PUTUSAN NOMOR HK.210/21/VIII/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG

Transkripsi

1 PUTUSAN NOMOR HK.210/21/VIII/MP.16 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TENGGELAMNYA LCT. NUNUKAN JAYA I DI PERAIRAN BUNATI, KALIMANTAN SELATAN Pada tanggal 30 Desember 2014, pukul WITA, LCT. Nunukan Jaya I berbendera Indonesia, GT. 112, awak kapal 6 (enam) orang, muatan alat berat berupa 1 (satu) loader dan 7 (tujuh) dozer, bertolak dari Jetty PT. Pelindo Sungai Danau menuju muara Bunati, pukul WITA kapal tiba di area labuh jangkar Muara Bunati dan ditambatkan diburitan MV. Harbour Crescent, pukul WITA, mengalami cuaca buruk ombak besar yang menyebabkan loader bergeser ke arah kiri. Pukul WITA, LCT. Nunukan Jaya I terbalik ke kiri dan tenggelam beserta muatannya. Akibat dari kecelakaan kapal tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun kapal beserta muatannya tenggelam. Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan suratnya Nomor KL.205/2/3/DN-15, tanggal 20 April 2015, telah melimpahkan Berkas BAPP Kecelakaan Kapal tenggelamnya LCT. Nunukan Jaya I tersebut kepada Mahkamah Pelayaran. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf ( a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : 1. Laporan Kecelakaan Kapal, tanggal 03 Januari 2015, dibuat di Sungai Danau, dibuat oleh Nakhoda dan diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Sungai Danau Satui; 2. Berita Acara Pendapat, tanggal 19 Januari 2015, diketahui oleh Kepala Kantor UPP Sungai Danau Satui; 3. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP), Nakhoda dan Anak Buah Kapal, dibuat oleh Tim Pemeriksa Kantor UPP Sungai Danau Satui, pada hari Senin, tanggal 05 Januari 2015, terhadap : a. Nakhoda : M. Yacub Hutasuhut; a. Nakhoda

2 2 b. Mualim I : Faisal; c. KKM : Hafid. 4. Surat-Surat Kapal, terdiri dari : a. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 2164/IIk, dikeluarkan di Samarinda, tanggal 21 Februari 2002, oleh Kepala Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda; b. Pas Besar, nomor PK.205/6/5/KSOP-BJM-14, diberikan di Banjarmasin, tanggal 11 Maret 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin; c. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak Dari Kapal (Sementara), nomor PK.401/60/6/KSOP.BJM-2014, diberikan di Banjarmasin, tanggal 06 November 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin; d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/281/16/KSOP-BJM-2014, berlaku sampai dengan 24 Oktober 2015, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 06 November 2014; e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/118/7/KSOP.BJM- 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin; f. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/281/15/KSOP.BJM-2014, berlaku sampai dengan 24 Oktober 2015, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 06 November 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin; g. Sertifikat Garis Muat Kapal (Sementara), nomor PK.001/47/5/KSOP BJM 2014, diberikan di Banjarmasin, tanggal 06 November 2014, berlaku sampai dengan 05 Februari 2015, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin; h. Pengoperasian Kapal Tramper di Dalam Negeri, nomor AL.103/799/13/62/14, di Jakarta, tanggal 17 Oktober 2014, berlaku dari 15 Oktober 2014 sampai dengan 14 Januari 2015, oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut; i. Crew List, oleh Operasional PT Sumber Gema Marina Sei Danau Satui, diketahui oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Sungai Danau Satui; j. Surat Persetujuan Bergerak, nomor KL.209/550/XII/UPP-SD/14, dikeluarkan di Sungai Danau Satui, tanggal 26 Desember 2014, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Sungai Danau Satui; k. Surat Persetujuan Kegiatan Alih Muat, nomor KL.209/328/XII/UPP-SD/14, dikeluarkan di Sungai Danau Satui, tanggal 26 Desember 2014, oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Sungai Danau Satui; l. Surat

