HASIL PENELITIAN A. BENTUK TINDAK LANJUT DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014
|
|
- Sudirman Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 HASIL PENELITIAN A. BENTUK TINDAK LANJUT DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN TAHUN 2014 Jumlah seluruh dokumen kajian perencanaan pembangunan yang disusun pada tahun 2014 sebanyak 27 dokumen. Adapun jumlah dokumen perencanaan pembangunan yang ditindaklanjuti sebanyak 19 dokumen. Secara umum, 19 kajian tersebut ditindaklanjuti oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait dalam bentuk bahan perumusan kebijakan, bahan penyusunan dan evaluasi Peraturan Daerah (Perda) / Peraturan Wali Kota (Perwal), serta bahan penyusunan pengembangan kajian lebih lanjut. Berikut merupakan bentuk tindak lanjut dokumen perencanaan pembangunan. NO KAJIAN JENIS TINDAK LANJUT 1 Inovasi Pembangunan dan Kompetisi Antar Wilayah dokumen Inovasi Pembangunan dan Kompetisi Antar Wilayah. Realisasi anggaran tahun 2014 sebesar (93,09%). Kegiatan ini menghasilkan Kajian Model Pengembangan Tematik Kewilayahan Berdasarkan Potensi Unggulan. Dari kajian ini diketahui bahwa berdasarkan data di lapangan dan hasil Focus Group Discussion (FGD) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdapat 18 Produk Unggulan Kecamatan (PUK) yang berada pada 15 kecamatan berdasarkan analisis sektor basis, sub sektor, dan produk yang menunjukkan kekhasan kecamatan, sehingga kajian ini direkomendasikan sebagai rujukan bagi penentuan tematik kewilayahan dengan mempertimbangkan aspek potensi ekonomi, sosial dan budaya, dan pariwisata, serta menganalisis strategi, prasyarat atau daya dukung yang dibutuhkan untuk mengembangkan tematik kewilayahan di Kota Bandung. Selain itu dapat menjadi dasar untuk melaksanakan pelatihan kepada kecamatan untuk implementasi tematik kewilayahan, sosialisasi ke pelaku usaha dan perjalinan kerjasama, pemetaan kondisi pelaku usaha dan pembinaan, kerjasama dengan SKPD terkait untuk identifikasi dan pemetaan kebutuhan teknis penunjang tematik kewilayahan, pengajuan/pengangguran penyediaan kebutuhan teknis implementasi tematik kewilayahan, penyediaan dan pengembangan infrastruktur sesuai kebutuhan teknis, identifikasi peluang kerjasama dengan pelaku usaha dan mitra strategis lainnya, pembentukan kecamatan untuk
2 implementasi tematik kewilayahan, sosialisasi ke pelaku usaha dan penjalinan kerjasama, pemetaan kondisi pelaku usaha dan pembinaan, kerjasama dengan SKPD terkait untuk identifikasi dan pemetaan kebutuhan teknis penunjang tematik kewilayahan, pengajuan / penganggaran penyediaan kebutuhan teknis implementasi tematik kewilayahan, penyediaan dan pengembangan infrastruktur sesuai kebutuhan teknis, identifikasi peluang kerjasama dengan pelaku usaha dan mitra strategis lainnya, pembentukan gugus tugas (taskforce) manajemen proyek implementasi tematik kewilayahan, penyusunan naskah akademis dan raperwal implementasi tematik kewilayahan, sosialisasi penyuluhan dan briefing implementasi tematik kewilayahan kepada pelaku usaha, implementasi tematik kewilayahan pada setiap kecamatan, pemantauan dan evaluasi implementasi tematik kewilayahan, serta perencanaan pengembangan tematik kewilayahan berdasarkan hasil evaluasi. Oleh karena itu tindaklanjut kajian ini menjadi rujukan SKPD yang menindaklanjuti hasil kajian ini yaitu Distarcip Kota Bandung, Dinas UMKM dan Perindag Kota Bandung, Dinas Pariwisata Kota Bandung, Bagian Perekonomian Setda kota Bandung, Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Bagian Pembangunan Setda Kota Bandung, Bidang Sarana Prasarana Bappeda Kota Bandung, Bidang Pemerintahan Bappeda Kota Bandung, Bidang Ekonomi Pembiayaan Bappeda Kota Bandung, serta Kecamatan kecamatan di Kota Bandung. 2 Penyusunan Rencana Teknis Ruang Kawasan 3 Penyusunan Feasibility Study dokumen rencana teknis ruang kawasan. Dokumen rencana teknis ruang kawasan yang dihasilkan adalah berupa Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Kawasan Campuran yang mana dokumen perencanaan ini telah ditindaklanjuti oleh Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat dan menjadi dasar penyusunan Rancangan Peraturan Wali Kota tentang Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dan Rencana Detail Tata Ruang. dokumen feasibility study. Kegiatan ini menghasilkan dokumen Studi Kelayakan
3 Pembangunan Kawasan Pusat Pemerintahan Kota Bandung, dan sebagai tindaklanjut untuk mengaplikasikan dokumen perencanaan ini telah dilakukan Penyusunan DED Pemindahan Lokasi Pusat Pemerintahan Kota Bandung serta menjadi masukan untuk penyusunan Rencana Detail Tata Ruang. 