ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES )"

Transkripsi

1 ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL TERHADAP PROFITABILITAS INDUSTRI RUMAH TANGGA ANEKA KUE KERING (STUDI KASUS: INDUSTRI RUMAH TANGGA ONI COOKIES ) Nama : Sonny Suryadi NPM : Jurusan : Teknik Industri Pembimbing : Dr. Ir. Rakhma Oktavina, MT.

2 Pendahuluan Latar Belakang Masalah Pengeluaran yang tidak terkontrol. Modal usaha yang telah dikeluarkan tidak diketahui besarannya secara jelas. (Over Budget) Rencana usaha tidak berjalan dengan baik. Besar pendapatan yang tidak diketahui secara pasti. Analisis kelayakan finansial menjadi sangat penting dalam membangun sebuah usaha.

3 Pendahuluan Tujuan Penulisan 1. Mengetahui besarnya investasi awal dan besarnya modal kerja. 2. Mengetahui proyeksi analisis rugi laba berdasarkan keuntungan per periode. 3. Mengetahui proyeksi perkiraan aliran kas (Cash Flow) berdasarkan besarnya ICF (Internal Cash Flow), OCF (Operational Cash Flow), dan TCF (Terminal Cash Flow). 4. Mengetahui proyeksi penilaian investasi berdasarkan besar PP (Payback Period), NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), dan BEP (BreakEven Point). 5. Mengetahui kelayakan usaha berdasarkan analisis sensitivitas pada usaha kue Oni Cookies terhadap beberapa kondisi: a. Adanya kenaikan biaya variabel. b. Adanya kenaikan tingkat suku bunga pinjaman bank.

4 Mulai Permasalahan a. Pengeluaran belanja bahan baku tidak terkontrol b. Rencana produksi bulanan tidak berjalan lancar c. Pendapatan penjualan tidak diketahui secara tepat d. Modal produksi yang telah dikeluarkan tidak diketahui Tujuan Penelitian a. Mengetahui besarnya investasi awal dan besarnya modal kerja b. Mengetahui Proyeksi analisis rugi laba berdasarkan keuntungan per periode c. Mengetahui proyeksi perkiraan aliran kas (Cash Flow) d. Mengetahui proyeksi penilaian investasi e. Mengetahui kelayakan usaha berdasarkan analisis sensitivitas pada usaha kue kering Pengumpulan Data a. Asumsi Analisis Kelayakan Usaha Kue Kering b. Data Kapasitas Produksi c. Data Komponen Biaya Variabel dan Biaya Tetap d. Data Harga Jual Produk e. Data Investasi Metodologi Penelitian Gambar 3.1 Diagram Alir Pemecahan Masalah Pengolahan Data a. Perhitungan Biaya Investasi & Modal Kerja b. Perhitungan Proyeksi Produksi & Pendapatan c. Perhitungan Proyeksi Angsuran Pokok & Bunga Bank d. Perhitungan Proyeksi Rugi Laba e. Perhitungan Proyeksi Aliran Kas f. Perhitungan Proyeksi Penilaian Investasi Analisis Kelayakan & Analisis Sensitivitas terhadap: a. Adanya kenaikan biaya variabel b. Adanya kenaikan suku bunga pinjaman bank Kesimpulan Selesai

5 Pengumpulan Data Tab el 4.1 Asumsi Analisis Kelayakan Usaha Kue Kering No. Asumsi Satuan Nilai / Jumlah 1 Periode Proyek Tahun 5 2 Tenaga Kerja a. Tenaga Pengadonan Orang 2 b. Tenaga Pencetakan Kue Orang 2 c. Tenaga Pemolesan+Pemanggangan Orang 2 d. Tenaga Pengemasan Orang 1 e. Tenaga Pemasaran & Administrasi Orang 1 3 Suku Bunga per Tahun % 11,75 4 Proporsi Modal a. Modal Pinjaman % 60 b. Modal Sendiri % 40 5 Jangka Waktu Pengembalian Pinjaman Tahun 3 6 Pajak per Tahun % 10 Tab el 4.2 Data Kapasitas Produksi No. Asumsi Satuan Nilai / Jumlah 1 Hari Kerja per Bulan Hari 20 2 Hari Kerja per Tahun Hari Volume Produksi Kue/Tahun a. Nastar Toples 1200 b. Kastengel Toples 1200 c. Putri Salju Toples 960 d. Sagu Keju Toples 960 e. Semprit Toples 960 *) Asumsi 1 resep menghasilkan 4-5 toples kue

6 Pengumpulan Data Tab el 4.3 Data Biaya Variabel dan Biaya Tetap No. Konponen Biaya Satuan Biaya Satuan Total Biaya per Tahun Komponen Biaya Variabel 1 Bahan Baku Kue a. Nastar Rp/Toples Rp 11,986 Rp 14,383,333 b. Kastengel Rp/Toples Rp 11,301 Rp 13,561,333 c. Putri Salju Rp/Toples Rp 11,358 Rp 10,903,333 d. Sagu Keju Rp/Toples Rp 11,045 Rp 10,603,333 e. Semprit Rp/Toples Rp 8,795 Rp 8,443,333 2 Gas Rp/Tabung Rp 16,500 Rp 11,880,000 3 Toples Kemasan Rp/Toples Rp 2,500 Rp 13,200,000 4 Label Rp/Label Rp 150 Rp 792,000 5 Solatipe Rp/Gulung Rp 2,500 Rp 1,650,000 7 Tenaga Kerja Langsung a. Pengadon, Pencetak, Pemoles, Pemanggang, Pengemas Rp/Hari Rp 50,000 Rp 84,000,000 8 Biaya Overhead Biaya Listrik Rp/Bulan Rp 100,000 Rp 1,200,000 Biaya Pemeliharaan Rp/Bulan Rp 80,000 Rp 960,000 Air Minum + P3K (Penunjang Pekerja) Rp/Bulan Rp 100,000 Rp 1,200,000 Komponen Biaya Tetap 1 Tenaga Kerja Tak Langsung a. Pemasaran & Administrasi Rp/Bulan Rp 1,500,000 Rp 18,000,000 2 Biaya Pemasaran Rp/Bulan Rp 450,000 Rp 5,400,000

