Laporan Perencanaan Produksi (LPP) Laporan perencanaan produksi dipilih sebagai class karena laporan perencanaan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan Perencanaan Produksi (LPP) Laporan perencanaan produksi dipilih sebagai class karena laporan perencanaan"

Transkripsi

1 261 Barang jadi (nama class diganti menjadi Produk) Produk dipilih sebagai class karena data barang jadi merupakan obyek yang diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Gudang setiap minggu. MPS MPS dipilih sebagai class karena MPS merupakan obyek yang diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Produksi setiap bulan. MRP MRP dipilih sebagai class karena MRP merupakan obyek yang diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Produksi setiap bulan. Laporan Perencanaan Produksi (LPP) Laporan perencanaan produksi dipilih sebagai class karena laporan perencanaan produksi merupakan obyek yang diadministrasikan, dikontrol, dan dimonitor oleh Bagian Produksi setiap bulan. Sedangkan event yang dipilih dari Event Candidate adalah sebagai berikut: Dicatat Dikonversi Dibuat Disimpan Diplot Dihapus Didata Dipilih Digunakan

2 262 Dicek Dihentikan produksinya Berhenti digunakan Disetujui Event Table Tabel Event Table Class / Event Bahan Baku Produk MPS MRP Peramalan Penjualan LPP Dicatat * Dikonversi + + Dibuat * * * + Disimpan * * * * * Diplot * * Dihapus Didata * * Dipilih + + Digunakan * * * * * * * Dicek * * Dihentikan produksinya + Berhenti digunakan + + Disetujui +

3 Class Diagram Class Diagram menunjukkan hubungan antar class yang dapat dilihat pada gambar berikut ini: Statechart Diagram Gambar 4.22 Class Diagram

4 264 Statechart Diagram merupakan sebuah diagram yang menggambarkan daur hidup dari suatu class dimulai dari kondisi awal munculnya class itu sampai kondisi akhir berakhirnya daur hidup class tersebut. Berikut ini adalah Statechart yang dimiliki tiap Class: Bahan Baku / dicek / didata Active / berhenti_digunakan / digunakan Gambar 4.23 Statechart Diagram Bahan Baku Produk Gambar 4.24 Statechart Diagram Produk Penjualan Gambar 4.25 Statechart Diagram Penjualan Peramalan

5 265 Gambar 4.26 Statechart Diagram Peramalan MPS Gambar 4.27 Statechart Diagram MPS MRP Gambar 4.28 Statechart Diagram MRP LPP

6 266 / digunakan,dicek / dibuat Active / disetujui Active / berhenti_digunakan / disimpan Gambar 4.29 Statechart Diagram LPP Application Domain Use Case Diagram Sebelum membuat Use case Diagram, dibuat Actor Table yang menggambarkan bagaimana hubungan antara Use case dengan actor yang menggunakannya. Tabel Actor Table Use Case Memasukkan data penjualan bulanan Menghitung dan memilih peramalan Mendata produk yang tersisa Mendata bahan baku yang tersisa Membuat MPS Melakukan konversi peramalan mingguan Menghitung Safety Stock Produk Mengisi Detil MPS Membuat MRP Produk Menghitung MRP Produk Membuat MRP Bahan Baku Menghitung Safety Stock Bahan Baku Menghitung dan Memilih MRP Bahan Baku Mendata produk yang akan diproduksi Mendata bahan baku yang dibutuhkan Membuat LPP Mengisi Detil LPP Actors Bagian Marketing Bagian Produksi Bagian Gudang

7 267 Dari Actor Table kemudian disusun Use Case Diagram seperti yang ditunjukkan oleh gambar berikut ini: Gambar 4.30 Use Case Diagram

8 268 Untuk setiap use case dijelaskan spesifikasinya secara lebih detil pada tabel berikut ini: Tabel Use Case Specification Memasukkan Data Penjualan Bulanan Memasukkan Data Penjualan Historis Use Case: Use case ini dilakukan ketika telah ada data penjualan historis bulanan.untuk mengakses Menu Penjualan ini maka Bagian Marketing harus membuka Menu Penjualan. Karena dalam penjualan ada lebih dari satu produk yang telah dijual, maka Bagian Marketing dapat mengklik Kode Produk untuk melihat detil penjualan tiap produk. Bagian Marketing dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Marketing kemudian akan memasukkan data penjualan tiap produk ke dalam form. Bagian Marketing dapat menekan tombol Tambah untuk menambah field baru, tombol Edit untuk mengubah file yang sudah dimasukkan sebelumnya, tombol Hapus untuk menghilangkan file yang sudah ada, dan tombol Simpan untuk menyimpan data yang dibuat. Setelah semua field diisi, maka Bagian Marketing akan menekan tombol Konversi untuk mengubah bentuk penjualan ke dalam bentuk penjualan make-to-order dan penjualan make-to-stock. Hasil konversi ini kemudian akan disimpan dengan menggunakan tombol Simpan. Bagian Marketing juga dapat memplot penjualan dengan memilih data penjualan yang diinginkan dan kemudian menekan tombol Plot. Bagian Marketing dapat keluar dengan menekan tombol Kembali ke Menu Utama. Objects: Bagian Marketing, UI Penjualan, Penjualan, Produk Function: membuka_ui_penjualan(), mencari_produk(), memilih_produk(), membuka_field_penjualan(), mengisi_data_penjualan(), konversi(), plot_data_penjualan(), ubah_data_penjualan(), hapus_data_penjualan(), simpan_data_penjualan, exit()

9 269 Tabel Use Case Specification Menghitung dan Memilih Peramalan Menghitung dan Memilih Peramalan Use Case: Peramalan dilakukan oleh Bagian Marketing dan dimulai ketika membuka menu Master Peramalan. Pada menu Master Peramalan Bagian Marketing akan memilih kode produk untuk menampilkan peramalan dari tiap-tiap produk. Bagian Marketing juga dapat mencari kode produk dan nama produk yang diinginkan dengan tombol Search. Kemudian Bagian Marketing akan menekan tombol Import dari Penjualan untuk memasukkan data penjualan historis yang telah dibuat pada menu Penjualan. Selain itu untuk membantu mempermudah analisa terhadap pola data, Bagian Marketing dapat memilih data peramalan yang ada dengan mendrag mouse dan kemudian menekan tombol Plot untuk menampilkan grafik pola datanya. Setelah data historis didapatkan maka Bagian Marketing akan memilih data penjualan yang hendak diramalkan dengan mendrag mouse pada data penjualan tersebut dan kemudian menekan tombol Detil Peramalan. Pada menu Detil Peramalan, Bagian Marketing dapat memilih metode peramalan yang diinginkan dengan menekan tombol Pilih. Kemudian sistem akan menampilkan tingkat error dari masing-masing metode peramalan, dan Bagian Marketing dapat mengklik tiaptiap metode peramalan untuk melihat hasil peramalan yang diinginkan. Setelah mengklik metode peramalan yang dipilih, Bagian Marketing dapat menekan tombol Simpan untuk menyimpan hasil peramalan tersebut ke sistem. Bagian Marketing dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke Peramalan. Objects: Bagian Marketing, UI Master Peramalan, UI Detil Peramalan, Penjualan, Peramalan, Detil Peramalan, Produk Function: membuka_ui_peramalan(), mencari_produk(), memilih_produk(), import_data_penjualan(), membuka_ui_detil_peramalan(), memilih_metode_peramalan(), memilih_tingkat_error_terkecil(), menyimpan_hasil_peramalan_yang_dipilih(), plot_hasil_peramalan_terhitung(), exit()

10 270 Tabel Use Case Specification Mendata Produk yang Tersisa Mendata Produk yang Tersisa Use Case: Use case ini dilakukan untuk mendata produk yang tersisa pada awal bulan. Untuk mendata produk maka pada Menu Utama Bagian Gudang harus memilih menu Produk. Bagian Gudang dapat menambah produk baru dengan menekan tombol Tambah, mengubah data produk yang sudah ada sebelumnya dengan menekan tombol Edit, ataupun menghapus data produk yang sudah ada dengan menekan tombol Hapus. Bagian Gudang juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah itu, Bagian Gudang dapat mengklik produk yang diinginkan dan kemudian memilih Detil Produk untuk menampilkan menu Detil Produk. Pada detil Produk, Bagian Gudang dapat menambah field detil produk baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus data detil produk dengan menekan tombol Hapus, mengisi atau mengubah data produk yang tersedia dengan menekan tombol Edit, dan menyimpan perubahan yang dilakukan dengan menekan tombol Simpan.. Bagian Produksi dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Produk. Objects: Bagian Gudang, UI Produk, UI Detil Produk, Produk, Detil Produk Function: membuka_ui_produk(), mencari_produk(), membuka_field_data_produk(), mengisi_data_produk(), mengubah_data_produk(), menghapus_data_produk(), menyimpan_data_produk(), membuka_ui_detil_produk(), membuka_field_detil_produk(), mengubah_detil_produk(), menghapus_detil_produk(), menyimpan_detil_produk(), exit()

11 271 Tabel Use Case Specification Mendata Bahan Baku yang Tersisa Mendata Bahan Baku yang Tersisa Use Case: Use case ini dilakukan untuk mendata bahan baku yang tersisa pada awal bulan. Untuk mendata bahan baku maka pada Menu Utama Bagian Gudang harus memilih menu Bahan Baku. Bagian Gudang dapat menambah bahan baku baru dengan menekan tombol Tambah, mengubah data bahan baku yang sudah ada sebelumnya dengan menekan tombol Edit, ataupun menghapus data bahan baku yang sudah ada dengan menekan tombol Hapus. Bagian Gudang juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah itu, Bagian Gudang dapat mengklik bahan baku yang diinginkan dan kemudian memilih Detil Bahan Baku untuk menampilkan menu Detil Bahan Baku. Pada Detil Bahan Baku, Bagian Gudang dapat field detil bahan baku baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus detil bahan baku dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan perubahan yang dilakukan dengan menekan tombol Simpan. Bagian Gudang juga dapat menekan tombol Edit untuk mengubah detil bahan baku dan memasukkan stok tersisa dari bahan baku. Bagian Gudang juga dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Bahan Baku. Objects: Bagian Gudang, UI Bahan Baku, UI Detil Bahan Baku, Bahan Baku, Detil Bahan Baku Function: membuka_ui_bahan_baku(), mencari_bahan_baku(), membuka_field_data_bahan_baku(), mengisi_data_bahan_baku(), mengubah_data_bahan_baku(), menghapus_data_bahan_baku(), menyimpan_data_bahan_baku(), membuka_ui_detil_bahan_baku(), membuka_field_detil_bahan_baku(), mengubah_detil_bahan_baku(), menghapus_detil_bahan_baku, menyimpan_detil_bahan_baku(), exit()

