PUTUSAN NOMOR HK.2010/44/X/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

Transkripsi

1 PUTUSAN NOMOR HK.2010/44/X/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL KANDAS DAN BOCOR KM. SANTA BAHARI DI BOUY 7 DERMAGA PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA TBK PERAIRAN TARJUN ± 300 METER UJUNG UTARA KOTABARU KALIMANTAN SELATAN Pada tanggal 15 November 2013, pukul WIB, KM. Santa Bahari, GT. 4873, dengan awak kapal 21 (dua puluh satu) orang, bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Kotabaru Kalimantan Selatan, muatan nihil. Tanggal 08 Desember 2013, pukul WITA, KM. Santa Bahari bertolak dari Pelabuhan PT. Indocement Perairan Tarjun tujuan Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara membawa muatan sebanyak Ton/ sak semen, dan pukul WITA kapal bocor dan kandas di buoy 7 Dermaga Indocement Perairan Tarjun, Kotabaru Kalimantan Selatan. Dalam kecelakaan ini, tidak terdapat korban jiwa maupun luka dari awak kapal, namun dinding sebelah kanan kapal roboh dan lambung sebelah kanan robek dan bocor, serta muatan tumpah ke laut. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya No.KL.205/2/19/DN- 14, tanggal 25 Maret 2014, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 dan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Berita Acara, dibuat oleh Nakhoda, tanggal 08 Desember 2013; 2. Kronologis Kejadian Kandasnya KM. Santa Bahari, dibuat di Tarjun, tanggal 10 Desember 2013, oleh Nakhoda KM. Santa Bahari; 3. Laporan

2 2 3. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK) nomor KL.208/02/04/Syb.Op.Ktb-13, dibuat oleh Nakhoda di Tarjun, tanggal 11 Desember 2013, dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kotabaru; 4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Nakhoda dan Anak Buah Kapal, dibuat oleh Petugas Keselamatan Berlayar dan Patroli Pelabuhan, Kantor KSOP Kelas IV Kotabaru terhadap : a. Nakhoda, Andries Tarore Kalumata; b. Mualim I, Saryono; c. KKM, Oklano Brali Saptuta; d. Juru Mudi, Risfandi Makainas; e. Juru Minyak, Harno; 5. Berita Acara Pendapat/Resume, dibuat tanggal 24 Januari 2014, oleh Petugas Keselamatan Berlayar dan Patroli Pelabuhan, Kantor KSOP Kelas IV Kotabaru; 6. Dokumen Kapal, terdiri dari : a. Surat Laut Sementara, nomor Urut Penerbitan 222, diterbitkan di Semarang, tanggal 30 Oktober 2013, berlaku sampai dengan tanggal 29 Januari 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang; b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 1735/Ba, dikeluarkan di Tanjung Priok, tanggal 12 Juli 2000, oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Priok; c. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/176/14/SYB.Tpr.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 12 November 2013, berlaku sampai dengan tanggal 15 Desember 2013, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya; d. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/176/13/SYB.Tps.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 12 November 2013, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya; e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/79/16/SYB.Tpr.2013, diterbitkan di Surabaya, tanggal 12 November 2013, berlaku sampai dengan tanggal 15 Desember 2013, oleh oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya; f. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, nomor PK.402/476/IOPP/DK-11, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 19 Agustus 2011, berlaku sampai dengan tanggal 05 Juni 2014, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; g. Sertifikat

3 3 g. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Sementara, nomor SB/D1.S/2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 14 November 2013, berlaku sampai dengan tanggal 15 Desember 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); h. Sertifikat Klasifikasi Sementara Lambung, nomor Register 06261, nomor IMO , dikeluarkan di Surabaya, tanggal 14 September 2013, berlaku sampai dengan tanggal 15 Desember 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); i. Sertifikat Klasifikasi Sementara Mesin, nomor Register 06261, nomor IMO , dikeluarkan di Surabaya, tanggal 14 November 2013, berlaku sampai dengan tanggal 15 Desember 2013, oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); j. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/938/SMC/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 11 Maret 2013, berlaku sampai dengan tanggal 15 Oktober 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; k. Dokumen Penyesuaian Manajemen, nomor PK.401/416/SOC/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 06 Februari 2013, berlaku sampai dengan tanggal 07 Pebruari 2017, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; l. Cargo Manifest, dibuat di Tarjun, tanggal 08 Desember 2013, oleh PT. Andromeda Sentral Pasifik Cabang Kotabaru; m. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AL.103/599/12/274/13, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 06 September 2013, masa berlaku trayek tanggal 06 September 2013 s/d 05 Desember 2013, oleh Direktur Lalu Lintas Dan Angkutan Laut, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; n. Rekomendasi Perpanjangan Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor NV.101/22/31/DV-2013, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 11 Pebruari 2013, oleh Direktur Kenavigasian Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; o. Daftar Anak Buah Kapal, dibuat oleh Nakhoda dan PT. Andromeda S.P. Cabang Kotabaru, dan diketahui oleh Syahbandar Wilker Batulicin, Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kotabaru Wilker Batulicin; p. Surat Keterangan Susunan Perwira, nomor PK.304/275/09/SYB.Tpr-2013, dikeluarkan di Surabaya, tanggal 14 November 2013, oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya; q. Surat

