Outsourcing dan Insourcing sebagai Strategi dalam Sistem Informasi Manajemen untuk Memaksimalkan Fleksibilitas dan Kontrol pada sebuah Perusahaan
|
|
- Farida Cahyadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Outsourcing dan Insourcing sebagai Strategi dalam Sistem Informasi Manajemen untuk Memaksimalkan Fleksibilitas dan Kontrol pada sebuah Perusahaan Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Oleh: Mastika Wardhani P E PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014
2 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia-nya tugas makalah Sistem Informasi Manajemen dengan judul Outsourcing dan Insourcing sebagai Strategi dalam Sistem Informasi Manajemen untuk Memaksimalkan Fleksibilitas dan Kontrol pada sebuah Perusahaan selesai tepat pada waktunya. Studi literatur ini dilakukan dengan tujuan mengidentifikasi, mengetahui, mendeskripsikan dan melakukan studi kasus berkaitan dengan penerapan outsourcing dan insourcing. Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak masukan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang memberikan dukungan dengan selesainya studi literatur ini. Studi literatur ini dalam pembuatannya mungkin tidak sempurna. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar studi literatur ini dapat berkembang dengan lebih baik lagi kedepannya baik dalam metode penyajian maupun isi dari studi literatur. Penulis berharap agar studi literatur ini bermanfaat bagi semua pembaca. Jakarta, Januari 2014 Penulis 2
3 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 4 Latar Belakang... 5 Tujuan... 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 6 Insourcing... 6 Keuntungan dan Kelemahan dari Insourcing... 7 Outsourcing... 8 Keuntungan dan Kelemahan dari Outsourcing BAB III PEMBAHASAN Eleven Kapabilitas Sourcing pada 7-Eleven BAB IV KESIMPULAN Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
4 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Eksekutif dalam sebuah perusahaan merenungkan bagian mana dari fungsi sistem infromasi (SI) dan/atau teknologi informasi (TI) mereka yang harus outsourcing dan yang harus disimpan dalam perusahaan. Selanjutnya, apakah operasi TI tertentu memberikan keuntungan strategis atau hal itu membedakan dari pesaing. Jika operasi adalah layanan strategis inti, mereka tetap di dalam perusahaan. Jika itu adalah alat, terutama yang dapat mengklaim pemasok menyediakan uang kurang dari departemen TI perusahaan dapat melakukan outsourcing itu. Jika keputusan dapat diambil secara sederhana itu antara tahun 1991 dan 1993, seorang peneliti Amerika mempelajari 40 perusahaan di Amerika Serikat dan Eropa yang bergulat dengan masalah outsourcing IT. Dalam sebagian besar kasus, pendekatan strategis dengan komoditas menyebabkan masalah dan kekecewaan. Untuk memahami kegagalan pendekatan, mempertimbangkan asumsi yang mendasar: bahwa manajer dapat menempatkan taruhan besar tentang pasar mereka, teknologi masa depan, dan kemampuan pemasok dengan berbagai motif dengan banyak kepastian. Asumsi tersebut ternyata sebagian besar meleset. Dunia ini terlalu bergolak, tak terduga, dan kompleks. Mereka para manajer beralih ke penyedia layanan di luar untuk mendapatkan akses ke teknologi terbaik dan berbakat dengan harga yang relatif murah tanpa memperhitungkan bagaimana kebutuhan penyedia untuk memaksimalkan keuntungan yang akan mempengaruhi hasil. Untuk itu, masalah apakah operasi TI merupakan strategi atau barang sekunder harus diketahui apakah dikembangkan sendiri oleh perusahaan atau melakukan outsourcing dengan tujuan menyeluruh dari sebuah perusahaan yakni harus memaksimalkan fleksibilitas dan kontrol sehingga dapat mengejar pilihan yang berbeda karena belajar lebih atau sebagai keadaan yang berubah. Cara untuk memaksimalkan fleksibilitas dan kontrol adalah dengan memaksimalkan kompetisi. Manajer tidak harus membuat keputusan apakah melakukan outsourcing atau tidak. Sebaliknya, mereka harus menciptakan suatu 4
5 lingkungan di mana perusahaan pemasok (supplier) yang potensial untuk mengembangkan TI yang kinerjanya sebaik atau lebih baik dari departemen TI peusahaan tersebut dalam mendukung dan melakukan layanan TI untuk memaksimalkan fleksibilitas dan kontrol sebuah perusahaan dalam bisnisnya. Tujuan Makalah ini bertujuan untuk mengetahui mengidentifikasi, mengetahui, mendeskripsikan dan melakukan studi kasus berkaitan dengan penerapan outsourcing dan insourcing sebagai strategi dalam sistem informasi manajemen untuk memaksimalkan fleksibilitas dan kontrol dalam sebuah perusahaan. 5
6 BAB I TINJAUAN PUSTAKA Insourcing Insourcing merupakan cara mengoptimalkan karyawan dalam perusahaan untuk dipekerjakan di luar perusahaan berdasarkan kompetensi dan minat karyawan itu sendiri dan difasilitasi oleh perusahaannya. Insourcing bisa dalam bentuk bekerja di luar perusahaan secara fulltime, fifty-fifty atau temporary. Kompensasi diterima dengan mengikuti pola tersebut. Artinya mereka akan dibayar secara penuh oleh perusahaan yang menggunakannya, atausharing dengan perusahaan asalnya, atau perusahaan asal hanya menanggung selisih gaji (Zilmahram, 2009). Insourcing juga dapat didefinisikan sebagai transfer pekerjaan dari satu organisasi ke organisasi lain yang terdapat di dalam negara yang sama. Selain itu, insourcing dapat pula diartikan dengan suatu organisasi yang membangun fasilitas atau sentra bisnis baru yang mengkhususkan diri pada layanan atau produk tertentu (en.wikipedia.org). Dalam kaitannya dengan TI, insourcing ataucontracting merupakan delegasi dari suatu pekerjaan ke pihak yang ahli (spesialis TI) dalam bidang tersebut dalam suatu perusahaan. Organisasi biasanya memilih untuk melakukan insourcing dalam rangka mengurangi biaya tenaga kerja dan pajak. Organisasi yang tidak puas dengan outsourcing kemudian memilih insourcing sebagai penggantinya. Beberapa organisasi merasa bahwa dengan insourcing mereka dapat memiliki dukungan pelanggan yang lebih baik dan kontrol yang lebih baik atas pekerjaan mereka daripada dengan meng-outsourcing-nya ( Sedangkan menurut Zilmahram (2009), Insourcing dapat terjadi karena hal-hal sebagai berikut: 1. Kompetensi karyawan yang tidak optimal dimanfaatkan di dalam perusahaan. 2. Terjadinya perubahan yang mengakibatkan beberapa kompetensi tertentu tidak dibutuhkan lagi di dalam perusahaan. 3. Sebagai persiapan karyawan untuk menempuh karir baru di luar perusahaan. 6
