PUTUSAN NOMOR : HK.2010/07/IV/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

Transkripsi

1 PUTUSAN NOMOR : HK.2010/07/IV/MP.13 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAM KT. SHININE I MENUNDA TK. CAPRICORN 29 DI TERUSAN MAS SUNGAI INDRAGIRI Pada tanggal 15 Februari 2012, pukul WIB, KT. Shinine I menunda TK. Capricorn 29 dalam pelayarannya dari Sei Bayas, Tembilahan menuju Futong, Tanjung Buton, Pekanbaru, dengan muatan kayu campuran sebanyak 5.376,79 m 3 dan jumlah ABK 6 (enam) orang, telah tenggelam di Terusan Mas Sungai Indragiri pada posisi 00 o S/ T. Dalam peristiwa tenggelamnya kapal tersebut tidak ada korban jiwa manusia, namun tongkang kandas dan KT. Shinine I tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/7/DN-12, tanggal 20 April 2012, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tenggelam tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004 juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang- Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan penelitian dan pemeriksaan lanjutan kecelakaan kapal, untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut, dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam penerapan standar profesi kepelautan serta menjatuhkan sanksi administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor KL.205/1/2/AD-TBH/2012, dibuat di Tembilahan, tanggal 16 Pebruari 2012, oleh Nakhoda KT. Shinine I. 2. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) Kecelakaan Kapal, dibuat oleh Kepala Sub Seksi Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Administrator Pelabuhan Tembilahan, tanggal 16 Februari 2012, terhadap : a. Nakhoda, Ardi Bin Harun; b. KKM

2 ` 156 b. KKM, Ari Muhammad Karim Purba; c. Mualim I, Rahmad Supriadi Bin Alm. Artamat Sipahutar. 3. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Tembilahan, tanggal 16 Pebruari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tembilahan. 4. Dokumen-dokumen kapal, terdiri dari : KT. SHININE I a. Pas Tahunan Nomor PK.205/07/02/AD-PKU/2011, diberikan di Pekanbaru, tanggal 25 November 2011, berlaku sampai dengan 24 November 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pekanbaru; b. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 370/PPe, dikeluarkan di Selat Panjang, tanggal 21 Oktober 2002, oleh Kepala Kantor Administator Pelabuhan Selat Panjang; c. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang Nomor PK.002/19/01/AD- PKU/2011, diterbitkan di Pekanbaru, tanggal 28 Desember 2011, berlaku sampai dengan 27 Maret 2012, oleh Kepala Kantor Administator Pelabuhan Pekanbaru; d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang Nomor PL.001/34/08/AD-PKU/2011, diterbitkan di Pekanbaru, tanggal 31 Desember 2011, berlaku sampai dengan 12 Juli 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Pekanbaru; e. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/34/07/AD-PKU/2011, diterbitkan di Pekanbaru, tanggal 31 Desember 2011, berlaku sampai dengan 12 Juli 2012, oleh Kepala Kantor Administator Pelabuhan Pekanbaru; f. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal Nomor PK.690/2538/SNPP/DK-09, diberikan di Jakarta, tanggal 07 Desember 2009, berlaku sampai dengan 11 Oktober 2012, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; g. Sertifikat Klasifikasi Mesin Nomor , dikeluarkan di Jakarta, tanggal 15 Juli 2011, berlaku sampai dengan 24 Maret 2016, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); h. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor , dikeluarkan di Jakarta, tanggal 15 Juli 2011, berlaku sampai dengan 24 Maret 2016, oleh Direktur Utama BKI; i. Sertifikat

