan untuk Kuroda Nagamasa, yang saat itu berkuasa atas kota Hakata. Boneka-boneka tersebut disebut juga dengan
5 Hakata Suyaki Ningyou (Hakata Unglazed Doll). Hakata juga memiliki beberapa festival terkenal yaitu Hakata Gion Yamakasa, yang juga melibatkan pengapungan Ningyou. Pengapungan ini terbuat dari kayu, tapi dipercayai bahwa metode pembuatan pengapungan ini dipengaruhi oleh boneka Hakata. Tetapi bukti arkeologis selama penggallian Hakata, termasuk mainan sederhana dari tanah lliat atau keramik yang dibakar menunjukkan awal muasalnya boneka Hakata adalah dari China. Pada akhir abad ke-19, boneka Hakata diubah dari bentuk mainan tanah liat atau keramik sederhana yang dibakar ke arah hasil karya seni tinggi. Seniman ahli Rokusaborou Shirouzu mulai mempelajari teori warna, proporsi manusia, dan teori serta teknik artistik modern Itusyo Yada, seorang pelukis cat minyak, yang akhirnya menjadikan pembuatan Hakata yang lebih realistis. Sejak saat itu boneka Hakata pun menjadi lebih terkenal dan mendunia. 5. Gosho Ningyou (Boneka Gosho) Boneka Gosho biasanya merupakan boneka bayi yang gemuk dan bahagia dengan model yang kekanakan. Hiasan yang melukiskan helai kain gofun dikenakan di kulit putih sempurna boneka ini. Wajah boneka ini dilukis minimalis untuk menangkap esensi polos dari anak-anak. Museum Nasional Kyoto menyatakan bahwa figur putih, bulat dan chubby ini mungkin dipengaruhi oleh boneka Saga (Saga Ningyou) yang tanpa busana. Terdapat banyak nama yang berhubungan dengan boneka Gosho, seperti Good Luck Doll, Shira-kiku White Chrysanthemum, Shirajishi Ningyou White
6 Flesh Doll, Zudai Large Head atau Izukura Ningyou. Istilah Gosho bisa diartikan dari Istana Kaisar karena boneka ini dulunya dibuat oleh pembuat boneka di Kyoto yang diperuntukkan sebagai hadiah dari istana kepada tamu spesialnya. Para penerimanyapun menghargai boneka ini. Para pedagang kemudian mencontoh ritual memberikan hadiah seperti yang dilakukan istana sebagai simbol status. Kemudian praktek pemberian hadiah berupa Gosho ningyou sebagai hadiah spesial yang berarti ini pun menyebar ke seluruh Jepang. 6. Hina Ningyou (Boneka Hina) Hina Matsuri adalah perayaan untuk mendo akan anak perempuan setiap tanggal 3 Maret. Keluarga yang memiliki anak perempuan akan memajang satu set boneka Hina. Satu set boneka terdiri dari boneka kaisar, permaisuri, puteri istana (dayang-dayang), dan pemusik istana yang menggambarkan upacara perkawinan tradisional di jepang. Pakaian yang dikenakan boneka adalah kimono gaya zaman Heian. Perayaan ini sering disebut Festival Boneka atau Festival Anak Perempuan karena awalnya adalah permainan boneka di kalangan putri bangsawan yanng disebut Hina Asobi (Bermain Boneka Puteri). Boneka-boneka ini diletakkan di dankazari yakni panggung yang menyerupai tangga. Setiap tingkat diletakkan boneka dengan derajat yang berbeda. Pada tingkat teratas diletakkan boneka kaisar (o-dairi-sama) dan permaisuri (o-hina-sama). Sedangkan pada tingkat paling rendah adalah para pemain musik.