3 3 l. Surat Izin Usaha Perusahaan Angkutan Laut (SIUPAL), nomor BXXV-534/AL58, dikeluarkan di Jakarta, tanggal 23 Oktober 2003, oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Laut; m. Laporan Kedatangan/Keberangkatan Kapal, nomor 004/SGM-SD/XII/2014, dikeluarkan di Sungai Danau Satui, tanggal 26 Desember 2014, oleh Operasional PT Sumber Gema Marina Sei Danau Satui, diketahui oleh Kepala Kantor UPP Kelas III Sei Danau Satui; n. Cargo Manifest, dikeluarkan di Sungai Danau, tanggal 26 Desember 2014, oleh As. Agent PT Sumber Gema Marina Sei Danau Satui; o. Berita Acara Lasing, dikeluarkan di Sungai Danau, tanggal 26 Desember 2014, oleh Nakhoda LCT. Nunukan Jaya I; p. Surat Permohonan Alih Muat, nomor 004/SGM-SD/XII/2014, dikeluarkan di Sungai Satui, tanggal 26 Desember 2014, oleh Operasional PT Sumber Gema Marina, Sei Danau Satui; q. Permohonan Izin Gerak Izin Shifting, nomor 004/SGM-SD/XII/2014, dikeluarkan di Sungai Satui, tanggal 26 Desember 2014, oleh Operasional PT Sumber Gema Marina, Sei Danau Satui. 5. Sertifikat Keahlian Pelaut, terdiri dari: a. ANT V, nomor N50212, tanggal 23 Februari 2012, di Jakarta, atas nama M. Yacub Hutasuhut; b. ANT V, nomor N50511, tanggal 7 September 2011, di Jakarta, atas nama Faisal; c. ATT V, nomor T50612, tanggal 6 Juni 2012, di Jakarta, atas nama Hafid; d. ATT V, nomor T50603, tanggal 29 Januari 2003, di Jakarta, atas nama Ibramsyah. Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut : A. Berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan : 1. Data Kapal Nama : Nunukan Jaya-I Jenis : Kapal Motor (LCT) Bendera : Indonesia Pembuatan/Konstruksi : Tahun 2001 / Baja Isi kotor : GT. 112 Isi bersih : NT. 55 Tanda

4 4 Tanda Pendaftaran : 2002 IIk No. 2836/L Tenaga Penggerak Utama : Mesin Merek Nissan, 2 x 225 PS Ukuran Pokok Panjang : 28,70 meter Lebar : 6,60 meter Dalam : 2,00 meter Pemilik : PT. Nunukan Jaya Lines Nakhoda : M. Yacub Hutasuhut Awak Kapal : 6 (enam) orang 2. Jalannya Peristiwa. a. Pada tanggal 30 Desember 2014, pukul WITA, LCT. Nunukan Jaya I, berbendera Indonesia, GT. 112, Awak Kapal 6 (enam) orang, berbalingbaling ganda, bertolak dari Jetty Pelindo, Sungai Danau menuju Muara Bunati, dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai dan diawaki oleh Perwira Dinas Jaga Navigasi yang memenuhi persyaratan; b. Pukul WITA, LCT. Nunukan Jaya I tiba di area labuh jangkar Muara Bunati dan ditambatkan di buritan MV. Harbour Crescent menunggu Foreman TKBM, cuaca pada saat itu baik, laut tenang; c. Tanggal 30 Desember 2015, pukul WITA, cuaca berubah menjadi buruk, angin kencang dari barat dan laut mulai berombak, Nakhoda memerintahkan menyiapkan mesin induk. Pukul WITA ombak bertambah besar lebih kurang 4 (empat) meter d ari arah barat, Nakhoda memerintahkan agar lepas tali tambat dari MV. Harbour Crescent karena tali tambat kencang sehingga tidak dapat dilepas, selanjutnya Nakhoda menggunakan kedua mesin induk maju dan kemudi cikar kanan; d. Sebelum tali tambat dapat dilepas, kapal oleng karena ombak besar yang menyebabkan muatan alat besar bergeser ke kiri, sehingga kapal miring ke kiri, akhirnya pada pukul WITA kapal terbalik dan tenggelam beserta muatannya. Setelah kapal tenggelam tali tambat lepas sendiri; e. Sebelum kapal tenggelam, Nakhoda meminta tolong kepada crew MV. Harbour Crescent, setelah LCT. Nunukan Jaya I tenggelam dilempar ring bouy 6 (enam) buah dari MV. Harbour Crescent; f. Setelah LCT. Nunukan Jaya I tenggelam, semua awak kapal mengapung dan diselamatkan oleh perahu milik TKBM yang berada dilambung MV. Harbour Crescent; g. Akibat dari kecelakaan kapal tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka namun kapal beserta muatan tenggelam. 3. Dalam rangka upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut, terjadinya Kecelakaan Kapal tenggelamnya LCT. Nunukan Jaya - I, tanggal 30 Desember 2014, di Perairan Bunati, Kalimantan Selatan, Mahkamah Pelayaran telah menetapkan Tersangka dan para Saksi sebagai berikut : a. Tersangkut

