PENGGUNAAN ALJABAR MAX PLUS DAN PETRI NET PADA PENJADWALAN PEMESANAN SUKU CADANG KOMPONEN MESIN KAPAL

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGGUNAAN ALJABAR MAX PLUS DAN PETRI NET PADA PENJADWALAN PEMESANAN SUKU CADANG KOMPONEN MESIN KAPAL"

Transkripsi

1 TESIS - SM PENGGUNAAN ALJABAR MAX PLUS DAN PETRI NET PADA PENJADWALAN PEMESANAN SUKU CADANG KOMPONEN MESIN KAPAL FARAH AZIZAH NRP DOSEN PEMBIMBING Dr. Subiono, M.S. PROGRAM MAGISTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017

2 TESIS - SM PENGGUNAAN ALJABAR MAX PLUS DAN PETRI NET PADA PENJADWALAN PEMESANAN SUKU CADANG KOMPONEN MESIN KAPAL FARAH AZIZAH NRP DOSEN PEMBIMBING Dr. Subiono, M.S. PROGRAM MAGISTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2017 i

3 Halaman ini sengaja dikosongkan) ii

4 THESIS - SM MAX PLUS ALGEBRA AND PETRI NET APPLICATION ON SCHEDULING OF SHIP ENGINE COMPONENT S SPARE PART ORDERING FARAH AZIZAH NRP SUPERVISOR Dr. Subiono, M.S. MASTER S DEGREE MATHEMATICS DEPARTMENT FACULTY OF MATHEMATICS AND NATURAL SCIENCES SEPULUH NOPEMBER INSTITUTE OF TECHNOLOGY SURABAYA 2017 iii

5 Halaman ini sengaja dikosongkan) iv

6 Scanned by CamScanner

7 PENGGUNAAN ALJABAR MAX PLUS DAN PETRI NET PADA PENJADWALAN PEMESANAN SUKU CADANG KOMPONEN MESIN KAPAL Nama Mahasiswa : Farah Azizah NRP : Pembimbing : Dr. Subiono, M.S. ABSTRAK Perusahaan pelayaran merupakan suatu badan usaha yang menjalankan perusahaan dengan cara mengoperasikan kapal atau usaha lain yang erat hubungannya dengan kapal. Kapal memiliki mesin penggerak utama dan mesin bantu untuk mendukung kinerja kapal. Perlu dilakukan perawatan pada mesin agar kapal dapat beroperasi dengan baik. Perawatan mesin ini berupa penggantian komponen mesin yang lama dengan yang baru jika running hours komponen tersebut telah berakhir. Oleh karena itu, di dalam kapal harus selalu tersedia minimal satu suku cadang untuk setiap komponen mesin. Selama ini pihak perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan waktu pemesanan suku cadang. Ketika running hours komponen mesin berakhir, seringkali suku cadang belum tersedia. Pada penelitian ini diteliti bagaimana membangun Petri Net dan model Aljabar Max Plus untuk penjadwalan pembelian suku cadang mesin kapal berdasarkan alur pemesanan suku cadang serta running hours komponen mesin. Dari Petri Net tersebut dihasilkan model Aljabar Max Plus yang menunjukkan waktu maksimum pemesanan suku cadang komponen mesin kapal sehingga diperoleh penjadwalan berupa running hours setiap komponen saat dimulainya pemesanan suku cadang dan tanggal pemesanan dari suku cadang komponen mesin kapal tersebut. Dengan demikian, pemasangan suku cadang untuk komponen mesin kapal selalu tepat waktu atau tidak mengalami keterlambatan. Kata Kunci: Penjadwalan Pemesanan, Suku Cadang, Running Hours, Aljabar Max Plus, Petri Net. vii

8 Halaman ini sengaja dikosongkan) viii

9 MAX PLUS ALGEBRA AND PETRI NET APPLICATION ON SCHEDULING OF SHIP ENGINE COMPONENT S SPARE PART ORDERING By : Farah Azizah Student Identity Number : Supervisor : Dr. Subiono, M.S. ABSTRACT Shipping company is a company that runs its business by operating the ships or other businesses that are closely related to the ship. A ship has a main engine and some auxiliary engines to support the ship performance. It needs to do maintenance of engines so that the ship can operate properly. This engine maintenance is replacement of the old engine components with the new ones if the running hours of the components are over. Therefore, in the ship must always be available at least one spare part of each engine component. During this time, the company has experienced a difficulty in determining the time of spare part ordering. When the running hours of engine components are over, the spare parts were not yet available. Then, Petri Net and Algebra Max Plus model will be built to schedule the ordering of ship engine component s spare part based on the ordering flow and the running hours of engine components. The Petri Net based on the Max Plus Algebra obtains maximum time to order the spare part so that produce the ship engine component s spare part ordering schedule in running hours form and date. Therefore, spare part of each ship engine component is always available so that the installation can be timely and never be late. Keywords: Ordering Scheduling, Spare Part, Running Hours, Max Plus Algebra, Petri Net. ix

10 Halaman ini sengaja dikosongkan) x

11 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul PENGGUNAAN ALJABAR MAX PLUS DAN PETRI NET PADA PENJADWALAN PEMESANAN SUKU CADANG KOMPONEN MESIN KAPAL ini. Sholawat salam senantiasa tercurahkan kepada Baginda Rosulullah SAW. Tesis ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Magister Sains M.Si) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS) Surabaya. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya tesis ini tidak lepas dari bantuan yang sangat berarti dari banyak pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Bapak Dr. Subiono, M.S. selaku dosen pembimbing yang dengan sabar dan penuh pengertian serta senantiasa meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran untuk membimbing, memotivasi dan memberikan saran-saran yang sangat berharga kepada penulis selama penyusunan tesis ini. 2. Bapak Dr. Imam Mukhlash, M.T. selaku Ketua Jurusan Matematika FMIPA ITS. 3. Bapak Dr. Mahmud Yunus, M.Si. selaku Ketua Program Studi Pascasarjana Matematika FMIPA ITS. 4. Ibu Endah R. M. Putri, M.T., Ph.D. selaku dosen wali dari penulis yang telah memotivasi dan memberikan saran-saran yang sangat bermanfaat. 5. Bapak Dr. Dieky Adzkiya, S.Si., M.Si., Bapak Dr. Darmaji, S.Si., M.T., dan Bapak Dr. Didik Khusnul Arif, S.Si., M.Si. selaku dosen penguji atas saran dan arahan kepada penulis untuk penyusunan tesis ini. 6. Seluruh dosen pascasarjana jurusan matematika ITS yang telah memberikan ilmu yang sangat berharga serta staf kependidikan jurusan matematika yang telah banyak membantu penulis. xi

12 Penulis menyadari bahwa di dalam tesis ini masih terdapat banyak kekurangan yang disebabkan oleh keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Akhir kata, semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, Aamiin. Surabaya, Januari 2017 Penulis xii

13 TERIMA KASIH SPESIAL 1. Suamiku, Rizka Akbar yang selalu mendukung, memotivasi, mendoakan, serta membantu meringankan pekerjaan istrinya selama penyusunan tesis ini. 2. Mama, Abah, Papa, dan Mbahku yang tidak henti-hentinya mendoakan dan memotivasi putrinya selama penyusunan tesis ini. 3. Anakku, Ilham Rasyid Akbar yang selalu menjadi penyemangat untuk segera menyelesaikan tesis ini. 4. Teman-teman Pra S2 Matematika ITS 2013, yaitu Desi Indriyani, Hermei Lissa, Cynthia Alvionita Ferima, Shinta Tri Kismanti, Alfia Nur Ulfah, Suci Rahmawati, Kiki Mustaqim, Deny Murdianto, Imam Fauzi, dan Hermansyah yang selalu mendukung, memotivasi, serta menceriakan harihari selama menempuh kuliah di Pascasjana Matematika ITS. 5. Teman-teman Pascasarjana Matematika ITS 2014 yang selalu memotivasi, mendukung, serta membantu selama perkuliahan dan penyusunan tesis. xiii

14 Halaman ini sengaja dikosongkan) xiv

15 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i LEMBAR PENGESAHAN... v ABSTRAK... vii ABSTRACT... ix KATA PENGANTAR xi DAFTAR ISI... xv DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR TABEL... xxi DAFTAR SIMBOL xxiii DAFTAR ISTILAH... xxv BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Batasan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian 4 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI Penelitian-Penelitian Terkait Aljabar Max Plus Matriks dan Graf dalam Aljabar Max Plus Petri Net Tanda Petri Net dan Ruang Keadaan Dinamika Petri Net Petri Net Prioritas Model Rantai Pasok Alur Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal xv

16 BAB 3 METODE PENELITIAN Tahap Penelitian BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Petri Net Alur Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Model Aljabar Max Plus dari Alur Petri Net Pemesanan Suku Cadang Dikaitkan dengan Waktu Aplikasi Model Aljabar Max Plus dari Petri Net Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Petri Net Pemesanan Komponen Mesin Kapal Menggunakan Model Rantai Pasok Aplikasi Model Aljabar Max Plus Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Berdasarkan Model Petri Net Rantai Pasok. 51 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran.. 62 DAFTAR PUSTAKA.. 63 LAMPIRAN 65 LAMPIRAN 1 Running hours komponen mesin kapal pada tanggal 31 Desember 2015 untuk silinder LAMPIRAN 2 Running hours komponen mesin kapal pada tanggal 31 Desember 2015 untuk silinder LAMPIRAN 3 Running hours komponen mesin kapal pada tanggal 31 Desember 2015 untuk silinder LAMPIRAN 4 Running hours komponen mesin kapal pada tanggal 31 Desember 2015 untuk silinder LAMPIRAN 5 Konversi tanggal berakhirnya running hours komponen mesin kapal ke bilangan bulat xvi

17 LAMPIRAN 6 LAMPIRAN 7 LAMPIRAN 8 LAMPIRAN 9 Penghitungan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin oleh kru kapal untuk silinder Penghitungan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin oleh kru kapal untuk silinder Penghitungan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin oleh kru kapal untuk silinder Penghitungan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin oleh kru kapal untuk silinder xvii

18 Halaman ini sengaja dikosongkan) xviii

19 DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Petri Net Sederhana. 11 Gambar 2.2 Transisi Tidak Enable Gambar 2.3 Transisi Enable 12 Gambar 2.4 Kondisi Place Setelah Proses Fire Gambar 2.5 Petri Net Tanpa Prioritas dengan Dua Transisi yang Memiliki Prioritas Bernilai Sama 14 Gambar 2.6 Petri Net Prioritas dengan Dua Transisi yang Memiliki Prioritas Bernilai Berbeda.. 14 Gambar 2.7 Petri Net Sistem Transportasi pada Rantai Pasok Premium dengan Satu Kapal Tanker 15 Gambar 2.8 Diagram Alur Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Gambar 3.1 Diagram Tahap Penelitian yang Telah Dilakukan 18 Gambar 4.1 Keadaan Awal Petri Net Alur Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal dari Permintaan Kru Kapal Hingga Tibanya Suku Cadang di Gudang Gambar 4.2 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable. 22 Gambar 4.3 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable Gambar 4.4 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable Gambar 4.5 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi dan Enable.. 25 Gambar 4.6 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable Gambar 4.7 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable 26 xix

20 Gambar 4.8 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable.. 27 Gambar 4.9 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable 28 Gambar 4.10 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable. 29 Gambar 4.11 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable.. 30 Gambar 4.12 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable Kembali. 30 Gambar 4.13 Keadaan Setelah Transisi,, dan di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable. 31 Gambar 4.14 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi dan Enable Gambar 4.15 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable.. 33 Gambar 4.16 Keadaan Setelah Transisi di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable 33 xx

21 DAFTAR TABEL Tabel 4.1 Lama Running Hours Operasi Kapal Setiap Bulan dalam Satuan Jam 44 Tabel 4.2 Waktu Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Berdasarkan Running Hours Komponen.. 45 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Perbandingan Tanggal Berakhirnya Running Hours Beberapa Komponen Mesin Berdasarkan Penghitungan dan Kenyataan 52 Tanggal Berakhirnya Running Hours dan Tanggal Harus Memulai Pemesanan Suku Cadang untuk Silinder Tabel 4.5 Tanggal Berakhirnya Running Hours dan Tanggal Harus Memulai Pemesanan Suku Cadang untuk Silinder Tabel 4.6 Tanggal Berakhirnya Running Hours dan Tanggal Harus Memulai Pemesanan Suku Cadang untuk Silinder 3 57 Tabel 4.7 Tanggal Berakhirnya Running Hours dan Tanggal Harus Memulai Pemesanan Suku Cadang untuk Silinder xxi

22 Halaman ini sengaja dikosongkan) xxii

23 DAFTAR SIMBOL N : himpunan bilangan asli. R : himpunan bilangan riil. R : gabungan Himpunan bilangan riil dan atau ditulis sebagai R R : operasi max atau maksimum : operasi min atau minimum : operasi + atau penjumlahan : operasi atau pengurangan R : struktur aljabar yang terdiri dari himpunan R dengan dua operasi biner dan : elemen netral dalam Aljabar Max Plus dengan e : elemen satuan dalam Aljabar Max Plus dengan e : nilai prioritas transisi pada Petri Net : kapasitas place pada Petri Net xxiii

24 Halaman ini sengaja dikosongkan) xxiv

25 DAFTAR ISTILAH Auxiliary engine Break down Interval for overhaul Main engine Maintenance Manual book Purchasing division : mesin bantu yang menghasilkan listrik di kapal) : kerusakan mendadak : jangka waktu untuk perawatan : mesin pengerak utama : perawatan : buku panduan : divisi yang bertugas untuk mengatur pembelian suku cadang komponen mesin kapal Plan maintenance system : perencanaan perawatan berkala Running hours Spare part Supplier Summary quotation : jam kerja operasional mesin : suku cadang : perusahaan penyedia suku cadang : rangkuman penawaran suku cadang dari para supplier xxv

26 Halaman ini sengaja dikosongkan) xxvi

27 BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang yang mendasari pengambilan masalah pada penelitian ini. Selanjutnya dibuat beberapa rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, dan manfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Perusahaan merupakan salah satu badan usaha yang memberikan banyak kontribusi bagi kehidupan ekonomi bangsa Indonesia. Berdasarkan lapangan usahanya, perusahaan dibagi menjadi perusahaan ekstraktif, agraris, industri, perdagangan, dan jasa. Salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa adalah perusahaan pelayaran. Perusahaan pelayaran merupakan suatu perusahaan yang menjalankan usahanya dengan cara mengoperasikan kapal atau usaha lain yang erat hubungannya dengan kapal. Kapal menjadi bagian yang sangat penting dalam perusahaan ini. Oleh karena itu, pihak perusahaan harus menjaga performa kapal agar kegiatan usaha berjalan dengan optimal. Hal yang paling penting dalam menjaga kinerja kapal adalah dengan memastikan semua mesin kapal dapat berjalan dengan normal sehingga tidak menimbulkan keterlambatan dalam waktu pelayaran. Di dalam kapal terdapat dua kelompok besar mesin, yaitu mesin utama dan mesin bantu. Mesin utama main engine) kapal adalah suatu mesin yang berfungsi sebagai penggerak utama kapal yang membuat kapal dapat berlayar dari satu tempat ke tempat yang lain, sedangkan mesin bantu auxiliary engine) adalah mesin yang berfungi sebagai sumber listrik untuk penerangan dan pengerak mesin-mesin pendukung seperti pompa-pompa, kompresor, dll. Supaya mesin kapal dapat berjalan dengan normal, diperlukan sistem perawatan berkala Plan Maintenance System). Dengan demikian, mesin kapal tidak mengalami rusak mendadak break down). Perawatan berkala tersebut pada 1

