P U T U S A N Nomor 117/Pdt.G/2011/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Transkripsi

1 P U T U S A N Nomor 117/Pdt.G/2011/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis hakim telah menjatuhkan putusan sebagai berikut dalam perkara antara : PEMBANDING, umur tahun, agama Islam, pendidikan terakhir, pekerjaan, bertempat kediaman di, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, disebut sebagi pembanding/ semula tergugat/pelawan. m e l a w a n TERBANDING umur tahun, agama Islam, pendidikan terakhir, pekerjaan, bertempat kediaman di, Kelurahan, Kecamatan, Kabupaten, disebut sebagai terbanding/ semula penggugat/terlawan. Pengadilan Tinggi Agama tersebut. Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berhubungan dengan perkara tersebut. DUDUK PERKARANYA Menerima dan mengutip keadaan-keadaan mengenai duduk perkara seperti tercantum dalam salinan resmi putusan Pengadilan Agama Sungguninasa, Nomor: 398/Pdt.G/2010/PA Sgm. Tanggal 12 Juli 2011 M., bertepatan dengan tanggal 10 Syakban 1432 H, yang amarnya berbunyi sebagai berikut : Dalam Eksepsi - Tidak menerima eksepsi pelawan. Dalam Pokok Perkara Menyatakan perlawanan terhadap Nomor 398/Pdt.G/2010/PA.Sgm tanggal15 Maret 2011 di atas adalah tidak tepat dan tidak beralasan. Menyatakan pelawan adalah pelawan yang tidak benar. Mempertahankan putusan verstek tersebut. Membebankan kepada terlawan/penggugat untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp ,- (Seratus tiga puluh satu ribu rupiah) Membaca Akta Permohonan Banding Nomor 398/Pdt.G/2010/PA Sgm. Tanggal 25 Juli 2011 yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Sungguminasa, oleh pelawan semula tergugat, telah menyatakan banding terhadap putusan Hal 1 dari 6 Hal Put.No.117/Pdt.G/2011

2 Pengadilan Agama Sungguminasa, dan permohonan tersebut telah diberitahukan kepada penggugat/terlawan/terbanding, sebagaimana dalam relaas pemberitahuan pernyataan banding yang dibuat oleh Juru Sita Pengganti Pengadilan Agama Sungguminasa tanggal 2 Agustus Bahwa tergugat/pelawan/pembanding telah mengajukan memori banding pada tanggal 18 Agustus 2011, dan telah diberitahukan kepada penggugat/terlawan/ terbanding pada tanggal 22 Agustus dan penggugat/terlawan/terbanding tidak mengajukan kontra memori banding. Bahwa sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan Tinggi Agama Makassar, kepada kedua belah pihak telah diberikan kesempatan untuk memeriksa berkas perkara, masing-masing tanggal 1 Agustus 2011 kepada pembanding, dan tanggal 3 Agustus 2011 kepada terbanding dan kedua belah pihak telah datang memeriksa berkas perkara banding tersebut, sesuai surat keterangan Panitera Pengadilan Agama Subgguminasa Nomor 398/Pdt.G/2010/PA. Sgm. Tanggal 05 Agustus PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa permohonan banding yang telah diajukan oleh tergugat/pelawan/pembanding, dalam tenggang waktu dan cara yang digunakan sesuai menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut formal harus dinyatakan dapat diterima. Menimbang, bahwa tergugat/pelawan/pembanding dalam memori bandingnya pada pokoknya mengajukan keberatan atas putusan pengadilan tingkat pertama. Menimbang, bahwa setelah Pengadilan Tinggi Agama membaca dan mempelajari secara saksama putusan hakim pertama yang dimohonkan banding, baik putusan verzet maupun putusan verstek dan telah pula memperhatikan keberatankeberatan pembanding sebagaimana yang termuat dalam memori bandingnya, maka Pengadilan Tinggi Agama berpendapat, bahwa atas dasar apa yang telah dipertimbangkan dalam Putusan Pengadilan Agama Sungguminasa dalam perkara ini adalah sudah tepat dan benar dan mengambil alih pertimbangannya menjadi pertimbangan Pengadilan Tinggi Agama, dengan tambahan pertimbangan sebagai berikut; Menimbang, bahwa tergugat/pelawan/pembanding dalam memori bandingnya antara lain pada pokoknya menyatakan merasa keberatan dengan tidak menghadirkan kembali 2 orang saksi penggugat/terlawan untuk didengar keterangannya pada proses pemeriksaan verzet meskipun pelawan/tergugat telah mengusulkan kepada majelis Hal 2 dari 6 Hal Put.No.117/Pdt.G/2011