7 Keuntungan dan Kelemahan dari Insourcing Beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem insourcing antara lain : 1. Perusahaan memiliki kendali yang besar terhadap SI/TI-nya sendiri. 2. Mengurangi biaya tenaga kerja karena biaya untuk pekerja dalam perusahaan biasanya lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan untuk pekerja outsource. 3. Menyalurkan pemanfaatan kompetensi perusahaan secara optimal. 4. Memiliki kemampuan untuk melihat keseluruhan proses pengembangan SI. 5. Sistem Informasi yang dibuat dapat direncanakan secara terstruktur sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 6. Mudah untuk melakukan modifikasi dan pemeliharaan (maintenance) terhadap SI karena proses pengembangannya dilakukan oleh internal perusahaan tersebut. 7. Lebih mudah dalam mengintegrasikan SI yang dikembangkan oleh perusahaan dengan sistem yang sudah ada. 8. Proses pengembangan sistem dapat dikelola dan dimodifikasi serta dikontrol keamanan aksesnya (security access). 9. Dapat dijadikan sebagai keunggulan kompetitif (competitive advantage) perusahaan dibandingkan pesaing. Beberapa kelemahan dengan sistem insourcing, antara lain : 1. Membutuhkan investasi yang tinggi karena biaya pembuatan sistem harganya sangat mahal. 2. Pengembangan SI dapat memakan waktu yang lama karena harus merancangnya dari awal. 3. Adanya communication gap antara IT specialist dan user. 4. Kesulitan dalam menyatakan kebutuhan users sehingga menyulitkan spesialis TI dalam memahaminya dan seringkali hal ini menyebabkan SI yang dibuat kurang memenuhi kebutuhan user. 7
8 5. Adanya resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan jika terjadi masalah atau kesalahan dalam pendefinisian kebutuhan data dan informasi. 6. Kurangnya tenaga ahli (expert) di bidang SI/TI yang kompeten dan memilikiskill yang memadai dapat menyebabkan kesalahan/resiko yang harus ditanggung sendiri oleh perusahaan. 7. Perusahaan belum tentu mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan TI yang sangat pesat sehingga ada peluang teknologi yang digunakan kurang up to date. Outsourcing Outsourcing menurut O Brien dan Marakas (2009) dalam bukunya Introduction to Information Systems, istilah outsourcing dalam arti luas adalah pembelian sejumlah barang atau jasa yang semula dapat dipenuhi oleh internal perusahaan tetapi sekarang dengan memanfaatkan mitra perusahaan sebagai pihak ketiga. Dalam kaitannya dengan TI, outsorcing digunakan untuk menjangkau fungsi TI secara luas dengan mengontrak penyedia layangan eksternal. Outsourcing TI juga dapat diterjemahkan dengan penyediaan tenaga ahli yang profesional di bidang TI untuk mendukung dan memberikan solusi guna meningkatkan kinerja perusahaan. Hal ini dikarenakan sering kali suatu perusahaan mengalami kesulitan untuk menyediakan tenaga TI yang berkompeten dalam mengatasi kendala-kendala TI maupun operasional kantor sehari-hari ( Jadi, outsourcing adalah pemberian sebagian pekerjaan yang tidak bersifat rutin (temporer) dan bukan inti perkerjaan di sebuah organisasi/perusahaan ke pihak lain atau pihak ketiga. Berikut ini merupakan gambar diagram yang menunjukkan proses apa saja yang dilakukan dalam lewat cara outsourcing. 8
9 Gambar 1. Diagram proses yang dilakukan dalam outsourcing Rahardjo (2006) menyatakan bahwa outsourcing sudah tidak dapat dihindari oleh perusahaan. Berbagai manfaat dapat dipetik dari melakukan outsourcing, seperti penghematan biaya (cost saving), perusahaan bisa memfokuskan diri pada kegiatan utamanya (core business), dan akses pada sumber daya (resources) yang tidak dimiliki oleh perusahaan. Alasan yang sama juga dikemukakan dalam website dimana kebanyakan organisasi memilih outsourcing karena mendapatkan keuntungan dari biaya rendah (lower costs) dan layanan berkualitas tinggi (high-quality services). Selain itu, outsourcing juga dapat membantu organisasi dalam memanfaatkan penggunaan sumber daya, waktu dan infrastruktur mereka dengan lebih baik. Outsourcing juga memungkinkan organisasi untuk mengakses modal intelektual, berfokus pada kompetensi inti, mempersingkat waktu siklus pengiriman dan mengurangi biaya secara signifikan. Dengan demikian, organisasi akan merasa outsourcing merupakan strategi bisnis yang efektif untuk membantu meningkatkan bisnis mereka. Dalam outsourcing, outsourcer dan mitra outsourcing-nya memiliki hubungan yang lebih besar jika dibandingkan dengan hubungan antara pembeli dan penjual. Hal ini dikarenakan outsourcer mempercayakan informasi penting perusahaan kepada mitra outsourcing-nya. 9
10 Salah satu kunci kesuksesan dari outsource adalah kesepakatan untuk membuat hubungan jangka panjang (long term relationship) tidak hanya pada proyek jangka dekat. Alasannya sangat sederhana, yaitu outsourcer harus memahami proses bisnis dari perusahaan. Perusahaan juga akan menjadi sedikit tergantung kepada outsourcer (Rahardjo, 2006). Saat ini, outsourcing tidak lagi terbatas pada outsourcing layanan TI tetapi juga sudah merambah ke bidang jasa keuangan, jasa rekayasa, jasa kreatif, layanan entry data dan masih banyak lagi. Keuntungan dan Kelemahan dari Outsourcing Hal-hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih outsourcing adalah harga, reputasi yang baik dan pengalaman dari pihak provider outsourcing, tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak provider, pengetahuan pihak provider mengenai bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan, dan eksistensinya, serta beberapa faktor pendukung lainnya. Beberapa keuntungan dari pengelolaan SI dan TI dengan sistem outsourcing antara lain : 1. Biaya menjadi lebih murah karena perusahaan tidak perlu membangun sendiri fasilitas SI dan TI. 2. Memiliki akses ke jaringan para ahli dan profesional dalam bidang SI/TI. 3. Perusahaan dapat mengkonsentrasikan diri dalam menjalankan dan mengembangkan bisnis intinya, karena bisnis non-inti telah didelegasikan pengerjaannya melaluioutsourcing. 4. Dapat mengeksploitasiskill dan kepandaian dari perusahaanoutsource dalam mengembangkan produk yang diinginkan perusahaan. 5. Mempersingkat waktu proses karena beberapaoutsourcer dapat dipilih sekaligus untuk saling bekerja sama menyediakan layanan yang dibutuhkan perusahaan. 6. Fleksibel dalam merespon perubahan SI yang cepat sehingga perubahan arsitektur SI berikut sumberdayanya lebih mudah dilakukan karena perusahaanoutsource SI pasti memiliki pekerja TI yang kompeten dan memilikiskill yang tinggi, serta penerapan teknologi terbaru dapat menjadi competitive advantage bagi perusahaan outsource. 10
