BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA. Untuk mengetahui faktor faktor yang kemungkinan bisa menyebabkan tingginya. Pengoperasian. Liner SOP.
|
|
- Agus Santoso
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGOLAHAN DATA DAN ANALISA 4.1 Identifikasi Masalah Untuk mengetahui faktor faktor yang kemungkinan bisa menyebabkan tingginya frekuensi kerusakan rubber piston, maka dilakukan analisa melalui fishbone diagram sebagai berikut : METODE Aspek HSE MATERIAL Design Temp.Fluida PM Perawatan Check List Hujan Panas/kemarau Cuaca Pengoperasian SOP Liner Kehalusan Experience Operator Tdk.Pengalaman Baru Pompa Lama Rubber Kandungan Material Diameter LINGKUNGAN MAN MACHINE Size Size Diesel Engine Gas Engine RUBBER PISTON RUSAK Gambar 4.1 Diagram Fishbone Dari fishbone diagram diatas, maka dapat diambil kesimpulan faktor penyebab cepat rusaknya rubber adalah : 25
2 (1) Kandungan Material (2) Diameter rubber (3) Kehalusan permukaan liner (4) Temperatur fluida Untuk mengetahui apakah ketiga faktor tersebut diatas benar benar berpengaruh terhadap frekuensi kerusakan rubber piston, maka perlu dilakukan uji hypotesis yaitu dengan cara simulasi dan penggunaan software minitab sebagai berikut : Uji Hypotesis Untuk Kandungan Material Rubber Untuk mengetahui kandungan material rubber piston adalah penyebab tingginya frekuensi kerusakan rubber, maka dilakukan simulasi pada pompa Mud King selama 1 (satu) bulan. Simulasi ini menggunakan material rubber (Existing) dan material yang berbeda dengan yang existing, yaitu material yang terbuat dari Polyurethane. Uji hypotesis adalah yakni hipotesis (seringkali majemuk) yang sejalan dengan suatu teori yang ingin dibuktikan kebenarannya. Hipotesis alternatif merupakan hipotesis tandingan dari hipotesis nol, sehingga keputusan menolak hipotesis nol menjadikan keputusan untuk menerima hipotesis alternatif (darmanto, 2012). Sumber: GAMBAR RUBBER PISTON Gambar 4.1 Rubber Aslinya Gambar 4.2 Rubber Polyurethane 26
3 Tabel 4.1 Tabel Simulasi Material SIMULASI MATERIAL : Sample Kandungan Material Trials Ok 1 Rubber Piston Polyurethane Rubber existing Dari data diatas bisa dimasukkan ke software minitab dengan langkah langkah sebagai berikut : 1. Buka program minitab, karena yang ingin disimpulkan adalah proporsi keandalan rubber polyurethane lebih baik dibangdingkan dengan rubber existing maka hypotesis yang dipilih adalah : 2. klik menu stat, basic statistic, pilih 2 proportion maka akan keluar 27
4 3. Isi kotak berikut : Number of event menunjukkan seberapa tingkat keberhasilan atau kehandalan rubber piston dalam simulasi 1 (satu) bulan atau dalam kasus ini selama 32 hari pengamatan dibandingkan dengan rubber existing. First untuk polyurethane, second untuk rubber existing. Number of trial menunjukkan berapa lama pengamatan. 4. Hasilnya adalah sebagai berikut : 28
5 Kesimpulan : Spesifikasi : Hō P Value 0.05 Ha P Value 0.05 Dari hasil MINITAB, kita dapat memperoleh informasi bahwa P Value adalah 0(0.05). Hal ini berarti Ha (Alternative) diterima karena nilai proporsi kerusakan polyurethane lebih kecil dibandingkan dengan rubber existing. Atau kandungan material rubber mempengaruhi tingginya frekuensi kerusakan rubber piston pompa Mud King Uji Hypotesis Untuk Diameter Rubber Piston Untuk mengetahui apakah diameter rubber piston adalah penyebab tingginya frekuensi kerusakan rubber, maka dilakukan simulasi pada pompa Mud King selama 1 (satu) bulan. Simulasi ini menggunakan rubber piston dengan diameter yang berbeda dengan yang existing (4.5 inch), yaitu dengan ditambah 1 mm menjadi 4.5 inch + 1 mm. Tabel 4.2 Tabel Simulasi Diameter Piston SIMULASI DIAMETER Sample Diameter Rubber Piston Existing Trials NG 1 Ø : 4.5 inch Ø : 4.5 inch + 1 mm
6 Kesimpulan : Spesifikasi : Hō P Value 0.05 Ha P Value 0.05 Dari hasil MINITAB, dapat diperoleh informasi bahwa P Value adalah (> 0.05). Hal ini berarti Ho (sample 1 dan 2 sama) diterima atau Diameter Rubber tidak mempengaruhi tingginya frekuensi kerusakan rubber piston pompa Mud King. Dari data simulasi selama 2 (dua) minggu terlihat bahwa perbedaan hasilnya sangat kecil. 30
7 4.1.3 Uji Hypotesis Untuk Kehalusan Permukaan Liner Untuk uji hypotesis pada liner tidak dilakukan simulasi karena permukaan liner yang existing masih bagus dan rata (layak pakai). Dari segi teknis, permukaan liner sangat mempengaruhi ketahanan rubber piston mengingat keduanya bersentuhan secara langsung sehingga apabila permukaan liner kasar, maka akan mengakibatkan tergoresnya rubber piston dan akan berakibat pada kerusakan rubber itu sendiri Uji Hypotesis Untuk Temperatur Fluida Uji hypotesis untuk temperature fluida (air) dilakukan berdasarkan data yang ada di lokasi, yaitu SP Tambun. Dari data yang terlihat bahwa temperature yang dipompakan oleh pompa injeksi Mud King adalah sekitar 70º C (Dari Sumur) sedangkan untuk lokasi lainnya sekitar 36º C (tidak langsung dari sumur). Adanya perbedaan temperature ini juga diperkirakan menjadi penyebab kurangnya daya tahan rubber piston pada pompa Mud King di WITP Tambun. 4.2 Analisa Masalah Dari hasil uji hypotesis, dapat diketahui bahwa faktor dominan penyebab tingginya kerusakan rubber piston adalah rubber piston itu sendiri dan temperature fluida. Material rubber existing kurang cocok digunakan pada fluida dengan temperature dan pressure sangat tinggi. Untuk mengatasai hal tersebut, maka dilakukan analisa dan uji coba rubber piston dengan material baru yaitu Polyurethane. Material ini sangat cocok digunakan untuk fluida dengan temperature tinggi dan juga untuk kondisi permukaan liner yang kurang halus 31
