5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "5.4. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi. dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa"

Transkripsi

1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Analisis dan perancangan sistem informasi berikut menggunakan alat bantu yang dinamakan dengan Unified Modeling Language (UML). UML merupakan bahasa permodelan yang menyediakan standarisasi dalam menjelaskan kebutuhan dan desain sebuah sistem sebelum melakukan pembuatan program, sehingga dapat menggambarkan sebuah sistem atau program yang akan dibuat Analisis dan Pembahasan Sistem yang Sedang Berjalan Aliran sistem kerja Divisi I bagian Produksi sekarang ini adalah diawali dari departemen PPIC memberikan PWO (Production Work Order) dan Master Lot Sheet dalam bentuk cetakan laporan kepada divisi I bagian Produksi. Departemen PPIC akan secara berkala memberikan notulen rapat koordinasi Plant ke divisi I Produksi yang berisikan data Purchase Order distributor, stok kritis, dan data jumlah produk yang akan diekspor Kemudian Manajer Produksi I menjabarkan PWO, Master Lot Sheet, dan notulen rapat ke dalam Rencana Kerja Harian Produksi I.. Rencana Kerja Harian Produksi I tersebut dibuat secara manual oleh manajer produksi I untuk menjadwalkan proses produksi setiap produk di bagiannya. Rencana kerja harian produksi I ini berisi jadwal kerja setiap mesin yang mengatur kapan dan urutan produk apa saja yang akan diproduksi setiap harinya. Adapun penjadwalan produksi produk golongan tablet/kaplet OTC, yaitu Mixagrip, Mixadin, Fatigon dan Fatigon Spirit masih dilakukan secara perhitungan manual yang belum terkomputerisasi. Rencana kerja harian produksi I ini kemudian diberikan kepada Asisten Manajer Produksi I. Asisten Manajer Produksi I menggunakan rencana kerja harian produksi I ini untuk mengatur operator mesin dan memantau kerja mesin.

2 163 Rencana kerja harian produksi ini kemudian diketik dan disimpan oleh asisten manajer produksi I ke dalam database komputer yang kemudian dicetak dan diberikan kepada manajer produksi I sebagai laporan pertanggungjawaban. Manajer produksi I akan menggunakan laporan ini untuk membuat laporan produksi setiap bulannya dan mencetaknya untuk diberikan kepada bagian administrasi bagian produksi. Bagian administrasi akan menyimpannya sebagai arsip. Laporan produksi bulanan juga diberikan kepada Plant Manager. Laporan produksi dibuat dengan Microsoft Word, dimulai dari pembuatan tabel, pengetikan manual kepala judul dan pengisian manual isi tabel yang dilakukan dengan melihat database simpanan sebelumnya, sehingga laporan produksi tidak berhubungan langsung dengan database yang ada. Dengan demikian, komputer lebih banyak dipakai untuk merancang laporan produksi yang akan dicetak dan hanya sebagai media penyimpanan data dalam bentuk softcopy. Gambar 5.4 Gambaran Sistem Berjalan di PT. Dankos Laboratories, Tbk.

3 Analisis dan Pembahasan Sistem Informasi Usulan Sistem kerja yang sedang berjalan di divisi I bagian Produksi terdapat beberapa hal yang perlu dikembangkan, seperti: Penentuan urutan proses produksi produk selama ini hanya berdasarkan pengalaman dan intuisi Manajer Produksi I, sehingga sering menimbulkan ketidakefisienan pemanfaatan waktu proses produksi. Penentuan dan perhitungan jadwal kerja mesin selama ini dilakukan secara manual, sehingga seringkali terjadi ketidaktepatan dalam penentuan jadwal kerja mesin. Penentuan waktu penyelesaian produk tidak diketahui secara pasti, sehingga divisi I Produksi selama ini tidak dapat memberikan kepastian waktu penyerahan produk ke divisi PPIC. Laporan produksi masih dilakukan dengan pengetikan manual kepala judul, pembuatan tabel, dan pengisian data. Sistem informasi yang diusulkan untuk dibangun di divisi I bagian produksi ini adalah sistem informasi yang mampu memberikan informasi mengenai pembagian batch produk yang sesuai dengan kapasitas maksimum yang mampu diproses mesin, penentuan urutan batch produk mana yang dikerjakan terlebih dahulu dan penjadwalan kerja mesin secara otomatis. Dengan demikian sistem informasi tersebut mampu mendukung peran manajer produksi I yang selama ini menjadwalkan urutan proses produksi dan kerja mesin berdasarkan intuisi dan pengalamannya. Selain itu, sistem informasi usulan juga mendukung manajer produksi I untuk menentukan tanggal penyelesaian produksi produk, sehingga mendukung manajer produksi I dalam pengambilan keputusan waktu penyelesaian produk kepada bagian

4 165 PPIC yang bertanggungjawab terhadap waktu penyerahan produk ke pelanggan, mengingat selama ini divisi I bagian Produksi belum dapat memberikan kepastian kepada bagian PPIC dan divisi II bagian Produksi mengenai waktu penyelesaian produk. Sistem informasi usulan mempercepat penyampaian informasi dari manajer produksi I sampai asisten manajer produksi I, terutama mengenai informasi dari rencana kerja harian produksi I. Sistem informasi usulan juga mendukung pembuatan laporan produksi yang efektif dan efisien waktu bagi manajer produksi tanpa dilakukan dengan pengetikan secara manual. Selain itu, sistem informasi usulan juga mendukung Plant Manager yang ingin memantau perkembangan aktivitas divisi I bagian produksi, selain hanya menunggu laporan produksi bulanan. Adapun aliran informasi dari sistem usulan adalah dimulai dari Divisi PPIC memberikan PWO, Master Lot Sheet dan Notulen Rapat ke Manajer Produksi I. Manajer Produksi I membuat penjadwalan produksi melalui program perhitungan yang telah terkomputerisasi di sistem informasi usulan, kemudian memberitahukan tanggal dan waktu penyelesaian produk ke Divisi PPIC. Asisten Manajer Produksi I kemudian mengakses sistem untuk memperoleh informasi mengenai rencana kerja harian produksi I. Dengan ini asisten manajer produksi I dapat segera memberitahukan informasi penjadwalan produksi ke operator-operator mesin. Asisten manajer produksi I akan memberikan informasi mengenai proses penyelesaian produk ke sistem usulan dan mencetaknya sebagai laporan pertanggungjawaban untuk diberikan kepada manajer produksi I. Manajer Produksi I dapat mengakses informasi dari asisten manajer melalui sistem usulan, ataupun menerima informasi dari cetakan laporan asisten manajer.

5 166 Manajer produksi I yang menerima informasi tersebut akan mencetak Laporan Produksi I untuk diberikan ke bagian administrasi sebagai arsip, dan cetakan laporan produksi rangkap lain diberikan kepada Plant Manager. Sistem usulan mengijinkan hak akses ke Plant Manager hanya terbatas untuk melihat dan mencetak laporan produksi. Berikut ini gambaran aliran sistem informasi usulan Gambar 5.5 Aliran Sistem Informasi Usulan untuk PT. Dankos Laboratories, Tbk.

6 167 Berdasarkan definisi sistem usulan tersebut, maka rangkuman fungsi sistem usulan tersebut adalah sebagai berikut: Sistem memberikan kemudahan kepada manajer produksi I dalam pencatatan dan penyimpanan data seperti data pesanan produk yang diterima dari bagian PPIC, sehingga manajer produksi I dapat melihat data yang telah disimpan tersebut jika diperlukan. Pengguna juga dapat memasukkan data baru tersebut ke dalam sistem. Sistem mampu melakukan pembagian batch dan menentukan urutan batch produk yang akan diproduksi, menghitung lama waktu proses produksi tiap produk, dan menghasilkan jadwal kerja tiap mesin yang memproses produk, serta menentukan tanggal dan waktu penyelesaian produk. Sistem memiliki fasilitas untuk memberikan kesempatan untuk melakukan realisasi/mengubah penjadwalan produksi agar sesuai dengan jadwal produksi yang nyata, sehingga informasi penjadwalan produksi menjadi lebih akurat. Sistem memberikan kemudahan bagi manajer produksi I untuk membuat laporan produksi I. Sistem memberikan hak akses kepada asisten manajer produksi I untuk memperoleh informasi rencana kerja harian produksi I melalui sistem, sehingga sistem menghemat waktu asisten manajer dalam memperoleh informasi tersebut. Sistem juga memberikan hak akses kepada Plant Manager terbatas untuk memantau perkembangan informasi produksi di divisi I bagian Produksi dan mencetak informasi penjadwalan produksi.