28 umumnya disesuaikan dengan rencana perawatan berdasarkan instruksi dari buku panduan manual book) yang dikeluarkan oleh pembuat mesin tersebut. Perawatan berkala ini pada umumnya berupa pengecekan hingga penggantian komponen dalam mesin berdasarkan jam kerja running hours) dari komponen tersebut. Oleh karena itu, di dalam kapal harus selalu tersedia minimal satu suku cadang untuk setiap komponen mesin, agar ketika dibutuhkan dalam perawatan berkala tersebut, suku.cadang tersebut langsung bisa dipakai tanpa menggangu jadwal pelayaran kapal dengan menunggu datangnya suku cadang di kapal. Suku cadang setiap komponen mesin kapal dipesan dari berbagai penjual supplier) suku cadang. Para supplier tidak hanya berasal dari dalam negeri, melainkan juga dari luar negeri. Ketika running hours dari komponen mesin kapal akan segera berakhir, kru kapal akan mulai meminta suku cadang yang diperlukan. Selanjutnya, permintaan tersebut akan diproses oleh purchasing division sampai suku cadang siap dikirim ke gudang. Purchasing division akan menginformasikan kebutuhan suku cadang tersebut kepada beberapa supplier yang telah memiliki hubungan kerja dengan perusahaan. Para supplier tersebut akan menawarkan suku cadang yang diminta dengan harga, waktu ketersediaan, dan kualitas yang berbeda-beda. Dari beberapa penawaran tersebut, akhirnya muncul rangkuman penawaran summary quotation) yang nantinya akan diajukan ke manager kapal untuk menentukan supplier mana yang akan dipilih untuk pembelian suku cadang yang dibutuhkan. Setelah adanya kesepakatan, supplier yang terpilih akan menyediakan suku cadang yang dibutuhkan dan mengirimkannya dalam jangka waktu tertentu ke gudang perusahaan. Dengan demikian, suku cadang telah tersedia dan siap untuk dikirim ke kapal. Selama ini pihak perusahaan mengalami kesulitan dalam menentukan waktu pemesanan suku cadang. Ketika running hours komponen mesin berakhir, seringkali suku cadang belum tersedia. Akibatnya, suku cadang harus dipesan dari dalam negeri atau luar negeri dengan pengiriman menggunakan pesawat. Dengan demikian, biaya pembelian semakin meningkat. Sementara itu, perusahaan mengharapkan suku cadang selalu tersedia sebelum running hours komponen mesin kapal berakhir sehingga kapal dapat beroperasi dengan lebih optimal. 2

29 Selain itu, biaya pembelian suku cadang menjadi lebih terjangkau jika waktu pemesanannya tepat dan tidak terburu-buru karena dapat dikirim melalui alat transportasi darat atau laut tanpa melalui pesawat yang biaya pengirimannya lebih mahal. Pada penelitian ini diteliti bagaimana membangun Petri Net dan model Aljabar Max Plus untuk penjadwalan pemesanan suku cadang mesin kapal berdasarkan alur pemesanan suku cadang serta running hours komponen mesin. Dengan demikian, diharapkan suku cadang untuk setiap komponen mesin kapal selalu tersedia sehingga pemasangannya dapat tepat waktu. 1.2 Rumusan Masalah Permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini adalah: a. Bagaimana membangun Petri Net untuk penjadwalan pemesanan suku cadang mesin kapal pada suatu perusahaan pelayaran agar suku cadang selalu tersedia dan pemasangannya tepat waktu. b. Bagaimana membangun model Aljabar Max Plus dari alur Petri Net yang telah dibuat. 1.3 Batasan Masalah Untuk membatasi ruang lingkup penelitian, maka digunakan beberapa batasan berikut ini. a. Suku cadang yang diteliti adalah suku cadang dari main engine. b. Penelitian ini hanya sebatas pemesanaan suku cadang oleh kru kapal sampai barang tiba di gudang c. Data pemesanan suku cadang komponen mesin kapal yang digunakan adalah data sejak Juni 2014 hingga Desember d. Penyebaran informasi tentang kebutuhan pembelian komponen mesin kapal kepada para supplier dibatasi hingga dua kali. 3

30 e. Komponen mesin kapal diasumsikan tidak pernah mengalami kerusakan sebelum running hours-nya berakhir. 1.4 Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Memperoleh alur Petri Net untuk penjadwalan pemesanan suku cadang mesin kapal pada suatu perusahaan pelayaran agar suku cadang selalu tersedia dan pemasangannya tepat waktu. b. Memperoleh model Aljabar Max Plus dari alur Petri Net yang telah dibuat. 1.5 Manfaat Penelitian Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan solusi alternatif untuk mengatasi keterlambatan pemasangan komponen mesin kapal sehingga suku cadang komponen dapat selalu tersedia dan pemasangannya tidak mengalami keterlambatan. 4

31 BAB 2 KAJIAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI 2.1 Penelitian-Penelitian Terkait Penelitian-penelitian terkait yang pernah dilakukan sebelumnya antara lain sebagai berikut. a. Rancangan dan Analisis Penjadwalan Distribusi Pasokan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Pendekatan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Sierliawati, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model sistem distribusi pasokan dengan menerapkan Aljabar Max-Plus dan Petri Net serta memperoleh rancangan penjadwalan sistem transportasi pada distribusi pasokan dari satu supplier menuju banyak customer sehingga semua permintaan dapat terpenuhi tepat waktu. b. Penggunaan Aljabar Max Plus dan Petri Net untuk Estimasi Lamanya Sistem Pelayanan dan Kerja Karyawan Pemasangan Instalasi PDAM Cahyani, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh alur Petri Net untuk sistem pelayanan pasang baru, perbaikan instalasi, penjadwalan lamanya kerja karyawan, dan pelayanan lapangan menggunakan delapan kelompok pekerja yang tidak deadlocks dan tetap liveness serta memperoleh model Aljabar Max Plus dari alur Petri Net yag telah dibuat. c. Model Rantai Pasok Menggunakan Petri Net Dan Aljabar Max Plus Dengan Mempertimbangkan Prioritas Kapal Tanker Mufidah, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh model Petri Net dan Aljabar Max Plus dari rantai pasok dengan memprioritaskan pengiriman menggunakan kapal tanker yang telah kembali dari pengiriman sebelumnya d. Struktur Hirarkis Jalur Kereta Api Semi-Double Track Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Utomo, 2015). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh struktur hirarkis jalur kereta api semi-double track, model Petri Net dari jalur kereta api semi-double track, dan model Aljabar Max-Plus dari model Petri Net jalur kereta api semi-double track. 5

32 2.2 Aljabar Max Plus Pada subbab ini diberikan definisi dari Aljabar Max Plus dengan terlebih dahulu diberikan definisi mengenai semiring Subiono, 2015). Definisi 2.1 Suatu semiring adalah suatu himpunan tak kosong S disertai dengan dua operasi biner dan, yang memenuhi aksioma berikut. i) merupakan semigrup komutatif dengan elemen netral, yaitu memenuhi ii) adalah semigrup dengan elemen satuan, yaitu memenuhi, iii) Sifat penyerapan elemen netral terhadap operasi, yaitu memenuhi. iv) Operasi distributif terhadap, yaitu berlaku. Selanjutnya diberikan definisi dari Aljabar Max Plus Subiono, 2015). Definisi 2.2 Diberikan dengan adalah himpunan semua bilangan real dan. Pada didefinisikan operasi berikut. dan. Selanjutnya ditunjukkan merupakan semiring dengan elemen netral dan elemen satuan, karena untuk setiap berlaku: 6

33 i),,. ii),, iii), iv), Selanjutnya penulisan semiring ditulis sebagai agar lebih ringkas. Definisi 2.3 Untuk dan untuk dengan, Sedangkan untuk, didefinisikan. Perhatikan bahwa untuk setiap, dalam aljabar biasa dibaca sebagai Berdasarkan pengertian pangkat di atas, pangkat Max Plus diperkenalkan sebagai Matriks dan Graf dalam Aljabar Max Plus Misalkan matriks, suatu graf berarah dari matriks adalah. Graf mempunyai titik, himpunan semua titik dari dinyatakan oleh. Himpunan semua arc garis) dari graf atau pasangan terurut dari beberapa titik di dinotasikan oleh. Suatu garis dari titik ke titik ada bila, garis ini dinotasikan oleh, dengan demikian. Bobot dari 7

34 garis adalah nilai dari yang dinotasikan oleh. Bila, maka garis tidak ada Subiono, 2015). Matriks pada Aljabar Max Plus secara umum dapat dinotasikan sebagai berikut. dengan : suatu keadaan pada waktu ke : matriks : suatu keadaan pada waktu ke Operasi dan pada matriks atas Aljabar Max Plus didefinisikan sebagai berikut Operasi dan [ ] [ ] [ ] Dengan matriks identitas untuk Aljabar Max Plus adalah [ ] Definisi 2.4 Subiono, 2015) Untuk suatu matriks persegi matriks didefinisikan sebagai i 1 dengan Definisi 2.5 Subiono, 2015) dengan i 0 i 1 dan 8

35 Teorema 2.1 Subiono, 2015) Misalkan adalah suatu matriks yang setiap kolomnya memuat setidaknya satu elemen tidak sama dengan dan, maka [ ] { } Bukti: Perhatikan bahwa adalah ekivalen dengan masing-masing berikut: 1. Untuk semua dan 2. Untuk semua dan 3. Untuk semua Hal ini jelas bahwa x adalah suatu penyelesaian dari bila dan hanya bila untuk semua. Oleh karena itu [ ] { } adalah penyelesaian maksimum dari. Lemma 2.1 Subiono, 2015) Bila suatu penyelesaian dari ada, maka sub penyelesaian terbesar adalah penyelesaiannya. Bukti: Misalkan adalah suatu penyelesaian maksimum dari, maka x memenuhi pertaksamaan. Jadi haruslah adalah sub-penyelesaian terbesar. Sebagaimana diketahui sub-penyelesaian dari adalah maksimum penyelesaian dari. Karena penyelesaian dari ada, maka adalah penyelesaiannya. Hal ini menunjukkan bahwa sub-penyelesaian terbesar adalah suatu penyelesaian. 9

36 2.3 Petri Net Mengutip dari Subiono 2015), Petri Net dikembangkan pertama kali oleh C.A. Petri pada awal 1960-an yang merupakan salah satu alat untuk memodelkan sistem event diskrit. Pada Petri Net, event dapat terjadi dengan memenuhi beberapa keadaan terlebih dahulu. Informasi mengenai event dan keadaan, masing-masing ditandai dengan transisi dan place. Place dapat berfungsi sebagai input maupun output dari suatu transisi. Place merupakan input jika menyatakan sebagai keadaan yang harus terpenuhi agar event dapat terjadi. Sedangkan place merupakan output jika menyatakan keadaan yang berubah setelah terjadi event pada transisi. Selanjutnya diberikan definisi dari Petri Net Subiono, 2015). Definisi 2.6 Petri net adalah 4-tuple : himpunan berhingga place, : himpunan berhingga transisi, T : himpunan arc, : fungsi bobot, dengan Berdasarkan Definisi 2.4, himpunan place dan transisi tidak harus berupa himpunan berhingga melainkan dapat berupa himpunan tak hingga terhitung. Petri Net dapat digambarkan sebagai graph berarah. Node dari graph berupa place yang diambil dari himpunan P atau transisi yang diambil dari himpunan T. Pada Petri Net graph diperbolehkan menggunakan beberapa arc untuk menghubungkan dua node atau ekivalen dengan memberikan bobot ke setiap arc yang menyatakan jumlah arc. Struktur ini dikenal dengan struktur multigraph. Dalam Subiono 2015) dijelaskan bahwa grafik Petri Net terdiri dari dua macam node, yaitu lingkaran dan garis. Lingkaran menyatakan place dan garis menyatakan transisi. Arc disimbolkan dengan panah yang menghubungkan place dan transisi. Berikut gambaran mengenai grafik Petri Net. 10

37 Gambar 2.1 Petri Net Sederhana Pada Gambar 2.1 terdapat tiga place dan dua transisi, yaitu dan yang dinyatakan sebagai, serta dan yang dinyatakan sebagai. Arc dinyatakan sebagai pasangan berurutan, sehingga dari Gambar 2.1 diperoleh arc. Sedangkan bobot arc diperoleh dan. Selain itu, input dan output transisi direpresentasikan oleh dan Tanda Petri Net dan Ruang Keadaan Transisi pada Petri Net menyatakan event pada sistem event diskrit dan place merepresentasikan kondisi agar event terjadi. Sedangkan token yang dinotasikan dengan dot dan diletakkan di dalam place menyatakan terpenuhi tidaknya suatu kondisi. Jika jumlah token besar maka ditulis dengan angka Subiono, 2015). Definisi 2.7 Penanda marking) pada Petri net adalah fungsi Subiono 2015) menjelaskan bahwa penanda dinyatakan dengan vektor yang berisi bilangan bulat tak negatif yang menyatakan jumlah token, yaitu [ ] dengan jumalah elemen sama dengan jumlah place pada Petri net. 11

38 Definisi 2.8 Transisi pada Petri Net bertanda enable jika ) dengan ) Berikut contoh transisi tidak enable dan transisi enable yang masing-masing diberikan oleh Gambar 2.2 dan Gambar 2.3. Gambar 2.2 Transisi Tidak Enable Berdasarkan Definisi 2.7 maka pada Gambar 2.2 transisi dikatakan tidak enable karena ) dengan. Dengan demikian, transisi enable jika jumlah token pada place lebih dari atau sama dengan tiga. Sedangkan transisi pada Gambar 2.3 dikatakan enable karena memenuhi Definisi 2.7, yaitu ) dengan. Gambar 2.3 Transisi Enable Dinamika Petri Net Dalam Subiono 2015) dijelaskan bahwa, pada Petri Net hanya transisi enable yang dapat difire dan transisi difire saat event yang dinyatakan oleh transisi terjadi. Setelah transisi difire maka semua token di place input dikurangi sebanyak bobot arc yang menghubungkannya. Sedangkan token di place output ditambah sebanyak bobot arc yang menghubungkannya. Hal demikian dapat dicontohkan dengan Gambar 2.3, enable sehingga dapat difire. Keadaan di place dan setelah difire akan ditunjukkan oleh Gambar 2.4 berikut. 12

39 Gambar 2.4 Kondisi Place Setelah Proses Fire Berdasarkan Gambar 2.3 diketahui keadaan awal dan keadaan setelah dari Petri Net tersebut setelah difire masing-masing ditunjukkan oleh dan sebagai berikut. [ ] [ ] [ ] [ ] Petri Net Prioritas Setiap transisi pada Petri Net memiliki suatu nilai prioritas dan dinotasikan dengan. Dalam hal ini yang dimaksud dengan Petri Net Prioritas adalah Petri Net yang lebih memprioritaskan satu atau beberapa transisi sehingga pada kondisi tertentu dari semua transisi yang mungkin enable, dipilih transisi yang diprioritaskan. Keadaan ini ditunjukkan pada pada Gambar 2.5 dan 2.6. Gambar 2.5 menunjukkan bahwa transisi dan sama-sama enable dan memiliki nilai prioritas. Sementara itu, pada Gambar 2.6, transisi enable, tetapi transisi tidak enable. Keadaan ini dikarenakan pada Gambar 2.6 transisi memiliki nilai prioritas lebih tinggi dibanding transisi. Dengan demikian, hanya transisi yang dapat di-fire atau dipilih. 13

