PUTUSAN NOMOR : HK.2010/16/VI/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

Transkripsi

1 PUTUSAN NOMOR : HK.2010/16/VI/MP.12 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM LCT. YAHUKIMO SATU DI SAYAP KANAN DERMAGA PELABUHAN UTAMA POMAKO Pada tanggal 28 Maret 2011, pukul WIT, LCT. Yahukimo Satu mengalami kecelakaan terbalik di Sayap kanan dermaga Pelabuhan Utama Pomako, muatan terdiri dari semen sebanyak 4000 sak, motor 3 (tiga) unit, kabel PLN 3 (tiga) rol, dan peralatan medis, dengan jumlah ABK 10 (sepuluh) orang termasuk Nakhoda. Akibat peristiwa kecelakaan tersebut, tidak terdapat korban jiwa, muatan jatuh ke laut dan mengakibatkan kerusakan kapal. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/6/DN-2011, tanggal 14 Oktober 2011, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tenggelam tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang- Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) Nomor GM. 761/01/111/KPL.PMK-2011, dibuat di Kantor Syahbandar Pomako, tanggal 29 Maret 2011, oleh Nakhoda LCT. Yahukimo Satu. 2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) Kecelakaan Kapal, pada tanggal 06 April 2011, terhadap : a. Nakhoda, Albert John Saweri; b. KKM, Samuel Nama; 273 c. Juru Mudi

2 c. Juru Mudi, Abidin; d. Juru Minyak, Nikodemus Satima. 3. Kronologis kejadian kapal, dibuat di Pomako, tanggal 29 Maret 2011, oleh Nakhoda LCT. Yahukimo Satu. 4. Berita Acara Pendapat (Resume) LCT. Yahukimo Satu, dibuat di Pomako, tanggal 06 April 2011, oleh Kepala Kantor UPP Klas III Pomako. 5. Surat-surat kapal, terdiri dari : a. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 1155/DDa, diberikan di Palembang, tanggal 12 April 2007, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Palembang; b. Surat Laut Nomor PK.674/2007/SL-PM/DK-09, diberikan di Jakarta, tanggal 07 Oktober 2009, oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; c. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor , dikeluarkan di Jakarta, tanggal 08 Agustus 2008, berlaku sampai dengan 23 April 2012, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); d. Sertifikat Garis Muat Nomor , diterbitkan di Jakarta, tanggal 08 Agustus 2008, berlaku sampai dengan 23 April 2012, oleh Direktur Utama BKI; e. Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor , dikeluarkan di Jakarta, tanggal 08 Agustus 2008, berlaku sampai dengan 23 April 2012, oleh Direktur Utama BKI; f. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.651/3/20/AD.SRG- 11, diterbitkan di Sorong, tanggal 28 Maret 2011, berlaku sampai dengan 27 September 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Sorong; g. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal Nomor PK.690/3/7/AD.SRG-11, dikeluarkan di Sorong, tanggal 28 Maret 2011, berlaku sampai dengan 27 September 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Sorong; h. Surat Keterangan Perwira nomor PK.683/03/II/KPL-PMK-2011, tanggal 19 Pebruari 2011, berlaku sampai dengan 12 Maret 2011, dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepalautan; i. Daftar Awak Kapal, dibuat di ATSJ, tanggal 12 Maret 2011, oleh Nakhoda LCT. Yahukimo Satu, diketahui oleh Kepala Kantor UPP Agats; j. Surat 274

