BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG"

Transkripsi

1 Executive Summary Kajian Penyusunan Model Tematik Berbasis Potensi Unggulan Disiapkan untuk BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA BANDUNG 0

2 Pendahuluan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang RTRW Kota Bandung , wilayah Kota Bandung dibagi menjadi 8 Sub Wilayah Pengembangan Kota yaitu SWK Cibeunying, SWK Karees, SWK Bojonagara, SWK Tegalega, SWK Arcamanik, SWK Ujung Beurung, SWK Kordon dan SWK Gedebage. Setiap SWK dilayani oleh Sub Pengembangan Wilayah Kota yaitu SPK Setrasari melayani SWK Bojonagara, SPK Sadang Serang melayani SWK Cibeunying, SPK Kopo Kencana melayani SWK Tegallega, SPK Maleer melayani SWK Karees, SPK Arcamanik melayani SWK Arcamanik, SPK Ujung Berung melayani SWK Ujung Berung, SPK Kordon melayani SWK Kordon danspk Derwati melayani SWK Gedebage. Dengan tujuan mengimplementasikan pemerataan pembangunan di semua wilayah pengembangan Kota Bandung, strategi pola ruang kota dioptimalkan pembangunan wilayah terbangun sebagai berikut: a. Mengembangkan pola ruang kota yang kompak, intensif dan hijau, serta berorientasi pada pola jaringan transportasi; b. Mendorong dan memprioritaskan pengembangan ke arah Bandung bagian timur yang terdiri atas SWK Arcamanik, SWK Ujung Berung, SWK Kordon, dan SWK Gedebage; c. Mengendalikan bagian barat kota yang telah berkembang pesat dengan kepadatan relatif tinggi, yang terdiri atas SWK Bojonagara, SWK Cibeunying, SWK Tegallega, dan SWK Karees; d. Membatasi pembangunan di Kawasan Bandung Utara yang berada di luar kawasan yang ditetapkan sebagai kawasan berfungsi lindung bagi kawasan bawahannya; e. Mempertahankan fungsi dan menata RTH; dan f. Menata, mengendalikan, dan mewajibkan penyediaan lahan dan fasilitas parkir yang memadai bagi kegiatan pada kawasan peruntukan lainnya. Kebijakan Kawasan Strategis Kota yang selanjutnya disebut KSK, meliputi pengembangan untuk KSK yang ditetapkan berdasarkan sudut pandang ekonomi, sosial-budaya dan pelestarian untuk KSK yang ditetapkan berdasarkan sudut pandang lingkungan hidup. Pada sudut pandang ekonomi, Pemerintah Kota Bandung menetapkan tiga puluh sentra industri yang tersebar di Kota Bandung. Ketiga puluh sentra ini merupakan titik-titik pusat perkembangan industri berbasis UKM yang sudah berkembang di Kota Bandung dengan berbagai produk: produk tekstil, makanan, boneka, dan lainnya. Pola penyebaran UKM masih terpusat pada beberapa kawasan, belum tersebar merata pada 30 kecamatan di Kota Bandung. Hal ini disebabkan oleh pola penyebaran UMK yang tumbuh secara sporadis dan faktor keterbatasan sarana prasarana infrastruktur, sehingga pelaku UMK lebih memilih berada pada lokasi yang terjangkau oleh konsumen. 1

3 Di sisi lain, keberadaan UKM banyak yang terletak pada kawasan yang tidak sesuai dengan peruntukan tata guna lahan yang sesuai dengan arahan RTRW Kota Bandung, sehingga administrasi sulit untuk dikembangkan karena berbenturan dengan kebijakan peraturan yang berlaku terkait pemberian kemudahan bankable, perijinan usaha dan SIMB bangunan. Seperti banyaknya kawasan permukiman yang berubah fungsi menjadi kawasan perdagangan dan jasa, Wilayah Bandung Utara yang seharusnya dibatasi pembangunannya semakin padat dengan adanya pembangunan pusat perdagangan, jasa, dan rekreasi. Hal ini disebabkan karena ketersediaan sarana prasarana di kawasan tersebut cenderung sudah tersedia, sehingga jika terus dibiarkan akan mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan pelayanan kota secara signifikan akan bertumpu di kawasan Bandung Barat dan Bandung Utara. Hal ini akan menyebabkan buruknya kualitas lingkungan, kemacetan, intensitas bangunan yang tinggi, dan ketidaksesuaian pembangunan. Pada umumnya kesenjangan pengembangan suatu kawasan disebabkan karena masalah keterbatasan infrastruktur, terbatasnya anggaran pembangunan wilayah, kepentingan politik/political will pimpinan, kedekatan dengan pimpinan, dan kesadaran masyarakat untuk melakukan swadaya dan swakarsa dalam pembangunan daerahnya. Apabila kesenjangan antar wilayah tidak dikurangi, maka akan terjadi kejenuhan pola pemanfaatan dan fungsi ruang bertumpuk di satu wilayah. Hal ini perlu dicegah dan dikendalikan pengembangannya secara terpadu dan berkesinambungan dengan cara melakukan kegiatan pembangunan di 8 Wilayah Pengembangan Kota secara merata. Pembangunan pada 8 Sub wilayah Pengembangan kota dapat dilakukan dengan strategi pengembangan kewilayahan berdasarkan potensi masing masing wilayah, yang didukung dengan pembangunan sarana prasarana infratsruktur terpadu dan terintegrasi. Berdasarkan latar belakang tersebut, Pemerintah Kota Bandung perlu melakukan kajian untuk menggali dan memetakan potensi unggulan setiap wilayah di 30 Kecamatan dengan tujuan melakukan harmonisasi dan penyelarasan pembangunan, berdasarkan potensi unggulan yang selaras dengan arahan peruntukan wilayah dalam regulasi. Sehingga dapat terpetakan model pengembangan tematik kewilayahan di Kota Bandung. Model pengembangan tematik kewilayahan berdasarkan potensi-potensi unggulan wilayah diharapkan menjadi solusi permasalahan yang dihadapi oleh Kota Bandung saat ini. Dengan mengangkat model tematik kewilayahan diharapkan tidak hanya mengangkat aspek pengembangan ekonomi saja, tetapi aspek sosial budaya lainnya yang memungkinkan dikembangkan dan menjadi daya tarik pariwisata tertentu dengan menyajikan keunikan dan keunggulan setiap wilayah yang berpotensi menjadi destinasi kunjungan. Hal ini akan memberikan daya tarik investasi, sehingga 2

4 dengan sendirinya dapat menjadi alternatif untuk pemenuhan keterbatasan pemodalan dan pembiayaan pembangunan sarana prasarana. Meningkatnya produktifitas masyarakat setempat melalui optimalisasi rantai nilai ekonomi masyarakat dan wilayah melalui optimalisasi kegiatan-kegiatan produksi dan efisiensi jalur suplai, serta distribusi pada akhirnya akan meningkatkan nilai jual ekonomi wilayah dan peningkatan kualitas penghasilan masyarakat secara merata. Oleh karena itu, Kajian Model Pengembangan Tematik Berdasarkan Potensi Unggulan, diharapkan dapat menggali potensi kewilayahan yang belum tergali dan memungkinkan untuk dikembangkan menjadi destinasi potensi pengembangan wilayah. Potensi Tematik Berdasarkan Potensi Unggulan di Kota Bandung Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung belum membahas pengembangan wilayah Kota dibagi berdasarkan tematik tertentu. Namun demikian, persebaran potensi ekonomi di Kota Bandung saat ini dapat dipetakan berdasarkan kecamatan. Untuk analisis awal sebelum pengumpulan data primer, pengelompokkan ini disusun berdasarkan data 30 sentra industri Kota Bandung serta data lain yang dimuat dalam rencana induk pengembangan pariwisata Kota Bandung. Tabel 1. Data Potensi Tematik per Kecamatan No Kecamatan Kategori Nama Area/Bangunan 1 Andir Sentra Industri Cimindi Oven Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Penjara Banceuy, Bangunan pertokoan warisan budaya Kawasan Strategis Pariwisata warisan budaya Alun-alun Braga Bandara Husein Sastranegara, PT DI Pasar Baru, Kawasan Pecinan 2 Arcamanik RIPP Kompleks Gelanggang Olahraga Arcamanik Kawasan Pengembangan Pariwisata Aeronautika Bandung Kawasan Pengembangan Pariwisata Belanja Otista Kepatihan Kawasan Pengembangan Pariwisata Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin 3 Astana Anyar Sentra Industri Anyar Kusen Karasak Las Ketok dan perbengkelan Pagarsih Percetakan RIPP Kantor pos besar, Gedung Merdeka, Museum KAA, Kawasan Strategis Pariwisata warisan budaya Alun-alun 3

