PUTUSAN NOMOR HK.2010/29/VIII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

Transkripsi

1 PUTUSAN NOMOR HK.2010/29/VIII/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA KM. SURYA TUNAS MAKMUR DI PERAIRAN 35 MIL ARAH BARAT DAYA TANJUNG SELATAN Pada tanggal 08 Agustus 2012, pukul WITA, KM. Surya Tunas Makmur jenis kapal General Cargo, berbendera Indonesia GT. 172, milik PT. Rizkia Armada Nusantara, Awak Kapal 12 (dua belas) orang, muatan Besi Ulir sebanyak 250 Ton, bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan tujuan Pelabuhan Tarakan, dalam pelayarannya kapal mengalami kerusakan patah as daun kemudi dan pada tanggal 16 Agustus 2012, pukul WITA, KM. Surya Tunas Makmur tenggelam di perairan 35 mil arah Barat Daya Tanjung Selatan dengan Posisi 04-38,10 S / ,00 T. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, melainkan terdapat kerugian harta benda berupa KM. Surya Tunas Makmur tenggelam beserta muatannya. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/1/18/DN-13, tanggal 08 Maret 2013, telah melimpahkan Berkas Kecelakaan Kapal tenggelamnya KM. Surya Tunas Makmur kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.205/2/1/Ad.Bjm-2012, tanggal 17 Agustus 2012, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin; 2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), dibuat oleh Kantor Administrator Pelabuhan Banjarmasin, tanggal 17 Agustus 2012 terhadap : a. Nakhoda, Wahyu Samri Silamba; b. Juru Mudi, Matius Bulan; c. KKM, Ober Padatu; d. Masinis

2 2 d. Masinis II, Simon Sodi. 4. Dokumen Kapal, terdiri dari : a. Surat Ukur International ( 1969 ) No.2506 / HHa dikeluarkan di Pontianak tanggal 03 April 2001, oleh Kepala Administrator Pelabuhan Pontianak nomor dan tanggal pengesahan No.PK.671/20/8/DK-07 tanggal 6 Juli b. Pas Tahunan, Nomor PK.204/7/3/KPL.BTM-2011, tanggal 27 Oktober 2011, berlaku sampai tanggal 26 Oktober 2012, diberikan di Batam, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Batam; c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, Nomor B.1408/PK.001/796-12, tanggal 06 Agustus 2012, berlaku 1x pelayaran sampai dengan tanggal 14 Agustus 2012, diterbitkan di Jakarta oleh Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok ; d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, Nomor B.1408/PK.001/622-12, tanggal 06 Agustus 2012, berlaku 1x pelayaran sampai dengan tanggal 14 Agustus 2012, diterbitkan di Jakarta oleh Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok ; e. Sertifikat Garis Muat Kapal (Sementara) No. 1408/PK.103/122/SYB.TPK- 12, tanggal 14 Maret 2012, tanggal 06 Agustus 2012, berlaku 1x pelayaran sampai dengan tanggal 14 Agustus 2012, diterbitkan di Jakarta oleh Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok ; f. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak dari Kapal Nomor B.1408/PK.401/285/SYB.TPK-12, tanggal 06 Agustus 2012, berlaku 1x pelayaran sampai dengan tanggal 14 Agustus 2012, diterbitkan di Jakarta oleh Kantor Syahbandar Utama Tanjung Priok; g. Surat Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, Nomor AT.551/464/6/233/12, diterbitkan oleh Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Direktur Jenderal Perhubungan Laut, tanggal 30 Juli 2012 dan berlaku sampai dengan tanggal 02 November 2012; h. Daftar Anak Unit Kapal, tanggal 08 Juni 2012, dibuat oleh Nakhoda ; i. Surat Keterangan Susunan Perwira, Nomor PK.304/113/VIII/SYB.TPK- 2012, diterbitkan oleh Kantor Syahbandar Kelas Utama Tanjung Perak, tanggal 07 Agustus 2012; j. Surat Persetujuan Berlayar (SPB) No. Y 41/KUPP-II/766/III/2012, tanggal 16 Maret 2012, dikeluarkan oleh Syahbandar Pomalaa. Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut : A. Keterangan