3 j. Surat Persetujuan Berlayar Nomor BB.13.1/KM.63/141111/2011, diterbitkan di ATSJ, tanggal 12 Maret 2011, oleh Kepala Kantor UPP Agats; k. Surat pengoperasian kapal tramper di dalam negeri Nomor AT551/07/8/228/10, tanggal 08 Desember 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; l. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.650/10/19/AD.SRG-2011, diterbitkan di Sorong, tanggal 28 Maret 2011, berlaku sampai dengan 27 september 2011, oleh Kepala Bidang kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Sorong; m. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PK.650/10/19/AD.SRG-2011, diterbitkan di Sorong, tanggal 28 Maret 2011, berlaku sampai dengan 27 September 2011, oleh Kepala Bidang Kelaiklautan Kapal, Kantor Administrator Pelabuhan Sorong; 6. Sertifikat ANT V, Nomor N50605, tanggal 03 Agustus 2005, dikeluarkan di Jakarta, atas Albert John Saweri. Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan : 1. Data kapal Nama kapal : YAHUKIMO SATU Jenis : LCT-Oil Tanker Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Palembang, tahun 2007/Baja Isi kotor/gt : GT 200 Tenaga penggerak utama : Mesin Diesel 2 (dua) buah, merk Yanmar, 33 PK Ukuran Pokok Panjang : 30,72 meter Lebar : 8,00 meter Dalam : 2,80 meter Pemilik Nakhoda Awak Kapal : Dinas Perhubungan Propinsi Papua : Albert John Saweri : 12 (dua belas) orang, termasuk Nakhoda Jalannya

4 2. Jalannya peristiwa a. Pada tanggal 28 Maret 2011, pukul WIT, LCT. Yahukimo Satu sedang bertambat di dermaga, kapal telah memuat 3 unit motor, 3 roll kabel PLN, dan peralatan medis, total 220 Ton, dan kapal masih dalam proses pemuatan, sisa muatan semen 1000 zak, dari total 4000 zak; b. Saat itu arus sungai sedang pasang masuk, ketika kapal akan berpindah tempat (shifting), ABK mengendurkan tali tros belakang, tiba-tiba datang arus pasang kencang disertai ombak yang datang dari lambung kanan dan belakang, dan adanya ombak dari kapal yang lewat saat itu; c. Akibat arus pasang dan ombak tersebut tros putus dan kapal terguncang miring kanan hingga muatan bergeser ke kanan; d. Nakhoda bertindak perintahkan KKM agar mesin induk dihidupkan untuk maksud mengimbangi keadaan dengan mengolah gerak untuk mengkandaskan kapal; e. Tindakan dan upaya tersebut tidak berhasil karena 3 tali tros kanan kapal putus dan 1 tali tros kiri putus hingga kapal terbawa arus kencang, dihempas ombak, kemudian kapal miring kanan dan terjungkal membentur KM. Grand Ship yang berada disebelahnya, hingga berakibat tiang utama LCT. Yahukimo Satu patah; f. Upaya lainnya, Nakhoda perintahkan menjalankan pompa ballast untuk menegakkan kapal, namun kapal tetap miring kanan dan terbalik telungkup dan tenggelam; g. Kapal dalam kondisi terbalik- telungkup, dicoba ditarik untuk dirapatkan ke dermaga oleh kapal Bandar, namun upaya tersebut gagal karena derasnya arus sungai dan ombak di sekitar lokasi kejadian. 3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut : Tersangkut Saksi-saksi : Nakhoda, Albert Jhon Saweri : 1) Mualim I, Andi Nur Alim; 1) KKM, Samuel Nama; 2) Juru Mudi, Abidin; 3) Juru Minyak, Nikodemus Satima. B. Keterangan 276