7 Pengumpulan Data Tab el 4.4 Data Harga Jual Produk Oni Cookies No Harga Jual Produk Satuan Harga Satuan 1 Harga Grosir a. Nastar Rp/Toples Rp 55,000 b. Kastengel Rp/Toples Rp 55,000 c. Putri Salju Rp/Toples Rp 42,000 d. Sagu Keju Rp/Toples Rp 42,000 e. Semprit Rp/Toples Rp 42,000 2 Harga Eceran a. Nastar Rp/Toples Rp 65,000 b. Kastengel Rp/Toples Rp 65,000 c. Putri Salju Rp/Toples Rp 50,000 d. Sagu Keju Rp/Toples Rp 50,000 e. Semprit Rp/Toples Rp 50,000

8 Pengolahan Data Tab el 4.5 Perhitungan Biaya Investasi Awal No. Komponen Biaya Investasi Jumlah Fisik Satuan Harga/Satuan (Rp) Total Harga (Rp) Umur (Thn) Nilai Sisa (Rp) Susut/Thn (Rp) 1 Lahan dan Bangunan: a. Tanah 60 m 2 Rp300,000 Rp18,000,000 b. Bangunan Tertutup 50 m 2 Rp1,000,000 Rp50,000, Rp5,000,000 Rp900,000 c. Bangunan Terbuka 10 m 2 Rp100,000 Rp1,000, Rp100,000 Rp18,000 2 Alat Produksi dan Pengemas a. Panggangan Kue 2 unit Rp400,000 Rp800, Rp80,000 Rp72,000 b. Loyang Aluminium Panggang 20 unit Rp15,000 Rp300,000 5 Rp30,000 Rp54,000 c. Lemari Es 1 unit Rp1,800,000 Rp1,800, Rp180,000 Rp162,000 d. Timbangan 3 unit Rp150,000 Rp450, Rp45,000 Rp40,500 e. Baskom 6 unit Rp15,000 Rp90,000 5 Rp9,000 Rp16,200 f. Cetakan Kue 6 unit Rp10,000 Rp60,000 5 Rp6,000 Rp10,800 g. Mixer Kue 2 unit Rp460,000 Rp920, Rp92,000 Rp82,800 h. Gunting 2 unit Rp15,000 Rp30,000 5 Rp3,000 Rp5,400 i. Pisau 2 unit Rp25,000 Rp50, Rp5,000 Rp4,500 j. Plastik Tangan 1 kg Rp15,000 Rp15,000 1 Rp1,500 Rp13,500 k. Kipas Angin 2 unit Rp150,000 Rp300, Rp30,000 Rp27,000 l. Tabung Gas 4 unit Rp130,000 Rp520, Rp52,000 Rp46,800 m. Kompor Gas 1 unit Rp400,000 Rp400, Rp40,000 Rp36,000 n. Tempat Solatipe 2 unit Rp10,000 Rp20, Rp2,000 Rp1,800 o. Kuas 2 unit Rp6,000 Rp12,000 2 Rp1,200 Rp5,400 p. Sendok Adonan 2 unit Rp12,500 Rp25,000 4 Rp2,500 Rp5,625 q. Alat Parut Keju 2 unit Rp25,000 Rp50,000 4 Rp5,000 Rp11,250 Total Modal Sendiri 40% Modal Pinjaman 60% Rp74,842,000 Rp5,684,200 Rp1,513,575 Rp29,936,800 Rp44,905,200

9 Pengolahan Data Tab el 4.6 Perhitungan Modal Kerja Komponen Biaya Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 A. Biaya Tetap 1. PBB - Tanah Rp 90,000 Rp 90,000 Rp 90,000 Rp 90,000 Rp 90,000 Rp 90,000 - Bangunan Tertutup Rp 250,000 Rp 250,000 Rp 250,000 Rp 250,000 Rp 250,000 Rp 250, Penyusutan Rp 1,513,575 Rp 1,513,575 Rp 1,513,575 Rp 1,513,575 Rp 1,513,575 Rp 1,513, Tenaga Kerja Tak Langsung Rp 18,000,000 Rp 18,000,000 Rp 18,000,000 Rp 18,000,000 Rp 18,000, Biaya Pemasaran Rp 5,400,000 Rp 5,400,000 Rp 5,400,000 Rp 5,400,000 Rp 5,400,000 Total Biaya Tetap Rp 1,853,575 Rp 25,253,575 Rp 25,253,575 Rp 25,253,575 Rp 25,253,575 Rp 25,253,575 B. Biaya Variabel 1. Biaya Bahan Baku a. Nastar Rp 14,383,333 Rp 14,383,333 Rp 14,383,333 Rp 14,383,333 Rp 14,383,333 b. Kastengel Rp 13,561,333 Rp 13,561,333 Rp 13,561,333 Rp 13,561,333 Rp 13,561,333 c. Putri Salju Rp 10,903,333 Rp 10,903,333 Rp 10,903,333 Rp 10,903,333 Rp 10,903,333 d. Sagu Keju Rp 10,603,333 Rp 10,603,333 Rp 10,603,333 Rp 10,603,333 Rp 10,603,333 e. Semprit Rp 8,443,333 Rp 8,443,333 Rp 8,443,333 Rp 8,443,333 Rp 8,443, Gas Rp 11,880,000 Rp 11,880,000 Rp 11,880,000 Rp 11,880,000 Rp 11,880, Toples Kemasan Rp 13,200,000 Rp 13,200,000 Rp 13,200,000 Rp 13,200,000 Rp 13,200, Label Rp 792,000 Rp 792,000 Rp 792,000 Rp 792,000 Rp 792, Solatipe Rp 1,650,000 Rp 1,650,000 Rp 1,650,000 Rp 1,650,000 Rp 1,650, Tenaga Kerja Langsung Rp 84,000,000 Rp 84,000,000 Rp 84,000,000 Rp 84,000,000 Rp 84,000, Biaya Overhead Rp 3,360,000 Rp 3,360,000 Rp 3,360,000 Rp 3,360,000 Rp 3,360,000 Total Biaya Variabel Rp 172,776,667 Rp 172,776,667 Rp 172,776,667 Rp 172,776,667 Rp 172,776,667 Total Rp 1,853,575 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Modal Sendiri 40% Rp 79,953,527 Modal Pinjaman 60% Rp 119,930,290

