BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara (PLN)"

Transkripsi

1 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sejarah berdirinya PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu perusahaan Belanda (NV NIGM) yang ditandai dengan pendirian pusat pembangkitan tenaga listrik (PLTU) yang berlokasi di Gambir. Sejalan dengan pasang surutnya sejarah perjuangan bangsa, maka pada masa pemerintahan Jepang NV NIGM (Belanda) diambil alih oleh pemerintah Jepang yang pada akhirnya dialihkan ke perusahaan Djawa Denki Jogyosha Djakarta Shisha. Dengan berakhirnya kekuasaan Jepang pada 17 Agustus 1945, maka dibentuklah djawatan listrik dan gas tjabang Djakarta yang selanjutnya dikembalikan lagi kepada pemilik asal (NV NIGM) pada tahun 1947 dan namanya berubah menjadi NV OGEM. Kemudian dengan berakhirnya masa konsesi NV OGEM cabang Jakarta yang selanjutnya diikuti dengan nasionalisasi oleh pemerintah Indonesia sesuai keputusan menteri PU dan tenaga No. U 16/9/I tanggal 30 Desember 1953, maka pada tanggal 01 Januari 1954 dilakukan serah terima dan pengelolaannya diserahkan ke perusahaan listrik Jakarta dengan wilayah kerjanya adalah meliputi Jakarta Raya dan ranting Kebayoran & Tangerang. 32

2 33 Seiring dengan berjalannya waktu, maka perubahan pun terus bergulir sesuai kronologi berikut ini: 1. Berdasarkan UU No. 19 tahun 1960 dan PP No. 67 tahun 1961, dibentuk badan pimpinan umum perusahaan listrik negara (BPU PLN) khusus untuk wilayah Jakarta dengan nama perusahaan listrik negara exploitasi XII. 2. Berdasarkan SK Direksi BPU PLN No. Kpts/030/DIRPLN/62 tanggal 21 Desember 1962, wilayah kerja PLN Exploitasi XII dibagi menjadi 7 buah distrik dengan kelas yang berbeda-beda. 3. Pada tahun 1965 terjadi perubahan tanggung jawab, dimana PLN Exploitasi XII meliputi cabang Gambir & Cempaka Putih, Jakarta Kota, Kebayoran, Jatinegara & Cawang, Tangerang dan cabang Tanjung Priok pada tahun Berdasarkan PP No. 18 tahun 1972, status perusahaan listrik negara dirubah menjadi perusahaan umum listrik negara. 5. Berdasarkan peraturan menteri PUTL No. 01/Prt/1973 tanggal 23 Maret 1973, PLN Exploitasi XII dirubah menjadi perum listrik negara distribusi IV yang meliputi cabang Gambir, Kota, Kebayoran, Jatinegara, Tanjung Priok, Tngerang dan Bengkel Karet. 6. Berdasarkan SK Menteri PUTL No. 45/Kpts/1976 tanggal 8 Agustus 1976, nama PLN distribusi IV dirubah menjadi PLN distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (sesuai SE Direksi PLN No. 025/PST/1976 tanggal 17 April 1976). 7. Berdasarkan penjelasan dan pengumuman Pemerintah tentang pembentukan kabinet Pembangunan III tanggal 29 Maret 1978, PLN yang semula bernaung di

3 34 bawah Departemen PUTL dialihkan menjadi di bawah naungan Departemen Pertambangan dan Energi. 8. Pada kurun waktu 1984 s/d 1988 terjadi beberapa penambahan unit kerja, sehingga PLN distribusi Jakarta Raya dan Tangerang memiliki tujuh cabang sebagai unsur pelaksana, satu unit pengatur distribusi dan satu bengkel pemeliharaan kelistrikan. Dua yang disebut terakhir adalah sebagai unsur penunjang. 9. Berdasarkan PP No. 23 tahun 1994 tanggal 16 Juni 1994, PLN yang dulunya dikenal sebagai PERUM berubah statusnya menjadi PERSERO, sehingga namanya berubah menjadi PT PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. 10. Berdasarkan white paper Menteri Pertambangan dan Energi Agustus 1998, maka Pemerintah meluncurkan kebijakan restrukturisasi sektor ketenagalistrikan sesuai keputusan Menko WASPAN No. 39/KEP/MK.WASPAN/9/1998 serta kebijakan PT PLN (Persero) Kantor Pusat, maka PT PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya & Tangerang diarahkan kepada stategic business unit/investment centre. 11. Sehubungan dengan butir no. 10 di atas, maka direksi PLN telah mengeluarkan SK No. 161.K/010/DIR/2000 tanggal 05 September 2000 tentang organisasi PT PLN (Persero) unit bisnis distribusi Jakarta Raya dan Tangerang. Sesuai SK direksi tersebut, maka susunan organisasi PT PLN (Persero) unit bisnis distribusi Jakarta Raya dan Tangerang adalah sebagai berikut: a. Unsur pimpinan adalah general manager b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang:

4 35 i. Pemasaran dan pengembangan usaha ii. Pelayanan pelanggan iii. Komersil iv. Perencanaan v. Operasi dan pelayanan gangguan vi. Pemeliharaan vii. Logistik viii. Teknologi informasi ix. Keuangan x. Akuntansi xi. Organisasi dan SDM xii. Hukum xiii. Hubugan masyarakat xiv. Umum c. Unsur pengawasan, oleh auditor intern d. Unit pelayanan (UP) e. Unit pengelola jaringan (UPJ) f. Unit gardu induk g. Unit pengatur distribusi (UPD) 12. Selanjutnya berdasarkan keputusan direksi PT. PLN (Persero) No.010.K/010/DIR/2003 tanggal 16 Januari 2003 tentang organisasi PT PLN (Persero) distribusi se Jawa-Bali, maka susunan organisasi PT. PLN (Persero) distribusi se Jawa-Bali sebagai berikut :

5 36 a. Unsur pimpinan adalah general manager b. Unsur pembantu pimpinan, meliputi bidang-bidang: i. Perencanaan ii. Distribusi iii. Niaga iv. Keuangan v. SDM dan organisasi vi. Komunikasi hukum dan administrasi c. Unsur Pengawasan, oleh auditor intern d. Area pelayanan (AP) e. Area jaringan (AJ) f. Area pengatur distribusi (APD) g. Area pelayanan dan jaringan : i. Unit pelayanan ii. Unit pelayanan jaringan iii. Unit pelayanan dan jaringan ( untuk sementara struktur organisasi PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang masih mengacu kepada butir No.11 ) 3.2 Visi, Misi, dan Moto PLN Visi PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang : Diakui sebagai perusahaan public utility dengan kinerja kelas dunia yang unggul, tumbuh berkembang bertumpu kepada potensi insani.

6 37 Misi PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang : a. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham. b. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. c. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi. d. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan. Moto PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang : Listrik untuk kehidupan yang lebih baik. 3.3 Struktur Organisasi Berikut ini merupakan struktur organisasi dari PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang (Disjaya) : Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. PLN (Persero) Disjaya.