7 168 Demi kelancaran fungsi sistem usulan, pengguna sistem perlu melakukan input secara berkala agar sistem dapat menghasilkan kebutuhan informasi yang akurat. Inputan yang dimaksud adalah data order produksi, hari besar/libur, mesin, produk, waktu operasi. Data-data tersebut akan mempengaruhi kalkulasi penjadwalan produksi yang pada akhirnya berpengaruh pada keakuratan informasi yang dihasilkan, yaitu rencana penjadwalan produksi untuk pesanan selanjutnya Problem Domain Class Diagram Berdasarkan definisi sistem sebelumnya, maka permodelan problem domain dapat diawali dengan pembuatan aktivitas kelas (Class). Class Diagram adalah sebuah diagram yang menggambarkan hubungan antar Class dalam sebuah sistem informasi. Class diagram memodelkan elemen-elemen data dalam sebuah sistem, menunjukkan bagaimana kemungkinan elemen-elemen data tersebut dapat dikelompokkan bersama, dan hubungan antar elemen-elemen data tersebut. Sebelum dibuat class diagram, dicari terlebih dahulu Class Candidate dan Event Candidate dari definisi sistem sebelumnya. Tabel Class Candidates Sistem Usulan Class Candidates Divisi PPIC Operator Order Produksi Bagian Administrasi Hari Libur Mesin Persediaan Pelanggan Waktu Operasi Perincian Produksi Produk Production Work Order Pengguna Master Lot sheet Pengurutan Batch Produksi Notulen Rapat Jadwal Produksi Realisasi Jadwal

8 169 Tabel Event Candidates Sistem Usulan Event Candidates Entri Data Mengurutkan Produksi Buat Form Cetak Cek Data Memesan Produk Cari Data Menjawab Pesanan Simpan Data Membatalkan Pesanan Hapus Data Menjadwalkan Waktu Produksi Update Data Hitung Make Span Hitung Total Flow Time Membagi Batch Memeriksa status keterlambatan Memeriksa Persediaan Class Candidates dan Event Candidates yang ditentukan masih bersifat umum.oleh karena itu akan dibuat Event Table yang dapat mengindikasikan keterlibatan hubungan Class dalam Event yang spesifik. Dengan demikian Event-Event dan Class-Class yang kurang terlibat dalam hubungan yang signifikan tidak ditampilkan dalam event table berikut. Tanda (check mark) dalam event table mengindikasikan bahwa class terlibat dalam event yang spesifik

9 170 Event Class Order Produksi Hari Libur Produk Tabel Event Table Penjadwalan Jadwal Produksi Realisasi Jadwal Mesin Perincian Produksi Pengurutan Batch Produksi Entri Data * + + * Simpan Data * + + * * + * + Update Data * + + * * + + * + Hapus Data Cetak + + Cek Data * * * * * * * * * Membagi Batch * * * Waktu Operasi Mengurutkan Produksi * * * * * Menjadwalkan waktu Produksi * * * * * * * * * Keterangan * Event dapat terjadi lebih dari sekali atau tidak sama sekali + Event dapat terjadi sekali saja atau tidak sama sekali

10 171 Class Diagram berikut menampilkan class-class yang ada dalam sistem serta hubungan antar class dimana masing-masing class tersebut mempunyai atribut dan behavior. Gambar 5.6 Class Diagram Sistem Usulan di PT. Dankos Laboratories, Tbk StateChart Diagram State Chart Diagram menggambarkan daur hidup sebuah class/object yang diawali dengan munculnya class sampai berakhirnya daur hidup class tersebut. Dengan demikian Statechart diagram menggambarkan perubahan keadaan (dari satu state ke state lainnya) suatu objek pada sistem akibat adanya kejadian yang diterima. Berikut statechart diagram dari masing-masing class.

11 172 a. Statechart diagram dari class Order Produksi Gambar 5 7 Statechart diagram Class Order Produksi b. Statechart diagram dari class Produk Gambar 5.8 Statechart diagram Class Produk c. Statechart diagram dari class Mesin Gambar 5.9 Statechart diagram Class Mesin

12 173 d. Statechart diagram dari class Hari Libur Gambar 5.10 Statechart diagram Class Hari Libur e. Statechart diagram dari class Waktu Operasi Gambar 5.11 Statechart diagram Class Waktu Operasi f. Statechart diagram dari class Pengurutan Batch Produksi Gambar 5.12 Statechart diagram Class Pengurutan Batch Produksi g. Statechart diagram dari class Perincian Produksi Gambar 5.13 Statechart diagram Class Perincian Produksi

13 174 h. Statechart diagram dari class Jadwal Produksi Gambar 5.14 Statechart diagram Class Jadwal Produksi i. Statechart diagram dari class Realisasi Jadwal Gambar 5.15 Statechart diagram Class Realisasi Jadwal Application Domain Use Case Diagram Aktivitas analisa sebuah aplikasi domain dapat menciptakan sekumpulan besar informasi yang memiliki nilai kecil untuk perkembangan proses. Supaya efisien, diperlukan abstraksi yang relevan dan berfokus pada user dan sistem. Use Case dapat membantu pencapaian tingkat abstraksi dan fokus yang relevan. Use Case menyediakan sebuah gambaran kebutuhan sistem yang dipandang dari segi user/pemakai sistem dan sebagai dasar untuk menjelaskan kebutuhan fungsi dasar dan kebutuhan interface. Use case diagram mampu menggambarkan fungsi di dalam sistem untuk memenuhi kebutuhan user terhadap sistem. Dengan use case diagram, informasi seperti

14 175 apa saja yang dapat dilakukan oleh sistem, siapa aktor yang terlibat dalam sistem, serta hubungan antara aktor dengan sistem dapat ditunjukkan dengan jelas. Aktor table berikut menyediakan gambaran interaksi antara use case dan aktor yang menggunakannya. Tabel Tabel Aktor untuk Sistem Usulan Penjadwalan Produksi I PT. Dankos Laboratories, Tbk. Use Cases Manajer Produksi I Actors Asisten Manajer Produksi I Mendata Order Produksi Mendata Mesin Mendata Produk Mendata Hari Libur Mendata Waktu Operasi Mengurutkan Batch Produksi Mendata Perincian Produksi Menjadwalkan Produksi Merealisasikan Jadwal Produksi Plant Manager Mencetak Jadwal Produksi Mencetak Realisasi Jadwal Berikut adalah use case diagram yang menggambarkan secara grafis informasi yang sama dengan aktor tabel di atas.

15 176 Sistem Penjadwalan Produksi I PT. Dankos Laboratories, Tbk mendata order produksi mendata mesin mendata produk mendata waktu proses mendata hari libur Manajer Produksi I mengurutkan batch produksi Asisten Manajer Produksi I mendata perincian produksi Menjadwalkan produksi Mendata Realisasi Jadwal Produksi mencetak Jadwal Produksi I Plant Manager Mencetak Realisasi Jadwal Gambar 5.16 Use Case Diagram Sistem Usulan PT. Dankos Laboratories, Tbk Spesifikasi Aktor Spesifikasi aktor terdiri dari tiga bagian: goal (Tujuan), characteristics (Karakteristik), dan examples (Contoh). Goal (Tujuan) menjelaskan peranan aktor dalam hubungannya dengan target sistem. Characteristics (Karakteristik) menjelaskan aspek-aspek penting

16 177 kegunaan sistem bagi user. Karakteristik umum didukung dengan contoh-contoh (examples) yang konkret. Berikut spesifikasi aktor-aktor dari sistem usulan penjadwalan produksi I PT. Dankos Laboratories, Tbk. Tabel Actor Specification Manajer Produksi I Manajer Produksi I Goal: Manajer Produksi I adalah orang yang melakukan pendataan, perhitungan dan pengurutan batch produksi, dan penjadwalan produksi melalui sistem, sehingga mengetahui kapan terjadi penyelesaian produk. Characteristics : Manajer Produksi I ini berjumlah satu orang, dengan tanggungjawab penuh terhadap penjadwalan produksi di divisi I Produksi, dan Manajer Produksi I berhak mencetak hasil penjadwalan produksi melalui sistem untuk dijadikan laporan produksi I. Untuk itu, Manajer Produksi I adalah user yang sepenuhnya menguasai sistem penjadwalan produksi I, dan memahami perhitungan manual penjadwalan produksi untuk kebutuhan realisasi penjadwalan produksi I. Examples: Manajer Produksi I memasukkan data yang diperlukan untuk penjadwalan, kemudian menjalankan sistem untuk rencana penjadwalan produksi I. Bila rencana penjadwalan tidak sesuai dengan kenyataan proses produksi, maka Manajer Produksi I melakukan realisasi penjadwalan dan mencetaknya sebagai Laporan Produksi I. Tabel Actor Specification Asisten Manajer Produksi I Asisten Manajer Produksi I Goal: Asisten Manajer Produksi I adalah orang yang membantu tugas Manajer Produksi I dalam kegiatan operasional produksi, yang menggunakan sistem untuk membantu melakukan rencana penjadwalan, membantu melakukan realisasi penjadwalan produksi I, dan mencetak rencana kerja harian produksi I.

17 178 Characteristics : Asisten Manajer Produksi I yang berjumlah satu orang ini memiliki tanggungjawab yang hampir sama dengan Manajer Produksi I, namun terbatas untuk hak melakukan penginputan data realisasi penjadwalan. Untuk itu, Asisten Manajer Produksi I perlu memiliki kemampuan perhitungan manual penjadwalan, memahami informasi sistem yang ditampilkan, sehingga mampu membantu melakukan realisasi penjadwalan produksi I, dan mencetak rencana kerja harian produksi I. Examples: Asisten Manajer Produksi I membantu melakukan pengurutan batch produksi, menjadwalkan produksi, dan mencetaknya sebagai rencana kerja harian produksi I. Setelah Asisten Manajer Produksi I bertindak langsung dalam pengaturan operasional operator dan mesin di lapangan, bila terdapat perbedaan penjadwalan produksi di kenyataan dengan hasil penjadwalan sistem, maka Asisten Manajer Produksi I menginput data realisasi ke dalam sistem. Tabel Actor Specification Plant Manager Plant Manager Goal: Plant Manager adalah seorang kepala produksi yang memanfaatkan sistem untuk mengendalikan kegiatan penjadwalan produksi di divisi I Produksi, dan memanfaatkan sistem untuk memeriksa data mesin, data pesanan, dan data produk. Characteristics : Plant Manager meliputi seorang user yang hanya memiliki hak akses data dan mencetak penjadwalan produksi, sehingga Plant Manager perlu memahami fungsi dasar dari sistem penjadwalan produksi. Examples: Untuk periode tertentu, Plant Manager dapat memeriksa keadaan umum produksi di divisi I Produksi, sehingga ia hanya perlu mengakses sistem, mencari informasi di dalamnya dan mencetak penjadwalan produksi. Spesifikasi Use Case Spesifikasi Use Case menguraikan teks terstruktur yang berfokus pada aktor. Untuk tambahan, di dalam spesifikasi Use Case dapat diuraikan pula mengenai obyek sistem dan fungsi yang relevan.

