BAB VI ANALISIS KELAYAKAN USAHA FRANCHISE KEBAB TUKI BABA RAFI CABANG OUTLET 253

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB VI ANALISIS KELAYAKAN USAHA FRANCHISE KEBAB TUKI BABA RAFI CABANG OUTLET 253"

Transkripsi

1 41 BAB VI ANALISIS KELAYAKAN USAHA FRANCHISE KEBAB TUKI BABA RAFI CABANG OUTLET Aspek Pasar Pemasaran sangat penting bagi kelangsungan operasional usaha. Bila kemampuan pasar untuk menyerap produk sangat tinggi dengan harga jual yang tepat, maka akan menghasilkan keuntungan bagi outlet tersebut. Secara ekonomi, berhasil tidaknya usaha franchise KTBR sangat ditentukan oleh sukses tidaknya pemasaran produk KTBR. Analisis aspek pasar akan melihat pasar potensial, permintaan akan produk KTBR, persaingan, startegi pemasaran, bauran pemasaran yang direncanakan oleh usaha tersebut. Pemasaran sangat penting bagi kelangsungan usaha Lokasi Usaha di Alfamart Ciheuleut Peluang pasar untuk produk KTBR sendiri di wilayah Kota Bogor mulai terbuka, dikarenakan tingginya permintaan dari konsumen yang terdiri dari mahasiswa/i Universitas Pakuan, penduduk Perumahan Bogor Baru, penduduk Bogor Like Side, siswa/i SMK dan SMAKBO, dan lain-lain. Daerah pemasaran dilakukan dengan batas 1 KM dari lokasi outlet 253, terutama di wilayah Ciheuleut Pakuan dikarenakan produk KTBR sudah dikenal oleh konsumen di sekitar wilayah tersebut. Hal ini mengingat penduduk Kota Bogor yang mayoritas muslim yang lebih mudah untuk menerima produk KTBR sebagai makanan siap saji. Penyebab tingginya permintaan produk KTBR dari wilayah Ciheuleut Pakuan karena di daerah tersebut

2 42 tidak ada makanan yang menyerupai produk KTBR, yang menjual tidak hanya rasa tetapi juga penampilan kemasan. Lokasi Alfamart tersebut berada diantara rumah kos dan pusat makanan mahasiswa atau sering disebut dengan warung makan mahasiswa, dan setiap harinya rata-rata mahasiswa maupun orang Perumahan Bogor Baru Blok E,F,G,H, dan lainnya melintas di jalan tersebut. Selain itu, lokasi baru tersebut ramai dilewati pengguna jalan dikarenakan sebagai jalan alternatif menuju ke Tegal Lega. Sehingga franchisee 253 akan melakukan relokasi di depan Alfamart Ciheuleut Pakuan Pasar Potensial Produk KTBR yang akan menempati lokasi baru tersebut mempunyai potensi untuk dapat menarik konsumen, baik dari pengguna jalan maupun warga yang tinggal di sekitar lokasi tersebut. Hanya saja lokasi yang berada bukan di jalan utama Pakuan mengakibatkan beberapa warga Perumahan maupun siswa/i SMAKBO, SMK PGRI, maupun SMAN 3 sulit untuk menjangkau ke lokasi tersebut. Dengan kondisi jalan yang tidak terlalu lebar, kemudian lokasi Alfamart yang berada di belokan menyebabkan outlet 253 yang rencananya akan pindah tidak tampak jelas dari jalan utama Pakuan. Walaupun lokasi tersebut tidak tampak dari jalan utama, tetapi nama Alfamart yang sudah banyak dikenal warga sekitar dapat membantu menarik pelanggan KTBR. Segmen pasar yang dituju yaitu mulai dari anak-anak hingga orang dewasa, dan tidak mempengaruhi strategi pemasaran yang dilakukan oleh KTBR cabang 253.

3 Permintaan Produk KTBR Baba Rafi merupakan salah satu makanan Timur Tengah yang memiliki permintaan cukup besar. Makanan tersebut disukai banyak konsumen, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Asumsi permintaan akan produk KTBR di lokasi baru (depan Alfamart Ciheuleut Pakuan) tidak berbeda jauh dengan permintaan akan produk KTBR di lokasi lama, sebab jarak antar lokasi lama dan lokasi baru kurang dari 1 KM dan masih dalam lingkup satu kecamatan. Sehingga jumlah permintaan di lokasi yang baru tidak berbeda dengan permintaan di lokasi lama. Permintaan tersebut dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Permintaan Produk KTBR di Cabang Outlet KTBR 253 No. Periode (Tahun 2008) Jumlah (Buah) 1. Januari Februari Maret April Mei 1500 Rata-Rata 1500 Permintaan Produk KTBR di wilayah Ciheuleut Pakuan per harinya mampu diserap oleh KTBR tanpa ada pesaing yang menjual produk yang serupa. Kemampuan outlet 253 untuk melayani permintaan konsumen tiap harinya sangat ditunjang dengan ketersediaan bahan baku Persaingan Lokasi Alfamart Ciheuleut Pakuan dekat dengan pusat jajanan mahasiwa seperti Burger, Martabak Jepang, Cireng Rampat, Tela-Tela, dan lainnya. Keunikan yang ditawarkan dari masing-masing franchise makanan tersebut, tidak membuat permintaan akan produk KTBR menurun. Sebab jika dilihat dari banyaknya

4 44 pelanggan produk KTBR cabang 253 setiap harinya, sebagian besar yang mereka cari dari makanan siap saji di daerah Pakuan adalah rasa dan tampilan akhir yang menarik. Oleh sebab itu, hingga saat ini tidak ada pesaing yang menjual makanan serupa dengan produk KTBR Strategi Pemasaran Strategi yang digunakan untuk menarik konsumen lebih banyak di lokasi baru setelah melihat pasar potensial ialah menyebarkan flyer menu ke Universitas Pakuan, Perumahan Bogor Baru, Bogor Lake Side, maupun sekolah-sekolah yang dapat dilakukan secara berkala. Mengatasi masalah mencari konsumen dapat dilakukan dengan menyebarkan flyer menu ke daerah-daerah dengan radius jarak 1 KM dari lokasi outlet 253. Semakin seringnya penyebaran flyer tersebut diharapkan calon konsumen tidak lagi tahu Produk KTBRdari nama saja, tetapi mau untuk membelinya dan menjadi pelanggan setia Bauran Pemasaran 1. Produk Produk yang dipasarkan untuk memenuhi permintaan konsumen dalam usaha KTBR antara lain kebab, kebab gila, kebab pisang coklat, syawarma, beef burger, chicken burger, chicken crispy burger, hotdog, burger gila, double hot burger (beef), double hot burger (chicken), roti canai original, roti canai salad, roti canai coklat keju, wiener jumbo, dan hotdog jumbo.

5 45 Produk disajikan pada saat konsumen memesan, sehingga dapat dinikmati selagi hangat serta dikemas secara rapi dengan menggunakan slongsong kebab. Slongsong kebab terbuat dari karton dengan tujuan memudahkan konsumen untuk menikmati kebab tanpa mengotori tangan. Selain itu, ke-16 jenis produk tersebut memiliki kekhasan baik dari tortila yang crispy, roti burger maupun roti hotdog yang empuk dan tebal, serta roti canai yang memiliki tekstur lembut dan rasa gurih yang belum pernah ada pesaing di Kota Bogor. Khusus untuk produk KTBR, tidak ada pesaing yang menggunakan tortila, jenis sayuran, rasa khas daging kebab serta kemasan yang sama atau serupa dengan KTBR. 2. Penetapan Harga Dalam penetapan harga, franchisor memutuskan apa yang akan diterima perusahaan sebagai ganti dari produk-produknya. Apabila harga ditetapkan terlalu rendah, penjualan unit produk banyak tetapi kemungkinan akan gagal meraih kesempatan untuk membuat laba tambahan pada setiap unitnya. Sebaliknya, bila harga-harga ditetapkan terlalu tinggi, franchisor akan mendapat laba yang besar pada setiap barangnya tetapi akan menjual unitnya dalam jumlah sedikit. Harga jual produk KTBR telah ditetapkan oleh franchisor sehingga franchisee tidak dapat merubah atau mengganti harga. Komponen harga jual maupun harga bahan baku yang tersedia di stockist ditetapkan oleh franchisor, sehingga franchisee hanya menjalankan usaha berdasarkan harga yang telah ditetapkan.

6 46 3. Promosi Dari sudut pandang informasi, promosi bertujuan untuk membuat konsumen sadar terhadap produk, mengetahui tentang produk, menyukai produk dan membeli produk. Promosi produk KTBR dirancang untuk menarik pelanggan, diantaranya melalui internet. Internet merupakan salah satu media iklan yang digunakan franchisor selain koran, majalah, dsb untuk memasarkan produk KTBR ke konsumen domestik. Walaupun pengiklanan di internet membutuhkan biaya yang tidak murah, tetapi memberikan potensi yang besar. Outlet KTBR 253 memasarkan produknya langsung ke konsumen akhir. Promosi yang dilakukan oleh franchisee 253 guna menarik konsumen yaitu dengan menyebarkan flyer yang berisi daftar menu yang dijual di Perumahan Bogor Baru, Bogor Like Side, SMK PGRI, SMAN 3, dan SMAKBO, memberikan selebaran promosi untuk mahasiswa/i maupun staf di Universitas Pakuan, menempelkan pengumuman yang berisi pemberitahuan relokasi outlet, serta melakukan promosi untuk menerima pesanan untuk pernikahan, reuni, acara perpisahan sekolah, ulang tahun, dan lain-lain. Promosi yang telah dilakukan oleh sebagian besar outlet di Kota Bogor antara lain menyebarkan flyer di sekitar lokasi outlet dan pemasaran langsung kepada teman, tetanggan, Sekolah Islam di Kota Bogor, Pemerintah Daerah, dan Universitas yang ada di Kota Bogor. Website Kebab Turki Baba Rafi yaitu yang tercantum pada banner di seluruh outlet di Kota Bogor akan memandu konsumen untuk mengetahui mengenai lokasi KTBR lain di seluruh Indonesia, serta daftar menu yang dijual pada setiap outlet.