8 serta tahan dengan tekanan tingggi. Secara kimia, polyurethane (PU) merupakan polymeric material yang mengandung urethane grup (-NH-CO-O-), hasil reaksi dari polyol dengan isocyanate Keunggulan Polyurethane Keunggulan Polyurethane dibangdingkan dengan bahan bahan lainnya adalah : A. Kekerasan (Hardness) Tingkat kekerasan sangat penting dalam penggunaan suatu komponen suatu peralatan mesin. Dengan menggunakan bahan polyurethane kekerasan suatu spare part dapat diatur sedemikian rupa dari hardness 10 shore A sampai dengan 95 shore A Tabel 4.3 Tabel Kekerasan Polyurethane Sumber : 32
9 B. Abrasion Resistance Mempunyai tingkat abrasi yang sangat tinggi yang mengakibatkan spare part yang terbuat dari polyurethane tidak mudah aus. C. High Temperature Properties Spare part yang terbuat dari bahan polyurethane mempunyai flammable limits diatas 380º F (193.3 º C). D. Tear Resistance Bahan polyurethane tidak mudah robek, kekuatannya lebih baik daripada bahan rubber. E. Oil Grease And Chemical Resistance Bahan polyurethane tahan terhadap beberapa jenis bahan kimia ringan diantaranya oli dan gemuk. F. Potential Health Effect Tidak berbahaya bagi mata dan kulit dalam penggunaan normal (Reff.MSDS Polyurethane). Dari berbagai keunggulan keunggulan tersebut diatas dan hasil uji hypotesis, maka sangat besar kemungkinan bahwa material polyurethane dapat mengatasi masalah kurangnya daya tahan rubber piston selama ini. 4.3 Rencana Dan Target Perbaikan Dengan Metode PDCA Schedule Rencana Perbaikan (PLAN) Schedule rencana perbaikan yang akan dilakukan untuk mengatasi masalah yang terjadi selama ini adalah sebagai berikut : 33
10 Tabel 4.4 Tabel Rencana Perbaikan N o 1 Persiapan penulisan Kegiatan Mengumpulkan laporan kerusakan Menganalisa Penyebab kerusakan Mensimulasikan dengan software minitab 2 Mengumpulkan data 3 Mencari Supplier & Membuat MR Inspeksi rubber polyurethane Instalasi rubber polyurethane Pengecekan dan monitoring hasil perbaikan Oktober November Desember Januari Februari Maret Target Perbaikan Dalam penulisan ini, target yang akan dicapai adalah : 1. Frekuensi Kerusakan Per Bulan Sebelum : Defect (Des Jan ) = 20 kali /2 bulan = 10 kali /bulan Target : Defect : 1 kali/2 bulan = ½ kali / bulan 10 kali /bulan TARGET ½ kali /bulan Sebelum Target Frekuensi Kerusakan per Bulan 2. Unschedule Down Time Hours Sebelum : 34
11 Unschedule down time hour ( Des Jan ) = 24 jam x 20 / 2 bulan UDTH = 480 jam / 2 bulan = 240 jam / bulan Target : Unscheduled down time 1 bulan = 24 jam x ½ bulan = 12 jam / bulan 240 Jam TARGET 12 jam Sebelum Target Unschedule Down Time Per Bulan 4. Mechanical Availability Sebelum : Mechanical availability (Des Jan ) MA = { TH (SDTH+UDTH)}/ TH = { 62 hari x 24 jam (0+480 jam)}/ 62 hari x 24 jam = {1488 jam (480 jam) }/1488 jam = 0.67 x 100% = 67 % Target : Mechanical Availability MA = { TH (SDTH+UDTH)}/ TH 35
12 = { 30 x24 (0+24)}/ 30x24 = { 720 jam- 24 jam}/720 jam = x 100% = 96.6 % 96.6 % 67% Sebelum Availability per Bulan Target Keterangan : UDTH : Unschedule Down Time Hour TH : Total Hour SDTH : Schedule Down Time Hour Melakukan Perbaikan (DO) Dalam pelaksanaan perbaikan langkah langkah yang dilakukan adalah : 1. Mencari supplier Rubber Piston Berdasarkan referensi dari fungsi operasi, perencanaan, SCM dan website maka informasi mengenai supplier yang berpengalaman dan mempunyai kualitas baik dapat diperoleh material rubber polyurethane yang diharapkan. 36
13 2. Pengecekan harga rubber Pengecekan ini bertujuan untuk mengetahui kewajaran harga dari supplier dan untuk mengetahui apakah perbaikan ini lebih ekonomis dibandingkan dengan rubber exisiting. 3. Pembuatan PO 4. Inspeksi rubber, dilakukan dengan mengundang fungsi teknis inspeksi apakah rubber yang dikirim supplier sesuai dengan PO 5. Pemasangan rubber polyurethane pada pompa Mud King Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar
14 6. Pengoperasian Pompa Mud King dengan rubber polyurethane Pengamatan Operasional Pompa (Check) Pengamatan dilakukan selama 2 bulan yaitu Feb - Mar 12 bekerja sama dengan fungsi operasi dan pemeliharaan untuk mengetahui daya tahan rubber piston. Adapun hasil adalah sebagai berikut : Check list kerusakan Part Pompa Mud King Tabel 4.5 Tabel Monitoring Pompa Defect Feb 12 Maret Rubber Piston ok ok ok ok Ok ok ok rusak Spring ok rusak ok ok Ok ok ok ok Insert Valve ok ok ok ok Ok ok ok ok Seal Cover ok ok ok ok Ok ok ok ok Piston Rod ok ok ok ok Ok ok ok ok Liner ok ok ok ok Ok ok ok ok Tabel 4.1 Dari hasil pengamatan selama dua bulan, maka didapat hasil bahwa rubber piston polyurethane mempunyai daya tahan selama 2 bulan. Untuk 1 unit pompa Mud King yang harus dipasang sebanyak 3 sets (6 Pcs) karena triplex. Setelah melakukan perbaikan, maka didapat data pencapaian target sebagai berikut : A. Dilihat Dari Frekuensi Kerusakan (Defect) : Sebelum : Defect ( Des Jan ) = 20 kali / 2 bulan = 10 kali /bulan 38