18 179 Tabel Use Case Specification Mendata Order Produksi Mendata Order Produksi Use Case : Use Case Mendata Order Produksi diawali dengan input dari Manajer Produksi I berdasarkan Purchase Order yang diberikan oleh divisi PPIC. Input dapat dibatalkan jika diinginkan, dapat diubah/di-edit bila terjadi kesalahan, dan dapat dihapus. Setelah input data telah benar, maka data disimpan dalam database. Object : Order Produksi, data Produk Functions : Menginput, mengupdate, dan menyimpan data order produksi. Tabel Use Case Specification Mendata Mesin Mendata Mesin Use Case : Use Case Mendata Mesin diawali dengan input dari Manajer Produksi I berdasarkan data-data mesin yang ada di lapangan produksi I. Input dapat dibatalkan jika diinginkan, dapat diubah/di-edit bila terjadi kesalahan, dan dapat dihapus. Setelah input data telah benar, maka data disimpan dalam database. Object : Mesin Functions : Menginput, mengupdate, dan menyimpan data mesin.

19 180 Tabel Use Case Specification Mendata Produk Mendata Produk Use Case : Use Case Mendata Produk diawali dengan input dari Manajer Produksi I berdasarkan data-data produk golongan tablet/kaplet OTC yang diproduksi di divisi I produksi. Input dapat dibatalkan jika diinginkan, dapat diubah/di-edit bila terjadi kesalahan, dan dapat dihapus. Setelah input data telah benar, maka data disimpan dalam database. Object : Produk Functions : Menginput, mengupdate, dan menyimpan data produk. Tabel Use Case Specification Mendata Hari Libur Mendata Hari Libur Use Case : Use Case Mendata Hari Libur diawali dengan input dari Manajer Produksi I berdasarkan hari Libur di luar hari Minggu sesuai dengan aturan kalender pemerintah. Input dapat dibatalkan jika diinginkan, dapat diubah/di-edit bila terjadi kesalahan, dan dapat dihapus. Setelah input data telah benar, maka data disimpan dalam database. Object : Hari Libur Functions : Menginput, mengupdate, dan menyimpan data hari libur.

20 181 Tabel Use Case Specification Mendata Waktu Operasi Mendata Waktu Operasi Use Case : Use Case Mendata Waktu Operasi diawali dengan input dari Manajer Produksi I berdasarkan jumlah waktu proses dan waktu antar-operasi dari jenis mesin yang digunakan setiap produk. Input dapat dibatalkan jika diinginkan, dapat diubah/diedit bila terjadi kesalahan, dan dapat dihapus. Setelah input data telah benar, maka data disimpan dalam database. Object : Waktu Operasi, data Mesin, data Produk Functions : Menginput, mengupdate, dan menyimpan data waktu operasi. Tabel Use Case Specification Mengurutkan Batch Produksi Mengurutkan Batch Produksi Use Case : Use Case Mengurutkan Batch Produksi diawali dari Manajer Produksi I/Asisten Manajer Produksi I menjalankan pengurutan melalui sistem dengan memilih tanggal Purchase Order dari pesanan yang ada. Sistem mengambil data order produksi, data mesin, dan data produk untuk dihitung batch produksi masing-masing produk. Kemudian sistem mengurutkan batch produk tersebut sesuai dengan urutan produk yang akan diproduksi terlebih dahulu. Objects : Pengurutan Batch Produksi, Mesin, Order Produksi, Produk, Waktu Operasi Functions : Menghasilkan informasi urutan produksi tiap batch produk dan menyimpan informasi urutan batch produksi ke dalam database.

21 182 Tabel Use Case Specification Mendata Perincian Produksi Mendata Perincian Produksi Use Case : Use Case Mendata Perincian Produksi diawali dengan input dari Manajer Produksi I/Asisten Manajer Produksi I berdasarkan hasil pembagian dan urutan batch. Input yang dilakukan adalah input no batch pada tiap batch yang akan diproduksi. Input dapat dibatalkan jika diinginkan, dapat diubah/di-edit bila terjadi kesalahan, dan dapat dihapus. Setelah input data telah benar, maka data disimpan dalam database. Objects : Data Perincian Produksi, data Order Produksi, data Produk Functions : Menginput no batch, dan menyimpan data tersebut yang kemudian digunakan sebagai data untuk penjadwalan produksi I. Tabel Use Case Specification Menjadwalkan Produksi Menjadwalkan Produksi Use Case : Use Case Menjadwalkan Produksi diawali dengan Manajer Produksi I atau Asisten Manajer Produksi I memasukkan tanggal dan jam mulai produksi, dan memilih penjadwalan dilakukan berdasarkan tanggal Purchase Order atau tanggal Produksi, kemudian hasil penjadwalan ditampilkan dan dapat dicetak. Sistem memproses penjadwalan dengan mengambil data mesin, data perincian produksi, dan data hari libur, data waktu operasi, dan data produk. Objects : Jadwal Produksi, data Mesin, data Perincian Produksi, data Hari Libur, data Waktu Operasi, data Produk Functions : Menghasilkan informasi jadwal rencana produksi dalam bentuk tampilan pada sistem.

22 183 Tabel Use Case Specification Merealisasikan Penjadwalan Produksi Merealisasikan Penjadwalan Produksi Use Case : Use Case Merealisasikan Penjadwalan Produksi diawali dengan edit data penjadwalan produksi dari Manajer atau Asisten Manajer Produksi I. Setelah edit data telah dilakukan, maka data penjadwalan nyata disimpan dalam database. Objects : Jadwal Produksi, Realisasi Jadwal, Mesin, Produk, Order Produksi, Perincian Produksi Functions : Meng-edit, menyimpan, jadwal produksi.. Tabel Use Case Specification Mencetak Jadwal Produksi I Mencetak Jadwal Produksi I Use Case : Use Case Mencetak Penjadwalan Produksi I diawali dengan preview yang dilakukan oleh Manajer Produksi I untuk memeriksa kebenaran informasi data jadwal produksi, kemudian informasi dicetak sebagai informasi jadwal rencana produksi. Object : Jadwal Produksi Functions : Mencetak Jadwal Produksi. Tabel Use Case Specification Mencetak Realisasi Jadwal Mencetak Realisasi Jadwal Use Case : Use Case Mencetak Realisasi Jadwal diawali dengan preview yang dilakukan oleh Manajer Produksi I untuk memeriksa kebenaran informasi data jadwal produksi, kemudian informasi dicetak sebagai Laporan Produksi I.. Object : Jadwal Produksi I, Realisasi Jadwal Functions : Mencetak Realisasi Jadwal

23 Function List Function List merupakan daftar yang menjelaskan spesifikasi tindakan untuk kebutuhan pemahaman suatu sistem, sehingga sistem menjadi lebih jelas fungsinya bagi user. Function List berikut akan mendukung use case dari sistem usulan sebelumnya dengan memberikan beberapa fungsi penting berikut. Tabel Function List Functions Complexity Type * Mendata Order Produksi Input data Order Produksi Simple Update Simpan data Order Produksi Simple Update Query database Produk Medium Read * Mendata Mesin Input data mesin Simple Update Simpan data mesin Simple Update * Mendata Produk Input data produk Simple Update Simpan data produk Simple Update * Mendata Hari Libur Input data hari libur Simple Update Simpan data hari libur Simple Update * Mendata Waktu Operasi Input data waktu Operasi Simple Update Simpan data waktu proses Simple Update Query database Mesin Medium Read Query database Produk Medium Read * Mengurutkan Batch Produksi Query database Mesin Medium Read Query database Produk Medium Read Query database Order Produksi Medium Read Query database Waktu Operasi Medium Read * Mengurutkan Batch Produksi Very Complex Compute Tampilkan urutan batch produksi Simple Read

24 185 Tabel Function List (lanjutan) * Mendata Perincian Produksi Input perincian produksi Simple Update Simpan perincian produksi Simple Update Query database Order Produksi Medium Read Query database Produk Medium Read * Menjadwalkan Produksi Query database Mesin Medium Read Query database Order Produksi Medium Read Query database Waktu Operasi Medium Read Query database Perincian Produksi Medium Read Query database Hari Libur Medium Read Jadwalkan waktu produksi Very Complex Compute Tampilkan penjadwalan Simple Read * Mendata realisasi jadwal Produksi Update penjadwalan Simple Update * Mencetak Jadwal Produksi I Preview Jadwal Produksi I Simple Read * Mencetak Realisasi Jadwal Preview Realisasi Jadwal Simple Read Sequence Diagram Sebuah sequence diagram menjelaskan interaksi antara beberapa obyek untuk periode waktu tertentu. Sequence diagram menekankan interaksi sekumpulan obyek pada waktu atau pada hubungannya. Sequence diagram dapat menjelaskan aliran pesan antar objek saat menjalankan suatu use case. Berikut adalah sequence diagram yang menjelaskan aliran pesan antar obyek dalam aktivitas use case sistem yang diusulkan.