7 38 Berdasarkan gambar diatas, terlihat bahwa general manager membawahi auditor internal, manager niaga, manager distribusi, manager perencanaan, manager keuangan, manager SDM & organisasi, manager komunikasi, hukum & administrasi, manager area jaringan (AJ) yang terdiri dari empat unit (AJ Gambir, AJ Kebayoran, AJ Tangerang, AJ Kramat Jati), manager area pengatur distribusi (APD) yang terdiri dari satu unit dan manager area pelayanan (AP) yang terdiri dari tiga puluh lima unit (APL Menteng, APL Marunda, APL Grogol, APL Cikokol, APL Cempaka Putih, APL Cengkareng, APLBandengan, APL Serpong, APL Gunung Sahari, APL Cikupa, APL Kapuk, APL Sepatan, APL Bulungan, APL Curug, APL Cinere, APL Teluk Naga, APL Kebon Jeruk, APL Kalideres, APL Cileduk, APL Cisoka, APL Pamulang, APL Condet, APL Ciputat, APL Lenteng Agung, APL Mampang, APL Ciracas, APL Bintaro, APL Pasar Minggu, APL Kampung Melayu, APL Pondok Kopi, APL Pondok Gede, APL Kalimalang, APL Rawamangun, APL Sunter, APL Pondok Ungu). Gambar 3.2 Peta Wilayah PLN Disjaya.

8 Tugas dan Tanggung Jawab Menurut Surat Keputusan Direksi Nomor : 234 K/DIR/2005, berikut ini adalah tugas dan wewenang dari masing-masing unit organisasi berdasarkan pada struktur organisasi di atas, antara lain: 1. General Manager Tugas dan tanggung jawab dari general manager yaitu mengkoordinir dan bertanggungjawab atas manajemen sumber daya manusia dan atas seluruh aktivitas perusahaan, baik urusan dalam maupun luar perusahaan agar sesuai dengan rencana, tujuan dan kebijaksanaan yang telah digariskan, mengawasi setiap kegiatan manager niaga, manager distribusi, manager perencanaan, manager keuangan, manager SDM dan organisasi, manager komunikasi hukum dan admin, manager area jaringan, manager area pelayanan, manager area pengatur distribusi, mengamati perkembangan perusahaan sesuai dengan kemajuan serta memikirkan langkah-langkah yang diperlukan untuk mengimbangi kemajuan perusahaan, mengontrol dan mengawasihasil pekerjaan yang telah dilaksanakan kemudian membandingkan dengan ketentuan yang telah menjadi kebijaksanaan perusahaan, mengambil keputusan dalam strategi bisnis dan bertanggung jawab atas resiko yang ada. 2. Auditor Internal Tugas dan tanggung jawab dari auditor internal yaitu bertanggung jawab dalam mengaudit data pada proses internal perusahaan dan terhadap audit tehnik, audit keuangan dan audit administrasi.

9 40 3. Manager Niaga Bertanggung jawab dalam ekonomi energi, manajemen niaga, pengembangan produk dan layanan, pengembangan usaha, dan account executive. 4. Manager Distribusi Bertanggung jawab atas pengukuran dan sistem proteksi, konstruksi distribusi, pengelolaan kontrak, lingkungan dan keselamatan ketenagalistrikan, pengendalian losses dan kesekretariatan. 5. Manager Perencanaan Bertanggungjawab atas perencanaan korporat, penilaian finansial, proyeksi keuangan, palaporan manajemen dan administrasi. 6. Manager Keuangan Bertanggungjawab atas manajemen keuangan, manajemen resiko, dan proteksi pendapatan. 7. Manager SDM dan Organisasi Bertanggungjawab atas organisasi dan perencanaan tenaga kerja,sistem SDM dan hubungan industrial, memusatkan, mengelompokkan, dan menyimpan dokumen perusahaan serta melakukan pengeditan data. 8. Manager Komunikasi, Hukum dan Administrasi Bertanggungjawab atas perencanaan fasilitas dan sarana kerja dan keamanan.

10 41 9. Manager Area Jaringan Bertanggungjawab atas kinerja automatic meter reading (AMR). 10. Manager Area Pengatur Distribusi Bertanggungjawab atas kinerja, gardu induk, scada dan telekomunikasi. 11. Manager Area Pelayanan Bertanggungjawab atas kinerja dan teknologi informasi. 3.5 Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem Informasi yang dimiliki PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang saat ini masih sebatas tampilan penyebaran gardu pada peta dan database gardu saja, sedangkan untuk fungsi-fungsi analisis gardu masih dilakukan secara manual. Sebagai contoh, jika karyawan ingin mengetahui gardu mana saja yang sedang padam, karyawan harus mengecek ke bagian dispatch, yang mana tidak sembarang orang dapat memasuki ruangan dispatch dan harus mengenakan berbagai safety equipment terlebih dahulu. Hal ini jelas sangat tidak efisien dan merepotkan karyawan hanya untuk mendapatkan informasi tersebut. Seperti halnya dalam melakukan pengecekan pada gardu yang padam dengan tegangan 150 kv ataupun 20 kv dan juga jaringan tegangan menengah yang berhubungan dengan gardu tersebut. Pengoperasian manual juga dilakukan pada penentuan titik letak untuk mendirikan gardu baru, dengan melakukan survey lapangan terlebih dahulu dan melakukan perhitungan jarak gardu terdekat.

11 Permasalahan Sistem Informasi Geografis yang dimiliki PT. PLN (Persero) distribusi Jakarta Raya dan Tangerang dinilai kurang efektif karena untuk melakukan analisis masih menggunakan cara-cara manual sehingga tidak dapat memaksimalkan kinerja karyawan. Pengoperasian dengan cara-cara manual juga memiliki banyak resiko dan peluang terjadinya kesalahan-kesalahan yang disebabkan oleh manusia atau yang biasa disebut dengan human error. Adapun permasalahan yang dihadapi adalah: 1. Permasalahan dengan data Pemasalahan dengan data meliputi: a. Belum terintegrasinya antara data spasial dengan data atribut dalam satu sistem. Sehingga mempersulit dalam melihat dan mencari data. b. Proses memanipulasi dat a masih dilakukan secara manual. Sehingga informasi yang disampaikan t erhambat karena keterbatasan waktu dan rawan terdapat kesalahan. 2. Permasalahan dengan analisis Permasalahan dengan analisis meliputi: a. Pengukuran buffering masih menggunakan cara manual dengan mengukur area buffer pada peta analog menggunakan alat seperti jangka dan penggaris. b. Pencarian gardu terdekat masih menggunakan cara manual dengan mengukur jarak pada peta analog menggunakan alat seperti jangka dan penggaris. Analisis ini penting dalam proses instalasi listrik baru

12 43 untuk mengetahui perkiraan panjang JTM (Jaringan Tegangan Menengah) yang diperlukan. c. Pengukuran jarak antar gardu masih menggunakan cara manual dengan jarak pada peta analog menggunakan alat seperti penggaris. Analisis ini penting untuk mengetahui perkiraan panjang JTM (Jaringan Tegangan Menengah) yang diperlukan jika ingin menghubungkan dua buah gardu. d. Pengukuran panjang JTM (Jaringan Tegangan Menengah) masih menggunakan cara manual dengan mengukur JTM pada peta analog menggunakan alat seperti penggaris. Analisis ini penting jika ingin melakukan maintenance atau penggantian kabel pada JTM. e. Simulasi pendistribusian jaringan listrik tidak ada sehingga sulit untuk cepat mengetahui gardu 20 kv dan JTM mana saja yang terhubung dengan sebuah gardu 150 kv. Oleh karena itu diperlukan sebuah sistem informasi geografis yang efektif dan efisien. 3.7 Solusi Pemecahan Masalah Untuk mengatasi permasalahan diatas, maka penulis merancang suatu aplikasi yang berbasiskan sistem informasi geografis. Aplikasi ini memiliki fungsi-fungsi sebagai berikut : 1. Solusi yang berhubungan dengan data Solusi yang berhubungan dengan data meliputi :

13 44 a. Terintegrasinya data spasial dengan data atribut dalam aplikasi ini mempermudah proses melihat dan mencari data. b. Aplikasi ini mengijinkan proses memanipulasi dat a masih secara otomatis. Sehingga informasi yang disampaikan cep at dan akurat. 2. Solusi dengan analisis Solusi dengan analisis meliputi: a. Aplikasi ini dapat melakukan buffering secara otomatis, sehingga cepat menghasilkan area buffer yang akurat. b. Aplikasi ini dapat melakukan pencarian gardu terdekat secara otomatis sehingga memudahkan proses instalasi listrik baru. c. Aplikasi ini dapat melakukan pengukuran jarak antar gardu secara otomatis sehingga memudahkan proses instalasi JTM (Jaringan Tegangan Menengah). d. Aplikasi ini dapat melakukan pengukuran panjang JTM (Jaringan Tegangan Menengah) secara otomatis sehingga memudahkan proses maintenance atau penggantian kabel pada JTM. e. Aplikasi ini dapat melakukan simulasi pendistribusian jaringan listrik secara otomatis sehingga mudah untuk cepat mengetahui gardu 20 kv dan JTM mana saja yang terhubung dengan sebuah gardu 150 kv.