5 No Kecamatan Kategori Nama Area/Bangunan Hotel Grand Preanger, Braga Hotel Savoy Homan, Palaguna, Alun-alun Masjid Raya Kings, Makam Bupati, Pertokoan Jalan Dalam Kaum, Pertokoan Jalan Kawasan Pengembangan Pariwisata Belanja Otista - Kepatihan Otista 4 Bandung Kidul Sentra Industri Warung Muncang Boneka 5 Bandung Kulon Sentra Industri Cigondewah Kidul Opak Warung Muncang Industri Perabot Cibuntu Tahu Tempe Cigondewah TPT Cigondewah Kidul Industri Kasur Cigondewah Konveksi 6 Bandung Wetan RIPP RIPP Pusat Tahu Cibuntu, Pusat kain dan tekstil Cigondewah Pertokoan Distro dan Busana Muslim, Pusat Kuliner, STSI, FO Pabrik Badjoe, Padepokan/Sanggar seni budaya dan olahraga masyarakat Lapangan Gasibu, Museum Geologi, Gedung Sate, Museum Pos, PUSDAI RS Jiwa Bandung, RS Sariningsih, RS Halmahera, RS Berjalin Limijati, RS Bersalin Teja 4 Kawasan Pengembangan Pariwisata Industri Kreatif Cibaduyut- Cigondewah Kawasan Pengembangan Pariwisata Pendidikan Seni Buah Batu Kawasan Strategis Pariwisata Pendidikan-Sejarah Ganesha- Gedung Sate Kawasan Strategis Pariwisata Belanja dan Kuliner Kreatif Jalan LL.RE. Martadinata 7 Batununggal Sentra Industri Kebon Waru Las & Bubut Binongjati Rajut RIPP Komplek Industri PINDAD Kawasan Pengembangan Pariwisata Industri Kiara Condong 8 Bojongloa Sentra Industri Pagarsih Pakaian jadi anak Kaler Rahayu Kopo Roti babakan Sukaasih Kerupuk RIPP Kelenteng Kawasan Pengembangan Pariwisata Belanja Otista - Kepatihan Rumah Ibu Inggit, Padepokan Seni Kawasan Pengembangan Pariwisata Alam Perkotaan Tegalega 9 Bojongloa Sentra Industri Cibaduyut Sepatu dan alas kaki

6 No Kecamatan Kategori Nama Area/Bangunan Kidul Leuwi Panjang Gorengan tempe Kebonlega Tas Situsaeur Tempe dan Oncom RIPP Taman Tegalega, Pasar Bunga Tegalega, Pasar Burung Sukahaji, Monumen Bandung Lautan Api, Gelanggang Olahraga, Museum Sri Baduga Kawasan Pengembangan Pariwisata Alam Perkotaan Tegalega Pusat Sepatu Cibaduyut, Bandung Convention Center, TVRI 5 Kawasan Pengembangan Pariwisata Industri Kreatif Cibaduyut- Cigondewah 10 Buah Batu Sentra Industri Margasari Rajut Cijaura Pindang Ikan 11 Cibeunying Kaler Sentra Industri TMP Cikutra, Sentra Kaos Suci Kawaan Pengembangan Pariwisata Seni Kreatif Suci Padasuka 12 Cibeunying Kidul Sentra Industri Suci Kaos Sablon RIPP Kampung Wisata Akustik Cicadas, Saung Angklung Udjo Kawaan Pengembangan Pariwisata Seni Kreatif Suci Padasuka 13 Cibiru Sentra Industri Cibiru Sikat dan Sapu RIPP Kawasan Agrowisata Cilengkrang, Kampung Seni Manglayang Kawasan Strategis Pariwisata Seni Budaya Tradisional Ujung Berung Cipadung 14 Cicadas RIPP LP Sukamiskin Kawasan Pengembangan Pariwisata Lembaga Permasyarakatan Sukamiskin 15 Cicendo RIPP Gedung BI Bandung, Gedung Indonesia Menggugat Pusat Kuliner Jl Rama BMC, RS Mata Cicendo, Pabrik Kina, Perumahan Heritage, Poltekkes, Biofarma, RS Hasan Sadikin Taman Lalu Lintas, Taman Balaikota 16 Cidadap RIPP Punclut, Curug Dago, Tahura Djuanda, Taman Budaya, Kampung Wisata Dago Pojok Babakan Siliwangi Kawasan Strategis Pariwisata warisan budaya Alun-alun Braga Kawasan Pengembangan Pariwisata Aeronautika Bandung Kawasan Pengembangan Pariwisata Kesehatan Pasteur Kawasan Pengembangan Pariwisata Taman Kota Aceh - Riau Kawasan Strategis Pariwisata Alam Dago Utara Kawasan Strategis Pariwisata

7 No Kecamatan Kategori Nama Area/Bangunan Pendidikan-Sejarah Ganesha- Gedung Sate 17 Coblong Sentra Industri Cihampelas Jeans RIPP Unikom, Paseur Budaya Padjajaran, Kampus UNPAD Dipati Ukur, Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat Wisata Batik Cigadung, Sentra Kaos Suci Perumahan Heritage Cipaganti, Sentra Jeans Cihampelas, Cihampelas Walk 6 Kawasan Strategis Pariwisata Pendidikan-Sejarah Ganesha- Gedung Sate Kawaan Pengembangan Pariwisata Seni Kreatif Suci - Padasuka Kawasan Pengembangan Pariwisata Belanja dan Warisan Budaya Cihampelas-Sukajadi 18 Kiaracondong Sentra Industri Kebon Jayanti Sparepart Otomotif Hantap Pakaian Anak 19 Lengkong Sentra Industri Sadakeling Knalpot RIPP Pusat Kuliner Jl Burangrang, Trans Supermall, Kawasan Trans Studio Kawasan Pengembangan Rekreasi Edukatif Gatot Subroto Pusat Industri Rajut Binong Jati 20 Margacinta RIPP MTC, Pertokoan dan Pusat Oleh-oleh Kawasan Pengembangan Pariwisata Industri Kiara Condong Kawasan Pengembangan Pariwisata Belanja Metro Soekarno Hatta 21 Rancasari Sentra Industri Derwati Telor Asin RIPP Habitat Burung Belekok, Gedung Pertunjukan Seni, Gedung Pertemuan, Stadion Sepakbola Gedebage Kawasan Strategis Pariwisata Konvensi dan Olahraga Gedebage Pasar Induk dan Cimol Gedebage K awasan Pengembangan Pariwisata Belanja Metro Soekarno Hatta 22 Sukajadi Sentra Industri Sukamulya Boneka Sasana Budaya Ganesha, Kebun Binatang Bandung, ITB, Taman Ganesha Kawasan Strategis Pariwisata Pendidikan-Sejarah Ganesha- Gedung Sate Museum Seni Bali Kawasan Pengembangan Pariwisata Seni Rupa Setrasari Paris Van Java Kawasan Pengembangan Pariwisata Belanja dan Warisan Budaya Cihampelas-Sukajadi 23 Sukasari RIPP Nu Art Kawasan Pengembangan Pariwisata Seni Rupa Setrasari STMB Telkom, STP Kawasan Pengembangan

8 No Kecamatan Kategori Nama Area/Bangunan Bandung, Unpas, Daarut Tauhid, UPI, GOR UPI, Rumah Sosis, Sampoerna, Eldorado, Kolam Renang Cipaku Pariwisata Pendidikan - Rohani Setiabudhi 24 Sumur Bandung RIPP Factory Outlet Kawasan Strategis Pariwisata Belanja dan Kuliner Kreatif Jalan LL.RE. Martadinata Taman Maluku, Bangunan Heritage Militer, Lapangan Saparua, Bangunan Heritage Pendidikan 25 Ujung Berung RIPP Kawasan Seni Tradisional Pasar Kunci, Kawasan Seni Budaya Pasanggrahan, Kawasan Agoriwisata Pasanggrahan 26 Antapani Panyileukan Babakan Ciparay 29 Mandalajati Cinambo Sumber: RTRW Kota Bandung, dan RIPPDA Kota Bandung Kawasan Pengembangan Pariwisata Taman Kota Aceh - Riau Kawasan Strategis Pariwisata Seni Budaya Tradisional Ujung Berung Analisis Potensi Unggulan Setiap Kecamatan di Kota Bandung Analisis dilakukan dengan mengombinasikan beberapa metode yaitu Analisis LQ (Location Quotient), Analisis SWOT, dan Analisis Pembobotan untuk mengukur kesesuaian antara produk unggulan dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria yang digunakan yaitu perpaduan antara Kriteria KPJU Bank Indonesia dan Kriteria dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Daerah. Berikut merupakan indikator potensi unggulan Kota Bandung berdasarkan hasil kajian kebijakan. No Kriteria KPJU Bank Indonesia 1. Kesesuaian Kebijakan Tabel 2. Indikator Potensi Unggulan Kota Bandung Legalitas Kriteria Permendagri PROSPEK Indikator Potensi Unggulan Kota Bandung Legalitas Arahan Pemanfaatan Ruang Ijin Usaha 2. Prospek Pasar Kontribusi Perekonomian Ragam Potensi Baru Sektor Basis Ekonomi Prospek Pasar Regional Prospek Pasar Global 7

