PUTUSAN NO. HK.2010/09/03/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

Transkripsi

1 PUTUSAN NO. HK.2010/09/03/MP.14 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL KANDASNYA KMP. CUCUT DI ALUR MASUK PELABUHAN SEBA Pada tanggal 20 Februari 2013, pukul WITA, KMP. Cucut bertolak dari Pelabuhan Bolok, Kupang menuju Pelabuhan Seba, membawa 17 (tujuh belas) unit sepeda motor, 1 (satu) unit mobil roda empat, 1 (satu) unit kendaraan roda enam, 45 M 3 /Ton barang campuran dan penumpang 145 orang, dengan awak kapal 22 (dua puluh dua) orang. Tanggal 21 Februari 2013, pukul WITA kapal kandas di alur masuk Pelabuhan Seba, pada posisi 10-28,3 S / ,2 T. Akibat kecelakaan kapal tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka, dan tidak ada kerusakan kapal. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/3/8/DN- 13, tanggal 03 Mei 2013, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal ke Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan pasal 251 Undang-Undang No.17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah No.1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah No.8 Tahun 2004 juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal (LKK), Nomor 340/N-CCT/II/2013, dibuat oleh Nakhoda, di Seba, tanggal 21 Februari 2013, diketahui oleh Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (KUPP) Seba; 2. Berita Acara Kapal Kandas Nomor BA/334/I/ /CCT, dibuat oleh Nakhoda, tanggal 21 Februari 2013; 3. Berita Acara Pendapat(Resume) Nomor KL.206/66/UPP.Seba-2013, tanggal 26 Februari 2013, dibuat oleh KUPP Seba; 4. Berita...

2 2 4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) Nomor GM.740/58/UPP.Seba- 13, dibuat oleh KUPP Seba dan Petugas Kesyahbandaran KUPP Seba, tanggal 23 Februari 2013, terhadap : a. Nakhoda, Kukuh Santoso; b. Mualim I, Abdurahman Ad La Udu; c. Mualim II, James Lodwyck Dedy Lay; d. KKM, Suwadi; e. Juru Mudi, Petrus Sambira Bualangi. 5. Dokumen kapal terdiri dari : a. Surat Laut Nomor Urut 2095, tanggal 17 Januari 2006, diterbitkan di Jakarta, oleh Kepala Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; b. Surat Ukur Internasional (1969) Nomor 99/Da, tanggal 16 Maret 1992, dikeluarkan di Cirebon, oleh Kantor Administrator Pelabuhan (Adpel) Cirebon; c. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Nomor PK.691/436/IOPP/DK-11, tanggal 14 April 2011, berlaku sampai dengan tanggal 23 Maret 2013, dikeluarkan di Jakarta, oleh Direktur Perkapalan Dan Kepelautan Dirjen Perhubungan Laut; d. Sertifikat Klasifikasi Lambung No.Register 04888, tanggal 16 Juni 2010, berlaku sampai dengan tanggal 18 Mei 2015, dikeluarkan di Jakarta oleh Biro Klasifikasi Indonesia (BKI); e. Sertifikat Klasifikasi Mesin No.Register 04888, tanggal 16 Juni 2010, berlaku sampai dengan tanggal 18 Mei 2015, dikeluarkan di Jakarta oleh BKI; f. Sertifikat Garis Muat No , tanggal 16 Juni 2010, berlaku sampai dengan tanggal 18 Mei 2015, dikeluarkan di Jakarta, oleh BKI; g. Keterangan Susunan Perwira Nomor.PK.304/5/8/Ksop.Kpg-13, tanggal 11 Februari 2013, dikeluarkan di Kupang, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kupang; h. Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara No.0181-TP/D1.S-DOC/2012, tanggal 01 Februari 2012, berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, diterbitkan di Jakarta, oleh BKI; i. Sertifikat...

3 3 i. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang Nomor.PK.801/168/05/SBY.Tpr 2013, tanggal 25 Oktober 2013, berlaku sampai dengan tanggal 18 April 2014, diterbitkan di Surabaya, oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak, Surabaya; j. Perpanjangan Izin Stasiun Radio Kapal Laut Nomor NA.715/29/55/D.V- 2010, tanggal 31 Maret 2010, dikeluarkan oleh Direktur Kenavigasian, Kep.Sub.Dit Telekomunikasi Pelayaran; k. Surat Persetujuan Berlayar Nomor 71/AP.III-WK/101/2/2013, tanggal 20 Februari 2013, dikeluarkan oleh Kantor KSOP Kupang; l. Daftar Anak Buah Kapal dibuat oleh Nakhoda, tanggal 20 Februari 2013, di Kupang, diketahui oleh Kantor KSOP Kupang; m. Daftar Muatan dibuat oleh Nakhoda, tanggal 20 Februari 2013, di Kupang, diketahui oleh Kantor KSOP Kupang; n. Daftar Penumpang dibuat oleh Nakhoda, tanggal 20 Februari 2013, di Kupang, diketahui oleh Kantor KSOP Kupang; o. Laporan Kedatangan Dan Keberangkatan Kapal dibuat oleh Nakhoda, tanggal 20 Februari 2013, di Kupang, diketahui oleh Kantor KSOP Kupang; p. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang Nomor PK.801/168/05/SYB.TPR.2013, tanggal 25 Oktober 2013, diterbitkan di Surabaya, oleh Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak; q. Survey Docking Tahunan KMP. Cucut Nomor OP.003/I/I/ASDP-KPG/2012, tanggal 19 Januari 2012, dibuat di Kupang, oleh Pemimpin Cabang PT. ASDP Indonesia Ferry, Pelabuhan Penyeberangan Bolok Kupang; r. Permohonan Survey KMP. Cucut Pasca Kandas Nomor TN.103/1/1/ASDP- KPG/2013, tanggal 26 Februari 2013, dibuat di Kupang, oleh General Manager PT. ASDP Indonesia Ferry Kantor Cabang Kupang; s. Permintaan Bantuan Petugas Surveyor Nomor UM.002/45/UPP.Seba-13, tanggal 22 Februari 2013, dibuat di Seba, oleh Kepala KUPP Seba; t. Berita Acara Kelainan ME dan Marine Gear KMP. CUCUT Nomor BA/335/I/E/02/ /CCT, tanggal 22 Pebruari 2013, dibuat oleh KKM, dan diketahui oleh Nakhoda. 5. Sertifikat...