14 45 Dengan simulasi pendistribusian jaringan listrik digunakan selain mempermudah untuk menentukan pengalokasian titik letak gardu baru, namun juga dapat mengetahui secara cepat dan efisien letak titik-titik gardu yang padam yang disebabkan oleh karena maintenance atau juga karena adanya gangguan pada jaringan tegangan menengah mapupun pada gardu 150 kv. Misalnya jika sebuah gardu 150 kv dimatikan, karyawan dapat mengetahui secara otomatis gardu 20 kv mana saja yang dipengaruhi oleh pemadaman tersebut tanpa harus menganalisisnya secara manual.

15 Data Flow Diagram (DFD) Context Diagram Gambar 3.3 Context Diagram

16 Diagram Nol Gambar 3.4 Diagram Nol

17 Perancangan Database Kamus Data 1. Kotamadya Nama Tabel Keterangan : ADM_Kodya : Berisi daftar kota di wilayah propinsi DKI Jakarta. Primary Key : KD_KODYA Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued KD_KODYA Identifikasi kota secara unik. text (4) No No Kotamadya Nama kota. text (20) No No Area_Kodya Luas kota (meter persegi). double (13) No No Peri_Kodya Keliling kota (meter). double (13) No No KD_PROP Identifikasi Propinsi secara unik text (2) No No Tabel 3.1 Tabel ADM_Kodya 2. Kecamatan Nama Tabel Keterangan : ADM_Kec : Berisi daftar kecamatan di wilayah propinsi DKI Jakarta. Primary Key : KD_KEC Foreign Key : KD_KODYA

18 49 Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued KD_ KEC Identifikasi kecamatan secara unik. text (7) No No Kecamatan Nama kecamatan. text (20) No No Area_Kec Luas kecamatan (meter persegi). double (13) No No Peri_Kec Keliling kecamatan (meter). double (13) No No Tabel 3.2 Tabel ADM_Kec 3. Kelurahan Nama Tabel Keterangan : ADM_Kel : Berisi daftar kelurahan di wilayah Jakarta Selatan. Primary Key : KD_KEL Foreign Key : KD_ KEC Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued KD_ KEL Identifikasi kelurahan secara unik. text (10) No No Kelurahan Nama kelurahan. text (25) No No Area Luas kelurahan (meter persegi). double (13) No No Perimeter Keliling kelurahan (meter). double (13) No No Tabel 3.3 Tabel ADM_Kel

19 50 4. Gardu 150kV Nama Tabel Keterangan : Gardu_150kV : Berisi daftar gardu 150kV di wilayah Jakarta Selatan. Primary Key : KD_GARDU Foreign Key : KD_ KEL Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued KD_ GARDU Identifikasi gardu secara unik. text (50) No No Status Status nyala gardu. text (5) No No Kap_MVA Kapasitas gardu. text (30) Yes No Beban_MVA Beban gardu. text (30) Yes No X Y Koordinat X gardu 150kV pada proyeksi TM-3_48S Koordinat Y gardu 150kV pada proyeksi TM-3_48S double No No double No No Tabel 3.4 Tabel Gardu_150kV 5. Gardu 20kV Nama Tabel Keterangan : Gardu_20kV : Berisi daftar gardu 20kV di wilayah Jakarta Selatan. Primary Key : KD_GARDU Foreign Key : KD_ KEL

20 51 Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued KD_ GARDU Identifikasi gardu secara unik. text (50) No No Status Status nyala gardu. text (5) No No Jenis Jenis bangunan gardu. text (20) Yes No Alamat Alamat lokasi gardu. text (60) Yes No Wilayah_AJ Wilayah area jaringan dari gardu. text (20) No No Merk_Trafo Merk trafo yang digunakan gardu. text (50) Yes No Kapasitas Kapasitas gardu. text (20) Yes No X Y Koordinat X gardu_20kv pada proyeksi TM-3_48S Koordinat Y gardu_20kv pada proyeksi TM-3_48S double No No double No No Tabel 3.5 Tabel Gardu_20kV 6. Terminal Bis Nama Tabel Keterangan : TerminalBis : Berisi daftar terminal bis di wilayah Jakarta Selatan. Primary Key : ID Foreign Key : KD_ KEL

21 52 Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued ID Identifikasi terminal bis secara unik. text (3) No No Terminal Nama terminal bis. text (20) No No X Y Koordinat X terminal bis pada proyeksi TM-3_48S Koordinat Y terminal bis pada proyeksi TM-3_48S double No No double No No Tabel 3.6 Tabel TerminalBis 7. Stasiun Kereta Api Nama Tabel Keterangan : StasisunKA : Berisi daftar stasiun KA di wilayah Jakarta Selatan. Primary Key : ID Foreign Key : KD_ KEL Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued ID Identifikasi stasiun KA secara unik. text (4) No No ABBR Kode stasiun yang digunakan oleh PT KAI text (5) Yes No Stasiun Nama stasiun KA. text (50) No No X Y Koordinat X stasiun KA pada proyeksi TM-3_48S Koordinat Y stasiun KA pada proyeksi TM-3_48S double No No double No No Tabel 3.7 Tabel StasisunKA

22 53 8. Jaringan tegangan menengah (JTM) Nama Tabel Keterangan : JTM_20kV : Berisi daftar JTM di wilayah Jakarta Selatan. Primary Key : KD_JTM Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued KD_ JTM Identifikasi JTM secara unik. text (50) No No Status Status nyala JTM. text (5) No No Length Panjang JTM dalam meter. double (19) No No Tabel 3.8 Tabel JTM_20kV 9. Jaringan tegangan menengah & gardu yang terhubung Nama Tabel Keterangan : JTM_20kV_SpatialJoin : Mewakili hubungan antara gardu dan JTM. Primary Key : KD_JTM, KD_GARDU Foreign Key : KD_JTM, KD_GARDU Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued KD_ JTM Identifikasi JTM secara unik. text (50) No No KD_GARDU Identifikasi gardu secara unik. text (50) No No Tabel 3.9 Tabel JTM_20kV

23 Jalan Nama Tabel Keterangan : Jalan : Berisi daftar jalan di wilayah Jakarta Selatan. Primary Key : KD_JALAN Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued KD_ JALAN Identifikasi jalan secara unik. long (9) No No NamaJalan Nama jalan. text (50) Yes No Length Panjang jalan dalam meter. double (19) No No Tabel 3.10 Tabel Jalan 11. Administrasi & Jalan yang terhubung Nama Tabel Keterangan : Adm_SpatialJoin_Jln : Mewakili hubungan antara kelurahan dan jalan. Primary Key : KD_JALAN, KD_ KEL Foreign Key : KD_ JALAN, KD_ KEL Atribut Keterangan Tipe Data & Ukuran Null Multivalued KD_ JALAN Identifikasi jalan secara unik. long (9) No No KD_ KEL Identifikasi kelurahan secara unik. text (10) No No Tabel 3.11 Tabel Adm_SpatialJoin_Jln