9 No Kriteria KPJU Bank Kriteria Permendagri Indikator Potensi Unggulan Kota Bandung Indonesia 3. Minat Investor Modal Sumber Modal Investasi Tingkat Kelayakan Usaha Kemudahan Pinjaman Modal 4. Dukungan Program Sarana dan Prasarana Dukungan Pemerintah dan Infrastruktur Industri Kerjasama Antar Daerah Hubungan Timbal Balik Pemerintah dan Pelaku Usaha Ketersediaan Sarana dan Prasana 5. Resiko Lingkungan Masyarakat Terdampak Potensi Kerusakan Lingkungan Frekuensi Dampak Lingkungan Solusi Dampak Lingkungan 6. Tingkat Persaingan Daya Saing Antar Kecamatan Kunjungan ke Daerah POTENSI 7. Jumlah Unit Usaha Kontribusi Terhadap Kelompok Pelaku Usaha Perekonomian Tingkat Persaingan 8. Kesesuaian Budaya/ Ketrampilan Sosial Budaya Teknik Kearifan Lokal Ciri Khas 9. Penguasaan Teknologi Penggunaan Teknologi Teknologi dan Manajemen Usaha Kemudahan Akses Teknologi Manajemen Usaha Kemudahan Pemasaran Kemudahan Distribusi/ Delivery Kemudahan Pengelolaan Usaha 10. Ketersediaan Dapat Diperbarui Kemudahan Bahan Baku Sumber Daya Alam Bahan Baku Ketersediaan Bahan Baku Bahan Baku Dapat Diperbarui Bahan Baku Ramah Lingkungan Harga Bahan Baku 11. Insentif Harga Jual Harga Nilai Tambah yang Diterima Harga Jual Stabil dan Dapat Dikendalikan 12. Daya Serap Pasar Penyerapan Tenaga Kerja Menyerap Pasar Lokal Domestik Kontribusi Perekonomian Penyerapan Tenaga Kerja Ketersediaan Pasar/ Peningkatan Pendapatan Masyarakat Konsumen Sumber: Bank Indonesia dan Permendagri 9/2014 Setelah dilakukan seluruh analisis tersebut, maka diperoleh potensi unggulan kecamatan-kecamatan di Kota Bandung yaitu *): Tabel 3. Potensi Unggulan Kecamatan Kecamatan Potensi Unggulan Sektor Sub-Sektor Produk 1. Sukajadi Industri pengolahan Aksesoris & kerajinan Boneka 8

10 Kecamatan 2. Cicendo Industri pengolahan 3. Andir Industri pengolahan 4. Coblong Industri pengolahan 5. Cibeunying Kidul Industri pengolahan 6. Cibeunying Kaler Industri pengolahan 7. Babakan Ciparay Industri pengolahan 8. Bandung Kulon Industri pengolahan 9. Bojongloa Kaler Industri pengolahan Potensi Unggulan Sektor Sub-Sektor Produk Besi & suku cadang Aksesoris & kerajinan Aksesoris & kerajinan Konveksi & pakaian Konveksi & pakaian Konveksi & pakaian Makanan & minuman Makanan & minuman Konveksi Konveksi & pakaian Makanan & minuman Produk kulit, sepatu, dan tas Percetakan Alat-alat Teknik (pusat penjualan) Alat-alat olah raga outdoor Oven Jeans dan Kaos Kaos Sablon Batik Bandung Tahu & Tempe Tahu Tekstil & Pakaian Jadi Pakaian Anak Roti Produk kulit (sepatu dan tas) Undangan Pernikahan 10. Bojongloa Kidul Industri pengolahan 11. Astana Anyar Industri pengolahan 12. Regol Perdagangan, Perdagangan Cat (pusat penjualan) Hotel, & Restoran 13. Lengkong Industri Besi & suku cadang Knalpot pengolahan 14. Kiara Condong Industri Konveksi Pakaian Bayi (Pabrik) pengolahan 15. Batununggal Industri Aksesoris & Rajut pengolahan kerajinan 16. Cibiru Industri Aksesoris & Sikat dan Sapu pengolahan kerajinan 17. Bandung Kidul Industri Aksesoris & Filter Air pengolahan kerajinan 18. Rancasari Industri Makanan & Telur Asin pengolahan minuman Sumber: Hasil analisis, 2014 *) beberapa kecamatan lain tidak teridenfitikasi potensi-potensi unggulan tertentu berdasarkan kriteria yang digunakan Setelah diperoleh potensi unggulan, pemetaan permasalahan dalam pengembangan potensi tersebut dilakukan. Berdasarkan hasil observasi dan diskusi-diskusi terarah (FGD) dengan parastakeholder, maka beberapa permasalahan di setiap lokasi potensi unggulan dijelaskan oleh tabel berikut. 9

11 Tabel 4. Permasalahan Terkini di Lokasi Potensi Unggulan Kecamatan Potensi Unggulan Model Tematik *) Perbaikan Kawasan 1. Sukajadi Kerajinan Boneka Sentra Kerajinan Boneka Karena para pengrajin boneka ini berbentuk home industry, maka perlu diperbaiki perizinan usahanya. Pemkot perlu memberikan insentif seperti kemudahan akses modal bagi para pengrajin yang memperbaiki perizinan usahanya; Meski sudah ditetapkan sebagai Sentra oleh Dinas UMKM dan Indag, informasi dan promosi masih kurang gencar karena rantai produk mereka langsung kepada pengumpul bukan kepada end user. Hal ini dapat diperbaiki jika di sekitar kawasan terdapat satu pusat pemasaran produk boneka sehingga end user dapat melakukan wisata belanja boneka langsung ke sentra; Belum angkutan umum yang langsung menjangkau sentra sehingga menyebabkan kesulitan bagi end user untuk berkunjung ke sana. Hal ini dapat disiasati dengan menyediakan angkutan khusus wisata belanja dengan rute yang menjangkau seluruh sentra; Jalan masih berupa gang sehingga pengunjung kesulitan memarkir kendaraannya. Perlu adanya fasilitas parkir khusus untuk pengunjung. Jika memungkinkan dalam rencana pembangunannya, dilakukan pelebaran jalan; Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra. 10

12 Kecamatan Potensi Unggulan Model Tematik *) Perbaikan Kawasan 2. Cicendo 1. Pusat Penjualan Alat-alat Pusat Alat Teknik Teknik dan Suku Cadang 2. Pusat Penjualan Alat-alat olah raga outdoor Pusat Alat Outdoor 3. Andir Kerajinan Oven Pusat Kerajinan Alat Rumah Tangga 4. Coblong Produksi dan Factory Outlet Jeans dan Kaos Pusat Denim Bandung Di kawasan ini terdapat 3 (tiga) pusat penjualan produk yang letaknya bersambung, dimulai pusat penjualan suku cadang (sepanjang jalan), pasar teknik, dan pusat penjualan alat olahraga outdoor (sepanjang jalan). Ketiganya harus disatukan dalam satu pusat penjualan atau pasar yang lebih besar. Pasar teknik yang ada dapat diperluas; Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra. Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra. Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra ; Beberapa segmen jalur pejalan kaki masih digunakan oleh para PKL. Perlu pemindahan PKL. 5. Cibeunying Kidul Produksi Kaos Sablon Sentra Kaos Bandung Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra ; Beberapa segmen jalur pejalan kaki masih digunakan oleh para PKL. Perlu pemindahan PKL; Bangunan usaha masih menggunakan lahan peruntukan jalan. Para perlu memundurkan bangunannya beberapa meter. 11

13 Kecamatan Potensi Unggulan Model Tematik *) Perbaikan Kawasan 6. Cibeunying Kaler Kerajinan Batik Bandung Kampung Kerajinan Batik Lokal Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra. 7. Babakan Ciparay Produksi Tahu & Tempe Sentra Makanan Khas Bandung (Tahu & Tempe) 8. Bandung Kulon Pusat Penjualan Tekstil & Pakaian Jadi Sentra Tekstil Bandung Kawasan ini sudah ditetapkan sebagai sentra oleh Dinas UMKM dan Indag Kota Bandung, namun di dalam kawasannya belum terdapat pusat pemasaran produk dan infrastruktur pendukungnya perlu diperbaiki terutama jalan dan drainase Pusat pemasaran yang dibangun Pemkot Bandung sudah setengah jadi, pembangunannya perlu dilanjutkan. infrastruktur pendukungnya perlu diperbaiki terutama jalan dan drainase. 12

14 Kecamatan Potensi Unggulan Model Tematik *) Perbaikan Kawasan 9. Bojongloa Kaler 1. Kerajinan Pakaian Anak 2. Produksi Roti Kampung Kerajinan Pakaian Anak Bandung Sentra Roti Bandung Karena para pengrajin pakaian anak dan pembuat roti ini berbentuk home industry, maka perlu diperbaiki perizinan usahanya. Pemkot perlu memberikan insentif seperti kemudahan akses modal bagi para pengrajin yang memperbaiki perizinan usahanya; Meski sudah ditetapkan sebagai Sentra oleh Dinas UMKM dan Indag, informasi dan promosi masih kurang gencar karena rantai produk mereka langsung kepada pengumpul bukan kepada end user. Hal ini dapat diperbaiki jika di sekitar kawasan terdapat satu pusat pemasaran produk sehingga end user dapat melakukan wisata belanja produk langsung ke sentra; Jalan kedua sentra masih berupa gang sehingga pengunjung kesulitan memarkir kendaraannya. Perlu adanya fasilitas parkir khusus untuk pengunjung. Jika memungkinkan dalam rencana pembangunannya, dilakukan pelebaran jalan; Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra. 10. Bojongloa Kidul Produksi dan penjualan produk kulit (sepatu dan tas) Sentra Produk Kulit Bandung 11. Astana Anyar Percetakan Undangan Pernikahan Pusat Percetakan Undangan Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra ; Beberapa segmen jalur pejalan kaki masih digunakan oleh para PKL. Perlu pemindahan PKL Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra. 13