4 Penyusunan Tapak Ekologis dalam Rangka Penataan Ruang Kota 5 Pengembangan Green Building di Kota Bandung 6 Penyusunan perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 7 Penyusunan Peraturan Wali Kota tentang Rencana Induk Sistem Penyediaan Air dokumen tapak ekologis dalam rangka penataan ruang kota. Kegiatan ini menghasilkan dokumen Tapak Ekologis Ruang Kota untuk Mengetahui Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan Hidup Kota Bandung, dan sebagai tindaklanjut untuk mengaplikasikan dokumen perencanaan ini telah dilakukan Penyusunan Kajian Daya Dukung dan Daya Tampung Lingkungan. dokumen pengembangan green building di kota Bandung. Kegiatan ini menghasilkan kajian dengan judul Penataan dan Revitalisasi dengan Bangunan Berwawasan Lingkungan (Green Building) dan Smart Building, dan sebagai tindak lanjut untuk mengaplikasikan dokumen ini telah disusun Rancangan Peraturan Wali Kota (Raperwal) oleh Dinas Tata Ruang dan Ciptakarya Kota Bandung tentang Aturan Green Building yang telah disampaikan melalui Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kota Bandung untuk selanjutnya ditindaklanjuti untuk menjadi Peraturan Wali Kota Bandung. dokumen perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh yaitu Dokumen Perencanaan Pengembangan Kawasan Tematik Bandung Teknopolis Gedebage. Tindak lanjut yang telah dilakukan terhadap dokumen perencanaan ini adalah sebagai salah satu dasar untuk penyusunan Rancangan Peraturan Wali Kota tentang Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan (RTBL)Kawasan Gedebage. Peraturan Wali Kota Tentang Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum. Peraturan Wali Kota yang telah tersusun tersebut telah ditindaklanjuti oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (POKJA AMPL) dan
4 Minum(SPAM) Kota Bandung. 8 Penyusunan Rencana Induk Pengembangan Transit Oriented Development (TOD) melalui Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS) 9 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat. 10 Koordinasi Perencanaan Pembangunan Bidang Fisik dan Tata Ruang Perusahaan Derah Air Minum (PDAM) Kota Bandung untuk dasar penyusunan Kebijakan Strategis Pembangunan Daerah Sistem Penyediaan Air Minum (Jakstrada SPAM), Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) dan PDAM Kota Bandung pada tahun rencana induk pengembangan Transit Oriented Development (TOD) melalui Kerjasama Pemerintah dan Swasta (KPS). Dokumen perencanaan hasil kegiatan ini telah ditindaklanjuti oleh Dinas Perhubungan Kota Bandung sebagai landasan dalam penyusunan Desain Terminal pada beberapa titik yang akan dilaksanakan pada tahun Indikator output kegiatan ini adalah terlaksananya pengkajian pengembangan lingkungan sehat. Kajian ini menjadi rujukan dan dasar bagi pelaksanaan program dan kegiatankegiatan pada Dinas Tata Ruang dan Ciptakarya yaitu untuk pelaksanaan program lingkungan sehat perumahan, kegiatan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar terutama bagi masyarakat miskin, dan sebagai rujukan bagi Dinas Kesehatan Kota Bandung untuk melaksanakan Program Pengembangan Lingkungan Sehat, Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, serta pelaksanaan Program Promosi Kesehatan dan PemberdayaanMasyarakat. Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang fisik dan tata ruang. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan koordinasi dengan SKPD teknis yang menjadi mitra Bidang Tata Ruang, Sarana dan Prasarana Kota Bandung untuk mensinkronkan perencanaan perencanaan program dan kegiatan SKPD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bandung, Rencana Strategis SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta kebijakan kebijakan Wali Kota Bandung. Setiap SKPD mitra secara konsekuen dan konsisten menyesuaikan serta menindaklanjuti hasil koordinasi perencanaan pembangunan bidang
5 fisik dan tata ruang yang telah dilakukan ke dalam rencana kerjadan target target kinerja yang telah disepakati dalam dokumen dokumen perencanaan. 11 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi, Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi 12 Perencanaan Pengembangan Sentra Industri dan Perdagangan Kota Bandung. 13 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan koordinasi dengan SKPD teknis yang menjadi mitra Bidang Perencanaan Ekonomi dan Pembiayaan, Bappeda Kota Bandung untuk mensinkronkan perencanaan perencanaan program dan kegiatan SKPD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bandung, Rencana Strategis SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta kebijakan kebijakan Wali Kota Bandung dalam bidang ekonomi dan pembiayaan. Setiap SKPD mitra secara konsekuen dan konsisten menyesuaikan serta menindaklanjuti hasil koordinasi perencanaan pembangunan bidang ekonomi dan pembiayaan yang telah dilakukan ke dalam rencana kerja dan target target kinerja yang telah disepakati dalam dokumen dokumen perencanaan. dokumen Perencanaan Pengembangan Sentra Industri dan Perdagangan Kota Bandung. Kegiatan kajian sudah selesai 100 %. Dokumen Perencanaan Pengembangan Sentra Industri dan Perdagangan Kota Bandung ditindaklanjuti oleh SKPD terkait yaitu Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian Perdagangan Kota Bandung dalam melakukan perencanaan program dan kegiatannya terutama sebagai rujukan dan landasan dalam melakukan perencanaan Program Pengembangan Sentra Sentra Industri Potensial dan program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah. Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan koordinasi dengan SKPD teknis yang menjadi mitra Sub Bidang Sosial dan Budaya, Bappeda Kota Bandung untuk mensinkronkan perencanaan perencanaan program dan kegiatan SKPD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bandung, Rencana Strategis SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta kebijakan kebijakan
