IDENTIFIKASI MINERAL PADA BATUAN GRANIT DI GEOPARK MERANGIN PROVINSI JAMBI MENGGUNAKAN X-RAY DIFFRACTION (XRD) DAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY
|
|
- Sucianty Setiawan
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 IDENTIFIKASI MINERAL PADA BATUAN GRANIT DI GEOPARK MERANGIN PROVINSI JAMBI MENGGUNAKAN X-RAY DIFFRACTION (XRD) DAN SCANNING ELECTRON MICROSCOPY Sr Oktamulan 1, Samsdar 1, Nasr MZ 1, Nehru 1 1 Prod Fska, Fakultas Sans dan Teknolog, Unverstas Jamb, Jl. Raya Jamb Muara Bulan KM. 15 Mendalo 36361, Indonesa E-mal: sroktamulan@unja.ac.d Abstrak Keragaman geolog (Geodversty) yang dmlk oleh Geopark Merangn provns Jamb menympan berbaga macam batuan, sepert batu Grant. Manfaat batu Grant bag pengembangan ndustr sebaga bahan bangunan sepert dalam pembuatan keramk. Peneltan n bertujuan mengdentfkas mneral pada batuan d Geopark Merangn. Pengamblan sampel batuan pada tga ttk koordnat yang berbeda yang terdentfkas sebaga batuan Grant. Batuan d preparas sampel menjad bubuk menggunakan Jaw Crusher, Pulverzer, dan Sevng Shaker. Identfkas unsur yang terkandung pada batuan sampel dgunakan EDS pada SEM dan XRD untuk menganalss jens dan sfat mneral yang terkandung d batuan berdasarkan pola dfraks yang dhaslkan oleh sampel. Peneltan lokas sampel pertama d Jeram Ladeh terdentfkas memlk tga fasa yatu Olgoclase dan Bytownte merupakan mneral Plagoclase dan Hornblende adalah mneral Amfbol. Kelebhan kandungan Plagoclase dar batuan d Jeram Ladeh n menandakan batuan n merupakan batuan Grandort. Lokas sampel kedua d Teluk Gadang Desa Ar Batu Geopark Merangn memlk tga fasa yatu Kuarsa, Anorthoclase merupakan mneral K-Feldspar dan Muskovt. Kandungan Kuarsa dan K-Feldspar menunjukkan bahwa batuan tersebut berjens batuan Grant. Lokas ketga d Dusun Baru Desa Ar Batu Geopark Merangn memlk empat fasa yatu Kuarsa, Anorthoclase, Mcroclne dan Sandne merupakan mneral K-Feldspar. Kandungan Kuarsa dan K-Feldspar menunjukkan bahwa batuan tersebut berjens batuan Grant. Dar sampel batuan d lokas Geopark Merangn terdapat dua jens batuan terdentfkas Grant dan satu Grandort. Hasl peneltan n dgunakan untuk melengkap data Geodversty Geopark Merangn. Kata kunc: Geopark, Grant, XRD, SEM Abstract [Identfcaton Mneral of Grante at Geopark Merangn of Jamb Provnce usng X-ray Dffracton (XRD) and Scannng Electron Mcroscopy (SEM)] Geodversty of Geopark Merangn Jamb provnce store varous knds of rocks, such as grante. Grante benefts for the development of the ndustry are used as buldng materals such as n the manufacture of ceramcs. Ths study ams to dentfy the mnerals n the rocks n the Geopark Merangn. Rocks samples taken n three dfferent coordnates. Preparaton sample of rock to powder usng a Jaw Crusher, Pulverzer, and Sevng Shaker. Identfcaton of the elements contaned n the rock samples used EDS n SEM and XRD analyze the mnerals contaned n the rocks by the dffracton pattern generated by the sample. The frst sample n Jeram Ladeh dentfed as havng three phases, namely Olgoclase and Bytownte s a mneral Plagoclase and Hornblende s an Amphbole. The second sample n Teluk Gadang has three phases, namely quartz and Anorthoclase s a mneral K-Feldspar and Muscovte. The thrd n Dusun Baru has four phases, namely Anorthoclase, Mcroclne and Sandne s a mneral of K- Feldspar dan Quartz. Rock samples at the ste of Geopark Merangn there are two rock types dentfed Grante and one Grandort. Results of ths research are used to complete the data geodversty Merangn Geopark. Keywords: Geopark, Grante, XRD, SEM PENDAHULUAN Keragaman geolog yang dmlk oleh Geopark Merangn menympan banyaknya batuan alam dantaranya batuan Grant. Batuan Grant merupakan batuan beku yang berasal dar dalam perut bum (muntahan magma) yang berstruktur grantk dan struktur holokrstaln, yang terdr dar elemen kuarsa dan feldspar, sedangkan mneral lannya dalam jumlah kecl sepert bott, muskovt, hornblende, dan proksen (ESDM, 015). Dalam bdang ndustr, pemanfaatan batuan Grant banyak dpaka dalam pembuatan keramk (G. Bayrak, 013) dan bahan beku pembuatan batu has, lanta ataupun ornamen dndng. Energy Dspersve Spectroscopy (EDS) pada Scannng Electron Mcroscopy (SEM) adalah metode untuk menganalss mengetahu komposs data kuanttatf unsur yang terkandung d dalam objek. 1
2 X-ray Dffracton (XRD) adalah metode yang mampu menganalss jens dan sfat mneral tertentu dengan melhat pola dfraks mneral yang dhaslkan. Banyaknya manfaat dar batuan Grant dan kurangnya data batuan yang merupakan grant d Geopark Merangn, sehngga dlakukan peneltan dentfkas mneral Grant pada batuan d Geopark Merangn, Jamb menggunakan EDS pada SEM dan XRD. METODE Metode yang dgunakan adalah metode peneltan lapangan dan metode peneltan laboratorum. Peneltan lapangan dlakukan dengan surve secara langsung d lapangan konds fsk geolog daerah peneltan, mengambl sampel dan memplot lokas pengamblan sampel pada peta lntasan berdasarkan data koordnat kontrol pada Global Poston System (GPS). Batuan Grant dambl dar tga lokas yang berbeda. Pengamblan contoh batuan dlakukan dengan membuat sayatan tps atau mengeruk pada bagan permukaannya