Rahmat Hidayattullah, Gunawarman Hartono
|
|
- Sucianty Kurniawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBAIKAN KUALITAS HASIL PROSES PRE TREATMENT COATING ELECTRO DEPOSITION PAINT SETELAH TAKT TIME UP DENGAN MENGGUNAKAN METODE PDCA DAN 7QC TOOLS UNTUK MENGURANGI DEFECT SEED DI DEPARTEMEN PAINTING PT ASTRA DAIHATSU MOTOR Rahmat Hidayattullah, Gunawarman Hartono Universitas Bina Nusantara Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Abstrak Perbaikan kualitas hasil proses Pre Treatment Coating - Electro Deposition Paint menjelaskan bagaimana menurunkan Defect Per Unit (DPU) proses Pre Treatment Coating - Electro Deposition Paint. Metode yang digunakan dengan menggunakan PDCA dan 7QC tools. Dari hasil pengukuran dan pengolahan data didapat bahwa defect yang menjadi pareto adalah defect seed, kemudian dilakukan analisa dengan menggunakan diagram sebab akibat untuk mengetahui sumber penyebabnya. Tindakan perbaikan dengan menggunakan metode PDCA untuk menanggulangi sumber penyebab masalah defect. Dari hasil tindakan perbaikan didapat penurunan DPU sebesar 36,18 % yang sebelumnya total DPU adalah menjadi 12,24. Penurunan defect yang menjadi pareto yaitu defect seed sebesar 62,77% yang sebelumnya sebesar 9.63 menjadi Perbaikan kualitas membuat line stop berkurang selama 866 menit dari 1316 menit menjadi 498 menit. kata kunci : PDCA, 7QC Tools, Defect 1. PENDAHULUAN Perkembangan industri manufaktur khususnya sektor otomotif di Indonesia terus mengalami peningkatan. Salah satu sektor otomotif itu adalah kendaraan roda empat, khususnya mobil. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), pada tahun 2010 total produksi kendaraan mencapai unit dan pada tahun 2011 mencapai unit. Untuk semester pertama Januari
2 Juni 2012 ini total produksi telah mencapai unit dimana market share didominasi oleh kendaraan dengan cc dibawah ( volume). PT Astra Daihatsu Motor sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan mobil, dalam usahanya memenuhi permintaan pasar mobil yang terus meningkat melakukan beberapa strategi, salah satunya adalah dengan meningkatkan kapasitas produksi dengan cara takt time up pembuatan mobil dari 1.5 menit menjadi 1.0 menit. Dengan semakin cepatnya takt time, timbul beberapa masalah diantaranya adalah produk cacat atau yang biasa disebut defect menjadi lebih banyak terutama pada hasil proses Pre Treatment Coating - Electro Deposition Paint ( PTC-ED). Rata-rata total Defect Per Unit (DPU) hasil proses PTC-ED sebesar 19 DPU sedangkan target yang telah ditetapkan adalah 10 DPU dan defect yang menjadi pareto yaitu defect seed sebesar 9.63 sedangkan target yang telah ditetapkan adalah 5. Tingginya defect hasil proses PTC-ED menyebabkan repair time menjadi bertambah sehingga menyebabkan line stop. Dengan adanya permasalahan tersebut, sehingga hal ini yang diangkat sebagai bahan penelitian yaitu mengurangi defect seed hasil proses PTC-ED. 2. METODE PENELITIAN 2.1. Mencari referensi jurnal dan studi literatur Merupakan landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini untuk mencapai tujuan dari penelitian. Studi literatur yang digunakan adalah dengan menggunakan siklus PDCA untuk tindakan pengukuran, analisa dan proses perbaikan dan tujuh alat bantu kualitas (7QC Tools) Mengumpulkan Data Data awal yang berupa data Defect Per Unit (DPU) hasil proses Pre Treatment Coating Electro Deposition Paint (PTC-ED) yang ada di departemen painting. Selain data DPU, data pengukuran proses dan line stop juga diambil untuk melihat pengaruh dari kualitas hasil proses PTC-ED terhadap line stop. Data DPU dan line stop diambil dari data kualitas hasil proses dan data proses produksi selama enam bulan dari Juni 2012 sampai dengan Desember Mengolah Data dan Menganalisa Faktor Penyebab Tahap ini adalah mengolah data Defect Per Unit (DPU) hasil proses Pre Treatment Coating Electro Deposition Paint (PTC-ED) yang telah dikumpulkan. Data kualitas hasil proses PTC-ED diolah dengan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui defect apa saja yang dominan dan sering terjadi. Kemudian data dianalisa untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya defect. Analisa data dengan menggunakan diagram sebab akibat yang meliputi man, machine, method, material, dan environment Melakukan Tindakan Perbaikan Tindakan perbaikan dilakukan terhadap faktor dominan penyebab terjadinya defect hasil proses Pre Treatment Coating Electro Deposition Paint (PTC-ED) sesuai hasil analisis. Tindakan perbaikan ini bisa berupa perubahan metode, penambahan mesin, dan perubahan parameter material. Tindakan perbaikan dilakukan dengan menggunakan siklus PDCA Melakukan Kontrol Setelah Tindakan Perbaikan Untuk melihat dampak dari hasil perbaikan diperlukan kontrol setelah perbaikan berupa data Defect Per Unit (DPU) dan line stop setelah dilakukan tindakan perbaikan. Dalam penelitian ini data dibandingkan antara sebelum dan setelah perbaikan untuk melihat seberapa besar penurunan defect hasil proses Pre Treatment Coating Electro Deposition Paint (PTC-ED) dan line stop di line ED Inspection Membuat Kesimpulan Penelitian Kesimpulan merupakan penjelasan singkat terhadap semua tahapan penelitian ini dan hasil yang dicapai serta usaha yang harus tetap dipertahankan agar hasil tersebut tetap dalam level yang diinginkan.
