PUTUSAN NOMOR HK.2010/06/IV/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

Transkripsi

1 PUTUSAN NOMOR HK.2010/06/IV/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL, KANDASNYA KM. MITRA SAMUDERA I DI GOSONG GADANG, 7 MIL LAUT SEBELAH BARAT PELABUHAN TELUK BAYUR, PADANG Pada tanggal 12 November 2011, pukul WIB, KM. Mitra Samudera I dalam pelayarannya dari Pelabuhan Panasahan Painan menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang dengan Awak kapal 22 (dua puluh dua) orang, tidak ada muatan, telah kandas di Gosong Gadang lebih kurang 7 mil Laut di sebelah barat Pelabuhan Teluk Bayur Padang. Dalam peristiwa kecelakaan kapal tersebut tidak terdapat korban jiwa, kapal dapat diselamatkan dan kapal tidak mengalami kebocoran. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya Nomor KL.205/3/2/DN-12, tanggal 13 April 2012, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah di ubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf ( a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.205/1/02/AD.TBS-2011, tanggal 12 November 2011, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kantor Administrator Pelabuhan Teluk Bayur, Padang; 2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat oleh Kantor Administrator Pelabuhan Teluk Bayur Padang, pada tanggal 12 November 2011, terhadap : a. Nakhoda, Sumar Bin Flemon; b. Mualim I, Abu Nazar Efendi; c. Mualim II, Zainal S; d. Juru Mudi, Deri Pebriandi; e. KKM, Erlis Ali; f. Kepala Operasional, Joni Slamet. 3. Berita

2 Berita Acara Pendapat ( Resume), tanggal 23 November 2011, dibuat oleh Kantor Administrator Pelabuhan Teluk Bayur, Padang; 4. Surat-Surat Kapal terdiri dari : a. Surat Laut, Nomor Urut 2187, diterbitkan oleh Dirjen Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 13 Juni 2007; b. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, Nomor PK.002/10/11/AD.TBS-11, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Teluk Bayur, tanggal 10 Agustus 2011, berlaku sampai dengan tanggal 09 Pebruari 2012; c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor PK.005/10/20/AD.TG. Emas- 2011, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, tanggal 30 Juni 2011, berlaku sampai dengan tanggal 25 Juni 2012; d. Surat Ukur International (1969), Nomor 2923/IIa, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 09 Pebrueri 2007; e. Sertifikat Garis Muat, Nomor , diterbitkan oleh BKI di Jakarta, tanggal 22 April 2008, berlaku sampai dengan 16 Januari 2013; f. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran oleh Minyak, Nomor PK.402/21/5/AD.TBS-2011, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Teluk Bayur tanggal 30 September 2011, berlaku sampai dengan tanggal 29 Desember 2011; g. Sertifikat Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/2895/SMC/DK-10, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla di Jakarta, tanggal 08 November 2010, berlaku sampai dengan tanggal 10 Agustus 2015; h. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, Nomor PK.690/2893/DOC/DK-10, diterbitkan oleh Direktur Perkapalan dan Kepelautan Ditjenhubla di Jakarta, tanggal 05 November 2010, berlaku sampai dengan tanggal 31 Mey 2015; i. Sertifikat Klasifikasi Mesin, No Register 03124, diterbitkan oleh BKI di Jakarta, tanggal 22 April 2008, dan berlaku sampai dengan tanggal 16 Januari 2013; j. Sertifikat Klasifikasi Lambung, No Register 03124, diterbitkan oleh BKI di Jakarta, tanggal 22 April 2008, dan berlaku sampai dengan tanggal 16 Januari 2013; k. Surat Keterangan Susunan Perwira Deck dan Mesin, Nomor PK.304/21/06/AD.TBS_2011, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, tanggal 08 November 2011; l. Surat Persetujuan Berlayar, Nomor D.1/KM.63/07/X1/2011, diterbitkan oleh KUPP Carocok Painan, tanggal 13 November 2011, pukul WIB. 5. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari : a. ANT IV

3 139 a. ANT IV, Nomor N40201, atas nama Sumar Bin Flemon, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 12 Oktober 2011; b. ANT V, Nomor N50206, atas nama Abu Nazar, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 6 November 2006; c. ATT V, Nomor N50202, atas nama Zainal S, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 21 Maret 2002; d. ATT IV, Nomor T40208, atas nama Erlis Ali, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 28 Agustus 2008; e. ATT V, Nomor T50310, atas nama Firdaus, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 9 Februari 2010; f. ATT V, Nomor T50203, atas nama Syarifudin, diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut di Jakarta, tanggal 27 Mei Dari berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan lanjutan dihadapan Sidang Mahkamah Pelayaran tanggal 30 Januari 2013, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur, dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal. Nama : KM. Mitra Samudera I Jenis/Konstruksi : Kapal Motor Bendera : Indonesia Call Sign : YCXI Pembuatan : Tahun 1987 di Jakarta Isi kotor : GT 730 Isi bersih : NT 219 Tenaga Penggerak Utama : Deutz 2 x 564 HP Panjang : 49,90 M Lebar : 10 M Dalam : 4,80 M Pemilik : PT. ABBP Nakhoda : Sumar Bin Flemon Awak Kapal : 22 (dua puluh dua) orang termasuk Nakhoda 2. Jalannya Peristiwa. a. Tanggal 11 November 2011, pukul WIB, KM. Mitra Samudera I bertolak dari Pelabuhan Panasahan Painan, tidak ada muatan, tujuan Pelabuhan Teluk Bayur Padang, Kapal berlayar dengan menjauhi daerah pantai untuk menghindari Zero- Zero yang banyak beroperasi pada daerah pantai, dan haluan kapal (track) selain dibuat di peta laut, kapal dikemudikan dengan kemudi manual; b. Tanggal