3 hakim agar penggugat/terlawan menghadirkan kembali saksi lain karena saksi yang telah dihadirkan semula dalam putusan verstek adalah saksi yang penuh rekayasa dan kebohongan, namun permintaan pelawan tersebut judex factie tidak mengubrisnya. Menimbang, bahwa atas keberatan tersebut, terlawan pada pokoknya telah memberikan jawaban atas perlawanan pelawan yang menyatakan tetap pada gugatannya yang lalu pada tanggal 12 Oktober 2010 dan tidak akan mengajukan lagi saksi-saksi dan menyatakan pula tetap pada saksi-saksi yang telah diajukan pada persidangan perkara putusan verstek (Vide berita acara persidangan tanggal 10 Mei 2011 halaman 4 alinea kedua), dengan demikian pemeriksaan saksi terlawan oleh majelis hakim tingkat pertama dalam putusan verstek telah dianggap cukup atas keterangan saksi tersebut, lagi pula majelis hakim telah memanggil pelawan/tergugat secara sah dengan patut dan resmi untuk hadir dipersidangan pada hari itu, namun pelawan/tergugat tidak hadir pada hari persidangan tersebut dengan tanpa alasan yang sah. Oleh karenanya keberatan pelawan/tergugat mengenai hal ini tidak dapat diterima dan harus dikesampingkan. Menimbang pula bahwa, majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama, berpendapat bahwa rumah tangga penggugat dan tergugat telah pecah (broken marriage), sebagaimana telah dipertimbangkan oleh majelis hakim tingkat pertama, hal mana didasari pula atas dalil perlawanan pelawan dalam gugatan perlawanannya yang sekaligus merupakan jawaban atas gugatan terlawan / penggugat asal pada pokoknya menyatakan bahwa rumah tangga penggugat/terlawan dengan tergugat/pelawan tidak benar terjadi cekcok terus menerus, karena seingat pelawan merasa tidak pernah bertengkar dengan terlawan secara terus menerus apalagi bertengkar secara serius, tetapi kalau kejadian selisih paham mungkin itu ia namun itupun juga dalam batas kewajaran dan lumrah adanya karena hal ini sudah pastilah terjadi pada setiap pasangan suami isteri, karena merupakan suatu romantika dalam kehidupan berumah tangga. (Vide Berita Acara Persidangan dalam gugatan perlawanan (verzet) tergugat tertanggal 4 April 2011 pada bagian. Dalam pokok perkara angka 5 baris ke 2 dari bawah bersambung halaman berikutnya baris pertama sampai lima dari atas ke bawah ). Menimbang, bahwa atas dasar pengakuan tergugat yang menyatakan bahwa rumah tangganya tidak terjadi cekcok terus menerus apalagi bertengkar secara serius dan yang terjadi hanya selisih paham itupun menurut batas kewajaran. Maka harus dipahami berdasarkan pengakuan pelawan hanya sebatas telah terjadi selisih paham diantara penggugat dan tergugat yang dapat dimaknai bahwa sebuah rumah tangga Hal 3 dari 6 Hal Put.No.117/Pdt.G/2011