7 47 4. Penempatan (distribusi) Jalur pemasaran atau distribusi merupakan kunci sukses program usaha. Dalam usaha distribusi ini menggunakan stockist sebagai perantara antara franchisor dan franchisee. Bahan baku yang dikirim oleh franchisor kepada stockist di wilayah Kota Bogor berdasarkan permintaan stockist. Pendistribusian bahan baku dikirim dua kali dalam seminggu. Secara garis besar pendistribusian produk KTBR dapat dilihat dari Gambar 3. Franchisor Stockist Franchisee Konsumen Akhir Gambar 3. Alur Pendistribusian Produk Kebab Turki Baba Rafi Franchisee datang ke tempat stockist lalu membeli bahan baku yang telah dipesan dengan harga yang berlaku saat itu, kemudian franchisee berhak memilih atau komplein kepada stockist apabila bahan baku yang diterima tidak layak. Layanan antar pun dapat dilakukan oleh stockist khusus untuk wilayah Kota Bogor dengan memberikan charge Rp untuk setiap antar Aspek Teknis Aspek teknis untuk mendapatkan gambaran mengenai lokasi usaha, ketersediaan bahan baku, kriteria pemilihan alat, dan proses pembuatan produk KTBR.

8 Lokasi Usaha KTBR Cabang 253 Peluang pasar untuk produk KTBR sendiri di wilayah Kota Bogor mulai terbuka, terutama di wilayah Ciheuleut Pakuan produk KTBR sudah dikenal oleh konsumen di sekitar wilayah tersebut terutama mahasiswa/i Universitas Pakuan. Hal ini mengingat penduduk Kota Bogor yang mayoritas muslim yang lebih mudah untuk menerima produk KTBR sebagai makanan siap saji. Lokasi Alfamart tersebut berada diantara rumah kos dan pusat makanan mahasiswa atau sering disebut dengan warung makan mahasiswa, dan setiap harinya rata-rata mahasiswa maupun orang Perumahan Bogor Baru Blok E,F,G,H, dan lainnya melintas di jalan tersebut. Selain itu, lokasi baru tersebut ramai dilewati pengguna jalan dikarenakan sebagai jalan alternatif menuju ke Tegal Lega. Sehingga franchisee 253 akan melakukan relokasi di depan Alfamart Ciheuleut Pakuan. Lokasi baru outlet 253 berada di halaman parkir Alfamart Ciheuleut Pakuan, dimana luas dari halaman parkir tersebut 4m x 2m dan diberi paving blok. Rencana posisi gerobak KTBR 253 menghadap ke Utara, dan berada di bawah tangga masuk Alfamart. Lokasi tersebut memiliki kemiringan 25 derajat celsius, sehingga membutuhkan bantuan penyangga untuk penempatan gerobak. Hal-hal penting yang diperhatikan pada lokasi baru tersebut antara lain : 1. Ketersediaan fasilitas penunjang Fasilitas penunjang yang dibutuhkan oleh outlet KTBR 253 di lokasi baru sangat mendukung. Dimana terdapat agen gas elpiji berukuran 12 kg. Gas elpiji yang selalu tersedia setiap waktu, membuat franchisee 253 memilih lokasi tersebut. Harga jual elpiji yang ditawarkan pun tidak jauh berbeda dengan harga elpiji di daerah

9 49 lainnya yaitu Rp /tabung, selain itu layanan antar gas elpiji menjadi faktor pendukung bagi outlet 253. Sehingga dapat mempercepat operasional usaha. 2. Tenaga Listrik dan Air Outlet KTBR 253 membutuhkan listrik 100 watt yang digunakan untuk lampu neon 40 watt, lampu neon box 20 watt, lampu dalam 20 watt, dan lampu kelap-kelip 20 watt. Kebutuhan air pun hanya tiga ember per harinya yang digunakan untuk mencuci sayuran dan peralatan memasak. Kebutuhan listrik dan air dari outlet KTBR 253 dapat dipenuhi oleh pihak Alfamart, sehingga operasional KTBR dapat berjalan dengan lancar. Antisipasi jika mengalami mati listrik, lampu gerobak 253 tetap menyala, sebab tersedia genset sebagai sumber listriknya. c. Supply Tenaga Kerja (operator) Tenaga kerja (operator) di lokasi baru tersebut tidak dapat dipekerjakan oleh franchisee 253, walaupun supply akan tenaga kerja cukup banyak. Kebutuhan akan tenaga kerja menjadi tanggung jawab franchisor, dimana pencarian tenaga kerja sebagai operator diperoleh melalui iklan baris pada media cetak. d. Fasilitas Transportasi Alfamart Ciheuleut Pakuan berada 6 km dari tempat pengambilan bahan baku Produk KTBRyaitu di Taman Yasmin sektor 2. Lokasi Alfamart tersebut dekat dengan jalan raya, sehingga sarana transportasi untuk mengantarkan bahan baku relatif mudah. Karena sarana transportasi ada setiap saat.

10 50 e. Layout Gerobak Layout merupakan keseluruhan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas-fasilitas yang ada di dalam gerobak. Gerobak yang dimilik oleh KTBR cabang 253 didesain oleh franchisor dan dibuat oleh BSA. Gerobak outlet 253 berukuran 2m x 1,5m x 1m, dan memiliki empat sayap yang digunakan sebagai tutup gerobak, satu buah lampu box yang berada di atas gerobak, dan besi penyangga burner kebab yang dapat digunakan sebagai kemudi. Tata letak peralatan yang berada di dalam gerobak, disusun sesuai dengan keinginan franchisee 253. Penyusunan peralatan tersebut dilakukan berdasarkan kemudahan operator untuk menjangkau serta ukuran peralatan yang akan diletakkan. Gerobak milik PT Baba Rafi Indonesia berbeda dengan gerobak pinggir jalan yang menjual martabak atau makanan lainnya, gerobak yang didesain dengan bentuk yang unik dan pilihan warna yang menjadi ciri khas KTBR membuat harga jual gerobak KTBR tergolong mahal yaitu Rp Pangsa pasar yang dituju oleh KTBR mulai dari anak-anak hingga dewasa, khususnya golongan ekonomi menengah keatas membuat desain gerobak dengan kualitas eksklusif. Rangka gerobak terbuat dari besi, kemudian di sisi-sisi gerobak bagian bawah ditempel stiker berwarna dengan logo dan merek usaha yaitu Kebab Turki Baba Rafi dengan ukuran stiker 2,5 m x 2 m. Stiker tersebut dapat dilepas dan diganti dengan stiker baru, apabila warnanya sudah pudar dan kusam.

11 Ketersediaan Bahan Baku Bahan baku yang digunakan untuk penjualan ke-16 produk KTBR berasal dari masing-masing franchisee yang diperoleh dari pembelian di stockist. Penyediaan bahan baku disesuaikan dengan kondisi dan situasi wilayah tersebut, sehingga jumlah bahan baku yang disediakan berbeda setiap harinya. Penambahan bahan baku dilakukan oleh seorang petugas dari masing-masing franchisee yang harus mendapat persetujuan dari pihak franchisee. Bahan baku tambahan yang dibawa oleh petugas tersebut diambil dari gudang penyimpanan franchisee Kriteria Pemilihan Alat Peralatan memasak yang digunakan di KTBR cabang 253 telah ditetapkan oleh franchisor, seperti desain wajan yang digunakan berbeda dengan wajan pada umumnya yang dijual di supermarket atau pasar tradisional. Wajan terbuat dari besi lempengan yang didesain khusus guna memudahkan memanaskan Kebab Turki. Ukuran wajan tersebut adalah 20 cm x 30 cm dapat menampung enam buah kebab secara bersamaan. Demikian pula dengan burner kebab yang digunakan, burner kebab KTBR berbeda dengan burner kebab di tempat lain. Selain memiliki pemutar tiang daging kebab dan pemanasnya. Burner kebab milik KTBR memiliki laci penampung minyak dari hasil pembakaran daging kebab. Burner kebab tersebut tidak dijual di pasaran, sehingga pada saat franchisee mengalami kerusakan pada burner kebab maka dapat membeli secara langsung kepada pihak franchisor.