11 7. Meningkatkan fleksibilitas untuk melakukan atau tidak melakukan investasi Beberapa kelemahan penggunaan sistem outsourcing antara lain : 1. Permasalahan pada moral karyawan, pada kasus yang sering terjadi, karyawan outsource yang dikirim ke perusahaan akan mengalami persoalan yang penangannya lebih sulit dibandingkan karyawan tetap. 2. Kurangnya kontrol perusahaan pengguna terhadap sistem informasi yang dikembangkan dan terkunci oleh penyedia outsourcing melalui perjanjian kontrak. 3. Ketergantungan dengan perusahaan lain yaitu perusahaan pengembang sistem informasi akan terbentuk. 4. Kurangnya perusahaan dalam mengerti teknik sistem informasi agar bisa dikembangkan atau diinovasi di masa mendatang, karena yang mengembangkan tekniknya adalah perusahaan outsource. 5. Jurang antara karyawan tetap dan karyawan outsource. 6. Perubahan dalam gaya manajemen. 7. Proses seleksi kerja yang berbeda. 8. Informasi-informasi yang berhubungan dengan perusahaan kadang diperlukan oleh pihak pengembang aplikasi, dan kadang informasi penting juga perlu diberikan, hal ini akan menjadi ancaman bagi perusahaan bila bertemu dengan pihak pengembang yang nakal Faktor-faktor yang menentukan keberhasilan outsourcing yaitu : 1. Memahami maksud dan tujuan perusahaan. 2. Memiliki visi dan perencanaan strategis. 3. Memilih secara tepat service provider atau pemberi jasa. 4. Melakukan pengawasan dan pengelolaan terus menerus terhadap hubungan antarperusahaan dan pemberi jasa. 5. Memiliki kontrak yang cukup tersusun dgn baik. 6. Memelihara komunikasi yang baik dan terbuka dengan individu atau kelompok terkait. 7. Mendapatkan dukungan dan keikutsertaan manajemen. 11
12 8. Memberikan perhatian secara berhati-hati pada persoalan yg menyangkut karyawan. 12
13 BAB III PEMBAHASAN Outsourcing telah menjadi strategi namun banyak eksekutif yang tetap tidak siap. Sebuah era baru kemampuan outsource akan memicu desain ulang organisasi dan membutuhkan satu set baru keterampilan manajerial. Selama bertahun-tahun, "sourcing" telah menjadi kata baru dari procurement pengadaan bahan-finansial, tetapi strategis perifer, fungsi perusahaan. Sekarang, globalisasi, dibantu oleh inovasi teknologi yang cepat, mengubah dasar persaingan. Bukan lagi kepemilikan perusahaan kemampuan yang penting melainkan kemampuannya untuk mengontrol dan membuat sebagian besar kemampuan kritis, apakah mereka berada pada neraca perusahaan. Outsourcing telah menjadi canggih yang setara dengan fungsi inti seperti teknik, R&D, manufaktur, dan pemasaran. Perusahaan berpikiran maju akan membuat value chain mereka lebih elastis dan organisasi mereka lebih fleksibel. Penurunan model bisnis yang terintegrasi secara vertikal, sourcing berkembang menjadi sebuah proses strategis untuk mengatur dan menjadi fine tuning untuk value chain. Mungkin jendela terbaik sourcing lanskap baru segelintir perusahaan pelopor yang mengubah apa yang digunakan untuk fungsi perusahaan murni internal menjadi industri yang sama sekali baru. Perusahaan seperti United Parcel Service dalam manajemen logistik, Solectron dalam kontrak manufaktur, dan Hewitt Associates dalam manajemen sumber daya manusia telah menciptakan model bisnis baru dengan berkonsentrasi skala dan keahlian dalam fungsi tunggal. Seperti ini dan perusahaan berbasis fungsi lain tumbuh, begitu juga dengan nilai potensial outsourcing untuk semua perusahaan. Hal ini tidak selalu jelas yang memiliki fungsi paling potensial untuk mengembangkan skala dan keterampilan. Virgin, misalnya, telah berhasil memperluas kemampuan manajemen merek dari pesawat dan kereta musik, ponsel, keuangan pribadi, dan bahkan pakaian pengantin. Dan Anda mungkin masih berpikir Nike sebagai perusahaan sepatu dan pakaian olahraga. Tapi seperti meminjamkan merek dan merchandising keahlian untuk berbagai peningkatan produk. 13
14 Sebagai contoh, walaupun memiliki skala yang patut ditiru dalam operasi transaksi-pengolahan sendiri, American Express, dalam sebuah langkah strategis meramalkan, berputar off bisnis transaksi pengolahan pada tahun Maka perusahaan merundingkan kontrak layanan jangka panjang dengan entitas baru merdeka, First Data. 7-Eleven 7-Eleven adalah jaringan toko kelontong (convenience store) 24 jam asal Amerika Serikat yang sejak tahun 2005 kepemilikannya dipegang Seven & I Holdings Co., sebuah perusahaan Jepang. Pada tahun 2004, lebih dari gerai 7-Eleven tersebar di 18 negara; antara pasar terbesarnya adalah Amerika Serikat dan Jepang. Didirikan pada tahun 1927 di Oak Cliff, Texas (kini masuk wilayah Dallas), nama "7-Eleven" mulai digunakan pada tahun Sebelum toko 24 jam pertama dibuka di Austin, Texas pada tahun 1962, 7-Eleven buka dari jam 7 pagi hingga 11 malam, dan karenanya bernama "7-Eleven" (7-Sebelas). Tahun 1991, Southland Corporation yang merupakan pemilik 7-Eleven, sebagian besar sahamnya dijual kepada perusahaan jaringan supermarket Jepang, Ito-Yokado. Southland Corporation lalu diubah namanya menjadi 7-Eleven, Inc pada tahun Tahun 2005, seluruh saham 7-Eleven, Inc diambil alih Seven & I Holdings Co. sehingga perusahaan ini dimiliki sepenuhnya oleh pihak Jepang. Setiap gerai 7-Eleven menjual berbagai jenis produk, umumnya makanan, minuman, dan majalah. Di berbagai negara, tersedia pula layanan seperti pembayaran tagihan serta penjualan makanan khas daerah. Produk khas 7-Eleven adalah Slurpee, sejenis minuman es dan Big Gulp, minuman soft drink berukuran besar. Kapabilitas Sourcing pada 7-Eleven Contoh untuk menggambarkan kekuatan kapabilitas sourcing, dapat dilihat pada satu praktisi yang berhasil dramatis, yang dimulai sebagai sebuah perusahaan yang terintegrasi secara vertikal yang paling tradisional. Pada tahun 1991, ketika CEO 7-Eleven saat Jim Keyes menjabat sebagai wakil presiden perencanaan dan ketua komite eksekutif, retailer kehilangan uang dan pangsa 14
15 pasar. Sebagai perusahaan minyak besar ditambah mini-mart untuk lebih dan lebih SPBU mereka, industri toko itu menjadi ramai dan kejam, meletakkan kedua pendapatan dan margin di bawah tekanan kuat. Untuk menarik lebih banyak pelanggan, 7-Eleven yang perluk memotong biaya operasional secara substansial, memperluas jangkauan produk dan jasa, dan meningkatkan banyak jenis makanan fresh. Keyes meluncurkan bisnis review bertujuan untuk pengetatan operasi, membangun kembali keunggulan kompetitif, dan mungkin mendivestasikan bisnis beberapa non-core. Semakin dalam ia dan timnya mendapat, bagaimanapun, semakin jelas bahwa menjadi 7-Eleven mencoba melakukan terlalu banyak hal dan tidak cukup baik pada salah satu dari mereka. Inti dari bisnis, Keyes percaya, itu berasal dari merchandise, positioning, dan promosi bensin, siap saji, dan serbaserbi bagi konsumen mengemudi mobil. 