4 4 q. Surat Persetujuan Berlayar (SPB), nomor T2/AP.IV/WK/32/XII/2013, diterbitkan di Batulicin, tanggal 07 Desember 2013, oleh Syahbandar Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Kotabaru Wilker Batulicin. 7. Sertifkat Keahlian Pelaut, terdiri dari : a. ANT II, nomor N20209, tahun 2009, atas nama Andries Tarore Kalumata; b. ANT III, nomor N30408, tahun 2008, atas nama Saryono; c. ATT II, nomor T20311, tahun 2011, atas nama Oklano Brali Saptuta. Dari berkas dan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, tanggal 21 Agustus 2014, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan: 1. Data Kapal Nama : SANTA BAHARI eks CAPITAINE LA PEROUSE Jenis : Kapal Barang Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YGOH Pembuatan / Konstruksi : Tahun 1973, di Afrika Selatan / Baja Isi kotor / Isi bersih : GT / NT 3025 Tanda selar : GT No.1735/Ba Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) unit Mesin Diesel, merek MAK, 8 MU 551 AK, 4 Tak Kerja Tunggal 4000 HP, pada putaran per menit 395 Rpm Ukuran Pokok Panjang : 107,50 meter Lebar : 17,20 meter Dalam : 9,90 meter Pemilik : PT. SANTA BAHTERA Nakhoda : ANDRIES TARORE KALUMATA Awak Kapal : 21 (dua puluh satu) orang 2. Jalannya Peristiwa. a. Pada tanggal 15 November 2013, pukul WIB, KM. Santa Bahari, dengan awak kapal 21 (dua puluh satu) orang, bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Kotabaru Kalimantan Selatan, muatan nihil; b. Tanggal

5 5 b. Tanggal 08 Desember 2013, pukul WITA, Pandu no. 67 naik diatas anjungan, pukul WITA, KM. Santa Bahari bertolak dari Dermaga PT. Indocement Perairan Tarjun menuju Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara membawa muatan sebanyak Ton/ sak semen, pukul WITA, KM. Santa Bahari lepas tali dari Dermaga PT. Indocement Tarjun dengan ditunda 2 (dua) kapal tunda, dan pukul WITA, kapal tunda lepas tali tunda dari KM. Santa Bahari; c. Pukul WITA, pergerakan kapal saat itu sudah menggunakan mesin maju setengah, pas lepas tali tunda beberapa menit setelah KM. Santa Bahari berlayar melintasi perairan Tarjun, langsung terasa ada benturan benda keras dengan ayunan beberapa kali, kemudi kanan, setelah kejadian error ke kiri dan dicoba cikar ke kanan tetapi tidak berhasil, kemudi tidak ada reaksi, langsung stop mesin; d. Setelah stop mesin Tersangkut Nakhoda ambil alih kemudi dan meminta tug boat diikat kembali di haluan dan buritan tetapi tidak berhasil, kapal masih ada laju, dicoba cikar ke kanan tetapi tidak berhasil, mesin maju setengah dan langsung stop mesin, setelah stop mesin, selanjutnya kapal kandas dan bocor pada posisi kanan buoy hijau no. 7 dengan jarak lebih kurang 10 meter dari lambung kiri belakang, sesaat setelah kejadian, KM. Santa Bahari dibantu oleh 2 (dua) kapal tunda ditarik 1 (satu) kapal tunda posisi di haluan dan 1 (satu) kapal tunda di buritan kapal diikat kembali untuk berusaha melepaskan kapal dari lokasi kandasnya KM. Santa Bahari; e. Pukul WITA, kegiatan melepas kapal dari kandas dihentikan dan tali tunda dilepas, pukul WITA, Pandu turun dari KM. Santa Bahari atas persetujuan Tersangkut Nakhoda dan akan kembali ke lokasi kejadian pada sore hari setelah air pasang tinggi; f. Pukul WITA, dilanjutkan pelepasan KM. Santa Bahari dari kandas dengan ditarik 1 (satu) kapal tunda di haluan dan 1 (satu) kapal tunda di buritan dipandu oleh Pandu no.59 dari atas motor pandu dan kapal langsung lepas dari kandas, selanjutnya ditarik ke lokasi dekat buoy merah no.4 dengan letgo jangkar 2 (dua) segel lebih kurang 1 cable dari buoy tersebut (di luar alur); g. Tersangkut