15 Sesudah : Defect ( Feb Mar ) = 1 kali / 2 bulan 10 = ½ kali / bulan AFTER ½ ½ Sebelum Target Sesudah Jadi dari pencapaian target dari frekuensi kerusakan bias dibuktikan berhasil atau tercapai. B. Dilihat Dari Unschedule Down Time Hours Sebelum : USDTH (Des Jan ) = 24 jam x 20 kali / 2 bulan = 240 jam / bulan Sesudah : USTDH ( Feb Mar ) = 24 jam x 1 kali / 2 bulan = 12 jam / bulan 240 Jam AFTER 12 Jam 12 Jam Sebelum Target Sesudah UDTH Per Bulan 39
16 Jadi dari data diatas dapat disimpulkan bahwa dari sisi unscheduled down time hour juga mencapai target. C. Dari Sisi Mechanial Availability Diperoleh hasil sebagai berikut : Sebelum : ( Des Jan) Mech. Availability = { TH (SDTH+UDTH)}/ TH = { 62 hari x 24 jam (0+480 jam)}/ 62 hari x 24 jam = {1488 jam (480 jam) }/1488 jam = 0.67 x 100% = 67 % Sesudah : ( Feb Mar 12 ) Mech. Availability = { TH (SDTH+UDTH)}/ TH = { 60 hari x 24 jam (0+24 jam)}/ 60 hari x 24 jam = {1440 jam (24 jam) }/1440 jam = x 100% = 98.8 % 96.6% 98.8% 67% Target Target Sesudah 40
17 Availability per Bulan Tindak Lanjut (ACTION) 1. Perhitungan Cost Saving & UDTH / Availability Setelah dilakukan simulasi dan perbaikan dapat dibuktikan, maka dapat dibuat penghematan biaya ( cost saving) dan manfaat dari perbaikan ini : Cost Saving analisis untuk rubber piston pompa MK : Harga rubber piston existing Harga rubber piston baru : Rp ,- / Pcs : Rp ,-/Pcs Dalam 1 unit pompa Mud King terdiri dari 6 pcs rubber piston, sehingga dapat diperolah pengehematan biaya (cost saving) dan manfaat perbaikan ini sebagai berikut : Biaya untuk 1 bulan (existing) : Frekuensi kerusakan 1 bulan x Qty rubber x Harga rubber = 10 x 6 x Rp ,- = Rp ,- Biaya untuk 1 bulan rubber piston baru Frekuensi kerusakan 1 bulan x Qty rubber x Harga rubber = 1/2 x 6 x Rp ,- = Rp ,- Cost Saving / Bulan = Cost Rubber existing Cost Rubber Polyurethane = Rp Rp = Rp ,- / Bulan Jadi bisa disimpulkan untuk satu bulan, kita dapat menghemat biaya perbaikan per bulan sebesar Rp ,- atau jika dikonversikan dalam setahun maka 41
18 dapat menghemat biaya sebesar Rp ,- x 12 bulan = Rp ,- (2.592 M) Penghematan biaya diatas adalah dapat dihitung secara langsung, untuk dampak yang tidak langsung adalah : 1. Kenaikan produksi minyak dikarenakan pressure maintenance berjalan dengan baik sesuia dengan target sehungga injeksi air ke sumur tidak terkendala. 2. Penghematan biaya transfer minyak melalui road tank karena dengan beroperasinya pompa injeksi MK ini maka air cerat / air limbah tidak terkirim ke SP tapi langsung di injeksikan ke sumur melalui proses di WTIP. 3. Air cerat tidak dibuang ke luar atau dapat diolah dan diinjeksikan ke dalam sumur kembali. 4. Produksi minyak sedikit meningkat dan cenderung stabil dengan adanya water injection plant tersebut. Cost Saving / Tahun = Milyard Mechanical availability = Dari 67% menjadi 96% Standart Operasional Prosedur Dengan adanya perbaikan ini maka diharapakan operasi produksi dapat berjalan lancar dan dapat menambah profit perusahaan. Untuk mencegah terjadinya msalah selanjutnya, maka kami mnyusun SOP untuk instalasi rubber piston ini : 42
19 1. Cek kondisi liner apakah masih masuk specifikasi atau tidak ( kondisi kehalusan dan dimensinya. 2. Cek MSDS dan keaslian material polyurethane yang disupply oleh vendor sehingga aspek QHSE terjaga. 3. Cek dimensi rubber piston sesuai apa tidak dengan spesifikasi. 4. Bersihkan kotoran yang ada di dalam cylinder dan liner sebelum pemasangan rubber baru 5. Pastikan posisi rubber pas dengan piston. 43
TUGAS AKHIR. Diajukan guna melengkapi sebagian syarat. dalam mencapai gelar Sarjana Strata Satu (S1)
TUGAS AKHIR Peningkatan Daya Tahan Rubber Piston Untuk Mengurangi Biaya Operasi Produksi dan Unscheduled Downtime Pompa Injeksi Mud King Di WIP - Tambun Diajukan guna melengkapi sebagian syarat dalam mencapai
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
17 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Penelitian ini terpusat di departemen produksi 2 tempat berlangsungnya proses polishing. Dalam departemen produksi 2 terdapat empat line yaitu
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil dari Pengumpulan Data Untuk mempermudahkan identifikasi masalah langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data ini penulis
Lebih terperinciBAB V ANALISA. Value added time Leadtime. = 3,22jam. 30,97 jam x 100% = 10,4%
BAB V ANALISA 5.1 Analisa Current State Value Stream Mapping (CVSM) Value stream mapping merupakan sebuah tools untuk memetakan jalur produksi dari sebuah produk yang didalamnya termasuk material dan informasi
Lebih terperinciPOLYURETHANE & ELASTOMER POLYURETHANE
POLYURETHANE & ELASTOMER POLYURETHANE Apa Itu Polyurethane? Polyurethane merupakan bahan polymeric yang mengandung berbagai kumpulan urethane (-NH-CO-O-) yang terbentuk dari reaksi antara polyol (alkohol
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1. Pengertian Perawatan (Maintenance) Perawatan di suatu industri merupakan salah satu faktor yang penting dalam mendukung suatu proses produksi yang mempunyai daya saing di pasaran.