10 Pengolahan Data Tab el 4.7 Perhitungan Biaya Tetap & Biaya Variabel No. Struktur Biaya Tahun 0 Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 1 Biaya Tetap Rp 1,853,575 Rp 25,253,575 Rp 25,253,575 Rp 25,253,575 Rp 25,253,575 Rp 25,253,575 2 Biaya Variabel 0 Rp 172,776,667 Rp 172,776,667 Rp 172,776,667 Rp 172,776,667 Rp 172,776,667 Total Rp 1,853,575 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Tab el 4.8 Perhitungan Biaya & Sumber Dana Usaha Kue Kering No. Komponen Biaya Proyek Persentase Total Biaya (Rp) 1 Biaya Investasi Awal Rp 74,842,000 a. Modal Sendiri 40% Rp 29,936,800 b. Modal Pinjaman 60% Rp 44,905,200 2 Biaya Modal Kerja Rp 199,883,817 a. Modal Sendiri 40% Rp 79,953,527 b. Modal Pinjaman 60% Rp 119,930,290 3 Total Biaya Proyek Rp 274,725,817 a. Modal Sendiri 40% Rp 109,890,327 b. Modal Pinjaman 60% Rp 164,835,490 Tab el 4.9 Proyeksi Produksi & Pendapatan No. Produk *) Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 1 Nastar Rp 74,400,000 Rp 74,400,000 Rp 74,400,000 Rp 74,400,000 Rp 74,400,000 2 Kastengel Rp 74,400,000 Rp 74,400,000 Rp 74,400,000 Rp 74,400,000 Rp 74,400,000 3 Putri Salju Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 4 Sagu Keju Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 5 Semprit Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Rp 45,696,000 Total Rp 285,888,000 Rp 285,888,000 Rp 285,888,000 Rp 285,888,000 Rp 285,888,000 *) Asumsi penjualan 70% adalah pembeli pengecer dan 30% adalah pembeli grosir.

11 Pengolahan Data Tab el 4.10 Proyeksi Pembayaran Angsuran Pokok dan Bunga Bank Periode Hutang Bank (Rp) Angsuran Pokok (Rp) Bunga Bank (Rp) Pembayaran Ke Bank (Rp) Tahun 0 Rp 164,835,490 Bulan 1 Rp 160,256,726 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 2 Rp 155,677,963 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 3 Rp 151,099,199 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 4 Rp 146,520,436 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 5 Rp 141,941,672 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 6 Rp 137,362,908 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 7 Rp 132,784,145 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 8 Rp 128,205,381 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 9 Rp 123,626,618 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 10 Rp 119,047,854 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 11 Rp 114,469,090 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Bulan 12 Rp 109,890,327 Rp 4,578,764 Rp 1,614,014 Rp Tahun 1 Rp 109,890,327 Rp 54,945, Rp 19,368,170 Rp 74,313,333 Bulan 1 Rp 105,311,563 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 2 Rp 100,732,799 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 3 Rp 96,154,036 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 4 Rp 91,575,272 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 5 Rp 86,996,509 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 6 Rp 82,417,745 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 7 Rp 77,838,981 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 8 Rp 73,260,218 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 9 Rp 68,681,454 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 10 Rp 64,102,691 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 11 Rp 59,523,927 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Bulan 12 Rp 54,945,163 Rp 4,578,764 Rp 1,076,009 Rp Tahun 2 Rp 54,945,163 Rp 54,945,163 Rp 12,912,113 Rp 67,857,277 Bulan 1 Rp 50,366,400 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 2 Rp 45,787,636 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 3 Rp 41,208,873 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 4 Rp 36,630,109 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 5 Rp 32,051,345 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 6 Rp 27,472,582 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 7 Rp 22,893,818 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 8 Rp 18,315,054 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 9 Rp 13,736,291 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 10 Rp 9,157,527 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 11 Rp 4,578,764 Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Bulan 12 Rp - Rp 4,578,764 Rp 538,005 Rp Tahun 3 Rp - Rp 54,945,163 Rp 6,456,057 Rp 61,401,220 Tab el 4.11 Proyeksi Analisis Rugi Laba No. Komponen Analisis Tahun 1 (Rp) Tahun 2 (Rp) Tahun 3 (Rp) Tahun 4 (Rp) Tahun 5 (Rp) 1 Total Penjualan Rp 285,888,000 Rp 285,888,000 Rp 285,888,000 Rp 285,888,000 Rp 285,888,000 2 Biaya Produksi (Operasional) Rp 199,883,817 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 Rp 198,030,242 3 Pendapatan Kotor Rp 86,004,183 Rp 87,857,758 Rp 87,857,758 Rp 87,857,758 Rp 87,857,758 4 Penyusutan Biaya Investasi Rp 1,513,575 Rp 1,513,575 Rp 1,513,575 Rp 1,513,575 Rp 1,513,575 5 Pendapatan (sebelum Bunga & Pajak) Rp 84,490,608 Rp 86,344,183 Rp 86,344,183 Rp 86,344,183 Rp 86,344,183 6 Bunga Kredit per Tahun (11,75%) Rp 19,368,170 Rp 12,912,113 Rp 6,456,057 7 Pendapatan (sebelum Pajak) Rp 65,122,438 Rp 73,432,070 Rp 79,888,127 Rp 86,344,183 Rp 86,344,183 8 Pajak Rp 1,169,085 Rp 2,000,048 Rp 2,645,654 Rp 8,785,776 Rp 8,785,776 9 Pendapatan Bersih (setelah Pajak) Rp 63,953,353 Rp 71,432,022 Rp 77,242,473 Rp 77,558,408 Rp 77,558, Profit On Sales (%) 22.37% 24.99% 27.02% 27.13% 27.13%