3 3. HASIL DAN BAHASAN 3.1 Pengukuran Produk Tabel 3.1 Pengukuran defect hasil proses PTC-EDP JENIS DEFECT JUMLAH DPU PROSENTASE ACC PROSENTASE SEED % 50.19% ED STAIN % 69.48% ED SAGGING % 82.32% CISSING % 92.65% TOUCHING % 96.54% VLEK GARIS % 97.68% PUM ED % 98.06% OIL STAIN % 98.15% CRATER % 98.15% OTHER % % TOTAL DEFECT ED 2110 UNIT 110 DPU ED Merupakan hasil pengukuran defect hasil proses Pre Treatment - Electro Deposition Paint (PTC-EDP) pada bulan Juni dari hasil tersebut kemudian dibuat diagram pareto untuk melihat defect yang menjadi pareto pada bulan Juni. Dari data table diatas, maka dibuatlah pareto data DPU defect yang terdiri dari lima defect pareto teratas, yang terdiri dari DPU seed ( 9,63 ), ED stain ( 3,70 ), ED sagging ( 2,46 ), cissing ( 1,98 ), touching ( 0,75 ). Grafik pareto defect PTC-EDP dapat dilihat seperti pada gambar 3.1.
4 Gambar 3.1 Diagram pareto defect PTC - EDP 3.2 Analisa Dari analisa yang didapat dengan mengambil contoh defect seed yang ada pada body unit kemudian dilihat dengan menggunakan microscope electric, defect Seed hasil proses PTC-EDP disebabkan oleh beberapa faktor seperti yang terlihat pada Gambar 3.2. Gambar 3.2 Material Penyebab Defect Seed
5 3.3 Tindakan Perbaikan Menentukan Tema dan Analisa Situasi Penentuan tema untuk tindakan perbaikan dilihat berdasarkan defect yang menjadi pareto tertingi. Berdasarkan data quality yang didapat, pareto tertinggi adalah defect seed. Penetuan tema ini bertujuan agar fokus terhadap sumber permasalahan yang terjadi dan tindakan perbaikan yang harus dilakukan Menetapkan Target Penetapan target disesuaikan dengan target yang ditetapkan oleh management painting. Penetapan target dilakukan secara bertahap untuk mengurangi dan menghilangkan defect seed. Dengan adanya target ini bertujuan untuk mengevaluasi hasil yang telah tercapai dengan tindakan perbaikan yang dilakukan. Sehingga analisa untuk potensi sumber defect dan tindakan perbaikan yang akan dilakukan menjadi lebih jelas. Gambar 3.3 Grafik Target Penurunan Defect Seed Analisa Faktor Sumber Penyebab Defect Untuk menganalisa sumber penyebab digunakan diagram sebab akibat atau yang biasa disebut dengan diagram fishbone. Dengan menganalisa sumber defect yang berpotensi disebabkan oleh faktor man, machine, method, material dan environtment. Pada Gambar 3.4 menjelaskan hasil dari analisa penyebab sumber defect seed dengan menggunakan diagram sebab akibat Mencari Ide Perbaikan Dengan 5W1H Pencarian ide perbaikan dengan menggunakan metode 5W1H untuk menjawab akar permasalahan yang telah diketahui dari diagram sebab akibat atau diagram fishbone. Metode 5W1H itu sendiri merupakan metode yang berisi pertanyaan akan sebuah permasalahan yang terdiri atas what, why, who, where, when dan How. What merupakan pertanyaan untuk menentukan jawaban akan permasalahn yang terjadi. Why merupakan pertanyaan untuk mengetahui alasan untuk melakukan perbaikan. Who merupakan pertanyaan untuk mengetahui jawaban siapa yang akan melakukan perbaikan. Where merupakan pertanyaan untuk mengetahui dimana suatu tindakan perbaikan akan dilakukan. When merupakan pertanyaan untuk mengetahui kapan suatu perbaikan akan dilakukan. How merupakan pertanyaan untuk mengetahui bagaimana cara melakukan perbaikan. Setelah semua unsur 5W1H terpenuhi maka selanjutnya adalah menyusun rencana ide perbaikan yang akan dilakukan. Pada Tabel 3.2 merupakan rencana ide perbaikan yang menggunakan metode 5W1H yang telah disusun berdasarkan sumber penyebab terjadinya defect seed pada area Pre Treatment Coating - Electro Deposition Paint (PTC- EDP).
