HUBUNGAN ANTARA ASERTIVITAS DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA ASERTIVITAS DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA ASERTIVITAS DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA OLEH SRY PEGIANTRI TOLEWO TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Guna Memenuhi Sebagaian Dari Persyaratan Untuk Mencapai Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

2

3

4

5 3

6 4

7 HUBUNGAN ANTARA ANTARA ASERTIVITAS DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA Sry Pegiantri Tolewo Heru Astikasari S. Murti Program Studi Psikologi FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2016

8 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan negatif yang signifikan antara asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana. Sampel pada penelitian ini adalah berjumlah 100 orang dan teknik sampling yang digunakan adalah teknik snowball sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan skala Tuckman Procrastination Scale (1991) dan skala Rathus Assertiveness Schedule (1973). Teknik analisa data menggunakan perhitungan korelasi Product Moment Pearson. Dari hasil analisa data diperoleh r = 0,482 dengan p = 0,000 (p < 0,05) yang berarti ada hubungan positif signifikan antara asertivitas dan prokrastinasi akademik. Sumbangan efektif asertivitas terhadap prokrastinasi akademik sebesar 23,3%. Kata kunci : asertivitas, prokrastinasi akademik i

9 Abstract This study aims to find a significant negative relationship between assertiveness with academic procrastination on the students of the Faculty of Information Technology, Satya Wacana Christian University. Samples of this research are 100 students and the sampling technique used is the snowball sampling technique. Data collection is done by using the scale of Tuckman Procrastination Scale (1991) and Rathus Assertiveness Schedule (1973). Data analysis technique is done by using correlation calculation of Product Moment Pearson. From the analysis of data obtained r = 0.482, p = (p <0.05), which means there is a significant positive relationship between assertiveness and academic procrastination. Assertivity effective contribution to academic procrastination is 23.3%. Keywords: assertiveness, academic procrastination ii

10 1 PENDAHULUAN Era yang semakin modern ini, manusia dihadapkan dengan banyak pilihan. Manusia di tuntut untuk menggunakan waktu dengan efektif agar pekerjaan yang dilakukan bisa terselesaikan dengan baik. Namun, masih saja ditemukan orang-orang yang melakukan penundaan terhadap tugas dan tanggung jawabnya. Menunda suatu pekerjaan baik disadari maupun tidak disadari telah menjadi perilaku yang sering dilakukan sehingga menjadi masalah dan menimbulkan kerugian. Terlebih khusus pada mahasiswa yang sedang menuntut ilmu di perguruan tinggi. Mahasiswa berada pada jenjang pendidikan yang paling tinggi yaitu perguruan tinggi. Mahasiswa dalam tahap perkembangannya di golongkan sebagai remaja akhir dan dewasa awal, yaitu usia tahun dan tahun (Monks, Knoers, Hardianto, 2002). Fenomena yang terjadi secara umum, prokrastinasi akademik terjadi dimana mahasiswa menunda mengerjakan tugas kuliah, menunda belajar ketika akan menghadapi ujian dan terkadang memilih melakukan hal-hal yang sifatnya lebih menyenangkan dan tidak berhubungan dengan tugasnya, seperti jalan- jalan, sibuk online di jejaring sosial, nongkrong tanpa batas waktu, bermain game tanpa batas, dan lain-lain. Fenomena tersebut menunjukkan adanya kecenderungan untuk tidak segera memulai ketika menghadapi suatu tugas maupun belajar, hal ini merupakan indikasi dari perilaku menunda atau prokrastinasi dalam melakukan tugas (Jannah, M & Muis, T, 2014). Proses penundaan dalam bidang akademik di sebut prokrastinasi akademik. Rachmahana (2001) kegiatan belajar mahasiswa atau perkuliahan mempunyai arti sangat penting bagi mahasiswa, namun tidak sedikit mahasiswa memandang belajar sebagai

11 2 suatu aktivitas yang membosankan dan dianggap tidak terlalu penting, misalnya banyak ditemukan mahasiswa malas mengikuti perkuliahan, merasa enggan untuk belajar, tidak mengikuti praktikum, menunda tugas yang harus diselesaikan dan bahkan sering tidak mengerjakan tugas yang diberikan dosen. Sikap dan perilaku yang dilakukan merupakan suatu penundaan yang memberikan efek negatif hingga mengakibatkan kegagalan. Menurut Ferrari (dalam Ghufron, 2003) prokrastinasi akademik banyak berakibat negatif dengan melakukan penundaan, banyak waktu yang terbuang dengan sia-sia, tugas-tugas menjadi terbengkalai bahkan bila diselesaikan hasilnya tidak maksimal. Penundaan dapat terjadi ketika mahasiswa tidak menetapkan tujuan, tidak merencanakan bagaimana cara mencapainya dan tidak memonitor kemajuan mereka menuju tujuan secara memadai. Masalah tersebut juga dapat muncul pada mahasiswa yang berprestasi rendah dan rendahnya ekspektasi keberhasilan, berusaha mempertahankan nilai-nilai diri (self-worth) dengan menghindari kegagalan, melakukan penundaan, adanya paham kesempurnaan (perfectionist), tenggelam dalam kecemasan, dan menjadi tidak tertarik atau merasa terasingkan (Santrock, 2009). Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan bahwa prokrastinasi dilakukan seseorang karena kecemasan, perfeksionis, susah mengambil keputusan, ketergantungan dan selalu membutuhkan bantuan, keputusan diri yang rendah, malas, asertivitas, ketakutan untuk sukses, susah mengatur waktu, kurang adanya kontrol, adanya resiko yang diakibatkan dan pengaruh dari teman. Selain itu juga, dari hasil penelitian Yong (2010) menunjukkan bahwa prokrastinasi di pengaruhi oleh keragu-raguan, tingkat percaya diri yang rendah, task aversiveness, rasa malas, manajemen waktu, perfeksionis dan asertivitas.

12 3 Asertivitas adalah salah satu faktor yang mempengaruhi prokrastinasi. Kata asertif berasal dari bahasa inggris to assert yang berarti positif yaitu menyatakan sesuatu dengan terus-terang atau tegas serta bersikap positif (Fensterheim dan Baer, 1995). Pada dunia perguruan tinggi mahasiswa di tuntut untuk bisa mandiri dalam menyelesaikan tugasnya karena mereka di nilai sudah dewasa dalam mengambil suatu keputusan. Tugas banyak, deadline, perkuliahan dan mereka harus membagi waktu dengan kegiatan di luar. Hal tersebut dapat membuat mereka cemas ketika mereka belum menyelesaikan tugasnya. Terkadang mereka tidak percaya diri akan kemampuan yang dimilikinya, kondisi tersebut membuat mereka tidak berani untuk meminta bantuan kepada orang lain. Namun, ada juga permasalahan lain adanya rasa takut dan malu untuk bertanya kepada teman-teman atau dosen mengenai tugas yang akan dikerjakan dan mengemukakan pendapat. Tetapi ada juga sebagian mahasiswa yang memiliki keberanian untuk bertanya dan mengungkapkan pikiran-pikirannya, hal ini di sebut sebagai perilaku asertif. Rendahnya asertivitas membuat mereka cenderung pasif dalam memandang dan melakukan hal-hal, misalnya tidak ingin bertanya, ada rasa malu bahkan tidak menerima bantuan kepada orang-orang di sekitarnya untuk membantu mengerjakan tugas atau masalah yang ditangani. Akibatnya individu sering menetap dekat dengan batas waktu sehingga tugas-tugas yang diberikan tidak dapat dilakukan dan cenderung melakukan penundaan (Kurniawan, 2013). Hal ini didukung penelitian Evy (2015) yang menyatakan bahwa sumbangan efektif asertivitas terhadap prokrastinasi akademik sebesar 61,8%. Penelitian yang dilakukan Elis dan Knaus (2011) menunjukkan bahwa 70% mahasiswa akademik di Amerika melakukan prokrastinasi akademik. Penelitian lain, Solomon dan Rothblum (1984) diketahui bahwa mahasiswa melakukan prokrastinasi