3 ` 157 i. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Nomor , dikeluarkan di Jakarta, tanggal 15 Juli 2011, berlaku sampai dengan 24 Maret 2016, oleh Direktur Utama BKI; j. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri Nomor AT551/43/12/76/12, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 26 Januari 2012, berlaku sampai dengan 17 Mei 2012, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; k. Surat Persetujuan Berlayar Nomor C.9/AP.IV/171/II/2012, dikeluarkan di Tembilahan, tanggal 15 Pebruari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tembilahan; l. Surat Izin Menggandeng Nomor PK.108/8/9/AD-TBH/2012, dikeluarkan di Tembilahan, tanggal 15 Pebruari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tembilahan; m. Daftar Anak Buah Kapal ( Crew List) dikeluarkan di Tembilahan, tanggal 15 Pebruari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tembilahan; n. Keterangan Susunan Perwira Nomor PK.304/7/18/AD-TBH-2012, dikeluarkan di Tembilahan, tanggal 15 Pebruari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tembilahan; o. Cargo Manifest, dikeluarkan di Tembilahan, tanggal 15 Pebruari 2012, oleh PT Pelayaran Guntur Line Cabang Tembilahan. TK. CAPRICORN 29 a. Surat Laut Nomor PK.674/252/SL-PM/DK-08, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 11 Maret 2008, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; b. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang Nomor PK.001/02/24/AD.DMI-2012, dikeluarkan di Dumai, tanggal 02 Februari 2012, berlaku sampai dengan 30 April 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Dumai; c. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966) Nomor , dikeluarkan di Jakarta, tanggal 01 April 2008, berlaku sampai dengan 31 Januari 2013, oleh Direktur Utama Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); d. Sertifikat Klasifikasi Lambung Nomor , dikeluarkan di Jakarta, tanggal 11 April 2008, oleh Direktur Utama BKI; e. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 1650/PPm, dikeluarkan di Batam, tanggal 18 Januari 2008, oleh Kepala Kantor Pelabuhan Batam; f. Surat

4 ` 158 f. Surat Persetujuan Berlayar Nomor C.9/AP.IV/172/II/2012, dikeluarkan di Tembilahan, tanggal 15 Februari 2012, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Tembilahan. 5. Sertifikat awak kapal, terdiri dari : a. ANT IV, Nomor N40210, atas nama Ardi, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 24 Agustus 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; b. ANT V, Nomor N50210, atas nama Rahmat Supriadi Sipahutar, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 08 November 2010, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; c. ATT V, Nomor T50305, atas nama Ari Muhammad Karim Purba, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 21 Desember 2009, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut. Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Lanjutan pada Sidang Mahkamah Pelayaran di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Tembilahan, tanggal 13 Februari 2013 dan di Kantor Mahkamah Pelayaran pada panggilan II, pada tanggal 20 Februari 2013, adalah sebagai berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan : 1. Data kapal. Nama kapal : SHININE I Jenis : Kapal Tunda Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Malaysia, tahun 1998/Baja Isi kotor/gt : GT 58 Isi bersih : NT 34 Tanda pendaftaran : 2003 Gga No. 4048/L Tanda selar : GT.58 No. 370/PPe Tenaga penggerak utama : Motor Diesel Merek Cummins NTA 855-M, 4 tak kerja tunggal 2 x 350 HP pada putaran 1800 Rpm Ukuran Pokok Panjang : 18,74 meter Lebar : 5,08 meter Dalam : 2,44 meter Klas : BKI A 100 P Tug Boat Pemilik : PT. Pelayaran Jasa Samudera Shipping Pekanbaru Nakhoda : Ardi Awak

5 ` 159 Awak Kapal : 6 (enam) orang, termasuk Nakhoda Nama kapal : CAPRICORN 29 Jenis : Tongkang Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Batam, tahun 2007/Baja Isi kotor/gt : GT 1972 Isi bersih : NT 592 Ukuran Pokok Panjang : 73,15 meter Lebar : 21,34 meter Dalam : 4,88 meter Klas : BKI + A 100 P Pontoon Pemilik : PT. Pelayaran Jasa Samudera Shipping, Pekanbaru 2. Jalannya peristiwa. a. Pada tanggal 15 Februari 2012, pukul WIB KT. Shinine I menunda TK. Capricorn 29 dengan muatan kayu campuran sebanyak 5.376,79 m 3, berangkat dari Sei Bayas, Tembilahan menuju Futong, Tanjung Buton, Pekanbaru, kapal berlayar di bawah komando Nakhoda tidak menggunakan pandu walaupun berlayar pada perairan wajib pandu; b. Pada pukul WIB kapal mendekati persimpangan alur (Terusan Mas), kecepatan 3,5 knots, cuaca cerah, arus surut kuat, kapal di bawah komando Mualim I sebagai Mualim Jaga dan kemudi manual di pegang oleh Juru Mudi, saat kapal melintas di persimpangan alur (Terusan Mas) tongkang terdorong arus surut ke sebelah kiri alur mengakibatkan tongkang kandas; c. Pada saat tongkang kandas KT. Shinine I tetap maju tetapi tidak mampu menarik tongkang, kemudian menurunkan putaran dan stop mesin karena arus yang kuat maka tali tunda masih kencang, menyebabkan KT. Shinine I merewang ke kanan dan kemudian miring ke kanan dan terbalik (tenggelam); d. Pasca kapal terbalik (tenggelam) Nakhoda memerintahkan ABK menyelamatkan diri pada lambung sebelah kiri yang masih berada di atas air dan memanggil pompong (perahu) masyarakat untuk menyelamatkan ke TK. Capricorn Dalam peristiwa kecelakaan ini, Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut : Tersangkut : Nakhoda, Ardi Saksi

