ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA MENJADI ENTREPRENEUR (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA MENJADI ENTREPRENEUR (Studi pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta)"

Transkripsi

1 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA MENJADI ENTREPRENEUR (Stud pada Mahasswa Fakultas Ekonom Unverstas Surakarta) Ern Wdastut Fakultas Ekonom Unverstas Surakarta e-mal: ABSTRACT The purpose of ths study was to determne and quantfy the effect of varable tolerances of the rsks, the success of self, freedom of work, and the background of parents work ether partally or smultaneously aganst the nterests of students nto entrepreneur. In ths study, the populaton s Surakarta Unversty students who already take entrepreneurshp courses. Based on data obtaned from the Head of the Academc Faculty of Economcs, Unversty of Surakarta n amounted to 718 students, whle the sample s taken as many as 71,8 (72) respondents. Hypothess analyss tools used n ths study are: the classc assumpton test, lnear regresson, t-test test, test F-test and coeffcent of determnaton. The results of data analyss usng SPSS verson 21.0 for classcal assumpton, that the test for normalty, autocorrelaton, multcollnearty, and heteroscedastcty, shows all the varables used n ths study has escaped from the classcal assumpton test. In terms of sgnfcance, seen from the t test, that tolerance of rsk (X1), the success of the self (X2), Freedom n the works (X3), and the background of ther parents' job (X4) partally postve nfluence and sgnfcant mpact on student nterest nto entrepreneur ( Y). Furthermore, seen from the F test, proved that tolerance of rsk (X1), the success of the self (X2), the freedom to work (X3), and the background of ther parents' job (X4) smultaneously affect postve and sgnfcant mpact on student nterest nto entrepreneur (Y), Judgng from the magntude of the coeffcent of determnaton (adjusted R square) whch has a postve value of 0,821, ndcatng that the nterest of the students to be explaned by the varable entrepreneur wll rsk tolerance, personal goals, freedom n work and educatonal background of the parent amounted to 82,1% and the balance of 17,9% descrbe ther other varables that are not observed n ths study Keywords: tolerance of the rsks, the success of self, freedom of work, the background of the work of parents, student nterest nto entrepreneur. PENDAHULUAN Kewrausahaan ( entrepreneur) telah lama menjad perhatan pentng dalam mengembangkan pertumbuhan sosoekonom suatu negara. Dalam hal n, tdak dapat dpungkr bahwa kewrausahaan dapat membantu menyedakan begtu banyak kesempatan kerja, berbaga kebutuhan konsumen, jasa pelayanan, serta menumbuhkan kesejahteraan dan menentukan tngkat kompets suatu negara. Selan tu, serng dengan berkembangnya arus globalsas, kewrausahaan juga semakn menjad perhatan pentng dalam menghadap globalsas yatu kompets ekonom global dalam kreatvtas dan no- 52 Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusa Vol. 11 No. 1 Jun 2016: 52 63

2 vas. Hal n dsebabkan karena organsas organsas yang terampl dalam bernovas, sukses menghaslkan de-de baru, akan mendapatkan keunggulan bersang dan tdak akan tertnggal d pasar duna yang terus berubah dengan cepat (Hendro, 2011). Pemberan pengetahuan tentang kewrausahaan sangat dperlukan bag kelompok-kelompok strategs dalam masyarakat, salah satunya adalah duna Perguruan tngg, pengetahuan tentang kewrausahaan akan mempercepat pembangunan karakter masyarakat yang lebh berorentas kepada produktvtas karena penanaman skap kewrausahaan melalu gerakan moral yang ddukung oleh skap lmah yang benar akan mempertebal rasa percaya dr, nsatf dan kreatvtas. Sstem penddkan formal saat n tdak sekedar memberkan pengetahuan dan ketramplan tetap membutuhkan pembentukan mental hal n dperlukan sebaga upaya untuk memotvas mahasswa untuk menjad seorang entrepreneur. Menurut Arvn Saputro (2004: 20 dalam Ismawat, 2013), beberapa faktor yang memotvas seseorang untuk menjad entrepreneur yatu tolerans akan adanya rsko, keberhaslan dr yang dcapa, dan kengnan merasakan kebebasan dalam bekerja. Latar Belakang pekerjaan orang tua memlk peran strategs penentu keberhaslan berwrausaha (Hendro, 2011). Hal n menunjukkan bahwa faktor budaya kewrausahaan terbentuk karena keterbasaan, lngkungan, dan faktor dar dr prbad yang melekat sejak kecl ataupun saat mereka tumbuh besar nantnya hngga lulus menjad seorang sarjana. Berdasarkan Urakan d atas penelt akan menelt faktor-faktor yang mempengaruh mnat mahasswa menjad entrepreneur, faktor mnat terdr dar: tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja, dan latar belakang pekerjaan orang tua terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur. Tujuan Peneltan Untuk mengetahu dan mengukur pengaruh varabel tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja, dan latar belakang pekerjaan orang tua bak secara parsal maupun secara smultan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur. LANDASAN TEORI 1. Hakkat Wrausaha Beberapa padanan kata entrepreneurshp dalam bahasa Indonesa adalah: (1) kewrausa haan, (2) kew - raswastaan. Namun bla dcermat, ada hal yang berbeda art, yatu antara wrausaha dan entrepreneur. Wrausaha berasal dar kata wra artnya beran, dan usaha mempunya makna beran untuk berusaha. Sedangkan wraswasta, bermakna beran mengambl rsko secara terkelola. Bla kta mengamat perkembangan art kata entrepreneur dar waku ke waktu, maka kta menympulkan bahwa wrausaha dan wraswasta tu adalah dar makna entrepreneurshp (Ryant, 2003 dalam UNS, 2007). Menurut Tm kewrausahaan UNS (2007: 1) kewrausahaan adalah semangat, perlaku dan kemampuan seseorang dalam menangan usaha dan atau kegatan yang mengarah pada upaya mencar, mencptakan, menerapkan cara kerja, teknolog dan produk baru dengan menngkatkan efsens dalam rangka memberkan pelayanan yang lebh bak dan atau memperoleh keuntungan yang lebh besar. Untuk dapat menjad wraswastawan/wrausahawan yang sesungguhnya memerlukan berbaga unsur yang harus dpenuh yang antara lan menyangkut mental, pkr, pengetahuan, dan ketramplan. Sedangkan bakat dan nasb walaupun dnyakn sebaga unsur juga dalam wrausaha, tetap keduanya bukanlah sesuatu yang dapat dpelajar dan dlathkan. Bahkan orang yang menyerah pada nasb dan bakat, maka da telah gagal pada saat belum berbuat. Analss Faktor-Faktor yang Mempengaruh Mnat Mahasswa menjad (Ern W.) 53