24 Entity Relationship Diagram (ERD) Gambar 3.5 Entity Relationship Diagram (ERD)

25 Perancangan Aplikasi Perancangan Menu Di dalam Aplikasi ini terdapat satu menu dan empat toolbar (Gambar 3.6). Kami memilih untuk lebih banyak menggunakan button-button pada toolbar agar lebih userfriendly sehingga user bisa lebih cepat untuk mengakses fungsi-fungsi dari aplikasi ini. Berikut adalah keterangan mengenai masing-masing menu dan toolbar : 1. Menu Utama (Gambar 3.7), memiliki submenu sebagai berikut : i. Submenu Pengaturan Layer Tambah Layer, untuk menambah layer yang ditampilkan. Hapus Layer, untuk menghapus layer yang ditampilkan. ii. Submenu Pengaturan Data Lihat Data, untuk melihat data. Cari Data, untuk mencari data. Edit Data, untuk mengedit data. iii. Submenu Panduan Aplikasi Panduan AppGardu, untuk membuka Help file yang berisi panduan penggunaan aplikasi. About AppGardu, untuk membuka window yang berisi informasi mengenai aplikasi. 2. Custom Select Toolbar (Gambar 3.8), berisi button-button yang dibuat khusus untuk Aplikasi ini dan memiliki button-button sebagai berikut: i. Pilih Gardu, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur dari layer gardu 20kV dan gardu 150kV.

26 57 ii. Pilih JTM, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur dari layer jaringan tegangan menengah. iii. Pilih Adm, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur dari layer administrasi. iv. Pilih Jalan, untuk mengatur agar fitur yang bisa dipilih hanya fitur-fitur dari layer jalan. v. Buffer Gardu 20kV, untuk otomatis memilih gardu-gardu 20kV yang terdapat pada radius buffer dalam meter, terhitung dari titik click user. vi. Buffer Gardu 150kV, untuk otomatis memilih gardu-gardu 150kV yang terletak pada sebuah radius dalam meter, terhitung dari titik click user. vii. Gardu 20kV terdekat, untuk otomatis memilih gardu 20kV yang terdekat, terhitung dari titik click user. viii. Gardu 150kV terdekat, untuk otomatis memilih gardu 150kV yang terdekat, terhitung dari titik click user. ix. Jarak antara 2 gardu, untuk menghitung jarak antara 2 gardu yang dipilih oleh user. x. Panjang JTM, untuk menghitung panjang dari berbagai jaringan tegangan menengah yang dipilih oleh user. 3. Custom Analysis Toolbar (Gambar 3.9), berisi button-button yang dibuat khusus untuk Aplikasi ini dan memiliki button-button sebagai berikut: i. Tambah gardu 20kV, untuk menambah gardu 20kV pada titik click user. ii. Tambah gardu 150kV, untuk menambah gardu 150kV pada titik click user.

27 58 iii. Nyalakan gardu 20kV, untuk menyalakan gardu 20kV yang dipilih oleh user. iv. Matikan gardu 20kV, untuk mematikan gardu 20kV yang dipilih oleh user. v. Nyalakan gardu 150kV, untuk menyalakan gardu 150kV yang dipilih oleh user, serta berbagai jaringan tegangan menengah dan gardu-gardu 20kV yang terhubung dengannya. vi. Matikan gardu 150kV, untuk mematikan gardu 150kV yang dipilih oleh user, serta berbagai jaringan tegangan menengah dan gardu-gardu 20kV yang terhubung dengannya. vii. Nyalakan JTM, Untuk menyalakan berbagai jaringan tegangan menengah yang dipilih oleh user, serta gardu-gardu 20kV yang terhubung dengannya. viii. Matikan JTM, Untuk mematikan berbagai jaringan tegangan menengah yang dipilih oleh user, serta gardu-gardu 20kV yang terhubung dengannya. 4. Edit Toolbar (Gambar 3.10), berisi button-button standard dari ArcMap dan memiliki button-button sebagai berikut: i. Start Edit, untuk memulai sesi edit. ii. iii. iv. Stop Edit, untuk menghentikan sesi edit. Save Edit, untuk menyimpan hasil edit. Edit Pilihan, untuk mengedit data-data atribut dari feature-feature yang dipilih.

28 59 5. Standard Toolbar (Gambar 3.11), berisi button-button standard dari ArcMap dan memiliki button-button sebagai berikut: i. Save, untuk menyimpan project. ii. iii. iv. Save As, untuk menyimpan project dengan nama file berbeda. Page and Print Setup, untuk mengatur halaman yang akan dicetak. Print Preview, untuk melihat gambaran mengenai hasil cetak. v. Print, untuk mencetak peta. vi. vii. viii. Data View, untuk merubah tampilan ke Data View. Layout View, untuk merubah tampilan ke Layout View. Scale, combo box untuk merubah skala tampilan peta. 6. Tools Toolbar (Gambar 3.12), berisi button-button standard dari ArcMap dan memiliki button-button sebagai berikut: i. Zoom In, untuk memperbesar tampilan peta pada posisi click user. ii. iii. iv. Zoom Out, untuk memperkecil tampilan peta pada posisi click user. Fixed Zoom In, untuk memperbesar tampilan peta. Fixed Zoom Out, untuk memperkecil tampilan peta. v. Pan, untuk menggerakkan tampilan peta. vi. vii. Full Extent, untuk menampilkan seluruh peta. Go Back To Previous Extent, untuk menampilkan posisi tampil sebelumnya. viii. ix. Go To Next Extent, untuk menampilkan posisi tampil selanjutnya. Select Features, untuk memilih feature pada peta.

29 60 x. Clear Selected Features, untuk mengosongkan pilihan feature. xi. xii. Zoom To Selected Features, untuk zoom ke feature yang dipilih. Pan To Selected Features, untuk menggerakkan tampilan ke feature yang dipilih. xiii. xiv. xv. Identify, untuk menampilkan data-data atribut dari feature yang dipilih. Go To XY, untuk menggeser tampilan ke posisi koordinat tertentu. Measure, untuk mengukur jarak para peta. Gambar 3.6 Struktur Menu dan Toolbar Aplikasi

30 61 Gambar 3.7 Struktur Menu Utama Pilih Gardu Pilih JTM Pilih Adm Pilih Jalan Custom Select Toolbar Buffer Gardu 20kv Buffer Gardu 150kv Gardu 20kv Terdekat Gardu 150kv Terdekat Jarak antara 2 Gardu Panjang JTM Gambar 3.8 Struktur Custom Select Toolbar

31 62 Gambar 3.9 Struktur Custom Analysis Toolbar Gambar 3.10 Struktur Edit Toolbar Save Save As Page and Print Setup Standard Toolbar Print Preview Print Data View Layout View Scale Gambar 3.11 Struktur Standard Toolbar

32 63 Zoom In Zoom Out Fixed Zoom In Fixed Zoom Out Pan Full Extent Tools Toolbar Go Back To Previous Extent Go To Next Extent Select Features Clear Selected Features Zoom To Selected Features Pan To Selected Features Identify Go To XY Measure Gambar 3.12 Struktur Tools Toolbar

33 State Transition Diagram (STD) Pada subbab ini State Transition Diagram (STD) menjelaskan lebih rinci tentang jalannya proses-proses dari Aplikasi yang akan dibuat. Gambar 3.13 STD Pembuka Gambar 3.14 STD Menu Utama