6 ` 160 Saksi-saksi : 1) Mualim I, Rahmad Supriadi; 2) KKM, Ari Muhammad Karim Purba; 3) Kasubsi Penjagaan dan Penyelamatan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Tembilahan, Tugiman, S. E.; 4) Direktur Utama PT. Pelayaran Jasa Samudera Shipping, Budi Pujianto, S. E.; 5) Manajer Usaha PT. Pelindo I Cabang Tembilahan, Epo Sembiring, S. T.; 6) Pandu, Erwin F. Barus. B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan tenggelam KT. Shinine I, pada tanggal 15 Februari 2012, di Terusan Mas Sungai Indragiri, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan yang dilaksanakan di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Tembilahan, tanggal 13 Pebruari 2013, terhadap Tersangkut Nakhoda serta para Saksi dengan surat panggilan pertama Nomor MP.101/14/02/MP.2013, tanggal 05 Februari 2013 dan surat panggilan kedua Nomor MP.101/25/02/MP.13, tanggal 15 Februari 2013, namun yang bersangkutan tidak datang memenuhi panggilan tersebut. Keterangan yang di dapat berdasarkan penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : 1. Tersangkut Nakhoda, Ardi, tidak hadir dalam persidangan karena sudah tidak bekerja lagi dan tidak diketahui keberadaannya sesuai dengan surat dari Direktur Utama PT. Pelayaran Jasa Samudera Shipping Nomor 039/PJSS/I/2013, dibuat di Pekanbaru, tanggal 07 Februari 2013 dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Sialang Futong Tanggal : 30 Mei 1983 Agama : Islam Alamat : Jl. Sentosa Sei, Tohar Tebing Tinggi, Selat Panjang Pendidikan Umum : SLTA Kepelautan : ANT IV, tahun 2010 Pengalaman Berlayar : Nakhoda, KT. Shinine I, 1 bulan 7 hari b. KT. Shinine I

7 ` 161 b. Pada tanggal 15 Februari 2012, pukul WIB, KT. Shinine I bertolak dari DUKS Sumatra Riang Lestari, Sei Bayas, Tembilahan dengan tujuan Futong Tanjung Buton, dengan muatan kayu campuran sebanyak 5.376,79 m 3 ; c. KT. Shinine I menggandeng TK. Capricorn 29 dengan panjang tali kurang lebih 50 meter. Dalam pelayarannya cuaca cerah dan arus kuat, kecepatan kapal 3,5 knot. Pukul WIB, Nakhoda istirahat dan kemudi dipegang Mualim I, tiba-tiba KT. Shinine I mendadak slow dan ternyata TK. Capricorn 29 kandas dan Nakhoda langsung naik ke anjungan untuk mengambil alih komando dan berusaha untuk mengolah gerak KT. Shinine I agar TK. Capricorn 29 lepas kandas namun tidak berhasil lalu Nakhoda stop handle; d. Tiba-tiba buritan KT. Shinine I kandas dan haluan berputar melintang arus dan tali gandengan kencang sehingga tidak dapat dipotong, yang menyebabkan KT. Shinine I miring sebelah kanan dan 5 (lima) menit kemudian KT. Shinine I tenggelam; e. Nakhoda memerintahkan ABK untuk mengambil life bouy diatas dek dan menyelamatkan diri melalui lambung kiri KT. Shinine I menuju pompong yang lewat. 2. Saksi KKM, Ari Muhammad Karim Purba, tidak hadir dalam persidangan karena sudah tidak bekerja lagi dan tidak diketahui keberadaannya sesuai dengan surat dari Direktur Utama PT. Pelayaran Jasa Samudera Shipping Nomor 039/PJSS/I/2013, dibuat di Pekanbaru, tanggal 07 Pebruari 2013 dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Dolok Saribu Tanggal : 15 Oktober 1981 Alamat : Padang Panjang, Batang Arrow, Sumatera Barat Pendidikan Umum : SMK Kepelautan : ATT V, tahun 2009 Pengalaman Berlayar : KKM, KT. Shinine I, mulai tanggal 27 Januari 2012 sampai dengan kejadian. b. Saksi