12 Proses Pembuatan Produk KTBR Produk KTBR merupakan produk makanan siap saji yang unik dan mempunyai kekhasan tersendiri, sehingga tidak sama dengan produk makanan yang lainnya. Kekhasan dalam rasa, penyajian, dan kemasan merupakan faktor yang dipertahankan oleh KTBR, sehingga untuk mengatasi masalah pencarian konsumen di lokasi baru diperlukan teknik pembuatan produk KTBR yang stabil setiap harinya baik dari ukuran produk seperti porsi kebab ± 75 gram dan porsi kebab gila 50 gram dan produk lainnya. Sehingga konsumen yang datang ke outlet 253 akan terus kembali untuk melakukan pembelian secara berulang. Pembuatan ke-16 produk KTBR dilakukan oleh seorang operator. Secara teknik akan dibahas pembuatan ke-16 produk KTBR, yang terdiri dari : 1. Kebab Bahan baku kebab yaitu tortila besar berukuran 22 cm, sayuran yang terdiri dari lettuce, kyuri, tomat, bawang bombay, daging kebab, saus tomat, saus sambal dan mayonaise. Semua bahan baku kebab telah dilakukan pemeriksaan kualitas, dimana khusus untuk bahan utama kebab yaitu tortila dalam bentuk lembaran tipis, tidak robek, berbau khas dan warna tortila putih kecoklatan. Syarat mutu daging sapi aroma daging harus tajam, berwarna merah daging, tidak tumbuh jamur, dan bentuk daging masih padat. Tortila yang terbuat dari tepung gandum dan telur kemudian dibentuk bulat pipih dengan diameter 22 cm. Selain itu, tortila yang digunakan oleh franchisor KTBR berbeda dengan tortila yang digunakan oleh merek kebab yang lain. Tortila

13 53 dengan ketebalan ± 0,25 cm dan tekstur yang lentur mampu menampung irisan sayuran, irisan daging sapi, dan saus pelengkap dengan berat ± 75 gram. Dengan menggunakan tortila tersebut, hasil akhir yang diperoleh untuk kebab yaitu tidak lembek dan pada saat tortila tersebut digigit terasa renyah atau crispy. Pembuatan Kebab pun berbeda dengan penjual kebab pada umumnya, tahapannya antara lain: a. Letakkan tortila diatas piring datar. b. Beri irisan lettuce, potongan kyuri, tomat, dan bombay diatas tortila. c. Beri saus tomat dan saus sambal sesuai selera. d. Lalu beri irisan daging sapi (± 20 gr) diatas sayuran. e. Beri mayonaise diatas daging, lalu gulung dari belakang ke depan hingga menyerupai lontong. f. Panaskan kebab diatas wajan panas hingga berwarna kuning kecoklatan, lalu angkat. 2. Kebab Gila Sebutan untuk produk KTBR ini dikarenakan ukuran kebab yang mini dengan panjang ± 20 cm dan berat 50 gram per porsinya. Kebab gila terbuat dari tortila mini dengan diameter 20 cm, kemudian diisi dengan irisan lettuce, kyuri, bombay, tomat, dan irisan daging kebab yang telah matang lalu diberi saus sambal maupun saus tomat dan mayonaise. Teknik pembuatan maupun penggulungan dan pemanasan kebab gila sama dengan kebab besar, hanya saja waktu pemasan kebab gila yang relatif lebih cepat dikarenakan isi di dalam gulungan kebab lebih sedikit. Sehingga

14 54 lebih cepat panas dan kebab berwarna kuning kecoklatan. Penambahan keju atau telur pun dapat dilakukan sesuai permintaan. 3. Syawarma Syawarma adalah sajian seperti kebab tetapi tidak menggunakan tortila. Pengganti tortila yaitu roti sandwich berbrntuk lonjong dengan ukuran roti 20 cm x 7 cm yang nantinya akan diisi sama dengan isi kebab, tetapi proses pembuatannya berbeda. Syawarma merupakan modifikasi dari kebab maupun kebab gila ditujukan bagi konsumen yang kurang menyukai tortila. Bahan baku syawarma antara lain roti sandwich siap pakai, irisan lettuce, kyuri, bombay, tomat, kemudian diberi saus sambal, saus tomat, dan mayonaise. Tahapannya antara lain: a. Ambil roti sandwich, kemudian belah menjadi dua (tidak putus). b. Nyalakan kompor, lalu panggang roti sandwich hingga kuning keemasan. c. Beri irisan lettuce, potongan kyuri, tomat, dan bombay. d. Beri saus tomat dan saus sambal sesuai selera. e. Lalu beri irisan daging sapi (± 20 gr) diatas sayuran. f. Beri mayonaise diatas daging, lalu padatkan agar isi di dalam roti tidak keluar. 4. Beef Burger / Chicken Burger / Chicken Crispy Burger Menu burger yang dijual oleh KTBR cabang 253 terdiri dari tiga macam yaitu beef burger (burger sapi), chicken burger (burger ayam), dan chicken crispy burger (burger ayam krispi). Ketiga burger tersebut menggunakan roti burger yang khusus disediakan oleh stockist, serta daging burger yang siap pakai (buatan pabrik) sehingga

15 55 bentuk dan rasanya sama dengan daging burger pada umumnya. Tahapan pembuatannya antara lain : a. Ambil roti burger, kemudian belah menjadi dua (sampai putus). b. Nyalakan kompor, lalu panggang roti burger hingga kuning keemasan. c. Goreng daging burger (beef/chicken/chicken crispy) dengan menggunakan mentega sampai matang. d. Letakkan roti burger bagian bawah diatas kertas pembungkus. e. Beri irisan lettuce, potongan kyuri, tomat, dan bombay. f. Beri saus tomat dan saus sambal sesuai selera. g. Lalu beri daging burger diatas sayuran. h. Beri mayonaise diatas daging, tutup dengan roti burger bagian atas. i. Kemas dalam kertas pembungkus tipis, lalu masukkan dalam kantong kertas. Sebaiknya untuk menghindari rasa asin yang terlalu berlebih, sebaiknya menggunakan margarin yang memiliki kandungan lemak lebih rendah. Sehingga pada saat daging burger dipanaskan rasa asin yang keluar hanya berasal dari daging burgernya saja. 5. Beef/Chicken Double Hot Bigmac adalah burger ukuran jumbo dengan ketebalan roti 15 cm dan diisi dengan dua buah daging burger di dalam roti burgernya. Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan bigmac sama dengan pembuatan burger, yang membedakan hanya penyajiannya. Tahapan pembuatannya antara lain :

16 56 a. Ambil roti burger, kemudian belah menjadi tiga (sampai putus). b. Nyalakan kompor, lalu panggang roti burger hingga kuning keemasan. c. Goreng daging burger (beef/chicken/chicken crispy) dengan menggunakan mentega sampai matang. d. Letakkan roti burger bagian bawah diatas kertas pembungkus. e. Beri irisan lettuce, potongan kyuri, tomat, dan bombay diatas tortila. f. Beri saus tomat dan saus sambal sesuai selera. g. Lalu beri daging burger diatas sayuran. h. Beri mayonaise diatas daging, tutup dengan roti burger bagian tengah. i. Ulangi lagi, letakkan roti burger bagian tengah diatas daging burger. j. Beri irisan lettuce, potongan kyuri, tomat, dan bombay. k. Beri saus tomat dan saus sambal sesuai selera. l. Lalu beri daging burger diatas sayuran. m. Beri mayonaise diatas daging, tutup dengan roti burger bagian atas. Kemasan yang dipakai untuk membungkus bigmac berukuran kecil (hanya cukup untuk burger saja), sehingga sampai saat ini penyajian bigmac hanya dibungkus dengan kertas pembungkus tipis. Sebaiknya untuk menghindari bigmac yang tidak rapi, diberi karton penahan di sekeliling bigmac agar isi di dalam roti bigmac tersebut tidak berantakan. 6. Burger Gila Sebutan untuk produk KTBR ini dikarenakan ukuran burger yang mini dengan diameter daging burger 10 cm. Burger gila terbuat dari roti burger mini,

17 57 daging burger mini, kemudian diisi dengan irisan lettuce, kyuri, bombay, tomat, saus sambal maupun saus tomat dan mayonaise. Teknik pembuatannya sama dengan burger seperti biasanya, hanya saja waktu penggorengan daging burger mini relatif lebih cepat dikarenakan tekstur dagingnya lebih tipis sehingga lebih cepat matang. 7. Hotdog/Hotdog Jumbo Bahan baku pembuatan hotdog antara lain roti hotdog dengan ukuran 20 cm x 7 cm, sosis siap goreng, irisan lettuce, kyuri, tomat, dan bombay. Serta dilengkapi dengan saus tomat, saus sambal dan mayonaise, tahapan pembuatannya antara lain : a. Ambil roti hotdog, kemudian belah menjadi dua (sampai putus). b. Nyalakan kompor, lalu panggang roti hotdog hingga kuning keemasan. c. Goreng sosis dengan menggunakan mentega sampai matang. d. Letakkan roti hotdog bagian bawah diatas kertas pembungkus. e. Beri irisan lettuce, potongan kyuri, tomat, dan bombay. f. Beri saus tomat dan saus sambal sesuai selera. g. Lalu beri sosis diatas sayuran. h. Beri mayonaise diatas daging, tutup dengan roti hotdog bagian atas. i. Kemas dalam karton khusus hotdog. 8. Wiener Jumbo Produk KTBR yang satu ini terbuat dari tortila besar lalu diisi dengan sosis jumbo. Tidak hanya itu saja, di dalam tortila diberi irisan lettuce, kyuri, bombay, tomat, saus sambal maupun saus tomat dan mayonaise. Proses pembuatan dan

18 58 penggulungan tortila sama dengan pembuatan kebab, yang membedakan hanya isi di dalam tortila-nya saja. 9. Roti Canai Menu baru dari KTBR ini terbuat dari tepung terigu yang diberi korsvet (membuat adonan tepung menjadi merekah) yang dibentuk bulat pipih dengan diameter 15 cm, kemudian digoreng hingga kuning keemasan dan diperoleh hasil akhir renyah. Penggorengan roti canai ini diperlukan kehati-hatian, sebab bagian dalam terkadang masih terasa setengah matang tetapi bagian pinggir roti canai terlalu kering. Roti canai disajikan dengan tiga pilihan yaitu roti canai original (disajikan tanpa menu yang lainnya), roti canai salad (diatas roti canai diberi irisan lettuce, bawang bombay, tomat, kyuri, lalu diberi saus dan mayonaise), roti canai coklat keju (diatas roti canai diberi potongan keju cheddar 2 cm x 2 cm dan taburan meises). 10. Kebab Pisang Coklat Keju Kebab pisang coklat keju ialah sajian baru dari kebab yang mempunyai rasa manis. Kebab pisang coklat keju terbuat dari tortila mini, pisang kepok yang sudah matang, meises, dan keju parut. Proses pembuatannya sama dengan kebab gila, hanya bagian dalam tortila diganti dengan pisang yang telah dibelah jadi empat, diberi taburan meises dan keju parut) lalu dipanaskan hingga meises meleleh. Variasi kebab dengan rasa manis ini cukup diminati oleh konsumen, tetapi sebaiknya kebab pisang coklat keju ini harus ditunjang dengan tortila mini yang tidak tipis, sehingga tidak mudah robek.