34 65 Pengaturan Layer Tampil submenu Tambah Layer & Hapus Layer Pilih Tambah Layer Tunggu Pilihan Pilih Hapus Layer Message Box True MsgBox Validasi: semua layer tampil Validasi: ada layer tampil False MsgBox Message Box False Form Tambah Layer True Form Hapus Layer OK' Tunggu Pilihan Layer Tunggu Pilihan Layer OK' Cancel' OK Tamb ah layer OK Hapus layer Cancel' Tampilan Utama Gambar 3.15 STD Pengaturan Layer Gambar 3.16 STD Pengaturan Data

35 66 Panduan Aplikasi Pilih Panduan AppGardu Buka help file Tunggu Pilihan Tampil submenu Panduan AppGardu, About AppGardu Pilih About AppGardu Tampil window Help Window About Tampilan Utama OK' Gambar 3.17 STD Panduan Aplikasi

36 Gambar 3.18 STD Custom Select Toolbar 67

37 Gambar 3.19 STD Custom Analysis Toolbar 68

38 Perancangan Layar Gambar 3.20 Tampilan Utama Gambar 3.21 Form Tambah Layer dan Hapus Layer

39 70 Gambar 3.22 Form Lihat Data dan Edit Data Gambar 3.23 Tabel Data

40 71 Cari Data Pilih Data : Pilih Field : Mengandung : Tambahkan ke pilihan saat ini OK Cancel Gambar 3.24 Form Cari Data

41 Spesifikasi Proses 1. Pseudocode untuk Menu Utama Tampilkan menu Pengaturan Layer, Pengaturan Data, Panduan Aplikasi, dan Pengaturan User Lakukan Pilihan Jika Pilihan = Pengaturan Layer maka Tampilkan submenu Tambah Layer dan Hapus Layer Lakukan Pilihan Jika Pilihan = Tambah Layer maka Jika semua layer sudah ditampilkan maka Beri peringatan dengan Message Box Selain itu Tampilkan Form Tambah Layer Jika Pilihan = Hapus Layer maka Jika tidak ada layer yang sedang ditampilkan maka Beri peringatan dengan Message Box Selain itu Tampilkan Form Hapus Layer Jika Pilihan = Pengaturan Data maka Tampilkan submenu Lihat Data dan Cari Data

42 73 Lakukan Pilihan Jika Pilihan = Lihat Data maka Jika layer Administrasi, Gardu 20kv, dan Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Beri peringatan dengan Message Box Selain itu Tampilkan Form Lihat Data Jika Pilihan = Cari Data maka Jika layer Administrasi, Gardu 20kv, dan Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Beri peringatan dengan Message Box Selain itu Tampilkan Form Cari Data Jika Pilihan = Edit Data maka Jika layer Administrasi, Gardu 20kv, dan Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Beri peringatan dengan Message Box Selain itu Tampilkan Form Edit Data

43 74 Jika Pilihan = Panduan Aplikasi maka Tampilkan submenu Panduan AppGardu dan About AppGardu Lakukan Pilihan Jika Pilihan = Panduan AppGardu maka Buka help file AppGardu.chm Jika Pilihan = About AppGardu maka Tampilkan form About AppGardu 2a. Pseudocode untuk Form Tambah Layer Tampilkan pada combo box, layer-layer yang belum ditambah Jika OK ditekan maka Tambah layer pada tampilan utama dan kembali ke tampilan utama Jika Cancel ditekan maka Kembali ke tampilan utama

44 75 2b. Pseudocode untuk Form Hapus Layer Tampilkan pada combo box, layer-layer yang sedang ditampilkan Jika OK ditekan maka Hapus layer pada tampilan utama dan kembali ke tampilan utama Jika Cancel ditekan maka Kembali ke tampilan utama 2c. Pseudocode untuk Form Lihat Data Tampilkan pada combo box, layer-layer pemilik data yang sedang ditampilkan Jika OK ditekan maka Buka tabel atribut dari layer pemilik data yang dipilih Jika Cancel ditekan maka Kembali ke tampilan utama 2d. Pseudocode untuk Form Cari Data Tampilkan pada combo box pertama, layer-layer pemilik data yang sedang ditampilkan Tampilkan pada combo box kedua, field-field dari layer yang dipilih pada combo box pertama Jika Cari ditekan maka Lakukan pencarian

45 76 Jika checkbox Tambahkan ke pilihan saat ini dicentang maka Tambahkan hasil pencarian ke pilihan saat ini Selain itu Jadikan hasil pencarian pilihan saat ini Zoom ke pilihan Jika Keluar ditekan maka Kembali ke tampilan utama 3. Pseudocode untuk Custom Select Toolbar Tampilkan button-button Pilih Gardu, Pilih JTM, Pilih ADM, Buffer 20kv, Buffer 150kv, Terdekat 20kv, Terdekat 150kv, Jarak antara 2 Gardu, Panjang JTM dan combo box Nilai Buffer Jika Layer JTM tidak ditampilkan maka Disable button Pilih JTM dan Panjang JTM Jika Layer Administrasi tidak ditampilkan maka Disable button Pilih ADM Jika Layer Gardu 20kv tidak ditampilkan maka Disable button Buffer 20kv, Terdekat 20kv

46 77 Jika Layer Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Disable button Buffer 150kv, Terdekat 150kv Jika Layer Gardu 20kv dan Gardu 150kv tidak ditampilkan maka Disable button Pilih Gardu, Jarak antara 2 Gardu Lakukan Pilihan Jika Pilihan = Pilih Gardu Set layer yang bisa dipilih hanya layer Gardu 20kv dan Gardu 150kv Aktifkan button Select pada Tools Toolbar Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = Pilih JTM Set layer yang bisa dipilih hanya layer Jaringan Tegangan Menengah Aktifkan button Select pada Tools Toolbar Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = Pilih ADM Set layer yang bisa dipilih hanya layer Administrasi Aktifkan button Select pada Tools Toolbar Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = Pilih Jalan Set layer yang bisa dipilih hanya layer Jalan Aktifkan button Select pada Tools Toolbar

47 78 Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = Buffer 20kv Pilih Gardu-gardu 20kv yang terletak pada area buffer dengan diameter sesuai nilai combo box Nilai Buffer dari titik click user Lapor jumlah gardu yang terpilih dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = Buffer 150kv Pilih Gardu-gardu 150kv yang terletak pada area buffer dengan diameter sesuai nilai combo box Nilai Buffer dari titik click user Lapor jumlah gardu yang terpilih dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = Terdekat 20kv Pilih Gardu 20kv yang terdekat dari titik click user. Lapor Kode Gardu serta jarak dari titik click dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = Terdekat 150kv Pilih Gardu 20kv yang terdekat dari titik click user. Lapor Kode Gardu serta jarak dari titik click dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = Jarak antara 2 Gardu Jika jumlah gardu yang dipilih tidak sama dengan 2 maka Beri peringatan dengan Message Box

48 79 Kembali ke tampilan utama Selain itu Lapor jarak antara 2 gardu yang dipilih dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Jika Pilihan = Panjang JTM Jika tidak ada JTM yang dipilih maka Beri peringatan dengan Message Box Kembali ke tampilan utama Selain itu Lapor total panjang JTM yang dipilih dengan Message Box Kembali ke tampilan utama 4. Pseudocode untuk Custom Analysis Toolbar Tampilkan button-button Tambah 20kv, Tambah 150kv, Nyalakan 20kv, Matikan 20kv, Nyalakan 150kv, Matikan 150kv, Nyalakan JTM, dan Matikan JTM Jika Layer Gardu 20kv tidak ditampilkan maka Disable button Tambah 20kv, Nyalakan 20kv, dan Matikan 20kv Jika Layer Gardu 150kv tidak ditampilkan maka

