PUTUSAN NOMOR HK 2010/17/VI/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KANDASNYA KM.

Transkripsi

1 PUTUSAN NOMOR HK 2010/17/VI/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KANDASNYA KM. HARAPAN III DI UJUNG TANJUNG SIROPI TANAH MASSA PULAU TELLO NIAS SELATAN Pada tanggal 08 Juli 2012, pukul WIB, KM. HARAPAN III dengan awak kapal 7 (tujuh) orang, membawa muatan semen, beras dan bahan bangunan sebanyak 119 Ton, ketika dalam pelayarannya bertolak dari Muara Padang menuju Pelabuhan Pulau Tello Nias Selatan, tanggal 11 Juli 2012 pukul WIB KM. Harapan III telah kandas di Ujung Tanjung Siropi Pulau Tanah Massa Pulau Tello Nias Selatan, pada posisi 00º S / 98º T. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa, sedangkan kapal kandas di Ujung Tanjung Siropi Pulau Tello dan kapal pecah akibat hantaman ombak dari barat di sekitar lokasi kejadian, muatan 70% terendam air. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/9/1/DN- 12, tanggal 27 November 2012, telah melimpahkan berkas Kecelakaan Kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2008, tentang Pelayaran, Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang -Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya Kecelakaan Kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal, dibuat pada tanggal 11 Juli 2012, dibuat oleh Nakhoda di Pulau Tello dan diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pulau Tello. 2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, Nakhoda dan ABK KM. Harapan III, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pulau Tello pada tanggal 19 dan 20 Juli 2012 terhadap : a. Nakhoda...

2 338 a. Nakhoda, Rusdianto; b. Mualim I, Hendri Lubis; c. KKM, Sedi Fanaetu; d. Juru Mudi, Haga Dodo Nduru. 3. Berita Acara Pendapat/Resume Hasil Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Pulau Tello pada hari Sabtu, tanggal 21 Juli Surat-surat kapal terdiri dari : a. Surat Laut KM. HARAPAN III Nomor 1505, tanggal 09 Mei 2012 berlaku sampai dengan tanggal 08 Mei 2013 dikeluarkan oleh Kantor Pelabuhan Bagan Siapi api; b. Surat Ukur Internasional (1969) Dalam Negeri, Nomor 442 / AAa, tanggal 25 Februari 2009, dikeluarkan oleh Kantor Pelabuhan Teluk Bayur; c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK 006/03/10/AD TBS-2012 tanggal 25 April 2012, berlaku sampai dengan tanggal 25 Juli 2012 dikeluarkan oleh Kantor Pelabuhan Teluk Bayur; d. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK 002/06/01/AD TBS tanggal 25 April 2012, berlaku sampai dengan tanggal 25 Juli 2012 dikeluarkan oleh Kantor Pelabuhan Teluk Bayur; e. Surat Keterangan Susunan Perwira Nomor 304/14/18/P.Ma.Pdg-2012, dibuat pada tanggal 07 Juli 2012 oleh PH Kepala Wilker Pelabuhan Muara Padang; f. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) N omor D 12/KM.17/561/VII/2012, tanggal 08 Juli 2012, dikeluarkan oleh Syahbandar Muara Padang; 5. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri atas : a. Ahli Nautika Tingkat V (ANT- V) atas nama Rusdianto; b. Ahli Tehnika Tingkat V (ATT-V) atas nama Sedi Fanaetu; c. Surat Keterangan Kecakapan (SKK) 60 mil atas nama Hendri Lubis. Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan dan keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas...

