Bab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Bab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara"

Transkripsi

1 Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jepang atau disebut juga dengan 日本 (Nippon/Nihon) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara yang maju dalam teknologi, akan tetapi Jepang tetap mempertahankan budaya mereka dan mengembangkannya, misalnya saja ikebana, origami, ukiyo-e, boneka bunraku, tarian tradisional, kabuki, noh, rakugo, dan Chanoyu. Budaya Jepang berasal dari budaya asli Jomon yang bercampur dengan budayabudaya lain. Budaya dari Korea dan Cina adalah budaya yang banyak mempengaruhi Jepang sejak jaman Yayoi. Budaya tersebut kemudian melebur dengan kebudayaan Jepang asli hinga menjadi kebudayaan Jepang sekarang ini. Penyerapan yang dilakukan oleh Jepang dapat dilihat dalam banyak hal, terutama dalam hal kesenian dan agama Agama Zen Salah satu agama yang masuk dan tumbuh berkembang di Jepang yang berasal dari negara Cina adalah agama Buddha Zen ( 禅 ). Agama Buddha Zen adalah salah satu aliran Buddha Mahayana, yang dalam bahasa sansekerta disebut dengan dhyana. Di negara Cina sendiri aliran ini disebut dengan Chan, yang berarti meditasi. Aliran Zen dipercaya bermula dari seorang biksu di India yang bernama Bodhidharma. Beliau merupakan murid generasi ke-28 setelah Mahakasyapa. Kurang lebih pada tahun 520, Bodhidharma pergi ke Cina, dimana saat itu Cina sedang berkembang ajaran Taoisme dan 1

2 Kongfusianisme. Kemudian ajaran Buddha yang dibawa oleh Bodhidharma membaur dengan kedua ajaran tersebut dan melahirkan aliran Buddha baru yang dikenal sebagai Chan di Cina atau sebagai Zen di Jepang. Buddha Zen masuk ke Jepang dibawa oleh dua pendeta bernama Dogen dan Eisai yang kembali setelah belajar dari Cina sekitar abad ke-12. Pendeta Eisai mendirikan sekte Rinzai, sedangkan pendeta Dogen mendirikan sekte Sōtō. Menurut Wong (2002:135) pendeta Eisai selain memperkenalkan teh, dia juga memperkenalkan kebiasaan meminum teh. Pendeta Eisai menjelaskan bahwa meminum teh tidak hanya menyegarkan pikiran, tetapi juga mempunyai khasiat kesehatan yang dapat memperpanjang umur. Upacara meminum teh menjadi suatu ritual yang dilakukan oleh para murid yang mempelajari Zen, sehingga pada akhirnya upacara meminum teh di Jepang berkembang menjadi suatu seni yang dipengaruhi kuat oleh Zen. Upacara meminum teh tersebut kini dikenal sebagai Chanoyu ( 茶の湯 ) di Jepang Chanoyu Chanoyu adalah sebutan untuk upacara minum teh di Jepang. Kata Chanoyu itu sendiri terdiri dari dua kanji, yaitu kanji cha ( 茶 ) yang berarti teh dan kanji yu ( 湯 ) yang berarti air panas. Kemudian kedua kanji tersebut digabungkan dengan partikel no ( の ) sehingga menjadi kata Chanoyu ( 茶の湯 ) yang memiliki arti air panas untuk teh. Menurut Varley (2001:388) sebenarnya teh pertama kali diperkenalkan di Jepang pada awal jaman Heian, kemungkinan dibawa oleh para pendeta yang bernama Saichou dan Kuukai yang baru kembali setelah belajar di Cina. Kebiasaan meminum teh sendiri telah tersebar luas di Cina kurang lebih pada abad ke-7 atau ke-8, dan dibawa ke Jepang 2

3 pada saat gelombang penyerapan kebudayaan yang masuk pada akhir abad ke-6 hingga awal abad ke-9. Pada tahun 815, kaisar Saga memerintahkan agar teh ditanam di berbagai provinsi disekitar Kyoto, kemudian sebagian hasil panennya dipersembahkan kepada istana. Meminum teh terbagi menjadi dua kelompok elit di Jepang. Yang pertama adalah kelompok para bangsawan di istana. Mereka meminum teh dengan cara yang elegan, dimana teh tersebut dibuat kemudian disajikan kepada mereka, lalu dinikmati oleh mereka sambil membuat puisi dalam bahasa Cina. Kelompok yang kedua adalah para biksu di kuil yang meminum teh demi kesehatan. Hanya saja kebiasaan meminum teh tersebut menghilang pada akhir abad ke-9. Pada saat itu Jepang mulai kehilangan ketertarikan pada kebudayaan Cina, walaupun kebiasaan meminum teh tersebut masih dilakukan para biksu dengan tujuan kesehatan. Tidak ada indikasi adanya orang-orang di luar para biksu yang melakukan kebiasaan tersebut selama jaman Heian. Kemudian teh diperkenalkan kembali ke Jepang dari Cina pada akhir abad ke-12 (awal jaman Kamakura) oleh biksu yang bernama Yousai atau dikenal juga sebagai Eisai, yang baru kembali dari Cina. Jenis teh yang dia bawa ke Jepang adalah teh yang tak terfermentasi, teh hijau bubuk yang dikenal sebagai matcha ( 抹茶 ) di Jepang. Dalam Tanaka (1998:28) Eisai merupakan orang pertama yang menanam teh dengan tujuan keagamaan. Inilah pertama kalinya teh bergabung dengan Zen Chashitsu Upacara Chanoyu diadakan disebuah ruangan yang disebut dengan chashitsu ( 茶室 ). Ada dua jenis chashitsu. Pertama adalah sebuah bangunan tersendiri yang dibangun khusus untuk melakukan upacara Chanoyu, disebut juga dengan rumah teh yang dalam 3