6 6 g. Tersangkut Nakhoda meminta agar kapal ditarik lebih jauh, tetapi Pandu tidak mengijinkan dan menyarankan setelah mengeluarkan kapal dari dermaga minyak CPO Pandu akan kembali lagi untuk memindahkan KM. Santa Bahari. Setelah Kapal CPO sudah keluar dermaga, Tersangkut Nakhoda menghubungi Pandu dengan Radio VHF Channel 12 dan dijawab oleh Pandu supaya Tersangkut Nakhoda melaporkan ke Agen di Tarjun, selanjutnya Tersangkut Nakhoda melaporkan kejadian ke Agen, dan Agen menyarankan supaya menunggu, Nakhoda kembali menghubungi Pandu, tetapi tidak ada jawaban, kemudian KM. Santa Bahari merapat/menempel di bouy merah no.4, dan kapal terus nungging. 3. Dalam peristiwa kecelakaan ini, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut : a. Tersangkut : Nakhoda, Andries Tarore Kalumata; b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Saryono; 2) KKM, Oklano Brali Saptuta; 3) Juru Mudi, Risfandi Makainas; 4) Juru Minyak, Harno; 5) Pandu No.67 PT. Pelindi III Cab. Kotabaru, Cundrad Liline B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, pada hari Kamis, tanggal 21 Agustus 2014, di Kantor Mahkmah Pelayaran, Jakarta. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut : 1. Tersangkut Nakhoda, Andries Tarore Kalumata, dalam keadaan sehat tanpa didampingi penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir di : Tarakan Tanggal : 02 September 1951 Agama : Kristen/Advent Alamat : Jl. Ikan Mungsing 6/52, Surabaya Pendidikan Umum : 1) SD, ijazah tahun 1964, di Manado; 2) SMP, ijazah tahun 1967, di Manado; 3) SMA, ijazah tahun 1970, di Manado. Kepelautan : 1) ANT III, ijazah tahun 2006, di Jakarta; 2) ANT II, ijazah tahun 2009, di Jakarta. Pengalaman

7 7 Pengalaman berlayar : 1) Mualim II, KM. Bellyas, tahun 1989 s/d 1995; 2) Nakhoda, KM. Manado Tua, tahun 1995 s/d 1996; 3) Nakhoda, KM. Alken Perkasa, tahun 1997 s/d 2002; 4) Mualim I, Megah Pratama, tahun 2002 s/d 2005; 5) Mualim II, SV. Parkit, tahun 2005; 6) Mualim I, SV. Manyar, tahun 2006 s/d 2008; 7) Mualim I, KM. CTP Charlie, tahun 2009; 8) Nakhoda, KM. Anda, tahun 2009 s/d 2010; 9) Mualim I, KM. Isa Active, tahun 2010 s/d 2012; 10) Nakhoda, KM. Santa Bahari, tahun 2012 s/d b. Pada tanggal 15 November 2013, pukul WIB, KM. Santa Bahari, dengan awak kapal 21 (dua puluh satu) orang, bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya menuju Pelabuhan Kotabaru Kalimantan Selatan, muatan nihil; c. Tanggal 08 Desember 2013, pukul WITA, Pandu no. 67 naik diatas anjungan, pukul WITA, KM. Santa Bahari bertolak dari Dermaga PT. Indocement Perairan Tarjun tujuan Pelabuhan Bitung Sulawesi Utara membawa muatan sebanyak Ton/ sak semen, pukul WITA, KM. Santa Bahari lepas tali dari Dermaga PT. Indocement Tarjun dengan ditunda 2 (dua) kapal tunda, dan pukul WITA, kapal tunda lepas tali tunda dari KM. Santa Bahari; d. Tersangkut Nakhoda bekerja sebagai Nakhoda di atas kapal KM. Santa Bahari sejak bulan November 2012, sebelum kejadian Pandu ada diatas kapal dan komando tetap dari Tersangkut Nakhoda atas petunjuk Pandu. Tersangkut Nakhoda baru pertama kali sebagai Nakhoda masuk alur dermaga PT. Indocement perairan Tarjun, sebelumnya sudah pernah masuk alur perairan Tarjun dengan jabatan di kapal sebagai Mualim I; e. Kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi berupa radar 2 (dua) unit kondisi 1 (satu) unit rusak, GPS 2 (dua) unit, Echo Sounder 1 (satu) unit kondisi rusak, SSB 1 (satu) unit, Zero Kompas 1 (satu) unit kondisi tidak berfungsi, radio VHF 1 (satu) unit, Handy Talky 2 (dua) unit, teropong 1 (satu) unit dan kapal dilengkapi dengan baling-baling 1 (satu) yang dapat dioperasikan dari anjungan, serta lampu-lampu navigasi dalam keadaan baik, penataan lengkap, Buku Kepanduan Bahari lengkap, menggunakan peta penjelas sudah dikoreksi dan tidak ada bahaya-bahaya; f. Tersangkut