5 5 a. Tersangkut : Nakhoda, M. Yacub Hutasuhut; b. Para Saksi : 1) Mualim I, Faisal; 2) KKM, Hafid; 3) Kepala Bagian Operasional PT Sumber Gema Marina, Sarmuji; 4) Kepala Cabang PT Ananda Bintang Trans, Arthony Benjamin; 5) Kepala Kantor UPP Kelas III Sungai Danau Satui, Misa Rakhman, S. E., M. M. B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal tenggelamnya LCT. Nunukan Jaya-I, pada tanggal 30 Desember 2014, di Perairan Bunati, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada Tersangkut dan para Saksi guna di dengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal ke 1 di Kantor UPP Kelas III Sungai Danau Satui, tanggal 13 Agustus 2015 dan sidang ke 2 di Kantor Mahkamah Pelayaran, tanggal 06 Oktober 2015, keterangan yang diberikan di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berikut : 1. Tersangkut, Nakhoda, M. Yacub Hutasuhut, hadir dalam persidangan, dalam keadaan sehat, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Belawan Tanggal : 07 Oktober 1983 Agama : Islam Alamat : Paluh Halian Sicanang Kecamatan Medan Belawan, Kabupaten Belawan Sicanang, Sumatera Utara Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1996, di Medan; 2) SMP, tahun 1999, di Medan; 3) SMK Sinar Husni, tahun 2002, di Medan Pelaut : ANT V, tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi, MT. Tirta Samudra X, tahun 2010 sampai dengan 2011; 2) Mualim I, LCT. Buma I, tahun 2012; 3) Nakhoda, LCT. Maulida, tahun 2012 sampai dengan 2013; 4) Nakhoda, LCT. Nunukan Jaya I, tahun 2014 sampai dengan kejadian. b. Pada tanggal 30 Desember 2014, pukul WITA, LCT. Nunukan Jaya I berbendera Indonesia, GT. 112, dengan awak kapal 6 (enam) orang, muatan alat berat berupa dozer 7 (tujuh) unit dan loader 1 (satu) unit, bertolak dari Jetty Pelindo Sungai Danau menuju Muara Bunati, kapal berbaling

6 6 berbaling-baling ganda dan dilengkapi dengan alat bantu navigasi antara lain GPS, kompas magnet, radio VHF; c. Tersangkut menyatakan bahwa kondisi kapal dalam keadaan baik dan pemuatan tidak diikat. Saat kapal berangkat cuaca cerah, ombak kurang lebih 1 meter; d. Pukul WITA, LCT. Nunukan Jaya I tiba di area labuh jangkar Muara Bunati kapal belum langsung bongkar tetapi masih menunggu Formen TKBM tiba di kapal, LCT. Nunukan Jaya I ditambatkan diburitan MV. Harbour Crescent; e. Pukul WITA, cuaca berubah memburuk, angin kencang dari arah barat, dan ombak tambah besar. Tersangkut Nakhoda memerintahkan KKM dan Juru Minyak untuk menyiapkan mesin dan Mualim I agar melepas tali tambat dari MV. Harbour Crescent, namun tali tambat kencang sehingga tidak dapat dilepas; f. Pukul WITA, ombak tambah besar lebih kurang 4 (empat) meter, Tersangkut Nakhoda berolah gerak dengan kedua mesin maju dan cikar kanan kemudi untuk melepas tali tambat, karena ombak besar kapal oleng menyebabkan muatan berat loader yang tidak dilashing bergeser ke kiri, hingga kapal miring ke kiri dan pada pukul WITA LCT. Nunukan Jaya I terbalik dan tenggelam beserta muatannya; g. Ketika kapal tenggelam semua awak kapal menyelamatkan diri dengan berenang tanpa menggunakan life jacket, karena belum sempat mengambil life jacket, dari buritan MV. Harbour Crescent diberikan/dilempar ring buoy sebanyak 6 (enam) buah, selanjutnya ditolong oleh perahu milik TKBM dan dibawa ke kapal MV. Harbour Crescent; h. Tanggal 31 Desember 2014, pukul WITA, semua Awak Kapal dijemput oleh Angkatan Laut dan Polair untuk selanjutnya dibawa ke kantor Syahbandar guna dimintai keterangan mengenai kejadian kecelakaan tersebut; i. Tersangkut tidak pernah memeriksa daftar muatan, dokumen-dokumen kapal dan menurut Tersangkut Muara Bunati termasuk wilayah Perairan Muara Satui. Tersangkut Nakhoda melaporkan kondisi LCT. Nunukan Jaya I kepada agen; j. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa dan luka, namun kapal beserta muatannya tenggelam. 2. Saksi Mualim I, Faisal, hadir dalam persidangan, dalam keadaan sehat, dan di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Kendari Tanggal : 06 Agustus 1983 Agama : Islam Alamat : Jl. Tekaka no. 18A Kendari, Sulawesi Tenggara Pendidikan