4 4 5. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari : a. ANT-III No N30301 tanggal 16 Juli 2001 dikeluarkan di Jakarta atas nama Kukuh Santoso b. ANT-IV Nomor N42408, tanggal 23 Mei 2008, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Abdurahman Ad La Udu; c. ANT-IV Nomor N40102, tanggal 02 Desember 2002, dikeluarkan di Jakarta, atas nama James Lodwyck Dedy Lay; d. ATT-IV Nomor T42405, tanggal 18 Juli 2005, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Suwadi; e. ANT-D Nomor N60103, tanggal 24 Februari 2003, dikeluarkan di Jakarta, atas nama Petrus Sambira Bualangi. Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam pemeriksaan pendahuluan. 1. Data kapal Nama kapal Jenis Kapal Bendera Pembuatan/Konstruksi Isi kotor/gt Isi Bersih/NT Tenaga Penggerak Utama Klasifikasi Tanda Selar Ukuran pokok Panjang Lebar Dalam Pemilik Nakhoda Awak Kapal : CUCUT : Kapal Penumpang : Indonesia : Tahun 1991, di Jepang/Baja : GT.530 : NT.159 : 2 (dua) buah Mesin Diesel Merek Niigata, 6 NSD-M, 4 Tak Kerja Tunggal, 2 X 650 HP, putaran 1450 Rpm : BKI : GT.530 No.99/Da : 39,25 M : 12,00 M : 3,00 M : PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) : Kukuh Santoso : 22 (dua puluh dua) orang 2. Jalannya...

5 5 2. Jalannya peristiwa a. Tanggal 20 Februari 2013, pukul WITA, KMP. Cucut bertolak dari Pelabuhan Bolok Kupang, menuju Pelabuhan Seba, membawa muatan 17 (tujuh belas) unit sepeda motor, 1 (satu) unit mobil roda empat, 1 (satu) unit kendaraan roda enam, 45 m³/ton barang campuran dan penumpang 145 orang, dengan awak kapal 22 (dua puluh dua) orang, dalam pelayarannya kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi elektronik yang memadai; b. Tanggal 21 Februari 2013, pukul WITA, Mualim I sebagai perwira jaga menggantikan Mualim II, posisi kapal berada digaris haluan, cuaca baik, alun panjang dari kanan, angin kencang dari lambung kanan dan arus ke Timur; c. Pukul WITA, Mualim I memeriksa posisi kapal masih berada di garis haluan, selesai memeriksa posisi kapal dihaluan diketahui ada perahu nelayan, Mualim I merubah haluan kapal ke kiri untuk menghindari perahu, setelah perahu lewat haluan dikembalikan kehaluan semula berpatokan suar pelabuhan; d. Pukul WITA, Mualim I menyiapkan persiapan satu jam olah gerak (OHN) yang diedarkan oleh Kelasi untuk ditandatangani oleh Nakhoda, KKM, Masinis Jaga dan Mualim Jaga, pada saat itu mesin masih maju penuh dengan kecepatan 7 knot dan jarak kepelabuhan lebih kurang 3,5 mil; e. Pukul WITA, setelah menandatangani OHN, Nakhoda naik keanjungan dan diikuti oleh KKM, Nakhoda memeriksa posisi kapal, diketahui bahwa posisi kapal telah hanyut ke kiri dari garis haluan, Nakhoda memerintahkan Juru Mudi agar kemudi cikar kanan, namun kapal tidak mampu bergerak ke kanan, karena ombak dan angin kuat datang dari lambung kanan dan pada pukul WITA kapal kandas pada posisi 10-28,3 S / ,2 T; f. Setelah kapal kandas Nakhoda memerintahkan KKM untuk stop mesin, selanjutnya memerintahkan Mualim I dan ABK dek untuk melakukan sounding sekeliling kapal dan tangki-tangki, Markonis agar menenangkan penumpang, dan KKM untuk mengecek kamar mesin. Dari hasil pemeriksaan tidak ada kebocoran dan diketahui yang kandas bagian haluan, sementara buritan bebas, dari perhitungan pasang surut posisi air pasang tertinggi pada pukul WITA, Nakhoda mencoba berolah gerak agar kapal lepas dari kandas, namun tidak berhasil; g. Nakhoda...