6 Gambar 3.4 Analisa Sumber Penyebab Defect Seed.
7 Tabel 3.2 Rencana ide perbaikan dengan metode 5W1H Implementasi Tindakan Perbaikan Man 1. Melalukan revisi SOP pembersihan filter bag untuk melakukan pencucian vessel filter bag. 2. Melalukan revisi SOP pembersihan filter bag untuk melakukan pencucian vessel filter bag
8 Method 1. Melakukan perubahan standar TPM bulanan untuk pembersihan pipa, nozzle PTC - EDP yang sebelumnya pembersihan dilakukan setiap tiga bulan diganti menjadi setiap bulan untuk dilakukan pembersihan. 2. dibuatkan work instruction jadwal penggantian filter menjadi dua kali per shift. 3. Melakukan perubahan pembersihan filter magnet dari periode mingguan menjadi harian. Machine 1. Penambahan mesin RO system untuk menambah supply demin water sebesar 45 m³ ke dalam area PTC-EDP. 2. Penambahan riser dan nozzle pada area final rinse PTC dan final rinse EDP. Jumlah nozzle sebelum penambahan sejumlah 10 buah setelah penambahan riser dan nozzle menjadi 30 buah. 3. Merubah setting drain valve pada conus tank phospating yang sebelumnya sludge collect time selama 180 detik dengan overlap time selama 120 detik dirubah menjadi 300 detik untuk sludge collect time dengan overlap time selama 60 detik. Merubah setting waktu penyaringan sebelumnya selama 20 menit dan waktu pengeringan selama 10 menit kemudian dirubah menjadi 30 menit untuk waktu penyaringan dan 20 menit untuk waktu pengeringan. Material 1. Mengirimkan form Analisa Tindakan Penanggulangan dan Pencegahan Masalah (ATPPM) ke departemen Welding untuk melakukan aktivitas mengurangi gram dan serat yang ada pada body unit. 2. Melakukan perubahan pembersihan filter strainer dari periode mingguan menjadi harian. Environtment 1. Pembersihan lantai dan dinding PTC EDP dengan periode setiap bulan. 2. Perubahan pembersihan hanger dari periode mingguan menjadi harian. 3. Penambahan filter diatas tank sirkulasi. 4. Installasi mesin pembersih hanger Evaluasi Hasil Evaluasi hasil tindakan perbaikan selama enam bulan terhadap DPU In ED Inspection yang merupakan defect proses PTC-EDP menunjukan trend yang menurun walaupun masih berada diatas standar DPU yang telah ditentukan dimana terjadi penurunan DPU pada bulan Desember sebesar 36,18 % dibandingkan dengan DPU bulan Juni seperti yang terlihat pada Gambar 3.5 dibawah ini. Gambar 3.5 Grafik DPU In ED Inspection Juni - Desember
9 Sedangkan untuk pareto defect seed menunjukan trend penurunan DPU sebesar 59,29 % pada bulan Desember dibandingkan dengan DPU pada bulan Juni dan dapat mencapai target yang telah ditentukan. Penurunan defect seed dapat dilihat pada Gambar 3.6. Gambar 3.6 Grafik DPU defect seed Juni - Desember Akibat dari penurunan DPU In ED Inspection, line stop akibat proses repair defect di line ED Inspection juga mengalami trend penurunan. Penurunan line stop pada bulan Desember sebesar 826 menit atau 62,77 % dibandingkan dengan line stop pada bulan Juni. Penurunan line stop akibat kurangnya repair time pada proses repair defect dapat dilihat pada Gambar 3.7. Gambar 3.7 Grafik line stop line ED Inspection Standarisasi Tindakan perbaikan yang telah dilakukan perlu distandarisasi sebagai aktivitas preventive action agar dapat mengurangi dan menghilangkan potensi penyebab ketidaksesuaian atau defect dan mencegah terulangnya kembali masalah tersebut di waktu yang akan datang. Pada Tabel 3.3 menjelaskan standarisasi yang dilakukan.
10 Tabel 3.3 Standarisasi tindakan perbaikan Pertimbangkan Masalah Yang Tersisa dan Penetapan Rencana Berikut Setelah melakukan tindakan perbaikan untuk menurunkan DPU proses Pre Treatment Coating - Electro Deposition Paint (PTC-EDP) sehingga DPU yang didapat adalah 12,24 dan masih berada diatas standar yang telah ditentukan, sehingga penetapan rencana berikutnya adalah mengevaluasi dan memastikan bahwa implementasi telah dilakukan dengan menjalankan tindakan preventive action. Untuk mencapai DPU minimal 10 atau sama dengan standar yang telah ditentukan. Penetapan rencana berikutnya bisa dengan melanjutkan menurunkan defect seed yang telah mencapai target tahap pertama yaitu sebesar 3.92 menjadi Kesimpulan 1. Tingginya defect proses PTC-EDP setelah melakukan takt time up dipengaruhi oleh beberapa faktor,diantaranya adalah : a. Metode TPM yang dijalankan tidak seluruhnya dirubah sejalan dengan perubahan takt time proses. b. Pemenuhan akan equipment yang dibutuhkan untuk menunjang kualitas yang dibutuhkan belum dilaksanakan pada saat perubahan takt time. c. Terdapat equipment yang ada belum dilakukan perubahan setting parameter yang seharusnya dirubah agar dapat menunjang kualitas proses. 2. Tindakan perbaikan yang telah dilakukan untuk menurunkan DPU proses PTC-EDP berhasil menurunkan total DPU sebesar 36,18 % yang sebelumnya total DPU adalah menjadi 12,24. Penurunan defect yang menjadi pareto yaitu defect seed sebesar 62,77% yang sebelumnya DPU defect seed sebesar 9.63 menjadi Penurunan DPU proses PTC-EDP juga dapat menurunkan line stop yang ada di line ED Inspection, line stop yang terjadi sebelum dilakukan tindakan perbaikan selama 1316 menit dan setelah perbaikan menjadi selama 490 menit atau terjadi penurunan sebesar 866 menit.