4 bahasa Jepang disebut dengan kakoi atau sukiya ( 数奇屋 ). Sedangkan yang kedua adalah sebuah ruangan yang berada didalam sebuah bangunan yang dikhususkan untuk melakukan upacara Chanoyu, atau disebut juga sebagai ruang teh atau chaseki ( 茶席 ). Dalam chashitsu (2001), sukiya berdasarkan luasnya dibagi menjadi tiga jenis. Ukuran yang umum dipakai adalah ruangan yang seluas 4 ½ tatami ( 畳 ), tikar khas Jepang yang terbuat dari jerami, disebut dengan yojouhan ( 四畳半 ). Akan tetapi, jika ruangan yang digunakan luasnya kurang dari 4 ½ tatami, maka ruangan tersebut disebut koma ( 小間 ) dan apabila ruangan yang digunakan luasnya lebih dari 4 ½ tatami, maka ruangan tersebut disebut hiroma ( 広間 ) Seiring berkembangnya jaman serta terdapatnya perbedaan dalam cara pandang oleh beberapa orang ahli teh, menyebabkan gaya arsitektur dalam rumah teh juga mengalami perubahan. Meskipun demikian masing-masing gaya arsitektur memiliki dasar pemikiran yang sama, yaitu Zen. Menurut Tanaka (1998:94) terdapat empat jenis gaya arsitektur yang berbeda dalam membangun rumah teh, yaitu gaya shoin ( 書院 ), gaya kozashiki ( 小座 ), gaya sukiya ( 数寄屋 ) dan gaya souan ( 草庵 ). Shoin sebenarnya adalah sebuah ruangan yang digunakan sebagai ruang belajar atau melukis pada kuil. Rumah teh yang bergaya shoin mengambil gaya arsitektur yang terdapat pada kuil dan memiliki ukuran ruangan yang luas. Detil dalam gaya ini diadopsi untuk menjadi desain dalam ruang upacara minum teh sekarang ini. Seperti tokonoma dan chigaidana. Gaya kozashiki merupakan rumah teh yang dibangun seperti pondok sederhana yang mengekspresikan selera kaum pedagang, sedangkan rumah teh yang bergaya sukiya merujuk kepada kaum samurai dan kaum bangsawan. 4

5 Gaya yang terakhir adalah gaya souan. Rumah teh yang bergaya souan mirip dengan gaya shoin, tetapi gaya souan lebih sederhana. Di Jepang sekarang ini masih terdapat beberapa rumah teh dan sebagian merupakan peninggalan dari para ahli teh jaman dahulu. Untuk membangun rumah teh pada jaman sekarang ini agak sulit. Faktor penyebabnya antara lain orang yang dapat membangun rumah teh sekarang ini sangat sedikit, karena diperlukan keterampilan khusus untuk membangun rumah teh. Yang kedua adalah kurangnya lahan untuk membangun rumah teh tersebut, sehingga lebih banyak terdapat ruang teh daripada rumah teh. Dalam skripsi ini penulis akan membahas mengenai chashitsu yang berupa sukiya, yang berluas 4 ½ tatami. Yang membuat penulis tertarik mengangkat tema ini menjadi bahan analisis untuk skripsi penulis adalah bagaimana pengaruh unsur Buddha Zen tersebut mempengaruhi suatu arsitektur bangunan. Karena unsur yang mempengaruhi arsitektur chashitsu bukan bertujuan agar mendatangkan kemujuran bagi sang pemilik bangunan, melainkan membuat bangunan tersebut menjadi suatu perwujudan dari agama itu sendiri. 1.2 Rumusan Permasalahan Aliran Buddha Zen adalah salah satu aliran Buddha yang terkenal di Jepang yang menurut memiliki tujuh karakteristik. Dalam rumusan permasalahan penulis akan menganalisis pengaruh unsur-unsur aliran Buddha yang terdapat pada chashitsu. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan 5