8 ` 162 b. Saksi mengatakan kapal berlayar dari Sei Bayas, Tembilahan dengan tujuan Futong, Tanjung Buton, Pekanbaru dengan muatan kapal adalah kayu campuran. Pada saat itu, mesin berfungsi dengan baik dan yang bertugas jaga di kamar mesin Masinis I dan Juru Minyak. Cuaca pada saat itu baik, arus surut kuat, dan mesin kapal maju penuh dengan putaran 1200 Rpm; c. Pada saat kejadian Saksi KKM sedang istirahat, tiba-tiba kapal miring sebelah kanan dan Saksi naik ke anjungan bertemu dengan Nakhoda dan Nakhoda mengatakan tongkang kandas. Saat itu Saksi akan melepaskan tali gandeng tetapi tidak sempat, dan langsung menginstruksikan kepada yang lain untuk menyiapkan life jacket masing-masing dan menunggu instruksi selanjutnya. 3. Saksi Mualim I, Rahmad Supriadi, tidak hadir dalam persidangan karena sudah tidak bekerja lagi dan tidak diketahui keberadaannya sesuai dengan surat dari Direktur Utama PT. Pelayaran Jasa Samudera Shipping Nomor 039/PJSS/I/2013, dibuat di Pekanbaru, tanggal 07 Pebruari 2013 dan keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Duri Tanggal : 31 Desember 1979 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jl. Hang Tuah Dumai Timur Pendidikan Umum : SLTA Kepelautan : ANT V, tahun 2010 Pengalaman berlayar : 1) Mualim I, TB. Abadi-228; 2) Mualim I, TB. Shinine I, 2 minggu. b. Saksi mengatakan yang bertugas jaga pada saat itu adalah Mualim I dan Juru Mudi, cuaca pada saat itu cerah dan arus surut kuat, kecepatan kapal 3,5 knot; c. Pada saat itu kapal keluar dari Sungai Indragiri air surut dan arus kencang, tongkang bergerak ke kiri ditekan arus surut dan tongkang kandas, kapal tunda tertarik tongkang mundur ke belakang mengakibatkan kapal miring ke kanan dan Saksi Mualim I mengurangi kecepatan kapal atas perintah dari Nakhoda agar kapal slow, karena arus sangat deras tongkang menarik tug boat lebih dari 180 mengakibatkan kapal oleng dan masuk air ke dalam kapal, dalam waktu lima menit kapal tenggelam. 4. Saksi

9 ` Saksi Kepala Sub Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Tugiman S. E., dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Bengkalis Tanggal : 23 Mei 1960 Agama : Islam Alamat : Jl. Mataram I No. 22 Tembilahan, Indragiri Hilir Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1973, di Bengkalis; 2) SMP, tahun 1976, di Bengkalis; 3) SMA, tahun 1980, di Bengkalis 4) S1 Ekonomi, tahun 2004, di Tembilahan. Pengalaman Bekerja : 1) Staf Kepegawaian, Kantor Administrator Pelabuhan Dumai, tahun 1980 s/d 1984; 2) Tertib Bandar, Kantor Kuala Mandah, tahun 1984 s/d 1985; 3) Tertib Bandar, Kantor Pelabuhan Kuala Gaung, tahun 1985 s/d 1987; 4) Tertib Bandar, Kantor Pelabuhan Kuala Enok, tahun 1987 s/d 2003; 5) Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan, dan Patroli, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Tembilahan, tahun 2003 s/d sekarang. b. Saksi menyampaikan bahwa KT. Shinine I menunda TK. Capricorn 29 bermuatan kayu campuran, berangkat dari Sei Bayas, Tembilahan dengan tujuan Futong, Tanjung Buton, Pekanbaru, kapal laik laut, sertifikat lengkap dan masih berlaku, cuaca baik, air sedang surut; c. Perairan Tembilahan (Sungai Indr agiri) merupakan perairan wajib pandu, namun KT. Shinine I yang menunda TK. Capricorn 29 berlayar tidak menggunakan Pandu, tidak ada pengawasan dari Kantor UPP Tembilahan, Saksi mengetahui kecelakaan dari laporan awak kapal, dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa. 5. Saksi Manajer Usaha PT. Pelindo I Cabang Tembilahan, Epo Sembiring S. T., dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : P. Batu Tanggal : 16 Agustus 1971 Agama : Islam Alamat : Jl. Sudirman No. 76 Tembilahan Pengalaman