13 4 secara bervariasi terhadap tugas akademik. Dari 342 orang mahasiswa Amerika yang menjadi subjek penelitiannya, 46% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap tugas menulis, 27,6% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap belajar untuk persiapan ujian, 30,1% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap tugas membaca, 10,6% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap tugas administratif, 23% mahasiswa melakukan prokrastinasi dalam menghadiri perkuliahan dan 10,2% mahasiswa melakukan prokrastinasi terhadap aktivitas perkuliahan secara umum. Penelitian lain yang dilakukan oleh Kartadinata & Tjundjing (2008) di salah satu Perguruan tinggi Surabaya terdapat 95% dari angket yang disebarkan pada 60 subjek mahasiswa mengatakan bahwa pernah melakukan prokrastinasi. Alasan terbesar yang membuat mahasiswa tersebut melakukan prokrastinasi adalah rasa malas mengerjakan tugas (42%) dan banyak tugas lain yang harus di lakukan (25%). Fenomena terjadi juga pada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW, sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa mahasiswa yang mengatakan sering melakukan penundaan dalam mengerjakan tugas. Dengan alasan, adanya rasa malas untuk mengerjakan tugas, kemudian ada juga yang mengatakan terlalu sibuk dengan kegiatan mereka baik itu di dalam kampus yaitu kegiatan organisasi yang mereka ikuti atau kegiatan di luar kampus. Lebih memilih melakukan hal-hal yang lebih menyenangkan yang bukan bagian dari perkuliahan, adanya rasa malu untuk bertanya jika ada kesulitan baik itu kepada teman atau dosen. Sehingga mereka cenderung menunda-nunda untuk mengerjakan tugas. Selain itu juga, fenomena pada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada 8 orang mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi angkatan 2011 dan sebelumnya pada bulan November Mereka mengatakan bahwa mereka

14 5 melakukan penundaan dalam mengerjakan tugasnya dan lebih banyak melakukan halhal yang lebih menyenangkan dan bukan bagian dari perkuliahan, hal tersebut dikarenakan kurang fokus dalam perkuliahan, malas, tidak mempunyai target dalam perkuliahan sehingga terlalu santai, tugas terlalu banyak, jika memiliki tugas yang dianggap sulit malas untuk bertanya kepada orang lain dan kadang tidak dikerjakan bahkan pada saat pengumpulan tugas tersebut tidak masuk kelas. Hal ini terbukti juga, dari penelitian Rianita (2014) dengan hasil sebesar 68% mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW cenderung melakukan prokrastinasi. Dari penelitian ini, alasan mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW melakukan prokrastinasi adalah jenuh dengan tugas-tugas yang diberikan, lebih memilih melakukan kegiatan yang tidak ada hubungannya dengan perkuliahan, kemudian terlalu sibuk dengan kegiatan yang diadakan oleh organisasi yang di ikuti sehingga mereka sering menunda-nunda mengerjakan tugas kuliah. Adapun penelitian yang dilakukan oleh Husetiya (2010) mengenai hubungan asertivitas dan prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi UNDIP Semarang, dimana hasilnya ada hubungan negatif yang signifikan antara asertivitas dan prokrastinasi akademik. Artinya, semakin tinggi prokrastinasi akademik maka semakin rendah asertivitas. Sebaliknya, semakin rendah prokrastinasi akademik maka semakin tinggi asertivitas. Sedangkan, penelitian yang dilakukan Ermida & Apsari (2012) mengenai hubungan prokrastinasi akademik dan asertivitas pada siswa SMA, dimana hasilnya menunjukkan tidak ada hubungan antara asertivitas dan prokrastinasi akademik. Solomon & Rothblum (1995) mengungkapkan bahwa prokrastinasi akademik adalah kecenderungan seseorang untuk menangguhkan atau menunda dalam

15 6 mengerjakan tugas-tugas yang berhubungan dengan studi seseorang, sehingga tidak dapat menyelesaikan tugas studi pada waktunya. Menurut Tuckman (1991) aspek prokrastinasi meliputi : 1. A general self-description of the tendency to deal with things Kecenderungan dalam melakukan sesuatu merupakan kecenderungan untuk membuang waktu secara sia-sia dalam menyelesaikan tugas yang perlu di prioritaskan demi melakukan hal-hal lain yang kurang penting. 2. A tendency to avoid unpleasantness and to have difficulty doing unpleasant things Kecenderungan untuk menghindari ketidaknyamanan dan mengalami kesulitan dalam melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan yaitu kecenderungan untuk merasa keberatan mengerjakan hal-hal yang tidak disukai dalam tugas yang harus dikerjakannya tersebut atau jika memungkinkan akan menghindari hal-hal yang dianggap mendatangkan perasaan tidak menyenangkan. 3. A tendency to blame others for one s own predicaments Kecenderungan untuk menyalahkan orang lain akan keadaan yang tidak menyenangkan yang dialami yakni kecenderungan menyalahkan pihak lain atas penderitaan yang dialami diri sendiri dalam mengerjakan sesuatu yang ditunda. Menurut Ghufron (2010) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prokrastinasi akademik dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu : a. Faktor Internal Faktor-faktor yang terdapat dalam diri individu mempengaruhi seseorang melakukan prokrastinasi akademik. Faktor tersebut meliputi kondisi fisik dan kondisi psikologis dari individu yaitu :