25 186 Sequence Mendata Order Produksi Gambar 5.17 Sequence diagram Mendata Order Produksi Keterangan sequence diagram untuk mendata Order Produksi: 1. Manajer Produksi membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI Order Produksi. 2. Data order produksi dientri melalui user interface order produksi. Ketika dientri, beberapa data diambil dari obyek produk dan ditampilkan ke UI order produksi. 3. Perhitungan stok awal, stok akhir, dan batch produksi dilakukan di user interface order produksi 4. Setelah mengentri data, Manajer Produksi I menyimpan data melalui UI order produksi. UI order produksi akan melakukan penyimpanan ke obyek order produksi melalui method disimpan().

26 Obyek order produksi akan melakukan kegiatan penyimpanan, dan kemudian hasil simpanan ditampilkan kembali ke UI order produksi. 6. Manajer Produksi I yang selesai mengentri dan melihat data order produksi kemudian menutup UI order produksi. Sequence Mendata Mesin Gambar 5.18 Sequence diagram Mendata Mesin Keterangan sequence diagram untuk mendata mesin: 1. Manajer Produksi I membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI Mesin. 2. Data Mesin dientri melalui user interface mesin. 3. Setelah mengentri data, Manajer Produksi I menyimpan data melalui UI rmesin. UI mesin akan melakukan penyimpanan ke obyek mesin melalui method disimpan().

27 Obyek mesin akan melakukan kegiatan penyimpanan, dan kemudian hasil simpanan ditampilkan kembali ke UI mesin. 5. Manajer Produksi I yang selesai mengentri dan melihat data mesin kemudian menutup UI mesin. Sequence Mendata Produk Gambar 5.19 Sequence diagram Mendata Produk Keterangan sequence diagram untuk mendata produk: 1. Manajer Produksi I membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI produk. 2. Data produk dientri melalui user interface produk. 3. Setelah mengentri data, Manajer Produksi I menyimpan data melalui UI produk. UI produk akan melakukan penyimpanan ke obyek produk melalui method disimpan().

28 Obyek produk akan melakukan kegiatan penyimpanan, dan kemudian hasil simpanan ditampilkan kembali ke UI produk. 5. Manajer Produksi I yang selesai mengentri dan melihat data produk kemudian menutup UI produk. Sequence Mendata Hari Libur Gambar 5.20 Sequence diagram Mendata Hari Libur Keterangan sequence diagram untuk mendata hari libur: 1. Manajer Produksi I membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI hari libur. 2. Data hari libur dientri melalui user interface hari libur. 3. Setelah mengentri data, Manajer Produksi I menyimpan data melalui UI hari libur. UI hari libur akan melakukan penyimpanan ke obyek hari libur melalui method disimpan().

29 Obyek hari libur akan melakukan kegiatan penyimpanan, dan kemudian hasil simpanan ditampilkan kembali ke UI hari libur. 5. Manajer Produksi I yang selesai mengentri dan melihat data hari libur kemudian menutup UI hari libur. Sequence Mendata Waktu Operasi Gambar 5.21 Sequence Diagram Mendata Waktu Operasi Keterangan sequence diagram untuk mendata waktu operasi: 1. Manajer Produksi I membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI waktu operasi. 2. Data waktu operasi dientri melalui user interface order produksi. Ketika dientri, beberapa data diambil dari obyek mesin dan obyek produk dan ditampilkan ke UI waktu operasi.

30 Setelah mengentri data, Manajer Produksi I menyimpan data melalui UI waktu operasi. UI waktu operasi akan melakukan penyimpanan ke obyek waktu operasi melalui method disimpan(). 4. Obyek waktu operasi akan melakukan kegiatan penyimpanan, dan kemudian hasil simpanan ditampilkan kembali ke UI waktu operasi. 5. Manajer Produksi I yang selesai mengentri dan melihat data waktu operasi kemudian menutup UI waktu operasi. Sequence Mengurutkan Batch Produksi UI: Menu UI : Pengurutan_Batch_Produksi Object : Pengurutan_Batch_Produksi Object : Produk Object : Mesin Object : Order Produksi Object : Waktu_Operasi Actor : Manajer Produksi I dibuka dibuka dijalankan_pengurutan diambil data_produk diambil data_mesin diambil data_order_produksi diambil data_waktu_operasi dihitung diurutkan disimpan ditampilkan data_pengurutanbatchproduksi disimpan ditutup Gambar 5.22 Sequence Diagram Mengurutkan Batch Produksi (Manajer Produksi I)

31 192 Gambar 5.23 Sequence Diagram Mengurutkan Batch Produksi (Asisten Manajer Produksi I) Keterangan sequence diagram untuk mengurutkan batch Produksi: 1. User (Manajer Produksi I dan Asisten Manajer Produksi I) membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI Pengurutan Batch Produksi. 2. User kemudian menjalankan pengurutan melalui pilihan-pilihan yang ada pada UI pengurutan batch produksi. 3. UI pengurutan batch produksi akan mengambil data dari obyek produk, obyek mesin, obyek order produksi, dan obyek waktu operasi, dan melakukan perhitungan serta kegiatan pengurutan berdasarkan algoritma pengurutan pekerjaan yang ada. 4. UI pengurutan batch produksi kemudian melakukan penyimpanan data ke obyek pengurutan batch produksi melalui method disimpan().

32 Obyek pengurutan batch produksi akan melakukan kegiatan penyimpanan, dan kemudian hasil simpanan ditampilkan kembali ke UI pengurutan batch produksi. 6. User yang selesai mengurutkan dan melihat data pengurutan batch produksi produksi kemudian menutup UI pengurutan batch produksi. Sequence Mendata Perincian Produksi Gambar 5.24 Sequence Diagram Mendata Perincian Produksi (Manajer Produksi I)

33 194 UI: Menu UI : Perincian_Produksi Object : Perincian_Produksi Object : Produk Object : Order Produksi Actor : Asisten Manajer Produksi I dibuka dibuka dientri diambil data_produk diambil data_order_produksi disimpan disimpan ditampilkan data_perincianproduksi disimpan ditutup Gambar 5.25 Sequence Diagram Mendata Perincian Produksi (Asisten Manajer Produksi I) Keterangan sequence diagram untuk mendata perincian produksi: 1. User (Manajer Produksi I dan Asisten Manajer Produksi I) membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI perincian produksi. 2. Data perincian produksi dientri melalui user interface perincian produksi. Ketika dientri, beberapa data diambil dari obyek produk dan obyek order produksi dan ditampilkan ke UI perincian produksi. 3. Setelah mengentri data, user menyimpan data melalui UI perincian produksi. UI perincian produksi akan melakukan penyimpanan ke obyek perincian produksi melalui method disimpan(). 4. Obyek perincian produksi akan melakukan kegiatan penyimpanan, dan kemudian hasil simpanan ditampilkan kembali ke UI perincian produksi.

34 User yang selesai mengentri dan melihat data perincian produksi kemudian menutup UI perincian produksi. Sequence Menjadwalkan Produksi Gambar 5.26 Sequence Diagram Menjadwalkan Produksi (Manajer Produksi I)

35 196 Gambar 5.27 Sequence Diagram Menjadwalkan Produksi (Asisten Manajer Produksi I) Keterangan sequence diagram untuk Menjadwalkan Produksi: 1. User (Manajer Produksi I dan Asisten Manajer Produksi I)membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI Jadwal Produksi. 2. User kemudian menjalankan penjadwalan melalui pilihan-pilihan yang ada pada UI jadwal produksi. 3. UI jadwal produksi akan mengambil data dari obyek produk, obyek mesin, obyek order produksi, obyek waktu operasi, dan obyek perincian produksi dan melakukan perhitungan waktu produksi kegiatan penjadwalan, dan pemeriksaan status keterlambatan. 4. UI jadwal produksi kemudian melakukan penyimpanan data ke obyek jadwal produksi melalui method disimpan().

36 Obyek jadwal produksi akan melakukan kegiatan penyimpanan, dan kemudian hasil simpanan ditampilkan kembali ke UI jadwal produksi. 6. User yang selesai menjadwalkan dan melihat jadwal produksi kemudian menutup UI jadwal produksi. Sequence Merealisasikan Jadwal Produksi Gambar 5.28 Sequence Diagram Merealisasikan Jadwal Produksi (untuk manajer produksi I)

37 198 Gambar 5.29 Sequence Diagram Merealisasikan Jadwal Produksi(untuk Asisten Manajer Produksi I) Keterangan sequence diagram untuk mendata perincian produksi: 1. User (Manajer Produksi I dan Asisten Manajer Produksi I) membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI Realisasi Jadwal. 2. Ketika UI Realisasi Jadwal dibuka, data Jadwal Produksi akan ditampilkan ke UI Realisasi Jadwal. 3. User mengedit jadwal produksi melalui UI Realisasi Jadwal. 4. Ketika diedit, beberapa data diambil dari obyek produk, obyek mesin, obyek order produksi, dan obyek perincian produksi, dan ditampilkan ke UI realisasi jadwal. 5. Setelah mengedit jadwal produksi, user menyimpan realisasi jadwal melalui UI realisasi jadwal. UI realisasi jadwal akan melakukan penyimpanan ke obyek realisasi jadwal melalui method disimpan().