4 140 b. Tanggal 12 November 2011 pukul WIB Nakhoda menyerah terimakan tugas jaga kepada Mualim II sebagai Perwira Jaga dan selanjutnya Nakhoda turun dari anjungan untuk beristirahat, pukul WIB pada posisi LS/ BT Perwira Jaga merubah haluan dari sejati menjadi sejati yang mengarah ke Pelabuhan Teluk Bayur, sedangkan haluan pada peta yang sebenarnya adalah sejati; c. Menjelang waktu pergantian jaga pukul WIB, Mualim I tiba di anjungan dan mengecek haluan yang dilayari sebesar sejati menyatakan salah terhadap Mualim II, dan Mualim I mengoreksi haluan dengan merubah ke sejati; d. Pukul WIB ketika Mualim I mengadakan pengamatan kearah haluan melihat lampu berkedip tepat di haluan dengan jarak yang sangat dekat, dan beberapa saat kemudian kapal terhentak, ternyata kapal telah kandas di Gosong Gadang pada posisi dan jarak 7 NM dari Pelabuhan Teluk Bayur atau pada kordinat LS/ BT; e. Setelah Kandas KM. Mitra Samudera I berolah gerak untuk lepas dari kekandasan tetapi tidak berhasil, upaya dihentikan untuk menunggu bantuan kapal tunda, dan pagi harinya diadakan pemeriksaan dengan hasil kapal tidak mengalami kebocoran dan bagian kapal yang kandas pada sepertiga dari haluan serta kandas pada dasar karang hidup; f. Mulai pukul WIB sampai dengan pukul WIB pada saat kondisi air pasang tinggi, kapal kembali berusaha berolah gerak untuk lepas dari kekandasan tetapi tidak berhasil, dan pada pukul WIB datang bantuan KT. Madelin Viktoria (dari pertamina) untuk membantu b erolah gerak lagi tetapi juga tidak berhasil; g. Tanggal 13 November 2011, pukul WIB kapal kembali berolah gerak dengan dibantu oleh KT. Bima X (dari Pelindo) dan KT. Midelin Viktoria ( dari Pertam ina), dan pada pukul WIB kapal terbebas dari kekandasan; h. Setelah diadakan pemeriksaan terhadap lunas dan lambung kapal ternyata tidak ada kerusakan ataupun kebocoran, dan selanjutnya kapal meneruskan pelayaran nya ke Pelabuhan Teluk Bayur, serta tiba dengan selamat. 3. Dalam peristiwa Kandasnya KM. Mitra Samudera I tersebut, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut : Tersangkut Saksi-saksi : 1) Nakhoda, Sumar Bin Flemon; 2) Mualim II, Zainal S; : 1) Mualim I, Abu Nazar Efendi; 2) Juru Mudi, Deri Pebriandi; 3) KKM, Erlis Ali; 4) Kepala Operasi, Joni Slamet; B. Dalam

5 141 B. Dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal KM. Mitra Samudera I, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada para Tersangkut dan Saksi- Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur, pada tanggal 30 Januari 2013, keterangan yang diberikan dihadapan Sidang Majelis Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut : 1. Tersangkut I Nakhoda, Saudara Sumar Bin Flemon, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut: a. Lahir di : Pematang Siantar Tanggal : 15 Desember 1951 Agama : kristen Alamat Pendidikan Umum : Jl, Lontar VIII No. 35 A Kel, Tugu Utara Kec, Koja Jakarta Utara : 1) SD, tahun 1964, di Pematang Siantar; 2) SMP, tahun 1968, di Pematang Siantar; 3) SMA, tahun 1971, di Pematang Siantar. Teknis : ANT IV tahun 2001, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi, PT. Osco Utama, tahun 1987 s/d 1990; 2) Mualim II, PT. Osco TB Bari IV, tahun 1991 s/d 1993; 3) Mualim I, PT. TB. Osco V, tahun 1993 s/d 1994; 4) Nakhoda, KM. Gema Ripah, tahun 1996 s/d 1997; 5) Mualim II, M.V Sawa Erma, tahun 1998 s/d 2000; 6) Mualim I, Kea Marne. M.V. Marined, tahun 2000 s/d 2003; 7) Mualim II, Highand, tahun 2003 s/d 2005; 8) Nakhoda, KM. Mitra Samudera I, tahun 2006 s/d 2008; 9) Mualim I, KM. Teresia II, tahun 2008 s/d 2010; 10) Nakhoda, KM. Mitra Samudera I, tahun kejadian. b. Bahwa saat kejadian kandasnya KM. Mitra Samudera I pada tanggal 12 November 2011, lebih kurang pukul WIB, Tersangkut Nakhoda sedang beristirahat di kamar; c. Pukul WIB, Tersangkut Nakhoda masih mendampingi Mualim Jaga (Mualim II) di anjungan, dan pukul WIB turun dari anjungan dengan keadaan haluan 090 sejati; d. Pukul WIB, Tersangkut Nakhoda melihat Mualim I naik ke anjungan untuk pergantian Jaga, dan lebih kurang pukul WIB merasakan ada hentakan pada badan kapal, dan ternyata kapal telah kandas; e. Tersangkut Nakhoda segera naik ke anjungan, mengambil alih komando dari Mualim Jaga untuk Berolah gerak mundur agar kapal terlepas dari kandas tetapi tidak berhasil dan usaha dihentikan; g. Pada