6 Penulis akan menganalisis unsur-unsur aliran Zen dengan menggunakan tujuh karakteristik Zen yang terdapat dalam arsitektur chashitsu berupa sukiya yang dibangun dengan gaya souan. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan tujuh karakteristik aliran Zen yang terdapat dalam arsitektur chashitsu yang berupa sukiya yang dibangun dengan gaya souan. Penelitian ini diharapkan dapat membantu kita mengetahui lebih mendalam tentang chashitsu yang berupa sukiya dengan gaya souan, aliran Zen terutama mengenai tujuh karakteristiknya dan hubungan diantara kedua hal tersebut. 1.5 Metode Penelitian Dalam menulis skripsi ini, penulis melakukan metode kajian kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, jurnal dan internet. Pengumpulan data-data tersebut berasal dari perpustakaan Japan Foundation, Universitas Bina Nusantara, serta dari internet dan jurnal. Data-data tersebut kemudian penulis gunakan dalam analisis penulis, yang menggunakan metode deskriptif analisis, yaitu cara kerja membahas suatu masalah dengan cara menata dan mengklarifikasikan data serta memberikan penjelasan tentang keterangan yang terdapat pada data dan menganalisisnya. 1.6 Sistematika Penulisan Berikut ini sistematika penulisan yang akan penulis gunakan dalam skripsi penulis: 6

7 Bab 1, bab ini berisi tentang pendahuluan dari skripsi. Disini penulis akan menjelaskan mengenai latar belakang permasalahan, rumusan permasalahan, ruang lingkup permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika penulisan. Bab 2, pada bab ini penulis akan menuliskan landasan teori yang penulis gunakan, serta menguraikan tentang konsep arsitektur Jepang, konsep chashitsu dan tentang aliran Zen. Bab 3, bab akan berisi analisis tentang chashitsu yang berupa sukiya bergaya souan dan hubungannya dengan aliran Zen. Penulis akan menganalisis letak pencerminan aliran Zen yang terdapat pada arsitektur chashitsu yang berupa sukiya bergaya souan. Bab 4, berisi kesimpulan dari analisis yang penulis lakukan pada Bab 3. Bab 5, bab ini merupakan ringkasan dari seluruh analisis yang penulis lakukan pada skripsi ini. 7

Bab 1. Pendahuluan. (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar), persembahan (boneka

Bab 1. Pendahuluan. (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar), persembahan (boneka Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang memiliki berbagai macam budaya yang orisinil dan unik seperti dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar), persembahan (boneka

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. menyajikan teh untuk tamu. Chanoyu dilihat dari karakter huruf kanjinya terdiri dari

Bab 5. Ringkasan. menyajikan teh untuk tamu. Chanoyu dilihat dari karakter huruf kanjinya terdiri dari Bab 5 Ringkasan Upacara minum teh atau chanoyu ( 茶の湯 ) adalah ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk tamu. Chanoyu dilihat dari karakter huruf kanjinya terdiri dari huruf-huruf sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaankebudayaan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaankebudayaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Jepang merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Kebudayaankebudayaan tersebut sampai sekarang masih berlaku dalam masyarakat Jepang. Dalam kebudayaan Jepang

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang memiliki berbagai keunikan dalam kehidupan mereka,

Bab 1. Pendahuluan. Jepang memiliki berbagai keunikan dalam kehidupan mereka, Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bangsa Jepang memiliki berbagai keunikan dalam kehidupan mereka, khususnya dalam kebudayaan. Festival, makanan, tarian, drama dan upacara adatnya memiliki makna dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Meskipun peradaban Jepang kuno sebagian dibangun diatas budayabudaya

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Meskipun peradaban Jepang kuno sebagian dibangun diatas budayabudaya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai bermacam-macam kebudayaan. Meskipun peradaban Jepang kuno sebagian dibangun diatas budayabudaya yang diperkenalkan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang yang terletak di daerah curah hujan yang tinggi, memiliki empat

Bab 1. Pendahuluan. Negara Jepang yang terletak di daerah curah hujan yang tinggi, memiliki empat Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang yang terletak di daerah curah hujan yang tinggi, memiliki empat musim, yaitu: musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin. Yang dalam jangka

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak

Bab 1. Pendahuluan Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak akan cukup dengan melihat gambar atau lukisannya saja, tetapi harus mengetahui pula

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mana tanaman dan bunga-bunga tersebut dapat tumbuh dan hidup. Jepang juga disebut

BAB I PENDAHULUAN. mana tanaman dan bunga-bunga tersebut dapat tumbuh dan hidup. Jepang juga disebut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah Negara kepulauan yang indah, didukung dengan empat musim yang bergantian secara teratur dan berkala menjadikan alam Jepang ditumbuhi dengan tanaman dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.

BAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika

I. PENDAHULUAN. dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sadō merupakan salah satu kesenian yang masih menjadi tradisi dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika tradisional dalam menyajikan

Lebih terperinci

Abstraksi. Kata kunci : chanoyu,chashitsu dan Zen.