38 Obyek realisasi jadwal akan melakukan kegiatan penyimpanan, dan kemudian hasil simpanan ditampilkan kembali ke UI realisasi jadwal. 7. User yang selesai mengedit dan melihat data realisasi jadwal kemudian menutup UI realisasi jadwal. Sequence Mencetak Jadwal Produksi I Gambar 5.30 Sequence Diagram Mencetak Jadwal Produksi I (Manajer Produksi I)

39 200 Gambar 5.31 Sequence Diagram Mencetak Jadwal Produksi I (Asisten Manajer Produksi I) Keterangan sequence diagram untuk mencetak jadwal produksi I: 1. User (Manajer Produksi I/Asisten Manajer Produksi I) membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI jadwal produksi. 2. UI jadwal produksi menampilkan data dari obyek jadwal produksi. 3. User melakukan preview pada UI jadwal produksi, dan UI jadwal produksi membuka UI Preview Jadwal Produksi. 4. UI Preview Jadwal Produksi melakukan preview obyek jadwal produksi, sehingga data jadwal produksi akan ditampilkan pada UI Preview Jadwal Produksi. 5. User kemudian melakukan kegiatan mencetak melalui UI Preview Jadwal Produksi.

40 Ketika selesai kegiatan pencetakan, User menutup UI Preview Jadwal Produksi. UI Preview Jadwal Produksi melakukan method ditampilkan() obyek jadwal produksi ke UI Jadwal Produksi. 7. User yang selesai melihat data jadwal produksi kemudian menutup UI jadwal produksi. Sequence Mencetak Realisasi Jadwal. Gambar 5.32 Sequence Diagram Mencetak Realisasi Jadwal (untuk Manajer Produksi I)

41 202 UI: Menu UI : Realisasi_Jadwal UI : Preview_Realisasi_Jadwal Object : Realisasi_Jadwal Actor : Plant Manager dibuka dibuka ditampilkan() realisasi_jadwal dipreview dibuka dipreview() data_pilihan dicetak dicetak() ditutup ditampilkan() realisasi_jadwal ditutup Gambar 5.33 Sequence Mencetak Realisasi Jadwal Produksi (untuk Plant Manager) Keterangan sequence diagram untuk mencetak Realisasi Jadwal: 1. User (Manajer Produksi I, Plant Manager) membuka halaman menu agar selanjutnya dapat membuka UI realisasi jadwal. 2. UI realisasi jadwal menampilkan data dari obyek realisasi jadwal. 3. User melakukan preview pada UI realisasi jadwal, dan UI realisasi jadwal membuka UI Preview Realisasi Jadwal. 4. UI Preview Realisasi Jadwal melakukan preview obyek realisasi jadwal, sehingga data realisasi jadwal ditampilkan pada UI Preview Realisasi Jadwal. 5. User kemudian melakukan kegiatan mencetak melalui UI Preview Realisasi Jadwal. 6. Ketika selesai kegiatan pencetakan, user menutup UI Preview Realisasi Jadwal. UI Preview Realisasi Jadwal melakukan method ditampilkan() obyek realisasi jadwal ke UI Realisasi Jadwal.

42 User yang selesai melihat data realisasi jadwal kemudian menutup UI realisasi jadwal Interface (Navigation Diagram) Navigation diagram merupakan sebuah jenis khusus dari statechart diagram yang berfokus pada keseluruhan dinamika user interface. Diagram tersebut memperlihatkan partisipasi windows dan transisi di antaranya. Navigation Diagram juga dapat menunjukkan urutan pengaksesan layar di dalam sistem yang dibuat, dimulai dari saat user mengakses sistem hingga user keluar dari sistem. Berikut adalah navigation diagram dari sistem usulan. Gambar 5.34 Navigation Diagram untuk Sistem Usulan

43 Rancangan Layar Berikut ini adalah tampilan User Interface yang dibuat untuk sistem informasi usulan penjadwalan produksi dan penjelasan mengenai perancangan layar tersebut. Tampilan layar user interface di bawah ini merupakan tampilan layar yang sebenarnya. Gambar 5.35 Rancangan Layar untuk Login Layar Login ini akan muncul setiap kali pengguna masuk ke dalam sistem, tujuan dari login ini adalah untuk mencegah pengguna asing atau pengguna tidak berwenang mengakses sistem. Oleh karena itu, login memberikan dua inputan, yaitu user dan password. Kedua inputan ini hanya diketahui oleh pengguna yang berwenang, dan masing-masing pengguna berwenang memiliki user dan password yang berbeda satu sama lain. Jika salah satu inputan salah, maka sistem akan memberikan sinyal kesalahan berupa message box. Tombol Exit digunakan untuk membatalkan pengaksesan sistem, atau keluar dari sistem.

44 205 Gambar 5.36 Rancangan Layar Menu Utama Jika pengguna telah login sistem, maka sistem akan memunculkan layar utama. Menu Utama ini memiliki 5 menu yang merupakan menu-menu inti sistem usulan penjadwalan produksi. Kelima menu tersebut adalah: 1. Menu Data, merupakan menu yang memberikan submenu-submenu data Master, yaitu: Submenu Produk, Submenu Mesin, Submenu Waktu Operasi 2. Menu Transaksi, berisikan menu order produksi, di mana data order produksi ini diperbaharui secara rutin per periode. 3. Menu Penjadwalan, yaitu menu yang merupakan inti dari proses sistem penjadwalan produksi tersebut, yang memiliki beberapa submenu, seperti: Submenu Pengurutan Batch Produksi, Submenu Perincian Produksi, Submenu Jadwal Produksi, dan Submenu Realisasi Jadwal.

45 Menu Data Lain, yaitu menu yang memiliki submenu data yang cukup dianggap penting untuk mempengaruhi sistem, seperti Submenu Hari Libur, dan Submenu Pengguna. 5. Menu Keluar, digunakan untuk keluar dari sistem. Gambar 5.37 Rancangan Layar untuk Produk Rancangan Layar Produk ini memiliki 6 inputan yang harus dimasukkan untuk menjelaskan karakteristik produk-produk OTC yang ada di perusahaan. Keenam inputan data tersebut adalah kode produk, nama produk, golongan produk, berat 1 batch dalam kg, jumlah tablet/kaplet dalam satu batch, dan keterangan untuk produk tersebut. Apabila salah satu data tersebut tidak terisi (kecuali keterangan), maka sistem akan memberikan sinyal message box untuk mengingatkan pengguna. Adapun tombol Tambah, Edit, Hapus, Simpan, dan Batal digunakan apabila pengguna ingin menambah, mengurangi, atau mengupdate data. Frame Cari Produk digunakan untuk mencari produk berdasarkan kode produk atau nama produk. Dan Tombol Selesai digunakan apabila pengguna ingin keluar dari Submenu Produk. Di

46 207 sebelah kanan layar diberikan tampilan hasil penginputan data, sehingga pengguna dapat memperhatikan secara langsung hasil inputan data yang dilakukannya. Gambar 5.38 Rancangan Layar untuk Mesin Rancangan Layar Mesin ini juga memiliki beberapa inputan yang harus diisi kecuali keterangan mesin, seperti kode mesin, nama mesin, fungsi mesin, jumlah mesin (unit), kapasitas mesin (kg). Apabila pengguna tidak mengisi salah data inputan, maka sistem akan memberikan sinyal message box untuk mengingatkan pengguna sistem tersebut. Adapun tombol Tambah, Edit, Hapus, Simpan, dan Batal digunakan apabila pengguna ingin menambah, mengurangi, atau mengupdate data. Frame Cari Mesin digunakan untuk mencari data mesin berdasarkan kode mesin atau nama mesin. Tombol Selesai digunakan apabila pengguna ingin keluar dari Submenu Mesin. Di sebelah kanan layar diberikan tampilan hasil penginputan data, sehingga pengguna dapat memperhatikan secara langsung hasil inputan data yang dilakukannya.

47 208 Gambar 5.39 Rancangan Layar untuk Waktu Operasi Rancangan layar waktu operasi juga memiliki beberapa data inputan yang harus dimasukkan,seperti kode mesin, kode produk, tahapan proses, waktu proses, dan waktu antar-operasi. Kode mesin dirancang dengan secara langsung memberikan pilihan data-data mesin yang ada, sehingga pengguna tidak keliru memasukkan data mesin yang ada. Rancangan ini juga dilakukan pada kode produk dengan tujuan penggunaan yang sama. Tahapan proses menunjukkan tahap keberapa mesin terpilih digunakan untuk produk terpilih. Waktu proses adalah waktu yang diperlukan untuk mengerjakan seluruh kapasitas maksimum bahan yang ada dalam sistem, dan waktu antar-operasi merupakan waktu di luar waktu proses yang cukup berpengaruh pada kegiatan penjadwalan. Tombol Tambah, Edit, Hapus, Simpan, dan Batal digunakan apabila pengguna ingin menambah, mengurangi, atau mengupdate data. Frame tampil waktu digunakan untuk menampilkan data waktu berdasarkan kode produk dan kode mesin yang dipilih. Tombol Selesai digunakan apabila pengguna ingin keluar dari Submenu

48 209 Waktu Operasi. Di sebelah kanan layar diberikan tampilan hasil penginputan data, sehingga pengguna dapat memperhatikan secara langsung hasil inputan data yang dilakukannya. Gambar 5.40 Rancangan Layar untuk Order Produksi Rancangan layar order produksi ini memiliki beberapa inputan yang harus diisi (kecuali keterangan), yaitu kode pesanan, kode produk, tanggal PO, due date, jumlah order dalam satuan dus, jumlah tablet/kaplet dalam satu dus. Persediaan awal. Total jumlah order adalah perkalian antara jumlah order dengan jumlah tablet/kaplet dalam satu dus, sehingga sistem akan secara otomatis menghitung total jumlah order tersebut. Persediaan awal merupakan jumlah sisa stok produk yang ada di gudang dari periode sebelumnya. Di sebelah kanan layar diberikan tampilan hasil penginputan data, sehingga pengguna dapat memperhatikan secara langsung hasil inputan data yang dilakukannya. Namun untuk submenu Order Produksi ini, tabel