6 6 g. Nakhoda berkomunikasi dengan staf operasional PT ASDP setempat agar berkoordinasi dengan Syahbandar dan instansi terkait untuk melakukan evakuasi penumpang, pukul WITA evakuasi penumpang dengan menggunakan perahu penduduk sampai dengan pukul WITA semua penumpang telah di evakuasi ke darat dengan selamat, pada saat yang bersamaan ABK mesin membuang balast dari tangki balast; h. Pada saat kondisi air pasang tertinggi, Nakhoda berolah gerak untuk lepas dari kandas dan berhasil lepas dari kandas dengan olah geraknya sendiri. Pada pukul WITA, selanjutnya melanjutkan pelayaran menuju Dermaga Pelabuhan Seba, sandar dengan selamat, membongkar muatan, memeriksa kebocoran, memeriksa mesin, hasil pemeriksaan tidak ada kebocoran dan mesin tidak ada kerusakan, selanjutnya kapal mengisi ballast dan air tawar; i. Dalam peristiwa kecelakaan ini tidak ada korban jiwa maupun luka dan tidak ada kerusakan kapal. 3. Dalam peristiwa kecelakaan ini Majelis Mahkamah Pelayaran menetapkan Tersangkut dan Saksi-saksi sebagai berikut : a. Tersangkut : Nakhoda, Kukuh Santoso b. Saksi-saksi : 1) Mualim I, Abdurahman Ad La Udu; 2) Mualim II, James Lodwyck Dedy Lay; 3) KKM, Suwadi; 4) Juru Mudi, Petrus Sambira Bualangi; 5) DPA, Irbar Heruwanto. B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan kecelakaan kandasnya KMP. Cucut, pada tanggal 21 Pebruari 2013, pukul WITA di alur masuk Pelabuhan Seba, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna didengar keterangannya dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor KSOP Tenau Kupang, tanggal 12 Januari Keterangan yang diberikan di hadapan sidang Majelis Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut : 1. Tersangkut Nakhoda, Kukuh Santoso, didampingi oleh Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Rembang Tanggal : 25 Oktober 1975 Agama : Islam Alamat : Jl. Srikaton Barat No. 11 RT 07 RW 07 Kelurahan Purwoyoso, Semarang Pendidikan Umum...

7 7 Umum Kepelautan : 1) SD, tahun 1988, di Rembang; 2) SMP, tahun 1991, di Rembang; 3) SMA, tahun 1994, di Rembang; 4) D III, tahun 1998, di Semarang. : ANT-III tahun 2001 di Semarang Pengalaman berlayar : 1) Mualim II, KMP. Dingis, tahun 2002 s/d 2005; 2) Mualim I, KMP. Dingis, tahun 2005 s/d 2007; 3) Nakhoda, KMP. Dingis, tahun 2007 s/d 2012; 4) Nakhoda, KMP. Cucut, tahun 2012 s/d kejadian. b. Tanggal 20 Februari 2013, pukul WITA, KMP. Cucut bertolak dari Pelabuhan Bolok, Kupang menuju Pelabuhan Seba, direncanakan tiba pukul WITA, dengan awak kapal 22 (dua puluh dua) orang, membawa muatan 17 (tujuh belas) unit sepeda motor, 1 (satu) unit mobil roda empat, 1 (satu) unit kendaraan roda enam, 45 m³/ton barang campuran dan penumpang 145 orang; c. Tanggal 21 Februari 2013, pukul WITA, saat Nakhoda berada di kamar menandatangani Standing Order untuk persiapan kapal sandar, Tersangkut Nakhoda tidak membuat perintah malam, pelayaran dilakukan berdasarkan kebiasaan saja; d. Pada pukul WITA, saat kapal masuk alur Pelabuhan Seba, Nakhoda naik ke anjungan memeriksa posisi kapal, diketahui bahwa posisi kapal telah hanyut ke kiri, selanjutnya Nakhoda memerintahkan Juru Mudi agar kemudi cikar kanan, namun karena angin dan ombak datang dari lambung kanan sehingga kapal tidak cukup kuat bergerak ke kanan yang mengakibatkan kapal kandas pukul WITA, pada posisi 10-28,3 S/ ,2 T; e. Setelah kapal kandas Tersangkut Nakhoda memerintahkan KKM untuk stop mesin, selanjutnya memerintahkan Mualim I dan ABK deck untuk melakukan sounding sekeliling kapal dan tangki-tangki, markonis agar menenangkan penumpang, dan KKM untuk mengecek kamar mesin. Dari hasil pengecekan tidak ada kebocoran dan diketahui yang kandas bagian haluan, sementara buritan bebas; f. Memperhatikan daftar pasang surut pada posisi air pasang tertinggi pada pukul WITA, Nakhoda mencoba berolah gerak agar kapal lepas dari kandas, namun tidak berhasil; g. Tersangkut...