8 8 f. Tersangkut Nakhoda sudah melaporkan kepada pihak Perusahaan secara tertulis mengenai kekurangan atau kerusakan radio kapal ada 13 point, tetapi tidak ada tanggapan dari pihak perusahaan; g. Pada saat masuk lebar alur ± 200 meter, draft belakang terdalam 8.3 meter, depan 6.7 meter, dan mind draft 7.5 meter. Pada saat manuver cuaca cerah, langit berawan dan jarak pandang jelas, saat itu yang berada di anjungan Nakhoda, Mualim I, Juru Mudi dan Pandu no.67; h. Pergerakan kapal saat itu sudah menggunakan mesin maju setengah, kapal dibantu 2 (dua) tug boat untuk melingkar, pergerakan kapal langsung slow head dan waktu itu Tersangkut Nakhoda langsung handle kemudi. Setelah kapal lepas tali tunda, beberapa menit kemudian terasa ada benturan benda keras, dengan ayunan beberapa kali, kemudi kanan, setelah kejadian kapal kandas pada pukul WITA, kemudi error ke kiri, dicoba cikar ke kanan tetapi tidak berhasil kemudi tidak ada reaksi dan langsung stop mesin; i. Setelah stop mesin Nakhoda ambil alih kemudi, meminta tug boat diikat kembali dihaluan dan di buritan tetapi tidak berhasil, kapal masih ada laju, dicoba lagi cikar ke kanan tetapi tidak berhasil, mesin maju setengah selanjutnya stop mesin, setelah stop mesin kapal dilabuhkan; j. Setelah kapal dilabuhkan, Nakhoda mencoba sounding dan menchek kapal air tidak ada masuk ke kapal. Pada sore hari setelah Nakhoda mengetahui kapal mulai ada kebocoran, Nakhoda meminta Owner untuk membongkar muatan, waktu itu kapal miring 5º, setelah kapal kandas Nakhoda minta Pandu untuk menyandarkan kapal; k. Setelah kapal kandas, Nakhoda minta mesin mundur, tetapi tidak berhasil, selanjutnya minta tug boat untuk diikat kembali namun tetap tidak berhasil, Nakhoda sounding, periksa tangki-tangki tidak ada perubahan, kemudian menunggu air pasang, pada pukul WITA, air pasang, kapal ditarik berhasil keluar dari bouy no.4 dengan tidak menggunakan mesin. 2. Saksi Mualim I, Saryono, tidak hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut: a. Lahir di : Cennoe Tanggal : 07 Pebruari 1984 Agama : Islam Alamat : Jln. Manuruki Berua Raya Permai Blok C No.9 Makassar Sulawesi Selatan Pendidikan Umum

9 9 Umum : 1) SD, ijazah tahun 1991, di Bone; 2) SMP, ijazah tahun 1997, di Soppeng; 3) SMA, ijazah tahun 2000, di Bone; Kepelautan : ANT III, ijazah tahun 2008, di Jakarta. Pengalaman berlayar : 1) Mualim I, KM. Kristal Pearl, tahun 2011 s/d bulan Juli 2013; 2) Mualim I, KM. Santa Bahari, bulan Juli 2013 s/d kejadian. b. Tanggal 15 November 2013, pukul WIB, KM. Santa Bahari bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Pelabuhan PT. Indocement Tarjun Kotabaru, Kalimantan Selatan. Tanggal 17 November 2013, tiba di perairan Tanjung Pemancingan dan berlabuh jangkar sambil menunggu informasi antrian sandar dan muat, keadaan cuaca baik, angin teduh, ombak tenang dan arus surut dari arah Barat; c. Pada saat kejadian kapal kandas, tanggal 08 Desember 2013, pukul WITA, Saksi sedang berada di anjungan bersama Nakhoda, Juru Mudi Jaga dan petugas Pandu. Saksi mengetahui adanya kandas pada saat melintang bouy no.7, tiba-tiba ada benturan keras dan saksi memeriksa kanan kiri anjungan tidak ada masalah, setelah saksi memeriksa GPS kecepatan nol, jadi saksi mengetahui kapal kandas dari GPS. Setelah berselang 6 sampai dengan 7 jam setelah kapal kandas, saat itu posisi kapal nungging, Saksi memeriksa palka-palka tidak ditemukan adanya air masuk ke dalam palka; d. Pada pukul WITA, KM. Santa Bahari ditarik 2 (dua) buah kapal tunda, setelah mendekati buoy no.4 serta letgo jangkar, diperiksa palka 1 (satu) dan ditemukan ada rembesan di lambung sebelah kanan dan lambung sebelah kiri, saksi bersama ABK lainnya mengupayakan untuk menambal dan memompa air yang sudah masuk ke palka, selanjutnya saksi melaporkan kejadian kandasnya KM. Santa Bahari ke agent/owner. 3. Saksi KKM, Oklano Brali Saptuta, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Surabaya Tanggal : 08 Oktober 1983 Agama : Islam Alamat : Balong Sari Tama 1H No.6 Surabaya Pendidikan Umum : 1) SD, ijazah tahun 1996, di Surabaya; 2) SMP, ijazah tahun 1999, di Surabaya; 3) SMA, ijazah tahun 2002, di Surabaya. Kepelautan