49 210 tersebut ditambah dengan kolom batch produksi yang merupakan jumlah produksi yang diperkirakan dari total jumlah order yang ada, dan kolom persediaan akhir yang merupakan perkiraan berapa persediaan akhir yang dihasilkan dari hasil produksi tersebut. Tombol Tambah, Edit, Hapus, Simpan, dan Batal digunakan apabila pengguna ingin menambah, mengurangi, atau mengupdate data. Frame cari pesanan digunakan untuk mencari data order produksi berdasarkan kode pesanan yang dipilih. Tombol Selesai digunakan apabila pengguna ingin keluar dari Submenu Order Produksi Gambar 5.41 Rancangan Layar untuk Pengurutan Batch Produksi Rancangan layar untuk submenu pengurutan batch produksi memiliki beberapa kolom, seperti tanggal PO, due date, kode produk, nama produk, total order, jumlah,

50 211 dan batch produksi. Inti dari submenu ini terdapat pada kolom batch produksi dan pengurutan produk untuk diproduksi. Batch produksi ini menunjukkan berapa banyak produk yang akan diproduksi dalam satuan batch. Adapun urutan prioritas produk yang akan diproduksi dimulai dari atas sampai bawah. Proses pengurutan batch produksi ini dimulai dari pengguna memilih terlebih dahulu pesanan berdasarkan tanggal PO yang ada, kemudian dengan menekan tombol Proses, maka proses pengurutan produksi akan dilakukan oleh sistem. Bila ingin keluar dari submenu ini, maka pengguna cukup menekan tombol silang. Gambar 5.42 Rancangan Layar untuk Perincian Produksi Rancangan layar untuk submenu perincian produksi memiliki inputan yang harus diisi agar produk yang akan dijadwalkan untuk produksi memiliki karakteristik khusus tersendiri, seperti No. Batch, No. PWO, tanggal PO, kode pesanan, kode produk, Jumlah Batch. Hasil penginputan dapat dilihat pada tabel yang tersedia di sebelah kanan, urutan pengisian data batch tiap produk adalah sesuai dengan urutan yang dihasilkan sistem pada submenu pengurutan batch produksi. Tombol Tambah, Edit, Hapus, Simpan, dan

51 212 Batal digunakan apabila pengguna ingin menambah, mengurangi, atau mengupdate data. Frame tampilan batch digunakan untuk menampilkan data perincian produksi berdasarkan tanggal PO yang dipilih. Tombol Selesai digunakan apabila pengguna ingin keluar dari Submenu Perincian Produksi. Gambar 5.43 Rancangan Layar untuk Jadwal Produksi Layar penjadwalan produksi memiliki beberapa inputan. Salah satunya adalah tanggal PO yang apabila dipilih, maka semua pesanan yang memiliki tanggal PO tersebut akan dijadwalkan oleh sistem. Adapun frame Waktu Mulai mengharuskan pengguna untuk memasukkan tanggal mulai produksi dan jam mulai produksi. Apabila tanggal mulai produksi bersamaan dengan tanggal hari libur yang telah diisi sebelumnya, maka proses penjadwalan akan langsung beroperasi satu hari setelah tanggal libur. Tombol Proses digunakan apabila pengguna ingin menjalankan sistem untuk penjadwalan. Tombol Simpan digunakan pengguna yang ingin menyimpan

52 213 hasil penjadwalan sistem ke dalam database. Tombol hapus digunakan pengguna yang ingin menghapus informasi penjadwalan pesanan yang ada berdasarkan tanggal PO. Tombol Cetak digunakan pengguna apabila pengguna ingin mencetak hasil proses penjadwalan sebagai laporan produksi, dan tombol cetak ini akan menghubungkan submenu penjadwalan produksi ke submenu preview laporan yang akan dicetak. Adapun informasi penjadwalan produksi ditampilkan dalam suatu tabel yang ada di bawah. Tombol Selesai dapat digunakan untuk keluar dari submenu Penjadwalan Produksi. Gambar 5.44 Rancangan Layar untuk Realisasi Jadwal Rancangan layar Realisasi Jadwal digunakan untuk mengubah informasi dari jadwal produksi yang tidak sesuai dengan aktivitas kenyataannya. Dalam Submenu Realisasi Jadwal ini memberikan pilihan tampilan jadwal produksi menurut tanggal PO. Dengan demikian, pengguna mampu mengubah informasi jadwal produksi sesuai dengan tanggal PO. Kemudian Pengguna dapat mengubah

53 214 informasi jadwal produksi tersebut dengan menekan tombol Edit, Proses, Simpan, dan Batal. Layar tersebut juga disediakan fasilitas cari batch untuk memudahkan pengguna mencari informasi berdasarkan no batch yang diinginkan. Tombol Selesai digunakan apabila pengguna ingin keluar dari Submenu Realisasi Jadwal. Hasil penginputan dapat dilihat pada tabel di sebelah kanan. Gambar 5.45 Rancangan Layar untuk Hari Libur Rancangan layar Hari Libur memiliki inputan, seperti tanggal, hari dan keterangan. Bila pengguna telah memilih tanggal libur, maka sistem akan secara langsung menampilkan hari libur tersebut, sehingga pengguna dapat langsung mengisi keterangan dari hari libur tersebut. Tombol Tambah, Edit, Hapus, Simpan, dan Batal digunakan apabila pengguna ingin menambah, mengurangi, atau mengupdate data. Frame cari tanggal libur digunakan untuk mencari informasi hari libur berdasarkan tanggal yang dipilih. Tombol Selesai digunakan apabila pengguna ingin keluar dari Submenu Order Produksi. Hasil penginputan dapat dilihat pada tabel di sebelah kanan.

54 215 Gambar 5.46 Rancangan Layar untuk Pengguna Sistem Rancangan layar untuk submenu pengguna sistem memiliki dua buah frame utama, dimana masing-masing frame memiliki inputan. Frame Add User memiliki inputan berupa nama, divisi, jabatan, password, dan re-password. Frame Hak Akses yang berada di dalam frame Add User memberikan pilihan wewenang yang dapat ditetapkan untuk user yang ada. Hak akses Read menunjukkan bahwa pengguna sistem diberikan hak akses untuk melihat informasi yang ada di dalam sistem. Hak akses Write memberikan wewenang ke pengguna untuk menginput data sistem. Hak akses Compute memberikan wewenang ke pengguna untuk menjalankan proses penjadwalan. Hak akses Print memberikan wewenang ke pengguna untuk dapat mencetak laporan produksi.

55 216 Frame Edit Password digunakan oleh pengguna yang ingin mengubah password yang lama ke password yang baru. Tabel kecil di sebelah kanan bawah menunjukkan informasi hasil penginputan. Tombol Tambah, Edit, Hapus, Simpan, dan Batal yang ada di frame Add User digunakan apabila pengguna ingin menambah, mengurangi, atau mengupdate data. Sedangkan tombol Edit, simpan, Batal yang ada di frame Edit Password digunakan untuk mengupdate password pengguna Perbaikan Analisa Setelah melakukan analisa Problem domain dan Application domain, diperoleh beberapa perbaikan pada Class yang digambarkan pada Revised Class Diagram dibawah ini

56 217 Gambar 5.47 Revised Class Diagram Sistem Usulan Architectural Design Criteria Kriteria-kriteria untuk mengatur prioritas perancangan sistem ditampilkan dalam tabel berikut. Tujuan dari kriteria ini adalah untuk menghasilkan sistem yang berkualitas dan membantu memprioritaskan strategi pengembangan sistem usulan, mendukung perencanaan evaluasi, dan membantu dalam menilai kelengkapan sistem usulan.

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1.

BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN. Persediaan yang baru ditampilkan pada gambar 4.1. 74 BAB 4 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN 4.1. Analysis 4.1.1. Rich Picture Rich Picture yang menggambarkan proses Sistem Informasi Manejemen Persediaan yang baru ditampilkan

Lebih terperinci

4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive

4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive 326 4.4 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi 4.4.1 Analisa dan Pembahasan Sistem Berjalan (Sebelum Preventive Maintenance) PT. Gajah Tunggal khususnya di dalam departemen maintenance memiliki sistem

Lebih terperinci

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama

BAB 4. PT. Siaga Ratindotama BAB 4 Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Pembelian bahan baku PT. Siaga Ratindotama 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Perumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Model perumusan masalah dan pengambilan keputusan yang digunakan dalam skripsi ini dimulai dengan melakukan observasi lapangan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SIKLUS PENJUALAN, PENAGIHAN PIUTANG, DAN PENERIMAAN KAS PT RACKINDO SETARA PERKASA 4.1 Struktur Organisasi Baru Usulan Struktur organisasi baru dengan sedikit

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Metodologi pemecahan masalah yang dilakukan terdiri dari beberapa tahapan. Diagram alir dibawah ini menunjukkan tahapan-tahapan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan bahan baku

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan bahan baku BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan persediaan bahan baku pada PD. Tritunggal Adhi Pratama dilakukan

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose Pengembangan sistem informasi akuntansi pembelian dan utang usaha untuk PT. Fajar Surya Utama dilakukan dengan tujuan untuk

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Di dalam memecahkan masalah yang sedang dihadapi perusahaan, maka sebelumnya harus dilakukan pengamatan dan penelitian