8 8 g. Tersangkut Nakhoda melaporkan kejadian kepada Kepala Cabang ASDP Kupang dan berkomunikasi dengan staf operasional PT ASDP setempat agar berkoordinasi dengan Syahbandar dan instansi terkait untuk melakukan evakuasi penumpang, pukul WITA evakuasi penumpang dengan menggunakan perahu penduduk, sampai dengan pukul WITA semua penumpang telah di evakuasi ke darat dengan selamat, pada saat yang bersamaan ABK mesin membuang balast dari tangki balast; h. Setelah mempelajari daftar pasang surut, ketika air pasang tertinggi Nakhoda mencoba lagi olah gerak untuk lepas dari kandas, pada pukul WITA kapal lepas dari kandas dengan olah geraknya sendiri, selanjutnya menuju dermaga Pelabuhan Seba sandar dengan selamat untuk bongkar muatan dan memeriksa efeck dari kandas dan hasilnya tidak diketemukan kebocoran. 2. Saksi Mualim I, Abdurahman Ad La Udu, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Kupang Tanggal : 15 Februari 1969 Agama : Islam Alamat : Perumnas Alak Kupang Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1981, di Kupang; 2) SMP, tahun 1984, di Kupang; 3) SMA, tahun 1987, di Kupang; 4) D III, tahun 2000, di Makasar. Kepelautan : ANT-IV tahun 2008 di Tangerang Pengalaman berlayar : 1) Kelasi, KMP. Ile Ape, tahun 1996 s/d 1998; 2) Mualim III, KMP. Kanbaniru, tahun 1998 s/d 1999; 3) Mualim III, KMP. Rokatenda, tahun 1999; 4) Mualim II, KMP. Ilemandiri, tahun 1999 s/d 2000; 5) Mualim III, KMP. Umakalada, tahun 2000 s/d 2007; 6) Mualim II, KMP. Ile Ape, tahun 2007 s/d 2008; 7) Mualim II, KMP. Ile Ape, tahun 2008; 8) Mualim I, KMP. Umakalada, tahun 2008; 9) Mualim I, KMP. Cucut, tahun 2011 sampai sekarang. b. Saksi...

9 9 b. Saksi Mualim I sebagai perwira jaga deck mulai pukul WITA didampingi oleh Juru mudi Jaga, pukul WITA memeriksa posisi kapal masih berada di garis haluan di peta (track) haluan kapal 220º, cuaca saat kejadian angin dari Barat (lambung kanan) jarak tampak baik, tidak hujan, dan kecepatan 7,5 knots, tiba-tiba di depan kapal terlihat sorotan perahu, untuk menghindari perahu tersebut kapal diarahkan ke kiri, setelah bebas dari perahu-perahu diarahkan ke posisi semula 210º berhubung arus kencang ke arah Timur laut kapal lambat kembali keposisi semula; c. Pukul WITA, Mualim I menyiapkan Standing Order (persiapan kapal sandar) yang diedarkan oleh Kelasi, pada saat itu kecepatan kapal masih maju penuh dan jarak dengan pelabuhan sekitar 3,5 mil laut, beberapa saat kemudian Nakhoda naik ke anjungan, terus memeriksa posisi kapal, dan diikuti oleh KKM ke anjungan, selanjutnya Nakhoda memerintahkan cikar kanan kemudi tetapi kapal tidak bergerak kekanan, Nakhoda memerintahkan kepada KKM untuk stop mesin dan kapal kandas pada pukul WITA, posisi 10º-28,3' S/121º-50,2' T; d. Paska kapal kandas Nakhoda memerintahkan KKM untuk cek kamar mesin, Markonis untuk menenangkan penumpang dan Mualim I beserta ABK deck sounding sekeliling kapal dan tangki-tangki, hasil pengecekan tangki tidak ada kebocoran, dan kapal kandas bagian haluan; e. Pada pukul WITA saat air pasang, Nakhoda mencoba olah gerak untuk lepas dari kandas namun tidak berhasil, ABK deck dan mesin membuang balast dari tanki-tanki ballast kemudian mengevakuasi penumpang pada pukul WITA menggunakan perahu nelayan, pada pukul WITA semua penumpang sudah dievakuasi ke darat dengan selamat; f. Pada sore hari saat air mulai pasang, Nakhoda mencoba olah gerak lepas dari kandas dan berhasil lepas dari kandas, pukul WITA dengan olah gerak kapal sendiri, selanjutnya menuju tempat sandar pelabuhan Seba untuk membongkar muatan, dan memeriksa kebocoran kapal, hasil pemeriksaan tidak ada kebocoran. 3. Saksi Mualim II, James Lodwyck Dedy Lay tidak hadir dalam persidangan sesuai dengan surat PT. ASDP Indonesia Ferry Nomor PS.105/1/4/ASDP- KPG/2014, dikarenakan sedang melaksanakan Pendidikan Upgrading ANT-III di BP2IP Surabaya, dan surat ijin pendidikan dengan Nomor PA.002/16/17/ASDP Keterangan menurut BAPP adalah sebagai berikut : a. Lahir...