3 3 A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal. Nama : Surya Tunas Makmur Jenis : Kapal Motor Bendera / Tanda Panggilan : Indonesia / YB-4157 Pembuatan / Konstruksi : Tahun 2000 di Pontianak / Baja Isi kotor : GT. 172 Isi bersih : GT. 111 Tanda selar : GT. 172 No. 2506/HHa Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) unit mesin merek Nissan RD TK Ukuran Pokok Panjang : 30,80 meter Lebar : 7,00 meter Dalam : 2,75 meter Pemilik : PT. Rizkia Armada Nusantara Nakhoda : Wahyu Samri Silamba Awak Kapal : 12 (dua belas) orang 2. Jalannya Peristiwa. a. Tanggal 08 Agustus 2012, pukul WIB KM. Surya Tunas Makmur bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Klampis, Malinau (Tarakan), membawa muatan besi Ulir sebanyak 250 Ton, dengan Draft depan 1,6 meter, draft belakang 2,3 meter, Awak Kapal 12 (dua belas) orang; b. Tanggal 14 Agustus 2012, pukul WITA pada posisi 35 mil Barat Daya Tanjung Selatan, kapal mengalami kerusakan As daun kemudi yang mengakibatkan kapal tidak dapat dikendalikan; c. Tanggal 15 Agustus 2012, pukul WITA Nakhoda memerintahkan stop mesin dan kapal berlabuh jangkar, mengingat gelombang cukup besar dan ditemukan air masuk ke dalam palka dan kamar mesin, sehingga Nakhoda memerintahkan untuk memompa air tersebut dan mencari sumber kebocorannya; d. Pukul WITA, KKM melaporkan adanya kebocoran di lambung kiri palka yang tembus ke ruang kamar mesin sepanjang cm, dan air laut telah masuk menutupi lantai bawah kamar mesin dan dilakukan pemompaan menggunakan 2 (dua) unit pompa alkon dan 1 (satu) unit pompa Celup namun tidak mampu untuk mengendalikan derasnya air yang masuk; e. Tanggal

4 4 e. Tanggal 16 Agustus 2012, Tersangkut Nakhoda memerintahkan semua Awak kapal agar siap-siap untuk meninggalkan kapal melalui alat keselamatan Life Raft, pukul WITA Nakhoda mengirimkan berita Mara bahaya melalui Radio VHF Channel 16 dan menggunakan Parasut signal, pukul WITA Awak kapal di evakuasi oleh KM. Farina Nusantara, selanjutnya KM. Surya Tunas Makmur tenggelam Pada posisi 04 38,10 S / ,00 T. 3. Dalam peristiwa tenggelamnya KM. Surya Tunas Makmur, pada tanggal 16 Agustus 2012, pukul WITA, di perairan 35 Mil Barat Daya Tanjung Selatan, Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut : a. Tersangkut Nakhoda, Wahyu Samri Silamba. b. Saksi-saksi : 1) Juru Mudi, Matius Bulan; 2) KKM, Ober Padatu; 3) Masinis II, Simon Sodi. B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal tenggelamnya KM. Surya Tunas Makmur, tanggal 16 Agustus 2012, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan Saksi - saksi guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dengan Surat Panggilan pertama Nomor MP.101/130/05/MP.14, tanggal 16 Mei 2014 dan surat panggilan kedua Nomor MP. 101/143/06/MP.2014, tanggal 03 Juni 2014 di Kantor Mahkamah Pelayaran Jakarta, namun yang bersangkutan tidak hadir dalam Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal. Keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut : 1. Tersangkut Nakhoda, Wahyu Samri Silamba, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Tallunglipu Tahun : 14 November 1982 Agama : Kristen Alamat : Kep. Karembe, Rinding Batu, Toraja, Sulawesi Selatan Pendidikan Umum : 1) SD, ijazah tahun 1995, di Toraja; 2) SMP, ijazah tahun 1998, di Bekasi; 3) SPM, ijazah tahun 2003, di Palopo. Teknis : ANT IV, tahun 2010, di Jakarta. Pengalaman berlayar : 1) Juru Mudi, KM. Kalimantan Pasific, Februari 2004 s/d Mei 2005; 2) Juru Mudi, KM. Cakra Jaya Niaga III-5, Juni 2005 s/d Des 2005; 3) Juru Mudi, KM. Jaya Prima 6, tahun 2006 s/d 2008; 4) Mualim II, KT. Royal Palma 13, November 2010 s/d Januari 2011; 5) Mualim

