BAB 1 PENDAHULUAN. Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau
|
|
- Agus Wibowo
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan). Simbol atau lambang sejak zaman dahulu digunakan sebagai identitas diri maupun golongan. Misalnya pada setiap negara, masing-masing negara mempunyai lambang negaranya masing-masing. Lambang negara itu mereka pilih karena mempunyai arti yang dianggap sesuai untuk dijadikan lambang negara tersebut. Contohnya lambang negara Indonesia yaitu burung Garuda. Di Jepang Matahari dijadikan lambang negara mereka, karena bangsa Jepang menganggap bahwa mereka adalah keturunan dewi matahari. Selain lambang negara mereka juga mempunyai lambang atau simbol untuk setiap keluarga yang disebut kamon. kamon berasal dari kanji 家 (KA) yang berarti keluarga dan kanji 紋 (MON) yang berarti simbol atau lambang (Japan an Illustrated Encyclopedia). Stuart Terashita yang merupakan seorang Japanese American Genealogy menerangkan bahwa kira-kira sudah ada sekitar kamon yang digunakan di Jepang. Diantara lambang-lambang tersebut sudah ada yang digunakan sejak zaman Heian ( ) ( Sejarah simbol keluarga yang ada di Jepang atau kamon hampir sama dengan simbol yang ada di Eropa, yaitu muncul pada sekitar abad ke dua belas. Tetapi terdapat perbedaan dalam hal corak dan penggunaan simbol. Dalam hal corak, di Eropa sering 1
2 2 menggunakan binatang predator seperti singa, burung elang, dan leopard sebagai lambang yang digunakan oleh kaum bangsawan untuk menunjukan kekuatannya. Sedangkan di Jepang, dalam pemilihan corak lebih mengutamakan keindahan dan artiarti dari simbol yang dipilih. Corak seperti binatang predator tidak digunakan/ dipilih sebagai simbol keluarga di Jepang. Di Jepang corak yang biasa digunakan yaitu binatang-binatang kecil seperti kelinci, kura-kura, burung, dan jenis serangga. Selain corak binatang, juga digunakan corak tanaman seperti bunga kiku, sakura, ginko, pohon pinus, bambu dan lain-lain. Dari semua corak bunga yang ada, corak bunga krisanlah yang paling banyak dipakai, karena bunga tersebut dianggap sebagai tanaman obat dan juga sebagai jimat untuk melawan setan. Karena sangat terkenal banyak orang yang menggunakan bunga krisan sebagai lambang keluarganya. Tetapi sejak pemerintahan Meiji selain kaisar corak bunga krisan khususnya bunga krisan yang berbunga enam belas lembar, orang biasa tidak boleh menggunakan lambang tersebut. Dalam hal tertentu ada dua orang yang menggunakan lambang tersebut adalah Masashige Kusunoki pada abad ke empat belas dan Saigo Takamori pada abad ke sembilan belas ( Perbedaan lain dapat kita lihat pada penggunaan simbol keluarga, di Eropa hanya orang-orang tertentu seperti keluarga kerajaan dan para bangsawan yang memiliki simbol keluarga. Dan juga simbol keluarga itu hanya digunakan pada jaket militer atau pakaian kebesaran kerajaan beserta alat-alat/ barang-barang milik kerajaan. Sedangkan di Jepang, pada mulanya memang hanya dimiliki oleh keluarga kaisar saja tetapi lama kelamaan simbol keluarga juga dapat dimiliki oleh orang-orang biasa. Penggunaannya pun tidak terbatas pada perlengkapan militer saja. Penggunaan kamon dapat kita lihat di berbagai tempat maupun benda-benda
3 3 seperti kereta, kuil, pedang, hiasan gedung atau rumah, lampion, lambang perusahaan, perhiasan, pakaian dan lain-lain. Dalam pemilihan simbol untuk keluarganya mereka sangat memperhatikan hubungan simbol yang mereka pilih dengan pekerjaannya, posisi mereka, dan latar belakang keturunannya. Lambang-lambang atau simbol alam dan binatang tertentu yang mereka pilih itu diperlihatkan pada acara spesial seperti perkawinan, kematian, perayaan festival kebudayaan dan lain-lain untuk memperlihatkan rasa hormat, cinta, dan bangga terhadap leluhurnya. Contoh penggunaan Kamon dapat kita lihat pada pakaian yang disebut montsuki. montsuki yaitu kimono formal yang bercorak kamon. Kita dapat melihat montsuki pada saat upacara pernikahan, kematian, dan even-even penting lainnya. Pada saat acara