10 10 a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 3 Desember 1966 Agama : Kristen Alamat : Kelurahan Nunbaun Sabu, Kecamatan Alak, Propinsi NTT Pendidikan umum: SMA Kepelautan : ANT-IV, ijazah tahun 2002 Pengalaman berlayar : 1) Juru Mudi, MV. Spice Islander; 2) Mualim III, KM. Sejahtera I; 3) Mualim III, KMP. Ile Mandiri; 4) Mualim II, KM. Muara Mas; 5) Mualim I, KMP. Mutis; 6) Mualim I, KMP. Balibo; 7) Mualim I, KMP. Julung; 8) Mualim II, KMP. Cucut, s/d kejadian. b. Saksi menyatakan tugas jaga laut pukul sampai WITA dan tugasnya adalah bertanggung jawab kepada Mualim I, memelihara keamanan, kelancaran peralatan navigasi serta meneliti peta laut yang digunakan untuk petunjuk pelayaran dan membantu Mualim I untuk terima barang yang naik ke kapal, pemantauan bongkar muat dan pembekalan; c. Pada saat itu Saksi berada di anjungan tidak sedang tugas jaga, yang sedang tugas jaga adalah Mualim I, pada saat itu cuaca angin dari Utara ke Timur Laut, awan ciklus cumulus, dan cuaca berubah ubah, laut beralun sedang. Alat-alat navigasi di atas kapal berfungsi dengan baik seperti ecosounder, GPS, dan AIS alat komunikasi SSB, VHT dan HT, alat penolong semua berfungsi dengan baik. Tindakan Saksi pada saat kapal dalam keadaan darurat adalah sesuai perintah Nakhoda mengukur kedalaman air. 4. Saksi KKM, Suwadi, dalam keadaan sehat dan di bawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Banyuwangi Tanggal : 05 Juni 1973 Agama : Islam Alamat : Dusun Sere RT 002 RW 003 Kelurahan Desa Bangorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Jawa Timur Pendidikan umum 1) SD, tahun 1987, di Banyuwangi; 2) SMP...

11 11 2) SMP, tahun 1990, di Banyuwangi; 3) SMA, tahun 1993, di Banyuwangi. Kepelautan : 1) ATT-V, tahun 2000, di Semarang; 2) ATT-IV, tahun 2005, di Tangerang. Pengalaman berlayar 1) Juru minyak, KMP. Cengkih Afo, tahun 1996 s/d 1999; 2) Mandor mesin, KMP. Cengkih Afo, tahun 1999 s/d 2005; 3) Mandor mesin, KMP. Inelika, tahun 2005 s/d 2006; 4) Masinis IV, KMP. Tuna Tomini, tahun 2006; 5) Masinis III, KMP. Tuna, tahun 2006 s/d 2009; 6) Masinis II, KMP. Cucut, tahun 2009 s/d 2010; 7) KKM, KMP. Cucut, tahun 2011 s/d kejadian. b. Saksi KKM bertanggung jawab terhadap mesin utama, mesin bantu dan listrik kapal serta seluruh permesinan dikamar mesin, dan memimpin ABK mesin, serta memegang handle mesin di anjungan, waktu olah gerak memasuki dan keluar pelabuhan KMP. Cucut berukuran 530 GT dengan 2 (dua) unit mesin penggerak utama merk NIIGATA, tenaga 2 x 650 PK putaran 1450 dengan 2 (dua) propeller, 2 (dua) buah mesin bantu generator dengan dengan tenaga 150 PK dan 92,5 KW, serta 1 (satu) unit generator emergency 110 PK. Untuk olah gerak mesin induk dioperasikan dari anjungan yang handlenya dipegang oleh KKM. Saat berlayar kecepatan putaran 1100 Rpm dengan kecepatan 7 knot; c. Untuk mengoperasikan mesin selama olah gerak dioperasikan dari anjungan oleh KKM dan selanjutnya selesai olah gerak operasi mesin dikembalikan ke kamar mesin; d. Pelatihan keselamatan, pelatihan pemadaman kebakaran, dan pelatihan keselamatan lainnya jarang dilakukan dengan kata lain tidak sesuai dengan SOP yang ada di quality manual safety management code; e. Alat komunikasi antara kamar mesin dengan anjungan seperti telegraf, telepon termasuk alat komunikasi darurat tidak dapat digunakan karena rusak. Hal ini sudah dilakukan permintaan perbaikan semenjak tahun 2011 ke manejemen darat dan sampai saat ini belum dilakukan perbaikan; f. Tanggal 20 Februari 2013, pukul WITA, kapal berangkat dari pelabuhan Bolok menuju pelabuhan Seba dengan kondisi mesin utama, mesin bantu, mesin kemudi dan perlengkapan lainnya dalam keadaan normal siap beroperasi; g. Pukul...