16 7 (1) Kondisi Fisik Individu Seseorang yang mengalami kelelahan (fatigue) karena memiliki banyak aktivitas, akan cenderung lebih tinggi untuk melakukan prokrastinasi. Fisik yang kurang prima dapat membuat seseorang menjadi malas untuk mengerjakan suatu tugas dan memilih untuk menunda tugas tersebut. Misalnya mahasiswa yang kuliah sambil bekerja, atau mahasiswa yang aktif mengikuti organisasi akan mudah lelah karena harus membagi waktu antara kuliah, bekerja dan berorganisasi. Jika mahasiswa tidak mampu menjaga kesehatan dan membagi waktu dengan baik maka dapat mengakibatkan penundaan terhadap tugas kuliah karena kondisi fisik yang sudah lelah. (2) Kondisi Psikologi Individu Kondisi psikologis individu akan berpengaruh terhadap kepribadian dan perilaku seseorang dalam melakukan prokrastinasi akademik. Beberapa penelitian juga mendukung pendapat di atas. Salah satunya Stell (2007) dalam penelitiannya menyebutkan prokrastianasi bisa terjadi karena self-regulatory failure (kegagalan dalam pengaturan diri), rendahnya self-efficacy, self-control, keyakinan irrasional (takut akan gagal dan prefeksionis). Selain itu juga, Solomon dan Rothblum (1984) mengemukakan bahwa prokrastinasi dipengaruhi oleh kecemasan, perfeksionis, ketidakmampuan mengambil keputusan, ketergantungan dan selalu membutuhkan bantuan, keputusan diri yang rendah, kemalasan, asertivitas, ketakutan untuk sukses, kesulitan mengatur waktu, kontrol diri, adanya resiko yang diakibatkan dan pengaruh dari teman. b. Faktor Eksternal prokrastinasi. Faktor-faktor yang terdapat diluar diri individu yang mempengaruhi

17 8 (1) Gaya Pengasuhan Orang Tua Hasil penelitian Ferrari dan Ollivete (dalam Ghufron, 2010) menemukan bahwa tingkat penghasuhan otoriter ayah menyebabkan munculnya kecenderungan perilaku prokrastinasi yang kronis pada subyek penelitian anak wanita, sedangkan tingkat pengasuhan otoriter ayah menghasilkan anak wanita yang bukan prokrastinator. (2) Kondisi Lingkungan Kondisi lingkungan yang lenient prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah dalam pengawasan daripada lingkungan yang penuh pengawasan. Selain faktor-faktor diatas, ada berbagai masalah lain yang dapat menyebabkan timbulnya perilaku prokrastinasi yaitu, (a) karakteristik tugas, (b) karakter kepribadian, (c) tekanan, (d) pemberontak. Asertif atau asertivitas berasal dari bahasa inggris to assert, yang diartikan sebagai ungkapan sikap positif, yang dinyatakan dengan tegas dan terus terang. Rathus dan Nevid (1983) mengemukakan bahwa perilaku asertif sebagai the expression of your genuine feelings, standing up for your legitimate rights and refusing unreasonable request. Pernyataan tersebut menekankan pada perilaku menampilkan keberanian untuk secara jujur dan terbuka menyatakan kebutuhan, perasaan, pikiran-pikiran apa adanya dan mempertahankan hak-hak pribadi, serta menolak permintaan-permintaan yang tidak masuk akal dari figur otoritas dan standar-standar yang berlaku pada suatu kelompok. Orang asertif sebagai orang yang dapat mewujudkan perasaannya yang asli, menegakkan hak-hak pribadi masing-masing dan menolak permintaan-permintaan dari

18 9 orang lain yang tidak masuk akal dengan cara yang tidak menghina, tidak mengancam, dan tidak meremehkan orang lain (Rathus, 1996). Menurut Rathus dan Nevid (1980) menyatakan bahwa individu yang memiliki perilaku asertif memiliki ciri-ciri : a. Meminta pertolongan dari orang lain dan menolak permintaan yang tidak layak. b. Menyatakan ketidaksetujuan terhadap pendapat orang lain dengan cara efektif. c. Menjalin interaksi sosial termasuk menyapa, membuka percakapan, serta mengetahui apa yang harus dikatakan. d. Mengungkapkan perasaan-perasaan serta apa yang dipikirkan pada individu lain serta spontan dan tidak berlebihan. e. Memberikan pujian untuk menghargai tingkah laku seseorang dan menerima pujian yang diberikan oleh orang lain. f. Memberikan keluhan/komplain pada orang lain dan menerima keluhan orang lain. Berdasarkan penjelasan-penjelasan, fenomena-fenomena dan penelitian sebelumnya diatas, peneliti tertarik ingin mengetahui apakah ada hubungan negatif yang signifikan antara asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW. Semakin tinggi asertivitas maka semakin rendah prokrastinasi akademik, sebaliknya semakin rendah asertivitas maka semakin tinggi prokrastinas akademik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Antara Asertivitas Dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiwa Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Satya Wacana.

19 10 METODE PENELITIAN Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang digunakan yaitu : 1. Variabel tergantung : Prokrastinasi Akademik 2. Variabel bebas : Asertivitas Populasi dan Sampel Penelitian Populasi yang akan menjadi partisipan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Teknologi dan Informasi Universitas Kristen Satya Wacana, jumlah sampel adalah 100 responden. Adapun kriteria pengambilan sampel dalam penelitian ini : 1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW angkatan 2011 dan sebelumnya. 2) Mahasiswa yang terdaftar aktif Pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel secara Snowball sampling. Artinya, metode pengambilan sampel dilakukan dengan menentukan sampel pertama. Sampel berikutnya ditentukan berdasarkan informasi dari sampel pertama, sampel ketiga ditentukan berdasarkan informasi dari sampel kedua, dan seterusnya sehingga jumlah sampel semakin besar, seolah-olah terjadi efek bola salju. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dengan menggunakan angket. Dalam penelitian ini akan

20 11 menggunakan skala psikologi dengan menggunakan instrumen jenis skala Likert. Pada skala Likert ini, terdapat dua macam pernyataan yaitu favorable (pernyataan yang mendukung atau memihak objek sikap) sedangkan unfavorable (pernyataan yang tidak mendukung atau tidak memihak objek sikap). Skala psikologi yang digunakan dalam penelitian ini ada 2 skala, yaitu : 1. Skala Prokrastinasi Akademik Skala ini menggunakan skala yang diadaptasi dari Tuckman Procrastination Scale (TPS) yang dikembangkan oleh Tuckman (1991). Tuckman Procrastination Scale dimodifikasi oleh peneliti dengan menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu dan dilakukan penyesuaian dengan subjek yang akan diteliti. Skala ini untuk mengukur gambaran diri secara umum mengenai kecenderungan membuang waktu, menghindari tugas karena mengalami kesulitan ketika melakukan hal yang dianggap tidak menyenangkan (task avoidance), kecenderungan menyalahkan orang lain untuk setiap konsekuensi berikutnya dari pilihan prokrastinasi (blaming others). Skala prokrastinasi akademik ini terdiri pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable, dimana pernyataan-pernyataan tersebut mengarah kepada keadaan sebenarnya diri individu atau penilaian diri sendiri (self report). Tuckman Procrastination Scale yang telah diadaptasi berisi 35 item terdiri dari pernyataan favorable 24 item dan pernyataan unfavorable 11 item dan menggunakan pengskalaan model likert dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Skor untuk pilihan jawaban (SS) = 4, (S) = 3, (TS) = 2 dan (STS) = 1. Penentuan item valid