10 10 Kepelautan : 1) ATT III, ijazah tahun 2007, di Semarang; 2) ATT II, ijazah tahun 2010, di Semarang. Pengalaman berlayar : 1) Cadet Mesin, KM. Kalimutu, tahun 2004 s/d 2006; 2) Masinis III, KM. Santa Bhaita, tahun 2007; 3) Masinis II, KM. Santa Bhaita, bulan April 2008; 4) Masinis I, KM. Santa Bhaita, bulan Mei 2008; 5) Masinis I, KM. Makmur Sejahtera, bulan Desember 2008; 6) KKM, KM. Makmur Sejahtera, tahun 2009 s/d 2010; 7) Masinis II, KM. Santa Bahari, bulan Januari 2011; 8) KKM, KM. Santa Bahari, tahun 2011 s/d kejadian. b. Saksi menyatakan mesin utama dan mesin bantu dalam keadaan baik dan berfungsi normal saat berlayar maupun setelah kejadian, kapal mempunyai mesin induk 4000 PK merek MAK/8 MU 551 AK, mesin bantu I merek Yanmar/165 ST, motor bantu II merek Deutz/BA 6 M 816 dan motor bantu III merk Caterpillar/3406 DITA, awak kapal mesin ada 4 (empat) orang, yaitu KKM, Masinis II, Masinis III dan Juru Minyak; c. Saksi bertanggung jawab terhadap semua kondisi permesinan dan merawat mesin-mesin diatas kapal, semua perbaikan dan perawatan permesinan dilakukan oleh awak kapal mesin dan dilakukan setiap mingguan dan setiap bulanan; d. Saksi mengetahui kejadian kandasnya KM. Santa Bahari karena Saksi merasakan ada benturan di bagian lunas sebanyak 3 (tiga) kali, langsung stop mesin, saksi langsung naik ke atas menuju buritan kapal, Juru Mudi memberitahukan bahwa kapal mengalami kandas, Masinis I langsung mematikan mesin, ± 30 menit saksi turun ke kamar mesin untuk memeriksa kebocoran-kebocoran, lalu melakukan pengecekan pada ruang kemudi, dari as kemudi ada kandas, poros propeller dan kondisi air got di kamar mesin. Pada saat kapal kandas, semua Awak Kapal mesin berada di kamar mesin; e. Setelah kapal kandas tangki-tangki bahan bakar waktu itu belum di check, setelah diperiksa ternyata BBM keluar dari semua tangki dari peranginan yang ada di deck, dan air masuk dari peranginan, tidak ada kebocoran dari tangki-tangki, selanjutnya saksi menutup kerankeran, 1 (satu) jam setelah minyak tumpah baru datang Oil Boom; f. Setelah semua tangki-tangki dan keran-keran ditutup, selanjutnya saksi ke darat atas seijin Nakhoda bersama Awak Kapal mesin, Koki dan Pelayan untuk menyelamatkan barang, selanjutnya saksi KKM kembali lagi ke kapal, yang ditinggal di kapal saat itu Nakhoda, Mualim I, Mualim II dan Kadet. 4. Saksi

11 11 4 Saksi Juru Mudi, Risfandi Makainas, tidak hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut: a. Lahir di : Balehumara Tanggal : 16 April 1992 Agama : Kristen Protestan Alamat : Balehumara, Kec. Tagulandang, Kab. Sangir, Sulawesi Utara Pendidikan Umum : 1) SD, Ijazah Tahun 2004, di Balehumara; 2) SMP, Ijazah Tahun 2007, di Balehumara; 3) SMA, Ijazah Tahun 2010, di Balehumara. Kepelautan: ANT D, Ijazah Tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman berlayar : 1) Juru Mudi, LCT. Perkasa Prima, Tahun 2011; 2) Juru Mudi, KM. Santa Bahari, bulan Desember 2011 s/d kejadian. b. Saksi Juru Mudi bekerja di KM. Santa Bahri sejak bulan Desember 2012 dengan jabatan Juru Mudi. Tanggal 15 November 2013, pukul WIB, KM. Santa Bahari bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Pelabuhan PT. Indocement perairan Tarjun Kotabaru, Kalimantan Selatan, muatan Nihil. Kapal tiba di perairan Tanjung Pemancingan, pada tanggal 17 November 2013 dan berlabuh jangkar sambil menunggu informasi antrian sandar dan muat; c. Saksi mengetahui adanya kejadian kapal kandas, pas kapal melintang bouy no.4, tiba-tiba ada benturan keras, saksi memeriksa GPS, kecepatan ternyata sudah nol; d. Selang 6 sampai dengan 7 jam, setelah kapal kandas, baru ada bantuan kapal dari Kepanduan untuk menarik KM. Santa Bahri keluar dari alur pelayaran Tarjun dan letgo jangkar, selanjutnya saksi memeriksa palka-palka dan belum diketemukan adanya air masuk ke palka. 5. Saksi Juru Minyak, Harno, tidak hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut: a. Lahir di : Blitar Tanggal : 08 Juni 1990 Agama : Islam Alamat : Jl. Kelud RT.06/RW.03 No.59 Desa Jagoan, Kel. Ponggok, Kec. Ponggok, Kab. Blitar, Jawa Timur Pendidikan Umum