11 5. Referensi Dahlgaard, J. J.,Kristensen, K.,&Kanji,G.K. (2002). Fundamentals of Total Quality Management. London & New York : Taylor & Francis Group. Gaspersz,V. (2011). Lean Six Sigma : for Manufacturing and Service Industries. Bogor:Vinchristo Publication Gaspersz,V. (2011). Total Quality Management : Untuk praktisi Bisnis dan Industri. Bogor:Vinchristo Publication. Gaikindo.(2012).Statistic data.production Volume.Retrieved August 3,2012 from, Hoyle,D. (2009). ISO 9000 :Quality System Handbook.Oxford:Elsevier Ltd. ISO. (2008). Quality Management System Requirement (4th edition).geneva Liker,K.J., & Meier,D.(2006). The Toyota Way Field Book.New York:McGraw-Hill. Pipan, K.K.,Pavletic, D., & Sokovic, M.(2010). Quality Improvement Methodologies PDCA Cycle, RADAR Matrix, DMAIC and DFSS. Journal of Achievments in Materials and Manufacturing Engineering,Vol. 1, Roy,R.N.(2005). Modern Approach to Operation Management.New Delhi:New Age International. Sokovich, M.,Pavletic, D., & Paliska, G.(2007). Quality Tools Sistematic Use In Process Industry. Journal of Achievments in Materials and Manufacturing Engineering,Vol. 25, Wignjosoebroto,S. (2006). Pengantar Teknik & Manajemen Industri.Surabaya:Guna Widya. Tentang Penulis Rahmat Hidayattullah lahir di Bekasi 9 Oktober 1986, Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang ilmu teknik industri pada tahun 2013 Saat ini penulis bekerja di PT Astra Daihatsu Motor.
Lampiran 1 Aktivitas Mengurangi Gram Dan Serat Di Welding. 1. Pengumpulan data awal dari filter magnet di Painting
Lampiran 1 Aktivitas Mengurangi Gram Dan Serat Di Welding Aktivitas mengurangi gram dan serat yang dilakukan di departemen welding adalah sebagai jawaban dari diberikannya form ATPPM oleh departemen painting
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Diagram Alir DELAPAN LANGKAH 8. Menetapkan target 1. Menentukan tema & analisa situasi 9. Standarisasi & rencana 2. Menetapkan target 6. Evaluasi hasil 3. Analisa faktor penyebab
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian merupakan gambaran dari tahapan yang dilalui dalam menyelesaikan suatu masalah yang ditemui dalam sebuah penelitian, dimana dibuat berdasarkan latar
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Tahap Analyze Pada tahap analyze ini dilakukan analisa faktor faktor penyebab kecacatan dengan menggunakan fishbone diagram, diagram pareto dan yang terakhir teknik 5 why analysis.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Identifikasi Masalah Studi Pustaka Menentukan Tujuan 8 Langkah dan 7 Tools 1. Menentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1 Variabel Penelitian Variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat yang mempunyai variasi tertentu yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Langkah awal yang perlu dilakukan untuk menjawab tantangan dan persaingan global di bidang industri manufaktur otomotif khususnya di seksi Die Design, adalah suatu analisa manajemen
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil dari pengumpulan serta pengolahan data yang sudah dilakukan menggunakan diagram pareto untuk mengetahui cacat terbesar yaitu cacat produk salah ukuran yang
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
38 BAB III METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Alur Penelitian Alur penelitian akan digambarkan dalam bentuk flowchart, dimana alur penelitian ini berisi tentang langkah-langkah yang dilakukan dari awal penelitian
Lebih terperinciBAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management
BAB 2 Landasan Teori 2.1 Total Quality Management Total Quality Management (TQM) adalah suatu filosofi manajemen untuk meningkatkan kinerja bisnis perusahaan secara keseluruhan dimana pendekatan manajemen
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut :
III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian yang dilakukan dalam penyusunan tugas akhir ini mencakup langkah-langkah sebagai berikut : 3.1 Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian lebih
Lebih terperinciPENGURANGAN MUDA DALAM PROSES PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN DMAIC. Jl. Glagahsari, Umbulharjo, Yogyakarta *
PENGURANGAN MUDA DALAM PROSES PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN DMAIC Yohannes Anton Nugroho 1*, Ari Zaqi Al Faritsy 2 1,2 Teknik Industri, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Teknologi Yogyakarta Jl. Glagahsari,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Persaingan global di bidang manufacturing otomotif yang sarat dengan tuntutan kualitas, lead time singkat dan on time delivery maka diperlukan perbaikan terus menerus dan rencana produksi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Gambar 3.1 : Diagram Alir Metodologi Penelitian 25 3.1 Observasi Lapangan dan Indentifikasi
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH. Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan. yang diperlukan dalam suatu penelitian.