12 Pengolahan Data (Analisis Cash Flow) ICF = Total Biaya Investasi Awal + Biaya Modal Kerja (Thn 0 + thn 1) ICF = Rp Rp ,- = Rp ,- Tab el 4.12 Operational Cash Flow Tahun Pendapatan (setelah Pajak) Penyusutan Bunga OCF 1 Rp 63,953,353 Rp 1,513,575 Rp 17,431,353 Rp 82,898,281 2 Rp 71,432,022 Rp 1,513,575 Rp 11,620,902 Rp 84,566,499 3 Rp 77,242,473 Rp 1,513,575 Rp 5,810,451 Rp 84,566,499 4 Rp 77,558,408 Rp 1,513,575 Rp - Rp 79,071,983 5 Rp 77,558,408 Rp 1,513,575 Rp - Rp 79,071,983 TCF = Modal Kerja (Thn ke-0 + Thn Ke-1) + Total Nilai Sisa TCF = Rp Rp = Rp ,-

13 Pengolahan Data (Proyeksi Penilaian Investasi) Tab el 4.13 Payback Period Tahun ICF OCF Hasil 1 Rp 274,725,817 Rp 82,898,281 Rp 191,827,535 2 Rp 84,566,499 Rp 107,261,037 3 Rp 84,566,499 Rp 22,694,538 4 Rp 79,071,983 -Rp56,377,445 5 Rp 79,071,983 -Rp135,449,427 CF o 1 CF o 2 2 r CF o n + TCF IRR (62%) = ( ) ( ) ( ) n r r (0,62) (0,62) = ( ) ( ) 5 = Rp ,- CF o 1 CF o 2 2 r CF o n + TCF IRR (61%) = ( ) ( ) ( ) n Intepolasi = r r (0,61) (0,61) = ( ) ( ) 5 = Rp ,- = ICF Rasio Nilai Terkecil x Selisih Rasio Rasio Nilai Rp Rp x (62% - 61%) ( Rp Rp ) = 0.616% IRR = 61% + 0,616% = 61,616% OCF thn ke 3 PP = 3 Tahun + x 12 Bulan TCF + OCF thn 4 NPV = = 3 Tahun + x = 3 Tahun + 3,565 Bulan = 3 Tahun + 3 Bulan + (0,565 x 30 hari) = 3 Tahun + 3 Bulan + 2 Hari CFO CFO INV r = CFO n ( r) ( ) 2 ( ) n = Rp , r + TCF (0,1175) ( (0,1175)) ( ) 5 Tab el 4.14 Internal Rate Of Return Tahun IRR 62% 61% 1 Rp 51,171,779 Rp 51,489,616 2 Rp 32,223,174 Rp 32,624,705 3 Rp 19,890,848 Rp 20,263,792 4 Rp 11,480,547 Rp 11,768,446 5 Rp 25,510,611 Rp 26,312,769 Total Rp 140,276,959 Rp 142,459,328

14 Pengolahan Data (Proyeksi Penilaian Investasi) Tab el 4.15 Break Even Point Tahun Biaya Tetap Biaya Variabel Produk per Tahun Harga Jual (Rp) BEP (Rp) BEP (Unit) 1 Rp 27,107,150 Rp 172,776, Rp 54,145 Rp 68,513, Rp 25,253,575 Rp 172,776, Rp 54,145 Rp 63,828, Rp 25,253,575 Rp 172,776, Rp 54,145 Rp 63,828, Rp 25,253,575 Rp 172,776, Rp 54,145 Rp 63,828, Rp 25,253,575 Rp 172,776, Rp 54,145 Rp 63,828, Rangkuman Hasil Analisis Kelayakan Usaha Kue Kering Tab el 4.16 Kriteria Kelayakan Usaha No Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan 1 NPV Rp 141,801,579 > 0 2 IRR 61.62% > 11,75% 3 Payback Periode < 5 Tahun Kelayakan Layak Dijalankan

15 Analisis Sensitivitas Tabel 4.17 Analisis Sensitivitas: Skenario Kenaikan Biaya Variabel 12% & 13% No Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan 1 NPV Rp 55,134,778 > 0 2 IRR Di atas 90 % > 11,75% 3 Payback Periode < 5 Tahun No Kelayakan Kriteria Nilai Layak Dijalankan Justifikasi Kelayakan 1 NPV Rp 47,912,544 > 0 2 IRR Di atas 90% > 14% 3 Payback Periode Di atas 5 Tahun < 5 Tahun Kelayakan Tidak Layak Dijalankan Tabel 4.18 Analisis Sensitivitas: Skenario Kenaikan Bunga Pinjaman 27% & 28% No Kriteria Nilai Justifikasi Kelayakan 1 NPV Rp 814,034 > 0 2 IRR Di atas 90 % > 11,75% 3 Payback Periode < 5 Tahun No Kelayakan Kriteria Nilai Layak Dijalankan Justifikasi Kelayakan 1 NPV Rp (5,724,039) > 0 2 IRR Di atas 90 % > 11,75% 3 Payback Periode < 5 Tahun Kelayakan Tidak Layak Dijalankan

16 Penutup Kesimpulan 1. Besarnya biaya investasi awal dalam mendirikan usaha kue kering sebesar Rp ,- dan besarnya modal kerja pada tahun pertama Rp ,-. 2. Berdasarkan nilai profit on sales atau keuntungan tiap tahunnya mengalami kenaikan mulai dari 22,37% atau sebesar Rp ,- pada tahun ke-1 hingga 27,13% atau sebesar Rp ,- pada tahun kelima. 3. Proyeksi perkiraan aliran kas (Cash Flow) berdasarkan besarnya ICF (Internal Cash Flow) sebesar Rp ,- yang artinya usaha kue kering harus mengeluarkan sejumlah kas sebesar Rp ,- untuk dapat menjalankan produksinya mulai dari tahun nol sampai tahun ke 1, besar OCF (Operational Cash Flow) sebesar Rp ,- pada tahun pertama, dan modal akhir yang nantinya masih menjadi aset jika masa usaha kue kering telah habis bernilai TCF (Terminal Cash Flow) sebesar Rp ,-. 4. Proyeksi penilaian investasi pada usaha kue kering dinyatakan layak berdasarkan PP (Payback Period) selama 3 tahun 3,565 bulan, besar NPV (Net Present Value) positif Rp ,-, nilai IRR (Internal Rate of Return) sebesar 61,616 %, dan BEP (Break Even Point) pada 1265,4 toples kue penjualan pada tahun pertama dengan nilai Rp ,-. 5. Kelayakan usaha berdasarkan analisis sensitivitas pada usaha kue kue kering terhadap beberapa kondisi didapatkan kesimpulan: a. Kenaikan biaya variabel menunjukkan bahwa batas kelayakan usaha ini adalah kenaikan biaya variabel maksimum sebesar 12%. b. Kenaikan suku bunga menunjukkan bahwa batas kelayakan usaha ini adalah maksimum tingkat suku bunga sebesar 27%.