Lebih terperinciANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT.
ANALISIS KERUSAKAN LINER PADA MUD PUMP IDECO T-800 TYPE TRIPLEX PUMP BERDASARKAN RELIABILITY, AVAILABILITY, DAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X Jupri Aldi 1, Yohanes 2, Yuhelson 3 1 Mahasiswa Jurusan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi
BAB V ANALISA HASIL Dalam bab ini akan membahas tentang analisa hasil pengendalian proses yang sebelumnya telah dibahas pada bab sebelumnya (Bab IV). Dimana cacat yang terjadi pada proses powder coating
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Pembuatan Diagram Sebab Akibat. Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa 5.1.1 Pembuatan Diagram Sebab Akibat Diagram sebab akibat memperlihatkan hubungan antara permasalahan yang dihadapi dengan kemungkinan penyebabnya serta faktor-faktor yang
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun mayor dan minor penyebab terjadinya produk cacat untuk part PH 031 pada tahun
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Produk Cacat Part PH 031 Tahun 2015 Berdasarkan data produk cacat tahun 2015 yang tersaji pada bab sebelumnya, maka dibuat analisa data untuk lanjutan untuk mengetahui faktor
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN PUSTAKA
BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 MOTOR DIESEL Motor diesel adalah motor pembakaran dalam (internal combustion engine) yang beroperasi dengan menggunakan minyak gas atau minyak berat sebagai bahan bakar dengan
Lebih terperinciAnalisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur
Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin Gravity Casting di Industri Manufaktur Syahril Ardi 1,a, Rudi Setiawan 1 1 Politeknik Manufaktur Astra, Komplek Astra International Jl. Gaya Motor Raya No.
Lebih terperinciPenurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang)
Penurunan Tingkat Kecacatan dan Analisa Biaya Rework (Studi Kasus di Sebuah Perusahaan Plastik, Semarang) Debora Anne Y. A., Desy Gunawan Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
28 BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Identifikasi masalah Pada bagian produksi di Stamping Plant PT. Astra Daihatsu Motor, banyak masalah yang muncul berkaitan dengan kualitas yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Data Dari data-data produktivitas yang didapat dari hasil pengolahan data, penulis melakukan analisa lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang menjadi akar penyebab terjadinya
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISIS PEMECAHAN MASALAH Tahap analisis pemecahan masalah merupakan tahap untuk menemukan root cause, memberikan ide dan melakukan perbaikan terhadap cacat yang terjadi dengan adanya perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHAHULUAN I.1
BAB I PENDAHAHULUAN I.1 Latar Belakang Setiap perusahaan tentunya ingin selalu meningkatkan kepuasan pelanggan dengan meningkatkan hasil produksinya. Produk yang berkualitas merupakan produk yang memenuhi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. selama proses analisa perbaikan, antara lain adalah : penyelesaian masalah terhadap semua kasus klaim yang masuk.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengumpulan Data Untuk mempermudah identifikasi masalah, langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dan digunakan sebagai latar
Lebih terperinciPERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8
PERENCANAAN PERAWATAN PREVENTIVE DAN CORRECTIVE PADA KOMPONEN SISTEM HIDROLIK EXCAVATOR KOMATSU PC200-8 Aulia Firdaus 1, Turmizi 2, Ariefin 2 1 Mahasiswa Prodi D-IV Teknik Mesin Produksi dan Perawatan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN VALVE PADA MUD PUMP TYPE TRIPLEX PUMP MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X
IDENTIFIKASI PENYEBAB KERUSAKAN VALVE PADA MUD PUMP TYPE TRIPLEX PUMP MENGGUNAKAN METODE FAULT TREE ANALYSIS DI PT. X Ambri 1, Yohanes 2, Yuhelson 2 Laboratorium Teknologi Produksi, Jurusan Teknik Mesin,
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil. Availability Ratio (%)
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Pembahasan Analisa perhitungan Overal Equipment Effectiveness (OEE) dilakukan untuk mengetahui tingkat efektivitas penggunaan mesin AU L302,dari data hasil perhitungan availability
Lebih terperinciANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC)
ANANALISIS EFISIENSI SISTEM PEMBAKARAN PADA BOILER DI PLTU UNIT III PT.PJB UP GRESIK DENGAN METODE STATISTICAL PROCESS CONTROL (SPC) Oleh: INTAN ALIFIYAH ILMI NRP. 2406 00 063 Pembimbing: Ir. Ya umar,
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Tahap Analisis (Analyse) Untuk mengetahui penyebab terjadi, Maka digunakan analisa Fish Bone diagram berdasarkan faktor material, machine, man dan method seperti gambar
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. lima kategori produk cacat, yaitu Filling Height, No Crown, Breakage Full, Out of Spec,
BAB V PEMBAHASAN 5.1 Tahap Define Aktivitas proses produksi di PT. Coca Cola Bottling Indonesia Semarang Plant Central java ini dianalisis menggunakan diagram SIPOC (Supplier-Input-Proccess-Output- Customer).