5 5 5) Mualim II, KT. Syukur 31, Januari 2011 s/d Maret 2011; 6) Nakhoda, KM. Surya Tunas Makmur, Maret 2011 s/d 10 Jan 2012; 7) Mualim II, KT. Radiance II, Maret 2012 s/d Mei 2012; 8) Nakhoda, KM. Surya Tunas Makmur, Mei 2012 s/d kejadian. b. Tanggal 08 Agustus 2012 pukul WITA, KM. Surya Tunas Makmur bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tarakan dalam kondisi Laik laut, membawa muatan besi ulir sebanyak 250 Ton dengan Draft depan 1,6 Meter, Draft belakang 2,3 Meter dan Draft tengah 1,95 Meter dengan Awak Kapal sebanyak 12 (dua belas) orang; c. Tanggal 14 Agustus 2012 dalam pelayarannya KM. Surya Tunas Makmur dengan haluan sejati 081, kecepatan 3,2 Knot, angin bertiup dari Tenggara cukup kencang dan gelombang lebih kurang 3 (tiga) meter menghempas lambung kanan; d. Tanggal 14 Agustus 2012, pukul WITA pada posisi 04 38,10 S/ T atau 35 mil Barat Daya Tanjung Selatan, kapal mengalami kerusakan as daun Kemudi, Nakhoda memerintahkan kepada Masinis jaga untuk dilakukan pemeriksaan dan sekaligus dilakukan perbaikan, beberapa saat kemudian Masinis Jaga melaporkan pada Nakhoda bahwa As daun kemudi patah sulit untuk diperbaiki, Nakhoda segera melakukan stop mesin dan kapal letgo jangkar pada pukul WITA; e. Tanggal 15 Agustus 2012 Pukul WITA, Juru Minyak Jaga melaporkan pada Nakhoda bahwa telah terjadi kebocoran di kamar mesin dan Palka, kemudian Nakhoda memerintahkan Masinis Jaga untuk memompa kebocoran tersebut dengan 1 (satu) unit Pompa Celup dan 2 (dua) unit Pompa Alkon sekaligus mencari sumber kebocoran dan diketahui kemudian bahwa kebocoran terjadi di lambung kiri palka akibat hempasan ombak terus menerus pada saat labuh jangkar; f. Mengingat Cuaca makin buruk dan air terus masuk dalam palka dimana jumlah air yang masuk dengan yang keluar dari hasil pompaan tidak sebanding, maka Tersangkut Nakhoda segera melaporkan pada Owner untuk segera meminta bantuan termasuk meminta bantuan ke kapal-kapal yang lewat melalui Radio VHF Channel 16 dan mengirim Emergency Signal ( Parachut Signal ) dan memerintahkan pada semua Awak Kapal untuk siap-siap meninggalkan kapal (abandon ship); g. Tanggal 16 Agustus 2012 pukul WITA, melalui Radio VHF Channel 16 telah terhubung dengan KM. Farina Nusantara untuk meminta dilakukan Evakuasi semua Awak Kapal KM. Surya Tunas Makmur; h. Ketika