formal maupun semi formal mereka memakai montsukinya untuk mengetahui dengan jelas darimana asal usul keturunan keluarga tersebut dan juga untuk mengetahui apakah mereka orang dalam (uchi) atau orang luar (soto). Selain itu dengan memakai montsukinya mereka juga dapat menunjukan rasa bangga mereka terhadap garis keturunannya dan sebagai bentuk penghormatan dan cinta mereka terhadap leluhurnya. Selain montsuki kita dapat melihat penggunaan kamon yang menunjukkan konsep uchi dan soto pada benda-benda yang lain, yang akan dijelaskan oleh penulis pada bab selanjutnya. Seperti yang kita ketahui bahwa dalam masyarakat Jepang ada sistem kekerabatan yang kita kenal dengan sistem Ie. Dalam sistem Ie terdapat lagi lingkungan yang akan membedakan seseorang dari masing-masing kelompok kekerabatannya. Dalam melakukan penelitian mengenai keluarga Jepang kita harus menguraikan terlebih dahulu pola-pola hubungan kekerabatan yang ada dalam keluarga tradisional Jepang yang
4 4 dikenal dengan sistem Ie. Sistem Ie ini tumbuh dan bertahan sangat kuat pada masyarakat Jepang sebagai kebudayaan yang khas, dan konsep Ie tidak hanya mengatur sistem keluarga Jepang, tetapi juga mengatur interaksi sosial masyarakat dan juga sebagai satuan unit kerjasama untuk menjaga kesinambungan dari Ie tersebut. Dalam sistem Ie terdapat dua lingkungan yang akan membedakan seseorang dari kelompoknya yaitu lingkungan dalam (uchi) dan lingkungan luar (soto). Dari konsep tersebut kita dapat melihat tata cara ketika seseorang sedang berinteraksi dengan orang lain. Seseorang dalam hal ini yaitu masyarakat Jepang mempunyai tata cara yang unik ketika sedang berbicara atau berhadapan dengan orang diluar lingkungannya. Peranan kamon sebagai identitas terselubung akan membantu mereka untuk mengenali kelompok uchi dan soto secara jelas, agar mereka dapat bertindak sesuai dengan tata cara mereka berinteraksi dengan orang didalam kelompok uchi maupun diluar kelompoknya (soto). 1.2 Rumusan Permasalahan Dari uraian diatas, permasalahan yang akan dibahas oleh penulis adalah bagaimana konsep uchi soto mempengaruhi dalam penggunaan kamon yang menimbulkan adanya perbedaan antara orang dalam (uchi) dengan orang luar (soto). Dari permasalahan diatas juga akan membuktikan bahwa konsep tentang uchi dan soto dalam sistem Ie apakah benar hilang dari kehidupan masyarakat Jepang, ataukah konsep tersebut mampu bertahan sebagai konsep tradisional yang tetap dipegang oleh masyarakat Jepang yang dikenal sebagai bangsa yang mampu melestarikan kebudayaan tradisionalnya walaupun pengetahuan dan teknologi mereka mengalami kemajuan. Dan seandainya konsep
5 5 tersebut tetap bertahan maka sejauh apa penerapan konsep tersebut dalam kehidupan sehari-hari mereka dan bagaimana mereka menerapkan konsep tersebut terhadap simbol keluarga atau kamon. 1.3 Ruang Lingkup Permasalahan Dalam pembahasan penulisan ini, penulis membatasi masalah yang batasan tersebut terbatas pada penerapan pemikiran tentang konsep uchi dan soto yang ada pada sistem kekerabatan masyarakat Jepang atau yang biasa disebut dengan sistem Ie, yang mempengaruhi keberadaan dan penggunaan kamon sebagai bentuk dari pengaruh konsep pemikiran tersebut. 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian Karena topik ini menarik perhatian penulis untuk membahasnya dalam penulisan skripsi. Dengan membahas topik ini, diharapkan akan dapat menunjukan kepada para pembaca bahwa konsep tentang uchi dan soto yang terdapat dalam sistem Ie yang dikatakan telah hilang tidaklah benar karena dalam pemikiran masyarakat Jepang masih ada konsep uchi soto yang dapat kita lihat pada penggunaan kamon yang menjadi bentuk dari konsep uchi dan soto tersebut dan menjadikan ciri khas dalam masyarakat Jepang itu sendiri. Dan setelah pembaca selesai membaca skripsi ini, penulis mengharapkan pembaca dapat mengerti tentang pola pikir masyarakat Jepang khususnya tentang konsep uchi soto yang mempengaruhi simbol keluarga atau kamon yang masih ada sampai sekarang.