3 2. Mnat Berwrausaha Menurut Hardono (2004: 35 dalam Tm kewrausahaan UNS, 2007) mengungkapkan bahwa mnat dapat dartkan kecenderungan untuk merasa tertark atau terdorong untuk memperhatkan seseorang, sesuatu barang atau kengnan dalam bdangbdang tertentu. Mnat merupakan salah satu hal penentu keberhaslan seseorang dalam segala bdang, bak stud, kerja dan kegatan lan. Mnat pada suatu bdang tertentu akan memunculkan perhatan terhadap bdang tertentu. Mnat merupakan perangkat mental yang terdr dar suatu campuran dar perasaan, harapan, pendran, prasangka, rasa takut dan kecenderungan lan yang mengarahkan ndvdu pada suatu plhan tertentu (Mas - ud, 2004 dalam Ismawat, 2013) Mnat wrausaha adalah gejala psks untuk memusatkan perhatan dan berbuat sesuatu terhadap wrausaha tu dengan perasaan senang karena membawa manfaat bag drnya (Tm Kewrausahaan UNS, 2007). Sedangkan (Mas ud,2004: 38 dalam Ismawat, 2013) menegaskan mnat berwrausaha adalah kengnan, ketertarkan serta kesedaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdkar atau berusaha memenuh kebutuhan hdup tanpa merasa takut dengan rsko yang akan terjad, serta senantasa belajar dar kegagalan yang dalam. Menurut uraan d atas dapat dsmpulkan, mnat berwrausaha merupakan kecenderungan hat dalam dr subyek untuk tertark mencptakan suatu usaha yang kemudan mengorgansr, mengatur, menanggung rsko dan mengembangkan usaha yang dcptakannya. 3. Faktor Penstmulas Mnat Menjad Entrepreneur Menurut Hendro (2011: 45) ada beberapa faktor yang menstmulas mnat menjad entrepreneur, yatu: a. Tolerans akan rsko. Wrausaha dalam mengambl tndakan hendaknya tdak ddasar oleh spekulas, melankan perhtungan yang matang. Pengamblan keputusan pelaku bsns atau seorang entrepreneur sebaknya mempertmbangkan tngkat tolerans akan adanya rsko. Seorang entrepreneur dapat dkatakan rsk avers (menghndar rsko) d mana mereka hanya mau mengambl peluang rsko, dan seorang entrepreneur dkatakan lover (menyuka rsko) d mana meraka mengambl peluang dengan rsko yang berbandng lurus dengan tngkat pengamblannya. Perseps terhadap rsko berbeda-beda tergantung kepada kepercayaan seseorang, kelakukan penlaan dan perasaan dan juga termasuk faktorfaktor pendukungnya, antara lan latar belakang penddkan, pengalaman prakts d lapangan, karakterstk ndvdu, kejelasan nformas, dan pengaruh lngkungan sektar (Charrron, 2012). b. Keberhaslan dr dalam berwrausaha. Seorang entrepreneur bukan saja mengkut perubahan yang terjad dalam duna usaha tap perlu berubah serngkal dan dengan cepat memlk pemkran yang novatf dan berorentas pada masa depan. Menurut (Charrron, 2012), keberhaslan usaha baru tergantung pada keadaan perekonoman nasonal pada saat bsns dluncurkan. Keberhaslan berwrausaha sebaga pendorong kengnan seseorang untuk menjad entrepreneur, karena perseps keberhaslan sebaga hasl menguntungkan atau berharap untuk berakhr melalu pencapaan tujuan dar usahanya. Artnya, jka seseorang mencapa tujuan usaha yang dngnkan 54 Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusa Vol. 11 No. 1 Jun 2016: 52 63

4 melalu prestas, a akan danggap berhasl. Indkator keberhaslan yang sesungguhnya bukanlah apa yang dcapa, tetap apa yang drasakan (Hendro, 2011). c. Menurut Duchhesnau et al. (dalam Rcard, 2012 ), Wrausaha yang berhasl adalah mereka yang dbesarkan oleh orang tua yang juga wrausaha, karena memlk banyak pengalaman yang luas dalam duna usaha. Latar belakang pekerjaan orang tua memlk peran strategs sebaga penentu keberhaslan berwrausaha. d. Kebebasan dalam bekerja. Kebebasan dalam bekerja n merupakan suatu nla lebh bag seorang entrepreneur. Pada dasarnya orang yang mempunya jwa kepemmpnan maupun memlk nsatf, akan lebh tertantang untuk melakukan suatu pekerjaan yang membebaskan segala novas dan kreatvtasnya. Kebebasan dalam bekerja merupakan sebuah model kerja d mana seseorang melakukan pekerjaan untuk drnya sendr dan tdak berkomtmen untuk majkan pada jangka panjang tertentu (Hendro, 2011). 4. Hpotess Hpotess dalam peneltan n adalah dduga faktor tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja dan latar belakang pekerjaan orangtua bak secara parsal maupun secara smultan mempunya pengaruh yang sgnfkan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur. METODE PENELITIAN 1. Populas Populas adalah sekumpulan ndvdu yang mempunya karakterstk yang khas yang menjad perhatan dalam suatu peneltan, sedangkan sampel dapat dartkan sebaga sebagan dar anggota populas yang dambl menurut prosedur tertentu sehngga dapat mewakl populasnya (Sug - yono, 2005: 13). Tujuan dadakan populas juga bukan jumlah yang ada pada objek yang dpelajar tetap juga populas yatu agar dapat menentukan besarnya anggota sampel yang dambl dar anggota sampel dan membatas berlakunya daerah generalsas. Dalam peneltan n yang menjad populas adalah mahasswa Unverstas Surakarta yang sudah menempuh mata kulah kewrausahaan. Berdasarkan data yang dperoleh dar Kepala Akademk Fakultas Ekonom Unverstas Surakarta tahun berjumlah 718 mahasswa. 2. Sampel Sampel adalah sebagan dar jumlah dan karakterstk yang dmlk oleh populas tersebut (Sugyono, 2005: 73). Mengngat jumlah populas dalam peneltan n lebh dar 100 orang, dengan ketentuan bahwa karena populasnya lebh dar 100, maka besarnya sampel yang dambl sebanyak 10-15% (Arkunto, 2007: 112). Dalam peneltan n sampel dambl sebesar 10% dar populas yatu sebanyak 718 mahasswa, maka jumlah sampel dalam peneltan n dambl sebanyak 71,8 (72) responden. 3. Teknk Samplng yang Dtempuh Teknk pengamblan sampel adalah suatu teknk yang dgunakan untuk menentukan sampel yang akan dgunakan dalam peneltan (Sugyo - no, 2005: 77). Teknk samplng yang dgunakan dalam peneltan n menggunakan teknk proporsonal random samplng d mana jumlah populas dalam peneltan n lebh dar 100 orang. 4. Data Peneltan Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data prmer yang bersumber dar jawaban kuesoner Analss Faktor-Faktor yang Mempengaruh Mnat Mahasswa menjad (Ern W.) 55