15 Kecamatan Potensi Unggulan Model Tematik *) Perbaikan Kawasan 12. Regol Pusat Penjualan Cat Pusat Cat Bandung Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra ; Beberapa segmen jalur pejalan kaki masih digunakan oleh para PKL. Perlu pemindahan PKL; 13. Lengkong Kerajinan Knalpot Sentra Knalpot Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra ; Terdapat segmen jalur pejalan kaki masih digunakan oleh para PKL. Perlu pemindahan PKL; 14. Kiara Condong Produksi Pakaian Bayi Pusat Produksi Pakaian Bayi 15. Batununggal Kerajinan Rajut Sentra Kerajinan Rajut Bandung Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra. Jalan di sentra kurang lebar sehingga pengunjung kesulitan memarkir kendaraannya. Perlu adanya fasilitas parkir khusus untuk pengunjung. Jika memungkinkan dalam rencana pembangunannya, dilakukan pelebaran jalan; Meski sudah ditetapkan sebagai Sentra oleh Dinas UMKM dan Indag, informasi dan promosi masih kurang gencar karena rantai produk mereka langsung kepada pengumpul bukan kepada end user. Hal ini dapat diperbaiki jika di sekitar kawasan terdapat satu pusat pemasaran produk rajut sehingga end user dapat melakukan wisata belanja rajut langsung ke sentra. 14

16 Kecamatan Potensi Unggulan Model Tematik *) Perbaikan Kawasan 16. Cibiru Kerajinan Sikat dan Sapu Kampung Kerajinan Sikat dan Sapu Kawasan ini masih berada pada tahap awal pengembangan untuk menjadi sentra. Pemkot Bandung dan para pengrajin perlu meningkatkan promosi dan penjualan produk; Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra. 17. Bandung Kidul Kerajinan Filter Air Pusat Penyaring Air Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra. 18. Rancasari Kerajinan Makanan Telur Asin Kampung Telur Asin Derwati Sumber: Hasil analisis tim, 2014 Kawasan ini masih berada pada tahap awal pengembangan untuk menjadi sentra. Pemkot Bandung dan para pengrajin perlu meningkatkan promosi dan penjualan produk; Ciri khas tampak fisik kawasan belum muncul. Pemkot Bandung dapat mulai membangun gerbang masuk kawasan yang mencerminkan karakter produknya sebagai langkah awal membangun citra ; Perlu dilakukan pelebaran jalan untuk mengakomodasi pergerakan produk telur asin dalam skala besar 15

17 Rekomendasi Pengembangan Potensi Unggulan Kondisi terkini di lokasi potensi unggulan masih dapat mencerminkan model sehingga diperlukan perbaikan SARANA, PRASARANA DAN UTILITAS S, PENATAAN KAWASAN serta PEMBINAAN dimana potensi tematik berada. Perbaikan tersebut disesuaikan dengan permasalahan eksisting dan citra kawasan sesuai potensi unggulan. Secara umum, setiap kecamatan harus melakukan beberapa perbaikan sebagai berikut: A. Perbaikana sarana, prasarana dan Utilitas kawasan: - Pelebaran dan perbaikan kondisi jalan; - Perbaikan saluran drainase; - Perbaikan fasilitas pejalan kaki; B. Pembangunan sarana, Prasarana Baru - Pelebaran jalan; - Pembangunan system saluran drainase yang terintegrasi dengan jaringan makro; - Pembangunan fasilitas parkir untuk pengunjung; - Pembangunan sarana pejalan kaki ; - Pembangunan taman sesuai tema masing-masing; dan C. Penataan kawasan Melalui pembangunan sarana prasana pendukung seperti Penyediaan One Stop Facility ( Gedung serbaguna/ show window/ workshop) D. Pembinaan a. Ketenaga kerjaan/bimbingan teknis b. Permodalan: melalui berbagai program bantuan permodalan, fasilitasi permodalan dengan pihak bank, kerjasama dengan pihak ke-3 (Investor) c. Promosi Melalui bantuan pemasaran : pameran, seminar, event-event tertentu yang bertujuan meningkatkan promosi produksi; d. Perijinan - Kemudahan dalam proses perijinan; - Insentif pajak dan retribusi; - Pemangkasan birokrasi. Secara rinci, tabel berikut menjelaskan tahapan pengembangan potensi unggulan di setiap lokasi. 16

18 Tabel 5. Tahapan Pengembangan Tematik Tahun Sentra Kerajinan Boneka Kecamatan Sukajadi 1. Perbaikan sarana dan prasarana Pembangunan fasilitas untuk pejalan kaki Penambahan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan gerbang masuk kawasan Perbaikan saluran drainase Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Pengairan, Distarcip, Karya,,BPP Karya,,PD Kebersihan Karya,, UMKM Indag, Disbudpar, Kewilasyahan Pengairan,, perekonomian 17

19 Tahun Pusat Alat Teknik dan Alat Outdoor Kecamatan Cicendo 1. Perbaikan sarana dan prasarana Perluasan area pasar teknik sehingga dapat menampung pedagang suku cadang dan pedagang alat-alat outdoor Perbaikan kondisi jalan Pembangunan jalur pejalan kaki pada beberapa segmen jalan Pembangunan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Pembangunan sarana promosi seperti tempat baligo, megatron, atau sejenisnya Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan gerbang masuk kawasan PD. Pasar, BAPPEDA, Karya, Pengairan, Dinas Bina Marga &Pengairan, Karya,,BPP Dinas Komunikasi & Informatika, Dina Tata Dinas Pendapatan,, BPPT, DBMP Karya,, PD Kebersihan Karya, Bagian perekonomian, UMKM 18

20 Tahun Indag, Disbudpar, Perbaikan saluran drainase Pengairan,, Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan perekonomian 3. Penyesuaian tata ruang Fasilitasi perbaikan perizinan BPPT, Bappeda, Dinas Koperasi UKM & Indag, Distarcip. kewilayahan Kampung Kerajinan Alat Rumah Tangga - Kecamatan Andir 1. Perbaikan Sarana dan Prasarana Pembangunan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Pembangunan sarana promosi seperti tempat baligo, megatron, atau sejenisnya Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan gerbang masuk Karya,,BPP Dinas Komunikasi & Informatika, Dina Tata Dinas Pendapatan,, BPPT, DBMP Karya,, PD Kebersihan 19

21 Tahun kawasan Karya, Bagian perekonomian, UMKM Indag, Disbudpar, Perbaikan saluran drainase Pengairan,, Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan perekonomian 3. Penyesuaian tata ruang Fasilitasi perbaikan perizinan BPPT, Bappeda, Dinas Koperasi UKM & Indag, Distarcip. kewilayahan Pusat Denim Bandung Kecamatan Coblong 1. Perbaikan sarana dan prasarana Relokasi PKL Penambahan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Pengairan, Distarcip, Satpol PP,,bagian Perekonomian, UMKM Indag, Bappeda, Karya,, BPP Karya,, PD Kebersihan 20

22 Tahun Perbaikan gerbang masuk kawasan Karya,, UMKM Indag, Bagian Perekonomina, Disbudpar, Perbaikan saluran drainase Pengairan,, Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan perekonomian Sentra Kaos Bandung Kecamatan Cibeunying Kidul 1. Perbaikan sarana dan prasarana Pelebaran Jalan Penambahan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Pengairan, Karya,,BPP Karya,,PD Kebersihan 21

23 Tahun Perbaikan gerbang masuk kawasan Karya,, UMKM Indag, Perekonomian, Pembersihan saluran drainase Pengairan,, Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan perekonomian Kampung Kerajinan Batik Lokal Kecamatan Cibeunying Kaler 1. Perbaikan Sarana dan Prasarana Perbaikan gerbang masuk kawasan Pembangunan media promosi seperti megatron, baligo, dll Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Karya, Dinas Komunikasi & Informatika, Dina Tata Disyanjak,BPPT, DBMP, perekonomian 22

24 Tahun Sentra Makanan Khas Bandung (Tahu & Tempe) Jalan Akipadma Kecamatan Babakan Ciparay 1. Perbaikan sarana dan prasarana Perbaikan kondisi jalan Pembangunan jalur pejalan kaki pada beberapa segmen jalan Pembangunan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Pembangunan sarana promosi seperti tempat baligo, megatron, atau sejenisnya Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan gerbang masuk kawasan Pelebaran saluran drainase DBMP, DBMP, Karya,, BPP Dinas Komunikasi & Informatika, Dina Tata BPPT, Distamkam,DBMP, Karya, PD Kebersihan, Disbudpar. Pengairan, Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Karya, UMKM Indag 23

25 3. Penyesuaian tata ruang Penertiban IMB, SIUP,SITU,perijinan Lainnya Tahun BPPT, Distarcip, Bappeda, Dinas Koperasi UKM & Indag, kewilayahan Sentra Makanan Khas Bandung (Tahu & Tempe) - Wilayah Cibuntu Kecamatan Babakan Ciparay 1. Perbaikan sarana dan prasarana Pelebaran jalan Pembangunan jalur pejalan kaki sepanjang jalan di Sentra Industri tahu Cibuntu Pembangunan fasilitas parkir khusus pengunjung Pemberlakukan kewajiban memiliki fasilitas parkir sendiri oleh tahu Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman di Sentra Industri Tahu Cibuntu Pengairan, Dinas Bina Marga &Pengairan, Karya,. BPP Bappeda, Bagian Pembangunan, bagian perekonomian, UMKM Indag, Dinas Perhubungan, Dinas Tata Karya, BPLH, PD Kebersihan, Koordinasi dengan DPRD untuk proses selanjutnya penerbitan Perwal Pembersihan saluran drainase 24