krakra 10-0 cm ke arah dalam batuan sehngga pemelharaan batuan dapat terealsas. Peneltan laboratorum dlakukan untuk mengetahu lebh spesfk kandungan mneral dar batuan grant. Peneltan laboratorum n mencakup preparas sampel. Analss komposs unsur dengan metode EDS pada Sem dan analss kandungan mneral dengan metode XRD. Peneltan lapangan dlakukan dengan pengamblan sampel batuan Grant d tga lokas yang berbeda d sepanjang sunga Desa Ar Batu, Geopark Merangn, Jamb. Gambar 1, Gambar dan Gambar 3 menunjukkan lokas batuan yang ddentfkaskan sebaga batuan grant dengan konds berupa warna, tekstur, penyebaran dan mneral lan yang berada dsektarnya. Gambar 1. Lokas pengamblan sampel batu Grant d Jeram Ladeh Desa Ar Batu, Geopark Merangn. Ttk koordnat (X= dan Y= ) Gambar. Lokas pengamblan sampel batu Grant d Teluk Gadang Desa Ar Batu, Geopark Merangn. Ttk koordnat (X= dan Y= ) Gambar 3. Lokas pengamblan sampel batu Grant Pnksh d Dusun Baru Desa Ar Batu, Geopark merangn. Preparas Sampel Preparas sampel merupakan tahapan penghalusan bahan batuan yang ddentfkaskan sebaga batuan Grant atau Grandort menjad bubuk. Alat yang dgunakan adalah 1) Jaw Crusher adalah perangkat menghancurkan yang dgunakan untuk menghancurkan bahan besar dan keras menjad partkel kecl; ). Pulverzer dgunakan untuk menghancurkan sampel batu Grant menjad patkel yang halus atau bubuk hngga berukuran lebh kecl dar 13 mm. dan 3) Sevng Shaker dgunakan untuk penyarngan bahan partkel/bubuk. Batuan Grant dayak menggunakan ayakan berukuran (seve sze) 00 mm x 50 mm. Dameter lubang sektar 6 0,045 mm dengan kata lan bubuk batuan Grant berukuran sektar 6 0,045 mm. Pengujan SEM dan XRD SEM memanfaatkan nteraks antara elektron sumber dengan elektron penyusun sampel yang akan menghaslkan ems elektron ataupun foton. Hasl darnteraks tersebut akan drekam oleh detektor ataupun layar. Hasl data rekaman tersebut dapat dvsualsaskan sehngga dapat menghaslkan morfolog sampel. 13
3 SEM dar Phenom Pro X dlengkap dengan ftur EDS. Alat n memlk pembesaran elektron optkal x, resolus lebh dar 14 nm, penggambaran dan analss pada daya 5 15 kv. Ftur EDS dgunakan menganalss unsur kma yang ada d permukaan materal yang ddeteks dar nla energ snar-x yang dhaslkan. Gambar 4. Alat dan prnsp kerja SEM dar Phenom Pro-X Alat yang dgunakan untuk menentukan mneral pada peneltan n adalah X-ray Dffractometer. XRD merupakan sebuah alat yang dgunakan untuk memerksa struktur krstal dar bahan atau zat yang halus. Adapun komponen skematk proses dfraks snar-x terlhat pada Gambar 5. Gambar 5. Komponen dar alat X-ray dffractometer Karakterstk dar alat X-ray Dffractometer yang dgunakan sebaga berkut: - Tpe alat: PANalytcal X-Pert3 Powder - Logam sasaran snar-x : Cu (Copper) - Tegangan dan arus : 40 kv, 30 ma - Rentang sudut θ : 5,0 o 89,98 o - Pencacahan : 0,04 - Panjang gelombang : 1,54 Å - Ukuran slt : 91 mm - Scan Type : kontnu Pada peneltan n dgunakan metode analss Retveld menggunakan aplkas HghScore Plus database COD (Cystallography Open Database). Keunggulan metode Retveld dapat menganalss dan memsahkan puncak-puncak pola dfraks yang salng bertumpuk dan kompleks. Prnsp dasar metode analss Retveld adalah mencocokkan profl puncak perhtungan terhadap profl puncak pengamatan. Pencocokan profl tersebut dlakukan dengan menerapkan prosedur perhtungan kuadrat terkecl non lnear yang dber syarat batas, yang dapat dnyatakan dalam persamaan berkut: f ( x) w y ( o) y ( c) (1) dengan y (o) adalah ntenstas pengamatan (observaton), y (c) adalah ntenstas perhtungan (calculaton), dan w adalah faktor bobot. Metode Retveld menganggap bahwa setap ttk pada pola dfraks sebaga suatu pengamatan tunggal yang mungkn mengandung kontrbus terhadap sejumlah refleks Bragg yang berbeda dengan membuat model dugaan ntenstas hasl perhtungan, kemudan dmodelkan/dcocokan dengan ntenstas hasl percobaan. Parameter-parameter kecocokan yang dgunakan dalam melhat perkembangan penghalusan Retveld, yatu: Faktor profl R p Faktor profl bobot y y ( o ) y ( c) y ( o) 1/ () w ( ) ( ) o y c R wp (3) w y( o) Indeks goodness of ft (GoF) R wp N P GoF ; Rexp (4) Rexp w y( o) Faktor Bragg R B I ( o) I ( c) I ( o) (5) N adalah jumlah ttk data, P adalah jumlah parameter yang terlbat dalam sebuah penghalusan, Io dan Ic adalah ntenstas terukur dan terhtung untuk sebuah refleks Bragg. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasl karaktersas menggunakan SEM memperlhatkan struktur morfolog dan kandungan unsur dar batuan Grant dan Grandort. Berkut 14