7 7 Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1996, di Kendari; 2) SMP, tahun 1999, di Kendari; 3) SMK Pelayaran Bahtera Samudera, tahun 2002, di Kendari. Pelaut : ANT V, tahun 2011 Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi, KM. Gawalise, mulai tahun 2008 sampai dengan 2010; 2) Mualim I, LCT. Nunukan Jaya I, mulai tahun 2012 sampai dengan kejadian. b. Saksi sebagai Mualim I bertanggung jawab untuk mengatur muatan, mempersiapkan perlengkapan pada saat kapal berlayar, dan mengatur tugas jaga laut/jaga pelabuhan yang diperintahkan oleh Nakhoda; c. Sebelum melakukan pemuatan, Saksi berkoordinasi dengan Nakhoda LCT. Nunukan Jaya I untuk memuat 8 (delapan) unit alat berat, berupa Loader 1 (satu) unit dan Dozer 7 (tujuh) unit. Muatan tidak pernah dilashing dikarenakan kebiasaan dari pihak pencharter PT. ABT atas nama Bapak Bimo, dengan alasan tempat bongkar tidak jauh dari tempat pemuatan. LCT. Nunukan Jaya I dilengkapi kupingan dan tali sling/wire ukuran 0,5 inchi untuk mengikat alat berat dan berfungsi dengan baik; d. Pada waktu akan keluar cuaca cerah dan pada saat kecelakaan angin kencang, angin dari arah barat dan ombak antara 2 3 meter. Saat kejadian, Saksi berada dianjungan bersama Nakhoda. Jumlah awak kapal 6 (enam) orang, yang tidak ikut Masinis II Saudara Ibramsyah, Juru Mudi Saudara Amin Noor Rahman tidak masuk dalam crew list. 3. Saksi KKM, Hafid, tidak hadir dalam persidangan berdasarkan surat Pemilik PT Karya Harapan Perdana, dikeluarkan di Balikpapan, tanggal 02 Oktober 2015, karena yang bersangkutan sedang berlayar dan keterangan diambil dari BAPP adalah sebagai berikut : a. Lahir di : Pangkajene Tanggal : 15 Agustus 1984 Alamat : Pulau Laiya Pangkep Desa Mattiro Labangeng Kecamatan Liukang Tupabbiring, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan Pendidikan Umum : SMP, tahun Pelaut : ATT V, tahun Pengalaman Berlayar : KKM, LCT. Nunukan Jaya-I, mulai 19 Desember 2014 s/d kejadian. b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani; c. Tanggal