6 6 h. Ketika gelombang laut mencapai lebih kurang 3 4 Meter dan separuh badan kapal sudah tenggelam, palka dan kamar mesin banyak kemasukan air dan pompa tidak mampu lagi menghisap, guna keselamatan awak kapal Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk segera meninggalkan kapal dengan menggunakan Life raft dan di tampung oleh KM. Farina Nusantara; i. Pada tanggal 16 agustus 2012 pukul WITA, semua Awak kapal termasuk Nakhoda selesai di evakuasi oleh Kapal KM. Farina Nusantara berikut semua Dokumen Kapal KM. Surya Tunas Makmur. 2. Saksi Juru Mudi, Matius Bulan, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Akung Tanggal : 13 Agustus 1990 Agama : Kristen Alamat : Bangkolekila, Toraja Utara Sulawesi Selatan Pendidikan Teknis : ANT D, BST, SCRB, AFF dan MFA Pengalaman berlayar : Juru Mudi, KM. Surya Tunas Makmur, 13 Juli 2012 s/d kejadian. b. Saksi Juru Mudi Saudara Matius Bulan membenarkan bahwa KM. Surya Tunas Makmur bertolak dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Klampis Malinau Tarakan pada tanggal 08 Agustus 2012 dengan muatan besi ulir; c. Pada saat berangkat cuaca cukup baik, peralatan Navigasi baik, kemudi baik dan sebelum kejadian yang bertugas di anjungan adalah Nakhoda Saudara Wahyu Sambri Silambai dan Juru Mudi Jaga Saudara Matius Bulan; d. Saksi Juru Mudi Jaga Saudara Matius Bulan tugas jaga pukul Malam, saat Saksi bertugas jaga, cuaca mulai buruk, angin dari arah Tenggara kencang dengan ketinggian gelombang 2 3 meter. e. Tanggal 14 Agustus 2012, pukul WITA, Juru Mudi Jaga membenarkan bahwa saat itu kapal mengalami kerusakan dan kemudi sulit di kendalikan terlihat dari indicator rudder yang berputar-putar tidak menentu, sehingga Nakhoda memerintahkan kepada Masinis Jaga untuk dilakukan perbaikan dan hasilnya tidak dapat diperbaiki mengingat cuaca juga tidak mendukung sehingga Nakhoda memerintahkan untuk kapal lego jangkar; Tanggal

7 7 f. Tanggal 15 Agustus 2012, pukul WITA, Masinis Jaga melaporkan pada Nakhoda bahwa ada terjadi kebocoran di kamar mesin dan Nakhoda memerintahkan untuk dilakukan pemompaan sekaligus memerintahkan untuk mencari sumber kebocoran tersebut; g. Tanggal 15 Agustus 2012 pukul WITA, KKM melaporkan pada Nakhoda bahwa sumber kebocoran terjadi pada palka muatan lambung kiri sepanjang cm air laut masuk dan menembus kamar mesin dan KKM melakukan pemompaan dengan menggunakan 2 (dua) unit pompa Celup Alkon dan 1 (satu) unit pompa Celup namun tidak berhasil, justru jumlah air laut yang masuk dalam palka dan kamar mesin makin banyak dan tidak sebanding dengan peralataan pompa yang di gunakan; h. Tanggal 16 Agustus 2012, Nakhoda melakukan komunikasi menggunakan Radio VHF Channel 16 dan menggunakan Parachut Signal untuk memohon bantuan pertolongan pada kapal-kapal maupun pada perusahaan untuk dapat segera dilakukan pertolongan mengingat KM. Surya Tunas Makmur akan mengalami tenggelam dan Nakhoda kapal memerintahkan pada semua Awak Kapal untuk bersiap-siap meninggalkan kapal; i. Tanggal 16 Agustus 2012, pukul WITA, KM. Farina Nusantara menangkap sinyal Marabahaya tersebut dan melakukan komunikasi dengan Tersangkut Nakhoda KM. Surya Tunas Makmur untuk dilakukan Evakuasi dan pukul WITA pelaksanaan Evakuasi telah selesai dilakukan dengan baik dan aman, semua awak kapal selamat dan berada di atas KM. Farina Nusantara. 3. Saksi KKM, Ober Padatu, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Mappedeceng Tanggal : 26 Oktober 1976 Agama : Kristen Alamat : Jl. Rante Pangli, Sesen, Tanah Toraja, Sulawesi Selatan Pendidikan Umum : SMA, ijazah tahun 1997 Teknis : ATT V, tahun 2009, di Jakarta Pengalaman berlayar : 1) Masinis I, KT.Riman 02, tahun 2010; 2) Masinis II, KT. Radiance, tahun 2012; 3) KKM, KM. Surya Tunas Makmur, 2012 s/d kejadian. b. Tanggal