Abstraksi. Kata kunci : chanoyu,chashitsu dan Zen. Abstraksi Negara Jepang memiliki berbagai macam kebudayaan salah satunya yang sangat terkenal dan menjadi tradisi adalah upacara minum teh atau chanoyu. Chanoyu adalah ritual tradisional Jepang dalam menyajikan

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T atas rahmat dan karunia-nya yang telah

UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur kehadirat ALLAH S.W.T atas rahmat dan karunia-nya yang telah ABSTRAKSI Tokonoma ( 床の間 ) merupakan salah satu elemen terpenting di dalam rumah tradisional Jepang yang sedikit-banyaknya telah mendapat pengaruh dari ajaran Zen( 禅 ) Budha. Adapun tujuan dalam penulisan

Lebih terperinci

PRINSIP DASAR BUDHA ZEN DALAM CHANOYU

PRINSIP DASAR BUDHA ZEN DALAM CHANOYU PRINSIP DASAR BUDHA ZEN DALAM CHANOYU Anastasia Merry Christiani Widya Putri 1 ; Ratna Handayani 2 1,2 Japanese Department, Faculty of Letters, Bina Nusantara University Jln. Kemanggisan Ilir III No.45,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang

Bab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang memiliki kekayaan teknologi yang berkembang pesat dikarenakan adanya sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tokyo merupakan ibu kota Jepang dan memiliki jumlah penduduk yang terbanyak di dunia. Pada tahun 2014, tercatat bahwa wilayah Tokyo memiliki populasi penduduk sekitar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah km.negara Jepang terdiri dari 4 pulau yaitu: Honshu, Shikoku, Kyushu,

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah km.negara Jepang terdiri dari 4 pulau yaitu: Honshu, Shikoku, Kyushu, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara kepulauan yang terletak disebelah timur benua Asia, dengan pulau yang memanjang lebih dari 45 LU dan 20 LS. Luas wilayah Jepang adalah 378.000

Lebih terperinci

PENERAPAN PRINSIP BUDDHA ZEN DALAM UPACARA CHANOYU ALIRAN URASENKE ABSTRAK ABSTRACT

PENERAPAN PRINSIP BUDDHA ZEN DALAM UPACARA CHANOYU ALIRAN URASENKE ABSTRAK ABSTRACT PENERAPAN PRINSIP BUDDHA ZEN DALAM UPACARA CHANOYU ALIRAN URASENKE The Application of Zen Buddhism Principles in Urasenke Style Tea Ceremony Widya Magdalena dan Budi Santoso Program Studi Sasta Jepang,

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang

Bab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern di kawasan Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang kehidupan.

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Dalam melaksanakan chanoyu dibutuhkan sebuah persipan-persiapan kecil baik dari

Bab 3. Analisis Data. Dalam melaksanakan chanoyu dibutuhkan sebuah persipan-persiapan kecil baik dari Bab 3 Analisis Data 3.1 Tahap Persiapan Sebelum Melaksanakan Chanoyu Dalam melaksanakan chanoyu dibutuhkan sebuah persipan-persiapan kecil baik dari tuan rumah itu sendiri maupun tamu yang akan mengikuti

Lebih terperinci

PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG

PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sastra Jepang Oleh Ester Veronika

Lebih terperinci

SENI TATA RUANG CHANIWA DAN CHASHITSU DALAM CHANOYU MAKALAH NON SEMINAR. Reni Perwitasari

SENI TATA RUANG CHANIWA DAN CHASHITSU DALAM CHANOYU MAKALAH NON SEMINAR. Reni Perwitasari UNIVERSITAS INDONESIA SENI TATA RUANG CHANIWA DAN CHASHITSU DALAM CHANOYU MAKALAH NON SEMINAR Oleh: Reni Perwitasari 0906642304 FAKULTAS ILMU PENGETAHUAN BUDAYA PROGRAM STUDI JEPANG DEPOK JANUARI 2014

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam.

Bab 1. Pendahuluan. Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam. Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam. Kebudayaan tersebut diaplikasikan secara langung melalui karya seni. Kebudayaan yang dihasilkan

Lebih terperinci

KESEDERHANAAN WABICHA DALAM UPACARA MINUM TEH JEPANG

KESEDERHANAAN WABICHA DALAM UPACARA MINUM TEH JEPANG KESEDERHANAAN WABICHA DALAM UPACARA MINUM TEH JEPANG Fajria Noviana Program Studi Bahasa dan Sastra Jepang FIB Universitas Diponegoro Email: fajria_noviana@yahoo.com ABSTRACT The Japanese tea ceremony

Lebih terperinci

KESEDERHANAAN WABICHA DALAM UPACARA MINUM TEH JEPANG

KESEDERHANAAN WABICHA DALAM UPACARA MINUM TEH JEPANG KESEDERHANAAN WABICHA DALAM UPACARA MINUM TEH JEPANG KESEDERHANAAN WABICHA DALAM UPACARA MINUM TEH JEPANG Fajria Noviana Program Studi Bahasa dan Sastra Jepang FIB Universitas Diponegoro Email: fajria_noviana@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Banyak orang Indonesia yang tertarik akan kebudayaan Jepang. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya acara-acara yang bertemakan Jepang di Indonesia (http://japanesia.org/).