3 339 A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan. 1. Data kapal Nama : HARAPAN III J e n i s : Cargo Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Tahun 1996 di Bagan Siapi api/kayu Isi Kotor : GT 128 Isi Bersih : GT 79 Tenaga penggerak Utama : 1 (satu) unit mesin merk Nissan daya 180 PK Ukuran Pokok Panjang : 27,90 M Lebar : 8,22 M Dalam : 2,49 M Pemilik : Ronald Anwar S / PT. Antar Nusa Padang Nakhoda : Rusdianto Awak kapal : 7 (tujuh) orang termasuk Nakhoda 2. Jalannya peristiwa. a. Tanggal 08 Juli 2012 pukul WIB KM. HARAPAN III bermuatan semen, beras dan bahan bangunan sebanyak 119 Ton bertolak dari Pelabuhan Muara Padang menuju Pelabuhan Pulau Tello Nias Selatan; b. Tanggal 11 Juli 2012, pukul WIB, KM. HARAPAN III menubruk karang dan Nakhoda memerintahkan mesin stop dan kemudian mesin mundur penuh; c. KM. HARAPAN III kandas, mengalami lambung sebelah kiri bocor, mengakibatkan air laut masuk ke dalam kapal sehingga mesin induk dan pompanya mati, akibatnya muatan 70% terendam air. 3. Dalam peristiwa Kandasnya KM. HARAPAN III pada tanggal 11 Juli 2012 pukul WIB di Ujung Tanjung Siropi Pulau Tanah Massa Pulau Tello Nias Selatan, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksisaksi sebagai berikut : a. Tersangkut : Nakhoda Rusdianto b. Saksi-saksi : 1) KKM, Sedi Fanaetu; 2) Mualim I, Hendri Lubis; 3) Juru Mudi, Haga Dodo Nduru. B. Dalam...

4 340 B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan kandasnya KM. HARAPAN III pada tanggal 11 Juli 2012 pukul WIB, di Ujung Tanjung Siropi Pulau Tanah Massa Pulau Tello Nias Selatan, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi Saksi dengan surat panggilan pertama nomor MP.101/43/05/MP.2013 tanggal 08 Mei 2013, guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan pada hari Kamis, tanggal 16 Mei 2013 di Kantor Administrator Pelabuhan Teluk Bayur, dan surat panggilan kedua nomor MP.101/77/05/MP.13 tanggal 20 Mei 2013 di Jakarta, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan tersebut. Keterangan yang di dapat berdasarkan penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berkut : 1. Tersangkut Nakhoda, Rusdianto, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan, dan keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Medan Tanggal : 29 Juli 1973 Agama : Kristen Alamat : Jln. Anggrek No. 10 Padang Pendidikan Umum : - Teknis : ANT-V Tahun 2009 di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1. KM. KARYA BERSAMA, Tahun 2000 s/d 2004; 2. Nakhoda, KM. MITRA BAHARI, Tahun 2004 s/d 2005; 3. KM. MASSABUK JAYA, Tahun 2005 s/d 2009; 4. Nakhoda, KM. HARAPAN III, Tahun 2009 s/d kejadian. b. Pada tanggal 08 Juli 2012 pukul WIB, KM. HARAPAN III, dengan awak kapal 7 (tujuh) orang, membawa muatan semen, beras dan bahan bangunan sebanyak 119 Ton, bertolak dari pelabuhan Muara Padang, menuju pelabuhan Pulau Tello Nias Selatan; c. Pada pukul WIB, posisi kapal berada pada posisi S / T, kemudian pada pukul WIB merubah haluan 264 ke 242 ; d. Pukul...

5 341 d. Pukul WIB, setelah sampai di posisi yang dituju haluan lari ke kiri, langsung cikar ke kanan, Tersangkut Nakhoda memerintahkan KKM untuk mengurangi kecepatan sampai maju pelan, namun kemudi tidak bisa membawa haluan ke kanan akibat dorongan gelombang lebih kurang 2 (dua) meter serta arus kencang dari Utara dan angin dari Utara, cuaca berkabut dan gerimis; e. Kapal menubruk karang, Tersangkut Nakhoda memerintahkan stop mesin, dan langsung mundur penuh, pukul WIB KM. Harapan III kandas di Ujung Siropi Tanah Massa pada posisi S / T 2. Saksi KKM, Sedi Fanaetu, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan, keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah : a. Lahir di : Sibaranun Tanggal : 09 Februari 1988 Agama : Kristen Alamat : Sibaranun, Pulau-Pulau Batu, Nias Selatan. Pendidikan Umum : - Teknis : ATT-V Tahun 2011 Pengalaman Berlayar : 1) KM. SINAR TERANG; 2) KM. MASSABUK JAYA; 3) KKM, KM. HARAPAN III, Tahun 2010 s/d kejadian. b. Saat kejadian Saksi sedang menjalankan tugas jaga dalam kondisi mesin aman terkendali; c. Pada waktu kejadian mesin bergerak pelan atas perintah Nakhoda, karena di alur yang akan dilaluinya banyak karang dan cuaca berkabut; d. Kapal kandas pukul WIB, kemudian mesin mundur penuh selama 4 (empat) jam, namun kapal tetap tidak bisa lepas dari kandas dan mesin stop pukul WIB; e. Dilambung kiri ada kebocoran yang mengakibatkan air laut masuk ke dalam kamar mesin mengakibatkan mesin induk dan pompanya mati; 3. Saksi Mualim I, Hendri Lubis, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir

6 342 a. Lahir di : Sibaranun Tanggal : 01 Februari 1973 Agama : Islam Alamat : Jln. Simpat empat nanggalo tarusan No.08 Kab/Kota Pesisir Selatan Padang Pendidikan Umum : SMP Tahun 1982 Pelaut : SKK (60 mil) Tahun 2011 Pengalaman Berlayar : 1) Jurumudi, KM. MURNI, Tahun ) Jurumudi, KM. MASSABUK JAYA, Tahun ) Mualim I, KM. HARAPAN III, Tahun 2010-kejadian. b. Pukul WIB, KM. Harapan III sebelum memasuki perairan Pulau Tello dengan GPS dan Kompas mengambil posisi yaitu S/ 098º T, kecepatan kapal saat itu adalah 07,1 knots, Saksi bekerja di kapal sudah 2 ( dua ) tahun. c. Saksi, bertugas pada pukul s/d WIB, melaksanakan tugas sebagai perwira jaga di Anjungan bersama Nakhoda, KKM dan Juru Mudi Jaga, cuaca pada saat itu baik, kecepatan kapal saat itu pelan. d. Saksi, berada di anjungan saat kapal kandas. Dalam kecelakaan kandas kapal tidak ada unsur kesengajaan. Sebagai Perwira Jaga, saat kapal kandas mengambil posisi. Adapun, plotting posisi kapal saat kandas adalah : 00º S/ 098º T; e. Dalam kandasnya KM. Harapan III tidak ada korban jiwa namun muatan kapal 70 % terendam air; f. Saksi tidak memiliki ijasah sesuai dengan kompetensi kepelautan yang semestinya karena tidak mengikuti pendidikan dan ujian yang dipersyaratkan oleh ketentuan yang berlaku 3. Saksi Juru Mudi, Haga Dodo Nduru, tidak hadir dalam pemeriksaan lanjutan, dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan adalah : a. Lahir di : Bawafarono Tanggal : 09 Juni 1992 Agama : Kristen Alamat : Jln. Bawofarono Desa/Kel. Bawozihono Kec. Lahusa Pendidikan Umum : SD tidak selesai Pelaut : Tidak ada Pengalaman