6 Wali Kota Bandung dalam bidang sosial dan budaya. Setiap SKPD mitra secara konsekuen dan konsisten menyesuaikan serta menindaklanjuti hasil koordinasi perencanaan pembangunan bidang sosial dan budaya yang telah dilakukan ke dalam rencana kerja dan target target kinerja yang telah disepakati dalam dokumen dokumen perencanaan. 14 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang kesra. 15 Perencanaan Penanganan Lansia. 16 Review Masterplan Pendidikan Kota Bandung Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang social dan budaya. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan koordinasi dengan SKPD teknis yang menjadi mitra Sub Bidang Kesejahteraan Rakyat, Bappeda Kota Bandung untuk mensinkronkan perencanaanperencanaan program dan kegiatan SKPD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bandung, Rencana Strategis SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta kebijakan kebijakan Wali Kota Bandung dalam bidang Kesejahteraan Rakyat. Setiap SKPD mitra secara konsekuen dan konsisten menyesuaikan serta menindaklanjuti hasil koordinasi perencanaan pembangunan bidang Kesejahteraan Rakyat yang telah dilakukan ke dalam rencana kerja dan targettarget kinerja yang telah disepakati dalam dokumen dokumen perencanaan. dokumen Perencanaan Penanganan Lansia. Dokumen ini merupakan pedoman dalam perencanaan dan penanganan lansia melalui penyusunan kebijakan pro lansia. Dokumen ini pada tahun anggaran 2015 ditindaklanjuti dengan melakukan Penyusunan Implementasi Perencanaan dan Penanganan Lansia sebagai bahan naskah akademik dan juga menjadi rujukan bagi pelaksanaan program program dan kegiatan pada Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan Kota Bandung dalam penanganan lansia Indikator output kegiatannya adalah tersusunnya dokumen Review Masterplan Pendidikan Kota Bandung. Kegiatan ini merupakan pedoman pelaksanaan program pendidikan untuk jangka waktu 5 (lima) tahun ke depan, yang akan menjadi landasan bagi
7 penyusunan rencana kerja SKPD teknis terkait, terutama Dinas Pendidikan Kota Bandung. 17 Koordinasi perencanaan pembangunan bidang pemerintahan 18 Koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah, 19 Penyusunan kebijakan pelaksanaan kerjasama daerah. Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya koordinasi perencanaan pembangunan bidang pemerintahan. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan koordinasi dengan SKPD teknis yang menjadi mitra Bidang Perencanaan Pemerintahan, Bappeda Kota Bandung untuk mensinkronkan perencanaanperencanaan program dan kegiatan SKPD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bandung, Rencana Strategis SKPD, Rencana Strategis SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta kebijakan kebijakan Wali Kota Bandung dalam bidang perencanaan pemerintahan. Setiap SKPD mitra secara konsekuen dan konsisten menyesuaikan serta menindaklanjuti hasil koordinasi perencanaan pembangunan bidang perencanaan pemerintahan yang telah dilakukan ke dalam rencana kerja dan target target kinerja yang telah disepakati dalam dokumen dokumen perencanaan. Indikator output kegiatannya adalah terlaksananya koordinasi kerjasama pembangunan antar daerah. Kegiatan ini dilaksanakan untuk melakukan koordinasi dengan pemangku kepentingan Penanaman Modal Daerah untuk mensinkronkan perencanaanperencanaan program dan kegiatan SKPD dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kota Bandung, Rencana Strategis SKPD, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, serta kebijakan kebijakan Wali Kota Bandung dalam bidang penanaman modal daerah Kota Bandung. Setiap SKPD mitra secara konsekuen dan konsisten menyesuaikan serta menindaklanjuti hasil koordinasi perencanaan pembangunan bidang perencanaan pemerintahan yang telah dilakukan ke dalam rencana kerja dan target target kinerja yang telah disepakati dalam dokumen dokumen perencanaan. dokumen kebijakan pelaksanaan kerjasama daerah. Kegiatan ini menghasilkan dokumen pengelolaan data dan informasi penanaman modal, dokumen pengembangan potensi
8 penanaman modal dan dokumen pengendalian pelaksanaan penanaman modal yang merupakan dokmen dokumen yang menjadi bahan data dan informasi serta database bagi bidang penanaman modal daerah. Selain itu dokumen dokumen ini juga menjadi panduan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bidang Penanaman Modal Daerah Bappeda Kota Bandung serta database bagi bidang penanaman modal daerah. Selain itu dokumen dokumen ini juga menjadi panduan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi Bidang Penanaman Modal Daerah Bappeda Kota Bandung serta menjadi rujukan data bagi SKPD SKPD terkait, dan seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan penanaman modal daerah. B. BENTUK TINDAK LANJUT DOKUMEN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TAHUN 2014 Jumlah seluruh dokumen kajian penelitian dan pengembangan yang disusun pada tahun 2014 sebanyak 11 kajian. Adapun jumlah dokumen kajian yang sudah ditindaklanjuti oleh SKPD terkait sebanyak 6 dokumen. Secara umum, 6 kajian tersebut ditindaklanjuti oleh SKPD terkait dalam bentuk bahan perumusan kebijakan, bahan penyusunan dan evaluasi Perda/Perwal, serta bahan penyusunan pengembangan kajian lebih lanjut. Berikut merupakan bentuk tindak lanjut dokumen penelitian dan pengembangan. NO KAJIAN JENIS TINDAK LANJUT 1 Penyusunan Pengembangan Daerah 2 Kajian Evaluasi Kebijakan Kegiatan Penyusunan Pengembangan Daerah menghasilkan dokumen Rencana Induk Penelitian dan Pengembangan Kota Bandung Tahun , yang merekomendasikan penyusunan mekanisme koordinasi subid litbang dengan SKPD agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan penyusunan kajian kajian, optimalisasi kegiatan kelitbangan perlu didukung oleh sumber pembiayaan lain selain APBD dan APBN, serta indentifikasi judul dan tema untuk pelaksanaan penyusunan kajian tahun Kegiatan ini menghasilkan Kajian Skema Pembiayaan Tunjangan Pegawai Berbasis Kinerja. Rekomendasi hasil kajian ini adalah bahwa perlu disusun evaluasi jabatan dan sistem penilaian kinerja online, melakukan sosialisasi serta memonitor keberlangsungan penerapan model