Lebih terperinci

Bab 4. Rancangan sistem

Bab 4. Rancangan sistem Bab 4 Rancangan sistem 4.1 Rancangan yang diusulkan Bagian gudang akan mengirimkan Surat Permintaan Barang melalui form pesan barang apabila barang tersebut telah mencapai batas minimum (warning stock)

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan. Secara garis besar penulis dapat menganalisa sistem pengolahan data barang di Perum Damri Bandung. Pada saat ini bahwa sistem yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1. Struktur Organisasi yang Diusulkan Dilihat dari struktur organisasi yang sedang berjalan pada PT Mahakam Beta Farma pada saat ini, masih banyak terdapat kekurangan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007 / 2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN PADA NOTEBOOK88

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Pemesanan Bahan Baku untuk Obat-obat

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 108 BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT, PIUTANG DAN PENERIMAAN KAS PADA PT PANCA KEMAS KRIDA MANUNGGAL 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task Perancangan sistem informasi akuntansi

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI OBAT BEBAS (OTC) GOLONGAN

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PADA PT. BUANA PENTA PRIMA 4.1 Application Domain 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Dalam sistem informasi akuntansi penjualan kredit

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkahlangkah dalam melakukan penelitian di PT. Dankos Laboratorioes

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH Metodologi pemecahan masalah memberikan garis-garis besar tahapan penelitian secara keseluruhan yang disusun secara sistematis sehingga pada pelaksanaannya, penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu

BAB 1 PENDAHULUAN. Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini sistem informasi sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk membantu kegiatan operasionalnya dan membantu perusahaan dalam mengambil sebuah keputusan atas

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Berikut merupakan diagram alir tahapan penelitian untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang terjadi di Super Shop and Drive: Gambar 3.1 Metodologi Penelitian 83 1 Aktivitas

Lebih terperinci

Gambar 4.21 UI Storyboard Menu Login dan Tampilan Awal

Gambar 4.21 UI Storyboard Menu Login dan Tampilan Awal 1 4.1.1. User Interface Storyboard User interface (UI) storyboard merupakan penggambaran dari navigasi desain sistem yang diusulkan. Penggambaran ini dipergunakan sebagai panduan alur dari tampilan pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM

BAB III ANALISA SISTEM BAB III ANALISA SISTEM 3.1. Tinjauan Organisasi Organisasi adalah wadah tempat orang - orang yang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dimaksudkan untuk menitik beratkan kepada fungsi sistem yang berjalan dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kegiatan analisis sistem yang berjalan dilakukan dengan analisis yang berorientasi pada objek-objek yang diperlukan oleh

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Pengkonsepan (Concept) Informasi pada sistem yang berjalan pada saat ini berupa hardcopy seperti buku menu atau daftar menu yang disediakan oleh pihak restaurant dengan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem 4.1.1 Perancangan Pembuatan Sistem(Use Case Diagram) SISTEM Gambar 4.1 Diagram Use Case Aplikasi Penjadwalan 35 1. Use Case Input pesanan Tabel 4.1 Deskripsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Pemecahan Masalah Diagram alir di bawah ini merupakan langkah-langkah yang diambil untuk mendukung proses penelitian yang akan dibuat agar penelitian dapat berjalan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PEMECAHAN MASALAH 4.1. Metodologi Penelitian Dibawah ini merupakan diagram alir yang menggambarkan langkah-langkah dalam melakukan penelitian di PT. Mulia Knitting Factory Ltd. Mulai Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang, karena dengan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan Analisis terhadap sistem yang sedang berjalan merupakan salah satu langkah untuk menentukan prosedur yang sedang dirancang,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PEMESANAN BAHAN BAKU PADA PT. METISKA FARMA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PEMESANAN BAHAN BAKU PADA PT. METISKA FARMA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda TEKNIK INDUSTRI SISTEM INFORMASI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI OPTIMALISASI PEMESANAN BAHAN

Lebih terperinci

Universitas Bina Nusantara

Universitas Bina Nusantara Universitas Bina Nusantara Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2004/2005 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Penjadwalan Proses Pencetakan Produk dengan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN UTANG

Lebih terperinci

Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi. jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system

Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi. jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system 274 Gambar 4.34 Cluster Jadwal Produksi Cluster jadwal produksi berisi class-class yang berhubungan dengan pembuatan jadwal produksi oleh Kepala Pabrik. Seperti yang sudah dijelaskan dalam system definition,

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Pemecahan Masalah Gambar 3.1 Diagram Alir Metode Penelitian 88 A B Analisis Sistem Berjalan Membuat Rich Picture dari sistem yang sedang berjalan Perancangan database

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah.

BAB 4 PERANCANGAN. 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka apabila perubahan. lainnya yang terhubung dengan server akan ikut berubah. BAB 4 PERANCANGAN 4.1 Perancangan sistem Perancangan sistem dibuat berbasiskan web, karena perancangan sistem ini memberikan keuntungan, antara lain: 1. Dengan terhubungnya komputer terhadap server, maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tersebut penting untuk mengetahui dimana letak kelemahan dari sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. tersebut penting untuk mengetahui dimana letak kelemahan dari sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Untuk merancang atau menyempurnakan sebuah Sistem Informasi, kita perlu lebih mengenal tentang sistem yang sedang berjalan. Dalam

Lebih terperinci

Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1)

Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1) Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.17 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (1) 115 Sumber : Hasil Analisa (2004) Tabel 5.18 Tabel FMEA Process Pengencangan Bolt (2) Grafik RPN Terhadap Potential Cause

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. CIPTA PANGAN NIAGA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN PADA PT. CIPTA PANGAN NIAGA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

Lebih terperinci

Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006

Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2005 / 2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan suatu kegiatan penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL...xxi. DAFTAR SIMBOL... xxii

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iv. DAFTAR GAMBAR... xv. DAFTAR TABEL...xxi. DAFTAR SIMBOL... xxii DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... xv DAFTAR TABEL...xxi DAFTAR SIMBOL... xxii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah... 2 1.3 Batasan

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri

Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri Perancangan Sistem Informasi Perencanaan Dan Pengendalian Bahan Baku Pada Home Industri Agustinus Haryanta 1, Abdur Rochman 2, Ayu Setyaningsih 3 1,2 Dosen STMIK Bina Sarana Global, 3 Mahasiswa STMIK Bina

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Toko Buku Family merupakan sebuah toko yang menjual buku-buku pelajaran. Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2004/2005 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PT. MASTER WOVENINDO

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Yang Berjalan Sebelum merancang suatu sistem, ada baiknya terlebih dahulu menganalisis sistem yang sedang berjalan di Distro yang akan dibangun tersebut.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 78 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah produk unit karoseri yang pernah diproduksi oleh PT. Karyatugas Paramitra dari bulan Januari sampai

Lebih terperinci

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya

Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya Petunjuk Pemakaian Sistem Berikut ini adalah petunjuk pemakaian aplikasi sistem basis data. Petunjuk berikut ini disertai dengan tampilan layar. Keterangan selengkapnya dapat dilihat bersamaan dengan tampilan

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Model Perumusan Masalah Metodologi penelitian penting dilakukan untuk menentukan pola pikir dalam mengindentifikasi masalah dan melakukan pemecahannya. Untuk melakukan pemecahan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Genap 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PIUTANG

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PT ADIMAS PUSPITA SERASI

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN DAN PERSEDIAAN PT ADIMAS PUSPITA SERASI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PEMBELIAN

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. PUTRATUNGGAL ANEKA. menyediakan suku cadang kendaraan bermotor (spare part) bagi kendaraan

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. PUTRATUNGGAL ANEKA. menyediakan suku cadang kendaraan bermotor (spare part) bagi kendaraan BAB 4 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN PT. PUTRATUNGGAL ANEKA 4.1 Analysis Document 4.1.1 The Task 4.1.1.1 Purpose PT. PUTRATUNGGAL ANEKA adalah salah satu perusahaan pengelola kendaraan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI PADA BAGIAN KNITTING PT MULIA KNITTING FACTORY Ltd.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI PADA BAGIAN KNITTING PT MULIA KNITTING FACTORY Ltd. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda SISTEM INFORMASI TEKNIK INDUSTRI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2004/2005 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN PRODUKSI PADA BAGIAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS SISTEM

BAB III ANALISIS SISTEM BAB III ANALISIS SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan tentang hasil analisis dari permasalahanpermasalahan yang menjadi latar belakang masalah seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya, namun

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Sistem Sesuai dengan siklus hidup pengembangan sistem, tahap selanjutnya merupakan tahap implementasi yang merupakan lanjutan dari analisa dan perancangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL PERTAMA... i HALAMAN JUDUL KEDUA... ii LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR... iii LEMBAR TANDA LULUS MEMPERTAHANKAN TUGAS AKHIR iv LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN... v ABSTRAK... vi KATA

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku Pada PT. Hema Medhajaya

Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku Pada PT. Hema Medhajaya 1 Perancangan Sistem Informasi Perencanaan dan Pengendalian Bahan Baku Pada PT. Hema Medhajaya Asep Abdul Sofyan 1, Leo Fajar Gustomi 2, Supri Fitrianto 3 1,2 Dosen Pembimbing STMIK Bina Sarana Global,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Pada toko Mutiara Fashion akan dibuat sebuah Sistem informasi penjualan berbasis web (e-commerce) itu sendiri. Perancangan aplikasi ini di bangun bertujuan

Lebih terperinci

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar

Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar 261 Gambar 4.50 Form Bahan Baku Keluar e) Form Historis BB Bulanan Form ini merupakan form yang menampilkan data bahan baku keluar, tetapi data akan dikelompokkan dalam kurun waktu bulanan. Sehingga dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. adalah analisis mengenai analisis dokumen, analisis posedur dan analisis proses. 59 BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai Analisis Sistem Informasi Rental Mobil Di CV tasya Lacaden yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