7 343 Pengalaman Berlayar : 1) KM. HENDRI, Tahun ; 2) KM. HARAPAN III, Tahun kejadian b. Saksi berada di atas kapal sudah 13 ( tiga belas ) bulan dan bertugas pada pukul s/d 20.00, Saksi melaksanakan tugas sebagai Juru Mudi Jaga di Anjungan dengan memegang kemudi; c. Mualim Jaga pada saat kapal akan kandas adalah Mualim I, tidak melihat adanya karang atau daratan, cuaca pada saat itu, berkabut dan gerimis hujan. Kecepatan Kapal saat itu dalam kecepatan pelan; d. Di anjungan saat itu adalah Mualim Jaga ( Mualim I ), Nakhoda dan KKM, haluan kapal saat kandas dan yang memerintahkan adalah Nakhoda yaitu 242. Kecepatan kapal pada saat kapal akan kandas adalah maju pelan. Pengurangan kecepatan kapal dikarenakan memasuki alur sempit dan banyak karang serta cuaca yang gerimis hujan/berkabut. Saksi menyatakan tidak ada unsur kesengajaan untuk mengkandaskan kapal. C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan lainnya sehubungan dengan kandasnya KM. HARAPAN III, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang kapal, surat kapal, dan awak kapal. a. Kapal. KM. HARAPAN III adalah kapal barang, berkonstruksi kayu, berbendera Indonesia, ukuran pokok : 27,90 x 8,22 x 2,49 m, isi kotor : GT 128, dibangun di Bagan Siapi api, pada Tahun Mesin penggerak utama merk Nissan daya 180 PK. b Surat-surat kapal. Surat ukur Internasional (1969) dikeluarkan di Pelabuhan Teluk Bayur; Surat Pas Tahunan, Surat Keterangan Perwira di Teluk Bayur, Surat Persetujuan Berlayar (SPB) Nomor D 12/KM.17/561/VII/2012, tanggal 08 Juli 2012, dikeluarkan oleh Syahbandar Pelabuhan Muara Padang. c. Awak

8 344 c. Awak kapal. Diawaki oleh 7 (tujuh) orang ABK termasuk Nakhoda dengan susunan perwira berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira yang dikeluarkan Administrator Pelabuhan Tambilahan No. PK.304/14/18/P.Ma Pdg-2012, tanggal 7 Juli 2012, sebagai berikut : BAGIAN DECK NAKHODA : Rusdianto ijazah ANT V Tahun 2009; MUALIM I : Hendri Lubis ijazah SKK 60 Mil Tahun BAGIAN MESIN KKM : Sedi Fanaetu ijazah ATT V Tahun 2011; MASINIS I : Umar Husin tidak berijazah. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM HARAPAN III pada saat kandas di Perairan Ujung Siropi Tanah Massa memiliki kondisi kapal dengan perlengkapan yang baik, sertifikat dan surat-surat kapal yang lengkap dan masih berlaku, akan tetapi pengawakannya belum memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 2. Tentang cuaca. a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya pada tanggal 03 Juni 2013 tentang Analisis Cuaca pada tanggal 11 Juli 2012, di sekitar lokasi Kandasnya KM. HARAPAN III adalah sebagai berikut : Arah dan kecepatan angin Arah dan kecepatan arus C u a c a Tinggi gelombang Maksimum Jarak Penglihatan : Timur Tenggara, 4-6 Knots : Barat Laut, 36,3-45,4 Cm/dt : Berawan banyak dan hujan ringan, sedang : Selatan, 0,7 m-1,3 m : 3,0-5,0 MIL b. Menurut Buku Kepanduan Bahari Jilid 1 Bab 20 halaman 637 sampai dengan halaman 641 disebutkan bahwa Tabiat Pasut : campuran yang condong keharian ganda pada umumnya, gerakan arusnya lemah, pada waktu air pasang, arus mengalir melalui pelabuhan kearah utara dan pada waktu air surut keselatan. c. Menurut Keterangan Tersangkut Nahkoda dan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) bahwa pada saat kejadian cuaca buruk, dengan gelombang lebih kurang meter disertai arus kencang dan angin dari Utara serta cuaca berkabut; d. berdasarkan...