19 59 Kegiatan operasional pembuatan ke-16 produk KTBR di cabang outlet 253 menggunakan sarung tangan plastik, sehingga makanan yang disajikan dalam keadaan bersih. Berdasarkan aspek teknis yang dijelaskan diatas, maka kegiatan usaha franchise KTBR relatif mudah untuk dilaksanakan, dan tidak ada teknologi khusus yang perlu dipelajari. Kecepatan dalam pembuatan produk KTBR membutuhkan latihan secara terus menerus, sebab akan berpengaruh pada lamanya konsumen menunggu. Berdasarkan kondisi lokasi baru yang akan dituju sebagai relokasi usaha yang dekat dengan jalan raya alternatif dan Alfamart, dengan konsumen Alfamart maupun pengguna jalan yang terus melintas sehingga secara teknis mendukung untuk dilaksanakannya kegiatan operasional usaha franchise KTBR Aspek Manajemen Usaha Franchise KTBR dimiliki oleh seorang Owner yang membawahi sales manager, accounting manager, dan HRD manager. Masing-masing manager tersebut akan membawahi beberapa karyawan. Satu outlet dimiliki oleh seorang franchisee yang membawahi satu atau dua orang operator yang bertugas sebagai pelaksana harian kegiatan penjualan kebab. Berikut ini Struktur Organisasi outlet KTBR cabang 253. Franchisee Outlet KTBR Cabang 253 Operator Gambar 4. Struktur Organisasi Outlet KTBR Cabang 253

20 60 Franchisee merupakan pemilik outlet KTBR cabang 253 yang mempunyai tugas mencatat kebutuhan bahan baku, menentukan strategi pemasaran, melakukan negosiasi sewa lokasi dengan pemilik lokasi, monitoring bahan baku yang ada di gudang, monitoring operator, memasukkan data penjualan harian dalam software keuangan KTBR, melakukan pembayaran royalti fee (5 persen dari total omset penjualan), memberikan bonus dan komisi operator, memberikan surat peringatan atau teguran kepada operator apabila melanggar perjanjian. Adapun deskripsi pekerjaan operator KTBR outlet cabang 253, antara lain belanja bahan baku di stockist, mengambil dan mengembalikan bahan baku yang dijual per harinya, mempersiapkan bahan baku penjualan di outlet 253, mempersiapkan perlengkapan yang akan dibawa ke outlet, melakukan cek bahan baku dengan menggunakan form bahan baku yang telah disediakan, membuka dan meutup outlet, membersihkan seluruh outlet (body outlet, kaca, meja kerja, perlengkapan masak, burner, dll), menata barang dan bahan baku yang akan dijual, membuat pesanan konsumen, dan menghitung penjualan harian dengan menggunakan form penjualan yang disediakan oleh franchisee. Berikut ini kualifikasi operator KTBR antara lain : 1. Belum berkeluarga. 2. Laki-laki. 3. Usia maksimal 25 tahun. 4. Jujur, bertanggung jawab dan berdedikasi tinggi. 5. Diusahakan tidak berasal dari daerah setempat (usahakan dari luar kota). 6. Santun dalam bertutur kata, tidak banyak berargumen. 7. Berpenampilan rapi dan berseih.

21 61 8. Berkuku pendek. 9. Menguasasi hitungan uang. 10. Tidak merokok saat di depan bos dan di depan pembeli. 11. Tidak menggunakan asesoris yang aneh dan berlebihan. 12. Tidak menggunakan narkoba atau minuman keras. 13. Tidak terlalu banyak menuntut. 14. Tidak cacat fisik. 15. Pendidikan maksimal Sekolah Menengah Atas atau sederajatnya. 16. Tidak sedang bekerja di tempat lain. 17. Bersedia bekerja sepenuhnya untuk bisnis Kebab Turki. 18. Menggunakan celana panjang dan seragam. 19. Lulus dalam tes seleksi oleh bagian Human Resources Departement. Operator yang ditempatkan di outlet berasal dari pihak franchisor, sehingga franchisee tidak sulit untuk mencari tenaga kerja operasional. Operator tersebut sebelumnya harus mengikuti training yang dilakukan oleh franchisor selama satu minggu yang berlokasi di Pangkalan Jati, Jakarta Selatan. Rangkaian kegiatan training operator tersebut meliputi latihan pembuatan Kebab Turki, cara memotong daging kebab, mencatat bahan baku yang akan dibawa ke outlet dan yang dikembalikan ke gudang, mencatat penjualan harian, dan kecepatan pelayanan. Semua rangkaian kegiatan tersebut harus dilakukan oleh operator tanpa bantuan trainer, dan sebelum ditempatkan pada satu outlet pihak trainer akan memberikan keputusan apakah operator tersebut layak atau tidak untuk ditempatkan. Trainer dari pihak franchisor akan melakukan pengecekan rutin setiap tiga bulan sekali untuk melihat perkembangan operator, sehingga dapat memberikan saran kepada franchisee.

22 62 Tidak hanya itu, franchisee juga akan mendapatkan survei setiap dua bulan sekali oleh surveyor pihak franchisor untuk melihat kondisi gerobak, penataan gerobak, tata cahaya, kebersihan, serta tampilan gerobak dari segala penjuru. Selain dilakukan survei, franchisee juga akan mendapatkan pelatihan software keuangan yang dilakukan oleh bagian keuangan dari pihak franchisor. Saran maupun kritik dari franchisee dapat dilakukan melalui telepon maupun sms ke hotline KTBR yang berada di Pangkalan Jati. Sehingga franchisor dapat menampung aspirasi serta memberikan yang terbaik untuk franchisee. Kegiatan usaha franchise KTBR yang padat modal dan pengembalian investasi yang relatif cepat. Oleh karena itu hal penting yang dibutuhkan oleh franchisee yang ingin bergabung dengan franchise KTBR adalah mengetahui pasar terlebih dahulu, mencari pelanggan sebanyak-banyaknya, mengetahui secara detail bahan baku yang digunakan, serta aktif mengunjungi sekolah maupun kampus untuk mengisi bazar Aspek Lingkungan Usaha Franchise KTBR memiliki peran penting terhadap kehidupan sosial di sekitar lokasi tempat kegiatan tersebut dilakukan. Usaha ini memberikan penerimaan bagi pemilik warung/toko/salon yang dijadikan lokasi untuk berjualan Kebab Turki, sehingga secara tidak langsung pelanggan dari warung/toko maupun salon akan menjadi lebih ramai.

23 63 Usaha ini kurang memberikan kesempatan kerja bagi penduduk di sekitar lokasi usaha, sebab kebutuhan akan tenaga kerja operasional (operator) disediakan oleh franchisor. Tetapi pihak franchisor memberikan kesempatan kerja bagi penduduk di seluruh Indonesia, sehingga dapat mengurangi tingkat pengangguran Aspek Finansial Analisis kelayakan finansial usaha franchise produk KTBR perlu dilakukan untuk membantu franchisee dalam mengembangkan usahanya di wilayah Kota Bogor. Dari analisis finansial akan diperoleh informasi tentang kelayakan usaha, apabila layak maka dapat menjadi salah satu motivasi bagi franchisee untuk mengembangkan usahanya dengan membuka outlet baru serta dapat menarik konsumen lebih banyak. Sumber dana yang digunakan oleh franchisee 253 berasal dari simpanan franchisee tersebut sebesar Rp dan bukan berasal dari pinjaman bank Arus manfaat (inflow) Manfaat atau inflow diperoleh dari penjualan bersih produk KTBR dari nilai sisa investasi pada akhir proyek. Nilai sisa adalah nilai dari barang modal yang tidak habis dipakai selama usaha berjalan dan dinyatakan dalam satuan rupiah. Nilai sisa dari investasi usaha franchise KTBR habis terpakai pada akhir investasi, sehingga dalam tabel cahsflow komol nilai sisa bernilai nol. Nilai pendapatan diperoleh dari penjualan produk KTBR yang dikalikan dengan harga jualnya. Harga jual produk KTBR adalah harga yang berlaku pada bulan April Usaha ini buka enam hari dalam seminggu (libur tanggal merah tetap buka) dan tentunya hasil penjualan sangat bervariasi dengan rata-rata omset