7 Setelah perayaan Hina Matsuri selesai, boneka-boneka ini harus segera dimasukkan ke dalam kotak kembali dan disimpan untuk tahun depan. Ada kepercayaan jika terlambat menyimpan boneka Hina maka anak perempuan di keluarga tersebut akan telat menikah. 7. Teru Teru Bozu Ningyou (Boneka Teru Teru Bozu) Boneka Teru Teru Bozu adalah boneka yang terbuat dari kain perca yang sering digantungkan di depan rumah orang Jepang. Meskipun penampilannya tidak menarik, tetapi boneka ini dipercaya dapat menangkal hujan. Teru Teru Bozu hanyalah secarik kain perca putih yang diberi buntalan sehingga membentuk kepala. Kadangkala cukup dari kertas tissu atau secarik saputangan lalu digambari mata dan mulut dengan spidol. Sangat sederhana sekali tetapi memiliki arti. Boneka ini lebih sering terlihat pada bulan September yaitu musim Aki (gugur) dimana hujan sering turun. Mereka berharap hujan cepat reda dan cuaca kembali cerah. Kebiasaan ini dimulai sejak zaman Edo hingga sekarang. Begitu pada Tanabata Matsuri, boneka ini sering terlihat ikut tergantung di pohon bambu atau di jendela. Perayaan Tanabata atau festival Bintang diadakan pada malam tanggal 7 bulan 7 setiap tahunnya. Biasanya orang-orang menggantungkan kertas warna-warni yang berisi harapan atau permohonan pada pohon bambu. Permohonan yang mereka tulis di kertas dipercaya akan terkabul jika tidak turun hujan. Karena jika turun hujan, sungai Ama No Kawa akan meluap sehingga
8 Orihime dan Kengyuu (sepasang kekasih dalam legenda Tanabata) tidak dapat berjumpa. Sebagai penolak hujan inilah kemudian mereka menggantungkan boneka Teru Teru Bozu. 8. Kokeshi Ningyou (Boneka Kokeshi) Kokeshi merupakan boneka Jepang yanng terbuat dari kayu, dengan badan silinder yang sederhana dengan kepala yang lebih besar dari badannya, rambut yang sedikit, dan garis yang digambar membentuk wajah. Biasanya di badannya digambar corak bunga dengan warna merah, hitam, kuning dan dilapisi dengan semacam lilin. Karakteristik mencolok dari boneka kokeshi adalah tiadanya lengan dan kaki. Biasanya di bagian bawah boneka ini ditandai dengan cap atau stempel pemiliknya. Kokeshi ini telah dibuat selama 150 tahun, dan berasal dari utara pulau Honshu (pulau utama Jepang). Awal mulanya, boneka ini dibuat sebagai mainan anak-anak petani. Dari mainan yanng sederhana ini, sekarang menjadi kerajinan Jepang yangg terkenal dan dijadikan souvenir bagi turis. Secara formal boneka ini dibuat dengan bentuk anthromorphic (bisa tinggi dan elegan, ataupun bisa pendek dan lucu), yang menunjukkan bakat rakyat Jepang dalam seni dekorasi dan seni pahat dengan bentuk manusia dan semuanya dilakukan dengan alat-alat yang sederhana. Bentuk dan penampilan boneka ini dipadu dengan seni kontemporer. Misalnya boneka Oshin (babysitter), yang menjadikan Kokeshi tidak semata-mata hanya boneka namun juga sebagai sebuah tanda mengenai sejarah yang dialami Jepang.
9 9. Amagatsu Ningyou (Boneka Amagatsu) Boneka Amagatsu merupakan boneka yang terbuat dari kertas. Boneka ini muncul pada zaman Heian dan merupakan perkembangan dari boneka Hitogata. Di zaman Heian boneka Amagatsu hanya digunakan oleh kalangan bangsawan. Fungsi boneka ini sama dengan fungsi Hitogata dan Hina yakni menemani anakanak dan melindungi anak-anak. Boneka ini juga dianggap sebagai malaikat penjaga untuk melindungi anak-anak dari roh-roh jahat, malapetaka, segala penyakit, dan lain sebagainya.
LAMPIRAN. Gambar 1. Teru teru bozu ningyou. Gambar 2. Peralatan Membuat Teru teru bozu ningyou. Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN Gambar 1. Teru teru bozu ningyou Gambar 2. Peralatan Membuat Teru teru bozu ningyou Universitas Sumatera Utara DAFTAR PUSTAKA Mock Joya, Volume IV, Quaint Customs and Manners of Japan https://id.wikipedia.org/wiki/teru_teru_b%c5%8dzu
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai
Bab 5 Ringkasan Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai hadiah yang diberikan saat berbahagia. Dahulu temari juga dikenal sebagai bola kesayangan para ibu. Di sekitar
Lebih terperinciBAB III TERU TERU BOZU. "Good Weather Monk", yang mampu membawa cuaca cerah dengan mantra.