21 12 menggunakan ketentuan dari Azwar (2012) yang menyatakan bahwa item pada skala pengukuran dikatakan valid apabila 0,250. Pada percobaan pertama didapatkan data valid sebanyak 22 item. 2. Skala Asertivitas Skala yang digunakan untuk mengukur asertivitas adalah adaptasi dari Rathus Assertiveness Schedule atau skala asertivitas Rathus (1973). Skala ini untuk mengukur gambaran diri dengan menggunakan ciri-ciri perilaku asertif yaitu, (a) Meminta pertolongan dari orang lain dan menolak permintaan yang tidak layak. (b) Menyatakan ketidaksetujuan terhadap pendapat orang lain dengan cara efektif. (c) Menjalin interaksi sosial termasuk menyapa, membuka percakapan, serta mengetahui apa yang harus dikatakan. (d) Mengungkapkan perasaan-perasaan serta apa yang dipikirkan pada individu lain serta spontan dan tidak berlebihan. (e) Memberikan pujian untuk menghargai tingkah laku seseorang dan menerima pujian yang diberikan oleh orang lain. (f) Memberikan keluhan/komplain pada orang lain dan menerima keluhan orang lain. Rathus Assertiveness Schedule diadaptasi oleh peneliti dengan menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia terlebih dahulu dan dilakukan penyesuaian dengan subjek yang akan diteliti. Skala asertivitas ini terdiri pernyataan favorable dan pernyataan unfavorable, dimana pernyataan-pernyataan tersebut mengarah kepada keadaan sebenarnya diri individu atau penilaian diri sendiri (self report). Skala asertivitas berisi 30 item terdiri dari pernyataan favorable 10 item dan pernyataan unfavorable 20 item dan menggunakan pengskalaan model likert dengan empat pilihan jawaban yaitu sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat

22 13 tidak setuju (STS). Skor untuk pilihan jawaban (SS) = 4, (S) = 3, (TS) = 2 dan (STS) = 1. Penentuan item valid menggunakan ketentuan dari Azwar (2012) yang menyatakan bahwa item pada skala pengukuran dikatakan valid apabila apabila 0,250. Pada percobaan pertama didapatkan data valid sebanyak 21 item. HASIL PENELITIAN Analisis Deskriptif Berdasarkan hasil perhitungan variabel prokrastinasi akademik, berikut adalah lategorisasi deskriptifnya. Kategori disusun penulis berdasarkan data yang diperoleh dengan menggunakan rumus : a. Variabel Prokrastinasi Akademik Tabel 1.1 Kategorisasi Prokrastinasi Akademik Interval Kategorisasi Mean N Presentase 63 x 77 Tinggi 27 27% 49 x 63 Sedang 57, % 35 x 49 Rendah 10 10% Jumlah %

23 14 Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui terdapat 27 orang (27%) mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW memiliki prokrastinasi akademik yang tergolong tinggi, 63 orang (63%) tergolong sedang dan 10 orang (10%) tergolong rendah. Mean yang diperoleh adalah 57,50. Berdasarkan hasil kategori diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi cenderung melakukan prokrastinasi akademik pada tingkat sedang dengan rentang skala 49 x<63. b. Variabel Asertivitas Tabel 1.2 Kategorisasi Asertivitas Interval Kategorisasi Mean N Presentase 56 x 65 Tinggi 30 30% 47 x 56 Sedang 52, % 38 x 47 Rendah 12 12% Jumlah % Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui terdapat 30 orang (30%) mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW memiliki asertivitas yang tergolong tinggi, 58 orang (58%) tergolong sedang dan 12 orang (12%) tergolong rendah. Mean yang diperoleh 52,15. Berdasarkan hasil kategori diatas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi cenderung memiliki asertivitas pada tingkat sedang dengan rentang skala 47 x<56.

24 15 Uji Asumsi a. Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas diperoleh nilai Kolmogorov Smirnov untuk variabel prokrastinasi akademik sebesar 0,853 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal. Sedangkan nilai Kolmogorov Smirnov untuk variabel asertivitas sebesar 0,949 > 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa data yang diuji berdistribusi normal. Jadi, kedua variabel yaitu Prokrastinasi Akademik dan Asertivitas berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel berikut ini : One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test PROKRASTINA SI ASERTIVITAS N Normal Parameters a Mean Std. Deviation Most Extreme Differences Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) b. Uji Linieritas Dari hasil uji linearitas diperoleh nilai Fbeda sebesar 1,064 dengan signifikansi 0,403 (diatas 0,05) yang menunjukkan terdapat hubungan linear antara variabel Prokrastinasi Akademik dengan Asertivitas. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini :

25 16 ANOVA Table Sum of Squares df Mean Square F Sig. PROKRASTI Between Groups (Combined) NASI * Linearity ASERTIVITA S Deviation from Linearity Within Groups Total c. Analisis Korelasi Hasil korelasi diperoleh koefesien korelasi antara Prokrastinasi Akademik dan Asertivitas sebesar 0,482 dengan signifikansi 0,000 (p < 0,05). Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara Asertivitas dan Prokrastinasi Akademik. Sehingga hipotesis yang di ajukan yaitu Ada hubungan negatif antara Asertivitas dan Prokrastinasi Akademik pada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi ditolak. Hasil analisis korelasi dapat dilihat pada tabel berikut ini: Correlations PROKRASTINA SI ASERTIVITAS PROKRASTINASI Pearson Correlation Sig. (1-tailed).000 N ASERTIVITAS Pearson Correlation Sig. (1-tailed).000 N

26 17 PEMBAHASAN Dari uraian hasil penelitian mengenai hubungan antara Prokrastinasi Akademik dan Asertivitas pada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW didapatkan hasil ada hubungan positif yang signifikan antara Asertivitas dan Prokrastinasi Akademik pada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi UKSW. Hasil uji korelasi menunjukkan koefisien korelasi antara Asertivitas dan Prokrastinasi Akademik sebesar 0,482 dengan signifikansi 0,000 (p<0,05) yang berarti ada hubungan positif yang signifikan antara Prokrastinasi Akademik dan Asertivitas. Hasil data yang diperoleh pada penelitian ini, bertentangan dengan hasil penelitian Husetiya (2010) bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara asertivitas dan prokrastinasi akademik. Hipotesis dalam penelitian ini ditolak dimungkinkan karena adanya beberapa penyebab. Hasil penelitian ini yaitu ada hubungan positif yang signifikan antara asertivitas dan prokrastinasi akademik, artinya bahwa semakin tinggi asertivitas maka semakin tinggi prokrastinasi akademik. Sebaliknya, semakin rendah asertivitas maka semakin rendah prokrastinasi akademik. Hal ini berarti bahwa memiliki sikap asertif tidak menjamin bahwa seseorang itu tidak akan melakukan prokrastinasi. Adanya hubungan positif yang signifikan dapat pula dikarenakan mahasiswa yang memiliki respon yang sama terhadap lingkungan dimana mereka berada. Salah satu faktor yang mempengaruhi prokrastinasi adalah kondisi lingkungan yang lenient, prokrastinasi akademik lebih banyak dilakukan pada lingkungan yang rendah pengawasan daripada yang penuh pengawasan (Millgram, dalam Ghufron 2003). Kondisi lingkungan yang seperti ini mengakibatkan rata-rata mahasiswa melakukan prokrastinasi. Hal ini didukung wawancara dengan beberapa subjek, dimana kondisi lingkungan yang ada disekitar mereka membuat mereka untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan seperti