24 64 penjualan Rp /hari. Jadi total penjualan yang diperoleh selama satu bulan yaitu Rp x 25 hari sebesar Rp Penjualan dalam satu bulan Rp x 12 bulan yaitu Rp /tahun Arus Biaya (Outflow) Arus biaya atau outflow adalah arus biaya-biaya yang terjadi dalam analisis kelayakan usaha franchise KTBR. Arus biaya terdiri dari biaya investasi dan biaya operasional. 1. Biaya Investasi Biaya investasi adalah biaya-biaya yang dikeluarkan oleh franchisee pada saat bergabung dalam kegiatan franchise. Total biaya investasi yang dikeluarkan untuk usaha franchise KTBR ini sebesar Rp ,- yang terdiri dari outlet (gerobak), satu buah kompor gas, satu buah burner kebab, satu buah rak sayur, satu buah freezer, satu buah banner, serta beberapa peralatan lain yang tertera pada Tabel 4. Tabel 4. Rincian Biaya Investasi Usaha Franchise KTBR Uraian Jumlah Umur Ekonomis (th) Nilai Beli (Rp) Penyusutan per Tahun Gerobak (Outlet) Kompor gas Rak sayur Burner kebab Banner Frezeer Freezer Box Tabung gas Regulator elpiji Wajan Pisau kebab Asahan kebab Timbangan Talenan Tempat telur Sendok kecil Sutil

25 65 Lanjutan Tabel 4. Rincian Biaya Investasi Usaha Franchise KTBR Uraian Jumlah Umur Ekonomis (th) Nilai Beli (Rp) Penyusutan per Tahun Capit biasa Piring ceper Gembok kecil Gembok besar Rantai Kabel rol listrik Kalkulator Nota Bahan Baku Nota penjualan Ember Kursi Seragam Operator Bahan Baku Transport Total Reinvestasi mulai dilakukan pada tahun ke dua untuk jenis peralatan yang habis umur ekonomisnya selama satu tahun, antara lain freezer box, regulator elpiji, wajan, pisau kebab, asahan kebab, timbangan, talenan, tempat telur, sendok kecil, sutil, capit biasa, piring ceder, gembok kecil, gembok besar, kabel rol listrik, kalkulator, nota bahan baku, nota penjualan, ember, kursi, seragam operator. 2. Biaya Operasional Biaya operasional merupakan biaya keseluruhan yang berhubungan dengan kegiatan operasional dari usaha KTBR. Biaya operasional terbagi menjadi biaya tetap dan biaya variabel. a. Biaya tetap Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume kegiatan tertentu. Biaya tetap yang dikeluarkan dalam usaha ini terdiri dari sewa lokasi usaha yang sudah termasuk listrik, air, keamanan, dan kebersihan. Jumlah biaya tetap yang

26 66 dikeluarkan dalam satu tahun antara lain sewa lokasi sebesar Rp /bulan dan Rp x 12 bulan sebesar Rp /bulan. Royalti fee yang ditransfer kepada franchisor setiap bulannya sebesar 5 persen dari total omset per bulan. Omset harian outlet 253 sebesar Rp dan omset satu bulan sebesar Rp Omset satu bulan tersebut dikalikan dengan 5 persen yaitu Rp /bulan atau sebesar /tahun. Biaya yang paling besar dikeluarkan adalah royalty fee yang dibayar setiap awal bulan berikutnya sebesar Rp per bulan. Biaya pajak dibayarkan oleh franchisor, sehingga pihak franchisee hanya membayar sewa lokasi saja. 3. Biaya Variabel Yaitu biaya yang besarnya tergantung dari penjualan yang dihasilkan. Besarnya biaya variabel yang dikeluarkan setipa tahun untuk kegiatan usaha franchise adalah Biaya-biaya variabel tersebut terdiri dari : a. Biaya Bahan Baku Pembelian bahan baku yang dilakukan oleh franchisee berdasarkan kebutuhan masing-masing outlet, dan dilakukan setelah bahan baku yang diberikan oleh franchisor dalam investasi awal habis terjual. Pembelian bahan baku yang dilakukan oleh franchisee 253 yaitu tiga kali dalam seminggu dengan rincian bahan baku yang dibeli oleh franchisee antara lain : Tabel 5. Rincian Belanja Bahan Baku (untuk tiga hari) No. Bahan Baku Unit Jmh per kemasan Harga Jual ( Rp) Jumlah (Rp) 1. Roti burger 50 buah 6 buah Roti hotdog 20 buah 5 buah Roti bigmac 8 buah 6 buah

27 67 Lanjutan Tabel 5. Rincian Belanja Bahan Baku (untuk tiga hari) No. Bahan Baku Unit Jmh per kemasan Harga Jual ( Rp) Jumlah (Rp) 4. Beef burger 8 pak 10 buah Chicken burger 3 pak 10 buah Chicken crispy burger 1 pak 8 buah Sosis 1 pak 25 buah Daging kebab 2 tiang 4 kg Tortila besar 5 pak 20 buah Tortila mini 3 pak 20 buah Keju slice 3 pak 17 lbr Mayonaise 2 pill 3 kg Saus tomat 1 galon 6 kg Saus sambal 1 galon 6 kg Slongsong kebab 2 pak 100 buah Bungkus burger 1 pak 100 buah Lettuce 2 ½ kg Kyuri 1 kg Tomat 1 kg Bawang Bombay 1 kg Telur 1 kg Mentega 1 kg Total Dalam satu bulan, franchisee KTBR 253 melakukan belanja bahan baku sebanyak delapan kali dengan total biaya bahan baku sebesar Rp Jadi kebutuhan akan belanja bahan baku dalam satu tahun dengan asumsi satu tahun 96 kali yang diperoleh dari 8 kali dalam satu bulan dikalikan 12 bulan adalah 96 kali x Rp , sebesar Rp b. Biaya Operator Operator yang digunakan untuk setiap outlet yang sedang diteliti saat ini hanya satu orang dengan lama kerja 10 jam/hari. Operator yang digunakan berasal dari franchisor yang telah melawati masa training di Jakarta. Setiap bulannya, operator mendapatkan komisi (5 persen dari omset penjualan harian yaitu Rp ) Rp per harinya. Operator tersebut melakukan kegiatan operasional 25 hari

28 68 dalam satu bulan, jadi selama satu bulan komisi yang diperoleh operator sebesar Rp Kemudian dalam satu tahun total komisi operator sebesar Rp x 12 bulan sebesar Rp Operator juga menerima uang pulsa untuk satu bulan sebesar Rp , jadi dalam satu tahun biaya yang keluarkan untuk pulsa operator sebesar Rp x 12 bulan yaitu Rp /tahun. Uang transport atau uang bensin bagi operator yang memiliki sepeda motor diberikan setiap minggunya sebesar Rp , sehingga dalam satu bulan uang transport sebesar Rp x 4 minggu sebesar Rp atau Rp /tahun. c. Biaya Gas Elpiji Dalam satu outlet (gerobak) menggunakan dua tabung gas elpiji yang digunakan untuk burner dan kompor yang habis dipakai selama satu bulan. Sehingga dalam satu tahun, franchisee mengganti sebanyak 12 kali. Harga yang dipakai untuk pembelian gas elpiji adalah harga yang berlaku pada bulan Agustus 2008 (setelah mengalami kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM). Sehingga biaya yang harus dikeluarkan untuk pembelian gas elpiji Rp /tabung x 2 sebesar Rp per bulan. Jadi biaya gas elpiji selama satu tahun Rp x 12 yaitu Rp /tahun. d. Biaya Perlengkapan Pendukung Perlengkapan pendukung meliputi tisu, kantong plastik, sarung tangan, dan lain-lain. Ringkasan rincian biaya perlengkapan pendukung pada Tabel 6.

29 69 Tabel 6. Rincian Biaya Perlengkapan Pendukung N o. Nama Barang Unit Jmh per kemasan Harga Jual ( Rp) Jumlah (Rp) Jumlah (Rp) per Tahun 1. Tisu gulung 1 pak 12 buah Sarung tangan 1 pak 100 lbr Kantong plastik kecil 3 pak 100 lbr Kantong plastik besar 2 pak 100 lbr Sabun cuci piring 4 ltr 1 ltr Pembersih kaca 2 ltr 1 ltr Karbol wangi 2 ltr 1 ltr Total Dalam satu bulan, pembelian tisu gulung dilakukan selama empat kali. Sedangkan pembelian sarung tangan dan kantong plastik dilakukan satu bulan sekali, sebab jumlah dalam satu kemasan berisi 100 lembar. Pembelian perlengkapan pendukung dilakukan diluar stockist, karena pihak stockist hanya menjual bahan baku serta kemasan saja. Harga jual perlengkapan pendukung berdasarkan harga yang berlaku pada bulan Agustus Ringkasan rincian biaya variable usaha franchise KTBR cabang 253 dapat dilihat pada Tabel 7. Tabel 7. Rincian Biaya Variabel Usaha Franchise KTBR No. Jenis Biaya Variabel Biaya (Rp) 1. Biaya Bahan Baku Rp Biaya Operator Rp Biaya Gas Elpiji Rp Biaya Perlengkapan pendukung Rp Uang Makan Operador Rp (Rp /hari x 25 hari) x 12 bulan Jumlah Rp

30 Kelayakan Finansial Usaha Franchise KTBR Berdasarkan cash flow pada lampiran 2 diperoleh hasil untuk semua kriteria investasi usaha yang meliputi kriteria NPV, IRR, Net B/C, dan Payback Period. Pada tabel berikut memperlihatkan hasil kelayakan investasi tingkat suku bunga empat persen. Tabel 8. Kriteria Kelayakan Finansial Investasi Usaha Franchise KTBR No. Kriteria Investasi Nilai 1. Net Present Value Net B/C Ratio 18,0 3. Internal Rate Return (%) 5,24 4. Payback Period 1,2 Tabel 8 diatas menunjukkan bahwa bilai NPV yang dihasilkan dari usaha franchise Produk KTBR adalah positif sebesar Rp Nilai NPV pada tingkat diskonto empat persen lebih besar dari nol atau sebesar Rp yang menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan menurut nilai sekarang adalah menguntungkan untuk dilaksanakan, karena memberikan manfaat atau keuntungan sebesar Rp untuk jangka waktu lima tahun. Nilai Net B/C ratio adalah 18 atau lebih besar dari satu, artinya investasi yang dikeluarkan sekarang sebesar satu rupiah untuk usaha franchise KTBR akan menambah nilai pendapatan bersih sebesar Rp 18. Berdasarkan kriteria kelayakan Net B/C, usaha ini layak untuk dilaksanakan. Nilai IRR yang diperoleh untuk usaha franchise KTBR adalah 5,24 persen. Nilai ini berada diatas tingkat suku bunga deposito yang berlaku yaitu empat persen. Dengan kata lain, jika dilihat dari kriteria IRR maka usaha ini telah memenuhi