7-Eleven selalu terintegrasi secara vertikal, mengendalikan sebagian besar kegiatan dalam value chain-nya. Perusahaan ini mengoperasikan jaringan distribusi sendiri, mendistribusikan bensin sendiri, membuat permen dan es sendiri. Keyes merasa sulit untuk percaya bahwa perusahaan bisa menjadi yang terbaik di kelasnya dalam setiap salah satu fungsi. Sebagai bagian dari penilaian awal nya, Keyes mempelajari unit perusahaan Jepang yang sangat sukses, model keiretsu dengan kemitraan yang erat dengan supplier adalah model yang unik dalam waktu 7-Eleven dengan mengandalkan sebuah web yang luas dan dikelola dengan hati-hati dari pemasok untuk melaksanakan banyak fungsi sehari-hari, toko-toko Jepang mampu mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas usaha, memacu pertumbuhan yang cepat dan keuntungan yang kuat. Setelah mempertimbangkan banyak pilihan, Keyes menyimpulkan bahwa cara terbaik untuk menyelamatkan perusahaan AS adalah untuk mengadopsi model Jepang. Tujuan yang dia bangun adalah untuk "outsourcing semuanya yang tidak memiliki misi kritis dalam pengambilan keputusan. Semua kegiatan di atas meja. Tim Keyes bahkan mengevaluasi fungsi strategis seperti distribusi produk, iklan, dan pengadaan, serta mencoba untuk mengidentifikasi mitra luar dengan keahlian yang memiliki keahlian dan skala yang lebih besar. Sederhananya, jika partner bisa memberikan kemampuan yang lebih efektif daripada yang 7-Eleven 15
16 mampu, maka keahlian tersebut yang menjadi kandidat untuk outsourcing. Seiring waktu, perusahaan melepaskan kepemilikan langsung dari banyak bagian bisnisnya, termasuk SDM, keuangan, manajemen IT, logistik, distribusi, pengembangan produk, dan kemasan. namun meskipun bergerak pada kecepatan yang cepat, Keyes tetap berhati-hati tentang kehilangan kontrol dan menghindari godaan untuk mengambil satu ukuran cocok untuk semua pendekatan outsourcing. Cara 7-Eleven telah terstruktur, setiap kemitraan tergantung pada betapa pentingnya fungsi dari masing-masing yang menjadi kekhasan kompetitif perusahaan. Untuk kemampuan rutin seperti administrasi manfaat dan hutang, 7- Eleven mengambil penyedia yang secara konsisten dapat memenuhi biaya dan persyaratan mutu. Kemampuan yang lebih strategis memerlukan pengaturan yang lebih kompleks. Bensin eceran, misalnya, merupakan sumber penting pendapatan bagi banyak 7-Elevens, gas sering menjadi alasan pelanggan datang ke toko. Jadi sementara perusahaan jasa kontraktor distribusi bensin Citgo, ia mempertahankan kontrol eksklusif atas harga gas dan promosi-kegiatan yang bisa membedakan tokonya jika dilakukan dengan baik. Perusahaan ini telah memberikan perhatian kepada Frito-Lay, perusahaan makanan ringan karena makanan ringan adalah salah satu lini produk yang paling penting bagi toko-toko. Dengan membiarkan Frito-Lay mendistribusikan produknya secara langsung ke toko-toko, 7-Eleven telah mampu mengambil keuntungan dari sistem tanpa memperluas pergudangan dan transportasi. Pilihan 7-Eleven telah dibuat untuk mempertahankan kontrol atas pemilihan produk dan stocking menggambarkan isu penting dalam sumber kemitraan strategis: kapan harus menyimpan data penting rahasia dan kapan harus berbagi dengan partner. Combined Distribution Center (CDC) adalah operasi pengiriman langsung-toko yang memasok 7-Eleven dengan sandwich dan barang segar lainnya. Dengan menggambar pada keterampilan dan skala spesialis, 7-Eleven dapat memotong biaya distribusi dari lebih dari 15% dari pendapatan sampai 10% dan akhirnya berharap untuk memotong angka setengah lagi. 16
17 Dengan hampir ukuran apa pun, sumber strategi 7-Eleven telah mengubah perusahaan. Dengan mempersempit fokus ke arah yang lebih kecil, set strategis penting dari kemampuan - store merchandising, harga, pemesanan, dan data pelanggan analisis - perusahaan telah mengurangi aset dan overhead modal sementara dan menyederhanakan organisasi. Hal ini mengurangi jumlah kepala 28% dari pada 1991 menjadi pada tahun 2003 dan diratakan struktur organisasi, pemotongan tingkat manajerial dalam setengah dari 12 menjadi enam. Saat ini, 7-Eleven secara konsisten jauh lebih bagus melebihi pesaingnya. Penjualan toko yang sama telah tumbuh dalam empat dari lima tahun terakhir. Dalam dua tahun terakhir, ia telah mendominasi statistik vital industri, dengan pertumbuhan barang dagangan toko yang sama di hampir dua kali rata-rata industri, pendapatan per karyawan di hampir dua kali lebih tinggi, dan perputaran persediaan (inventory) 72% lebih dari rata-rata industri. Dalam memutuskan apa yang harus outsourcing dan apa yang harus insourcing, 7-Eleven memiliki dua faktor penting: kemampuan yang sangat eksklusif atau pemasok luar bisa mencapai skala atau keuntungan lain dengan memasok ke beberapa perusahaan. Mengingat pergeseran kontur yang sangat cepat dari ekonomi global, perusahaan harus mampu mengantisipasi perubahan ekonomi dan geografi outsourcing. Itu tidak lama yang lalu, misalnya, bahwa sebagian besar perusahaan-perusahaan besar harus memiliki gudang sendiri dan beroperasi distribusi mereka sendiri systems deciding apa yang harus outsourcing dan apa yang harus tetap di dalam. Jadi, untuk memastikan bahwa hal itu tidak cepat menjadi usang, strategi sourcing perlu mempertimbangkan tidak hanya keadaan sekarang tetapi juga skenario alternatif di masa depan. Tren apa yang akan mempengaruhi pilihan sumber yang tersedia untuk setiap kemampuan kunci, Apakah basis pemasok berkembang pesat, dan agen inovatif outsourcing baru yang muncul. 17
18 BAB IV KESIMPULAN Sourcing merupakan strategi dalam sistem informasi manajemen untuk memaksimalkan fleksibilitas dan kontrol pada sebuah perusahaan. Hal-hal yang menjadi pertimbangan perusahaan dalam memilih outsourcing adalah harga, reputasi yang baik dan pengalaman dari pihak provider outsourcing, tenaga kerja yang dimiliki oleh pihak provider, pengetahuan pihak provider mengenai bentuk dari kegiatan bisnis perusahaan, dan eksistensinya, serta beberapa faktor pendukung lainnya. 7-Eleven menerapkan strategi outsourcing dalam bisnisnya sehingga fleksibilitas dan kontrol perusahaannya maksimal. Dalam memutuskan apa yang harus outsourcing dan apa yang harus insourcing, 7-Eleven memiliki dua faktor penting: kemampuan yang sangat eksklusif atau pemasok luar bisa mencapai skala atau keuntungan lain dengan memasok ke beberapa perusahaan. 18
19 DAFTAR PUSTAKA. Outsourcing. [4 Februari 2014] Mark Gottfredson, Rudy Puryear, dan Stephen Phillips Strategic Sourcing: From Periphery to the Core. Harvard Business Review. O Brien, J.A and George Marakas Management Information System. Edisi 9. McGraw-Hill.Inc. Boston. Rahardjo, B Kesulitan Outsourcing di Indonesia. [4 Februari 2014] Zilmahram, T Outsourcing dan Insourcing. outsourcing-dan-insourcing.html. [4 Februari 2014] 19
PERBANDINGAN INSOURCING, OUTSOURCING, DAN CO-SOURCING DALAM IMPLEMENTASI PADA PERUSAHAAN
Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN INSOURCING, OUTSOURCING, DAN CO-SOURCING DALAM IMPLEMENTASI PADA PERUSAHAAN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Oleh : LOVITA P056091561.44
Lebih terperinciPERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI
Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 25 September 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 PERBEDAAN INSOURCING DAN OUTSOURCING DALAM PENGEMBANGAN
Lebih terperinciKEUNGGULAN DAN KELEMAHAN OUTSOURCING DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN OUTSOURCING DALAM PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI Disusun oleh : BIMO ANDONO P056131992.46E MB IPB E.46 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan Oleh: Achmad Rizki P056133742.54E E54 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc.
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING
PENILAIAN PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MAKALAH MATA KULIAH : SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen Pengajar : Dr. Ir. Arif Imam Soeroso, M.Sc TYASTUTI RAHAYU NIM: P056131902.47E
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING. MOHAMAD CHANDRA P e
PERBEDAAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc MOHAMAD CHANDRA P056132862.49e PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciBab 2. Pembahasan. Definisi Outsourcing
Bab1. Pendahuluan Dengan terus berkembangnya teknologi informasi maka berkembangnya pula sistem informasi itu. Saat ini sistem informasi sudah banyak digunakan oleh perusahaanperusahaan karena dengan adanya
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
TUGAS INDIVIDU Sistem Informasi Manajemen PERBANDINGAN IMPLEMENTASI OUT SOURCING, INSOURCING DAN CO- SOURCING DAN DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Oleh : Luckhy Natalia Anastasye Lotte P.056091571.44
Lebih terperinciOUTSOURCING SISTEM INFORMASI
UJIAN AKHIR TRIWULAN (TAKE HOME) MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc OUTSOURCING SISTEM INFORMASI Oleh : Rina Sutantie NIM : P056101241.45 PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciKeuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu)
Mata Kuliah Dosen : Sistem Informasi Manajemen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Keuntungan dan Kekurangan Sistem Informasi Outsourcing dan Insourcing di Perusahaan (Tugas Individu) Disusun Oleh :
Lebih terperinciOUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING DALAM SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI DI PERUSAHAAN DOSEN: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Disusun oleh: Prima Roza Yulia P056131462.E45 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciPENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING SISTEM PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK. Dosen : DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC
PENERAPAN OUTSOURCING DAN INSOURCING SISTEM INFORMASI DI PERUSAHAAN PERTAMBANGAN MINYAK TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : DR. IR. ARIF IMAM SUROSO, MSC Disusun Oleh : I KETUT PURNA [P056132042.46E]
Lebih terperinciKELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING, DAN CO-SOURCING
Tugas Individu Dosen : MK. Sistem Informasi Manajemen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. (CS) KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN METODE OUT-SOURCING, IN-SOURCING,
Lebih terperinciOUTSOURCING, INSOURCING & CO-SOURCING
Pengumpulan tugas : 3 Desember 2010 TUGAS BLOG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING, INSOURCING & CO-SOURCING DOSEN: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. DISUSUN OLEH : Aditya Prakarsa Yasin P056091451.44
Lebih terperinciOUTSOURCING. Oleh : SITI JAMILLAH
OUTSOURCING Oleh : SITI JAMILLAH Saat ini banyak perusahaan IT outsourcing bermunculan. Hal ini disebabkan perusahaan merasa bahwa sistem informasi sudah meruapakan kebutuhan tetpi beberapa diantaranya
Lebih terperinciMAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013
KEUNTUNGAN DAN KEKURANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING DISUSUN OLEH: REYNANDA MULYA P056121951.50 MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2013 Program Studi: Sistem Informasi
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing
Pengembangan Sistem Informasi Secara Outsourcing dan Insourcing Pengembangan sistem informasi di suatu organisasi diperlukan dalam rangka mencapai keungulan kompetitifnya. Melihat persaingan yang begitu
Lebih terperinciTUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc Keunggulan dan Kelemahan Menggunakan Insourcing dan Outsourcing Oleh : Vharessa Aknesia KELAS R50 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING DAN OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN ROBI PRIYADI (NRP P E / MB-IPB ANGKATAN E.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING DAN OUTSOURCING PADA PERUSAHAAN Oleh : ROBI PRIYADI (NRP P056134072.54E / MB-IPB ANGKATAN E.54) Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah: SISTEM INFORMASI
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DI PERUSAHAAN
Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan (Individu) Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc (CS) Batas Penyerahan : 17 Januari 2015 PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi saat ini, persaingan di dalam dunia bisnis menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berlomba-lomba untuk memasarkan produk atau jasa mereka yang
Lebih terperinciPerbandingan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Insourcing dan Outsourcing
INSTITUT PERTANIAN BOGOR Perbandingan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Insourcing dan Outsourcing Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Disusun Oleh : Riananda Aminanto Hutomo P0561872.47E
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini di Indonesia terdapat berbagai macam perusahaan yang tengah bersaing ketat di dalam industri ritel. Banyak pemain yang mencoba menjalankan bisnisnya untuk
Lebih terperinciINSOURCING, OUTSOURCING,
Keuntungan dan Kelemahan Pengembangan Sistem Informasi INSOURCING, OUTSOURCING, dan COSOURCING (Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS). Disusun
Lebih terperinciOUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA
UJIAN AKHIR TRIWULAN 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DAN PERKEMBANGANNYA DI INDONESIA Dosen : Dr. Ir. Arief Imam Suroso, MSc. Oleh : Gadis Khasanah Suhartono P056101131.45 MAGISTER
Lebih terperinciTUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PE ILAIA PE ERAPA SISTEM FORMASI I SOURCI G DA OUTSOURCI G. Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.
TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PE ILAIA PE ERAPA SISTEM FORMASI I SOURCI G DA OUTSOURCI G Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Disusun oleh : Pandu Kurnia P056131812.E47 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciSistem Informasi Outsourcing
Sistem Informasi Outsourcing Disusun sebagai Tugas Akhir Triwulan I Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS) Disusun Oleh : TEDY SAPUTRA (P056132391.51) Program
Lebih terperinciTUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI
TUGAS MAKALAH MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SIM DALAM ORGANISASI DOSEN Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. ANGKATAN E-47 NONI NOER KAISAR
Lebih terperinciPROKONTRA INSOURCING DAN OUTSOURCING
Program Studi : Sistem Informasi Manajemen Penyerahan : 4 Oktober 2013 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Batas Penyerahan : 4 Oktober 2013 PROKONTRA INSOURCING DAN OUTSOURCING OLEH : TANTRY NUGROHO
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI OUTSOURCING DAN INSOURCING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN IMPLEMENTASI OUTSOURCING DAN INSOURCING DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Disusun oleh : Aliyatur Ropiah P056131582.47E Dosen : Dr. Ir. Arif Imam
Lebih terperinciKelebihan & Kekurangannya
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MENGGUNAKAN INSOURCING, OUTSOURCING DAN CO-SOURCING: Kelebihan & Kekurangannya Mia Widhi Astuti Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis - Institut Pertanian Bogor Gedung
Lebih terperinciPENERAPAN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DALAM SUATU PERUSAHAAN
Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen PENERAPAN OUTSOURCING SISTEM INFORMASI DALAM SUATU PERUSAHAAN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc. Disusun Oleh : Galih Arief Saksono P0560101141.45
Lebih terperinciINSOURCING, OUTSOURCING,
Keuntungan dan Kelemahan Pengembangan Sistem Informasi INSOURCING, OUTSOURCING, dan COSOURCING (Tugas Individu Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc (CS). Disusun
Lebih terperinciPENILAIAN PENERAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN SISTEM OUT SOURCING, IN SOURCING DAN COSOURCING PADA PERUSAHAAN
TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENILAIAN PENERAPAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN SISTEM OUT SOURCING, IN SOURCING DAN COSOURCING PADA PERUSAHAAN Disusun oleh : Parlin Erikson
Lebih terperinciMENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto
MENGEMBANGKAN STRATEGI SI/TI Titien S. Sukamto Pengembangan Strategi SI/TI Mengembangkan sebuah strategi SI/TI berarti berpikir secara strategis dan merencanakan manajemen yang efektif untuk jangka waktu
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN
Tugas : Individu Ujian Tengah Triwulan / E52 Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof.Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) Batas : 17 Januari 2015 FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep outsourcing Dalam pengertian umum, istilah outsourcing diartikan sebagai contract (work) out seperti ditemukan dalam Concise Oxford Dictionary, sementara mengenai kontrak
Lebih terperinciKELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI INSOURCING DAN OUTSOURCING TUGAS MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc OLEH : HUSNUL INSAN P056132782.49E PROGRAM
Lebih terperinciMakalah ini disusun untuk memenuhi tugas karya ilmiah
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas karya ilmiah BISNIS Disusun oleh: NIM : 10.11.3615 RAFIKATURRAHMAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAGEMEN ILMU KOMPUTER AMIKOM 2011 ABSTRAK Dalam dunia bisnis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangannya di perusahaan manufaktur, selain bersaing dalam dunia pasar yang semakin memunculkan teknologi informasi yang canggih, perusahaan juga
Lebih terperinciRESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS 10/E (O BRIEN/MARAKAS) CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY
Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS 10/E (O BRIEN/MARAKAS) CHAPTER 14: ENTERPRISE
Lebih terperinciPERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan)
PERENCANAAN PEMASARAN USAHA KECIL (Tugas Kelompok Kewirausahaan) Nama Kelompok : Fadhyl Muhammad 115030407111072 Ardhya Harta S 115030407111075 Ardiansyah Permana 115030407111077 UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinciPendekatan Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi di Indonesia : Insourcing, Outsourcing & Co- Sourcing
Tugas Sistem Informasi Manajemen Pendekatan Pengembangan dan Penerapan Sistem Informasi di Indonesia : Insourcing, Outsourcing & Co- Sourcing Nama : Affan Hilman Sutarto NIM : P056091471.44 Angkatan :
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Porter Strategi kompetitif merupakan suatu framework yang dapat membantu perusahaan untuk menganalisa industrinya secara keseluruhan, serta menganalisa kompetitor dan
Lebih terperinciPEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN
UJIAN AKHIR TRIWULAN TAKE HOME MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN Oleh: Febi Muryanto P056111171.47 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING DI INDONESIA: STUDI KASUS PADA CIMSA (PERUSAHAAN OUTSOURCING) Nicky Jaka Perdana (P05613268 1.52) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) MB-IPB PROGRAM PASCASARJANA
Lebih terperinciEnterprise and Global Management of Information Technology (Summary)
Enterprise and Global Management of Information Technology (Summary) Bagian 1. MENGELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Salah satu komponen yang penting dalam menentukan keberhasilan suatu bisnis adalah Teknologi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista. Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda
BAB V KESIMPULAN V.1 Kesimpulan Model Bisnis Distro Dista Distro merupakan industri kreatif yang dijalankan oleh anak muda dalam membuat dan menjual produk dengan desain yang berbeda dari yang lainnya.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Globalisasi telah mendorong terciptanya persaingan yang sengit diantara para pelaku bisnis di setiap bidang. Kemampuan perusahaan dalam merespon perubahan secara cepat
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi 2.1.1 Pengertian Perencanaan Strategis Perencanaan strategis, menurut Ward dan Peppard (2002, p462) adalah analisa
Lebih terperinciKelas : E-54 Mata kuliah :Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc(SC)
Kelas : E-54 Mata kuliah :Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, Msc(SC) PERKEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DAN URGENSI MAiNTAINABILITY
Lebih terperinciMateri Minggu 10. Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan
M a n a j e m e n S t r a t e g i k 77 Materi Minggu 10 Implementasi Strategik, Evaluasi dan Pengawasan 10.1 Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah jumlah keseluruhan aktivitas dan pilihan
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT. Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap
LAMPIRAN 1 LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN SWOT Kuesioner ini digunakan untuk mendapatkan nilai yang nantinya berpengaruh terhadap strategi di dalam perusahaan. Petunjuk Bobot : Berilah bobot antara 0-1 dengan
Lebih terperinciSISTEM INFORMASI OUTSOURCING
UJIAN AKHIR TRIWULAN TAKE HOME MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM INFORMASI OUTSOURCING Oleh: Mira Rahmawati P056101201.45 Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN
Lebih terperinciANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI. Titien S. Sukamto
ANALISA STRATEGIS SI/TI: MENILAI DAN MEMAHAMI KONDISI SAAT INI Titien S. Sukamto Pengantar Dalam proses mencapai keselarasan dan dampaknya, diperlukan adanya pemahaman akan lingkungan bisnis dan teknologi,
Lebih terperinciBAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK
BAB 9 PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK PERDAGANGAN MELALUI JARINGAN ELEKTRONIK Pada awalnya perdagangan melalui jaringan elektronik didefinisikan sangat sempit,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, atau dengan kata lain
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada masa era globalisasi sekarang ini, setiap perusahaan ditantang untuk mampu beradaptasi dengan lingkungan yang ada di sekitarnya, atau dengan kata lain setiap perusahaan
Lebih terperinciPEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM
PEMASARAN INTERNASIONAL MINGGU PERTAMA BY. MUHAMMAD WADUD, SE., M.Si. FAKULTAS EKONOMI UNIV. IGM 1 PENGERTIAN PEMASARAN INTERNASIONAL TUGAS PEMASARAN INTERNASIONAL GLOBALISASASI PASAR KONSEP PEMASARAN
Lebih terperinciKarya ilmiah. Peluang Bisnis. Dengan judul STRATEGI DISTRIBUSI DAN STRATEGI PROMOSI. STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA. Disusun oleh.