12 272 Tabel Use Case Specification Membuat MPS Membuat MPS Use Case: Use case ini dilakukan untuk membuat MPS baru setiap awal bulan. Untuk membuat MPS baru maka Bagian Produksi akan membuka menu MPS. Bagian Produksi akan mengklik produk yang diinginkan, dan kemudian melihat field MPS yang ada. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi membuat MPS baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus MPS yang telah ada dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan MPS yang telah dibuat dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke Menu Utama. Objects: Bagian Produksi, UI MPS, Produk, MPS Function: membuka_ui_mps(), mencari_produk(), memilih_produk(), menambah_mps(), mengubah_status_mps(), menghapus_mps(), menyimpan_mps(), exit()

13 273 Tabel Use Case Specification Menghitung Safety Stock Produk Menghitung Safety Stock Produk Use Case: Use case ini dilakukan untuk menghitung safety stock yang dibutuhkan untuk tiap-tiap produk. Bagian Produksi akan membuka menu MPS, mencari produk yang diinginkan, memilih produk yang diinginkan, dan menekan tombol Safety Stock untuk membuka menu Safety Stock. Bagian Produksi dapat memasukkan data penjualan dengan menekan tombol Import dari Penjualan, dan menghapus data penjualan yang telah dimasukkan dengan menekan tombol Hapus. Kemudian Bagian Produksi akan memasukkan nilai percent of service dan percent of stockout pada textbox yang tersedia, kemudian menekan tombol Hitung untuk untuk menghitung nilai safety stock produk. Bagian Produksi dapat menyimpan nilai safety stock yang telah dihitung dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi juga dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke MPS. Objects: Bagian Produksi, UI MPS, UI Safety Stock, Produk, Penjualan Function: membuka_ui_mps(), mencari_produk(), memilih_produk(), membuka_ui_safety_stock_produk(), mengimport_data_penjualan(), menghapus_data_penjualan(), memasukkan_percent_of_service(), memasukkan_percent_of_stock_out(), menghitung_safety_stock_produk(), exit()

14 274 Tabel Use Case Specification Melakukan Konversi Peramalan Mingguan Melakukan Konversi Peramalan Mingguan Use Case: Use case ini dilakukan untuk mengkonversi nilai peramalan bulanan yang telah dihitung sebelumnya menjadi nilai peramalan mingguan. Bagian Produksi akan membuka menu MPS, memilih produk yang diinginkan, dan kemudian menekan tombol Detil MPS. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Pada menu Detil MPS Bagian Produksi akan memasukkan nilai peramalan yang telah dibuat sebelumnya dengan menekan tombol Import dari Peramalan. Bagian Produksi dapat memasukkan nilai MS dan KPT pada field yang tersedia dengan menekan tombol Tambah, menghapus field yang sudah diinput dengan menekan tombol Hapus, dan melakukan konversi peramalan, MS, dan KPT per bulan menjadi per minggu dengan menekan tombol Konversi. Nilai yang telah dikonversi tersebut kemudian dapat disimpan dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Logout. Objects: Bagian Produksi, UI MPS, UI Detil MPS, MPS, Detil MPS, Master Peramalan Function: membuka_ui_mps(), mencari_produk(), memilih_produk(), memilih_mps(), membuka_ui_detil_mps(), mengimport_data_peramalan(), membuka_field_detil_konversi(), mengisi_detil_konversi(), menghitung_detil_konversi(), menghapus_detil_konversi(), menyimpan_detil_konversi(), exit()

15 275 Tabel Tabel Use Case Specification Mengisi Detil MPS Mengisi Detil MPS Use Case: Mengisi Detil MPS dilakukan oleh Bagian Produksi ketika memilih menu MPS, memilih produk yang diinginkan, dan memilih MPS yang diinginkan dari produk yang telah dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah memilih produk yang diinginkan dan MPS yang diinginkan, Bagian Produksi kemudian akan menekan tombol Detil MPS. Pada menu Detil MPS, Bagian Produksi dapat mengisi field yang tersedia pada tabel MPS, menambah periode MPS dengan menekan tombol Tambah Periode, menghapus periode MPS dengan menekan tombol Hapus Periode. Kemudian Bagian Produksi akan mengisi field-field detil MPS yang tersedia dan menekan tombol Hitung. Sistem akan melakukan perhitungan MPS dari field-field yang telah diisi oleh Bagian Produksi, dan Bagian Produksi dapat menyimpan MPS yang telah selesai diisi dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Logout. Objects: Bagian Produksi, UI MPS, UI Detil MPS, MPS, Detil MPS, Produk Function: membuka_ui_mps(), mencari_produk(), memilih_produk(), memilih_mps(), membuka_ui_detil_mps(), menambah_periode(), menghapus_periode(), mengisi_detil_mps(), menyimpan_detil_mps(), exit()

16 276 Tabel Tabel Use Case Specification Membuat MRP Produk Membuat MRP Produk Use Case: Membuat MRP Produk dilakukan oleh Bagian Produksi dengan memilih menu Master MRP Produk. Bagian Produksi akan mengklik produk yang diinginkan, dan kemudian melihat list MRP yang ada dari tiap produk yang telah dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi membuat MRP Produk baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus MRP Produk yang telah ada dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan MRP Produk yang telah dibuat dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Logout. Objects: Bagian Produksi, UI MRP Produk, MRP Produk, Produk Function: membuka_ui_mrp_produk(), mencari_produk(), memilih_produk(), menambah_data_mps(), mengubah_data_mps(), menghapus_data_mps(), menyimpan_data_mps(), exit()

17 277 Tabel Tabel Use Case Specification Menghitung MRP Produk Menghitung MRP Produk Use Case: Untuk menghitung MRP yang diinginkan, maka Bagian Produksi harus membuka menu Master MRP Produk. Bagian Produksi kemudian memilih produk yang diinginkan, kemudian memilih MRP yang diinginkan, dan menekan tombol Detil MRP Produk. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search.Kemudian Bagian Produksi dapat memasukkan nilai gross requirement untuk MRP dengan menekan tombol Import dari MPS. Bagian Produksi kemudian menekan tombol Hitung untuk melakukan perhitungan netting guna menentukan net requirement dari bahan baku. Sistem akan menampilkan perhitungan dari MRP Produk. Bagian Produksi dapat menghapus MRP yang telah dihitung dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan MRP yang telah dihitung dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke Menu Utama atau menekan tombol Kembali ke MPS. Objects: Bagian Produksi, UI Master MRP Produk, UI Detil MRP Produk, MRP Produk, Detil MRP Produk, Produk, MPS Function: membuka_ui_mrp_produk(), mencari_produk(), memilih_produk(), memilih_mrp(), membuka_ui_detil_mrp_produk(), mengisi_detil_mrp(), mengimport_mps(), menghitung_netting(), menghapus_detil_mpr(), menyimpan_detil_mrp(), exit()

18 278 Tabel Tabel Use Case Specification Membuat MRP Bahan Baku Membuat MRP Bahan Baku Use Case: Membuat MRP Bahan Baku dilakukan oleh Bagian Produksi dengan memilih menu Master MRP Bahan Baku. Bagian Produksi akan mengklik bahan baku yang diinginkan, dan kemudian melihat field MRP yang ada dari tiap bahan baku yang telah dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi membuat MRP Bahan Baku baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus MRP Bahan Baku yang telah ada dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan MRP Bahan Baku yang telah dibuat dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi juga dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke MPS atau menekan tombol Kembali ke Menu Utama. Objects: Bagian Produksi, UI Master MRP Bahan Baku, MRP Bahan Baku, Bahan Baku Function: membuka_ui_mrp_bahan_baku(), mencari_bahan_baku(), memilih_bahan_baku(), menambah_data_mrp(), mengubah_data_mrp(), menghapus_data_mrp(), menyimpan_data_mrp(), exit()

19 279 Tabel Tabel Use Case Specification Menghitung Safety Stock Bahan Baku Menghitung Safety Stock Bahan Baku Use Case: Untuk menghitung safety stock yang dibutuhkan untuk bahan baku maka Bagian Produksi harus membuka menu Master MRP Bahan Baku. Bagian Produksi kemudian memilih bahan baku yang diinginkan dari daftar bahan baku yang tersedia, kemudian sistem akan menampilkan daftar MRP dari tiap-tiap bahan baku yang dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Kemudian Bagian Produksi memilih MRP dari daftar MRP, dan menekan tombol Detil MRP Bahan Baku. Sistem akan membuka menu Detil MRP Bahan Baku, dan Bagian Produksi dapat memasukkan produk yang diinginkan dengan menekan tombol Import Produk. Kemudian Bagian Produksi dapat memasukkan nilai persentase safety stock bahan baku dengan menekan tombol Edit, menghapus nilai persentase dengan menekan tombol Hapus, dan menghitung safety stock bahan baku dengan menekan tombol Hitung Safety Stock Bahan Baku.. Kemudian Bagian Produksi akan menyimpan nilai safety stock yang telah dihitung dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi juga dapat keluar dari menu dengan menekan tombol Kembali ke MRP Bahan Baku. Objects: Bagian Produksi, UI Master MRP Bahan Baku, UI Detil MRP Bahan Baku, MRP Bahan Baku, Detil MRP Bahan Baku, Produk, Bahan Baku Function: membuka_ui_mrp_bahan_baku(), mencari_bahan_baku(), memilih_bahan_baku(), memilih_mrp(), membuka_ui_detil_mrp_bahan_baku(), mengimport_produk(), menghapus_produk(), mengisi_persentase_safety_stock_bahan_baku(), mengubah_persentase_safety_stock_bahan_baku(), menghitung_safety_stock_bahan_baku(), menyimpan_data_safety_stock_bahan_baku(), menyimpan(), exit()