4 tidak mungkin terjadi selisih paham tanpa didahului dengan perselisihan dan perselisahan pun tidak mungkin terjadi tanpa didahului dengan pertengkaran apakah itu sifatnya terang-terangan atau diam-diam. Dan hal tersebut diakui sendiri oleh pelawan dengan menyatakan bahwa namun pelawan sadar kalau memang akhir-akhir ini terlalu banyak kemelut yang melanda rumah tangganya.(vide Berita Acara Persidangan dalam gugatan perlawanan (verzet) tergugat tertanggal 4 April 2011 pada bagian. Dalam Pokok Perkara angka 6 baris ke dari atas ke bawah) kemudian diperkuat oleh keterangan saksi pelawan/tergugat Titin Binti Saputra adik kandung pelawan/tergugat sendiri yang menerangkan bahwa pada akhir tahun 2010, pelawan dan terlawan sudah mulai ada masalah (cekcok) sewaktu pelawan ke Malino terlawan tidak mau ikut dan sejak kejadian itu pelawan tidak lagi bersama terlawan karena pelawan selalu makan siang dan malam di rumah saksi dan selalu sendirian. Saksi dan orang tua saksi sudah pernah ke rumah orang tua terlawan, untuk merukunkan pelawan dan terlawan namun tidak berhasil maka hal ini menunjukkan terbukti rumah tangga penggugat dan tergugat telah terjadi cekcok dan pertengkaran yang mengakibatkan sebagai alasan penggugat untuk pisah dengan tergugat dan meninggalkan tempat kediaman bersama sejak akhir tahun 2010 sehingga terjadi pisah tempat tinggal selama kurang lebih 8 bulan lamanya, sejak perkara ini diproses pada Pengadilan Agama Sungguminasa tidak saling merperdulikan lagi dan keduanya telah melalui proses mediasi namun tidak pula berhasil untuk dirukunkan sehingga rumah tangga keduanya dinyatakan telah pecah (broken marriage), sudah tidak ada harapan lagi untuk dirukunkan kembali, maka tujuan perkawinan sebagaimana yang tersebut dalam pasal 1 Undang-Undang Perkawinan Nomor. 1 tahun 1974, jonto pasal 3 Kompilasi Hukum Islam sudah tidak dapat terwujud, oleh karena itu gugatan penggugat untuk bercerai dengan tergugat dapat dikabulkan. Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka perlawanan pelawan/pembanding/tergugat adalah tidak tepat dan tidak beralasan, sehingga pelawan harus dinyatakan sebagai pelawan yang tidak benar, dengan demikian Pengadilan Tinggi Agama berpendapat bahwa putusan Pengadilan Agama Sungguminasa Nomor 398/Pdt.G/2010/PA Sgm. tanggal 12 Juli 2011 bertepatan dengan tanggal 10 Syakban 1432 H. dapat dipertahankan dan dikuatkan. Menimbang, bahwa oleh karena perkara ini di bidang perkawinan, maka berdasarkan Pasal 89 Undang-Undang Nomor. 7 Tahun 1989 sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 dan perubahan kedua dengan Hal 4 dari 6 Hal Put.No.117/Pdt.G/2011

5 Undang Nomor. 50 tahun 2009 biaya perkara pada tingkat banding dibebankan kepada pelawan/pembanding. Mengingat pasal-pasal dari peraturan perundang-undangan yang bersangkutan dengan perkara ini. M E N G A D I L I - Menyatakan, permohonan banding yang diajukan tergugat/pelawan/ pembanding, dapat diterima. - Menguatkan Putusan Pengadilan Agama Sungguminasa Nomor 398/Pdt.G/2010/PA.Sgm tanggal 12 Juli 2011 M bertepatan dengan tanggal 10 Syakban 1432 H. - Menghukum kepada pelawan/tergugat/pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat banding sejumlah Rp ,- (seratus lima puluh ribu rupiah ). Demikian putusan ini dijatuhkan dalam sidang permusyawaratan majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Senin tanggal 21 November 2011 M bertepatan tanggal 25 Zulhijjah 1432 H, yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum oleh Dra. Hj. Atirah Mustafa, M.H. sebagai Ketua Majelis, Drs. H. Amiruddin Tjiama, S.H.,dan Drs. H. Anwar R, M.H. masing-masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 21 Oktober 2011, dengan dibantu oleh Nursiah, B.A. Panitera Pengganti tanpa dihadiri oleh pihak-pihak yang berperkara. Hakim Anggota, Ketua Majelis, ttd Drs. H. Amiruddin Tjiama,S.H. ttd Dra. Hj. Atirah Mustafa, M.H. Drs.H. Anwar R, M.H. Panitera Pengganti ttd Hj. Nursiah, B.A. Hal 5 dari 6 Hal Put.No.117/Pdt.G/2011

6 Biaya Perkara : 1. Materai Rp 6.000,00,- 2. Redaksi Rp 5.000,00,- 3. Biaya proses Rp ,00,- J u m l a h Rp ,00 Untuk salinan Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Drs. Agus Zainal Mutaqien, S.H. Hal 6 dari 6 Hal Put.No.117/Pdt.G/2011