BAB III TERU TERU BOZU 3.1 Asal Usul Boneka Teru Teru Bozu Asal-usul jimat teru teru bozu tetap samar sampai sekarang, ada beberapa orang mengatakan lirik kelam menjelang akhir lagu populer itu merujuk
Lebih terperinciABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG
ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG Boneka merupakan salah satu simbol anak-anak yang dijadikan mainan dan dibuat untuk menemani anak-anak hingga pada akhirnya boneka juga dianggap sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisi Jepang ada satu tradisi yang dapat mengangkat pamor pariwisata negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia dan kaya akan kebudayaan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan kemajuan media informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan seharihari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebudayaan merupakan sistem pengetahuan yang meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan seharihari kebudayaan itu
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan yang beraneka ragam.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang kaya dengan berbagai kebudayaan yang beraneka ragam. Walaupun saat ini perkembangan teknologi di Jepang terus berkembang pesat, namun sisi tradisional
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG 2.1. Sejarah Kimono di Jepang Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa digunakan di pengadilan Cina. Kemudian berevolusi
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI. Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI 2.1 Sejarah Amigurumi Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya bentuk manusia dan
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang memiliki kekayaan teknologi yang berkembang pesat dikarenakan adanya sumber daya manusia
Lebih terperinciRINGKASAN SUSHI. dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah
RINGKASAN SUSHI Salah satu makanan Jepang yang sangat digemari oleh banyak orang baik dari luar Jepang maupun dari orang Jepang sendiri adalah sushi. Sushi adalah makanan Jepang yang terdiri dari nasi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tertentu. Seperti halnya tanabata (festival bintang), hinamatsuri (festival anak
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di Jepang banyak terdapat perayaan, festival, maupun ritual-ritual yang dilakukan setiap tahunnya. Biasanya setiap perayaan tersebut memiliki suatu makna tertentu.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG 2.1. Klasifikasi Keramik Sifat yang paling umum dan mudah dilihat secara fisik pada keramik adalah rapuh (britle) seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan).
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jepang atau disebut juga dengan 日本 (Nippon/Nihon) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara
Lebih terperinciPENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG
PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sastra Jepang Oleh Ester Veronika
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat
Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat dalam Jidai matsuri, berdasarkan empat unsur penting dalam matsuri yang sesuai dengan konsep Shinto. Empat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mana tanaman dan bunga-bunga tersebut dapat tumbuh dan hidup. Jepang juga disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah Negara kepulauan yang indah, didukung dengan empat musim yang bergantian secara teratur dan berkala menjadikan alam Jepang ditumbuhi dengan tanaman dan
Lebih terperincidiciptakan oleh desainer game Barat umumnya mengadopsi dari cerita mitologi yang terdapat di Di dalam sebuah game karakter memiliki
ABSTRACT Wimba, Di dalam sebuah game karakter memiliki menjadi daya tarik utama dalam sebuah game, menjadi teman bagi pemain, juga dapat berperan sebagai atau dari sebuah game sekaligus menjadi elemen
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak
Bab 5 Ringkasan Agama Shinto merupakan salah satu agama tertua dan dianggap sebagai kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak terputus dari zaman pra sejarah sampai
Lebih terperinciGambar 2. Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Pria
LAMPIRAN Gambar 1. Amigurumi Jepang boneka Hello Kitty Gambar 2. Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Pria Gambar 3. Amigurumi Jepang boneka Kokeshi Wanita Gambar 4. Amigurumi Jepang boneka Sumo Gambar 5. Amigurumi
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DATA. Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi
BAB 3 ANALISIS DATA Berikut ini penulis akan memaparkan mengenai analisisis unsur westernisasi pada mode busana Gothic Lolita yang didasarkan pada jenis-jenis busana Gothic Lolita modern. 3.1 Westernisasi