27 18 bermain game, nongkrong dan kegiatan lainnya sehingga membuat mereka kurang fokus dalam perkuliahan, terlalu santai karena tidak mempunyai target. Hal ini didukung oleh penelitian dari Rianita (2014) mengemukakan bahwa jika mahasiswa berada pada lingkungan yang sama maka tingkat prokrastinasi akan menunjukkan hal yang sama pula. Selain itu juga, kondisi psikologi individu akan berpengaruh pada kepribadian dan perilaku seseorang dalam melakukan prokrastinasi. Hal ini diakui oleh beberapa mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi, dimana jika mereka memiliki tugas yang dianggap sulit tidak mau untuk bertanya kepada orang lain dan kadang tugas tersebut tidak dikerjakan bahkan saat pengumpulan tugas tidak mengumpulkan tugas tersebut. Faktor lainnya adalah karakteristik tugas dan tekanan. Mahasiswa jika memandang tugas yang diberikan terlalu sulit cenderung menunda untuk mengerjakan, tugas banyak dan tidak memiliki tujuan dalam diri. Berdasarkan hasil analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh hasil, prokrastinasi akademik memiliki rata-rata/ mean 57,50 berada pada kategori sedang. Sedangkan asertivitas memiliki rata-rata/ mean 52,15 berada pada kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa prokrastinasi akademik dan asertivitas pada mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi angkatan 2011 dan sebelumnya berada pada tingkat sedang, yang berarti hampir sebagian dari mereka melakukan prokrastinasi akademik dan memiliki asertivitas yang baik. Dalam hasil penelitian ini, sumbangan efektif asertivitas terhadap prokrastinasi akademik sebesar 23,3%.

28 19 PENUTUP KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Dari hasil penelitian uji korelasi, dapat diketahui nilai koefisien korelasi antara Asertivitas dan Prokrastinasi Akademik sebesar 0,482 dengan nilai signifikansi 0,000 bahwa ada hubungan positif yang signifikan antara asertivitas dan prokrastinasi akademik. 2. Prokrastinasi Akademik dan Asertivitas sebagian besar berada pada kategori sedang. SARAN 1. Bagi Subjek Penelitian Diharapkan kepada mahasiswa yang memiliki prokrastinasi untuk mengurangi bahkan menghindari perilaku prokrastinasi agar tidak memperburuk prestasi belajar. Mahasiswa yang memiliki asertivitas mempertahankan sikap tersebut, namun memiliki sikap tersebut tidak menjamin untuk tidak melakukan perilaku prokrastinasi. Sehingga, dibutuhkan kemampuan mengontrol diri agar tidak terjadi prorkrastinasi khususnya pada bidang akademik. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan peneliti selanjutnya lebih memperhatikan lagi faktor-faktor yang mempengaruhi prokrastinasi akademik seperti ketakutan akan kegagalan, perfeksionisme, pengaruh teman sebaya, manajemen waktu yang kurang efektif.

29 20 DAFTAR PUSTAKA Arista, A. (2010). Perbedaan Prokrastinasi Akademik antara Kepribadian Tipe A dan Tipe B. Skripsi Sarjana pada Program Psikologi. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Azwar, S. (2012).Penyusunan skala psikologi ed. ke 2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas ed. ke-4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Burka, JB and Yuen, LM. (2008). Procrastination: Why You Do it and What to Do About it?. Reading, MA: Addison-Wesley. Evy. V. (2015). Hubungan Asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 kota Mungkid, Magelang. S1. Fakultas Ilmu Pendidikan. Ermida & Apsari, Y.F (2012). Pelatihan SAT (Self Regulation, Assertiveness, Time Management) dan Prokrastinasi Akademik Pada Siswa SMA. Jurnal. Surabaya : Fakultas Psikologi, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya. Fathoni, A. (2006). Metodologi Penelitian & Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: PT Rineka Cipta. Fikri, M. Jauharul (2013) Hubungan asertivitas dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang. Undergraduate thesis, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim. Ghufron, M. Nur Hubungan Kontrol Diri dan Persepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik. Jurnal Psikologi Tabularasa. Vol.2, no 1, 1-18 Husetiya,Y. (2010). Hubungan antara Asertivitas dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro Semarang. Naskah Publikasi. Semarang : Universitas Diponegoro. Janssen, J. (2015). Academic Procrastination: Prevalence Among High School and Undergraduate Student and Relationship to Academic Achievement. Educational Psychology and Special Education Dissertations. Georgia State University. Jannah, M & Muis, T. (2014). Prokrastinasi Akademik (Perilaku Penundaan Akademik) Mahasiswa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Surabaya. Jurnal BK UNESA, Vol. 04, No. 03 Kurnia, M. (2009). Hubungan antara Kemandirian dengan Kecenderungan Prokrastinasi Akademik pada Remaja Akhir. Skripsi Sarjana pada Program Psikologi. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana.

30 21 Kurniawati. E. (2010). Hubungan Self Efficacy sebagai Mahasiswa dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Skripsi. Salatiga: Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana. Kurniawan. R. (2013). Hubungan antara Self Reguation Learning dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa Jurusan Psikologi Universitas Negeri Semarang. Fakultas Ilmu Pendidikan. Jurusan Psikologi. Skripsi. Semarang : Universitas Negeri. Putri. A. L.D. (2014). Hubungan dukungan sosial orang tua dengan prokrastinasi akademik pada mahasiswa fakultas psikologi universitas Kristen satya wacana salatiga. Skripsi. Salatiga: Fakultas Psikologi, Universutas Kristen Satya Wacana. Rianita. N. (2014). Hubungan antara Self Regulation Learning dengan Prokrastinasi Akademik pada Mahasiswa. Skripsi. Salatiga : Fakultas Psikologi, Universitas Kristen Satya Wacana. Rathus, A.S. (1973). A 30-item Schedule for Assessing Assertive Behavior. Behavior Therapy. New Jersey, Montclair State College, hal Rathus, S. A., & Nevid, J. S. (1980). Adjustment and growth: The challenges of life. New York: Holt, Rinehart & Winston. Senecal, C., Koestner, R., & Vallerand, R.J. (1995). Self-Regulation and Academic Procrastination. The Journal of Social Psychology. Vol No. 5, Solomon, L.J., & Rothblum, E.D. (1984). Academic Procrastination: Frequency and Coginitive Behavioral Correlates. Journal of Counceling Psychology, Vol. 31, No. 4 (h ) Tuckman, B.W. (1990). Measuring Procrastination Attitudinally and Behaviorally. Paper presented at meeting of American Educational Research Association. Boston. Windarti, E. (2007). Perbedaan Tingkat Asertivitas ditinjau dari Prestasi Belajar Siswa IPA dan IPS di SMU Xaveirus Pringsewu Lampung. Skripsi Sarjana pada Program Psikologi. Fakultas Psikologi Universitas Kristen Satya Wacana. Yusuf, Muri. A. (2014) Metode Penelitian. Jakarta: Prenamedia Group. Yong, L.F. (2010). A Study on the Assertiveness and Academic Procrastination of English and Communication Students at a Private University in Malaysia - ResearchGate. American Journal of Scientific Research. Swiburne University of Technology.