40 Gambar 2.5 Petri Net Tanpa Prioritas dengan Dua Transisi yang Memiliki Prioritas Bernilai Sama Gambar 2.6 Petri Net Prioritas dengan Dua Transisi yang Memiliki Prioritas Bernilai Berbeda Model Rantai Pasok Rantai pasok atau supply chain merupakan suatu sistem yang berkenaan dengan proses produksi, pengiriman, penyimpanan, distribusi, dan penjualan suatu produk sehingga rantai pasok dapat diartikan sebagai proses pengiriman barang atau jasa dari supplier ke customer. Tujuan dari rantai pasok adalah untuk memastikan suatu produk berada pada tempat dan waktu yang tepat untuk memenuhi permintaan konsumen tanpa menciptakan stok yang berlebihan atau kekurangan Subiono, 2015). Berikut ini contoh dari Petri Net sistem transportasi pada rantai pasok pengiriman premium oleh satu kapal tanker. 14

41 Gambar 2.7 Petri Net Sistem Transportasi pada Rantai Pasok Premium dengan Satu Kapal Tanker 2.4 Alur Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Alur pemesanan suku cadang komponen mesin kapal di suatu perusahaan pelayaran diawali dengan pengecekan running hours komponen mesin kapal oleh kru kapal. Jika running hours suatu komponen mesin akan segera berakhir, kru kapal memesan pada pihak purchasing untuk pembelian suku cadang komponen tersebut. Selanjutnya, pemesanan tersebut akan diproses oleh purchasing division sampai suku cadang siap dikirim ke gudang. Purchasing division akan menginformasikan kebutuhan suku cadang tersebut kepada beberapa supplier yang telah memiliki hubungan kerja dengan perusahaan. Para supplier tersebut akan menawarkan suku cadang yang diminta dengan harga, waktu ketersediaan, dan kualitas yang berbedabeda. Dari beberapa penawaran tersebut, akhirnya muncul rangkuman penawaran summary quotation) yang nantinya akan diajukan ke manager kapal untuk menentukan supplier mana yang akan dipilih untuk pembelian suku cadang yang dibutuhkan tersebut. Setelah adanya kesepakatan, supplier yang terpilih akan menyediakan suku cadang yang dibutuhkan dan mengirimkannya dalam jangka waktu tertentu ke gudang perusahaan. Dengan demikian, suku cadang telah tersedia dan siap untuk dikirim ke kapal. 15

42 Pengecekan running hours komponen mesin. Running hours komponen mesin akan segera berakhir. Kru kapal melakukan permintaan/pemesanan suku cadang ke purchasing division. Purchasing division menginformasikan kepada para supplier. Para supplier memberikan penawaran. Manager kapal menentukan satu supplier yang dipilih Supplier terpilih menyediakan dan mengirimkan suku cadang ke gudang perusahaan Suku cadang tiba di gudang dan siap dikirim ke kapal Gambar 2.8 Diagram Alur Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal 16

43 BAB 3 METODE PENELITIAN Pada bab ini dijelaskan metode penelitian yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian. 3.1 Tahap Penelitian Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Mempelajari Teori Aljabar Max Plus dan Petri Net Pada tahap ini dipelajari teori tentang Aljabar Max Plus dan Petri Net yang diaplikasikan pada masalah pembelian suku cadang komponen mesin kapal. b. Mengumpulkan Data Pada tahap ini dilakukan pengumpulan data dari perusahaan pelayaran berupa nama dan running hours komponen mesin kapal, nama supplier suku cadang untuk setiap komponen, serta lama waktu pemesanan. c. Menyusun Alur Petri Net Pada tahap ini dilakukan penyusunan alur Petri Net dari data yang telah dikumpulkan, yaitu alur pemesanan setiap suku cadang komponen mesin kapal sejak permintaan dari kru kapal hingga suku cadang tiba di gudang. d. Membuat Model Aljabar Max Plus Pada tahap ini dibuat model Aljabar Max Plus dari Petri Net yang telah dibuat. e. Simulasi dan Hasil Pada tahap ini dilakukan simulasi model Aljabar Max Plus yang telah dibuat untuk menentukan waktu maksimum pemesanan setiap suku cadang komponen mesin kapal. f. Menyusun Hasil Penelitian Pada tahap ini dilakukan penulisan laporan hasil penelitian yang dilakukan dari tahap studi literatur dan pengumpulan data hingga analisis model pemesanan suku cadang komponen mesin kapal. 17

44 Berdasarkan langkah-langkah di atas dapat dibuat diagram alur sebagai berikut. Mempelajari Teori Aljabar Max Plus dan Petri Net Mengumpulkan Data Membuat Model Aljabar Max Plus Menyusun Alur Petri Net Simulasi dan Hasil Menyusun Hasil Penelitian Gambar 3.1 Diagram Tahap Penelitian yang Telah Dilakukan. 18

45 BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini diberikan hasil penelitian, yaitu analisis permasalahan, model Petri Net, dan model Aljabar Max Plus. Analisis permasalahan yang dibahas merupakan penjelasan mengenai proses permintaan suku cadang oleh kru kapal, pemesanan ke supplier, hingga suku cadang tiba di gudang. Alur dari setiap proses tersebut diterapkan pada model Petri Net dan diberikan simulasi dari model Petri Net dengan menggunakan alat bantu software Pipe. Model Petri Net yang diperoleh tersebut diterjemahkan ke dalam model Aljabar Max Plus. 4.1 Petri Net Alur Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Gambar 4.1 Keadaan Awal Petri Net Alur Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal dari Permintaan Kru Kapal Hingga Tibanya Suku Cadang di Gudang 19

46 Keterangan Gambar 4.1 permintaan suku cadang oleh kru kapal ke purchasing division penyebaran informasi permintaan oleh purchasing division ke para supplier pemberian penawaran dari para supplier manager memeriksa rangkuman penawaran dari para supplier adanya penawaran jenis A penawaran jenis A tidak ada atau diabaikan adanya penawaran jenis B penawaran jenis B tidak ada atau diabaikan adanya penawaran jenis C penawaran jenis C tidak ada atau diabaikan adanya penawaran jenis D penawaran jenis D tidak ada atau diabaikan penawaran jenis A terpilih penawaran selain jenis A terpilih penawaran ditolak manager menginstruksikan penyebaran ulang informasi permintaan oleh purchasing division ke supplier lain suku cadang mulai dipesan suku cadang tiba di gudang purchasing division menerima permintaan suku cadang para supplier menerima informasi permintaan dari purchasing division 20

47 rangkuman penawaran diserahkan ke manager oleh purchasing division penawaran jenis A penawaran jenis B penawaran jenis C penawaran jenis D keputusan tentang diterima atau ditolaknya penawaran menyimpan rangkuman penawaran yang sementara ditolak penawaran A diprioritaskan terpilih satu supplier supplier terpilih menyediakan suku cadang yang dipesan Petri Net pada Gambar 4.1 merepresentasikan alur dari pemesanan suku cadang komponen mesin kapal dengan mencantumkan 4 jenis penawaran yang diberikan supplier serta proses pemberian keputusan oleh manager perusahaan. Petri Net ini tidak bersifat tunggal, artinya dapat dibuat Petri Net lain terkait alur pemesanan suku cadang yang dapat disesuaikan dengan kondisi real guna memperoleh model Aljabar Max Plus untuk menghitung waktu maksimum pemesanan suku cadang. Namun, Petri Net pada Gambar 4.1 merupakan Petri Net yang dibuat sesederhana mungkin dan dapat merepresentasikan alur pemesanan suku cadang sesuai kondisi nyata di perusahaan pelayaran yang menjadi obyek penelitian ini. Pada Gambar 4.1 Petri Net alur pemesanan suku cadang komponen mesin kapal diawali dengan transisi yang memiiki prioritas 1 dan selalu enable pada keadaan awal. Hal ini menunjukkan bahwa kru kapal dapat melakukan permintaan suatu suku cadang komponen mesin kapal kapanpun dibutuhkan. Pada saat transisi di-fire satu kali berarti kru kapal mulai melakukan permintan suku cadang sehingga terdapat satu token pada place yang menandakan bahwa 21

48 permintaan kru kapal atas suatu suku cadang telah diterima oleh purchasing division. Keadaan ini menyebabkan transisi tidak enable lagi karena prioritas transisi lainnya lebih besar daripada 1 artinya kru kapal tidak perlu melakukan permintaan ulang karena sedang diproses oleh purchasing division. Sementara itu, transisi menjadi enable karena place terhubung oleh garis panah berbobot 1 ke transisi dan jumlah token pada place lebih dari atau sama dengan bobot garis panah penghubung tersebut. Dengan demikian, penyebaran informasi permintaan oleh purchasing division ke para supplier siap dilakukan. Keadaan ini ditunjukkan pada Gambar 4.2. Gambar 4.2 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi 22

49 Gambar 4.3 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Gambar 4.3 menunjukkan bahwa setelah transisi di-fire, place berisi satu token dan transisi menjadi enable. Keadaan ini menandakan para supplier telah menerima informasi permintaan suku cadang dan siap untuk memberikan penawaran dari segi harga, kualitas, dan waktu pengiriman. Jika transisi di-fire, maka token akan berpindah ke place dan transisi Enable. Artinya, para supplier telah memberikan penawaran dan tercatat dalam rangkuman penawaran yang harus diserahkan ke manager untuk diperiksa dan dipertimbangkan. Keadaan ini terlihat pada Gambar 4.4 berikut ini. 23

50 Gambar 4.4 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Dalam setiap penawaran, manager memperhatikan tiga kriteria, yaitu harga, kualitas, dan lamanya waktu pengiriman suku cadang. Manager akan memprioritaskan supplier yang menawarkan harga murah, kualitas baik, dan waktu pengiriman yang cepat. Oleh karena itu, manager mengelompokkan penawaran-penawaran tersebut menjadi 4 jenis,, yaitu jenis A yang memenuhi tiga kriteria, jenis B yang memenuhi 2 kriteria, jenis C yang memenuhi 1 kriteria, dan jenis D yang tidak memenuhi ketiga kriteria tersebut. Karena penawaran jenis A memenuhi semua kriteria penawaran yang diingankan perusahaan, maka penawaran jenis A lebih diprioritaskan dibanding penawaran lainnya. Ada dan tidaknya penawaran yang termasuk jenis A, B, C, dan D secara berturut-turut diwakili oleh transisi dan, dan, dan, serta dan. Prioritas tertinggi dimiliki oleh transisi dan, yaitu 8 sehingga penawaran jenis A pasti akan dipilih dibandingkan yang lain. 24

51 Gambar 4.5 Keadaan Setelah Transisi dan Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Pada Gambar 4.5 ditunjukkan bahwa transisi dan enable yang berarti manager akan memeriksa ada tidaknya penawaran jenis A. Jika penawaran jenis A ada, maka transisi di-fire, sedangkan jika penawaran jenis A tidak ada, maka transisi di-fire. 25

52 Gambar 4.6 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Gambar 4.7 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi 26

53 Gambar 4.8 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Keadaan pada Gambar 4.6, 4.7, dan 4.8 menunjukkan bahwa terdapat penwaran jenis A sehingga penawaran jenis B,C, dan D harus diabaikan sehingga Transisi,, dan harus di-fire satu per satu secara berurutan. 27

54 Gambar 4.9 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Terlihat pada Gambar 4.9 bahwa transisi menjadi enable karena place dan masing-masing telah terisi token yang berarti manager akan menerima penawaran jenis A karena diprioritaskan. Jika transisi di-fire, maka penawaran telah terpilih satu supplier yang telah memberi penawaran jenis A sehingga proses pemesanan pun dapat dimulai sebagaimana ditunjukkan pada Gambar

55 Gambar 4.10 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Jika transisi di-fire berarti suku cadang komponen mesin kapal sudah mulai dipesan dan supplier terpilih akan menyiapkan suku cadang tersebut untuk segera dikirim dan transisi akan menjadi enable. Jika transisi di-fire, maka artinya suku cadang yang dipesan telah tiba di gudang perusahaan dan. transisi menjadi enable yang berarti kru kapal dapat memesan suku cadang komponen mesin ini kapanpun dibutuhkan kembali. Keadaan ini ditunjukkan pada Gambar 4.11 dan

56 Gambar 4.11 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Gambar 4.12 Keadaan Setelah Transisi Enable Kembali di-fire yang Menyebabkan Transisi 30

57 Sementara itu, jika manager tidak menemukan penawaran jenis A, B, dan C, maka transisi,, dan harus di-fire sehingga transisi menjadi enable. Jika transisi di-fire, transisi dan menjadi enable yang berarti summary yang ada tetap harus diputuskan akan diterima atau ditolak. Keadaan ini ditunjukkan pada Gambar 4.13 dan Gambar Gambar 4.13 Keadaan Setelah Transisi,, dan di-fire yang Menyebabkan Transisi Enable 31

58 Gambar 4.14 Keadaan Setelah Transisi dan Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Jika manager menolak berbagai penawaran yang ada, maka transisi harus di-fire. Keadaan ini menyebabkan transisi menjadi enable yang berarti manager akan menginstruksi purchasing division untuk menyebarkan kembali informasi kebutuhan suku cadang mesin kapal tersebut ke supplier lain dengan harapan dapat memperoleh penawaran yang lebih baik. Dalam hal ini ringkasan penawaran yang ditolak ini tetap disimpan sebgai pembanding untuk penawaran berikutnya. Selanjutnya, jika transisi di-fire, maka transisi menjadi enable yang menandakan bahwa purchasing division telah menerima instruksi dari manager dn siap untuk menyebarkan informasi kembali, dan seterusnya. Keadaan ini ditunjukkan pada Gambar 4.15 dan Gambar

59 Gambar 4.15 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi Gambar 4.16 Keadaan Setelah Transisi Enable di-fire yang Menyebabkan Transisi 33

60 4.2 Model Aljabar Max Plus dari Alur Petri Net Pemesanan Suku Cadang Dikaitkan dengan Waktu Model Aljabar Max Plus digunakan untuk mengetahui lama waktu dan waktu berakhirnya proses pemesanan suku cadang mulai dari permintaan suku cadang oleh kru kapal hingga suku cadang tiba di gudang dan siap dikirim ke kapal. Sebelumnya terlebih dahulu diberikan definisi variabel-variabel yang digunakan untuk memodelkan alur pemesanan ini. Variabel yang menunjukkan waktu adalah sebagai berikut. permintaan suku cadang oleh kru kapal ke purchasing division penyebaran informasi permintaan oleh purchasing division ke para supplier pemberian penawaran dari para supplier manager memeriksa rangkuman penawaran dari para supplier adanya penawaran jenis A penawaran jenis A tidak ada atau diabaikan adanya penawaran jenis B penawaran jenis B tidak ada atau diabaikan adanya penawaran jenis C penawaran jenis C tidak ada atau diabaikan adanya penawaran jenis D penawaran jenis D tidak ada atau diabaikan penawaran jenis A terpilih penawaran selain jenis A terpilih penawaran ditolak manager menginstruksikan penyebaran ulang informasi permintaan oleh purchasing division ke supplier lain 34