6 6 Dan juga pemahaman tersebut diharapkan dapat membantu pembaca untuk mengerti masalah-masalah lebih lanjut yang berhubungan dengan penulisan ini. 1.5 Metode Penelitian Untuk data dan informasi yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini penulis menggunakan metodologi kepustakaan. Dalam penelitian kepustakaan ini, penulis menggunakan sebuah buku pegangan utama. Buku tersebut adalah Kamon no Hanashi 家紋の話 (Cerita tentang Kamon) karangan Awasaka Tsumao. Penulis akan berusaha menuliskan kembali tinjauan-tinjauan yang telah dikemukakan oleh Tsumao. Sedangkan pada saat mengkaji data penulis mengunakan metode deskriptif yaitu cara kerja membahas suatu masalah dengan cara menata dan mengklasifikasikan data serta memberikan penjelasan tentang keterangan yang terdapat pada data. Disamping buku utama yang telah disebutkan tadi, penulis juga menggunakan buku-buku yang membahas tentang sistem kekerabatan masyarakat Jepang, pola pikir masyarakat Jepang tentang konsep uchi dan soto, kamus-kamus dan buku tentang pengertian apa yang dimaksud dengan simbol itu sendiri, serta buku-buku lain yang berhubungan dengan kamon, yang merupakan bagian dari landasan teori dan tambahan informasi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. Buku-buku yang dijadikan bahan untuk penulisan skripsi ini didapat dari Perpustakaan Universitas Bina Nusantara, Perpustakaan The Japan Foundation, Perpustakaan Fakultas Sastra Universitas Indonesia, Perpustakaan Nasional, koleksi
7 7 pribadi, dosen, dan juga teman-teman. Selain itu penulis menggunakan internet untuk menambah informasi dan data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini. 1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan yang ada dalam penulisan skripsi ini secara garis besar dapat diringkas sebagai berikut: BAB 1 PENDAHULUAN Bab ini merupakan bagian awal dari penulisan skripsi ini, yang akan menjelaskan tentang latar belakang penulisan, permasalahan, batasan permasalahan, tujuan penelitian, metodologi penelitian dan sumber data, dan sistematika penulisan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini. BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini memuat landasan teori mengenai pola hubungan masyarakat Jepang yang dikenal dengan sistem Ie dan konsep pemikiran orang Jepang tentang uchi soto. Bagaimana masyarakat Jepang memelihara sistem tersebut dan bagaimana sikap orang yang disebut uchi ketika berhadapan dengan orang luar (soto). Dan juga teori tentang simbol yang digunakan untuk menganalisis dan membahas objek penelitian.
8 8 BAB 3 ANALISIS DATA Bab ini akan membahas tentang pengaruh konsep uchi soto pada kamon. Sejauh mana konsep uchi soto itu mempengaruhi penggunaan simbol keluarga yang disebut kamon. Dan apa saja peranan dari kamon itu dalam kehidupan masyarakat Jepang digunakan yang berkaitan dengan konsep uchi soto. Dan juga bagaimana kamon dapat dikatakan sebagai bentuk dari sistem kekerabatan Jepang yaitu sistem ie yang didalamnya terdapat konsep uchi dan soto. BAB 4 SIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis akan memberikan kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis. Dan juga beberapa komentar tentang topik skripsi ini, yang diharapkan dapat bermanfaat untuk penelitian selanjutnya di kemudian hari. BAB 5 RINGKASAN Bab ini akan menjelaskan secara singkat isi dari penulisan skripsi ini mulai dari latar belakang penelitian, rumusan permasalahan, serta tujuan penelitian dan hasil penelitian sebagai jawaban dari permasalahan skripsi ini.