9 baru tunjangan kinerja; perlu disusun analisis jabatan dan analisis beban kerja serta melakukan penilaian capaian reformasi birokrasi Pemerintah Kota Bandung; perlu dilakukan evaluasi pada proses pilloting dan proses uji coba sistem penilaian kinerja online, serta melakukan pemantauan implementasi model baru tunjangan kinerja; serta perlunya dilakukan penyusunan Raperwal Model Baru Tunjangan Kinerja. Kajian ini ditindaklanjuti oleh Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung serta Bagian ORPAD Setda Kota Bandung. 3 Kajian Penyusunan Naskah Akademik dan Draft Raperda Pembentukan Perusda Holding di Kota Bandung. 4 Kajian Kebijakan Pemberian Insentif dan Disinsentif Dalam Penyelenggaraan Bangunan Cagar Budaya dokumen kajian penyusunan naskah akademik dan draft raperda pembentukan perusda holding di Kota Bandung. Untuk dapat memulai segera bisnisnya, pembentukan Perusahaan Holding ini perlu ditindaklanjuti dalam hal pengajuan naskah akademis dan draft Peraturan Daerah untuk diajukan ke DPRD sertifikasi aset Pemerintah Kota yang akan dialihkan ke Holding, serta pengkondisian BUMD eksisting agar dapat bergabung ke Holding (sesuai feasibility). SKPD yang menindaklanjuti Rencana Pengembangan Bisnis (Business Plan) Perusda Holdingadalah Bagian Perekonomian Setda Kota Bandung, Bagian Organisasi dan PAD Setda Kota Bandung dan Bagian Hukum dan HAM Setda Kota Bandung. Rekomendasi hasil kajian ini adalah agar dilakukan revisi Perda 19 tahun 2009 tentang Pengelolaan Kawasan Dan Bangunan Cagar Budaya untuk disesuikan dengan UU Nomor 11 tahun 2010 tentang Cagar Budaya, revisi Perwal nomor 1131 Tahun 2013 sebagai perubahan dari perwal 887 tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pemberian dan Pemanfaatan Inssentif Pemungutan Pajak Daerah terkait dengan pasal besaran pemotongan Pajak untuk BCB disesuaikan dengan kategori BCB, revisi Peraturan Walikota Bandung Nomor 921 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Kawasan dan Bangunan Cagar Budaya pada pasal pemberian insentif pada BCB disesuikan dengan kategori nilai BCB, mengotimalkan kinerja Tim Pertimbangan Pelestarian Kawasan dan/atau Bangunan Cagar Budaya Kota Bandung
10 berdasarkan Keputusan walikota Bandung No 430/Kep 356 Disbudpar/2012, mengoptimalkan peran Tim Pengawas dan/atau Bangunan cagar Budaya Kota Bandung sesuai Keputusan Walikota Bandung No. 646/Kep.561 Disbudpar/2012, menyusun petunjuk teknis yang mengatur tentang tata cara keringanan perijinan baik teknis bangunan maupun terkait pmbiayaan untuk bangunan cagar budaya dalam peraturan perijinan untuk bangunan cagar budaya dalam melakukan pemugaran /restorasi BCB, menyusun Mekanisme Penentuan Keringanan Pajak Bumi dan Bangunan yang proporsional, menyusun Rumusan konsep instrumen insentif dan disinsetif penyelenggaraan bangunan cagar budaya. Rekomendasi tersebut ditindaklanjuti oleh Distarcip Kota Bandung, Disbudpar Kota Bandung, Disyanjak Kota Bandung, DPKAD Kota Bandung, Bagian Hukum dan HAM Setda Kota Bandung, Bagian Pembangunan Setda Kota Bandung, Bidang Sarana Prasarana Bappeda Kota Bandung, Bidang Pemerintahan Bappeda Kota Bandung, dan Bidang Sosbud Bappeda Kota Bandung. 5 Kajian Strategi Peran Serta Masyarakat dan Swasta Dalam Pelaksanaan Penataan Ruang di Kota Bandung Kegiatan ini menghasilkan Kajian Strategi Peran Serta Masyarakat dan Swasta dalam Sinergitas Penataan Kota Tua dengan Konsep Penataan Kota Baru di Kota Bandung. Rekomendasi kajian ini adalah melakukan identifikasi dan klasifikasi bangunan cagar budaya pada kawasan kota tua, penyediaan infrastruktur, sarana dan prasarana lingkungan di kawasan kota tua, sosialisasi kepada pemilik/pengelola, masyarakat berbasis ekonomi dibantu LSM, menyusun RTBL kawasan cagar budaya pada setiap potensi lokasi B di Kota Tua, pengembangan kawasan berbasis pelestarian dengan wisata religi sesuai komunitas masyarakatnya, pengembangan dan pelestarian berkonsep green dan vertikal garden, pengembangan dan pelestarian berkonsep wisata sesuai RTBL kawasan pecinan perdagangan, pelestarian bangunan cagar budaya melalui rehabilitasi bangunan, pengembangan dan pelestarian berkonsep wisata budaya, pengembangan dan pelestarian berkonsep wisata kuliner dan belanja, pengembangan dan pelestarian berkonsep ekonomi/industri logam, pemberian fasilitas pemanfaatan dan pelestarian