6 142 f. Pada pagi hari dilakukan pemeriksaan pada tanki-tanki dasar berganda dan palkah dengan hasil tidak terdapat adanya kebocoran, dan dilakukan pengukuran (sounding) di sekitar badan kapal kedapatan bahwa KM. Mitra Samudera I mengalami kandas pada sepertiga panjang kapal dari haluan di atas karang hidup, sehingga baling-baling dan kemudi dapat bergerak bebas diatas air; g. Tersangkut Nakhoda melaporkan hasil pemeriksaan kepada pengusaha kapal untuk diteruskan ke kantor Administrator Pelabuhan Teluk Bayur, dan atas saran dari Administrator Pelabuhan Teluk Bayur agar upaya untuk lepas dari kandas dilaksanakan pada petang hari, pada saat pasang tertinggi dan akan dikirim bantuan kapal tunda; h. Pukul WIB sampai dengan pukul WIB pada saat pasang tertinggi dilakukan upaya olah gerak untuk lepas dari kandas dengan dibantu oleh KT. Madelin Viktoria tetapi upaya tetap tidak berhasil; i. Tanggal 13 November 2011 pukul WIB, pada saat mendekati pasang tertinggi dilakukan olah gerak untuk lepas dari kandas dengan di bantu oleh KT. Madelin Viktoria dan KT. Bima X, dan pada pukul WIB KM. Mitra Samudera I terlepas dari kandas; j. Setelah diadakan pemeriksaan untuk memastikan tidak adanya kerusakan atau kebocoran pada lunas kapal dan lambung kapal, tersangkut Nakhoda memutuskan untuk meneruskan pelayarannya menuju Pelabuhan Teluk Bayur, dan tiba dengan selamat berlego jangkar pada pukul WIB, dan akibat dari kejadian tersebut tidak ada korban jiwa, kapal dapat diselamatkan serta tidak terjadi kerusakan pada badan kapal, k. Tersangkut Nakhoda menerangkan bahwa KM. Mitra Samudera I bertolak dari Pelabuhan Panasahan Painan pada tanggal 11 November 2011 pukul WIB, tidak ada muatan diatas kapal, tujuan Pelabuhan Teluk Bayur Padang, kapal dilengkapi dengan alat navigasi Radar I (satu) unit, GPS I (satu) unit, Binoculair 2 (dua) unit, kompas standar dan alat baring I (satu) set, yang semuanya dapat berfungsi dengan baik; l. Keadaan cuaca ketika Tersangkut Nakhoda berada di anjungan sebelum kejadian Angin Barat Daya dengan kekuatan 3 (tiga) skala beaford, keadaan ombak sedang (slight sea) dan cuaca gerimis dengan daya tampak terbatas ( poorvisibility), dan pada saat kejadiaan cuaca secara umum belum terjadi perubahan; m. Tersangkut Nakhoda menjabat sebagai Nakhoda di KM. Mitra Samudera I sejak tanggal 08 November 2011, belum pernah menyelenggarakan perintah malam (Master Night Order), dan membuat pengaturan jaga (Nakhoda), (Mualim II), dan (Mualim I); n. Tersangkut Nakhoda menilai bahwa Mualim II kurang mampu dalam melaksanakan dinas jaga karena sudah terlalu lama tidak pernah berlayar; o. Tersangkut