UCAPAN TERIMA KASIH. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
ABSTRAKSI Simbol atau lambang adalah sesuatu seperti tanda yang menyatakan suatu hal atau mengandung maksud tertentu, tanda pengenal yang tetap (menyatakan sifat dan keadaan). Di Jepang selain lambang
Lebih terperinciBAB 3 ANALISIS DATA. 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem
BAB 3 ANALISIS DATA 3.1 Analisis Kamon sebagai Bentuk dari Konsep Uchi Soto yang ada dalam Sistem Ie Hubungan antara kamon dengan sistem kekerabatan masyarakat Jepang yang didalamnya terdapat konsep uchi
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Karakteristik geografis suatu negara senantiasa mempunyai pengaruh terhadap kehidupan bangsanya. Hal ini dapat dilihat pada sejarah, tabiat dan watak bangsa tersebut.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Untuk dapat memahami makna dari suatu ukiyo-e (seni lukisan kuno Jepang) tidak akan cukup dengan melihat gambar atau lukisannya saja, tetapi harus mengetahui pula
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jepang merupakan suatu negara modern yang masih terikat kuat oleh nilainilai tradisional, terutama dalam hal perkawinan. Perkawinan Jepang berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap suatu olahraga. Dapat dibuktikan jika kita membaca komik dan juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Di Jepang terdapat bermacam-macam budaya, salah satunya adalah olahraga. Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki ketertarikan tinggi terhadap suatu olahraga.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang merupakan sebuah negara yang minim sumber daya alamnya, tetapi Jepang memiliki kekayaan teknologi yang berkembang pesat dikarenakan adanya sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan hidup yang berfungsi untuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Pengertian Busana Manusia adalah makhluk yang berbudaya, dengan kebudayaan itu manusia mampu menciptakan berbagai peralatan dan perlengkapan hidup yang berfungsi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Batik merupakan salah satu seni budaya Indonesia yang sudah menyatu dengan masyarakat Indonesia sejak beberapa abad lalu. Batik menjadi salah satu jenis seni kriya yang
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Oshougatsu atau lebih dikenal dengan shougatsu adalah perayaan tahun baru masyarakat Jepang yang pada perayaan shougatsu terdapat berbagai macam jenis dekorasi-dekorasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tradisi Jepang ada satu tradisi yang dapat mengangkat pamor pariwisata negeri
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju di Asia dan kaya akan kebudayaan. Seiring dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat dan kemajuan media informasi,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Menurut sejarah, sesudah Kerajaan Pajajaran pecah, mahkota birokrasi dialihkan oleh Kerajaan Sunda/Pajajaran kepada Kerajaan Sumedanglarang. Artinya, Kerajaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mana tanaman dan bunga-bunga tersebut dapat tumbuh dan hidup. Jepang juga disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah Negara kepulauan yang indah, didukung dengan empat musim yang bergantian secara teratur dan berkala menjadikan alam Jepang ditumbuhi dengan tanaman dan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tertentu. Seperti halnya tanabata (festival bintang), hinamatsuri (festival anak
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Di Jepang banyak terdapat perayaan, festival, maupun ritual-ritual yang dilakukan setiap tahunnya. Biasanya setiap perayaan tersebut memiliki suatu makna tertentu.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. bahkan dunia seseorang dengan Tuhannya (Pateda, 1993:6). Tanpa adanya bahasa
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia dalam menjalankan kegiatan, baik sebagai mahasiswa, dosen, karyawan, ibu rumah tangga dan lain-lain yang tentunya kita sebagai mahkluk sosial, tidak akan pernah
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan alat dalam berkomunikasi. Berbagai macam definisi mengenai bahasa bermunculan. Seperti yang dijabarkan oleh Douglas (2002: 6) bahwa, bahasa itu sistematis,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tumbuhan merupakan salah satu jenis makhluk hidup yang ada di alam semesta. Dari beberapa sumber jurnal yang didapat oleh penulis dari internet, defenisi tumbuhan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Negara Jepang merupakan salah satu negara maju dan modern di kawasan Asia yang menjadi pemimpin bagi negara-negara lain di sekitarnya dalam berbagai bidang kehidupan.
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan saling mengerti apa dari
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Untuk dapat berkomunikasi dengan sesama manusia dan saling mengerti apa dari maksud yang ingin disampaikan, semua manusia memerlukan sebuah bahasa. Bahasa mengandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Arni Febriani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Jepang adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang telah menyerap banyak gagasan dari negara-negara lain yaitu teknologi, adat-istiadat, dan bentuk-bentuk pengungkapan kebudayaan. Jepang telah mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan. moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari segi sosialnya, Jepang merupakan negara yang maju dan moderen. Walaupun demikian, negara tersebut memiliki banyak keanekaragaman budaya tradisional termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Definisi Batik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Definisi Batik Batik, adalah salah satu bagian dari kebudayaan Indonesia, Belum ada di negara manapun yang memiliki kekayaan desain motif batik seperti yang dimiliki
Lebih terperinciBab 3. Analisis Data. Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat
Bab 3 Analisis Data Dalam bab ini, saya akan menganalisis pengaruh konsep Shinto yang terdapat dalam Jidai matsuri, berdasarkan empat unsur penting dalam matsuri yang sesuai dengan konsep Shinto. Empat
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam.