8 8 c. Tanggal 30 Desember 2014, pukul WITA kapal bertolak menuju Bunati atas perintah pencharter dengan muatan loader 1 (sat u) unit dan dozzer 7 (tujuh) unit, muatan tersebut tidak diikat; d. Pada saat kejadian Saksi berada di deck, tidak sedang dinas jaga dan yang dinas jaga Juru Minyak karena Masinis II ijin pulang dan hal ini diketahui Owner; e. Saksi terakhir dinas jaga pukul WITA dengan posisi kapal terikat di belakang MV. Harbour Crescent; f. Kondisi mesin induk baik dan tidak ada tanda-tanda kerusakan. Saksi mengetahui kapal terbalik karena ombak besar dan angin kencang. Saat kapal terbalik Saksi kemudian mencoba membuka life raft namun tidak sempat karena kapal terus miring ke kiri dan Saksi meloncat ke laut; g. Di kapal terdapat life buoy 2 (dua) unit, life jacket 12 (dua belas) unit, life raft 1 (satu) unit, dan alat pemadam kebakaran (APAR) 5 (lima) unit, semua dalam kondisi bagus dan berfungsi. 4. Saksi Kepala Bagian Operasional PT Sumber Gema Marina, Sarmuji, hadir dalam persidangan, dalam keadaan sehat, dan di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Tangerang Tanggal : 16 Oktober 1983 Alamat : Jl. Karya Bersama RT 16 Sungai Danau, Kabupaten Tanah Bumbu Pendidikan Umum Pengalaman Bekerja : : 1) SDN 02, tahun 1997, di Joglo Kembangan; 2) SMPN 142, tahun 2000, di Joglo; 3) SMK Grafika YI, tahun 2003, di Lebak Bulus. 1) Honorer, Syahbandar Sei Danau, mulai tahun 2004 sampai dengan 2005; 2) Hononer, Syahbandar Tanjung Batu, mulai tahun 2005 sampai dengan 2010; 3) Operasional, PT Hawudaya Lintas Samudera, mulai tahun 2010 sampai dengan 2011; 4) Kepala Operasional, PT Sumber Gema Marina, mulai tahun 2011 sampai dengan sekarang. b. Saksi bertanggung jawab untuk mengurus perijinan dan pemuatan dari pihak pencarter, bertugas melayani kapal dalam hal clearance in/out and safety, Saksi membuat manifest eskavator dan menandatangani Berita Acara Lashing

9 9 Lashing. Saksi tidak mengetahui ijin pergerakan kapal karena yang mengatur pihak pencarter yaitu PT. Ananda Bintang Trans (ABT); c. Tanggal 30 Desember 2014, Saksi mengetahui kejadian tenggelam LCT. Nunukan Jaya I dari Syahbandar, dan diminta untuk memeriksa kebenaran kecelakaan tersebut, kemudian Saksi menghubungi pihak pencharter; d. Saksi menghubungi TNI AL dan Polair untuk meminta bantuan evakuasi awak kapal. 5. Saksi Kepala Cabang PT Ananda Bintang Trans, Anthony Benjamin, hadir dalam persidangan, dalam keadaan sehat, dan di bawah sumpah memberikan keterangan sebagai berikut : a. Lahir di : Jakarta Tanggal : 09 Mei 1967 Alamat : JL. Siliman 9 Sedati, Sidoarjo Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1980; 2) SMP, tahun 1983, di Surabaya; 3) SMA, tahun 1986, di Surabaya; 4) STIE Perbanas, tahun 1992, di Surabaya. Pengalaman Bekerja : 1) Debt Collector, PT. Adira Finance Surabaya, mulai tahun 2008 sampai dengan 2011; 2) Kepala Cabang, PT. Ananda Bintang Trans, mulai tahun 2011 s/d sekarang. b. Pada saat kejadian Saksi sedang menjalankan cuti mulai tanggal 23 Desember 2014 sampai dengan 02 Januari 2015; c. Saksi mendapat informasi tenggelamnya LCT. Nunukan Jaya I dari Foreman Saudara Handoko dan informasi dari kantor bahwa tanggal 30 Desember 2014, LCT. Nunukan Jaya I bertolak dari Dermaga Pelindo menuju Muara Bunati dan Saksi tidak memerintahkan penambahan 7 Dozer, untuk pergerakan dan pemuatan atas perintah Saksi. Saksi mengetahui manifest berbeda dengan fakta muatan yang ada diatas kapal. 6. Saksi Kepala Kantor UPP Kelas III Sungai Danau Satui, Misa Rakhman, S. E., M. M., tidak hadir dalam persidangan. a. Berdasarkan surat Kepala Kantor UPP Kelas III Sungai Danau Satui nomor UM.002/2/7/UPP.SD-15, dikeluarkan di Sungai Danau, tanggal 15 September 2015, dikarenakan yang bersangkutan sedang cuti tahunan mulai tanggal 14 s/d 23 September 2016; b. Berdasarkan