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Fishbone & FMEA Hub Front Brake Tipe KCJS G a m b a r 4 Gambar 4-1 Fishbone hub front brake tipe KCJS Dari fishbone diatas dapat diketahui bahwa harus ada perbaikan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISA DATA 4.1. Menentukan Nilai Severity, Occurrence, Detection dan RPN 4.1.1 Oli dan Filter Hidrolik Kotor Kerusakan pada oli dan filter hidrolik dapat menyebabkan kenaikan temperature
Lebih terperinciBAB V ANALISIS. Total Waktu (menit)
BAB V ANALISIS 5.1 Analisis Availability Rate Availability Rate mencerminkan seberapa besar waktu loading time yang tersedia yang digunakan disamping yang terserap oleh down time losses. Berikut adalah
Lebih terperinciBAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI
75 BAB IV BAGIAN PENTING MODIFIKASI Pada bab IV ada beberapa hal penting yang akan disampaikan terkait dengan perancangan modifikasi sistem kontrol panel mesin boiler ini, terutama mengenai penggantian,
Lebih terperinciTabel 4.1 Hasil Skor RPN. No. Moda Kegagalan (Failure Mode) Skor RPN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 HASIL DAN PEMBAHASAN Pengolahan data dengan menggunakan Metode FMEA dilakukan dengan melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Mengidentifikasi moda kegagalan potensial
Lebih terperinciPENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING
6 PENGUJIAN DAN PERHITUNGAN PERFORMA MESIN KOMATSU SA12V140-1 SETELAH PROSES REMANUFACTURING Hendro Purwono 1* dan Thomas Djunaedi 2 1 Jurusan D3 Perawatan Alat Berat, Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
BAB V ANALISA PEMBAHASAN 5.1 Analisa Berdasarkan diagram pareto, diketahui bahwa cacat sealing lubang menempati urutan teratas dan menjadi permasalahan utama di mesin sealing setelah dilakukannya pengurangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini pertumbuhan industri telah memberikan dampak yang sangat besar bagi seluruh Negara yang memiliki lahan industri, dimana tidak ada lagi penghalang
Lebih terperinciANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC
ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES PRODUKSI POMPA MINYAK MENGGUNAKAN METODE DMAIC Nama : Ilham Maulana NPM : 33412606 Jurusan : Teknik Industri Pembimbing 1 : Rossi Septy Wahyuni, ST., MT. Pembimbing
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENGUJIAN
BAB III PROSEDUR PENGUJIAN Pengambilan sampel pelumas yang sudah terpakai secara periodik akan menghasilkan laporan tentang pola kecepatan keausan dan pola kecepatan terjadinya kontaminasi. Jadi sangat
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Pengertian Pompa dan Beberapa Jenisnya. Pompa merupakan alat yang digunakan untuk mengalirkan fluida dari satu tempat
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pompa dan Beberapa Jenisnya Pompa merupakan alat yang digunakan untuk mengalirkan fluida dari satu tempat ke tempat lain. Yaitu dari permukaan yang rendah ke permukaan
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Perspektif pendekatan penelitian yang digunakan adalah dengan metode
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif analistis yakni suatu penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang realitas pada obyek yang
Lebih terperinciAPLIKASI POMPA HYDRAM UNTUK PERTANIAN DAN PERKEBUNAN DI INDONESIA. Teknologi Tepat Guna
APLIKASI POMPA HYDRAM UNTUK PERTANIAN DAN PERKEBUNAN DI INDONESIA Teknologi Tepat Guna Sebagai solusi Agro Industry OVERVIEW Negara Indonesia yang sebagian besar penduduknya masih mengandalkan pertanian,
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses. Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa peta kendali dan kapabilitas proses Dari gambar 4.7 peta kendali X-bar dan R-bar bulan Januari 2013, dapat dijelaskan sebagai berikut: Garis berwarna hijau adalah Mean (rata-rata
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan proses pengumpulan data dan pengolahannya diperoleh data dalam bentuk diagram pareto, dari diagram pareto tersebut dapat diketahui bahwa orhanisasi/perusahaan
Lebih terperinciPRESENTASI SIDANG SKRIPSI. September
PRESENTASI SIDANG SKRIPSI 1 ANALISIS KINERJA DAN KAPABILITAS MESIN DENGAN PENERAPAN TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. X Disusun oleh Nama : Teguh Windarto NPM : 30408826 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciBAB V ANALISA HASIL. fokus di dalam program peningkatan kualitas Lean Six Sigma sehingga cacat
BAB V ANALISA HASIL 5.1 Analisa Hasil Pengolahan Data Untuk mencari akar penyebab masalah maka data harus dianalisa untuk menghasilkan perbaikan yang tepat. Hasil pengolahan data pada bab IV dijadikan
Lebih terperinciBAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP. mesin dan metode. Sistem manufaktur terbagi menjadi 2, yaitu :
BAB III PROSES PERAKITAN KOMPRESOR SHARK L.1/2 HP 3.1. SISTEM MANUFAKTUR 3.1.1. JENIS SISTEM MANUFAKTUR Proses manufaktur merupakan suatu proses perubahan bentuk dari bahan baku atau bahan setengah jadi
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
BAB 4 PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Data yang digunakan untuk membuat peta kontrol merupakan data pengukuran dimensi pada kabel jenis NYFGbY antara bulan April 007 sampai
Lebih terperinciPROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD]