5 B. Keterangan yang diberikan dihadapan sidang Mahkamah Pelayaran yang dilaksanakan di Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Pomako, tanggal 04 April 2012, dengan hasil sebagai berikut : 1. Tersangkut Nakhoda, Albert Jhon Saweri, dalam keadaan sehat, tidak didampingi Penasihat Ahli memberikan keterangan : a. Lahir di : Sarmi Jayapura Tanggal : 27 Januari 1960 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Hasanuddin/samping Hotel Anggrek Jalur 06 RT 16 Desa Nawaripa, Timika Pendidikan Umum Kepelautan : 1) SD, tahun 1975, di Sarmi; 2) SMP, tahun 1978, di Jayapura; 3) SMA, tahun 1982, di Jayapura. : 1) MPT, tahun 1987, di Jayapura; 2) ANT V, tahun 2005, di Makassar. Pengalaman Berlayar : 1) Mualim II, KM. Marthen Insey, tahun 1989 sampai dengan 1992; 2) Mualim I, LCT. Jodefo 7, tahun 1992 sampai dengan 1994; 3) Nakhoda, LCT. Jodefo 7, tahun 1994 sampai dengan 1999; 4) Nakhoda, LCT. Evilia, tahun 1999 sampai dengan 2002; 5) Nakhoda, LCT. Eka Putra, tahun 2002 sampai dengan 2003; 6) Nakhoda, LCT. Evilia, tahun 2003 sampai dengan 2007; 7) Nakhoda, LCT. Yahukimo Satu, tahun 2007 sampai dengan kejadian. b. Tersangkut Nakhoda menyatakan bahwa kegiatan kapal, sementara menyelesaikan sisa pemuatan semen 1000 sak belum selesai dimuat ke kapal, ABK masih melashing muatan yang sudah berada di kapal; c. Saat kapal akan bergerak shifting dengan mengendorkan tali tros, tiba-tiba datang arus pasang dan ombak secara tiba-tiba yang berakibat 3 (tiga) tali tros kanan serta 1 (satu) tali tros kiri putus, sehingga buritan terlempar ke kiri dan balik ke kanan lagi; d. Saat kejadian ada kapal lewat yang menyebabkan ombak besar menghempas ketepi sungai, kedaratan Pelabuhan; e. Arus saat itu sangat kencang, air pasang surut tinggi, akibat kejadian itu kapal telungkup terbalik dan tenggelam, muatan tumpah dan tenggelam bersama kapal, kemudian datang pertolongan dari kapal Bandar; f. Nakhoda 277

6 f. Nakhoda sempat perintahkan KKM hidupkan mesin kiri (on), namun tidak memberikan efek terhadap pergerakan kapal, karena proses terbaliknya kapal sangat cepat, dan Nakhoda sempat menghidupkan alarm; g. Nakhoda menyatakan sering memuat dengan kondisi seperti itu dan tidak pernah ada masalah, sementara kapal lagi proses menyusun muatan semen, arus kencang dan ada ombak tiba-tiba dari kapal yang lewat. Tangki ballast diisi 2 buah, ABK 10 (sepuluh) orang termasuk Nakhoda. 2. Saksi KKM, Samuel Nama, tidak hadir dalam persidangan sesuai dengan surat dari Pimpinan PT. Pelayaran Lima Karunia Sejahtera Nomor 02/LKS/IV/Tmk-2012, dibuat di Timika, tanggal 4 April 2012 dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Ternate Tanggal : 15 Maret 1962 Agama : Kristen Protestan Alamat : JL. Pomako Kompleks pelabuhan Pomako, Kecamatan Mimika Timur, Kabupaten Mimika Pendidikan Umum : SMA, tahun 1984 Kepelautan : ATT V, tahun 2004, di Jakarta Pengalaman Berlayar : 1) KKM, KLM. Berkat Yamani; 2) Masinis I, KLM. Citra Buana; 3) KKM, KLM. Karya Makmur; 4) KKM, KLM. Berkat Bahagia; 5) KKM, KLM. Cahaya Maros; 6) KKM, LCT. Yahukimo Satu. b. Tanggal 28 Maret 2011, pukul WIT dilakukan pemuatan ship to ship dari KM. Grand Ship ke LCT. Yahukimo Satu dan Saksi melakukan pelashingan; c. Kemudian Saksi mendapat perintah dari Nakhoda untuk mempersiapkan stand by mesin induk dan motor bantu dibantu dengan Juruminyak; d. Mesin dalam keadaan baik dan siap, Saksi kemudian menyalakan mesin sebelah kanan dan mesin sebelah kiri diupayakan untuk persiapan olah gerak mundur, namun kapal tiba-tiba miring kanan; e. Saksi 278