4 adalah hasl nterpretas Batu Grant dengan menggunakan SEM dan EDS d tga lokas sampel. Gambar 6, Gambar 7 dan Gambar 8 menunjukkan data predks unsur yang terdapat d batuan sampel. Batuan d Jeram Ladeh mengandung unsur Oksgen,Slkon, Magnesum, Carbon, Bromne, Calcum, Natrum, dan Flourne. Batuan d Teluk Gadang mengandung Unsur Oksgen, Slkon, Carbon, Alumnum, Bromne, dan Potassum. Batuan d Dusun Baru mengandung unsur Slkon, Oksgen, Bromne, Carbon, Natrum, Potassum, Alumnum, dan Ntrogen. Hornblende adalah mneral Amfbol. Kelebhan kandungan Plagoclase dar batuan d Jeram Ladeh n menandakan batuan n merupakan batuan Grandort. Dar persamaan 1 hngga persamaan 5 dperoleh nla GoF sebesar 1,933, ndeks n menggambarkan tngkat kesesuaan model yang bak dar model yang dpredks dbandngkan dengan data sebenarnya. Gambar 10 adalahh batuan d Teluk Gadang Desa Ar Batu Geopark Merangn memlk tga fasa yatu Kuarsa, Anorthoclase merupakan mneral K- Feldspar dan Muskovt. Kandungan Kuarsa dan K- Feldspar menunjukkan bahwa batuan tersebut berjens batuan Grant. Gambar 11 adalah batuan d Dusun Baru Desa Ar Batu Geopark Merangn memlk empat fasa yatu Kuarsa, Anorthoclase, Mcroclne dan Sandne merupakan mneral K- Feldspar. Kandungan Kuarsa dan K-Feldspar menunjukkan bahwa batuan tersebut berjens batuan Grant. Gambar 6. Hasl karaktersas SEM sampel batu Grant d Jeram Ladeh Gambar 9. Hasl refnement dar pola dfraks snarx sampel batu Grant d Jeram Ladeh Desa Ar Batu, Geopark Merangn Gambar 7. Hasl karaktersas SEM sampel batu Grant d Teluk Gadang Gambar 10. Hasl refnement dar pola dfraks snar-x sampel batu Grant d Teluk Gadang Desa Ar Batu, Geopark Merangn Gambar 8. Hasl karaktersas SEM sampel batu Grant Pnksh d Dusun Baru Gambar 9, Gambar 10 dan Gambar 11 menunjukkan hasl refnement dar pola dfraks snar-x sampel batuan yang terdapat d tga lokas d Geopark Merangn. Gambar 9 menunjukkan batuan d Jeram Ladeh memlk tga fasa yatu Olgoclase dan Bytownte merupakan mneral Plagoclase dan Gambar 11. Hasl refnement dar pola dfraks snar-x sampel batu Grant Pnksh d Dusun Baru, Desa Ar Batu, Geopark Merangn 15
5 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa Batuan d Jeram Ladeh memlk tga fasa yatu Olgoclase dan Bytownte merupakan mneral Plagoclase dan Hornblende adalah mneral Amfbol. Kelebhan kandungan Plagoclase dar batuan d Jeram Ladeh n menandakan batuan n merupakan Grandort. Dar persamaan 4.1 hngga persamaan 4.4 dperoleh nla GoF sebesar 1,933, ndeks n menggambarkan tngkat kesesuaan model yang bak dar model yang dpredks dbandngkan dengan data sebenarnya. Batuan d Teluk Gadang Desa Ar Batu Geopark Merangn memlk tga fasa yatu Quartz, Anorthoclase merupakan mneral K-Feldspar dan Muskovt. Kandungan Quartz dan K-Feldspar menunjukkan bahwa batuan tersebut berjens Grant. ndeks GoF sebesar 3,19 yang menggambarkan tngkat kesesuaan model yang bak. Batuan d Dusun Baru Desa Ar Batu Geopark Merangn memlk empat fasa yatu Quartz, Anorthoclase, Mcroclne dan Sandne merupakan mneral K-Feldspar. Kandungan Quartz dan K-Feldspar menunjukkan bahwa batuan tersebut berjens Grant. ndeks GoF sebesar 3,69 yang menggambarkan tngkat kesesuaan model yang bak. Ca 3, 44Na 0, 56Al 7, 36S 8, 64O 3, 00 Tabel 4.1 Data Mneral batuan d tga lokas sampel Geopark Merangn yang dolah menggunakan aplkas HghScore Plus Batuan Jeram Ladeh Desa Ar Batu Geopark Merangn Mneral Olgoclase Hornblende Bytownte Na 1, 64 Ca 0, 36 Al, 36 S 5, 64 S 14, 56 Al, 00 Mg 6, 98 Fe, 66 Formula O 16, 00 T 0, 1 Ca 3, 3 Na 1, 5 Mn 0, 04 K 0, 03 H 4, 00 O 47, 60 F 0, 40 Sstem krstal Trclnc Monoclnc Trclnc a[å]= 7,13 b[å]= 7,47 a[å]= 9,86 b[å]= 18,06 a[å]= 8,156 b[å]= 8,80 Parameter ks c[å]= 7,68 c[å]= 5,3 c[å]= 9,50 α= 115 o α= 89,93 o β= 107 o γ= 100 o β= 104,9 o γ= 90 o β= 83,39 o γ= 84,1 o Berat fraks(%) R (expected) 9,035 R (profl) 9,764 R (weght profl%) 1,56 GoF 1,933 Batuan Teluk Gadang Desa Ar Batu Geopark Merangn Mneral Anorthoclase Quartz Muscovte Formula Al.00 S 6.00 Na 1.70 K 0.30 O S 6.00 O 6.00 K 3.00 Al 9.00 S 9.00 O Sstem krstal Trclnc Trgonal (hexagonal axs) Trgonal (hexagonal axs) a[å]= 7,13 b[å]= 7,66 a[å]= 4,911 b[å]= 4,911 a[å]= 5,06 b[å]= 5,06 Parameter ks c[å]= 7,53 c[å]= 5,403 c[å]= 30,03 α= 115 o β= 100 o γ= 107 o β= 90 o γ= 10 o β= 90 o γ= 10 o Berat fraks(%) R (expected) 11,83 R (profl) 16,18 R (weght profl%) 1,15 GoF 3,19 Batuan Pnksh Dusun Baru Desa Ar Batu Geopark Merangn 16
6 Mneral Anorthoclase Quartz Mcroclne Sandne Formula Al.00 S 6.00 Na 1.70 K 0.30 O S 6.00 O 6.00 K 1, 90 Na 0, 10 Al, 00 S 6, 00 O 1 K 4, 00 Al 4, 00 S 1, 00 O 3, Sstem krstal Trclnc Trgonal (hexagonal axs) Trclnc monoclnc a[å]= 7,11 b[å]= 7,7 a[å]= 4,911 b[å]= 4,911 a[å]= 7,1 b[å]= 7,67 a[å]= 8,56 b[å]= 1,9 Parameter ks c[å]= 7,70 c[å]= 5,403 c[å]= 7,87 c[å]= 7,1 α= 11 o β= 115 o γ= 90 o β= 90 o γ= 10 o β= 104 o γ= 103 o β= 115,9 o γ= 90 o Berat fraks(%) R (expected) 1,68 R (profl) 19,91 R (weght profl%) 4,56 GoF 3,69 6, 00 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan peneltan yang telah dlakukan, maka dapat dtark beberapa kesmpulan, d antaranya adalah: 1. Identfkas sampel batuan d Geopark Meragn d lokas Jeram Ladeh (X= dan Y=975970) berwarna puth keabuan mengandung unsur Oksgen,Slkon, Magnesum, Carbon, Bromne, Calcum, Natrum, dan Flourne. batuan memlk tga fasa yatu Olgoclase, Bytownte, dan Hornblende.. Batuan Teluk Gadang (X= dan Y= ) berwarna coklat mengandung Unsur Oksgen, Slkon, Carbon, Alumnum, Bromne, dan Potassum. Batuan memlk tga fasa yatu Kuarsa, Anorthoclase dan Muskovt. 3. Dusun Baru (X= dan Y=975988) berwarna merah muda (pnksh) mengandung unsur Slkon, Oksgen, Bromne, Carbon, Natrum, Potassum, Alumnum, dan Ntrogen. Batuan d Dusun Baru memlk empat fasa yatu Kuarsa, Anorthoclase, Mcroclne dan Sandne merupakan mneral K- Feldspar. 