Lebih terperinci

PENGARUH MUSIM TERHADAP CHANOYU

PENGARUH MUSIM TERHADAP CHANOYU PENGARUH MUSIM TERHADAP CHANOYU Yunita Chairani 1, Irma 2, Oslan Amril 2 1 Mahasiswa Prodi Sastra Jepang, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Bung Hatta E-mail: ranitireless@yahoo.com 2 Dosen Jurusan Sastra

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Kagoshima pada tahun 1549, menjadikan banyak warga Jepang memeluk

BAB I PENDAHULUAN. di Kagoshima pada tahun 1549, menjadikan banyak warga Jepang memeluk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kedatangan seorang misionaris asal Portugis bernama Fransiskus Xaverius di Kagoshima pada tahun 1549, menjadikan banyak warga Jepang memeluk agama Kristen dan jumlahnya

Lebih terperinci

ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG

ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG ABSTRAK FUNGSI BONEKA DARUMA BAGI MASYARAKAT JEPANG Boneka merupakan salah satu simbol anak-anak yang dijadikan mainan dan dibuat untuk menemani anak-anak hingga pada akhirnya boneka juga dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga

BAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau

BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan).

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK JEPANG 2.1. Klasifikasi Keramik Sifat yang paling umum dan mudah dilihat secara fisik pada keramik adalah rapuh (britle) seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah,

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Kebudayaan menurut Suparlan dalam Madubrangti (2008:15) adalah sebagai

Bab 2. Landasan Teori. Kebudayaan menurut Suparlan dalam Madubrangti (2008:15) adalah sebagai Bab 2 Landasan Teori 2.1 Konsep Budaya Kebudayaan menurut Suparlan dalam Madubrangti (2008:15) adalah sebagai berikut: Kebudayaan adalah pedoman menyeluruh bagi kehidupan sebuah masyarakat yang memiliki

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. nikmat dan karunianya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

UCAPAN TERIMA KASIH. nikmat dan karunianya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. ABSTRAKSI Seni merangkai bunga Ikebana dan seni upacara minum teh Chanoyu adalah merupakan seni estetik Jepang yang saling berhubungan. Di dalam kedua seni ini menggambarkan kecintaan bangsa Jepang akan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keinginan untuk mengetahui lebih banyak mengenai budaya kuliner Jepang. Dari

BAB I PENDAHULUAN. keinginan untuk mengetahui lebih banyak mengenai budaya kuliner Jepang. Dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berawal dari ketertarikan penulis mengenai kuliner Jepang, penulis memiliki keinginan untuk mengetahui lebih banyak mengenai budaya kuliner Jepang. Dari pengamatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

Bab 1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk yang memiliki akal budi dan juga makhluk sosial. Dalam bersosialisasi dan berinteraksi antar sesamanya, manusia diperlukan alat yang bernama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh kuat dari Negara Cina baik dari segi pengetahuan, pemerintahan,

BAB I PENDAHULUAN. pengaruh kuat dari Negara Cina baik dari segi pengetahuan, pemerintahan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Alasan Pemilihan Judul Jepang adalah sebuah Negara di bagian Asia Timur yang memiliki keunikan diantara Negara-negara lainnya. Dalam perkembangan sejarahnya, Jepang mendapat pengaruh

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini penulis akan menganalisis unsur Zen pada arsitektur Chashitsu

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini penulis akan menganalisis unsur Zen pada arsitektur Chashitsu Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini penulis akan menganalisis unsur Zen pada arsitektur Chashitsu bergaya souan yang berluas yojouhan, dengan menggunakan tujuh karakteristik Zen. Penulis akan menganalisisnya

Lebih terperinci

Abstraksi. Kata kunci : roji, chaniwa, chanoyu, dan Zen.

Abstraksi. Kata kunci : roji, chaniwa, chanoyu, dan Zen. Abstraksi Roji memiliki peranan penting dalam pelaksanaan upacara minum teh atau chanoyu. Roji merupakan istilah untuk taman teh atau chaniwa. Dikatakan memiliki peranan penting dalam chanoyu, karena roji

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan saling mengerti apa dari

Bab 1. Pendahuluan. Untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan saling mengerti apa dari Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan saling mengerti apa dari maksud yang ingin disampaikan, semua manusia memerlukan sebuah bahasa. Bahasa mengandung

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA. pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA. pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BIWA 2.1 Sejarah Biwa Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke tujuh. Masyarakat Jepang pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua Asia. Musik tradisional

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan

BAB I PENDAHULUAN. lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sepanjang sejarahnya, Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negaranegara lain termasuk teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG. Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ALAT MUSIK SHAKUHACHI DI JEPANG 2.1 Sejarah Shakuhachi di Jepang Musik dikenal masyarakat Jepang pada abad ke-7, dan pada masa itu sangat antusias mempelajari musik dari benua