20 280 Tabel Tabel Use Case Specification Menghitung dan Memilih MRP Bahan Baku Menghitung dan Memilih MRP Bahan Baku Use Case: Untuk menghitung dan memilih MRP yang diinginkan, maka Bagian Produksi harus membuka menu Master MRP Bahan Baku. Bagian Produksi kemudian memilih bahan yang diinginkan, kemudian memilih MRP yang diinginkan, dan menekan tombol Detil MRP. Bagian Produksi juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi dapat memasukkan perbandingan antara bahan baku dengan produk dengan memasukkan nilai pada textbox yang tersedia dan kemudian menekan tombol Ubah. Kemudian Bagian Produksi dapat memasukkan nilai gross requirement untuk MRP Bahan Baku dengan menekan tombol Import dari MRP Produk. Bagian Produksi kemudian menekan tombol Netting untuk melakukan perhitungan netting guna menentukan net requirement dari bahan baku. Setelah memperoleh nilai netting tersebut sistem akan melakukan perhitungan Peterson Silver untuk menentukan apakah Bagian Produksi dapat menggunakan metode MRP Statik ataupun Dinamik. Bagian Produksi kemudian memilih metode-metode MRP yang diinginkan, dan kemudian menekan tombol Hitung. Sistem akan menampilkan perhitungan dari metode-metode MRP yang telah dipilih oleh Bagian Produksi sebelumnya, berikut biaya pesan dan biaya simpan dari masing-masing MRP, dan Bagian Produksi dapat memilih metode yang diinginkan dengan mengklik checkbox yang tersedia pada tiap metode dan kemudian menekan tombol Pilih. Bagian Produksi dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke MRP Bahan Baku. Objects: Bagian Produksi, UI Master MRP Bahan Baku, UI Detil MRP Bahan Baku, MRP Bahan Baku, Detil MRP Bahan Baku, Bahan Baku, Produk, MRP Produk Function: membuka_ui_mrp_bahan_baku(), mencari_bahan_baku(), memilih_bahan_baku(), memilih_mrp_bahan_baku(), membuka_ui_detil_mrp_bahan_baku(), mengisi_perbandingan(), mengimport_data_mrp_produk(), mengisi_detil_mrp(), menghitung_netting(), memilih_dan_menghitung_metode_mrp(), memilih_detil_mrp_dengan_metode(), exit()

21 281 Tabel Use Case Specification Mendata Produk yang Akan Diproduksi Mendata Produk yang Akan Diproduksi Use Case: Use case ini dilakukan untuk mendata produk yang akan diproduksi pada awal bulan. Untuk mendata produk maka pada Menu Utama Bagian Gudang harus memilih menu Produk. Bagian Gudang dapat menambah produk baru dengan menekan tombol Tambah, mengubah data produk yang sudah ada sebelumnya dengan menekan tombol Edit, ataupun menghapus data produk yang sudah ada dengan menekan tombol Hapus. Bagian Gudang juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah itu, Bagian Gudang dapat mengklik produk yang diinginkan dan kemudian memilih Detil Produk untuk menampilkan menu Detil Produk. Pada detil Produk, Bagian Gudang dapat menambah field detil produk baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus data detil produk dengan menekan tombol Hapus, mengisi atau mengubah data produk yang dibutuhkan dengan menekan tombol Edit, dan menyimpan perubahan yang dilakukan dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Produk. Objects: Bagian Gudang, UI Produk, UI Detil Produk, Produk, Detil Produk Function: membuka_ui_produk(), mencari_produk(), membuka_field_data_produk(), mengisi_data_produk(), mengubah_data_produk(), menghapus_data_produk(), menyimpan_data_produk(), membuka_ui_detil_produk(), membuka_field_detil_produk(), mengubah_detil_produk(), menghapus_detil_produk(), menyimpan_detil_produk(), exit()

22 282 Tabel Use Case Specification Mendata Bahan Baku yang Dibutuhkan Mendata Bahan Baku yang Tersisa Use Case: Use case ini dilakukan untuk mendata bahan baku yang dibutuhkan pada awal bulan. Untuk mendata bahan baku maka pada Menu Utama Bagian Gudang harus memilih menu Bahan Baku. Bagian Gudang dapat menambah bahan baku baru dengan menekan tombol Tambah, mengubah data bahan baku yang sudah ada sebelumnya dengan menekan tombol Edit, ataupun menghapus data bahan baku yang sudah ada dengan menekan tombol Hapus. Bagian Gudang juga dapat mencari bahan baku yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Setelah itu, Bagian Gudang dapat mengklik bahan baku yang diinginkan dan kemudian memilih Detil Bahan Baku untuk menampilkan menu Detil Bahan Baku. Pada Detil Bahan Baku, Bagian Gudang dapat menambah field detil bahan baku baru dengan menekan tombol Tambah, menghapus detil bahan baku dengan menekan tombol Hapus, dan menyimpan perubahan yang dilakukan dengan menekan tombol Simpan. Bagian Gudang juga dapat menekan tombol Edit untuk mengubah detil bahan baku dan memasukkan stok yang tersedia dari bahan baku. Bagian Gudang juga dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Bahan Baku. Objects: Bagian Gudang, UI Bahan Baku, UI Detil Bahan Baku, Bahan Baku, Detil Bahan Baku Function: membuka_ui_bahan_baku(), mencari_bahan_baku(), membuka_field_data_bahan_baku(), mengisi_data_bahan_baku(), mengubah_data_bahan_baku(), menghapus_data_bahan_baku(), menyimpan_data_bahan_baku(), membuka_ui_detil_bahan_baku(), membuka_field_detil_bahan_baku(), mengubah_detil_bahan_baku(), menghapus_detil_bahan_baku, menyimpan_detil_bahan_baku(), exit()

23 283 Tabel Use Case Specification Membuat Laporan Perencanaan Produksi Membuat Laporan Perencanaan Produksi Use Case: Use case ini dilakukan untuk membuat Laporan Perencanaan Produksi. Bagian Produksi harus membuka menu LPP terlebih dahulu. Bagian Produksi kemudian memilih produk yang diinginkan untuk dibuatkan laporan perencanaan produksinya dengan memilih produk yang diinginkan pada field yang tersedia. Sistem kemudian akan menampilkan laporan perencanaan produksi dari produk yang dipilih. Bagian Produksi juga dapat mencari produk yang diinginkan dengan menekan tombol Search. Bagian Produksi lalu menekan tombol Tambah untuk membuat laporan baru. Bagian Produksi dapat menekan tombol Edit untuk mengubah laporan yang telah dibuat sebelumnya, dan menekan tombol Hapus untuk menghapus laporan yang telah dibuat. Bagian Produksi dapat menyimpan laporan perencanaan produksi yang telah dibuat dengan menekan tombol Simpan. Bagian Produksi dapat keluar dari menu ini dengan menekan tombol Kembali ke Menu Utama. Objects: Bagian Produksi, UI LPP, LPP, Produk Function: membuka_ui_lpp(), mencari_produk(), memilih_produk(), menambah_data_lpp(), mengubah_status_lpp(), menghapus_data_lpp(), menyimpan_data_lpp, exit()

24 284 Tabel Use Case Specification Mengisi Detil Laporan Perencanaan Produksi Mengisi Detil Laporan Perencanaan Produksi Use Case: Use case ini dilakukan untuk mengisi detil laporan perencanaan produksi yang telah dibuat sebelumnya. Bagian Produksi harus membuka menu LPP terlebih dahulu dan memilih produk yang diinginkan pada field yang tersedia. Sistem kemudian akan menampilkan laporan perencanaan produksi dari produk yang telah dipilih. Bagian Produksi kemudian memilih laporan yang diinginkan, dan menekan tombol Detil Laporan untuk melihat laporan dalam bentuk yang lebih detil. Bagian Produksi dapat menekan tombol Import Peramalan untuk memasukkan data peramalan, Hapus Peramalan untuk menghapus data peramalan, dan Simpan Peramalan untuk menyimpan data peramalan. Bagian Produksi juga dapat memilih data peramalan dengan mendrag mouse pada field-field peramalan dan kemudian menekan tombol Plot untuk membuat grafik peramalan. Kemudian Bagian Produksi akan menekan tombol Import MPS untuk memasukkan data MPS, Hapusuntuk menghapus MPS yang telah dimasukkan, dan Simpan untuk menyimpan MPS ke dalam Laporan. Bagian Produksi kemudian menekan tombol Import MRP Produk untuk memasukkan data MRP Produk, Hapus untuk menghapus MRP yang telah dimasukkan, dan Simpan untuk menyimpan MRP ke dalam laporan. Untuk menambah tabel MRP Bahan Baku yang dibutuhkan, Bagian Produksi dapat menekan tombol Tambah Tabel MRP, dan untuk menghapus tabel MRP Bahan Baku yang tidak dibutuhkan maka Bagian Produksi akan menekan tombol Hapus Tabel MRP. Bagian Produksi juga dapat menekan tombol Import MRP Bahan Baku untuk memasukkan data MRP Bahan Baku, Hapus untuk menghapus MRP yang telah dimasukkan, dan Simpan untuk menyimpan MRP ke dalam laporan. Setelah semua data yang dibutuhkan telah dimasukkan ke dalam laporan, Bagian Produksi dapat menekan tombol Cetak untuk mencetak laporan, dan menekan tombol Simpan untuk menyimpan laporan yang telah disusun. Objects: Bagian Produksi, UI LPP, UI Detil LPP, Peramalan, MPS, MRP Produk, MRP Bahan Baku, LPP, Detil LPP, Produk Function: membuka_ui_mps(), mencari_produk(), memilih_produk(), memilih_lpp(), membuka_ui_detil_lpp(), mengimport_data_peramalan(), menghapus_data_peramalan(), menyimpan_data_peramalan(), memplot_data_peramalan(), mengimport_data_mps(), menghapus_data_mps(), menyimpan_data_mps(), mengimport_data_mrp_produk(), menghapus_data_mrp_produk(), menyimpan_data_mrp_produk(), menambah_tabel_mrp(), menghapus_tabel_mrp(), mengimport_data_mrp_bahan_baku(), menghapus_data_mrp_bahan_baku(), menyimpan_data_mrp_bahan_baku(), menyimpan_detil_lpp(), mencetak_detil_lpp(), exit()

25 Function List Function List digunakan untuk mendaftarkan semua fungsi yang dapat dijalankan oleh sistem informasi ini yang menjadikan sebuah model sistem berguna bagi actor. Dalam sistem ini akan diberikan beberapa fungsi yang penting, diantaranya : Tabel Function List No Function Complexity Type 1. Membuka_UI_Penjualan() Simple Read 2. Mencari_produk() Simple Read 3. Memilih_produk() Simple Read 4. Konversi() Medium Compute 5. Plot_data_penjualan() Medium Compute 6. Simpan_data_penjualan() Simple Update 7. Membuka_UI_Peramalan() Simple Read 8. Mengimport_data_penjualan() Simple Read 9. Membuka_UI_Detil_Peramalan() Simple Read 10. Memilih_metode_peramalan() Medium Read, Compute 11. Memilih_tingkat_error() Simple Read 12. Menyimpan_hasil_peramalan_yang_dipilih() Medium Read, Update 13. Plot_hasil_peramalan_terhitung(0 Medium Compute 14. Membuka_UI_Produk() Simple Read 15. Menyimpan_data_produk() Simple Update 16. Membuka_UI_Detil_Produk() Simple Read 17. Menyimpan_detil_produk() Simple Update 18. Membuka_UI_Bahan_Baku() Simple Read 19. Mencari_data_bahan_baku() Simple Read 20. Menyimpan_data_bahan_baku() Simple Update 21. Membuka_UI_Detil_Bahan_Baku() Simple Read 22. Menyimpan_detil_bahan_baku() Simple Update 23. Membuka_UI_MPS() Simple Read 24. Memilih_MPS() Simple Read 25. Membuka_UI_Detil_MPS() Simple Read 26. Mengimport_data_peramalan(0 Simple Read 27. Menghitung_detil_konversi(0 Medium Update 28. Menambah_periode() Medium Update 29. Menghapus_periode() Medium Update 30. Menghitung_detil_MPS() Medium Compute 31. Menyimpan_detil_MPS() Medium Update 32. Membuka_UI_MRP_Produk() Simple Read 33. Menyimpan_data_MRP_Produk() Simple Update 33. Memilih_MRP_Produk() Simple Read 34. Membuka_UI_Detil_MRP_Produk() Simple Read 35. Mengimport_MPS() Simple Read 36. Menghitung_netting() Medium Compute