4. Batuan d Teluk Gadang dan Dusun Baru adalah batu Grant sedangkan d Jeram Ladeh adalah batu Grandort. DAFTAR PUSTAKA Bajl, kk Karaktersas mneral pada batu Grant d sektar gunung merap daerah Sumatera Barat menggunakan X-ray Dffracton (XRD). Pllar of Physcs, vol 1, hal Bayrak, G, dkk Grante based glass-ceramc materals. ACTA Physca polonca No. proceddng of the 3rd nternatonal congress APMAS013. Turkey. Bob, B, He Two Dmensonal X-ray Dffracton. Canada: John Wley and Sons. Two dmensonal X-ray Dffracton. John Wley and Sons. Canada. Arkunto, S Prosedur Peneltan. Jakarta: Rnneka Cpta Wurjanto, Ddy. 01. Manajemen kolaboras Percepatan Geopark Merangn Jamb. Semnar Pemberdayaan dan penyebaran nformas bdang geolog, pemanfaatn dan pengembangan keragaman geolog untuk pembangunan yang berkelanjutan. Bandung. www. Tekmra.esdm.go.d/bata pertambangan mneral dan batu bara/profl grant, 8 januar 015. UCAPAN TERIMAKASIH 1. Prod Fska, Fakultas Sans dan Teknolog, Unverstas Jamb.. Bantuan dana PNBP DIKTI tahun anggaran
KARAKTERISASI STRUKTURAL MATERIAL HEKSAGONAL MESOPORI-MESOSTRUKTUR
Prosdng Semnas Peneltan, Penddkan dan Penerapan MIPA, MIPA-UNY, Yogyakarta 8 Pebruar 005 KARAKTERISASI STRUKTURAL MATERIAL HEKSAGONAL MESOPORI-MESOSTRUKTUR Oleh : Har Sutrsno Jurdk Kma, MIPA, Unverstas
Lebih terperinciANALISIS KUANTITATIF DATA DIFFRAKSI SINAR X FASA KERAMIK CRYSTOBALLITE BERBASIS SILIKA SEKAM PADI DENGAN METODE RIETVELD
ANALISIS KUANTITATIF DATA DIFFRAKSI SINAR X FASA KERAMIK CRYSTOBALLITE BERBASIS SILIKA SEKAM PADI DENGAN METODE RIETVELD Smon Sembrng E-mal: sembrng@unla.ac.d Penuls Smon Sembrng adalah adalah staf pengajar
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Metode peneltan mengungkapkan dengan jelas bagamana cara memperoleh data yang dperlukan, oleh karena tu metode peneltan lebh menekankan pada strateg, proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan dan kestabilan ekonomi, adalah dua syarat penting bagi kemakmuran
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertumbuhan dan kestablan ekonom, adalah dua syarat pentng bag kemakmuran dan kesejahteraan suatu bangsa. Dengan pertumbuhan yang cukup, negara dapat melanjutkan pembangunan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan meliputi: (1) PDRB Kota Dumai (tahun ) dan PDRB
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jens dan Sumber Data Jens data yang dgunakan dalam peneltan n adalah data sekunder. Data yang dgunakan melput: (1) PDRB Kota Duma (tahun 2000-2010) dan PDRB kabupaten/kota
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB PEDAHULUA. Latar Belakang Rsko ddentfkaskan dengan ketdakpastan. Dalam mengambl keputusan nvestas para nvestor mengharapkan hasl yang maksmal dengan rsko tertentu atau hasl tertentu dengan rsko yang
Lebih terperinciBAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I. Kesulitan ekonomi yang tengah terjadi akhir-akhir ini, memaksa
BAB IV CONTOH PENGGUNAAN MODEL REGRESI GENERALIZED POISSON I 4. LATAR BELAKANG Kesultan ekonom yang tengah terjad akhr-akhr n, memaksa masyarakat memutar otak untuk mencar uang guna memenuh kebutuhan hdup
Lebih terperinciKecocokan Distribusi Normal Menggunakan Plot Persentil-Persentil yang Distandarisasi
Statstka, Vol. 9 No., 4 47 Me 009 Kecocokan Dstrbus Normal Menggunakan Plot Persentl-Persentl yang Dstandarsas Lsnur Wachdah Program Stud Statstka Fakultas MIPA Unsba e-mal : Lsnur_w@yahoo.co.d ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis memilih lokasi di SMA Negeri 1 Boliyohuto khususnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Pada peneltan n, penuls memlh lokas d SMA Neger 1 Bolyohuto khususnya pada sswa kelas X, karena penuls menganggap bahwa lokas
Lebih terperinciHUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
HUBUNGAN KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT ABSTRAK STEVANY HANALYNA DETHAN Fakultas Ekonom Unv. Mahasaraswat Mataram e-mal : stevany.hanalyna.dethan@gmal.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 ENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara umum dapat dkatakan bahwa mengambl atau membuat keputusan berart memlh satu dantara sekan banyak alternatf. erumusan berbaga alternatf sesua dengan yang sedang
Lebih terperinciSEARAH (DC) Rangkaian Arus Searah (DC) 7
ANGKAAN AUS SEAAH (DC). Arus Searah (DC) Pada rangkaan DC hanya melbatkan arus dan tegangan searah, yatu arus dan tegangan yang tdak berubah terhadap waktu. Elemen pada rangkaan DC melput: ) batera ) hambatan
Lebih terperinciBAB 2 ANALISIS ARUS FASA PADA KONEKSI BEBAN BINTANG DAN POLIGON UNTUK SISTEM MULTIFASA
BAB ANALISIS ARUS FASA PADA KONEKSI BEBAN BINTANG DAN POLIGON UNTUK SISTEM MULTIFASA.1 Pendahuluan Pada sstem tga fasa, rak arus keluaran nverter pada beban dengan koneks delta dan wye memlk hubungan yang
Lebih terperinciEVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS
EVALUASI TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN FIRST ORDER CONFIGURAL FREQUENCY ANALYSIS Resa Septan Pontoh Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran resa.septan@unpad.ac.d ABSTRAK.