8 8 b. Tanggal 14 Agustus 2012, KM. Surya Tunas Makmur berangkat dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Pelabuhan Tarakan sistem permesinan dalam kondisi normal dan telah dilakukan pemeriksaan suhu dan tekanan system permesinan saat berlayar dalam kondisi normal putaran mesin induk kapal adalah 1700 Rpm, motor bantu bekerja dengan baik; c. Saksi melakukan tugas jaga pukul s/d pukul pagi sampai siang hari dan pukul s/d pukul malam sampai dini hari dan pada saat jaga malam, tanggal 14 Agustus 2012 pukul WIB mendapat laporan dari Juru Minyak Jaga dan Juru Mudi Jaga bahwa jarum indicator kemudi bergerak berputar-putar tidak menentu dan menunjuk ke arah 70, kemudian hal ini dilaporkan kepada Nakhoda dan pukul WITA Nakhoda memerintahkan turunkan putaran mesin menjadi 800 Rpm dan kemudian Nakhoda menghubungi pemilik kapal untuk meminta petunjuk tindakan yang harus dilakukan; d. Tanggal 15 Agustus 2012, pukul WITA, Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk Stop mesin dan labuh jangkar mengingat cuaca makin buruk gelombang menerpa lambung kanan kapal terus menerus dengan ketinggian gelombang 3-4 meter; e. Tanggal 15 Agustus 2012, pukul WITA telah di temukan kebocoran di palka muatan sebelah kiri dan tembus ke kamar mesin dan secepatnya di lakukan pemompaan dengan menggunakan 2 (dua) unit pompa Alkon dan 1 (satu) unit pompa celup dan hasilnya tidak sebanding dengan jumlah air yang masuk, sehingga lantai bawah kamar mesin dengan cepat sudah tidak terlihat lagi; f. Tanggal 16 Agustus 2012, pukul WITA, Tersangkut Nakhoda meminta pertolongan dengan menggunakan Radio VHF chanel 16 dan ditanggapi oleh KM. Farina Nusantara dan Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk semua awak kapal bersiap-siap untuk meninggalkan kapal menggunakan Inflatable Life Raft dan pukul WITA Tersangkut Nakhoda memerintahkan bahwa semua Awak Kapal segera meninggalkan kapal dan tak lama kemudian kapal KM. Surya Tunas Makmur tenggelam pada posisi 04-38,10" S / ,00" T. 4. Saksi Masinis II, Simon Sodi, tidak hadir dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal, dan keterangan diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Marinding Tanggal : 22 Maret 1982 Agama : Kristen Alamat : Jl. Kelapa III Gang Buntu No. 24 Makassar Pendidikan Umum : SMA, ijazah tahun 2000, di Makassar. Teknis