31

31 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 3.1 Analisa Sistem Analisa sistem dapat diartikan sebagai sebuah Analisa terhadap sebuah sistem informasi yang utuh di pecah ke dalam bagian-bagian lebih kecil sehingga

Lebih terperinci

Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang

Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang Gambar Window Transaksi Pengeluaran Barang Gudang L8 Gambar Window Laporan Fisik Persediaan L9 Gambar Window Laporan Status Persediaan L10 Gambar Window Laporan Management by Exception L11 L12 Descriptions

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Overview Sistem baru yang diusulkan untuk PT. Karya Mandiri Persada adalah bertujuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan 4.1.1 Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan 4.1.1.1 Workflow Sistem Informasi Laundry Yang Berjalan Untuk mengetahui sistem yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1. Sejarah Umum PT. Topo Isano Motor Pada hari selasa tanggal 9 Mei 2000 berdiri lah suatu perseroan terbatas yaitu PT Topo Isano Motor yang bertempat di Tangerang

Lebih terperinci

BUILDING A INFORMATION SYSTEM SALE STOCK AT BOUTIQUE DE ORIN WITH BARCODE SCAN

BUILDING A INFORMATION SYSTEM SALE STOCK AT BOUTIQUE DE ORIN WITH BARCODE SCAN BUILDING A INFORMATION SYSTEM SALE STOCK AT BOUTIQUE DE ORIN WITH BARCODE SCAN Yonky Pernando Universitas Putra Indonesia YPTK Padang e-mail: yongkyfernando194@yahoo.com Abstrak Abstrak - Teknologi Komputer

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4-1 Interaksi antara sistem dan aplikasi

PERANCANGAN SISTEM. Gambar 4-1 Interaksi antara sistem dan aplikasi BAB 4. PERANCANGAN SISTEM 4.1. Perancangan Sistem Untuk memudahkan pembuatan aplikasi virtual lab ini, gambar di bawah ini menggambarkan bagaimana interaksi antara layanan dan aplikasi yang terjadi. Persistent

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2005/2006

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2005/2006 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Strata 1 Semester Ganjil tahun 2005/2006 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisa Masalah Mini market adalah sebuah toko yang menjual segala macam barang dan makanan, seperti perlengkapan rumah sehari hari dan juga makanan pokok. Berbeda

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN 29 BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN Aplikasi database berbasis desktop sekarang ini sangat membantu dalam dunia bisnis, banyaknya manfaat yang di miliki aplikasi ini antara lain; dapat berjalan dengan independen,

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap tahun 2003/2004

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Jurusan Sistem Informasi. Program Studi Komputerisasi Akuntansi. Skripsi Sarjana Komputer. Semester Genap tahun 2003/2004 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Sistem Informasi Program Studi Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2003/2004 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENJUALAN

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Diagram alir untuk memecahkan permasalahan di PT. Krakatau Steel yang digunakan adalah sebagai berikut : Mulai Studi Literatur

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI APLIKASI PENJUALAN JASA DAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan

BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM. yang terdapat pada sistem tersebut untuk kemudian dijadikan landasan usulan 41 BAB IV ANALISIS DAN PERENCANAAN SISTEM 4.1. Analisis sistem yang sedang berjalan Tahap yang perlu dilakukan sebelum mengembangkan susatu sistem adalah menganalisis sistem yang sedang berjalan kemudian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 53 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Flow Chart Metode Penelitian Gambar 3.1 Flow chart metode penelitian (A) Gambar 3.2 Flow chart metode penelitian (B) 54 Gambar 3.3 Flow chart metode penelitian (C) 55 Gambar

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Ekstraksi Hasil Pengumpulan Data Melalui wawancara dan observasi diperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir ini. Data-data perolehan tersebut diperoleh dari

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Akuntansi Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di CV. Aribur dalam hal pengolahan laporan laporan laba rugi masih dilakukan secara semi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai analisis sistem informasi rental mobil di ABC Putra Mandiri yang sedang berjalan. Adapun

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan membutuhkan sistem informasi yang handal dan reliable untuk menyediakan sumber daya informasi yang akurat, relevan, tepat waktu dan up to date. Sistem

Lebih terperinci

Abstrak. Keyword : Penjualan, Pembelian, Stok, SMS, Bonus, laporan, C# Microsoft Visual Studio. NET 2003, Mobile FBUS 1.5, format.

Abstrak. Keyword : Penjualan, Pembelian, Stok, SMS, Bonus, laporan, C# Microsoft Visual Studio. NET 2003, Mobile FBUS 1.5, format. Abstrak Aplikasi Penjualan dan Pembelian yang dilengkapi dengan fitur SMS ini dibuat dengan tujuan memberi kemudahan bagi sales perusahaan untuk melakukan pengecekan stok dan juga memberikan kemudahan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN

BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN BAB IV IMPLEMENTASI PERANCANGAN 4.1 Rancangan Layar Gambar 4.1 Struktur rancangan sistem pengarsipan Surat Ukur secara digital 4.2 Perancangan Database Tahap awal dalam perancangan sistem ini yaitu membuat

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM

BAB 4 RANCANGAN SISTEM BAB 4 RANCANGAN SISTEM 4.1 Application Domain Analysis 4.1.1 Usage 4.1.1.1 Overview Rancangan aplikasi sistem pembelian dan persediaan yang dibuat mempunyai tampilan global dalam menu utama, dan terbagi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda Teknik Industri Sistem Informasi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNTUK PENYUSUNAN RENCANA

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL...

DAFTAR ISI. LAPORAN TUGAS AKHIR... ii. HALAMAN PENGESAHAN... iii. PERNYATAAN... iv. DAFTAR ISI... vii. DAFTAR GAMBAR...xii. DAFTAR TABEL... DAFTAR ISI LAPORAN TUGAS AKHIR... i LAPORAN TUGAS AKHIR... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii PERNYATAAN... iv DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR...xii DAFTAR TABEL...xx ABSTRACT... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1

Lebih terperinci

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

BAB VI : PENUTUP 6.1 Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... v KATA PENGANTAR... vi DAFTAR ISI... viii DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pengembangan perangkat lunak dalam penelitian ini dilakukan dengan mengacu kepada SDLC model waterfall berdasarkan referensi Ian Sommerville, yang terbagi atas 4

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Sebuah sistem informasi dapat efektif jika sistem tersebut dapat memberikan gambaran secara detail dari karakteristik informasi

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA. Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Studi Ganda Sistem Informasi - Akuntansi Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PERSEDIAAN UNTUK

Lebih terperinci

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan

ANALISA DAN DESAIN SISTEM. pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan BAB IV ANALISA DAN DESAIN SISTEM 4.1 Analisa Sistem Sebelum melakukan desain sistem yang akan dibuat, maka langkah yang pertama kali dilakukan yaitu menganalisis kebutuhan sistem. Di dalam tahapan analisis

Lebih terperinci

Gambar 4.72 Layar Login User

Gambar 4.72 Layar Login User 244 4.3.4 Kebutuhan Personil (Brainware) Kebutuhan personil yang diperlukan dalam implementasi aplikasi sistem basis data pada Fa. Trico Paint Factory adalah sebagai berikut : 1. Technical support, yaitu

Lebih terperinci

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN MASALAH 4.1 Model Rumusan Masalah dan Pengambilan Keputusan Dalam menentukan model rumusan masalah perlu serangkaian hipotesis yang membantu alir pemikiran untuk mengambil keputusan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah PT. Mandiri Agung Sentosa masih menggunakan Microsoft Word dan Microsoft Excel dalam proses pencatatan dan pengelolaan penyusutan aset tetap masih

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MESIN MURATA UNTUK PRODUKSI BENANG POLYESTER PADA PT.

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MESIN MURATA UNTUK PRODUKSI BENANG POLYESTER PADA PT. UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Program Ganda TEKNIK INDUSTRI SISTEM INFORMASI Skripsi Sarjana Program Ganda Semester Ganjil 2006/2007 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENJADWALAN MESIN MURATA UNTUK

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Adapun analisis sistem akan dilakukan pada bagian gudang ruang lingkup kegiatannya diantaranya adalah melakukan pemesanan barang,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Use Case Diagram dan Activity Diagram. Selain itu juga pada analisis ini akan BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Didalam analisis ini akan menjelaskan apa saja proses yang terjadi di SMP Negeri 2 Wanayasa dan mendeskripsikan persoalan yang

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM

BAB 4 PERANCANGAN SISTEM BAB 4 PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Prosedur yang Sedang Berjalan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, hasil analisis terhadap prosedur penggajian yang dilakukan perusahaan masih belum terintegrasi.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Prosedur Pencatatan Persediaan di PT. Phoenix Bumiputera

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Prosedur Pencatatan Persediaan di PT. Phoenix Bumiputera BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Prosedur Pencatatan Persediaan di PT. Phoenix Bumiputera 1. Bagian persediaan menerima dokumen Purchase Order (PO) dari bagian sales. 2. Berdasarkan PO, bagian

Lebih terperinci

Nama : Totok Suprawoto NIM : Program : Sistem Informasi

Nama : Totok Suprawoto NIM : Program : Sistem Informasi *SISTEM INFORMASI PEMASARAN ALAT-ALAT MEDIS TERPADU Nama : Totok Suprawoto NIM : 04202055 Program : Sistem Informasi Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bahwa sistem yang dibahas dalam skripsi ini adalah

Lebih terperinci