7 143 o. Tersangkut Nakhoda pada akhir persidangan membenarkan kesaksian dari Mualim I maupun dari Juru Mudi Jaga Saudara Deri Pebriandi, dan merubah sebagian keterangannya yang bertentangan dengan kesaksian Mualim I maupun Juru Mudi Jaga. 2. Tersangkut II Mualim II, Zainal S., tidak hadir dalam persidangan dan dalam BAPP memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Padang Tanggal : 04 April 1954 Agama : Islam Alamat : Jl. Raya Jondul 13 RT/RW 001/008, Kel. Rawang Kec. Padang Selatan, Padang Pendidikan Umum : SMA, tahun Teknis : ANT V, tahun Pengalaman berlayar : 1) Morring, tahun 1979; 2) Motor Pandu, tahun 1986; 3) TB. Selat Riau, tahun 1990; 4) TB. Selat Lombok, tahun 1997; 5) TB. Selat Siberut, tahun b. Tersangkut Mualim II saat kejadian kandasnya KM. Mitra Samudera I, sedang bertugas sebagai Perwira Jaga pukul 12-04, dan saat kejadian haluan sudah 280º tujuan Teluk Bayur; c. Tersangkut Mualim II, menerangkan, mengenal alur pelayaran yang dilalui KM. Mitra Samudera I, dan menerangkan bahwa pada oukul WIB keadaan cuaca hujan dan kabut, dan pada saat kejadian keadaan cuaca buruk, angin kencang hujan dan petir; d. Tersangkut Mualim II, menyatakan terlambat merubah haluan kapal, sehingga tiba-tiba pada pukul WIB kapal kandas di Gosong Gadang. 3. Saksi Mualim I Saudara Abu Nazar Efendi, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Indra Pura, Pesisir Selatan Padang Tanggal : 02 September 1950 Agama : Islam Alamat Pendidikan Umum : Jl. Juanda Pasir Purus Atas, RT/RW 002/004, Kel. Rimbo Kaluang, Kec. Padang Barat, Padang : 1) SD, tahun 1960, di Indra Pura; 2) SMP, tahun 1963, di Indra Pura. Teknis : 1) MPT, tahun 1974; 2) ANT V, tahun b. Pengalaman

8 144 Pengalaman berlayar : 1) Juru Mudi, KM. Bahtera Jaya, tahun 1972; 2) Nakhoda, KM. Samudra Jaya, tahun 1980; 3) Mualim I, KM. Samudera Jaya, tahun 1986; 4) Nakhoda, KM Cahaya Andalas, tahun 2010; 5) Mualim I, KM. Mitra Samudera, tahun 2010 s/d kejadian. b. Saksi Mualim I memberikan kesaksian bahwa benar pada tanggal 12 November 2011 lebih kurang pukul WIB, KM. Mitra Samudera I dalam pelayarannya dari Pelabuhan Panasahan Painan menuju Pelabuhan Teluk Bayur Padang, telah kandas di Gosong Gadang lebih kurang 7 (tujuh) mil laut di sebelah Barat Pelabuhan Teluk Bayur Padang; c. Saksi menyatakan bahwa dia naik ke anjungan untuk melaksanakan Dinas Jaga pada lebih kurang pukul WIB, dan sebelum naik ke anjungan tidak pernah melihat atau bertemu dengan Nakhoda; d. Saksi menerangkan ketika tiba dianjungan memeriksa haluan yang dikemudikan mengarah pada haluan 070, Saksi memerintahkan kepada Juru Mudi Jaga untuk merubah haluan ke 080 karena Saksi merasa ragu-ragu dan memprediksi kapal telah jatuh kiri dari haluan yang harus dilayari, dan ketika dilihat pada peta laut ternyata haluan sejati di peta 090 mengarah ke Pelabuhan Teluk Bayur; e. Saksi melakukan tindakan tersebut sebelum serah terima dinas jaga dengan Mualim II, hal ini dilakukan karena dinilai Mualim II kurang cakap dalam mengemban tugas dinas jaga; f. Ketika Saksi melakukan pengamatan kearah haluan kapal, pada jarak yang sangat dekat di haluan kapal terlihat ada lampu, dan ketika akan mengambil tindakan untuk menghindari tiba-tiba terasa ada gesekan pada bagian lunas dihaluan kapal yang disertai dengan hentakan pada badan kapal dan laju kapal tertahan; g. Atas kejadian tersebut Saksi mengambil tindakan stop mesin, dan sesaat kemudian Nakhoda telah tiba di anjungan langsung mengambil alih komando kapal, Saksi diperintahkan mengambil posisi kapal dengan GPS, dan hasilnya ternyata kapal telah kandas di Gosong Gadang dengan kordinat 00-03'-00"LS/100-15'-04"BT atau pada jarak lebih kurang 7 (tujuh) mil laut disebelah Barat Pelabuhan Teluk Bayur; h. Saksi membenarkan bahwa Nakhoda telah berusaha mengolah gerak kapal dengan mesin mundur agar kapal terlepas dari kandas tetapi tidak berhasil, pagi harinya Saksi melakukan pemeriksaan tanki-tanki dan palkah dengan hasil baik, serta melakukan sounding sekeliling kapal yang hasilnya dilaporkan kepada Nakhoda; i. Saksi menerangkan bahwa sekitar pukul WIB sampai dengan pukul WIB Nakhoda telah berupaya berolah gerak dengan di bantu oleh KT. Madelin Viktoria untuk lepas dari kandas tetapi tidak berhasil; j. Pada tanggal 13 November 2011 pukul WIB Nakhoda mengolah gerak kapal lagi dengan dibantu oleh KT. Madelin Viktoria dan KT. Bima X, dan pada pukul WIB KM. Mitra Samudera I terlepas dari kandas; k. Setelah