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kebudayaan Jepang merupakan kebudayaan yang sangat erat dengan alam. Kebudayaan tersebut diaplikasikan secara langung melalui karya seni. Kebudayaan yang dihasilkan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Permasalahan Jepang atau disebut juga dengan 日本 (Nippon/Nihon) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur dengan ibukota Tokyo. Jepang merupakan salah satu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberagaman suku, agama, ras, budaya dan bahasa daerah. Indonesia memiliki
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Budaya merupakan simbol peradaban. Apabila sebuah budaya luntur dan tidak lagi dipedulikan oleh sebuah bangsa, peradaban bangsa tersebut tinggal menunggu waktu
Lebih terperinciBab 4. Simpulan Dan Saran. Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya tentang pengaruh konsep
Bab 4 Simpulan Dan Saran 4.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis data pada bab sebelumnya tentang pengaruh konsep Bushido pada tentara Kamikaze dalam Film letters from Iwojima penulis menyimpulkan bahwa
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kimono merupakan pakaian tradisional sekaligus pakaian nasional Jepang. Perkembangan Jepang yang begitu pesat dalam berbagai bidang, salah satunya bidang fashion,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang merupakan daerah yang memiliki potensi budaya yang masih berkembang secara optimal. Keanekaragaman budaya mencerminkan kepercayaan dan kebudayaan masyarakat setempat
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai
Bab 5 Ringkasan Temari adalah simbol perfeksionisme di Jepang. Temari kerap diberikan sebagai hadiah yang diberikan saat berbahagia. Dahulu temari juga dikenal sebagai bola kesayangan para ibu. Di sekitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Third New International (seperti dikutip Al Ichsan, 2013: 4), origami merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seni melipat kertas, atau yang sering disebut origami, merupakan salah satu seni yang populer di kalangan masyarakat Jepang. Menurut kamus webster s Third New
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kehidupan manusia itu sendiri. Dalam (9 Januari 2006), definisi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah salah satu hasil kebudayaan manusia yang sangat berarti dalam kehidupan manusia itu sendiri. Dalam www.wikipedia.com (9 Januari 2006), definisi bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jepang adalah negara maju dan modern, tetapi negara Jepang tidak pernah meninggalkan tradisi dan budaya mereka serta mempertahankan nilai-nilai tradisi yang ada sejak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Indonesia. 1 Drs. Atar Semi. Kritik Sastra, 1984: Ibid. Hal. 52.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesusastraan merupakan sebuah bentuk ekspresi atau pernyataan kebudayaan dalam suatu masyarakat. Sebagai ekspresi kebudayaan, kesusastraan mencerminkan sistem sosial,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam pengertiannya yang paling umum, pakaian dapat diartikan sebagai penutup atau pelindung anggota tubuh. Pakaian digunakan sebagai pelindung tubuh terhadap hal-hal
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat
Bab 5 Ringkasan Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan dan banyak terdapat perayaan-perayaan ataupun festival yang diadakan setiap tahunnya. Pada dasarnya, perayaan-perayaan yang ada di
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan. kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak
Bab 5 Ringkasan Agama Shinto merupakan salah satu agama tertua dan dianggap sebagai kepercayaan asli masyarakat Jepang yang merupakan kelanjutan dari garis yang tak terputus dari zaman pra sejarah sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pengadaan Proyek Pelestarian budaya bukan hanya yang berhubungan dengan masa lalu, namun justru membangun masa depan yang menyinambungkan berbagai potensi masa lalu
Lebih terperinci2014 SAJARAH CIJULANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naskah kuno merupakan salah satu warisan budaya Indonesia dalam bidang keberaksaraan yang telah dilindungi oleh UU RI No. 11 tahun 2010. Ungkapan warisan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. biasanya juga dialami oleh orang lain, dengan kata lain banyak orang dalam kehidupan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia dari bangsa dan negara manapun, dalam perjalanan hidup mereka yang singkat ini, mengalami bermacam-macam pengalaman. Pengalaman yang mereka alami biasanya juga
Lebih terperinciBATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE. Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI
BATIK INDONESIA SEBAGAI SUMBER IDE Suciati, S.Pd, M.Ds Prodi Pendidikan Tata Busana PKK FPTK UPI Nama Djawa Hokokai mengikuti nama organisasi propaganda Jepang yaitu organisasi Putera menjadi Organisasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerminkan kepribadian seseorang. Tidak hanya pakaian sehari-hari saja
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak orang mengatakan bahwa pakaian yang dipakai dapat mencerminkan kepribadian seseorang. Tidak hanya pakaian sehari-hari saja namun pakaian tradisional juga dapat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Indonesia adalah negara yang memiliki tradisi dan hasil budaya yang beraneka ragam, salah satu hasil budaya tersebut adalah batik. Batik merupakan warisan
Lebih terperinciBab 5. Ringkasan Skripsi. Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan
Bab 5 Ringkasan Skripsi Kebudayaan merupakan bagian dari identitas diri suatu negara. Kata kebudayaan sendiri memiliki arti sebagai pedoman yang menyeluruh bagi kehidupan masyarakat yang memiliki budaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang kaya keanekaragaman seni dan budaya. Kebudayaan lokal sering disebut kebudayaan etnis atau folklor (budaya tradisi). Kebudayaan lokal
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. lain. Keluarga adalah lingkungan interaksi manusia yang pertama. Keluarga
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Manusia pada dasarnya adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam menjalani kehidupannya manusia selalu membutuhkan interaksi dengan orang lain. Keluarga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peninggalan nenek moyang yang sangat berbeda latar belakangnya. Keragaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Gorontalo merupakan salah satu di antara ratusan suku bangsa yang ada di Nusantara, sama halnya dengan suku lainnya yang memiliki kebudayaan sebagai peninggalan nenek
Lebih terperinciKain Sebagai Kebutuhan Manusia
KAIN SEBAGAI KEBUTUHAN MANUSIA 1 Kain Sebagai Kebutuhan Manusia A. RINGKASAN Pada bab ini kita akan mempelajari kain sebagai kebutuhan manusia. Manusia sebagai salah satu makhluk penghuni alam semesta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara mempunyai kebudayaan yang beraneka ragam. Keberagaman budaya tersebut mempunyai ciri khas yang berbeda-beda sesuai adat dan kebiasaan masing-masing.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Semakin banyaknya budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia,
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin banyaknya budaya-budaya asing yang masuk ke Indonesia, menyebabkan semakin berkurangnya pengetahuan masyarakat umum akan nusantara dan kebudayaan Indonesia
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: ). Barisan
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang yang oleh penduduknya sendiri disebut Nippon atau Nihon merupakan negara yang wilayahnya terdiri dari pulau-pulau (Kodansha, 1993: 649-658). Barisan pulau-pulau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesenian merupakan salah satu bentuk kebudayaan manusia. Setiap daerah mempunyai kesenian yang disesuaikan dengan adat istiadat dan budaya setempat. Jawa Barat terdiri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki moto atau semboyan Bhineka Tunggal Ika, artinya yakni berbeda-beda tetapi tetap satu. Maknanya meskipun berbeda-beda namun pada hakikatnya bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini kuliner adalah suatu kata yang sering kita dengar di masyarakat yang berarti masakan yang berupa makanan atau minuman. Informasi mengenai kuliner sendiri saat
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang dikenal sebagai negara yang kaya akan nilai-nilai kebudayaannya yang tinggi. Walaupun Jepang merupakan negara yang maju, tetapi masyarakatnya tetap berpegang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar. di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia. Daerah penghasil batik banyak terdapat di pulau Jawa dan tersebar di daerah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan
Lebih terperinciPENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG
PENGARUH AGAMA BUDDHA PADA EKSISTENSI BONEKA DARUMA DALAM DUNIA POLITIK JEPANG Skripsi Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Strata 1 Jurusan Sastra Jepang Oleh Ester Veronika
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. formal dalam bentuk sebuah negara. Sub-sub etnik mempunyai persamaanpersamaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia memiliki berbagai macam agama, suku bangsa dan keturunan, baik dari keturunan Cina, India, Arab dan lain-lain. Setiap golongan memiliki karakteristik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Payung Geulis Nova Juwita, 2014 Analisis Estetik Payung Geulis Tasikmalaya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penggarapan produk kerajinan tradisional pada kelompok masyarakat pekriya tradisional di daerah-daerah di Indonesia banyak dipengaruhi oleh latar belakang sosial