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Definisi Dalam pelaksanaan penelitian, serta untuk mempermudah menyelesaikan persoalan yang dihadapi, maka perlu diuraikan terlebih dahulu langkah-langkah yang diperlukan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. PIMS Indonesia, Jl. Ciputat Raya No. 5, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, 12240, Indonesia.
Lebih terperinciBAB 5 ANALISA DATA. yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan
1 BAB 5 ANALISA DATA 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA Pada bab ini, penulis akan menjabarkan hasil yang di dapat dari pengumpulan dan pengolahan data, serta melakukan analisis terhadap masing-masing hasil tersebut. 5.1. Tahap Define
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa 5.1.1 Analisa Kondisi yang Ada Dari Target yang telah ditetapkan, untuk mencapai hal tersebut dilakukan analisa terhadap kondisi-kondisi yang ada (genba lapangan) di
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake
Lebih terperinciSeminar Nasional IENACO 2016 ISSN:
PENGENDALIAN KUALITAS PANEL STRAHL TYPE 600x400 PADA BAGIAN PAINTING DENGAN METODE SIX SIGMA DI PT. XYZ Umi Marfuah 1*, Andi Diani 2 Jurusan Teknik Industri Universitas Muhammadiah Jakarta HP. 08161852358
Lebih terperinciPENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc
PENERAPAN METODE SIX SIGMA DENGAN KONSEP DMAIC SEBAGAI ALAT PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK BUSI MOBIL KIJANG 2000cc Perusahaan Kualitas Six Sigma Mengurangi Resiko Produk Gagal DMAIC Berdasarkan latar belakang
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN
BAB V ANALISA DAN PEMBAHASAN 5.1 Analisa Hasil Data Dari pengolahan data pada bab sebelumnya di peroleh hasil bahwa data yang telah dikumpulkan layak untuk diolah dalam proses pengolahan data. Menurut
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pengamatan dan penelitian yang di lakukan di Pilot Line di Plant 2, menunjukkan data sebagaimana terlampir di bawah ini. Data tahun 2014 belum
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini terpusat di departemen produksi 2 tempat berlangsungnya proses polishing. Dalam departemen produksi 2 terdapat empat line yaitu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Setiap tahapan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Metodologi penelitian ini berguna sebagai acuan dalam melakukan penelitian, sehingga penelitian dapat berjalan dengan baik. Penulis melakukan
Lebih terperinciMENGANALISIS DEFECT SANDING MARK UNIT PICK UP TMC DENGAN METODE SEVEN TOOLS PT. ADM ABSTRAK
JISI : JURNAL INTEGRASI SISTEM INDUSTRI VOLUME 3 NO. 1 FEBRUARI 2016 MENGANALISIS DEFECT SANDING MARK UNIT PICK UP TMC DENGAN METODE SEVEN TOOLS PT. ADM Annisa Mulia Rani, Widodo Setiawan Jurusan Teknik
Lebih terperinciANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA
ANALISIS DEFECT RATE PENGELASAN DAN PENANGGULANGANNYA DENGAN METODE SIX SIGMA DAN FMEA DI PT PROFAB INDONESIA Decky Antony Kifta Program Studi Teknik Industri Sekolah Tinggi Teknik Ibnu Sina Batam Email:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi adalah suatu proses berpikir yang dilakukan dalam penulisan suatu laporan, mulai dari menentukan judul dan permasalahan, melakukan pengumpulan data yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Painting Painting merupakan salah satu proses produksi yang terdapat di Assy Plant PT. Astra Daihatsu Motor. Painting merupakan proses pengecatan mobil yang dilakukan setelah proses
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 1.1 Tahap Analyze 1.1.1 Diagram Pareto Pada tahapan Analyse diagram pareto berguna untuk membantu mengurutkan prioritas penyelesaian masalah yang harus dilakukan. Yaitu melakukan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Berdasarkan sifatnya, maka penelitian ini digolongkan sebagai penelitian deskriptif (descriptif research) yaitu penelitian yang melakukan pemecahan terhadap
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab lamanya waktu perbaikan jaringan komputer dan mencari solusi perbaikannya dengan menggunakan pendekatan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang
Lebih terperinciPERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU)
PERTEMUAN : 2 PENGENDALIAN KUALITAS (3 SKS) Oleh : Budi sumartono POKOK BAHASAN : TOTAL QUALITY CONTROL (PENGENDALIAN MUTU TERPADU) DESKRIPSI Pengendalian mutu terpadu (PMT) lebih merupakan sikap dan perilaku
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
61 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1. Model dan Teknik Penyelesaian Masalah Model pengatasan masalah reject dapat digambarkan sebagai berikut: STUDI PUSTAKA TUJUAN PENELITIAN OBSERVASI PERUSAHAAN
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pendekatan Six Sigma yang digunakan dalam peningkatan produktivitas terdiri dari 5 (lima) fase yang disebut DMAIC (Define, Measure, Analize, Improve
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi berdampak pada persaingan yang semakin tajam baik di bidang jasa maupun manufaktur. Persaingan menyangkut kualitas produk kepada konsumen. Untuk
Lebih terperinciAnalisis Line Efficiency Produk Wall Fan pada Proses Final Assembly (Studi Kasus di PT Panasonic Manufacturing Indonesia)
Analisis Line Efficiency Produk Wall Fan pada Proses Final Assembly (Studi Kasus di PT Panasonic Manufacturing Indonesia) Carinda Adistiara *1), Susy Susmartini *2) 1,2) Program Studi Teknik Industri,
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data : Identifikasi Masalah Studi P ustaka Menentukan Tujuan 8 Langkah dan 7 Tools 1. Menentukan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa hasil data Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data maka akan dianalisa untuk menentukan prioritas perbaikan item dari problem sehingga akan diperoleh