49 80 Disable button Tambah 150kv, Nyalakan 150kv, dan Matikan 150kv Jika Layer JTM tidak ditampilkan maka Disable button Nyalakan JTM, dan Matikan JTM Lakukan Pilihan Jika Pilihan = Tambah 20kv Tampilkan Form Tambah Gardu 20kv Insert ke database Gardu 20kv pada titik click user Kembali Ke Tampilan Utama Jika Pilihan = Tambah 150kv Tampilkan Form Tambah Gardu 150kv Insert ke database Gardu 150kv pada titik click user Kembali Ke Tampilan Utama Jika Pilihan = Nyalakan 20kv Update nilai Status pada gardu-gardu 20kv yang dipilih menjadi ON Lapor jumlah Gardu 20kv yang dinyalakan dengan Message Box Jika Pilihan = Matikan 20kv Update nilai Status pada gardu-gardu 20kv yang dipilih menjadi OFF Lapor jumlah Gardu 20kv yang dimatikan dengan Message Box Jika Pilihan = Nyalakan 150kv Update nilai Status pada gardu-gardu 150kv yang dipilih menjadi ON

50 81 Update nilai Status pada JTM-JTM yang terhubung menjadi ON Update nilai Status pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ON Lapor jumlah Gardu 150kv yang dinyalakan dengan Message Box Jika Pilihan = Matikan 150kv Update nilai Status pada gardu-gardu 150kv yang dipilih menjadi OFF Update nilai Status pada JTM-JTM yang terhubung menjadi OFF Update nilai Status pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi OFF Lapor jumlah Gardu 150kv yang dimatikan dengan Message Box Jika Pilihan = Nyalakan JTM Update nilai Status pada JTM-JTM yang dipilih menjadi ON Update nilai Status pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi ON Lapor jumlah JTM yang dinyalakan dengan Message Box Jika Pilihan = Matikan JTM Update nilai Status pada JTM-JTM yang dipilih menjadi OFF Update nilai Status pada gardu-gardu 20kv yang terhubung menjadi OFF Lapor jumlah JTM yang dimatikan dengan Message Box

BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG BAB II PROFIL PT PLN ( PERSERO ) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG 2.1 Sejarah singkat PT. PLN ( Persero ) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Singkat Perusahaan Sejarah berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh

Lebih terperinci

BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR

BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR BAB III PENGAMAN PRIMER TRAFO DISTRIBUSI PT. PLN (Persero) AJ GAMBIR 3.1 Kondisi Wilayah Berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tahun 1897, yaitu dengan dimulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. tahun 1897, yaitu dengan dimulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Sejarah berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan dimulai digarapnya bidang listrik oleh salah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk penulisan skripsi dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk penulisan skripsi dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Untuk penulisan skripsi dengan judul Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pelanggan Dalam Pengambilan Keputusan Pemakaian Elektronik Listrik Prabayar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan

BAB 1 PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era perdagangan bebas saat ini, tingkat persaingan dalam industri yang bergerak di bidang jasa semakin ketat, hal ini ditunjukkan dengan peningkatan industri jasa

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN 3.1 Sejarah singkat PT. PLN (Persero) Sejarah singkat yang penulis paparkan disini merupakan sejarah singkat PT PLN (Persero) Distribusi Jaya dan Tangerang, mulai dari berdirinya

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA ( PERSERO )

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA ( PERSERO ) BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA ( PERSERO ) 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara PLN merupakan badan usaha yang bidang usahanya mengenai hal hal yang berkaitan dengan sektor kelistrikan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu perusahaan

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah satu perusahaan 44 BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Sejarah berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO )

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO ) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN ( PERSERO ) 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan Listrik Negara PLN merupakan badan usaha yang berkaitan dengan sektor kelistrikan di indonesia, yaitu yang memproduksi, mentransmisi,

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang digunakan untuk dapat menjalankan aplikasi dengan baik adalah : a. Prosesor

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA LETAK SPBU PERTAMINA DI WILAYAH TANGERANG

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA LETAK SPBU PERTAMINA DI WILAYAH TANGERANG UNIVERSITAS BINA NUSANTARA JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SKRIPSI SARJANA KOMPUTER SEMESTER GENAP 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS TATA LETAK SPBU PERTAMINA DI WILAYAH TANGERANG

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (Persero) DISTRIBUSI JAKARTA RAYA DAN TANGERANG 2.1 Sejarah PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Perjalanan berdirinya PLN Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam sub-bab ini akan dipaparkan mengenai Sabana Fried Chicken, seperti

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Dalam sub-bab ini akan dipaparkan mengenai Sabana Fried Chicken, seperti BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Organisasi Dalam sub-bab ini akan dipaparkan mengenai Sabana Fried Chicken, seperti sejarah, visi dan misi, serta tujuan organisasinya. 3.1.1 Sejarah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat akan listrik tidak sebanding dengan kecepatan pertumbuhan daya listrik

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat akan listrik tidak sebanding dengan kecepatan pertumbuhan daya listrik BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik telah menjadi kebutuhan mendasar dan sangat penting bagi kehidupan manusia di masa kini. Perkembangan teknologi dan pertumbuhan ekonomi terus meningkatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) a. Processor Intel Pentium 4. b. Hard Disk Drive 50 Gb BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA

BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 5 BAB II TINJAUAN UMUM PT. PLN (PERSERO) UPJ BANDUNG UTARA 2.1 Sejarah Perusahaan Di Indonesia cahaya listrik mulai bersinar pada akhir abad XIX, yaitu pada jaman pemerintahan Hindia Belanda. Kelistrikan

Lebih terperinci

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Jurusan Teknik Informatika Skripsi Sarjana Komputer Semester Genap tahun 2007/2008 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENDISTRIBUSIAN LISTRIK DAN PENENTUAN LOKASI

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang listrik oleh salah BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Latar Belakang Perusahaan Sejarah berdirinya PT. PLN (Persero) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang diawali pada tahun 1897, yaitu dengan mulai digarapnya bidang

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (Persero) APD JATENG DAN DIY 2.1 Sejarah Singkat PT PLN (Persero) Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia di mulai pada akhir abad ke 19, ketika beberapa perusahaan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Umum Pertamina PERTAMINA adalah perusahaan minyak dan gas bumi yang dimiliki Pemerintah Indonesia (National Oil Company), yang berdiri sejak tanggal 10

Lebih terperinci

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. 1. Jalankan sistem operasi Microsoft Windows 7 Home Premium 32 Bit. 3. Install Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate

PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM. 1. Jalankan sistem operasi Microsoft Windows 7 Home Premium 32 Bit. 3. Install Microsoft Visual Studio 2010 Ultimate PROSEDUR MENJALANKAN PROGRAM Prosedur Instalasi Aplikasi Berikut adalah langkah-langkah penginstalasian aplikasi sebelum digunakan, yakni : 1. Jalankan sistem operasi Microsoft Windows 7 Home Premium 32

Lebih terperinci

BAB III PROFIL PERUSAHAAN

BAB III PROFIL PERUSAHAAN BAB III PROFIL PERUSAHAAN 3.1 Tinjauan Umum Perusahaan Ruang lingkup penerapan system manajemen mutu ISO 9001:2000 pada PT PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya & Tangerang, Area Pelayanan(APL) Kampung

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah : 75 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan untuk perancangan aplikasi Arc View adalah : Processor : Intel Pentium 2.4 GH Harddisk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1905, di Jawa Barat khususnya di kota Bandung berdiri perusahaan Bandungsche 38 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan 4.1.1 Sejarah Perusahaan PT. PLN (Persero) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang mengelola tentang kelistrikan. Awal kelistrikan di