61 suku cadang mulai dipesan suku cadang tiba di gudang Variabel-variabel yang menunjukkan lama waktu setiap proses pada alur pemesanan tersebut adalah sebagai berikut. lamanya permintaan suku cadang oleh kru kapal diterima oleh purchasing division lamanya proses penyebaran informasi permintaan dari purchasing division ke para supplier lamanya pemberian penawaran dari supplier pertama sejak menerima informasi permintaan lamanya pemberian penawaran dari supplier kedua sejak menerima informasi permintaan lamanya pemberian penawaran dari supplier ketiga sejak menerima informasi permintaan lamanya pemberian penawaran dari supplier keempat sejak menerima informasi permintaan lamanya penyerahan rangkuman penawaran kepada manager lamanya manager menentukan semua penawaran ditolak lamanya pemberian penawaran dari supplier lain sejak menerima informasi permintaan lamanya penyerahan rangkuman penawaran yang baru kepada manager lamanya manager menentukan salah satu penawaran diterima lamanya suku cadang mulai dipesan sejak penentuan supplier terpilih lamanya suku cadang tiba di gudang sejak dipesan 35

62 Variabel-variabel yang telah disebutkan di atas digunakan untuk membentuk model Aljabar Max Plus. 36

63 [ ] [ ] [ ] [ ] 37

64 [ ] [ ] [ ] 38

65 Dari persamaan dan diperoleh lamanya proses pemesanan suku cadang mesin kapal sejak permintaan dari kru kapal hingga tiba di gudang, yaitu [ ] [ ] [ ] dengan 39

66 Jika dilakukan penyebaran kembali informasi kebutuhan suku cadang ke supplier lain karena belum diperoleh penawaran yang sesuai, maka waktu yang dibutuhkan dalam proses pemesanan suku cadang pun akan semakin lama dan hal ini juga perlu dipertimbangkan. Agar proses penentuan supplier tidak lebih dari 4 minggu, maka pengulangan diharapkan hanya dilakuakan 1 kali saja. Dengan demikian, nilai dan d berubah menjadi ) ) ) 40

67 ) ) ) ) ). sehingga diperoleh ) ) ) ) ) ) ) ) dengan merupakan banyaknya penyebaran informasi dalam satu kali proses pemesanan suku cadang. 41

68 Berikutnya diberikan lama waktu proses dalam hari) tiap tahap ke-, hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari hari tergantung jenis suku cadang Dengan demikian, diperoleh 42

69 Misalkan untuk suku cadang Crosshead Bearing Shell pada komponen Connecting Rod yang memiliki hari, diperoleh Untuk keadaan awal [ ] [ ] diperoleh [ ] [ ] [ ] [ ] Berdasarkan hasil dari penghitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa pada sub-komponen Crosshead Bearing Shell untuk komponen Connecting Rod, informasi permintan suku cadang dari kru kapal diterima oleh purchasing division sehari kemudian. Sementara itu, manager menginstruksikan penyebaran ulang informasi permintaan oleh purchasing division ke supplier lain pada hari ke-20 dan suku cadang tiba di gudang pada hari ke 65. Karena rata-rata running hours kapal setiap hari adalah 10 jam sebagaimana yang tercantum pada Tabel 4.1, maka running hours suku cadang selama proses pemesanan berlangsung adalah jam. Oleh karena itu, sub-komponen Crosshead Bearing Shell untuk komponen Connecting Rod yang memiliki running hours jam harus mulai dilakukan pemesanan suku cadang oleh kru kapal pada saat running hours telah mencapai jam. Cara ini dapat dilakukan untuk 43

70 melakukan penghitungan running hours pemesanan suku cadang lainnya sesuai dengan lama waktu pemesanan masing-masing suku cadang. Tabel 4.1 Lama Running Hours Operasi Kapal Setiap Bulan dalam Satuan Jam No Bulan Running Hours Kapal Jam) 1 Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember 287 Rata-rata per bulan 311 Rata-rata per hari Aplikasi Model Aljabar Max Plus dari Petri Net Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Setiap kapal memiliki satu mesin utama yang berfungsi untuk menggerakkan kapal dan memiliki banyak sekali komponen. Setiap komponen memiliki karakteristik yang berbeda. Baik dari segi harga, kelangkaan, lama pembuatan, dll sehingga mempengaruhi lama pemesanan suku cadangnya. Berdasarkan model Aljabar Max Plus yang telah dibuat dan data lama waktu pemesanan oleh purchasing division ke supplier untuk setiap suku cadang komponen mesin kapal, diperoleh waktu pemesanan maksimum sejak permintaan suku cadang dari kru kapal hingga tibanya suku cadang di gudang dalam satuan hari. Berdasarkan Tabel 4.1, diketahui bahwa rata-rata jam kerja kapal per hari adalah 10 jam sehingga diperoleh running hours saat dimulainya pemesanan suku cadang oleh kru kapal dalam satuan jam seperti yang ditunjukkan pada Tabel

71 Tabel 4.2 Waktu Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Berdasarkan Running Hours Komponen No Nama Suku Cadang Lama Suku Cadang Tiba Sejak Pemesanan hari) Lama Suku Cadang Tiba Sejak Permintaan dari Kapal hari) Lama Suku Cadang Tiba Sejak Permintaan dari Kapal jam) Interval For Overhaul jam) Running Hours Mulai Pesan jam) 1 2 CRANKPIN BEARING SHELL CROSSHEAD BEARING SHELL Komponen 1 - CONNECTING ROD Komponen 2 - STUFFING BOX 3 O-RING SCRAPER RING LOWER) SCRAPER RING UPPER) TIGHTENING RING PISTON RING PISTON RING Komponen 3 - PISTON Komponen 4 - EXH VALVE 9 GUIDE RING O-RING O-RING O-RING - EN17M340 O-RING O-RING - EN17M PISTON RING SEAL RING SEAL RING

72 No Nama Suku Cadang Lama Suku Cadang Tiba Sejak Pemesanan hari) Lama Suku Cadang Tiba Sejak Permintaan dari Kapal hari) Lama Suku Cadang Tiba Sejak Permintaan dari Kapal jam) Interval For Overhaul jam) Running Hours Mulai Pesan jam) Komponen 4 - EXH VALVE 18 SPACER RING O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE ASS SPINDLE GUIDE ASS Komponen 5 - FUEL VALVE Komponen 6 - FUEL PUMP 24 SPACER RING SCRAPER RING O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE SPRING THRUST PIECE CYLINDER COMPLETE

73 4.4 Petri Net Pemesanan Komponen Mesin Kapal Menggunakan Model Rantai Pasok Gambar 4.16 Petri Net Sistem Pemesanan Suku Cadang Mesin Kapal Keterangan Gambar 4.16 kondisi perlu mulai disiapkannya suku cadang kru kapal mulai memesan suku cadang ke purchasing division suku cadang komponen kapal tiba komponen yang lama siap diganti dengan suku cadang yang baru suku cadang komponen mesin kapal digunakan suku cadang komponen mesin kapal sedang dipesan running hours komponen mesin kapal berakhir lamanya penggunaan komponen mesin kapal sebelum pemesanan suku cadang lamanya proses pemesanan suku cadang Selanjutnya dibentuk model Aljabar Max Plus dari model Petri Net sistem pemesanan suku cadang komponen mesin kapal yang dikaitkan dengan waktu sebagai berikut. 47

74 dengan banyaknyaknya suku cadang. Model di atas dapat diubah ke dalam bentuk persamaan matriks sebagai berikut. dengan [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] dan [ ] Berdasarkan Subiono, 2015), telah diketahui bahwa sehingga diperoleh matriks dan [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] 48

75 [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] sehingga [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] [ ] 49

76 [ ] [ ] Berdasarkan Subiono, 2015), diketahui bahwa i 0 sehingga dengan dan [ ] [ ], diperoleh untuk, untuk, Oleh karena itu, untuk banyaknya pemesanan, diperoleh persamaan dengan [ ], [ ], dan [ ]. merupakan waktu running hours komponen mesin kapal berakhir dan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin kapal. adalah Selanjutnya, masalah ini dapat diselesaikan dengan penyelesaian. Berdasarkan Subiono, 2015), penyelesaiannya adalah 50

77 dengan min{ }, min{ }, Misalkan untuk komponen Crankpin Bearing Shell, lama suku cadangnya tiba sejak permintaan dari kapal adalah hari dan suku cadang mulai dipesan saat running hours-nya adalah hari hari kerja kapal) sehingga [ ] [ ] dan [ ] [ ] [ ] Dengan demikian, matriks dari komponen ini adalah [ ] Tanggal berakhir dari komponen Crankpin Bearing Shell adalah tanggal 3 Maret 2020 dan 20 Juli 2024 sehingga berdasarkan konversi tanggal pada Lampiran 5, diperoleh dan. Artinya, matriks [ ] Untuk memperoleh matriks dilakukan langkah berikut ini. [ ] [ ] [ ] [ ] 4.5 Aplikasi Model Aljabar Max Plus Pemesanan Suku Cadang Komponen Mesin Kapal Berdasarkan Model Petri Net Rantai Pasok Setiap kapal memiliki satu mesin yang terdiri dari empat silinder. Masing-masing silinder memiliki komponen yang sama, tetapi running hours yang berbeda-beda. Oleh karena itu, tanggal pemesanan dari setiap komponen tidak sama. Berdasarkan tanggal berakhirnya running hours dan model Max Plus pemesanan komponen mesin kapal diperoleh waktu optimal untuk memesan suku cadang mesin kapal sehingga pemasangannya dapat tepat waktu. 51

78 Tanggal berakhirnya running hours setiap komponen diperoleh dengan mengkonversi running hours ke dalam bentuk tanggal berdasarkan running hours yang telah dilalui dan tercatat pada 31 Dessember Hal itu dikarenakan data sekunder menyajikan running hours setiap komponen mesin kapal pada 31 Desember 2015 sebagaimana pada Lampiran 1 hingga 4. Hasil penghitungan ini telah dikonfirmasi ke pihak kru kapal dengan membandingkan tanggal berakhirnya running hours beberapa komponen mesin yang sesuai kenyataan seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4.3. Berdasarkan Tabel 4.3 tanggal berakhirnya running hours melalui penghitungan lebih awal dibanding kenyaataan. Hal tersebut menandakan data yang diperoleh dengan penghitungan dapat digunakan untuk menghitung tanggal dimulainya pemesanan suku cadang karena pemesanan suku cadang yang lebih awal tidak akan mengganggu proses penggantian komponen yang lama dengan yang baru. Tabel 4.3 Perbandingan Tanggal Berakhirnya Running Hours Beberapa Komponen Mesin Berdasarkan Penghitungan dan Kenyataan Tanggal Berakhirnya Tanggal Berakhir No Nama Komponen Mesin Running Hours Running Hours Berdasarkan Sesuai Kenyataan Penghitungan 1 FUEL VALVE Silinder 1 29 Maret April FUEL VALVE Silinder 2 20 Maret April FUEL VALVE Silinder 3 20 Maret April FUEL VALVE Silinder 4 29 Maret Oktober EXHAUST VALVE Silinder 1 19 November November

79 Tanggal Berakhirnya Tanggal Berakhir No Nama Komponen Mesin Running Hours Running Hours Berdasarkan Sesuai Kenyataan Penghitungan 6 EXHAUST VALVE Silinder 2 2 Oktober November EXHAUST VALVE Silinder 3 5 Januari November EXHAUST VALVE Silinder 4 8 September November 2016 Untuk menghasilkan tanggal dimulainya pemesanan suku cadang, perlu dilakukan konversi tanggal berakhirnya suku cadang ke dalam bentuk bilangan bulat. Cara mengkonversi tanggal ini yaitu dengan menghitung selisih tanggal berakhirnya running hours dengan tanggal 31 Desember 2015 menggunakan Microsoft Excel sebagaimana data yang tercantum pada lampiran 5. Selanjutnya, dapat ditentukan waktu maksimum pemesanan suku cadang komponen menggunakan model Aljabar Max Plus pada persamaan. Hasil penghitungannya dilampirkan pada Lampiran 7 hingga 10. Hasil Penghitungan melalui persamaan masih dalam bentuk bilangan bulat sehingga perlu diubah ke bentuk tanggal dengan menambahkan bilangan bulat hasil penghitungan dengan tanggal 31 Desember 2015 menggunakan Microsoft Excel. Pada Tabel 4.3, 4.4, 4.5, dan 4.6 secara berturut-turut menyajikan tanggal pemesanan suku cadang untuk silinder 1, 2, 3, dan 4. 53

80 Tabel 4.4 Tanggal Berakhirnya Running Hours dan Tanggal Kru Kapal Harus Memulai Pemesanan Suku Cadang untuk Silinder 1 No Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 1 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder CRANKPIN BEARING SHELL CROSSHEAD BEARING SHELL 3 O-RING 4 5 SCRAPER RING LOWER) SCRAPER RING UPPER) 6 TIGHTENING RING 7 8 Komponen 1 - CONNECTING ROD 11 Januari 03 Maret Juli Desember 2019 Komponen 2 - STUFFING BOX 02 Desember Maret Mei 2019 Komponen 3 - PISTON PISTON RING Desember 04 Maret PISTON RING Komponen 4 - EXH VALVE 9 GUIDE RING 10 O-RING O-RING O-RING - EN17M O-RING O-RING - EN17M PISTON RING 16 SEAL RING SEAL RING SPACER RING 19 Nopember Desember Desember Desember Desember Oktober Agustus Agustus Oktober Oktober September Agustus September September September September September Mei Mei Februari Februari Februari Februari Desember Oktober September Nopember Nopember Oktober September Oktober Oktober Oktober Oktober Oktober

81 No Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 1 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder 1 19 O-RING O-RING O-RING Komponen 5 - FUEL VALVE 29 Maret Juni Januari Desember Desember SLIDE VALVE ASS 16 Januari SPINDLE GUIDE ASS 16 Januari Maret Maret Maret Maret Maret 2018 Komponen 6 - FUEL PUMP 24 SPACER RING 13 Februari Juli SCRAPER RING 20 Januari Juni O-RING Desember Mei O-RING Januari Juni O-RING Agustus 20 Januari Juni April Februari 29 SLIDE VALVE 30 Juni SPRING 12 Februari Juni THRUST PIECE 12 Februari Juni CYLINDER 08 Februari COMPLETE Juni 2020 Tabel 4.5 Tanggal Berakhirnya Running Hours dan Tanggal Harus Memulai Pemesanan Suku Cadang untuk Silinder 2 No Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 2 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder Komponen 1 - CONNECTING ROD CRANKPIN BEARING 23 Agustus SHELL 14 Oktober 02 Maret CROSSHEAD BEARING SHELL 10 Agustus Januari Desember