26 Tahun Pengairan, BPLH, Pembangunan sarana promosi Dinas Komunikasi & seperti tempat baligo, Informatika, Dina Tata megatron, atau sejenisnya Disyanjak,BPPT, DBMP,, Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan perekonomian Sentra Makanan Khas Bandung (Tahu & Tempe) - Kelurahan Warung Muncang (Tahu Bogarasa) Kecamatan Babakan Ciparay 1. Perbaikan sarana dan prasarana Perbaikan kondisi jalan Pembersihan saluran drainase Pembangunan jalur pejalan kaki Pembangunan fasilitas parkir khusus pengunjung Pemberlakukan kewajiban memiliki fasilitas parkir sendiri oleh tahu Pembangunan sarana promosi Pengairan, Pengairan, BPLH, Dinas Bina Marga &Pengairan, Karya,, BPP, Bappeda, Sekretariat Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Tata Dinas Komunikasi & Koordinasi dengan DPRD untuk proses selanjutnya penerbitan Perwal 25

27 Tahun seperti tempat baligo, Informatika, Dina Tata megatron, atau sejenisnya, BPPT, Distamkam, Disyanjak. Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Karya,, PD. Kebersihan Karya,UMKM Indag, perekononian Sentra Tekstil Bandung Kecamatan Bandung Kulon 1. Perbaikan sarana dan prasarana Perbaikan jalur pejalan kaki Pembangunan sarana promosi seperti tempat baligo, megatron, atau sejenisnya Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Pengairan, Dinas Komunikasi & Informatika, Dina Tata UMKM INdag, Disbudpar,Disyanjak, BPPT, DBMP, Karya, BPLH,, PD Kebersiahn 26

28 Tahun Pengairan, BPLH,, Pembersihan dan perbaikan saluran drainase yang dipenuhi sampah Perbaikan facade bangunan Disbudpar, Bag. Perekonomian Kampung Kerajinan Pakaian Anak Kecamatan Bojongloa Kaler 1. Perbaikan sarana dan prasarana Pembangunan fasilitas parkir khusus pengunjung Pembangunan sarana promosi seperti tempat baligo, megatron, atau sejenisnya Pembangunan taman Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Karya,, BPP Dinas Komunikasi & Informatika, Dina Tata Disyanjak,DBMP,BPPT, perekonomian 27

29 Tahun 3. Penyesuaian tata ruang Fasilitasi perbaikan perizinan BPPT, Bappeda, Dinas Koperasi UKM & Indag, Distarcip, Sentra Roti Bandung Kecamatan Bojongloa Kaler 1. Perbaikan sarana dan prasarana Perbaikan saluran drainase Pembangunan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Pembangunan sarana promosi seperti tempat baligo, megatron, atau sejenisnya Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan gerbang masuk kawasan Perbaikan facasaasade bangunan 3. Peningkatan kualitas makanan Peningkatan kandungan gizi dan higienitas makanan Pengairan, BPLH, Karya,, BPP Dinas Komunikasi & Informatika, Dina Tata Disyanjak, DBMP,BPPT, Karya,, PD Kebersihan Karya, perekonomian Dinas Koperasi UKM & Indag,, Dinas 28

30 Tahun Kesehatan Peningkatan packaging Dinas Koperasi UKM & makanan Indag, Disbudpar, Sentra Produk Kulit Bandung Kecamatan Bojongloa Kidul 1. Perbaikan sarana dan prasarana Relokasi PKL Penambahan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan gerbang masuk kawasan Perbaikan saluran drainase Pengairan, Distarcip, Satpol PP,, bagian perekonomian, Bappeda, UMKM Indag,Kewilyahan Karya, Karya,, PD Kebersihan Perekonomian,Kewilayah an Pengairan,, 29

31 Tahun Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan perekonomian Pusat Percetakan Undangan Kecamatan Astana Anyar 1 Perbaikan sarana dan prasarana Pemberlakukan kewajiban memiliki fasilitas parkir sendiri oleh yang belum memiliki parkir Pembangunan sarana promosi seperti tempat baligo, megatron, atau sejenisnya Pembangunan taman Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Bappeda, Sekretariat Daerah, Dinas Perhubungan, Dinas Tata Dinas Komunikasi & Informatika, Dina Tata BPPT, DBMP,Disyanjak, perekonomian Koordinasi dengan DPRD untuk proses selanjutnya penerbitan Perwal Pusat Cat Bandung Kecamatan Regol 1. Perbaikan Sarana dan Penambahan fasilitas parkir 30

32 Tahun Prasarana khusus untuk pengunjung Karya,, BPP Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Karya,,PD Sementara (TPS) Kebersihan Pembangunan taman Pembangunan gerbang masuk kawasan Pembersihan saluran drainase Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Karya,, Bagian perekonomian, UMKM Indag, Disbudpar, Pengairan,, perekonomian Sentra Knalpot Kecamatan Lengkong 1. Perbaikan sarana dan prasarana Pelebaran Jalan Penambahan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Pengairan, Karya,, BPP 31

33 Tahun Karya,, PD Kebersihan Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Pembangunan gerbang masuk kawasan Pelebaran saluran drainase Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Karya,, bagian perekonomian, UMKM Indag, Pengairan,, perekonomian Pusat Produksi Pakaian Bayi Kecamatan Kiara Condong 1. Perbaikan sarana dan prasarana Pembuatan pembatas antara jalan dengan saluran drainase (sungai kecil) Penambahan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pengairan,, kewilayahan Karya,, BPP Karya,, PD Kebersihan 32

34 Tahun Pembangunan taman Pembangunan gerbang masuk kawasan Karya,, bagian perekonomian, UMKM Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Indag, perekonomian Sentra Rajut Kecamatan Batununggal 1. Perbaikan sarana dan prasarana Pelebaran Jalan Penambahan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Pembangunan fasilitas pejalan kaki Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Pengairan, Karya,, BPP Karya, Karya,,PD Kebersihan 33

35 Tahun Perbaikan gerbang masuk kawasan Karya,, bagian Perekonomian, UMKM Indag, Disbudpar, Pembersihan saluran drainase Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan Pengairan, perekonomian Kampung Kerajinan Sikat dan Sapu Kecamatan Cibiru 1. Perbaikan sarana dan prasarana Penambahan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Perbaikan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan gerbang masuk kawasan Karya,, BPP Karya,,PD Kebersihan Karya,, bagian Perekonomian, UMKM Indag, Disbudpar, 34

36 Tahun Pembersihan saluran drainase Pengairan, Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan perekonomian Kampung Telur Asin Derwati Kecamatan Rancasari 1. Perbaikan sarana dan prasarana Pembangunan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Pembangunan sarana promosi seperti tempat baligo, megatron, atau sejenisnya Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan gerbang masuk kawasan Perbaikan Saluran Drainase Karya, Dinas Komunikasi & Informatika, Dina Tata Disyanjak,BPPT,,DBMP Karya,, PD Kebersihan Karya,, Bagian perekonomian, UMKM Indag, Disbudpar, Pengairan,, 35

37 Tahun Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan perekonomian 3. Penyesuaian tata ruang Fasilitasi perbaikan perizinan BPPT, Bappeda, Dinas Koperasi UKM & Indag, BPPT, Distarcip Derwati (Telor Asin) Pembangunan fasilitas parkir khusus untuk pengunjung Pembangunan sarana promosi seperti tempat baligo, megatron, atau sejenisnya Pembangunan Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Pembangunan taman Perbaikan gerbang masuk kawasan Karya,,BPP Dinas Komunikasi & Informasi, Dina Tata Disyanjak,, DBMP,BPPT Karya,,PD Kebersihan Karya,, bagian perekonomian, UMKM Indag, Disbudpar, 36

38 Tahun Pembersihan saluran drainase Pengairan,, Perbaikan dan penyeragaman facade bangunan perekonomian 3. Penyesuaian tata ruang Fasilitasi perbaikan perizinan BPPT, Bappeda, Dinas Koperasi UKM & Indag, Distarcip, Sumber: Hasil analisis dan FGD,

39 Referensi Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Kecil, Mikro, dan Menengah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2008 tentang Pengembangan Kawasan Strategis Tumbuh Cepat di Daerah Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengembangan Produk Unggulan Daerah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Kota Bandung

2015 PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA

2015 PENGARUH PELATIHAN DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari pertumbuhan ekonomi suatu negara adalah meningkatkan pendapatan per kapita penduduk negara tersebut secara merata. Karena dengan pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Data UMKM Indonesia Periode

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Data UMKM Indonesia Periode BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia terus mengalami perkembangan. Perkembangan UMKM di Indonesia dapat dilihat pada tabel 1.1 dibawah

Lebih terperinci

DATA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DATA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG DATA KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG (Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2008 Tentang perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 06 Tahun 2006 Tentang Pemekaran

Lebih terperinci

Daftar Kode Pos Kota Bandung

Daftar Kode Pos Kota Bandung Daftar Kode Pos Kota Bandung Berikut ini adalah daftar kode pos sekaligus nama-nama Kelurahan dan Kecamatan di Kota Bandung 1. Kecamatan Andir - Kelurahan/Desa Kebon Jeruk (Kodepos : 40181) - Kelurahan/Desa