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makan adalah kebutuhan dasar manusia agar dapat tetap hidup. Di seluruh dunia, ada banyak tempat dengan jenis makanan, cara makan, dan suasana. Selain dari segi makanan,

Lebih terperinci

BAHAN AJAR MATA KULIAH KEJEPANGAN II

BAHAN AJAR MATA KULIAH KEJEPANGAN II BAHAN AJAR MATA KULIAH KEJEPANGAN II Pokok Bahasan : Kebudayaan dan kebiasaan orang jepang Pertemuan : Ketiga Subpokok Bahasan : kebudayaan tradisional Sasaran Pembelajaran : 1. Setelah mengikuti matakuliah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Masakan tidak hanya sekedar benda yang bisa dimakan dan dapat

BAB I PENDAHULUAN. Masakan tidak hanya sekedar benda yang bisa dimakan dan dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masakan tidak hanya sekedar benda yang bisa dimakan dan dapat meredakan rasa lapar. Masakan, di dalamnya terdapat kandungan gizi yang diperlukan untuk menjaga kesehatan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa

BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG. Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa BAB II TINJAUAN UMUM TERHADAP KIMONO PADA MASYARAKAT JEPANG 2.1. Sejarah Kimono di Jepang Dulunya kimono adalah salah satu dari 2 jubah formal yang biasa digunakan di pengadilan Cina. Kemudian berevolusi

Lebih terperinci

LEMBAGA INDONESIA - JEPANG DI YOGYAKARTA

LEMBAGA INDONESIA - JEPANG DI YOGYAKARTA LANDASAN KONSEPTUAL PERENCANAAN DAN PERANCANGAN LEMBAGA INDONESIA - JEPANG DI YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SARJANA STRATA-1 UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN YUDISIUM UNTUK MENCAPAI DERAJAT SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap

Bab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa tersebut.

Lebih terperinci

Taman tradisional Jepang Artbanu Wishnu Aji

Taman tradisional Jepang Artbanu Wishnu Aji Taman Cahya Pustaka tradisional Jepang Artbanu Wishnu Aji Artbanu Wishnu Aji I 2016 Artbanu Wishnu Aji ISBN 978-602-73640-1-1 Foto Sampul : Komposisi batu segitiga di Taman Daisen-in oleh : Artbanu Wishnu

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang,

Bab 5. Ringkasan. Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang, Bab 5 Ringkasan Sudah sejak berabad-abad yang lalu berbagai kebudayaan asing masuk ke Jepang, dan tidak ada satu pun dari kebudayaan asing tersebut ditolak oleh kerajaan Jepang. Semua kebudayaan asing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Japanese Art and Popular Culture menyebutkan bahwa daruma adalah salah

BAB I PENDAHULUAN. Japanese Art and Popular Culture menyebutkan bahwa daruma adalah salah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut McFarland dalam bukunya Daruma, The Founder of Zen in Japanese Art and Popular Culture menyebutkan bahwa daruma adalah salah satu kunci penting untuk memahami

Lebih terperinci

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh

IV. ANALISIS KARYA. di kota Surakarta. Penulis tertarik memvisualisasikan tradisi upacara minum teh IV. ANALISIS KARYA Pada Bab ini, penulis menampilkan hasil karya beserta deskripsi dari masing-masing judul karya. Karya-karya ini terinspirasi dari upacara minum teh Jepang yang sering dijumpai pada festival

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang (Nippon/Nihon) secara harfiah memiliki arti asal-muasal matahari

BAB I PENDAHULUAN. Jepang (Nippon/Nihon) secara harfiah memiliki arti asal-muasal matahari BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belaakang Masalah Jepang (Nippon/Nihon) secara harfiah memiliki arti asal-muasal matahari adalah sebuah negara di Asia Timur yang terletak di benua Asia di ujung barat Samudera

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA. musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA. musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG OSHIBANA 2.1 Pengertian Oshibana Negara Jepang mengenal empat musim, yaitu musim panas, musim semi, musim gugur, dan musim dingin. Di Jepang orang-orang sangat menyukai bunga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Jepang merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan dan tradisi yang cukup dikenal oleh negara lain. Kebudayaan Jepang berhasil disebarkan ke berbagai negara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan

BAB I PENDAHULUAN. menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suku bangsa Tionghoa merupakan salah satu etnik di Indonesia. Mereka menyebut dirinya dengan istilah Hokkian, Tiochiu, dan Hakka. Kedatangan leluhur orang Tionghoa

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BONEKA JEPANG

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BONEKA JEPANG BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG BONEKA JEPANG 2.1 Pengertian Boneka Boneka merupakan salah satu mainan tradisional yang paling tua, karena boneka sudah ada pada zaman Yunani, Romawi ataupun Mesir Kuno. Namun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian

BAB I PENDAHULUAN. bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Agama Buddha tidak pernah bisa dilepaskan dari perkembangan sejarah bangsa Indonesia. Agama ini pernah berkembang pesat dan menjadi bagian kehidupan masyarakat Indonesia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui Smartphone. Mulai dari chatting, jejaring sosial, bermain game,