82 No Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 2 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder 2 Komponen 2 - STUFFING BOX 3 O-RING 05 Mei Juli SCRAPER RING LOWER) 07 Agustus 16 Oktober 05 Mei Juli SCRAPER RING UPPER) 05 Mei Juli TIGHTENING RING 05 Mei Juli Komponen 3 - PISTON PISTON RING Oktober 24 Desember PISTON RING Komponen 4 - EXH VALVE 9 GUIDE RING 10 O-RING O-RING Agustus Mei Juli Agustus Agustus O-RING - EN17M Juli O-RING Oktober 06 Nopember 30 Juni O-RING - EN17M Juli PISTON RING 21 Juli SEAL RING Juli SEAL RING Juli SPACER RING 21 Juli O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE ASS 23 SPINDLE GUIDE ASS Komponen 5 - FUEL VALVE 20 Maret Mei Januari Desember Desember Januari Januari Oktober Agustus September September September Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Maret Februari Februari Maret Maret

83 No Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 2 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder 2 24 SPACER RING 25 SCRAPER RING Komponen 6 - FUEL PUMP 14 Oktober Maret Agustus Agustus O-RING Juli O-RING O-RING SLIDE VALVE 30 SPRING 31 THRUST PIECE 32 CYLINDER COMPLETE 02 Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Agustus Januari Desember Nopember Desember Desember Januari Januari Januari Januari 2023 Tabel 4.6 Tanggal Berakhirnya Running Hours dan Tanggal Harus Memulai Pemesanan Suku Cadang untuk Silinder 3 N o Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 3 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder Komponen 1 - CONNECTING ROD CRANKPIN BEARING SHELL CROSSHEAD BEARING 10 Maret Juli 2024 SHELL Komponen 2 - STUFFING BOX 3 O-RING 4 5 SCRAPER RING LOWER) SCRAPER RING UPPER) 6 TIGHTENING RING 27 September Desember Januari Januari Juni Juni Juni Juni Juni Mei September September September September

84 No Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 3 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder 3 Komponen 3 - PISTON 7 PISTON RING - 24 September 16 Juli September 06 Desember PISTON RING Mei Juli 2018 Komponen 4 - EXH VALVE 9 GUIDE RING 09 Oktober 12 Nopember O-RING Nopember 21 Desember O-RING Nopember 21 Desember O-RING - 24 Oktober 27 Nopember EN17M O-RING Oktober 06 Nopember 05 Januari 08 Februari O-RING Oktober 27 Nopember EN17M PISTON RING 24 Oktober 27 Nopember SEAL RING 24 Oktober 27 Nopember SEAL RING 24 Oktober 27 Nopember SPACER RING 24 Oktober 27 Nopember Komponen 5 - FUEL VALVE 19 O-RING Januari Maret O-RING Desember 24 Februari O-RING Maret Mei Desember Maret SLIDE VALVE 07 Januari ASS Maret SPINDLE GUIDE 07 Januari ASS Maret 2018 Komponen 6 - FUEL PUMP 24 SPACER RING 13 Februari Juli SCRAPER RING 20 Januari 07 Juni O-RING O-RING O-RING April Agustus Desember Januari Januari Mei Juni Juni

85 No Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 3 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder 3 Komponen 6 - FUEL PUMP 29 SLIDE VALVE 12 Februari Juni SPRING 02 April 19 Agustus 12 Februari Juni THRUST PIECE Februari Juni CYLINDER COMPLETE 08 Februari Juni 2020 Tabel 4.7 Tanggal Berakhirnya Running Hours dan Tanggal Harus Memulai Pemesanan Suku Cadang untuk Silinder 4 No Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 4 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder CRANKPIN BEARING SHELL CROSSHEAD BEARING SHELL Komponen 1 - CONNECTING ROD 14 Oktober Maret 2023 Komponen 2 - STUFFING BOX 23 Agustus Agustus Januari Desember O-RING 03 Mei Juli 2018 SCRAPER 4 RING LOWER) 05 Agustus 14 Oktober 03 Mei Juli 2018 SCRAPER RING UPPER) 03 Mei Juli TIGHTENING RING 03 Mei Juli 2018 Komponen 3 - PISTON 7 PISTON RING 02 Agustus Agustus 14 Oktober 24 Mei PISTON RING Maret Mei 2018 Komponen 4 - EXH VALVE 9 GUIDE RING 12 Juni Juli 2017 O-RING - 25 Agustus September 13 Oktober 21 Juli O-RING Agustus Juli O-RING - 01 Agustus 12 EN17M Juni

86 No Nama Suku Cadang Tanggal Running Hours Berakhir untuk Silinder 4 Tanggal Mulai Memesan untuk Silinder 4 Komponen 4 - EXH VALVE 13 O-RING Juni Juli O-RING - 01 Agustus EN17M Juni PISTON RING 01 Agustus 08 September 13 Oktober 27 Juni SEAL RING Agustus Juni SEAL RING 01 Agustus Juni SPACER RING 01 Agustus 27 Juni Komponen 5 - FUEL VALVE 19 O-RING - 16 Januari Maret O-RING - 26 Desember Maret O-RING - 26 Desember 29 Maret Juni Maret SLIDE VALVE 16 Januari ASS Maret SPINDLE 16 Januari GUIDE ASS Maret 2018 Komponen 6 - FUEL PUMP 24 SPACER RING 26 Agustus 12 Januari SCRAPER 02 Agustus RING O-RING Juli O-RING - 02 Agustus O-RING - 14 Oktober 02 Agustus 02 Maret SLIDE VALVE 25 Agustus SPRING 25 Agustus THRUST 25 Agustus PIECE CYLINDER 21 Agustus COMPLETE Desember Nopember Desember Desember Januari Januari Januari Januari

87 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan, dapat dibuat kesimpulan serta saran untuk pengembangan dan perbaikan penelitian selanjutnya. 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah diberikan adalah dalam menentukan jadwal pemesanan suku cadang komponen mesin kapal oleh kru kapal agar pemasangannya dapat tepat waktu perlu dilakukan beberapa langkah berikut ini. 1. Membuat alur pemesanan suku cadang komponen mesin kapal. 2. Membentuk Petri Net dari alur pemesanan suku cadang komponen mesin kapal. 3. Membuat model Aljabar Max Plus berdasarkan Petri Net yang telah dibuat untuk menentukan waktu maksimum pemesanan suku cadang komponen mesin kapal dalam satuan hari. 4. Menghitung rata-rata running hour kapal setiap harinya dalam satuan jam. 5. Menghitung selisih antara running hours setiap komponen mesin kapal dengan waktu maksimum pemesanan agar menghasilkan running hours dimulainya pemesanan suku cadang dalam satuan jam. 6. Membentuk Petri Net pemesanan suku cadang komponen mesin kapal dengan menggunakan model rantai pasok. 7. Membuat model Aljabar Max Plus berdasarkan Petri Net yang telah dibuat untuk menentukan tanggal dimulainya pemesanan suku cadang. 61

88 8. Menentukan tanggal berakhirnya running hours setiap komponen mesin kapal berdasarkan running hours yang telah dilalui dan dihitung pada tanggal 31 Desember Mengkonversi tanggal berakhirnya running hours setiap komponen mesin kapal ke bentuk bilangan bulat. 10. Menghitung yang merupakan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin kapal dengan menggunakan persamaan. 11. Mengkonversi ke dalam bentuk tanggal sehingga diperoleh tanggal harus dimulainya pemesanan suku cadang setiap komponen mesi kapal. 5.2 Saran Berdasarkan penelitian yang dilakukan, saran yang dapat diberikan adalah data waktu yang digunakan untuk penelitian berikutnya dapat berbentuk interval sehingga penjadwalan yang diperoleh pun berbentuk interval. Dengan demikian, diharapkan permasalahan seperti rusaknya komponen mesin kapal sebelum running hours-nya berakhir dapat diatasi jika penjadwalan pemesanan suku cadang dibuat dalam bentuk interval. 62

89 DAFTAR PUSTAKA Cahyani, Margaretha Dwi. 2015), Penggunaan Aljabar Max Plus dan Petri Net untuk Estimasi Lamanya Sistem Pelayanan dan Kerja Karyawan Pemasangan Instalasi di PDAM, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Dunnet, S.J., Leigh, J.M. 2014), Use of Petri Nets to Model The Maintenance of Wind Turbines, Loughborough University's Institutional Repository. Mitsui Engineering 1991), Volume 1 Operation and Data. Instruction Book, Diesel Engine Department, Japan. Mitsui Engineering 1991), Volume 2 Maintanance. Instruction Book, Diesel Engine Department, Japan. Mufidah, Shofiyatul 2015), Model Rantai Pasok Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max Plus dengan Mempertimbangkan Prioritas Kapal Tanker, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Sierliawati, Widdya Putri. 2014), Rancangan dan Analisis Penjadwalan Distribusi Pasokan Bahan Bakar Minyak Menggunakan Pendekatan Petri Net dan Aljabar Max-Plus, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Subiono. 2015), Aljabar Min-Max Plus dan Terapannya, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. Utomo, Tri. 2015), Struktur Hirarkis Jalur Kereta Api Semi-Double Track Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus. Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya. 63

90 Halaman ini sengaja dikosongkan) 64

91 LAMPIRAN 1 Running hours komponen mesin kapal pada tanggal 31 Desember 2015 untuk silinder 1. No Nama Suku Cadang Interval For Overhaul jam) Running Hours Silinder No 1 Per 31 Desember 2015 jam) Sisa Running Hours Silinder No 1 jam) Komponen 1 - CONNECTING ROD CRANKPIN BEARING 1 SHELL CROSSHEAD BEARING 2 SHELL Komponen 2 - STUFFING BOX 3 O-RING SCRAPER RING 4 LOWER) SCRAPER RING UPPER) 6 TIGHTENING RING Komponen 3 - PISTON 7 PISTON RING PISTON RING Komponen 4 - EXH VALVE 9 GUIDE RING 10 O-RING O-RING O-RING - EN17M PISTON RING 16 SEAL RING SEAL RING SPACER RING Komponen 5 - FUEL VALVE 19 O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE ASS 23 SPINDLE GUIDE ASS 13 O-RING O-RING - EN17M365 65

92 No Nama Suku Cadang Interval For Overhaul jam) Running Hours Silinder No 1 per 31 Desember 2015 jam) Sisa Running Hours Silinder No 1 jam) Komponen 6 - FUEL PUMP 24 SPACER RING 25 SCRAPER RING 26 O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE SPRING 31 THRUST PIECE 32 CYLINDER COMPLETE 66

93 LAMPIRAN 2 Running hours komponen mesin kapal pada tanggal 31 Desember 2015 untuk silinder 2. No Nama Suku Cadang Interval For Overhaul jam) Running Hours Silinder No 2 per 31 Desember 2015 jam) Sisa Running Hours Silinder No 2 jam) Komponen 1 - CONNECTING ROD CRANKPIN BEARING 1 SHELL CROSSHEAD BEARING 2 SHELL Komponen 2 - STUFFING BOX 3 O-RING SCRAPER RING 4 LOWER) SCRAPER RING UPPER) 6 TIGHTENING RING Komponen 3 - PISTON 7 PISTON RING PISTON RING Komponen 4 - EXH VALVE 9 GUIDE RING 10 O-RING O-RING O-RING - EN17M PISTON RING 16 SEAL RING SEAL RING SPACER RING Komponen 5 - FUEL VALVE 19 O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE ASS 23 SPINDLE GUIDE ASS 13 O-RING O-RING - EN17M365 67

94 No Nama Suku Cadang Interval For Overhaul jam) Running Hours Silinder No 2 per 31 Desember 2015 jam) Sisa Running Hours Silinder No 2 jam) Komponen 6 - FUEL PUMP 24 SPACER RING 25 SCRAPER RING 26 O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE SPRING 31 THRUST PIECE 32 CYLINDER COMPLETE 68

95 LAMPIRAN 3 Running hours komponen mesin kapal pada tanggal 31 Desember 2015 untuk silinder 3. No Nama Suku Cadang Interval For Overhaul jam) Running Hours Silinder No 3 per 31 Desember 2015 jam) Sisa Running Hours Silinder No 3 jam) Komponen 1 - CONNECTING ROD CRANKPIN BEARING 1 SHELL CROSSHEAD BEARING 2 SHELL Komponen 2 - STUFFING BOX 3 O-RING SCRAPER RING 4 LOWER) SCRAPER RING UPPER) 6 TIGHTENING RING Komponen 3 - PISTON 7 PISTON RING PISTON RING Komponen 4 - EXH VALVE 9 GUIDE RING 10 O-RING O-RING O-RING - EN17M PISTON RING 16 SEAL RING SEAL RING SPACER RING Komponen 5 - FUEL VALVE 19 O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE ASS 23 SPINDLE GUIDE ASS 13 O-RING O-RING - EN17M365 69

96 No Nama Suku Cadang Interval For Overhaul jam) Running Hours Silinder No 3 per 31 Desember 2015 jam) Sisa Running Hours Silinder No 3 jam) Komponen 6 - FUEL PUMP 24 SPACER RING 25 SCRAPER RING 26 O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE SPRING 31 THRUST PIECE 32 CYLINDER COMPLETE 70

97 LAMPIRAN 4 Running hours komponen mesin kapal pada tanggal 31 Desember 2015 untuk silinder 4. No Nama Suku Cadang Interval For Overhaul jam) Running Hours Silinder No 4 per 31 Desember 2015 jam) Sisa Running Hours Silinder No 4 jam) Komponen 1 - CONNECTING ROD CRANKPIN BEARING 1 SHELL CROSSHEAD BEARING 2 SHELL Komponen 2 - STUFFING BOX 3 O-RING SCRAPER RING 4 LOWER) SCRAPER RING UPPER) 6 TIGHTENING RING Komponen 3 - PISTON 7 PISTON RING PISTON RING Komponen 4 - EXH VALVE 9 GUIDE RING 10 O-RING O-RING O-RING - EN17M PISTON RING 16 SEAL RING SEAL RING SPACER RING Komponen 5 - FUEL VALVE 19 O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE ASS 23 SPINDLE GUIDE ASS 13 O-RING O-RING - EN17M365 71

98 No Nama Suku Cadang Interval For Overhaul jam) Running Hours Silinder No 4 per 31 Desember 2015 jam) Sisa Running Hours Silinder No 4 jam) Komponen 6 - FUEL PUMP 24 SPACER RING 25 SCRAPER RING 26 O-RING O-RING O-RING SLIDE VALVE SPRING 31 THRUST PIECE 32 CYLINDER COMPLETE 72

99 LAMPIRAN 5 Konversi tanggal berakhirnya running hours komponen mesin kapal ke bilangan bulat. No Tanggal Konversi Hari) No Tanggal Konversi Hari) 1 01 Januari Desember Januari Mei Maret Juni Maret Oktober April Oktober Agustus Desember Agustus Mei September Maret September Maret Oktober Maret Nopember Maret Februari Agustus Maret Desember Oktober Maret Nopember Juli Desember Juli

100 LAMPIRAN 6 Penghitungan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin oleh kru kapal untuk silinder 1. No 1 Nama Suku Cadang CRANKPIN BEARING SHELL Komponen 1 - CONNECTING ROD ) 2 CROSSHEAD BEARING SHELL ) Komponen 2 - STUFFING BOX ) 3 O-RING 4 SCRAPER RING LOWER) ) 5 SCRAPER RING UPPER) ) 6 TIGHTENING RING ) 74

101 No 7 Nama Suku Cadang PISTON RING Komponen 3 - PISTON ) 8 PISTON RING ) Komponen 4 - EXH VALVE ) 9 GUIDE RING 10 O-RING ) 11 O-RING ) 12 O-RING - EN17M340 ) 75