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Suatu penelitian dapat berhasil dengan baik dan sesuai dengan prosedur ilmiah,
III. METODELOGI PENELITIAN A. Metode Peneltan Suatu peneltan dapat berhasl dengan bak dan sesua dengan prosedur lmah, apabla peneltan tersebut menggunakan metode atau alat yang tepat. Dengan menggunakan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. penerapan Customer Relationship Management pada tanggal 30 Juni 2011.
44 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN 4.1 Penyajan Data Peneltan Untuk memperoleh data dar responden yang ada, maka dgunakan kuesoner yang telah dsebar pada para pelanggan (orang tua sswa) d Kumon
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI DAN METODE
BAB II DASAR TEORI DAN METODE 2.1 Teknk Pengukuran Teknolog yang dapat dgunakan untuk mengukur konsentras sedmen tersuspens yatu mekank (trap sampler, bottle sampler), optk (optcal beam transmssometer,
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Bahan dan Alat Pengumpulan Data Data Vegetasi
15 METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan dlaksanakan d hutan rakyat kayu bawang yang terdapat d tga Desa, yatu Desa Pasar Pedat d Kabupaten Bengkulu Tengah, Desa Sawang Lebar dan Desa Dusun
Lebih terperinciPendeteksian Data Pencilan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Diagnostik
Pendeteksan Data Penclan dan Pengamatan Berpengaruh pada Beberapa Kasus Data Menggunakan Metode Dagnostk Sally Indra 1, Dod Vonanda, Rry Srnngsh 3 1 Student of Mathematcs Department State Unversty of Padang,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. SMK Negeri I Gorontalo. Penetapan lokasi tersebut berdasarkan pada
3 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat Dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Peneltan yang dlakukan oleh penelt berlokas d Kelas Ak 6, SMK Neger I Gorontalo. Penetapan lokas tersebut berdasarkan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Adapun yang menjadi objek penelitian adalah siswa MAN Model Gorontalo.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Peneltan 3.1.1 Tempat Peneltan Adapun yang menjad objek peneltan adalah sswa MAN Model Gorontalo. Penetapan lokas n ddasarkan pada beberapa pertmbangan yakn,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen yang telah dilaksanakan di SMA
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen yang telah dlaksanakan d SMA Neger 3 Bandar Lampung. Peneltan n dlaksanakan pada semester genap tahun ajaran 2012/2013.
Lebih terperinciBAB 3 PEMBAHASAN. 3.1 Prosedur Penyelesaian Masalah Program Linier Parametrik Prosedur Penyelesaian untuk perubahan kontinu parameter c
6 A PEMAHASA Pada bab sebelumnya telah dbahas teor-teor yang akan dgunakan untuk menyelesakan masalah program lner parametrk. Pada bab n akan dperlhatkan suatu prosedur yang lengkap untuk menyelesakan
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram alir penelitian
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Dagram Alr Peneltan Materal Amorph Magnetk (Fe 73 Al 5 Ga 2 P 8 C 5 B 4 S 3 ) Ekspermen DfraksNeutron (I vs 2theta) Smulas Insalsas atom secara random Fungs struktur, F(Q) Perhtungan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di MTs Negeri 2 Bandar Lampung dengan populasi siswa
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlakukan d MTs Neger Bandar Lampung dengan populas sswa kelas VII yang terdr dar 0 kelas yatu kelas unggulan, unggulan, dan kelas A sampa dengan
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian. variable independen dengan variabel dependen.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Peneltan Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan deskrptf dengan analsa kuanttatf, dengan maksud untuk mencar pengaruh antara varable ndependen
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 8 Bandar Lampung. Populasi dalam
1 III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMPN 8 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas VII SMPN 8 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 01/013 yang terdr
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Hpotess Peneltan Berkatan dengan manusa masalah d atas maka penuls menyusun hpotess sebaga acuan dalam penulsan hpotess penuls yatu Terdapat hubungan postf antara penddkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desan Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode ekspermen karena sesua dengan tujuan peneltan yatu melhat hubungan antara varabelvarabel
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
11 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perbankan adalah ndustr yang syarat dengan rsko. Mula dar pengumpulan dana sebaga sumber labltas, hngga penyaluran dana pada aktva produktf. Berbaga kegatan jasa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. sebuah fenomena atau suatu kejadian yang diteliti. Ciri-ciri metode deskriptif menurut Surakhmad W (1998:140) adalah
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Metode yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf. Peneltan deskrptf merupakan peneltan yang dlakukan untuk menggambarkan sebuah fenomena atau suatu
Lebih terperinciberasal dari pembawa muatan hasil generasi termal, sehingga secara kuat
10 KARAKTRISTIK TRANSISTOR 10.1 Dasar Pengoperasan JT Pada bab sebelumnya telah dbahas dasar pengoperasan JT, utamannya untuk kasus saat sambungan kolektor-bass berpanjar mundur dan sambungan emtor-bass
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Anemia adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anema adalah keadaan saat jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobn (HB) atau proten pembawa oksgen dalam sel darah merah berada d bawah normal,anema dalam kehamlan
Lebih terperinciBAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH
BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 5.1 Analsa Pemlhan Model Tme Seres Forecastng Pemlhan model forecastng terbak dlakukan secara statstk, dmana alat statstk yang dgunakan adalah MAD, MAPE dan TS. Perbandngan
Lebih terperinciBAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN
BAB III HIPOTESIS DAN METODOLOGI PENELITIAN III.1 Hpotess Berdasarkan kerangka pemkran sebelumnya, maka dapat drumuskan hpotess sebaga berkut : H1 : ada beda sgnfkan antara sebelum dan setelah penerbtan
Lebih terperinciPROPOSAL SKRIPSI JUDUL:
PROPOSAL SKRIPSI JUDUL: 1.1. Latar Belakang Masalah SDM kn makn berperan besar bag kesuksesan suatu organsas. Banyak organsas menyadar bahwa unsur manusa dalam suatu organsas dapat memberkan keunggulan
Lebih terperinciPENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN
PENENTUAN DENSITAS PERMUKAAN Pada koreks topograf ada satu nla yang belum dketahu nlanya yatu denstas batuan permukaan (rapat massa batuan dekat permukaan). Rapat massa batuan dekat permukaan dapat dtentukan
Lebih terperinciBAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK:
BAB IX. STATISTIKA. CONTOH : HASIL ULANGAN MATEMATIKA 5 SISWA SBB: PENGERTIAN STATISTIKA DAN STATISTIK: BAB IX. STATISTIKA Contoh : hasl ulangan Matematka 5 sswa sbb: 6 8 7 6 9 Pengertan Statstka dan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. berjumlah empat kelas terdiri dari 131 siswa. Sampel penelitian ini terdiri dari satu kelas yang diambil dengan
7 BAB III METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel 1. Populas Populas dalam peneltan n adalah seluruh sswa kelas XI SMA Yadka Bandar Lampung semester genap tahun pelajaran 014/ 015 yang berjumlah empat
Lebih terperinciBAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen sebagai variabel
4 BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Peneltan Obyek dalam peneltan n adalah kebjakan dvden sebaga varabel ndependen (X) dan harga saham sebaga varabel dependen (Y). Peneltan n dlakukan untuk
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN 3.1. Lokas dan Waktu Peneltan dlaksanakan d kawasan PT. Kencana Sawt Indonesa (KSI), Kabupaten Solok Selatan, Sumatra Barat sebaga lokas pengamatan dan pengamblan data. Pengolahan
Lebih terperinciε adalah error random yang diasumsikan independen, m X ) adalah fungsi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Analss regres merupakan suatu metode yang dgunakan untuk menganalss hubungan antara dua atau lebh varabel. Pada analss regres terdapat dua jens varabel yatu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri I Tibawa pada semester genap
5 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. Lokas Dan Waktu Peneltan Peneltan n dlaksanakan d SMA Neger I Tbawa pada semester genap tahun ajaran 0/03. Peneltan n berlangsung selama ± bulan (Me,Jun) mula dar tahap
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI
BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertan Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstka oleh Sr Francs Galton (1822 1911). Belau memperkenalkan model peramalan, penaksran, atau pendugaan, yang
Lebih terperinciIII.METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini subyek yang digunakan adalah siswa VII A SMPN 5
33 III.METODE PENELITIAN A Jens Dan Desan Peneltan. Jens peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah peneltan kuanttatf. Peneltan n merupakan peneltan korelas yang bertujuan untuk mengetahu hubungan
Lebih terperinci2.1 Sistem Makroskopik dan Sistem Mikroskopik Fisika statistik berangkat dari pengamatan sebuah sistem mikroskopik, yakni sistem yang sangat kecil
.1 Sstem Makroskopk dan Sstem Mkroskopk Fska statstk berangkat dar pengamatan sebuah sstem mkroskopk, yakn sstem yang sangat kecl (ukurannya sangat kecl ukuran Angstrom, tdak dapat dukur secara langsung)
Lebih terperinciPENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Studi Kasus pada Data Inflasi Indonesia)
PENERAPAN METODE MAMDANI DALAM MENGHITUNG TINGKAT INFLASI BERDASARKAN KELOMPOK KOMODITI (Stud Kasus pada Data Inflas Indonesa) Putr Noorwan Effendy, Amar Sumarsa, Embay Rohaet Program Stud Matematka Fakultas
Lebih terperinciPeramalan Produksi Sayuran Di Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcasting
Peramalan Produks Sayuran D Kota Pekanbaru Menggunakan Metode Forcastng Esrska 1 dan M. M. Nzam 2 1,2 Jurusan Matematka, Fakultas Sans dan Teknolog, UIN Sultan Syarf Kasm Rau Jl. HR. Soebrantas No. 155
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jens Peneltan Jens peneltan n adalah peneltan quas expermental dengan one group pretest posttest desgn. Peneltan n tdak menggunakan kelas pembandng namun sudah menggunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. bersifat statistik dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
3 III. METDE PENELITIAN A. Metode Peneltan Metode peneltan merupakan langkah atau aturan yang dgunakan dalam melaksanakan peneltan. Metode pada peneltan n bersfat kuanttatf yatu metode peneltan yang dgunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jens Peneltan Peneltan n merupakan peneltan yang bertujuan untuk mendeskrpskan langkah-langkah pengembangan perangkat pembelajaran matematka berbass teor varas berupa Rencana
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 13 Bandar Lampung. Populasi dalam
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Neger 3 Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n yatu seluruh sswa kelas VIII SMP Neger 3 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 0/03 yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dipakai adalah penelitian kuantitatif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jens Peneltan Jens peneltan yang dpaka adalah peneltan kuanttatf, dengan menggunakan metode analss deskrptf dengan analss statstka nferensal artnya penuls dapat
Lebih terperinciBAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian mengenai Analisis Pengaruh Kupedes Terhadap Performance
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan mengena Analss Pengaruh Kupedes Terhadap Performance Busness Debtur dalam Sektor Perdagangan, Industr dan Pertanan dlaksanakan d Bank Rakyat
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian yaitu
4 III. METODE PENELITIAN A. Populas Peneltan Peneltan n merupakan stud ekspermen dengan populas peneltan yatu seluruh sswa kelas VIII C SMP Neger Bukt Kemunng pada semester genap tahun pelajaran 01/013