10 ` 164 Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1985, di P. Batu; 2) SMP, tahun 1988, di P. Batu; 3) SMA, tahun 1991, di P. Batu; 4) S1, tahun 2000, di USU. Pengalaman Bekerja : 1) Staf, PT. Pelindo I Cabang Tembilahan, tahun 1999 s/d 2011; 2) Manajer Usaha, PT. Pelindo I Cabang Tembilahan, tahun 2011 s/d sekarang. b. Saksi menyampaikan Perairan Tembilahan merupakan perairan wajib pandu, pandu ada 2 (dua) orang, prosedur pemanduan ada. KT. Shinine I mengajukan permohonan pandu, dikeluarkan Surat Perintah Pemanduan tetapi tidak dilaksanakan pemanduan (pandu tidak naik ke kapal) namun dipungut biaya pemanduan. 6. Saksi Pandu PT. Pelindo I Cabang Tembilahan, Erwin Fahruzal Barus, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah memberikan keterangan : a. Lahir di : Batang Kuis Tanggal : 05 Pebruari 1976 Agama : Islam Alamat : Jl. Keritang No. 32 Tembilahan, Indragiri Hilir Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1988, di Batang Kuis; 2) SMP, tahun 1991, di Batang Kuis; 3) SMA, tahun 1994, di Medan; 4) DIII, tahun 2000, di Medan. Pengalaman Bekerja : Pandu Junior Tk. I, PT. Pelindo I Cabang Tembilahan, tahun 2011 s/d kejadian. b. Saksi menyampaikan, tidak mengetahui adanya Surat Perintah Pemanduan terhadap KT. Shinine I, maka Saksi tidak melaksanakan pemanduan (tidak naik ke kapal) KT. Shinine I tetapi mengaku menandatangani Sertifikat Pelaksanaan Pemanduan yang diberikan oleh bagian administrasi. C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan lanjutan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) serta keterangan-keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan

11 ` 165 Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas IV Tembilahan, tanggal 13 Februari 2013, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal, dan Awak Kapal. a. Kapal. KT. Shinine I adalah kapal tunda konstruksi baja, berbendera Indonesia, dengan GT 58, NT 34, dibangun di Malaysia, pada tahun Kapal yang hanya memiliki 1 (satu) geladak, dilengkapi dengan mesin penggerak utama 2 (dua) buah merek Cummins 2 X 350 PK. TK. Capricorn 29 adalah kapal tongkang, kontruksi baja, berbendera Indonesia, dengan GT 1972, NT 592, dibangun di Batam, pada tahun 2008, dengan jumlah geladak 1 (satu). b. Surat Kapal. KT. Shinine I memiliki Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Tembilahan Nomor PK 001/34/07/AD.PKU/2011, tanggal 22 Desember 2011, yang berlaku sampai dengan tanggal 12 Juli 2012, dan Sertifikat Garis Muat, Surat Ukur, dan Surat-surat lain yang dipersyaratkan masih berlaku. TK. Capricorn 29 memiliki Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang, yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Dumai Nomor PK 001/02/24/AD. DMI-2012, tanggal 02 Pebuari 2012, yang berlaku sampai dengan tanggal 30 April 2012, Sertifikat Garis Muat, Surat Laut dan Surat-surat lain yang dipersyaratkan masih berlaku. c. Awak Kapal. Diawaki oleh 6 (enam) orang ABK termasuk Nakhod a, berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Tembilahan Nomor PK.304/7/18/AD.TBH- 2012, tanggal 15 Februari 2012, sebagai berikut : Bagian Dek - Nakhoda : Ardi berijasah ANT IV, tahun Mualim I : Rahmat Supriadi S berijazah ANT V, tahun 2010 Bagian Mesin - KKM : Ari Muhammad berijasah ATT V, tahun Masinis I : Junaidi berijazah ATT V, tahun Tentang