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL Tahap Analyze. Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala
84 BAB V ANALISA HASIL 5.1. Tahap Analyze Pada tahap ini penyusun akan menganalisis hambatan dan kendala yang terjadi pada perusahaan yang telah menurunkan keuntungan dan merugikan perusahaan. Alat yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA DATA. 5.1 Tahap Analysis. Setelah penulis mendapatkan data lengkap kemudian penulis melakukan
BAB V ANALISA DATA 5.1 Tahap Analysis Setelah penulis mendapatkan data lengkap kemudian penulis melakukan analisa masalah yang timbul selama proses testing yang timbul di area inspection pada PT. Panasonic
Lebih terperinciVII. PEMBAHASAN. A. Aspek Umum (Membuat Usulan Perbaikan pada Sistem On The Job Development pada Pelatihan GL s Role)
VII. PEMBAHASAN A. Aspek Umum (Membuat Usulan Perbaikan pada Sistem On The Job Development pada Pelatihan GL s Role) Visi PT. TMMIN adalah untuk mencapai Jiritsuka 2012, yaitu kemandirian dalam produksinya
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISA DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Daihatsu didirikan di Osaka, Jepang pada tahun 1907. Memasuki ulang tahunnya yang ke-100, Daihatsu telah mencanangkan filosofi baru
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall.
DAFTAR PUSTAKA Alexander, DC., 1986, The Practice and Management of Industrial Ergonomics, Englewood Cliffs, NJ: Prentice-Hall. Barnes R.M., 1980, Motion and Time Study: Design and Measurement of Work,
Lebih terperinciBAB 1 LANDASAN TEORI
5 BAB 1 LANDASAN TEORI 1.1 Produktivitas Menurut Sinungan (2003, P.12), secara umum produktivitas diartikan sebagai hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang-barang atau jasa) dengan masuknya yang
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Kualitas Kualitas merupakan ukuran yang tidak dapat didefinisikan secara umum, karena apabila diterapkan secara rinci antara produsen dan konsumen akan terjadi perspektif yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sarana transportasi umum yang buruk dan tidak memadai membuat masyarakat Indonesia enggan untuk memanfaatkannya. Dengan tingkat kesejahteraan dan daya beli masyarakat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHLUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Toyota merupakan industri otomotif terbesar di dunia saat ini, raksasa industri otomotif yang berasal dari jepang ini juga menjadi pemimpin industri otomotif
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. merupakan UKM yang bergerak dibidang produksi furniture.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya dan faktor penyebab banyaknya re-work dari proses produksi kursi pada PT. SUBUR MANDIRI, yang merupakan
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Penelitian di bawah ini: Langkah-langkah penelitian dapat dilihat pada diagram alir penelitian Mulai Studi Pendahuluan Identifikasi Masalah Tinjauan Pustaka
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
94 BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Flow Chart Metodologi Penelitian Metodologi pemecahan masalah (flow diagram) merupakan diagram yang menggambarkan pola berpikir serta menjelaskan tahap-tahap penelitian
Lebih terperinciPENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC)
PENGENDALIAN KUALITAS BLOK SILINDER (TIPE-G) DENGAN METODE DEFINE, MEASURE, ANALYZE, IMPROVE DAN CONTROL (DMAIC) Nama : Gangsar Novianto NPM : 32410950 Jurusan : Teknik Industri Fakultas : Teknologi Industri
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Hasil Data Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis cacat yang terjadi
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
30 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan Sejalan dengan bergantinya merek Nissan Diesel menjadi UD Trucks maka sejak Oktober 2010 PT. Astra Nissan Diesel Indonesia berganti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah menuntut semua organisasi dan perusahaan untuk semakin inovatif dalam memenuhi keinginan pelanggan.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH
BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Berikut ini adalah metode yang digunakan dalam melakukan penelitian dan pengolahan data: Mula i Observasilapangan / studi awal Studipusta ka Identifikasi dan perumusan
Lebih terperinciMINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC
MINIMASI NG BINTIK PADA PROSES PENGECATAN PART FRONT FENDER 1PA RED MET 7 DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. ABC Cyrilla Indri Parwati 1) 1) Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Institut
Lebih terperinciMENURUNKAN BIAYA REPAIR DENGAN MENGURANGI DEFECT UNIT PROSES PAINTING MENGGUNAKAN METODA PDCA 8 LANGKAH PADA PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR
MENURUNKAN BIAYA REPAIR DENGAN MENGURANGI DEFECT UNIT PROSES PAINTING MENGGUNAKAN METODA PDCA 8 LANGKAH PADA PT. ASTRA DAIHATSU MOTOR Poppy Hanadayani Bina Nusantara University, Jl. KH Syahdan No. 9 Kemanggisan,
Lebih terperinciProsiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XV Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2012
MENGURANGI AKTIVITAS-AKTIVITAS YANG TIDAK BERNILAI TAMBAH UNTUK MEMPERBAIKI ALIRAN PROSES PENERAPAN COMPUTERIZED MAINTENANCE MANAGEMENT SYSTEM (CMMS) DENGAN PENDEKATAN LEAN THINKING Chauliah Fatma Putri,
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI Fase atau tahapan yang banyak menghasilkan produk yang cacat adalah di bagian proses stripping, terlihat dari diagram Pareto nya dari ketiga tahapan di area produksi Produk X. 2.1
Lebih terperinciSumber : PQM Consultant QC Tools Workshop module.