12 12 Umum : 1) SD, ijazah tahun 2002, di Blitar; 2) SMP, ijazah tahun 2005, di Blitar. Kepelautan: 1) ATTD, Ijazah Tahun 2011, di Jakarta; 2) BST, Ijazah Tahun 2001, di Surabaya. Pengalaman berlayar : 1) Wiper, KM. Kaipu Kumaru, Tahun 2011; 2) Juru Minyak, KM. Santa Bahari, Tahun 2012 s/d kejadian. b. Saksi mengetahui adanya kejadian kandas, saat berada di kamar mesin merasakan ada benturan di bagian lambung kiri buritan kapal, mesin langsung stop dan saksi naik ke atas deck kapal; c. Kecepatan kapal KM. Santa Bahari maksimal Rpm 400, saat kapal melakukan olah gerak lepas dari pelabuhan PT. Indocement Tarjun Rpm 120. KM. Santa Bahari mempunyai mesin induk merek MAK 8 MU 551 AK dengan kekuatan 4000 HP; d. Pada saat terjadinya kandas terdapat pencemaran oleh minyak keluar dari pipa angin bagian sebelah kiri dan peranginan bagian kanan kapal, tetapi langsung diatasi dengan cara menaburkan sabun deterjen dibagian minyak yang tercemar/tersebar, kemudian memasang tali kapal dengan cara melingkari sekeliling kapal ditambah dengan Oil Boom dari PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Tarjun serta menaburi dengan OSD; e. Setelah kapal mengalami kandas, kapal kemasukan air di bagian depan sampai belakang dan muatannya diperkirakan rusak terendam air. 6. Saksi Pandu, Cundrad Liline, dalam keadaan sehat, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Ambon Tanggal : 29 Juli 1970 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Tembus Mantuil Komp Berkat Rahmat BL. D No.18 Banjarmasin Pendidikan Umum : 1) SD, Ijazah Tahun 1983, di Ambon; 2) SMP, Ijazah Tahun 1986, di Ambon; 3) SMA, Ijazah Tahun 1989, di Ambon; Kepelautan: 1) MPB III, Ijazah Tahun 1995, di Semarang; 2) MPB II, Ijazah Tahun 2000, di Jakarta; 3) ANT II, Ijazah Tahun 2001, di Jakarta; 4) ANT I, Ijazah Tahun 2010, di Jakarta. Pengalaman

13 13 Pengalaman berlayar : 1) Mualim IV, MT. Gita Ayu, Tahun 1995 s/d 1997; 2) Mualim III, MT. Kartika Ayu, bulan April s/d November Tahun 2007; 3) Mualim III, MT. Bandar Ayu, bulan Januari s/d Oktober 1998; 4) Mualim III, MT. Stena Constellation, Tahun 2000 s/d Tahun 2001; 5) Mualim III, MV. Kure, bulan Mei s/d Desember Tahun 2002; 6) Mualim III, MV. Hanjin Antwerp, Tahun 2005 s/d Tahun 2007; 7) Pandu, PT. Pelindo III Cab. Kotabaru, Tahun 2008 s/d sekarang. b. Saksi pada saat kejadian sedang bertugas di anjungan untuk mendampingi Nakhoda untuk memberi arahan Advisor/Penasehat kepada Nakhoda selama manuver keluar dari alur dalam posisi aman; c. Saksi mulai bekerja di PT. Pelindo III Cabang Katabaru mulai bulan Oktober 2013, dan sertifikat Pemanduan selalu di Endorsement setiap tahun. Saksi menyatakan 1 (satu) jam sebelum kapal berangkat, telah dilakukan OHN, dan Saksi setelah naik di atas kapal menanyakan kepada Nakhoda tentang kesiapan keberangkatan kapal, tetapi saksi tidak menanyakan kondisi alat-alat navigasi diatas kapal atau kondisi mesin; d. Saksi mengetahui bahwa Zero Kompas tidak berfungsi/jalan, langsung dengan GPS, Echosounder tidak berfungsi atau rusak, sehingga saksi Pandu tidak mengetahui kedalaman alur, karena echosounder rusak; e. Pada pukul WITA, Saksi Pandu naik di atas kapal, dan pukul WITA, KM. Santa Bahari keluar dari Jetty, dan mesin diperintahkan dihidupkan setelah kapal tunda lepas tali, kecepatan mesin saat itu maju pelan, baru maju setengah kecepatan kapal ± 3 4 knots, cuaca saat itu terang/cerah, arus ke Utara sedang, jarak pandang bagus; f. Sebelum KM. Santa Bahari bebas dari alur, Saksi Pandu minta ijin turun di bouy no.7 dan diijinkan oleh Nakhoda, yang seharusnya saksi turun di bouy no.2, sebelum saksi Pandu turun Mualim I mengingatkan bahwa saksi belum menyerahkan sertifikat dan surat perintah tugas. Pada saat kejadian kapal kandas, saksi pandu masih berada di anjungan tetapi manuver sudah diambil alih oleh Nakhoda, ketika saksi Pandu turun dari kapal, posisi kapal belum benar-benar aman, belum bebas dari alur bouy no.7, sehingga saksi Pandu tidak memberikan informasi yang akurat kepada Tersangkut Nakhoda. C. Pendapat

14 14 C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan-keterangan yang diberikan para Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di Kantor Mahkamah Pelayaran, Jakarta, pada tanggal 21 Agustus 2014, sehubungan Kecelakaan Kapal Kandasnya KM. Santa Bahari, di Depan Dermaga PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, Perairan Tarjun ± 300 meter Ujung Utara Kotabaru, Kalimantan Selatan, pada tanggal 08 Desember 2013, pukul WITA, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kapal. KM. Santa Bahari eks Capitane Laporous adalah kapal barang konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan GT dan NT. 3025, digerakkan dengan mesin penggerak utama 1 (satu) unit mesin merek MAK, berkekuatan 4000 HP yang dibantu 1 (satu) unit mesin bantu merek Yanmar 550 HP, dan 1 (satu) unit mesin bantu merek Caterpillar 346 HP serta 1 (satu) unit mesin bantu Deutz 475 HP. Kapal dibangun di Afrika Selatan oleh Dorman Long Durban pada tahun 1973 dengan ukuran P x L x D (m) = 107,50 x 17,20 x 9,90, jumlah geladak 2 (dua) dan berbaling-baling 1 (tunggal), serta berlayar untuk daerah pelayaran kawasan Indonesia. b. Surat-surat Kapal. KM. Santa Bahari telah memiliki Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Surat Laut Sementara, Surat Ukur Internasional dan surat-surat lainnya yang dipersyaratkan dan masih berlaku. c. Awak Kapal. KM. Santa Bahari diawaki oleh 21 (dua puluh satu) orang termasuk Nakhoda dengan susunan perwira berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira nomor PK.304/275/09/SYB.Tpr-2013 tanggal 14 November 2013 yang dikeluarkan oleh Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya, adalah sebagai berikut : Bagian