12 ` 166 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KT. Shinine I pada saat kandas dan tenggelam di Perairan Terusan Mas Sungai Indragiri memiliki kondisi kapal dengan perlengkapan yang baik, sertifikat dan surat-surat kapal yang lengkap dan masih berlaku, demikian pula pengawakannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 2. Tentang Cuaca dan Keadaan Laut. a. Menurut keterangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok, tanggal 18 Desember 2012, perihal analisis keadaan angin permukaan, arus laut, cuaca, jarak penglihatan dan gelombang di Terusan Mas Sungai Indragiri, pada koordinat S dan E, tanggal 15 Pebruari 2012, pukul WIB, adalah sebagai berikut : Arah dan Kecepatan Angin : Timur Laut dan knots Arah dan Kecepatan Arus : Tenggara Cm/det Cuaca : Berawan banyak dan hujan disertai badai guntur Tinggi Gelombang berkisar : Timur laut dan 0,2 m 0,3 m Jarak Penglihatan : 2,5 4,0 mil b. Menurut Daftar Pasang Surut, tahun 2012, halaman 133, pada tanggal 15 Februari 2012, pada Sungai Indragiri air mulai surut pada pukul siang dan sampai dengan surut terendah pada pukul dan mulai pukul arus pasang. c. Menurut keterangan Tersangkut Nakhoda dan para Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) maupun keterangan dalam Berita Acara Nakhoda (Statement of Fact), bahwa cuaca baik dan cerah, arus surut kuat. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan Tersangkut Nakhoda dan Saksi-saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima. 3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal. Ukuran Pokok sesuai Surat Ukur Internasional (1969) L x B x H = 73,15 m x 21,34 m x 4,88 m Lambung Timbul (LT) = 929 mm = 0,929 m Tebal plat geladak diperkirakan (t) = 11 mm = 0,011 m AT = 5 cm Sarat

13 ` 167 Sarat maksimal H = 4,88 m t = 0,011 m + = 4,891 m LT = 0,929 m- = 3,962 m Displacement (D) = 73,15 x 21,34 x 3,962 x 0,90 x 1,025 = 5705,445 Ton Berat kapal kosong (W) Kapasitas Angkut (DWT) = 0,30 x D = 1711, 633 Ton = D W = 3993,812 Ton Muatan kayu campuran = 5376,79 m 3 Berat jenis kayu campuran diperkirakan = 0,81 T/M3 Berat kayu campuran = 5376,79 x 0,81 = 4355,200 Ton Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan TK. Capricorn 29 melebihi kapasitas angkutnya, KT. Shinine I tidak ada muatan, stabilitas TK. Capricorn 29 dan KT. Shinine I tidak baik. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. Tentang Navigasi. a. KT. Shinine I yang menunda TK. Capricorn 29 yang memuat kayu campuran sebanyak 5.376,79 m 3 dalam pelayarannya dari Sei Bayas, Tembilahan menuju Futong, Tanjung Buton, Pekanbaru, pada tanggal 15 Februari 2012 bernavigasi di Sungai Indragiri di bawah komando Nakhoda tanpa advice (nasehat) pandu, kecepatan kapal 3,5 knots, arus surut; b. Pada pukul WIB kapal mendekati persilangan alur (Terusan Mas) TK. Capricorn 29 terdorong arus ke kiri keluar alur dan kandas. Tentang olah gerak. Setelah TK. Capricorn 29 kandas, KT. Shinine I mengurangi kecepatan dan stop mesin, adanya arus surut yang kuat menyebabkan tali tunda kencang sehingga KT. Shinine I merewang ke kanan dan miring ke kanan hingga air laut masuk ke kapal berakibat kapal terbalik (tenggelam). Dengan