Lebih terperinci

LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG

LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG LAMPIRAN : SALINAN KEPUTUSAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 480/Kep.179.Diskominfo/2015 TANGGAL : 16 Februari 2015 PEJABAT PENGELOLA INFORMASI DAN DOKUMENTASI KOTA BANDUNG Pembina : 1. Walikota 2. Wakil Walikota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Di dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan dan kepuasan secara langsung. Di dalam kehidupan seharihari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Konsumsi adalah suatu kegiatan yang bertujuan mengurangi atau menghabiskan daya guna suatu benda, baik berupa barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampah dan pengelolaannya kini menjadi masalah yang kian mendesak di kotakota di Indonesia termasuk kota Bandung. Penanganan dan pengendalian permasalahan persampahan

Lebih terperinci

TAHUN : 2006 NOMOR : 06

TAHUN : 2006 NOMOR : 06 LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2006 NOMOR : 06 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 06 TAHUN 2006 TENTANG PEMEKARAN DAN PEMBENTUKAN WILAYAH KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA

Lebih terperinci

BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG

BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG BAB III KARAKTERISTIK WILAYAH TIMUR KOTA BANDUNG Sebelum menganalisis lebih jauh, terlebih dahulu akan dibahas karakteristik Kota Bandung dan secara khusus wilayah Bandung Timur meliputi kondisi karakteristik

Lebih terperinci

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung 2016 FLOWCHART SOP LAPOR! LAPOR! Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat 1

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung 2016 FLOWCHART SOP LAPOR! LAPOR! Layanan Aspirasi dan Pengaduan Online Rakyat 1 2016 FLOWCHART SOP LAPOR! ngaduan Online Rakyat 1 2016 ngaduan Online Rakyat 2 STRUKTUR ORGANISASI LAPOR TIM LAPOR KOTA BANDUNG Sekretaris Daera PEMBINA Penanggung Jawab Ketua Wakil Ketua Sekretaris Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Kawasan Cigondewah merupakan salah satu kawasan pemukiman, sekaligus dikenal sebagai kawasan industri tekstil sejak tahun 1990-an, yang tumbuh seiring

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 19 TAHUN 2004 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 19 TAHUN 2004 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2004 TAHUN : 2004 NOMOR : 29 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 19 TAHUN 2004 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELUARAHAN KOTA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2007 NOMOR : 14 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 14 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Peranan UMKM dan Usaha Besar terhadap PDRB Non Migas Jawa Barat tahun tergambar dalam tabel 1.1 berikut.

BAB I PENDAHULUAN. Peranan UMKM dan Usaha Besar terhadap PDRB Non Migas Jawa Barat tahun tergambar dalam tabel 1.1 berikut. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Provinsi Jawa Barat memiliki kontribusi besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional serta berperan sebagai pusat kegiatan industri manufaktur dan strategis

Lebih terperinci

DEMOGRAFI KOTA BANDUNG

DEMOGRAFI KOTA BANDUNG DEMOGRAFI KOTA BANDUNG Kondisi dan perkembangan demografi berperan penting dalam perencanaan pembangunan. Penduduk merupakan modal dasar keberhasilan pembangunan suatu wilayah. Komposisi, dan distribusi

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 02 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW)

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 02 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2004 TAHUN : 2004 NOMOR : 03 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 02 TAHUN 2004 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah Usaha Kecil, Menengah (UKM) dan Usaha Besar (UB) di Jawa Barat Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Saat ini perkembangan dunia usaha sedang meningkat pesat, terlihat bahwa usaha kecil dan menengah (UKM) memiliki peranan yang sangat besar untuk pembangunan dan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIK a. VISI DAN MISI Visi yang tercantum dalam Rencana Strategis, yaitu : Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Bandung yang BERMARTABAT melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang merupakan bagian dari pelayanan sosial yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan masyarakat kota, karena sarana merupakan pendukung kegiatan/aktivitas masyarakat kota

Lebih terperinci

BAB IV EVALUASI PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) DI KOTA BANDUNG

BAB IV EVALUASI PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) DI KOTA BANDUNG 63 BAB IV EVALUASI PENYEDIAAN TEMPAT PEMAKAMAN UMUM (TPU) DI KOTA BANDUNG Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil evaluasi dari penyediaan tempat pemakaman umum di Kota Bandung. Evaluasi meliputi evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. regional dan nasional pada hakekatnya merupakan suatu proses yang bersifat

BAB I PENDAHULUAN. regional dan nasional pada hakekatnya merupakan suatu proses yang bersifat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan Kota Bandung sebagai bagian integral dari pembangunan regional dan nasional pada hakekatnya merupakan suatu proses yang bersifat integratif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor industri tetapi banyak berkembangnya sektor industri kecil

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan sektor industri tetapi banyak berkembangnya sektor industri kecil BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Sektor industri merupakan sektor yang banyak dikembangkan oleh pemerintah karena sektor industri banyak membantu pertumbuhan ekonomi negara. Pada saat ini, bukan hanya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Potensi Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Berbagai Negara (Sumber: Dr. Halim Alamsyah, 2011:3)

BAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Potensi Perkembangan Lembaga Keuangan Syariah di Berbagai Negara (Sumber: Dr. Halim Alamsyah, 2011:3) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Lembaga keuangan yang dikelola secara syariah kini mulai bermunculan di berbagai daerah. Berikut adalah gambar grafik potensi perkembangan lembaga keuangan syariah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti di Indonesia, tetapi juga di negara-negara yang sudah

BAB I PENDAHULUAN. berkembang seperti di Indonesia, tetapi juga di negara-negara yang sudah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha saat ini sangat pesat, dari perspektif dunia, bisa disebutkan bahwa usaha kecil, dan menengah memiliki peranan yang sangat besar

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan kota-kota yang pesat merupakan salah satu ciri dari suatu negara yang sedang berkembang. Begitu pula dengan Indonesia, berbagai kota berkembang secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran transportasi dan logistik distribusi dalam sebuah perusahaan atau badan usaha sangatlah penting dalam pemenuhan kebutuhan konsumen. Distribusi fisik itu

Lebih terperinci

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERUBAHAN BATAS WILAYAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II BANDUNG DAN KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANDUNG Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1987 Tanggal 27 Juli 1987 PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang

Lebih terperinci

BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN GEDEBAGE

BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN GEDEBAGE BAB III ISU-ISU STRATEGIS 3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN GEDEBAGE Beberapa permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kecamatan Gedebage

Lebih terperinci

Tabel 4.1 Wilayah Perencanaan RTRW Kota Bandung

Tabel 4.1 Wilayah Perencanaan RTRW Kota Bandung IV. KONDISI UMUM 4.1. Kondisi Fisik dan Lingkungan 4.1.1. Wilayah Administrasi Kota Bandung merupakan Ibukota Propinsi Jawa Barat. Secara Geografi Kota Bandung terletak diantara 107 Bujur Timur dan 6 55'

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN UMUM DAN RENCANA PENGEMBANGAN DAERAH PERENCANAAN

BAB III TINJAUAN UMUM DAN RENCANA PENGEMBANGAN DAERAH PERENCANAAN BAB III TINJAUAN UMUM DAN RENCANA PENGEMBANGAN DAERAH PERENCANAAN 3.1 Administrasi Wilayah Kota Bandung Kota Bandung terletak di provinsi Jawa Barat dan merupakan ibukota provinsi. Kota Bandung terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kawasan Industri Utama Kota Bandung. Unit Usaha Tenaga Kerja Kapasitas Produksi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Perkembangan industri kreatif di Kota Bandung menunjukkan peningkatan yang cukup memuaskan. Kota Bandung memiliki kawasan produksi yang strategis diantaranya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata muncul sebagi salah satu sektor yang cukup menjanjikan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pariwisata muncul sebagi salah satu sektor yang cukup menjanjikan dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata muncul sebagi salah satu sektor yang cukup menjanjikan dalam pembangunan Negara Indonesia saat ini. Menurut Djulianto Susatio (2003: 1) Pariwisata merupakan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 20 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 332 TAHUN 2010 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 20 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 332 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 20 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 332 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN WILAYAH KERJA INSPEKTORAT KOTA BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun

KATA PENGANTAR. Tim Penyusun KATA PENGANTAR D alam rangka mengoptimalkan pengembangan pariwisata dalam mendukung perekonomian Kota Bandung, Bappeda Kota Bandung melaksanakan kajian mengenai Dampak Ekonomi Pariwisata di Kota Bandung,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Sebagai pembuka dari penulisan tugas akhir ini, bab ini berisikan tentang hal-hal yang berkaitan langsung dengan penelitian ini meliputi: latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan

Lebih terperinci

KONDISI GEOGRAFI KOTA BANDUNG

KONDISI GEOGRAFI KOTA BANDUNG KONDISI GEOGRAFI KOTA BANDUNG A. Letak, Luas dan Batas Wilayah Kota Bandung terletak pada posisi 107º36 Bujur Timur dan 6º55 Lintang Selatan. Luas wilayah Kota Bandung adalah 16.729,65 Ha. Perhitungan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2001 TAHUN : 2001 NOMOR : 08 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 08 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAB 1 PENDAHULUAN LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG

SATUAN POLISI PAMONG PRAJA BAB 1 PENDAHULUAN LKIP SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Bandung terletak pada koordinat 107 BT and 6 55 LS. Luas Kota Bandung adalah 16.767 hektar. Kota ini memiliki 30 Kecamatan dan 151 kelurahan. Dalam perkembangannya