9 345 d. Berdasarkan keterangan Mualim I dalam sidang pemeriksaan lanjutan majelis bahwa pada saat kejadian cuaca baik. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut Nahkoda dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian tidak dapat diterima. 3. Tentang Muatan dan Stabilitas. a. Berdasarkan Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) yang dibu at oleh Nakhoda KM. Harapan III tanggal 11 Juli 2012, muatan terdiri dari Semen, beras dan bahan bangunan dengan jumlah lebih kurang 119 Ton, dan sesuai dengan daftar muatan yang dibuat oleh PT. Pelra Antar Nusa Padang pada tanggal 07 Juli b. Berdasarkan Surat Ukur Internasional (1969) yang diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Teluk Bayur tanggal 25 Pebruari 2009, Panjang 27,90 m, lebar 8,22 m, dan tinggi kapal 2,49 m. Diasumsikan Sarat Kapal 0,75 x 2,49 = 1,86 m. Saksi Mualim I dalam sidang lanjutan, tidak memberikan keterangan terperinci tentang sarat kapal saat bertolak dari muara Padang, hanya mengatakan bahwa garis air kapal masih dibawah Primsoll Mark lebih kurang cm dan memberikan data-data lainnya sebagai berikut: Awak kapal : 1 ton Provisi : 2 Ton Air tawar : 3 Ton BBM/pelumas : 5 Ton Cargo : 119 Ton Ton Displacement (D) = 27,9 x 8,22 x 1,86 x 1,025 = 344, 77 Ton. Diperkirakan berat kapal kosong = 0,4 D = 0,4 x 344,77 = 137,9 Ton dibulatkan 138 Ton Besarnya bobot mati kapal DWT =344, = 206,77 Ton Dengan muatan dan komponen berat 130 Ton, masih dibawah persyaratan kapasitas angkut sesuai dengan hasil yang didapat. Dengan...

10 346 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran Berpendapat bahwa KM. Harapan III berbahan kayu yang kandas, tidak melebihi kapasitas angkut dan stabilitas baik. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. a. Tanggal 11 Juli 2012, KM. Harapan III dalam pelayaran dari Pelabuhan Muara Padang dengan tujuan Pelabuhan Pulau Tello Nias Selatan, keadaan cuaca berkabut, dan hujan gerimis berombak setinggi 2 (dua) meter. Sebelum masuk perairan Pulau Tello, pada pukul WIB dengan GPS dan kompas mengambil posisi kapal yaitu S/ T, kecepatan kapal saat itu adalah 07,1 knots; b. Tersangkut Nakhoda, di anjungan sejak kapal memasuki perairan Pulau Tello, pada pukul WIB, haluan kapal dari 264 menjadi 242, kecepatan kapal adalah 07,1 knots, posisi kapal yang diambil adalah S/ T c. Pada saat kapal menuju posisi yang dituju, haluan kapal lari/merewang ke kiri maka Tersangkut Nakhoda mengambil tindakan kemudi cikar kanan, Tersangkut Nakhoda mengambil alih kemudi oleh karena situasi keadaan cuaca yang buruk; d. Tersangkut Nakhoda memerintahkan KKM untuk mengurangi kecepatan kapal hingga maju pelan, namun kemudi kapal tidak bisa membawa haluan ke arah kanan diakibatkan gelombang kurang lebih 2 (dua) meter disertai arus kencang dari Utara dan angin dari Utara serta cuaca berkabut; e. Pukul WIB, KM. Harapan III kandas di Ujung Siropi Tanah Massa dengan posisi S/ T, kandasnya KM. Harapan III ini tidak ada korban jiwa dan muatan kapal terendam air sebesar 70 %. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tentang navigasi dan olah gerak yang dilakukan Tersangkut Nakhoda tidak dapat diterima 5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan. Berdasarkan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, dapat dikemukakan halhal sebagai berikut : a. Tersangkut Nakhoda salah dalam mengambil tindakan bernavigasi dan berolah gerak saat melayari alur perairan yang banyak karang di perairan Ujung Tanjung Siropi Pulau Tanah Massa; b. Mualim