PROSES PERENCANAAN PERAWATAN POMPA LEAN AMINE[STUDI KASUS DI HESS (INDONESIA- PANGKAH)LTD] ANDRILA N. AKBAR (2108 100 621) DOSEN PEMBIMBING Ir. Arino Anzip M.Eng.sc JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNOLOGI
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
37 BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Pengumpulan Data Data-data yang diperlukan dalam pembuatan skripsi ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer bertujuan untuk membuktikan adanya
Lebih terperinciPratama Akbar Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS
Pratama Akbar 4206 100 001 Jurusan Teknik Sistem Perkapalan FTK ITS PT. Indonesia Power sebagai salah satu pembangkit listrik di Indonesia Rencana untuk membangun PLTD Tenaga Power Plant: MAN 3 x 18.900
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Chevron Corporation merupakan salah satu perusahaan dunia yang bergerak dalam bidang minyak bumi dan gas yang berpusat di California, Amerika Serikat. Di Indonesia
Lebih terperinciPompa Hydram Sebagai Penyedia Air Baku Lahan Pertanian
Executive Summary Pompa Hydram Sebagai Penyedia Air Baku Lahan Pertanian Disiapkan Oleh: PT. SOMERFIELD INDONESIA GRAHA BUMIPUTERA LT.6 SUITE 607 PHONE/FAX: 022-4202373 JL. ASIA AFRIKA NO. 141-149 BANDUNG
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
37 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Tujuan Untuk menjelaskan standar operasional umum di Mold Maintenance Group. Ruang Lingkup Mencakup mold issuing, mold returning, penerimaan mold problem,
Lebih terperinciBAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI
BAB IV PEMBUATAN SIMULASI MESIN PRES SIL OLI 4.1 Identifikasi dan Perumusan Masalah Telah dirumuskan di Bab 1.2 yaitu : Dengan melihat keadan line produksi sekarang dan data waktu (kosu) produksi saat
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian mengenai preventive maintenance mesin pada PTPTN XIII menggunakan data stagnasi mesin yang dicatat oleh perusahaan. Penelitian
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa hasil data Berdasarkan hasil pengumpulan dan pengolahan data maka akan dianalisa untuk menentukan prioritas perbaikan item dari problem sehingga akan diperoleh
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1. Analisa Tahap Define Adapun persentase produk cacat terbesar periode September 2012 s/d Desember 2012 terdapat pada produk Polyester tipe T.402 yaitu dengan persentase
Lebih terperinciFULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD
Seminar Nasional Cendekiawan ke 3 Tahun 2017 ISSN (P) : 2460-8696 Buku 1 ISSN (E) : 2540-7589 FULL DEVELOPMENT OF PIPELINE NETWORKING AT X FIELD Fazri Apip Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknik Kebumian
Lebih terperinciPENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK HOUSING CLUTCH DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG
PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK HOUSING CLUTCH DI PT. SUZUKI INDOMOBIL MOTOR PLANT CAKUNG Disusun Oleh : Nama : Mochammad Brananta Arya Lasmono NPM : 34412653 Jurusan : Teknik
Lebih terperinci4 BAB V ANALISIS. Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis
4 BAB V ANALISIS 4.1 Analisa Bagian kelima dari dari laporan skripsi ini menjelaskan tentang penulis melakukan analisa dan hasil dari laporan skripsi, dan menguraikan tentang data-data yang telah dikumpulkan
Lebih terperinciPELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. Alur Proses Pada Perawatan Automatic Brake Handle
44 BAB IV 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Alur Proses Pada Perawatan Handle start Pemeriksaan awal per-periodik Pengecheckan kebocoran Haandle Indeks Kerusakan Perbaikan Handle Test Ulang Kebocoran
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN. DIAGRAM ALIR PROSES PENGELASAN DENGAN JENIS GMAW (Gas Metal Arc Welding) MULAI PEMASANGAN PART PENGELASAN PART
18 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES DIAGRAM ALIR PROSES PENGELASAN DENGAN JENIS GMAW (Gas Metal Arc Welding) MULAI PEMASANGAN PART PENGELASAN PART INSPEKSI PART NG PERBAIKAN REPAIR OK
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Hasil Penelitian Pengamatan dan penelitian yang di lakukan di Pilot Line di Plant 2, menunjukkan data sebagaimana terlampir di bawah ini. Data tahun 2014 belum
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Dalam penyusunan skripsi ini data - data yang dibutuhkan sebagai berikut : 4.1.1 Data Kapasitas Produksi Part Crank Case L Tipe KVL PT. AHM memproduksi
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
25 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 SEA WATER BOOSTER PUMP Sea Water Booster Pump adalah suatu pompa sentrifugal yang berfungsi untuk menambah tekanan air laut yang berasal dari Circulating Water
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMBAHASAN
79 BAB V ANALISA PEMBAHASAN Setelah melakukan tahap pengumpulan dan pengolahan data, maka tahap selanjutnya adalah analisa pembahasan. Pada tahap ini akan dilakukan pengurutan terhadap Risk Priority Number
Lebih terperinciBAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L CC
BAB III PENGUKURAN DAN GAMBAR KOMPONEN UTAMA PADA MESIN MITSUBISHI L 100 546 CC 3.1. Pengertian Bagian utama pada sebuah mesin yang sangat berpengaruh dalam jalannya mesin yang didalamnya terdapat suatu
Lebih terperinciBAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR. besaran suatu temperatur/suhu dengan menggunakan elemen sensitif dari kawat