9 145 k. Setelah diadakan pemeriksaan secukupnya, kapal meneruskan perjalanannya ke Pelabuhan Teluk Bayur, dan tiba dengan selamat pada pukul WIB; l. Saksi menerangkan bahwa pada saat kejadian, keadaan cuaca berawan penuh dan hujan, ombak sedang, angin kuat dan daya tampak terbatas. 4. Saksi Juru Mudi, Saudara Deri Febriandi, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Padang Tanggal : 05 Februari 1986 Agama : Islam Alamat : Komplek Taruko Permai AB. 16 RT/RW 005/15, Padang Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1999, di Padang; 2) SMP, tahun 2002, di Padang; 3) SMA, tahun 2005, di Padang. Teknis : ANTD, tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman berlayar : Juru Mudi, KM. Mitra Samudera I, tahun kejadian. b. Saksi menerangkan bahwa saat mulai tugas jaga di anjungan selain Mualim II selaku Mualim yang melaksanakan dinas jaga, ada Nakhoda yang mendampingi, dan haluan kemudi saat itu 325º; c. Lebih kurang pukul WIB, setelah berpesan kepada Mualim II, Nakhoda turun dari anjungan untuk istirahat, dan di anjungan tinggal Saksi bersama Mualim II; d. Pukul WIB Mualim II memerintahkan untuk merubah haluan kemudi 070º menuju ke Pelabuhan Teluk Bayur, dan selanjutnya Mualim II tidak pernah melakukan kegiatan apapun sehubungan dengan perjalanan kapal; e. Lebih kurang pukul WIB Juru Mudi Jaga pengganti naik ke anjungan dan Kami melakukan serah terima tugas jaga, dan tidak lama kemudian Mualim I tiba di anjungan, melihat haluan kemudi dan meminta agar haluan dirubah ke 080º; f. Selepas serah terima jaga selesai Saya beristirahat pada sisi kanan anjungan (wing bridge) untuk mencari angin, dan ketika baru saja duduk terasa ada hentakan pada kapal, dan ternyata kapal telah kandas. 5. Saksi KKM, Erlis Ali, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Padang Tanggal : 21 April 1955 Agama : Islam Alamat

10 146 Alamat Pendidikan Umum Teknis : Perum Jondul Rawang Blok G.13, Padang. : 1) SD, tahun 1967, di Medan; 2) SMP, tahun 1970, di Medan; 3) SMA, tahun 1973, di Medan. : ATT IV, tahun 2008, di Jakarta. Pengalaman berlayar : 1) Asst Engineer, MV. Allisa, 31 Januari 1995 s/d 13 November 1996; 2) Chief Engineer, TB. Hanggada, 01 Agustus 1998 s/d 15 Juni 1999; 3) Chief Engineer, MT Asean Promoter, 30 Juni 1999 s/d 25 Oktober 2000; 4) Asst Engineer, MT. Supely Ocean 5, 30 Oktober 2000 s/d 25 Agustus 2007; 5) KKM, KM. Mitra Samudera I, 13 Oktober 2008 s/d 03 Januari 2009; 6) KKM, KM. Pan Kurnia, 04 Januari 2009 s/d 30 Januari 2009; 7) KKM, KM. Mitra Samudera I, 08 Januari 2009 s/d Sekarang. b. Saksi mulai menjalankan tugas jaga di kamar mesin pukul dan turun ke kamar mesin pukul WIB bersama dengan Juru Minyak Jaga; c. Mengetahui kandas pada saat berada di kamar mesin adanya getaran pada badan kapal dan berhenti, kemudian naik ke anjungan ada Nakhoda, Mualim I, Mualim II, dan Juru Mudi Jaga; d. Saksi mendapat perintah dari Nakhoda turun ke kamar mesin untuk mematikan mesin dan selanjutnya standby di kamar mesin; e. Beberapa saat kemudian Nakhoda memerintahkan olah gerak kapal dengan mesin tetapi tidak berhasil, dan pada sore harinya dicoba lagi dengan bantuan 1 (satu) kapal tunda tetapi tidak berhasil juga; f. Pada tanggal 13 November 2011 sore hari, dengan bantuan 2 ( dua) unit kapal tunda, KM. Mitra Samudera I baru berhasil lepas dari kandas dan melanjutkan pelayarannya ke Teluk Bayur. 6. Saksi Kepala Operasional PT. ABBP Padang, Saudara Djony Slamet, dalam keadaan sehat, di bawah sumpah, dan memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 10 Maret 1960 Agama : Islam Alamat : Jl. Jambu Kaliang no. 25. Kec. Lubug Begalung, Padang Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1973, di Jakarta; 2) SMP, tahun 1976, di Jakarta; 3) SMA, tahun 1980, di Jakarta; 4) S1, tahun 1986, di Bandung. Pengalaman bekerja : 1) Kepala Acounting, PT. Inti Karet Alam Semesta, tahun 1987 s/d 1995; 2) Kepala