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan Skripsi. yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu
Bab 5 Ringkasan Skripsi Jepang adalah salah satu negara maju di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu faktor penting yang menyertai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara maritim yang besar dan memiliki berbagai macam kebudayaan, mulai dari tarian, pakaian adat, makanan, lagu daerah, kain, alat musik, lagu,
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN Dalam perancangan produk clothing ini penulis melakukan analisa pada masing-masing produk yang akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Makanan Jepang dikenal dengan istilah washoku atau nihon shoku.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Makanan Jepang dikenal dengan istilah washoku atau nihon shoku. Washoku atau nihon shoku merupakan salah satu makanan tradisional Jepang yang terdiri dari nasi,
Lebih terperinciPERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL
BAB II PERANCANGAN MEDIA INFORMASI BONEKA TAMBANG MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL I I. 1 Sejarah Boneka Boneka merupakan salah satu mainan tradisional yang paling tua, karena boneka sudah ada pada Zaman Yunani,
Lebih terperinciIII. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA. A. Implementasi Teoritis
III. METODE PENCIPTAAN TOPENG SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI RUPA A. Implementasi Teoritis Penulis menyadari bahwa topeng merupakan sebuah bagian peninggalan prasejarah yang sekarang masih mampu
Lebih terperinciKain Sebagai Kebutuhan Manusia
KAIN SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA 1 Kain Sebagai Kebutuhan Manusia A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari kain sebagai kebutuhan manusia. Manusia sebagai salah satu makhluk penghuni alam semesta
Lebih terperinciIV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh
IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival
Lebih terperinciTUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA
TUGAS SENI BUDAYA ARTIKEL SENI RUPA Nama : Muhammad Bagus Zulmi Kelas : X 4 MIA No : 23 SENI RUPA Seni rupa adalah cabang seni yang membentuk karya seni dengan media yang bisa ditangkap mata dan dirasakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak
Lebih terperinciBAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data dan analisis perancangan 1. Fungsi produk rancangan Berdasarkan hasil wawancra dan browsing internet,
BAB III DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data dan analisis perancangan 1. Fungsi produk rancangan Berdasarkan hasil wawancra dan browsing internet, Ondel-Ondel dalam bentuk urban toys memang belum pernah
Lebih terperinciPengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya
Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Pengertian Seni Kriya, Fungsi, Macam & Contoh Seni Kriya Secara Umum, Pengertian Seni Kriya adalah sebuah karya seni yang dibuat dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kebudayaan yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya dipengaruhi pula
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya. telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan
305 BAB V KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, kiranya telah cukup menjawab berbagai permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan yang terkait dengan keberadaan seni lukis
Lebih terperinciSEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN MODE BUSANA Dipresentasikan pada Pendidikan dan Latihan Tenaga Pendidik dan Penguji Praktek Menjahit Pakaian Wanita dan Anak se Jawa Barat Tanggal 19 Juli 2005 Oleh Dra. Arifah
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK 2.1 Pengertian Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Wanita dan kosmetik adalah sahabat sejati, keduanya saling melengkapi satu sama lain. Plautus, Filsuf dari Roma mengatakan wanita tanpa kosmetik bagaikan sayur
Lebih terperinciBAB IV. KONSEP PERANCANGAN
BAB IV. KONSEP PERANCANGAN A. Tataran Lingkungan/Komunitas Menurut ASEAN DNA, sebuah situs untuk mempromosikan pemahaman yang berkaitan dengan karakteristik ASEAN menyebutkan bahwa rata-rata tinggi badan
Lebih terperinciBAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL
BAB II SENI TARI DAN UNSUR VISUAL 2.1. Seni dan Tari 2.1.1. Pengertian Seni Seni dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1991: 915) didefinisikan sebagai keahlian membuat karya yang bermutu dilihat dari segi
Lebih terperinciSENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI
SENI RUPA 2 DIMENSI DAN 3 DIMENSI Disusun Oleh : Nama : Kelas : X Mipa 6 Pelajaran : Seni Budaya SMA TAHUN AJARAN 2016/2017 Seni Rupa Seni rupa adalah salah satu cabang seni yang membentuk sebuah karya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam gambaran penulis, Jepang adalah sebuah negara maju dalam berbagai hal seperti ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi dan lain-lain. Namun demikian, ada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BONEKA TRADISIONAL ANAK ANAK DIJEPANG
BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP BONEKA TRADISIONAL ANAK ANAK DIJEPANG 2.1. Sejarah Boneka Tradisional Anak anak DiJepang Boneka bisa dikatakan salah satu mainan yang paling tua karena pada zaman Yunani,
Lebih terperinciBAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN
63 BAB 5 HAS IL D AN PEMBAHAS AN DES AIN 5.1 Judul Seri Prangko Gambar 5.1 Judul Seri Prangko Font yang digunakan dalam judul seri prangko antara lain: Pada tulisan Kampung Betawi menggunakan font Aquiline
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negaranegara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bercerita memang mengasyikkan untuk semua orang. Kegiatan bercerita dapat dijadikan sebagai wahana untuk membangun karakter seseorang terutama anak kecil. Bercerita
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS KARYA
42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar
Lebih terperinciKerajinan Fungsi Hias
Kerajinan Fungsi Hias KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah-nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jepang (Nippon/Nihon) secara harfiah memiliki arti asal-muasal matahari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belaakang Masalah Jepang (Nippon/Nihon) secara harfiah memiliki arti asal-muasal matahari adalah sebuah negara di Asia Timur yang terletak di benua Asia di ujung barat Samudera
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA. musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA 2.1 Pengertian Oshibana Negara Jepang mengenal empat musim, yaitu musim panas, musim semi, musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga
Lebih terperinciMonoimi, Shinsen, Naorai dan Norito dalam Sanja matsuri, untuk dianalisis.
Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis unsur Shinto Oharai dalam Sanja Matsuri Saya akan membagi analisis Sanja Matsuri melalui empat unsur Shinto, yaitu Monoimi, Shinsen, Naorai dan Norito dalam Sanja matsuri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Anda tau kain perca? Ya, kain sisa potongan yang sudah tidak terpakai itu, ternyata masih bisa dimanfaatkan loh. Bahkan ditangan si kreatif, kain perca dapat disulap
Lebih terperinciBAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN
BAB III PAKAIAN ADAT TRADISIONAL DAERAH BUKIT HULU BANYU KALIMANTAN SELATAN 3.1 Pengertian Pakaian Adat Pakaian adat yaitu semua kelengkapan yang dipakai oleh seseorang yang menunjukkan kebudayaan suatu
Lebih terperinciPERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY
PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL FILM PENDEK ANIMASI THE LETTER S JOURNEY George Martinus Utomo 08PFU/1301032883 Harapan Jaya 2 Blok E/5, Jl. Sungai Citarum Bekasi Utara icecreamsyndrom3@gmail.com Dibimbing
Lebih terperinciPERANCANGAN RUANG DALAM
UNIVERSITAS UDAYANA JURUSAN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK PERANCANGAN RUANG DALAM Ulasan Teori dan Konsep Perancangan Ruang Dalam Metode Studi Literatur Mahasiswa; ARFIEL ZAQTA SURYA 131925105 Teori dan konsep
Lebih terperinciBAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem
BAB 3 ANALISIS DATA 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem Ie Hubungan antara kamon dengan sistem kekerabatan masyarakat Jepang yang didalamnya terdapat konsep uchi
Lebih terperinciLUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA
LUKISAN BASUKI ABDULLAH DAN MAKNANYA 2017 Judul : "Kakak dan Adik" Nama seniman : Basuki Abdullah tahun : 1971 ukuran : 65 x 79 cm. Lukisan Basuki Abdullah yang berjudul Kakak dan Adik (1978) ini merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Ragam hias di Indonesia merupakan kesatuan dari pola pola ragam hias daerah atau suku suku yang telah membudaya berabad abad. Berbagai ragam hias yang ada di
Lebih terperinciBab 1. Hampir bisa dipastikan, kebanyakan dari Anda pernah melihat topeng. Pendahuluan
PENDAHULUAN 1 Bab 1 Pendahuluan Hampir bisa dipastikan, kebanyakan dari Anda pernah melihat topeng. Jika tidak secara langsung, mungkin pernah melihat gambarnya dari buku-buku atau dalam film di mana ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KIRIGAMI. di masyarakat luas. Seni kerajinan ini berasal dari Negeri Matahari, Jepang.