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM APLIKASI 3.1 Perencanaan 3.1.1 Sejarah Umum Perusahaan CV Madrhos merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kosmetik, khususnya memproduksi bedak dengan merk Trisna

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Umum Dinas Pertamanan dan Pemakaman

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Sejarah Umum Dinas Pertamanan dan Pemakaman 38 BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sejarah Umum Dinas Pertamanan dan Pemakaman Dinas Pertamanan dan Pemakaman adalah salah satu unit kerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang diberi tugas dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak. program aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Pera ngkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PERSEBARAN PEMUKIMAN KUMUH DI KOTAMADYA JAKARTA PUSAT

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PERSEBARAN PEMUKIMAN KUMUH DI KOTAMADYA JAKARTA PUSAT ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI PERSEBARAN PEMUKIMAN KUMUH DI KOTAMADYA JAKARTA PUSAT SKRIPSI Oleh Benidicto Ady Prasetya 0900807646 Sigit Pramono 0900817136 Adhityo Priasmoro 0900823542

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak. aplikasi dengan baik adalah sebagai berikut: BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Perangkat Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi minimum hardware yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan Universitas Bina Nusantara pada awalnya adalah sebuah lembaga pendidikan komputer jangka pendek yang berdiri

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Sistem informasi penentuan letak BTS menyajikan informasi dalam bentuk data spasial berupa peta tematik Kotamadya Jakarta Barat tentang lokasi BTS yang merupakan sajian

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO)

BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) BAB II GAMBARAN UMUM PT. PLN (PERSERO) 2.1 Sejarah Umum PT. PLN (Persero) Sejak awal berdirinya PT. PLN (Persero) telah mengalami banyak perkembangan yang dibagi dalam beberapa periode: 1. Periode 1894-1942

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK BEBAN

BAB III KARAKTERISTIK BEBAN BAB III KARAKTERISTIK BEBAN 3.1 UMUM Tujuan umum dari sistem distribusi tenaga listrik ialah mendistribusikan tenaga listrik dari gardu induk ke pelanggan atau beban. Dalam mendesaian sistem tersebut,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BAB II PROFIL PERUSAHAAN BAB II PROFIL PERUSAHAAN 2.1 Sejarah singkat PT. PLN (PERSERO) Sejarah Berawal di akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Depdiknas Mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Cabang BRI di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) adalah perusahaan swasta

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) adalah perusahaan swasta 55 BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Profil Perusahaan 3.1.1 Indomaret (franchisor) PT. Indomarco Prismatama (Indomaret) adalah perusahaan swasta nasional yang didirikan berdasarkan akta notaries

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. Pembakuan Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara. Sumber : Bagian SDM PT PLN Persero APD Jatim BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perkembangan Perusahaan 2.1.1 Makna Logo PT PLN Persero Bentuk, warna dan makna lambang Perusahaan resmi yang digunakan adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. program aplikasi dengan baik adalah : a. Processor Intel Pentium 1.66 GHz atau yang setara. b. Memori sebesar 512 MB 68 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Perangkat Keras dan Lunak 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi hardware minimum yang digunakan untuk menjalankan program aplikasi dengan baik

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 1. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Spesifikasi sistem Informasi Geografis (SIG) untuk aplikasi ini dibagi menjadi dua, yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan II Dengan dikeluarkannya UU No. 58 tahun 1958 tentang Nasionalisasi, nama OGEM dinasionalisasikan menjadi perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain:

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (hardware) dan piranti lunak yang memadai. Sistem Informasi Geografis ini antara lain: 94 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Agar user dapat menjalankan aplikasi ini, maka diperlukan perangkat keras (hardware) dan piranti lunak yang memadai. 4.1.1 Perangkat Keras (Hardware)

Lebih terperinci

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Analisis Sistem yang Sedang Berjalan BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN Perancangan program aplikasi dalam skripsi ini menggunakan aturan waterfall. Metode ini terdiri dari 5 tahapan yaitu, analisis, perancangan, pengkodean/pembuatan, percobaan/implementasi

Lebih terperinci

Bab 3. Metode Perancangan

Bab 3. Metode Perancangan Bab 3 Metode Perancangan 3.1 Metode Perancangan Sistem Pada bab ini akan memuat langkah-langkah yang akan dikerjakan untuk perancangan sistem sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Pemetaan Daerah Rawan Kejahatan di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Transmisi TVRI Di Sumatera Utara yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain sistem.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN PT PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TENGAH DAN D.I. YOGYAKARTA 2.1 Sejarah Berdirinya PT PLN (Persero) Perkembangan ketenaga listrikan di Indonesia terjadi sejak awal abad

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem pendukung keputusan pemberian bonus berdasarkan penilaian kinerja karyawan pada PT. Centra Material Bangunan dengan

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PERSEBARAN DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) PADA DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR SKRIPSI Disusun Oleh : Arief Rachman Maryanto / 1100000582 Denni Autaviano Handono

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang Berjalan Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi pemasaran produk

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem 4.1.1 Dukungan Perangkat Keras (Hardware) Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi Sistem Informasi Geografi Prediksi Banjir ini

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Masalah Proses yang sedang berjalan dalam penginformasian mengenai data SMA dan SMK di Nias Barat masih menggunakan daftar tabel yang tertulis, banyaknya

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1 Analisis Perancangan Program 3.1.1 Struktur Program Input yang diperlukan program berupa data inventori. Data inventori yang dibutuhkan di sini meliputi ID barang, nama barang,

Lebih terperinci

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng

BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng BAB II PROFIL PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jakarta Raya dan Tangerang Area Cengkareng 2.1 Struktur Organisasi PLN Area Cengkareng yang diresmikan pada tanggal 7 Juni 2010, merupakan gabungan dari Area

Lebih terperinci

3. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka.

3. Pilih A new existing map, klik ceckbox Do not show this dialog again dan akhiri dengan klik Button OK. Maka layar ArcMap akan terbuka. 4.1. Tujuan Intruksional: Tujuan Instruksional Khusus pemberian materi ini adalah setelah mendapatkan materi ini, para mahasiswa diharapkan dapat : a. Membuka data spasial dengan ArcMap dan mengeditnya

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Pusat masih dilaksanakan secara terpisah pisah. Mulai dari pelayanan

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN. Pusat masih dilaksanakan secara terpisah pisah. Mulai dari pelayanan BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Usulan Prosedur yang Baru Pada saat ini proses mendapatkan lokasi investasi di Kotamadya Jakarta Pusat masih dilaksanakan secara terpisah pisah. Mulai dari pelayanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai Bank Pembangunan Daerah yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta,

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai Bank Pembangunan Daerah yang berdomisili di wilayah DKI Jakarta, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Keberadaan PT. Bank DKI yang semula merupakan Bank Milik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang berbentuk Perusahaan Daerah adalah sebagai Bank Pembangunan Daerah yang

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL(PNS) SEKTOR PERHUBUNGAN PADA PULAU JAWA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL(PNS) SEKTOR PERHUBUNGAN PADA PULAU JAWA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI UNTUK PEGAWAI NEGERI SIPIL(PNS) SEKTOR PERHUBUNGAN PADA PULAU JAWA SKRIPSI Oleh Ramadhanul Ichsan 0900797765 Khadijah Burhani Arifin 0900798635 Andry

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) Spesifikasi Perangkat Keras (Hardware) 78 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha

BAB I PENDAHULUAN Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha BAB I PENDAHULUAN 1.1. Bentuk, Bidang, dan Perkembangan usaha 1.1.1. Bentuk Usaha PT. PLN (Persero) adalah merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang diberikan kewenangan oleh Pemerintah dan diserahi

Lebih terperinci

BAB II. Ringkasan Modul:

BAB II. Ringkasan Modul: BAB II PENGENALAN ArcMAP Ringkasan Modul: Membuka Data Spasial atau Peta yang Telah Ada dengan ArcMap Melihat Data Atribut Sebuah Layer Menggunakan Map Tips Penyusunan Layer Mengaktifkan dan Menonaktifkan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Perusahaan Perkembangan ketenagalistrikan di Indonesia mulai ditingkatkan pada akhir abad ke 19, dimana saat itu ada beberapa perusahaan asal Belanda yang bergerak

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Berjalan Proses analisa sistem merupakan langkah kedua pada fase pengembangan sistem. Analisa sistem dilakukan untuk mengetahui kelebihan dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM 30 BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang sedang berjalan Analisa terhadap suatu sistem sangat diperlukan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan dalam suatu sistem.