11 147 2) Kepala Bagian Gudang, PT. Multi Husada Parma, tahun 1995 s/d 1998; 3) Manager Gudang, PT. Panca Plaza Indo Textile, tahun 1998 s/d 2003; 4) Kepala Operasional, PT. ABBP, tahun 2003 Kejadian. b. Ketika KM. Mitra Samudera I kandas tanggal 12 November 2011 sekitar pukul WIB, Saksi sedang berada di Jakarta, mengetahui adanya kejadian setelah diberitahu melalui telepon oleh Administrator Pelabuhan Teluk Bayur pada pagi harinya; c. Setelah mengetahui adanya kejadian Saksi langsung berusaha menghubungi Nakhoda untuk meminta data-data kejadian sesuai dengan arahan Administrator Pelabuhan Teluk Bayur, dan pada siang hari Saksi sudah kembali berada di Padang; d. Atas arahan dan bantuan pihak Administrator Pelabuhan Teluk Bayur, pada pukul WIB, dilakukan upaya untuk membebaskan KM. Mitra Samudera I dari kandas dengan bantuan KT. Madelin Viktoria, tetapi belum berhasil; e. Tanggal 13 November 2011 pukul WIB, atas arahan dan bantuan pihak Administrator Pelabuhan Teluk Bayur, dengan dibantu oleh KT. Madelin Viktoria dan KT. Bima X dilakukan upaya pembebasan KM. Mitra Samudera I dari kandas dan pada pukul WIB, kapal berhasil lepas dari kandas; f. Setelah KM. Mitra Samudera I lepas dari kandas, Saksi memerintahkan Nakhoda untuk membawa kapal menuju Pelabuhan Teluk Bayur, dan pada pukul WIB, kapal tiba berlabuh Jangkar di Pelabuhan Teluk Bayur; g. Siang harinya kapal dilakukan pemeriksaan Marine Inspector, dan atas perintah Administrator Pelabuhan Teluk Bayur dilakukan penyelaman untuk memeriksa kondisi lunas kapal, dan hasilnya semua dalam keadaan baik; h. Saksi menerangkan bahwa Mualim II saudara Zainal S., adalah orang baru di KM. Mitra Samudera I maupun orang baru dalam perusahaan, yang sebelumnya adalah awak kapal pada kapal mooring dan kapal tunda milik PT. Pelindo cabang Teluk Bayur yang sudah pensiun. C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keteranganketerangan yang diberikan Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur, tanggal 30 Januari 2013 sehubungan Kecelakaan Kandasnya KM. Mitra Samudera I, pada tanggal 12 November 2011, pukul WIB, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang

12 Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. a. KAPAL. KM MITRA SAMUDERA I eks SURYA BERKAH adalah kapal motor konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan GT 730, NT 219 dibangun di Tegal, pada tahun 1981, Kapal hanya memiliki 1 (satu) geladak dilengkapi dengan mesin penggerak utama merek Deutz 2 X 564 PK, dengan jumlah baling-baling 2 (ganda). b. SURAT KAPAL. Memiliki Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Tanjung Emas Semarang yang berlaku sampai dengan tanggal 25 Juni 2012 dan Sertifikat Garis Muat, Surat Ukur, dan Surat-surat lain yang dipersyaratkan masih berlaku. c. AWAK KAPAL. Diawaki oleh 22 (dua puluh dua) orang ABK termasuk Nakhoda dengan susunan perwira berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira yang dikeluarkan Administrator Pelabuhan Teluk Bayur No. PK.304/21/06/AD. TBS-2011, tanggal 08 November 2011, sebagai berikut: Bagian Dek : Nakhoda : Sumar Bin Flemon berijazah ANT IV tahun 2001; Mualim I : Abu Nazar berijasah ANT V tahun 2006; Mualim II : Zainal S berijasah ANT V tahun 2002; Bagian Mesin : KKM : Erlis Ali berijazah ATT IV tahun 2008; Masinis II : Firdaus berijasah ATT V tahun 2010; Masinis III : Syarifudin berijazah ATT V tahun 2003; Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Mitra Samudera I pada saat kandas di Perairan Gosong Gadang memiliki kondisi kapal dengan perlengkapan yang baik, sertifikat dan surat-surat kapal yang lengkap dan masih berlaku, serta diawaki dengan jumlah awak kapal cukup dan telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 2. Tentang Cuaca. a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 15 Agustus 2012, keadaan cuaca di sekitar Gosong Gadang, tanggal 12 November 2011, pukul WIB adalah sebagai berikut : Arah dan Kecepatan Angin Arah dan Kecepatan Arus Cuaca Jarak Penglihatan Tinggi Gelombang : Timur Tenggara, 2.9 knots : Barat - Barat Laut, 19,7 20.6, Cm/det : Berawan - Berawan banyak : , Mil : Tenggara Selatan, 1,0 1,7 m b. Berdasarkan