31 71 kriteria kelayakan finansial. Dimana modal yang dimiliki lebih menguntungkan untuk diinvestasikan pada usaha franchise KTBR bila dibandingkan dengan menyimpannya pada deposito di bank. Berdasarkan waktu pengambalian investasinya, digunakan analisis Payback Period dan dari hasil analisis yang dilakukan, franchise KTBR akan mencapai titik pengembalian investasi pada saat kegiatan telah berjalan selama satu tahun dua bulan Analisis Sensitivitas Usaha Franchise KTBR Analisis ini digunakan untuk mengetahui tingkat perubahan harga bahan baku dan perubahan volume penjualan sehingga keuntungan mendekati normal dimana NPV sama dengan nol, nilai IRR sama dengan tingkat diskonto, dan nilai Net B/C sama dengan satu. Pada penelitian ini, analisis switching value yang dilakukan adalah dengan menghitung perubahan maksimum yang boleh terjadi akibat kenaikan harga bahan baku dan penurunan volume penjualan kebab. a. Analisis Sensitivitas Usaha Franchise KTBR: Perubahan Kenaikan Harga Bahan Baku Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap kenaikan harga bahan baku dan penurunan penjualan, maka diperoleh batas maksimal kenaikan harga bahan baku kebab sebesar 22,9 persen. Kenaikan harga bahan baku tersebut sudah termasuk kenaikan bahan bakar minyak. Berarti usaha franchise KTBR masih layak dilaksanakan pada tingkatan ini, namun apabila kenaikan harga bahan baku lebih dari 22,9 persen maka usaha tersebut tidak layak untuk dilaksanakan karena akan mengalami kerugian.

32 72 b. Analisis Sensitivitas Usaha Franchise KTBR: Perubahan Penurunan Volume Penjualan Produk KTBR Variabel yang digunakan dalam analisis switching value pada penelitian ini adalah penurunan volume penjualan. Pada skenario II, penurunan volume penjualan maksimal sebesar 13,9 persen dimana usaha tersebut akan mendapatkan keuntungan normal. Namun apabila penurunan lebih dari 13,9 persen maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan, karena akan mengalami kerugian. Dari hasil analisis switching value yang dilakukan terhadap kedua skenario usaha franchise KTBR, maka dilakukan perbandingan untuk melihat skenario yang paling sensitif atau peka terhadap perubahan variabel. Perbandingan kedua skenario dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Analisis Sensitivitas Usaha Franchise KTBR Pada Kedua Skenario No. Parameter Persentase 1. Kenaikan Harga Bahan Baku (Skenario I) 22,9 2. Penurunan Volume Penjualan Produk KTBR (Skenario II) 13,9 Secara umum dapat dilihat bahwa dari kedua skenario perubahan yang terjadi atau terdapat resiko yang cukup signifikan dalam menjalankan usaha franchise KTBR. Dari kedua skenario tersebut ditunjukkan bahwa skenario I kurang peka terhadap perubahan variabel switching value, bila dibandingkan dengan skenario II. Batas maksimal perubahan ini sangat mempengaruhi dalam kriteria layak atau tidak layaknya usaha untuk dilaksanakan. Semakin kecil persentase yang diperoleh berarti usaha tersebut peka terhadap perubahan yang terjadi.

DAFTAR PUSTAKA. IFBM Franchise Manual From Small Drops To Profit. Penerbit Team International Franchise Bussiness Management.

DAFTAR PUSTAKA. IFBM Franchise Manual From Small Drops To Profit. Penerbit Team International Franchise Bussiness Management. 76 DAFTAR PUSTAKA Anang Sukandar, Drs. Franchising Indonesia. Asosiasi Franchise Indonesia. 2007. British Franchise Association/ Nat West, 2004; PricewaterhouseCoopers. 2004. Gittinger, JP. 1986. Analisis

Lebih terperinci

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 35 BAB V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Gambaran Umum Kebab Turki Baba Rafi Kebab Turki Baba Rafi merupakan usaha milik PT Baba Rafi Indonesia yang berpusat di Kota Surabaya. Sebanyak 270 outlet yang tersebar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sarana usaha. Hal ini dapat dijumpai pada kegiatan usaha franchise yang sekarang ini

BAB I PENDAHULUAN. sarana usaha. Hal ini dapat dijumpai pada kegiatan usaha franchise yang sekarang ini 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Persaingan dalam segala bidang mendorong masyarakat untuk giat dalam mendapatkan penghasilan. Selain menjadi pegawai atau karyawan di suatu institusi, masyarakat

Lebih terperinci

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 17 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Proyek adalah suatu kegiatan yang mengeluarkan uang atau biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil yang secara logika merupakan wadah

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Makanan Cepat Saji

Peluang Bisnis Makanan Cepat Saji Peluang Bisnis Makanan Cepat Saji Disusun Oleh : Frendy Achyuwan Maizal (10.12.4926) S1 SISTEM INFORMASI STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 1 ABSTRAK Makanan cepat saji adalah sebuah alternatif bagi orang yang tidak

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Usaha Waralaba Kebab Turki Baba Rafi

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Umum Usaha Waralaba Kebab Turki Baba Rafi BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Usaha Waralaba Kebab Turki Baba Rafi Sebelum penulis membuat keputusan untuk berinvestasi di Kebab Turki Baba Rafi, penulis telah melakukan observasi terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN

BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN 44 BAB 4 HASIL dan ANALISIS PENELITIAN Dalam penilaian kelayakan rencana ekspansi pembukaan outlet makanan vegetarian ini digunakan beberapa aspek-aspek yang relevan dikaji untuk menentukan suatu rencana

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut versi pemerintah Indonesia, franchise adalah suatu ikatan dimana salah satu

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menurut versi pemerintah Indonesia, franchise adalah suatu ikatan dimana salah satu 11 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Franchise 2.1.1. Definisi Franchise Franchise berasal dari bahasa Perancis (affanchir) yang artinya kejujuran atau kebebasan hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan.

MODUL 5 PIZZA IKAN. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, rasa dan aroma khas ikan. MODUL 5 PIZZA IKAN Standar Unit Kompetensi: Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu membuat pizza ikan yang enak, bertekstur lembut dan rasa yang lezat. Indikator Keberhasilan: Mutu pizza ikan

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Bisnis Makanan Tradisional Semakin Diburu Pasar Zakki Mubaraq 10.11.3992 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Seiring dengan perkembangan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana Peternakan Maju Bersama dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Untuk menilai layak atau tidak usaha tersebut

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di PT Mekar Unggul Sari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) dengan alasan

Lebih terperinci

INFO KEMITRAAN MARTABAK KAPTEN

INFO KEMITRAAN MARTABAK KAPTEN INFO KEMITRAAN MARTABAK KAPTEN Martabak merupakan salah satu kudapan populer orang Indonesia. Rasa gurih manis membuat martabak pas dimakan sebagai pengganjal perut. Punya banyak penggemar, gerai martabak

Lebih terperinci

PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE

PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE PROPOSAL BISNIS CAFE MARTABAK MANIS BANGKA BERKONSEP WIFI & ONLINE DISUSUN OLEH : PETER MINARDI LUKITO NIM : 201481079 UNIVERSITAS ESA UNGGUL 2016 KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Aspek finansial merupakan aspek yang dikaji melalui kondisi finansial suatu usaha dimana kelayakan aspek finansial dilihat dari pengeluaran dan pemasukan usaha tersebut selama

Lebih terperinci

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir :

Lampiran 1. Kuesioner penelitian. A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : LAMPIRAN Lampiran 1. Kuesioner penelitian A. Identitas Pemilik Nama : Alamat rumah : Tempat/ Tanggal lahir : Pendididkan Terakhir : B. Identitas Usaha Nama Usaha : Nama Pemilik : Bidang Usaha : Jumlah

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA PENINGKATAN NILAI JUAL IKAN NON EKONOMIS MELALUI USAHA CEMILAN CFC CRISPY FISH CARAAGE BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Disusun oleh: Ketua : Cholifah C34090047

Lebih terperinci

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS LINGKUNGAN BISNIS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS DI SUSUN OLEH : NAMA : CORISUS TRISEPTIARAHARJO NIM : 10.11.4059 KELAS : S1 TI 2G SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010 / 2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA MIE AYAM

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Analisis kelayakan finansial atau analisis aspek keuangan usaha perlu

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN. Analisis kelayakan finansial atau analisis aspek keuangan usaha perlu BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN 4.1 Pembahasan Hasil Penelitian 4.1.1 Aspek Keuangan Analisis kelayakan finansial atau analisis aspek keuangan usaha perlu dilakukan untuk membantu dalam mengembangkan

Lebih terperinci

MASRUUM BURGER/BURGER JAMUR Asep Sugianto,NIM: ,S1_Si_2H Jurusan Sistem Informasi,STMIK Amikom Yogyakarta