5 yang terkat dengan varabel peneltan yang terdr dar varabel tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja, latar belakang pekerjaan orangtua dan mnat mahasswa menjad entrepreneur. 5. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang dgunakan dalam peneltan n yang utama adalah dengan menggunakan kuesoner untuk mendapatkan data prmer yang terkat dengan penlaan responden terhadap varabel peneltan yang terdr dar tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja, latar belakang pekerjaan orangtua dan mnat mahasswa menjad entrepreneur. 6. Pengukuran Varabel Instrumen yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode kuesoner, yatu tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja, latar belakang pekerjaan orang tua dan mnat mahasswa menjad entrepreneur. Dalam hal n penuls menggunakan skala Lkert. Skala Lkert dgunakan untuk mengukur skap, pendapat, dan perseps seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosal. Peneltan fenomena sosal n telah dtetapkan secara spesfk oleh penelt, yang selanjutnya dsebut sebaga varabel peneltan (Sugyono, 2005: 56). Varabel n yang akan dukur menjad ndkator, kemudan ndkator tersebut djadkan sebaga ttk tolak untuk tem-tem nstrumen yang dapat berupa pertanyaan. Jawaban setap ndkator nstrumen yang menggunakan skala lkert mempunya skor sebaga berkut: a. Jawaban SS ( Sangat Setuju) skor 5 b. Jawaban S (Setuju) skor 4 c. Jawabab N/RR (Netral/Ragu-ragu) skor 3 d. Jawaban TS (Tdak Setuju) skor 2 e. Jawaban STS (Sangat Tdak Setuju) skor Teknk Analss Data a. Uj Instrumen Peneltan Untuk mengetahu ketepatan dan keakuratan metode analss data yang dgunakan, maka dgunakan uj nstrumen valdtas dan relabltas. tas ddefnskan sebaga ukuran seberapa cermat suatu test melakukan fungs ukurannya terhadap suatu gejala. Sedangkan relabltas adalah ndeks yang menunjukkan sejauh mana hasl pengukuran beberapa kal terhadap gejala yang sama, dengan alat ukur yang sama. Adapun rumus yang dgunakan untuk menguj tngkat valdtas dan relabltas adalah: 1) tas Untuk menguj yatu dengan menggunakan teknk korelas Pearson yang rumusnya sebaga berkut (Sugyono, 2005: 182): r 12 n x y ( x )( y ) n x ( x ) n y 2 ( y ) Keterangan: r 12 : Koefsen korelas antara faktor varabel tertentu dengan Nla Total Varabel. X 2 : Nla total varabel X 1 : Nla faktor dar varebel n : Jumlah sampel Apabla nla r htung yang dperoleh dar hasl penghtungan lebh besar dar nla r tabel (r htung > r tabel ), maka berart ada korelas yang nyata antara kedua varabel tersebut sehngga dapat dkatakan alat pengukur yang dgunakan tersebut vald untuk mengukur kuesoner varabel. Apabla nla r htung yang dperoleh dar hasl perhtungan lebh 56 Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusa Vol. 11 No. 1 Jun 2016: 52 63

6 kecl dar nla r tabel (r htung < r tabel ), maka alat pengukur tersebut tdak vald untuk mengukur kuesoner varabel. 2) Uj Relabltas Penerapan uj n dengan maksud untuk mengetahu apakah alat pengumpul data pada dasarnya menunjukan tngkat ketepatan, keakuratan, kestablan atau konssten nstrumen tersebut dalam mengungkapkan gejala tertentu dar sekelompok ndvdu, walaupun dlakukan pada waktu yang berbeda. Uj keandalan dlakukan terhadap pertanyaan-pertanyaan yang sudah vald, guna mengetahu sejauh mana hasl pengukuran tetap konssten bla dlakukan pengukuran kembal terhadap gejala yang sama. Dalam peneltan n akan menggunakan konsstens nternal untuk mengukur relabltas alat ukur. Adapun metode perhtungan koefsen relabltas yang dgunakan adalah metode Alpha Cronbach. Setelah nla koefsen dperoleh, maka perlu dtetapkan suatu nla koefsen relabltas danggap relabel. D mana dsarankan bahwa koefsen relabltas antara 0,70-0,80 cukup bak untuk tujuan peneltan dasar (Kaplan et all, 1993: 126). Sedangkan menurut Malhotra (Solmun, 2002:71) bahwa suatu nstrumen dkatakan relabel manakala memenuh standar koefsen alpha Cronbach lebh besar dar 0,6 (α > 0.6). b. Pengujan Hpotess 1) Uj Asums Klask Model regres yang dgunakan akan benar-benar menunjukkan yang sgnfkan dan representatf atau dsebut BLUE (Best, Lnear, Unbased Estmator), maka model regres tersebut harus memenuh asums dasar klask regres. Asums dasar tersebut adalah apabla tdak terjad gejala autokorelas, heteroskedaststas, multkolneartas, normaltas d antara varabel bebas dalam model regres tersebut. 2) Analss Regres Lnear Berganda Data yang masuk akan danalss dan duj dengan menggunakan statstk metode regres lnear berganda. Dalam peneltan n, sebaga varabel dependen adalah mnat mahasswa menjad entrepreneur sedangkan sebaga varabel bebas adalah tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja, dan latar belakang pekerjaan orangtua. Adapun persamaan regres lnear berganda dalam peneltan n drumuskan sebaga berkut: Y = b o + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + e D mana: Y = Mnat mahasswa menjad entrepreneur X 1 = Tolerans akan rsko X 2 = Keberhaslan dr X 3 = Kebebasan dalam bekerja X 4 = Latar belakang pekerjaan orangtua bo = Konstanta b 1 - b 4 = Koefsen regres e = error Hasl persamaan regres berganda tersebut kemudan danalss dengan menggunakan beberapa uj yatu: Untuk me- Analss Faktor-Faktor yang Mempengaruh Mnat Mahasswa menjad (Ern W.) 57