102 No 13 Nama Suku Cadang O-RING Komponen 4 - EXH VALVE ) 14 O-RING - EN17M365 ) ) 15 PISTON RING 16 SEAL RING ) 17 SEAL RING ) ) 18 SPACER RING 76

103 No 19 Nama Suku Cadang O-RING Komponen 5 - FUEL VALVE ) 20 O-RING ) 21 O-RING ) 22 SLIDE VALVE ASS ) 23 SPINDLE GUIDE ASS ) Komponen 6 - FUEL PUMP ) 24 SPACER RING ) 25 SCRAPER RING 77

104 No 26 Nama Suku Cadang O-RING Komponen 6 - FUEL PUMP ) 27 O-RING ) 28 O-RING ) ) 29 SLIDE VALVE ) 30 SPRING ) 31 THRUST PIECE 32 CYLINDER COMPLETE ) 78

105 LAMPIRAN 7 Penghitungan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin oleh kru kapal untuk silinder 2. No 1 Nama Suku Cadang CRANKPIN BEARING SHELL Komponen 1 - CONNECTING ROD ) 2 CROSSHEAD BEARING SHELL ) Komponen 2 - STUFFING BOX ) 3 O-RING 4 SCRAPER RING LOWER) ) 5 SCRAPER RING UPPER) ) 6 TIGHTENING RING ) 79

106 No 7 Nama Suku Cadang PISTON RING Komponen 3 - PISTON ) 8 PISTON RING ) Komponen 4 - EXH VALVE ) 9 GUIDE RING 10 O-RING ) 11 O-RING ) 12 O-RING - EN17M340 ) 13 O-RING ) 80

107 No 14 Nama Suku Cadang O-RING - EN17M365 Komponen 4 - EXH VALVE ) ) 15 PISTON RING 16 SEAL RING ) 17 SEAL RING ) ) 18 SPACER RING 19 O-RING Komponen 5 - FUEL VALVE ) 20 O-RING ) 81

108 No 21 Nama Suku Cadang O-RING Komponen 5 - FUEL VALVE ) 22 SLIDE VALVE ASS ) 23 SPINDLE GUIDE ASS ) Komponen 6 - FUEL PUMP ) 24 SPACER RING ) 25 SCRAPER RING 26 O-RING ) 27 O-RING ) 82

109 No 28 Nama Suku Cadang O-RING Komponen 6 - FUEL PUMP ) ) 29 SLIDE VALVE ) 30 SPRING ) 31 THRUST PIECE 32 CYLINDER COMPLETE ) 83

110 LAMPIRAN 8 Penghitungan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin oleh kru kapal untuk silinder 3. No 1 Nama Suku Cadang CRANKPIN BEARING SHELL Komponen 1 - CONNECTING ROD ) 2 CROSSHEAD BEARING SHELL ) Komponen 2 - STUFFING BOX ) 3 O-RING 4 SCRAPER RING LOWER) ) 5 SCRAPER RING UPPER) ) 6 TIGHTENING RING ) 84

111 No 7 Nama Suku Cadang PISTON RING Komponen 3 - PISTON ) 8 PISTON RING ) Komponen 4 - EXH VALVE ) 9 GUIDE RING 10 O-RING ) 11 O-RING ) 12 O-RING - EN17M340 ) 13 O-RING ) 85

112 No 14 Nama Suku Cadang O-RING - EN17M365 Komponen 4 - EXH VALVE ) ) 15 PISTON RING 16 SEAL RING ) 17 SEAL RING ) ) 18 SPACER RING 19 O-RING Komponen 5 - FUEL VALVE ) 20 O-RING ) 86

113 No 21 Nama Suku Cadang O-RING Komponen 5 - FUEL VALVE ) 22 SLIDE VALVE ASS ) 23 SPINDLE GUIDE ASS ) Komponen 6 - FUEL PUMP ) 24 SPACER RING 25 SCRAPER RING ) 26 O-RING ) 27 O-RING ) 87

114 No 28 Nama Suku Cadang O-RING Komponen 6 - FUEL PUMP ) ) 29 SLIDE VALVE ) 30 SPRING 31 THRUST PIECE ) 32 CYLINDER COMPLETE ) 88

115 LAMPIRAN 9 Penghitungan waktu dimulainya pemesanan suku cadang komponen mesin oleh kru kapal untuk silinder 4. No 1 Nama Suku Cadang CRANKPIN BEARING SHELL Komponen 1 - CONNECTING ROD ) 2 CROSSHEAD BEARING SHELL ) Komponen 2 - STUFFING BOX ) 3 O-RING 4 SCRAPER RING LOWER) ) 5 SCRAPER RING UPPER) ) 6 TIGHTENING RING ) 89

116 No 7 Nama Suku Cadang PISTON RING Komponen 3 - PISTON ) 8 PISTON RING ) Komponen 4 - EXH VALVE ) 9 GUIDE RING 10 O-RING ) 11 O-RING ) 12 O-RING - EN17M340 ) 13 O-RING ) 90

117 No 14 Nama Suku Cadang O-RING - EN17M365 Komponen 4 - EXH VALVE ) ) 15 PISTON RING 16 SEAL RING ) 17 SEAL RING ) ) 18 SPACER RING 19 O-RING Komponen 5 - FUEL VALVE ) 20 O-RING ) 91

118 No 21 Nama Suku Cadang O-RING Komponen 5 - FUEL VALVE ) 22 SLIDE VALVE ASS ) 23 SPINDLE GUIDE ASS ) Komponen 6 - FUEL PUMP ) 24 SPACER RING ) 25 SCRAPER RING 26 O-RING ) 27 O-RING ) 92

119 No 28 Nama Suku Cadang O-RING Komponen 6 - FUEL PUMP ) ) 29 SLIDE VALVE ) 30 SPRING ) 31 THRUST PIECE 32 CYLINDER COMPLETE ) 93

120 BIOGRAFI PENULIS Farah Azizah lahir pada 19 Maret 1990 di Situbondo, Jawa Timur. Penulis merupakan anak pertama dari tiga bersaudara. Penulis telah menempuh pendidikan formal di SD Negeri 3 Patokan Situbondo pada tahun kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 1 Situbondo pada tahun dan SMA Negeri 1 Situbondo pada tahun Setelah menyelesaikan pendidikan di jenjang SMA, penulis menempuh pendidikan S1 di Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Negeri Malang UM) pada tahun Selanjutnya, penulis juga menempuh pendidikan melalui jalur beasiswa di Pascasarjana Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember ITS) Surabaya pada tahun dengan pendidikan Pra Magister selama dua semester yakni pada tahun dan dilanjutkan dengan pendidikan Magister selama 5 semester mulai tahun 2014 hingga 2017 dengan NRP Adapun kritik, saran, ataupun pertanyaan mengenai tesis ini dapat disampaikan kepada penulis melalui farahazizah19@yahoo.co.id.

Model Rantai Pasok Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max Plus dengan Mempertimbangkan Prioritas Transisi

Model Rantai Pasok Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max Plus dengan Mempertimbangkan Prioritas Transisi Model Rantai Pasok Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max Plus dengan Mempertimbangkan Prioritas Transisi Shofiyatul Mufidah a, Subiono b a Program Studi Matematika FMIPA ITS Surabaya Jl. Arief Rahman Hakim,

Lebih terperinci

Rancangan dan analisis penjadwalan distribusi pada rantai pasok bahan bakar minyak menggunakan Petri Net

Rancangan dan analisis penjadwalan distribusi pada rantai pasok bahan bakar minyak menggunakan Petri Net Rancangan dan analisis penjadwalan distribusi pada rantai pasok bahan bakar minyak menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Widdya P. Sierliawati, Subiono Widdya P. Sierliawati 1 *, Subiono 2 Institut

Lebih terperinci

Penjadwalan Pelayanan di PLN dengan Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus

Penjadwalan Pelayanan di PLN dengan Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Prosiding Seminar Nasional FMIPA Universitas Negeri Surabaya ISBN : 978-62-17146--7 Surabaya 24 November 212 Penjadwalan Pelayanan di PLN dengan Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Abstrak 1 Dwina

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU PRODUKSI TERCEPAT PADA SISTEM MESIN PRODUKSI JAMU DI PT. PUTRO KINASIH DENGAN ALJABAR MAX-PLUS

PENENTUAN WAKTU PRODUKSI TERCEPAT PADA SISTEM MESIN PRODUKSI JAMU DI PT. PUTRO KINASIH DENGAN ALJABAR MAX-PLUS PENENTUAN WAKTU PRODUKSI TERCEPAT PADA SISTEM MESIN PRODUKSI JAMU DI PT. PUTRO KINASIH DENGAN ALJABAR MAX-PLUS oleh CAESAR ADHEK KHARISMA M0109017 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS

PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS PENJADWALAN KEBERANGKATAN KERETA API DI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PETRINET DAN ALJABAR MAX-PLUS AHMAD AFIF 1, SUBIONO 2 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

APLIKASI ALJABAR MAKS-PLUS PADA SISTEM PENJADWALAN KERETA REL LISTRIK (KRL) JABODETABEK

APLIKASI ALJABAR MAKS-PLUS PADA SISTEM PENJADWALAN KERETA REL LISTRIK (KRL) JABODETABEK APLIKASI ALJABAR MAKS-PLUS PADA SISTEM PENJADWALAN KERETA REL LISTRIK (KRL) JABODETABEK oleh AHMAD DIMYATHI M0111003 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG oleh MIRA AMALIA M0113030 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENJADWALAN PEMANDU WISATA DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS

PENJADWALAN PEMANDU WISATA DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS PENJADWALAN PEMANDU WISATA DI KERATON KASUNANAN SURAKARTA DENGAN MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS oleh ADITYA WENDHA WIJAYA M0109003 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

PENENTUAN JADWAL PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI TIPE ASSEMBLY DI PERUSAHAAN ROTI GANEP SOLO MENGGUNAKAN ALJABAR MAKS-PLUS

PENENTUAN JADWAL PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI TIPE ASSEMBLY DI PERUSAHAAN ROTI GANEP SOLO MENGGUNAKAN ALJABAR MAKS-PLUS PENENTUAN JADWAL PRODUKSI PADA SISTEM PRODUKSI TIPE ASSEMBLY DI PERUSAHAAN ROTI GANEP SOLO MENGGUNAKAN ALJABAR MAKS-PLUS oleh GALIH GUSTI SURYANING AKBAR M0111039 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SM 1330 GRUP ALTERNATING A. FARIS UBAIDILLAH NRP Dosen Pembimbing Dr. Subiono, MS.

TUGAS AKHIR SM 1330 GRUP ALTERNATING A. FARIS UBAIDILLAH NRP Dosen Pembimbing Dr. Subiono, MS. TUGAS AKHIR SM 1330 GRUP ALTERNATING A. FARIS UBAIDILLAH NRP 1202 100 043 Dosen Pembimbing Dr. Subiono, MS. JURUSAN MATEMATIKA Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Lebih terperinci

Pemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus

Pemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus Pemodelan Jadwal Keberangkatan Pesawat Transit di Bandara Dengan Menggunakan Aljabar Maxplus Dyah Arum Anggraeni 1, Subchan 2, Subiono 3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya dyaharumanggraeni@gmail.com

Lebih terperinci

NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS TERREDUKSI DALAM ALJABAR MAKS-PLUS BESERTA APLIKASINYA

NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS TERREDUKSI DALAM ALJABAR MAKS-PLUS BESERTA APLIKASINYA NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS TERREDUKSI DALAM ALJABAR MAKS-PLUS BESERTA APLIKASINYA oleh BUDI AGUNG PRASOJO M0105001 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

Studi Penerapan Bus Sekolah di Jombang Menggunakan Aljabar Max-Plus

Studi Penerapan Bus Sekolah di Jombang Menggunakan Aljabar Max-Plus Studi Penerapan Bus Sekolah di Jombang Menggunakan Aljabar Max-Plus Nahlia Rakhmawati Dosen Pendidikan Matematika STKIP PGRI Jombang rakhmanahlia.stkipjb@gmail.com ABSTRAK Pada penelitian ini dirancang

Lebih terperinci

MASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS

MASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS MASALAH VEKTOR EIGEN MATRIKS INVERS MONGE DI ALJABAR MAX-PLUS Farida Suwaibah, Subiono, Mahmud Yunus Jurusan Matematika FMIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,, e-mail: fsuwaibah@yahoo.com

Lebih terperinci

PENERAPAN ALJABAR MAKS-PLUS PADA PENJADWALAN SISTEM PRODUKSI HARIAN UMUM SOLOPOS DI PT. SOLO GRAFIKA UTAMA

PENERAPAN ALJABAR MAKS-PLUS PADA PENJADWALAN SISTEM PRODUKSI HARIAN UMUM SOLOPOS DI PT. SOLO GRAFIKA UTAMA PENERAPAN ALJABAR MAKS-PLUS PADA PENJADWALAN SISTEM PRODUKSI HARIAN UMUM SOLOPOS DI PT. SOLO GRAFIKA UTAMA oleh ARIF MUNTOHAR M0111012 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh

Lebih terperinci

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer?

Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Wawancara I Pertanyaan no. 1 Bagaimana perusahaan bapak mengatasi masalah keterlambatan produk yang dipesan? dan bagaimana menjelaskan keterlambatan tersebut ke customer? Jb. belum ada cara untuk mengatasi

Lebih terperinci

Nilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus

Nilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus Nilai Eigen dan Vektor Eigen Universal Matriks Interval Atas Aljabar Max-Plus Fitri Aryani 1, Tri Novita Sari 2 Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Suska Riau e-mail: khodijah_fitri@uin-suska.ac.id

Lebih terperinci

Teori Ramsey pada Pewarnaan Graf Lengkap

Teori Ramsey pada Pewarnaan Graf Lengkap Teori Ramsey pada Pewarnaan Graf Lengkap Muhammad Ardiansyah Firdaus J2A 006 032 Skripsi Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Studi Matematika PROGRAM STUDI MATEMATIKA

Lebih terperinci

ANALISIS EIGENPROBLEM MATRIKS SIRKULAN DALAM ALJABAR MAX-PLUS

ANALISIS EIGENPROBLEM MATRIKS SIRKULAN DALAM ALJABAR MAX-PLUS ANALISIS EIGENPROBLEM MATRIKS SIRKULAN DALAM ALJABAR MAX-PLUS Maria Ulfa Subiono 2 dan Mahmud Yunus 3 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 23 e-mail: ulfawsrejo@yahoo.com subiono28@matematika.its.ac.id

Lebih terperinci

MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR

MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR MENENTUKAN NILAI EIGEN DAN VEKTOR EIGEN MATRIKS INTERVAL TUGAS AKHIR Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains pada Jurusan Matematika oleh DEVI SAFITRI 10654004470 FAKULTAS

Lebih terperinci

SISTEM LINEAR DALAM ALJABAR MAKS-PLUS

SISTEM LINEAR DALAM ALJABAR MAKS-PLUS SISTEM LINEAR DALAM ALJABAR MAKS-PLUS oleh ANITA NUR MUSLIMAH M01009009 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut

BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS. beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut BAB 3 ALJABAR MAX-PLUS Sebelum membahas Aljabar Max-Plus, akan diuraikan terlebih dahulu beberapa sifat khusus yang selanjutnya akan dibuktikan bahwa sifat-sifat tersebut dipenuhi oleh suatu Aljabar Max-Plus.