11 347 b. Mualim I sebagai perwira jaga tidak memiliki ijasah sesuai dengan kompetensi kepelautan yang semestinya karena tidak mengikuti pendidikan dan ujian yang dipersyaratkan oleh ketentuan yang berlaku sehingga tidak mampu melaksanakan tugasnya sebagai Perwira Jaga. c. Masinis I yang ditempatkan sebagai perwira Mesin ternyata dalam fakta fakta dalam persidangan diketahui tidak memiliki ijazah dan kompetensi yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya kecelakaan kapal dikarenakan kelalaian Nakhoda kurang cermat dalam bernavigasi dan berolah gerak dan tidak dilengkapi dengan susunan perwira Mesin ( Masinis I) yang semestinya sesuai dengan peraturan yang berlaku dan meninggalkan kapal tanpa pengawasan; 6. Tentang upaya penyelamatan. Setelah kapal menyenggol karang, Tersangkut Nakhoda memerintahkan stop mesin dan kemudian mesin mundur penuh, selama 4 (empat) jam kapal berolah gerak mundur tetapi kapal tetap tidak bergerak dan tidak dapat lepas dari kandas. KM. Harapan III mengalami kebocoran pada lambung kiri mengakibatkan air masuk ke dalam kamar mesin sehingga mesin induk mati, selanjutnya Tersangkut Nakhoda dan ABK lainnya meninggalkan kapal. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda tidak maksimal dan tidak dapat diterima karena meninggalkan kapal tanpa pengawasan. 7. Tentang kesalahan atau kelalaian. Berdasarkan atas hasil penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas BAPP dan keterangan lainnya, sehubungan dengan Kandasnya KM. HARAPAN III di Ujung Tanjung Siropi Tanah Massa Pulau Tello Nias Selatan, pada tanggal 11 Juli 2012 pukul WIB, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa: Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dari pihak-pihak terkait, maka dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Bahwa Tersangkut Nakhoda dan patut diduga tidak melakukan tindakan pengamatan secara cermat sebagai perwira kapal saat menelusuri Perairan Ujung Tanjung Siropi Tanah Massa, sehingga tidak dapat mengambil tindakan menghindar dari bahaya yang mengakibatkan kapal kandas; b. Bahwa

12 348 D. Putusan b. Bahwa Tersangkut Nakhoda tidak melakasanakan tugasnya dengan baik, karena tidak menggunakan peralatan navigasi dengan baik. Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda dapat dipersalahkan telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) dan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : M E M U T U S K A N : I. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KM. HARAPAN III telah dipanggil secara patut dengan surat panggilan pertama nomor MP.101/43/05/MP.2013, tanggal 08 Mei 2013 dan surat panggilan kedua nomor MP.101/77/05/MP.13, tanggal 20 Mei 2013 untuk menghadap sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal di Jakarta, guna didengar keterangannya, namun yang bersangkutan tidak hadir memenuhi panggilan tersebut. II. Menyatakan bahwa sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal dan sidang putusan Mahkamah Pelayaran tentang Kandasnya KM. HARAPAN III pada tanggal 11 Juli 2012 pukul WIB di Ujung Tanjung Siropi Tanah Massa Pulau Tello Nias Selatan, dilakukan tanpa hadirnya Tersangkut. III. Menyatakan bahwa Kandasnya KM. HARAPAN III pada tanggal 11 Juli 2012 pukul WIB di Ujung Tanjung Siropi Tanah Massa Pulau Tello Nias Selatan, pada posisi S/ T, disebabkan : 1. Tersangkut Nakhoda salah dalam mengambil tindakan bernavigasi dan berolah gerak saat melayari alur perairan yang banyak karang di perairan Ujung Tanjung Siropi Pulau Tanah Massa; 2. Mualim I sebagai perwira jaga tidak memiliki ijasah sesuai dengan kompetensi kepelautan yang semestinya karena tidak mengikuti pendidikan dan ujian yang dipersyaratkan oleh ketentuan yang berlaku sehingga tidak mampu melaksanakan tugasnya sebagai Perwira Jaga. 3. Masinis I yang ditempatkan sebagai perwira Mesin ternyata dalam faktafakta dalam persidangan diketahui tidak memiliki ijazah dan kompetensi yang ditentukan oleh peraturan yang berlaku. IV. Menghukum

13 349 IV. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. HARAPAN III bernama Rusdianto, lahir 29 Juli 1973, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-V, Tahun 2009, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 20 (dua puluh) bulan. V. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum. Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta pada hari Selasa, tanggal 11 Juni 2013, dengan dihadiri oleh para Anggota dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua : Capt. Yusmardi K., M. Mar Anggota : DR. Capt. Djemmy R. Sumakud, S.H., M.M., M.Mar Anggota : Didi, M. Sc. M. Eng Anggota : Ir. Monardy Parowung Anggota : Asril Pasaribu, S. H. Sekretaris : Rinna Purba, S. H.