7 nentukan koefsen b 1, b 2, b 3, dan b 4 dgunakan pengolahan dengan program komputer, dengan menggunakan metode SPSS 21.0 untuk melakukan pengujan terhadap data yang dkumpulkan. Hasl pengujan tu kemudan dsmpulkan untuk keperluan generelas pada populas. 3) Uj F Uj F-htung yatu untuk mengetahu bagamanakah pengaruh dar varabel bebas terhadap varabel terkat secara smultan. Menurut (Snggh, 2004: 12) uj F-statstk pada dasarnya menunjukkan apakah semua varabel bebas yang dmasukkan dalam model mempunya pengaruh secara smultan terhadap varabel terkat. R² /k F htung = (1 - R² )/(n-k-1) Keterangan: R² = Koefsen determnas k = Banyaknya varabel bebas n = Banyaknya sampel Dengan kadah pengamblan keputusan sebaga berkut: a) Menentukan Ho dan H a (hpotess nhl dan hpotess alternatf) b) Dengan melhat hasl prnt out komputer melalu program SPSS for Wndows, dketahu nla F-htung. c) Jka F htung > F tabel pada tngkat kepercayaan 95% (α = 0,05), maka terbukt bahwa keempat varabel bebas secara nyata (sgnfkan) tdak mempengaruh mnat mahasswa menjad entrepreneur. Dengan demkan hpotess alternatf (H a ) dtolak dan hpotess mula-mula (Ho) dterma. d) Jka F htung < F tabel pada tngkat kepercayaan 95% ( α = 0,05), maka terbukt bahwa keempat varabel bebas secara nyata (sgnfkan) mempengaruh mnat mahasswa menjad entrepreneur. Dengan demkan hpotess alternatf (H a ) dterma dan hpotess mula-mula (Ho) d - tolak. 4) Uj t Uj t-htung dgunakan untuk menguj apakah pertanyaan hpotess benar (Snggh, 2004: 13). Uj statstk t pada dasarnya menunjukan seberapa jauh pengaruh suatu varabel penjelas secara ndvdual dalam menerangkan varabel terkat. Adapun prosedurnya sebaga berkut: Adapun tahapan uj t-htung sebaga berkut: b tb Sb D mana: t = dperoleh dar daftar tabel t b = parameter estmas Sb = Standard error Adapun prosedurnya sebaga berkut: a) Menentukan Ho dan H a (hpotess nhl dan hpotess alternatf) b) Dengan melhat hasl prnt out komputer melalu program SPSS for wndows, dketahu nla t-htung. c) Jka sgnfkans nla t-htung < 0,05 maka ada pengaruh yang sgnfkan antara varabel bebas terhadap varabel terkat. Dengan demkan 58 Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusa Vol. 11 No. 1 Jun 2016: 52 63

8 Hpotess alternatf (H a ) dterma dan Hpotess nhl (H o ) dtolak. d) Jka sgnfkan nla t-htung > 0,05 maka tdak ada pengaruh yang sgnfkan antara varable bebas terhadap varable terkat. Dengan demkan Hpotess nhl (Ho) dterma dan Hpotess alternatf (H a ) dtolak. 5) Uj Koefsen Determnas (R 2 ) Menurut Snggh (2004: 20) koefsen determnas (R 2 ) pada ntnya dgunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan varabel bebas dalam menerangkan varabel yang terkat. Koefsen Determnas (R²) menunjukkan sejauh mana varas dalam varabel terkat ( mnat mahasswa menjad entrepreneur) dapat dterangkan oleh varabel bebas ( tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja, dan latar belakang pekerjaan orangtua). R² dgunakan bla terdapat satu varabel bebas selan konstan dalam persamaan regres, jka terdapat lebh dar satu varabel bebas maka dgunakan adjusted R 2. Dalam pemlhan model atau persamaan regres, model dkatakan sebaga model yang terbak jka nla R² atau adjusted R 2 model tersebut lebh besar dar R² atau adjusted R 2 model yang lan. HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Hasl Analss Uj Instrumen a. Uj tas 1) tas tem pertanyaan untuk varabel tolerans akan rsko (X 1 ). Varabel tolerans akan rsko terdr dar 5 tem pertanyaan. Pengujan valdtas menggunakan teknk one shot methods yatu dengan membandngkan nla r htung dengan r tabel dan ddapatkan hasl pada tabel 1. 2) tas tem pertanyaan untuk varabel keberhaslan dr (X 2 ). Varabel keberhaslan dr terdr dar 5 tem pertanyaan. Pengujan valdtas menggunakan teknk one shot methods yatu dengan membandngkan nla r htung dengan r tabel dan ddapatkan hasl pada tabel 2. 3) tas tem pertanyaan untuk varabel kebebasan dalam bekerja (X 3 ). Varabel kebebasan dalam bekerja terdr dar 5 tem pertanyaan. Pengujan valdtas menggunakan teknk one shot methods yatu dengan membandngkan nla r htung dengan r tabel dan ddapatkan hasl pada tabel 3. Tabel 1: Uj tas untuk Varabel Tolerans akan Rsko Item Pertanyaan r tem r tabel Keterangan P1 P2 P3 P4 P5 0,739 0,804 0,805 0,806 0,763 Sumber: Data yang dolah Analss Faktor-Faktor yang Mempengaruh Mnat Mahasswa menjad (Ern W.) 59