Sumber : PQM Consultant. 2011. 7QC Tools Workshop module. 1. Diagram Pareto 2. Fish Bone Diagram 3. Stratifikasi 4. Check Sheet / Lembar Pengecekan 5. Scatter Diagram / Diagram sebar 6. Histogram 7. Control
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Gambar 3.1 Flowchart Metodologi Penelitian Metode Penelitian merupakan deskripsi dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan selama proses penelitian dilaksanakan yakni
Lebih terperinciSigma Quality level, pareto diagram, fish bone diagram, 5 why analysis FMEA, Critical Quality Level
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Industri Tugas Akhir Sarjana Semester Ganjil tahun 2007/2008 ANALISA PENYEBAB BOCOR PADA SHOCK ABSORBER MODEL D38A DI PT.KAYABA INDONESIA Dian kumawa 0800786861
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Berdiri PT. Inti Pantja Press Industri merupakan salah satu perusahaan yang tergabung dalam group Astra Motor
Lebih terperinciUsulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 660J Untuk Meningkatkan Produktivitas
Jurnal Teknik Industri, Vol., No., Juni 03, pp.-8 ISSN 30-495X Usulan Lean Manufacturing Pada Produksi Closet Tipe CW 0J Untuk Meningkatkan Produktivitas Ridwan Mawardi, Lely Herlina, Evi Febianti 3,,
Lebih terperinciUPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA
UPAYA PENURUNAN KEJADIAN KEHILANGAN GELAS BERUKURAN SEDANG MELALUI PENERAPAN METODE QUALITY CONTROL CIRCLE (QCC) DI UNIT GIZI, RS ABC, JAKARTA Jonny Department of Industrial Engineering, Faculty of Engineering,
Lebih terperinciANALISIS KUALITAS UNTUK MENGURANGI NO GOOD IN PROCESS CORE ASSY 2WV DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus di PT.
ANALISIS KUALITAS UNTUK MENGURANGI NO GOOD IN PROCESS CORE ASSY 2WV DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA (Studi Kasus di PT. Denso Indonesia) Sambas Sundana 1*, Bakharudin Yusuf 2 1 JurusanTeknik Industri,
Lebih terperinciMATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH. By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab.
MATERI VIII LANGKAH PEMECAHAN MASALAH By : Moch. Zen S. Hadi, ST Communication Digital Lab. LANGKAH PEMECAHAN MASALAH A. IDENTIFIKASI MASALAH Sumber data diperoleh dari : a. Data historis dari catatan-catatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan metodologi penelitian atau tahapan-tahapan penelitian yang akan dilalui dari awal sampai akhir. Metodologi penelitian perlu ditentukan terlebih
Lebih terperinciBAB 3 LANDASAN TEORI
BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Pengukuran Performansi Pengukuran performansi sering disalah artikan oleh kebanyakan perusahaan saat ini. Indikator performansi hanya dianggap sebagai indikator yang menunjukkan
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISIS
BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Temuan Utama dan Hasil Pengolahan dan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya, dapat dinyatakan bahwa temuan utama dalam penelitian ini adalah terjadinya pemborosan
Lebih terperinciI. BAB I PENDAHULUAN
I. BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam menjalani kehidupan, manusia membutuhkan berbagai macam barangbarang untuk memenuhi kebutuhannya. Pada saat ini, manusia menggunakan mobil sebagai alat transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan nasional di sektor industri sekarang ini kian hari kian meningkat, seiring dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi. Dalam menghadapi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Gambar 3.1 Diagram alir 37 3.2 Langkah Langkah Penelitian Dalam metode penelitian ini merupakan tahapan tahapan yang dibuat untuk memudahkan dan mengarahkan
Lebih terperinciDAFTAR PUSTAKA. Deming, W. E Qut Of The Crisis Quality, Productivity and Competitive Position. Cambridge University Press.