13 149 b. Berdasarkan Buku Kepanduan Bahari indonesia Jilid I, Bab 18, halaman 583 disebutkan: Pasang surut condong harian ganda. Kondisi Gelombang Keadaan laut pada umumnya bergelombang, kadang-kadang tinggi gelombang nya mencapai 1-2 meter yang dapat menggangu kegiatan-kegiatan di laut terutama pada musim Tenggara dan pada saat cuaca menjadi buruk, gelombang bisa mencapai ketinggian 3 meter atau lebih. Arus Gerakan arus pasang surut di luar pantai dan selat-selat adalah arus sembir. periksa daftar angin pada halaman belakang. di dekat daratan, ternyata pengaruh pasang surut merupakan pengaruh yang dominan. diperkirakan arus pasang surut maksimal dapat mencapai sekitar 1,0 1,5 knot, sedangkan arus non pasang surut di lapisan permukaan dapat mencapai sekitar 0,25 0,40 knot. c. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi keadaan cuaca berawan penuh, hujan, angin kuat,ombak sedang, dan jarak tampak terbatas. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima. 3. Muatan dan Stabilitas Kapal. Berdasarkan keterangan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) yang dibuat oleh Kantor Administrator Pelabuhan Teluk Bayur dan berdasarkan keterangan tersangkut dan para saksi dihadapan sidang Majelis Mahkamah Pelayaran di kantor kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Teluk Bayur tanggal 30 Januari 2013 dapat ditarik suatu pendapat bahwa KM. Mitra samudera I dalam pelayarannya tidak ada muatan di atas kapal dan stabilitas positif, sedangkan sesudah terjadinya kandas kapal tidak mengalami kebocoran sehingga tidak terjadi adanya perubahan stabilitas kapal. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan dan keadaan stabilitas KM. Mitra Samudera I sebelum dan sesudah terjadinya kecelakaan kapal dapat diterima. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. a. Tentang Navigasi. 1) Kapal KM. Mitra Samudera I dalam pelayarannya bernavigasi dengan alat bantu navigasi yang cukup berupa Radar, GPS, Kompas Magnet, peta laut dan perlengkapannya, dan alat bantu navigasi konvensional lainnya yang dapat bekerja dengan baik; 2) Mualim II

14 150 2) Mualim II Saudara Zainal S., selaku Perwira yang melakukan Dinas Jaga tidak mampu dalam mengoperasikan alat-alat bantu navigasi yang tersedia, sehingga tidak dapat menentukan posisi kapal dan tidak dapat mengarahkan haluan kapal dengan benar; 3) Tersangkut Nakhoda telah mengetahui mengenai kemampuan Mualim II saudara Zainal S. dalam bernavigasi, namun tersangkut Nakhoda tidak sepenuhnya dapat mengatasi kekurangan (mem -back up) terhadap tugas Mualim II dalam bernavigasi. b. Tentang Olah Gerak. 1) Setelah terjadinya kandas, tersangkut Nakhoda melakukan pengukuran (sounding) terhadap kondisi kekandasan disekitar KM. Mitra Samudera I, sebagai dasar langkah-langkah dalam tindakan berolah gerak; 2) Dalam upaya berolah gerak untuk lepas dari kandas, Tersangkut Nakhoda telah memperhitungkan dan memanfaatkan keadaan pasang tertinggi air laut, dan dalam memanfaatkan tenaga bantuan kapal tunda telah diposisikan secara tepat sehingga KM. Mitra Samudera I berhasil diolah gerak untuk lepas dari kandas di Gosong Gadang. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi KM. Mitra Samudera I sebelum terjadi kecelakaan tidak dapat diterima, dan cara berolah gerak untuk lepas dari kandas dapat diterima. 5. Tentang Sebab Terjadinya peristiwa. a. KM. Mitra Samudera I, diperlengkapi alat-alat bantu navigasi yang memadai dan dapat bekerja dengan baik, sehingga KM. Mitra Samudera I seharusnya dalam pelayarannya secara mandiri dapat menentukan posisi kapal pada setiap saat dan kapal berlayar dengan benar untuk mengarahkan haluan kapal, tanpa dipengaruhi oleh kondisi penerangan latar dan daya tampak yang terbatas ataupun tanpa harus tergantung alat bantu navigasi di luar kapal; b. Ketidak mampuan Mualim II yang bertugas dinas jaga dalam mengoperasikan alat-alat bantu navigasi yang tersedia diatas KM. Mitra Samudera I, merupakan penyebab utama kapal tidak diketahui secara pasti tentang posisinya, sehingga terjadi kesalahan dalam mengarahkan haluan kapal, dan KM. Mitra samudera I menagalami kecelakaan kandas di Gosong Gadang; c. Nakhoda secara penuh bertanggung jawab terhadap keselamatan kapalnya, namun dalam peristiwa kecelakaan kapal tersebut Nakhoda telah lalai tidak sepenuhnya melakukan pengawasan terhadap tugas dinas jaga Mualiam II yang diketahuinya kurang mampu dalam bernavigasi, sehingga dinilai Nakhoda memiliki sebagian kontribusi penyebab terjadinya peristiwa kecelakaan kapal. Dengan