9 Tabel 2: Uj tas untuk Varabel Keberhaslan Dr Item Pertanyaan r tem r tabel Keterangan P1 P2 P3 P4 P5 0,734 0,754 0,884 0,746 0,836 Sumber: Data yang dolah Tabel 3: Uj tas untuk Varabel Kebebasan dalam Bekerja Item r tem r tabel Keterangan Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 0,900 0,911 0,904 0,917 0,906 Sumber: Data yang dolah Tabel 4: Uj tas untuk Varabel Latar Belakang Pekerjaan Orangtua Item r tem r tabel Keterangan Pertanyaan P1 P2 P3 P4 P5 0,816 0,862 0,864 0,835 0,516 Sumber: Data yang dolah Tabel 5: Uj tas untuk Varabel Mnat Mahasswa Menjad Entrepreneur Item Pertanyaan r tem r tabel Keterangan P1 P2 P3 P4 P5 0,834 0,812 0,848 0,772 0,706 Sumber: Data yang dolah 4) tas tem pertanyaan untuk varabel latar belakang pekerjaan orangtua (X 4 ). Varabel latar belakang pekerjaan orangtua terdr dar 5 tem pertanyaan. Pengujan valdtas menggunakan teknk one shot methods yatu dengan membandngkan nla r htung dengan r tabel dan ddapatkan hasl pada tabel 4. 5) tas tem pertanyaan untuk varabel mnat mahasswa menjad entrepreneur (Y). Varabel mnat mahasswa menjad entrepreneur terdr da- 60 Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusa Vol. 11 No. 1 Jun 2016: 52 63

10 r 5 tem pertanyaan. Pengujan valdtas menggunakan teknk one shot methods yatu dengan membandngkan nla r htung dengan r tabel dan ddapatkan hasl pada tabel 5. b. Uj Relablas Untuk mengetahu relabltas angket dgunakan rumus Alpha Cronbach. Adapun hasl uj relabltas untuk semua varabel dalam peneltan n dapat dlhat dalam tabel Hasl Analss Data a. Hasl Uj Asums Klask Hasl analss data menggunakan SPSS vers 21.0 untuk uj asums klask, yatu uj normaltas, autokorelas, multkolneartas, dan heteroskedaststas, menunjukkan semua varabel yang dgunakan dalam peneltan n telah lolos dar uj asums klask. b. Hasl Uj Regres Lnear Berganda Berdasarkan perhtungan dengan menggunakan bantuan program SPSS ver dapat dsajkan hasl analss regres lnear berganda pada tabel 7 berkut n. 3. Pembahasan Dar hasl analss data yang telah lolos dar uj asums klask, maka dapat dlakukan pembahasan untuk masng-masng hpotess yang telah drumuskan sebelumnya sebaga berkut: Berdasarkan koefsen regres, varabel yang mempunya pengaruh lebh domnan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur adalah Tabel 6: Hasl Uj Relabltas Varabel Tolerans Akan Rsko Keberhaslan Dr Kebebasan Dalam Bekerja Latar Belakang Perkerjaan Ortu Mnat mahasswa menjad entrepreneur Sumber: Data yang dolah. Alpha Cronbach 0,840 0,850 0,946 0,844 0,850 Krtera Alpha Cronbach > 0,60 maka relabel Keterangan Relabel Relabel Relabel Relabel Relabel Tabel 7: Rangkuman Hasl Regres Lnear Berganda Varabel Konstanta Tolerans Akan Rsko (X 1 ) Keberhaslan Dr (X 2 ) Kebebasan Dalam Bekerja (X 3 ) Latar Belakang Pekerjaan Ortu (X 4 ) R R-Square Adj. R- Square F-Htung Probabltas F Sumber: data prmer yang dolah Koef. Regres 3,954 0,306 0,192 0,178 0,205 0,827 0,780 0,821 75,960 0,000 Std. Eror t htung Sg. 0,324 0,140 0,294 0,186 3,191 4,884 2,804 4,536 3,672 0,000 0,000 0,005 0,000 0,001 Analss Faktor-Faktor yang Mempengaruh Mnat Mahasswa menjad (Ern W.) 61

11 tolerans akan rsko, sedangkan koefsen regres yang palng kecl terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur adalah kebebasan dalam bekerja. Dalam hal sgnfkas, dlhat dar uj t, bahwa tolerans akan rsko (X 1 ), Keberhaslan dr (X 2 ), Kebebasan dalam bekerja (X 3 ), dan latar belakang pekerjaan orangtua (X 4 ) secara parsal berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur (Y), Hal n dapat dlhat dar: a. Varabel tolerans akan rsko, karena t htung > t tabel 4,884 > 1,986 dengan nla sgnfkans ( p-value) sebesar 0,000 < 0,05, berart Ho dtolak dan menerma Ha, artnya terdapat pengaruh tolerans akan rsko secara parsal berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur. b. Varabel keberhaslan dr, karena t htung > t tabel 2,804 > 1,986 dengan nla sgnfkans ( p-value) sebesar 0,000 < 0,05, berart Ho dtolak dan menerma Ha, artnya terdapat pengaruh keberhaslan dr secara parsal berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur. c. Varabel kebebasan dalam bekerja, karena t htung > t tabel 4,536 > 1,986 dengan nla sgnfkans ( p- value) sebesar 0,000 < 0,05, berart Ho dtolak dan menerma Ha, artnya terdapat pengaruh kebebasan dalam bekerja secara parsal berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur. d. Varabel latar belakang pekerjaan orang tua, karena t htung > t tabel 3,672 > 1,986 dengan nla sgnfkans ( p-value) sebesar 0,000 < 0,05, berart Ho dtolak dan menerma Ha, artnya terdapat pengaruh latar belakang pekerjaaan orangtua secara parsal berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur. Dengan demkan hpotess pertama sampa keempat yang dajukan terbukt. Selanjutnya dlhat dar uj F, terbukt bahwa tolerans akan rsko (X 1 ), keberhaslan dr (X 2 ), kebebasan dalam bekerja (X 3 ), dan latar belakang pekerjaan orangtua (X 4 ) secara smultan berpengaruh postf dan sgnfkan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur (Y), Hal n dlhat dar: Besarnya F-htung sebesar 75,960 > 2,26 dengan nla sgnfkans (p-value) sebesar 0,000 lebh kecl dar 0,05, Ho dtolak dan Ha dterma, terdapat pengaruh tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja, dan latar belakang pekerjaan orangtua secara smultan terhadap mnat mahasswa menjad entrepreneur. Dengan demkan hpotess kelma yang dajukan terbukt Dlhat dar besarnya koefsen determnas (adjusted R square) yang memlk nla postf sebesar 0,821 menunjukkan bahwa mnat mahasswa menjad entrepreneur djelaskan oleh varabel tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja, dan latar belakang penddkan orangtua sebesar 82,1% dan ssanya sebesar 17,9% menggambarkan adanya varabel bebas lan yang tdak damat dalam peneltan n. KESIMPULAN Terdapat pengaruh postf dan sgnfkan faktor tolerans akan rsko, keberhaslan dr, kebebasan dalam bekerja dan latar belakang pekerjaan orang tua bak secara parsal maupun secara smultan terhadap mnat mahasswa Fakultas Ekonom Unverstas Surakarta menjad entrepreneur. 62 Jurnal Manajemen Sumber Daya Manusa Vol. 11 No. 1 Jun 2016: 52 63