BAB II RESISTANCE TEMPERATURE DETECTOR Resistance Temperature Detector (RTD) atau dikenal dengan Detektor Temperatur Tahanan adalah sebuah alat yang digunakan untuk menentukan nilai atau besaran suatu
Lebih terperinciBAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Flow Process PT. ADM divisi Stamping Plant Start Press Line IRM 2A Line Single Part 3B Line Logistik PPC 4A Line Press Inspection Door Assy Inspection Dies Maintenance
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 3. Spare part MTC tidak mencukupi. 5. Belum ada standarisasi lebal kabel. 1. Belum ada backup network PC user
BAB V PEMBAHASAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil temuan data di lapangan berupa sejumlah akar masalah yang menimbulkan lamanya waktu perbaikan jaringan komputer pada IT Hardware, perbandingan
Lebih terperinci1. EMISI GAS BUANG EURO2
1. EMISI GAS BUANG EURO2 b c a Kendaraan Anda menggunakan mesin spesifikasi Euro2, didukung oleh: a. Turbocharger 4J 4H Turbocharger mensuplai udara dalam jumlah yang besar ke dalam cylinder sehingga output
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. 5.1 Temuan Utama Temuan utama dari Penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB V PEMBAHASAN Tujuan dari penelitian dengan judul Analisis Pengendalian Dan Perbaikan Kualitas Proses Produksi Dengan Metode Statistical Process Control (SPC) di PT. Surya Toto Indonesia, Tbk. adalah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian PT. Cisangkan yang terletak di Bandung merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam dunia industri khususnya sebagai supplier bahan baku bangunan.
Lebih terperinciNama : Teguh Windarto NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr.Ir Rakhma Oktavina, MT
PENULISAN ILMIAH MEMPELAJARI PROSES PERAWATAN MESIN POTONG VELEG RODA DUA DENGAN METODE TOTAL PRODUCTIVE MAINTENANCE (TPM) DI PT. ENKEI INDONESIA Nama : Teguh Windarto NPM : 30408826 Jurusan : Teknik Industri
Lebih terperinciSPC Copyright Sentral Sistem March09 - For Trisakti University. Aplikasi Statistik pada Industri Manufaktur
Aplikasi Statistik pada Industri Manufaktur Why Statistic? Kecepatan Produksi sangat cepat, pengecekan 00% sulit dilakukan karena tidak efisien Cycle time produksi motor di AHM : 9 detik Cycle time produksi
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN PENGUJIAN PANJANG FLAME BABINGTON BURNER
PERANCANGAN DAN PENGUJIAN PANJANG FLAME BABINGTON BURNER Dwinanto 1), Hijrachaer W. 2) 1) Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa E-mail: dwinanto@ft-untirta.ac.id 2) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengumpulan Data Dari data produktifitas seksi PCF berdasarkan project yang diperoleh pada project pembuatan die Pakistan, Yaris, dan D38A dapat dituangkan dalam bentuk
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER
LAPORAN PRAKTIKUM TEKNOLOGI MOTOR DIESEL PERAWATAN MESIN DIESEL 1 SILINDER Di susun oleh : Cahya Hurip B.W 11504244016 Pendidikan Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2012 Dasar
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISA KAJI BANDING DATA PENGUJIAN
58 BAB IV HASIL DAN ANALISA KAJI BANDING DATA PENGUJIAN 4.1 Data Hasil Pengujian Sample pelumas Nissan Forklift engine QD32 milik PT. Kianis Pratama di uji di Laboratorium milik PT. Petrolab Indonesia.
Lebih terperinciAnalisis Potensi Bahaya Dengan Metode Checklist dan What-If Analysis Pada Saat Commissioning Plant N83 Di PT. Gas Industri
Analisis Potensi Bahaya Dengan Metode Checklist dan What-If Analysis Pada Saat Commissioning Plant N83 Di PT. Gas Industri Adhi Sudrajat 1*, Adhi Setiawan 2, dan Nora Amelia Novitrie 3 1,2,3 Program studi
Lebih terperinciBAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA
64 BAB 4 PEMBAHASAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data yang telah dilakukan kemudian diolah menjadi informasi untuk mengetahui berapa besar jumlah produksi dan jumlah cacat. Ada berbagai
Lebih terperinciBAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA DAN PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analisa Kerusakan Mesin dan Keputusan Modifikasi Filter Oli Dari data data yang ada di BAB sebelumnya, sudah bisa diketahui bahwa kerusakan mesin khususnya komponen
Lebih terperinciTURBOCHARGER BEBERAPA CARA UNTUK MENAMBAH TENAGA
TURBOCHARGER URAIAN Dalam merancang suatu mesin, harus diperhatikan keseimbangan antara besarnya tenaga dengan ukuran berat mesin, salah satu caranya adalah melengkapi mesin dengan turbocharger yang memungkinkan
Lebih terperinciProgram pemeliharaan. Laporan pemeliharaan
17 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 PROSES KERJA PEMERIKSAAN DAN PEMELIHARAAN Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan Mingguan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Pendahuluan berisi latar belakang permasalahan, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, dan sistematika penulisan laporan. Secara rinci akan dijelaskan sebagai berikut. 1.1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman yang juga diiringi dengan laju pertumbuhan populasi manusia, kebutuhan manusia dalam hal ketersediaan energi perlu ditingkatkan pula.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
2.1 Dump Truck 2.1.1 Pengertian Dump Truck BAB II LANDASAN TEORI Dump truck merupakan alat berat yang berfungsi untuk mengangkut atau memindahkan material pada jarak menengah sampai jarak jauh (> 500m).