17 Penutup TERIMA KASIH

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis aspek finansial bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan.

Lebih terperinci

VIII. ANALISIS FINANSIAL

VIII. ANALISIS FINANSIAL VIII. ANALISIS FINANSIAL Analisis finansial bertujuan untuk menghitung jumlah dana yang diperlukan dalam perencanaan suatu industri melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan

Lebih terperinci

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang

Lebih terperinci

VII. RENCANA KEUANGAN

VII. RENCANA KEUANGAN VII. RENCANA KEUANGAN Rencana keuangan bertujuan untuk menentukan rencana investasi melalui perhitungan biaya dan manfaat yang diharapkan dengan membandingkan antara pengeluaran dan pendapatan. Untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada akhirnya setelah penulis melakukan penelitian langsung ke perusahaan serta melakukan perhitungan untuk masing-masing rumus dan mencari serta mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN

BAB 5 ANALISIS KEUANGAN BAB 5 ANALISIS KEUANGAN 5.1. Ekuitas Ekuitas adalah modal kepemilikan yang diinvestasikan dalam suatu usaha. Vraniolle merupakan badan perorangan dengan modal yang berasal dari pemilik. Ekuitas modal pemilik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan membutuhkan suatu perencanaan yang baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik dari segi materi maupun waktu. Maka dari

Lebih terperinci

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL Analisis kelayakan finansial adalah alat yang digunakan untuk mengkaji kemungkinan keuntungan yang diperoleh dari suatu penanaman modal. Tujuan dilakukan analisis kelayakan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si

Aspek Keuangan. Dosen: ROSWATY,SE.M.Si Aspek Keuangan Dosen: ROSWATY,SE.M.Si PENGERTIAN ASPEK KEUANGAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Diagram alir metode penelitian merupakan kerangka berpikir yang terdiri langkah-langkah penelitian yang disusun sebagai acuan penelitian. Diagram alir diperlukan agar penyusunan

Lebih terperinci

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM. LOGO

Manajemen Investasi. Febriyanto, SE, MM.  LOGO Manajemen Investasi Febriyanto, SE, MM. www.febriyanto79.wordpress.com LOGO 2 Manajemen Investasi Aspek Keuangan Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si

ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si ANALISIS KEPUTUSAN INVESTASI (CAPITAL BUDGETING) Disampaikan Oleh Ervita safitri, S.E., M.Si PENDAHULUAN Keputusan investasi yang dilakukan perusahaan sangat penting artinya bagi kelangsungan hidup perusahaan,

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah penulis uraikan dalam bab sebelumnya, maka penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sampai

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XI. Aktiva Tetap. (Sumber: Pemilik Usaha) Initial Cash Flow/ Initial Investment. Komponen Investasi BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilayakan kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES

ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA TOKO KUE NIRMALA S CAKE AND COOKIES NAMA : FIRDA ANNISA KELAS : 3EA27 NPM : 12211885 DOSEN PEMBIMBING : SYAHRUDIN S.E.,M.M JURUSAN : MANAJEMEN BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

III. KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1. Studi Kelayakan Proyek Proyek adalah kegiatan-kegiatan yang dapat direncanakan dan dilaksanakan dalam suatu bentuk kesatuan dengan mempergunakan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

BAB VI ASPEK KEUANGAN. investasi dari perusahaan Saru Goma. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam BAB VI ASPEK KEUANGAN Dalam aspek ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi dari perusahaan Saru

Lebih terperinci

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING)

PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Modul ke: PENGANGGARAN MODAL (CAPITAL BUDGETING) Fakultas FEB MEILIYAH ARIANI, SE., M.Ak Program Studi Akuntansi http://www.mercubuana.ac.id Penganggaran Modal ( Capital Budgeting) Istilah penganggaran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Maju Bersama, Desa Cikarawang, Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi penelitian

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL Nama : Marlina Fitri Annisa Npm : 15213303 Kelas : 4EA33 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Christera Kuswahyu Indira,

Lebih terperinci

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa

Aspek Keuangan. Studi Kelayakan (Feasibility Study) Sumber Dana. Alam Santosa Alam Santosa Aspek Keuangan Studi Kelayakan (Feasibility Study) Analisis Aspek Keuangan Menentukan sumber dana Menghitung kebutuhan dana untuk aktiva tetap dan modal kerja Aliran Kas Penilaian Investasi

Lebih terperinci

BAB 5 ANALISA KEUANGAN

BAB 5 ANALISA KEUANGAN BAB 5 ANALISA KEUANGAN 5.1 Ekuitas (Equity) Tiga elemen penting dari bisnis adalah aset, hutang, dan ekuitas yang dimiliki oleh perusahaan. Menurut Weygandt, Kimmel, dan Kieso (2011:12), terdapat hubungan

Lebih terperinci

VII. ANALISIS FINANSIAL

VII. ANALISIS FINANSIAL VII. ANALISIS FINANSIAL Usaha peternakan Agus Suhendar adalah usaha dalam bidang agribisnis ayam broiler yang menggunakan modal sendiri dalam menjalankan usahanya. Skala usaha peternakan Agus Suhendar

Lebih terperinci

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi

Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil. Manajemen Investasi Metode Penilaian Investasi Pada Aset Riil Manajemen Investasi Pendahuluan Dalam menentukan usulan proyek investasi mana yang akan diterima atau ditolak Maka usulan proyek investasi tersebut harus dinilai

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Usaha warnet sebetulnya tidak terlalu sulit untuk didirikan dan dikelola. Cukup membeli beberapa buah komputer kemudian menginstalnya dengan software,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut:

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan permasalahan serta maksud dan tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini, maka penulis dapat menarik simpulan sebagai berikut: 1. Estimasi incremental

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL

STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL STUDI KELAYAKAN USAHA RUMAH MAKAN YAMIEN 88 DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS PENGANGGARAN MODAL NAMA : NIMAS SHYNTIA NPM : 15209386 JURUSAN : MANAJEMEN JENJANG : S1 PEMBIMBING : EDY NURSANTA. SE.MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA

12/23/2016. Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Studi Kelayakan Bisnis/ RZ / UNIRA Bagaimana kesiapan permodalan yang akan digunakan untuk menjalankan bisnis dan apakah bisnis yang akan dijalankan dapat memberikan tingkat pengembalian yang menguntungkan?