26 286 No Function Complexity Type 37. Menyimpan_detil_MRP() Simple Update 38. Membuka_UI_MRP_Bahan_Baku() Simple Read 39. Membuka_UI_Detil_MRP_Bahan_Baku() Simple Read 40. Menyimpan_data_MRP_bahan_baku() Simple Update 41. Mengimport_produk() Simple Read 42. Menghitung_safety_stock_bahan_baku() Simple Compute 43. Menyimpan_data_safety_stock_bahan_baku() Simple Update 44. Menyimpan() Medium Update 45. Memilih_MRP_Bahan_Baku() Simple Read 46. Mengimport_data_MRP_Produk() Simple Read 47. Menghitung_Netting() Medium Compute 48. Memilih_dan_menghitung_metode_MRP() Medium Read, Compute 49. Memilih_detil_MRP_dengan_metode() Medium Read,Update 50. Membuka_UI_LPP() Simple Read 51. Menyimpan_data_LPP() Simple Update 52. Mengimport_data_MRP_Bahan_Baku() Simple Read 53. Menyimpan_data_LPP() Simple Update 54. Mencetak_detil_LPP() Simple Read Sequence Diagram Sequence Diagram ini akan menjelaskan apa yang dilakukan pengguna secara detail saat berinteraksi dengan sistem pada setiap use case yang ada. Berikut adalah Sequence Diagram yang ada dalam sistem ini:

27 287 Sequence Memasukkan Data Penjualan Bulanan Gambar 4.31 Sequence Memasukkan Data Penjualan Bulanan Sequence Menghitung dan Memilih Peramalan

28 288 Gambar 4.32 Sequence Menghitung dan Memilih Peramalan Sequence Mendata Produk yang Tersisa

29 289 Gambar 4.33 Sequence Mendata Produk yang Tersisa Sequence Mendata Bahan Baku yang Tersisa

30 Gambar 4.34 Sequence Mendata Bahan Baku yang Tersisa 290

31 291 Sequence Membuat MPS Gambar 4.35 Sequence Membuat MPS Sequence Menghitung Safety Stock Produk

32 292 Gambar 4.36 Sequence Menghitung Safety Stock Produk Sequence Melakukan Konversi Peramalan Mingguan

33 293 Gambar 4.37 Sequence Melakukan Konversi Peramalan Mingguan Sequence Mengisi Detil MPS

34 294 Sequence Membuat MRP Produk Gambar 4.38 Sequence Mengisi Detil MPS

35 295 Gambar 4.39 Sequence Membuat MRP Produk Sequence Menghitung MRP Produk

36 296 Gambar 4.40 Sequence Menghitung MRP Produk Sequence Membuat MRP Bahan Baku

37 297 Gambar 4.41 Sequence Membuat MRP Bahan Baku Sequence Menghitung Safety Stock Bahan Baku

38 298 Gambar 4.42 Sequence Menghitung Safety Stock Bahan Baku Sequence Menghitung dan Memilih MRP Bahan Baku

39 299 Gambar 4.43 Sequence Menghitung dan Memilih MRP Sequence Mendata Produk yang Akan Diproduksi

40 300 Gambar 4.44 Sequence Mendata Produk yang Akan Diproduksi Sequence Mendata Bahan Baku yang Dibutuhkan

41 301 Gambar 4.45 Sequence Mendata Bahan Baku yang Dibutuhkan Sequence Membuat Laporan Perencanaan Produksi

42 302 Gambar 4.46 Sequence Membuat Laporan Perencanaan Produksi Sequence Mengisi Detil Laporan Perencanaan Produksi

43 303 Gambar 4.47 Sequence Mengisi Detil Laporan Perencanaan Produksi Navigation Diagram

44 304 Gambar 4.48 Navigation Diagram Architecture Design Criteria

45 305 Berikut ini adalah prioritas-prioritas dari criteria yang diinginkan dari arsitektur sistem informasi yang dikembangkan: Tabel Criteria Sistem Criteria Usable Secure Efficient Correct Reliable Maintainable Flexible Testable Comprehensible Reusable Portable Interoperable Very Important Important Less Important Irrelevant Easily fulfilled Alasan penilaian terhadap criteria tersebut dijelaskan di bawah ini: 1. Usable Adalah kemampuan sistem untuk beradapatasi dengan situasi organisasi, tugas dan hal hal teknis. Dalam hal ini, sistem harus dirancang agar sesuai dengan proses perencanaan produksi perusahaan secara teknis. Mengingat kesesuaian antara sistem berikut kemudahan penggunaannya dalam perencanaan produksi perusahaan, maka penilaian untuk criteria ini adalah very important. 2. Secure

46 306 Adalah kemampuan untuk melakukan pencegahan terhadap akses yang tidak berwenang. Karena perencanaan produksi berikut produk dan bahan baku yang terkait di dalamnya merupakan rahasia perusahaan, maka faktor keamanan dalam bentuk pencegahan akses tersebut diberikan penilaian important. Alasan mengapa tidak diberikan nilai very important adalah bahwa sistem ini akan diakses menggunakan WAN (Wide Area Network), sehingga secara jaringan pun sudah cukup aman. 3. Efficient Adalah penggunaan secara ekonomis terhadap fasilitas technical platform. Hal ini terkait dengan software dan hardware yang dibutuhkan oleh sistem agar dapat berjalan. Mengingat bahwa sistem ini dikembangkan dalam platform desktop application, seharusnya tidak membutuhkan technical platform yang terlalu tinggi. Oleh karena itu, penilaian untuk kriteria ini adalah important, bukan very important, mengingat bahwa efisiensi memang penting, tetapi bukan merupakan kunci utama dari sistem tersebut. 4. Correct Adalah sesuai dengan kebutuhan, yaitu apakah sistem tepat guna dalam memecahkan permasalahan perencanaan produksi. Karena perencanaan produksi sangat terkait dengan perhitungan yang spesifik dan kesalahan sekecil apa pun dapat berakibat pada kesalahan perencanaan produksi secara keseluruhan, maka untuk criteria ini diberikan penilaian very important. 5. Reliable

47 307 Adalah ketepatan dalam melakukan suatu fungsi. Karena sistem ini akan menggantikan perencanaan produksi yang sebelumnya bersifat manual menggunakan kertas, maka ketepatan dalam melakukan fungsi perencanaan tersebut dinilai sangat penting. Sehingga penilaian untuk criteria ini adalah very important. 6. Maintainable Adalah kemampuan untuk perbaikan sistem yang rusak. Karena perawatan terhadap sistem harus selalu dilakukan, maka penilaian untuk criteria ini adalah important. Alasan mengapa penilaiannya bukan very important adalah bahwa perbaikan sistem yang skalanya cukup besar akan dilakukan oleh bagian pengembangan sistem, bukan oleh bagian IT perusahaan, sehingga untuk criteria ini diberikan penilaian important. 7. Testable Adalah penempatan biaya untuk memastikan sistem bekerja sesuai dengan yang diinginkan. Sistem harus dapat diuji coba pada lingkungan perusahaan beserta hardware serta software yang terkait. Karena sistem menggunakan PC perusahaan yang relatif mirip dengan kondisi uji coba, maka biaya yang dikeluarkan dalam pengetesan sistem tidak boleh terlalu besar. Oleh karena itu, penilaian untuk criteria ini adalah important. Alasan mengapa penilaiannya bukan very important adalah bahwa proses bisnis yang terkait dalam sistem ini hanyalah sebagian kecil, yaitu perencanaan produksi. Oleh karena itu perusahaan tidak mempermasalahkan berapa biaya yang akan ditimbulkan oleh pengetesan

48 308 sistem tersebut. Namun mengingat biaya yang dibutuhkan tidak boleh terlalu besar, maka penilaiannya adalah important. 8. Flexible Adalah kemampuan untuk modifikasi sistem yang berjalan. Karena perencanaan produksi sifatnya selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan produksi yang dilakukan oleh perusahaan, maka sistem harus dapat menyesuaikan dengan perubahan tersebut. Oleh karena itu, penilaian untuk criteria tersebut adalah very important. 9. Comprehensible Adalah usaha yang diperlukan untuk memperoleh pengertian akan suatu sistem. Karena sistem ini harus mudah dimengerti oleh pengguna sehingga seluruh bagian perusahaan yang terkait di dalam sistem tidak perlu belajar terlalu lama untuk memahami dan menggunakan sistem, maka penilaian untuk criteria ini adalah very important. 10. Reusable Adalah potensi untuk menggunakan sistem pada bagian sistem lain yang saling berhubungan. Karena pada saat ini permasalahan perusahaan sebagian besar adalah pada perencanaan produksi, dan belum ada indikasi dari pihak manajemen untuk menghubungkan sistem ini dengan sistem lainnya, maka penilaian untuk criteria ini adalah important. Alasan mengapa penilaiannya bukan very important adalah karena saat dikembangkan tidak ada indikasi dari pihak manajemen bahwa sistem tersebut akan dihubungkan dengan sistem lainnya. Namun karena di masa

49 309 mendatang kemungkinan tersebut selalu ada, maka penilaian untuk criteria ini adalah important. 11. Portable Adalah kemampuan sistem untuk dapat dipindahkan ke technical platform yang lain. Karena sifat perpindahan sistem di perusahaan tersebut jarang terjadi, namun di masa mendatang kemungkinan perubahan technical platform tersebut selalu ada, maka untuk criteria ini diberikan penilaian important. Alasan mengapa tidak diberikan penilaian very important karena kemungkinan perpindahan technical platform tersebut cukup kecil. Perusahaan akan membuat ERP (Enterprise Resource Planning) dibanding melakukan perpindahan technical platform, namun kemungkinan pun selalu ada, sehingga diberikan nilai important. 12. Interoperable Adalah kemampuan untuk merangkai sistem ke dalam sistem yang lain. Penilaian untuk kriteria ini adalah important, mengingat adanya peluang untuk mengembangkan sistem lainnya yang dihubungkan dengan sistem yang telah dirancang saat ini. Tetapi karena sifatnya masih sebatas cita-cita, maka penilaiannya adalah important, bukan very important.