7 e. Saksi kemudian menuju ke anjungan dan ada perintah dari Nakhoda untuk meninggalkan kapal (abandon ship) dengan cara melompat ke laut, berenang menuju ke daratan, dan seluruh ABK selamat. 3. Saksi Jurumudi, Abidin, tidak hadir dalam persidangan sesuai dengan surat dari Pimpinan PT. Pelayaran Lima Karunia Sejahtera Nomor 03/LKS/IV/Tmk-2012, dibuat di Timika, tanggal 4 April 2012 dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Makassar Tanggal : 14 Maret 1984 Agama : Islam Alamat : JL. Pomako Kompleks Pelabuhan Pomako Kecamatan Mimika Timur, Kabupaten Mimika Pendidikan Umum Kepelautan : SMP, tahun 1999, di Makassar : BST, tahun 2002, di Barombong b. Saksi mengatakan bahwa kapal memuat semen, yang disusun di deck dan kontainer; c. Pada saat kejadian Saksi berada di deck melakukan lashing muatan, kemudian LCT. Yahukimo Satu akan berolah gerak ke ILS dan posisi mesin sudah stand by untuk bergerak mundur; d. Tiba-tiba kapal miring kanan dan tali tros buritan yang diikat di KM. Grand Ship putus, kemudian kapal terbalik pada pukul WIT. 4. Saksi Juruminyak, Nikodemus Satima, tidak hadir dalam persidangan sesuai dengan surat dari Pimpinan PT. Pelayaran Lima Karunia Sejahtera Nomor 04/LKS/IV/Tmk-2012, dibuat di Timika, tanggal 4 April 2012 dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Balusu Tanggal : 24 Agustus 1982 Agama : Katolik Alamat : Timika Kabupaten Timika Papua b. Pada waktu kejadian Saksi berada di kamar mesin, di meja jaga, depan pintu masuk kamar mesin untuk mengisi jurnal; c. Saksi mengatakan tangki ballast nomor 2 diisi sebanyak 60 Ton, 30 Ton untuk tangki kiri dan 30 Ton tangki kanan Saksi

8 5. Saksi Mualim I, Andi Nur Alim, tidak hadir dalam persidangan sesuai dengan surat dari Pimpinan PT. Pelayaran Lima Karunia Sejahtera Nomor 01/LKS/IV/Tmk-2012, dibuat di Timika, tanggal 4 April C. Pendapat Mahkamah Pelayaran Atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor UPP Pomako, tanggal 04 April 2012, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal, dan Awak Kapal. a. Kapal. LCT. Yahukimo Satu konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan ukuran GT 204, dibangun tahun 2006, di Palembang. Kapal diklaskan pada BKI dengan nomor register 11004, tanda klas lambung A 100 P Oil Tanker with flash point above 60º C dan mesin SM. Dok terakhir kapal dilaksanakan di Sorong. b. Surat Kapal. LCT. Yahukimo Satu memiliki Surat Ukur Internasional (1969) nomor 1155/Dda, tanggal 12 April 2007, dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Palembang dan Surat Laut nomor PK.674/2007/SL- PM/DK-09, tanggal 07 Oktober 2009, dikeluarkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan, sertifikat klasifikasi lambung, garis muat dan mesin yang diterbitkan oleh BKI masih berlaku. c. Awak Kapal. Daftar ABK yang dibuat oleh Nakhoda dan diketahui Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Agats, susunan perwira sebagai berikut : Bagian Dek. - Nakhoda : Albert Jhon Saweri berijasah ANT V, tahun Mualim I : Andi Nur Alim berijazah ANT V Bagian Mesin. - KKM : Samuel berijasah ATT V - Masinis I : Feki Kalangit berijazah ATT V 280 Dengan