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM MENGGU- NAKAN ALJABAR MAXPLUS (STUDI KASUS DI STMIK BUMIGORA MATARAM)

PEMODELAN SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM MENGGU- NAKAN ALJABAR MAXPLUS (STUDI KASUS DI STMIK BUMIGORA MATARAM) PEMODELAN SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM MENGGU- NAKAN ALJABAR MAXPLUS (STUDI KASUS DI STMIK BUMIGORA MATARAM) Uswatun Hasanah 1, Neny Sulistianingsih 2, 1,2 Dosen STMIK Bumigora, Jalan Ismail

Lebih terperinci

KETERCAPAIAN DARI RUANG EIGEN MATRIKS ATAS ALJABAR MAKS PLUS

KETERCAPAIAN DARI RUANG EIGEN MATRIKS ATAS ALJABAR MAKS PLUS KETERCAPAIAN DARI RUANG EIGEN MATRIKS ATAS ALJABAR MAKS PLUS oleh TRI ANGGORO PUTRO M0112100 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS

Lebih terperinci

MENENTUKAN EIGEN PROBLEM ALJABAR MAX-PLUS

MENENTUKAN EIGEN PROBLEM ALJABAR MAX-PLUS MENENTUKAN EIGEN PROBLEM ALJABAR MAX-PLUS SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Struktur Hirarkis Jalur Kereta Api SDT Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus

Struktur Hirarkis Jalur Kereta Api SDT Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Struktur Hirarkis Jalur Kereta Api SDT Menggunakan Petri Net dan Aljabar Max-Plus Tri Utomo 1, Subiono 2 1 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, Three1st@gmail.com 2 Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT

PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT TUGAS AKHIR - ST 1325 PRA-PEMPROSESAN DATA LUARAN GCM CSIRO-Mk3 DENGAN METODE TRANSFORMASI WAVELET DISKRIT ANGGREINI SUPRAPTI NRP 1305 100 005 Dosen Pembimbing Dr. Sutikno, S.Si, M.Si JURUSAN STATISTIKA

Lebih terperinci

POLINOMIAL KARAKTERISTIK MATRIKS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS

POLINOMIAL KARAKTERISTIK MATRIKS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS POLINOMIAL KARAKTERISTIK MATRIKS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS oleh MARYATUN M0112053 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sistem kejadian diskrit (Discrete-Event System) merupakan suatu sistem yang state space nya berbentuk diskret, sistem yang keadaannya berubah hanya pada waktu

Lebih terperinci

PENENTUAN WAKTU KEDATANGAN PESAWAT DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG DENGAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR MAKS-PLUS

PENENTUAN WAKTU KEDATANGAN PESAWAT DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG DENGAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR MAKS-PLUS PENENTUAN WAKTU KEDATANGAN PESAWAT DI BANDAR UDARA HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG DENGAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR MAKS-PLUS oleh CASILDA REVA KARTIKA M0112021 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. viii. Kata Kunci: Jaringan, Konstruksi, Pelaporan, Proyek, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. viii. Kata Kunci: Jaringan, Konstruksi, Pelaporan, Proyek, Sistem Informasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. PLN (Persero) merupakan perusahaan penyedia jasa kelistrikan di Indonesia dan Unit Pelaksana Konstruksi Jaringan Jawa Bali 5 (UPK JJB 5) merupakan bisnis di bawah PT. PLN (Persero) yang dibentuk

Lebih terperinci

PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER

PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER TUGAS AKHIR - ST 1325 PERBANDINGAN HASIL PEMODELAN ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS DAN KERNEL SMOOTHING PADA DATA REGRESI NON LINIER ADITYA HIDAYAT JATI NRP 1302100044 Dosen Pembimbing Dra. Kartika Fitriasari,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN PENJADWALAN JOB SHOP SECARA MONTE CARLO

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN PENJADWALAN JOB SHOP SECARA MONTE CARLO TUGAS AKHIR - ST 1325 PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA UNTUK PENENTUAN PENJADWALAN JOB SHOP SECARA MONTE CARLO YANTER SIANIFAR BASUKI NRP 1303100049 Dosen Pembimbing Prof. Drs. Nur Iriawan, M.Ikom. Ph.D JURUSAN

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR SM 1330 PELABELAN SUPER EDGE GRACEFUL PADA WHEEL GRAPH WICAK BUDI LESTARI SOLICHAH NRP

TUGAS AKHIR SM 1330 PELABELAN SUPER EDGE GRACEFUL PADA WHEEL GRAPH WICAK BUDI LESTARI SOLICHAH NRP TUGAS AKHIR SM 1330 PELABELAN SUPER EDGE GRACEFUL PADA WHEEL GRAPH WICAK BUDI LESTARI SOLICHAH NRP 1203 109 025 Dosen Pembimbing Drs. CHAIRUL IMRON, MIkomp JURUSAN MATEMATIKA Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan

V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan V. Hasil 3.1 Proses yang sedang Berjalan Dalam industri komponen otomotif, PT. XYZ melakukan produksi berdasarkan permintaan pelanggannya. Oleh Marketing permintaan dari pelanggan diterima yang kemudian

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas

BAB II KAJIAN PUSTAKA. operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini akan diuraikan mengenai matriks (meliputi definisi matriks, operasi matriks, determinan dan invers matriks), aljabar max-plus, matriks atas aljabar max-plus, dan penyelesaian

Lebih terperinci

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA)

PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA) TUGAS AKHIR - ST 1325 PERENCANAAN PERSEDIAAN KNIFE TC 63 mm BERDASARKAN ANALISIS RELIABILITAS (Studi Kasus di PT. FILTRONA INDONESIA) RENI FANDANSARI NRP 1307100521 Dosen Pembimbing Dra. Sri Mumpuni R.,

Lebih terperinci

DIMENSI PARTISI SUBGRAF TERINDUKSI PADA GRAF TOTAL ATAS RING KOMUTATIF

DIMENSI PARTISI SUBGRAF TERINDUKSI PADA GRAF TOTAL ATAS RING KOMUTATIF Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Sains Tahun 2014 Inovasi Pendidikan Sains dalam Menyongsong Pelaksanaan Kurikulum 2013 Surabaya 18 Januari 2014 DIMENSI PARTISI SUBGRAF TERINDUKSI PADA GRAF TOTAL

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini berisi tinjauan pustaka dan kerangka pemikiran. Tinjauan pustaka berisi penelitian-penelitan yang dilaksanakan dan digunakan sebagai dasar dilaksanakannya penelitian

Lebih terperinci

Aplikasi Graf Fuzzy dan Aljabar Max-Plus untuk Pengaturan. Lampu Lalu Lintas di Simpang Empat Beran Kabupaten Sleman

Aplikasi Graf Fuzzy dan Aljabar Max-Plus untuk Pengaturan. Lampu Lalu Lintas di Simpang Empat Beran Kabupaten Sleman Aplikasi Graf Fuzzy dan Aljabar Max-Plus untuk Pengaturan Lampu Lalu Lintas di Simpang Empat Beran Kabupaten Sleman Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Oleh: Arifudin Prabowo Kurniawan 13305144011 ABSTRAK

Lebih terperinci

ABSTRACT. v(k + 1) = A v(k),

ABSTRACT. v(k + 1) = A v(k), ii ABSTRAK Dwi Setiawan, 2016. APLIKASI ALJABAR MAKS-PLUS PADA MASALAH PENJADWALAN PENGOPERASIAN BUS BATIK SOLO TRANS (BST) KORI- DOR SATU DI SURAKARTA. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Universitas

Lebih terperinci

Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon ABSTRACT

Jl. Ir. M. Putuhena, Kampus Unpatti, Poka-Ambon   ABSTRACT Jurnal Barekeng Vol. 6 No. 1 Hal. 23 30 (2012) APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PEMBAYARAN TAGIHAN LISTRIK PT. PLN (Persero) RAYON AMBON TIMUR (The Application of Petri Net in Electricity Bill Payment System

Lebih terperinci

Pemodelan Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Menggunakan Petri Net

Pemodelan Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Menggunakan Petri Net echnology Science and Engineering Journal, Volume No June 7 E-ISSN: 59-6 Pemodelan Sistem Pelayanan Penerbitan Surat Izin Mengemudi (SIM) Menggunakan Petri Net Nur ini S. Program Studi Pendidikan Matematika

Lebih terperinci

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG

PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG PENERAPAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ITERATIF MAKS-PLUS PADA MASALAH LINTASAN TERPANJANG Mira Amalia, Siswanto, dan Bowo Winarno Program Studi Matematika FMIPA UNS Abstrak. Aljabar merupakan cabang ilmu matematika

Lebih terperinci

BASIS RUANG VEKTOR EIGEN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS

BASIS RUANG VEKTOR EIGEN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS BASIS RUANG VEKTOR EIGEN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS oleh PUNDRA ANDRIYANTO M0109057 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika FAKULTAS

Lebih terperinci

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO

REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO REKOMENDASI PEMILIHAN LAPTOP MENGGUNAKAN SISTEM INFERENSI FUZZY TSUKAMOTO oleh ENDRA PRATAMA M0112030 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

PEMERINGKATAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA DI FAKULTAS MIPA UNS MENGGUNAKAN FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING

PEMERINGKATAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA DI FAKULTAS MIPA UNS MENGGUNAKAN FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING PEMERINGKATAN PENERIMA BEASISWA BANTUAN BELAJAR MAHASISWA DI FAKULTAS MIPA UNS MENGGUNAKAN FUZZY SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING Oleh NUR INDAH NIM. M0109055 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENDISTRIBUSIAN BARANG RUMAH TANGGA PADA UD.MULYO AGUNG BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENDISTRIBUSIAN BARANG RUMAH TANGGA PADA UD.MULYO AGUNG BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PENDISTRIBUSIAN BARANG RUMAH TANGGA PADA UD.MULYO AGUNG BERBASIS WEB Laporan ini Disusun guna Memenuhi Salah Satu Syarat untuk Menyelesaikan

Lebih terperinci

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KUALITAS DAGING RAJUNGAN DI PT. MURIA BAHARI INDONESIA SEAFOOD MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KUALITAS DAGING RAJUNGAN DI PT. MURIA BAHARI INDONESIA SEAFOOD MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT LAPORAN SKRIPSI SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN KUALITAS DAGING RAJUNGAN DI PT. MURIA BAHARI INDONESIA SEAFOOD MENGGUNAKAN METODE WEIGHTED PRODUCT BRAHMA ARI PRABOWO NIM. 201253001 DOSEN PEMBIMBING

Lebih terperinci

Aljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian

Aljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian J. Math. and Its Appl. ISSN: 829-605X Vol. 6, No., May 2009, 49 59 Aljabar Maxplus dan Aplikasinya : Model Sistem Antrian Subiono Jurusan Matematika FMIPA ITS, Surabaya subiono2008@matematika.its.ac.id

Lebih terperinci

KEBEBASAN LINEAR GONDRAN-MINOUX DAN REGULARITAS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS

KEBEBASAN LINEAR GONDRAN-MINOUX DAN REGULARITAS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS KEBEBASAN LINEAR GONDRAN-MINOUX DAN REGULARITAS DALAM ALJABAR MAKS-PLUS oleh ANNISA RAHMAWATI M0112010 SKRIPSI ditulis dan diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Sains Matematika

Lebih terperinci

KAJIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL AUTOREGRESIF TUGAS AKHIR SM 1330 NUR SHOFIANAH NRP

KAJIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL AUTOREGRESIF TUGAS AKHIR SM 1330 NUR SHOFIANAH NRP TUGAS AKHIR SM 1330 KAJIAN ESTIMASI PARAMETER MODEL AUTOREGRESIF NUR SHOFIANAH NRP 1203 100 009 Dosen Pembimbing Dra. Laksmi Prita W, MSi Dra. Nuri Wahyuningsih, MKes JURUSAN MATEMATIKA Fakultas Matematika

Lebih terperinci

ANALISIS MODEL ANTREAN KENDALL LEE DENGAN DISIPLIN PELAYANAN PRIORITAS NON-PREEMPTIVE

ANALISIS MODEL ANTREAN KENDALL LEE DENGAN DISIPLIN PELAYANAN PRIORITAS NON-PREEMPTIVE ANALISIS MODEL ANTREAN KENDALL LEE DENGAN DISIPLIN PELAYANAN PRIORITAS NON-PREEMPTIVE DI PT BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) KANTOR CABANG PEMBANTU UNIT K.H. AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA TUGAS AKHIR SKRIPSI

Lebih terperinci

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA F A K U L T A S M I P A Fakultas : FMIPA Program Studi : Pendidikan Matematika Mata Kuliah/Kode : Aljabar Abstrak I, MAT 309 Jumlah SKS : Teori=3 sks; Praktek= Semester : Genap Mata Kuliah Prasyarat/kode : Teori Bilangan, MAT

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN JASA SERVICE DAN PENJUALAN AIR CONDITIONER DI STAR AC BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY

SISTEM PELAYANAN JASA SERVICE DAN PENJUALAN AIR CONDITIONER DI STAR AC BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY LAPORAN SKRIPSI SISTEM PELAYANAN JASA SERVICE DAN PENJUALAN AIR CONDITIONER DI STAR AC BERBASIS WEB DAN SMS GATEWAY HIBATUL AUFAR PERMANA NIM.2012-53-076 DOSEN PEMBIMBING ARIF SETIAWAN, S.KOM, M.Cs WIWIT

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN PASIEN BPJS RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA SKRIPSI

ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN PASIEN BPJS RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA SKRIPSI ANALISIS SISTEM ANTREAN PADA PELAYANAN PASIEN BPJS RUMAH SAKIT MATA DR. YAP YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Semi Modul Interval [0,1] Atas Semi Ring Matriks Fuzzy Persegi

Semi Modul Interval [0,1] Atas Semi Ring Matriks Fuzzy Persegi SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2015 Semi Modul Interval [0,1] Atas Semi Ring Matriks Fuzzy Persegi Subjudul (jika diperlukan) [TNR14, spasi 1] Suroto, Ari Wardayani Jurusan Matematika

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: transaksi, sistem informasi, desktop, aplikasi, penentuan supplier. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: transaksi, sistem informasi, desktop, aplikasi, penentuan supplier. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Semakin berkembangnya teknologi di abad ini menuntut perusahaan untuk memiliki sebuah program pencatatan data. Apotik Mahkota saat ini belum menggunakan sistem yang terintegrasi dalam penyimpanan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI ORDER CONTROL MANAGEMENT PADA DIPONEGORO DIGITAL PRINTING KUDUS

SISTEM INFORMASI ORDER CONTROL MANAGEMENT PADA DIPONEGORO DIGITAL PRINTING KUDUS LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI ORDER CONTROL MANAGEMENT PADA DIPONEGORO DIGITAL PRINTING KUDUS Disusun Oleh : Nama : Widi Shofiyan Noor NIM : 2010-53-154 Program Studi : Sistem Informasi Fakultas : Teknik

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE ECONOMICAL ORDER QUANTITY

PENERAPAN METODE ECONOMICAL ORDER QUANTITY PENERAPAN METODE ECONOMICAL ORDER QUANTITY (EOQ) UNTUK SISTEM STOK BARANG PERGUDANGAN DENGAN MENGGUNAKAN TEKNOLOGI RADIO FREQUENCY IDENTIFICATION (RFID) Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