15 15 Bagian Deck Nakhoda : Andries Tarore Kalumata ijazah ANT II Tahun 2009; Mualim I : Saryono ijazah ANT III Tahun 2008; Mualim II : Hasniati ijazah ANT III Tahun Bagian Mesin K K M : Oklano Brali Saptuta ijazah ATT II Tahun 2011; Masinis II : Kuntum Nurani ijazah ATT III Tahun 2007; Masinis III : Mardi ijazah ATT III Tahun Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Santa Bahari pada saat kandas di Depan Dermaga PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk perairan Tarjun ± 300 meter Ujung Utara, memiliki kondisi kapal yang telah memenuhi persyaratan dan telah diawaki sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, sehingga Tersangkut Nakhoda telah memenuhi ketentuan pasal 383 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) 2. Tentang Cuaca. Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, dengan suratnya tanggal 11 Agustus 2014, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 08 Desember 2013, pukul WITA, di Perairan Tarjun Kabupaten Kotabaru, adalah sebagai berikut : Cuaca : Cerah - Berawan Arah dan Kecepatan Angin : Timur Laut Timur, /3.2 knots Arah dan Kecepatan Arus : Selatan, Cm/det Tinggi Gelombang : Selatan Barat Daya, 0.3 M 0.4 M Jarak Penglihatan : Mil b. Menurut keterangan Tersangkut dan para saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran, pada saat kejadian cuaca terang/cerah, arus ke Utara sedang, jarak pandang bagus. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima. 3. Tentang

16 16 3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut : a. Keadaan Muatan. KM. Santa Bahari dengan Surat Ukur International (1969) No. 1735/Ba, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Priok, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut : L x B x H = 107,50 meter x 17,20 meter x 9,90 meter LT = 2258 mm = 2,258 m Sarat maximum = H - LT = 9,90-2,258 = 7,642 m Displacement (D) = 107,50 x 17,20 x 7,642 x 0,68 x 1,025 = 9848,650 Ton Berat kapal kosong (Lwt) = 0,3 D = 2954,595 Ton Kapasitas angkut (Dwt) = D Lwt = 6894,055 Ton Muatan semen in bag = 7300 Ton b. Keadaan Stabilitas. Setelah bagian lunas kapal (haluan sebelah kiri) melindas benda keras hingga kemudi error (tidak berfungsi lagi) maka kapal hanyut ke kiri kandas dan bocor. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Santa Bahari mengangkut muatan melebihi kapasitas angkut yang diijinkan yang akan mempengaruhi pergerakan kapal dan stabilitas sehingga Mahkamah Pelayaran tidak dapat menerima stabilitas dan muatannya. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturanaturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut : a. Tentang Navigasi. 1) Pada hari Jumat, tanggal 15 November 2013 pukul WITA KM. Santa Bahari bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya dengan tujuan Pelabuhan PT. Indocement Tarjun - Kotabaru dengan muatan kosong. KM. Santa Bahari tiba di perairan Tanjung Pemancingan Kotabaru pada hari Minggu tanggal 17 November 2013 pukul WITA dan kemudian berlabuh jangkar sambil menunggu informasi muat; 2) Pada

17 17 2) Pada tanggal 23 November pukul WITA, KM. Santa Bahari hibob Jangkar dan shifting/berpindah posisi ke sebelah utara PT. Pertamina Kotabaru dan pada pukul WITA lego jangkar. Pada hari Minggu, tanggal 01 Desember 2013 pukul WITA, KM. Santa Bahari sandar di Dermaga Pelabuhan PT. Indocement Tarjun. b. Tentang Olah Gerak. Pada hari minggu tanggal 08 Desember 2013 pukul WITA, KM. Santa Bahari berolah gerak dan bergerak lepas keluar dari Dermaga Pelabuhan PT. Indocement Tarjun dengan pengawasan dari Pandu melaksanakan haluan dengan berbelok ke kanan. Saat itu cuaca cerah berawan angin bertiup sedang dan ombak beriak kecil. Pada pukul WITA KM. Santa Bahari saat mendekati bouy no. 7 di lambung kiri, mengalami kecelakaan kandas. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak tersangkut Nahkoda tidak dapat diterima. 5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan. Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi, mengenai kecelakaan kapal kandasnya KM. Santa Bahari tersebut, maka penyebab terjadinya adalah sebagai berikut : a. KM. Santa Bahari dalam pelayarannya, yang bertolak dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya pada tanggal 15 November 2013 dan tiba di Perairan Tanjung Pemancingan Kota Baru pada hari minggu tanggal 17 November 2013, berlabuh jangkar dan selanjutnya menunggu informasi untuk memuat di Pelabuhan PT. Indocement Tarjun Kota Baru; b. Pada hari Minggu tanggal 08 Desember 2013, pukul WITA, KM. Santa Bahari keluar dari dermaga pelabuhan PT. Indocement Tarjun dengan keadaan cuaca saat itu cerah berawan, angin bertiup sedang dan ombak beriak kecil. Tersangkut Nahkoda melaksanakan tugasnya sebagai pemegang kendali dengan arahan petugas Pandu, saat itu haluan belok ke kanan dan saat mendekati posisi Bouy No. 7 yang berada dilampung kiri kapal mengalami kecelakaan kandas pada pukul WITA. Dengan