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM

BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM BAB 3 PERANCANGAN PROGRAM 3.1. Spesifikasi Rumusan Rancangan Program aplikasi ini terdiri dari 2 bagian, bagian input data dan bagian analisis data. Bagian Input Data: pada bagian ini user akan diminta

Lebih terperinci

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler

adalah jenis-jenis tombol-tombol (buttons) yang dipakai di dalam system ini : Gambar 4.63 : Tombol ruler 159 Selain alat Bantu (tool) seperti yang telah disebutkan di atas, ada juga tomboltombol (buttons) yang berfungsi untuk melakukan beberapa analisis peta. Di bawah ini adalah jenis-jenis tombol-tombol

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Pemberian Bonus Berdasarkan Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Telkom, Tbk Medan Dengan Metode

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi;

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. perangkat keras yang dibutuhkan sebagai berikut: a. Processor Intel Pentium 4 atau lebih tinggi; BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem informasi geografi untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). 4.1.1 Perangkas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain: BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek, diperlukan adanya pengamatan data dan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Data dan informasi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Sudin Yankes (Suku Dinas Pelayanan Kesehatan) 3.1.1 Sejarah Suku Dinas Pelayanan Kesehatan telah terbentuk pada bulan Januari tahun 2002 berdasarkan Perda Propinsi

Lebih terperinci

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI. operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. 68 BAB 4 PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI 4.1 Perancangan Sistem Network monitoring ini, pada bagian aplikasi server dibuat dalam sistem operasi Linux Fedora Core 4 dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Taman Kanak kanak Di Daerah Medan Marelan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN BAB 3 ANALISA SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga listrik

Lebih terperinci

BAB IX. Ringkasan Modul:

BAB IX. Ringkasan Modul: BAB IX LAYOUT DAN PENCETAKAN PETA Ringkasan Modul: Menampilkan/Mengatur Peta Mengatur Proyeksi Mengatur Halaman Layout Langkah-langkah untuk Menambahkan Koordinat Peta Langkah-langkah untuk Menambahkan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Sejarah Singkat Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Sejarah Singkat Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis 3.1.1 Sejarah Singkat Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan Nasional Kegiatan survey dan pemetaan setelah kemerdekaan RI, dilaksanakan atas dasar Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. COLLECTION III, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada,

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. COLLECTION III, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada, BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK Dalam kerja praktek di Bank BTN Surabaya tepatnya di AREA COLLECTION III, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada, mempelajari serta mengatasi masalah tersebut.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Administrasi Pertanggungjawaban Perbaikan Infrastruktur pada PNPM-P2KP Mandiri di BKM Sepakat Bandar Khalifah yang

Lebih terperinci

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA

BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA BAB II PT PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA UTARA A. Sejarah Ringkas Sejarah keberadaan PT PLN (Persero) Wilayah Sumatera Utara berawal dari dimulainya usaha kelistrikan di Sumatera Utara pada tahun 1923,

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Perusahaan Listrik Negara Sejarah Ketenagalistrikan di Indonesia dimulai pada akhir abad ke-19, ketika beberapa perusahaan Belanda mendirikan pembangkit tenaga

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1. Sejarah Singkat Berdirinya PT PLN (Persero) UPJ Singaparna Kelistrikan di Jawa Barat dan Banten mempunyai catatan sejarah yang cukup panjang. Awal kelistrikan di bumi

Lebih terperinci

Aplikasi ideb Viewer Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK)

Aplikasi ideb Viewer Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) PANDUAN PENGGUNAAN Aplikasi ideb Viewer Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) Petunjuk Penggunaan Aplikasi ideb Viewer 0 Petunjuk Penggunaan Aplikasi ideb Viewer 1 DAFTAR ISI Informasi Revisi... Error!

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan Kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang berjalan yaitu : 1. Tidak ada infomasi mengenai lokasi taksi luar kota

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak, dan prosedur instalasi aplikasi. PT. SMART DATA GLOBAL adalah sebagai berikut :

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. lunak, dan prosedur instalasi aplikasi. PT. SMART DATA GLOBAL adalah sebagai berikut : BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi Sistem Pada bab ini penulis akan membahas mengenai spesifikasi aplikasi SIG yang telah dibuat, yaitu berupa spesifikasi perangkat keras, spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada PT.Bioli lestari,sistem yang dipelukan adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan dalam pihak manajemen yang terkomputerisasi dengan baik sehingga setiap informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem ng Sedang Berjalan Dari hasil penelitian yang penulis lakukan, maka penulis mendapati beberapa kendala-kendala yang dihadapi pada sistem yang sedang

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KONDISI KESEHATAN TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) JAMBI

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KONDISI KESEHATAN TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) JAMBI ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK KONDISI KESEHATAN TANAMAN KELAPA SAWIT PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VI (PERSERO) JAMBI SKRIPSI Oleh Hardi Octivanus 0900816322 Arif Suprihartanto

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a. Processor Pentium III 1 Ghz BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi Perangkat Keras minimum yang diperlukan untuk menjalankan sistem informasi ini adalah sebagai berikut : a.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR GAMBAR...xi. DAFTAR TABEL...xvi. DAFTAR LAMPIRAN...xvii BAB I PENDAHULUAN...

DAFTAR ISI. ABSTRAK...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...vii. DAFTAR GAMBAR...xi. DAFTAR TABEL...xvi. DAFTAR LAMPIRAN...xvii BAB I PENDAHULUAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK...iv KATA PENGANTAR...v DAFTAR ISI...vii DAFTAR GAMBAR...xi DAFTAR TABEL...xvi DAFTAR LAMPIRAN...xvii BAB I PENDAHULUAN...1 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...2 1.3

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM 23 BAB III GAMBARAN UMUM 3.1 Sumber Data Sumber data dari penulisan ini yaitu : 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh penulis secara langsung (dari tangan pertama). 1. Data Sekunder Data

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum

BAB 1 PENDAHULUAN. bertambah pula fasilitas umum Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bertambahnya jumlah kendaraan bermotor di wilayah Jakarta Barat menyebabkan meningkat pula kebutuhan akan bahan bakar kendaraan bermotor. Berbagai tingkatan profesi

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Gambaran umum Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Gambaran umum Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran umum Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta 3.1.1 Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Sejarah Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta dimulai pada masa sebelum kemerdekaan.

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1. Tujuan Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. 1 Tujuan dari perancangan sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berdasarkan hasil analsis dan perancangan serta pengujian sistem aplikasi yang akan ditawarkan kepada instansi, maka dapat ditampilkan beberapan screen

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Dalam penulisan skripsi ini, penulis membahas dan menguraikan tentang masalah sistem informasi geografis lokasi titik stasiun kereta api jalur lintas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Sistem Informasi Geografis Lokasi Sekolah Internasional di Kota Medan yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan, desain sistem,

Lebih terperinci