11 benda cagar budaya dengan investor dalam bentuk kerjasama komersial, implementasi pengendalian perizinan kepada pemilik/pengelola dalam pengembangan serta pengelolaan bangunan cagar budaya sesuai peraturan yang berlaku, pelibatan masyarakat dalam memberi masukan mengenai kebijakan pemanfaatan ruang sesuai kearifan lokal, pemberian insentif, penghargaan, kompensasi, sanksi kepada pemilik/pengelola CB. Sesuai rekomendasi kajian, maka tindak lanjut terhadap kajian ini adalah oleh BPPT Kota Bandung, Distarcip Kota Bandung, Disbudpar Kota Bandung, DPKAD, Bagian Pembangunan, DBMP Kota Bandung, Bidang Sarana Prasarana bappeda Kota Bandung, dan Bidang Sosbud Bappeda Kota Bandung. 6 Kajian Penyesuaian Retribusi Sampah di Kota Bandung. dokumen Kajian Penyesuaian Retribusi Sampah Di Kota Bandung. Kegiatan ini menghasilkan Kajian Penyesuaian Retribusi Sampah dan Manajemen Pengelolaan Sampah di Kota Bandung, yang merekomendasikan untuk mengurangi volume timbulan sampah, memaksimalkan fungsi 3R (Reduce, Reuse, Recycle), pengadaan alat khusus untuk pemisahan sampah organik dan anorganik, penyusunan jadwal terencana pengelolaan kebersihan secara berkesinambungan, pembentukan pengelola dan gerakan bank sampah yang dikoordinir pada setiap wilayahnya, perubahan Perwal no. 316 tahun 2013 untuk penyesuaian besaran tarif jasa pelayanan kebersihan sesuai dengan kebutuhan pelayanan kebersihan, penyusunan daftar wajib bayar untuk rusunami dan rusunawa kedalam kategori rumah tinggal, penyusunan kategori jasapelayanan kebersihan berdasarkan fungsi bangunan, menyusun usulan Peraturan Walikota tentang Belanja Subsidi Pelayanan Pengelolaan Sampah, peningkatan kualitas dan kuantitas kinerja PD Kebersihan untuk meningkatkan kepuasan pelayanan kepada masyarakat, menjalin kerjasama kemitraan dengan PT.PLN (MOU) untuk menggali potensi penerimaan dari retribusi jasa pelayanan kebersihan secara optimal. Tindak lanjut rekomendasi rekomendasi kajian tersebut ditindaklanjuti oleh Distarcip Kota Bandung, PD
12 Kebersihan, Bagian Hukum dan Ham Kota Bandung, dan BPLH Kota Bandung.
Tabel 5.1 RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA DAN PENDANAAN INDIKATIF SKPD
Indikator Kinerja Data Capaian dan Kerangka Pendanaan NO Tujuan Sasaran dan pada Tahun Kondisi Kinerja Unit Kerja SKPD (Outcome)/ Awal pada Akhir Penanggungjawab Lokasi (Output) Tahun 2014 Tahun 2015 Tahun
Lebih terperinciJUDUL KAJIAN (PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN) BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN
JUDUL KAJIAN (PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN) BAPPEDA KOTA BANDUNG TAHUN 2009-2016 No. Tahun Kegiatan 1. 2009 Pelaksanaan Evaluasi Kinerja bidang pendidikan - Kegiatan Jaringan Penelitian berbasis IT untuk
Lebih terperinciBAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL
BAB 4 STRATEGI SEKTOR SANITASI KABUPATEN GUNUNGKIDUL 4.1 SASARAN DAN ARAHAN PENAHAPAN PENCAPAIAN Sasaran Sektor Sanitasi yang hendak dicapai oleh Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut : - Meningkatkan
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 2.1 GAMBARAN UMUM ORGANISASI Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung diatur berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun
Lebih terperinciURAIAN RUPMD BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 6 TAHUN 2018 TENTANG RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL DAERAH URAIAN RUPMD BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Peran Pemerintah Daerah dalam memfasilitasi perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Balangan
STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sanitasi sesungguhnya masih menjadi isu strategis di Indonesia. Tidak hanya di tingkat masyarakat, namun juga pada sisi para pengambil
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 3.1 KERANGKA PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA Evaluasi kinerja dimulai dengan pengukuran kinerja berdasarkan dokumen penetapan kinerja Badan Pembangunan Daerah Kota Bandung
Lebih terperinciBAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2017 (PENYESUAIAN)
BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2017 (PENYESUAIAN) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l U n t u k M e n d u k u n g
Lebih terperinciPEMBIAYAAN DALAM PENCAPAIAN SASARAN TAHUN 2012 BAPPEDA KOTA BANDUNG
LAMPIRAN IV PEMBIAYAAN DALAM PENCAPAIAN SASARAN BAPPEDA KOTA BANDUNG SASARAN MISI-1: Misi 1: Mewujudkan perencanaan pembangunan yang efektif dan efisien Meningkatnya Perencanaan Pembangunan yang Efektif
Lebih terperinciGUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG
GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR : 10 TAHUN 2012 TENTANG PEMBANGUNAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT DI PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DENGAN
Lebih terperinciBUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG
1 BUPATI BADUNG KEPUTUSAN BUPATI BADUNG NOMOR 1193 / 03 / HK / 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN KABUPATEN BADUNG BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa pada
Lebih terperinciUraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA
Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA No Jabatan 1. Kepala Badan memimpin, merencanakan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN (PERUBAHAN II)
RENCANA STRATEGIS BAPPEDA KOTA BEKASI TAHUN 2013-2018 (PERUBAHAN II) B a d a n P e r e n c a n a a n P e m b a n g u n a n D a e r a h y a n g P r o f e s i o n a l, A n d a l d a n K r e d i b e l Untu
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017
PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN EVALUASI KINERJA BAGIAN HUKUM SETDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. CAPAIAN KINERJA ORGANISASI Sasaran : Meningkatnya
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengelolaan Sampah. Pedoman.