BAB 1 PENDAHULUAN. melalui Smartphone. Mulai dari chatting, jejaring sosial, bermain game, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada jaman era ponsel pintar sekarang ini, banyak hal yang bisa dilakukan melalui Smartphone. Mulai dari chatting, jejaring sosial, bermain game, membaca berita

Lebih terperinci

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif

2. Fungsi tari. a. Fungsi tari primitif 2. Fungsi tari Tumbuh dan berkembangnya berbagai jenis tari dalam kategori tari tradisional dan tari non trasional disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor internal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

BAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI RELIGI DI JEPANG. Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada

BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI RELIGI DI JEPANG. Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada BAB II TINJAUAN UMUM MENGENAI RELIGI DI JEPANG 2.1 Pengertian Religi Dalam kehidupan manusia kegiatan religi akan selalu dilaksanakan. Ada yang melakukan secara sungguh-sungguh, namun tidak orang yang

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan Skripsi. Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan

Bab 5. Ringkasan Skripsi. Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan Bab 5 Ringkasan Skripsi Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan sendiri memiliki arti sebagai pedoman yang menyeluruh bagi kehidupan masyarakat yang memiliki budaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu kebanggaan nasional (national pride) bangsa Indonesia adalah memiliki keanekaragaman budaya yang tak terhitung banyaknya. Kebudayaan lokal dari seluruh

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG KERAMIK 2.1 Pengertian Keramik Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah liat yang telah mengalami proses pembakaran. Kamus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai

BAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai adat dan kebiasaan masing-masing.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA JEPANG. Era Tokugawa ( ) Sampai Era Modern. Pada permulaan periode kepemimpinan Tokugawa ( ), sejumlah

BAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA JEPANG. Era Tokugawa ( ) Sampai Era Modern. Pada permulaan periode kepemimpinan Tokugawa ( ), sejumlah 13 BAB II GAMBARAN UMUM PARIWISATA JEPANG A. Sejarah Pariwisata Jepang Era Tokugawa (1603-1867) Sampai Era Modern Pada permulaan periode kepemimpinan Tokugawa (1603-1867), sejumlah kebijakan utama yang

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. tertentu. Seperti halnya tanabata (festival bintang), hinamatsuri (festival anak

Bab 1. Pendahuluan. tertentu. Seperti halnya tanabata (festival bintang), hinamatsuri (festival anak Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di Jepang banyak terdapat perayaan, festival, maupun ritual-ritual yang dilakukan setiap tahunnya. Biasanya setiap perayaan tersebut memiliki suatu makna tertentu.

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap

Bab 1. Pendahuluan. tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaannya yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap berpegang

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi.

Bab 5. Ringkasan. Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Bab 5 Ringkasan Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaan yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju tetapi masyarakatnya tetap berpegang teguh pada tradisi budaya.

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. komunikasi antara lain bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Bahasa

Bab 1. Pendahuluan. komunikasi antara lain bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Bahasa Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia, komunikasi sangatlah penting. Bentuk umum dari komunikasi antara lain bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran. Bahasa sendiri

Lebih terperinci

MUNCULNYA AGAMA HINDU

MUNCULNYA AGAMA HINDU MUNCULNYA AGAMA HINDU di INDIA Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi, hidung mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa (Peradaban Lembah Sungai Indus)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia yang sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia yang sebagian besar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia yang sebagian besar masyarakatnya tidak memeluk suatu agama atau kepercayaan tertentu. Namun, bukan berarti kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak keanekaragaman budaya tradisional termasuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan merupakan sebuah bentuk ekspresi atau pernyataan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Sebagai ekspresi kebudayaan, kesusastraan mencerminkan sistem sosial,

Lebih terperinci

SEJARAH ARSITEKTUR JEPANG

SEJARAH ARSITEKTUR JEPANG SEJARAH ARSITEKTUR JEPANG RUMAH TRADISIONAL JEPANG Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur GEOGRAFIS NEGARA JEPANG Jepang terletak di zona gunung berapi yang di atas Lilitan Gunung Berapi Pasifik (Pasifik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kuliner adalah suatu kata yang sering kita dengar di masyarakat yang berarti masakan yang berupa makanan atau minuman. Informasi mengenai kuliner sendiri saat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain yaitu teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan

Lebih terperinci

Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG

Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG Nihonshi( 日本史 ) SEJARAH JEPANG PEMBAGIAN ZAMAN : SEJARAH JEPANG SECARA GARIS BESAR DIBAGI MENJADI 1.Genshi jidai( 原始時代 ) - Jomon jidai( 叙門時代 ) - Yayoi jidai( 弥生時代 )( 8 SM 3 M) 2. Kodai ( 古代 ) Abad 3 abad