14 ` 168 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan berolah gerak yang dilakukan Tersangkut Nakhoda tidak dapat diterima. 5. Tentang Sebab Terjadinya Peristiwa. a. KT. Shinine I di bawah komando Nakhoda menunda TK. Capricorn 29 dengan muatan kayu campuran 5.376,79 m 3, berlayar di Sungai Indragiri dengan kecepatan 3,5 knots, mengikuti arus yang sedang surut kuat; b. Perairan Sungai Indragiri Tembilahan adalah perairan wajib pandu, namun Nakhoda KT. Shinine I tidak menggunakan jasa pandu dan saat mendekati persilangan alur (Terusan Mas) yang merupakan tikungan, Nakhoda menyerahkan kendali kapal kepada Mualim I; c. Saat kapal melintang/persilangan alur (Terusan Mas) tongkang terdorong arus ke kiri hingga keluar alur dan kandas, setelah tongkang kandas KT. Shinine I mengurangi kecepatan dan stop mesin, adanya arus surut yang kuat mengakibatkan kapal merewang ke kanan dan miring kanan hingga air laut masuk ke kapal dan kapal terbalik (tenggelam). Dengan Demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa : 1) Sebab terjadinya TK. Capricorn 29 kandas dan KT. Shinine I tenggelam adalah karena Nakhoda KT. Shinine I berlayar pada perairan wajib pandu tetapi tidak menggunakan pandu, sehingga Nakhoda tidak mampu mengenali perairan dan karakternya dengan baik; 2) Nakhoda menyerahkan kendali kapal kepada Mualim I dimana Mualim I belum mengenal karakter perairan Sungai Indragiri, sehingga pada saat kapal melintang persilangan alur tongkang terdorong arus ke kiri yang berakibat kandas; 3) Sebab tenggelamnya KT. Shinine I karena setelah TK. Capricorn 29 kandas, tidak segera stop mesin dan berolah gerak serta melepas tali tunda, sehingga tali tunda sangat kencang menyebabkan kapal merewang ke kanan dan miring ke kanan berakibat air masuk ke kapal hingga kapal terbalik (tenggelam). 6. Tentang Upaya Penyelamatan. a. Dalam pelayaran pada tanggal 15 Februari 2012, pukul WIB TK. Capricorn 29 yang ditunda KT. Shinine I kandas pada posisi 00º S dan 103º T, tali towing sangat kencang sehingga haluan tug boat merewang ke kanan, Nakhoda memerintahkan ABK untuk

15 ` 169 untuk melepaskan tali towing namun tidak berhasil dan dalam waktu kurang lebih 5 menit tug boat terbalik (tenggelam); b. Nakhoda memerintahkan kepada seluruh crew untuk menggunakan life jacket dan menyelamatkan diri ke lambung sebelah kiri yang masih berada di atas air, kemudian memanggil pompong yang lewat untuk menyelamatkan crew dan dokumen. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya yang dilakukan oleh Tersangkut Nakhoda dapat diterima. 7. Tentang Kesalahan dan atau Kelalaian. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dari pihak-pihak terkait, maka dapat dikemukakan sebagai berikut : a. Bahwa Tersangkut Nakhoda KT. Shinine I patut diduga tidak melakukan tindakan pengamatan secara cermat, bernavigasi dan berolah gerak dengan cara yang tidak benar serta tidak mengenali secara baik karakter perairan Sungai Indragiri, sehingga tidak dapat mengambil tindakan menghindar dari bahaya yang mengakibatkan kapal kandas; b. Bahwa Tersangkut Nakhoda berlayar pada perairan wajib pandu namun tidak menggunakan pandu. Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KT. Shinine I menunda TK. Capricorn 29 telah lalai bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 dan Pasal 343 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). D. Putusan. Atas dasar kenyataan tersebut di atas, berdasarkan Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) huruf (b), ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal, dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : MEMUTUSKAN