MASRUUM BURGER/BURGER JAMUR Asep Sugianto,NIM: ,S1_Si_2H Jurusan Sistem Informasi,STMIK Amikom Yogyakarta Tugas akhir kuliah Lingkungan Bisnis Semester genap tahun akademik 2010/2011 MASRUUM BURGER/BURGER JAMUR Asep Sugianto,NIM:10.12.4903,S1_Si_2H Jurusan Sistem Informasi,STMIK Amikom Yogyakarta ABSTRAKS

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. PENGARUH SUHU DAN LAMA PENGGORENGAN HAMPA TERHADAP MUTU DAN ORGANOLEPTIK KERIPIK IKAN LEMURU Penelitian tahap satu ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh suhu dan lama penggorengan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA VEMIXHEALTH : VARIASI PUDING NON KOLESTROL DENGAN KOMPOSISI SAYURAN SEBAGAI MAKANAN RINGAN PRAKTIS DAN SEHAT SEHARI-HARI BIDANG KEGIATAN : PKM - K Diusulkan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN :

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA SANGKUSTI SEBAGAI PELUANG USAHA MAKANAN TRADISIONAL ALTERNATIF KHAS KOTA SEMARANG BIDANG KEGIATAN : PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Antonius Indra Legowo Dimas Aditya

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) Nama : Sonny Suryadi NPM : 36410653 Jurusan : Teknik Industri

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci

Resep kue keju. Resep Kue Nastar Keju Kraft

Resep kue keju. Resep Kue Nastar Keju Kraft Resep kue keju Resep kue keju ini saya dapatkan dari keju kesayangan saya yaitu keju kraft. Saya dan admin 1 blog ini memang sangat menyukai masakan apapun yang mengandung keju. Pada posting kali ini kami

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk mendapatkan

Lebih terperinci

INFO KEMITRAAN MARTABAK KAPTEN

INFO KEMITRAAN MARTABAK KAPTEN INFO KEMITRAAN MARTABAK KAPTEN Martabak merupakan salah satu kudapan populer orang Indonesia. Rasa gurih manis membuat martabak pas dimakan sebagai pengganjal perut. Punya banyak penggemar, gerai martabak

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

Peluang Bisnis Gorengan Dengan Modal Kecil

Peluang Bisnis Gorengan Dengan Modal Kecil Peluang Bisnis Gorengan Dengan Modal Kecil Siapa yang tidak suka makan gorengan? Nah, makanan ringan yang satu ini memang sudah tidak asing lagi bagi lidah kita. Dalam hal usaha pun, dapat dipastikan para

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1.Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Menurut Husnan dan Suwarsono (2000), proyek pada dasarnya merupakan kegiatan yang menyangkut pengeluaran modal (capital

Lebih terperinci

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS ASPEK FINANSIAL Analisis aspek finansial digunakan untuk menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan. Analisis aspek finansial dapat memberikan perhitungan secara kuantatif

Lebih terperinci

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Analisis Aspek Finansial Aspek finansial adalah aspek yang mengkaji dari sisi keuangan perusahaan. Kelayakan pada aspek financial dapat diukur melalui perhitungan

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dalam penelitian ini ditujukan untuk mengetahui kelayakan usaha peternakan ayam ras petelur dari segi keuangan. Analisis finansial digunakan

Lebih terperinci

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan

Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Bisnis Kerupuk Udang, Renyah Menguntungkan Kerupuk merupakan salah satu makanan ringan yang banyak diburu para konsumen. Rasanya yang gurih dan teksturnya yang sangat renyah, menjadikan kerupuk sebagai

Lebih terperinci

INFO KEMITRAAN MARTABAK KAPTEN

INFO KEMITRAAN MARTABAK KAPTEN INFO KEMITRAAN MARTABAK KAPTEN Martabak merupakan salah satu kudapan populer orang Indonesia. Rasa gurih manis membuat martabak pas dimakan sebagai pengganjal perut. Punya banyak penggemar, gerai martabak

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana untuk operasional usaha : Tabel 6.1 Kebutuhan Dana BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT

PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT PROPOSAL BISNIS USAHA KUE BROWNIES COKLAT 1 Bab 1 Pendahuluan 1.1. Latar belakang Perkembangan pada bidang ekonomi dan teknologi yang begitu pesat di dunia dan masyarakat kita saat ini telah merubah pola

Lebih terperinci

BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR

BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR BAB VI. KARAKTERISTIK PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR 6.1 Karakteristik Pedagang Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Martabak merupakan salah satu jenis makanan yang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Dian Layer Farm yang terletak di Kampung Kahuripan, Desa Sukadamai, Kecamatan Darmaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA FRANCHISE KEBAB TURKI BABA RAFI (Kasus di Outlet Kebab Turki Baba Rafi 253 Cabang Bogor) Oleh : RATIH OKTAWIDYA K A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA FRANCHISE KEBAB TURKI BABA RAFI (Kasus di Outlet Kebab Turki Baba Rafi 253 Cabang Bogor) Oleh : RATIH OKTAWIDYA K A ANALISIS KELAYAKAN USAHA FRANCHISE KEBAB TURKI BABA RAFI (Kasus di Outlet Kebab Turki Baba Rafi 253 Cabang Bogor) Oleh : RATIH OKTAWIDYA K A 14105590 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil tempat di kantor administratif Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) Jawa Barat yang berlokasi di Kompleks Pasar Baru Lembang

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari 47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran

Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Mengemas Laba Usaha Kacang Mete Di Musim Lebaran Peluang bisnis musiman yang menjanjikan untung besar bagi para pelakunya, salah satunya saja seperti bisnis camilan kacang mete yang labanya semakin gurih

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Analisis Kelayakan Usaha Analisis Kelayakan Usaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untuk menilai sejauh mana manfaat

Lebih terperinci

Mau bisnis Makanan Cepat Saji? Ya D-PIZZA aja. Modal kecil, resiko kecil, untung besar dan cepat balik modal

Mau bisnis Makanan Cepat Saji? Ya D-PIZZA aja. Modal kecil, resiko kecil, untung besar dan cepat balik modal Mau bisnis Makanan Cepat Saji? Ya D-PIZZA aja. Modal kecil, resiko kecil, untung besar dan cepat balik modal D-PIZZA berdiri pada tanggal 8 Juli 2009, dimana outlet pertama dibuka di Pondok Kelapa Jakarta

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Teoretis Kerangka pemikiran teoretis merupakan suatu penalaran peneliti yang didasarkan pada pengetahuan, teori, dalil, dan proposisi untuk menjawab suatu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Jadwal kerja karyawan Pro AB Chicken periode 1-15 Juli 2011

Lampiran 1. Jadwal kerja karyawan Pro AB Chicken periode 1-15 Juli 2011 LAMPIRAN Lampiran 1. Jadwal kerja karyawan Pro AB Chicken periode 1-15 Juli 2011 NAMA JUNI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 Manager M M M M M M A M A M M A M A M Kasir 1 A X A A M A A A X A M M A A

Lebih terperinci

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN...

NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN... Page1 TUGAS PROPOSAL BISNIS E-COMMERCE NASI GORENG SEHAT ENAK TENAAANN... OLEH : DEWI SRI RAHAYU 11120056 4MP S1 Pagi Page2 KATA PENGANTAR Alhamdulillah dan puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT

Lebih terperinci

Pisang Pontia dengan aneka rasa

Pisang Pontia dengan aneka rasa 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kampus Intitut Pertanian Bogor adalah salah satu kampus yang memiliki jadwal praktikum yang cukup tinggi, karena kampus IPB ingin mahasiswa yang melakukan praktikum

Lebih terperinci

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Sebagai Dasar. Perusahaan Kebab Turki Baba Rafi

Perhitungan Harga Pokok Pesanan Sebagai Dasar. Perusahaan Kebab Turki Baba Rafi Perhitungan Harga Pokok Pesanan Sebagai Dasar Penentuan Harga Jual Pada Perusahaan Kebab Turki Baba Rafi NAMA : Maretha Triwulan NPM : 25209237 Dosen Pembimbing : Suryandari Sedyo Utami, SE.,MM Latar Belakang

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS : GAGAH PRAYOGI : / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS NAMA NIM : GAGAH PRAYOGI : 10.12.4744 / S1-SI-2F STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA ABSTRAK Menekuni berbagai peluang bisnis di bidang makanan memang menjanjikan untung besar bagi para

Lebih terperinci

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK

PELUANG USAHA JAMUR KRIUK PELUANG USAHA JAMUR KRIUK Di susun oleh : Nama : Yurdiansyah M Agun Nim : 11.11.5691 Kelas : 11-S1-TI-15 Blog : melodyautomotif@blogspot.com ABSTRAK Peluang bisnis kali ini yang saya buat tentang peluang

Lebih terperinci

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini

BAB V RENCANA AKSI. bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini BAB V RENCANA AKSI Bab ini menjelaskan rencana aksi atau realisasi dari perancangan model bisnis mobile application platform PinjamPinjam. Penjelasan dalam bab ini meliputi rencana kegiatan dan waktu pelaksanaan,

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN USAHA FRANCHISE KEBAB TURKI BABA RAFI (Kasus di Outlet Kebab Turki Baba Rafi 253 Cabang Bogor) Oleh : RATIH OKTAWIDYA K A

ANALISIS KELAYAKAN USAHA FRANCHISE KEBAB TURKI BABA RAFI (Kasus di Outlet Kebab Turki Baba Rafi 253 Cabang Bogor) Oleh : RATIH OKTAWIDYA K A ANALISIS KELAYAKAN USAHA FRANCHISE KEBAB TURKI BABA RAFI (Kasus di Outlet Kebab Turki Baba Rafi 253 Cabang Bogor) Oleh : RATIH OKTAWIDYA K A 14105590 PROGRAM SARJANA EKSTENSI MANAJEMEN AGRIBISNIS FAKULTAS