9 9 Teknis : ATT V, ijazah tahun 2009 Pengalaman berlayar : 1) Masinis I, KT. Sandia II, tahun 2010 s/d 2011; 2) Masinis II, KT. Fajar Mas, tahun 2011 s/d 2012; 3) Masinis II, KM. Surya Tunas Makmur, tahun 2012 s/d kejadian. b. Saksi bertugas sebagai Masinis II di KM. Surya Tunas Makmur bertanggung jawab perawatan, perbaikan dan pengoperasian pesawat bantu serta jika terjadi situasi darurat kapal (Abandon Ship) membantu KKM menyelamatkan Journal jaga Mesin, saksi bertugas jaga pukul s/d pukul dan s/d 08.00; c. Tanggal 14 Agustus 2012 pukul WITA pada saat Saksi duduk di salon (Mess Room) mendengar informasi dari Mualim I bahwa kemudi kapal bermasalah dan diduga As kemudi patah; d. Tanggal 14 Agustus 2012 pukul WITA Tersangkut Nakhoda menghubungi Pemilik kapal agar kapal dapat di tarik dengan bantuan kapal tunda dan awak kapal masih melakukan perbaikan tetapi tidak berhasil, sehingga Nakhoda memerintahkan untuk berlabuh Jangkar mengingat kapal berputar putar tidak terkendali. e. Tanggal 15 Agustus 2012 pukul WITA kapal stop mesin dan labuh jangkar mengingat cuaca buruk sambil menunggu bantuan dari perusahaan atau dari kapal-kapal yang lewat dan pukul WITA ditemukan kebocoran pada lambung kiri Palka dan tembus ke kamar mesin sedangkan air laut sudah masuk kedalam palka dan kamar mesin sehingga pada saat itu juga Nakhoda memerintahkan untuk segera memompa air laut yang masuk kedalam palka tersebut, namun jumlah air yang di pompa tidak sebanding dengan jumlah air yang masuk lebih banyak; f. Tanggal 16 Agustus 2012, pukul WITA Tersangkut Nakhoda mencoba mencari pertolongan dengan menggunakan Radio VHF ternyata di sambut dan di tanggapi oleh kapal lain yang ternyata bernama KM. Farina Nusantara untuk melakukan pertolongan dan saat itu juga Nakhoda meminta Nakhoda KM. Farina Nusantara untuk dapat mengevakuasi semua awak kapal KM. Surya Tunas Makmur dan akhirnya pukul WITA semua Awak Kapal dapat di evakuasi ke atas kapal KM. Farina Nusantara menuju Banjarmasin. C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), serta keterangan lainnya, sehubungan dengan tenggelamnya KM. Surya Tunas Makmur pada tanggal 16 Agustus 2012, pukul WITA, di perairan 35 mil Barat Daya Tanjung Selatan atau pada Posisi 04-38,10" S / ,00" T telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang

10 10 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal. Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan Awak Kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kapal. KM. SURYA TUNAS MAKMUR adalah jenis kapal Motor yang terbuat dari baja berbendera Indonesia di bangun Tahun 2000 milik PT.Rizkia Armada Nusantara dengan GT.172 dan NT.111 Kapal ini berukuran P x L x D = 30,80 M x 7.00 M x 2,75 M, dengan dilengkapi mesin penggerak merek Nissan RD PK. b. Surat - Surat Kapal. KM.SURYA TUNAS MAKMUR telah dilengkapi dengan surat Ukur Internasional ( 1969 ) No.2506/HHa di keluarkan di Pontianank pada tanggal 03 April 2001, Pas Tahunan No.PK.204/03/KPL.BTM-2011 dikeluarkan di Batam pada Tanggal 27 Oktober 2011, Sertifikat Keselamatan Konstruksi kapal Barang No yang di keluarkan di Pontianak, Sertifikat Perangkat Radio Telekomunikasi di Tg.Priok tanggal 06 Agustus 2012, Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran oleh minyak dari kapal No.PK.401/B/16/AD.SMD-2012 di keluarkan di Samarinda pada tanggal 27 Maret 2012 c. Awak Kapal KM. SURYA TUNAS MAKMUR berdasarkan dari Keterangan Susunan Perwira yang di keluarkan oleh Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tg.Priok pada Tanggal 07 Agustus 2012, dan telah di berikan perpanjangan untuk satu kali jalan dari Pelabuhan Tg.Priok ke Pelabuhan Kelampis (Tarakan) sampai dengan tanggal 14 Agustus 2012 adalah sebagai berikut : Bagian Dek Nakhoda : Wahyu Samri Silamba ijazah ANT V Mualim I : Gusti ijazah ANT V Bagian Mesin K K M : Ober Padatu ijazah ATT-V Masinis II : Simon Sodi ijazah ATT-V Dengan demikian mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM.Surya Tunas Makmur telah dilengkapi dengan Dokumen surat-surat yang di persyaratkan dan untuk pengawakan belum sesuai dengan ketentuan yang berlaku (STCW 95 & KM.70 TH 1998). 2. Tentang