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai

BAB I PENDAHULUAN. pada setiap individu tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau statusnya sebagai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memasuki era globalisasi sekarang ini, manusia dituntut untuk dapat menggunakan waktu dengan efektif sehingga efisiensi waktu menjadi sangat penting, namun sampai sekarang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's

Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Lampiran 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Self-efficacy PENGOLAHAN PERTAMA Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.554 22 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA HUBUNGAN ORIENTASI MASA DEPAN DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA OLEH DEBORA JULIANI SITOMPUL 802011052 TUGAS AKHIR Diajukan Kepada Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR Validitas Item Skala Sikap Motivasi Belajar Variabel Corrected Item Total Keterangan Correlation

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian 51 LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian 52 LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 53 LAMPIRAN 3 Angket Penelitian ANGKET PENELITIAN Identitas Siswa Nama :... Pendidikan Orang

Lebih terperinci

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG

HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG HUBUNGAN SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA FAKULTAS PSIKOLOGI KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI UNIKA SOEGIJAPRANATA SEMARANG Nindya Prameswari Dewi dan Y. Sudiantara Fakultas Psikologi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subjek penelitian ini adalah anggota dari kelompokkelompok game yang bermain Ayo Dance di Salatiga, tepatnya anggota Narciz Community

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA. Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Wheny Ervita Sari Fakultas Psikologi Universitas Semarang ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya. Siswa MA Boarding School Amanatul Ummah Surabaya kelas XI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ

HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP UNJ Hubungan Antara Self Efficacy Dengan Prokrastinasi Akademik Mahasiswa Jurusan Bimbingan dan... HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FIP

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Profil Responden Responden terdiri dari 200 orang dan merupakan mahasiswa Universitas Bina Nusantara yang sedang mengerjakan skripsi. Penyebaran rentang usia responden

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket kepada sampel penelitian untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan hubungan antara keharmonisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. gambaran umum partisipan. mengenai gambaran umum partisipan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Partisipan Penelitian Gambaran umum partisipan terlihat dari tabel distribusi frekuensi.distribusi frekuensi juga digunakan untuk memaparkan persentase

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL

BAB IV PEMBAHASAN. Tabel 8 Distribusi sampel penelitian berdasarkan Usia Usia Jumlah (N) Persentase (%) TOTAL BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subyek Subyek dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus tipe 2 yang melakukan rawat jalan di RSUD dr. H. Slamet Martodirdjo, Kabupaten Pamekasan. Selanjutnya akan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1. Tempat Penelitian Penelitian akan dilakukan di SMP Methodist-an Pancurbatu. 3.1.2. Waktu Penelitian Waktu Penelitian akan dilaksanakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA ADVERSITY QUOTIENT DENGAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA BK FKIP UKSW ANGKATAN 2013 SKRIPSI Diajukan kepada Progam Studi Bimbingan dan Konseling untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Lampiran 1. ANGKET FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2013 PENGANTAR Salam sejahtera, Dalam rangka penyelesaian studi (S1) dan untuk mencapai gelar sarjana psikologi, dibutuhkan

Lebih terperinci

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE

NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE NEVER BE AFRAID HUBUNGAN ANTARA FEAR OF FAILURE DAN PROKRASTINASI AKADEMIK Ivan Sebastian Fakultas Psikologi, Universitas Surabaya Sebastian.ivan28@gmail.com ABSTRAK Prokrastinasi merupakan kecenderungan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di Progdi Bimbingan Konseling Fakultas Keguruan Ilmu dan Pendidikan Universitas Kristen

Lebih terperinci

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN

LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN A. Informed Consent LAMPIRAN SURAT PERSETUJUAN Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Umur : Menyatakan bahwa : 1. Saya telah mendapat penjelasan segala sesuatu menganai penelitian : HUBUNGAN KOMUNIKASI

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA CORRELATION BETWEEN SELF-EFFICACY AND ACADEMIC PROCRASTINATION ON

Lebih terperinci

Angket untuk Riset Partisipan Perawat

Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lampiran 1. Angket penelitian Angket untuk Riset Partisipan Perawat Lembar Persetujuan Riset Partisipan Dengan ini saya memohon kesediaan Bapak/Ibu terlibat dalam proses penelitian saya sebagai riset partisipan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

Indikator Kisi-kisi No. Butir Jml. siswa untuk membaca buku. pentingnya buku. Ketertarikan terhadap buku bacaa. Memanfaatkan waktu untuk membaca buku

Indikator Kisi-kisi No. Butir Jml. siswa untuk membaca buku. pentingnya buku. Ketertarikan terhadap buku bacaa. Memanfaatkan waktu untuk membaca buku LAMPIRAN 72 73 Lampiran1. Kisi-kisi Angket Minat Baca Buku No Indikator Kisi-kisi No. Butir Jml. Positif Negatif Butir 1 Perasaan senang Semangat dalam 1, 4 2, 3 4 membaca buku membaca buku 2 Kebutuhan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KONTROL DIRI DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK PADA SISWA SMA NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana ( S1 ) Psikologi Disusun

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR

KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR KUESIONER HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY DAN MOTIVASI BERPRESTASI PENARI BALI REMAJA DI KABUPATEN GIANYAR OLEH: FRANSISKA FEBBY PETRIANI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JAKARTA

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabipaten Grobogan yang beralamat di jalan Gajah Mada No.144

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas 4.5.3. Hasil uji validitas angket dengan riset partisipan perawat Uji validitas dilakukan pada 15 orang perawat di ruang Anggrek

Lebih terperinci

Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan.

Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan. 79 Lampiran 1 Skala Uji Coba Alat Ukur Penelitian Kepada Yth: Pasuruan, 13 Maret s/d Selasa 20 Maret 2012 Siswa dan Siswi SMA Katolik Mgr. Soegijapranata Pasuruan. Dengan hormat Dalam rangka pembuatan

Lebih terperinci

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI

2014 GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB PROKRASTINASI AKAD EMIK D ALAM MENYELESAIKAN SKRIPSI PAD A MAHASISWA PSIKOLOGI UPI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mahasiswa dalam Peraturan Pemerintah RI No. 30 tahun 1990 adalah: Peserta didik yang terdaftar dan belajar di perguruan tinggi tertentu. Mahasiswa akhir program S1 harus

Lebih terperinci

56 Perpustakaan Unika LAMPIRAN

56 Perpustakaan Unika LAMPIRAN LAMPIRAN 56 64 Skala Kematangan Emosi Putaran I Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N % Cases Valid 30 100.0 Excluded a 0.0 Total 30 100.0 a. Listwise deletion based on all variables

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi sampel penelitian Sampel dalam penelitian ini merupakan keseluruhan populasi di SLB A Pembina Jakarta yang berjumlah 20 orang remaja tuna netra. Berikut data kontrol

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN

Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN Lampiran 1 HUBUNGAN ANTARA PRESTASI BELAJAR DAN KONDISI SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DENGAN KESIAPAN MENJADI GURU PROFESIONAL DI KALANGAN MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI FKIP-UKSW SALATIGA ANGKET PENELITIAN I.