12 DAFTAR PUSTAKA Al-Rasyad, Harun, Teknk Penarkan sampel dan penyusunan skala, Program Pascasarjana Unpad. Bandung Arkunto, Suharsm, 2007, Prosedur Peneltan, BPFE: Yogyakarta. Charron, Ncholas; Vctor Lapuente; maran Nstotskaya The Wealh of Regons: Government Qualty and Entreneurshp n Europe. QOG Workng Paper Seres. Ghozal, Imam Aplkas Analss Multvarate Dengan Program IBM SPSS 19, Badan Penerbt Unverstas Dponegoro, Semarang. Hendro Dasar-dasar kewrausahaan: panduan bag Mahasswa untuk Mengenal, memaham, dan mamasuk Duna Bsns. Erlangga. Jakarta Ismawat, Kun, 2013, Faktor-faktor yang mempengaruh entrepreneurshp decson makng calon sarjana ekonom d Surakarta, Peneltan yang dpublkaskan dalam jurnal ber ISSN. Santoso, Snggh SPSS Statstk Parametrk. Elex Meda Komputndo. Jakarta. Sugyono, 2005, Metode Peneltan kuanttatf kualtatf dan R & D, Alfa Beta, Bandung. Tm Kewrausahaan, 2007, Kewrausahaan, Bagan Penerbt Unverstas Sebelas Maret. Surakarta Woodwar, Rchard Innovaton System and Knowledge-Intensve Entrepneurshp: a Country Case Study of CASE Network Studes & Anayses No Analss Faktor-Faktor yang Mempengaruh Mnat Mahasswa menjad (Ern W.) 63

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan

BAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan 7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada

BAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada 3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity

METODE PENELITIAN. digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel X (celebrity 37 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan deskrptf, yang mana dgunakan untuk mengetahu bagamana pengaruh varabel X (celebrty endorser) terhadap varabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah

BAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu 4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

III. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. 3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan

Lebih terperinci

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN

BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL:

PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang

METODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen. BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011. 44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon

Lebih terperinci

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas

BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas 9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Peneltan n menggunakan peneltan ekspermen; subyek peneltannya dbedakan menjad kelas ekspermen dan kelas kontrol. Kelas ekspermen dber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.3.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger Gorontalo khususnya pada sswa kelas VIII. 3.3. Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan November 2011 dan direncanakan selesai pada bulan Mei 2012. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1.1. Tempat dan waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada Perusahaan Daerah Ar Mnum Kabupaten Gorontalo yang beralamat d jalan Gunung Bolyohuto No. 390 Kelurahan Bolhuangga Kecamatan

Lebih terperinci

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5

III.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5 33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam

BAB III METODE PENELITIAN. pretest postes control group design dengan satu macam perlakuan. Di dalam BAB III METODE PEELITIA A. Bentuk Peneltan Peneltan n merupakan peneltan ekspermen dengan model pretest postes control group desgn dengan satu macam perlakuan. D dalam model n sebelum dmula perlakuan kedua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini

III. METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Penggunaan metode eksperimen ini III. METODE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode dalam peneltan n adalah metode ekspermen. Penggunaan metode ekspermen n bertujuan untuk mengetahu apakah suatu metode, prosedur, sstem, proses, alat, bahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode

BAB III METODE PENELITIAN. mencari jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dibahas. Metode 34 BAB III METODE PENELITIAN A Metode yang Dgunakan Metode peneltan merupakan suatu pendekatan yang dgunakan untuk mencar jawaban atau menggambarkan permasalahan yang akan dbahas Metode peneltan juga dapat

Lebih terperinci

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2

Post test (Treatment) Y 1 X Y 2 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode Peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Peneltan yang dlakukan n bertujuan untuk mengetahu penngkatan hasl

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN PENGARUH PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK BAB IV PEMBAASAN ASIL PENELITIAN PENGARU PENGGUNAAN METODE GALLERY WALK TERADAP ASIL BELAJAR MATA PELAJARAN IPS MATERI POKOK KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA DI INDONESIA A. Deskrps Data asl Peneltan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Pendekatan Peneltan Jens peneltan n termasuk peneltan korelasonal (correlatonal studes. Peneltan korelasonal merupakan peneltan yang dmaksudkan untuk mengetahu ada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah d kampus Jurusan Penddkan Teknk Spl FPTK UPI yang beralamat d Jl. Dr. Setabud No. 07 Bandung, 40154. 3. Metode Peneltan Metode peneltan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dgunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (18 1911).Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang selanjutnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi.