DAFTAR PUSTAKA Choudaha, S. Kumar, S. Pande, S. 2012. Improving Productivity of Jaw Crusher through OTIF Delivery by Reducing Down Time. International Journal of Emerging Technology and Advanced Engineering.
Lebih terperinciMaya Anestasia, 2 Pratya Poeri, 3 Mira Rahayu 1, 2,3 Program Studi Teknik Industri, Fakultas Rekayasa Industri, Telkom University
RANCANGAN PERBAIKAN PADA PROSES PRODUKSI RUBBER STEP ASPIRA BELAKANG MENGGUNAKAN 5-S SYSTEM DENGAN PENDEKATAN LEAN MANUFACTURING UNTUK MEMINIMASI WASTE MOTION (STUDI KASUS: DIVISI INDUSTRI TEKNIK KARET
Lebih terperinciBab 3 Metodologi Pemecahan Masalah
Bab 3 Metodologi Pemecahan Masalah 3.1. Flow Chart Pemecahan Masalah Dalam flow chart pemecahan masalah dalam penelitian ini menggambarkan langkah-langkah yang akan ditempuh dalam melakukan penelitian.
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN
BAB IV METODE PENELITIAN Metode penelitian ini merupakan cara atau prosedur yang berisi tahapantahapan yang jelas yang disusun secara sistematis dalam proses penelitian. Tiap tahapan maupun bagian yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PT. Kayaba Indonesia merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi Indonesia memiliki dampak yang besar dalam pertumbuhan industri otomotif, hal tersebut berimbas ke sektor komponen. PT. Kayaba Indonesia
Lebih terperinciBAB V ANALISA. pengambilan keputusan untuk menyelesaikan permasalahan.
BAB V ANALISA Dari hasil pengumpulan dan pengolahan data pada bab sebelumnya maka selanjutnya dilakukan analisa. Analisa yang dilakukan harus lebih terarah sehingga hasilnya menjadi baik dan benar. Atas
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
80 N < N, (25.69 < 30 ) maka jumlah data dianggap cukup karena jumlah data atau pengamatan yang teoritis sudah dilampaui oleh jumlah data yang sebenarnya atau aktual. BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH 5.1.
Lebih terperinciImplementasi Konsep A3 Untuk Mengurangi Reject Proses Assembly
https://doi.org/10.22219/jtiumm.vol18.no1.68-73 Implementasi Konsep A3 Untuk Mengurangi Reject Proses Assembly Rahman Soesilo Jurusan Teknik Industri, Pasca Sarjana, Universitas Mercubuana Jakarta Jl.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dengan melihat rata rata persentase piring dan mangkok cacat yang diproduksi oleh PT. Sango Ceramics pada bagian rangkaian proses pembakaran 1230 dapat diketahui
Lebih terperinciUSULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC
USULAN PERBAIKAN KUALITAS PINTU DEPAN KANAN KIJANG INNOVA PADA LINI PERAKITAN PT. TOYOTA MOTOR MANUFACTURING INDONESIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Aan Andri Yana NPM : 30411004 Pembimbing :
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam menghadapi persaingan pasar bebas yang semakin ketat, setiap perusahaan menerapkan berbagai macam cara agar produk-produk mereka dapat terus bertahan. Untuk
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi
BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating
Lebih terperinciBAB V HASIL DAN ANALISA
BAB V HASIL DAN ANALISA 5.1 Hasil Data Defect Fusstrebe Dari hasil pembahasan pada bab pengumpulan dan pengolahan data, dapat diketahui beberapa point penting dalam mengetahui jenis-jenis defect yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Istilah quality improvement muncul dikarenakan persaingan telah menuntut semua organisasi dan perusahaan untuk semakin inovatif dalam memenuhi keinginan pelanggan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT SEI Bogor pada Bulan September 2016 sampai dengan Bulan Desember 2016. PT SEI Bogor merupakan perusahaan yang bergerak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pada bab ini penulis menyajikan beberapa teori yang berhubungan dengan tugas akhir untuk dijadikan landasan teori dalam pembahasan selanjutnya. Teori berisi definis-definisi maupun
Lebih terperinciRANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CHAIR TYPE 4030 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PT MAITLAND SMITH INDONESIA SEMARANG SKRIPSI
RANCANGAN PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK CHAIR TYPE 4030 DENGAN MENGGUNAKAN METODE SIX SIGMA PADA PT MAITLAND SMITH INDONESIA SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan gelar
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENGELASAN (WELDING) DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROYEK PT. XYZ
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PROSES PENGELASAN (WELDING) DENGAN PENDEKATAN SIX SIGMA PADA PROYEK PT. XYZ Alfian Huda 1 ; Sri Widiyanesti 2 1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Telkom alfianhuda79@gmail.com
Lebih terperinciPT. BRAJA MUKTICAKRA THE PRECISION'S VALUE
QCC LINK RISALAH QCC LINK NAMA PERUSAHAAN : PT BRAJA MUKTI CAKRA ALAMAT : JL. BRAJA MUKTI CAKRA NO.3B BEKASI UTARA 17124 NAMA CIRCLE : LINK TANGGAL DIBENTUK : Feb 2013 THEMA BANYAK PERTEMUAN : PRODUCTION
Lebih terperinci