9 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa LCT. Yahukimo Satu surat-surat kapal dan sertifikat kapal lengkap dan masih berlaku serta kapal diawaki dengan cukup sesuai ketentuan yang berlaku. 2. Tentang Cuaca dan Keadaan Laut. a. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, tanggal 10 Pebruari 2012, perihal analisis keadaan angin permukaan, arus laut, cuaca, jarak penglihatan dan gelombang di Sayap kanan dermaga Pelabuhan Utama Pomako, pada tanggal 28 Maret 2011, pukul WIT, adalah sebagai berikut : Arah dan Kecepatan Angin : Barat Barat Laut dan 2,3 knots Arah dan Kecepatan Arus : Timur tenggara 11,3 Cm/det Cuaca : Berawan berawan banyak dan hujan Tinggi Gelombang berkisar : Barat dan 0,4 m 0,7 m Jarak Penglihatan : 3,0 4,0 mil b. Menurut Kepanduan Bahari Indonesia Jilid IV, tahun 2008, Bab 2, halaman Gerakan pasut dan tabiat pasut di muara Sungai Mimika Campuran, condong ke Harian Tunggal. Air tinggi Perbani dari kedua kelompok Pasut dapat jatuh bersamaan, karena itu Air Tinggi Tertinggi yang diharapkan rata-rata 18 dm di atas Duduk Tengah terjadi awal Desember pukul (pada Pasang Perbani). Sedangkan Air Rendah Terendah yang diharapkan rata-rata 11 dm dan di bawah Duduk Tengah terjadi awal Pebruari pukul dan Agustus pukul (pada Pasang Perbani Harian Tunggal). Pada Air Rendah dapat berjalan kaki dari Kokonao ke tepi sebelah Timur. Jika air agak tinggi dan mengetahui keadaan muara, dapat berlayar dengan sekoci melalui alur yang sempit yang seringkali berpindah-pindah. Pantainya rendah dan berpasir dan pada umumnya ditumbuhi pohon cemara. c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan Tersangkut Nakhoda dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, bahwa arus saat itu sangat kencang, pada saat itu air pasang surut sangat tinggi. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran dapat menerima keterangan Tersangkut Nakhoda tentang cuaca saat kejadian. 3. Tentang 281

10 3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. Ukuran kapal sesuai Surat Ukur Internasional (1969) L x B x H = 30,72 m x 8,00 m x 2,80 m; Lambung timbul tropik LT = 437 mm = 0,437 m Tebal plat geladak diperkirakan = 7 mm = 0,007 m Sarat max H = 2,80 m t = 0,007 m + = 2,807 LT = 0,437 m - Sarat max = 2,370 m Displacement (D) = 30,72 x 8,00 x 2,370 x 0,70 x 1,025 = 417,908 Ton Berat kapal kosong (W) = 0,30 x D = 125,372 Ton Kapasitas angkut (DWT) = D W = 292,536 Ton Muatan kapal semen = 220 Ton Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa LCT. Yahukimo Satu tidak melebihi kapasitas angkutnya. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. a. Bahwa kapal pada tanggal 28 Maret 2011, pukul WIT, belum menghidupkan mesin, belum bernavigasi dan belum berolah gerak, kondisi kapal baru akan mengendurkan melepaskan tali buritan untuk olah gerak mundur; b. Saat kapal akan berolah gerak mundur dengan mengendurkan tali tros, tiba-tiba tali tros kanan dan kiri putus hingga kapal terguncang dan miring kanan (5-10 ); c. Akibat kapal miring, muatan yang belum selesai di lashing bergeser ke kanan, menambah miringnya kapal, yang kemudian kapal terbalik dan tenggelam. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa LCT. Yahukimo Satu saat kejadian kecelakaan tenggelam, kapal sedang tidak navigasi dan tidak berolah gerak Tentang