50 Component Diagram Component Diagram menggambarkan bagaimana hubungan antara komponenkomponen program. Pola arsitektur yang digunakan dalam mengembangkan sistem informasi ini menggunakan pola Client-Server. Client ini berupa komputer PC, dimana seluruh data ditempatkan pada server. Model arsitektur Client-Server yang digunakan adalah Centralized Data. Client Bagian Marketing Client Bagian Produksi UI_marketing UI_produksi F_marketing F_produksi Client Bagian Gudang Server UI_gudang Model F_gudang Gambar 4.49 Component Diagram

51 311 Alasan mengapa dipilih pola arsitektur tersebut dibandingkan dengan pola arsitektur lainnya adalah sebagai berikut: Karena server (database) yang digunakan hanya satu untuk dipakai keseluruhan client. Hal tersebut akan menghemat biaya, sekaligus mempermudah dalam database management system. Mungkin diperlukan server cadangan sebagai cadangan apabila server utama down, namun secara prinsip server yang digunakan cukup satu, mengingat sistem ini tidak terlalu luas cakupannya. Function yang diletakkan di client akan membantu pemrosesan data, mengingat sistem informasi yang dirancang adalah menggunakan desktop application dan dihubungkan dengan WAN (Wide Area Network). Maka, traffic yang terjadi adalah sedang, mengingat apabila function diletakkan di server maka akan memperberat kerja sistem informasi, terutama pada jam-jam sibuk. Server hanya terdiri dari database tanpa adanya functions, kecuali functions yang dibutuhkan untuk Database Management System. Dengan meletakkan model hanya pada server, maka kemungkinan terjadinya duplikasi data cukup kecil. Bandingkan dengan pola arsitektur lainnya yang meletakkan model pada client (atau yang disebut dengan local model) dan pada server (atau yang disebut dengan common model). Kemungkinan terjadinya duplikasi data pada local model dan common model cukup besar. Oleh karena itu, model hanya akan diletakkan di server yang akan dipanggil oleh client setiap dibutuhkan.

52 Deployment Diagram :Client Bagian Marketing :Client Bagian Produksi UI_Marketing UI_Produksi F_Marketing F_Produksi SI_Marketing SI_Produksi Printer :Client Bagian Gudang UI_Gudang :Server SI_Server UI_Server F_Gudang SI_Gudang Model : Microsoft Access 2003 Gambar 4.50 Deployment Diagram

53 Component Design Model Component Hasil dari aktivitas model component adalah revised class Diagram. Revisi terdiri dari penambahan attribut dan class baru yang dibutuhkan Function Component Gambar 4.51 Revised Class Diagram

54 314 Pada tahap ini, event-event yang dapat dipisahkan dari class akan direvisi dan dikeluarkan dalam class menjadi function component. Gambar 4.52 Function Component 4.6 Perancangan Database Perancangan database yang akan digunakan di dalam sistem didasarkan pada revised class diagram yang ada. Sehingga setiap class yang ada dapat diwakilkan oleh

55 Perancangan Database Perancangan database yang akan digunakan di dalam sistem didasarkan pada revised class diagram yang ada. Sehingga setiap class yang ada dapat diwakilkan oleh sebuah tabel yang akan menyimpan semua informasi yang berhubungan dengan class tersebut. Berikut adalah tabel-tabel yang ada di dalam database: Tabel Database Penjualan Field Tipe Data Panjang Keterangan No_Penjualan Integer 5 Primary Key, berupa autonumber Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Tgl_Diedit Date 8 Tahun Date 4 Bulan Date 2 Penjualan_Total Integer 7 Persen_MtS Integer 3 Persen_MtO Integer 3 Penjualan_MtS Integer 7 Penjualan_MtO Integer 7 Tabel Database Peramalan Field Tipe Data Panjang Keterangan No_Peramalan1 Integer 5 Primary Key, berupa autonumber Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Tgl_Diedit Date 8 Tahun Date 4 Bulan Date 2 Penjulan_MtS Integer 7 Peramalan Integer 7

56 316 Tabel Database Detil Peramalan Field Tipe Data Panjang Keterangan No_Peramalan2 Integer 5 Primary Key, berupa autonumber Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Tgl_Diedit Date 8 MAE Integer 7 MAPE Integer 7 MSE Integer 7 Kriteria String 8 Tahun Date 4 Bulan Date 2 Tabel Database Produk Field Tipe Data Panjang Keterangan Kode_Produk String 5 Primary Key Nama_Produk String 15 Safety_Stock Integer 7 Tgl_Diedit Date 8 Tabel Database Detil Produk Field Tipe Data Panjang Keterangan No_Produk Primary Key, Integer 5 berupa autonumber Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Tahun Date 4 Bulan Date 2 Minggu Date 2 Stock_Tersisa Integer 7 Stock_Dibutuhkan Integer 7

57 317 Tabel Database LPP Field Tipe Data Panjang Keterangan No_LPP Integer 5 Primary Key, berupa autonumber Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Tanggal_Produk_Diedit Date 8 No_Laporan String 5 Foreign Key Tgl_Dicek Date 8 Pembuat String 15 Persetujuan String 10 Status Status 15 Tabel Database Detil LPP Field Tipe Data Panjang Keterangan No_Laporan String 5 Primary Key Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Tgl_Diedit Date 8 Pembuat String 15 Tahun Date 4 Bulan Date 2 Peramalan Integer 7 No_MRP String 5 Foreign Key Periode1 String 10 No_MPS String 5 Foreign Key Periode2 String 10 Tabel Database MPS Field Tipe Data Panjang Keterangan Kode_MPS Integer 5 Primary Key, berupa autonumber Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 On_Hand Integer 7 Safety_Stock Integer 7 Tgl_Produk_Diedit Date 4 Tgl_MPS_Diedit Date 4 No_MPS String 5 Pembuat String 15 Status String 15

58 318 Tabel Database Detil MPS Field Tipe Data Panjang Keterangan No_MPS Integer 5 Primary Key Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Tgl_MPS_diedit Date 8 Tahun Date 4 Bulan Date 2 Peramalan Integer 7 DTF Integer 7 PTF Integer 7 Safety_Stock Integer 7 Deskripsi String 15 Periode_Perencanaan Integer 7 BoM_UoM String 15 Tabel Database MRP Produk Field Tipe Data Panjang Keterangan Kode_MRP Integer 5 Primary Key, berupa autonumber Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Safety_Stock Integer 7 On_Hand Integer 7 Tgl_Produk_Diedit Date 8 Tgl_MRP_Dibuat Date 8 No_MRP String 5 Pembuat String 15 Status String 15

59 319 Tabel Database Detil MRP Produk Field Tipe Data Panjang Keterangan No_MRP String 5 Primary Key Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Tgl_Dibuat Date 8 Part_No Integer 7 BoM_UoM String 15 Lead_Time Integer 7 Safety_Stock_Produk Integer 7 Deskripsi String 15 On_Hand Integer 7 Order_Policy String 15 Periode Integer 7 Gross_Requirement Integer 7 Tabel Database MRP Bahan Baku Field Tipe Data Panjang Keterangan Kode_MRP Integer 5 Primary Key, berupa autonumber Kode_Bahan_Baku String 5 Foreign Key Nama_Bahan_Baku String 15 Lot_Size Integer 7 Lead_Time Integer 7 Safety_Stock Integer 7 On_Hand Integer 7 Tgl_Bahan_Baku_Diedit Date 8 Tgl_MRP_Dibuat Date 8 No_MRP String 5 Foreign Key Pembuat String 15 Metode String 15 Status String 15

60 320 Tabel Database Detil MRP Bahan Baku Field Tipe Data Panjang Keterangan No_MRP String 5 Primary Key Kode_Produk String 5 Foreign Key Nama_Produk String 15 Tgl_Dibuat Date 8 Safety_Stock Integer 7 Part_No Integer 7 BoM_UoM String 15 Lead_Time Integer 7 Safety_Stock_Bahan_Baku Integer 7 Deskripsi String 15 On_Hand Integer 7 Order_Policy String 15 Periode Integer 7 Gross_Requirement Integer 7 Tabel Database Bahan Baku Field Tipe Data Panjang Keterangan Kode_Bahan String 5 Primary Key Nama_Bahan String 15 Biaya_Pesan Long 12 Biaya_Simpan Long 12 Tgl_Diedit Date 8 Lead_Time Integer 7 Safety_Stock Integer 7 Supplier String 15 Tabel Database Detil Bahan Baku Field Tipe Data Panjang Keterangan No_Bahan Integer 5 Primary Key, berupa autonumber Kode_Bahan String 5 Foreign Key Nama_Bahan String 12 Tgl_Diedit Date 8 Tahun Date 2 Bulan Date 2 Minggu Date 2 Stock_Tersedia Integer 7 Stock_Dibutuhkan Integer 7

61 Perancangan Program Desain menu yang digunakan adalah menggunakan tipe pull down menu. Menu ini belum aktif bila pengguna belum berhasil login ke dalam sistem. 1. Menu Login Gambar 4.53 Menu Login Untuk masuk ke dalam sistem, pertama kali pengguna harus login terlebih dahulu. Pengguna harus memasukkan NIP dan Password. Apabila Pengguna memasukkan NIP dan Password yang benar, maka pengguna akan masuk ke dalam menu utama sistem. Apabila pengguna salah memasukkan NIP dan Password, maka akan muncul pesan kesalahan. Pengguna juga dapat melihat keterangan tentang sistem dengan menekan tombol About.

62 Menu Utama Gambar 4.54 Menu Utama Menu utama menampilkan menu-menu yang bisa diakses oleh pengguna. Menu Penjualan dan Master Peramalan dapat diakses oleh Bagian Marketing. Menu MPS, MRP Produk, MRP Bahan Baku, dan menu LPP dapat diakses oleh Bagian Produksi. Sedangkan Bagian Gudang hanya dapat mengakses menu Produk dan Bahan Baku. Pengguna juga dapat keluar dari sistem dengan menggunakan tombol Logout. Pada menu utama juga ditampilkan Status yang berisi informasi-informasi yang berguna bagi pengguna, misalnya pada bulan berjalan belum dimasukkan data penjualan, atau ada data penjualan baru sehingga peramalan dapat dilakukan.