11 11 2. Tentang Cuaca. Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 16 April 2014, bahwa keadaan cuaca pada tanggal 16 Agustus 2012, pukul WITA, di wilayah tersebut adalah sebagai berikut : Cuaca : Berawan Sebagian - Berawan Arah dan Kecepatan Angin : Timur Tenggara Knots Arah dan Kecepatan Arus : Tenggara Cm/dt Tinggi Gelombang : Timur Tenggara 1.6 M 2.7 M Jarak Penglihatan : Mil b. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dalam BAPP dan keterangan Saksi-saksi, keadaan cuaca buruk dan angin kencang saat kejadian tinggi gelombang ± 3 4 Meter yang bertiup dari Tenggara. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan yang didapat dari BAPP dan keterangan para Saksi dapat diterima. 3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut : a. Keadaan Muatan. KM. SURYA TUNAS MAKMUR dengan Surat Ukur International (1969) No. 2506/Hha, diterbitkan oleh Administrator Pelabuhan Pontianak, memiliki Ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut : Panjang : 30,80 meter Lebar : 7,00 meter Dalam : 2,75 meter Sertifikat Garis Muat Kapal Daerah Pelayaran Kawasan Indonesia (sementara) diterbitkan oleh Syahbandar Utama Tanjung Priok, tanggal 6 Agustus 2012 menerangkan sebagai berikut : - Lambung Timbul dari Garis Geladak : 65,75 cm ( 0,658 M) - Pengurangan Lambung Timbul untuk Air Tawar : 5,45 cm - KM. SURYA TUNAS MAKMUR tercatat Draft Depan = 1,60 M Draft Belakang = 2,30 M Sehingga

12 12 Sehingga Lambung timbul pada kondisi tersebut adalah sebagai berikut: Draft rata-rata = 1,95 M Lambung Timbul pada kondisi tersebut = 2,75-1,95 = 0,80 M KM. SURYA TUNAS MAKMUR dari kondisi di atas tidak mengalami kelebihan muatan. b. Keadaan Stabilitas. KM. Surya Tunas Makmur sebelum terjadi kecelakaan dalam keadaan terapung, tegak, normal, stabilitas positif, setelah kapal mengalami kebocoran dibawah garis air, terjadi perubahan/kehilangan daya apung dan tenggelam. Dengan demikianmahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan dan stabilitas KM. Surya Tunas Makmur sebelum tenggelam dapat diterima. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturanaturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut : a. Tentang Navigasi. KM. Tunas Surya Makmur dalam pelayarannya dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Klampis, Malinau (Tarakan), kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi elektronik yang memadai dan berfungsi dengan baik, jarak tampak baik (good vicibility) dan cuaca mendukung cukup baik. b. Tentang Olah Gerak. Saat kejadian kapal sedang berlabuh jangkar dan tidak sedang berolah gerak. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak Tersangkut Nakhoda dapat diterima. 5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan. Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan faktor organisasi mengenai kecelakaan kapal tenggelamnya KM. Surya Tunas Makmur tersebut, maka penyebab terjadinya adalah sebagai berikut : a. Dalam

13 13 a. Dalam pelayarannya kapal mengalami kerusakan as daun kemudi sehingga kapal tidak dapat berolah gerak, Tersangkut Nakhoda mengambil keputusan untuk labuh jangkar sambil menunggu datangnya bantuan; b. Saat labuh jangkar, kapal dihempas gelombang yang cukup besar secara terus menerus sehingga terjadi kebocoran pada lambung palka kiri, air laut masuk secara cepat ke dalam palka dan kamar mesin dan sulit di atasi, akhirnya kapal tenggelam beserta muatannya. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya kecelakaan kapal tenggelamnya KM. Surya Tunas Makmur di dikarenakan cuaca buruk (force majour). 6. Tentang Upaya Penyelamatan. Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pada saat Nakhoda mendapatkan berita dari Juru Mudi bahwa kemudi sulit dikendalikan dan laporan dari Masinis Jaga bahwa As Daun Kemudi patah, Tersangkut Nakhoda telah melakukan penyelamatan dengan memerintahkan pada KKM untuk segera di atasi; b. Pada saat upaya perbaikan terhadap As daun kemudi tidak dapat di atasi, Nakhoda memerintahkan untuk mengurangi kecepatan dan melakukan pemompaan air yang masuk kedalam palka dan kamar mesin dan selanjutnya memerintahkan stop mesin dan labuh jangkar; c. Mengingat perbaikan dan pemompaan air laut yang masuk kedalam Palka dan kamar mesin tidak dapat di atasi maka Tersangkut Nakhoda memerintahkan semua Awak Kapal agar siap-siap meninggalkan kapal melalui life raft, pukul WITA Tersangkut Nakhoda mengirimkan berita mara bahaya melalui Radio VHF chanel 16 dan menggunakan parasut signal, pukul WITA Awak Kapal dievakuasi oleh KM. Farina Nusantara, selanjutnya KM. Surya Tunas Makmur tenggelam pada posisi 04-38,10 S/114-06,00 T. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima. 7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasusu tenggelamnya KM. Surya Tunas Makmur, pada tanggal 16 Agustus 2012, pukul WITA pada posisi 35 mil arah Barat Daya Tanjung Selatan, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut : a. Dalam