No.274, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN DALAM NEGERI. Pengelolaan Sampah. Pedoman. PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BEKASI
BERITA DAERAH KOTA BEKASI NOMOR : 42 2012 SERI : E PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 42 TAHUN 2012 TENTANG BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BEKASI, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN
BUPATI KLATEN PERATURAN DAERAH KABUPATEN KLATEN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA INDUK PEMBANGUNAN KEPARIWISATAAN KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014-2029 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN, Menimbang
Lebih terperinciDinas Tata Ruang Dan Cipta Karya Kota Bandung KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahnya, akhirnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION
GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 47 TAHUN 2014 TENTANG PEDOMAN UMUM FORUM FOR ECONOMIC DEVELOPMENT AND EMPLOYMENT PROMOTION DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH,
Lebih terperinciIVI- IV TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN
STRATEGI UNTUK KEBERLANJUTAN LAYANAN SANITASI KOTA STRATEGII SANIITASII KOTA PROBOLIINGGO 4.1. TUJUAN, SASARAN & TAHAPAN PENCAPAIAN 4.1.1. Sub Sektor Air Limbah Mewujudkan pelaksanaan pembangunan dan prasarana
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.
PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang
Lebih terperinciMENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH
MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 33 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. b. bahwa
Lebih terperinciGubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Gubernur Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta KEPUTUSAN GUBERNUR PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA NOMOR 1478/2007 TENTANG PEMBENTUKAN TIM KOORDINASI DAERAH PERCEPATAN PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BUKU PUTIH SANITASI KOTA CIREBON I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Layanan yang tidak optimal dan buruknya kondisi
Lebih terperinciBUPATI BOLAANG MONGONDOW
AA BUPATI BOLAANG MONGONDOW KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW NOMOR 167 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW BUPATI BOLAANG MONGONDOW, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciURAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN
No. URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS LINGKUNGAN HIDUP KOTA MADIUN 1 Kepala Dinas 2 Sekretaris Mengkoordinasikan, mengendalikan dan mengevaluasi penyelenggaraan program/kegiatan di bidang sesuai dengan ketentuan
Lebih terperinciRENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015
RENCANA KINERJA TAHUNAN TAHUN 2015 LAMPIRAN III INSTANSI : BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH No % dokumen 100% Penyusunan perencanaan perencanaan Rancangan RKPD * Dana Rp. 434,585,500 daerah sesuai
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan
Lebih terperinciBAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menjelaskan bahwa visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN Bagian ini memuat daftar program dan kegiatan yang menjadi prioritas pembangunan sanitasi Kota Bontang Tahun 0 05. Program dan kegiatan ini disusun sesuai dengan strategi untuk
Lebih terperinciAPBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018
APBD KOTA YOGYAKARTA TAHUN ANGGARAN 2018 1. Tema pembangunan tahun 2018 : Meningkatnya Pelayanan Publik yang Berkualitas Menuju Kota Yogyakarta yang Mandiri dan Sejahtera Berlandaskan Semangat Segoro Amarto.