Lebih terperinci

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi*

A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah Bangunan Peralatan Produksi Biaya Praoperasi* A Modal investasi Jumlah (Rp) 1 Tanah 150.000.000 2 Bangunan 150.000.000 3 Peralatan Produksi 1.916.100.000 4 Biaya Praoperasi* 35.700.000 B Jumlah Modal Kerja 1 Biaya bahan baku 7.194.196.807 2 Biaya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. 42 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Dalam upaya mengembangkan usaha bisnisnya, manajemen PT Estika Daya Mandiri merencanakan investasi pendirian SPBU di KIIC Karawang. Langkah pertama

Lebih terperinci

ASPEK FINANSIAL Skenario I

ASPEK FINANSIAL Skenario I VII ASPEK FINANSIAL Setelah menganalisis kelayakan usaha dari beberapa aspek nonfinansial, analisis dilanjutkan dengan melakukan analisis kelayakan pada aspek finansial yaitu dari aspek keuangan usaha

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di peternakan milik Bapak Sarno yang bertempat di Desa Citapen, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL

VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL VII ANALISIS ASPEK FINANSIAL Menganalisis kelayakan suatu proyek atau usaha dari segi keuangan dapat mengunakan. Analisis finansial. Adapun kriteria kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan yaitu

Lebih terperinci

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI

ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI ANALISIS PENGEMBANGAN USAHA AYAM GORENG SABANA CABANG PERUMAHAN ANGKASA PURI JATI ASIH - BEKASI Nama NPM : 12210810 Jurusan Pembimbing : Firman Rengga Adi Nugroho : Manajemen : Dessy Hutajulu, SE., MM

Lebih terperinci

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses)

CONTOH PERHITUNGAN. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan dan survey) Untuk tahun ke-1 sebesar 45 %. (Sumber PT. Dharmapala Usaha Sukses) 115 CONTOH PERHITUNGAN PRODUKSI UNTUK TAHUN KE-1 Kapasitas Terpasang Gula Rafinasi KPT yang digunakan untuk PT. Dharmapala Usaha Sukses sebesar 500.000 ton/tahun. (Hasil ini didapat dari hasil perhitungan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY

STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN NECIS LAUNDRY STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA NECIS LAUNDRY LATAR BELAKANG Saat ini perubahan ekonomi mempengaruhi gerak laju kegiatan kegiatan perekonomian yang berlangsung. Persaingan yang ketat, perkembangan ilmu

Lebih terperinci

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman

Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman LAMPIRAN Lampiran 1. Hasil Uji Lanjut Ortogonal Kekerasan Sumber keragaman db JK KT F hit F 0.05 F0.01 Perlakuan 3 13,23749 4,412497 48,60917 4,06618 7,590984 Linier 1 12,742 12,74204 140,3695 5,317645*

Lebih terperinci

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal

Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Pertemuan 12 Investasi dan Penganggaran Modal Disarikan Gitman dan Sumber lain yang relevan Pendahuluan Investasi merupakan penanaman kembali dana yang dimiliki oleh perusahaan ke dalam suatu aset dengan

Lebih terperinci

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI 6.1 Pendahuluan Industri surimi merupakan suatu industri pengolahan yang memiliki peluang besar untuk dibangun dan dikembangkan. Hal ini didukung oleh adanya

Lebih terperinci

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL

IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 32 IV. ANALISA FAKTOR KELAYAKAN FINANSIAL 4.1. Identifikasi Indikator Kelayakan Finansial Pada umumnya ada enam indikator yang biasa dipertimbangkan untuk dipakai dalam penilaian kelayakan finansial dari

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI Nama : Afriwan Sinaga NPM : 16209661 Jurusan : Manajemen ( S-1 ) Pembimbing : Sri Kurniasih Agustin, SE., MM. Latar Belakang Penulis

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang

Analisis Kelayakan Proyek. Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Analisis Kelayakan Proyek Muhammad Taqiyyuddin Alawiy, ST., MT Dosen Fakultas Teknik Elektro Universitas Islam Malang Kebijakan Publik Perlukah membangun rumah sakit baru? Membangun bandara atau menambah

Lebih terperinci

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24

ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING. Nama : Mamih Mayangsari Npm : Kelas : 3EA24 ANALISA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA CV. BU DENA CATERING Nama : Mamih Mayangsari Npm : 14211268 Kelas : 3EA24 Latar Belakang Suatu kegiatan bisnis pasti melibatkan banyak pihak yang memiliki berbagai kepentingan

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.

ANALISIS INVESTASI USAHA KONSTRUKSI. Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE. ANALISIS INVESTASI USAHA PADA CV.CD LAS KONSTRUKSI Nama : Renaldi Prakoso Soekarno NPM : 15210722 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Elvia Fardiana,SE.,MM Latar Belakang Masalah Pada dasarnya pembentukan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V Kesimpulan dan Saran BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan hasil perhitungan analisis Capital Budgeting dan analisis sensitivitas pada perusahaan Dian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Perubahan lingkungan internal dan eksternal menuntut perusahaan untuk meningkatkan keunggulan kompetitif agar dapat bertahan dan berkembang. Disaat perusahaan

Lebih terperinci

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang.

BAB V HASIL ANALISA. dan keekonomian. Analisis ini dilakukan untuk 10 (sepuluh) tahun. batubara merupakan faktor lain yang juga menunjang. BAB V HASIL ANALISA 5.1 ANALISIS FINANSIAL Untuk melihat prospek cadangan batubara PT. XYZ, selain dilakukan tinjauan dari segi teknis, dilakukan juga kajian berdasarkan aspek keuangan dan keekonomian.