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Data terdr dar dua data utama, yatu data denyut jantung pada saat kalbras dan denyut jantung pada saat bekerja. Semuanya akan dbahas pada sub bab-sub bab berkut. A. Denyut Jantung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor merupakan alat yang palng dbutuhkan sebaga meda transportas. Kendaraan dbag menjad dua macam, yatu kendaraan umum dan prbad. Kendaraan umum
Lebih terperinciInterpretasi data gravitasi
Modul 7 Interpretas data gravtas Interpretas data yang dgunakan dalam metode gravtas adalah secara kualtatf dan kuanttatf. Dalam hal n nterpretas secara kuanttatf adalah pemodelan, yatu dengan pembuatan
Lebih terperinciBOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL
BOKS A SUMBANGAN SEKTOR-SEKTOR EKONOMI BALI TERHADAP EKONOMI NASIONAL Analss sumbangan sektor-sektor ekonom d Bal terhadap pembangunan ekonom nasonal bertujuan untuk mengetahu bagamana pertumbuhan dan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PEELITIA 3.1. Kerangka Pemkran Peneltan BRI Unt Cbnong dan Unt Warung Jambu Uraan Pekerjaan Karyawan Subyek Analss Konds SDM Aktual (KKP) Konds SDM Harapan (KKJ) Kuesoner KKP Kuesoner KKJ la
Lebih terperinciBAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. 1 Gorontalo pada kelas
9 BAB.3 METODOLOGI PENELITIN 3. Lokas dan Waktu Peneltan Peneltan n d laksanakan d Sekolah Menengah Pertama (SMP) N. Gorontalo pada kelas VIII. Waktu peneltan dlaksanakan pada semester ganjl, tahun ajaran
Lebih terperinciBAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah data pengujian pada
BAB 5 ASIL DAN PEMBAASAN 5. asl Peneltan asl peneltan akan membahas secara lebh lengkap mengena penyajan data peneltan dan analss data. 5.. Penyajan Data Peneltan Sampel yang dgunakan dalam peneltan n
Lebih terperinciPEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR
PEMODELAN KARAKTERISTIK TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI PROVINSI JAWA BARAT MENGGUNAKAN LOG LINEAR Resa Septan Pontoh 1), Neneng Sunengsh 2) 1),2) Departemen Statstka Unverstas Padjadjaran 1) resa.septan@unpad.ac.d,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sebelum dilakukan penelitian, langkah pertama yang harus dilakukan oleh
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desan Peneltan Sebelum dlakukan peneltan, langkah pertama yang harus dlakukan oleh penelt adalah menentukan terlebh dahulu metode apa yang akan dgunakan dalam peneltan. Desan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
I ENDHULUN. Latar elakang Mengambl keputusan secara aktf memberkan suatu tngkat pengendalan atas kehdupan spengambl keputusan. lhan-plhan yang dambl sebenarnya membantu dalam penentuan masa depan. Namun
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Penentuan lokasi dilakukan secara tertuju (purposive) karena sungai ini termasuk
IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d Sunga Sak, Kota Pekanbaru, Provns Rau. Penentuan lokas dlakukan secara tertuju (purposve) karena sunga n termasuk dalam 13 sunga
Lebih terperinciPERBANDINGAN METODE NELSON-RELAY DAN METODE COHEN UNTUK MENENTUKAN PARAMETER KISI SERBUK SILIKON
PERBANDINGAN METODE NELSON-RELAY DAN METODE COHEN UNTUK MENENTUKAN PARAMETER KISI SERBUK SILIKON Dsusun oleh : ERWANTINI M 0205023 SKRIPSI Dajukan untuk memenuh sebagan persyaratan mendapatkan gelar Sarjana
Lebih terperinciBAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN. Pada prinsipnya model ini merupakan hasil transformasi dari suatu model
BAB III PERBANDINGAN ANALISIS REGRESI MODEL LOG - LOG DAN MODEL LOG - LIN A. Regres Model Log-Log Pada prnspnya model n merupakan hasl transformas dar suatu model tdak lner dengan membuat model dalam bentuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketahanan pangan adalah ketersedaan pangan dan kemampuan seseorang untuk mengaksesnya. Sebuah rumah tangga dkatakan memlk ketahanan pangan jka penghunnya tdak berada
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and
III. METODE PENELITIAN A. Desan Peneltan Peneltan n merupakan peneltan pengembangan (Research and Development). Peneltan pengembangan yang dlakukan adalah untuk mengembangkan penuntun praktkum menjad LKS
Lebih terperinciSOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II
SOLUSI TUGAS MATA KULIAH STATISTIKA II SOAL : Suatu Peneltan dlakukan untuk menelaah empat metode pengajaran, yatu Metode A (ceramah d kelas), Metode B (mengajak dskus langsung dengan sswa), Metode C (ceramah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin tinggi penerimaan Pajak di Indonesia, semakin tinggi pula kualitas
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pajak merupakan sumber penermaan terpentng d Indonesa. Oleh karena tu Pemerntah selalu mengupayakan bagamana cara menngkatkan penermaan Pajak. Semakn tngg penermaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Untuk menjawab permasalahan yaitu tentang peranan pelatihan yang dapat
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Peneltan Untuk menjawab permasalahan yatu tentang peranan pelathan yang dapat menngkatkan knerja karyawan, dgunakan metode analss eksplanatf kuanttatf. Pengertan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. pelajaran 2011/ Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X yang
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Peneltan Peneltan n telah dlaksanakan d SMA Neger 1 Bandar Lampung pada tahun pelajaran 011/ 01. Populas peneltan n adalah seluruh sswa kelas X yang terdr dar
Lebih terperinciPENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING
Meda Informatka, Vol. 2, No. 2, Desember 2004, 57-64 ISSN: 0854-4743 PENENTUAN LOKASI PEMANCAR TELEVISI MENGGUNAKAN FUZZY MULTI CRITERIA DECISION MAKING Sr Kusumadew Jurusan Teknk Informatka, Fakultas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan dalam sektor energi wajib dilaksanakan secara sebaik-baiknya. Jika
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Energ sangat berperan pentng bag masyarakat dalam menjalan kehdupan seharhar dan sangat berperan dalam proses pembangunan. Oleh sebab tu penngkatan serta pembangunan
Lebih terperinciBAB 4 METODOLOGI PENELITIAN. data, dan teknik analisis data. Kerangka pemikiran hipotesis membahas hipotesis