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KIRIGAMI 2.1 Sejarah Kirigami Seni kerajinan kertas kirigami merupakan salah satu varian dari kerajinan origami. Origami merupakan kerajinan kertas lipat yang terlebih dahulu
Lebih terperinciCOLOR TEHORY. Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D
COLOR TEHORY Ir Wahyu Catur Wibowo, M.Sc, Ph.D wibowo@cs.ui.ac.id http://telaga.cs.ui.ac.id/~wibowo Warna Primer Tidak dapat dibuat dengan kombinasi warna apa pun Red Blue Yellow Warna Sekunder Terbentuk
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SD Mata Pelajaran : Seni Budaya dan Keterampilan Kelas/Semester : 2/1 Tema : Aku Standar Kompetensi : Seni Rupa 1. Mengapresiasi karya seni rupa. Kompetensi
Lebih terperinciKEHIDUPAN ORANG JEPANG. tertentu saja. Misalnya pada waktu sejin shiki (hari kedewasaan), kekkon shiki (hari
KEHIDUPAN ORANG JEPANG 1. Pakaian Pakaian khas Jepang adalah kimono. Kimono dipakai oleh orang Jepang hanya pada waktu tertentu saja. Misalnya pada waktu sejin shiki (hari kedewasaan), kekkon shiki (hari
Lebih terperinciBAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA
BAB III GAGASAN KARYA DAN PROSES BERKARYA 3.1 Gagasan Karya Setelah melihat fenomena-fenomena pada bab sebelumnya, maka gagasan karya penulis ini muncul sebagai ungkapan mengkritisi fenomena-fenomena tersebut.
Lebih terperinciBAB II DATA DAN ANALISA. 1. Wawancara dari distributor / mandatoris dari Sylvanian Families. 2. Pengamatan lapangan dari pembelian mainan anak
4 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Data Penulisan Data ini didapat penulis dari : 1. Wawancara dari distributor / mandatoris dari Sylvanian Families 2. Pengamatan lapangan dari pembelian mainan anak 3. Brosur
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM FUROSHIKI. mayarakat Jepang sejak tahun sebelum masehi. Furo yang berarti mandi dan shiki
BAB II GAMBARAN UMUM FUROSHIKI 2.1 Pengertian Furoshiki Secara Harafiah furoshiki ( 風呂敷 ) adalah seni membungkus makanan atau benda yang dilakukan secara tradisional. Seni furoshiki diperkenalkan oleh
Lebih terperinci3. Karakteristik tari
3. Karakteristik tari Pada sub bab satu telah dijelaskan jenis tari dan sub bab dua dijelaskan tentang fungsi tari. Berdasarkan penjelasan dari dua sub bab tersebut, Anda tentunya telah memperoleh gambaran
Lebih terperinciPenerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil
Penerapan ragam hias flora, fauna, dan geometris pada bahan tekstil banyak dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dapat dilakukan dengan cara membatik, menenun,
Lebih terperinciBAB 5 PEMBAHASAN DESAIN
67 BAB 5 PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Konsep Visual Prangko a. Ilustrasi Menggunakan ilustrasi yang bercirikas Indonesia yaitu menggunakan anatomi wayang sebagai penggambaran manusia di dalam setiap prangko tersebut.