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam

Lebih terperinci

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Kerangka pemikiran teoritis mengemukakan teori-teori terkait penelitian. Teori-teori tersebut antara lain pengertian proyek, keterkaitan proyek dengan

Lebih terperinci

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M.

ASPEK KEUANGAN. Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. ASPEK KEUANGAN Disiapkan oleh: Bambang Sutrisno, S.E., M.S.M. PENDAHULUAN Aspek keuangan merupakan aspek yang digunakan untuk menilai keuangan perusahaan secara keseluruhan. Aspek keuangan memberikan gambaran

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini dilaksanakan di perusahaan peternakan sapi perah di CV. Cisarua Integrated Farming, yang berlokasi di Kampung Barusireum, Desa Cibeureum, Kecamatan

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18 STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI Nama : Aji Tri Sambodo NPM : 10210466 Kelas : 3EA18 Pendahuluan Penilaian investasi / studi kelayakan sangat diperlukan oleh orang atau badan yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Citra Jaya Putra Utama merupakan salah satu perusahaan jasa yang bergerak di bidang distribusi farmasi. Perusahaan saat ini ingin melakukan investasi modal dalam bentuk cabang baru di Surabaya

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Saat ini Indonesia sedang memasuki era globalisasi, sehingga Indonesia dituntut untuk selalu mengembangkan teknologi di segala bidang agar tidak tertinggal oleh teknologi negara lain. Hal ini juga

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Keterangan Tahunan Aktiva tetap Seragam Rp 1,100,000 Mesin kasir Rp 3,500,000 Telepon Rp 150,000 Meja kayu panjang Rp 7,500,000 Sofa Rp

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kerangka pemikiran penelitian ini diawali dengan melihat potensi usaha yang sedang dijalankan oleh Warung Surabi yang memiliki banyak konsumen

Lebih terperinci

FORMAT PENULISAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 4 PTA 2016/2017 LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI

FORMAT PENULISAN LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI 4 PTA 2016/2017 LABORATORIUM TEKNIK INDUSTRI KETENTUAN PENULISAN LAPORAN AKHIR 1. LAPORAN AKHIR dibuat oleh masing-masing kelompok. 2. Format Tulisan: Jenis tulisan Candara Spasi = 1,5, Before & After = 0 KERTAS A4 80 Gram (Margin Atas: 4, Kiri:4,

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii

DAFTAR ISI. ii iii iv v vi vii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING... HALAMAN PENGESAHAN DOSEN PENGUJI... HALAMAN PERSEMBAHAN... MOTTO... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI DAFTAR TABEL..... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR

Lebih terperinci

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18 ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET Nama : SUKMIATI NPM : 26210727 Kelas : 3 EB 18 LATAR BELAKANG Seiring dengan perkembangan teknologi dan komunikasi telah menempatkan internet menjadi

Lebih terperinci

BAB V. Kesimpulan Dan Saran

BAB V. Kesimpulan Dan Saran BAB V Kesimpulan Dan Saran 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan penulis, maka dapat diperoleh kesimpulan antara lain: 1. Kebutuhan dana untuk investasi awal untuk proyek

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, penilaian kelayakan investasi. Proyeksi 3 tahun. 6.1 Kebutuhan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian dilakukan di Usaha Mi Ayam Bapak Sukimin yang terletak di Ciheuleut, Kelurahan Tegal Lega, Kota Bogor. Lokasi penelitian diambil secara sengaja (purposive)

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM :

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR : MUAMMAL IRZAD NPM : STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA TOKO BIN AGIL DI JALAN RAYA CONDET, JAKARTA TIMUR NAMA : MUAMMAL IRZAD NPM : 14212737 JURUSAN : MANAJEMEN DOSEN PEMBIMBING : BUDI UTAMI, SE., MM Latar Belakang Perdagangan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab empat, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sebelum melakukan analisis

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. II. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014. Tempat Pengambilan sampel harga pokok produksi kopi luwak dilakukan di usaha agroindustri

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di sebuah lokasi yang berada Desa Kanreapia Kecamatan Tombolo Pao, Kabupaten Gowa, Propinsi Sulawesi Selatan. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif

pendekatan rasional, yang pembuktiannya mudah dilakukan, sedangkan pertimbangan kualitatif A. PENDAHULUAN Terlaksananya suatu proyek investasi, seringkali tergantung kepada pertimbangan manajemen yang bersifat kuantitatif maupun kualitatif. Pertimbangan kuantitatif lebih bersifat kepada pendekatan

Lebih terperinci

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari 47 BAB III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan waktu penelitian Penelitian dilaksanakan di Wilayah Kabupaten Lampung Barat pada bulan Januari sampai dengan Februari 2011. 3.2 Bahan dan alat Bahan yang di

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam era globalisasi ini, persaingan di dunia usaha semakin ketat. Sebuah perusahaan harus jeli dalam melihat peluang-peluang yang ada. Peluang tersebut digunakan oleh perusahaan untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL

BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL BAB VII KELAYAKAN ASPEK FINANSIAL 7.1. Analisis Aspek Finansial Aspek finansial adalah aspek yang mengkaji dari sisi keuangan perusahaan. Kelayakan pada aspek financial dapat diukur melalui perhitungan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL

ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL VII ANALISIS KELAYAKAN FINANSIAL Pada penelitian ini dilakukan analisis kelayakan finansial untuk mengetahui kelayakan pengusahaan ikan lele phyton, serta untuk mengetahui apakah usaha yang dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah

BAB I PENDAHULUAN. Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. PT Trikarya Idea Sakti selaku Developer telah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Banyaknya investasi proyek yang gagal, baik pada tahap pembangunan maupun tahap operasi, membuat perlunya ketepatan dan ketelitian dalam tahap analisis kelayakan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Berdasarkan tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini, yaitu untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha pengolahan komoditi kelapa, dampaknya terhadap

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75

BAB V PENUTUP Simpulan Saran DAFTAR PUSTAKA Lampiran... 75 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i SURAT PERNYATAAN... ii SURAT KETERANGAN PERBAIKAN/REVISI LAPORAN TUGAS AKHIR iii LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR... iv ABSTRAK... v UCAPAN TERIMAKASIH... vi DAFTAR ISI...