BAB 2 LANDASAN TEORI. estimasi, uji keberartian regresi, analisa korelasi dan uji koefisien regresi. BAB LANDASAN TEORI Pada bab n akan durakan beberapa metode yang dgunakan dalam penyelesaan tugas akhr n. Selan tu penuls juga mengurakan tentang pengertan regres, analss regres berganda, membentuk persamaan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jens dan Desan Peneltan Berdasarkan judul dan permasalahan, maka jens peneltan n adalah peneltan kausaltas yang berguna untuk menganalss pengaruh antara suatu varabel dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN. atau sedang mengkonsumsi produk Kalimilk Susu Yogyakarta. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokas Peneltan dan Unt Analss Peneltan n dlakukan d wlayah Yogyakarta pada konsumen yang sudah pernah atau sedang mengkonsums produk Kalmlk Susu Yogyakarta. 3.2 Unt Analss

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan lapangan kuanttatf yang bersfat korelasonal. Peneltan lapangan merupakan suatu peneltan untuk memperoleh data-data yang sebenarnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap 5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam 1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat

BAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. Metode dalam penelitian merupakan suatu cara yang digunakan oleh peneliti BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode dalam peneltan merupakan suatu cara yang dgunakan oleh penelt dalam mencapa tujuan peneltan. Metode dapat memberkan gambaran kepada penelt mengena langkah-langkah

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel 4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH LEMBAGA KEUANGAN BMT INSAN KAMIL SOLO

ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH LEMBAGA KEUANGAN BMT INSAN KAMIL SOLO ANALISIS PENGARUH KUALITAS PELAYANAN TERHADAP TINGKAT KEPUASAN NASABAH LEMBAGA KEUANGAN BMT INSAN KAMIL SOLO Ern Wdastut Fakultas Ekonom Unverstas Surakarta e-mal: ern_wdastut76@yahoo.com ABSTRACT Ths

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen,

BAB III METODE PENELITIAN. hasil penelitian. Walaupun penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen, BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode peneltan n adalah quas ekspermen karena terdapat unsur manpulas, yatu mengubah keadaan basa secara sstemats ke keadaan tertentu serta tetap

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Analsa Regres Dalam kehdupan sehar-har, serng kta jumpa hubungan antara satu varabel terhadap satu atau lebh varabel yang lan. Sebaga contoh, besarnya pendapatan seseorang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan

BAB III METODE PENELITIAN. lapangan atau bisa disebut dengan kata field research yakni dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang dlakukan secara langsung d lapangan atau bsa dsebut dengan kata feld research yakn dengan melakukan peneltan dan pengamblan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Al-Azhar 1 Wayhalim Bandar Lampung. Populasi 3 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SD Al-Azhar Wayhalm Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas V yang terdr dar 5 kelas yatu V A, V B, V

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Gender, Pilihan Karir, Auditor Eksternal dan Internal, Persepsi Mahasiswa Akuntansi.

ABSTRAK. Kata Kunci: Gender, Pilihan Karir, Auditor Eksternal dan Internal, Persepsi Mahasiswa Akuntansi. ABSTRAK Pengaruh Perseps Mahasswa Akuntans Mengena Lngkungan Kerja Audtor Dpandang dar Sudut Gender Terhadap Plhan Karrnya Sebaga Audtor Eksternal dan Internal (Stud kasus surve pada mahasswa Program akuntans

Lebih terperinci

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351)

ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) Suplemen Respons Pertemuan ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351) 7 Departemen Statstka FMIPA IPB Pokok Bahasan Sub Pokok Bahasan Referens Waktu Korelas Perngkat (Rank Correlaton) Bag. 1 Koefsen Korelas Perngkat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen 3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,

III. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah, III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Satelah melakukan peneltan, penelt melakukan stud lapangan untuk memperoleh data nla post test dar hasl tes setelah dkena perlakuan.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Hasl Peneltan Pada peneltan yang telah dlakukan penelt selama 3 mnggu, maka hasl belajar matematka pada mater pokok pecahan d kelas V MI I anatussbyan Mangkang Kulon

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel

BAB 2 LANDASAN TEORI. persamaan penduga dibentuk untuk menerangkan pola hubungan variabel-variabel BAB LANDASAN TEORI. Analss Regres Regres merupakan suatu alat ukur yang dgunakan untuk mengukur ada atau tdaknya hubungan antar varabel. Dalam analss regres, suatu persamaan regres atau persamaan penduga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.

BAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen dengan bentuk kuas ekspermen. Pre test dlakukan d awal peneltan dan post tes dlakukan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Indomaret yang berada di Jalan Tubagus Ismail BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 1.1 Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Indomaret yang berada d Jalan Tubagus Ismal Raya No. 18 bandung dengan menelt keragaman produk sebaga varabel bebas (ndependen)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta,

BAB III METODE PENELITIAN. Karangkajen, Madrasah Tsanawiyah Mu'allimaat Muhammadiyah Yogyakarta, BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan pada 6 (enam) MTs d Kota Yogyakarta, yang melput: Madrasah Tsanawyah Neger Yogyakarta II, Madrasah Tsanawyah Muhammadyah Gedongtengen,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d Jurusan Penddkan Teknk Spl, Fakultas Penddkan Teknolog dan Kejuruan, Unverstas Penddkan Indonesa.Yang terdr dar 3 program stud yatu: Penddkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 61 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokas dan Subjek Populas/Sampel Peneltan 1. Lokas Peneltan Lokas peneltan adalah SMP Neger 1 Jalancagak yang terletak d Jalan Raya Jalancagak KM 16 Kecamatan Jalancagak

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode adalah suatu pendekatan yang dilakukan untuk mendapatkan data BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode adalah suatu pendekatan yang dlakukan untuk mendapatkan data yang dperlukan sehngga mendapatkan hasl yang optmal (Suharsm Arkunto : 1998). Metode

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung Jl. Surapati No. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN A. Objek Peneltan Peneltan n dlakukan d Perusahaan Daerah Kebershan Kota Bandung Jl. Surapat No. 15 Bandung. Adapun yang menjad responden dalam peneltan n adalah para

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian, langkah yang dilakukan oleh penulis BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum melakukan peneltan, langkah yang dlakukan oleh penuls adalah mengetahu dan menentukan metode yang akan dgunakan dalam peneltan. Sugyono (2006: 1) menyatakan:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam upayanya memperoleh pendapatan akan melakukan penjualan. Sebelum penjualan dlakukan basanya akan dsepakat terlebh dahulu bagamana cara pembayaran

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

BAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses

Lebih terperinci

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA

PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP MINAT BELAJAR PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 3 DERMOLO JEPARA Oleh: Ferna Agustn, Shat Harles Saputr UNIVERSITAS PGRI SEMARANG Abstract