12 12 g. Pukul WITA, standing order untuk kapal sampai di Pelabuhan Seba, Masinis Jaga memindahkan switch mesin induk untuk dapat dioperasikan dari anjungan, komunikasi pemindahan handle digunakan bel, pukul WITA, Nakhoda naik ke anjungan dan melihat posisi kapal jatuh kekiri dan kemudian diperintahkan Jurumudi cikar kanan, pukul WITA kapal kandas selanjutnya Saksi KKM diperintahkan stop mesin; h. Setelah menunggu air pasang tertinggi yang dilihat dari daftar pasang surut dilakukan olah gerak dengan menggunakan tenaga mesin, pukul WITA kapal lepas dari kandas, selanjutnya olah gerak menuju dermaga Pelabuhan Seba. 5. Saksi Juru Mudi, Petrus Sambira Bualangi, dalam keadaan sehat dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Toraja Tanggal : 29 Mei 1982 Agama : Katholik Alamat : Perumahan Petoby II No.26 Pendidikan Umum 1) SD, tahun 1995, di Talu Barongna; 2) SMP, tahun 1999, di Jakarta; 3) SMA, tahun 2003, di Jakarta. Kepelautan : ANT-D, tahun 2003, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Kelasi, KMP. Cucut, tahun 2006 s/d 2010; 2) Juru mudi, KMP. Cucut, tahun 2010 s/d kejadian. b. Saksi mengatakan pada saat kejadian ada di ruang kemudi sebagai Jurumudi. Tugas jaga pukul WITA serah terima jaga yang memerintahkan Mualim I. Saat kejadian ada standing order yang mengantarkannya Kelasi pada pukul WITA. Selama di kapal ada komunikasi menggunakan HP, karena alat komunikasi yang lain rusak yang ada hanya alarm; c. Angin dan ombak sangat kencang dari kanan sehingga kapal oleng ke kiri, saat kapal kandas Nakhoda dan Mualim I memerintahkan Saksi dan Perwira Jaga untuk menyounding dengan kedalaman lebih kurang 3 (tiga) meter. Kapal lepas dari kandas kemudian menuju dermaga dan sandar tapi tidak ada kebocoran, dan penumpang di evakuasi dengan menggunakan perahu nelayan dan semua penumpang di evakuasi dengan selamat. 6. Saksi...

13 13 6. Saksi DPA, Irbar Heruwanto, dalam keadaan sehat dan dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Kebumen Tanggal : 09 Juli 1963 Agama : Islam Alamat : Jl Rawamangun Muka I No.5 P Jakarta. Pendidikan Umum 1) SD, tahun 1976, di Jakarta; 2) SMP, tahun 1979, di Jakarta; 3) SMA, tahun 1982, di Jakarta; 4) S1 Tehnik Sipil, tahun 1992, di Jakarta. b. Tugas Saksi adalah mewakili orang kapal dan manajemen representatitive, monitor seluruh kapal menyusun laporan super intendent kondisi kapal secara menyeluruh dan bertanggung jawab mengawasi, mengontrol, mengurus dokumen-dokumen surat-surat kapal dan melaksanakan Protap yang berlaku di perusahaan; c. Saksi menjabat sebagai General Manajer (GM) Cabang Kupang PT. ASDP merangkap jabatan sebagai DPA sejak tahun 2010 sampai dengan tahun 2013, sebagai DPA Saksi bertanggung jawab terhadap 7 (tujuh) kapal yaitu 6 (enam) kapal di Kupang dan 1 (satu) kapal di Kalabahi; d. Pada saat kejadian Saksi berada di rumah Dinas, mengetahui adanya kecelakaan pertama diinformasikan oleh Mualim I dan kemudian dari Nakhoda bahwa KMP. Cucut kandas di dekat perairan Pulau Seba, selanjutnya memerintahkan kepada Nakhoda agar di cek sekeliling kapal, baling-baling dan agar menenangkan penumpang; e. Sebagai upaya penyelamatan Saksi melakukan koordinasi dengan pihakpihak terkait, dan dalam keselamatan pelayaran sudah dibuat jadwal pelatihan tetapi belum dilaksanakan dan pada saat kapal kandas ada beberapa prosedur yang tidak dilaksanakan oleh Nakhoda. C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas BAPP, serta keterangan yang diberikan Tersangkut dan para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal di Kantor KSOP Tenau Kupang, tanggal 12 Februari 2014, sehubungan dengan Kandasnya KMP. Cucut, tanggal 21 Februari 2013, pukul WITA di Alur masuk Pelabuhan Seba, posisi 10º-28,3 S / 121º-50,2 T, telah sampai pada pendapat sebagai berikut : 1. Tentang...

14 14 1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal a. Kapal KMP. Cucut adalah kapal milik PT. ASDP Indonesia Ferry, dibangun di Jepang, tahun KMP. Cucut adalah jenis kapal penumpang, bahan utama baja, berbendera Indonesia. Kapal digerakkan oleh 2 (dua) buah mesin Diesel Niigata, 6 NSD-M, 4 Tak Kerja Tunggal Tenaga Efektif 2 X 650 HP, pada putaran 1450 Rpm, mesin bantu 2 (dua) buah Perkins 150 HP dan 92,3 KW. Kapal di Klaskan pada Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) dengan Nomor Register dan Klas adalah : Lambung : * A 100 I P Ferry Ro-Ro M e s i n : * SM b. Surat kapal KMP. Cucut memiliki Surat Laut Nomor Urut 2095, tanggal 17 Januari 2006, diberikan di Jakarta, oleh Kantor Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, kapal memiliki Surat Ukur Internasional (1969), Nomor 99/Da tanggal 16 Maret 1992, dikeluarkan di Cirebon, oleh Adpel Cirebon dan kapal memiliki Sertifikat Manajemen Keselamatan Sementara Nomor TP/DI.S-DOC/2012, tanggal 01 Pebruari 2012, berlaku sampai dengan tanggal 30 Juni 2012, dikeluarkan di Jakarta, oleh BKI, Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang Nomor PK.801/168/05/SBY.Tpr.2013, tanggal 25 Oktober 2013, berlaku sampai dengan tanggal 18 April 2014, diterbitkan di Surabaya, oleh Kantor Kesyahbandaran Kelas Utama Tanjung Perak Surabaya dan surat kapal yang lainnya lengkap dan masih berlaku. c. Awak Kapal KMP. Cucut diawaki oleh 22 (dua puluh dua) orang termasuk Nakhoda dengan Susunan Perwira Nomor.PK.304/5/8/Ksop.Kpg-13, tanggal 11 Pebruari 2013, dikeluarkan di Kupang, oleh Kepala Kantor KSOP Tenau Kupang, untuk daerah pelayaran lokal dengan Susunan Perwira sebagai berikut : Bagian Dek : Nakhoda : Kukuh Santoso Sertifikat ANT-III, tahun 2001; Mualim I : Abdurahman Ad La Udu Sertifikat ANT-IV, tahun 2008; Mualim II...