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. A-1 Skala Stres Kerja Karyawan. A-2 Skala Kecerdasan Emosi

LAMPIRAN A. A-1 Skala Stres Kerja Karyawan. A-2 Skala Kecerdasan Emosi LAMPIRAN A A-1 Skala Stres Kerja Karyawan A-2 Skala Kecerdasan Emosi 56 57 57 A-1. Skala Stres Kerja Pada Karyawan No. Angket : Jenis Kelamin : Instruksi/Petunjuk Mengerjakan Di bawah ada beberapa pernyataan,

Lebih terperinci

LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR

LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR LAMPIRAN A RELIABILITAS ALAT UKUR 1. Reliabilitas Aitem Locus of Control Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items.22 23 Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN. A-1 Skala Motivasi menjadi Atlet Profesional A-2 Skala Personal Goal Setting A-3 Skala Leadership Coach

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN. A-1 Skala Motivasi menjadi Atlet Profesional A-2 Skala Personal Goal Setting A-3 Skala Leadership Coach LAMPIRAN 74 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 Skala Motivasi menjadi Atlet Profesional A-2 Skala Personal Goal Setting A-3 Skala Leadership Coach 75 A-1 Skala Motivasi menjadi Atlet Profesional 7 77 Salam

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun

BAB IV PEMBAHASAN. penelitian. Subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa baru tahun BAB IV PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian ini adalah penelitian populasi, sehingga tidak digunakan sampel untuk mengambil data penelitian. Semua populasi dijadikan subyek penelitian. Subyek dalam

Lebih terperinci

PENGANTAR TUHAN MEMBERKATI

PENGANTAR TUHAN MEMBERKATI 92 Lampiran 1 PENGANTAR Instrumen penelitian ini disusun guna untuk mendapatkan data penelitian dengan tingkat ketercukupan data tertentu sesuai dengan masalah penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMK Telekomunikasi Tunas Harapan yang beralamat di Jalan Umbul Senjoyo No. 3 Kab.Semarang. Populasi penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau

Lebih terperinci

Rahmi Rizka, Wusono Indarto, Hukmi ( ),

Rahmi Rizka, Wusono Indarto, Hukmi ( ), 1 RELATIONSHIP BETWEEN THE ASERTIVITAS WITH PROCRASTINATION ACADEMIC IN COMPLETING THE THESIS STUDENT PROGRAM PG EARLY CHILHOOD EDUCATION FORCES 2012 THE FACULTY OF EDUCATION UNIVERSITY RIAU Rahmi Rizka,

Lebih terperinci

Lampiran 1 Kuesioner Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan. (Instrumen yang Diujikan)

Lampiran 1 Kuesioner Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan. (Instrumen yang Diujikan) 111 Lampiran 1 Kuesioner Minat Mengikuti Kegiatan Ekstrakurikuler Kepramukaan A. Identitas Responden 1. Nama : 2. Jenis kelamin : 3. Umur : 4. Kelas : 5. Nama SD : B. Keterangan Jawaban 1. SS : Sangat

Lebih terperinci

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Bagian 1. Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 111 112 Bagian 1 Angket Uji Coba Rekapitulasi Data Uji Coba Instrumen Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen 113 ANGKET UJI COBA Identitas Responden Nama : No. Absen : Kelas : Berikut terdapat sejumlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP N 1 Ngadirejo Kabupaten Temanggung sebagai tempat penelitian sedangkan untuk menguji validitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian ini melakukan kajian tentang perbedaan tingkat learned helplessness siswa yang memiliki prestasi

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Uji Homogenitas dan Normalitas. dahulu yang meliputi uji Normalitas dan uji Homogenitas. BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 5.1.1. Uji Homogenitas dan Normalitas Sebelum uji hipotesis maka dilakukan uji Pra syarat terlebih dahulu yang meliputi uji Normalitas

Lebih terperinci

LAMPIRAN A UJI NORMALITAS, LINEARITAS DAN DAYA BEDA ITEM

LAMPIRAN A UJI NORMALITAS, LINEARITAS DAN DAYA BEDA ITEM 70 LAMPIRAN A UJI NORMALITAS, LINEARITAS DAN DAYA BEDA ITEM 71 SKALA ADVERSITY QUOTIENT Case Processing Summary N % Cases Valid 100 100.0 Excluded a 0.0 Total 100 100.0 a. Listwise deletion based on all

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Angket Kepuasan Kerja Dan Angket Intensi Turnover

LAMPIRAN A. Angket Kepuasan Kerja Dan Angket Intensi Turnover LAMPIRAN A Angket Kepuasan Kerja Dan Angket Intensi Turnover PENGANTAR Hal: Permohonan pengisian angket Dengan ini, saya: Nama : Tegar C. F. NPM : 802006037 Status : Mahasiswa Fakultas Psikologi UKSW memohon

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik. BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prokrastinasi Akademik 1. Pengertian Prokrastinasi Akademik. Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah prokrastinasi berasal dari bahasa latin yaitu pro atau forward

Lebih terperinci

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN. Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas 97 Lampiran 1. Angket Penelitian SURAT PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN Dengan hormat, Saya yang bertanda tangan di bawah ini, mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan, Program Studi S1 Ilmu Keperawatan, Universitas

Lebih terperinci

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO

PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO PROKRASTINASI AKADEMIK DITINJAU DARI EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN LAMA STUDI PADA MAHASISWA JURUSAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO Adelia Dyah Pratiwi, Dian Ratna Sawitri Fakultas Psikologi,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini menguraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran subjek penelitian, pelaksanaan penelitian, pengumpulan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan signifikan antara penggunaan jejaring sosial Facebook dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hubungan signifikan antara penggunaan jejaring sosial Facebook dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) yaitu penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan dua variabel

Lebih terperinci

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016

1.1 Latar Belakang. Hubungan Antara..., Bagus, Fakultas Psikologi 2016 BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang penelitian, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan keaslian penelitian 1.1 Latar Belakang Memasuki era perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dan dapat bertanggung jawab di dunia sosial. Mengikuti organisasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan tinggi merupakan lembaga pendidikan yang memberikan pengetahuan akademik bagi mahasiswanya. Mahasiswa tidak hanya dituntut secara akademik, tetapi