10 10 b. Berdasarkan Surat Kepala Kantor UPP Kelas III Sungai Danau Satui, nomor UM.002/2/8/Upp.Sti-15, dikeluarkan di Sungai Danau, tanggal 01 Oktober 2015, menerangkan yang bersangkutan sedang mengikuti monitoring potensi PNBP Terminal Khusus Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan di wilayah Propinsi Kalimantan Selatan oleh Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Propinsi Kalimantan Selatan, periode tanggal 28 September 2015 s/d 16 November 2015 dan tidak ada keterangan dalam BAPP. C. Pendapat Mahkamah Pelayaran. Mahkamah Pelayaran atas dasar penelitian secara seksama terhadap berkas BAPP dan Keterangan yang diberikan dalam Sidang Pemeriksaan Lanjutan ke 1 pada tanggal 13 Agustus 2015, di Kantor UPP Kelas III Sungai Danau Satui dan sidang pemeriksaan lanjutan ke 2, tanggal 06 Oktober 2015, di Kantor Mahkamah Pelayaran, sehubungan tenggelamnya LCT. Nunukan Jaya-I, pada tanggal 30 Desember 2014, pukul WITA, di Perairan Bunati, Kalimantan Selatan, berpendapat sebagai berikut : 1. Tentang Kapal, Surat Kapal, dan Awak Kapal. Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut : a. Kapal LCT. Nunukan Jaya-I adalah kapal motor (LCT), bahan utama baja, berbendera Indonesia, berukuran GT. 112, dibangun 2001, di Samarinda, bergeladak 1 (satu), baling -baling ganda, mesin penggerak utama mesin merk Nissan 2 x 225 PS. Kapal telah melaksanakan docking terakhir di Banjarmasin, tanggal 10 Oktober 2014 sampai dengan 25 Oktober 2014, dan berlayar untuk daerah pelayaran kawasan Indonesia. b. Surat Kapal. LCT. Nunukan Jaya I memiiki Surat Ukur Internasional (1969), nomor 2164/IIk, dikeluarkan di Samarinda, tanggal 21 Februari 2002, Pas Tahunan nomor PK.205/6/5/KSOP-BJM-14, tanggal 11 Maret 2014, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/281/15/KSOP.BJM-2014, berlaku sampai dengan 24 Oktober 2015, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 06 November 2014, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Banjarmasin, Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/281/16/KSOP- BJM-2014, berlaku sampai dengan 24 Oktober 2015, diterbitkan di Banjarmasin, tanggal 06 November c. Awak

11 11 c. Awak Kapal. Berdasarkan Daftar Anak Buah Kapal (ABK) PT Sumber Gema Marina, diketahui oleh Danau/Satui, sebagai berikut : diterbitkan oleh Operasional Kepala Kantor UPP Sungai Bagian Dek : Nakhoda : M. Yacub Hutasuhut Ijazah ANT V Mualim I : Faisal Ijazah ANT V Bagian Mesin : K K M : Hafid Ijazah ATT V Masinis II : Ibramsyah Ijazah ATT V Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa kapal, instalasi permesinan, perlengkapan kapal dalam keadaan baik dan diawaki memenuhi syarat sesuai Keputusan Menteri Perhubungan nomor KM. 70 tahun 1998 dan Peraturan Pemerintah nomor 51 tahun 2002 serta SK. Ditjenhubla nomor PY. 67/2/3-01, tanggal 6 November Tentang Cuaca Berdasarkan hasil analisa dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika- Stasiun Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat terjadinya kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut keterangan Badan Meteorologi dan Geofisika, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 19 Juni 2015, perihal análisis keadaan angin, arus pasang surut, cuaca, dan gelombang, di perairan Bunati, Kalimantan Selatan, tanggal 30 Desember 2014, pukul WITA, adalah sebagai berikut : Arah dan Kecepatan Angin Cuaca Arah dan Kecepatan Arus Jarak Penglihatan Tinggi gelombang berkisar : Barat/ /13.3 knots : Berawan banyak dan hujan ringansedang disertai badai guntur : Barat-Barat Laut/ cm/det : mil : Barat/ M b. Menurut keterangan Tersangkut dan para Saksi, angin dari Barat kencang, laut berombak 3-4 meter, cuaca buruk, jarak pandang terbatas. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut dan Saksi pada saat kejadian dapat diterima. keterangan 3. Tentang