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN

ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN ANALISIS PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA KARYAWAN STUDI KASUS PADA PT. DOK & PERKAPALAN KODJA BAHARI (PERSERO) CABANG SEMARANG SKRIPSI Dajukan sebaga salah satu syarat Untuk menyelesakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Pizza Hut Garden 6 - Jakarta Barat. Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2014 Juni 2014. BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat dan peneltan dlakukan Peneltan n dlaksanakan d Pzza Hut Garden 6 - Jakarta Barat 2. Waktu Pengumpulan data Peneltan dlakukan pada bulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan adalah cara lmah untuk memaham suatu objek dalam suatu kegatan peneltan. Menurut Sugyono (013: 6) bahwa: Metode peneltan dapat dartkan sebaga

Lebih terperinci

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD

UJI NORMALITAS X 2. Z p i O i E i (p i x N) Interval SD UJI F DAN UJI T Uj F dkenal dengan Uj serentak atau uj Model/Uj Anova, yatu uj untuk melhat bagamanakah pengaruh semua varabel bebasnya secara bersama-sama terhadap varabel terkatnya. Atau untuk menguj

Lebih terperinci

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy

ANALISIS REGRESI. Catatan Freddy ANALISIS REGRESI Regres Lner Sederhana : Contoh Perhtungan Regres Lner Sederhana Menghtung harga a dan b Menyusun Persamaan Regres Korelas Pearson (Product Moment) Koefsen Determnas (KD) Regres Ganda :

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadap era globalsas yang penuh tantangan, aparatur negara dtuntut untuk dapat memberkan pelayanan yang berorentas pada kebutuhan masyarakat dalam pemberan pelayanan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah:

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sugiyono (2008:56) menjelaskan metode penelitian deskriptif adalah: 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Sugyono (008:56) menjelaskan metode peneltan deskrptf adalah: Rumusan masalah deskrptf adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan dengan pertanyaan

Lebih terperinci

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi

ε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai

BAB III METODELOGIPENELITIAN. pada semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan selama ±4 bulan dari persiapan sampai 3 BAB III METODELOGIPENELITIAN 3. Lokas dan Waktu Peneltan 3.. Lokas Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger Bonepanta pada kelas X pada semester genap tahun ajaran 0/03. 3.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis yaitu korelasional dan 46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desan Peneltan Jens peneltan yang dlakukan oleh penuls yatu korelasonal dan verfkatf yatu suatu metode yang dgunakan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara dua

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 22 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Model Pengembangan Produk model pengembangan pembelajaran mengacu pada proses pembelajaran yang menekankan pada pemberdayaan teman sejawat dan permanan. Pemberdayaan teman

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menjelaskan secara operasional mengenai penelitian yang akan dilaksanakan. 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Defns Operasonal Defns operasonal merupakan penjelasan maksud dar stlah yang menjelaskan secara operasonal mengena peneltan yang akan dlaksanakan. Defns operasonal n

Lebih terperinci

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap

BAB III DESAIN PENELITIAN. Objek penelitian dari pengaruh aplikasi otomatisasi kantor terhadap 43 BAB III DESAIN PENELITIAN A. Objek Peneltan Objek peneltan dar pengaruh aplkas otomatsas kantor terhadap efektvtas kerja karyawan pada Dvs Manajemen Sumber Daya Manusa PT. INTI (PERSERO) Bandung adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Peneltan 1. Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan pada sswa kelas X tahun ajaran 013/014 yang bertempat d SMA N 1Sambungmacan Sragen.. Waktu Peneltan Peneltan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data.

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. penelitian, hal ini dilakukan untuk kepentingan perolehan dan analisis data. BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan harus dsesuakan dengan masalah dan tujuan peneltan, hal n dlakukan untuk kepentngan perolehan dan analss data. Mengena pengertan metode peneltan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlakukan pada sswa kelas XI d SMA Neger Gorontalo, Kota Gorontalo waktu peneltan dlaksanakan d mula pada bulan Oktober 03 sampa bulan Desember

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data

III. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian adalah data primer dan data 9 III. METODE PENELITIAN 3.1. Jens dan Sumber Data Data yang dgunakan dalam peneltan adalah data prmer dan data sekunder. Data prmer berupa data prmer (cross secton) Surve Khusus Tabungan dan Investas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER UNIVERSITAS DIPONEGORO 013 ISBN: 978-60-14387-0-1 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI INDEKS PRESTASI MAHASISWA FSM UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMASTER PERTAMA DENGAN MOTODE REGRESI LOGISTIK BINER Saftr Daruyan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014.

BAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun akademik 2013/2014. 4 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat, Waktu, dan Sasaran Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan n dlakukan d SMKN 3 Kunngan yang berlokas d d jalan Gunung Kelng,Crendang-Kunngan 4551, tepatnya d Jurusan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini adalah nilai tambah sektor pertanian untuk PDRB 73 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Peneltan Objek peneltan n adalah nla tambah sektor pertanan untuk PDRB Jawa Barat berupa data tme seres perode 1985-005. selan tu penuls memlh varabel yang mempengaruhnya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Berdasarkan masalah yang akan dtelt dengan melhat tujuan dan ruang lngkup dserta dengan pengolahan data, penafsran serta pengamblan kesmpulan, maka metode

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 6 BAB IV HAIL PENELITIAN A. Deskrps Data Hasl Peneltan Untuk mengetahu keefektfan penerapan model pembelajaran cooperatve learnng tpe TAD (tudent Teams-Achevement Dvsons) terhadap hasl belajar matematka

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Profil Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan

Analisis Pengaruh Profil Budaya Organisasi Terhadap Kualitas Pelayanan Semnar asonal Teknolog Informas, Komunkas dan Industr (STIKI) 7 ISS : 085-990 Pekanbaru, 11 ovember 015 Analss Pengaruh Profl Budaya Organsas Terhadap Kualtas Pelayanan Dna Rahmayant 1, Alzar Hasan, Zuchra

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara yang teratur dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode peneltan Metode peneltan merupakan suatu cara yang teratur dengan menggunakan alat atau teknk tertentu untuk suatu kepentngan peneltan. Menurut Suharsm Arkunto (00:136)

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pengembangan yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan yang dgunakan adalah peneltan pengembangan yang bertujuan membuat suatu produk dan duj kelayakannya. B. Metode Pengembangan Peneltan n menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukan, guna menjawab persoalanpersoalan yang d hadap. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Peneltan Peneltan n menggunakan metode peneltan deskrptf dengan pendekatan kuanttatf. Peneltan deskrptf yang dmaksud adalah bersfat menjelaskan hubungan kausal dan

Lebih terperinci