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengolahan Data Berikut ini akan dipaparkan hasil pengolahan data dari penelitian mengenai hubungan antara cara mengajar guru dengan self-efficacy siswa pada pemerolehan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Hasil penelitian berupa data jawaban 70 orang responden terhadap tiga instrumen yang telah valid dan reliabel yaitu instrumen supervisi akademik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1

BAB IV HASIL PENELITIAN. penelitian berdasarkan jenis kelamin, usia dan IPK dapat dilihat pada tabel 4.1, 4.2, 4.3. Tabel 4.1 BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Subjek Penelitian Mahasiswa Fakultas Bahasa dan Sastra yang menjadi anggota lembaga kemahasiswaan periode 2012/2013 berjumlah 49 orang mahasiswa. Deskripsi subjek

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat Dengan hormat, PENGANTAR (Permohonan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Penelitian ini terdiri dari satu variabel bebas dan satu variabel terikat. Data variabel bebas yaitu persepsi siswa terhadap pelajaran matematika

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak 219 54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kranggan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung, dengan populasi penelitian sebanyak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. penelitian, pelaksanaan penelitian, prosedur pengolahan data, deskripsi data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian sesuai dengan data yang diperoleh. Pembahasan diawali dengan memberikan gambaran umum subjek penelitian, pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini, yaitu: B. Definisi Operasional digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini, yaitu: 1. Variabel Bebas : a. Regulasi diri b. Hubungan interpersonal dalam keluarga 2. Variabel

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN MOTIVASI BERPRESTASI A-2 SKALA PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN MOTIVASI BERPRESTASI A-2 SKALA PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI LAMPIRAN 45 46 LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN MOTIVASI BERPRESTASI A-2 SKALA PENELITIAN KEPERCAYAAN DIRI 47 LAMPIRAN A-1 Skala Penelitian MOTIVASI BERPRESTASI 48 No Skala : Mahasiswa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK NEGERI 1 Kecamatan SUTERA Kabupaten Pesisir Selatan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Tempat

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. a. Sebelum Uji b. Setelah Uji

LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN. a. Sebelum Uji b. Setelah Uji LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN a. Sebelum Uji b. Setelah Uji 110 111 SEBELUM UJI ANGKET UJI COBA INSTRUMEN Petunjuk Pengisian Angket 1. Tulislah terlebih dahulu NAMA dan NIM pada tempat yang telah disediakan.

Lebih terperinci

Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN (TRYOUT)

Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN (TRYOUT) LAMPIRAN 105 Lampiran 1 ANGKET PENELITIAN (TRYOUT) 106 107 ANGKET PENELITIAN Kepada Yth. Siswa/siswi SMAN 1 Wonosari di Klaten Assalamu alaikum wr.wb. Ditengah kesibukan Saudara pada saat belajar, perkenankanlah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tarunatama Getasan yang beralamat di Jalan Raya Salatiga-Kopeng KM. 09 Kecamatan Getasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan untuk melakukan kategorisasi pada masing-masing data variabel

BAB IV HASIL PENELITIAN. digunakan untuk melakukan kategorisasi pada masing-masing data variabel 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Variabel Penelitian Skala kontrol diri terhadap perilaku konsumtif sebagai alat ukur yang telah disebarkan kepada subjek penelitian yang asli, akan diperoleh berupa

Lebih terperinci

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN. A-1 Skala Motivasi Berprestasi A-2 Skala Kepercayaan Diri

LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN. A-1 Skala Motivasi Berprestasi A-2 Skala Kepercayaan Diri LAMPIRAN 60 LAMPIRAN A SKALA PENELITIAN A-1 Skala Motivasi Berprestasi A-2 Skala Kepercayaan Diri 61 A-1 Skala Motivasi Berprestasi 62 63 Nama : Klub : Salam sejahtera, Perkenalkan nama saya Leonardo Dewa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat berjama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN

BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN 54 BAB IV ANALISIS DATA TENTANG IKLIM KOMUNIKASI ORGANISASI DENGAN KINERJA KARYAWAN A. Pengujian Hipotesis 1. Uji Validitas dan Reabilitas Menurut Sumardi Suryabrata validitas soal adalah derajat kesesuain

Lebih terperinci

Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga

Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga 71 Blue Print Skala Harga Diri dan Skala Keharmonisan Keluarga 72 Lampiran 1 Aspek 1.Peneri maan Diri 2.Pengho rmatan Diri Indikator Perilaku a.menerim a diri apa adanya. b.puas dengan dirinya. c.disegani

Lebih terperinci

Surat Pengantar Pengisian Angket Angket Uj i Coba Instrumen Penelitian Reka pitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Validitas dan Reliabilitas

Surat Pengantar Pengisian Angket Angket Uj i Coba Instrumen Penelitian Reka pitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Validitas dan Reliabilitas 90 91 LAMPIRAN I Surat Pengantar Pengisian Angket Angket Uji Coba Instrumen Penelitian Rekapitulasi Data Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Validitas dan Reliabilitas 92 Surat Uji Coba Instrumen Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Subyek dalam penelitian ada 347 orang siswa kelas XI yang terdiri dari BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Subyek Penelitian SMA N 3 Salatiga terletak di jalan di Jl. Kartini No 34 kecamatan Sidorejo Salatiga 50711 Jawa tengah. SMA N 3 Salatiga didirikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di Jalan Dr.

Lebih terperinci

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti

BAB III METODELOGIPENELITIAN. Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti BAB III METODELOGIPENELITIAN Setelah menguraikan teori-teori yang digunakan pada penelitian ini, selanjutnya peneliti akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan metode penelitian. Pada bab ini, akan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban

LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA. No Pernyataan Pilihan Jawaban LAMPIRAN LAMPIRAN 1. SKALA KECERDASAN EMOSI SEBELUM UJI COBA No Pernyataan Pilihan Jawaban 1. Saya tahu alasan yang membuat saya sedih 2. Saya tidak tahu mengapa temanteman menjauhi saya 3. Prestasi yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 dan SMP Negeri 3 Kecamatan Kaloran Kabupaten Temanggung. Dalam penelitian ini seluruh

Lebih terperinci

ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING (AMT) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA

ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING (AMT) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING (AMT) SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PERILAKU PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA Ela Minchah L.A, Tabah Subekti, VianaTety Anggraeni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan

BAB 4 ANALISIS PENELITIAN Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan BAB 4 ANALISIS PENELITIAN 4.1. Profil Partisipan Pada pengambilan data di lapangan, peneliti memperoleh partisipan sebanyak 150 remaja dengan rentang usia 15-18 tahun dan berjenis kelamin laki-laki dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jumlah Item BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Uji Validitas dan Reliabilitas Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah instrumen yang digunakan terpercaya dan terandalkan. Dalam pengujian ini peneliti

Lebih terperinci

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER

LAMPIRAN A. Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER LAMPIRAN LAMPIRAN A Skala Penelitian A-1 SKALA PENELITIAN CINDERELLA COMPLEX A-2 SKALA PENELITIAN POLA ASUH OTORITER LAMPIRAN A-1 Skala Penelitian CINDERELLA COMPLEX FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS KATOLIK

Lebih terperinci