18 18 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kandasnya KM. Santa Bahari disebabkan tersangkut Nahkoda dalam melaksanakan tugasnya saat itu tidak melaksanakan komunikasi, kordinasi serta ketegasan dengan petugas pandu agar posisi kapal aman dan berada pada jalur yang benar untuk menghindari terjadinya bahaya kecelakaan kapal. 6. Tentang Upaya Penyelamatan. Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Setelah kapal kandas dilakukan penarikan dengan Tug Boat, namun tidak berhasil, selanjutnya kapal berhasil lepas dari kandas saat air pasang dengan menggunakan 2 (dua) Tug Boat, kapal ditarik ke posisi luar bouy merah no.4 luar dan kapal letgo jangkar 1 (satu) segel pada tempat yang aman pada posisi tidak mengganggu alur pelayaran yang berjarak 2 Cable pada posisi bouy no. 4 merah; b. Minyak yang tumpah ke laut dari tangki bahan bakar dilakukan pengalokasian minyak yang tumpah ke laut dengan menggunakan tali tros serta bantuan Oil Boom dari Pertamina serta pemberian Aditive OSD; c. Dalam kejadian kandasnya KM. Santa Bahari tidak ada korban jiwa maupun luka, seluruh Anak Buah Kapal selamat, namun kapal bocor seluruh muatan sement sebanyak 7300 ton tidak dapat diselamatkan, karena terdapat kebocoran minyak ke laut yang berasal dari tangki minyak. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dapat diterima. 7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus kecelakaan kapal kandasnya KM. Santa Bahari, pada tanggal 8 Desember 2013, pukul WITA, di Bouy 7 dermaga PT. Indocement Perairan Tarjun Kotabaru Kalimantan Selatan, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut : a. Kandasnya KM. Santa Bahari di karenakan Tersangkut Nahkoda dalam melaksanakan tugasnya saat itu dengan Penasehat Pandu diatas Kapal, diduga kurang melaksanakan komunikasi dan koordinasi agar dapat memperhitungkan posisi aman saat mendekati bouy no. 7 yang berada di lambung kiri KM. Santa Bahari; b. Tersangkut

19 19 b. Tersangkut Nahkoda tidak mampu bernavigasi agar kapal tetap berada di alur dengan melakukan pengamatan, bernavigasi serta melaksanakan kewajiban sesuai kecakapan pelaut yang baik (good seamanship). Dengan demikian, Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tersangkut Nahkoda telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 KUHD. 8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan. Berdasarkan proses persidangan terhadap Tersangkut, dan hal-hal pribadi yang disampaikan oleh Tersangkut, maka dipandang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : a. Tentang Hal-hal yang meringankan. 1) Tersangkut Nakhoda tidak berbelit-belit untuk memberikan keterangan dalam persidangan pemeriksaan lanjutan; 2) Tersangkut sudah berkeluarga dan mempunyai 2 orang tanggungan; 3) Sebelum kapal bertolak, Tersangkut Nakhoda sudah membuat laporan secara tertulis kepada pihak Perusahaan mengenai kekurangan dan kerusakan Radio Kapal ada 13 poin, tetapi tidak ada respon dari pihak Perusahaan. b. Tentang Hal-hal yang memberatkan. - Tidak ada. D. PUTUSAN : Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : MEMUTUSKAN : I. Menyatakan bahwa Kecelakaan Kapal Kandasnya KM. Santa Bahari, tanggal 08 Desember 2013, pukul WITA, di bouy 7 dermaga PT. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk Perairan Tarjun ± 300 meter Ujung Utara Kotabaru, Kalimantan Selatan, disebabkan karena Tersangkut Nahkoda dalam melaksanakan tugasnya saat itu tidak melaksanakan komunikasi, kordinasi serta ketegasan dengan petugas pandu agar posisi kapal aman dan berada pada jalur yang benar untuk menghindari terjadinya bahaya kecelakaan kapal. II. Menghukum

20 20 II. III. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Santa Bahari, atas nama Andries Tarore Kalumata, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT II, Nomor N20209, diterbitkan di Jakarta, tanggal 3 April 2009, oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum. Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Rabu, tanggal 29 Oktober 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, dengan dihadiri oleh Terhukum. Ketua :...Dr. Capt. Djemmy R.S.,S.H.,M.M.,M.H.,M.Mar Anggota :...Capt. Gajah Rooseno Anggota :...Rusman Hoesien, ATT-I, M.Sc Anggota :...Ir. Benny Haryono, M.M Anggota :...Asril Pasaribu, S.H Sekretaris :...Rinna Purba, S.H