Lebih terperinci

RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM

RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM RENCANA PENYEDIAAN DAN PEMANFAATAN RUANG TERBUKA, SERTA PRASARANA DAN SARANA UMUM 6 6.1 Rencana Penyediaan Ruang Terbuka Tipologi Ruang Terbuka Hijau di Kota Bandung berdasarkan kepemilikannya terbagi

Lebih terperinci

Bahan paparan dapat diunduh di : http ://litbang.bandung.go.id/agenda-kegiatan BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG

Bahan paparan dapat diunduh di : http ://litbang.bandung.go.id/agenda-kegiatan BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG Bahan paparan dapat diunduh di : http ://litbang.bandung.go.id/agenda-kegiatan BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KOTA BANDUNG SEMINAR LAPORAN AKHIR Kajian Satuan Tugas Pelaku Penyelenggaraan

Lebih terperinci

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BANDUNG 2016

ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BANDUNG 2016 ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KOTA BANDUNG 2016 Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 RINGKASAN APBD PEMBIAYAAN DAERAH, 859,066,038,384, 6% BELANJA, 7,214,820,553,022, 50% PENDAPATAN,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) merupakan salah satu penyumbang terbesar perekonomian Indonesia. UMKM di negara berkembang seperti di Indonesia, sering dikaitkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Salah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Salah 1 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara yang sedang berkembang. Salah satu problematika yang di hadapi negara berkembang adalah pertumbuhan penduduk di kota-kota besar,

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 07 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 07 TAHUN 2001 TENTANG LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2001 TAHUN : 2001 NOMOR : 07 S E R I : D PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 07 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI KECAMATAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering

BAB I PENDAHULUAN. dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan salah satu bagian penting dari perekonomian negara yang sedang berkembang, meskipun UKM sering dianggap berkonotasi

Lebih terperinci

BAB 5 KESENJANGAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA

BAB 5 KESENJANGAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA BAB 5 KESENJANGAN KETERSEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PENUNJANG KEGIATAN PARIWISATA Pada bab ini akan lebih dibahas mengenai sarana prasarana penunjang kegiatan pariwisata. Permasalahan sarana prasarana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah UMKM dan Usaha Besar Tahun Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Jumlah UMKM dan Usaha Besar Tahun Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan salah satu penggerak utama roda perekonomian Indonesia. Hal ini dapat dilihat dari peranannya dalam penyediaan kesempatan

Lebih terperinci

2015 PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG

2015 PERKEMBANGAN USAHA KECIL MENENGAH (UKM) BONEKA KAIN DI KELURAHAN SUKAGALIH KECAMATAN SUKAJADI KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki luas wilayah dan penduduk yang besar serta dianugerahi sumberdaya alam melimpah. Seiring perkembangannya,

Lebih terperinci

Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014

Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014 Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014 SISTEMATIKA I. DASAR HUKUM II. ANALISA SITUASI III. PELAKSANAAN IZIN PRAKTEK DOKTER IV. BENTUK PENGAWASAN V.

Lebih terperinci

TPS DI KOTA BANDUNG. Existing Kontainer. Sampah Masuk/ Timbulan Sampah (M 3 /hari) atau 3. Jalan Kartika 1 ± 15,86 13 atau 1 Umum/masya

TPS DI KOTA BANDUNG. Existing Kontainer. Sampah Masuk/ Timbulan Sampah (M 3 /hari) atau 3. Jalan Kartika 1 ± 15,86 13 atau 1 Umum/masya TPS DI KOTA BANDUNG No Nama Lokasi Lokasi/Alamat TPS I. TPS WILAYAH OPERASIONAL BANDUNG UTARA Kecamatan Sukasari 1 TPS. ORARI Jl Lemah Neundeut 2 TPS Sarimadu Jl Sarimadu Komp Sarijadi 3 TPS Komp KPAD

Lebih terperinci

TAHAP TAHAP

TAHAP TAHAP 18 18 18 LAMPIRAN VII : PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 18 TANGGAL : 22 Desember 2011 TABEL TAHAPAN PEMBANGUNAN NO UTAMA INDIKASI LOKASI TAHAP II A PERWUJUDAN STRUKTUR RUANG 1 Perwujudan Pusat Pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Kota Bandung Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian 1.1.1 Potensi UMKM Kota Bandung Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di kota Bandung yang semakin berkembang ternyata membuat jumlah unit usaha tetap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanah yang sah. Kebijakan itu berupa Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah

BAB I PENDAHULUAN. tanah yang sah. Kebijakan itu berupa Layanan Rakyat Untuk Sertipikasi Tanah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam penerbitan sertipikat tanah, pemerintah telah membuat kebijakan yang secara normatif memberikan kepastian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dijelaskan mengenai latar belakang studi yang dilakukan, perumusan masalah, metodologi studi, kerangka

BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dijelaskan mengenai latar belakang studi yang dilakukan, perumusan masalah, metodologi studi, kerangka BAB I PENDAHULUAN Pada bab pertama ini akan dijelaskan mengenai latar belakang studi yang dilakukan, perumusan masalah, metodologi studi, kerangka pemikiran studi serta sistematika penulisan. 1.1 Latar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan salah satu faktor yang tidak dapat dipisahkan dari suatu penelitian, karena objek penelitian merupakan sumber diperolehnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha bisnis donut di bandung saat ini semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan usaha bisnis donut di bandung saat ini semakin pesat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha bisnis donut di bandung saat ini semakin pesat ditandai dengan tingkat persaingan antar perusahaan yang semakin tinggi dan ketat. Persaingan

Lebih terperinci

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN

BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014-2029 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN WISATA KOTA SEBAGAI PARIWISATA MASA DEPAN INDONESIA

PENGEMBANGAN WISATA KOTA SEBAGAI PARIWISATA MASA DEPAN INDONESIA PENGEMBANGAN WISATA KOTA SEBAGAI PARIWISATA MASA DEPAN INDONESIA Pendahuluan Penduduk kota, sejak tahun 2000, ada 41% meningkat menjadi 50% pada tahun 2005. (The Comparative Urban Studies Project di Woldrow

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM

BAB III GAMBARAN UMUM BAB III GAMBARAN UMUM Bab ini menjelaskan mengenai kondisi umum wilayah studi yang terdiri dari kondisi geografis kota Cimahi, kondisi geografis kota Bandung, aspek kependudukan kota Cimahi, aspek kependudukan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 1.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil observasi dilapangan serta analisis yang dilaksanakan pada bab terdahulu, penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk merumuskan konsep

Lebih terperinci

TANGGAL NO SURAT NAMA DOKUMEN NAMA GEDUNG PERUSAHAAN ALAMAT REKOMENDASI WISMA JL. DAGO ASRI I NO REKOMENDASI GEDUNG

TANGGAL NO SURAT NAMA DOKUMEN NAMA GEDUNG PERUSAHAAN ALAMAT REKOMENDASI WISMA JL. DAGO ASRI I NO REKOMENDASI GEDUNG TANGGAL NO SURAT NAMA DOKUMEN NAMA GEDUNG PERUSAHAAN ALAMAT 2015-01-08 011 REKOMENDASI WISMA JL. DAGO ASRI I NO. 23 2015-01-14 046 REKOMENDASI GEDUNG UTAMA HERITAGE JL. PATEUR NO. 28 2015-01-19 064 REKOMENDASI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan peningkatan ekspor non-migas. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa industri

BAB I PENDAHULUAN. dan peningkatan ekspor non-migas. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa industri BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemerintah Indonesia senantiasa melakukan pembangunan disegala bidang, termasuk pembangunan di bidang ekonomi. Salah satu sektor dalam bidang ekonomi yakni

Lebih terperinci

DAFTAR KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA BANDUNG. No. KECAMATAN ALAMAT KELURAHAN. Andir. Jl. Srigunting Raya No.1, Telp.

DAFTAR KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA BANDUNG. No. KECAMATAN ALAMAT KELURAHAN. Andir. Jl. Srigunting Raya No.1, Telp. DAFTAR KECAMATAN DAN KELURAHAN DI KOTA BANDUNG No. KECAMATAN ALAMAT KELURAHAN 01 Andir Jl. Srigunting Raya No.1, Telp. 022-6011304, Email: Kec.adr@bandung.go.id 1 / 28 1. Campaka 2. Ciroyom 3. Dunguscariang

Lebih terperinci

Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional

Penanggulangan Gangguan Penglihatan Nasional Gangguan penglihatan dan kebutaan masih merupakan masalah di dunia, menurut estimasi perhitungan dari WHO pada program pencegahan Kebutaan terdapat 285 juta orang di dunia mengalami gangguan penglihatan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pariwisata merupakan industri perdagangan jasa yang memiliki mekanisme pengaturan yang kompleks karena mencakup pengaturan pergerakan wisatawan dari negara asalnya, di

Lebih terperinci

PROGRAM BANDUNG GREEN & CLEAN 2011

PROGRAM BANDUNG GREEN & CLEAN 2011 PROGRAM BANDUNG GREEN & CLEAN 2011 Kota Bandung merupakan salah kota terbesar di Indonesia, dengan penduduknya yang padat dan perkembangan yang pesat, juga suasana kota Bandung yang menjadikan ciri khas

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG 1 PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN DAERAH KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Sentra industri yaitu pusat kegiatan dari kelompok industri pada suatu lokasi/tempat tertentu yang dimana terdiri dari berbagai usaha yang sejenis.

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil perancangan projek yang telah dilaksanakan, maka dihasilkan paket wisata Bandung City Tour yang dirancang dengan metode Quality Function Deployment.