Lebih terperinciKajian Perhiasan Tradisional
Kajian Perhiasan Tradisional Oleh : Kiki Indrianti Program Studi Kriya Tekstil dan Mode, Universitas Telkom ABSTRAK Kekayaan budaya Indonesia sangat berlimpah dan beragam macam. Dengan keanekaragaman budaya
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi
Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Sejak zaman dahulu kala, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi kepada sesamanya, baik itu lisan maupun tulisan. Menurut Parera (1997:27), bahasa ialah
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil analisis setiap gambar yang dipilih dari video mapping Revitalisasi Kota Tua Jakarta pembahasan yang didasarkan pemikiran yang menggunakan semiotika signifikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia selain tempat tinggal dan makanan. Sejak dahulu kala, pakaian telah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Pakaian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang dipergunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Sadō merupakan salah satu kesenian yang masih menjadi tradisi dalam masyarakat Jepang. Sadō yang disebut juga Cha no yu adalah etika tradisional dalam menyajikan
Lebih terperinciBAB VI SIMPULAN DAN SARAN
234 BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1 Simpulan Perkawinan merupakan rentetan daur kehidupan manusia sejak zaman leluhur. Setiap insan pada waktunya merasa terpanggil untuk membentuk satu kehidupan baru, hidup
Lebih terperinciPLBJ KOMPETENSI DASAR
PLBJ NO 1 2 3 4 1. Mengenal ciri-ciri air bersih Memahami manfaat air Menyebutkan ciri-ciri air bersih bersih Menjelaskan manfaat dari tawas Di sajikan gambar alat penjernihan air 2. Membuat model penjernihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang terdiri dari banyak ragam suku dan budaya. Masing-masing daerah mempunyai keunikannya tersendiri. Keunikan tersebut disalurkan dalam
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah suatu sistem lambang bunyi yang bersifat arbitrer yang digunakan oleh sekompok anggota masyarakat untuk berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Kalimat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara yang memiliki banyak kebudayaan yang cukup unik. Uniknya kebudayaan-kebudayaan yang ada di Jepang biasanya dipengaruhi pula
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah Kalimantan Selatan merupakan salah satu dari lima provinsi yang ada di Kalimantan, sebagaimana dengan wilayah Indonesia lainnya yang kaya akan keanekaragaman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berupa barang maupun uang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. menyerahkan sesuatu kepada orang lain sebagai bentuk ucapan terima
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang lazim pernah memberi sesuatu kepada orang lain, baik berupa barang maupun uang. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 205), kata memberi memiliki beberapa
Lebih terperinciBAB 1. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Dengan menyadari bahwa dunia ini sangat luas dan memiliki banyak kebudayaan, tentu saja bahasa yang digunakan juga berbeda-beda. Tanpa adanya bahasa, manusia akan sulit
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebudayaan suatu bangsa tidak hanya merupakan suatu aset, namun juga jati diri. Itu semua muncul dari khasanah kehidupan yang sangat panjang, yang merupakan
Lebih terperinciUSULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN
USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM: PECINTA BUDAYA BAJU BATIK MODERN REMAJA SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN BUDAYA BANGSA BIDANG KEGIATAN PKM-KEWIRAUSAHAAN Di Usulkan Oleh: 1.RINA ANJARSARI
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya terus meningkat. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2004:5-6), Sebagaimana dilaporkan di dalam
Lebih terperinciBab 1. Latar Belakang. Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan
Bab 1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan upaya membelajarkan siswa (Degeng:1989). Kegiatan pengupayaan ini akan mengakibatkan siswa dapat mempelajari sesuatu dengan cara efektif dan
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi, agar komunikasi yang dilakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitar Kristen Maranatha 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Bandung merupakan kota yang memiliki beragam keindahan dan kenyamanan. Oleh karena itu, Kota Bandung memiliki banyak julukan seperti The Capital City of Asia Afrika,
Lebih terperinciAbstraksi. Kata kunci : Aoba Matsuri, Shinto, Matsuri.