16 ` 170 M E M U T U S K A N : I. Menyatakan bahwa kecelakaan kapal tenggelam KT. Shinine I menunda TK. Capricorn 29, pada tanggal 15 Februari 2012, pukul WIB, di Terusan Mas Sungai Indragiri disebabkan karena KT. Shinine I berlayar pada perairan wajib pandu tetapi tidak menggunakan jasa pandu, Tersangkut Nakhoda tidak melakukan pengamatan dan bernavigasi dengan baik. II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KT. Shinine I, Saudara Ardi, lahir 30 Mei 1983, memiliki Sertifikat ANT IV, Nomor N40210, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 24 Agustus 2010, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) bulan. III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktorat Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum. Demikian putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta pada hari Selasa, tanggal 02 April 2013, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua :... Capt. SUPARDI, M. M., M. Mar. Anggota :... Capt. YUSMARDI K, M. Mar. Anggota :... DIDI, M. Sc., M. Eng. Anggota :... Ir. BENNY HARYONO, M.M. Anggota :... ASRIL PASARIBU, S. H. Sekretaris :... NYI MARIAM USMAN, S. H.

17 ` Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal TB. SHININE - I a. Kapal TB SHNININE I adalah kapal motor tunda konstruksi baja berbendera Indonesia dengan GT 58 NT 34 dibangun di Malaysia pada tahun Kapal yang hanya memiliki 1 (satu) geladak dilengkapi dengan mesin penggerak utama 2 (dua) buah diesel merek Cummins 2 X 350 PK. TK CAPRICORN 29 adalah kapal tongkang kontruksi baja berbendera Indonesia dengan GT 1972 NT 592 dibangun di Batam pada tahun 2008 dengan jumlah geladak 1 (satu). b. Surat-surat Kapal. TB SHININE I memiliki Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Tambilahan No. PK 001/34/07/AD.PKU/2011 tanggal 22 Desember 2011 yang berlaku sampai dengan tanggal 12 Juli 2012 dan Sertifikat Garis Muat, Surat Ukur, dan Surat-surat lain yang dipersyaratkan masih berlaku. TK CAPRICORN 29 memiliki Sertifikat Keselamatan Kontruksi Kapal Barang yang dikeluarkan oleh Administrator Pelabuhan Dumai No. PK 001/02/24/AD. DMI-2012 tanggal 02 Pebuari 2012 yang berlaku sampai dengan tanggal 30 April 2012,

18 ` 172 Sertifikat Garis Muat, Surat Laut dan Surat-surat lain yang dipersyaratkan masih berlaku. c. Awak Kapal Diawaki oleh 6 (enam) orang ABK termasuk Nakhoda dengan susunan perwira berdasarkan Surat Keterangan Susunan Perwira yang dikeluarkan Administrator Pelabuhan Tambilahan No. PK.304/7/18/AD. TBH-2012, tanggal 15 Pebuari 2012, sebagai berikut : BAGIAN DECK NAKHODA : A R D I berijazah ANT IV Tahun 2010 MUALIM I : RAHMAD SUPRIADI S berijazah ANT V Tahun 2010 BAGIAN MESIN KKM : ARI MUHAMMAD berijazah ATT V Tahun 2009 MASINIS I : J U N A I D I berijazah ATT V Tahun 2010 Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KT. SHININE I pada saat kandas dan tenggelam di Perairan Terusan Mas Sungai Indragiri memiliki kondisi kapal dengan perlengkapan yang baik, sertifikat dan surat-surat kapal yang lengkap dan masih berlaku; demikian pula pengawakannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Mahkamah Pelayaran dan didukung oleh keterangan serta Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan dari pihak-pihak terkait, maka dapat dikemukakan sebagai berikut : c. Bahwa Tersangkut Nakhoda dan Tersangkut Mualim I TB SHININE I patut diduga tidak melakukan tindakan pengamatan secara cermat sebagai perwira kapal saat menelusuri alur Sungai Indaragiri yang merupakan daerah wajib pandu, sehingga tidak dapat mengambil tindakan menghindar dari bahaya yang mengakibatkan kapal kandas;

19 ` 173 d. Bahwa Tersangkut Nakhoda tidak melakasanakan tugasnya dengan baik, karena tidak mengunakan jasa pandu dalam wilayah wajib pandu. Dengan demikian Mahkamah pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Muallim I TB SHININE I yang menggandeng TK CAPRICORN 29 dapat dipersalahkan telah bertindak tidak sesuai dengan Pasal 342 KUHD.