15 15 Mualim II : James Lodwyck Dedy Lay Sertifikat ANT-IV, tahun 2002; Mualim III : Yakob N Dulu Sertifikat ANT-IV, tahun 2009; Perwira Radio : Tiyas Martaji Wintolo Sertifikat ORU, tahun Bagian Mesin : KKM : Suwadi Sertifikat ATT-IV, tahun 2005; Masinis II : Rudi J. Sakul Sertifikat ATT-IV, tahun 2008; Masinis III : Daniel Bili Sertifikat ATT-IV, tahun 2010; Masinis IV : Juli Siswanto Sertifikat ATT-V, tahun Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMP. Cucut telah dilengkapi dengan dokumen surat-surat yang dipersyaratkan dan diawaki oleh awak kapal yang sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM.70 tahun 1998 dan Keputusan Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor Py.67/2/ Tentang cuaca a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 10 Pebruari 2014, perihal analisis keadaan arah angin, kecepatan, arus, cuaca, jarak penglihatan dan tinggi gelombang di wilayah Perairan alur masuk Pelabuhan Seba, pada tanggal 21 Februari 2013, pukul WITA adalah sebagai berikut: C u a c a Arah dan kecepatan angin Arah dan kecepatan arus Tinggi gelombang Jarak penglihatan : Berawan-Berawan Banyak : Timur-Tenggara 0,9 20,9 cm/det : Barat Daya 9,0-47,1 cm : 0,9 m - 1,5/1,7 m : 5,0 7,0 mil b. Menurut keterangan Tersangkut dan Saksi cuaca pada saat kejadian adalah angin kencang dari arah Barat laut disertai alun panjang, daya tampak normal. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kondisi cuaca pada saat kejadian dapat diterima. 3. Tentang...

16 16 3. Tentang Muatan/penumpang dan Stabilitas. a. Muatan Ukuran-ukuran pokok sesuai TMS 1969 sebagai berikut : L x B x T = 39,25 m x 12,00 m x 3,00 m LT = 1010 mm = 1,010 m Sarat maximal = 3,00 +0,008 m 1,010 = 1,998 m Displacemen (D) = 39,25 x 12,00 x 1,998 x 0,80 x 1,025 = 771,667 ton Berat Kosong (LWT) = 0,3 D = 231,500 Ton Kapasitas Angkut (DWT) = D LWT = 540,167 Ton Waktu berangkat Draf depan (Td) = 1,6 m Draf belakang (TB) = 2.0 m; rata-rata (Tr) = 1,80 m D 1 = 39,25 x 12,00 x 1,80 x 0,80 x 1,025 = 695,196 Ton LWT 1 = 0,30. D 1 = 208,558 Ton Muatan = D 1 LWT 1 = 486,638 Ton b. Stabilitas Sewaktu berangkat kapal kondisi terapung tegak, normal dan stabil (stabilitas positif), setelah kandas, kapal kondisi terapung tegak, normal dan stabil ( stabilitas positif). Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KMP. Cucut memuat muatan tidak melebihi kapasitas angkutnya dan stabilitas sebelum dan sesudah kandas cukup baik. 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. a. Tentang Navigasi KMP. Cucut bernavigasi dalam pelayarannya dari Pelabuhan Bolok, Kupang menuju Pelabuhan Seba, kapal dilengkapi dengan alat bantu navigasi elektronik yang memadai dan berfungsi dengan baik, jarak tampak baik (good vicibility) tidak hujan, alat navigasi berfungsi dengan baik tetapi tidak dipergunakan sebagaimana mestinya, sehingga posisi kapal yang hanyut kekiri terlambat diketahui. b. Tentang...