MEMBANGUN MODEL PETRI NET LAMPU LALULINTAS DAN SIMULASINYA

MEMBANGUN MODEL PETRI NET LAMPU LALULINTAS DAN SIMULASINYA TESIS SM2310 MEMBANGUN MODEL PETRI NET LAMPU LALULINTAS DAN SIMULASINYA DIEKY ADZKIYA NRP. 1205 201 009 DOSEN PEMBIMBING Dr. Subiono M.S PROGRAM MAGISTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU

Lebih terperinci

Sistem Informasi Pemasaran Dan Manajemen Order Pada Percetakan Aksara Berbasis Web

Sistem Informasi Pemasaran Dan Manajemen Order Pada Percetakan Aksara Berbasis Web LAPORAN SKRIPSI Sistem Informasi Pemasaran Dan Manajemen Order Pada Percetakan Aksara Berbasis Web Disusun Oleh : Nama : Naimatul Mustofiah NIM : 2011-53-040 Program Studi : Sistem Informasi Fakultas :

Lebih terperinci

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG BAHAN BAKU DAN ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. MACANAN JAYA CEMERLANG

PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG BAHAN BAKU DAN ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. MACANAN JAYA CEMERLANG PERBAIKAN TATA LETAK GUDANG BAHAN BAKU DAN ANALISIS PERSEDIAAN BAHAN BAKU DI PT. MACANAN JAYA CEMERLANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Teknik Industri Oleh

Lebih terperinci

PENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM PEMBENTUKAN MODEL MATEMATISPADA SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM

PENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM PEMBENTUKAN MODEL MATEMATISPADA SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM LABORATORIUM βeta p-issn: 285-5893 / e-issn: 2541-458 http://jurnalbeta.ac.id Vol. 8 No. 1 (Mei) 215, Hal. 66-78 βeta 215 PENGGUNAAN ALJABAR MAXPLUS DALAM PEMBENTUKAN MODEL MATEMATISPADA SISTEM PENJADWALAN PRAKTIKUM

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, aplikasi desktop, C#, Microsoft SQL. Server

ABSTRAK. Kata kunci : penjualan, pembelian, aplikasi desktop, C#, Microsoft SQL. Server ABSTRAK Saat ini pengolahan data di Es Lilin Kita-kita belum menggunakan sistem informasi sehingga menimbulkan banyaknya kesalahan dalam pencatatan data. Berangkat dari permasalah tersebut, akan dibuat

Lebih terperinci

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH

ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI SITI MAISYAROH PROGRAM STUDI S-1 MATEMATIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS AIRLANGGA 2012 SIFAT JARAK PADA RUANG METRIK SKRIPSI Sebagai

Lebih terperinci

PEMILIHAN LOKASI GUDANG PT. HPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CENTER OF GRAVITY DAN TRANSPORTASI TESIS K A R N A

PEMILIHAN LOKASI GUDANG PT. HPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CENTER OF GRAVITY DAN TRANSPORTASI TESIS K A R N A PEMILIHAN LOKASI GUDANG PT. HPI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CENTER OF GRAVITY DAN TRANSPORTASI TESIS K A R N A 55314110037 PROGRAM MAGISTER TEKNIK INDUSTRI PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS MERCU BUANA 2016

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) UNTUK DISTRIBUSI SURAT KABAR KEDAULATAN RAKYAT DI KABUPATEN SLEMAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Matematika

Lebih terperinci

STUDI SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT MENGGUNAKAN HORIZONTAL AXIS TURBIN DENGAN METODE CFD

STUDI SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT MENGGUNAKAN HORIZONTAL AXIS TURBIN DENGAN METODE CFD EKO RENDI SETIAWAN NRP 4205 100 060 STUDI SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA ARUS LAUT MENGGUNAKAN HORIZONTAL AXIS TURBIN DENGAN METODE CFD TUGAS AKHIR LS 1336 STUDI SIMULASI PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat

TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC. Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat TUGAS AKHIR MODIFIKASI MOTOR 4 LANGKAH YAMAHA JUPITER Z 110 CC MENJADI 200 CC Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : NAMA : TAUFIK ARIZAL

Lebih terperinci

KETERCAPAIAN DARI RUANG EIGEN MATRIKS ATAS ALJABAR MAKS-PLUS. 1. Pendahuluan

KETERCAPAIAN DARI RUANG EIGEN MATRIKS ATAS ALJABAR MAKS-PLUS. 1. Pendahuluan KETERCAPAIAN DARI RUANG EIGEN MATRIKS ATAS ALJABAR MAKS-PLUS Tri Anggoro Putro, Siswanto, Supriyadi Wibowo Program Studi Matematika FMIPA UNS Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGADAAN BAHAN BAKU PADA CV SINARFOOD HEALTHINDO OLEH: PATRICIA DINA SULISTIANI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGADAAN BAHAN BAKU PADA CV SINARFOOD HEALTHINDO OLEH: PATRICIA DINA SULISTIANI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGADAAN BAHAN BAKU PADA CV SINARFOOD HEALTHINDO OLEH: PATRICIA DINA SULISTIANI 3203011275 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA

Lebih terperinci

KARAKTERISASI PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR SUPERTROPICAL

KARAKTERISASI PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR SUPERTROPICAL TESIS SM 142501 KARAKTERISASI PENYELESAIAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR ATAS ALJABAR SUPERTROPICAL Dian Yuliati NRP. 1214 201 002 DOSEN PEMBIMBING Dr. Subiono, M.S. PROGRAM MAGISTER JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, Desember Penulis

KATA PENGANTAR. Semarang, Desember Penulis KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-nya sehingga Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Tugas Akhir yang berjudul Pembentukan -aljabar Komutatif

Lebih terperinci

DERET KOMPOSISI DARI SUATU MODUL

DERET KOMPOSISI DARI SUATU MODUL DERET KOMPOSISI DARI SUATU MODUL SKRIPSI Oleh : ANI NURHAYATI J2A 006 001 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2010

Lebih terperinci

KLASIFIKASI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS)

KLASIFIKASI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) TUGAS AKHIR - ST 1325 KLASIFIKASI KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR BERDASARKAN TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA DENGAN PENDEKATAN MULTIVARIATE ADAPTIVE REGRESSION SPLINE (MARS) NOVIYANTI SANTOSO NRP 1305 100 037

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... xiii. DAFTAR ISI... xv. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR GAMBAR... xix. DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. KATA PENGANTAR... xiii. DAFTAR ISI... xv. DAFTAR TABEL... xvii. DAFTAR GAMBAR... xix. DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... xiii DAFTAR ISI... xv DAFTAR TABEL... xvii DAFTAR GAMBAR... xix DAFTAR LAMPIRAN... xxiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya

Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya Kode Makalah M-1 Skew- Semifield dan Beberapa Sifatnya K a r y a t i Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta E-mail: yatiuny@yahoo.com

Lebih terperinci

PERMANEN DAN DOMINAN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL

PERMANEN DAN DOMINAN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL PERMANEN DAN DOMINAN SUATU MATRIKS ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL Siswanto Jurusan Matematika FMIPA UNS sis.mipauns@yahoo.co.id Abstrak Misalkan R himpunan bilangan real. Aljabar Max-Plus adalah himpunan

Lebih terperinci

PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS

PENJADWALAN KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR SEKOLAH MENENGAH ATAS MENGGUNAKAN ALJABAR MAX-PLUS PENJDWLN KEGITN BELJR MENGJR SEKOLH MENENGH TS MENGGUNKN LJBR MX-PLUS Yustinus Hari Suyanto 1, Subiono 2 Graduate of Student Department of Mathematic ITS, Surabaya 1 hari_yustinus@yahoo.co.id, 2 subiono2008@matematika.its.ac.id

Lebih terperinci

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA)

ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA) TUGAS AKHIR LS 1336 ANALISA TEKNO EKONOMI PENERAPAN SISTEM BUSBAR TRUNKING (CANALIS) PADA SISTEM KELISTRIKAN KAPAL NIAGA (MT. AVILA) DIAN ARIF WICAKSONO NRP 4207 100 522 Dosen Pembimbing Ir. Sardono Sarwito,

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA LOMBA DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG

LAPORAN SKRIPSI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA LOMBA DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG LAPORAN SKRIPSI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN DATA LOMBA DESA BERBASIS WEB PADA KECAMATAN GEBOG Laporan ini disusun guna memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Studi

Lebih terperinci

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA

ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA ANALISA KEBOCORAN PIPA PADA HYDRAULIC GATE BEAM SHEARING MACHINE di PT. INKA Oleh : MOHAMMAD ILHAM NRP : 6308.030.018 Jurusan : Teknik Permesinan Kapal Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Institut Teknologi

Lebih terperinci

ANALISIS TIME SERIES PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS DAN INTERVENSI

ANALISIS TIME SERIES PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS DAN INTERVENSI LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISIS TIME SERIES PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN METODE ARIMA BOX-JENKINS DAN INTERVENSI CITRA KUSUMANINGTYAS NRP 1307 100 505 Dosen Pembimbing Dr. IRHAMAH,

Lebih terperinci

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. iii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Counter Fiesta Steak Restaurant adalah sebuah restaurant cepat saji yang menjual makanan hotplate dan hanya memiliki 1 jalur antrian dengan 1 buah loket pemesanan sekaligus pembayaran yang dilayani

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PRODUKSI PADA PABRIK TAS MOSLEM KIDS KUDUS BERBASIS WEB

SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PRODUKSI PADA PABRIK TAS MOSLEM KIDS KUDUS BERBASIS WEB LAPORAN SKRIPSI SISTEM INFORMASI PEMESANAN DAN PRODUKSI PADA PABRIK TAS MOSLEM KIDS KUDUS BERBASIS WEB RITA WIDYA ASTUTI NIM. 201353043 DOSEN PEMBIMBING Supriyono, S.Kom, M.Kom R. Rhoedy Setiawan, S.Kom,

Lebih terperinci

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SWEEP PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) UNTUK OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN GULA

PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SWEEP PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) UNTUK OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN GULA PENERAPAN ALGORITMA GENETIKA DAN ALGORITMA SWEEP PADA PENYELESAIAN CAPACITATED VEHICLE ROUTING PROBLEM (CVRP) UNTUK OPTIMASI PENDISTRIBUSIAN GULA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : proyek kontruksi, monitoring, aplikasi, kinerja biaya, kinerja waktu, riil, anggaran. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : proyek kontruksi, monitoring, aplikasi, kinerja biaya, kinerja waktu, riil, anggaran. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pelaksanaan proyek konstruksi merupakan hal penting untuk menunjang efektivitas kerja pada suatu proyek konstruksi. Monitoring kinerja proyek yang baik perlu didukung oleh bidang ilmu lain demi

Lebih terperinci

ABSTRAK. vii. Kata Kunci: Sistem Infromasi, Transaksi Pengiriman Barang, Lacak, Optimalisasi. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. vii. Kata Kunci: Sistem Infromasi, Transaksi Pengiriman Barang, Lacak, Optimalisasi. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Teknologi Informasi sampai saat ini semakin dibutuhkan, salah satunya adalah CV. Labatrans. CV. Labatrans bergerak dibidang jasa pengiriman barang. Kendala yang dihadapi yaitu kurangnya kontrol

Lebih terperinci

LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS)

LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS) LAPORAN SKRIPSI SISTEM MANAJEMEN PERSEDIAAN BARANG MENGGUNAKAN METODE FIFO BERBASIS WEB (STUDI KASUS TOKO URIP COLLECTION KUDUS) EDO CAHAYA PUTRA NIM. 201451033 DOSEN PEMBIMBING Ahmad Jazuli, S.Kom, M.Kom

Lebih terperinci

TECHNICAL MEETING PRACTICAL GAME MANAJEMEN LOGISTIK LOGO

TECHNICAL MEETING PRACTICAL GAME MANAJEMEN LOGISTIK LOGO TECHNICAL MEETING PRACTICAL GAME MANAJEMEN LOGISTIK LOGO www.themegallery.com Apa itu Practical Game? LOGO www.themegallery.com Practical Game adalah permainan ditujukan pada pemahaman konsep pengelolaan

Lebih terperinci

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA COMPLETE GRAPH

PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA COMPLETE GRAPH PELABELAN TOTAL TITIK AJAIB PADA COMPLETE GRAPH SKRIPSI Oleh : Novi Irawati J2A 005 038 PROGRAM STUDI MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS DIPONEGORO

Lebih terperinci

PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG

PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG TUGAS AKHIR PERANCANGAN STANDAR WAKTU KERJA DAN PERHITUNGAN JUMLAH TENAGA KERJA OPTIMAL PADA BAGIAN MEDICAL EQUIPMENT I PT OTSUKA INDONESIA-LAWANG TIFFANY SOPHIANA NRP 2502 100 008 Dosen Pembimbing Ir.

Lebih terperinci

Karakterisasi Nilai Eigen, Vektor Eigen, dan Eigenmode dari Matriks Tak Tereduksi dan Tereduksi dalam Aljabar Max-Plus

Karakterisasi Nilai Eigen, Vektor Eigen, dan Eigenmode dari Matriks Tak Tereduksi dan Tereduksi dalam Aljabar Max-Plus Karakterisasi Nilai Eigen, Vektor Eigen, dan Eigenmode dari Matriks Tak Tereduksi dan Tereduksi dalam Aljabar Max-Plus Himmatul Mursyidah (1213 201 001) Dosen Pembimbing : Dr. Subiono, M.S. Program Magister

Lebih terperinci

SKRIPSI. Shofyan Imam Wahyudi NIM

SKRIPSI. Shofyan Imam Wahyudi NIM PENDISTRIBUSIAN BARANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA PRIM SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Penyelesaian Program Sarjana Sains Jurusan MatematikaFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL...xiii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL...xiii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan

Lebih terperinci

POLINOMIAL ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL

POLINOMIAL ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL POLINOMIAL ATAS ALJABAR MAX-PLUS INTERVAL A-4 Harry Nugroho 1, Effa Marta R 2, Ari Wardayani 3 1,2,3 Program Studi Matematika Universitas Jenderal Soedirman 1 harry_nugroho92@yahoo.com 2 marta_effa, 3

Lebih terperinci

I. Pendahuluan. didirikan. Salah satu caranya adalah dengan meminimalkan biaya produk (product

I. Pendahuluan. didirikan. Salah satu caranya adalah dengan meminimalkan biaya produk (product I. Pendahuluan A. Latar Belakang Menciptakan laba maksimum adalah tujuan utama mengapa perusahaan itu didirikan. Salah satu caranya adalah dengan meminimalkan biaya produk (product cost) sehingga marjin

Lebih terperinci

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5

Bab 2 TINJAUAN PUSTAKA... 5 DAFTAR ISI Halaman Judul... ii Persetujuan Laporan Tugas Akhir... iii Pengesahan Dewan Penguji... iv Pernyataan Keaslian Tugas Akhir... v Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan

Lebih terperinci

APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HAULUSSY AMBON

APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HAULUSSY AMBON APLIKASI PETRI NET PADA SISTEM PELAYANAN PASIEN RAWAT JALAN PESERTA ASKES DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. HAULUSSY AMBON Filiany S. Tutupary 1, Yopi A. Lesnussa 2 Jurusan Matematika Universitas Pattimura

Lebih terperinci