63 Menu Penjualan Gambar 4.55 Menu Penjualan Menu Penjualan digunakan oleh Bagian Marketing untuk memasukkan data penjualan terbaru. Pada menu ini, Bagian Marketing akan memasukkan data penjualan untuk setiap produk yang ada. Menu ini juga memiliki fitur untuk melakukan pencarian produk yang diinginkan untuk memudahkan pengguna. Fitur lainnya yang dimiliki oleh menu ini adalah melakukan konversi penjualan make-to-stock dan make-to-order, serta menampilkan grafik penjualan dari data penjualan yang diinginkan. Menu ini juga memiliki Status yang akan menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Bagian Marketing, misalnya tanggal berjalan telah mendekati akhir bulan, sementara belum ada data penjualan apapun yang dimasukkan oleh Bagian Marketing.

64 Menu Master Peramalan Gambar 4.56 Menu Master Peramalan Menu Master Peramalan akan digunakan oleh Bagian Marketing untuk membuat peramalan terhadap data penjualan. Menu ini memiliki fitur untuk melakukan pencarian terhadap produk yang diinginkan. Apabila Bagian Marketing memilih produk yang diinginkan, maka menu ini akan menampilkan peramalan dari produk yang dipilih. Menu ini juga memiliki Status yang berisi informasi yang dibutuhkan oleh pengguna, misalnya ada data penjualan baru yang telah dimasukkan, sehingga Bagian Marketing harus membuat peramalan terhadap data penjualan tersebut.

65 Menu Detil Peramalan Gambar 4.57 Menu Detil Peramalan Menu Detil Peramalan digunakan oleh Bagian Marketing untuk melakukan perhitungan peramalan dari data penjualan yang telah dimasukkan dari menu Peramalan. Menu ini memiliki fitur untuk memilih metode peramalan yang diinginkan. Menu ini juga digunakan untuk melakukan perhitungan peramalan dari setiap metode yang dipilih, serta menghitung tingkat error dari masing-masing peramalan.

66 Menu MPS Gambar 4.58 Menu MPS Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk membuat jadwal produksi (Master Production Schedule) baru. Menu ini memiliki fitur pencarian yang dapat membantu pengguna untuk mencari produk yang diinginkan. Pada menu ini juga terdapat Status yang menampilkan informasi kepada pengguna, misalnya bulan berjalan akan berakhir, sehingga pengguna harus membuat suatu MPS baru.

67 Menu Hitung Safety Stock Gambar 4.59 Menu Hitung Safety Stock Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk menghitung nilai safety stock produk yang dibutuhkan untuk perencanaan produksi. Bagian Produksi dapat mengimport data penjualan dari database Penjualan untuk melakukan perhitungan nilai safety stock produk tersebut. Setelah data safety stock produk dihitung, maka akan disimpan ke database Produk.

68 Menu Detil MPS Gambar 4.60 Menu Detil MPS Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk mengisi dan menghitung detil MPS yang telah dibuat pada menu MPS. Sebelum mengisi dan menghitung detil MPS, maka Bagian Produksi akan menggunakan menu ini untuk melakukan konversi peramalan, MS, dan KPT per bulan terlebih dahulu menjadi peramalan, MS, dan KPT per minggu. Setelah melakukan konversi maka Bagian Produksi akan menggunakan mengisi dan menghitung detil MPS yang digunakan. Data tersebut kemudian akan disimpan ke database Detil MPS.

69 Menu Master MRP Produk Gambar 4.61 Menu Master MRP Produk Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk membuat MRP Produk baru. Menu ini memiliki fitur untuk melakukan pencarian terhadap produk yang diinginkan. Setelah Bagian Produksi memilih produk, maka menu akan menampilkan daftar MPS yang sudah ada. Bagian Produksi dapat menambahkan MRP baru. Menu ini juga memiliki Status untuk memberikan informasi kepada pengguna, misalnya ada MPS baru yang telah dibuat, sehingga Bagian Produksi harus membuat MRP Produk.

70 Menu Detil MRP Produk Gambar 4.62 Menu Detil MRP Produk Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk mengisi detil MRP Produk yang telah dibuat sebelumnya di Menu MRP Produk. Bagian Produksi akan mengisi data-data detil MRP Produk, dan menu ini memiliki fitur untuk mengimport data-data yang dibutuhkan untuk menyusun MRP Produk dari database MPS. Kemudian menu ini akan menghitung detil MRP yang telah diisi, dan data mengenai detil MRP Produk akan disimpan ke database Detil MRP Produk.

71 Menu Master MRP Bahan Baku Gambar 4.63 Menu Master MRP Bahan Baku Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk membuat MRP Bahan Baku Baru. Menu ini juga dilengkapi fitur untuk melakukan pencarian bahan baku yang diinginkan. Setelah bahan baku dicari dan dipilih, maka menu ini akan menampilkan MRP Bahan Baku dari bahan baku yang telah dipilih sebelumnya. Bagian Produksi dapat menambah MRP baru pada menu ini. Menu ini juga memiliki fitur Status yang akan memberikan informasi kepada Bagian Produksi, misalnya ada MRP Produk baru yang telah dibuat, sehingga Bagian Produksi harus membuat MRP Bahan Baku.

72 Menu Detil MRP Bahan Baku Gambar 4.64 Menu Detil MRP Bahan Baku Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk menghitung nilai safety stock bahan baku maupun untuk mengisi dan menghitung detil MRP Bahan Baku. Menu ini memiliki fitur untuk mengimport produk dari database Produk, juga untuk mengimport data MRP Produk dari database MRP Produk. Fitur lainnya yang dimiliki oleh menu ini adalah metode MRP yang dapat dipilih oleh Bagian Produksi untuk memilih metode perhitungan MRP yang diinginkan. Kemudian menu ini dapat menghitung metode MRP yang diinginkan yang telah dipilih oleh Bagian Produksi.

73 Menu Produk Gambar 4.65 Menu Produk Menu ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mendata produk yang dimiliki oleh perusahaan. Menu ini memiliki fitur untuk mencari produk yang diinginkan. Bagian Gudang dapat menambahkan data produk baru dengan menggunakan menu ini. Pada menu ini juga terdapat fitur Status yang akan menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Bagian Gudang, misalnya informasi telah dibuat MRP Produk baru sehingga Bagian Gudang harus mendata produk secara periodik.

74 Menu Detil Produk Gambar 4.66 Menu Detil Produk Menu ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mengisi detil produk yang dimiliki oleh perusahaan. Bagian Gudang dapat mengisi stok yang tersedia, yang merupakan stok tersisa dari produksi pada periode sebelumnya. Bagian Gudang juga dapat mengisi stok yang akan diproduksi, yang diperoleh dari MRP Produk yang telah disusun. Menu ini juga memiliki fitur Status yang memberikan informasi kepada Gudang, misalnya ada data produksi yang telah direncanakan melalui MRP Produk sehingga Bagian Gudang harus mendata produk secara periodik.

75 Menu Bahan Baku Gambar 4.67 Menu Bahan Baku Menu ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mendata bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan. Menu ini memiliki fitur untuk mencari bahan baku yang diinginkan. Bagian Gudang dapat menambahkan data bahan baku baru dengan menggunakan menu ini. Pada menu ini juga terdapat fitur Status yang akan menampilkan informasi yang dibutuhkan oleh Bagian Gudang, misalnya informasi telah dibuat MRP Bahan Baku baru sehingga Bagian Gudang harus mendata bahan baku secara periodik.

76 Menu Detil Bahan Baku Gambar 4.68 Menu Detil Bahan Baku Menu ini digunakan oleh Bagian Gudang untuk mengisi detil bahan baku yang dimiliki oleh perusahaan. Bagian Gudang dapat mengisi stok yang tersedia, yang merupakan stok tersisa dari produksi pada periode sebelumnya. Bagian Gudang juga dapat mengisi stok yang dibutuhkan untuk periode mendatang, yang diperoleh dari MRP Bahan Baku yang telah disusun. Menu ini juga memiliki fitur Status yang memberikan informasi kepada Gudang, misalnya ada data kebutuhan bahan baku yang telah direncanakan melalui MRP Bahan Baku sehingga Bagian Gudang harus melakukan pemesanan.

77 Menu LPP Gambar 4.69 Menu LPP Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk menyusun laporan perencanaan produksi. Laporan perencanaan produksi ini disusun per produk, dan menu ini memiliki fitur untuk melakukan pencarian produk yang diinginkan. Setelah produk yang diinginkan telah dipilih oleh Bagian Produksi, maka menu ini akan menampilkan laporan-laporan yang telah disusun sebelumnya. Bagian Produksi juga dapat menambahkan laporan baru. Fitur lainnya yang dimiliki oleh menu ini adalah Status, yang memberikan informasi kepada Bagian Produksi, misalnya telah disusun peramalan baru, MRP produk baru, dan MRP bahan baku baru, sehingga laporan harus dibuat.

78 Menu Detil LPP 1 Gambar 4.70 Menu Detil LPP 1 Menu ini digunakan oleh Bagian Produksi untuk mengisi detil LPP dari laporan yang telah dibuat sebelumnya pada menu LPP. Menu ini memiliki fitur import untuk memasukkan data yang akan ditampilkan pada laporan perencanaan produksi.

79 Menu Detil LPP 2 Gambar 4.71 Menu Detil LPP 2 Merupakan sambungan dari Menu Detil LPP 1 yang dipisah karena keterbatasan halaman, terutama apabila data MRP Bahan Baku yang hendak dimasukkan ke dalam laporan cukup banyak. Memiliki fungsi yang sama dengan menu Detil LPP 1, dan memiliki fitur cetak untuk melakukan pencetakan Laporan Perencanaan Produksi yang dibutuhkan bagi pihak manajemen.

80 Usulan Penerapan Berikut akan dibahas mengenai kebutuhan, syarat dan kondisi agar sistem informasi dapat digunakan di perusahaan. Mulai dari kebutuhan perangkat keras, perangkat lunak dan penjelasannya Perangkat keras bawah ini: Perangkat Keras Server Client Spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan dapat dilihat pada tabel di Tabel Spesifikasi Minimum Perangkat Keras Penjelasan Server digunakan untuk menyimpan database. Semua proses pengolahan data dilakukan di server dan server akan menangani beberapa client secara sekaligus. Client cukup menggunakan desktop PC untuk menjalankan aplikasi Spesifikasi Minimum - Processor Intel Pentium IV : 1.5 Ghz - Memory DDR 256 MB - Harddisk RPM 40 GB - 10/100 MBPS LAN - Router - Processor Intel Pentium IV : 1.5 Ghz - Memory SDRAM 512 MB - Harddisk 20 GB - 10/100 MBPS LAN (untuk koneksi ke jaringan) - LAN Card / USB Port - Modem (optional) - Kabel LAN Switch Berfungsi untuk menghubungkan seluruh jaringan yang ada. - Minimum 12 port Printer Digunakan untuk memprint laporan PPS (Page per second) Yang perlu diperhatikan adalah Switch dapat digunakan untuk menghubungkan antara LAN dengan WAN menggunakan provider khusus. Untuk menentukan jalur koneksi antar cabang (misalnya kantor pusat dengan pabrik), perusahaan harus menggunakan provider, misalnya menggunakan Lintas Arta ataupun Biznet.