Karya ilmiah Peluang Bisnis Dengan judul STRATEGI DISTRIBUSI DAN STRATEGI PROMOSI. STIMIK AMIKOM YOGYAKARTA Disusun oleh Rizwan syaifullah Nim:10.12.4795 i Kata pengantar Puji syukur kami ucapkan kepada
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi dengan menggunakan pendekatan Incourcing dan Outsourcing pada Perusahaan. Erichson M.H Silitonga P
Pengembangan Sistem Informasi dengan menggunakan pendekatan Incourcing dan Outsourcing pada Perusahaan Erichson M.H Silitonga P056133472.52E E52 MB-IPB 2014 Tugas Mata Kuliah : Sistem Informasi Managemen
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kompetisi di dunia usaha yang berlangsung ketat, menuntut. perusahaan untuk memberikan tanggapan secara cepat dan tepat agar
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kompetisi di dunia usaha yang berlangsung ketat, menuntut perusahaan untuk memberikan tanggapan secara cepat dan tepat agar mampu bersaing dan berkembang. Salah satu cara
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SECARA OUTSOURCING INSOURCING DAN COSOURCING
Tugas Individu Blog Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI SECARA OUTSOURCING INSOURCING DAN COSOURCING Oleh : Nama : Asmira Amri NRP : P 056091491.44
Lebih terperinciBAB VII PRODUK Apa itu produk? Barang dan Jasa
BAB VII PRODUK Apa itu produk? Produk adalah sesuatu yang diciptakan untuk tujuan transaksi. Produk memuaskan kebutuhan dan keinginan tertentu dari pelanggan dan memberikan pendapatan pada penjual atau
Lebih terperinciKEWIRAUSAHAAN III. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III. Endang Duparman. Modul ke: Arissetyanto. Fakultas SISTIM INFORMASI
Modul ke: 05 KEWIRAUSAHAAN III Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan III Fakultas SISTIM INFORMASI Endang Duparman Program Studi INFORMATIKA www.mercubuana.a.cid EVALUASI RENCANA PRODUKSI
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT Disusun Oleh: Puput Resno Aji Nugroho (09.11.2819) 09-S1TI-04 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) AMIKOM YOGYAKARTA Jalan
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE. Petunjuk: Berilah nilai bobot antara 0-5 dimana:
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN COORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah nilai bobot antara - dimana: Tidak berhubungan sama sekali. Sangat sedikit hubungannya. Sedikit hubungannya Cukup berhubungan. Memiliki
Lebih terperinciLAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE. 0 Tidak berhubungan sama sekali. 1 Sangat sedikit hubungannya. 2 Sedikit berhubungan
LAMPIRAN LEMBAR KUESIONER PEMBOBOTAN CORPORATE VALUE Petunjuk: Berilah skor antara dimana: Tidak berhubungan sama sekali Sangat sedikit hubungannya Sedikit berhubungan Cukup berhubungan Memiliki hubungan
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan
MANAJEMEN PEMASARAN Sebuah Pendahuluan Point Pembahasan Definisi manajemen pemasaran Trend bisnis saat ini dan dampaknya pada perubahan konsep manajemen pemasaran Tugas seorang pemasar/departemen pemasaran
Lebih terperinciANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL
ANDRI HELMI M, SE., MM MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL 1 STRATEGI OPERASI DALAM LINGKUNGAN GLOBAL Manajemen Operasional di lingkungan global dan pencapaian keunggulan kompetitif melalui operasional 2 APA
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN
Makalah FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN DALAM PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI SUATU PERUSAHAAN Tugas Sistem Informasi Manajemen Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Oleh:
Lebih terperinciFAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA
FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN DI INDONESIA TUGAS INDIVIDU SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Dosen : Dr.Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSc (CS) DI
Lebih terperinciSIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS
Tugas : Take Home Ujian Akhir Triwulan Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, M.Sc SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN
Lebih terperinciPENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DI PERUSAHAAN (Studi Kasus Outsourcing Bank Danamon)
Mata Kuliah Triwulan Kelas Nama Dosen : Sistem Informasi Manajemen : I (satu) : E52 : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc(CS) PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DENGAN PENDEKATAN INSOURCING ATAU OUTSOURCING DI PERUSAHAAN
Lebih terperinciPEMILIHAN OUTSOURCING INSOURCING CO SOURCING DALAM PERUSAHAAN
PEMILIHAN OUTSOURCING INSOURCING CO SOURCING DALAM PERUSAHAAN Oleh : Siti Jamillah Perusahaan harus mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahanperubahan yang terjadi seperti perubahan pasar, perkembangan
Lebih terperinciPertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan
Tanggal Pengumpulan : 03 Desember 2010 Pertimbangan Penerapan Insourcing / Outsourcing Sistem dan Teknologi Informasi Dalam Perusahaan (Tugas Blog : http://dani.blogstudent.mb.ipb.ac.id) Dosen : Dr. Ir.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan merupakan alat dari badan usaha untuk mencapai tujuan yaitu mencari keuntungan yang maksimal dengan menjual barang dan atau jasa kepada masyarakat. Setiap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan
1 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar belakang Bisnis eceran ( Retail Businesses ) atau yang juga populer dengan sebutan Peoples Businesses merupakan salah satu cabang kegiatan perdagangan jasa yang berkembang
Lebih terperinciUJIAN AKHIR TRIWULAN (UAT) TAKE HOME Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc
UJIAN AKHIR TRIWULAN (UAT) TAKE HOME Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Oleh: Risya Maulida Septiana P056143141.53 Kelas Reguler R53 PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN
Lebih terperinciDesain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi
Modul ke: Desain Struktur Organisasi: Spesialisasi dan Koordinasi Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational
Lebih terperinciMakalah Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Makalah Sistem Informasi Manajemen (SIM) Mahfudz Ha-eR Semarang - PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan lingkungan bisnis yang semakin tidak menentu dan situasi bisnis yang semakin kompetitif menimbulkan
Lebih terperinciBAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN. serta petunjuk arah yang terbuat dari neon sign maupun billboard.