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN Start Alat berat masuk ke Workshop Pengecekan sistem hidrolik secara keseluruhan komponen Maintenance Service kerusakan Ganti oli Ganti filter oli Ganti hose hidrolik
Lebih terperinciPERAWATAN PUMPING UNIT BUKAKA TIPE C228 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RANTAU-KUALASIMPANG
PERAWATAN PUMPING UNIT BUKAKA TIPE C228 DI PT. PERTAMINA EP ASSET 1 FIELD RANTAU-KUALASIMPANG Jenne Syarif, Darmein, Khaidir Fadillah Teknik Mesin, Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan Km.
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB V ANALISIS HASIL
49 BAB V ANALISIS HASIL 5.1. Pembahasan Pengolahan data dilakukan berdasarkan record non-conformance/defective yang disusun dalam tabel potensi dan efek kegagalan sebagai berikut : Tabel 5.1 Potential
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
16 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Definisi Mesin Diesel Definisi mesin diesel menurut (Judiyuk, 2009), adalah sejenis mesin pembakaran dalam, lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi,
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
28 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES INJEKSI PLASTIK Gambar 4.1 Proses pencetakan pada mesin injeksi 29 Pada Proses Injeksi Plastik (Plastic Injection Molding Process) terdapat 2 bagian
Lebih terperinciKerusakan Mechanical Seal Pada Pompa 14P7 A Plan 21 Di PT. Pertamina RU 4 Cilacap. Bahrul Luthfi Nasution
Kerusakan Mechanical Seal Pada Pompa 14P7 A Plan 21 Di PT. Pertamina RU 4 Cilacap Nama NPM Fakultas Jurusan Pembimbing : : : : : Bahrul Luthfi Nasution 21411385 Teknologi Industri Teknik Mesin Supriyono,
Lebih terperinciBAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA
BAB 4 PENGUMPULAN DAN ANALISA DATA 4.1 Menentukan Tema PT. Akebono Brake Astra Indonesia (PT. AAIJ) adalah perusahaan yang bergerak dibidang industri otomotif, produk yang diproduksi disini adalah brake
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN
31 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES PELAKSANAAN Mulai perawatan Pemeriksaan dan penyetelan pada mesin oil sealed rotary vacuum pump model P450 Membongkar dan memperbaiki komponen tersebut
Lebih terperinciRR. INTANTYA PRANANDINI SASMAYANTI
TUGAS AKHIR PERENCANAAN JADWAL KEGIATAN PEVENTIVE MAINTENANCE MENGGUNAKAN METODE RCM II DAN PENENTUAN PERSEDIAAN SPARE PART DENGAN PENDEKATAN RCS DAN INVENTORY POLICIES (STUDI KASUS : PT. BARATA INDONESIA
Lebih terperinciPENGURANGAN JUMLAH CACAT PRODUK DENGAN METODE FMEA PADA SECTION FORMING PT. XYZ
PENGURANGAN JUMLAH CACAT PRODUK DENGAN METODE FMEA PADA SECTION FORMING PT. XYZ M. Derajat A Teknik Industri Universitas Esa Unggul Jalan Arjuna Utara No. 9, Kebon Jeruk, Jakarta derajat.amperajaya@esaunggul.ac.id
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Gambar 4.1 Lokasi PT. Indonesia Power PLTP Kamojang Sumber: Google Map Pada gambar 4.1 merupakan lokasi PT Indonesia Power Unit Pembangkitan dan Jasa Pembangkitan Kamojang terletak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Semakin bertambahnya umur unit atau komponen, maka unit atau komponen tersebut mengalami penurunan performansi. Karena itu diperlukan tindak perawatan (maintenance).
Lebih terperinciBAB IV PENGENALAN BALL MILL
BAB IV PENGENALAN BALL MILL 4.1 DESKRIPSI BALL MILL Ball Mill adalah alat penting untuk grinding setelah bahan dilumatkan. Mesin penggiling ini adalah alat yang efisien untuk grinding berbagai bahan menjadi
Lebih terperinciCYBER-TECHN. VOL 11 NO 02 (2017) ISSN PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN RUSTON TIPE 16 RKC DI PUSAT LISTRIK SUKAHARJA KETAPANG
PERAWATAN DAN PERBAIKAN SISTEM PENDINGIN MESIN RUSTON TIPE 16 RKC DI PUSAT LISTRIK SUKAHARJA KETAPANG Ismael Marjuki Program Studi Perawatan dan Perbaikan Mesin, Politeknik Negeri Ketapang email : marjuki_ismael@yahoo.co.id
Lebih terperinciPenggunaan sistem Pneumatik antara lain sebagai berikut :
SISTEM PNEUMATIK SISTEM PNEUMATIK Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk menghasilkan
Lebih terperinci