12 12 3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut : a. Keadaan Muatan. LCT. Nunukan Jaya I dengan Surat Ukur International (1969) nomor 2164/IIk, diterbitkan oleh Kantor Administrator Pelabuhan Samarinda, tanggal 21 Februari 2002, memiliki ukuran-ukuran Pokok sebagai berikut : Panjang : 28,70 meter Lebar : 6,60 meter Dalam : 2,00 meter - Sertifikat Garis Muat Kapal (Sementara) nomor PK.001/47/5/KSOP.BJM/2014, tanggal 06 November 2014, diterbitkan KSOP Banjarmasin, menerangkan sebagai berikut : - Lambung bebas : 44 cm - Pengurangan untuk Air Tawar : 3 cm Displacement kapal (D) = 28,7 x 6,6 x 1,56 x 0,8 x 1,025 = 237,646 Ton Berat kapal kosong (LWT) = 0,30 x Dispalcement (D) = 0,30 x 237,646 = 71,293 Ton Kapasitas angkut = D LWT = 237,646 71,293 = 166,353 Ton Muatan 7 10 Ton (prediksi) = 7 x 10 Ton = 70 Ton Muatan 1 loader 10 Ton = 1 x 10 Ton = 10 Ton Jumlah muatan = 80 Ton Dari kondisi diatas LCT. Nunukan Jaya I tidak mengalami kelebihan muatan. b. Keadaan Stabilitas LCT. Nunukan Jaya I sebelum kejadian kondisi stabilitas positif dan setelah terjadi pergeseran muatan yang diakibatkan muatan tidak diikat maka kapal mengalami perubahan titik G sehingga kapal kemudian miring dan tenggelam. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keadaan muatan untuk LCT. Nunukan Jaya I sebelum dan sesudah kejadian diterima, sedangkan keadaan stabilitas sebelum kejadian dapat diterima dan setelah kejadian tidak dapat diterima. 4. Tentang

13 13 4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik ( good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut : a. Tentang Navigasi LCT. Nunukan Jaya I bertolak dari Pelabuhan Sungai Danau Satui menuju Muara Bunati (area labuh jangkar) Kalimantan Selatan telah dilengkapi dengan alat bantu navigasi yang memadai dan diawaki sesuai persyaratan. b. Tentang Olah Gerak 1) LCT. Nunukan Jaya I bernavigasi dan berolah gerak dari Pelabuhan Sungai Danau menuju Muara Bunati (area berlabuh jangkar) tiba dengan selamat dan kapal ditambatkan diburitan MV. Harbour Crescent yang sedang berlabuh jangkar, saat tiba dilokasi cuaca baik, laut berombak lebih kurang 1 meter, angin kencang dari Barat; 2) Ketika angin bertambah kencang dan ombak lebih besar, lebih kurang 4 (empat) meter. Kapal berolah gerak untuk penyelamatan dengan mesin maju dan kemudi cikar kanan, karena tali yang diikat diburitan belum lepas dari MV. Harbour Crescent, maka haluan LCT. Nunukan Jaya I diarahkan ke buritan MV. Harbour Crescent. Adanya ombak yang mengenai lambung kanan kapal, menyebabkan kapal miring ke kiri, dan terjadi pergeseran muatan dideck yang tidak diikat kearah kiri deck. Hantaman ombak berikutnya menyebabkan kapal terbalik dan tenggelam. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak menuju area berlabuh jangkar dapat diterima dan cara bernavigasi dan berolah gerak untuk penyelamatan tidak dapat diterima. 5. Tentang sebab terjadinya peristiwa Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia dan faktor organisasi mengenai kejadian tenggelamnya LCT. Nunukan Jaya I, maka penyebab tenggelamnya adalah sebagai berikut : a. Ketika LCT. Nunukan Jaya I ditambat di buritan MV. Harbour Crescent dan ada perubahan cuaca menjadi buruk Tersangkut Nakhoda terlambat mengantisipasi, sehingga ketika angin kencang dan ombak besar (lebih kurang 4 meter) tali tambat tidak dapat di lepas, yang akibatnya kapal tidak dapat berolah gerak untuk menyelamatkan diri; b. Tersangkut