11 5. Tentang Sebab Terjadinya Peristiwa. Bahwa Tersangkut Nakhoda telah melakukan prosedur persiapan bergerak dengan mengendurkan tali tros, namun kejadiannya sangat cepat dimana lingkungan perairan saat itu arus pasang masuk sangat kencang serta banyaknya kapal yang lalu lalang yang menimbulkan ombak besar ke daratan / tepi sungai. Setelah menganalisa dengan seksama, penyebab terbalik dan tenggelamnya kapal LCT. Yahukimo Satu, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab kecelakaan adalah sebagai berikut : a. Faktor lingkungan perairan sungai di lokasi tersebut yang arusnya sangat kuat dan saat kejadian ada kapal-kapal yang lewat yang menimbulkan ombak besar ke dermaga daratan tepian sungai; b. Kurangnya persiapan dalam perencanaan gerakan kapal / shifting, muatan belum selesai dilashing sempurna, mesin kapal yang belum dihidupkan hingga belum dapat mengimbangi guncangan kapal; c. Faktor konstruksi kapal, dimana kapal dengan tanda klas lambung A 100 j P Oil Tanker, yang memuat muatan deck, diperlukan perhitungan stabilitas yang akurat. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terbaliknya LCT. Yahukimo Satu disebabkan karena faktor eksternal atau faktor dari luar kapal, dimana kondisi lingkungan disekitar lokasi perairan sungai, arusnya sangat kuat dan banyaknya kapal-kapal yang lalu lalang menimbulkan ombak dan berpengaruh terhadap kapal-kapal yang sedang bertambat melakukan kegiatan bongkar muat. 6. Tentang Upaya Penyelamatan. Setelah menganalisa upaya yang dilakukan Nakhoda, Mahkamah berpendapat bahwa : a. Tersangkut Nakhoda telah melakukan tahapan dengan mengendurkan tali, menghidupkan mesin dan rencana mengkandaskan kapal, namun tidak berhasil karena proses terbaliknya kapal yang sangat cepat; b. Tersangkut Nakhoda meminta pertolongan kapal Bandar, perintahkan ABK untuk meninggalkan kapal dan meloncat ke laut untuk penyelamatan diri; c. Nakhoda meloncat meninggalkan kapal yang terakhir. 283 Dengan

12 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang telah dilakukan Tersangkut Nakhoda telah maksimal dan dapat diterima. 7. Tentang Kesalahan dan atau Kelalaian. a. Tersangkut Nakhoda kurang mengantisipasi kondisi lingkungan perairan di alur sungai yang arus pasang surutnya kencang dan banyaknya kapal yang lalu lalang saat itu; b. Tersangkut Nakhoda kurang memperhatikan tehnik dalam persiapan berolah gerak dimana muatan belum selesai dilashing seluruhnya. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda LCT. Yahukimo Satu dapat dipersalahkan karena telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). D. Putusan : Atas dasar kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : M E M U T U S K A N : I. Menyatakan bahwa kecelakaan kapal tenggelam LCT. Yahukimo Satu, pada tanggal 28 Maret 2011, pukul WIT, di Sayap Kanan Dermaga Pelabuhan Utama Pomako, pada posisi 04º LS/136º BT, disebabkan faktor lingkungan di lokasi perairan sungai yang arus pasangnya sangat kuat dan adanya kapal-kapal yang lalu lalang yang menimbulkan ombak besar kedaratan, sehingga sangat berpengaruh terhadap kapal yang tambat dan melakukan bongkar muat di dermaga. II. Menghukum Nakhoda LCT. Yahukimo Satu, Saudara Albert John Saweri, lahir 27 Januari 1960, memiliki sertifikat keahlian pelaut ANT V, Nomor N50605, tahun 2005, Peringatan. III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Tersangkut. Demikian 284

13 Demikian putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta pada hari Rabu, tanggal 06 Juni 2012, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, tanpa dihadiri oleh Tersangkut. K e t u a : TTD Capt. HARI SUHARSONO Anggota : TTD SYAFRUDDIN, ATT II Anggota : TTD RUSMAN HOESIEN, M.Sc. Anggota : TTD Ir. BENNY HARYONO, M.M. Anggota : TTD MURYAMTINI, S.H. Sekretaris : TTD BAMBANG SUDARMANTO, S.H., M. Si. 285