Lebih terperinci12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun;
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 60/PRT/1992 tentang Persyaratan Teknis Pembangunan Rumah Susun; 13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
Lebih terperinciKERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015
KERANGKA KERJA LOGIS KABUPATEN TANAH DATAR 2015 No PERMASALAHAN MENDESAK ISU-ISU STRATEGIS TUJUAN SASARAN INDIKATOR STRATEGI INDIKASI PROGRAM INDIKASI KEGIATAN A SEKTOR AIR LIMBAH A TEKNIS/AKSES 1 Belum
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 66 SERI D PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 1220 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN
Lebih terperinciLaporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan
IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Lampung Selatan Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Selatan Nomor 23 Tahun 2012 tentang
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN
46 BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Profil Dinas Perhubungan 1. Sejarah Dinas Perhubungan Berdasarkan Peraturan Pemerintah Kota Yogyakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan, Kedudukan
Lebih terperinciWALIKOTA TASIKMALAYA
Dicabut dengan Perwal Nomor 88 Tahun 2013 WALIKOTA TASIKMALAYA PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS UNIT DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG DAN KEBERSIHAN
Lebih terperinciWALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL TAHUN
RANCANGAN PERATURAN WALI KOTA BANDUNG NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL TAHUN 2017-2025 MENIMBANG Melaksanakan Pasal 7 Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 Tentang Rencana Umum Penanaman
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : Tahun 2017 27 Januari 2017 PEMERINTAH KOTA MEDAN RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN TAHUN ANGGARAN
Lebih terperinciBUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008
BUPATI TASIKMALAYA PERATURAN BUPATI TASIKMALAYA NOMOR 31 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT DI LINGKUNGAN DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERSEN TASE (%) Dinas Tata Kota dan Perumahan ,82 Dinas Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame
05. A. KEBIJAKAN PROGRAM Arah kebijakan program pada Urusan Wajib Penataan Ruang diarahkan untuk mewujudkan tata ruang kota yang sinergis, serasi dan berkelanjutan didukung oleh dokumen perencanaan tata
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH BESERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah 3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah Tahun 2011 dan Perkiraan Tahun 2012 Kerangka Ekonomi Daerah dan Pembiayaan
Lebih terperinciReview Naskah Akademik dan Raperda Kewirausahaan DI Yogyakarta
Review Naskah Akademik dan Raperda Kewirausahaan DI Yogyakarta Oleh. Dr. Rizal Yaya SE., M.Sc. Ak. CA Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Disampaikan pada FGD Raperda
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciBUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR
BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR KEPUTUSAN BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR NOMOR : 145 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR BUPATI BOLAANG MONGONDOW TIMUR,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,
1 Menimbang : PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU, a. bahwa dalam rangka memacu pertumbuhan
Lebih terperinciPERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG,
PERATURAN DESA SEGOBANG NOMOR 7 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA DESA SEGOBANG, Menimbang Mengingat : a. bahwa lingkungan hidup yang baik merupakan hak asasi
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI REALISASI ANGGARAN BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PROGRAM DAN KEGIATAN
Lampiran I.3 Perda Pertanggungjawaban Nomor Tanggal : : 000 31 Desember 2015 PEMERINTAH KOTA SUNGAI PENUH REKAPITULASI BELANJA DAERAH MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, TAHUN 2015 Urusan Pemerintahan
Lebih terperinciWALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG
WALIKOTA TEGAL PERATURAN WALIKOTA TEGAL NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN BADAN PENGENDALIAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN DAERAH KOTA TEGAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 1490, 2014 KEMENPERA. Perumahan. Kawasan Pemukiman. Daerah. Pembangunan. Pengembangan. Rencana. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG
SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA
Lebih terperinciWALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT
WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Soppeng
8 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Lebih terperinciWALIKOTA PALANGKA RAYA
WALIKOTA PALANGKA RAYA KEPUTUSAN WALIKOTA PALANGKA RAYA NOMOR 268 Tahun 2015 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENYELENGGARAAN PEMBANGUNAN SANITASI PERMUKIMAN DI KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2015 WALIKOTA
Lebih terperinciBUPATI KOTAWARINGIN TIMUR
BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR KEPUTUSAN BUPATI KOTAWARINGIN TIMUR NOMOR : TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA PENYEDIAAN AIR MINUM DAN PENYEHATAN LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT( AMPL-BM ) DI KABUPATEN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 83 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI, TIPE, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA PERANGKAT DAERAH PROVINSI BANTEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciLAPKIN SEKRETARIAT DAERAH KOTA TANGERANG SELATAN TAHUN 2015 BAB II
BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA Memaparkan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan, serta pembahasan tentang RENSTRA, tujuan dan Sasaran Visi dan Misi, Penetapan Kinerja,
Lebih terperinciteknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau merupakan lembaga teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, disusun struktur
Lebih terperinciBUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR
s BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, sebagai upaya terus menerus ke arah perubahan yang lebih baik guna meningkatkan kualitas manusia
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DAN KEGIATAN
5.1. Dan Kegiatan Sektor Dan Aspek Utama BAB V PROGRAM DAN KEGIATAN dan kegiatan disusun berdasakan isu permasalahan dan strategi penanganan yang telah dirumuskan sebelumnya. dan kegiatan tersebut sudah
Lebih terperinciTabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016
Tabel 4.3. Prioritas Pembangunan, Program, Indikator dan Target Kinerja SKPD Tahun 2016 No. Prioritas Pembangunan Program/Pembangunan Indikator Kinerja Target SATUAN AWAL 2014 2015 2016 2017 2018 1 Percepatan
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 130 TAHUN 2016 T E N T A N G POLA KOORDINASI PERANGKAT DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA, Menimbang
Lebih terperinciBAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI
BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI 6.1 GAMBARAN UMUM STRUKTUR PEMANTAUAN DAN EVALUASI SANITASI Proses monitoring dan evaluasi merupakan bagian pengendalian yang tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan
Lebih terperinciBUKU PUTIH SANITASI KAB. WAKATOBI (POKJA SANITASI 2013) BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Sektor sanitasi merupakan salah satu sektor pelayanan publik yang mempunyai kaitan erat dengan kesehatan masyarakat. Rendahnya kualitas sanitasi menjadi salah satu
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG,
PERATURAN DAERAH KOTA SERANG NOMOR 10 TAHUN 2012 TENTANG PENGELOLAAN SAMPAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SERANG, Menimbang: Mengingat: a. bahwa dalam rangka mewujudkan lingkungan yang baik
Lebih terperinciWALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR
SALINAN WALIKOTA PROBOLINGGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 99 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN
Lebih terperinciBAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
BAB III KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Berdasarkan Pasal 18 Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa dalam rangka penyusunan Rancangan APBD diperlukan penyusunan Kebijakan
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 69 TAHUN 2007 TENTANG KERJA SAMA PEMBANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI,
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 69 TAHUN 2007 TENTANG KERJA SAMA PEMBANGUNAN PERKOTAAN DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERI DALAM NEGERI, Menimbang : a. bahwa perkembangan dan pertumbuhan kawasan
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM DAN SANITASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa air minum
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 111 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA KOTA PEKANBARU
Lebih terperinciLKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015
05. URUSAN WAJIB PENATAAN RUANG A. KEBIJAKAN PROGRAM Kebijakan dan program dalam Urusan Penataan Ruang diarahkan pada upaya untuk mengimplementasikan apa yang telah dirumuskan dalam dokumen rencana tata
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN
WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a.