81 341 Alasan mengapa dalam sistem informasi ini digunakan WAN (Wide Area Network) dan tidak menggunakan internet secara tidak langsung membandingkan keunggulan WAN dibandingkan internet, yang antara lain adalah sebagai berikut: Transfer ataupun akses data lebih cepat, karena jalur WAN tersedia khusus untuk perusahaan, sementara internet terkoneksi ke seluruh dunia. Pada jam-jam sibuk, penggunaan internet akan cukup sulit karena bandwith yang tersedia hampir penuh. Padahal perusahaan membutuhkan suatu transmisi data yang cepat. Keamanan lebih terjamin, karena WAN tersebut khusus dibuat untuk internal perusahaan, sehingga orang luar yang tidak memiliki otorisasi tidak dapat masuk ke dalam WAN tersebut Perangkat lunak Spesifikasi perangkat lunak yang dibutuhkan di tiap komputer agar sistem ini dapat berjalan ditunjukkan oleh tabel di bawah ini: Tabel Spesifikasi Perangkat Lunak Server Client Sistem Spesifikasi Minimum - Windows XP Professional SP 2 -.Net Framework - Microsoft Access Windows XP Professional / Home Edition SP 2 -.Net Framework - Microsoft Visual Basic Microsoft Access 2003

82 Pengguna Pengguna sistem informasi pemesanan bahan baku ini adalah Bagian Produksi, Bagian Gudang dan Bagian Marketing. Diharapkan para pengguna dapat menggunakan sistem informasi ini setelah mendapatkan training-training yang dibutuhkan. Untuk maintenance program ini dapat diserahkan ke staff IT yang terdapat di perusahaan apabila perbaikannya tidak terlalu besar. Apabila terjadi perbaikan yang besar, maka tim proyek akan melakukan maintanance sesuai dengan perubahan yang dibutuhkan. Pada sistem ini, setiap bagian perusahaan yang dilibatkan dalam sistem ini dapat menunjuk satu atau dua orang yang berperan sebagai penginput data. Misalnya dari Bagian Marketing ada 1-2 orang yang memiliki akses ke sistem, untuk Bagian Gudang ada 1-2 orang yang memiliki akses ke sistem, dan Bagian Produksi ada 1-2 orang yang memiliki akses ke sistem, sementara karyawan lainnya dapat melakukan aktivitas bisnis perusahaan secara fisik. 4.9 Rencana Pengembangan Sistem dengan Model Waterfall Rencana pengembangan sistem yang dibuat adalah dengan mengikuti model Waterfall. Pada rencana pengembangan sistem yang disusun dalam penulisan ini, model pengembangan sistem tidak dapat mengikuti model pengembangan sistem beriorientasi obyek, karena pada model pengembangan berorientasi obyek dilakukan penggunaan kembali dari modul-modul sistem yang sudah ada dan disimpan ke dalam database pihak pengembang. Karena pada pengembangan sistem yang dilakukan penulis tidak ada modul-modul yang digunakan ulang dari yang telah dibuat sebelumnya, maka model pengembangan sistem yang dilakukan mengikuti model Waterfall.

83 343 Pada model pengembangan ini, dilakukan penyesuaian dalam tahap pengembangan, khususnya dalam tahap Design dan Development. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tahap Analysis, Design (perancangan) dan Development (pengembangan) yang dilakukan dalam penulisan ini adalah dengan menggunakan metode Object Oriented Analysis and Design (OOAD), sementara tahap lainnya tetap mengikuti panduan model Waterfall. Tahapan dari model Waterfall ditunjukkan oleh gambar di bawah ini: Gambar 4.72 Tahapan Metode Waterfall Sedangkan perencanaan proyek untuk pengembangan sistem informasi ditunjukkan oleh Gantt Chart di bawah ini: Gambar 4.73 Gantt Chart untuk Rencana Pengembangan Sistem

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang 127 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem yang dirancang bertujuan untuk mendukung persediaan bahan yang dimulai dari pendataan bahan yang baru, bahan masuk yang dimulai

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN P.D. SINAR MULIA 4.1. The Task 4.1.1. Purpose Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan P.D. Sinar Mulia mendukung kegiatan dari setiap pengguna

Lebih terperinci

Gambar Surat Permintaan Spare part

Gambar Surat Permintaan Spare part Gambar 4.78. Surat Permintaan Spare part 139 Gambar 4.79. Surat Kembali Barang 140 Gambar 4.80. Surat Permintaan Beli Spare part 141 Gambar 4.81. Surat Pengeluaran Barang 142 Gambar 4.82. Material Requisition

Lebih terperinci

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa

5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa 162 5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengumpulan Data Data yang diperoleh adalah data permintaan di masa lalu yaitu selama 3 tahun terakhir (28 bulan). Dimana data permintaan akan digunakan untuk meramalkan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PT. SILVA INHUTANI LAMPUNG 4. Prosedur Sistem Usulan Sistem informasi akuntansi penggajian dan pengupahan dimulai pada saat karyawan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA 4.1 Application Domain 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Dalam sistem informasi akuntansi penjualan kredit

Lebih terperinci

Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana

Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana 184 Entry nomor anggota Entry jumlah pembayaran print Gambar 4.77 Window Input Pembayaran Pinjaman Darurat dan Terencana dd print Gambar 4.78 Window Cetak Daftar Setoran Simpanan Sukarela print Gambar

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM

BAB 4 RANCANGAN SISTEM BAB 4 RANCANGAN SISTEM 4.1 Application Domain Analysis 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Rancangan aplikasi sistem pembelian dan persediaan yang dibuat mempunyai tampilan global dalam menu utama, dan terbagi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan

Lebih terperinci

Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi. jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system

Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi. jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system 274 Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi Cluster jadwal produksi berisi class-class yang berhubungan dengan pembuatan jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system definition,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB 4 DOKUMENTASI DESIGN. penjualan dan piutang usaha PT. Stora Adiswara. Dengan cara mempermudah

BAB 4 DOKUMENTASI DESIGN. penjualan dan piutang usaha PT. Stora Adiswara. Dengan cara mempermudah BAB 4 DOKUMENTASI DESIGN 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan administrasi penjualan dan piutang usaha PT. Stora Adiswara. Dengan cara mempermudah pencatatan

Lebih terperinci

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama BAB 4 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI. suatu model pada Problem Domain. 2. Class Faktur Penjualan 199 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI 4.1 Component Design 4.1.1 Model Component Berikut ini merupakan analisis terhadap classes dan behaioral pattern yang diperoleh pada tahap Problem Domain Analysis

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KARIR BERBASIS WEB PADA PT.DELTATAMA MITRASEJAHTERA

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KARIR BERBASIS WEB PADA PT.DELTATAMA MITRASEJAHTERA 121 BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KARIR BERBASIS WEB PADA PT.DELTATAMA MITRASEJAHTERA 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Sistem informasi manajemen karir berbasis

Lebih terperinci

Tabel 4.41 Hubungan Event dan Atribut Bag Gudang Bahan Baku (Lanjutan)

Tabel 4.41 Hubungan Event dan Atribut Bag Gudang Bahan Baku (Lanjutan) 154 Tabel 4.41 Hubungan Event dan Atribut Bag Gudang Bahan Baku (Lanjutan) Cek Bhn Baku Buat Lap Bhn Baku Buat Lap Permintaan Bhn Baku Kd_BahanBaku, Nama_BahanBaku, Jumlah_BahanBaku Kd_LaporanBahanBaku,

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM

BAB 4 RANCANGAN SISTEM BAB 4 RANCANGAN SISTEM 4.1 Application Domain Analysis 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Rancangan aplikasi sistem penggajian dan pengupahan PT. Angelina Buana Garmindo dirancang dengan tampilan global dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Fungsi yang dapat dilakukan sistem antara lain menyediakan informasi up-todate

BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Fungsi yang dapat dilakukan sistem antara lain menyediakan informasi up-todate BAB 5 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 5.. Analisis sistem 5.. Tujuan sistem Tujuan sistem adalah untuk meningkatkan pelayanan terhadap pelanggan. Fungsi yang dapat dilakukan sistem antara lain menyediakan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN USULAN SISTEM PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PT BINTANG TOEDJOE. 4.1 Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas Usulan

BAB 4 PERANCANGAN USULAN SISTEM PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PT BINTANG TOEDJOE. 4.1 Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas Usulan 83 BAB 4 PERANCANGAN USULAN SISTEM PENJUALAN DAN PENERIMAAN KAS PT BINTANG TOEDJOE 4. Prosedur Penjualan dan Penerimaan Kas Usulan Sistem penjualan dan penerimaan kas PT Bintang Toedjoe dimulai dengan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Sistem Informasi SDM dari PT. Nissui Indonesia, user interface yang digunakan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Sistem Informasi SDM dari PT. Nissui Indonesia, user interface yang digunakan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 User Interface Sistem Informasi SDM dari PT. Nissui Indonesia, user interface yang digunakan adalah dengan standar spesifikasi personal computer (PC) yang biasa

Lebih terperinci

Bab IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. PT.Lippo General Insurance, Tbk diharapkan dapat memenuhi tujuannya dalam

Bab IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. PT.Lippo General Insurance, Tbk diharapkan dapat memenuhi tujuannya dalam Bab IV RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 The Task 4.1.1 Purpose Sistem Informasi Eksekutif Pemasaran yang akan dibangun pada PT.Lippo General Insurance, Tbk diharapkan dapat memenuhi tujuannya dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Berikut merupakan variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu sebagai berikut : Data historis penjualan yang akan digunakan untuk

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku dengan Metode MRP Pada Plant A PT.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku dengan Metode MRP Pada Plant A PT. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku dengan Metode

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Berikut merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Putra Jaya Gemilang.

Lebih terperinci

penyelesaian dari proses lainnya.

penyelesaian dari proses lainnya. 356 Saat window catat waktu selesai dibuka, staf produksi harus memasukkan jenis proses dan periode penjadwalan yang akan dicatat waktu selesai pesanannya. Sistem akan menampilkan data pesanan produksi

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Mulia Knitting Factory Ltd. Mulai Penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir untuk memecahkan permasalahan di PT. Krakatau Steel yang digunakan adalah sebagai berikut : Mulai Studi Literatur

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENYUSUNAN RENCANA

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah memberikan garis-garis besar tahapan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis sehingga pada pelaksanaannya, penelitian

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari sistem terdiri dari kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dari sistem terdiri dari kebutuhan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap penerapan dari hasil analisis dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Sebelum melakukan tahap implementasi,

Lebih terperinci

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains.

`BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Material Requirement Planning (MRP) berbasis web pada CV. Mitra Techno Sains. 17 `BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas tentang identifikasi masalah, analisis dan perancangan sistem, rancangan pengujian, dan evaluasi sistem dalam rancang bangun aplikasi

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM

BAB 4 RANCANGAN SISTEM BAB 4 RANCANGAN SISTEM 4.1 Application Domain Analysis 4.1.1 Usage Subbab ini akan menjelaskan bagaimana actor-actor yang merupakan pengguna atau bagian sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Hardware dan Software Untuk mengimplementasikan rancangan basis data yang telah dibuat, diperlukan unit hardware dan software dengan spesifikasi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. ibu jari tangan pada mesin finger scanning. mentransfer gaji setiap karyawan.

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. ibu jari tangan pada mesin finger scanning. mentransfer gaji setiap karyawan. BAB 4 PERANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur Penggajian melakukan pengisian daftar hadir karyawan dengan cara menscanning ibu jari tangan pada mesin finger scanning. Berdasarkan data hadir karyawan,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Requirement Planning Pada PT. WILKEN MITRA PERKASA SURABAYA.

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. Requirement Planning Pada PT. WILKEN MITRA PERKASA SURABAYA. BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai implementasi dan uji coba dari aplikasi Sistem Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Material Requirement Planning Pada PT. WILKEN

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi sistem adalah tahap penerapan dari hasil analisis dan perancangan ke dalam bahasa pemrograman yang dimengerti oleh komputer sehingga

Lebih terperinci

Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1)

Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1) Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1) 115 Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.18 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (2) Grafik RPN Terhadap Potential Cause

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Untuk melakukan pemecahan masalah yang berkaitan dengan perencanaan bahan baku di PT. Mitra Manis Sentosa, maka dibawah

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN BAB 4 PERANCANGAN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN 4.1 Rancangan Sitem yang Diusulkan Perancangan SPK dibagi menjadi empat tahap: 1. Perancangan SPK Modal Kerja SPK Modal Kerja dirancang sesuai langkah-langkah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI PENJUALAN JASA DAN

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan bahan baku

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan bahan baku BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan bahan baku pada PD. Tritunggal Adhi Pratama dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1.

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1. 74 BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN 4.1. Analysis 4.1.1. Rich Picture Rich Picture yang menggambarkan proses Sistem Informasi Manejemen Persediaan yang baru ditampilkan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian dibuat untuk mengetahui urutan langkah-langkah penelitian yang akan dilakukan untuk pemecahan masalah yang berkaitan dengan penjadwalan asesoris pada PT.

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan program sistem informasi pembelian dan proses retur pada CV.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. menggunakan program sistem informasi pembelian dan proses retur pada CV. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program sistem informasi pembelian dan proses retur pada CV. Media

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki yaitu : Monitor : SVGA 17. : Optical Mouse. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras yang direkomendasikan untuk menerapkan sistem aplikasi basis data pada CV. Lumbung Rejeki

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda 2004-2005 Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2004/2005 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN CONTINUOUS REVIEW SYSTEM PADA PT SIMBA

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 3 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 3.1 Variabel Berikut variabel yang digunakan dalam pemecahan masalah pada penelitian ini yaitu: - Data historis penjualan yang kemudian digunakan untuk menentukan target

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Sistem Dalam tahap ini membahas tentang perancangan aplikasi yang penulis rencanakan, yaitu sebuah aplikasi yang bertujuan memberikan layanan absensi Sekolah

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 SKRIPSI PROGRAM GANDA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Nicholas Yulius Munandar

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama ini pengelolaan pencatatan masuk dan keluar bahan baku pada

Lebih terperinci

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

BINUS UNIVERSITY. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 BINUS UNIVERSITY Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PEMESANAN BAHAN BAKU

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2005/2006 USULAN REKAYASA ULANG PROSES DISTRIBUSI BAN PT INTIRUB DENGAN INTEGRASI

Lebih terperinci

4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive

4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive 326 4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi 4.4.1 Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive Maintenance) PT. Gajah Tunggal khususnya di dalam departemen maintenance memiliki sistem

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN ULANG SISTEM. perancangan yang kompleks dimana pada setiap tahapan tersebut memerlukan proses

BAB 4 PERANCANGAN ULANG SISTEM. perancangan yang kompleks dimana pada setiap tahapan tersebut memerlukan proses BAB 4 PERANCANGAN ULANG SISTEM Perancangan ulang suatu proses bisnis dilakukan melalui tahapan-tahapan perancangan yang kompleks dimana pada setiap tahapan tersebut memerlukan proses analisis terhadap

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda 2006-2007 Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI UNTUK PERENCANAAN PRODUKSI PADA PT. SINAR SOSRO Jennifer

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dibutuhkan,

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dibutuhkan, BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi sistem yang dirancang ini ada beberapa spesifikasi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) yang dibutuhkan, sehingga

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 46 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Perusahaan Batalion Barbershop adalah salah satu usaha jasa perawatan rambut yang berada di Jakarta Selatan. Batalion Barbershop merupakan usaha yang

Lebih terperinci

Bab 4. Rancangan sistem

Bab 4. Rancangan sistem Bab 4 Rancangan sistem 4.1 Rancangan yang diusulkan Bagian gudang akan mengirimkan Surat Permintaan Barang melalui form pesan barang apabila barang tersebut telah mencapai batas minimum (warning stock)

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CILACAP

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CILACAP BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN PADA PT. INDUSTRI SANDANG NUSANTARA UNIT CILACAP 4. The Task 4.. Purpose Sistem dibuat dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan yang

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Versi Oktober Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP)

Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak. Versi Oktober Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP) Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Versi 1.0 4 Oktober 2007 Sistem Administrasi Pengarsipan (SAP) Untuk : Biro Administrasi Perencanaan dan Sistem Informasi (BAPSI) ITS Dyah Wardhani Kusuma 5107 201

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Overview Sistem baru yang diusulkan untuk PT. Karya Mandiri Persada adalah bertujuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang digunakan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Makna penelitian secara sederhana ialah bagaimana mengetahui sesuatu yang dilakukan melalui cara tertentu dengan prosedur yang sistematis. Proses sistematis ini tidak lain adalah

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG

Lebih terperinci

DAFTAR GAMBAR. Siklus Informasi... Kantor Pusat Telkom. Gambar 3.2 Struktur Organisasi Gambar 3.3 Prototype Paradigma... 51

DAFTAR GAMBAR. Siklus Informasi... Kantor Pusat Telkom. Gambar 3.2 Struktur Organisasi Gambar 3.3 Prototype Paradigma... 51 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Gambar 3.1 Siklus Informasi... Kantor Pusat Telkom 14 38 Gambar 3.2 Struktur Organisasi... 40 Gambar 3.3 Prototype Paradigma... 51 Gambar 3.4 Contoh Use Case Kegiatan Pasien yang

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan utang usaha untuk PT. Fajar Surya Utama dilakukan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. kegiatan perusahaan menjadi terganggu dalam pemenuhan permintaan barang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sistem untuk melakukan pembelian atau pemesanan barang pada PT. Panamas Dwitama Distrindo saat ini kurang efisien dan tidak ekonomis, akibatnya

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA 4.1 Struktur Organisasi Baru Usulan Struktur organisasi baru dengan sedikit

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) yang direkomendasikan : Processor : Intel core i5 2,6 GHZ

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) yang direkomendasikan : Processor : Intel core i5 2,6 GHZ BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Berikut ini merupakan spesifikasi perangkat keras minimum yang direkomendasikan : Server Processor : Intel

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAHAAN DATA PEGAWAI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAHAAN DATA PEGAWAI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM PENGELOLAHAAN DATA PEGAWAI DISUSUN OLEH : MUHAMAD RIDHO SAPUTRA (13111101) WARIH KUSUMA AJI (13111107) TUGAS LAPORAN PENDEKATAN PERANCANGAN SISTEM BERBASIS OBJECT (P13)

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 52 BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah adalah langkah-langkah sistematis yang akan menjadi pedoman dalam penyelesaian masalah. Dengan berdasarkan pada metodologi ini, penelitian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Aplikasi database berbasis desktop sekarang ini sangat membantu dalam dunia bisnis, banyaknya manfaat yang di miliki aplikasi ini antara lain; dapat berjalan dengan independen,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN UNTUK

Lebih terperinci

Kelebihan Architecture layered: memecahkan layer menjadi bagian yang lebih kecil

Kelebihan Architecture layered: memecahkan layer menjadi bagian yang lebih kecil Kisi- kisi BINUS 2011 1. Jelaskan apa yg anda ketahui tentang Good Design? Desain yang baik memiliki sedikit kelemahan utama Sebuah desain yang baik bertujuan untuk mecapai properti yang bagus dan pada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Implementasi sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Implementasi sistem merupakan kumpulan dari elemen-elemen yang telah didesain kedalam bentuk pemograman untuk menghasilkan suatu tujuan yang dibuat berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PD. ARENA NUSANTARA

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PD. ARENA NUSANTARA BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PD. ARENA NUSANTARA 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem akuntansi penjualan kredit dan piutang dagang pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Pada bagian administrasi, pengolahan data tersebut diawali dari data produksi Ban ke bagian administrasi dengan mencatat data produksi

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan beberapa masalah yang terjadi saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Problem Domain 4.1.1 Cluster 4.1.2 Structure Gambar 4-1 Cluster 1. CR/Project Development Terdiri dari URF, proposal, addendum proposal, working party, steering

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat Dalam penelitian ini, alat yang di gunakan adalah sebagai berikut: 1. Perangkat Keras (Hardware) a) Personal Computer (PC)/Laptop 32/64 bit architecture

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisis Masalah Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk memahami informasi-informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Mini market adalah sebuah toko yang menjual segala macam barang dan makanan, seperti perlengkapan rumah sehari hari dan juga makanan pokok. Berbeda

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. CIPTA PANGAN NIAGA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. CIPTA PANGAN NIAGA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan perbandingan dari sistem pemotongan pajak dengan Net Method dan Gross Up Method pada DPRD Provinsi Sumatera Utara. IV.1.1.

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Pogram Studi Ganda Sistem Informasi-Manajemen Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2009/2010 ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK MENGOPTIMALKAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 108 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task Perancangan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 36 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM III.1 Analisa Perancangan aplikasi E-Learning ini membahas seputar materi Microsoft Word 2003. Setiap penjelasan disertai dengan arahan berupa suara untuk melanjutkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN. kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikannya. BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN 4.1 Analisis Sistem Analisis sistem ini merupakan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Tahap kebutuhan sistem merupakan tahap menjelaskan kebutuhankebutuhan yang harus dipenuhi untuk menguji coba user interface serta menjalankan

Lebih terperinci