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MUSIK TRADISIONAL DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7. Masyarakat
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG MUSIK TRADISIONAL DI JEPANG 2.1 Sejarah Shamisen Di Jepang Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7. Masyarakat Jepang pada masa itu sangat antusias mempelajari musik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu
Lebih terperinciBAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS. A. Implementasi Teoritis
BAB III MASA ANAK-ANAK SEBAGAI TEMA DALAM PENCIPTAAN KARYA SENI GRAFIS A. Implementasi Teoritis Penulis mengangkat karya yang bertemakan masa kanak-kanak dalam penciptaan karya seni grafis, karena masa
Lebih terperinciKeindahan Desain Kalung Padu Padan Busana. Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak
Keindahan Desain Kalung Padu Padan Busana Yulia Ardiani (Staff Teknologi Komunikasi dan Informasi Institut Seni Indonesia Denpasar) Abstrak Pemakaian busana kini telah menjadi trend di dunia remaja, dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun lisan. Namun fungsi ini sudah mencakup lima fungsi dasar yakni expression,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan sistem lambang bunyi berartikulasi yang bersifat sewenagwenang dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan
Lebih terperinciGambar 3.1 Busana Thailand Berbentuk Celemek Panggul, Kaftan atau Tunika
BAHAN AJAR BAGIAN III SEJARAH MODE PERKEMBANGAN BENTUK DASAR BUSANA DI NEGARA TIMUR A. Thailand Thailand adalah salah satu negara tetangga Indonesia sehingga busan antara kedua negara tersebut terdapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Penelitian ini mengambil judul Perancangan Buku Referensi Karakteristik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian ini mengambil judul Perancangan Buku Referensi Karakteristik Tata Rias Tari Surabaya Dengan Teknik Fotografi Sebagai Sarana Informasi Masyarakat
Lebih terperinciBAB IV PROSES PRODUKSI. Perubahan terjadi seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat
BAB IV PROSES PRODUKSI 4.1 Ide Karya Perubahan terjadi seiring dengan perkembangan gaya hidup masyarakat yang menjadi serba praktis dan semakin individual, yang membuat teko menjadi sangat jarang digunakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kekayaan alam dan keanekaragaman budaya yang dimiliki Indonesia menjadikan bumi pertiwi terkenal di mata internasional. Tidak terlepas oleh pakaian adat dan
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Bird of Paradise" yang dekoratif untuk memunculkan kesan melodi yang mengalir. Judul dibuat bergelombang
Lebih terperinciBAB I GAMBARAN USAHA. India, Cina, Thailand, dan terakhir Malaysia, mengakui bahwa Seni Batik berasal
BAB I GAMBARAN USAHA 1.1 Deskripsi Konsep Bisnis Seni batik di Indonesia usianya telah sangat tua, namun belum diketahui secara pasti kapan mulai berkembang di Indonesia, khususnya di Jawa. Banyak negara
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri
Bab 3 Analisis Data 3.1 Analisis Konsep Shinto Dalam Tujuan Diadakannya Tagata Jinja Hounen Matsuri Tagata Jinja Hounen matsuri merupakan sebuah festival yang diadakan di Tagata Jinja yang terletak di
Lebih terperinciBAB 2 DATA DAN ANALISA
3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data 2.1.1 Literatur Data yang informasi yang dipakai untuk mendukung proyek Tugas Akhir ini diperoleh dari beberapa sumber, antara lain: 1. Buku Permainan Tradisional
Lebih terperinciPERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA
PERSYARATAN PAKAIAN STUDENT DAY 2016 UNIVERSITAS UDAYANA A. HARI PERTAMA WANITA TAMPAK DEPAN WANITA TAMPAK SAMPING 13 1 6 11 & 12 7 5 3 10 2 8 4 9 1. Menggunakan baju batik berkerah, warna cerah dominan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sadō merupakan salah satu kesenian yang masih menjadi tradisi dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika tradisional dalam menyajikan
Lebih terperinciMENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS
SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal
Lebih terperinciBAHAN AJAR MATA KULIAH KEJEPANGAN II
BAHAN AJAR MATA KULIAH KEJEPANGAN II Pokok Bahasan : Kebudayaan dan kebiasaan orang jepang Pertemuan : Ketiga Subpokok Bahasan : kebudayaan tradisional Sasaran Pembelajaran : 1. Setelah mengikuti matakuliah
Lebih terperinciPENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD)
Pengenalan Teknologi Dasar Kelas VII PENGENALAN TEKNOLOGI DASAR (PTD) KELAS VII Disusun Oleh : BAB I PENGENALAN BATIK 1.1 DEFINISI BATIK Dari segi etimologi (bahasa), Batik berasal dari bahasa Jawa, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Suryohadiprojo (1982: ), rakyat Jepang pada dasarnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis negaranya serta mempunyai pengaruh
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar), persembahan (boneka
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang memiliki berbagai macam budaya yang orisinil dan unik seperti dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar), persembahan (boneka
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Ide Perancangan Desain Setiap keluarga memiliki kebiasaan yang berbeda, kebiasaan-kebiasaan ini secara tidak langsung menjadi acuan dalam memilih furnitur yang ada di dalam
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaannya yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap berpegang
Lebih terperinci