Abstraksi Negara Jepang adalah negara yang kaya akan kebudayaan. Matsuri merupakan salah satu contoh dari kebudayaan Jepang tersebut. Setiap tahun bahkan setiap bulan masyarakat Jepang mengadakan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (isolasi) dari dunia luar dengan sistem feodal, yang merupakan transisi ke. Restorasi Meiji kelak sebagai antiklimaks isolasinya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Jepang merupakan salah satu negara di kawasan Asia Timur yang patut diperhitungkan.dengan kehebatannya dalam memadukan tradisi dan modernisasi, menjadikan Jepang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang subordinatif, di mana bahasa berada dibawah lingkup kebudayaan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan bagian dari kebudayaan, ada juga yang mengatakan bahwa bahasa dan kebudayaan merupakan dua hal yang berbeda, namun antara bahasa dan kebudayaan
Lebih terperinciAbstraksi. Kata kunci : Tagata Jinja Hounen matsuri, kami
Abstraksi Salah satu kebudayaan yang terus dipertahankan di Jepang hingga sekarang adalah matsuri. Tagata Jinja Hounen matsuri yang menjadi topik pembahasan skripsi ini memiliki keunikan yang terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Batik merupakan salah satu kain khas yang berasal dari Indonesia. Kesenian batik merupakan kesenian gambar di kain untuk pakaian yang menjadi salah satu kebudayaan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI. Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis
BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG AMIGURUMI 2.1 Sejarah Amigurumi Boneka berasal dari bahasa Portugis yaitu Boneca yang berarti sejenis mainan yang dapat berbentuk macam-macam, terutamanya bentuk manusia dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap negara memiliki beragam norma, 1 moral, 2 dan etika 3 yang menjadi pedoman hidup sehari-hari. Keberagaman tersebut memiliki ciri khas yang berbeda-beda
Lebih terperinciREVIEW PROGRAM. Student Workshop and Short Course Culture
REVIEW PROGRAM Student Workshop and Short Course Culture (SWSC JAPAN 2015) 17-20 September 2015 Student Workshop and Short Course Culture Program kursus budaya yang diselenggarakan oleh Gotravindo bekerja
Lebih terperinci- Penerapan konsep energi gerak
IPA NO KOMPETENSI DASAR MATERI INDIKATOR 1 Menyimpulkan hasil pengamatan bahwa gerak benda di pengaruhi oleh bentuk dan ukuran - Gerak benda - Siswa dapat menjelaskan gerak benda yang berbentuk bulat -
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam proses pembuatannya penuangan motif tenunan hanya berdasarkan imajinasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam masyarakat tradisional Nusa Tenggara Timur (NTT) tenunan sebagai harta milik keluarga yang bernilai tinggi karena kerajinan tangan ini sulit dibuat oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Setiap daerah atau kota di Indonesia memiliki kesenian dengan ciri khasnya masing-masing. Hal itu bisa dilihat pada pengaruh karya seni rupa peninggalan kerajaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia dan khususnya suku Jawa ialah setelah akhir abad XVIII atau awal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kerajinan batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman Majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Meluasnya kesenian batik menjadi milik rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE. dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis tersebut
BAB I PENDAHULUAN PENELITIAN ARTEFAK ASTANA GEDE A. Latar Belakang Indonesia adalah Negara kepulauan yang berada di garis khatulistiwa dan terapit oleh dua benua. Ribuan pulau yang berada di dalam garis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Simalungun terbagi atas beberapa bagian seperti upacara adat Marhajabuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Etnis Simalungun memiliki kebudayaan yang banyak menghasilkan kesenian daerah dan upacara adat, dan hal tersebut masih dilakukan oleh masyarakat Simalungun sebagai
Lebih terperinciBab 1. Pendahuluan. (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar), persembahan (boneka
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Jepang memiliki berbagai macam budaya yang orisinil dan unik seperti dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar), persembahan (boneka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Terampil berbahasa sangat penting dikuasai.
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan membahas latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, tujuan, manfaat dari penelitian dan sistematika penulisan. A. Latar Belakang Terampil
Lebih terperinciBAB I JENIS-JENIS DAN FUNGSI KIMONO DALAM MASYARAKAT JEPANG. Interaksi manusia dengan sesamanya memunculkan suatu peradaban yang
BAB I JENIS-JENIS DAN FUNGSI KIMONO DALAM MASYARAKAT JEPANG 1.1. Latar Belakang Masalah Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi satu sama lainnya. Interaksi manusia dengan sesamanya memunculkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki aneka ragam budaya. Budaya pada dasarnya tidak bisa ditinggalkan, karena merupakan kepercayaan atau citra suatu kelompok dan individu yang ada dari
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai alat berkomunikasi, manusia menggunakan bahasa sebagai sarananya. Bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang dipergunakan oleh para anggota suatu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dilestarikan dan dikembangkan terus menerus guna meningkatkan ketahanan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang memiliki beranekaragam kebudayaan. Budaya Indonesia yang beraneka ragam merupakan kekayaan yang perlu dilestarikan dan dikembangkan
Lebih terperinci