Lebih terperinciIsu Strategis
Isu Strategis 2015-2019 Masih rendahnya akses aman air minum (rata-rata Nasional masih di bawah 70%) Terbatasnya opsi pendanaan (APBN terbatas, APBD minim, KPS belum kondusif) Belum memadainya kapasitas
Lebih terperinciTUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN
BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN MEMIMPIN, MENGKOORDINASIKAN DAN MENGENDALIKAN TUGAS-TUGAS DIBIDANG PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAWASAN YANG MELIPUTI PENGEMBANGAN KAWASAN KHUSUS DAN KERJASAMA PENGEMBANGAN KAWASAN;
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 87 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN KOORDINASI PENATAAN RUANG DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 NOMOR : 04
BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2010 MOR : 04 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG MOR 061 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM LEGISLASI DAERAH (PROLEGDA) TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan
Lebih terperinciBUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI
1 BUPATI WONOGIRI PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOGIRI NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN WONOGIRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOGIRI, Menimbang : a. bahwa penanaman
Lebih terperinciBUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA
SALINAN BUPATI JEPARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEPARA NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN JEPARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEPARA, Menimbang : a. bahwa penanaman modal
Lebih terperinciBUPATI KEPULAUAN SELAYAR
BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPULAUAN SELAYAR, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciBUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI WONOSOBO,
Lebih terperinciPROGRESS TAHUN 2012 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2013 SEKRETARIAT DAERAH BAGIAN KOORDINASI PEREKONOMIAN 2012
PROGRESS TAHUN 2012 DAN RENCANA KERJA TAHUN 2013 SEKRETARIAT DAERAH BAGIAN KOORDINASI PEREKONOMIAN 2012 GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH No Indi k ator 2006 2007 2008 2009 2010 1 Jumlah Penduduk (jiwa) 4.399.482
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.389, 2014 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KESEHATAN. Penyediaan Air Minum. Sanitasi. Percepatan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 185 TAHUN 2014 TENTANG PERCEPATAN PENYEDIAAN AIR MINUM
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN
PROVINSI BANTEN TABEL PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH TERHADAP CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN URUSAN PEMERINTAHAN PERIODE : 2017-2022 NO 1 1 1106 ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Fokus Kesejahteraan
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka
Lebih terperinciRANCANGAN PERDA KUMUH KOTA YOGYAKARTA
RANCANGAN PERDA KUMUH KOTA YOGYAKARTA Gambaran Umum Wilayah Luas wilayah Kota Yogyakarta: 3.250 Ha (32,5 Km 2 ) Kota Yogyakarta memiliki 14 Kecamatan, 45 Kelurahan, 614 Rukun Warga (RW), dan 2.524 Rukun
Lebih terperinciBAB III PENGELOLAAN RETRIBUSI PARKIR KOTA SURABAYA. A. Pengaruh Retribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah
BAB III PENGELOLAAN RETRIBUSI PARKIR KOTA SURABAYA A. Pengaruh Retribusi Terhadap Pendapatan Asli Daerah Otonomi daerah yang ditandai dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang pemerintah
Lebih terperinciBAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH
BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH (LAMPIRAN Ia : PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI,
Lebih terperinciWALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG
WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 46 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERINDUSTRIAN, KOPERASI, USAHA
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG
PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS, SERTA TATA KERJA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN
Lebih terperinciWALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU
WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 95 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN
Lebih terperinciBAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI
STRATEGI SANITASI KABUPATEN 2013-2017 BAB V STRATEGI MONITORING DAN EVALUASI Monitoring evaluasi merupakan pengendalian yakni bagian tidak terpisahkan dari upaya mewujudkan tujuan yang akan dicapai. Monitoring
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Millenium Development Goals (MDG s) atau tujuan pembangunan millennium adalah upaya untuk memenuhi hak-hak dasar kebutuhan manusia melalui komitmen bersama antara
Lebih terperinciBUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.188, 2012 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA LINGKUNGAN HIDUP. Sampah. Rumah Tangga. Pengelolaan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5347) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG
PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 30 TAHUN 22010 TENTANG STRATEGI DAERAH SANITASI TOTAL BERBASIS MASYARAKAT KABUPATEN SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SUMEDANG, Menimbang : a. bahwa tantangan
Lebih terperinci