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG DESA WISATA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N

PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon K I S A R A N PEMERINTAH KABUPATEN ASAHAN SEKRETARIAT DAERAH Jalan Jenderal Sudirman No.5 Telepon 41928 K I S A R A N 2 1 2 1 6 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ASAHAN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Kota Bandung yang sangat tinggi baik secara alami maupun akibat arus urbanisasi mengakibatkan permintaan untuk perumahan semakin besar. Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Bandung memiliki daya tarik yang luar biasa dalam bidang pariwisata. Sejak jaman penjajahan Belanda, Bandung menjadi daerah tujuan wisata karena keindahan alamnya

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan permasalahan yang diteliti. Objek dari penelitian ini adalah dampak layanan Go-Food terhadap penjualan Rumah Makan di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. industri pariwisata nasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki luas

BAB I PENDAHULUAN. industri pariwisata nasional. Indonesia merupakan negara yang memiliki luas BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan industri penting bagi perekonomian Indonesia. Usaha jasa pariwisata terus dikembangkan oleh pemerintah Indonesia sebagai upaya pengoptimalan sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pengembangan industri pariwisata merupakan hal penting bagi Indonesia. Sektor pariwisata masih dijadikan sektor andalan dalam pembangunan Negara Indonesia

Lebih terperinci

PENDEKATAN MODEL MARKOWITZ DALAM MENENTUKAN BESARNYA ALOKASI DANA UNTUK MENGURANGI JUMLAH KASUS DENGUE DI KOTA BANDUNG

PENDEKATAN MODEL MARKOWITZ DALAM MENENTUKAN BESARNYA ALOKASI DANA UNTUK MENGURANGI JUMLAH KASUS DENGUE DI KOTA BANDUNG KNM 18 2-5 November 2016 UR, Pekanbaru PENDEKATAN MODEL MARKOWITZ DALAM MENENTUKAN BESARNYA ALOKASI DANA UNTUK MENGURANGI JUMLAH KASUS DENGUE DI KOTA BANDUNG BENNY YONG 1, LIEM CHIN 2 1,2 Program Studi

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 413 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 413 TAHUN 2010 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN 2010 NOMOR 28 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 413 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA LEMBAGA TEKNIS DAERAH DAN DINAS DAERAH

Lebih terperinci

BAB 3 TINGKAT RESIKO KEBAKARAN DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN BOJONGLOA KALER TABEL III.1 KEPADATAN PENDUDUK KOTA BANDUNG

BAB 3 TINGKAT RESIKO KEBAKARAN DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN BOJONGLOA KALER TABEL III.1 KEPADATAN PENDUDUK KOTA BANDUNG BAB 3 TINGKAT RESIKO KEBAKARAN DI KAWASAN PERMUKIMAN PADAT KECAMATAN BOJONGLOA KALER 3.1 Gambaran Umum Kecamatan Bojongloa Kaler Kota Bandung merupakan salah satu kawasan perkotaan yang memiliki kepadatan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 Pengertian pasar tradisional menurut peraturan Menteri perdagangan RI, (2008): Pasar Tradisional adalah pasar yang dibangun dan dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, Badan Usaha Milik

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKIP 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKIP 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LKIP 2015 SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KOTA BANDUNG Kata pengantar Dalam rangka mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH

PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH II - 1 BAB II GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. Kebijaksanaan Pembangunan Wilayah Pembangunan wilayah di Kotamadya Bandung diprioritaskan untuk menanggulangi kepadatan lalulintas yang kian hari semakin padat.

Lebih terperinci

KAJIAN INTEGRASI RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA BANDUNG

KAJIAN INTEGRASI RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA BANDUNG KAJIAN INTEGRASI RUTE ANGKUTAN UMUM DI KOTA BANDUNG Oleh : Aditiya Ramdani 1 1 Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Pasundan, Bandung email : adityaramdani@mail.unpas.ac.id ABSTRAK Rencana

Lebih terperinci

DAFTAR SASARAN PROGRAM DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2008 JML PDD JML PDD NEON LANSIA WILAYAH KERJA BUMI. ANAK REM (Kelurahan) BALITA K SI (1.

DAFTAR SASARAN PROGRAM DINAS KESEHATAN KOTA BANDUNG TAHUN 2008 JML PDD JML PDD NEON LANSIA WILAYAH KERJA BUMI. ANAK REM (Kelurahan) BALITA K SI (1. DAFTAR SASARAN PROGRAM DNAS ESEHATAN OTA BANDUNG TAHUN BAY BAY L AJA 45-59 60-69 =Ž70 NO ECAMATAN ESMAS 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 1 SUASAR 1 Sukarasa 1 Sukarasa 10,832 154

Lebih terperinci

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk dapat memberikan pengaruh positif sekaligus negatif bagi suatu daerah. Di negara maju pertumbuhan penduduk mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,

Lebih terperinci

BAB III KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG

BAB III KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG BAB III KONDISI PASAR TRADISIONAL DI KOTA BANDUNG Pada bab ini akan dibahas mengenai kondisi penataan fisik pasar tradisional di Kota Bandung berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada pasar sampel.

Lebih terperinci

HASIL PENELITIAN A. BENTUK TINDAK LANJUT DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014

HASIL PENELITIAN A. BENTUK TINDAK LANJUT DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 HASIL PENELITIAN A. BENTUK TINDAK LANJUT DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 Jumlah seluruh dokumen kajian perencanaan pembangunan yang disusun pada tahun 2014 sebanyak 27 dokumen. Adapun jumlah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik sudah diakui masyarakat internasional sebagai warisan budaya Indonesia. Selain sebagai karya kreatif yang sudah berkembang sejak jaman dahulu serta sebagai hasil

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Bandung Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Bandung Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Bandung Tahun 2013 sebanyak 4.520 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kota Bandung Tahun 2013 sebanyak 4 Perusahaan Jumlah perusahaan

Lebih terperinci

Potret Kluster Industri Boneka di Kelurahan Cijerah Kota Bandung

Potret Kluster Industri Boneka di Kelurahan Cijerah Kota Bandung Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Potret Kluster Industri Boneka di Kelurahan Cijerah Kota Bandung 1 Siti Laila Aprilia, 2 Ria Haryatiningsih, 3 Noviani 1,2,3 ProdiIlmu Ekonomi, Fakultas IlmuEkonomidanBisnis,

Lebih terperinci

Sumber: Data Biro Perencanaan Stratistik UMKM tahun 2011 (data diolah)

Sumber: Data Biro Perencanaan Stratistik UMKM tahun 2011 (data diolah) 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Salah satu langkah strategis dalam rangka mengatasi ketimpangan ekonomi dan kesenjangan sosial yang dapat dilakukan adalah dengan mengembangkan Usaha Mikro,

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 218 TAHUN

PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 218 TAHUN TAHUN : 2009 BERITA DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR : 218 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI UNIT PELAKSANA TEKNIS PEMUNGUTAN PAJAK PADA DINAS PENDAPATAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah di Kota Bandung

BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah di Kota Bandung BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Syarat Penentuan Rute Truk Pengangkut Sampah Pada bagian ini akan dibahas mengenai syarat-syarat penentuan rute truk pengangkut sampah yang dipakai oleh PD. Kebersihan Kota

Lebih terperinci

Tabel III-1 Rekapitulasi RTH Publik Per SWK dam Potensi RTH Kota Bandung Tahun 2014 SWK

Tabel III-1 Rekapitulasi RTH Publik Per SWK dam Potensi RTH Kota Bandung Tahun 2014 SWK BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI Bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum RTH Kota Bandung, gambaran umum penyelenggaraan taman tematik di Kota Baandung, dan gambaran umum taman tematik Kota Bandung.

Lebih terperinci

PENENTUAN PRIORITAS PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PASAR BATIK SETONO SEBAGAI OBJEK WISATA BELANJA DI KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR

PENENTUAN PRIORITAS PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PASAR BATIK SETONO SEBAGAI OBJEK WISATA BELANJA DI KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR PENENTUAN PRIORITAS PENYEDIAAN SARANA DAN PRASARANA PASAR BATIK SETONO SEBAGAI OBJEK WISATA BELANJA DI KOTA PEKALONGAN TUGAS AKHIR Oleh: Yunandini Galih Prastyani L2D303307 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 53 BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH STUDI 3.1 Kebijakan Ruang Terbuka Hijau Kota Bandung Adanya suatu perangkat kebijakan mengenai ruang terbuka hijau di suatu kota pada dasarnya berawal / berangkat untuk

Lebih terperinci

BAB I DESKRIPSI PROYEK

BAB I DESKRIPSI PROYEK BAB I DESKRIPSI PROYEK 1.1 Lokasi Berada di kawasan strategis wilayah Bojonagara yaitu jalan DR. Djunjunan Kel. Sukawarna Kec. Sukajadi Bandung dekat dengan area perbelanjaan, pendidikan maupun perkantoran.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nilai PDRB (dalam Triliun) Sumber :Data nilai PDRB Pusdalisbang (2012)

BAB I PENDAHULUAN. Nilai PDRB (dalam Triliun) Sumber :Data nilai PDRB Pusdalisbang (2012) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Saat ini peran Koperasi dan Usaha Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam pembentukan kesejahteraan masyarakat Jawa Barat sangat besar, Jawa Bara sendiri memberikan

Lebih terperinci