BAB 3 GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Mega Cipta Mandiri didirikan pada tanggal 6 Februari 1996 di Jakarta. PT. Mega Cipta Mandiri bergerak pada bidang periklanan yaitu billboard. Banyak
Lebih terperinciSiklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis
Siklus Adopsi & Model Operasi e-bisnis Untuk memaksimalkan laba dari investasi infrastruktur e-bisnis, perlu pemahaman tentang bagaimana perusahaan dalam menerapkan e-bisnis. Penelitian menunjukkan bahwa
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
20 III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1 Kerangka Pemikiran Konseptual 3.1.1 Strategi Strategi merupakan cara-cara yang digunakan oleh organisasi untuk mencapai tujuannya melalui pengintegrasian segala keunggulan
Lebih terperinciOutsourcing pada hakikatnya adalah suatu kegiatan pembelian, yaitu kegiatan pembelian jasa dengan tujuan strategis berjangka panjang.
OUTSOURCING a. Pengertian Outsourcing Outsourcing pada hakikatnya adalah suatu kegiatan pembelian, yaitu kegiatan pembelian jasa dengan tujuan strategis berjangka panjang. Potensi keuntungan Outsurcing
Lebih terperinciEkonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis
DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA http://kominfo.pekalongankota.go.id/ Ekonomi Digital Bukan Sekadar Langkah Strategis Kamis, 10 Maret 2016-14:32:23WIB Diposting oleh : Administrator Kategori : ARSIP BERITA
Lebih terperinciTHE VISIONING PHASE PART 2
THE VISIONING PHASE PART 2 3. DOKUMENTASI DAN KONFIRMASI ANALISA BISNIS Aktivitas dokumentasi dan konfirmasi Analisa Bisnis 1. Dokumentasi Deskripsi Bisnis, Visi, Value, Tujuan, Strategi, Arah, Visi Operasi,
Lebih terperinciRANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN
RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN (Achieving Operational Excellence and Customer Intimacy: Enterprise Applications) Rangkuman ini akan
Lebih terperinciSAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT
Karya Ilmiah E-Business SAP PRODUCT LIFECYCLE MANAGEMENT Manajemen Siklus Hidup Produk SAP Disusun oleh : Nama : Achmad Mustagfiri NIM : 09.11.2962 Kelas : 09-S1TI-06 SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
Lebih terperinciPemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika
Modul ke: Pemangku Kepentingan, Manajer, dan Etika Fakultas Pasca Sarjanan Dr. Ir. Sugiyono, Msi. Program Studi Magister Manajemen www.mercubuana.ac.id Source: Jones, G.R.2004. Organizational Theory, Design,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meskipun perekonomian dan perindustrian nasional kini dihadapkan kepada dampak krisis ekonomi global, namun bisnis ritel di Indonesia tidak terkendala bahkan masih
Lebih terperinciSUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT ( SCM ) Prof. Made Pujawan Pendahuluan Pelaku industri mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas dan cepat, perbaikan di internal perusahaan manufaktur
Lebih terperinciAnalisis Bisnis. Mia Fitriawati, M.Kom
Analisis Bisnis Mia Fitriawati, M.Kom Sejarah Analisis Bisnis Perkembangan TI memungkinkan organisasi untuk membangun sistem informasi yang meningkatkan operasional bisnis dan pengambilan keputusan manajemen.
Lebih terperinciPengembangan Sistem Informasi Perusahaan Dengan Metode Outsourcing dan Insourcing
Tugas Mata Kuliah Triwulan Kelas Nama Dosen : Sistem Informasi Manajemen : I (satu) : E52 : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Pengembangan Sistem Informasi Perusahaan Dengan Metode Outsourcing dan Insourcing
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kiranya cukup ini saja untuk kata pengantar dari penulis.terima kasih telah berkenan untuk membacanya. Yogyakarta, 2 April 2011,
KATA PENGANTAR Terima kasih saya ucapkan kepada orang tua saya yang telah mendukung saya, memberi do a, Bapak/Ibu dosen STMIK AMIKOM Yogyakarta yang telah memberi ilmu tentang bisnis sehingga saya dapat
Lebih terperinciStrategic Management of IS/IT. Aspek Manajemen IS / IT 11/23/2011. O rganization and R esources Chapter 8. Context of This Session
Context of This Session External Business Environment Internal Business Environment Internal IS/IT environment Strategic Management of IS/IT O rganization and R esources Chapter 8 We are here Strategic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada saat ini dunia usaha dihadapkan pada suatu era globalisasi dimana banyak orang mulai memanfaatkan media internet sebagai sarana untuk membangun website online.
Lebih terperinciNARA SUMBER : aan/
NARA SUMBER : http://jodie.ngeblogs.com/2010/04/13/peranan-it-dalam-organisasi-perusah aan/ Saat ini penerapan teknologi informasi dan komunikasi diperlukan dalam dunia bisnis sebagai alat bantu dalam
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Oleh: Irfan Handrian P
Tugas : Sistem Informasi Manajemen Tgl Penyerahan : 02/04/2012 Dosen : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc (CS) Batas : 02/04/2012 TUGAS INDIVIDU-TAKE HOME UAT MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Oleh: Irfan
Lebih terperinciBahan Kuliah Manajemen Pemasaran Internasional: STRATEGI PEMASARAN GLOBAL. Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana-UHAMKA
Bahan Kuliah Manajemen Pemasaran Internasional: STRATEGI PEMASARAN GLOBAL Program Studi Magister Manajemen Program Pascasarjana-UHAMKA Pokok Bahasan (1) Strategi Mengekspor dan Mengimpor Kriteria Keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam. mengembangkan produk dan servisnya. Bank diharapkan dapat merespons
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan Indonesia saat ini sedang menghadapi tekanantekanan baik internal maupun eksternal untuk melakukan inovasi dalam mengembangkan produk dan servisnya.
Lebih terperinci