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN Pada bab n akan durakan kerangka pemkran hpotess, teknk pengumpulan data, dan teknk analss data. Kerangka pemkran hpotess membahas hpotess pengujan pada peneltan, teknk pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan strategi pembelajaran mind mapping dalam pendekatan
35 BAB III METODE PENELITIAN A. Jens dan Desan Peneltan Jens peneltan n adalah kuas ekspermen. Pada peneltan n terdapat dua kelompok subjek peneltan yatu kelompok ekspermen yang dberkan suatu perlakuan
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA 2 Tahun Pelajaran
III. METODE PENELITIAN A. Settng Peneltan Peneltan n menggunakan data kuanttatf dengan jens Peneltan Tndakan Kelas (PTK). Peneltan n dlaksanakan d SMAN 1 Bandar Lampung yang beralamat d jalan Jend. Sudrman
Lebih terperinciConfigural Frequency Analysis untuk Melihat Penyimpangan pada Model Log Linear
SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 Confgural Frequency Analyss untuk Melhat Penympangan pada Model Log Lnear Resa Septan Pontoh 1, Def Y. Fadah 2 1,2 Departemen Statstka FMIPA
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam pembuatan tugas akhr n, penulsan mendapat referens dar pustaka serta lteratur lan yang berhubungan dengan pokok masalah yang penuls ajukan. Langkah-langkah yang akan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciPENERAPAN METODE LINIEAR DISCRIMINANT ANALYSIS PADA PENGENALAN WAJAH BERBASIS KAMERA
PENERAPAN MEODE LINIEAR DISCRIMINAN ANALYSIS PADA PENGENALAN AJAH ERASIS KAMERA Asep Sholahuddn 1, Rustam E. Sregar 2,Ipng Suprana 3,Setawan Had 4 1 Mahasswa S3 FMIPA Unverstas Padjadjaran e-mal: asep_sholahuddn@yahoo.com
Lebih terperinciBAB II TEORI ALIRAN DAYA
BAB II TEORI ALIRAN DAYA 2.1 UMUM Perhtungan alran daya merupakan suatu alat bantu yang sangat pentng untuk mengetahu konds operas sstem. Perhtungan alran daya pada tegangan, arus dan faktor daya d berbaga
Lebih terperinciJURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, , Desember 2002, ISSN :
JURNAL MATEMATIKA AN KOMPUTER Vol. 5. No. 3, 161-167, esember 00, ISSN : 1410-8518 PENGARUH SUATU ATA OBSERVASI ALAM MENGESTIMASI PARAMETER MOEL REGRESI Hern Utam, Rur I, dan Abdurakhman Jurusan Matematka
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. diteliti. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populasi disebut ukuran populasi,
BAB LANDASAN TEORI.1 Populas dan Sampel Populas adalah keseluruhan unt atau ndvdu dalam ruang lngkup yang ngn dtelt. Banyaknya pengamatan atau anggota suatu populas dsebut ukuran populas, sedangkan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
1 BAB III METODE PENELITIAN.1 Tempat dan Waktu Peneltan Peneltan n dlakukan d areal IUPHHK-HA PT Mamberamo Alasmandr yatu pada hutan prmer (BLOK RKT 01), Logged Over Area (LOA) berumur tahun (Blok RKT
Lebih terperinciPENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI
PENGGUNAAN DINDING GESER SEBAGAI ELEMEN PENAHAN GEMPA PADA BANGUNAN BERTINGKAT 10 LANTAI Reky Stenly Wndah Dosen Jurusan Teknk Spl Fakultas Teknk Unverstas Sam Ratulang Manado ABSTRAK Pada bangunan tngg,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan cara atau langkah-langkah yang harus
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan merupakan cara atau langkah-langkah yang harus dtempuh dalam kegatan peneltan, sehngga peneltan yang dlakukan dapat mencapa sasaran yang dngnkan. Metodolog peneltan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak di
III. METODE PENELITIAN A. Populas dan Sampel Peneltan n dlaksanakan d SMP Al-Azhar 3 Bandar Lampung yang terletak d Jl. Gn. Tanggamus Raya Way Halm, kota Bandar Lampung. Populas dalam peneltan n adalah
Lebih terperinciIV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI
IV. UKURAN SIMPANGAN, DISPERSI & VARIASI Pendahuluan o Ukuran dspers atau ukuran varas, yang menggambarkan derajat bagamana berpencarnya data kuanttatf, dntaranya: rentang, rentang antar kuartl, smpangan
Lebih terperinciBAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS
BAB IV PERHITUNGAN DAN ANALISIS 4.1 Survey Parameter Survey parameter n dlakukan dengan mengubah satu jens parameter dengan membuat parameter lannya tetap. Pengamatan terhadap berbaga nla untuk satu parameter
Lebih terperinciIV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM
IV. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM Perancangan Sstem Sstem yang akan dkembangkan adalah berupa sstem yang dapat membantu keputusan pemodal untuk menentukan portofolo saham yang dperdagangkan d Bursa
Lebih terperinciPreferensi untuk alternatif A i diberikan
Bahan Kulah : Topk Khusus Metode Weghted Product (WP) menggunakan perkalan untuk menghubungkan ratng atrbut, dmana ratng setap atrbut harus dpangkatkan dulu dengan bobot atrbut yang bersangkutan. Proses
Lebih terperinciBAB 2 LANDASAN TEORI. Teori Galton berkembang menjadi analisis regresi yang dapat digunakan sebagai alat
BAB LANDASAN TEORI. 1 Analsa Regres Regres pertama kal dpergunakan sebaga konsep statstk pada tahun 1877 oleh Sr Francs Galton. Galton melakukan stud tentang kecenderungan tngg badan anak. Teor Galton
Lebih terperinciBAB VB PERSEPTRON & CONTOH
BAB VB PERSEPTRON & CONTOH Model JST perseptron dtemukan oleh Rosenblatt (1962) dan Mnsky Papert (1969). Model n merupakan model yang memlk aplkas dan pelathan yang lebh bak pada era tersebut. 5B.1 Arstektur
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tujuan Peneltan Tujuan dalm peneltan n adalah mengetahu keefektfan strateg pembelajaran practce-rehearsal pars dengan alat peraga smetr lpat dan smetr putar dalam menngkatkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode peneltan atau metodolog peneltan adalah strateg umum yang danut dalam mengumpulkan dan menganalss data yang dperlukkan, guna menjawab persoalan yang dhadap. Adapun rencana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
BAB III METODE PENELITIAN Desan Peneltan Metode peneltan yang dgunakan dalam peneltan n adalah metode deskrptf analts dengan jens pendekatan stud kasus yatu dengan melhat fenomena permasalahan yang ada
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Menurut teor molekuler benda, satu unt volume makroskopk gas (msalkan cm ) merupakan suatu sstem yang terdr atas sejumlah besar molekul (kra-kra sebanyak 0 0 buah molekul) yang
Lebih terperinci