Lebih terperinci

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu

Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu Petunjuk Sitasi: Ardianwiliandri, R., Tantrika, C. F., & Arum, N. M. (2017). Analisis Kelayakan Finansial Produk Pakan Ternak Sapi Perah di Koperasi Susu Kota Batu. Prosiding SNTI dan SATELIT 2017 (pp.

Lebih terperinci

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG Lulu Widia Roswita NRP : 9721055 Pembimbing : V. Hartanto, Ir., M. Sc FAKULTAS TEKNIK JURUSAN SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI A. Metode Kelayakan Investasi Evaluasi terhadap kelayakan ekonomi proyek didasarkan pada 2 (dua) konsep analisa, yaitu analisa ekonomi dan analisa finansial. Analisa ekomoni bertujuan

Lebih terperinci

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN Bab V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Analisa kelayakan untuk rencana ekspansi yang akan dilaksanakan oleh perusahaan X menggunakan lima metode Capital Budgeting yaitu Payback Period, Accounting Rate

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka

BAB I PENDAHULUAN. produksi daging ayam dinilai masih kurang. Berkenaan dengan hal itu, maka 1 BAB I PENDAHULUAN I.A. Latar Belakang Masalah Peluang usaha di bidang peternakan ayam pada saat ini terbilang cukup baik, karena kebutuhan akan daging ayam setiap tahunnya meningkat, sementara produksi

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA EKONOMI / AKUNTANSI

STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA EKONOMI / AKUNTANSI STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI YOGA PRADIPTA PUTRA 28210644 EKONOMI / AKUNTANSI STUDI KELAYAKAN INVESTASI PEMBUKAAN CABANG BARU PADA RUMAH MAKAN MANDHE DENAI

Lebih terperinci

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU PADA KEDAI MINUMAN LILIPUT BUBBLE Nama : Adi Putro Nugroho NPM : 10210156 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen Pembimbing:Ir. Titiek Irewati,MM BAB I

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1

DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL KATA PENGANTAR ABSTRAK DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN 1 ABSTRAK Seorang investor pemilik PT X menilai permintaan dan pangsa pasar di kota Bandung terlihat masih menjanjikan untuk bisnis Depot air Minum isi ulang AMIRA. Tetapi sebelum investor menanamkan modalnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan

BAB I PENDAHULUAN. agar dapat mempertahankan dan mengembangkan usahanya. Dalam persaingan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini, persaingan yang terjadi di dalam dunia usaha begitu ketat, sehingga setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengambil tindakan yang tepat agar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan.

BAB I PENDAHULUAN. ini tentu akan meningkatkan resiko dari industri pertambangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang membutuhkan investasi besar, teknologi yang memadai serta beresiko tinggi terutama pada tahap eksplorasi. Untuk

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya

BAB VI ASPEK KEUANGAN. Tabel XXIX Aktiva Tetap. No. Keterangan Biaya BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Pada bab 5 ini mengenai aspek keuangan Ngemilbingits, dan menjelaskan mengenai kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas dan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG

ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG ANALISIS KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA PADA AGEN BARU AGEN KORAN KEJAR MEDIA, TANGERANG Nama : Afrian Herdiansyah NPM : 10203034 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Septi Mariani, TR. SE. MM FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan

BAB I PENDAHULUAN. Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia usaha yang semakin berkembang saat ini, di mana ditunjukkan dengan meningkatnya persaingan yang ketat di berbagai sektor industri baik dalam industri yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 17 III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Usaha Kecil Menengah (UKM) pengolahan pupuk kompos padat di Jatikuwung Innovation Center, Kecamatan Gondangrejo Kabupaten

Lebih terperinci

P E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I

P E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I MANAJEMEN KEUANGAN P E N G A N G G A R A N M O D A L & K R I T E R I A I N V E S T A S I Siti Hailatul Fikriyah S.Ikom., MM PENGERTIAN CAPITAL BUDGETING Capital budgeting atau penganggaran modal yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Adapun langkah-langkah yang akan ditempuh dalam penelitian ini dapat dilihat pada diagram alir dibawah ini : Gambar 3.1 Tahapan Penelitian III-1 3.1 Penelitian Pendahuluan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Peternakan Agrifarm, yang terletak di desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Pemilihan lokasi

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA JASA PENYEWAAN SOUND SYSTEM ECHO PRODUCTIONS DI RAWA LUMBU BEKASI Nama : Felika Tabita NPM : 13213396 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Pembimbing : Dr. Ir. Riskayanto

Lebih terperinci

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis.

ABSTRAK Kata Kunci: capital budgeting, dan sensitivity analysis. ABSTRAK PT. Usaha Panca Samitra merupakan perusahaan yang bergerak dibidang kontraktor umum. Didirikan pada november tahun 2003 oleh beberapa pengusaha. Pada saat ini PT. Usaha Panca Samitra berencana

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Restoran Pastel and Pizza Rijsttafel yang terletak di Jalan Binamarga I/1 Bogor. Pemilihan tempat penelitian ini dilakukan

Lebih terperinci

BAB VI ASPEK KEUANGAN

BAB VI ASPEK KEUANGAN BAB VI ASPEK KEUANGAN Bagian ini menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat

Lebih terperinci

TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT

TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT TEKNIK ANALISA BIAYA/MANFAAT ANALISA INVESTASI SETIAP INVESTASI TERDAPAT 2 KOMPONEN : KAS MASUK PROCEEDS : KEUNTUNGAN SETELAH PAJAK DAN DEPRESIASI SETIAP TAHUN. KAS KELUAR BIAYA INVESTASI. PENILAIAN SUATU PROYEK SISTEM DAPAT DIUKUR

Lebih terperinci

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI PADA USAHA KECIL WARNET WANGI JAYA Nama : Revika Rusviana Arafi NPM : 27213465 Kelas : 3EB22 Fakultas : Ekonomi Jenjang/Jurusan : S1/Akuntansi LATAR BELAKANG 1. Perkembangan

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Elsari Brownies and Bakery yang terletak di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Bogor. Pemilihan lokasi ini dilakukan secara

Lebih terperinci