15 151 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya peristiwa kandasnya KM. Mitra Samudera I diakibatkan oleh ketidakmampuan Mualim II yang bertugas dinas jaga dalam bernavigasi dan lemahnya sistem pengawasan yang dilakukan oleh Nakhoda terhadap Mualim yang melakukan dinas jaga. 6. Tentang Upaya Penyelamatan. a. Setelah KM. Mitra Samudera I, kandas di Gosong Gadang tanggal 12 November 2011 pukul WIB, Nakhoda mengambil alih komando, dan karena tidak ada gangguan pada mesin induk maupun pada baling-baling, Nakhoda mencoba berolah gerak dengan mesin mundur untuk lepas dari kandas tetapi tidak berhasil dan usaha dihentikan; b. Pagi harinya Nakhoda melakukan pemeriksaan terhadap kondisi tangki-tangki dasar berganda dan palkah dengan hasil dalam kondisi baik tidak ada kebocoran, dan kemudian melakukan pendugaan atau pengukuran ( sounding) kedalam disekeliling kapal dengan hasil kapal kandas pada sepertiga panjang kapal dari haluan pada dasar karang hidup, serta kondisi baling-baling dan kemudi masih dapat bergerak bebas; c. Hasil pemeriksaan dilaporkan kepada Perusahaan, melaporkan rencana pembebasan kapal dari kandas dengan memanfaatkan air pasang tertinggi, dan meminta bantuan dari darat; d. Pukul WIB sampai dengan pukul WIB, pada saat air pasang tertinggi melakukan upaya olah gerak untuk membebaskan kapal dari kandas dengan dibantu oleh KT. Madelin Viktoria, tetapi usaha belum berhasil; e. Tanggal 13 November 2011, pukul WIB, pada saat air pasang tertinggi dilakukan upaya olah gerak lagi dengan dibantu oleh KT. Medelin Viktoria dan KT. Bima X, dan pada pukul WIB, KM. Mitra Samudera I berhasil dibebaskan dari kandas dengan selamat; Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda KM. Mitra Samudera I dapat di terima. 7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, dalam kasus kandasnya KM. Mitra Samudera I, tanggal 12 November 2011, pukul WIB, di Gosong Gadang, 7 Mil laut Sebelah Barat Pelabuhan Teluk Bayur Padang, pada posisi sekitar o 00 LS/100 o -15 o -40 BT Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa : a. Bahwa Tersangkut Nakhoda dinilai telah lalai terhadap tanggung jawabnya yang berkaitan dengan keselamatan kapal, dan tidak sepenuhnya melakukan pengawasan terhadap Mualim II yang melakukan dinas jaga, sehingga berakibat terjadinya kecelakaan kapal; b. Bahwa

16 152 D. Putusan. b. Bahwa Tersangkut Mualim II dinilai kurang cakap dalam melaksanakan dinas jaga dan telah berbuat salah dalam bernavigasi melayarkan kapal sesuai perintah Nakhoda, sehingga berakibat terjadinya kecelakaan kapal. Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda dapat dipersalahkan telah lalai terhadap kewajibannya sebagaimana diatur dalam Pasal 249 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Tersangkut Mualim II dapat dipersalahkan karena kurang mampu dalam bernavigasi sehingga tidak dapat melaksanakan perintah Nakhoda dengan baik sebagaimana diatur dalam Pasal 384 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : M E M U T U S K A N : I. Menyatakan bahwa terhadap peristiwa kandasnya KM. Mitra Samudera I, Tersangkut Nakhoda tidak sepenuhnya dibebaskan dari tanggung jawabnya sebagaimana diatur dalam Pasal 249 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran. II. Menyatakan bahwa kandasnya KM. Mitra Samudera I, pada tanggal 12 November 2011, pukul WIB, di Gosong Gadang, 7 Mil laut sebelah Barat Pelabuhan Teluk Bayur, Padang, disebabkan karena kurang mampunya Tersangkut Mualim II dalam melaksanakan dinas jaga, sehingga tidak dapat melaksanakan tugas-tugas dari Nakhoda dengan baik sebagaimana diatur dalam Pasal 384 Kitab Undang- Undang Hukum Dagang, kapal salah dalam bernavigasi dan kandas. III. Menghukum : 1. Tersangkut Nakhoda bernama Sumar Flemon, tanggal lahir 15 Desember 1951, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT IV, Nomor N40201, Tahun 2001, dengan PERINGATAN. 2. Tersangkut Mualim II bernama Zainal S., tanggal lahir 04 April 1954, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT V, Nomor N50202, Tahun 2002, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Mualim di Kapal-kapal Niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 4 (empat) bulan. IV. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum. Demikian

17 153 Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 02 April 2013, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis, serta dihadiri oleh Terhukum Nakhoda KM. Mitra Samudera I, dan tidak dihadiri oleh Terhukum Mualim II KM. Mitra Samudera I. Ketua :... Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M. Mar Anggota :... Capt. Supardi, M. M., M. Mar Anggota :... Didi, M. Sc., M. Eng Anggota :... Ir. Benny Haryono, M. M. Anggota :... Asril Pasaribu, S. H Sekretaris :... Bambang Sudarmanto, S. H., M. Si.