Lebih terperinci

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama

II. KAJIAN PUSTAKA. apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu. secara harafiah yaitu air panas untuk teh. Chanoyu mempunyai nama II. KAJIAN PUSTAKA A. Sumber Pustaka 1. Rujukan Istilah sadō atau chanoyu mengundang banyak pertanyaan seperti apakah perbedaan penyebutan sadō dan chanoyu. Arti kata chanoyu secara harafiah yaitu air

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terdiri dari berbagai kelompok etnik salah satunya adalah kelompok etnik Tionghoa. Kelompok etnik Tionghoa di Indonesia adalah salah satu kelompok etnik yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis

BAB I PENDAHULUAN. kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis BAB I PENDAHULUAN 1.1 Alasan Pemilihan Judul Jepang adalah sebuah bangsa yang menyimpan keunikan pada hal kebudayaan. Kebudayaan Jepang dipengaruhi oleh karakteristik geografis negaranya serta adanya pengaruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah sebuah negara maju yang berada di Asia Timur. Dalam Hal keyakinan, Jepang merupakan negara yang membebaskan warga negaranya dalam beragama, seperti yang

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. Teater mulai dikenal di Asia sejak tahun 350 Masehi. Pada periode ini, filosofi

Bab 1 PENDAHULUAN. Teater mulai dikenal di Asia sejak tahun 350 Masehi. Pada periode ini, filosofi Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teater mulai dikenal di Asia sejak tahun 350 Masehi. Pada periode ini, filosofi dan religius menjadi inti dari kebudayaan Asia. Hal ini menyebabkan tertanamnya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM SEJARAH TEH DAN UPACARA MINUM TEH DI JEPANG. yang tidak berubah. Salah satunya adalah minum teh. Tradisi ini agak sulit

BAB II TINJAUAN UMUM SEJARAH TEH DAN UPACARA MINUM TEH DI JEPANG. yang tidak berubah. Salah satunya adalah minum teh. Tradisi ini agak sulit BAB II TINJAUAN UMUM SEJARAH TEH DAN UPACARA MINUM TEH DI JEPANG 2.1. Tinjauan Umum Minum Teh Di tengah gaya hidup modern, ternyata masih ada tradisi dari masa lalu yang tidak berubah. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung

BAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal

Lebih terperinci

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat

Bab 3. Analisis Data. Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat dalam Jidai matsuri, berdasarkan empat unsur penting dalam matsuri yang sesuai dengan konsep Shinto. Empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Jepang Wikipedia dan Foklor Jepang, tercatat keterangan Jepang seperti dibawa (bahasa Jepang: Nippon/nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang khas yang dimiliki dari negara tersebut. Kebudayaan masing-masing suku bangsa dapat berdampingan, tumbuh dan berkembang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia,

BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG. Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, BAB II GAMBARAN UMUM NEGARA JEPANG 2.1. Letak Geografis Kepulauan Jepang yang terletak lepas pantai timur benua Asia, membentang seperti busur yang ramping sepanjang 3.800 KM. Luas totalnya adalah 377.815

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tradisi Jepang ada satu tradisi yang dapat mengangkat pamor pariwisata negeri

BAB I PENDAHULUAN. tradisi Jepang ada satu tradisi yang dapat mengangkat pamor pariwisata negeri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia dan kaya akan kebudayaan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan kemajuan media informasi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang sangat menarik. Berbagai

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang sangat menarik. Berbagai BAB I PENDAHULUAN 1. 1. LATAR BELAKANG Jepang merupakan salah satu negara yang sangat menarik. Berbagai kelebihan dan keunggulan menjadikan Jepang sebagai salah satu negara yang ingin dikunjungi oleh orang-orang

Lebih terperinci

Bab 5. Ringkasan Skripsi. yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu

Bab 5. Ringkasan Skripsi. yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu Bab 5 Ringkasan Skripsi Jepang adalah salah satu negara maju di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dalam dunia industri, serta eksistensi agama Buddha menjadi salah satu faktor penting yang menyertai

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan pendidikan sebagai langkah dalam membangun negaranya. Pendidikan

BAB 1 PENDAHULUAN. menggunakan pendidikan sebagai langkah dalam membangun negaranya. Pendidikan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang yang berangkat dari keterbelakangan, adalah salah satu negara yang menggunakan pendidikan sebagai langkah dalam membangun negaranya. Pendidikan Jepang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang bangga akan kebudayaan yang mereka miliki. Permainan-permainan

BAB I PENDAHULUAN. Jepang bangga akan kebudayaan yang mereka miliki. Permainan-permainan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki beragam budaya, diantaranya keberagaman dalam bentuk tarian, makanan, budaya, olahraga, dan banyak hal yang

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam (9 Januari 2006), definisi

BAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam  (9 Januari 2006), definisi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu hasil kebudayaan manusia yang sangat berarti dalam kehidupan manusia itu sendiri. Dalam www.wikipedia.com (9 Januari 2006), definisi bahasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki berbagai macam budaya. Dari Sabang sampai Merauke dapat ditemukan keanekaragaman ciri khas budaya daerah masing-masing.

Lebih terperinci