14 14 a. Dalam mengantisipasi terhadap adanya cuaca buruk dan kerusakan pada patahnya As daun Kemudi pada saat KM. Surya Tunas Makmur berlayar, Nakhoda telah menginstruksikan kepada Awak kapal mesin dan Dek untuk aksi menangani permasalahan kerusakan tersebut termasuk memerintahkan kurangi kecepatan kapal, Stop dan labuh Jangkar; b. Ketika kapal dalam kondisi labuh Jangkar dan cuaca buruk gelombang menghempas terus menerus yang menerpa lambung kiri yang mengakibatkan terjadi kebocoran dan air laut masuk ke dalam palka dan kamar mesin dengan cepat dan awak kapal tidak sanggup mengatasinya. c. Mengingat situasi sangat kritis, dan upaya yang di lakukan telah maksimal maka guna keselamatan awaknya Nakhoda memutuskan untuk meninggalkan kapal (Abandon Ship) walaupun kapalnya akhirnya tenggelam bersama muatannya. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda tidak dapat di persalahkan atau lalai sesuai dengan yang di amanatkan oleh Kitab Undang Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 342 dan Nakhoda telah bertindak sesuai dengan kecakapan Pelaut yang baik (Good Seamanship ) 8. Tentang Hal Hal Yang Meringankan dan Yang Memberatkan D. PUTUSAN a. Hal hal yang meringankan. Tidak ada. b. Hal hal yang memberatkan. Tidak ada Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf (a ) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 253 ayat ( 1 ) huruf (b), dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : MEMUTUSKAN : I. Menyatakan

15 15 I. Menyatakan bahwa sidang pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal dan sidang putusan tentang tenggelamnya KM.Surya Tunas Makmur pada tanggal 16 Agustus 2012, Pukul WITA, pada Posisi 35 Mil Barat Daya Tanjung Selatan atau pada Posisi 04-38,10 S / ,00 T tanpa hadirnya Tersangkut dan dilaksanakan secara in absentia. II. Menyatakan bahwa tenggelamnya KM.Surya Tunas Makmur, tanggal 16 Agustus 2012, pukul WITA, pada posisi 35 Mil Barat Daya Tanjung Selatan, disebabkan karena Faktor Alam (Force Majoure). III. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KM.Surya Tunas Makmur, bernama Wahyu Samri Silamba, Lahir di Tallunglipu tanggal 14 November 1982, memiliki sertifikat keahlian Pelaut ANT V, Nomor N50210, dari tanggung jawabnya terhadap ketentuan pasal 342 Kitab Undangundang Hukum dagang (KUHD). Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 19 Agustus 2014, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris, serta tanpa dihadiri oleh Tersangkut. Ketua :. Capt. Gajah Rooseno Anggota :.Capt. A. Utoyo Hadi, S. H., M. Si., M. Mar. Anggota :. Rusman Hoesien, ATT I., M. Sc Anggota :. Ir. Budi Prasetyo Anggota :. Asril Pasaribu, S. H. Sekretaris :. Bambang Sudarmanto, S. H., M. Si.