14 14 b. Tersangkut Nakhoda yang mengetahui cuaca pada bulan Desember di perairan sebelah Selatan Kalimantan (Laut Jawa) sering terjadi cuaca buruk, memuat muatan berat diatas deck tidak diikat ( lashing), sehingga ketika kapal mendapat cuaca buruk menyebabkan muatan bergeser kekiri, akibatnya kapal miring kekiri dan terbalik kemudian tenggelam. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa sebab terjadinya kecelakaan karena Tersangkut Nakhoda tidak mengantisipasi akan terjadinya cuaca buruk dan memuat muatan berat yang tidak dilashing. 6. Tentang Upaya Penyelamatan Berdasarkan pemeriksaan berkas dalam BAPP dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut : a. Pukul WITA LCT. Nunukan Jaya I diikat diburitan MV. Harbour Crescent, kemudian ombak datang, Tersangkut memerintahkan KKM dan Juru Minyak untuk menghidupkan mesin (start engine) dan Mualim I untuk melepas tali tambatan di MV. Harbour Crescent; b. Pukul WITA diupayakan untuk melepas tali, Tersangkut melakukan tindakan kemudi cikar kanan, tapi saat itu tali masih menyangkut di bolder LCT. Nunukan Jaya I. Tersangkut mengembalikan haluan LCT. Nunukan Jaya I ke arah buritan MV. Harbour Crescent dan kemudian LCT. Nunukan Jaya I terkena ombak besar; c. LCT. Nunukan Jaya I setelah terkena ombak besar sebanyak 3 (tiga) kali yang mengakibatkan Loader yang tidak dilashing bergeser kekiri dan LCT. Nunukan Jaya I miring kekiri dan akhirnya terbalik. Sebelum kapal terbalik, Tersangkut Nakhoda melakukan komunikasi untuk meminta tolong ke MV. Harbour Crescent yang selanjutnya ditindaklanjuti dengan memberi pelampung bundar ( life buoy) sebanyak 5 (lima) atau 6 (enam) buah pelampung; d. Kemudian kapal kelotok TKBM datang menyelamatkan semua awak kapal LCT. Nunukan Jaya I untuk selanjutnya diselamatkan ke MV. Harbour Crescent. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa upaya penyelamatan kapal yang dilaksanakan oleh Tersangkut dapat diterima. 7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian. Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan diatas, dalam kasus tenggelamnya LCT. Nunukan Jaya I, pada tanggal 30 Desember 2014, pukul WITA, di Perairan Bunati, Kalimantan Selatan, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut : a. Tersangkut

15 15 a. Tersangkut Nakhoda yang sudah lama beroperasi di wilayah tersebut, sudah mengetahui bahwa pada wilayah perairan sebelah selatan Kalimantan Selatan pada bulan Desember sering terjadi cuaca buruk tetapi tidak melakukan pengamatan secara seksama sehingga ketika angin kencang dan ombak besar, terlambat mengambil langkah penyelamatan; b. Tersangkut Nakhoda mengetahui bahwa muatan berat harusnya dilashing, tetapi kenyatannya ketika muat dozzer dan loader tidak dilashing sehingga ketika kapal mendapat cuaca buruk kapal oleng, muatan bergeser dan menyebabkan kapal miring dan tenggelam. Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa Tersangkut Nakhoda dinilai telah lalai belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kecakapan pelaut yang baik ( good seamanship) sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD). 8. Berdasarkan proses persidangan terhadap para Tersangkut dan hal-hal pribadi yang disampaikan para Tersangkut, maka dipandang perlu mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut : D. PUTUSAN a. Hal hal yang meringankan. 1) Hadir dalam persidangan dan kooperatif; 2) Belum pernah dihukum. b. Hal hal yang memberatkan. Tidak ada. Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas berdasarkan Pasal 373 huruf ( a) Kitan Undang-undang Hukum Dagang ( KUHD) dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan memberatkan, Mahkamah Pelayaran : M E M U T U S K A N : I. Menyatakan bahwa kecelakaan kapal tenggelamnya LCT. Nunukan Jaya-I, pada tanggal 30 Desember 2014, pukul WITA, di Perairan Bunati, Kalimantan Selatan, disebabkan karena Tersangkut Nakhoda tidak mengantisipasi akan terjadinya cuaca buruk dan memuat muatan berat yang tidak dilashing. II. Menyatakan

16 16 II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda telah lalai tidak sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sesuai dengan kecakapan pelaut yang baik ( good seamanship) sebagaimana amanah Pasal 342 KUHD. III. IV. Menghukum Tersangkut Nakhoda LCT. Nunukan Jaya I, bernama M. Yacub Hutasuhut, memiliki sertifikat Keahlian Pelaut ANT V, nomor N50212, tanggal 23 Februari 2012, dengan mencabut sementara Setifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapalkapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 3 (tiga) bulan. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dari Direktur Jenderal Perhubungan Laut diterima oleh Terhukum. Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam sidang terbuka di Jakarta, pada hari Senin, tanggal 29 Agustus 2016, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Pengganti, dan tanpa dihadiri oleh Terhukum. Ketua :. Capt. Supardi, M. M., M. Mar. Anggota :. Capt. Surono, M. M. Anggota Anggota :. Iswandi, M. Si. :. Ir. Budi Prasetyo Anggota :. Asril Pasaribu, S. H. Sekretaris :. Rinna Purba, S. H.