17 17 b. Tentang Olah Gerak 1) Ketika Tersangkut Nakhoda mengetahui posisi kapal berada di sebelah kiri garis haluan, berolah gerak dengan kemudi cikar kanan, namun kapal tidak mampu bergerak ke kanan dan kapal kandas, selanjutnya stop mesin; 2) Setelah kapal kandas, dengan mempertimbangkan daftar pasang surut, maka pada saat air pasang tertinggi Tersangkut Nakhoda mencoba berolah gerak dan berhasil lepas dari kandas. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi KMP. Cucut kurang dapat diterima dan cara berolah gerak sebelum kandas kurang dapat diterima serta cara berolah gerak setelah kandas dapat diterima. 5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan a. Tersangkut Nakhoda tidak membuat perintah malam untuk persiapan kapal tiba di pelabuhan tujuan, pelayaran dilakukan karena kebiasaan, tidak sesuai SOP, yang meliputi antara lain bahwa pada posisi jarak berapa mil dari pelabuhan Nakhoda harus dibangunkan, dan pada posisi jarak berapa mil dari pelabuhan tujuan persiapan olah gerak (OHN) sudah harus diedarkan untuk ditanda tangani; b. Mualim I sebagai Perwira Jaga terlambat membuat edaran persiapan pada saat jarak kapal ke pelabuhan kurang lebih 3,5 mil dan kecepatan kapal 7 knot kondisi mesin masih maju penuh, Mualim I dalam mempersiapkan OHN telah lalai tidak memeriksa posisi kapal dan tidak mengetahui bahwa kapal telah hanyut ke kiri; c. Tersangkut Nakhoda, mengetahui bahwa kapal telah hanyut kekiri, kemudian memerintahkan Juru Mudi untuk cikar kanan, namun karena angin kencang dan ombak dari lambung kanan sehingga kapal tidak mampu bergerak ke kanan kemudian kapal kandas. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda KMP. Cucut tidak melakukan perencanaan pelayaran sesuai prosedur keselamatan pelayaran. 6. Tentang...

18 18 6. Tentang Upaya Penyelamatan. a. Nakhoda berusaha lepas dari kandas dengan mengosongkan tangki ballast, selanjutnya dilakukan olah gerak dengan menggunakan tenaga mesin tapi masih tidak berhasil maka diputuskan untuk menunggu air pasang tertinggi; b. Nakhoda memerintahkan Mualim I untuk menginformasikan pada penumpang melalui public adressor bahwa kapal kandas, agar penumpang tidak panik dan keadaan kapal dalam keadaan normal dan tidak dalam bahaya, Nakhoda menghubungi Kantor Cabang ASDP dan menginformasikan kondisi kapal, informasi tersebut diteruskan ke Syahbandar, beberapa saat kemudian staf Syahbandar, Angkatan Laut (Lanal) dan Kepala Cabang ASDP naik kapal dan ikut membantu tenangkan penumpang yang ingin turun sendir-sendiri; c. Penumpang sebanyak 145 orang tiba di dermaga pelabuhan Seba dengan selamat dievakuasi dengan menggunakan perahu disekitarnya; d. Setelah menunggu air pasang tertinggi yang dilihat dari daftar pasang surut dilakukan olah gerak dengan menggunakan tenaga mesin, pukul WITA kapal lepas dari kandas, selanjutnya olah gerak menuju dermaga pelabuhan Seba untuk sandar dan bongkar muatan; e. Selama kapal sandar dilakukan pengecekan kembali tangki dan bagian bawah dari kapal, kondisi kapal baik, selanjutnya kapal beroperasi dengan normal kembali. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda KMP. Cucut dapat diterima. 7. Tentang Kesalahan dan atau Kelalaian. Kandasnya KMP. Cucut, tanggal 21 Februari 2013, pukul WITA, di alur masuk Pelabuhan Seba, dikarenakan Tersangkut Nakhoda tidak membuat perencanaan pelayaran yang dituangkan dalam perintah malam untuk dilaksanakan oleh Perwira Jaga, berakibat Mualim I sebagai Perwira Jaga terlambat mempersiapkan peringatan satu jam (OHN) dan karena perhatiannya pada persiapan kapal sandar hingga lalai tidak memeriksa posisi kapal. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda telah bertindak salah dalam merencanakan pelayaran dan dinilai telah lalai tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan profesi Nakhoda yang dijabatnya sesuai dengan ketentuan Pasal 342 KUHD. 8. Tentang...

19 19 8. Tentang hal-hal yang meringankan dan memberatkan a. Hal-hal yang meringankan: 1) Hadir dalam persidangan dan kooperatif 2) Belum pernah mengalami kecelakaan b. Tidak ada hal-hal yang memberatkan. D. Atas dasar kenyatan-kenyataan tersebut di atas, berdasarkan pasal 373 huruf (a) KUHD, Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : M E M U T U S K A N : I. Menyatakan bahwa Kandasnya KMP. Cucut, tanggal 21 Februari 2013, pukul WITA, diperairan Alur masuk Pelabuhan Seba, disebabkan karena Tersangkut Nakhoda tidak cakap dalam merencanakan pelayaran sehingga dinilai telah lalai untuk memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan Pasal 342 KUHD. II. Menghukum Tersangkut Nakhoda KMP. Cucut, bernama Kukuh Santoso lahir di Rembang, tanggal 25 Oktober 1975, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT III, Nomor N30301, tanggal 16 Juli 2001, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 1 (satu) bulan. III. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum. Demikian...

20 20 Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 21 April 2014 dengan dihadiri oleh para Anggota dan Sekretaris Pengganti, tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua :... Capt. Supardi, M. M., M. Mar. Anggota :... Capt. Gajah Rooseno Anggota :... Ir. Benny Haryono, M. M. Anggota :... Rusman Hoesien, M. Sc. Anggota :... Muryamtini, S. H. Sekretaris :... Nyi Mariam Usman, S. H.