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN STEAK

PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN STEAK KARYA ILMIAH LINGKUNGAN BISNIS PELUANG BISNIS WARUNG MAKAN STEAK DISUSUN OLEH : GINA ANGGITA PUTERI KINASIH 10.11.3909 S1 TI 2E STMIK AMIKOM Yogyakarta T.A. 2010-2011 ABSTRAK ABSTRAK Karya ilmiah ini berjudul

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Pengambilan data dilakukan pada bulan Februari sampai dengan bulan Maret 2011, bertempat di Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor,

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL Analisis finansial dilakukan untuk melihat sejauh mana CV. Usaha Unggas dapat dikatakan layak dari aspek finansial. Penilaian layak atau tidak usaha tersebut dari

Lebih terperinci

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong

Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Bisnis Keripik Singkong, Labanya Penuhi Kantong Gurih dan renyahnya keripik singkong begitu banyak digemari masyarakat. Tak heran bila belakangan ini banyak pemula maupun pelaku bisnis camilan yang saling

Lebih terperinci

RENCANA BISNIS TAHUN 2010

RENCANA BISNIS TAHUN 2010 RENCANA BISNIS TAHUN 2010 Nama Perusahaan: Mat Kisrun Bidang Usaha: Pembuatan dan Penjualan Martabak Alamat: Pasar Rayuma Jl. Rayuma No.34 Kota Bandar Raya Oleh: Nugget F Gunawi Mitra Manajemen Usaha Hp:

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data VI METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Wisata Agro Tambi, Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Pemilihan lokasi dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS MARTABAK Disusun oleh: Nama:Nariswari Kelas:D3-MI-01 NIM:11-02-7968 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2012 ABSTRAK Usaha yang ingin saya lakukan di bidang makanan. Makanan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Pada saat ini banyak orang yang ingin membuat acara atau kegiatan secara simpel dan efisien. Contohnya dalam hal penyiapan makanan dan hidangan. Biasanya mereka lebih

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS USAHA MIE AYAM. Oleh : NAMA : YATIMAN KELAS : S1 SI 2C NIM :

PELUANG BISNIS USAHA MIE AYAM. Oleh : NAMA : YATIMAN KELAS : S1 SI 2C NIM : PELUANG BISNIS USAHA MIE AYAM Oleh : NAMA : YATIMAN KELAS : S1 SI 2C NIM : 10.12.4575 STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Karya tulis ini di buat untuk membantu pembaca menentukan suatu peluang bisnis.

Lebih terperinci

VIII. PENDAPATAN USAHA PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR

VIII. PENDAPATAN USAHA PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR VIII. PENDAPATAN USAHA PEDAGANG MARTABAK KAKI LIMA DAN WARUNG TENDA PECEL LELE DI KOTA BOGOR 8.1 Pendapatan Usaha Martabak Kaki Lima di Kota Bogor Analisis pendapatan usaha bertujuan untuk mengetahui besarnya

Lebih terperinci

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI.

TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK. DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : Kelas : S1. SI. TUGAS LINGKUNGAN BISNIS BERJUALAN MAKANAN ALA GEROBAK DISUSUN OLEH : Nama : Rizqi Bayu Satrio NIM : 10. 12. 5144 Kelas : S1. SI. 2K STMIK AMIKOM YOGYAKARTA 2011 ABSTRAK Karya tulis ini dibuat untuk membantu

Lebih terperinci

Usaha Murah Hasilnya Waah...

Usaha Murah Hasilnya Waah... Usaha Murah Hasilnya Waah... PANDUAN KEMITRAAN SIOMAY AISHA Panduan Kemitraan Siomay Aisha ini merupakan petunjuk bagi semua orang yang sedang mencari peluang usaha yang mudah, cepat dan murah. Panduan

Lebih terperinci

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich,

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA. BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich, USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA BAGOR SANDWICH Bakpao Goreng dengan Isi Sandwich, BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan Oleh: Ketua : Theng, Anita C. C12.2011.00343 Angkatan 2011 Anggota :

Lebih terperinci

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Analisis kelayakan finansial dilakukan untuk mengetahui kelayakan pembesaran ikan lele sangkuriang kolam terpal. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam aspek finansial

Lebih terperinci

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN

C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN C.3. AGROINDUSTRI TEPUNG CABE I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Cabe berasal dari Amerika Tengah dan saat ini merupakan komoditas penting dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. Hampir semua rumah tangga

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII. ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan. setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan. setiap manusia pasti membutuhkan makanan, khususnya makanan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bisnis makanan merupakan aspek yang besar untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal. Bisnis makanan tidak akan ada habisnya, karena setiap manusia pasti membutuhkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA LAPORAN AKHIR PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA CHI EMAA (CHILI ENAK MANTAAPP) CABAI ISI DAGING BERBALUT MIE SEHAT SEBAGAI SALAH SATU PILIHAN JAJANAN KAYA MANFAAT. BIDANG KEGIATAN: PKM-K Diusulkan oleh: Ketua

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS

TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS TUGAS AKHIR LINGKUNGAN BISNIS Peluang Bisnis Makanan ala Gerobak ESTU PRIYANGGO AJI 10.11.3920 SEMESTER GENAP TAHUN AKADEMIK 2010/2011 STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Abstrak Dalam penyusunan karya tulis ilmiah

Lebih terperinci

KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi

KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi L A M P I R A N 17 Lampiran 1. Kuisioner Penelitian KUISIONER PENELITIAN MI JAGUNG Pengrajin Mi I. IDENTITAS RESPONDEN No. Pertanyaan Jawaban 1 Nama 2 Usia tahun 3 Jenis Kelamin (1) Laki-laki (2) Perempuan

Lebih terperinci

PELUANG BISNIS POCOYO INDONESIA A Never Ending Opportunity

PELUANG BISNIS POCOYO INDONESIA A Never Ending Opportunity PELUANG BISNIS POCOYO INDONESIA A Never Ending Opportunity Phone : +6281703320543 Email : pocoyo_indonesia@hotmail.com A. TENTANG POCOYO Pocoyo Waffle & Hotdog, sebuah bisnis makanan cepat saji yang didirikan

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN

LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN 1 LAPORAN AKHIR PKM-KEWIRAUSAHAAN PEMPEK LAJANG : PEMPEK BERBAHAN DASAR IKAN LELEE DENGAN ISI BUAH JAMBLANG Disusun oleh : Ermy Puspitasari Qisthya Octa Istnainy Novi Ari Christanty Yusuf Zawawi Imam Busyrah

Lebih terperinci

TAHU KerisPY. New Product. Kress, Mayonaise & Pedas. makanan kota, dan kami punya visi kalau makanan ini akan menjadi makanan favorit orang kota.

TAHU KerisPY. New Product. Kress, Mayonaise & Pedas. makanan kota, dan kami punya visi kalau makanan ini akan menjadi makanan favorit orang kota. Umbi Stick adalah anak perusahaan dari CV. Paramuda Agro Nusantara dengan Founder Bpk. Noor Yusuf SB. Umbi Stick adalah makanan yang bahan bakunya berasal dari desa (atau dulu identik dengan makanan orang

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Kampung Budaya Sindangbarang, Desa Pasir Eurih, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh :

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN. Diusulkan oleh : PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA JUDUL PROGRAM ROLADING (ROTI LAHAR DINGIN) BIDANG KEGIATAN: PKM KEWIRAUSAHAAN Diusulkan oleh : Hayuning Tyas T.K. D1515046 Angkatan 2015 Alifia Kustina D1815007 Angkatan

Lebih terperinci

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil

Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil Bisnis Warung Kelontong Modal Kecil Mungkin benar bila modal uang merupakan salah satu hal yang dibutuhkan dalam memulai usaha. Namun memiliki modal uang yang terbatas, bukan menjadi satu alasan bagi Anda

Lebih terperinci

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur

V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur V. GAMBARAN UMUM 5.1. Sejarah dan Perkembangan Restoran Martabak Air Mancur Restoran Martabak Air Mancur (MAM) merupakan konsep restoran yang menyajikan keunikan pengolahan tepung terigu menjadi menu makanan

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

tips: Menyimpan Tahu Segar

tips: Menyimpan Tahu Segar Tip's Memasak Tip's Memasak tips: Kaldu Udang Mendapatkan kaldu udang yang gurih, sangrai atau panggang kulit, dan kepala udang hingga kering dan harum. Angkat lalu rebus dengan air secukupnya di atas

Lebih terperinci

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning.

Namun, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan untuk memulai bisnis nasi kuning. Nasi Kuning, Menu Sarapan Jadi Peluang Bisnis Rumahan Menjalankan bisnis dari rumah? Kenapa tidak. Sekarang ini hanya dengan mengandalkan peluang bisnis dari lingkungan sekitar tempat tinggal saja, kita

Lebih terperinci

LAPORAN AKHIR PKM-K DOKAR DONAT BAKAR BERBAHAN DASAR SINGKONG UPAYA PENINGKATAN GENGSI SINGKONG SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN

LAPORAN AKHIR PKM-K DOKAR DONAT BAKAR BERBAHAN DASAR SINGKONG UPAYA PENINGKATAN GENGSI SINGKONG SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN LAPORAN AKHIR PKM-K DOKAR DONAT BAKAR BERBAHAN DASAR SINGKONG UPAYA PENINGKATAN GENGSI SINGKONG SEBAGAI ALTERNATIF PANGAN Disusun oleh: Ika Ely Susanti A34100042 ( 2010 ) Rizky Marcheria Ardiyanti A34100025

Lebih terperinci